bab iii metode penelitian 3.1. jenis penelitan · 2017. 8. 2. · kelompok kontrol (sugiyono,...

21
51 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitan Jenis penelitian ini adalah kuantitatif eksperimen dengan rancangan penelitian non-equivalent control group design (pretest- posttest with control group). Pengambilan data dilakukan pada kedua kelompok. Pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol masing-masing kelompok dilakukan pre- test, kemudian pada kelompok perlakuan diberikan intervensi yaitu terapi yoga tawa, sedangkan kelompok kontrol tidak dilakukan intervensi. Post-test dilakukan pada kedua sampel yaitu kelompok perlakuan dan kelompok kontrol secara serentak. Pada tipe desain ini, tidak ada randomisasi, karakteristik kelompok sangat penting dalam mempertinggi validitas internal. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan hubungan sebab akibat dengan melibatkan kelompok kontrol (Sugiyono, 2012). 3.2. Desain Penelitian Eksperimen Kelompok yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah lansia dengan hipertensi di Panti Wreda Salib Putih untuk kelompok perlakuan dan lansia dengan hipertensi di Wisma Lansia Maria Martha Salatiga untuk kelompok kontrol.

Upload: others

Post on 21-Feb-2021

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitan · 2017. 8. 2. · kelompok kontrol (Sugiyono, 2012). 3.2. Desain Penelitian Eksperimen . Kelompok yang digunakan dalam penelitian kali

51

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitan

Jenis penelitian ini adalah kuantitatif eksperimen

dengan rancangan penelitian non-equivalent control group

design (pretest- posttest with control group). Pengambilan data

dilakukan pada kedua kelompok. Pada kelompok perlakuan

dan kelompok kontrol masing-masing kelompok dilakukan pre-

test, kemudian pada kelompok perlakuan diberikan intervensi

yaitu terapi yoga tawa, sedangkan kelompok kontrol tidak

dilakukan intervensi. Post-test dilakukan pada kedua sampel

yaitu kelompok perlakuan dan kelompok kontrol secara

serentak. Pada tipe desain ini, tidak ada randomisasi,

karakteristik kelompok sangat penting dalam mempertinggi

validitas internal. Penelitian ini bertujuan untuk

mengungkapkan hubungan sebab akibat dengan melibatkan

kelompok kontrol (Sugiyono, 2012).

3.2. Desain Penelitian Eksperimen

Kelompok yang digunakan dalam penelitian kali ini

adalah lansia dengan hipertensi di Panti Wreda Salib Putih

untuk kelompok perlakuan dan lansia dengan hipertensi di

Wisma Lansia Maria Martha Salatiga untuk kelompok kontrol.

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitan · 2017. 8. 2. · kelompok kontrol (Sugiyono, 2012). 3.2. Desain Penelitian Eksperimen . Kelompok yang digunakan dalam penelitian kali

52

Pada kedua kelompok dilakukan pre-test yaitu dengan

mengukur tekanan darah pada para partisipan, kemudian pada

kelompok perlakuan diberikan intervensi yaitu yoga tawa. Post-

test dilakukan serentak setelah dilakukan intervensi yaitu

dengan mengukur tekanan darah pada para partisipan baik pad

kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Bentuk desain

penelitian eksperimen kali ini dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 3.1 Desain Penelitian Eksperimen.

Kelompok Pre-test Perlakuan Post-test

Perlakuan O1 X O2

Kontrol O3 - O4

Sumber: Sugiyono, 2000

Keterangan:

O1 : Pengukuran pada kelompok perlakuan sebelum

diberikan intervensi.

O2 : Pengukuran pada kelompok perlakuan setelah

diberikan intervensi yaitu yoga tawa

X : Pemberian intervensi, yoga tawa pada lansia.

O3 : Pengukuran pada kelompok kontrol yang dilakukan

pertama kali bersamaan dengan kelompok perlakuan

pada saat pre-test.

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitan · 2017. 8. 2. · kelompok kontrol (Sugiyono, 2012). 3.2. Desain Penelitian Eksperimen . Kelompok yang digunakan dalam penelitian kali

53

O4 :Pengukuran kedua pada kelompok kontrol

bersamaan dengan kelompok perlakuan pada saat

post-test

- : Tanpa pemberian intervensi yoga tawa pada lansia.

3.3. Identifikasi Variabel Penelitian

Identifikasi variabel penelitian ini mencantumkan variabel

independen berupa yoga tawa, sedangkan variabel dependen

berupa tekanan darah sistole dan diastole pada lansia dengan

hipertensi. Pada penelitian ini juga terdapat variabel perancu yaitu

variabel yang mengganggu hubungan antara variabel independen

dan variabel dependen, variabel perancunya adalah obat

antihipertensi. Peneliti ingin mengetahui bagaimana efektivitas

yoga tawa terhadap penurunan tekanan darah pada lansia

dengan hipertensi.

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitan · 2017. 8. 2. · kelompok kontrol (Sugiyono, 2012). 3.2. Desain Penelitian Eksperimen . Kelompok yang digunakan dalam penelitian kali

54

3.4. Kerangka Konsep Penelitian

Pada penelitian ini memiliki konsep penelitian yang digunakan

penulis,yaitu sebagai berikut:

Variabel Independen t Variabel Dependent

Gambar 3.1. Bagan Kerangka Konsep

Kerangka konsep di atas menjelaskan bahwa ada dua

(2) variabel yang digunakan peneliti yaitu variabel

independent yang terdiri dari yoga ketawa dan obat

antihipertensi dan variabel dependent yaitu tekanan darah

pada lansia dengan hipertensi. Variabel independent akan

meningkatkan hormon endorfin yang akan berpengaruh

Yoga ketawa Tekanan darah pada

lansia dengan

hipertensi

Fungsi sistem limbik

yang merupakan pusat

pengaturan emosi

Meningkatkan hormon

endorfin

Penurunan tekanan

darah pada lansia

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitan · 2017. 8. 2. · kelompok kontrol (Sugiyono, 2012). 3.2. Desain Penelitian Eksperimen . Kelompok yang digunakan dalam penelitian kali

55

pada penurunan sistem limbik yang merupakan pusat

pengaturan emosi dan hasilkan akan menurunkan tekanan

darah pada lansia dengan hipertensi.

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitan · 2017. 8. 2. · kelompok kontrol (Sugiyono, 2012). 3.2. Desain Penelitian Eksperimen . Kelompok yang digunakan dalam penelitian kali

56

3.5. Definisi Oprasional Variabel

Di dalam penelitian ini, memiliki 2 macam variabel, variabel yang pertama yaitu variabel

independen yaitu yoga tawa, variabel dependen yaitu hipertensi dan variabel moderator yaitu pengonsumsian

obat antihipertensi. Berikut merupakan penjelasan dari masing-masing variabel:

No (1)

Variabel (2)

Definisi (3)

Alat Ukur (4)

Hasil Ukur (5)

Skala (6)

1 Variabel Independent: yoga tawa

Yoga ketawa adalah latihan yang menggabungkan tawa tanpa syarat dengan pernapasan yoga (Pranayama). Model Yoga tawa memiliki beberapa langkah, antara lain tepuk tangan dan latihan ho-ho ha- ha-ha selama yoga ke tawa,pernapasan dalam, latihan bahu, leher, dan peregangan masingmasing 5 kali,tawa sapaan, tawa singa, tawa apresiasi, apresiasi, tawa pesawat, tawa bill, tawa membuat susu, dan tawa

Prosedur yoga tawa

Perlakuan yoga tawa

Nominal

Tabel 3.2 Definisi Operasional, Variabel Penelitian, dan Skala Penelitian

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitan · 2017. 8. 2. · kelompok kontrol (Sugiyono, 2012). 3.2. Desain Penelitian Eksperimen . Kelompok yang digunakan dalam penelitian kali

57

high-tos dan di akhiri dengan tahap relaksasi. . Yoga tawa membutuhkan waktu 15-30 menit. Terapi ini akan diberikan 1 kali dalam waktu 1 hari dengan sekali terapi ± 30menit. ( Kataria, 2004)

2. Variabel dependent: Hipertensi

Tekanan darah merupakan kekuatan lateral pada dinding arteri oleh darah yang didorong dengan tekanan dari jantung. hipertensi yaitu peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg pada dua kali pengukuran dengan selang waktu 5 menit dalam keadaan cukup istirahat/tenang (Anne, 2000)

Tensimeter Analog (jarum) dan stetoskop

Hasil dari pengukuran tekanan darah ini terdiri dari tekanan sistol dan diastol, yang diamati dalam penelitian ini apakah tekanan darah naik, stabil atau turun setelah dilakukan yoga tawa setelah dberikan

Rasio

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitan · 2017. 8. 2. · kelompok kontrol (Sugiyono, 2012). 3.2. Desain Penelitian Eksperimen . Kelompok yang digunakan dalam penelitian kali

58

Sumber: Kataria, 2004.

Anne, 2000.

selama 3 kali.Pengukuran akan dilakukan di awal dan akhir intervensi.

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitan · 2017. 8. 2. · kelompok kontrol (Sugiyono, 2012). 3.2. Desain Penelitian Eksperimen . Kelompok yang digunakan dalam penelitian kali

59

3.6. Partisipan Penelitian

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian yang

akan diteliti. Pada penelitian ini yang menjadi populasi adalah

30 orang lansia di Panti Wredha Salib Putih Salatiga dan 22

lansia di Wisma Lansia Maria Martha Salatiga. Peneliti

mengambil 2 panti dalam penelitian ini dengan pertimbangan

sifat lansia yang sering cemburu sosial dalam arti apabila

beberapa lansia di dalam satu panti melakukan yoga ketawa,

namun ada beberapa orang tidak disertakan maka akan

timbul kecemburuan antar lansia yang ada di Panti Wredha

tersebut.

2. Sampel

Sampel penelitian adalah sebagian dari keseluruhan

obyek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi.

Sampel pada penelitian kali ini adalah dari 20 lansia yang

memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi yang di bagi menjadi 2

kelompok yaitu 10 lansia di Panti Wreda Salib Putih Salatiga

sebagai kelompok perlakuan dan 10 lansia di Wisma Lansia

Maria Martha Salatiga sebagai kelompok kontrol.

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitan · 2017. 8. 2. · kelompok kontrol (Sugiyono, 2012). 3.2. Desain Penelitian Eksperimen . Kelompok yang digunakan dalam penelitian kali

60

3. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik sampling adalah cara untuk menentukan

sampel. Teknik sampling yang digunakan pada penelitian ini

adalah purposive sampling. Ini termasuk teknik penentuan

sampel dengan pertimbangan tertentu sesuai dengan tujuan

peneliti. Pada penelitian ini, peneliti menetapkan kriteria

inklusi dan eksklusi untuk menentukan sampel.

3.7. Kriteria Inklusi dan Ekslusi

Penentuan kriteria sampel sangat membantu peneliti

untuk mengurangi bias hasil penelitian, khususnya jika

terhadap variabel-variabel yang ternyata memiliki pengaruh

terhadap variabel yang diteliti. Kriteria sampel dapat

dibedakan menjadi 2 bagian, yaitu inklusi dan eksklusi.

1. Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek

penelitian dari suatu populasi target yang terjangkau

yang akan diteliti. Adapun kriteria inklusi dari penelitian

ini adalah:

a. Lansia dengan usia ≥ 60-85 tahun, mengambil

responden dengan usia ≥ 60 tahun karena menurut

WHO seseorang dikatakan lanjut usia ketika seseorang

telah berusia ≥ 60 tahun.

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitan · 2017. 8. 2. · kelompok kontrol (Sugiyono, 2012). 3.2. Desain Penelitian Eksperimen . Kelompok yang digunakan dalam penelitian kali

61

b. Lansia dengan tekanan darah ≥ 140 mmHg maksimal

190 mmHg untuk tekanan darah sistolik dan atau ≥ 90

mmHg maksimal 100 mmHg untuk tekanan darah

diastolik, mengikuti standar dari Kementerian

Kesehatan RI yang mendefinisikan hipertensi yaitu

peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg

dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg serta

dalam kondisi kesehatan umum lansia yang baik.

c. Mandiri atau mampu bergerak bebas, responden harus

mampu mandiri dan mampu bergerak bebas

dikarenakan pada saat perlakuan yoga ketawa, ada

beberapa gerakan yoga ketawa untuk berjalan.

d. Bersedia menjadi responden, setiap responden tidak

melakukan yoga ketawa karena keterpaksaan, namun

karena ingin mengikuti yoga ketawa, sehingga yoga

ketawa bisa efektif dilakukan.

2. Kriteria Eksklusi

Kriteria eksklusi adalah menghilangkan/

mengeluarkan subjek yang memenuhi kriteria inklusi dari

studi karena berbagai sebab. Adapun kriteria eksklusi dalam

penelitian ini adalah apabila subjek menolak untuk

berpartisipasi menjadi responden dalam penelitian ini dan

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitan · 2017. 8. 2. · kelompok kontrol (Sugiyono, 2012). 3.2. Desain Penelitian Eksperimen . Kelompok yang digunakan dalam penelitian kali

62

ketika dalam waktu 3 minggu perlakuan lansia sakit dan

tidak dapat mengikuti perlakuan yoga ketawa.

3.8. Tempat dan Waktu Penelitian

Lokasi dilaksanakannya penelitian ini adalah di

Wisma Lansia Maria Martha Salatiga dan Panti Wreda Salib

Putih Salatiga. Kedua lokasi ini dipilih karena memiliki

populasi lansia dengan hipertensi yang cukup tinggi.

Waktu untuk penelitian ini saat pagi hari, dan yoga

ketawa dilaksanakan sebanyak 5 kali intervensi dalam 1

minggu selama 3 minggu berturut- turut, pada penelitian ini,

peneliti memberikan intervensi yoga ketawa selama 20

menit setiap pertemuannya. Sedangkan waktu pelaksanaan

penelitian ini adalah pada tanggal 11-30 April 2016.

Pelaksanaan dilakukan pada tanggal tersebut karena

peneliti harus mengikuti pelatihan yoga ketawa bersertifikat

dan persiapan teori sebelum melakukan penelitian yoga

tawa.

3.9. Teknik Pengumpulan Data

1. Alat Penelitian

Penelitian yang menggunakan metode kuantitatif

eksperimental ini, kualitas pengumpulan datanya sangat

ditentukan oleh kualitas instrumen atau alat pengumpulan

data yang digunakan. Instrumen yang berkualitas dapat

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitan · 2017. 8. 2. · kelompok kontrol (Sugiyono, 2012). 3.2. Desain Penelitian Eksperimen . Kelompok yang digunakan dalam penelitian kali

63

dipertanggungjawabkan jika sudah terbukti validitas dan

reliabilitasnya. Alat yang digunakan pada penelitian ini

adalah tensimeter analog atau jarum dan stetoskop.

Instrumen yang digunakan oleh peneliti untuk

mengukur tekanan darah adalah tensimeter atau

sygnomanometer analog merek ABN dengan spesifikasi

rentang tekanan 0-300 mmHg, dengan batas ketelitian 2

mmHg dan stetoskop merek ABN. Pengukuran dilakukan

oleh peneliti sendiri. Sebelum pengukuran, responden di

jelaskan terlebih dahulu tentang prosedur pengukuran

tekanan darah agar mengurangi kecemasan. Pengukuran di

ulang sebanyak dua kali pada setiap kali pengukuran untuk

memastikan ketepatan pengukuran yang dilakukan.

Sedangkan cara pengukurannya adalah Anne (2000):

a. Atur posisi duduk responden dengan lengan diangkat

setinggi jantung.

b. Pajankan lengan atas responden.

c. Palpasi arteri brakialis dan pusatkan anak panah

manset pada 2,5 cm diatas arteri brakialis.

d. Pasang manset yang telah mengempis sempurna

pada lengan responden.

e. Pastikan manometer terletak setinggi titik pandang

mata pengukur.

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitan · 2017. 8. 2. · kelompok kontrol (Sugiyono, 2012). 3.2. Desain Penelitian Eksperimen . Kelompok yang digunakan dalam penelitian kali

64

f. Palpasi arteri brakialis sambil memompa manset 30

mmHg diatas titik nadi tak teraba lagi.

g. Kempiskan manset pelan-pelan sambil

memperhatikan titik nadi teraba lagi.

h. Pasang stetoskop pada nadi brakialis dan telinga

pengukur.

i. Pompa manset dan kempiskan pelan-pelan,

perhatikan titik nadi terdengar jelas pertama dan titik

nadi redup atau redam menghilang.

j. Kempiskan manset secara total dan rapikan pasien.

Instrumen untuk mengukur tekanan darah yang

digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen yang

sebelumnya sudah dilakukan uji validitas. Uji validitas

dilakukan dengan cara mengkalibrasi alat ini.

Sebelum melakukan pengukuran tekanan darah,

peneliti terlebih dahulu melakukan yoga tawa yang

dilakukan selama 15-20 menit. Berikut langkah-langkah

yang digunakan saat melakukan yoga ketawa (Kataria,

2004):

1. Pemanasan/Peregangan

Pemanasan yang dimaksud lansia posisi duduk lalu

menggelengkan kepala ke kiri dan ke kanan, menundukkan

kepala dan ke atas, lalu kaki dan tangan di gerakkan.

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitan · 2017. 8. 2. · kelompok kontrol (Sugiyono, 2012). 3.2. Desain Penelitian Eksperimen . Kelompok yang digunakan dalam penelitian kali

65

2. Tepuk tangan

Tepuk tangan sambil mengucapkan HoHo-Ha-Ha-Ha

dengan durasi waktu ± 1 menit dan setelah selesai

mengambil nafas dalam dengan mengangkat tangan

setinggi bahu.

3. Senam ketawa

a). Tawa sapaan: Tertawa dengan mengatupkan kedua

telapak tangan dan menyapa holywood kepada teman

di samping kiri dan kanan. Setelah selesai

mengucapkan “very good, very good yee “ dan diakhiri

dengan nafas dalam sebanyak 3 kali.

b). Tawa singa: Julurkan lidah sepenuhnya dengan mata

terbuka lebar dan tangan teracung seperti cakar singa

dan tertawa. Setelah selesai mengucapkan “very

good, very good yee “ dan diakhiri dengan nafas

dalam sebanyak 3 kali.

c). Tawa ponsel: Berpura-puralah memegang sebuah

ponsel dan coba untuk tertawa sambil membuat

berbagai gerakan kepala dan tangan serta berkeliling

dan berjabat tangan dengan orang yang berbeda.

Setelah selesai mengucapkan “very good, very good

yee “ dan diakhiri dengan nafas dalam sebanyak 3

kali.

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitan · 2017. 8. 2. · kelompok kontrol (Sugiyono, 2012). 3.2. Desain Penelitian Eksperimen . Kelompok yang digunakan dalam penelitian kali

66

d). Tawa Apresiasi : Berkeliling (jika bisa berdiri) sambil

mengacungkan dua jempol sambil tertawa untuk

menyampaikan penghargaan kepada peserta lainya.

Setelah selesai mengucapkan “very good, very good

yee “ dan diakhiri dengan nafas dalam sebanyak 3

kali.

e). Tawa Pesawat: rentangkan lengan seperti sebuah

pesawat terbang dan terbanglah berkeliling sambil

tertawa (dilakukan apabila lansia bisa berdiri dan

bejalan). Setelah selesai mengucapkan “very good,

very good yee “ dan diakhiri dengan nafas dalam

sebanyak 3 kali.

f). Tawa bill : pura-pura membuka tagihan kartu kredit

yang besarnya diluar dugaan. Lihat dan kemudian

tertawalah secara histeris. tunjukkan kepada orang

lain tagihan itu dan tertawalah bersama membuang

stres. Setelah selesai mengucapkan “very good, very

good yee “ dan diakhiri dengan nafas dalam sebanyak

3 kali.

g). Tawa membuat susu: berpura puralah memegang dua

gelas susu dan sesuai aba-aba leader tuangkan susu

dari satu gelas ke gelas lain sambil mengucap

“aeeee…” dan kemudian tuangan kembali ke dalam

Page 17: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitan · 2017. 8. 2. · kelompok kontrol (Sugiyono, 2012). 3.2. Desain Penelitian Eksperimen . Kelompok yang digunakan dalam penelitian kali

67

gelas pertama sambil mengucap “aeeee…” setelah itu

tertawa dan meminum susu itu. Setelah selesai

mengucapkan “very good, very good yee “ dan diakhiri

dengan nafas dalam sebanyak 3 kali.

h). Tawa high-ten: tos dengan kedua belah tangan dan

tertawa. Setelah selesai mengucapkan “very good,

very good yee “ dan diakhiri dengan nafas dalam

sebanyak 3 kali.

4. Relaksasi

a). Mengambil nafas dalam dengan mengangkat tangan

sebatas bahu, dan nafas di keluarkan dengan

menurunkan tangan sambil mengucap “hooo..”.

b). Mengambil nafas dalam dengan mengangkat tangan

sebatas bahu, dan nafas di keluarkan dengan

menurunkan tangan sambil mengucap “haaa..”.

c). Mengambil nafas dalam dengan mengangkat tangan

sebatas bahu, dan nafas di keluarkan dengan

menurunkan tangan sambil mengucap “hmm..”.

Page 18: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitan · 2017. 8. 2. · kelompok kontrol (Sugiyono, 2012). 3.2. Desain Penelitian Eksperimen . Kelompok yang digunakan dalam penelitian kali

68

3.10. Analisis Data

Adapun proses analisis data yang dilakukan dalam

penelitian ini yaitu:

1. Teknik Pengolahan Data (Setiadi, 2007)

a. Editing

Pada tahap ini peneliti melakukan koreksi

data untuk melihat kebenaran pengisian dan

kelengkapan informed consent dari responden juga

data tekanan darah pre test dan post test pada

kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Data

yang diperlukan telah lengkap.

b. Coding

Peneliti melakukan pemberian kode pada

data untuk mempermudah mengolah data. Semua

variabel akan diubah menjadi kode. Coding adalah

kegiatan merubah bentuk data yang lebih ringkas

dengan menggunakan kode-kode tertentu. Pada

penelitian ini yang di ubah menjadi kode adalah jenis

kelamin yaitu 2 untuk perempuan dan 1 untuk laki-

laki.

Page 19: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitan · 2017. 8. 2. · kelompok kontrol (Sugiyono, 2012). 3.2. Desain Penelitian Eksperimen . Kelompok yang digunakan dalam penelitian kali

69

c. Tabulating

Tabulating adalah kegiatan memasukkan

data hasil penelitian ke dalam tabel kemudian diolah

dengan bantuan komputer.

d. Entering

Entering merupakan suatu proses

memasukkan data ke dalam komputer yang

selanjutnya dilakukan analisis data dengan

menggunakan program komputer.

e. Cleaning

Cleaning adalah memastikan bahwa

seluruh data yang dimasukkan ke dalam mesin

pengolah data sudah sesuai dengan sebenarnya.

2. Analisis data

Langkah-langkah analisis yang digunakan

untuk pendekatan kuantitatif, antara lain:

a. Analisis Deskriptif (Univariat)

Tujuan dari analisis ini adalah untuk

menjelaskan/mendeskripsikan karakteristik masing-

masing variabel yang diteliti. Data numerik

digunakan nilai rata-rata (mean). Analisis univariat ini

pada dasarnya merupakan proses pengujian

generalisasi hasil penelitian yang didapatkan yaitu

Page 20: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitan · 2017. 8. 2. · kelompok kontrol (Sugiyono, 2012). 3.2. Desain Penelitian Eksperimen . Kelompok yang digunakan dalam penelitian kali

70

data tekanan darah pada lansia sebelum dan setelah

intervensi (Sugiyono, 2012).

b. Analisis Analitik (Bivariat)

Analisis bivariat berfungsi untuk mengetahui

hubungan dua variabel tersebut biasanya digunakan

pengujian statistik. Analisis bivariat pada penelitian

ini adalah perbedaan tekanan darah pada lansia

antara sebelum dan sesudah mengikuti yoga ketawa

pada kelompok perlakuan dan juga perbedaan

tekanan darah sebelum dan sesudah pada kelompok

kontrol yang diukur serentak dengan kelompok

perlakuan. Sebelum dilakukan uji statistik, peneliti

melakukan uji normalitas data dengan menggunakan

Shapiro-Wilk karena jumlah responden masing-

masing kelompok kurang dari 50. Setelah dilakukan

perlakuan, ternyata data yang di dapat tidak

terdistribusi normal, sehingga dilakukan uji beda

Wilcoxon Smith.

Pada penelitian ini, uji beda dilakukan pula

antara kelompok kontrol dan kelompok perlakuan

pada hasil pretest dan postest dengan menggunakan

uji statistik Mann-Whitney. Sedangkan signifikansi

yang digunakan adalah 95 % atau (ɑ) 0,05. Hasil

Page 21: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitan · 2017. 8. 2. · kelompok kontrol (Sugiyono, 2012). 3.2. Desain Penelitian Eksperimen . Kelompok yang digunakan dalam penelitian kali

71

penelitian dikatakan efektif jika p value < (α) 0.05

(Sugiyono, 2012).