bab iii metode penelitian 3.1 jenis...
TRANSCRIPT
31
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian tindakan kelas. Dapat
disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan suatu perencanaan terhadap
kegiatan belajar berupa sebuah tindakan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam
sebuah kelas secara bersama. (Arikunto, 2007).
Penelitian tindakan kelas juga merupakan sebuah langkah untuk
mengidentifikasi permasalahan atau kesenjangan yang terjadi pada kegiatan proses
belajar mengajar. Sehingga Imam,dkk. (2004) menjelaskan dalam Suwandi, (2009)
bahwa penelitian tindakan kelas dapat menjembatani kesenjangan antara teori dan
praktik pendidikan.
Karakteristik yang tertuang pada penelitian tindakan kelas seiring dengan
pendapat Hopkins (1993), bahwa penelitian tindakan kelas merupakan kegiatan
perbaikan proses pembelajaran dari dalam atau pada sebuah kelas tertentu, usaha
kolaboratif antara guru dan dosen bahkan para pakar pendidikan lainya yang sifatnya
fleksibel. (Suwandi, 2009).
3.2 Seting Penelitian
3.2.1 Tempat Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di Seklah Dasar Negeri Salatiga 02
Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga Provinsi Jawa Tengah.
Sekolah Dasar Negeri Salatiga 02 memilki rombel dengan frekuensi
berdasarkan data tahun pelajaran 2015/2016 yang tercantum pada tabel sebagai
berikut:
32
Tabel 3.1
Data Siswa SD Negeri Salatiga 02
No Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah
1 I 20 24 44
2 II 19 25 44
3 III 21 27 48
4 IV 25 16 41
5 V 17 23 40
6 VI 14 34 48
Jumlah 265
(Sumber: Data Siswa SD Negeri Salatiga 02 Tahun 2015/2016)
Berdasarkan data di atas, terlihat siswa kelas I berjumlah 44 siswa, kelas II
berjumlah 44 siswa, kelas III berjumlah 48 siswa, kelas IV berjumlah 41 siswa, kelas
V berjumlah 40 siswa, dan kelas VI berjumlah 48 siswa. Jadi total keseluruhan siswa
adalah berjumlah 265 siswa.
3.2.2 Subyek Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas dilakukan pada siswa kelas V SD Negeri Salatiga
02 dengan jumlah siswa laki-laki 17 orang, dan siswa perempuan 23 orang, sehingga
jumlah keseluruhan siswa adalah 40 orang.
3.2.3 Waktu Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan selama 4 Bulan yaitu Februari,
Maret, April, dan Bulan Mei. Untuk lebih jelas terlihat pada tabel.3.2 berikut:
Tabel.3.2
Jadwal Penelitian
Kegiatan Februari Maret April Mei
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Persiapan √ √ √ √ √ √ √ √
Pelaksanaan √ √ √
Analisis Data √
Penyusunan Laporan √ √
33
3.3 Definisi Operasional Variabel Penelitian
Variabel penelitian didefinisikan sebagai faktor yang apabila diukur
memberikan nilai yang bervariasi. (Slameto, 2015:195).
3.3.1 Jenis Variabel
Variabel penelitian yang dilakukan adalah sebagi berikut:
a) Variabel bebas
Merupakan variabel yang mempengaruhi variabel yang lain. Variabel
bebas dalam penelitian ini adalah pembelajaran kooperatif tipe group
investigation (X).
b) Variabel terikat
Merupakan variabel yang dipengaruhi karena adanya variabel bebas.
Variabel terikat pada penelitian ini adalah motivasi dan hasil belajar IPA
siswa kelas V SD Negeri Salatiga 02 Kecamatan Sidorejo Semester II
Tahun Ajaran 2015/2016 (Y).
3.3.2 Hubungan Antar Variabel
Huabungan antar variabel pada penelitian ini adalah dimana variabel (X) akan
mempengaruhi variabel (Y). Pembelajaran kooperatif tipe group investigation (X)
mempengaruhi motivasi dan hasil belajar IPA siswa kelas V SD Negeri Salatiga 02
Semester II sebagai variabel (Y).
3.4 Desain Penelitian
Tahapan-tahapan dari penelitian ini adalah :
1. Permintaan izin
Meminta izin kepada Kepala Sekolah SD Negeri Salatiga 02 dan Guru Kelas
V yang dijadikan sebagai objek penelitian.
2. Observasi dan wawancara
Kegiatan observasi dan wawancara dilakukan guna untuk memperoleh
gambaran mengenai proses kegiatan belajar dan mengajar di kelas maupun di
luar kelas baik secara keseluruhan maupun secara objektif pada kelas yang
akan diteliti.
34
3. Identifikasi Masalah
Pada proses pembelajaran yang dilakukan umumnya telah berjalan dengan
baik, akan tetapi penggunaan model pembelajaran di setiap sub pokok
bahasan tidak dapat dilakukan dengan cara yang sama. Hal tersebut dapat
mempengaruhi motivasi dan hasil belajar siswa, sehingga sering kali dijumpai
siswa yang tidak tuntas dalam belajarnya. Untuk mengatasi permasalahan
tersebut dalam penelitian ini yang akan diterapkan adalah model pembelajaran
kooperatif tipe group investigation, agar siswa dapat lebih termotivasi dan
hasil belajar siswa meningkat.
4. Menyusun Rencana Penelitian
Pada tahap penyusunan perencanaan penelitian tindakan kelas ini secara
keseluruhan berupa siklus-siklus tindakan kelas.
3.5 Prosedur Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dengan menerapkan model
pembelajaran kooperatif tipe group investigation melalui model spiral Kemmis & Mc
Taggart. Tahapan-tahapannya dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar 3.1 Desain Penelitian
Model Spiral (Kemmis & Mc Taggart)
(Sumber: http://goo.gl/uNfsch)
35
3.5.1 Rencana Tindakan Siklus I
1. Perencanaan (Planing)
Peneliti melakukan identifikasi berdasarkan data dokumentasi maupun
dari hasil observasi yang dilakukan serta wawancara dengan guru kelas V.
Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) mata pelajaran IPA
dengan Standar Kompetensi: 7. Memahami perubahan yang terjadai di
alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam,
Kompetensi dasar: 7.1. Mendeskripsikan proses pembentukan tanah
karena pelapukan, dengan desain pembelajaran kooperatif tipe group
investigation.
2. Tindakan dan observasi (Action and observe)
Pada rencana pelaksanaan pembelajaran kegiatan awal berupa
apersepsi, motivasi, mengidentifikasi dan merumuskan masalah
berdasarkan pokok bahsan materi, menyampaikan tujuan dan maksud
pembelajaran.
Kegiatan inti dengan membentuk kelompok siswa yang heterogen,
dilanjutkan memilih atau pembagian topik, dilanjutkan dengan
perencanaan kooperatif oleh kelompok dengan bimbingan guru.langkah
selanjutnya adalah implementasi rencana yang telah disusun, menganalisa
dan mensisntesis hasil kegiatan, kemudian siswa menyajikan hasil final
untuk dipersentasikan di depan kelas.
Pada kegiatan akhir siswa dan guru bersama-sama menyimpulkan
materi, kemudian dikonsilidasi dengan pengetahuan yang ada. Pada akhir
pembelajaran dilakukan kegiatan evaluasi.
Dalam kegiatan pembelajaran yang berlangsung dilakukan pula
obesrvasi proses yang terjadi dengan menggunakan lembar
pengamatan/obervasi yang telah disusun.
36
3. Refleksi (Reflecting)
Kegiatan refleksi dilakukan untuk memahami dan memaknai segala
sesuatu yang berkaitan dengan proses dan hasil yang diperoleh akibat
tindakan yang dilakukan. Pada tahap ini dilakukan analisis terhadap
temuan-temuan yang berkaitan dengan peningkatan nilai siswa.
3.5.2 Rencana Tindakan Siklus II
1. Perencanaan (Planing)
Peneliti melakukan perencanaan tindakan siklus II dengan
memperbaiki kekuranag dan kelemahan-kelemahan yang terjadi pada
siklus I dengan menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) mata
pelajaran IPA dengan Standar Kompetensi: 7. Memahami perubahan yang
terjadai di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam,
Kompetensi dasar: 7.2. Mengidentifikasi jenis-jenis tanah.
2. Tindakan dan observasi (Action and observe)
Pada tindakan pelaksanaan siklus II hal yang dilakukan peneliti adalah
melakukan perbaikan pada langkah-langkah kegiatan proses pembelajaran
yang telah diakukan pada siklus I sebelumnya.
Dalam kegiatan pembelajaran yang berlangsung dilakukan pula
obesrvasi proses yang terjadi dengan menggunakan lembar
pengamatan/obervasi sebagaiman yang dilakukan pada siklus I.
3. Refleksi (Reflecting)
Refleksi dilakukan setelah proses pelaksanaan siklus II selesai.
Refleksi yang dilakukan meliputi perangkat pelaksanan pembelajaran,
hasil pelaksanaan pembelajaran berupa hasil evaluasi dan observasi. Hasil
refleksi dijadikan sebagai acuan untuk pelaksanaan perbaikan siklus
berikutnya.
3.6 Jenis Data
Jenis data yang akan diambil adalah data motivasi belajar , hasil belajar, dan
observasi proses pembelajaran.
37
3.6.1 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data penelitian ini melalui:
a. Data motivasi belajar di ambil dengan menyebarkan angket kepada
responden yaitu seluruh siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Salatiga 02,
yang dilakukan pada akhir pelaksanaan siklus.
b. Data hasil belajar siswa di ambil melalui penilaian proses pembelajaran dan
tes formatif pada akhir siklus.
c. Data tentang proses pembelajaran diambil pada saat dilaksanakannya
tindakan dengan menggunakan rubrik penilaian dan lembar observasi.
3.6.2 Instrumen Penilaian
Adapun instrument penilaian yang dilakukan dalam pengumpulan data pada
penelitian ini adalah:
1. Tes
Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data utama dalam penelitian ini
adalah tes formatif hasil belajar dengan bentuk soal pilihan berganda. Tes
digunakan untuk mengetahui hasil belajar IPA mengenai standar kompetensi
yang telah ditentukan.
Tabel 3.3
Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus I
Indikator Pencapaian Kompetensi Item Soal
7.1.1 Siswa dapat mengelompokan jenis-
jenis batuan berdasarkan proses
pembentukannya.
5, 7, 8, 10, 11, 16, 19.
7.1.2 Siswa dapat menyebutkan
pemanfaatan batuan dalam kehidupan
sehari-hari.
6, 9, 12, 18, 20, 26, 27, 28,
29.
7.1.3 Siswa dapat mengetahui jenis
pelapukan dan memahami prosesnya.
2, 3, 4, 13, 17, 21, 22.
7.1.4 Siswa dapat menjelaskan proses
pembentukan tanah karena pelapukan.
1, 14, 15, 23, 24, 25, 30.
38
Tabel 3.4
Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus II
Indikator Pencapaian Kompetensi Item Soal
7.2.1 Siswa dapat mengelompokan jenis-
jenis batuan berdasarkan proses
pembentukannya.
1, 2, 14, 16, 19, 26, 27.
7.2.2 Siswa dapat menyebutkan
pemanfaatan batuan dalam kehidupan
sehari-hari.
3, 8, 9, 15, 18, 22, 30
7.2.3 Siswa dapat mengetahui jenis
pelapukan dan memahami prosesnya.
10, 13, 17, 21,28, 29
7.2.4 Siswa dapat menjelaskan proses
pembentukan tanah karena pelapukan.
4, 6, 7, 11, 12, 20, 23, 24,
25.
2. Non Tes
a. Motivasi belajar
Penilaian ini dilakukan dengan mengisi angket dan lembar observasi yang
telah disusun pada lembar observasi.
Tabel 3.5
Kisi-kisi Instumen Motivasi Belajar
Indikator
Motivasi Belajar
Item Pernyataan Total
Instrumen Positif Negatif
1. Adanya hasrat keinginan berhasil 6,19, 17,20,22 5
2. Adanya dorongan dan kebutuhan
dalam belajar
1,2,7,12
11 5
3. Adanya harapan dan cita-cita
masa depan
5,10,14,
18
27 5
4. Adanya penghargaan dalam
belajar
15,26,28 13,29 5
5. Adanya kegiatan yang menarik
dalam belajar
4,21,23,
25
30 5
6. Adanya lingkungan belajar yang
kondusif, sehingga
memungkinkan seorang siswa
dapat belajar dengan baik
3,8 9,16,24 5
Jumlah pernyataan 30
39
b. Penilaian proses belajar
Penilaian ini berlangsung pada saat pembelajaran dilaksanakan. Penilaian
ini terdiri dari kegiatan guru dan siswa pada saat belajar mengajar.
Tabel 3.6
Instrumen Observasi Kegiatan Guru
No Aspek
Pengamatan
Skor
1 2 3 4
1 Guru memeriksa kesiapan ruang dan alat serta media
pembelajaran
2 Guru memeriksa kesiapan siswa
3 Guru menyampaikan apersepsi dan motivasi kepada
siswa
4 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa
5 Guru membentuk siswa menjadi beberapa kelompok kecil
6 Guru menjelaskan secara singkat hal penting dalam
materi pelajaran
7 Guru menyampaikan kesepakatan dalam pelaksanaan
pembelajaran kooperatif tipe group investigation pada
siswa
8 Guru membagikan materi dan media pembelajaran pada
masing-masing kelompok
9 Guru membimbing kelompok secara merata dalam
implementasi rencana
10 Guru member kesempatan kelompok melakukan
persentasi di depan kelas
11 Guru memotivasi kelompok untuk membangun kreatifitas
dan partisipasi siswa dalam kelompok
12 Guru membimbing siswa dalam menyusun rangkuman
materi pelajaran
13 Guru melakukan refleksi bersama siswa memperbaiki
penyimpangan terhadap materi
13 Guru memberi umpan balik, adanya hubungan timbal
balik
14 Guru melakukan evaluasi pada akhir pembelajaran
15 Guru menutup pelajaran dengan meminta siswa
merapikan peralatan tulis.
40
Tabel 3.7
Instrumen Observasi Kegiatan Siswa
No Aspek pengamatan Skor
1 2 3 4
1 Kesiapan peserta didik mengikuti pelajaran
2 Mendengarkan secara seksama saat dijelaskan
kompetensi/tujuan pembelajaran yang akan dicapai
3 Memperhatikan dengan baik ketika dijelaskan materi
pembelajaran
4 Siswa terlibat aktif dan antusias dalam proses
pembelajaran
5 Adanya interaksi positif antara siswa dengan model
pembelajaran yang diterapkan
6 Siswa dapat bekerja sama dengan baik dalam
menyelesaikan lembar kerja kelompok
7 Siswa bertanggung jawab dengan baik saat kegiatan
persentasi di depan kelas
8 Siswa mampu menjawab pertanyaan yang diajukan oleh
guru
9 Siswa secara aktif ketika merangkum materi pelajaran
10 Siswa merespon secara positif ketika diadakan evaluasi
3.7 Indikator Keberhasilan
Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk melakukan peningkatan motivasi
dan hasil belajar IPA siswa kelas V Sekolah Dasar Salatiga 02. Kriteria pada
penelitian ini dinyatakan berhasil apabila:
1. Motivasi belajara siswa pada kategori baik hingga sangat baik sebesar 80%.
2. Hasil belajar siswa minimal mencapai nilai KKM yaitu 75.
3. Persentasi pencapaian ketuntasan kriteria minimal (KKM) kelas minimal
mencapai 80%.
41
3.8 Validitas dan Reliabilitas
3.8.1 Validitas
Validitas berkenaan dengan ketepatan alat penilaian terhadap konsep yang
dinilai sehingga betul-betul menilai apa yang seharusnya dinilai. Sedangkan
reliabilitas adalah ketepatan atau keajegan alat tersebut dalam menilai apa yang
dinilainya. Artinya, kapan pun alat penilaian tersebut digunakan akan memberikan
hasil yang relatif sama (Sudjana, 2011:16).
Pengambilan keputusan item yang valid berdasarkan kriteria Masrun (1979)
dalam Sugiyono , (2010:188) bahwa sebuah item instrumen penelitian yang valid jika
memiliki Corrected Item-Total Coorelation 0,3 kategori inilah yang digunakan untuk
menentukan apakah item valid atau tidak.
Untuk mengetahui tingkat validitas dengan melihat angka pada (corrected
Item-Total Coorelation). Validitas suatu tes dapat dihitung dengan menggunakan
bantuan Software SPSS 16.0, yaitu dengan cara Analyze – Scale – Reliability Analyze
– pilih item soal pindah ke kolom Item – klik ¬Statistic (Descriptives for) – centang
Scale if item deleted – continue – klik Ok.
Hasil yang diperoleh berdasarkan langkah-langkah diatas adalah dicantumkan
pada Tabel 3.8 di bawah ini:
Tabel 3.8
Hasil Uji Validitas Siklus I dan Siklus II
Siklus Nomor Soal Valid Tidak
Valid
I
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11,
12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19,
20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27,
28, 29, 30
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 9,
11, 12, 13, 14, 15, 16,
17, 19, 21, 23, 24, 25,
26, 27, 28, 29, 30
8, 10, 18, 20, 22
II 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11,
12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19,
20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27,
28, 29, 30
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9,
10, 11, 12, 13, 14, 15,
16, 17, 18, 19, 20, 21,
22, 23, 24, 25, 26, 27,
28, 29, 30
4, 6, 8, 14, 24
42
3.8.2 Reliabelitas
Uji reliabilitas penelitian adalah dengan menggunakan teknik alpha yang
dikembangkan oleh George dan Mallery: 1955 (Arunita, 2009:30) dalam (Khotijah,
2012:15) untuk menentukan tingkat reliabilitas instrumen menggunakan kriteria
sebagai berikut:
α ≤ 0,7 : tidak dapat diterima
0,7< α <0,8 : dapat diterima
0,8< α ≤0,9 : reliabilitas bagus
α > 0,9 : reliabilitas memuaskan
Instrument yang digunakan untuk melakukan haruslah valid dan juga reliabel.
Berdasarkan teknik Alpha tersebut, pada tabel 3.9 di bawah merupakan hasil
reliabilitas instrument yang diuji sebelum penelitian.
Tabel 3.9
Hasil Uji Reliabilitas Siklus I dan Siklus II
Reliability Statistics
Siklus I Siklus II
Cronbach's
Alpha N of Items
Cronbach's
Alpha N of Items
.888 25 .921 25
Berdasarkan hasil uji reliabilitas instrument siklus I diatas pada Alpha
menunjukan 0,888, sehingga intrumen dinyatakan reliabel dengan kategori bagus.
Selanjutnya pada siklus II di atas pada Alpha menunjukan 0,921, intrumen dinyatakan
reliabel dengan kategori sangat memuaskan, sehingga layak digunakan dalam
penelitian.
43
3.9 Uji Tingkat Kesukaran Instrumen
Tingkat kesukaran adalah angka yang menunjukan proporsi peserta didik
yang menjawab betul butir soal. (Slamato, 2001). Semakin besar tingkat kesukaran
soal itu semakin mudah, demikian juga sebaliknya semakin rendah tingkat kesukaran
berarti soal itu semakin sukar. Tingkat kesukaran soal adalah peluang untuk
menjawab benar suatu soal pada tingkat kemampuan tertentu yang biasanya
dinyatakan dalam bentuk indeks. Indeks tingkat kesukaran (P) dapat dihitung dengan
rumus:
P = B/N
Dimana:
B = jumlah peserta didik yang menjawab betul,
N = jumlah peserta didik,
P = proporsi peserta didik yang menjawab dengan benar. (Wardani, dkk. 2014:338).
Aiken, (1994) dalam menyebutkan bahwa tingkat kesukaran pada umumnya
dinyatakan dalam bentuk proporsi, yang besarnya 0,00 – 1,00. Untuk menentukan
tingkat kesukaran butir soal, dapat menggunakan tabel tingkat kesukaran berikut ini.
Wardani, dkk. (2014:338).
Tabel 3.10
Rentang Nilai Tingkat Kesukaran
Rentang Nilai Tingkat Kesukaran
0,00 – 0,38 Sukar
0,39 – 0, 68 Sedang
0,69 – 1,00 Mudah
Hasil perhitungan tingkat kesukaran soal menggunakan Microsoft Excel 2007,
dengan cara menggunakan program Microsoft Excel 2007 kemudian blok item soal
dan jawaban seluruh siswa, selanjutnya klik Average. Data yang diperoleh melalui
langkah tersebut dengan jumlah keseluruhan responden 48 siswa, disajikan pada tabel
berikut ini.
44
Tabel 3.11
Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Soal
Analisis
Soal
Soal
Mudah
Soal
Sedang
Soal
Sukar
Siklus I 1, 2, 3, 4, 5, 6, 8, 9, 10,
11, 12, 13, 14, 16, 17,
20, 21
19, 22,
23, 24
7, 15, 18, 25
Siklus II 1, 2, 6, 9, 10, 11, 12, 13,
14, 16, 17, 18, 22, 24,
25
5, 10, 28 3, 4, 7, 15, 19, 20, 21
Data hasil analisis tingkat kesukaran soal pada siklus I dan siklus II di atas,
dapat diuraikan bahwa hasil uji tingkat kesukaran soal pilihan ganda siklus I dijumpai
17 item soal dengan kategori mudah, 4 item soal dengan kategori sedang, dan 4 item
soal dengan kategori sukar. Hasil analisis kesukaran soal pada siklus II kategori
mudah terdapat 15 item soal, 3 item soal dengan kategori sedang, dan 7 item soal
dengan kategori sukar.
Jadi, untuk soal tes formatif setiap akhir siklus menggunakan 25 item soal
yang sudah diuji validitas dan reliabilitas serta uji tingkat kesukarannya.
3.10 Analisis Data
Penelitian akan berhasil dengan baik apabila didukung dengan data-data yang
kongkrit dan dapat dipertanggungjawabkan. Pada penelitian ini, data yang diperolah
dari alat dan teknik pengumpulan data yang benar. Analisis data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah teknik analisis deskriftif, yang meliputi: (1) Analisis
deskriftif komperatif motivasi dan hasil belajar, yaitu dengan membandingkan
motivasi belajar dan membandingkan hasil belajar dengan data pra siklus dan
indikator pada siklus I dan siklus II, (2) Analisis deskriftif kualitatif hasil observasi
yaitu dengan cara pemberian skor dan kategori hasil skor, selanjutnta melakukan
refleksi pada hasil siklus I dan siklus II.
45
Teknik pengolahan data motivasi, hasil belajar dan observasi dilakukan
dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
1. Teknik olah data motivasi belajar
Skor akhir =
x 100 = 100 atau, Skor akhir =
x 100 = 100
Tabel 3.12
Rentang Skor dan Kategori Motivasi
Rentang Skor Kategori
81 – 100
61 – 80
41 – 60
21 – 40
Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang
2. Teknik olah data hasil belajar siswa
Nilai akhir =
x 100 = 100, atau Nilai akhir =
x 100 = 100