bab iii metode penelitan -...
TRANSCRIPT
20
BAB IIIMETODE PENELITAN
3.1. Setting dan Subjek Penelitian
3.1.1.Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di SD Negeri 03 Karanganyar Kecamatan Geyer
Kabupaten Grobogan. Penelitian dilakukan di SD Negeri 03 Karanganyar
Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan karena didalam mata pelajaran IPA untuk
hasil ulangan harian pada materi memahami gaya dapat mengubah gerak
dan/atau bentuk suatu benda sebannyak 13 siswa tidak tuntas KKM, sedangkan
15 siswa lainnya tuntas KKM. Untuk KKM yang telah ditentukan pada mata
pelajaran IPA ialah =60. Maka perlu ditingkatkan hasil belajar IPA dengan pokok
bahasan memahami perubahan lingkungan fisik dan pengaruhnya terhadap
daratan dengan penggunaan model pembelajaran Group Investigation kelas 4 SD
Negeri 03 Karanganyar.
3.1.2. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah siswa kelas 4 SD Negeri 03 Karanganyar
Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan Semester 2 Tahun Pelajaran 2012/2013.
Jumlah siswa kelas 4 ada 28 siswa, terdiri dari 16 siswa perempuan dan 12 siswa
laki-laki. Rata-rata orang tua mereka ádalah petani, hanya sebagian kecil saja
pegawai negeri sipil dan swasta.
3.1.3. Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah hasil belajar IPA kemampuan peserta didik
dalam memahami perubahan lingkungan fisik dan pengaruhnya terhadap daratan.
3.1.4. Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai bulan Maei
yang dapat dilihat pada tabel 2.
21
Tabel 2Waktu Penelitian
Waktu Februari Maret April MeiKegiatan 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4Persiapan Pelaksanaan Analisis Data Penyusunan Laporan
3.1.5. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Peneliti bekerjasama
dengan guru kelas. Peneliti sebagai pemberi ide serta obsever dan guru kelas yang
melaksanakan kegiatan pembelajaran.
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan penelitian tindakan (action
research) yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran
dikelasnya Arikunto (2008:58).
Sementara Suparno dalam Trianto (2011:15) mendefinisikan Penelitian
Tindakan Kelas sebagai salah satu cara pengembangan profesionalitas guru
dengan jalan memberdayakan mereka untuk memahami kinerjanya sendiri dan
menyusun rencana untuk melakukan perbaikan secara terus menerus.
Penelitian ini termasuk dalam jenis Penelitian Tindakan Kelas (Classroom
Action Research) yang dilakukan oleh guru bekerjasama dengan peneliti
(kolaborasi). Menurut Arikunto (2008:63) kerjasama (kolaborasi) antara guru
dengan peneliti sangat penting dalam bersama menggali permasalahan nyata yang
dihadapi. Terutama pada kegiatan mendiagnosis masalah, menyusun usulan,
melaksanakan tindakan, menganalisis data, menyeminarkan hasil, dan menyusun
laporan akhir.
Dari pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa Penelitian Tindakan
kelas adalah penelitian yang berawal dari adanya permasalahan nyata yang yang
dihadapi dalam proses pembelajaran dalam kelas tersebut. Dimana tindakan-
tindakan yang dilakukan oleh guru kelas dan peneliti untuk memperbaiki dan
meningkatkan mutu proses pembelajaran.
22
Prosedur pelaksanaan penelitian tindakan kelas menurut Arikunto
(2008:16) yaitu melalui empat tahap meliputi (1) Perencanaan, (2) Pelaksanaan,
(3) Observasi, dan (4) Refleksi. Gambaran dari prosedur pelaksanaanya terdapat
pada gambar 1.
Gambar 1Prosedur Penelitian Tindakan Kelas
1. Menyusun rancangan tindakan (planning)
Dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, di
mana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Penelitian tindakan
yang ideal sebetulnya dilakukan secara berpasangan antara pihak yang melakukan
tindakan dan pihak yang mengawasi jalannya tindakan. Istilah untuk cara ini
adalah penelitian kolaborasi. Cara ini dikatakan ideal karena adanya upaya untuk
mengurangi unsur subjektivitas pengamat serta mutu kecermatan amatan yang
dilakukan. Dengan mudah dapat diterima bahwa pengamatan yang diarahkan pada
diri sendiri biasanya kurang teliti dibanding dengan pengamatan yang dilakukan
terhadap hal-hal yang berada di luar diri, karena adanya unsur subjektivitas yang
berpengaruh, yaitu cenderung mengunggulkan dirinya. Apabila pengamatan
dilakukan oleh orang lain, pengamatannya lebih cermat dan hasilnya lebih
objektif.
Perencanaan
Siklus II
Pengamatan
Pengamatan
Refleksi Pelaksanaan
Refleksi
Perencanaan
Pelaksanaan
?
23
2. Pelaksanaan tindakan (Acting)
Tahap ke-2 dari penelitian tindakan adalah pelaksanaan yang merupakan
implementasi atau penerapan isi rancangan, yaitu mengenakan tindakan di kelas.
Hal yang perlu diingat adalah bahwa dalam tahap ke-2 ini pelaksana guru harus
ingat dan berusaha menaati apa yang sudah dirumuskan dalam rancangan, tetapi
harus pula berlaku wajar, tidak dibuat-buat. Dalam refleksi, keterkaitan antara
pelaksanaan dengan perencanaan perlu diperhatikan secara saksama agar sinkron
dengan maksud semula.
Ketika mengajukan laporan penelitiannya, peneliti tidak melaporkan
seperti apa perencanaan yang dibuat karena langsung melaporkan pelaksanaan.
Oleh karena itu, bentuk dan isi loporannya harus sudah lengkap menggambarkan
semua kegiatan yang dilakukan, mulai dari persiapan sampai pennyelesaian.
Bannyak diantara karya tulis yang diajukan oleh guru tidak dapat dinilai atau
diterima oleh tim penilai karena isi laporannya tidak lengkap. Pada umumnya
penulis merasa sudah menjelaskan tahapan metode yang dilaksanakan dalam
tindakan, padahal baru disinggung dalam kajian pustaka saja, dan belum
dijelaskan secara rinci bagaimana keterlaksanaannya ketika tindakan terjadi.
3. Pengamatan (Observasi)
Tahap ke-3 yaitu kegiatan pengamatan yang dilakukan oleh pengamat.
Sebetulnya sedikit kurang tepat kalau pengamatan ini dipisahkan dengan
pelaksanaan tindakan karena seharusnya pengamatan dilakukan pada waktu
tindakan sedang dilakukan. Jadi, keduanya berlangsung pada waktu yang sama.
Sebutan tahap ke-2 diberikan untuk memberikan peluang kepada guru pelaksana
yang juga berstatus sebagai pengamat. Ketika guru tersebut sedang melakukan
tindakan, karena hatinya menyatu dengan kegiatan, tentu tidak sempat
menganalisis peristiwa ketika sedang terjadi. Oleh karena itu. kepada guru
pelaksana yang berstatus sebagai pengamat agar melakukan “ pengamatan balik”
terhadap apa yang terjadi ketika tindakan berlangsung. Sambil melakukan
pengamatan balik ini, guru pelaksana mencatat sedikit demi sedikit apa yang
terjadi agar memperoleh data yang akurat untuk perbaikan data berikutnya.
24
4. Refleksi (Reflecting)
Tahap ke-4 merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang
sudah dilakuakan. Kegiatan refleksi ini sangat tepat ketika guru sudah selesai
melakukan tindakan, kemudian berhadapan dengan peneliti untuk mendiskusikan
implementasi rancangan tindakan. Istilah refleksi di sini sama dengan “memantul,
seprti halnya memancar dan menatap kena kaca. “ Dalam hal ini, guru pelaksana
sedang memantulkan pengalamannya kepada peneliti tindakan, yaitu ketika guru
pelaku tindakan siap mengatakan kepada peneliti pengamat tentang hal-hal yang
dirasakan sudah merasa baik dan bagian mana yang belum. Dengan kata lain, guru
pelaksana sedang mengevaluasi diri. Apabila guru pelaksana juga berstatus juga
sebagai pengamat, yaitu mengamati apa yang ia lakukan, maka refleksi dilakukan
terhadap dirinya sendiri. Dengan kata lain, guru tersebut melihat dirinya kembali
melakukan “dialog” untuk menemukan hal-hal yang dirasakan sudah memuaskan
hati karena sudah sesuai dengan rancangan dan secara cermat mengenali hal-hal
yang masih perlu diperbaiki.
Jika penelitian tindakan dilakukan melalui beberapa siklus, maka dalam
refleksi terahir, menyampaikan rencana yang disarankan kepada peneliti lain
apabila menghentikan kegiatannya, atau kepada diri sendiri apabila akan
melanjutkan pada kesempatan lain. Catatan-catatan penting yang dibuat sebaiknya
rinci sehingga siapapun yang akan melaksanakan dalam kesempatan lain akan
menjumpai kesimpulan.
3.2. RencanaTindakan
Penelitian ini akan dilaksanakan dengan dua siklus masing-masing siklus
terdiri dua kali pertemuan (4 x 35 menit). Rencana tindakan meliputi persiapan
dan rencana tindakan setiap siklus.
1. Persiapan
Dalam rangka melaksanakan penelitian ini, peneliti mengidentifikasi
masalah, menyusun silabus, menyusun rencana pelaksanaan
pembelajaran dan mempersiapkan instrumen penelitian.
25
a. Permintaan ijin
Meminta ijin kepada kepala sekolah SD Negeri 03
Karanganyar Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan.
b. Identifikasi Masalah
Sebelum melaksanakan kegiatan penelitian, peneliti
mengidentifikasi masalah tentang hasil belajar IPA, untuk hasil
ulangan harian pada materi memahami gaya dapat mengubah gerak
dan/atau bentuk suatu benda dari 28 siswa kelas 4 sebannyak 15
siswa tuntas KKM, sedangkan 13 siswa lainnya tidak tuntas KKM.
Untuk KKM yang telah ditentukan pada mata pelajaran IPA ialah =60.
Hampir sebagian besar siswa tidak tuntas KKM, hal ini dikarenakan
guru masih cenderung menggunakan ceramah saat proses
pembelajaran sehingga siswanya pasif dan gurunyalah yang aktif. Dari
hasil identifikasi faktor penyebab belum berhasilnya pembelajaran
antara lain, guru belum optimal dalam memanfaatkan model, metode
atau sarana pembelajaran yang bervariasi.
Maka diperlukan solusi untuk permasalahan yang dikaji
dengan dilaksanakan penelitian tindakan ini. Dengan menerapkan
model pembelajaran group investigation hasil belajar IPA pokok
bahasan memahami perubahan lingkungan fisik dan pengaruhnya
terhadap daratan dapat meningkat kususnya siswa kelas 4 SD Negeri
03 Karanganyar Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan Tahun
Pelajaran 2012/2013.
c. Mempersiapkan Silabus
Silabus disusun berdasarkan pada satu kompetensi dasar pada
kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) kelas 4 semester 2 yang
sesuai dengan masalah yang diteliti.
d. Menyusun Rencana Pelaksanaan pembelajaran (RPP)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) disusun sebagai
pedoman pelaksanaan pembelajaran.
e. Menyiapkan Instrumen Penelitian
26
Instrumen yang disiapkan berupa, soal tes, lembar observasi
pembelajaran (siswa dan guru), hasil belajar.
2. Rencana Tindakan Tiap Siklus
Menurut Kasbolah (2001:10) proses Penelitian Tindakan kelas
merupakan proses daur ulang atau siklus yang dimulai dari menyusun
perencanaan, melaksanakan tindakan, melakukan observasi terhadap
tindakan dan melakukan refleksi berupa perenungan terhadap
perencanaan kegiatan dan hasil yang diperoleh. Maka secara keseluruhan
penelitian direncanakan dua siklus secara garis besar dideskripsikan
yaitu:
Siklus 1
1. Rencana Tindakan
Pelaksanaan tindakan pada siklus I yakni dua kali pertemuan tatap muka
(4X35 menit). Adapun pelaksanaan tindakan pembelajaran tentang memahami
perubahan lingkungan fisik dan pengaruhnya terhadap daratan dengan langkah-
langkah sebagai berikut:
a. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran materi memahami perubahan
lingkungan fisik dan pengaruhnya terhadap daratan .
b. Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok dengan anggota tiap
kelompok 7 anak dari jumlah peserta didik 28 anak.
c. Guru memanggil kelompok, kelompok memilih topik-topik yang telah
disiapkan guru, terdapat tugas kelompok dalam topik yang dipilih.
Setiap kelompok mengerjakan tugas kelompok pada lembar kerja
kelompok, siswa saling membantu satu sama lain.
d. Setelah selesai kelompok mempresentasikan hasil kerjanya secara
bergiliran, siswa bersama guru membahas jawaban yang diperoleh dan
disimpulkannya.
e. Kegiatan akhir pembelajaran melakukan evaluasi secara tertulis.
27
2. Pelaksanaan tindakan
Melakukan pembelajaran sesuai dengan rencana tindakan yang telah
dirancang (RPP) yang terdapat dalam lampiran.
3. Tahap Pengamatan (Observasi)
Selama proses tindakan I dilakukan pengamatan secara seksama dan fokus
pada masalah penelitian. Mencatat hasil pengamatan pada catatan lapangan dan
lembar observasi. Tindak lanjutnya melakukan diskusi antara peneliti dengan
dosen pembibing. Pada saat proses pengamatan, hal-hal yang dilakukan yakni:
a. Saat pembelajaran dengan model group investigation maka harus
diobservasi kegiatan siswa dan guru dalam prosespembelajaran.
b. Melakukan penilaian hasil dan membuat laporan hasil temuan.
c. Pengumpulan lembar kegiatan siswa dan hasil belajar.
4. Tahap Refleksi
Lembar observasi sebagai hasil observasi, catatan lapangan dan hasil tes
kemudian dikaji dan direnungkan kembali. Hal tersebut dilakukan dalam rangka
memahami data yang telah terkumpul untuk mendapatkan kesamaan pandangan
terhadap pelaksanaan tindakan I dari peneliti. Hasil dijadikan sebagai bahan untuk
merevisi tindakan I dan merancang tindakan selanjutnya. Disamping itu hasil
digunakan untuk memutuskan tindakan apakah yang perlu diperbaiki. Analisis
dan refleksi ini dilakukan setiap selesai tindakan dan observasi sampai berhasil.
Ada dua macam refleksi yang dilakukan yaitu:
a. Refleksi segera setelah pertemuan berakhir, digunakan untuk
mengidentifikasi kekurangan dalam pembelajaran dan pemecahannya
untuk perbaikan dalam pertemuan berikutnya. (melaksanakan
penyesuaian rencana pembelajaran dan atau tindakan yang perlu
disempurnakan).
b. Refleksi pada akhir siklus pertama, digunakan untuk mengetahui
apakah target yang ditetapkan sesuai indikator keberhasilan tindakan
telah tercapai. Secara teknis peneliti melakukan fefleksi awal, dan
28
teman sekelompok melalui refleksi berdasarkan pengamatannya,
kemudian dilakukan refleksi bersama dan diskusi untuk penyempurnaan
tindakan yang akan dilaksanakan pada siklus kedua.
Siklus 2
1. Rencana Tindakan
Pelaksanaan tindakan pada siklus II yakni dua kali pertemuan tatap muka
(4X35 Menit). Adapun pelaksanaan tindakan pembelajaran tentang memahami
perubahan lingkungan fisik dan pengaruhnya terhadap daratan dengan langkah-
langkah sebagai berikut:
a. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran materi memahami perubahan
lingkungan fisik dan pengaruhnya terhadap daratan.
b. Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok dengan anggota tiap
kelompok 7 anak dari jumlah peserta didik 28 anak.
c. Guru memanggil kelompok, kelompok memilih topik-topik yang telah
disiapkan guru, terdapat tugas kelompok dalam topik yang dipilih.
Setiap kelompok mengerjakan tugas kelompok pada lembar kerja
kelompok, siswa saling membantu satu sama lain.
d. Setelah selesai kelompok mempresentasikan hasil kerjanya secara
bergiliran, siswa bersama guru membahas jawaban yang diperoleh dan
disimpulkannya.
e. Kegiatan akhir pembelajaran melakukan evaluasi secara tertulis.
2. Pelaksanaan tindakan.
Melakukan pembelajaran sesuai dengan rencana tindakan yang telah
dirancang (RPP) yang terdapat dalam lampiran.
3. Tahap Pengamatan (Observasi)
Selama proses tindakan II dilakukan pengamatan secara seksama dan
fokus pada masalah penelitian. Mencatat hasil pengamatan pada catatan lapangan
29
dan lembar observasi. Tindak lanjutnya melakukan diskusi antara peneliti dengan
dosen pembibing. Pada saat proses pengamatan, yang dilakukan yakni:
a. Saat pembelajaran dengan model group investigation maka harus
diobservasi kegiatan siswa dan guru dalam prosespembelajaran.
b. Melakukan penilaian hasil dan membuat laporan hasil temuan.
c. Pengumpulan lembar kegiatan siswa dan hasil belajar.
4. Tahap Refleksi
a. Mengidentifikasi kesulitan dan hambatan pelaksanaan siklus II
b. Menganalisis hasil pengamatan lembar observasi, catatan lapangan dan
hasil tes kemudian dikaji dan refleksi untuk menyempurnakan tindakan
selanjutnya.
3.3. Variabel Penelitian
Variabel penelitian pada dasarnya adalah seseorang, atau objek, yang
mempunyai “variasi” antara satu orang dengan yang lain atau satu objek dengan
objek yang lain Hatch dan Farhadi dalam Sugiyono (2010:60) Variabel dalam
penelitian ini ada 2 yaitu variabel bebas dan variabel terikat.
a. Variabel bebas
Variebel bebas ádalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau
yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen
(terikat) Sugiyono (2010:61). Variebel bebasnya ádalah model group
investigation.
b. variabel terikat
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi
akibat, karena adanya variabel bebas Sugiyono (2010:61). Variabel
terikatnya yaitu hasil belajar IPA siswa kelas 4 SD Negeri 03
Karanganyar Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan.
30
3.4. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian perlu dilakukan untuk memperoleh
data atau informasi. Proses pengumpulan data diperlukan sebuah instrumen atau
alat pengumpul data. Teknik dan instrumen pengumpulan data memiliki makna
yang berbeda. Teknik pengumpulan data dapat berarti cara atau prosedur yang
dilakukan untuk mengumpulkan data. Instrumen pengumpul data berarti
instrumen atau perangkat yang digunakan untuk mengumpulkan data. Menurut
Arikunto (1998:151) instrumen adalah alat atau fasilitas yang dipergunakan oleh
peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya mudah dan hasilnya baik,
dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga mudah diolah. Teknik
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 4 teknik:
teknik tes, observasi, wawancara, dan dokumentasi
3.4.1.Teknik Tes
Menurut Suharsimi, Arikunto (1998:139) menegaskan bahwa teknik tes
adalah serentetan pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk
mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang
dimiliki oleh individu atau kelompok.
Jenis tes tertulis secara umum dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu :
1. Tes objektif, misalnya bentuk uraian, pilihan ganda, jawaban singkat
atau isian, benar salah dan bentuk menjodohkan.
2. Tes uraian, yang terbagi atas tes uraian objektif (penskorannya dapat
dilakukan secara objektif) dan tes uraian non objektif (penskorannya
sulit dilakukan karena non objektif.
Berdasarkan uraian para ahli, instrumen dalam penelitian ini digunakan
teknik tes obyektif yang berbentuk pilihan ganda.
3.4.2.Observasi
Observasi lapangan untuk mengamati aktifitas siswa dan guru kelas 4 SD
Negeri 03 Karanganyar selama proses pembelajaran. lembar observasi digunakan
untuk memperoleh data tentang perhatian siswa terhadap materi yang diajarkan
oleh guru, dan lembar observasi guru untuk memperoleh data tentang jalannya
31
proses pembelajaran sesuai dengan RPP dan juga melihat tingkat efektifitas proses
serta hasil pembelajaran.
3.4.3.Wawancara
Wawancara yang dilakukan kepada guru kelas dan siswa kelas 4 SD
Negeri 03 Karanganyar. Wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh
pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara. Wawancara
dilakukan berulang kali yang bertujuan untuk mendapatkan informasi pada setiap
proses pembelajaran yang dapat dijadikan refleksi untuk perbaikan pada proses
pembelajaran.
3.4.4.Dokumentasi
Dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data-data atau keterangan-
keterangan yang relevan dan dibutuhkan dalam penelitian. Data ini diperoleh dari
dokumen yang dimiliki guru kelas. Metode ini digunakan untuk memperoleh
daftar nama siswa dan nilai ulangan harian semester 2 tahun ajaran 2012/2013
pada mata pelajaran IPA.
3.5. Alat Pengumpulan Data
Sebelum melakukan Penelitian Tindakan Kelas di buat berbagai input
instrumental yang akan digunakan untuk memberi tindakan dalam PTK seperti
rencana pelaksanan. Selain itu juga dibuat perangkat pembelajaran yang berupa:
(1) Lembar diskusi, (2) Lembar observasi kegiatan mengajar guru, (3) lembar
observasi kegiatan siswa dan (4) lembar evaluasi. Kisi-kisi lembar observasi dan
indikator penilaian aktivitas kegiatan guru dan siswa dapat dilihat pada tabel 3, 4
dan 5, 6. Kisi-kisi soal evaluasi siswa siklus I dan siklus II dapat dilihat pada tabel
7 dan 8.
32
Tabel 3Kisi-Kisi Alat Observasi Aktivitas Guru
No Aspek Yang Diamati Nomor Item1. Pra pembelajaran 1, 22. Pembukaan 3, 43. Kegiatan inti
a. Penguasaan materi5, 6, 7, 8
b. Pendekatan/ strategi 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15
c. Pemanfaat media pembelajaran/sumber belajar
16, 17, 18, 19
d. Pembelajaran yang menantang dan memacu keterlibatan siswa
20, 21, 22, 23, 24, 25
e. Penilaian proses dan hasil belajar
26, 27
f. Penggunaan bahasa 28, 29, 304 Penutup 31, 32, 33
Skor :
4= melakukan dengan baik
3= melakukan dengan cukup baik
2= melakukan dengan kurang baik
1= tidak melakukan
Nilai akhir = jumlah skor
Kriteria Penilaian :
Tabel 4Kriteria Penilaian Aktivitas GuruNo Jumlah Skor Kualifikasi1 113 – 132 A2 97– 112 B3 81– 96 C4 <81 D
33
Tabel 5Kisi-Kisi Alat Observasi Aktivitas Siswa
No Aspek yang diamati Nomor Item
1. Pra pembelajaran 1, 2
2. Kegiatan awal pembelajaran 3, 4
3. Kegiatan inti pembelajaran a. Penjelasan materi pembelajaran 5, 6, 7, 8
b. Pendekatan/strategi pembelajaran9, 10, 11, 12, 13,
14
c. Pemanfaatan media pembelajaran/ sumber belajar
15, 16, 17
d. Penilaian proses dan hasil belajar 18, 19
e. Penggunaan bahasa 20, 21
4. Penutup 22, 23, 24
Keterangan :
1. Skor 1 jika pernyataan tersebut dilakukan oleh kurang dari 10%
seluruh siswa
2. Skor 2 jika pernyataan tersebut dilakukan oleh tidak kurang dari 11%
tidak lebih dari 40% seluruh siswa.
3. Skor 3 jika pernyataan tersebut dilakukan oleh tidak kurang dari
41% tidak lebih dari 70% seluruh siswa.
4. Skor 4 jika pernyataan tersebut dilakukan oleh tidak kurang dari 71%
tidak lebih dari 100% seluruh siswa.
Skor Aktivitas Siswa
Tabel 6Kriteria Penilaian Aktivitas Siswa
No Skor Kualifikasi1 83 – 92 A2 70 – 82 B3 47 – 69 C4 24– 46 D5 23 – 35 E
34
Tabel 7Kisi-Kisi Soal Evaluasi Siswa Siklus I
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Indikator Siklus II Nomor Item
10. Memahami perubahan lingkungan fisik dan pengaruhnya terhadap daratan.
10.1Mendeskripsikan berbagai penyebab perubahan lingkungan fisik (angin, hujan, cahaya matahari, dan gelombang air laut).
1. Menyebutkan berbagai faktor penyebab perubahan lingkungan fisik
4,710,19
2. Menyebutkan pengaruh terjadinyahujan
1,9,13,15,17
3. Menyebutkan pengaruh sinar matahari
6,8
4. Mengidentifikasi pengaruh angin yang merugikan dan menguntungkan
11,12,14,20
5. Menjelaskan terjadinya angin darat dan angin laut.
2,3
6. Menjelaskan pengaruh terjadinya gelombang laut.
5,16,18
35
Tabel 8Kisi-Kisi Soal Evaluasi Siswa Siklus II
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator Siklus II Nomor Item
10. Memahami perubahan lingkungan fisik dan pengaruhnya terhadap daratan
10.2 Menjelaskan pengaruh perubahan lingkungan fisik terhadap daratan (erosi, abrasi, banjir, dan longsor).
7. Menyebutkan berbagai faktor penyebab gempa bumi.
5
8. Menyebutkan pengaruh terjadinya gempa bumi
3,6,7,14,16
9. Menjelaskan terjadinya gunung meletus.
8,10
10. Menyebutkan pengaruh terjajadinya gunung meletus.
9,11,12,18,20
10.3Mendeskripsikan cara pencegahan kerusakan lingkungan (erosi, abrasi, banjir, dan longsor)
11. Menyebutkancara pencegahan banjir.
13,15,17,19
12. Menyebutkan cara pencegahan erosi dan abrasi. 1,2,4
3.6. Indikator Keberhasilan
Siswa yang telah mencapai nilai ≥60 maka dikatakan berhasil tuntas dan
secara klasikal apabila sebanyak 80% tuntas dari seluruh siswa kelas 4 SD Negeri
03 Karanganyar Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan pada mata pelajaran IPA
dengan KKM =60.
3.7. Analisis Data
Teknik untuk menganalisis data dalam penelitian ini yaitu data kuantitatif
sederhana menggunakan analisis deskriptif komparatif yaitu membandingkan
hasil tes pra siklus, siklus I dan hasil tes siklus II, karena penelitian ini bertujuan
untuk mendeskripsikan sejauh mana model pembelajaran group investigation
36
dapat meningkatkan hasil belajar IPA pada materi pembelajaran memahami
perubahan lingkungan fisik dan pengaruhnya terhadap daratan. Pada pelaksanaan
analisis menghitung jumlah nilai hasil tes untuk seluruh siswa. Dan dikatakan
tuntas belajar secara klasikal jika 80% populasi kelas telah tuntas belajar.
Untuk mengetahui ketuntasan hasil belajar siswa dan hasil belajar secara
klasikal dari populasi kelas dengan rumus
Ketuntasan Siswa = x 100%
Ketuntasan Klasikal = x 100%
3.7.1. Uji Validitas
Uji validitas instrumen dalam penelitian ini digunakan untuk menguji
instrumen tiap item soal yang nantinya akan digunakan dalam tes individual
setelah pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran group
investigation. Untuk mengetahui validitas, instrumen terlebih dahulu diuji
cobakan di kelas uji coba yaitu kelas 5 SD Negeri 03 Karanganyar Kecamatan
Geyer Kabupaten Grobogan. Validitas berkenaan dengan ketepatan alat penilaian
terhadap konsep yang dinilai sehingga betul-betul menilai apa yang seharusnya
dinilai. Untuk mengetahui tingkat validitas dengan melihat angka pada (Corrected
Item To Total Correlation). Menurut Azwar (1999) dalam Priyatno (2010:90)
semua aitem yang mencapai koefisien korelasi minimal 0,30 daya pembedanya
dianggap memuaskan. Tetapi Azwar mengatakan bila jumlah aitem belum
mencukupi kita bisa menurunkan sedikit batas kriteria 0,30 menjadi 0,25 tapi
menurunkan batas kriteria dibawah 0,20 sangat tidak disarankan. Hasil
perhitungan validitas di kelas 5 SD Negeri 03 Karanganyar sebagai SD uji coba,
menggunakan SPSS 17.0 for Windows. Haasil uji validitas soal siklus I dan siklus
II dapat dilihat pada tabel 9 dan 10.
37
Tabel 9Hasil Uji Validitas Siklus I
Jumlah Soal Valid Tidak Valid1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27
,28, 29, 30
2, 3, 5, 6, 7, 8, 10, 11, 12, 15, 16, 18, 19, 20, 21, 22, 24, 26, 27, 28, 29
1, 4, 9, 13, 14, 17, 23, 25, 30
Tabel 10Hasil Uji Validitas Siklus II
Jumlah Soal Valid Tidak Valid1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27
,28, 29, 30
1, 3, 4, 6, 7, 8, 9, 11, 13, 14,15, 18, 19, 20, 21, 24, 25,
26, 27, 28, 29, 30
2, 5, 10, 12, 16, 17, 22, 23,
3.7.2.Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah
alat ukur yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran
tersebut diulang. Untuk pengujian biasanya menggunakan batasan tertentu seperti
0,6. Reliabilitas sering disebut dengan keterpercayaan, keterandalan, keajegan,
konsistensi, kestabilan, dan sebagainya. Untuk menentukan tingkat reliabilitas
instrumen menggunakan kriteria yang dikemukakan oleh Sekaran (1992) dalam
Priyatno (2010:98) dalam Tabel 11.
Tabel 11Tingkat Reliabilitas Instrumen
Indeks Kriteria
α ≥ 0.8
α ≥ 0.7
α ≤0.6
Reliabilitas baik
Reliabilitas dapat diterima
Reliabilitas kurang baik
38
Hasil uji reliabilitas instrumen yang diolah dengan SPSS 17,0 for windows
pada saat uji instrumen tes, reliabilitas soal siklus I dan siklus II dapat dilihat pada
tabel 12 dan 13.
Tabel 12Hasil Uji Reliabilitas Siklus I
Dari output Tabel 12 hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada kolom
Cronbach's Alpha menunjukkan 0,790. Karena nilai pada kolom tersebut bernilai
0,790 maka dapat disimpulkan bahwa alat ukur atau instrumen penelitian yang
dipakai pada tingkat reliabbilitas dapat diterima atau reliabel.
Tabel 13Hasil Reliabwilitas Siklus I
Dari output Tabel 13 hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada kolom
Cronbach's Alpha menunjukkan 0,711. Karena nilai pada kolom tersebut bernilai
0,771 maka dapat disimpulkan bahwa alat ukur atau instrumen penelitian yang
dipakai pada tingkat reliabbilitas dapat diterima atau reliabel.