bab iii metode penelitian adalah metode penelitian...
TRANSCRIPT
32
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Tipe Penelitian
Tipe penelitian yang digunakan adalah deskriptif
analitik dengan pendekatan Cross-Sectional. Deskriptif
analitik adalah metode penelitian yang berusaha
menggambarkan dan menghubungkan suatu objek dengan
apa saja sebenarnya yang tampak (Notoatmojo, 2007).
3.2 Desain Penelitian
Pendekatan cross-sectional adalah jenis penelitian
yang memfokuskan pada saat pengukuran, pengamatan
dan observasi data variabel independen dan dependen
hanya sekali secara bersamaan (Sastroasmoro, 2002).
Keuntungan dalam menggunakan metode ini adalah
kemudahan dalam melakukan suatu penelitian sederhana
dan efisien dengan hasil yang dapat diperoleh dengan
cepat. Dengan menggunakan metode ini peneliti akan
mendapatkan data tentang faktor yang mempengaruhi
kepercayaan ibu dalam menghadapi persalinan dengan
penolong pria di ruang VK, Rumah Sakit Umum Kota
Salatiga.
33
3.3 Variabel penelitian
a. Variabel independen
Variabel independen : variabel yang
mempengaruhi atau menjadi sebab perubahan atau
timbulnya variabel dependen (variabel terikat).
Dalam penelitian ini yang masuk menjadi
variabel independen adalah umur, tingkat pendidikan,
tingkat pengetahuan, persepsi.
b. Variabel dependen
Variabel dependen : variabel yang dipengaruhi
atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas.
Dalam penelitian ini yang masuk menjadi
variabel independen adalah kepercayaan ibu partus
terhadap penolong persalinan pria.
3.4 Definisi operasional
Definisi operasional adalah suatu definisi ketika
variabel-variabel penelitian menjadi bersifat operasional
(Wasis, 2006). Definisi operasional penelitian ini dijelaskan
pada tabel 3.1.
34
Tabel 3.1
Definisi Operasional Variabel Penelitian
Variabel Definisi Operasional
Alat dan Cara ukur
Hasil Skala
1 2 3 4 5
Variabel Dependen
Kepercayaan ibu pada pria sebagai penolong persalinan
Kepercayaan yang dimaksud adalah kesediaan dari ibu untuk ditolong oleh penolong pria.
Kuesioner dengan pernyataan yang menyangkut kepercayaan ibu pada pria sebagai penolong persalinan dengan pilihan jawaban ya dan tidak
Dengan penilaian percaya : 1 tidak percaya : 0 Dengan penilaian kepercayaan : >50 % = kepercayaan ibu baik <50 % = kepercayaan ibu kurang baik
Nominal
Variabel Independen
Umur Umur responden dalam tahun yang dihitung dari tanggal lahir sampai dengan ulang tahun terakhir
Kuesioner karakteristik responden diisi usia
Menggunakan nilai tengah dari usia yang digunakan dalam penelitian
Ratio
Pendidikan Pendidikan terakhir yang ditempuh oleh responden
Kuisioner karakteristik responden dan lembar isian responden menulis pendidikan terakhir yang ditempuh
Menggunakan wajib belajar 12 tahun tidak sekolah, SD, SMP, SMA = 0 D1, D2, D3, D4, S1, S2, S3 = 1
Ordinal
Tingkat pengetahuan
Tingkat pengetahuan responden terhadap proses
Kuisioner dengan 10 pertanyaan dengan pilihan
Jawaban benar bernilai 1 dan jawaban salah 0 Dengan pengkategorian :
Interval
35
3.5 Populasi dan sampel
3.5.1 Populasi
Populasi menurut Arikunto (2006) adalah
sekumpulan objek yang akan ditelitii. Populasi dalam
penelitian ini menggunakan populasi terjangkau yaitu
ibu yang akan menghadapi persalinan di Rumah Sakit
Umum Daerah, Salatiga.
persalinan dan prosedur yang ada di rumah sakit
tunggal a, b, c, d, cara ukur dengan menjumlah tiap jawaban benar
>50 % = baik <50 % = kurang
Persepsi Persepsi ibu terhadap penolong persalinan
Pertanyaan model skala likert dengan pilihan jawaban STS : Sangat Tidak Setuju TS : Tidak Setuju KS : Kurang Setuju S : Setuju SS : Sangat Setuju
Dengan penilaian : STS : nilai 0 TS : nilai 1 KS : nilai 2 S : nilai 3 SS : nilai 4 Dengan pengkategorian persepsi adalah positif dan negatif berpatokan pada nilai rata-rata. >nilai rata-rata : positif <nilai rata-rata : negatif
Ordinal
36
3.5.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang
dipilih melalui cara tertentu yang mewakili karakteristik
tertentu, jelas, dan lengkap yang dianggap mewakili
populasi (Arifin, 2008). Pengambilan sampel ini
dilakukan dengan metode non random yaitu Purposive
Sampling, yaitu pemilihan sampel dilakukan
berdasarkan maksud dan tujuan tertentu yang
dilakukan oleh peneliti sebagai partisipan dalam
penelitian (Dharma, 2011). Sampel penelitian adalah
pasien yang berkunjung untuk melahirkan dalam satu
bulan di Rumah Sakit Umum Daerah, Kota Salatiga
dengan rata-rata 100 kelahiran.
Besarnya sampel dihitung berdasarkan rumus
dari Notoadmodjo, 2002 sebagai berikut:
� =�
1 + N (d�)
Keterangan:
N = Besar Populasi,
n = besar sampel
d = tingkat kepercayaan/ketepatan yang diinginkan
Berdasarkan rumus diatas maka peneliti
melakukan perhitungan besar sampel dengan jumlah
37
kelahiran 100 orang dan dengan ketepatan yang
diinginkan 0,1 sebagai berikut:
� =100
1 + 100 (0,1�)
� =100
1 + 100 (0,01)
� =100
1 + 1
� =100
2
� = 50
Berdasarkan hasil perhitungan, maka besar
sampel dalam penelitian ini 50 responden.
3.6 Lokasi dan waktu penelitian
Penelitian dimulai dari tanggal 15 Maret sampai 30
April 2013, di Rumah Sakit Umum Daerah, Kota Salatiga.
Setelah mendapat ijin penelitian dari Fakultas Ilmu
Kesehatan Program Studi Ilmu Keperawatan dan juga ijin
penelitian dari pihak Rumah Sakit Umum Daerah, Kota
Salatiga.
38
3.7 Deskripsi Karakteristik Responden
Responden yang akan diikutsertakan dalam
penelitian ini adalah yang memenuhi kriteria inklusi yaitu :
a. Umur 20 – 35 tahun.
b. Ibu dengan post partum.
c. Bersedia menjadi responden.
Dan kriteria eksklusi yaitu :
a. Menderita cacat mental.
b. Mengalami komplikasi post partum.
3.8 Instrumen penelitian
Instrumen merupakan suatu alat ukur pengumpulan
data agar memperkuat hasil penelitian. Alat ukur
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah kuesioner yang berisi karakteristik responden seperti
inisial, umur, pendidikan, suku, kebiasaan selama hamil,
perasaan terhadap kehamilan, agama, kuisioner berisi
pertanyaan pilihan tunggal untuk mengukur faktor tingkat
tingkat pengetahuan dan pernyataan dengan menggunakan
skala Likert untuk mengukur persepsi ibu, semua
pernyataan disusun secara terstruktur berdasarkan teori
dan berisikan pertanyaan yang harus dijawab responden.
39
3.9 Uji validitas dan reliabilitas
3.9.1 Mengukur validitas
Validitas merupakan ketepatan atau
kecermatan pengukuran. Valid artinya alat tersebut
mengukur apa yang ingin diukur. Kuisioner dikatakan
valid kalau pernyataan pada suatu kuisioner mampu
mengungkapkan suatu yang akan diikur oleh kuisioner
tersebut (Riyanto, 2010). Suatu pertanyaan dikatakan
valid bila skor pertanyaan tersebut berkolerasi secara
signifikan dengan skor totalnya
Tingkat kolerasi yang digunakan yaitu korelasi
Product Moment :
��� =�(∑ ��) − (∑ �).(∑ �)
� {(�.∑ �� − �∑ �)�
�.{�.∑ �� − (∑ �)�
}
Keterangan :
� = koefisien validitas item yang dicari
� = jumlah responden
� = skor yang diperoleh subjek dalam setiap item
� = skor yang diperoleh subjek dalam setiap item
∑ � = jumlah skor dalam variable x
∑ � = jumlah skor dalam variable y
40
Pada penelitian ini jumlah responden untuk
dilakukan uji validitas sebanyak 25 orang Dengan
tingkat kemaknaan 5 % (0,05), dimana nilai r tabel =
0,396. Bila r hasil > r tabel maka pertanyaan tersebut
valid.
3.9.2 Mengukur reliabilitas
Reliabilitas adalah tingkat konsistensi hasil yang
dicapai oleh sebuah alat ukur, meskipun digunakan
secara berulang-ulang pada subjek yang sama atau
berbeda (Danim, 2003). Metode Alpha-Cronbach (α)
merupakan teknik pengujian reabilitas suatu tes atau
angket yang sering digunakan karena dapat digunakan
pada tes dengan jawaban dari pertanyaan yang berupa
pilihan, dengan pilihan terdiri dari dua pilihan atau lebih
(Nurgiyantoro, 2006). Alpha-Cronbach diperoleh
dengan rumus (Arikunto, 2006).
� = (�
� 1) �1 −
∑ ���
∑ ������
Keterangan :
� = Alpha-Cronbach
∑ ��� = variance dari pertanyaan
∑ ����� = variance dari skor
41
� = banyaknya pertanyaan
= bilangan konstanta
Standar yang digunakan dalam menentukan
realibel atau tidaknya suatu instrumen penelitian
umurnya adalah perbandingan antara nilai hitung
diwakili dengan nilai Alpha dengan tabel pada
tingkat kepercayaan 0,95 atau tingkat reliabilitas
dengan metode Alpha-Cronbach diukur berdasarkan
skala Alpha ( ) 0 sampai dengan 1. Apabila skala
Alpha tersebut dikelompokan ke dalam 5 kelas
dengan range yang sama, maka ukuran kemantapan
Alpha dapat dipresentasikan seperti tabel 3.2
sebagai berikut :
Tabel 3.2 Reliabilitas berdasarkan nilai Alpha
Alpha Tingkat Reliabilitas 0,00 s.d 0,20 kurang reliabel
>0,20 s.d 0,40 agak reliabel >0,40 s.d 0,60 cukup reliabel >0,60 s.d 0,80 Reliabel >0.80 s.d 1,00 sangat reliabel
Untuk menguji validasi dan reliabilitas alat,
peneliti melakukan uji coba kuisioner. Uji kuisioner
dilakukan dengan menyebarkan kuisioner pada
orang yang mempunyai karakteristik hampir sama
42
dengan responden. Uji coba dilakukan untuk
mengetahui sejauh mana pemahaman responden
terhadap pernyataan-pernyataan di dalam kuisioner
dan validasi pernyataan dari kuisioner yang telah
dibuat. Pengujian validitas telah dilaksanakan di
rumah sakit yang sama dengan jumlah separuh dari
responden tapi dengan responden yang berbeda.
3.9.3 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen
Penelitian
Setelah dilakukan uji validitas pada 25
orang responden dengan total pernyataan sebanyak
45 pernyataan dengan pernyataan variabel
kepercayaan sebanyak 20 pernyataan, variabel
tingkat pengetahuan 10 pernyataan dan variabel
persepsi 15 pernyataan, dan dengan menggunakan
korelasi product moment dengan menggunakan
bantuan program komputer SPSS for windows versi
16.0. Hasil didapatkan 27 pernyataan yang valid
dan tidak gugur, dan 18 pernyataan yang tidak valid.
Coefisien Alpha Cronbach dari variabel kepercayaan
adalah 0,830, Coefisien Alpha Cronbach dari
variabel tingkat pengetahuan 0,723, dan Coefisien
43
Alpha Cronbach dari variabel persepsi 0,865.
Penyebaran pernyataan valid dan gugur dapat dilihat
pada tabel 3.3 berikut ini.
Tabel 3.3
Sebaran Item Valid dan Gugur
No variabel Item Jumlah Item
Valid Gugur Valid Gugur
1
Kepercayaan
1, 4, 7, 8, 9, 12, 14, 16, 17,
20. 0 10 0
2 Tingkat pengetahuan
1, 2, 7, 8, 9. 0 5 0
3
Persepsi
3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12,
13, 15. 0 12 0
Total 27 0 27 0
Melihat dari hasil uji validitas variabel tingkat
pengetahuan, peneliti merasa kurang jika hanya
memberikan 5 pernyataan, maka peneliti membuat
kembali sebanyak 8 pernyataan dan diujikan
kembali, dan di peroleh 5 pernyataan valid dengan
nilai Coefisien Alpha Cronbach 0,554. Penyebaran
pernyataan uji validitas kedua dengan pernyataan
valid dan gugur dapat dilihat pada tabel 3.4 berikut
ini :
44
Tabel 3.4
Sebaran Item Valid dan Gugur
No variabel Item Jumlah Item
Valid Gugur Valid Gugur
1 Tingkat pengetahuan
1, 2, 4, 5, 7, 0 5 0
Total 5 0 5 0
3.10 Analisa data
Data yang telah dikumpulkan diolah dengan
menggunakan bantuan komputer dan analisa data
dikelompokkan ke dalam data univariat dan bivariat.
3.10.1 Analisis Univariat
Analisis univariat bertujuan untuk
menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik
setiap variabel independen yaitu usia, tingkat
pendidikan, tingkat pengetahuan dan persepsi.
Bentuk analisis univariat tergantung dari jenis
datanya (Notoadmojo, 2010). Analisa univariat pada
penelitian ini menggunakan jumlah dan proporsi
serta terdiri untuk jenis data kategorik. Analisa
univariat penelitian ini seperti pada tabel 3.5.
45
Tabel 3.5
Analisa Univariat
Variable Jenis data dan analisis Numerik Kategorik
Dependen Persalinan normal
- Distribusi frekuensi
Independen Umur Mean, minimun,
maksimum
Pendidikan - Distribusi frekuensi
Tingkat tingkat pengetahuan
- Distribusi frekuensi
Persepsi - Distribusi frekuensi
3.10.2 Analisis Bivariat
Analisis bivariat dimaksudkan untuk
menunjukkan uji hubungan antara variabel
dependen dan variabel independen. Analisis statistik
menggunakan uji chi-square (x2) pada tingkat
kemaknaan 95% (α = 0,05).
3.11 Etika penelitian
Menurut Notoatmojo (2010), kode etik penelitian
adalah suatu pedoman etika yang berlaku untuk setiap
kegiatan penelitian yang melibatkan antara pihak peneliti,
pihak yang diteliti (responden) dan masyarakat yang akan
memproleh dampak hasil penelitian tersebut.
46
Etika penelitian dalam penelitian ini meliputi :
a. Menghormati harkat dan martabat manusia (respect for
human dignity)
Peneliti mempertimbangkan hak-hak responden
penelitian untuk mendapatkan informasi tentang tujuan
peneliti melakukan penelitian tersebut. Disamping itu,
peneliti juga memberikan kebebasan kepada subjek
untuk memberikan informasi atau tidak memberikan
informasi (berpartisipasi). Sebagai ungkapan, peneliti
menghormati harkat dan martabat responden penelitian,
peneliti mempersiapkan formulir persetujuan responden
(informed concent) yang mencangkup: (1) penjelasan
manfaat penelitian, (2) penjelasan kemungkinan risiko
dan ketidaknyamanan yang ditimbulkan, (3) penjelasan
manfaat yang didapatkan, (4) persetujuan peneliti dapat
menjawab setiap pertanyaan yang diajukan subjek
berkaitan dengan prosedur penelitian, (5) persetujuan
subjek dapat mengundurkan diri sebagai objek
penelitian kapan saja, dan (6) jaminan anonimitas dan
kerahasiaan terhadap identitas dan informasi yang
diberikan oleh responden. Dalam penelitian ini
keikutsertaan responden tidak dilakukan secara paksa.
47
b. Menghormati privasi dan kerahasiaan responden
(respect for privacy and confidentiality)
Peneliti tidak menampilkan informasi mengenai
identitas dan kerahasiaan identitas subjek. Peneliti
menggunakan coding sebagai identitas responden
c. Keadilan dan inklusivitas/keterbukaan (respect for justice
an inclusiveness)
Peneliti menjelaskan prosedur penelitian, untuk
memenuhi prinsip keterbukaan. Pada prinsip keadilan,
yaitu menjamin bahwa semua responden memperoleh
perlakuan dan keuntungan yang sama, tanpa
membedakan gender, agama, etnis, dan sebaginya.