bab iii metode penelitian 3.1 jenis...

15
31 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian tindakan kelas. Dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan suatu perencanaan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. (Arikunto, 2007). Penelitian tindakan kelas juga merupakan sebuah langkah untuk mengidentifikasi permasalahan atau kesenjangan yang terjadi pada kegiatan proses belajar mengajar. Sehingga Imam,dkk. (2004) menjelaskan dalam Suwandi, (2009) bahwa penelitian tindakan kelas dapat menjembatani kesenjangan antara teori dan praktik pendidikan. Karakteristik yang tertuang pada penelitian tindakan kelas seiring dengan pendapat Hopkins (1993), bahwa penelitian tindakan kelas merupakan kegiatan perbaikan proses pembelajaran dari dalam atau pada sebuah kelas tertentu, usaha kolaboratif antara guru dan dosen bahkan para pakar pendidikan lainya yang sifatnya fleksibel. (Suwandi, 2009). 3.2 Seting Penelitian 3.2.1 Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di Seklah Dasar Negeri Salatiga 02 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga Provinsi Jawa Tengah. Sekolah Dasar Negeri Salatiga 02 memilki rombel dengan frekuensi berdasarkan data tahun pelajaran 2015/2016 yang tercantum pada tabel sebagai berikut:

Upload: hakhanh

Post on 12-Mar-2019

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

31

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian tindakan kelas. Dapat

disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan suatu perencanaan terhadap

kegiatan belajar berupa sebuah tindakan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam

sebuah kelas secara bersama. (Arikunto, 2007).

Penelitian tindakan kelas juga merupakan sebuah langkah untuk

mengidentifikasi permasalahan atau kesenjangan yang terjadi pada kegiatan proses

belajar mengajar. Sehingga Imam,dkk. (2004) menjelaskan dalam Suwandi, (2009)

bahwa penelitian tindakan kelas dapat menjembatani kesenjangan antara teori dan

praktik pendidikan.

Karakteristik yang tertuang pada penelitian tindakan kelas seiring dengan

pendapat Hopkins (1993), bahwa penelitian tindakan kelas merupakan kegiatan

perbaikan proses pembelajaran dari dalam atau pada sebuah kelas tertentu, usaha

kolaboratif antara guru dan dosen bahkan para pakar pendidikan lainya yang sifatnya

fleksibel. (Suwandi, 2009).

3.2 Seting Penelitian

3.2.1 Tempat Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di Seklah Dasar Negeri Salatiga 02

Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga Provinsi Jawa Tengah.

Sekolah Dasar Negeri Salatiga 02 memilki rombel dengan frekuensi

berdasarkan data tahun pelajaran 2015/2016 yang tercantum pada tabel sebagai

berikut:

32

Tabel 3.1

Data Siswa SD Negeri Salatiga 02

No Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah

1 I 20 24 44

2 II 19 25 44

3 III 21 27 48

4 IV 25 16 41

5 V 17 23 40

6 VI 14 34 48

Jumlah 265

(Sumber: Data Siswa SD Negeri Salatiga 02 Tahun 2015/2016)

Berdasarkan data di atas, terlihat siswa kelas I berjumlah 44 siswa, kelas II

berjumlah 44 siswa, kelas III berjumlah 48 siswa, kelas IV berjumlah 41 siswa, kelas

V berjumlah 40 siswa, dan kelas VI berjumlah 48 siswa. Jadi total keseluruhan siswa

adalah berjumlah 265 siswa.

3.2.2 Subyek Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas dilakukan pada siswa kelas V SD Negeri Salatiga

02 dengan jumlah siswa laki-laki 17 orang, dan siswa perempuan 23 orang, sehingga

jumlah keseluruhan siswa adalah 40 orang.

3.2.3 Waktu Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan selama 4 Bulan yaitu Februari,

Maret, April, dan Bulan Mei. Untuk lebih jelas terlihat pada tabel.3.2 berikut:

Tabel.3.2

Jadwal Penelitian

Kegiatan Februari Maret April Mei

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Persiapan √ √ √ √ √ √ √ √

Pelaksanaan √ √ √

Analisis Data √

Penyusunan Laporan √ √

33

3.3 Definisi Operasional Variabel Penelitian

Variabel penelitian didefinisikan sebagai faktor yang apabila diukur

memberikan nilai yang bervariasi. (Slameto, 2015:195).

3.3.1 Jenis Variabel

Variabel penelitian yang dilakukan adalah sebagi berikut:

a) Variabel bebas

Merupakan variabel yang mempengaruhi variabel yang lain. Variabel

bebas dalam penelitian ini adalah pembelajaran kooperatif tipe group

investigation (X).

b) Variabel terikat

Merupakan variabel yang dipengaruhi karena adanya variabel bebas.

Variabel terikat pada penelitian ini adalah motivasi dan hasil belajar IPA

siswa kelas V SD Negeri Salatiga 02 Kecamatan Sidorejo Semester II

Tahun Ajaran 2015/2016 (Y).

3.3.2 Hubungan Antar Variabel

Huabungan antar variabel pada penelitian ini adalah dimana variabel (X) akan

mempengaruhi variabel (Y). Pembelajaran kooperatif tipe group investigation (X)

mempengaruhi motivasi dan hasil belajar IPA siswa kelas V SD Negeri Salatiga 02

Semester II sebagai variabel (Y).

3.4 Desain Penelitian

Tahapan-tahapan dari penelitian ini adalah :

1. Permintaan izin

Meminta izin kepada Kepala Sekolah SD Negeri Salatiga 02 dan Guru Kelas

V yang dijadikan sebagai objek penelitian.

2. Observasi dan wawancara

Kegiatan observasi dan wawancara dilakukan guna untuk memperoleh

gambaran mengenai proses kegiatan belajar dan mengajar di kelas maupun di

luar kelas baik secara keseluruhan maupun secara objektif pada kelas yang

akan diteliti.

34

3. Identifikasi Masalah

Pada proses pembelajaran yang dilakukan umumnya telah berjalan dengan

baik, akan tetapi penggunaan model pembelajaran di setiap sub pokok

bahasan tidak dapat dilakukan dengan cara yang sama. Hal tersebut dapat

mempengaruhi motivasi dan hasil belajar siswa, sehingga sering kali dijumpai

siswa yang tidak tuntas dalam belajarnya. Untuk mengatasi permasalahan

tersebut dalam penelitian ini yang akan diterapkan adalah model pembelajaran

kooperatif tipe group investigation, agar siswa dapat lebih termotivasi dan

hasil belajar siswa meningkat.

4. Menyusun Rencana Penelitian

Pada tahap penyusunan perencanaan penelitian tindakan kelas ini secara

keseluruhan berupa siklus-siklus tindakan kelas.

3.5 Prosedur Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dengan menerapkan model

pembelajaran kooperatif tipe group investigation melalui model spiral Kemmis & Mc

Taggart. Tahapan-tahapannya dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 3.1 Desain Penelitian

Model Spiral (Kemmis & Mc Taggart)

(Sumber: http://goo.gl/uNfsch)

35

3.5.1 Rencana Tindakan Siklus I

1. Perencanaan (Planing)

Peneliti melakukan identifikasi berdasarkan data dokumentasi maupun

dari hasil observasi yang dilakukan serta wawancara dengan guru kelas V.

Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) mata pelajaran IPA

dengan Standar Kompetensi: 7. Memahami perubahan yang terjadai di

alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam,

Kompetensi dasar: 7.1. Mendeskripsikan proses pembentukan tanah

karena pelapukan, dengan desain pembelajaran kooperatif tipe group

investigation.

2. Tindakan dan observasi (Action and observe)

Pada rencana pelaksanaan pembelajaran kegiatan awal berupa

apersepsi, motivasi, mengidentifikasi dan merumuskan masalah

berdasarkan pokok bahsan materi, menyampaikan tujuan dan maksud

pembelajaran.

Kegiatan inti dengan membentuk kelompok siswa yang heterogen,

dilanjutkan memilih atau pembagian topik, dilanjutkan dengan

perencanaan kooperatif oleh kelompok dengan bimbingan guru.langkah

selanjutnya adalah implementasi rencana yang telah disusun, menganalisa

dan mensisntesis hasil kegiatan, kemudian siswa menyajikan hasil final

untuk dipersentasikan di depan kelas.

Pada kegiatan akhir siswa dan guru bersama-sama menyimpulkan

materi, kemudian dikonsilidasi dengan pengetahuan yang ada. Pada akhir

pembelajaran dilakukan kegiatan evaluasi.

Dalam kegiatan pembelajaran yang berlangsung dilakukan pula

obesrvasi proses yang terjadi dengan menggunakan lembar

pengamatan/obervasi yang telah disusun.

36

3. Refleksi (Reflecting)

Kegiatan refleksi dilakukan untuk memahami dan memaknai segala

sesuatu yang berkaitan dengan proses dan hasil yang diperoleh akibat

tindakan yang dilakukan. Pada tahap ini dilakukan analisis terhadap

temuan-temuan yang berkaitan dengan peningkatan nilai siswa.

3.5.2 Rencana Tindakan Siklus II

1. Perencanaan (Planing)

Peneliti melakukan perencanaan tindakan siklus II dengan

memperbaiki kekuranag dan kelemahan-kelemahan yang terjadi pada

siklus I dengan menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) mata

pelajaran IPA dengan Standar Kompetensi: 7. Memahami perubahan yang

terjadai di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam,

Kompetensi dasar: 7.2. Mengidentifikasi jenis-jenis tanah.

2. Tindakan dan observasi (Action and observe)

Pada tindakan pelaksanaan siklus II hal yang dilakukan peneliti adalah

melakukan perbaikan pada langkah-langkah kegiatan proses pembelajaran

yang telah diakukan pada siklus I sebelumnya.

Dalam kegiatan pembelajaran yang berlangsung dilakukan pula

obesrvasi proses yang terjadi dengan menggunakan lembar

pengamatan/obervasi sebagaiman yang dilakukan pada siklus I.

3. Refleksi (Reflecting)

Refleksi dilakukan setelah proses pelaksanaan siklus II selesai.

Refleksi yang dilakukan meliputi perangkat pelaksanan pembelajaran,

hasil pelaksanaan pembelajaran berupa hasil evaluasi dan observasi. Hasil

refleksi dijadikan sebagai acuan untuk pelaksanaan perbaikan siklus

berikutnya.

3.6 Jenis Data

Jenis data yang akan diambil adalah data motivasi belajar , hasil belajar, dan

observasi proses pembelajaran.

37

3.6.1 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data penelitian ini melalui:

a. Data motivasi belajar di ambil dengan menyebarkan angket kepada

responden yaitu seluruh siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Salatiga 02,

yang dilakukan pada akhir pelaksanaan siklus.

b. Data hasil belajar siswa di ambil melalui penilaian proses pembelajaran dan

tes formatif pada akhir siklus.

c. Data tentang proses pembelajaran diambil pada saat dilaksanakannya

tindakan dengan menggunakan rubrik penilaian dan lembar observasi.

3.6.2 Instrumen Penilaian

Adapun instrument penilaian yang dilakukan dalam pengumpulan data pada

penelitian ini adalah:

1. Tes

Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data utama dalam penelitian ini

adalah tes formatif hasil belajar dengan bentuk soal pilihan berganda. Tes

digunakan untuk mengetahui hasil belajar IPA mengenai standar kompetensi

yang telah ditentukan.

Tabel 3.3

Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus I

Indikator Pencapaian Kompetensi Item Soal

7.1.1 Siswa dapat mengelompokan jenis-

jenis batuan berdasarkan proses

pembentukannya.

5, 7, 8, 10, 11, 16, 19.

7.1.2 Siswa dapat menyebutkan

pemanfaatan batuan dalam kehidupan

sehari-hari.

6, 9, 12, 18, 20, 26, 27, 28,

29.

7.1.3 Siswa dapat mengetahui jenis

pelapukan dan memahami prosesnya.

2, 3, 4, 13, 17, 21, 22.

7.1.4 Siswa dapat menjelaskan proses

pembentukan tanah karena pelapukan.

1, 14, 15, 23, 24, 25, 30.

38

Tabel 3.4

Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus II

Indikator Pencapaian Kompetensi Item Soal

7.2.1 Siswa dapat mengelompokan jenis-

jenis batuan berdasarkan proses

pembentukannya.

1, 2, 14, 16, 19, 26, 27.

7.2.2 Siswa dapat menyebutkan

pemanfaatan batuan dalam kehidupan

sehari-hari.

3, 8, 9, 15, 18, 22, 30

7.2.3 Siswa dapat mengetahui jenis

pelapukan dan memahami prosesnya.

10, 13, 17, 21,28, 29

7.2.4 Siswa dapat menjelaskan proses

pembentukan tanah karena pelapukan.

4, 6, 7, 11, 12, 20, 23, 24,

25.

2. Non Tes

a. Motivasi belajar

Penilaian ini dilakukan dengan mengisi angket dan lembar observasi yang

telah disusun pada lembar observasi.

Tabel 3.5

Kisi-kisi Instumen Motivasi Belajar

Indikator

Motivasi Belajar

Item Pernyataan Total

Instrumen Positif Negatif

1. Adanya hasrat keinginan berhasil 6,19, 17,20,22 5

2. Adanya dorongan dan kebutuhan

dalam belajar

1,2,7,12

11 5

3. Adanya harapan dan cita-cita

masa depan

5,10,14,

18

27 5

4. Adanya penghargaan dalam

belajar

15,26,28 13,29 5

5. Adanya kegiatan yang menarik

dalam belajar

4,21,23,

25

30 5

6. Adanya lingkungan belajar yang

kondusif, sehingga

memungkinkan seorang siswa

dapat belajar dengan baik

3,8 9,16,24 5

Jumlah pernyataan 30

39

b. Penilaian proses belajar

Penilaian ini berlangsung pada saat pembelajaran dilaksanakan. Penilaian

ini terdiri dari kegiatan guru dan siswa pada saat belajar mengajar.

Tabel 3.6

Instrumen Observasi Kegiatan Guru

No Aspek

Pengamatan

Skor

1 2 3 4

1 Guru memeriksa kesiapan ruang dan alat serta media

pembelajaran

2 Guru memeriksa kesiapan siswa

3 Guru menyampaikan apersepsi dan motivasi kepada

siswa

4 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa

5 Guru membentuk siswa menjadi beberapa kelompok kecil

6 Guru menjelaskan secara singkat hal penting dalam

materi pelajaran

7 Guru menyampaikan kesepakatan dalam pelaksanaan

pembelajaran kooperatif tipe group investigation pada

siswa

8 Guru membagikan materi dan media pembelajaran pada

masing-masing kelompok

9 Guru membimbing kelompok secara merata dalam

implementasi rencana

10 Guru member kesempatan kelompok melakukan

persentasi di depan kelas

11 Guru memotivasi kelompok untuk membangun kreatifitas

dan partisipasi siswa dalam kelompok

12 Guru membimbing siswa dalam menyusun rangkuman

materi pelajaran

13 Guru melakukan refleksi bersama siswa memperbaiki

penyimpangan terhadap materi

13 Guru memberi umpan balik, adanya hubungan timbal

balik

14 Guru melakukan evaluasi pada akhir pembelajaran

15 Guru menutup pelajaran dengan meminta siswa

merapikan peralatan tulis.

40

Tabel 3.7

Instrumen Observasi Kegiatan Siswa

No Aspek pengamatan Skor

1 2 3 4

1 Kesiapan peserta didik mengikuti pelajaran

2 Mendengarkan secara seksama saat dijelaskan

kompetensi/tujuan pembelajaran yang akan dicapai

3 Memperhatikan dengan baik ketika dijelaskan materi

pembelajaran

4 Siswa terlibat aktif dan antusias dalam proses

pembelajaran

5 Adanya interaksi positif antara siswa dengan model

pembelajaran yang diterapkan

6 Siswa dapat bekerja sama dengan baik dalam

menyelesaikan lembar kerja kelompok

7 Siswa bertanggung jawab dengan baik saat kegiatan

persentasi di depan kelas

8 Siswa mampu menjawab pertanyaan yang diajukan oleh

guru

9 Siswa secara aktif ketika merangkum materi pelajaran

10 Siswa merespon secara positif ketika diadakan evaluasi

3.7 Indikator Keberhasilan

Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk melakukan peningkatan motivasi

dan hasil belajar IPA siswa kelas V Sekolah Dasar Salatiga 02. Kriteria pada

penelitian ini dinyatakan berhasil apabila:

1. Motivasi belajara siswa pada kategori baik hingga sangat baik sebesar 80%.

2. Hasil belajar siswa minimal mencapai nilai KKM yaitu 75.

3. Persentasi pencapaian ketuntasan kriteria minimal (KKM) kelas minimal

mencapai 80%.

41

3.8 Validitas dan Reliabilitas

3.8.1 Validitas

Validitas berkenaan dengan ketepatan alat penilaian terhadap konsep yang

dinilai sehingga betul-betul menilai apa yang seharusnya dinilai. Sedangkan

reliabilitas adalah ketepatan atau keajegan alat tersebut dalam menilai apa yang

dinilainya. Artinya, kapan pun alat penilaian tersebut digunakan akan memberikan

hasil yang relatif sama (Sudjana, 2011:16).

Pengambilan keputusan item yang valid berdasarkan kriteria Masrun (1979)

dalam Sugiyono , (2010:188) bahwa sebuah item instrumen penelitian yang valid jika

memiliki Corrected Item-Total Coorelation 0,3 kategori inilah yang digunakan untuk

menentukan apakah item valid atau tidak.

Untuk mengetahui tingkat validitas dengan melihat angka pada (corrected

Item-Total Coorelation). Validitas suatu tes dapat dihitung dengan menggunakan

bantuan Software SPSS 16.0, yaitu dengan cara Analyze – Scale – Reliability Analyze

– pilih item soal pindah ke kolom Item – klik ¬Statistic (Descriptives for) – centang

Scale if item deleted – continue – klik Ok.

Hasil yang diperoleh berdasarkan langkah-langkah diatas adalah dicantumkan

pada Tabel 3.8 di bawah ini:

Tabel 3.8

Hasil Uji Validitas Siklus I dan Siklus II

Siklus Nomor Soal Valid Tidak

Valid

I

1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11,

12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19,

20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27,

28, 29, 30

1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 9,

11, 12, 13, 14, 15, 16,

17, 19, 21, 23, 24, 25,

26, 27, 28, 29, 30

8, 10, 18, 20, 22

II 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11,

12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19,

20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27,

28, 29, 30

1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9,

10, 11, 12, 13, 14, 15,

16, 17, 18, 19, 20, 21,

22, 23, 24, 25, 26, 27,

28, 29, 30

4, 6, 8, 14, 24

42

3.8.2 Reliabelitas

Uji reliabilitas penelitian adalah dengan menggunakan teknik alpha yang

dikembangkan oleh George dan Mallery: 1955 (Arunita, 2009:30) dalam (Khotijah,

2012:15) untuk menentukan tingkat reliabilitas instrumen menggunakan kriteria

sebagai berikut:

α ≤ 0,7 : tidak dapat diterima

0,7< α <0,8 : dapat diterima

0,8< α ≤0,9 : reliabilitas bagus

α > 0,9 : reliabilitas memuaskan

Instrument yang digunakan untuk melakukan haruslah valid dan juga reliabel.

Berdasarkan teknik Alpha tersebut, pada tabel 3.9 di bawah merupakan hasil

reliabilitas instrument yang diuji sebelum penelitian.

Tabel 3.9

Hasil Uji Reliabilitas Siklus I dan Siklus II

Reliability Statistics

Siklus I Siklus II

Cronbach's

Alpha N of Items

Cronbach's

Alpha N of Items

.888 25 .921 25

Berdasarkan hasil uji reliabilitas instrument siklus I diatas pada Alpha

menunjukan 0,888, sehingga intrumen dinyatakan reliabel dengan kategori bagus.

Selanjutnya pada siklus II di atas pada Alpha menunjukan 0,921, intrumen dinyatakan

reliabel dengan kategori sangat memuaskan, sehingga layak digunakan dalam

penelitian.

43

3.9 Uji Tingkat Kesukaran Instrumen

Tingkat kesukaran adalah angka yang menunjukan proporsi peserta didik

yang menjawab betul butir soal. (Slamato, 2001). Semakin besar tingkat kesukaran

soal itu semakin mudah, demikian juga sebaliknya semakin rendah tingkat kesukaran

berarti soal itu semakin sukar. Tingkat kesukaran soal adalah peluang untuk

menjawab benar suatu soal pada tingkat kemampuan tertentu yang biasanya

dinyatakan dalam bentuk indeks. Indeks tingkat kesukaran (P) dapat dihitung dengan

rumus:

P = B/N

Dimana:

B = jumlah peserta didik yang menjawab betul,

N = jumlah peserta didik,

P = proporsi peserta didik yang menjawab dengan benar. (Wardani, dkk. 2014:338).

Aiken, (1994) dalam menyebutkan bahwa tingkat kesukaran pada umumnya

dinyatakan dalam bentuk proporsi, yang besarnya 0,00 – 1,00. Untuk menentukan

tingkat kesukaran butir soal, dapat menggunakan tabel tingkat kesukaran berikut ini.

Wardani, dkk. (2014:338).

Tabel 3.10

Rentang Nilai Tingkat Kesukaran

Rentang Nilai Tingkat Kesukaran

0,00 – 0,38 Sukar

0,39 – 0, 68 Sedang

0,69 – 1,00 Mudah

Hasil perhitungan tingkat kesukaran soal menggunakan Microsoft Excel 2007,

dengan cara menggunakan program Microsoft Excel 2007 kemudian blok item soal

dan jawaban seluruh siswa, selanjutnya klik Average. Data yang diperoleh melalui

langkah tersebut dengan jumlah keseluruhan responden 48 siswa, disajikan pada tabel

berikut ini.

44

Tabel 3.11

Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Soal

Analisis

Soal

Soal

Mudah

Soal

Sedang

Soal

Sukar

Siklus I 1, 2, 3, 4, 5, 6, 8, 9, 10,

11, 12, 13, 14, 16, 17,

20, 21

19, 22,

23, 24

7, 15, 18, 25

Siklus II 1, 2, 6, 9, 10, 11, 12, 13,

14, 16, 17, 18, 22, 24,

25

5, 10, 28 3, 4, 7, 15, 19, 20, 21

Data hasil analisis tingkat kesukaran soal pada siklus I dan siklus II di atas,

dapat diuraikan bahwa hasil uji tingkat kesukaran soal pilihan ganda siklus I dijumpai

17 item soal dengan kategori mudah, 4 item soal dengan kategori sedang, dan 4 item

soal dengan kategori sukar. Hasil analisis kesukaran soal pada siklus II kategori

mudah terdapat 15 item soal, 3 item soal dengan kategori sedang, dan 7 item soal

dengan kategori sukar.

Jadi, untuk soal tes formatif setiap akhir siklus menggunakan 25 item soal

yang sudah diuji validitas dan reliabilitas serta uji tingkat kesukarannya.

3.10 Analisis Data

Penelitian akan berhasil dengan baik apabila didukung dengan data-data yang

kongkrit dan dapat dipertanggungjawabkan. Pada penelitian ini, data yang diperolah

dari alat dan teknik pengumpulan data yang benar. Analisis data yang digunakan

dalam penelitian ini adalah teknik analisis deskriftif, yang meliputi: (1) Analisis

deskriftif komperatif motivasi dan hasil belajar, yaitu dengan membandingkan

motivasi belajar dan membandingkan hasil belajar dengan data pra siklus dan

indikator pada siklus I dan siklus II, (2) Analisis deskriftif kualitatif hasil observasi

yaitu dengan cara pemberian skor dan kategori hasil skor, selanjutnta melakukan

refleksi pada hasil siklus I dan siklus II.

45

Teknik pengolahan data motivasi, hasil belajar dan observasi dilakukan

dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

1. Teknik olah data motivasi belajar

Skor akhir =

x 100 = 100 atau, Skor akhir =

x 100 = 100

Tabel 3.12

Rentang Skor dan Kategori Motivasi

Rentang Skor Kategori

81 – 100

61 – 80

41 – 60

21 – 40

Sangat Baik

Baik

Cukup

Kurang

2. Teknik olah data hasil belajar siswa

Nilai akhir =

x 100 = 100, atau Nilai akhir =

x 100 = 100