praktikum pembentukan dasar valid

Upload: fharies-pengxhoeny-vpraptanrebel

Post on 19-Oct-2015

103 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

praktikum

TRANSCRIPT

LAPORANPRAKTIKUM PEMBENTUKAN DASAR( MEMBUAT PALU )Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Praktikum pembentukan dasarDosen Pengampu : Dr.Drs. Sudarman , M.Pd

oleh :Abdul Rosyid(5202412079)Pendidikan Teknik Otomotif, S1

TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS NEGERI SEMARANG2013BAB IPENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANGPembentukan Dasar ialah aktivitas kerja yang dilakukan dengan tenaga dan keahlian dari manusia di meja kerja. Teknik Pembentukan Dasar adalah teknik dasar yang harus dikuasai oleh seseorang dalam mengerjakan kerja bangku di dalam dunia teknik permesinan sebagai dasar untuk materi teknik permesinan pada tingkat selanjutnya. Kegiatan Pembentukan Dasar lebih dititikberatkan pada pembuatan benda kerja dari material logam dengan perkakas tangan, dan dilakukan di bangku kerja.Mahasiswa teknik mesin calon guru harus benar-benar memahami dan menguasai Praktikum Pembentukan Dasar sebagai bekal mengajar, dimana praktik Pembentukan Dasar sendiri adalah praktikum teknik dasar yang harus dikuasai dalam mengerjakan produk kerja bangku pada dunia teknik produksi. Pekerjaan kerja bangku meliputi berbagai jenis konstruksi geometris yang sesuai dengan jobsheet atau perintah kerja. Persyaratan kualitas benda kerja terletak kepada pemahaman seseorang dalam praktik Pembentukan Dasar dan pelaksanaannya di tempat kerja yang meliputi tingkat ketrampilan dasar penguasaan alat tangan, tingkat kesulitan produk yang dibuat, dan tingkat kepresisian hasil kerja.Praktikum Pembentukan Dasar tidak hanya menitikberatkan pada pencapaian hasil kerja, tetapi juga pada prosesnya. Dimana pada proses tersebut lebih menitikberatkan pada etos kerja yang meliputi ketekunan, disiplin, ketahanan, serta teknik sebagai dasar sebelum melanjutkan ke pengerjaan yang menggunakan mesin-mesin produksi. Kemudian ada beberapa pekerjaan didalam Praktikum Pembentukan Dasar diantaranya mengukur, menandai, menggergaji, mengikir, memahat, mengebor, mengetap, dan menyenei. Sehingga para mahasiswa teknik mesin calon guru harus selalu memperhatikan proses didalam melaksanakan pekerjaan-pekerjaan yang terdapat didalam praktikum pembentukan dasar tersebut, sehingga akan benar-benar menguasai teknik-teknik dan kecakapan-kecakapan yang diperlukan dalam praktik pembentukan dasar.

B. TUJUANTujuan Praktikum Pembentukan Dasar adalah sebagai berikut :1. Untuk memberikan kemampuan atau keterampilan kepada para mahasiswa teknik mesin dalam hal memilih dan menggunakan alat-alat Pembentukan Dasar yang benar.2. Untuk memberikan kemampuan atau keterampilan kepada para mahasiswa teknik mesin dalam hal teknik-teknik pengerjaan suatu benda kerja.3. Untuk memberikan kesiapan pada para mahasiswae teknik mesin guna mempelajari atau menhadapi materi teknik permesinan pada tingkat selanjutnya.

C. MANFAATManfaat Praktikum Pembentukan Dasar adalah sebagai berikut :1. Para mahasiswa teknik mesin dapat memilih dan menggunakan alat-alat Pembentukan Dasar dengan benar.2. Para mahasiswa teknik mesin dapat memilih dan menggunakan teknik-teknik pengerjaan suatu benda kerja untuk membuat suatu benda kerja. Memberi bekal praktikan (mahasiswa) tentang Pembentukan Dasar sehingga saat menjadi tenaga pendidik mampu mengajarkan siswanya dengan baik.3. Para mahasiswa teknik mesin dapat mengikuti materi teknik permesinan pada tingkat selanjutnya dengan lancar.4. Para mahasiswa teknik mesin calon guru dapat menjadikan bekal untuk mengajar kepada siswa-siswanya atas materi Praktikum Pembentukan Dasar yang telah diperolehnya.

BAB IIKAJIAN PUSTAKA

A. LANDASAN TEORI1. KIKIRKikir terbuat dari baja karbon tinggi yang ditempa dan disesuaikan dengan ukuran panjang, bentuk, jenis dan gigi pemotongnya. Tangkainya dibiarkan lunak agar kuat. Badan kikir keras dan rapuh, maka hampir semua kikir harus disimpan secara terpisah dan dilindungi untuk mencegah patah. Kikir diklasifikasikan menurut jenis gigi, kekasaran gigi, penampang, dan panjang.Derajat kekerasan kikir adalah kasar, setengah kasar dan sangat halus. Kemudian guratan tunggal dipergunakan untuk mengikir logam lunak. Guratan ganda dipergunakan untuk pekerjaan yang bersifat umum. Satu set guratan membuat sudut 45, yang lain 70, kedua-duanya terhadap sumbu memanjang kikir. Guratan parut digunakan untuk pekerjaan kasar pada bahan lunak, misalnya alumunium.

Gambar : Kikira. Macam-Macam Kikir- BastardAdalah kikir kasar panjang badan 12, dengan jumlah gigi 9 gigi/cm, cs = 25 ; s = 0,01 ; n = 40 dan mempunyai tingkat kehalusan N9 s/d N8.

- Half SmoothAdalah kikir setengah halus panjang badan 10, dengan jumlah gigi 12 gigi/cm, cs = 25 ; s = 0,005 ; n = 40 dan tingkat kehalusan N8 s/d N7.

- SmoothAdalah kikir halus, panjang badan 8 dengan jumlah gigi 20 gigi/cm cs = 25 ; s = 0,002 ; n = 40 dengan tingkat kehalusan N7 s/d N6.

- Kikir bujur sangkarGuratan ganda pada keempat muka. Dipergunakan untuk membuat jalur, menyiku celah dan pundak bujursangkar. Ukuran panjangnya guratan 100 mm hingga 500 mm.- Kikir segitigaGuratan ganda pada ketiga muka. Digunakan untuk sudut-sudut yang canggung dan lebih kecil daripada 90. Ukuran panjangnya 100 mm hingga 300 mm.- Kikir bulatGuratan tunggal atau ganda. Digunakan untuk permukaan yang lengkung, meluaskan lubang. Ukuran panjangnya 100 mm hingga 500 mm. Kikir bulat kecil dikenal sebagai alat kikir ekor tikus.- Kikir setengah bulatGuratan ganda satu permukaan berbentuk cembung. Dipergunakan untuk pekerjaan yang bersifat umum dan mengikir lengkungan bagian dalam. Ukuran panjangnya 100 mm hingga 450 mm.- Kikir tipisGuratannya ganda. Badannya persegi empat panjang, tetapi jauh lebih tipis daripada kikir-kikir lainnya. Dipergunakan untuk mengikir alur yang sempit, misalnya untuk mengepas bubungan kunci pintu.

Gambar: Macam-macam kikir berdasarkan penampangnyab. Cara MengikirDalam proses pengikiran perlu memperhatikan: Tinggi ragum terhadap orang yang bekerja Pencekaman benda kerja Pemegangan kikir Posisi kaki dan badan Gerakan kikir Kebersihan kikir

Gambar: Cara mengikirc. Langkah Pengikiran yang Baik- PemeganganCara pemegangan tangkai kikir pihak pabrik sudah memperhatikan anatomi tangan kita. Tangan kanan memegang tangkai dan tangan kiri memegang ujung kikir sebagai pengarah dan pengimbang tenaga dan dorongan.- Posisi kaki dan badanUsahakan kaki kiri tegak lurus di bawah ragum membentuk sudut 300 dan kaki kanan membentuk sudut 750. Jarak antara kaki kiri dan kanan sebanding dengan panjang kikir yang digunakan, sedangkan jarak antara siku dengan permukaan ragum lebih kurang 5 8 cm. Kemudian posisi badan cenderung agak miring ke depan dan mata konsentrasi menghadap pada benda kerja.

Gambar: Gerakan badan dan lutut- Langkah Pengikirana. panjang langkah : langkah optimal, posisi langkah dan langkah nominalb. gesekan langkah :arah langkah, jarak gesekanc. jumlah langkah :panjang batang kikir, aktifitas orang (normatif) stabil / waktu kecepatan potong pada material (Cs)- Macam PengikiranLurus: memanjang / standart, melintangCCF: Cross cut filling ( 450 atau 650 ).d. Perawatan KikirAlat-alat kerja bangku tidak boleh diletakkan secara bertumpuk satu dengan lainnya, agar awet penggunaan kikir dan sesuai dengan fungsinya. Kebersihan kikir perlu dijaga untuk efisiensi pengikiran, karena chips yang menempel dialur kikir dapat mempengaruhi pemakanan dan juga kehalusan benda kerja, sehingga setiap 20 40 kali (untuk bastard) pengikiran harus dibersihkan dengan file brush dan arah membersihkannya sesuai dengan arah alur kikir.

2. RAGUMRagum berfungsi untuk menjepit benda kerja secara kuat dan benar,artinya penjepitan oleh ragum tidak boleh merusak benda kerja. Dengan demikian ragum harus lebih kuat dari benda kerja yang dijepitnya. Untuk menghasilkan penjepitan yang kuat maka pada mulut ragum/rahangnya dipasangkan baja berigi sehingga benda kerja dapat dijepit dengan kuat. Rahang-rahang ragum digerakkan oleh batang ulir yang dipasangkan pada rumah ulir. Apabila batang ulir digerakkan/diputar searah jarum jam, maka rahang ragum akan menutup,tetapi bila diputar berlawanan dengan arah jarum jam maka rahang ragum akan membuka.

Gambar: RagumDalam penjepitan benda kerja tidak diharapkan permukaan benda kerja mengalami kerusakan atau cacat karena jepitan rahang ragum. Guna mengatasi hal itu, maka pada saat melakukan penjepitan benda kerja dengan ragum hendaknya rahang ragum dilapisi dengan pelapis. Pelapis tersebut terbuat dari bahan yang lunak seperti baja lunak,pelat tembaga,karet pejal dan pelat seng yang tebal.Batang ulir dan rumah ragum harus selalu diperiksa dari proses pelumasan. Pada saat ditinggalkan rahang ragum harus selalu dalam keadaan tertutup. Ragum bukanlah merupakan landasan sehingga tidak diperkenankan untuk melakukan pemukulan benda kerja dengan dengan ragum sebagai landasan. Hal-hal yang pelu diperhatikan atau yang perlu dipedomani dalam penjepitan benda kerja pada ragum adalah sebagai berikut:1. Gunakan pelapis rahang ragum untuk mencegah benda kerja agar tidak rusak permukaannya.2. Penjepitan benda kerja harus rata, artinya permukaan benda kerja yang keluar dari rahang ragum harus lurus dan sejajar dengan rahang ragum.3. Untuk penjepitan benda kerja yang berlubang seperti pipa yang tipis digunakan bahan tambahan lain yang dimasukkan ke dalam pipa, sehingga pipa yang dijepit tidak akan mengalami kerusakan/berubah bentuk.4. Untuk penjepitan benda kerja yang tipis (pelat tipis) gunakan landasan dari kayu. Landasan tersebut dijepit pada rahang ragum.

Gambar: Cara penjepitan beberapa benda kerjaPemasangan ragum pada meja kerja harus disesuaikan dengan tinggi pekerja yang akan bekerja. Sebagai patokan adalah apabila ragum dipasang pada meja kerja, maka tinggi mulut ragum harus sebatas siku dari pekerja pada posisi berdiri sempurna. Ketinggian pemasangan ragum pada meja kerja sangat berpengaruh dalam pelaksanaan pekerjaan. Sebagai pedoman pengaturan tinggi rendahnya penjepitan benda kerja pada ragum adalah sebagai berikut:1. Untuk pekerjaan yang tidak memerlukan gaya yang besar seperti pada pekerjaan akhir, benda kerja dapat di jepit lebih tinggi,artinya permukaan benda kerja yang keluar dari rahang ragum lebih tinggi2. Untuk pekerjaan yang memerlukan gaya yang besar seperti memahat, menggergaji, mengikir,mengetap dan menyenai maka kedudukan benda kerja harus serendah mungkin berada di atas rahang ragum.3. Untuk penjepitan pipa-pipa sebaiknya digunakan pelapis rahang,dimana bentuk pelapis rahang tersebut hendaknya masing-masing berbentuk setengah lingkaran. Bahan pelapis biasanya bisa dari kayu atau dari bahan yang lunak sehingga tidak akan merusak penampang pipa.

Gambar: Ketinggian ragum untuk pengerjaan umum pembentukan dasar

4. GERGAJIGergaji digunakan untuk memotong benda kerja yang selanjutnya untuk dikerjakan kembali. Bingkai/Sengkangterbuat dari pipa baja yang kuat dan kaku, sengkang yang dapat diatur digunakan untuk bermacam-macam panjang dari daun gergaji.Daun gergaji terdiri dari dua macam letak gigi pemotong yaitu gigi pemotong satu sisi (single cut) dan dua sisi (double cut). Sedangkan bentuk gigi gergaji ada yang silang dan ada yang lurus.

Gambar: GergajiTabel 1 Ukuran Mata (Gigi) Gergaji

No.JumlahGigi/InciKegunaan

1.14 18Untukbahanpejal st.37, tembaga, kuningan,besi tuang.

2.22 24Untukbahandenganbentuktebal dan bajakarbon tinggi.

3.28 32Untukbahandenganbentuktipis, pelat,kawat, pipa yang tipis

5. PALUPalu dipergunakan untuk memukul benda kerja pada pekerjaan memahat, mengeling, membengkok, dan sebagainya. Menurut bentuknya palu dibedakan dalam beberapa jenis yaitu palu pen mukanya bulat dan bentuk kepalanya lancip, palu konde bentuk muka bulat dan puncaknya seperti bola, palu pen muka segi empat dan puncaknya lancip serta palu tembaga. Gambar: Palu6. MESIN BORMesin bor adalah alat untuk melubangi benda kerja dengan tenaga mesin. Mesin bor yang digunakan pada praktik pembentukan dasar ada dua jenis yaitu mesin bor bangku untuk pekerjaan-pekerjaan yang kecil sampai sedang dan mesin bor tiang untuk pekerjaan yang lebih besar.

Gambar : Mesin bor meja tombolKeterangan:- tombol- tuas penekan- tuas pengikat- alas mesin bor- meja mesin bor- penjepit bor- pengaman- mur penyetel- rumah sabukHal-hal yang harus diperhatikan pada waktu menggunakan mesin bor:- Kelengkapan mesin bor ;- Jenis bahan yang akan di bor;- Pelumasan ;- Ukuran garis tengah bor ;- Arah putaran dan kecepatan putaran mesin bor ; dan- Pencegahan kecelakaan.

7. MATA BORMata bor adalah suatu alat pembuat lubang atau alur. Mata bor diklasifikasikan menurut ukuran, satuan ukuran, simbol-simbol ukuran, bahan dan penggunaannya. Menurut satuan ukuran, bor dinyatakan dalam mm dan inchi dengan kenaikan bertambah 0,5 mm, misalnya 5; 5,5; 6; 6,5; 7 atau dalam inchi dengan pecahan, 1/16;misalnya 3/32; 1/8; 5/32; 3/16 dan seterusnya, atau bertanda dengan huruf A Z.

PRAKTIK PEMBUATAN PALU8.MISTAR BAJAMistar baja mempunyai panjang 30 cm sampai dengan 100 cm dalam skala satuan mm dan inchi. Alat ini digunakan untuk mengukur panjang dan alat bantu menggores.

Gambar: Mistar Baja

9.PENGGORESPenggores adalah alat yang berfungsi untuk memberi garis atau goresan pada benda kerja.

Gambar: Penggores

BAB IIIPRAKTIKUM

A. PELAKSANAAN PRAKTIKUM1. PRAKTIK MEMBUAT PALUa. Alat dan BahanAlat- alat yang digunakan adalah : Gergaji besi Gergaji kayu Kikir kasar dan halus Alat bor (mesin bor dan kelengkapannya) Tangkai palu Mistar baja atau Penggaris Penggores Ragum PenitikBahan yang digunakan adalah : Besi ST 37 dengan ukuran panjang x tinggi x lebar (90mm x 20mm x 20mm) Kayu sebagai tangkai atau gagang palub. Gambar Benda Kerja

Gambar : Palu yang disertai ukuran dengan satuan mmc. Proses Pengerjaan1. Membuat profil ( bentuk ) palu dengan langkah-langkah sebagai berikut :- Siapkan bahan untuk benda kerja yang akan dipakai yaitu besi ST 37.- Potong bahan dengan menggunakan gergaji tangan dengan ukuran panjang lebih dari 90 mm yaitu sekitar 92 mm dengan maksud untuk toleransi dalam pengerjaanya.- Gambar/lukislah sket benda kerja menggunakan spidol/penggores dan penggaris pada bahan hasil pemotongan tersebut sesuai sket diatas.- Lapisi bahan untuk benda kerja tersebut dengan vice klem kemudian jepit pada ragum.- Bentuklah ujung palu yang berbentuk lancip terlebih dahulu dengan cara memotong sebagian benda kerja menggunakan gergaji besi sesuai garis yang telah dibuat sebelumnya.- Ratakan dengan cara dikikir sampai dihasilkan bentuk lancip yang diinginkan sesuai garis sket yang telah dibuat.- Gunakan kikir bulat atau segitiga untuk membuat cekungan melingkar pada benda kerja sesuai dengan sket ada.- Bentuklah ujung palu yang satunya yang akan menjadi bagian depan palu menjadi bentuk lingkaran (berbentuk tabung) menggunakan kikir biasa.- Kikirlah sedikit bagian tengah atau badan palu agar rata dan terlihat lebih estetis.- Perhalus benda kerja menggunakan kikir halus agar terlihat lebih estetis.2. Membuat lubang pada bagian tengah atau badan palu agar palu dapat dipasangi gagang dengan cara mengebornya menggunakan mesin bor dengan langkah-langkah sebagai berikut :- Lakukan 3 penitikan untuk 3 titik pada badan palu yang akan dilubangi untuk dijadikan tempat gagang sebagai titik acuan untuk pengeboran.- Jepit benda kerja pada ragum mesin bor.- Pengeboran dilakukan melalui 2 tahap sesuai dengan sket benda kerja, yaitu pertama menggunakan mata bor dengan diameter yang lebih kecil daripada bor yang digunakan pada tahap pengeboran tahap kedua yaitu dengan diameter 7,5 mm yang dilakukan selama 3 kali sesuai titik dari penitikan, kemudian kedua dengan bor dengan diameter yang lebih besar yaitu 8 mm dengan mengebor bekas pengeboran tahap pertama. Pengeboran dilakukan dengan dua tahap untuk mencegah terjadinya aus pada mata bor.- Atur mesin bor pada posisi sesuai dengan tanda penitikan pada benda kerja. Jika sudah sesuai lakukan pengeboran dengan hati-hati dan utamakan keselamatan kerja.- Selama proses pengeboran sekali-kali lakukan pemberian pendingin (cooler) pada mata bor untuk menjaga supaya mata bor tidak cepat rusak.- Lepas benda kerja setelah pengeboran selesai kemudian bersihkan.- Selesaikan pembuatan lubang untuk gagang sampai benar-benar terbentuk lubang yang diinginkan sesuai sket gambar menggunakan kikir.3. Membuat gagang palu dengan langkah-langkah sebagai berikut :- Potonglah kayu dengan gergaji kayu dengan panjang sekitar 250 mm.- Bentuk kayu tersebut hingga membentuk pegangan bulat/ oval yang nyaman untuk dipegang.- Pada salah satu ujungnya runcingkan hingga kayu tersebut dapat dipasangkan pada lubang yang ada ditengah palu.- Pasangkan gagang ke lubang yang tersedia dengan kencang ( tidak ada renggangan) supaya saat digunakan palu tidak lepas.4. Finishing benda kerja dengan langkah-langkah sebagai berikut :- Bersihkan benda kerja dari bekasbekas pengikiran yang tajam, kerak, dan kotoran-kotoran yang menempel.- Buat champer pada sisisisi benda kerja yang mempunyai sudut 90odan bagian yang lancip dengan ukuran radius 5 mm.- Beri pelumas benda kerja agar tidak mudah berkarat dan lapisi palu dan tangkainya dengan cat/pilox agar warnanya menarik.

Gambar ; palu yang jadi

BAB IVPENUTUP

A. KESIMPULAN Praktik pembentukan dasar melatih mahasiswa teknik mesin dalam ketelitian dimana dalam hal ini adalah mengukur kerataan sisi dari sebuah benda, kesikuan dan juga dimensi dari benda, serta tepat waktu dimana dalam hal ini adalah para mahasiswa harus bisa menyelesaikan atau membuat benda kerja sesuai dengan waktu yang telah diberikan oleh dosen mata kuliah Praktikum Pembentukan Dasar. Kemudian persyaratan kompetensi mahasiswa teknik mesin dan kualitas benda kerja terletak kepada pemahaman dalam praktik pembentukan dasar dan pelaksanaannya atau proses pengerjaanya di tempat kerja yang meliputi tingkat ketrampilan dasar penguasaan alat tangan, teknik-teknik atau langkah-langkah yang digunakan, tingkat kesulitan produk yang dibuat, dan tingkat kepresisian hasil kerja. B. SARANPada saat melaksanakan praktik, penulis dan para mahasiswa teknik mesin yang lain mengalami beberapa kendala yaitu masih belum mahirnya dalam menggunakan alat-alat kerja, kurang tahu mengenai teknik-teknik dalam membuat benda kerja tersebut, ketersediaan alat-alat yang kurang mencukupi, dan beberapa jenis alat yang digunakan kurang layak pakai. Sehingga beberapa saran yang penulis berikan adalah sebagai berikut :1. Sebelum praktik dilaksanakan sebaiknya para mahasiswa mencari referensi terlebih dahulu mengenai teknik-teknik atau langkah-langkah dalam membuat suatu benda kerja yang akan dibuat, sehingga akan lebih mudah saat melaksanakan praktik.2. Sebaiknya para mahasiswa selalu berhati-hati dalam setiap kali praktik dan selalu mengutamakan keselamatan kerja, sehingga akan mengurangi kecelakaan kerja.3. Sebaiknya beberapa alat yang kurang segera dilengkapi dan alat-alat yang kurang layak pakai segera diganti oleh pengurus atau pegawai yang berkewajiban, sehingga akan memperlancar kegiatan praktik.

DAFTAR PUSTAKA

http://azmrs.blogspot.com/ doddi_y.staff.gunadarma.ac.id/...http://lekarip.blogspot.com/2011/03/kerja-bangku.htmlduniamesin11.blogspot.comwidyalaya.info/ocw/node/3478mesinatw.blogspot.com/.../teknologi-kerja-bangku

PRAKATA

Assalamualaikum ...Alhamdulillahirabil alamin, penulis aturkan ke Hadirat Allah SWT, Tuhan yang menguasai seluruh alam semesta karena berkat keridaan-Nya dalam memberikan waktu dan kesempatan, penulis dapat menyusun tugas laporan ini. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada nabi Agung Muhammad Saw. yang senantiasa menjadi suri teladan umat manusia dan dinanti-nantikan syafaatnya diyaumul akhir.Ucapan terima kasih penulis sampaikan Bapak Dr.Drs.Sudarman selaku dosen dan Pak Fathur selaku asisten dosen yang telah membimbing kami dalam melaksanakan praktikum pembentukan dasar , kepada teman-teman yang telah membantu dan ikut andil dalam pelaksanaan praktikum dari awal sampai akhir. Tak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada orang tua tercinta yang selalu memberi dukungan, baik dukungan moril maupun doa, sehingga kami tetap tegar menghadapi berbagai rintangan dalam praktikum dan penyusunan laporan ini.Harapan penulis, semoga laporan ini dapat bermanfaat untuk saya dan dan semua dan bagi banyak pihak pada umumnya. Tak ada gading yang tak retak, demikianlah pepatah mengatakan, meski sudah berusaha semaksimal mungkin, tidak bisa dipungkiri bahwa laporan ini sangat jauh dari titik kesempurnaan, untuk itu harap menjadi maklum atas segala kekurangannya. Kritik dan saran sangat kami harapkan untuk menjadikan penulis maupun laporan ini menjadi jauh lebih baik.Wassalamualaikum ...

Semarang, 09, mei, 2013

Abdul Rosyid