bab iii metode penelitian 3 -...

17
40 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pre-Experimental Research adalah metode penelitian yang dilaksanakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap objek penelitian dalam kondisi yang terkendalikan (Sugiyono, 2011:111) penelitian ini bertujuan untuk mengukur perbedaan yang signifikan antara penggunaan metode discovery learning berbantuan media benda konkret dengan pembelajaran konvensional terhadap pencapaian hasil belajar IPA pada siswa kelas IV SD Negeri 04 Banjarejo Kecamatan Gabus Kabupaten Grobogan Semester II Tahun Pelajaran 2015/2016. 3.1.2 Desain Eksperimen Desain Eksperimen dalam penelitian ini adalah One-Group Pretest-Posttest Design. Dalam design ini, sebelum perlakuan diberikan terlebih dahulu diberi pretest (tes awal) dan di akhir pembelajaran diberi posttest (tes akhir). Desain ini digunakan sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai yaitu ingin mengetahui peningkatan hasil belajar siswa setelah diterapkan metode pembelajaran Discovery Learning berbantuan media benda konkret. Tabel 3.1 Desain Penelitian One Group Pretest-Posttest Desain Pretest Treatment Postest X (Sugiyono, 2011:112)

Upload: nguyenthuy

Post on 01-Apr-2019

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

40

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian

3.1.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pre-Experimental

Research adalah metode penelitian yang dilaksanakan untuk mencari pengaruh

perlakuan tertentu terhadap objek penelitian dalam kondisi yang terkendalikan

(Sugiyono, 2011:111) penelitian ini bertujuan untuk mengukur perbedaan yang

signifikan antara penggunaan metode discovery learning berbantuan media benda

konkret dengan pembelajaran konvensional terhadap pencapaian hasil belajar IPA

pada siswa kelas IV SD Negeri 04 Banjarejo Kecamatan Gabus Kabupaten Grobogan

Semester II Tahun Pelajaran 2015/2016.

3.1.2 Desain Eksperimen

Desain Eksperimen dalam penelitian ini adalah One-Group Pretest-Posttest

Design. Dalam design ini, sebelum perlakuan diberikan terlebih dahulu diberi pretest

(tes awal) dan di akhir pembelajaran diberi posttest (tes akhir). Desain ini digunakan

sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai yaitu ingin mengetahui peningkatan hasil

belajar siswa setelah diterapkan metode pembelajaran Discovery Learning berbantuan

media benda konkret.

Tabel 3.1

Desain Penelitian One Group Pretest-Posttest Desain

Pretest Treatment Postest

X

(Sugiyono, 2011:112)

41

Keterangan :

: Tes awal (prestest) sebelum Treatment (perlakuan) diberikan.

: Tes akhir (posttest) setelah Treatment (perlakuan) diberikan.

X :Treatment (perlakuan) terhadap kelompok eksperimen yaitu dengan

menerapkan metode discovery learning berbantuan media benda konkret.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SD Negeri 04 Banjarejo kecamatan gabus,

kabupaten grobogan. Peneliti memilih mata pelajaran IPA kelas IV semester II tahun

pelajaran 2015/2016. Pada bulan maret sampai bulan april 2016. Adapun gambaran

umum tahap penelitian dari persiapan penelitian sampai tujuan seperti pada tabel 3.2

Tabel 3.2

Waktu Penelitian

BULAN

Jenis Kegiatan JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. Persiapan penelitian

2. Pelaksanaan

Penelitian

3. Penyusunan laporan

dan penyajian

4. Revisi

3.3 Variabel Penelitian

Menurut Sugiyono (2010:61) variabel penelitian pada dasarnya adalah suatu

atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya. Ada dua jenis variabel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat.

Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi

sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat (Sugiyono, 2010:61). Dalam

penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah metode discovery learning

42

berbantuan media benda konkret. Sementara itu, variabel terikat merupakan variabel

yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono,

2010:61). Dalam penelitian ini sebagai variabel terikatnya adalah hasil belajar IPA.

3.4 Prosedur Penelitian

Tahap –tahap eksperimen yang digunakan adalah sebagai berikut: 1) Tahap Persiapan

a. Menentukan subyek penelitian

b. Membuat kisi –kisi instrument soal tes

c. Membuat instrumen pretest-posttest pada sekolah yang telah dipilih yaitu

kelas IV SD Negeri 04 Banjarejo kecamatan Gabus Kabupaten Grobogan.

d. Mengujicobakan instrumen pretest-posttest pada kelas yang sudah dipilih

yaitu kelas V SD Negeri 04 Tunggulrejo kecamatan Gabus Kabupaten

Grobogan

e. Menganalisis data hasil instrumen tes pretest-posttest pada kelas uji coba

untuk mengetahui validitas butir soal, dan reabilitas soal beserta tingkat

kesukarannya. 2) Tahap Pelaksanaan

a. Melaksanakan pretest terlebih dahulu sebelum diberi perlakuan (treatment), hal

ini untuk mengetahui hasil belajar sesuai dengan metode yang diterapkan oleh

guru.

b. Memberikan perlakuan yaitu dengan cara menerapakan metode Discovery

Learning berbantuan media benda konkret pada pembelajaran IPA.

c. Memberikan tes akhir (postest) untuk mengukur hasil belajar siswa setelah

diberi perlakuan (treatment).

43

3) Tahap Akhir

a. Menganalisis hasil pretest-postest yang telah dilakukan untuk mengetahui

pengaruh penerapan metode Discovery Learning berbantuan media benda

konkret.

b. Menyusun hasil penelitian

c. Memberikan kesimpulan berdasarkan hasil pengolahan data

d. Memberikan rekomendasi berdasarkan hasil penelitian

3.5 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

3.5.1 Teknik Pengumpulan Data

a. Tes (Pretest dan Posttest)

Tes merupakan alat penilaian yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang

diberikan kepada siswa untuk mengukur hasil belajar siswa. Dalam penelitian ini tes

digunakan untuk mendapatkan data tentang hasil belajar IPA kelas IV semester II di

SD Negeri 04 Banjarejo Kecamatan Gabus Kabupaten Grobogan.

b. Observasi

Menurut Sukmadinata (2012:220) observasi (observation) atau pengamatan

merupakan suatu teknik atau cara pengumpulan data dengan jalan mengadakan

pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung. Observasi digunakan untuk

mendapatkan data tentang proses pembelajaran di dalam kelas. Observasi dilakukan

terhadap proses pembelajaran dengan menggunakan metode Discovery Learning

berbantuan media benda konkret

c. Dokumentasi

Dokumentasi digunakan sebagai bukti nyata dari penelitian yang telah

dilakukan tersebut. Adapun definisi dokumentasi adalah pemberian atau

pengumpulan bukti-bukti laporan.

44

3.5.2 Instrumen Data Penelitian

a. Variabel X (Discovery Learning)

Insrumen yang digunakan dalam variabel X adalah lembar observasi. Lembar

observasi ini digunakan untuk mengukur aktivitas guru dalam penggunaan metode

discovery learning berbantuan media benda konkret dalam pembelajaran dari

kegiatan awal sampai akhir. Observasi merupakan instrumen yang sering dijumpai

dalam penelitian pendidikan. Instrument observasi akan lebih efektif jika informasi

yang hendak diambil berupa kondisi atau fakta alami, tingkah laku dan hasil kerja

responden dalam situasi alami. Sebaliknya, instrumen observasi mempunyai

keterbatasan dalam menggali informasi berupa pendapat atau persepsi dari subjek

yang diteliti.

Peneliti membuat kisi –kisi instrumen yang akan digunakan untuk membuat

instrumen tindakan pada pembelajaran yang dilakukan yaitu menggunakan

penggunaan metode discovery learning berbantuan media benda konkret yang

dilaksanakan di SD Negeri 04 Banjarejo. Kisi–kisi tindakan pembelajaran

menggunakan metode discovery learning dapat dilihat pada tabel 3.3.

Tabel 3.3.

Kisi-Kisi Instrumen Observasi Penerapan Metode Discovery Learning

Berbantuan Media Benda Konkret

No

Aspek Indikator

Pra

pembela-

Jaran

1. Guru memeriksa kesiapan siswa pembelajaran

2. Guru mengadakan doa bersama siswa

3. Guru melakukan presensi

4. Guru membacakan tujuan pembelajaran atau

kompetensi dasar yang akan di capai hari ini

1. Kegiatan

Awal

Stimulus

5. Guru memberikan apersepsi sesuai materi yang akan

diajarkan.

6. Guru memberikan pertanyaan kepada siswa untuk

merangsang berfikir.

7. Saat siswa mampu menjawab apersepsi, guru mengajak

45

(pemberian

rangsangan)

siswa untuk membaca materi dan memberi motivasi.

8. Guru menyajikan materi yang akan di diskusikan

dengan menunjukkan media benda konkret.

9. Guru memberi petunjuk sebelum melakukan presentasi

2. Problem

Statement

(mengidenti

fikasi

masalah)

10. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok (4-5

orang)

11. Guru membagi lembar diskusi dan materi serta media

benda konkret sesuai dengan materi percobaan yang

akan dilakukan.

12. Guru menyampaikan rumusan masalah pada setiap

kelompok.

13. Guru mengajak siswa mengidentifikasi masalah dari

percobaan yang akan dilakukan.

14. Guru mengajak siswa merumuskan hipotesis percobaan.

3. Kegiatan

Inti

Data

Collection

(pengumpul

an data)

15. Guru membimbing langkah yang dilakukan dengan

menggunakan media benda konkret yang melibatkan

siswa untuk aktif membuat karya/model dari materi.

16. Guru mengajak siswa mengumpulkan data yang

relevan dengan menggunakan media benda konkret

dalam kegiatan percobaan.

17. Guru membimbing siswa untuk mencatat hasil dari

pengumpulan data.

18. Guru mengamati dan membimbing kerjasama siswa

dalam kelompok.

4. Data

Processing

(pengolahan

data)

19. Guru mengajak siswa bekerja sama untuk mengolah

data yang diperoleh dengan menggunakan media benda

konkret.

20. Guru membimbing siswa berdiskusi untuk menafsirkan

hasil data yang diperoleh.

5. Verification

(pembuktia

n)

21. Guru melibatkan siswa untuk mempraktekkan langkah-

langkah kegiatan percobaan yang diberikan guru

dengan benar dan menggunakan karya/model dengan

antusias .

22. Guru memberikan kesempatan siswa menganalisis data

yang diperoleh dari kegiatan penelitian.

23. Guru melibatkan siswa membuktikan hipotesis yang

telah ditetapkan.

6. Generalizat

ion

(menarik

24. Guru memberikan kesempatan siswa berdiskusi dalam

membuat kesimpulan dari hasil data yang sudah

dianalisis.

25. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk

46

kesimpulan) melakukan presentasi dalam menyampaikan data atau

informasi yang sudah dianalisis.

7. Kegiatan

Akhir

26. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk

bertanya hal-hal yang belum dipahami.

27. Guru melibatkan siswa dalam membuat kesimpulan dari

kegiatan pembelajaran

28. Guru melakukan evaluasi sesuai dengan materi yang

diajarkan

29. Guru melakukan refleksi pembelajaran

30. Guru menutup pembelajaran dengan salam penutup

b. Instrumen Pengumpulan Data Variabel Y (Hasil Belajar IPA)

Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah

menggunakan butir –butir soal atau tes yang digunakan dalam tes hasil belajar untuk

mengetahui hasil belajar siswa. Tes dilakukan untuk mengungkapkan hasil belajar

sebelum (pretest) dan sesudah pemberian treatment (potstest). Jenis tes yang

digunakan berupa pilihan ganda, isian dan uraian. Langkah-langkah menyusun

instrument soal meliputi; (1) penyusunan kisi-kisi; (2) uji coba istrumen; (3) uji

validitas dan reabilitas serta uji tingkat kesukaran soal. Tes dalam bentuk soal yang

dibuat disesuaikan dengan indikator.

Dalam penelitian ini disusun dua kisi-kisi tes formatif dengan jawaban pilihan

ganda, isian, uraian yaitu instrument tes untuk mengukur hasil belajar sebelum

perlakuan diberikan (pretest) dan kisi-kisi instrumen tes untuk mengukur hasil belajar

yang sudah diberikan perlakuan (posttest)

Kisi-kisi instrument prestest untuk mengukur hasil belajar IPA sebelum

diberikan perlakuan disusun berdasarkan SK: 7. Memahami gaya dapat mengubah

gerak dan/atau bentuk suatu benda dan KD 7.2 menyimpulkan hasil percobaan bahwa

gaya (dorongan dan tarikan) dapat mengubah bentuk suatu benda. Kisi-kisi

instrument prestest (sebelum perlakuan diberikan) untuk mengukur hasil belajar IPA

dapat dilihat pada tabel 3.4.

47

Tabel 3.4.

kisi-kisi Instrumen Prestest

Standar Kompetensi : 7. Memahami gaya dapat mengubah gerak dan/atau bentuk

suatu benda

Kompetensi Dasar : 7.2 menyimpulkan hasil percobaan bahwa gaya (dorongan

dan tarikan) dapat mengubah bentuk suatu benda.

No Indikator Bentuk

Asesmen

Indikator soal

1. Menjelaskan faktor-faktor yang

mempengaruhi gerak benda.

Pilihan Ganda

1, 3, 9, 10, 15, 25, 26

Isian 31, 33,34, 43, 44, 48

Uraian 51, 57, 60

2. Membuktikan bahwa gaya dapat

mengubah benda.

Pilihan Ganda 4, 7, 11, 12, 17, 18,

19, 20, 21, 23, 27,

28, 30

Isian 35, 37, 38, 39, 42,

47, 50

Uraian 52, 55, 56

3. Menunjukkan contoh dalam

kehidupan sehari-hari cara gaya

mengubah bentuk atau gerak benda.

Pilhan Ganda 2, 5, 6, 8, 13, 14, 16,

22, 24, 29

Isian 32, 36, 40, 41, 45,

46, 49

Uraian 52, 53, 60

Jumlah 60

Kisi-kisi instrument posttest untuk mengukur hasil belajar IPA setelah

diberikan perlakuan treatmen berdasarkan SK: 8. Memahami berbagai bentuk energi

dan cara penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari dan KD 8.1 mendiskripsikan

energi panas dan bunyi yang terdapat di lingkungan sekitar serta sifat-sifatnya. Kisi-

kisi posttest (setelah perlakuan diberikan) untuk mengukur hasil belajar IPA dapat

dilihat pada tabel 3.5.

48

Tabel 3.5.

Kisi-kisi instrumen posttest

Standar Kompetensi : 8. Memahami berbagai bentuk energy dan cara

penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari.

Kompetensi Dasar : 8.1 Mendiskripsikan energi panas dan bunyi yang terdapat di

lingkungan sekitar serta sifat-sifatnya.

No Indikator Bentuk

Asesmen

Indikator soal

1. Menjelaskan bahwa bunyi

dihasilkan oleh benda yang

bergetar.

Pilihan Ganda

1, 10, 11, 14, 17, 18,

21, 29

Isian 31, 33, 34, 38, 39, 42

Uraian 51, 54, 58

2. Membuktikan perambatan bunyi

pada benda padat, cair, dan gas.

Pilihan Ganda 2, 3, 5, 6, 7, 12, 13,

15, 20, 22, 23, 24,

25, 26

Isian 32, 35, 41, 44, 46,

47, 49, 50

Uraian 55, 56, 57, 59

3. Menunjukkan bahwa bunyi dapat

dipantulkan atau diserap

Pilhan Ganda 4, 8, 9, 16, 19, 27,

28, 30

Isian 36, 37, 40, 43, 45, 48

Uraian 52, 53, 60

Jumlah 60

3.6 Uji Validitas dan Reliabilitas

3.6.1 Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk menguji instrumen yang akan digunakan dalam

alat pengumpulan data dan digunakan syarat pengujian hipotesis. Validitas adalah

satuan ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen.

Validitas suatu tes atau instrumen adalah yang dapat digunakan untuk mengukur apa

yang hendak di ukur. Table 3.6 di bawah ini menunjukkan taraf signifikansi validitas

menurut Sugiyono, (2010: 173) sebagai berikut :

49

Tabel 3.6

Taraf Signifikasi Validitas

N Taraf Signifikasi

5% 1%

22 0,293 0,375

A. Uji Validitas Soal Pretest

Uji soal instrumen pretest yang telah di ujicobakan pada siswa kelas V SD

Negeri 04 Tunggulrejo Kecamatan Gabus Kabupaten Grobogan. Uji validitas dapat

dilakukan dengan menggunakan bantuan SPSS 20 For Windows. Dari hasil validitas

berdasarkan 0,293 taraf menunjukkan signifikansi bahwa dari 30 soal pilihan ganda,

20 soal isian, dan 10 soal uraian.

Dalam uji validitas, data ini bisa menggunakan bantuan software SPSS yaitu

dengan cara Analyze – Scale – Reliability Analysis kemudian untuk melihat hasil

apakah item soal yang diuji valid atau tidak, dapat dilihat pada tabel 3.7

Tabel 3.7

Hasil Uji Validitas Instrumen Pretest kelas V SD Negeri 04 Tunggulrejo

Kecamatan Gabus Kabupaten Grobogan.

N

o

Indikator Bentuk

Asesmen

Indikator soal Indikator Soal

yang Valid

1. Menjelaskan faktor-

faktor yang

mempengaruhi gerak

benda.

Pilihan

Ganda

1, 3, 9, 10, 15, 25, 26 1, 3, 10, 26

Isian 31, 33,34, 43, 44, 48 31, 33

Uraian 51, 57, 60 57

2. Membuktikan bahwa

gaya dapat mengubah

benda.

Pilihan

Ganda

4, 7, 11, 12, 17, 18,

19, 20, 21, 23, 27,

28, 30

11, 17, 18, 28

50

Isian 35, 37, 38, 39, 42,

47, 50

37,

Uraian 52, 55, 56 46

3. Menunjukkan contoh

dalam kehidupan

sehari-hari cara gaya

mengubah bentuk

atau gerak benda.

Pilhan

Ganda

2, 5, 6, 8, 13, 14, 16,

22, 24, 29

2, 6, 13, 24

Isian 32, 36, 40, 41, 45,

46, 49

40, 45

Uraian 52, 53, 60 53

Jumlah 60

Tabel 3.7 menunjukkan validitas instrumen yang valid yang kesemuanya

memiliki koefiisien valid atau taraf signifikan penjelasan tabel diatas, maka ada 12

item soal pilihan ganda, 5 item soal isian dan 3 soal uraian yang bisa digunakan

dalam penelitian (soal Pretest).

B. Uji Validitas Soal Posttest

Uji soal instrumen posstest yang telah di ujicobakan pada siswa kelas V SD

Negeri 04 Tunggulrejo Kecamatan Gabus Kabupaten Grobogan. Uji validitas dapat

dilakukan dengan menggunakan bantuan SPSS 20 For Windows. Dari hasil validitas

berdasarkan 0,293 taraf menunjukkan signifikansi bahwa dari 30 soal pilihan ganda,

20 soal isian, dan 10 soal uraian.

Dalam uji validitas, data ini bisa menggunakan bantuan software SPSS yaitu

dengan cara Analyze – Scale – Reliability Analysis kemudian untuk melihat hasil

apakah item soal yang diuji valid atau tidak, dapat dilihat pada tabel 3.8.

51

Tabel 3.8

Hasil Uji Validitas Instrumen Posstest kelas V SD Negeri 04 Tunggulrejo

Kecamatan Gabus Kabupaten Grobogan.

No Indikator Bentuk

Asesmen

Indikator soal Indikator Soal

yang Valid

1. Menjelaskan

bahwa bunyi

dihasilkan oleh

benda yang

bergetar.

Pilihan Ganda

1, 10, 11, 14,

17, 18, 21, 29

1, 11, 14, 29

Isian 31, 33, 34, 38,

39, 42

34, 42

Uraian 51, 54, 58 51

2. Membuktikan

perambatan bunyi

pada benda padat,

cair, dan gas.

Pilihan Ganda 2, 3, 5, 6, 7,

12, 13, 15, 20,

22, 23, 24, 25,

26

2, 3, 20, 25

Isian 32, 35, 41, 44,

46, 47, 49, 50

32

Uraian 55, 56, 57, 59 55

3. Menunjukkan

bahwa bunyi

dapat dipantulkan

atau diserap

Pilhan Ganda 4, 8, 9, 16, 19,

27, 28, 30

4, 27, 28, 30

Isian 36, 37, 40, 43,

45, 48

36, 37

Uraian 52, 53, 60 60

Jumlah 60

Tabel 3.8 menunjukkan validitas instrumen yang valid yang kesemuanya

memiliki koefiisien valid atau taraf signifikan penjelasan tabel diatas maka ada 12

item soal pilihan ganda, 5 item soal isian dan 3 item soal uraian yang bisa digunakan

dalam penelitian (soal Posttest).

52

3.6.2 Uji Reabilitas

Reliabilitas suatu tes adalah taraf sampai dimana suatu tes mampu

menunjukkan konsistensi hasil pengukurannya yang diperlihatkan dalam taraf

ketepatan dan ketelitian hasil. Taraf reliabilitas suatu tes dinyatakan dalam suatu

koefisien yang disebut koefisien reliabilitas. Metode pengambilan keputusan pada uji

reliabilitas menurut Arikunto (2006:178) sebagai berikut;

Tabel 3.9

Kriteria Nilai Reliabilitas

Nilai reliabilitas Kategori

α ≤ 0, Tidak dapat diterima

0,7 ≤ α Dapat diterima

0,8 ≤ α Reliabilitas bagus

α > 0, Reliabilitas memuaskan

A. Uji Reabilitas Soal Pretest

Uji coba instrument pretest yang telah di uji cobakan pada siswa kelas V SD

Negeri 04 Tunggulrejo Kecamatan Gabus Kabupaten Grobogan sebagai kelas uji

coba. Berdasarkan hasil ujicoba menunjukkan reliabilitas instrumen setelah dikurangi

item soal yang tidak valid dan reliabel maka diperoleh Cronbach’s 0,831 dari alpha

12 item yang valid dan reliable pada soal pilihan ganda. Pada soal isian diperoleh

Cronbach’s 0,847 dari alpha 5 item soal. Dan Pada soal uraian diperoleh Cronbach’s

0,766 dari alpha 3 item Berdasarkan kategori taraf koefisien reliabilitas di atas, maka

dapat dikatakan bahwa instrumen pretest yang digunakan dalam penelitian ini

dinyatakan reliabel dengan koefisien reliabilitas ≥ 0,70.

B. Uji Reabilitas Soal Posttest

Uji coba instrumen prosttest yang telah di ujicobakan pada siswa kelas V SD

Negeri 04 Tunggulrejo Kecamatan Gabus Kabupaten Grobogan sebagai kelas

ujicoba. Berdasarkan hasil ujicoba menunjukkan reliabilitas instrumen setelah

dikurangi item soal yang tidak valid dan reliabel maka diperoleh Cronbach’s 0,940

dari alpha 12 item yang valid dan reliable pada soal pilihan ganda. Pada soal isian

diperoleh Cronbach’s 0,894 dari alpha 5 item soal. Dan Pada soal uraian diperoleh

53

Cronbach’s 0,737 dari alpha 3 item Berdasarkan kategori taraf koefisien reliabilitas

di atas, maka dapat dikatakan bahwa instrumen pretest yang digunakan dalam

penelitian ini dinyatakan reliabel dengan koefisien reliabilitas ≥ 0,70.

3.6.3 Uji Tingkat Kesukaran

Analisis uji kesukaran soal terdiri dari soal sukar, sedang dan mudah. Analisis

kesukaran soal bertujuan untuk dapat membedakan soal dalam kategori sukar, sedang

dan mudah.Untuk mengetahui hasil analisis kesukaran soal item instrumen digunakan

rumus berikut.

Keterangan :

I = Indeks kesulitan untuk setiap butir soal.

B = Banyaknya siswa yang menjawab benar setiap butir soal.

N = Banyaknya siswa yang memberikan jawaban pada soal yang dimaksudkan.

Cara melakukan analisis untuk menentukan tingkat kesukaran soal adalah

dengan menggunakan rumus (Nana Sudjana, 2014:137) sebagai berikut:

Tabel 3.10

Rentang nilai Tingkat Kesukaran Soal

Rentang nilai Tingkat Kesukaran

0,00- 0,30 Sukar

0,31- 0,71 Sedang

0,71 – 1,00 Mudah

54

A. Uji Tingkat Kesukaran Soal Pretest

Pengujian tingkat kesukaran soal pretest dilakukan setelah soal sudah diuji

validitas dan reliabilitasnya. Dari 60 instrumen soal pretest yang telah diujicobakan

pada siswa kelas V SD Negeri 04 Tunggulrejo terdapat 20 soal yang dinyatakan valid

dan reliabel, maka dalam penelitian ini digunakan 20 soal untuk pretest. Berdasarkan

perhitungan diperoleh hasil kesukaran soal pretest pada tabel 3.11.

Tabel 3.11.

Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Butir Soal Pretest

Rentang Kriteria Indikator Soal Jumlah

0,0 –0,30 Soal Kategori Sukar 3, 6, 10, 17, 26, 40, 46

6

0,31 –0,70 Soal Kategori Sedang 10, 13, 18, 31, 37, 45,

7

57

0,71 –100 Soal Kategori Mudah 1, 2, 11, 24, 28, 33, 53

7

Jumlah 20

Tabel 3.20. menunjukkan terdapat 6 soal berkategori sukar dengan rentang 0.0

–0.30, 7 soal berkategori sedang dengan rentang 0,31 –0,70, dan 7 soal berkategori

mudah dengan rentang 0,71 –100. Dengan demikian instrumen soal pretest yang

digunakan dinyatakan seimbang dengan adanya soal-soal yang termasuk mudah,

sedang, dan sukar.

B. Uji Tingkat Kesukaran Soal Posttest

Pengujian tingkat kesukaran soal posttest dilakukan setelah soal sudah diuji

validitas dan reliabilitasnya. Dari 60 instrumen soal posttest yang telah diujicobakan

pada siswa kelas V SD Negeri 04 Tunggulrejo terdapat 20 soal yang dinyatakan valid

dan reliabel, maka dalam penelitian ini digunakan 20 soal untuk posttest. Berdasarkan

perhitungan diperoleh hasil kesukaran soal posttest pada tabel 3.12.

55

Tabel 3.12.

Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Butir Soal Posttest

Rentang Kriteria Indikator Soal Jumlah

0,0 –0,30 Soal Kategori Sukar 1, 25, 28, 37, 42, 60

6

0,31 –0,70 Soal Kategori Sedang 2, 3, 14, 27, 32, 33,

7

51

0,71 –100 Soal Kategori Mudah 4, 11, 20, 29, 30, 36,

7

55

Jumlah 20

Tabel 3.17. menunjukkan terdapat 6 soal berkategori sukar dengan rentang 0.0

–0.30, 7 soal berkategori sedang dengan rentang 0,31 –0,70, dan 7 soal berkategori

mudah dengan rentang 0,71 –100. Dengan demikian instrumen soal pretest yang

digunakan dinyatakan seimbang dengan adanya soal-soal yang termasuk mudah,

sedang, dan sukar.

3.7 Analisis Data

Penelitian ini menggunakan The One Group Pretest-Postest Desain. Analisis

data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kuantitatif. Data

yang diperoleh terdiri dari dua hasil belajar yaitu pretest (sebelum perlakuan) dan

posttest (setelah perlakuan). Dari kedua data hasil beajar itu perlu dianalisis ada

tidaknya perbedaan hasil belajar karena pengaruh pendekatan saintifik melalui

metode discovery learning berbantuan media benda konkret, sehingga perlu di uji

dengan uji T test. Namun prasyarat melakukan uji tersebut perlu diuji normal

tidaknya data melalui uji normalitas dan uji homogenitas untuk dapat diketahui

kelompok itu homogen atau tidak, namun dalam penelitian ini hanya uji normalitas

karena uji homogenitas digunakan untuk membandingkan beberapa kelompok/

sampel tertentu (kelas kontrol dan kelas eksperimen) sedangkan penelitian ini

menggunakan kelompok yang sama (kelas eksperimen).

56

Uji normalitas merupakan salah satu cara untuk memeriksa keabsahan/

normalitas sampel. Uji ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal siswa yang

dinilai dengan menggunakan pretest dan hasil belajar siswa yang dinilai dengan

menggunakan postest pada kelas eksperimen berdistribusi normal atau tidak. Pada

penelitian ini, pengujian normalitas data menggunakan bantuan software SPSS 20 for

windows dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov pada taraf signifikasi 5%

atau α = 0,05, dengan kriteria pengujiannya adalah:

Ho : data berdistribusi normal

Ha : data berdistribusi tidak normal

Ho diterima jika signifikansi lebih dari atau sig. ≥ 0,05 dan Ho ditolak jika

signifikansi kurang dari atau sig. ≤ 0,05.

Berdasarkan uji normalitas tersebut dapat ditentukan analisis selanjutnya, jika

berdistribusi normal maka dapat digunakan analisis parametrik dan apabila tidak

berdistribusi normal dapat digunakan analisis nonparametrik. Uji T test ini salah satu

analisis parametrik sehingga syarat data harus berdistribusi normal.

Setelah data dapat dikatakan berdistribusi normal maka analisis selanjutnya

adalah uji T test/ uji beda. Uji beda ini digunakan untuk mengetahui apakah ada

perbedaan hasil belajar siswa sebelum dan sesudah diberikan perlakuan metode

discovery learning berbantuan media benda konkret. Untuk melakukan uji beda ini

digunakan paired sample t test dengan SPSS 20.0 for windows. Adapun hipotesis

yang dirumuskan sebagai berikut.

Ho : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara penggunaan metode discovery

learning berbantuan media benda konkret dengan pembelajaran konvensional

terhadap hasil belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri 04 Banjarejo Kecamatan

Gabus Kabupaten Grobogan.

Ha : Terdapat perbedaan yang signifikan antara penggunaan metode discovery

learning berbantuan media benda konkret dengan pembelajaran konvensional

terhadap hasil belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri 04 Banjarejo Kecamatan

Gabus Kabupaten Grobogan.