bab iii metode penelitian 3.1. metode...

18
26 Rudianto, 2015 PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING DENGAN TEKNIK CRITICAL INCIDENT UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA PEMBELAJARAN RENCANA ANGGARAN BIAYA DI SMKN 1 SUMEDANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Dalam setiap kegiatan pelaksanaan penelitian metode penelitian yang digunakan sesuai dengan permasalahan, tujuan penelitian, dan kerangka pemikiran yang telah dirancang. Adapun metode penelitian yang dimaksud adalah cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data (Arikunto, 2010:100). Metode yang digunakan pada penelitian adalah eksperimen semu (quasy experimental design). Metode ini memiliki kelompok kontrol dan kelompok eksperimen yang diambil secara tidak random (Sugiyono, 2006:14). Kedua kelas dalam penelitian ini diberikan perlakuan yang setara yaitu keduanya melakukan pembelajaran konvensional (peranan guru lebih dominan dalam menjelaskan dan menyampaikan materi 3.2. Desain penelitian Pada penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Pembuatan quasi ekperimen sebagai variabel bebas dan ketercapaian KKM siswa merupakan variabel terikat. Penelitian ini menggunakan desain penelitian Non-equivalent Control Group Design (Sugiyono, 2006:16), dimana subjek penelitian ada yang diberi perlakuan (kelas eksperimen) dan ada yang tidak diberikan perlakuan (kelas kontrol). Pada penelitian ini akan diberikan pretest dan posttest. Pretest diberikan untuk mengetahui kemampuan awal siswa terhadap materi yang akan digunakan dalam penelitian dan untuk mengetahui kemampuan awal siswa terhadap materi yang akan digunakan dalam penelitian dan untuk mengetahui kemampuan siswa pada dua kelompok (kelompok

Upload: lycong

Post on 05-Apr-2019

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitianrepository.upi.edu/21226/6/S_TB_1000797_Chapter3.pdf · 1) Uji Validitas Tes Soal dikatakan valid jika mempunyai dukungan yang besar

26

Rudianto, 2015 PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING DENGAN TEKNIK CRITICAL INCIDENT UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA PEMBELAJARAN RENCANA ANGGARAN BIAYA DI SMKN 1 SUMEDANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Metode Penelitian

Dalam setiap kegiatan pelaksanaan penelitian metode penelitian yang

digunakan sesuai dengan permasalahan, tujuan penelitian, dan kerangka

pemikiran yang telah dirancang. Adapun metode penelitian yang dimaksud

adalah cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan

data (Arikunto, 2010:100).

Metode yang digunakan pada penelitian adalah eksperimen semu

(quasy experimental design). Metode ini memiliki kelompok kontrol dan

kelompok eksperimen yang diambil secara tidak random (Sugiyono,

2006:14). Kedua kelas dalam penelitian ini diberikan perlakuan yang setara

yaitu keduanya melakukan pembelajaran konvensional (peranan guru lebih

dominan dalam menjelaskan dan menyampaikan materi

3.2. Desain penelitian

Pada penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel bebas dan

variabel terikat. Pembuatan quasi ekperimen sebagai variabel bebas dan

ketercapaian KKM siswa merupakan variabel terikat.

Penelitian ini menggunakan desain penelitian Non-equivalent Control

Group Design (Sugiyono, 2006:16), dimana subjek penelitian ada yang

diberi perlakuan (kelas eksperimen) dan ada yang tidak diberikan perlakuan

(kelas kontrol). Pada penelitian ini akan diberikan pretest dan posttest.

Pretest diberikan untuk mengetahui kemampuan awal siswa terhadap materi

yang akan digunakan dalam penelitian dan untuk mengetahui kemampuan

awal siswa terhadap materi yang akan digunakan dalam penelitian dan

untuk mengetahui kemampuan siswa pada dua kelompok (kelompok

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitianrepository.upi.edu/21226/6/S_TB_1000797_Chapter3.pdf · 1) Uji Validitas Tes Soal dikatakan valid jika mempunyai dukungan yang besar

27

Rudianto, 2015 PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING DENGAN TEKNIK CRITICAL INCIDENT UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA PEMBELAJARAN RENCANA ANGGARAN BIAYA DI SMKN 1 SUMEDANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

eksperimen dan kelompok kontrol). Posttest diberikan untuk mengetahui

peningkatan hasil belajar siswa pada kedua kelompok (kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol). Secara umum desain penelitian yang

akan digunakan dapat digambarkan sebagai berikut:

Tabel 3.1 Desain Penelitian Nonequivalent Control Group Design

Kelompok Pretest Perlakuan Posttest

Eksperimen O1 X1 O2

Kontrol O1 X2 O2

Keterangan :

X1 = Perlakuan pada kelompok eksperimen dengan diberlakukan penerapan

Problem Solvingdengan Teknik Critical Incident..

X2= Perlakuan pada kelompok kontrol dengan diberlakukan penerapan

pembelajaran konvensional (model yang sudah diterapkan oleh guru).

O1= pretest

O2= posttest

volume pekerjaan dinding dan volume pondasi

(Sugiyono, 2006 : 116)

Pretest dan posttest pada kelas eksperimen dilaksanakan bertujuan untuk

melihat Motivasi, Konsep dasar perhitungan RAB dan Perhatian siswa di dalam

kelas sewaktu pembelajaran RAB.

3.3. Populasi dan Sampel Penelitian

3.3.1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X di SMKN 1 Sumedang.

3.3.2. Sampel

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitianrepository.upi.edu/21226/6/S_TB_1000797_Chapter3.pdf · 1) Uji Validitas Tes Soal dikatakan valid jika mempunyai dukungan yang besar

28

Rudianto, 2015 PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING DENGAN TEKNIK CRITICAL INCIDENT UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA PEMBELAJARAN RENCANA ANGGARAN BIAYA DI SMKN 1 SUMEDANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sampel penelitian ini dilakukan dengan teknik purposive sampling, teknik

ini digunakan peneliti jika peneliti mempunyai pertimbangan-pertimbangan

tertentu dalam pengambilan sampelnya atau pengambilan sampel untuk tujuan

tertentu. Berdasarkan pertimbangan tersebut peneliti memilih kelas X-B1 untuk

dijadikan kelas kontrol dan X-B2 sebagai kelas eksperimen.

3.4. Lokasi dan waktu penelitian

Kelas Tanggal Kegiatan Penelitian

Eksperimen

Pretest

Treatment

Treatment

5 Juni Treatment

Treatment

posttest

Kontrol

Pretest

Model Konvensional

Model Konvensional

6 Juni Model Konvensional

Model Konvensional

Posttest

Tabel 3.2. Waktu pelaksanaan Penilitian

Lokasi Penelitian dilakukan di SMKN 1 Sumedang pada tanggal 5 Juni

sampai 6 Juni , dengan dua kali pertemuan dalam pembelajaran RAB.

3.5. Instrumen penelitian

Pada penelitian ini menggunakan instrumen penelitian sebagai alat

pengumpulan data, yaitu bentuk tes. Tes digunakan untuk mengetahui

peningkatan hasil belajar siswa yang terdiri dari jenjang C1, C2, dan C3.

Menurut Rustaman, et al. (2005), aspek kognitif ini dapat diukur dengan

menggunakan taksonomi tujuan pembelajaran bloom yang telah direvisi. Tes

yang digunakan berupa tes essai sebanyak 5 soal. Nilai dari tes ini didapat

dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitianrepository.upi.edu/21226/6/S_TB_1000797_Chapter3.pdf · 1) Uji Validitas Tes Soal dikatakan valid jika mempunyai dukungan yang besar

29

Rudianto, 2015 PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING DENGAN TEKNIK CRITICAL INCIDENT UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA PEMBELAJARAN RENCANA ANGGARAN BIAYA DI SMKN 1 SUMEDANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Nilai = x 100

Sedangkan nilai maksimal dari tes ini adalah 100. Tes ini dilakukan

sebanyak dua kali, yaitu pretest dan postest. Pretest diberikan kepada siswa

sebelum siswa mendapatkan perlakuan, tes ini bertujuan untuk melihat

pengetahuan awal siswa tentang materi sebelum adanya pembelajaran metode

Problem Solving dengan Teknik Critical Incident. Sedangkan posttest berfungsi

untuk melihat peningkatan ketercapaian KKM setelah diberi perlakuan. Tes

dilakukan terhadap dua kelas yang berbeda yaitu kelas kontrol dan kelas

eksperimen. Instrument penelitian yang digunakan pada penelitian ini dapat

dilihat pada (Lampiran 1 dan 2).

3.6. Prosedur penelitian

3.6.1. Tahap persiapan

a. Pembuatan proposal.

b. Pelaksanaan seminar proposal.

c. Perbaikan proposal sesuai dengan saran dosen pembimbing.

d. Mengurus surat perizinan ke Fakultas Pendidikan Teknologi dan

Kejuruan.

e. Perizinan ke SMKN 1 Sumedang.

f. Penyusunan instrumen dan persiapan pembelajaran yaitu membuat

silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) untuk kelas

kontrol (Lampiran 8 dan 9) dan eksperimen (Lampiran 10 dan 11)

g. Uji instrumen di SMKN 1 Sumedang (Lampiran 12)

h. Analisis butir soal (instrumen),

3.6.2. Tahap pelaksanaan Penelitian

Langkah –langkah dalam penggunaan metode Problem Solving dengan

Teknik Critical Incident diurutkan menjadi :

a. Pengkondisian Awal

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitianrepository.upi.edu/21226/6/S_TB_1000797_Chapter3.pdf · 1) Uji Validitas Tes Soal dikatakan valid jika mempunyai dukungan yang besar

30

Rudianto, 2015 PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING DENGAN TEKNIK CRITICAL INCIDENT UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA PEMBELAJARAN RENCANA ANGGARAN BIAYA DI SMKN 1 SUMEDANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tahap pengkondisian awal dimaksudkan untuk mengkondisikan siswa

diawal pembelajaran dan menyiapkan mental siswa untuk mengikuti

pembelajaran.

b. Penyusunan Rancangan Pembelajaran

Tahap ini digunakan untuk menyiapkan alat dan pengdukung

pembelajaran, penentuan kegiatan selama proses pembelajaran dan

penyusunan evaluasi.

c. Pelaksanaan pembelajaran dengan Metode Problem Solving dengan

Teknik Critical Incident

a) Kelas Eksperimen

Pertemuan ke 1

1) Pengkondisian kelas dengan mengabsen kehadiran siswa terlebih

dahulu.

2) Melakukan pretest.

3) Menjelaskan materi tentang perhitungan volume pekerjaan dinding

dengan menggunakan media powerpoint.

4) Memberikan kesempatan kepada siswa jika ada yang ditanyakan.

5) Guru memberikan tugas siswa membaca kembali materi yang sudah

disampaikan tentang perhitungan volume pekerjaan dinding.

Pertemuan ke 2

1) Pengkondisian kelas dengan mengabsen kehadiran siswa terlebih

dahulu.

2) Guru sedikit mengulang kembali materi yang sudah disampaikan pada

minggu sebelumnya.

3) Mempersiapkan siswa untuk melaksanakan pembuatan quasi

ekperimen.

4) Siswa melaksanakan kegiatan pembuatan quasi ekperimen, dengan

langkah-langkah sebagai berikut. :

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitianrepository.upi.edu/21226/6/S_TB_1000797_Chapter3.pdf · 1) Uji Validitas Tes Soal dikatakan valid jika mempunyai dukungan yang besar

31

Rudianto, 2015 PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING DENGAN TEKNIK CRITICAL INCIDENT UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA PEMBELAJARAN RENCANA ANGGARAN BIAYA DI SMKN 1 SUMEDANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(a) Guru menyiapkan Lembar Kerja Siswa (LKS).

(b) Guru menyiapkan materi pokok yang akan dipelajari, kemudian

memberikan kesempatan kepada murid untuk membaca dan

mempelajari materi.

(c) Setelah selesai membaca materi pelajaran, murid diperintahkan untuk

menutup buku.

(d) Pemberian Lembar Kerja Siswa (LKS) untuk mengetahui hasil quasi

ekperimen yang dibuat oleh siswa.

(e) Guru memberikan kesimpulan.

(f) Melakukan evaluasi.

(g) Menutup pelajaran.

(h) Melakukan posttest.

b) Kelas Kontrol

1) Pengkondisian kelas dengan mengabsen kehadiran siswa terlebih

dahulu.

2) Melakukan pretest.

3) Menjelaskan materi vertebrata dengan menggunakan media powerpoint.

4) Menunjukan gambar hewan beserta nama ilmiah hewan tersebut dari

contoh spesies hewan vertebrata pada kelas amphibia.

5) Memberikan kesempatan kepada siswa jika ada yang ditanyakan.

6) Menyimpulkan materi pelajaran.

7) Melakukan posttest.

8) Evaluasi

3.6.3. Tahapan Akhir Penelitian

a. Menganalisis data

b. Menarik kesimpulan penelitian

c. Menyusun laporan

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitianrepository.upi.edu/21226/6/S_TB_1000797_Chapter3.pdf · 1) Uji Validitas Tes Soal dikatakan valid jika mempunyai dukungan yang besar

32

Rudianto, 2015 PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING DENGAN TEKNIK CRITICAL INCIDENT UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA PEMBELAJARAN RENCANA ANGGARAN BIAYA DI SMKN 1 SUMEDANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.7. UJi Coba Instrumen Penelitian

Tes yang akan digunakan pada suatu penelitian perlu dilakukan uji

coba terlebih dahulu, karena tes yang baik harus memenuhi dua

persyaratan yaitu valid dan reliabel.

1) Uji Validitas Tes

Soal dikatakan valid jika mempunyai dukungan yang besar terhadap skor

total, karena akan menyebabkan skor total menjadi tinggi atau rendah.

Pengukuran butir soal penelitian ini menggunakan rumus korelasi sebagai

berikut :

rxy = ( )( )

√* ( )+* ( )+

(Arikunto, 2005: 72)

Keterangan :

rxy =Validitas butir soal

N = Jumlah peserta tes

X = Nilai suatu butir soal

Y = Nilai total Soal

∑X2 = Jumlah kuadrat skor tiap butir soal

∑Y2 = Jumlah kuadrat skor total

(∑X)2

= Kuadrat jumlah skor semua butir soal

(∑Y)2 = Kuadrat jumlah skor total

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitianrepository.upi.edu/21226/6/S_TB_1000797_Chapter3.pdf · 1) Uji Validitas Tes Soal dikatakan valid jika mempunyai dukungan yang besar

33

Rudianto, 2015 PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING DENGAN TEKNIK CRITICAL INCIDENT UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA PEMBELAJARAN RENCANA ANGGARAN BIAYA DI SMKN 1 SUMEDANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hasil perhitungan dikonsultasikan dengan harga product moment

pada tabel dengan taraf signifikan 5%. Jika rxy> maka item soal

tersebut dikatakan valid (Arikunto, 2009: 72)

Kriteria sebagai acuan untuk validitas suatu soal adalah sebagai

berikut :

Tabel 3.2 : KRITERIA VALIDITAS

ANGKA KORELASI KETERANGAN

0,8-1,00 Sangat tinggi

0,6-0,80 Tinggi

0,4-0,60 Cukup

0,2-0,40 Rendah

0,0-0,20 Sangat rendah

(Arikunto, 2009:75)

Judgement experts dalam penelitian yang berjudul “ Penerapan Metode

Problem Solving Dengan Teknik Critical Incident Untuk Meningkatkan

Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Dalam Pembelajaran RAB di SMKN 1

Sumedang”, setelah melakukan pengajuan terhadap tiga orang validator yang ahli

dalam bidang RAB dengan menyerahkan soal esai yang berjumlah 15 soal dan

yang valid 10 soal sudah cocok untuk melakukan penelitian. Untuk tabel dan

langkah-langkah perhitungan uji validitas pada penelitian ini selengkapnya dapat

dilihat pada (Lampiran 3).

2) Uji Reliabilitas Tes

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitianrepository.upi.edu/21226/6/S_TB_1000797_Chapter3.pdf · 1) Uji Validitas Tes Soal dikatakan valid jika mempunyai dukungan yang besar

34

Rudianto, 2015 PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING DENGAN TEKNIK CRITICAL INCIDENT UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA PEMBELAJARAN RENCANA ANGGARAN BIAYA DI SMKN 1 SUMEDANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Realiabilitas soal adalah taraf kepercayaan suatu soal, sebuah soal

dikatakan reliabel apabila hasil-hasil tes tersebut menunjukkan

ketetapan atau tidak berubah-ubah (Arikunto, 2010: 60). Untuk

menghitung reliabilitas ini digunakan rumus:

r11 = [

][

] (Arikunto, 2010 : 100)

Keterangan:

r11 = Reliabilitas tes secara keseluruhan

p = Proporsisi subjek yang menjawab item dengan benar

q = Proporsisi subjek yang menjawab dengan salah ( q= 1-1)

∑pq = Jumlah hasil perkalian p dan q

N = Banyaknya item

S = Standar kesukaran soal

Adapun nilai koefisien reabilitas dapat dilihat pada tabel 3.3

Tabel 3.3 : KLASIFIKASI NILAI REABILITAS BUTIR SOAL

Rentang Keterangan

0,8- 1,00 Sangat tinggi

0,6-0,79 Tinggi

0,4-0,59 Cukup

0,2-0,39 Rendah

0,0-0,19 Sangat rendah

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitianrepository.upi.edu/21226/6/S_TB_1000797_Chapter3.pdf · 1) Uji Validitas Tes Soal dikatakan valid jika mempunyai dukungan yang besar

35

Rudianto, 2015 PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING DENGAN TEKNIK CRITICAL INCIDENT UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA PEMBELAJARAN RENCANA ANGGARAN BIAYA DI SMKN 1 SUMEDANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Reliabilitas yang dihasilkan sangat tinggi yaitu 0,88. Untuk tabel dan

langkah-langkah perhitungan uji reliabilitas pada penelitian ini

selengkapnya dapat dilihat pada (Lampiran 4).

3) Uji Homogenitas

Arikunto (2010, hlm. 364) mengungkapkan bahwa “pengujian

homogenitas sangat penting apabila peneliti bermaksud melakukan generalisasi

untuk hasil penelitiannya”. Uji homogenitas pada penelitian ini peneliti

menggunakan metode Barlet.

Tahap-tahap yang dilakukan pengolahan data uji homogenitas yaitu

sebagai berikut:

a. Membuat tabel skor dari dua kelompok data

b. Menghitung varians tiap sampel (Si2)

c. Menghitung nilai F

(Sugiyono, 2011, hlm. 197)

d. Bandingkan Fhitung dengan nilai Ftabeluntuk kesalahan 5% dengan derajat

kebebasan pembilang (dkpembilang) = nvarians terbesar – 1 dan derajat kebebasan

penyebut (dkpenyebut) = nvarians terkecil – 1, dengan kriteria pengujian sebagai

berikut:

Jika Fhitung ≥ Ftabel, berarti tidak homogen

Jika Fhitung<Ftabel, berarti homogen

Untuk tabel dan langkah-langkah perhitungan uji homogenitas pada

penelitian ini selengkapnya dapat dilihat pada (Lampiran 7)

A. Hasil Uji Homogenitas Data Gain

Uji homogenitas data dilakukan untuk mengetahui apakah data yang

diperoleh homogen atau tidak. Data dikatakan homogen apabila Fhitung ≤ Ftabel. Uji

homogenitas data dilakukan pada derajat kebebasan pembilang (dkpembilang) = n-1

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitianrepository.upi.edu/21226/6/S_TB_1000797_Chapter3.pdf · 1) Uji Validitas Tes Soal dikatakan valid jika mempunyai dukungan yang besar

36

Rudianto, 2015 PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING DENGAN TEKNIK CRITICAL INCIDENT UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA PEMBELAJARAN RENCANA ANGGARAN BIAYA DI SMKN 1 SUMEDANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

= 50-1 = 49 dan derajat kebebasan penyebut (dkpenyebut) = n-1 = 49-1 = 48 dengan

taraf signifikan 5% sehingga diperoleh Ftabel sebesar 1,61. Hasil pengujian

homogenitas data dapat dilihat pada Tabel 4.9.

Tabel 3.4 Hasil Uji Homogenitas Data Gain

Homogenitas Data Gain

Varian terbesar 25,38

Varian terkecil 9,22

Fhitung 2,75

Ftabel 1,61

Hasil uji homogenitas data gain menunjukkan bahwa data gain pada kelas

kontrol dan kelas eksperimen bersifat homogen atau berasal dari populasi dengan

varians yang sama karena Fhitung (8,41) ≤ Ftabel (1,61) hasil tersebut menunjukan

bahwa data telah homogen, sehingga hasil penelitian dapat digeneralisasi.

4) Uji Daya Pembeda

Daya pembeda disini yaitu dimana kemampuan soal tersebut untuk

membedakan antara siswa yang pintar dengan siswa yang kurang pintar.

.(Cartono, 2010:47). Pada daya pembeda menggunakan rumus sebagai

berikut:

Keterangan :

DP = daya pembeda

SA = jumlah skor kelompok atas pada butir soal yang diolah

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitianrepository.upi.edu/21226/6/S_TB_1000797_Chapter3.pdf · 1) Uji Validitas Tes Soal dikatakan valid jika mempunyai dukungan yang besar

37

Rudianto, 2015 PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING DENGAN TEKNIK CRITICAL INCIDENT UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA PEMBELAJARAN RENCANA ANGGARAN BIAYA DI SMKN 1 SUMEDANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

SB = jumlah skor kelompok bawah pada butir soal yang diolah

IA = jumlah skor ideal salah satu kelompok (Atas/Bawah)

pada butir soal yang sedang diolah

Adapun kriteria acuan daya pembeda dapat dilihat pada Tabel dibawah ini:

Tabel 3.5. Klasifikasi Daya Pembeda

Koefesien Korelasi Kriteria

DP < 0.00 Sangat jelek

0.00 – 0.19 Jelek

0.20 – 0.39 Cukup

0.40 – 0.69 Baik

0.70 – 1.00 Sangat baik

(Arikunto, 2010)

Berdasarkan perolehan data hasil penelitian dan perhitungan uji daya

pembeda diperoleh hasil yang dapat dapat dilihat pada tabel 3.5 berikut

Tabel 3.6 Hasil Uji Daya Pembeda

Interpretasi Nomor Item Soal Jumlah

Item Soal

Baik sekali - -

Baik 3, 4, 5, 6, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15 12

Cukup 1, 2, 7 3

Jumlah 15

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitianrepository.upi.edu/21226/6/S_TB_1000797_Chapter3.pdf · 1) Uji Validitas Tes Soal dikatakan valid jika mempunyai dukungan yang besar

38

Rudianto, 2015 PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING DENGAN TEKNIK CRITICAL INCIDENT UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA PEMBELAJARAN RENCANA ANGGARAN BIAYA DI SMKN 1 SUMEDANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.1Diagram Klasifikasi Uji Daya Pembeda

Berdasarkan tabel dan diagram di atas, dapat disimpulkan secara

keseluruhan bahwa 12 soal termasuk dalam kriteria baik sedangkan 3 soal

termasuk dalam kriteria cukup. Untuk tabel hasil pengumpulan data serta

langkah-langkah perhitungannya dapat dilihat pada (Lampiran 5).

5) Tingkat kesukaran

Perhitungan tingkat kesukaran ini dimaksudkan untuk mengetahui sukar

atau mudahnya soal yang digunakan. Soal yang baik adalah soal yang

tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar. Untuk mengetahui tingkat

kesukaran soal digunakan rumus:

Keterangan :

P = indeks kesukaran

B = banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan benar

JS = jumlah seluruh siswa peserta tes

(Arikunto, 2010)

Klasifikasi tingkat kesukaran yang digunakan dapat dilihat seperti

pada Tabel dibawah ini.

Tabel 3.7. Klasifikasi Tingkat Kesukaran

0,00%

80,00%

20,00%

0,00%

100,00%

Baik Sekali (0,71 - 1,00) Baik (0,41 - 0,70) Cukup (0,21 - 0,40)

Klasifikasi Uji Daya Pembeda

Klasifikasi Uji Daya Pembeda

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitianrepository.upi.edu/21226/6/S_TB_1000797_Chapter3.pdf · 1) Uji Validitas Tes Soal dikatakan valid jika mempunyai dukungan yang besar

39

Rudianto, 2015 PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING DENGAN TEKNIK CRITICAL INCIDENT UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA PEMBELAJARAN RENCANA ANGGARAN BIAYA DI SMKN 1 SUMEDANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Koefesien Korelasi Kriteria

0.00 – 0.29 Sukar

0.30 – 0.69 Sedang

0.70 – 1.00 Mudah

(Arikunto, 2010)

Uji tingkat kesukaran dan daya pembeda pada 10 butir soal

instrumen yang telah valid tes model pembelajaran Critical Incident dapat

dilihat pada Tabel 3.7. berikut.

Tabel 3.8 Hasil Uji Tingkat Kesukaran

Gambar 3.2Diagram Klasifikasi Tingkat Kesukaran

Untuk tabel hasil pengumpulan data serta langkah-langkah perhitungannya

dapat dilihat pada (Lampiran 6)

0,00%

[VALUE]

13,33%

0,00%

20,00%

40,00%

60,00%

80,00%

100,00%

Sukar (0,71 - 1,00) Sedang (0,31 - 0,70) Mudah (0,00 - 0,30)

Klasifikasi Tingkat Kesukaran

Interpretasi Nomor Item Soal

Jumlah

Item

Soal

Sukar - -

Sedang 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15 13

Mudah 1, 2, 2

Jumlah 15

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitianrepository.upi.edu/21226/6/S_TB_1000797_Chapter3.pdf · 1) Uji Validitas Tes Soal dikatakan valid jika mempunyai dukungan yang besar

40

Rudianto, 2015 PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING DENGAN TEKNIK CRITICAL INCIDENT UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA PEMBELAJARAN RENCANA ANGGARAN BIAYA DI SMKN 1 SUMEDANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.8. Teknik pengolahan data

3.8.1. Perhitungan N-Gain

Data yang diperoleh dalam penelitian ini terdiri dari hasil data berupa

pretest dan posttest, dan Lembar Kerja Siswa. Pengolahan data dilakukan

dengan membandingkan hasil analisis penguasaan tiap kategori konsep

pada pretest dengan hasil analisis pada posttest.

Selain itu, setelah data diperoleh dari hasil penelitian, maka data

tersebut diolah secara statistik. Tahap pengolahan data dilakukan dengan

cara mengumpulkan data menggunakan pretest dan posttest. Setelah data

pretest dan posttest terkumpul, maka dilakukan pengolahan data dengan

langkah-langkah sebagai berikut :

1) Menghitung Nilai N-Gain yang Dinormalisasi

Mencari indeks gain nilai siswa menggunakan rumus sebagai

berikut :

(Sumber: Melzer dalam Syahfitri, 2008:33)

Keterangan :

Spost = skor tes akhir

Spre = skor tes awal

Smak = skor maksimal

Kriteria tingkat N-gain ditunjukkan pada Tabel 3.10

Tabel 3.9 KLASIFIKASI NILAI N-GAIN

Nilai Kriteria

G ≥ 0,7 Tinggi

0,3 ≤ G < 0,7 Sedang

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitianrepository.upi.edu/21226/6/S_TB_1000797_Chapter3.pdf · 1) Uji Validitas Tes Soal dikatakan valid jika mempunyai dukungan yang besar

41

Rudianto, 2015 PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING DENGAN TEKNIK CRITICAL INCIDENT UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA PEMBELAJARAN RENCANA ANGGARAN BIAYA DI SMKN 1 SUMEDANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2) Pengolahan data Lembar kerja Siswa (LKS)

Pengolahan data Lembar Kerja Siswa (LKS) dengan cara

membuat quasi ekperimen dinilai dengan bantuan teknik

critical incident.

3.8.2 Uji Hipotesis Menggunakan Uji-t

Hipotesis dapat diartikan asusmsi atau dugaan sementara yang harus diuji

kebenarannya. Sugiyono (2011, hlm. 64) menyatakan bahwa, “hipotesis

merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian.”

Uji hipotesis penelitian didasarkan pada data peningkatan hasil belajar

siswa yaitu data gain ternomalisasi. Sudjana (2005, hlm. 238) menyatakan “untuk

sampel independen (tidak berkorelasi) dengan jenis data interval menggunakan

uji-t tes atau uji persamaan dua rata-rata.

Pengujian hipotesis pada penelitian ini menggunakan uji t yaitu untuk

mengetahui hubungan perbedaan rata-rata antara kelas kontrol dan kelas

eksperimen. Pengujian ini dilakukan terhadap nilai rata-rata tes awal, tes akhir,

dan gain dari kelas kontrol dan kelas eksperimen.

Pengujian akan diperoleh thitung. Kemudian dibandingkan dengan ttabel, jika

thitung terletak antara (-ttabel& ttabel) atau thitung < ttabel maka tidak berbeda secara

signifikan, jika thitung terletak diluar interval (-ttabel + ttabel) atau thitung > ttabel maka

terdapat perbedaan yang sangat signifikan (Suhaerah,2009:38)

Adapun langkah-langkah pengujian uji-t (Sugiyono, 2011, hlm. 196)

adalah sebagai berikut:

Langkah 1 :Mencari nilai t

G< 0,3 Rendah

Page 17: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitianrepository.upi.edu/21226/6/S_TB_1000797_Chapter3.pdf · 1) Uji Validitas Tes Soal dikatakan valid jika mempunyai dukungan yang besar

42

Rudianto, 2015 PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING DENGAN TEKNIK CRITICAL INCIDENT UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA PEMBELAJARAN RENCANA ANGGARAN BIAYA DI SMKN 1 SUMEDANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2

2

2

1

2

1

21

n

S

n

S

xxt

Keterangan:

1X

= nilai rata – rata kelompok eksperimen

2X

= nilai rata – rata kelompok kontrol

S1 = simpangan baku (standard deviasi) kelompok eksperimen

S2 = simpangan baku (standard deviasi) kelompok kontrol

n1 = jumlah responden kelompok eksperimen

n2 = jumlah responden kelompok kontrol

Langkah 2 : Menentukanderajat kebebasan

dk = n1 + n2 – 2

Langkah 3 : Menentukan nilai distribusi t menggunakan tabel (ttabel)

Untuk menentukan ttabel menggunakan taraf signifikansi 0,05

atau berarti taraf kepercayaan sebesar 95%. Setelah didapat

nilai thitung dan ttabel maka ditarik kesimpulan dengan kriteria

sebagai berikut:

Jika thitung> ttabel maka Ho ditolak dan H1 diterima

Jika thitung ≤ ttabel maka Ho diterima dan H1 ditolak

Ho :

Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara metode konvensial dengan

metode problem solving dengan menggunakan teknik critical incident

berdasarkan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran RAB di SMKN 1

Sumedang.

Page 18: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitianrepository.upi.edu/21226/6/S_TB_1000797_Chapter3.pdf · 1) Uji Validitas Tes Soal dikatakan valid jika mempunyai dukungan yang besar

43

Rudianto, 2015 PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING DENGAN TEKNIK CRITICAL INCIDENT UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA PEMBELAJARAN RENCANA ANGGARAN BIAYA DI SMKN 1 SUMEDANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Ha :

Terdapat perbedaan yang signifikan antara metode konvensial dengan

metode problem solving dengan menggunakan teknik critical incident

berdasarkan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran RAB di SMKN 1

Sumedang.