bab iii laporan produksi...11 bab iii laporan produksi 3.1 proses kerja produser dalam dunia...

94
11 BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser Dalam dunia perfilman keterampilan dalam membuat film adalah hal mendasar pada proses pembuatan suatu karya film. Tanpa keahlian ini film yang baik dan unik tidak dapat dibuat. Tetapi, keterampilan saja tidak cukup dan harus disertai dengan kreatifitas yang tinggi dan kemampuan berpikir yang dimiliki sangat berpengaruh agar terciptanya suatu karya film yang sukses. Dalam pembuatan film memerlukan orang yang mengawasi, menyalurkan dan bertanggung jawab dalam sebuah proyek film kepada seluruh pihak terlibat sambil mempertahankan integritas, suara dan visi film tersebut mulai dari proses pra produksi sampai pasca produksi. Menurut (Irwanto, dkk : 2017) “Produser, orang yang bertanggung jawab atas detail produksi dari awal hingga akhir produksi dalam memanage produksi.” Berdasarkan kesimpulan teori diatas produser adalah orang yang harus memiliki wawasan luas secara menyeluruh mengenai karya yang akan dibuat dan seseorang yang harus bertanggung jawab atas semua tim serta memberikan kontribusi yang maksimal kepada tim agar tercipta sebuah film yang sukses. Sebagai orang yang bertanggung jawab atas detail produksi produser memiliki tugas mulai dari pra produksi, pproduksi dan pasca produksi. tugas seorang produser disini sangat penting.

Upload: others

Post on 06-Dec-2020

16 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III LAPORAN PRODUKSI...11 BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser Dalam dunia perfilman keterampilan dalam membuat film adalah hal mendasar pada proses pembuatan suatu

11

BAB III

LAPORAN PRODUKSI

3.1 Proses Kerja Produser

Dalam dunia perfilman keterampilan dalam membuat film adalah hal

mendasar pada proses pembuatan suatu karya film. Tanpa keahlian ini film yang baik

dan unik tidak dapat dibuat. Tetapi, keterampilan saja tidak cukup dan harus disertai

dengan kreatifitas yang tinggi dan kemampuan berpikir yang dimiliki sangat

berpengaruh agar terciptanya suatu karya film yang sukses.

Dalam pembuatan film memerlukan orang yang mengawasi, menyalurkan

dan bertanggung jawab dalam sebuah proyek film kepada seluruh pihak terlibat

sambil mempertahankan integritas, suara dan visi film tersebut mulai dari proses pra

produksi sampai pasca produksi.

Menurut (Irwanto, dkk : 2017) “Produser, orang yang bertanggung jawab

atas detail produksi dari awal hingga akhir produksi dalam memanage produksi.”

Berdasarkan kesimpulan teori diatas produser adalah orang yang harus

memiliki wawasan luas secara menyeluruh mengenai karya yang akan dibuat dan

seseorang yang harus bertanggung jawab atas semua tim serta memberikan

kontribusi yang maksimal kepada tim agar tercipta sebuah film yang sukses.

Sebagai orang yang bertanggung jawab atas detail produksi produser memiliki tugas

mulai dari pra produksi, pproduksi dan pasca produksi. tugas seorang produser disini

sangat penting.

Page 2: BAB III LAPORAN PRODUKSI...11 BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser Dalam dunia perfilman keterampilan dalam membuat film adalah hal mendasar pada proses pembuatan suatu

12

3.1.1 Pra Produksi

Menurut (Rusman Latief : 2017) “ Rencana adalah rumusan atau metode

kerja yang harus dan dapat dikerjakan secara efektif dan efisien dalam produksi

siaran televise. Metode kerja yang dibuat harus dapat dijalankan, jika tidak dapat

dijalankan, tidak dapat disebut sebagai rumusan rencana produksi.”

Dari teori diatas dapat disimpulkan proses pra produksi adalah proses yang

dilakukan sebelum shooting dimulai. Pada tahap ini produser mengembangkan

konsep cerita yang akan diproduksi, menentukan team, perencanaan jadwal

produksi, membuat rencana anggaran produksi, mengkoordinasikan semua divisi -

divisi produksi dan memperkirakan cara mengatasi masalah atau kendala yang akan

menjadi penghambat jalan produksi nantinya, kemudian memperkirakan waktu dan

tenaga yang diperlukan, mempersiapkan perizinan untuk produksi. Menjelaskan

mekanisme produksi kesemua devisi produksi, Mengontrol anggaran yang akan

dikeluarkan pada saat produksi. Melakukan koordinasi dengan pihak-pihak yang

terkait dengan proses pembuatan paket produksi, intern maupun ekstern.

3.1.2 Produksi

Proses produksi adalah proses dimana shooting sedang dilaksanakan dimana

tahapan ini menjadi tahapan yang sangat penting dalam proses pembuatan film

karena pada tahapan ini semua hasil diskusi rapat tim dapat terlakasana. Di tahap ini

produser bertugas untuk mengkoordinir crew agar mendapat arahan ketika crew

mendapatkan kesulitan. Produser juga mengawasi semua crew saat proses shooting

berjalan agar dapat mengetahui kendala apa saja yang terjadi dan kemungkinan apa

saja yang akan dialami saat proses shooting berjalan. Dari kesulitan dan kendala

yang terjadi produser harus mencari solusi terbaik agar proses shooting dapat

Page 3: BAB III LAPORAN PRODUKSI...11 BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser Dalam dunia perfilman keterampilan dalam membuat film adalah hal mendasar pada proses pembuatan suatu

13

berjalan lancar, produser juga memberikan keefesienan waktu selama produksi ,

supaya tidak terjadi over time pada produksi. Tidak hanya itu pada tahap produksi

produser berperan unuk memenuhi kebutuhan semua crew agar proses shooting

dapat berhasil dalam segi teknis.

3.1.3 Pasca Produksi

Menurut ( Rusman Latief : 2017) “Pasca-produksi (Post Production) tahapan

terakhhir dari produksi program siaran. Pada tahap ini meteri shooting (master

shooting) yang didapatkan dari lokasi (venue) akan dilakukan proses editing.”

Dari teori diatas dapat disimpulkan bahwa pascaproduksi adalah proses

setelah shooting dilaksanakan dimana produser harus memeriksa seluruh kematangan

produksi, kemudian melakukan evaluasi bersama semua crew. Mencari jalan terbaik

agar tidak melakukan kesalahan yang sama ketika pada tahap produksi. Selain itu

produser juga harus mengawasi proses editing yang dilakukan oleh editor, memantau

prosesnya secara bertahap sampai hasil editing diharapkan dapat menhasilkan film

dokumenter sesuai yang diinginkan pada saat tahap pra produksi dan produksi.

Setelah itu produser menugaskan semua crew yang ada untuk membuat laporan kerja

per divisi untuk dijadikan sebagai bahan evaluasi lagi.

3.1.4 Peran Dan Tangg ung Jawab Produser

Sebagai seorang produser dalam sebuah produksi suatu film tentu saja tidak

lepas dari peran dan tanggung jawab sebagai berikut produser mencari dan

mendapatkan ide cerita untuk produksi. Membuat proposal produksi berdasarkan ide,

menyusun rancangan produksi. Mengupayakan anggaran dana untuk produksi,

mengawasi pelaksanaan produksi melalui laporan yang diterima dari semua divisi.

Bertanggung jawab atas kontrak kerja dengan berbagai pihak dalam produksi yang

Page 4: BAB III LAPORAN PRODUKSI...11 BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser Dalam dunia perfilman keterampilan dalam membuat film adalah hal mendasar pada proses pembuatan suatu

14

dikelola. Bertanggung jawab atas seluruh kegiatan selama proses shooting film

selesai.

3.1.5 Proses Penciptaan Karya

A. Konsep Kreatif

Di tahap proses penciptaan karya ini produser bersama dengan crew lain

berunding, kemudian setelah menemukan ide dan konsep produser bersama sutradara

dan penulis naskah berunding kembali untuk mengembangkan ide yang lebih kreatif

lagi agar tercipta program dokumenter televisi yang menarik dan memiliki

pengemasan berbeda dari program lainnya. Setelah itu produser dan crew

membicarakan masalah teknis dan persiapan yang akan dilakukan pada saat proses

shooting seperti pengambilan gambar dan lain-lain agar hasil dokumenter dari

program “Kampung Naga” memiliki gaya tarik tersendiri.

Disamping itu ada pembahasan konsep apa yang akan dipilih untuk proses

produksi yang di kemas secara kreatif dan semenarik mungkin untuk dijadikan

konten.

B. Konsep Produksi

Saat produksi berlangsung, seorang produser dapat memantau kegiatan

produksi tersebut, mengatur jadwal, serta mempersiapkan apa saja yang akan

digunakan dalam kegiatan produksi, baik dari segi alat serta peralatan lain yang

bersifat pendukung agar produksi berjalan lancar. Pemantauan yang dilakukan oleh

produser pada saat produksi sangat dibutuhkan agar pada kegiatan produksi

selanjutnya, kendala kendala yang terjadi tidak akan terulang dan dapat diantisipasi

Page 5: BAB III LAPORAN PRODUKSI...11 BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser Dalam dunia perfilman keterampilan dalam membuat film adalah hal mendasar pada proses pembuatan suatu

15

dengan cermat agar kegiatan produksi selanjutnya berjalan baik. Hal tersebut

dilakukan juga untuk evaluasi tim.

C. Konsep Teknis

Pada kegiatan produksi kamera yang akan digunakan adalah kamera Sony

Nx5R agar gambar yang dihasilkan mendukung format HD dan tentunya untuk

kepentingan kualitas gambar, disamping itu penggunaan yang sudah dikuasi oleh tim

tentunya sangat mempengaruhi kegiatan produksi. Untuk audio sendiri menggunakan

clip on. Cilp on yang digunakan dalam kegiatan produksi ini adalah Sennheizer EW

112 P-G3 dan dikarenakan daya tangkap suara yang jernih dan team juga sudah

memahami penggunannya. Selanjutnya pada tahap editing digunakan laptop HP

dengan RAM 32 GB agar proses editing berjalan lancar dan untuk meminimalisir

kendala dalam tahap editing.

3.1.6 Kendala dan Solusi

A. Pra Produksi

Kendala pada saat pra produksi ketika produser bersama tim di

pusingkan dengan harga sewa peralatan yang mahal. Solusi, tim pun mecari-cari

tempat penyewaan alat dengan harga yang murah ternyata setelah salah satu crew

kami menemukan tempat penyewaan kamera dan peralatan lain dengan budget

terjangkau. Tidak hanya itu, kendala tim yang terjadi kurangnya komunikasi secara

langsung antar sesama team untuk mengatur jadwal pertemuan untuk membahas

persiapan masing-masing jobdesk, akan tetapi bisa diselesaikan dengan solusi

melakukan komunikasi melalui whatsapp grup yang telah disediakan sejak awal

membuat tim.

Page 6: BAB III LAPORAN PRODUKSI...11 BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser Dalam dunia perfilman keterampilan dalam membuat film adalah hal mendasar pada proses pembuatan suatu

16

B. Produksi

Pada saat produksi kendala yang dialami adalah membawa turun dan naik alat

dari parkiran ke perkampungan di kampung naga. Solusi, semua crew

bergotongan membawakan alat-alat. Tidak hanya itu, banyak warga yang berlalu

Lalang melakukan aktivitas sehari-hari mereka. Solusinya salah satu crew kami

memberikan arahan untuk melalui jalan yang telah disediakan

C. Pasca Produksi

Pada saat pasca produksi kendala kami adalah mendekati jadwal deadline,

solusinya kami bekerja sama sama menyelesaikan lembar kerja perjobdesk dan

membatu editor dalam mengedit video.

Page 7: BAB III LAPORAN PRODUKSI...11 BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser Dalam dunia perfilman keterampilan dalam membuat film adalah hal mendasar pada proses pembuatan suatu

17

Konsep Produser

Konsep Produser untuk program “Kampung Naga” ini yaitu produser

bersama sutradara dan penulis naskah berunding untuk mengembangkan ide yang

lebih kreatif lagi agar tercipta program dokumenter televisi yang menarik dan

memiliki pengemasan berbeda dari program lainnya. Setelah itu produser dan crew

membicarakan masalah teknis dan persiapan yang akan dilakukan pada saat proses

shooting seperti pengambilan gambar dan lain-lain agar hasil dokumenter dari

program “Kampung Naga” memiliki gaya tarik tersendiri. Disamping itu ada

pembahasan konsep apa yang akan dipilih untuk proses produksi yang di kemas

secara kreatif dan semenarik mungkin untuk dijadikan konten.

Tidak hanya itu produser berunding dengan Camera Person alat apa saja yang

dibutuhkan untuk produksi. Dan crew sepakat untuk menggunakan kamera Sony

Nx5R agar gambar yang dihasilkan mendukung format HD dan tentunya untuk

kepentingan kualitas gambar, disamping itu penggunaan yang sudah dikuasi oleh tim

tentunya sangat mempengaruhi kegiatan produksi. Untuk audio sendiri menggunakan

clip on. Cilp on yang digunakan dalam kegiatan produksi ini adalah Sennheizer EW

112 P-G3 dan dikarenakan daya tangkap suara yang jernih dan team juga sudah

memahami penggunannya. Selanjutnya pada tahap editing digunakan laptop HP

dengan RAM 32 GB agar proses editing berjalan lancar dan untuk meminimalisir

kendala dalam tahap editing.

Page 8: BAB III LAPORAN PRODUKSI...11 BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser Dalam dunia perfilman keterampilan dalam membuat film adalah hal mendasar pada proses pembuatan suatu

18

WORKING SCHEDULE

Production Company : ScareCrow Production Produser : Shalsabilla Aulia

Project Title : Putra Naga Director : Arif Surahman

Durasi : 17 Menit

Table III.1

No

Tahap Aktivitas Tahap Perminggu

April Mei Juni Juli

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2

1

PRA

PR

OD

UK

SI

Penemuan Ide

2 Riset Data

(Internet)

3 Bimbingan

Perdana

4 Riset Ke Lokasi

5 Pengembangan

Gagasan

6 Bimbingan

Kedua

7 Membuat

Treatment

8 Membuat Tor

9 Bimbingan

Ketiga

10 Membuat

Perencanaan

Produksi

11 Bimbingan Ke

Empat

12 Membuat Surat

Perizinan Dan

Wawancara

Page 9: BAB III LAPORAN PRODUKSI...11 BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser Dalam dunia perfilman keterampilan dalam membuat film adalah hal mendasar pada proses pembuatan suatu

19

13

PRO

DU

KSI

Briefing

14 Shooting

15 Daily

Production

Report

16 Evaluasi

Produksi

17

PASC

A P

RO

DU

KSI

Review Hasil

Produksi

18 Editing Rought

Out

19 Bimbingan Hasil

Karya

20 Editing Fine Cut

21 Deadline Editing

22 Bimbingan

Akhir

Page 10: BAB III LAPORAN PRODUKSI...11 BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser Dalam dunia perfilman keterampilan dalam membuat film adalah hal mendasar pada proses pembuatan suatu

20

BREAKDOWN BUDGET

Production Company : ScareCrow Production Produser : Shalsabilla Aulia

Project Title : Putra Naga Director : Arif Surahman

Durasi :17 Menit

Table III.2

NO

ITEM

UNIT

RATE

AMOUNT

NOTES

Pra Produksi (Riset) 1. Sewa Mobil 1 unit Rp.450.000,00 2. E-Toll Rp.150.000,00 3. Bensin PP Rp.350.000,00 4. Parkir Kampung Naga Rp. 10.000,00 5. Fee Untuk Tourguide Rp. 50.000,00 6 Konsumsi Meeting 1 Rp. 56.000,00 7 Konsumsi Meeting 2 Rp. 43.000,00 8. Konsumsi Meeting 3 Rp. 57.000,00 9. Print Dispro Bimbingan 1 Rp. 25.000,00 10. Print Dispro Bimbingan 2 Rp. 25.000,00 11. Print Dispro Bimbingan 3 Rp. 17.000,00 12. Print Dispro Bimbingan 4 Rp. 15.000,00 13. Print dispro bimbingan 5 Rp. 31.000,00 14. Konsumsi Survei 5orang Rp.

63.000,00 Rp. 75.000,00 Rp. 117.000,00

Total : Rp. 255.000,00

Total : Rp. 1.534.000

Pra Produksi (Mengurus Perizinan ) 14. Sewa mobil 1 unit Rp. 300.000,00 15. e-tol Rp.

150.000,00 Rp. 150.000,00

Total: Rp. 300.000,00

16. Bensin Rp. 150.000,00 Rp. 50.000,00 Rp.

Total : Rp. 300.000,00

Page 11: BAB III LAPORAN PRODUKSI...11 BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser Dalam dunia perfilman keterampilan dalam membuat film adalah hal mendasar pada proses pembuatan suatu

21

100.000,00 17. Makan 3 orang Rp. 27.000,00 18. Parkir Rp. 10.000,00 19. Perizinan Rp. 300.000,00 20. Fotocopy Ktm surat izin

+ materai +Print Rp. 25.000,00 Total :

Rp. 1.262.000

Produksi 21. Sewa Mobil 1 unit Rp.

300.000,00 x 3 hari

Rp. 900.000,00

22. Bensin Rp. 200.000,00 Rp. 200.000,00

Rp. 400.000,00

23. E-toll Rp. 50.000,00

Rp. 52.000,00

24. Konsumsi 5 orang Rp. 200.000,00 Rp. 60.000,00 RP. 300.000,00 Rp. 70.000,00

Rp. 630.000,00

25. Snack perjalanan Obat

Rp. 20.600,00 Rp. 38.100,00

Rp. 58.700,00

26 Sewa Camera Sony Hxr-Nx5r Profesional + Tripod + Baterai + Charger + Card

2 unit Rp.700.000,00 X 3 Hari

Rp.2.100.000,00

27 Clip On & Tas Cam 1 unit Rp. 150.000,00 x 3 Hari

Rp. 450.000,00

28. Slider 1 unit Rp. 250.000,00

Rp. 750.000,00

29. Parkir Kampung Naga Rp. 10.000,00 30. Loyalitas Narasumber 2 orang Rp.

150.000,00 Rp. 300.000,00

Page 12: BAB III LAPORAN PRODUKSI...11 BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser Dalam dunia perfilman keterampilan dalam membuat film adalah hal mendasar pada proses pembuatan suatu

22

x 2 orang 31. Fee tour guide 1 orang Rp. 200.000,00 32. Sembako untuk

narasumber kopi

2 orang Rp. 130.300,00 Rp. 56.000,00

Rp. 130.300,00

33. Alat tulis + baterai Rp. 50.000,00 34. Biaya tak terduga Rp. 300.000,00 Total :

Rp. 6.387.000

Pasca Produksi 35. Dispro Rp. 350.000,00 36. Poster Rp. 50.000,00 37. CD + Cover Rp.

20.000,00 Rp. 20.000,00 Total :

Rp. 420.000,00

TOTAL BUDGET Rp. 9.608.000,00 UANG MASUK Rp. 2.000.000,00 X 5 ORANG Rp.10.000.000,00 SISA UANG Rp. 392.000,00

Page 13: BAB III LAPORAN PRODUKSI...11 BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser Dalam dunia perfilman keterampilan dalam membuat film adalah hal mendasar pada proses pembuatan suatu

23

SHOOTING SCHEDULE

Production Company : ScareCrow Production Produser : Shalsabilla Aulia

Project Title : Putra Naga Director : Arif Surahman

Durasi : 17 Menit

Table III.3

NO Hari dan

Tanggal

Waktu

Pelaksanaan

Kegiatan

1. Sabtu, 29 Juni

2019

06.00 – 06.30 Menuju Lokasi Kampung Naga

06.30 – 07.00 Kumpul Tim Produksi

07.00 – 08.00 Persiapan produksi

08.00 - 12.00 Pengambilan Gambar

12.00 – 13.00 Isoma

13.00 – 15.00 Pengambilan Gambar

15.00 – 16.00 Isoma

16.00 – 17.30 Pengambilan Gambar

17.30 – 19.00 Isoma , Periksa Alat Terakhir,

dan Perjalanan Pulang

Page 14: BAB III LAPORAN PRODUKSI...11 BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser Dalam dunia perfilman keterampilan dalam membuat film adalah hal mendasar pada proses pembuatan suatu

24

CALL SHEET

Production Company : ScareCrow Production Produser : Shalsabilla Aulia

Project Title : Putra Naga Director : Arif Surahman

Durasi : 17 Menit

Table III.4

NAMA JOBDESK NIM NO. TELEPON

Shalsabilla Aulia Produser 42161140 089682765637

Arif Surahman Sutradara 42160952 081517848545

Triono Penulis Naskah 42160294 081385797597

Kemal Ataruoq

Nasution

Kameramen 42160461 081314964656

Achmad Latif Nur Editor 42160069 081326851683

Ucu Suherlan Narasumber 1 - 085798888101

Tatang Sutisna Narasumber 2 - 085798888101

Page 15: BAB III LAPORAN PRODUKSI...11 BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser Dalam dunia perfilman keterampilan dalam membuat film adalah hal mendasar pada proses pembuatan suatu

25

EQUIPMENT LIST

Production Company : ScareCrow Production Produser : Shalsabilla Aulia

Project Title : Putra Naga Director : Arif Surahman

Durasi : 17 Menit

Table III.5

No Nama Seri Jumlah Keterangan

1. Kamera Sony HXR-NX5R 2 Sewa

2. Tripod Beike Qzsd-555 2 Sewa

3. Charger Sony 2 Sewa

4. Baterai Sony 2 Sewa

5. Clip on Sennheisse EW 112 P-

G3

1 Sewa

6. Tas Cam Tascam DR-Mklll

Handheld

1 Sewa

7. Slider Walimax Slaider Pro

Dolly 100cm

1 Sewa

8. Memori Card Sandisk 2 Sewa

Page 16: BAB III LAPORAN PRODUKSI...11 BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser Dalam dunia perfilman keterampilan dalam membuat film adalah hal mendasar pada proses pembuatan suatu

26

3.2 Proses Kerja Sutradara

Menurut Rusman Latief (2015 : 125) "Director adalah orang yang

bertanggung jawab mengenai seluruh persiapan dan pelaksanaan produksi siaran

televisi hingga disiarkan".

Sutradara dokumenter ialah merupakan bentuk film yang merepresentasikan

sebuah realita, dengan melakukan perekaman gambar sesuai apa adanya. Adegan

yang sifatnya alamiah atau spontan akan selalu berubah dan sulit untuk diatur.

Sutradara dokumenter dari awal harus memiliki ide dan konsep yang jelas, mengenai

apa yang akan disampaikan dan bagaimana menyampaikannya secara logis dan

mampu memberi emosi dramatik. Fakta yang harus diketahui penonton untuk

mengikuti dan memahami film yang kita buat. Selain itu sutradara harus memiliki

sudut pandang dan pengamatan kuat terhadap objek dan subjeknya, sehingga

penafsiran tidak merubah fakta yang ada. Tujuan membuat film dokumenter untuk

mengelabui atau memanipulasi suatu realita.

Untuk film dokumenter televisi ini penulis akan mengangkat sebuah desa

atau kampung terpencil dibalik lembah dan bukit, disitu ada kampung yang bernama

Kampung Naga. Kampung Naga merupakan salah satu kampung adat yang

melestarikan tradisi dan budaya leluhurnya. Kampung Naga ini menjadi objek kajian

mengenai kehidupan masyarakat pedesaan Sunda di masa peralihan dari pengaruh

Hindu menuju pengaruh Islam di Jawa Barat. Untuk dokumenter ini kita akan

mengangkat potret atau seseorang dari Kampung Naga, Beliau adalah sesepuh atau

kuncen dari kampung naga ini. Beliau sukarela akan menceritakan kisah kampung

naga, sejarah, kebudayaan, suasana sampai aktifitas warga kampung naga keseharian.

Dan utuk menceritakan kesejarahan kampung naga mungkin akan terbatas,

dikarenakan pihak dari kampung naga sangat menutup rahasia dan sejarah-sejarah

penting di kampung naga. Ada empat topik utama yang menjadi konsentrasi

sutradara di dokumenter ini, yaitu mengenai profile dari kampung naga dan

Page 17: BAB III LAPORAN PRODUKSI...11 BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser Dalam dunia perfilman keterampilan dalam membuat film adalah hal mendasar pada proses pembuatan suatu

27

menggunakan pendekatan expository dimana dalam video tersebut menggunakan

wawancara langsung dan juga dengan adanya bantuan voice over (VO) dimana

proram ini memberikan banyak informasi mengenai Kampung Naga. Dan

memperkenalan kearifan lokal dari Kampung Naga dan memberikan pesan mendidik

serta menghibur untuk pemirsanya.

3.2.1 Pra Produksi

Menurut Budiman Hakim (2016 : 11) “Strategi analisis terbalik adalah

sebuah metode untuk mendalami pengertian tentang ide”.

Seorang sutradara bersama penulis naskah dan produser menyepakati ide

awal yang telah dibuat oleh penulis naskah, untuk dibedah secara mendalam guna

menentukan arah dan tujuan film agar penonton nantinya dapat memahami isi dari

cerita film yang akan diproduksi, serta mempertimbangkan tingkat kesulitan dari

setiap adegan yang akan diproduksi yang nantinya akan mempengaruhi biaya

produksi.

Sutradara film dokumenter di tahap ini adalah analisa skenario yang

menyangkut isi cerita, struktur dramatik, penyajian informasi dan semua hal yang

berhubungan dengan estetika dan tujuan artistik film. Hasil analisa didiskusikan

dengan semua crew untuk merumuskan konsep penyutradaraan film. Di tahap ini kita

berencana untuk mengambil tema Kampung Naga, desa Neglasari, Tasikmalaya.

Lalu ada Pemilihan Crew, Sutradara dan Produser memilih dan menentukan Crew

yang akan terlibat di dalam produksi. Disini Shalsabila sebagai produser, Arif

sebagai sutradara, Kemal Ataruoq sebagai penata Kamera, Triono sebagai penulis

naskah dan Latif sebagai editor. Lalu ada penentuan narasumber, sutradara

menentukan siapa yang menjadi narasumber di dokumenter film ini, dalam hal ini

Page 18: BAB III LAPORAN PRODUKSI...11 BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser Dalam dunia perfilman keterampilan dalam membuat film adalah hal mendasar pada proses pembuatan suatu

28

Kuncen Kampung Naga menjadi narasumber dalam sepanjang jalannya film. Lalu

ada Hunting/Recce, hunting lokasi bersama semua crew. Menentukan lokasi yang

akan digunakan shooting berdasarkan diskusi dengan Penata kamera. Sutradara

memastikan lokasi berdasarkan semua aspek teknis.Perencanaan shot dan

blocking/planning coverage dan staging. Sutradara merumuskan dan menyusun

director shot pada setiap scene yang ada di skenario. Sutradara membuat ilustrasi

staging pemain dan peletakan kamera ke dalam bentuk floor plan. Sutradara

membuat storyboard dibantu oleh storyboard artist. Lalu ada Praproduksi Final (Final

Preproduction) Sutradara melakukan diskusi/evaluasi bersama-sama dengan crew

dan pemain utama untuk persiapan shooting yang terkait dengan teknis

penyutradaraan dan artistik.

3.2.2 Produksi

Menurut Rusman Latief (2015 : 152) “pengertian produksi adalah upaya

mengubah naskah menjadi bentuk audio video (AV)”.

Penulis pun mengambil keputusan yang cepat dan tepat jika pada saat proses

produksi ini mengalami kendala. Seperti misalnya adegan yang dilakukan diruang

terbuka, namun tiba-tiba cuaca tidak bersahabat, maka penulis berinisiatif dan secara

cepat mengambil keputusan untuk merubah urutan breakdown shoot dengan

pengambilan gambar di dalam ruangan terlebih dahulu. Setelah proses shooting

selesai, penulis melihat hasil syuting setiap harinya untuk memastikan bahwa tidak

ada shot yang terlewat yang dapat menghambat pada saat proses editing nantinya.

Berdasarkan breakdown shooting, sutradara menjelaskan adegannya kepada

crew tentang urutan shot yang akan diambil (take). Mengkoordinasikan kepada

kameramen untuk merekam terus kegiatan narasumber dan pembicaraan narasumber.

Page 19: BAB III LAPORAN PRODUKSI...11 BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser Dalam dunia perfilman keterampilan dalam membuat film adalah hal mendasar pada proses pembuatan suatu

29

Sutradara mengambil keputusan yang cepat dan tepat dalam hal kreatif apabila ada

persoalan di lapangan.Dan terakhir Melihat hasil shooting.

3.2.3 Pasca Produksi

Menurut Rusman Latief (2015 : 155) “pascaproduksi adalah tahapan akhir

dari proses produksi program sebelum on air / tayang”.

Bila ada catatan khusus dari Editor, Sutradara melihat dan mengevaluasi hasil

shooting/materi editing. Melihat dan mendiskusikan dengan Editor hasil rought cut

dan fine cut. Melakukan evaluasi tahap akhir dan diskusi dengan penata musik

tentang ilustrasi musik yang telah dikonsepkan terlebih dulu pada saat praproduksi.

Melakukan evaluasi dan diskusi jalannya mixing berdasarkan konsep suara yang

telah ditentukan pada saat praproduksi. Berdasarkan konsep warna yang telah

ditentukan pada saat praproduksi, sutradara melakukan koreksi warna di

laboratorium/studio, setelah berdiskusi dengan Produser dan Penata Fotografi.

3.2.4 Peran Dan Tanggung Jawab Sutradara

Tanggung jawab Sutradara bertanggung jawab atas aspek-aspek kreatif

pembuatan film, baik secara teori maupun teknis. Ia menduduki posisi tertinggi dari

segi artistik dan memimpin pembuatan film tentang "bagaimana yang harus tampak"

oleh penonton. Selain mengatur laku di depan kamera dan mengarahkan akting serta

dialog, sutradara juga mengontrol posisi beserta gerak kamera, suara, pencahayaan,

dan hal-hal lain yang menyumbang kepada hasil akhir sebuah film. Dalam

melaksanakan tanggung jawabnya seorang sutradara bekerja bersama para kru film

dan pemeran film. Di antaranya penata fotografi, penata kostum, penata kamera dan

lain sebagainya. Selain itu sutradara juga turut terlibat dalam proses pembuatan film

mulai dari pra-produksi, produksi, hingga pascaproduksi.

Page 20: BAB III LAPORAN PRODUKSI...11 BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser Dalam dunia perfilman keterampilan dalam membuat film adalah hal mendasar pada proses pembuatan suatu

30

3.2.5 Proses Penciptaan Karya

A. Konsep Kreatif

Alasan dari konsep ini adalah kita memakai gaya dalam dokumenter. Dalam

gaya memakai tipe pemaparan eksposisi (Expository documentary), umumnya

merupakan tipe format dokumenter televisi dengan menggunakan narator sebagai

penutur tunggal. Oleh karena itu narasi disini disebut sebagai Voice of God karena

aspek subjektifitas narator. Jenis Potret atau biografi, jenis ini lebih berkaitan dengan

sosok seseorang. Mereka yang diangkat menjadi tema utama biasanya seseorang

yang dikenal luas atau seseorang yang biasa namun memiliki kehebatan, keunikan

ataupun aspek lain yang menarik. Ada beberapa istilah yang merujuk kepada hal

yang sama untuk menggolongkannya. Potret yaitu film dokumenter yang mengupas

aspek human interest dari seseorang. Plot yang diambil biasanya adalah hanya

peristiwa–peristiwa yang dianggap penting dan krusial dari orang tersebut. Isinya

bisa berupa sanjungan, simpati, krtitik pedas atau bahkan pemikiran sang tokoh.

B. Konsep Produksi

Konsep produksi ialah kita menjadikan kampung naga ini suatu peningalan

unik dan bersejarah bagi wilayah sunda, kita akan menyajikan sebuah film

dokumenter yang dimana ada suatu kampung yang berada di pelosok galuh

pasundan. Dan untuk menjadikan edukasi bagi orang-orang jaman sekarang yang

selalu bergantungan terhadap teknologi, karena di kampung ini sendiri tidak

diperbolehkan ada aliran listrik dan harus menyatu dengan alam. Tetapi tidak

menutup kemungkinan bahwa warga kampung naga tidak tau menau soal teknologi,

mereka pun diperbolehkan menggunakan alat-alat teknologi tetapi harus diluar

Page 21: BAB III LAPORAN PRODUKSI...11 BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser Dalam dunia perfilman keterampilan dalam membuat film adalah hal mendasar pada proses pembuatan suatu

31

kampung dan demi melakukan itu warga kampung harus menaiki 400 buah anak

tangga.

C. Konsep Teknis

Konsep teknis dalam pembuatan film dokumenter ini adalah kita harus

merekam dan mengambil gambar narasumber dan keindahan kampung selama

mungkin, setiap aktifitas dan kegiatan narasumber kita rekam setiap saat, dan

perbincangan-perbincangan tokoh juga harus diabadikan. Kamera yang digunakan

adalah dua Nx5 – Hxr. Kamera satu untuk merekam keseluruhan apa yang dilakukan

si kuncen kampung naga, dan kamera yang lain untuk merekam suasana kampung

3.2.6 Kendala dan Solusi

A. Pra Produksi

Untuk pra produksi kita memiliki kendala pada penyewaan alat dan

transportasi, karena untuk menyewa alat kita mesti sewa berhari-hari sedangkan kita

hanya memerlukan kamera sehari saja, itu dikarenakan perjalanan dari Jakarta ke

wilayah Tasikmalaya lumayan menghabiskan waktu. Solusinya untuk biaya produksi

ditambah

B. Produksi

Kendala saat produksi ialah untuk pengambilan gambar yang dibatasi, karena

ada tempat dan benda yang tidak bisa di sebar publikan, jadi pak Ucu yaitu selaku

kuncen kampung naga menyarankan agar mengambil gambar yang umum saja

seperti keindahan dan kebudayaan kampung naga. Kendala lain ialah masalah biaya

untuk pendamping kita saat di kampung naga, dari pihak mereka menginginkan fee

yang lebih karna sudah membantu mendampingi selama proses produksi. Dan juga

Page 22: BAB III LAPORAN PRODUKSI...11 BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser Dalam dunia perfilman keterampilan dalam membuat film adalah hal mendasar pada proses pembuatan suatu

32

stamina kita sangat diperlukan jika ingin berkunjung ke kampung naga, karena untuk

memasuki wilayah kampung kita harus menuruni dan menaiki beribu-ribu anak

tangga. Dan untuk solusinya kita menuruti peraturan-peraturan yang berada disana.

C. Pasca Produksi

Kendala saat pascaproduksi ialah waktu untuk editing yang sedikit, karna

selesai produksi hanya menyisakan waktu 7 hari atau seminggu sebelum pendaftaran

siding. Dan Solusinya kami akan menyelesaikan semua kegiatan di pasca produksi

dengan cepat.

Page 23: BAB III LAPORAN PRODUKSI...11 BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser Dalam dunia perfilman keterampilan dalam membuat film adalah hal mendasar pada proses pembuatan suatu

33

Konsep Sutradara

Konsep Sutradara dalam program “Kampung Naga” yaitu memakai gaya

dalam dokumenter. Dalam gaya memakai tipe pemaparan eksposisi (Expository

documentary), umumnya merupakan tipe format dokumenter televisi dengan

menggunakan narator sebagai penutur tunggal. Oleh karena itu narasi disini disebut

sebagai Voice of God karena aspek subjektifitas narator. Jenis profile, jenis ini lebih

berkaitan dengan pembahasan profile dari kampung naga.

Penulis menyajikan sebuah film dokumenter yang dimana ada suatu kampung

yang berada di pelosok tanah pasundan. Dan untuk menjadikan edukasi bagi orang-

orang jaman sekarang yang selalu bergantungan terhadap teknologi, karena di

kampung ini sendiri kehidupannya menyatu dengan alam. Tetapi tidak menutup

kemungkinan bahwa warga kampung naga tidak tau menau soal teknologi, mereka

pun diperbolehkan menggunakan alat-alat teknologi tetapi harus diluar kampung dan

demi melakukan itu warga kampung harus menaiki 400 buah anak tangga.

Page 24: BAB III LAPORAN PRODUKSI...11 BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser Dalam dunia perfilman keterampilan dalam membuat film adalah hal mendasar pada proses pembuatan suatu

34

OUTLINE NASKAH

Production Company : ScareCrow Production Produser : Shalsabilla Aulia

Project Title : Putra Naga Director : Arif Surahman

Durasi : 24 Menit

Table III.6

NO.

SEGMEN KETERANGAN AUDIO

1 1 Colour Bar Bumper

UBSI Program ID Countdown

2 1 Timelapse tugu kujang (simbol kampung naga)

Instrumen alunan sunda (suling)

3 1 Establish mobil-mobil yang melewati jalanan liuk-liuk di Tasikmalaya (vo)

Tasikmalaya adalah salah satu kota provinsi di jawa barat indonesia, sang mutiara dari priangan sebutan lain dari

kota ini. Tanah priangan selalu mempunyai daya tarik tersendiri.

4 1 (VO) Timelapse awan berjalan diatas

bukit-bukit

Secara topografi, tasikmalaya dipenuhi bukit-bukit

5 1 (VO) Gambar Kampung naga di

balik lembah

Bahkan Tasikmalaya merupakan daerah yang memiliki julukan kota seribu bukit.

6 1 (VO) Establish pak Tatang sedang berjalan sambil melihat petani sedang bertani

Tak hanya memiliki banyak bukit

7 1 (VO) Gambar warga kampung naga

sedang menumbuk padi

Tasimalaya juga merupakan salah satu daerah yang masih melestarikan

kebudayaan Indonesia

8 1 (VO) Establish plang petunjuk jalan yang bertulis Kampung

Naga

Salah satunya kampung naga

9 1 (VO) Gambar Tulisan selamat

datang Kampung Naga

Kampung naga adalah sebuah kampung adat yang masih lestari

Page 25: BAB III LAPORAN PRODUKSI...11 BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser Dalam dunia perfilman keterampilan dalam membuat film adalah hal mendasar pada proses pembuatan suatu

35

10

1 (VO) Gambar map yang menunjukan lokasi Kampung

naga di google maps

Terletak di desa neglasari, kecamatan salawu, kabupaten tasikmalaya, provinsi

jawa barat

11

1 (VO) Gambar petani sedang bertani

Masyarakatnya masih memegang kuat adat istiadat leluhurnya. Kampung naga

sendiri diambil dari kata nagawir 12

1 (VO) Gambar Kampung naga di

balik lembah Yang berarti lembah atau lereng bukit.

13

1 Wawancara Pak Ucu

Kampung naga merupakan salah satu kampung adat yang masih bertahan di

latar pasundan 14

1 Pengunjung yang sedang duduk-duduk di depan rumah adat

Backsound Instrumen alunan sunda (suling)

15

1 Gambar rumah adat Backsound Instrumen alunan sunda (suling)

16

1

Wawancara Pak Ucu

itu banyak sekali kampung-kampung adat yang masih bertahan baik itu yang

mempertahankandari fisik bangunan atau arsitektur, tata letak, dan juga dari kearifan

lokal lain atau ritual-ritual yang berbeda dari kampung lain seperti ada yang di

Bandung yaitu kampung Cirendeu, kampung Mahud mereka hanya

melaksanakan kearifan lokal atau ritual-ritual yang dilaksanakan oleh leluhurnya

dari fisik bangunan dan tataletak mungkin mereka sudah tidak mengikuti lagi.

17

1 Tampak letak belakang rumah

yang saling membelakangi

Backsound Instrumen alunan sunda (suling)

18

1 Anak-anak kecil sedang berkumpul

Backsound Instrumen alunan sunda (suling)

19

1 Wawancara Pak Ucu

Dan kami disini masih mempertahankan apa yang dilakukan oleh leluhur dulu dan

amanah dari leluhur masih dijaga. 20

1 Establish plang petunjuk jalan yang bertulis Kampung

Naga

Letak geografis kampung naga berada di antara perbatasan tasik dan garut letaknya di desa neglasari kec. salawu kabupaten

tasikmalaya. 21

1 Gambar Kampung naga di balik lembah

Backsound Instrumen alunan sunda (suling)

22

1 Wawancara Pak Ucu Dan kampung naga tidak begitu jauh dari akses jalan provinsi

2 1 Establish jalan raya Backsound Instrumen alunan sunda

Page 26: BAB III LAPORAN PRODUKSI...11 BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser Dalam dunia perfilman keterampilan dalam membuat film adalah hal mendasar pada proses pembuatan suatu

36

3 desa Neglasari (suling) 24

1 Establish pak Tatang sedang menaiki anak

tangga Dan hanya menuruni tangga 444 kebawah.

25

1

Plang yang bertulisan Hipana

Umumnya sebuah kampung adat di kampung naga memiliki dua

kepemimpinan, yakni pemimpin formal sebagai bagian dari birokrasi

pemerintahan serta pemimpin kedua adalah kepala adat.

26

1 Gambar salah satu warga sedang

memukul bedug

Masyarakat sekitar menyebut kepala adat ini sebagai kuncen,

27

1

Gambar struktur organisasi Hipana

kuncen memiliki wewenang untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi masyarakatnya, baik yg berhubungan

dengan adat maupun dengan tugas-tugas dari pemerintahan setempat,

28

1 Establish pak Ucu sedang berada di depan struktur

orgaisasi

tugas lain yang dimiliki kuncen adalah bertanggung jawab untuk menjaga

melaksanakan dan memimpin acara-acara adat

29

1

Wawancara Pak Ucu

Dari Untuk sistem pemerintahan yang ada di kampung naga memang ada dua

kepemimpinan yaitu yang informal dan formal, yang informal itu lembaga adat yang diantaranya ada tiga yaitu kuncen,

kundu dan lebe 30

1 Establish rumah adat Backsound Instrumen alunan sunda (suling)

31

1 Gambar anak-anak berkumpul sambil

mengacungkan jempolnya

Dan sistem kepeminpinan lembaga adat itu berdasarkan garis keturunan

32

1

Wawancara Pak Ucu

jadi tidak dipilih tetapi ada permusyawarahan. Dan sekarang sudah era demokrasi dan juga disini ada juga

sedikit demokrasi

33

1 Gambar anak-anak sedang mandi di

sungai

Karena tidak mutlak anaknya pak kuncen menjadi kuncen

34

1 Gambar para iu-ibu sedang menurun

anak tangga sambil membawa bakul

Jadi saudara sepupu atau putranya uwa atau paman dan paman dan uwanya

sendiri itu sebagai kandidat dari kuncen

35

1 Wawancara Pak Ucu

Begitu pula kundu dan lebe itu berdasarkan garis keturunan juga yaitu

keturunan kundu dan lebe Dan sedangkan

Page 27: BAB III LAPORAN PRODUKSI...11 BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser Dalam dunia perfilman keterampilan dalam membuat film adalah hal mendasar pada proses pembuatan suatu

37

untuk yang formal yaitu ketua rw dan ketua padus itu berdasarkan pemilihan. Nah untuk ketua sendiri disini bukan

berdasarkan pemilihan karena ini bagian dari amanah. Jadi saya sebagai pelopor dan juga saya sebagai putra dari kepala

adat kampung naga yang sejujurnya saya harus memimpin, dan juga saya

mendapatkan pesan atau amanahdari bapak saya sendiri untuk menjaga dan

untuk memberikan apa yang saya dapat diluar kepada mereka terutama untuk

melayani pengunjung yang ada disini, jadi tidak ada pemilihan jadi diangkat secara

langsung oleh lembaga adat untuk pemilihan dan sekarang sudah menjadi

anggota HPI dan juga menjadi HPI DPC Kampung naga meskipun ini tidak

sepenuhnya mengikuti area RT HPI tetapi kami juga mengikuti sebagian dari ADHRT dari yang di dalamnya itu

kepengurusan, itu dibatas pengurusan, dan setelah itu kami juga mengadakan

rembukan atau pilihan ketua Hipana atau ketua HPI dan saya diangkat oleh anggota

sebagai ketua bahkan mereka ingin mengangkat saya sampai seumur hidup gitu, tetapi saya merasa keberatan jadi saya juga harus mengangkat generasi

penerus generasi muda yang akan melanjutkan dan mengganti posisi saya.

36

1 Gambar pengunjung sedang menuruni

anak tangga

Menarik untuk disampaikan meski kampung naga saat ini dikenal sebagai

desa wisata 37

Gambar rumah adat kampung naga bukanlah obyek wisata, kampung naga adalah sebuah desa yang

hingga kini masih teguh mempertahankan hidup dan kehidupannya berdasar adat

yang dipercaya yang diturunkan leluhurnya sejak lama.

pak tatang sedang menemani

pengunjung

Karena bukan objek wisata masyarakat yang ingin berkunjung ke kampung naga

wajib mengikuti adat istiadat yang berlaku.

38

aktivitas warga Banyak hal yang bisa dipetik dari kehidupan masyarakat kampung naga,

mulai hubungan sosial kemasyarakatan, interaksinya dengan alam, hingga

pegangan bijak para sepuh di kampung

Page 28: BAB III LAPORAN PRODUKSI...11 BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser Dalam dunia perfilman keterampilan dalam membuat film adalah hal mendasar pada proses pembuatan suatu

38

naga. 39

Warga sedang membuat kerajinan tangan bersama pak

Tatang

Semua tercermin dari keseharian mereka, baik secara budaya, ekinomi, dan lainnya,

baik menapaki hidup dan kehidupan mereka

40

1 Wawancara Pak Ucu Itu memang sangat penting sekali ya buat warga kampung naga atau siapa saja

karena dengan aturan itu bisa menjaga kita dari keselamatan baik dunia ataupun

akhirat, itu untuk kehidupan dan segala macam, itu sangat penting. Karena kalau

kita melanggar aturan atau melanggar pamali, ya sanksinya yang tidak di ketahui yang tidak tersurat, itu bisa terjadi kepada orang yang melakukan pelanggaran atau bisa kepada keluarganya, jadi bisa saja

seperti itu 41

1 Wawancaca Pak Tatang

Emang harus ada peraturan tertentu untuk masalah berkunjung ke kampung naga, di

karenakan kampung naga ini adalah merupakan kampung adat, jadi beda

dengan tempat pariwisata, kalau tempat pariwisata kita berkunjung, beli tiket,

masuk, bebas. Kalau kampung adat itu enggak, soalnya di kampung adat itu ada daerah yang boleh, ada yang gak boleh

42

Gambar pengunjung sedang berkunjung

jangan kan untuk masuk ke suatu daerah yang dilarang, ambil foto juga ada

aturannya, makanya kalau disini itu emang perlu ada aturan juga untuk ke kampung

naga 43

Wawancaca Pak Tatang

di karena kan kampung naga sendiri sebagai kampung adat, ada tempat-tempat yang bisa dikunjungi, yang bisa diambil fotonya, dan ada yang engga bisa juga.

Oleh karena itu untuk masalah pengunjung diharapkan pakai pemandu

juga supaya lebih tertib lebih aman, lebih bisa bersama-sama melestarikan adat dan budaya yang ada di kampung naga, jadi kalau kita masuk ke kampung adat itu seperti kita masuk kerumah orang, ada

pribuminya, ada etikanya, ada normanya, itu gak bisa selonongboy

44

1 Gambar petani sedang bertani

Untuk aktivitas kehidupan masyarakat kampung naga disini sesuai dengan

warisan dari leluhur kami disini hidup dari alam dan hidup bersama alam

4 Wawancara Pak Ucu jadi kami hidup dari bercocok tanam yaitu

Page 29: BAB III LAPORAN PRODUKSI...11 BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser Dalam dunia perfilman keterampilan dalam membuat film adalah hal mendasar pada proses pembuatan suatu

39

5 bercocok atau budidaya padi dengan sistem budidaya padi yang farietasnya

lokal, yang buhun, atau yang lama, dengan sistem organik. Karena kami meneruskan pola tanam yaitu dua kali dalam setahun. Kalo dulu katanya hanya satu kali, karena

dulu mungkin kurang pengetahuannya karena untuk mempertahakan untuk

menjadi kesuburan tanah 46

Gambar petani sedang bertani

jadi harus didiamkan dulu karena tidak memakai pupuk, benar-benar organik, dan

sekarang sudah jaman dan pengetahuan maju jadi bisa panen dua kali, itu dengan

menjaga kesuburan tanah. 47

1 Wawancaca Pak Tatang

Kepada pengunjung yang ada disini, per terutama kita harus ingat “dimana bumi

dipijak disitu langit di junjung” jadi istilahnya kalau yang mau bersilaturahmi

atau berkunjung kesini silakan, Cuma tolong hormati aturan-aturan yang ada di

kampung naga, terutama itu untuk masalah kebersihannya, untuk masalah

menghormati apa yang dijalankan di kampung adat sendiri, terus peraturan

ketentuan yang boleh dan gak bolehnya, terus peraturan tamunya, intinya disini itu tamu itu kalau seandainya yang penelitian

terus yang istilahnya mau foto-foto di karenakan disinikan ga ada istilahnya pake

plang atau pake pemberitaan secara tertulis jadi diharapkan pakai pemandu

juga biar pertama untuk masalah kunjungannya terutama yang penelitian itu lebih lancar, yang kedua dapat informasi yang lebih akurat juga, yang ketiga kita

sama-sama dapat melestarikan dan menjaga ketertiban baik untuk secara adat

dan budaya maupun secara alamnya. 48

Wawancara Pak Ucu Untuk orang-orang yang melanggar aturan ya sebaiknya mereka harus mendalami

atau dalam istilahnya itu napakuran diri, harus intropeksi kepada diri dan juga

dikaitkan dengan lingkungan atau alam, itu harus intropeksi, karena mungkin

dengan intropeksi ampunan itu akan bisa. 49

1 Credit Title Backsound Instrumen alunan sunda (suling)

50

1 Support by Backsound Instrumen alunan sunda (suling)

Page 30: BAB III LAPORAN PRODUKSI...11 BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser Dalam dunia perfilman keterampilan dalam membuat film adalah hal mendasar pada proses pembuatan suatu

40

51

1 Copyright Backsound Instrumen alunan sunda (suling)

52

1 CV Crew Backsound Instrumen alunan sunda (suling)

53

1 Behind The Scene Backsound Instrumen alunan sunda (suling)

Page 31: BAB III LAPORAN PRODUKSI...11 BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser Dalam dunia perfilman keterampilan dalam membuat film adalah hal mendasar pada proses pembuatan suatu

41

TREATMENT

Production Company : ScareCrow Production Produser : Shalsabilla Aulia

Project Title : Putra Naga Director : Arif Surahman

Durasi : 17 Menit

A. Establish Tasikmalaya

1. Timelapse Tugu Kujang

2. Insert Jalan Desa Neglasari Tasikmalaya

3. Timelapse Awan dan Bukit

B. Establish Kampung Naga

1. Insert petani-petani sedang menggarap tanah dan mencangkul

2. Insert warga sedang menumbuk padi

3. Insert tulisan petunjuk jalan “Kampung Naga”

4. Insert tulisan “se;amat dating kampung naga”

5. Timelapse rumah adat

6. Insert rumah adat

7. Insert wide rumah adat

8. Shoot Pak Ucu

9. Insert rumah adat

10. Shoot Pak Ucu

11. Insert rumah adat

12. Insert rumah berhadapan saling belakang

13. Insert anak kecil sedang bermain

14. Shoot pak ucu

15. Insert petunjuk jalan yang bertuliskan “Kampung Naga”

Page 32: BAB III LAPORAN PRODUKSI...11 BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser Dalam dunia perfilman keterampilan dalam membuat film adalah hal mendasar pada proses pembuatan suatu

42

16. Insert rumah adat wide

17. Shoot pak ucu

18. Insert jalan desa neglasari tasikmalaya

19. Insert pak tatang sedang menaiki tangga

20. Insert tulisan hipana

21. Insert warga sedang memukul bedug

22. Insert struktur kepengurusan HIPANA

23. Insert pak ucu

24. Shoot pak ucu

25. Insert rumah adat

26. Insert anak kecil sedang mengacungkan jempol

27. Shoot pak ucu

28. Insert anak kecil mandi disungai sambil bermain

29. Insert warga membawa bakul menuruni tangga

30. Shoot pak ucu

31. Insert pengunjung yang menuruni anak tangga

32. Insert rumah adat

33. Insert pak tatang sedang menemani pengunjung

34. Insert salah satu warga sedang mencuci piring

35. Insert salah satu warga sedang berjalan

36. Insert warga sedang membuat kerajinan bersama pak tatang

37. Shoot pak ucu

38. Shoot pak tatang

39. Insert pengunjung

40. Shoot pak tatang

Page 33: BAB III LAPORAN PRODUKSI...11 BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser Dalam dunia perfilman keterampilan dalam membuat film adalah hal mendasar pada proses pembuatan suatu

43

41. Insert petani sedang bertani

42. Shoot pak ucu

43. Insert petani sedang bertani

44. Shoot pak tatang

45. Shoot pak ucu

Page 34: BAB III LAPORAN PRODUKSI...11 BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser Dalam dunia perfilman keterampilan dalam membuat film adalah hal mendasar pada proses pembuatan suatu

44

3.3 Proses Kerja Penulis Naskah

Menurut (Irwanto M ikom.dkk : 2019) “Penulis naskah, orang yang

bertanggung jawab pada pembuatan naskah data riset dan sekaligus berperan sebagai

reporter juga”.

Menurut (Anton Mabruri KN : 2013) “Menerangkan ada empat alasan bahwa documenter adalah film non fiksi yang pertama setiap adegan film documenter merupakan rekaman kejadian sebenarnya yang berarti real sesuai fakta.yang kedua yang di tuturkan dalam film documenter berdasarkan peristiwa nyata realita. Yang ketiga sebagai film nonfiksi sutradara melakukan observasi pada suatu peristiwa nyata lalu melakukan gambaran sesuai apa adanya keempat apabila stuktur cerita pada film fiksi mengacu pada alur cerita atau plot dalam documenter konsentrasinya lebih pada isi dan pemaparan”.

Proses kerja penulis naskah menciptakan cerita atau skenario yang tidak

hanya skenario ada pun kerangka-kerangka yang lain dalam pembuatan film

documenter seperti TOR threatment of reference yang berisikan masalah,topik,angle

dan focus Transkip Wawancara Naskah V.O Synopsis tak hanya sampai disitu ada

pun tahap-tahap pembuatan film dokumenter dari pra,produksi dan pasca

produksi..Karya yang penulis buat untuk memenuhi kebutuhan tugas akhir kampus

penulis membuat cerita film dokumenter ini berjudul kampung naga yang berada di

tasikmalaya kampung naga yang menceritakan tentang profil kampung naga

pemimpin hipana (himpunan pemandu wisata kampung naga) dan pak tatang

bertugas sebagai pemimpin humas. Proses ini penulis mencantumkan sebuah cerita

untuk dijadikan sebuah karya dokumenter tugas akhir kampus.

3.3.1 Pra produksi

Menurut (Rusman Latief : 2014) “Pra produksi adalah tahapan pelaksanaan

pembahasan dan pencarian ide, gagasan perencanaan pemilihan pengisi acara

(talent), lokasi dan kerabat kerja.”

Page 35: BAB III LAPORAN PRODUKSI...11 BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser Dalam dunia perfilman keterampilan dalam membuat film adalah hal mendasar pada proses pembuatan suatu

45

Pra produksi merupakan proses awal dibuatnya sebuah karya dengan

dirundingkan kepada crew. Dalam proses Pra produksi penulis naskah merundingkan

kepada crew naskah untuk film dokumenter cerita apa yang ingin dijadikan film

dalam pembuatan karya film dokumenter tugas akhir, dalam proses ini penulis dan

crew mengalami kendala seperti selalu revisi saat bimbingan karena terdapat cerita

yang masih rancu atau tidak jelas bimbingan pertama saya triono sebagai penulis

naskah dan shalsabilla sebagai produser dan latif editor bimbingan pertama kami

membuat karya dokumenter kampung naga berjudul konstruksi hukum adat

kampung naga ketika bimbingan kami pun terdiam saat dosen pembimbing

menanyakan dalam gaya dokumenter gaya film kami saat bimbingan kedua kami pun

masih mendapatkan revisi tentang karya film kami dalam konsep kedua saya dan

crew diberi saran oleh dospem mengangkat film dokumenter tentang dokumenter

biografi bercerita tentang pemimpin dikampung naga pada konsep kedua saya

penulis naskah tidak mengetahui siapa nama pemimpin di kampung naga. Konsep

ketiga saat produksi saya dan crew masih kesulitan dalam mencari tema karya

dokumenter saya dan crew meminta sesepuh kampung naga untuk memberikan

solusi dengan judul dokumenter kami sesepuh kampung naga pun memberi saran

untuk mengambil judul tema tentang profil kampung naga yang berisikan tentang

tokoh kepemimpinan dikampung naga,tata letak geografis,sejarah kampung naga dan

tentang peraturan-peraturan di kampung naga.

3.3.2 Produksi

Menurut (Rusman Latief : 2014) “ Produksi adalah upaya mengubah naskah menjadi

bentuk video (AV). Produksi berupa pelaksanaan perekaman gambar (taping) atau

siaran langsung (live)”

Page 36: BAB III LAPORAN PRODUKSI...11 BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser Dalam dunia perfilman keterampilan dalam membuat film adalah hal mendasar pada proses pembuatan suatu

46

Produksi merupakan proses dibuatnya film sesuai dengan script yang sudah

dibuat dan sudah disepakati oleh crew. Proses produksi proses ini saya sebagai

penulis naskah tidak berperan sebagai reporter hanya sebagai penulis yang

mencantumkan tentang ide cerita yang dibuat dan pertanyaan-pertanyaan

dikarenakan kurangnya anggota dan kampus meminta video behind the scene (BTS)

saat mewawancari pak ucu suherla dan pak tatang yang bertugas sebagai humas saya

dan crew bertukar pikiran untuk berbagi pertanyaan-pertanyaan adakah yang lebih

atau kurang dan adakah yang jelas dan tidak jelas saat semua sudah dirundingkan

saya dan crew membagi tentang pertanyaan yang sudah dibuat dengan kedua nara

sumber yaitu pak ucu suherla bertugas sebagai pemimpin himpana pak ucu

menjelaskan dengan pertanyaan yang menyangkut pemimpin,aturan-aturan yang ada

dikampung naga,tata letak geografis dan pak tatang menjawab pertanyaan tentang

sosok seperti apa pemimpin sekarang yang memimpin kampung naga.

3.3.3 Pasca Produksi

Pasca produksi merupakan proses akhir dalam bentuk editing namun dalam

proses editing adapun tahap yang harus di kerjakan oleh penulis naskah seperti narasi

dan mixing .Narasi dapat dibuat sebelum proses editing offline dimana gambar yang

diedit mengikuti narasi, narasi atau disebut V.O (voice over) sering digunakan pada

program berita dan proses narasi berupa rekaman suara rekaman pun bisa

menggunakan handphone bahkan bisa direkam di kamera dslr dan bisa dilakukan

diruang control audio atau ruangan tertutup supaya tidak ada suara yang masuk

sehingga membuat rekaman noice. Mixing merupakan tahap menyesuaikan

menyelaraskan dan menyeimbangkan suara dan pemberian efek suara berupa music

pada program (adegan) dengan memperhatikan gambar yang di tampilkan. Jadi

Page 37: BAB III LAPORAN PRODUKSI...11 BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser Dalam dunia perfilman keterampilan dalam membuat film adalah hal mendasar pada proses pembuatan suatu

47

dalam proses tahap mixing ini suara rekaman diedit dan di taambahkan efek seperti

music melodi,harmonisasi agar terkesan menyentuh dan terbawa suasana dalam

video.

3.3.4 Peran Dan Tanggung Jawab Penulis Naskah

Peran saya sebagai penulis naskah atau membuat cerita dokumenter sebagai

kebutuhan kampus untuk tugas akhir. cerita yang saya buat dalam TOR dan saat

proses produksi saya dan crew kekurangan anggota yang dimana tidak ada yang

mengambil behind the scene demi memenuhi persyaratan kampus jadinya saya yang

bertugas untuk mengambil BTS nya dan sesi Tanya jawab kepada nara sumber pun

di wakilkan oleh produser dan sutradara dan peran saya disini hanya sekedar sebagai

penulis naskah yang membuat cerita baik tor dan dispro.

Tanggung jawab penulis naskah mengumpulkan data selengkap mungkin dan

membuat cerita dan dimasukkan kedalam tor untuk diproduksikan menjadi karya

film dokumenter dan saat produksi peran masing-masing crew tidak sesuai ataupun

hanya satu dan bisa berpindah-pindah .

Menciptakan dan menulis dasar acuan dalam bentuk naskah atau ide cerita

sendiri maupun pihak lain. Bagi Penulis dasar acuan itu bisa dilakukan secara

bertahap mulai dari ide cerita,basic story,synopsis,treatmen dan scenario,Bekerja dari

tahap pengembangan ide (development) sampai jangka waktu terakhir pra

produksi.Membuat scenario dengan format yang ditentukan. Menjadi narasumber

bagi pelaksana produksi bila diperlukan.

Page 38: BAB III LAPORAN PRODUKSI...11 BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser Dalam dunia perfilman keterampilan dalam membuat film adalah hal mendasar pada proses pembuatan suatu

48

3.3.5 Proses Penciptaan Karya

Proses karya ini saya mencantumkan cerita tentang pemimpin kampung naga

yag menceritakan tentang masa jabatan ,larangan-larangan yang terdapat dikampung

naga dan aturan-aturan yang harus di patuhi oleh pengunjung saat berkunjung

dikampung naga,pola kehidupan dan letak geografis. Dalam karya tugas akhir

kampus ini program dokumenter yang saya buat mencoba mengikuti program televisi

yang menggunakan gaya bercerita,narasi, terkadang menggunakan voice over yang

hanya terdengar suara tanpa wajah dan menyuarakan tampak dilayar monitor.

Menggunakan wawancara juga ilustrasi sebagai penunjang gambar visual. Cerita

yang saya buat pun harus mengisi beberapa tahap diantaranya TOR yang berisi

masalah,focus,angle dan focus transkip wawancara,naskah V.O,synopsis.

A. Konsep Kreatif

Pada konsep kreatif ini saya sebagai penulis naskah membuat cerita tentang

pemimpin kampung naga dan memberi judul Profil Kampung Naga. Konsep ini

saya membuat cerita berisikan tentang biografi sosok tokoh pemimpin dikampung

naga yang bernama ucu suherla dan pak tatang dalam dua narasumber saya

membuat film ini dan narasumber menjawab dengan pertanyaan yang saya buat

yang berisikan tentang keseharian kampung naga dan masa jabatan yang pemimpin

kampung naga pimpin dan pak tatang sebagai pemimpin humas yang kalau

dijakarta bisa disebut RT dan saya membuat pertanyaan kepada pak tatang yang

berisikan tentang sudut pandang pemimpin kampung naga di masa sekarang.

B. Konsep Produksi

Konsep produksi ini saya dan crew ingin mengembalikan dan mengingat

dengan sejarah karena mungkin masa muda ada yang pintar untuk mengingat sejarah

Page 39: BAB III LAPORAN PRODUKSI...11 BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser Dalam dunia perfilman keterampilan dalam membuat film adalah hal mendasar pada proses pembuatan suatu

49

dan ada yang sebagian sibuk dengan masa malas dijaman sekarang ini. Konsep ini

semoga pemirsa ataupun penonton bisa mengambil pelajaran dan selalu bersemangat

untuk menghasilkan karya meski itu mudah namun berbanding tidak sesuai dengan

apa yang dikatakan. Konsep produksi saya bekerja sama dengan editor untuk

membuat naskah V.O atau voice over dalam menyesuaikan dengan gambar dan

transkip wawancara narasumber.

C. Konsep Teknis

Dalam pembuatan konsep teknis penulisan seperti aturan yang ditentukan oleh

kampus jenis font times new roman berukuran 12 berspasi 2.0 susunan meratakan

tulisan kanan 2,5 kiri 4 atas 3 dan bawah 2,5 dan tiap judul dibold atau di hitam

kerang dan tugas dokumenter ini kampus memberikan durasi fil dokumenter 30

menit yang bergenre non drama.

3.3.6 Kendala dan Solusi

A. Pra Produksi

Kendala saat pra produksi dimana saya belum mendapatkan sebuah informasi

yang lebih jelas tentang kampung naga dan belum bertemu dengan kuncen atau

pemimpin dikampung naga sehingga sangat kesulitan untuk mendapatkan sebuah

gambaran tentang informasi tentang profil si kuncen ini dan saya hanya sedikit

brosing dan saat mendapatkan kata saya berdiskusi dengan kelompok tentang tulisan

yang saya dapatkan dari hasil pandangan isi kepala saya .

B. Produksi

Kendala saat produksi saat proses membuat video karya tugas akhir

dokumenter saya dan crew mengalami kendala dimana karya kami tidak sesuai

dengan cerita dan melenceng dari cerita dan kekurangan anggota yang dimana semua

Page 40: BAB III LAPORAN PRODUKSI...11 BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser Dalam dunia perfilman keterampilan dalam membuat film adalah hal mendasar pada proses pembuatan suatu

50

crew merangkap ada yang menjadi peran pembantu dan merangkap sebagai reporter

Tanya jawab kepada narasumber.

C. Pasca Produksi

Saat pasca produksi kendala yang terdapat di kelompok kami sulit untuk

membagi tugas karena bentroknya dengan waktu kerja dan pulang malam saat proses

editing pun saat produksi selesai beberapa hari crew segera menyelesaikan proses

editing dan proses editing pun mengalami kendala untuk membuat narasi saat sudah

dibuat dan dibacakan masih mengalami keraguan.

Page 41: BAB III LAPORAN PRODUKSI...11 BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser Dalam dunia perfilman keterampilan dalam membuat film adalah hal mendasar pada proses pembuatan suatu

51

Konsep Penulis Naskah

Konsep Penulis naskah untuk program “Kampung Naga” ini saya sebagai

penulis naskah membuat cerita tentang Profil Kampung Naga. Saya membuat cerita

berisikan tentang profile, keadaan, dan sosok tokoh pemimpin dikampung naga

yang bernama ucu suherlan dan pak tatang dalam dua narasumber saya membuat

film ini dan narasumber menjawab dengan pertanyaan yang saya buat yang

berisikan tentang keseharian kampung naga dan masa jabatan yang pemimpin

kampung naga pimpin dan pak tatang sebagai pemimpin humas yang kalau

dijakarta bisa disebut RT dan saya membuat pertanyaan kepada pak tatang yang

berisikan tentang sudut pandang pemimpin kampung naga di masa sekarang.

Konsep produksi ini saya dan crew ingin mengembalikan dan mengingat

dengan sejarah karena mungkin masa muda ada yang pintar untuk mengingat sejarah

dan ada yang sebagian sibuk dengan masa malas dijaman sekarang ini. Konsep ini

semoga pemirsa ataupun penonton bisa mengambil pelajaran dan selalu bersemangat

untuk menghasilkan karya meski itu mudah namun berbanding tidak sesuai dengan

apa yang dikatakan. Konsep produksi saya bekerja sama dengan editor untuk

membuat naskah V.O atau voice over dalam menyesuaikan dengan gambar dan

transkip wawancara narasumber.

Page 42: BAB III LAPORAN PRODUKSI...11 BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser Dalam dunia perfilman keterampilan dalam membuat film adalah hal mendasar pada proses pembuatan suatu

52

Basic Story

Tugas Akhir Film Dokumenter yang penulis buat mengenai Profile dari

Kampung Naga si kuncen atau pemimpin kampung naga menceritakan tentang

kehidupan si kuncen sehari-hari dalam tugas memimpin kampung naga ini pola

kehidupan dikampung naga,syarat menjadi pemimpin dikampung naga dari usia

hingga masa jabatan dan peraturan-peraturan yang tidak boleh di langgar di kampung

naga ini seperti pamali,letak geografis, aktifitas masyarakat kampung naga dan

bercocok tanam petani warga kampung naga.

Page 43: BAB III LAPORAN PRODUKSI...11 BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser Dalam dunia perfilman keterampilan dalam membuat film adalah hal mendasar pada proses pembuatan suatu

53

TERM OF REFERENCE

Production Company : ScareCrow Production Produser : Shalsabilla Aulia

Project Title : Putra Naga Director : Arif Surahman

Durasi : 17 Menit

1. MASALAH

Kampung naga adalah sebuah kampung adat yang masih lestari

terletak di desa Neglasari Kec. Salawu Kab. Tasikmalaya, Provinsi Jawa

Barat. Masyarakatnya masih memegang kuat adat istiadat leluhurnya

kampung naga sendiri diambil dari kata Nagawir yang berarti lemah atau

lereng bukit. kampung naga memiliki dua yakni kepemimpina formal sebagai

bagian dari birokrasi pemerintahan,serta pemimpin kedua adalah kepala adat.

Masyarakat sekitar menyebut kepada adat ini sebagai kuncen masa tugas

kuncen selama hayat masih dikandung badan atau seumur hidup. Kampung

naga adalah sebuah desa yang hingga kini masih teguh mempertahankan

hidup dan kehidupannya berdasar adat yang dipercaya yang diturunkan

leluhurnya sejak lama. Bagaimana mereka merasa tetap nyaman degan adat

seperti itu,mensyukuri hidup beserta nilai-nilai adat yang terkandung. pola

pikir masyarakat karena terpengaruh oleh adanya budaya luar.

2. TOPIK

Kampung naga adalah satu kampung yang masih memegang teguh

adat istiadat dan budaya luhur dan masih menjalankan tugas dan amanah dari

ajaran-ajaran leluhurnya,kampung naga naga memiliki dua system

kepemimpinan diantaranya formal dan informal. Formal yang berarti garis

Page 44: BAB III LAPORAN PRODUKSI...11 BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser Dalam dunia perfilman keterampilan dalam membuat film adalah hal mendasar pada proses pembuatan suatu

54

keturunan dan informal pemimpin yang dipilih seperti ketua RT, RW. Tata

letak geografis kampung naga masih mengikuti bahkan mempertahankan apa

yang leluhur dulu lakukan.Adapun peraturan-peraturan yang harus di taati di

kampung naga. Selain itu aktifitas mata pencarian kampung naga sebagai

petani dan pengrajin demi memenuhi kehidupan.

3. ANGLE

Memberikan seputar informasi tentang profile kampung naga mulai

dari kepemimpinan, pola kehidupan dan mata pencaharian masyarakat

kampung naga.

4. FOKUS

Profile Kampung Naga

Sumber dan Pertanyaan

1. Narasumber Pak Ucu Ketua Hipana

- Jelaskan apa itu kampung naga beserta tata letak geografisnya??

- Ada berapa jenis himpuna di kampung naga ini ?? Formal?? Informal??

Dan bapak termasuk golongan himpuna seperti apa ??

- Seberapa penting adanya aturan-aturan bagi masyarakat kampung naga?

- Bagaimana aktifitas keseharian masyarakat dikampung naga ini ?

- Pesan moral kepemimpinan dan bagi orang-orang yang melakukan

pelanggaran?

2. Narasumber Pak Tatang Ketua Humas

- Mengapa harus adanya peraturan-peraturan bagi pengunjung kampung

naga

Page 45: BAB III LAPORAN PRODUKSI...11 BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser Dalam dunia perfilman keterampilan dalam membuat film adalah hal mendasar pada proses pembuatan suatu

55

Transkip Wawancara

Production Company : ScareCrow Production Produser : Shalsabilla Aulia

Project Title : Putra Naga Director : Arif Surahman

Durasi : 24 Menit

Table III.9

No Pertanyaan Time Logging

Statement Keterangan

1 Jelaskan apa

itu kampung

naga beserta

tata letak

geografisnya??

01.18-

01-47

02.14-

03.12

Kampung naga berada di antara

perbatasan kabupaten tasik dan

garut yang letaknya di desa

neglasari kecamatan salawu

kabupaten tasik Malaya, kampung

naga tidak begitu jauh dari akses

jalan provinsi dan hanya menuruni

anak tangga 444 jadi dekat sekali.

Kampung naga merupakan salah

satu kampung adat yang masih

bertahan di latar pasundan itu

banyak sekali kampung-kampung

adat yang masih bertahan baik itu

yang mempertahankan dari fisik

bangunan atau arsitektur,tata letak

dan juga dari kearifan lokal yang

atau ritual-ritual berbeda dengan

kampung adat yang lain seperti ada

yang dibandung,cirendeu dan

kampung kampung Mahmud

melaksanakan kearifan lokal

mereka hanya melakanakan

kearifan lokal dan ritual –ritual

yang dilaksanakan oleh leluhurnya

OK

Page 46: BAB III LAPORAN PRODUKSI...11 BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser Dalam dunia perfilman keterampilan dalam membuat film adalah hal mendasar pada proses pembuatan suatu

56

untuk dari fisik bangunan atau tata

letak mungkin mereka sudah tidak

mengikuti lagi dan disini masih

mempertahankan apa yang

dilakukan oleh leluhur dulu dan

apa yang diamanahkan dulu masih

dijaga.

2 Ada berapa

jenis

himpunan di

kampung naga

ini ??

Formal??

Informal??

Dan bapak

termasuk

golongan

himpunan

seperti apa ??

05.06-

08.16

untuk system pemerintahan yang

ada di kampung naga memang ada

dua kepemimpinan yang informal

atau juga yang formal. Informal

yaitu lembaga adat diantaranya ada

tiga yaitu kuncen punduh,lebeh dan

system lembaga itu berdasarkan

garis keturunan dan untuk yang

formal yaitu ketua RT,RW ketua

kadus itu berdasarkan pemilihan

.Untuk ketuaa disini bukan

berdasarkan pemilihan karena ini

bagian dari amanah, jadi saya

sebagai pelopor dan juga sebagai

putra dari kepala adat kampung

naga yang sedianya saya yang

harus memimpin dan juga saya

mendapatkan pesan atau amanah

dari bapak saya sendiri untuk

menjaga dan juga memberikan

pelajaran apa yang saya dapat di

luar kepada mereka terutama untuk

melayani pengunjung yang ada

disini jadi pada waktu itu tidak ada

pemilihan jadi diangkat langsung

OK

Page 47: BAB III LAPORAN PRODUKSI...11 BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser Dalam dunia perfilman keterampilan dalam membuat film adalah hal mendasar pada proses pembuatan suatu

57

dari lembaga adat sekarang saya

menjadi anggota HPI dan juga

menjadi HPI DPC kampung naga.

Meskipun tidak sepenuhnya

mengikuti area HDHRT HPI tetapi

itu didalamnya sebatas pengurusan

dan setelah itu kami mengadakan

rembukan pemilihan ketua

HIPANA atau ketua HPI dan saya

diangkat oleh anggota sebagai

ketua bahkan mereka ingin

mengangkat saya sebagai ketua

seumur hidup tetapi saya keberatan

jadi saya harus mengangkat

penerus generasi muda yang akan

menlanjutkan yang mengganti

posisi saya.

3 Seberapa

penting

adanya aturan-

aturan bagi

masyarakat

kampung naga

09.05-

09.55

Itu memang sangat penting sekali

buat warga kampung naga atau

siapa saja karena dengan aturan itu

bisa menjaga kita dari keselamatan

baik dunia dan akhirat itu untuk

kehidupan dan untuk segala macam

itu sangat penting karena kalau kita

melanggar aturan atau melanggar

pamali uang sanksinya tidak

diketahui,tidak tersurat itu bisa

terjadi kepada orang yang

melakukan pelanggaran atau bisa

kepada keluarga.

4 Mengapa 09.56- Memang harus ada tertentu untuk

Page 48: BAB III LAPORAN PRODUKSI...11 BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser Dalam dunia perfilman keterampilan dalam membuat film adalah hal mendasar pada proses pembuatan suatu

58

harus ada

peraturan-

peraturan bagi

pengunjung

kampung adat

??

11.02 masalah yang berkunjung

kekampung naga dikarenakan

kampung naga ini adalah

merupakan kampung adat jadi beda

dengan tempat pariwisata kalau

tempat pariwisata, kalau tempat

pariwisata kita berkunjung kita beli

tiket masuk bebas, kalau kampung

adat itu enggak soalnya di

kampung adat itu ada area yang

boleh dan tidak boleh jangan kan

untuk yang masuk suatu daerah

yang dilarang untuk ambil foto

juga ada aturannya makanya kalau

disini itu perlu adanya peraturan

juga untuk ke kampung

naga,dikarenakan kampung naga

sendiri sebagai kampung adat ada

tempat-tempat yang bisa

dikunjungi yang bisa diambil

fotonya da nada yang gak bisa juga

oleh karena itu untuk masalah

pengunjung diharapkan pakai

pemandu juga supaya lebih tertib

dan aman terus lebih bisa bersama-

sama melestarikan adat dan budaya

yang ada di kampung naga jadi

kalau kita masuk kekampung adat

itu seperti kita masuk ke rumah

orang ada pribuminya ada etikanya

ada normanya itu gak bisa

selonong boy.

5 Bagaimana 11.43- Untuk aktifitas kehidupan

Page 49: BAB III LAPORAN PRODUKSI...11 BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser Dalam dunia perfilman keterampilan dalam membuat film adalah hal mendasar pada proses pembuatan suatu

59

aktifitas

keseharian

masyarakat

dikampung

naga ini ??

12.56 masyarakat kampung naga disini

sesuai dengan warisan dari leluhur

kami disini hidup dari alam dan

hidup bersama alam jadi kami

hidup dari bercocok tanam atau

berbudi daya padi dengan sistem

budidaya padi yang kapasitasnnya

lokal dan buhun atau yang lama

dengan sistem organik karena kami

meneruskan pola tanam yaitu dua

kali dalam setahun kalau dulu

katanya hanya satu kali setahun

karena dulu kurang pengetahuan

keran untuk mempertahankan

untuk menjadi kesuburan tanah jadi

harus didiamkan dahulu karena

tidak memakai pupuk benar-benar

organic dan sekarang zaman dan

pengetahuan sudah maju jadi panen

bisa dua kali itu dengan menjaga

kesuburan tanah .

6 12.56-

14.11

Kepada pengunjung yang ada

disini perterutama kita haruss ingat

dimana bumi dipijak disana langit

dijunjung jadi istilahnya siapa yang

mau bersilaturahmi atau

berkunjung disini silahkan Cuma

tolong hormati apa yang telah

dijalankan di kampung naga

terutama untuk maslah

kebersihannya untuk maslah

menghormati apa yang telah

Page 50: BAB III LAPORAN PRODUKSI...11 BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser Dalam dunia perfilman keterampilan dalam membuat film adalah hal mendasar pada proses pembuatan suatu

60

dijalankan dikampung adat sendiri

terus tentang peraturan-peraturan

yang boleh dan yang tidak boleh

terus peraturan-peraturan temunya.

Intinya disini tamu itu kalau

seandainya penelitian terus yang

istilahnya mau foto-foto

diakrenakan disini ada istilahnya

gak ada yang pakai plang atau

pakai pemberitahuan secara tertulis

jadi diharapkan pakai pemandu

juga.biar pertama untuk

kunjungannya terutama penelitian

lebih lancer kedua dapat informasi

yang akurat juga yang ketiga kita

sama-sama dapat melestarikan dan

menjaga ketertiban baik untuk

secara budaya dan alamnya.

7 Pesan moral

kepemimpinan

dan bagi

orang-orang

yang

melakukan

pelanggaran

14.12-

14.46

Untuk orang-orang yang

melanggar peraturan sebaiknya

mereka harus mendalami atau

dalam istilah napak kuran diri atau

instropeksi diri kepada diri dan

juga dikaitkan dengan lingkungan

atau alam kerena mungkin dengan

instropeksi ampunan dapat

direalisasi

Page 51: BAB III LAPORAN PRODUKSI...11 BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser Dalam dunia perfilman keterampilan dalam membuat film adalah hal mendasar pada proses pembuatan suatu

61

Naskah VO

Production Company : ScareCrow Production Produser : Shalsabilla Aulia

Project Title : Putra Naga Director : Arif Surahman

Durasi : 24 Menit

Table III.10

No

Visual Narasi Durasi Audio

Atmosfer Backsound Music

1 - Tugu Kujang

- Jalan Raya

- Time Lapse

awan berjalan

- Pemandangan

dari atas tangga

- Pemandangan

sawah,orang

mencangkul

dan pak tatang

berjalan

- Ibu menumbuk

padi

- Plang

Kampung naga

Tasik Malaya

adalah salah satu

kota diprovinsi

jawa barat

diindonesia sang

mutiara dari

periangan sebutan

lain dari kota

ini,tanah periangan

selalu mempunyai

daya tarik

sendiri,secara

topografi,tasik

Malaya di penuhi

bukit-bukit bahkan

tasik Malaya

merupakan daerah

yang memiliki

julukan kota seribu

bukit,tidak hanya

memiliki banyak

bukit tasik Malaya

juga merupakan

00.48-

01.18

Musik

seruling

sunda

Page 52: BAB III LAPORAN PRODUKSI...11 BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser Dalam dunia perfilman keterampilan dalam membuat film adalah hal mendasar pada proses pembuatan suatu

62

salah satu daerah

yang masih

melestarikan

kebudayaan

Indonesia,salah

satunya kampung

naga.

2 - Gardu

Kampung naga

- Time lapse

awan berjalan

dan gubuk

lesung atau

padi

- Atap rumah

panggung

- Aktfitas warga

kampung naga

- Suasana

kampung naga

Kampung naga

adalah sebuah

kampung adat yang

masih lestari

terletak didesa

Neglasari

kec.salawu

kab.tasik Malaya

provinsi jawa

barat,masyarakatny

a masih memegang

kuat adat istiadat

leluhurnya

01.47-

02.14

Musik

Seruling

Sunda

Page 53: BAB III LAPORAN PRODUKSI...11 BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser Dalam dunia perfilman keterampilan dalam membuat film adalah hal mendasar pada proses pembuatan suatu

63

kampung naga

sendiri diambil dari

kata Nagawir yang

berarti lemah atau

lereng bukit.

3 - Time lapse

awan berjalan

- Gubuk lesung

atau numbuk

padi

- Atap rumah

panggung

- Lorong jalan

rumah warga

kampung naga

- Kerajinan

- Ekspresi

senyum warga

kampung naga

- Lorong jalan

rumah warga

- Plang Hipana

dan koperasi

warga

sauyunan

- Mading

Struktur

organisasi

hipana dan

sauyuan

- Pak ucu

berjalan

Kampung naga

masih memiliki

banyak keunikan

dapat diihat dari

bangunan rumah

yang berbentuk

panggung,dengan

bahan bangunan

yang berasal dari

kayu dan bamboo

dan letak rumah

harus menghadap

kesebelah utara

atau selatan dengan

memanjang kearah

barat atau timur.

Rumah juga tidak

boleh mempunyai

daun pintu dua arah

berlawanan,karena

menurut anggapan

masyarakat

kampung

naga,rezeki yang

masuk melalui

pintu depan dan

tidak akan keluar

03.17-

05.04

Musik

Seruling

Sunda

Page 54: BAB III LAPORAN PRODUKSI...11 BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser Dalam dunia perfilman keterampilan dalam membuat film adalah hal mendasar pada proses pembuatan suatu

64

- Pak ucu duduk

- Pemandangan

rumah

panggung

- Ekspersi pak

ucu

- Pak tatang dan

wisatawan

- Ibu-ibu warga

kampung naga

berjalan

melalui pintu

belakang untuk itu

dalam memasang

daun pintu mereka

selalu menghindari

memasang daun

pintu yang sejajar

dalam satu garis

lurus. Umumnya

sebuah kampung

adat,di kampung

naga memiliki dua

yakni kepemimpina

formal sebagai

bagian dari

birokrasi

pemerintahan,serta

pemimpin kedua

adalah kepala adat.

Masyarakat sekitar

menyebut kepada

adat ini sebagai

kuncen. Kuncen

memiliki

wewenang untuk

menyelesaikan

masalah

yangdihadapi

masyarakatnya,baik

yang berhubungan

dengan

adat,maupun

dengan tugas dari

Page 55: BAB III LAPORAN PRODUKSI...11 BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser Dalam dunia perfilman keterampilan dalam membuat film adalah hal mendasar pada proses pembuatan suatu

65

pemerintahan

setempat. Tugas

lain yang dimiliki

kuncen adalh

bertanggung jawab

untuk

menjaga,melaksana

kan dan memimpin

acara-acara adat.

Kuncen merupakan

orang terpilih yang

ditentukan oleh

sesepuh masyarakat

kampung naga.

Kuncen kampung

naga diangkat

berdasarkan garis

keturunan dari

kuncen-kuncen

sebelumnya. Masa

tugas kuncen

selama hayat masih

dikandung badan

atau seumur hidup,

kecuali dengan

beberapa alas an

diantaranya sudah

terlalu tua atau

tidak bisa menetap

di kampung naga,

sehingga secara

otomatis tidak

secara langsung

Page 56: BAB III LAPORAN PRODUKSI...11 BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser Dalam dunia perfilman keterampilan dalam membuat film adalah hal mendasar pada proses pembuatan suatu

66

memimpin disana.

4 - Pengunjung

menuruni

tangga

- Pak tatang dan

warga

kampung naga

- Atap rumah

panggung

- Wisatawan

memberi

makan ayam

- Ayam dan

anaknya

- Pengunjung

dan penjual

dagangan di

kampung naga

- Ibu-ibu

mencuci piring

- Nenek warga

kampung naga

-

Menarik untuk

disampaikan,

meskipun kampung

naga saat ini

dikenal sebagai

desa

wisata,kampung

naga bukanlah

obyek wisata.

Kampung naga

adalah sebuah desa

yang hingga kini

masih teguh

mempertahankan

hidup dan

kehidupannya

berdasar adat yang

dipercaya yang

diturunkan

leluhurnya sejak

lama. Karena bukan

obyek wisata

masyarakat yang

ingin berkunjung

kekampung naga

wajib mengikuti

adat istiadat yang

berlaku. Banyak hal

yang bisa dipetik

dari kehidupan

masyarakat

11.10-

11.43

Musik

Seruling

Sunda

Page 57: BAB III LAPORAN PRODUKSI...11 BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser Dalam dunia perfilman keterampilan dalam membuat film adalah hal mendasar pada proses pembuatan suatu

67

dikampung naga.

Mulai dari

hubungan social

kemasyarakatan,

interaksinya dengan

alam hingga

pegangan bijak para

sesepuh di

kampung naga.

Semua tercermin

dari keseharian

mereka, baik secara

budaya,ekonomi

dan lainnya dalam

menapaki hidup

dan kehidupan

mereka

5 - Pak tatang

berjalan dan

memandangi

aktifitas

Bagaimana mereka

merasa tetap

nyaman degan adat

seperti itu ?

11.10-

11.43

Musik

Seruling

Sunda

Page 58: BAB III LAPORAN PRODUKSI...11 BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser Dalam dunia perfilman keterampilan dalam membuat film adalah hal mendasar pada proses pembuatan suatu

68

masyarakat

kampung naga

- Aktifitas warga

bertani

- Daun padi

- Keranjang

kerajinan

- Caca membuat

kerajinan

- Ibu-ibu

menguras padi

di papan

tumbukan

- Pak tatang dan

aktifitas ibu-ibu

di gubuk

lesung (padi)

mensyukuri hidup

beserta nilai-nilai

adat yang

terkandung, tanpa

terkecuali soal

ekonomi yang tetap

disyukuri dari

mengolah alam.

Baik dari bercocok

tanam,membuat

kerajinan serta

pertanian pangan

yang hingga kini

dijalankan sesuai

aturan adat dan

keyakinan mereka.

Page 59: BAB III LAPORAN PRODUKSI...11 BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser Dalam dunia perfilman keterampilan dalam membuat film adalah hal mendasar pada proses pembuatan suatu

69

3.4 Proses Kerja Kamera Person

. Menurut (Anton Mabruri KN : 2018) “Cameramen adalah orang yang bertugas mengambil seluruh kebutuhan gambar berdasarkan naskah (blue print) yang telah diterjemahkan ke dalam bahas visual. Dalam program TV nonfiksi seorang Cameramen bekerja berdasarkan perintah dari Sutradara. Sedangkan dalam pembuatan berita ia bekerja selayaknya seorang jurnalis, yakni mengambil gambar berdasarkan kebutuhan naskah berita yang ia tulis. Lalu dalam dimana posisi Cameramen dalam pembuatan seperti feature atau dokumenter, posisi ada pada keduanya yakni mengikuti arahan Sutradara atau syuting skrip, dan yang lainnya adalah improvisasi berdasarkan kebutuhan.”

Menurut (Andi Fachruddin : 2016) “seorang camera person diharapkan memiliki kualifikasi sebagai berikut: Menguasai pengoperasian single camera, multi kamera, dan penggunaan kabel, dolly, crane, dan lain sebagainya. Mengoperasikan kamera pada saat rehearsal dan produksi, Mengembangkan dan menerapkan kamera plan, Mengatur fokus. Menjaga daya baterai dan persediaan video untuk shooting, Mengatur persediaan dan memasang film/kaset/card. Memeriksa kamera sebelum shooting, mengoperasikan clapperboard.”

3.4.1 Pra Produksi

Pada tahap ini seorang camera person berkoodinasi terlebih dahulu dengan

sutradara untuk pengambilan gambar sesuai dengan konsep yang telah disepakati

bersama tim. Pada proses praproduksi cameraman harus memahami serta mampu

mengoperasikan semua alat produksi visual diantaranya kamera, tripod, dan

peralatan lainnya. Selain itu cameraman juga harus mampu memvisualisasikan dalam

bentuk konsep kepada sutradara, sehingga cameraman dapat mengerti serta

memahami alur cerita dan naskah produksi. Seorang camera person mempunyai

standar pemakaian penata kamera, untuk hasil yang bagus seorang cameraman dan

sutradara saling berkoordinasi untuk pengambilan visual oleh karena itu jenis-jenis

peralatan dan properti yang digunakan dikonfirmasi dengan sutradara untuk hasil

yang diinginkan bersama.

Dalam proses pembuatan dokumenter ini camera person menggunakan

pencahayaan dengan memanfaatkan sumber cahaya yang ada (available light),

Page 60: BAB III LAPORAN PRODUKSI...11 BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser Dalam dunia perfilman keterampilan dalam membuat film adalah hal mendasar pada proses pembuatan suatu

70

available light diantaranya cahaya matahari, cahaya lampu yang ada dirumah,

cahaya bulan, dan cahaya lampu di jalan. Serta menggunakan alat bantu lainya

seperti slider kamera yang berfungsi untuk menciptakan gambar yang lebih

dinamis.

3.4.2 Produksi

Menurut (Anton Mabruri KN : 2018) “Penulis sebagai Camera Person adalah

crew yang bertugas mengambil gambar sesuai kebutuhan konsep atau script yang

ada”

Pada saat produksi Camera Person juga dibantu sutradara untuk mendapatkan

gambar yang sesuai dengan, shot list, dan blocking camera yang telah dibuat. Selain

itu seorang kameramen harus memastikan bahwa tidak ada kesalahan saat ia

mengambil gambar, harus memastikan bahwa ia mengambil gambar yang tajam

(fokus), komposisi gambar (framing) yang tepat, pengaturan level atau tingkat suara

yang sesuai dan menjaga kontinuiti visual.

3.4.3 Pasca Produksi

Menurut (Nugroho : 2014). “Pada proses pasca produksi ini penulis sebagai

camera person masih punya kewajiban dalam hal penyunting gambar dan

bertanggung jawab atas karya yang di hasilkan saat produksi tujuan untuk

mempermudah seorang Editor untuk memproses hasil akhir”

Tahapan post production ini merupakan suatu kerja pada tahapan terakhir

dari bahan yang telah diproduksi, baik dengan satu maupun beberapa kamera.

Tahap ini adalah tahap penyelesaian akhir dari semua kegiatan shooting yang sudah

dilaksanakan sebelumnya, kesalahan pada waktu shooting sebagian mungkin

diselesaikan pada tahap ini. Untuk memudahkan editor dalam bekerja, setelah

Page 61: BAB III LAPORAN PRODUKSI...11 BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser Dalam dunia perfilman keterampilan dalam membuat film adalah hal mendasar pada proses pembuatan suatu

71

pengambilan gambar, penulis membuat camera report yang berisi tentang semua

keterangan camera report lengkap dengan keterangannya agar memudahkan seorang

editor dalam penyuntingan gambar. Camera Person juga ikut melakukan

penyuntingan suara maupun gambar selain itu membantu mengevaluasian program

yang telah dinyatakan selesai, agar diadakan perbaikan, jika ternyata terdapat

kekurangan.

3.4.4 Peran Dan Tanggung Jawab Kamera Person

Menurut (Andi Fachruddin : 2016) “Camera Person memiliki tanggung jawab mengambil gambar sesuai Rundown dan naskah pada saat produksi suatu program berdasarkan arahan produser dan sutradara, baik tidaknya kualitas produksi akan sangat tergantung dari bagaimana Camera Person bekerja. Sebelum shooting dilaksanakan, Camera Person harus menyiapkan kamera yang akan dipakai, dibersihkan lensanya, head video dan audionya, diujicoba dengan memasukkan film/kaset/card apakah bisa loading dengan lancar, untuk record dan playback, mengatur fokus dengan memutar fokus ring-nya apakah gambar yang diambil bisa fokus dengan baik.”

3.4.5 Proses Penciptaan Karya

A. Konsep Kreatif

Penulis sebagai camera person memiliki konsep kreatif dalam produksi

dokumenter televisi yang berjudul ”Kampung Naga” dengan tujuan untuk

menghasilkan sebuah karya dokumenter televisi yang hadir dibeberapa visual atau

stok. Penulis juga ingin menerapkan ilmu yang sudah di berikan oleh dosen

pengajar dikampus dan dengan referensi buku mengenai ilmu kamera tentang cara

pengambilan gambar yang baik.

B. Konsep Produksi

Dalam dokumenter ini camera person mendiskusikan pengambilan gambar

kepada sutradara, produser dan editor agar mendapatkan gambar sesuai dengan

yang dibutuhkan. Angle kamera objektif Angle ini menempatkan kamera dari sudut

penonton yang tersembunyi. Angle ini melihat dari sudut pandang penonton dan

Page 62: BAB III LAPORAN PRODUKSI...11 BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser Dalam dunia perfilman keterampilan dalam membuat film adalah hal mendasar pada proses pembuatan suatu

72

tidak dari sudut pandang pemain tertentu sehingga kamera angle objektif tidak

mewakili siapa pun.

Komposisi gambar komposisi adalah penataan elemen-elemen gambar dalam

sebuah frame. Elemen-elemen ini yang mencakup bentuk, garis,warna, terang dan

gelap. Looking Room Teknik pengambilan gambar dengan memberikan ruang

kosong pada objek yang melihat kesuatu arah.

Kamera Movement (Pergerakan Kamera) Gerakan kamera sangat penting

untuk dilakukan oleh camera Person. Suasana kedinamisan gambar dan dimensi yang

dapat terkesan tiga dimensi dapat tercipta dengan menggunakan teknik ini.

C. Konsep Teknis

Pemilihan Peralatan pada perancangan dokumenter yang berjudul “Pelosok

Galuh Pasundan” ini camera person menggunakan kamera Sony HXR-NX5R hal ini

dikarenakan memiliki ”Dynamic Range” yang baik dan Sony sendiri mendesign kamera

ini untuk sinema/motion. PersiapanPeralatan peralatan yang di butuhkan oleh

camera person dalam produksi dokumenter adalah sebagai berikut :

a. Camera SONY HXR-NX5R 2 Unit

b. Memory card 4 Unit

c. Stabilizer 1 Unit

d. Slider 1 Unit

e. Tripod 4 Unit

f. Baterai kamera 4 unit

Page 63: BAB III LAPORAN PRODUKSI...11 BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser Dalam dunia perfilman keterampilan dalam membuat film adalah hal mendasar pada proses pembuatan suatu

73

3.4.6 Kendala dan Solusi

Beberapa kendala yang terjadi pada saat produksi yang menghambat

terjadinya proses produksi. yaitu :

a. Kendala : Hujan saat pengambilan gambar di luar ruangan.

Solusi : Penulis dan sutradara mendiskusikan kembali kepada seluruh

difisi untuk mengganti waktu pengambilan gambar pada scene tersebut.

b. Kendala: Tidak adanya arus listrik di desa Kampung Naga.

Solusi: Membawa baterai cadangan sesuai kebutuhan.

Page 64: BAB III LAPORAN PRODUKSI...11 BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser Dalam dunia perfilman keterampilan dalam membuat film adalah hal mendasar pada proses pembuatan suatu

74

Konsep Camera Person

Sebagai Camera Person penulis memiliki konsep seperti penentuan angle,

angle kamera objektif angle ini menempatkan kamera dari sudut penonton yang

tersembunyi. Angle ini melihat dari sudut pandang penonton dan tidak dari sudut

pandang pemain tertentu sehingga kamera angle objektif tidak mewakili siapa pun.

Komposisi gambar penataan elemen-elemen gambar dalam sebuah frame.

Elemen-elemen ini yang mencakup bentuk, garis,warna, terang dan gelap. Looking

Room Teknik pengambilan gambar dengan memberikan ruang kosong pada objek

yang melihat kesuatu arah. Kamera Movement Pergerakan Kamera Gerakan kamera

sangat penting untuk dilakukan oleh camera Person. Suasana kedinamisan gambar

dan dimensi yang dapat terkesan tiga dimensi dapat tercipta dengan menggunakan

teknik ini.

Pemilihan Peralatan pada perancangan dokumenter yang berjudul “Kampung

Naga” ini camera person menggunakan kamera Sony HXR-NX5R hal ini dikarenakan

memiliki ”Dynamic Range” yang baik dan Sony sendiri mendesign kamera ini untuk

sinema/motion.

Page 65: BAB III LAPORAN PRODUKSI...11 BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser Dalam dunia perfilman keterampilan dalam membuat film adalah hal mendasar pada proses pembuatan suatu

75

CAMERA REPORT

Production Company : ScareCrow Production Produser : Shalsabilla Aulia

Project Title : Putra Naga Director : Arif Surahman

Durasi : 17 Menit

TABEL III.11

N

O

SHOT VISUAL TAKE VIDEO NOTE

SHOOT

SIZE

MOVE ANGLE

1 1 Long

Shot

Still Low Angle Establish Bukit Ok

2 2 Long

Shot

Still Low Angle Establish

Kampung Naga

Ok

3 3 Medium

Shot

Still Eye Level Wawancara pak

tatang

Ok

4 4 Long

shot

Still Eye Level Wawancara pak

tatang

Ok

5 5 Medium

Shot

Chan

ge

foku

s

Low Angle Atap Rumah

Kampung Naga

Ok

6 6 Medium

Shot

Mov

e

Low Angle Menumbuk padi Ok

7 7 Close up Pan

right

Height

Angle

Padi di lesung Ok

8 8 Long Still Eye Level Aktivitas Ok

Page 66: BAB III LAPORAN PRODUKSI...11 BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser Dalam dunia perfilman keterampilan dalam membuat film adalah hal mendasar pada proses pembuatan suatu

76

shot menumbuk padi

9 9 Medium

Shot

Still Low Angle Membuat

kerajinan

Ok

10 10 Close up Till

up

Eye Level Ibu-ibu pembuat

kerajinan

Ok

11 11 Ekstrim

Close up

mov

e

Eye Level Tangan Membuat

kerajinan

Ok

12 12 Long

shot

Still Low Angle Petani menanam

padi

Ok

13 13 Medium

shot

Still Eye Level Petani menanam

padi

Ok

14 14 Close up still Haight

Angle

Tangan petani Ok

15 15 Close up mov

e

Low Angle Kaki petani

berlumpur

Ok

16 16 Medium

shot

Till

up

Low Angle Padi yang baru di

tanam

Ok

17 17 Long

shot

Till

dow

n

Eye Level Petani berjalan

beriringan

Ok

18 18 Medium

shot

Mov

e

Haight

Angle

Aliran sungai Ok

19 19 Close up Mov

e

Eye Level Orang bermain

seruling

Ok

20 20 Medium

shot

Mov

e

Eye Level Orang bermain

seruling

Ok

Page 67: BAB III LAPORAN PRODUKSI...11 BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser Dalam dunia perfilman keterampilan dalam membuat film adalah hal mendasar pada proses pembuatan suatu

77

21 21 Long

shot

Mov

e

Low Angle Orang bermain

seruling

Ok

22 22 Medium

shot

Still

Chan

ge

foku

s

Low Angle Pengunjung

kampung naga

Ok

23 23 Close up Still

Chan

ge

foku

s

Low Angle Pengunjung

kampung naga

Ok

24 24 Long

shot

Still

Chan

ge

focus

Eye Level Pengunjung

kampung naga

Ok

25 25 Medium

shot

Still

Chan

ge

focus

Eye Level Tatang memandu

wisatawan

Ok

26 26 Medium

shot

Still Low Angle Tatang berjalan di

dalam gang

Ok

27 27 Close up Mov

e

Height angle Caca buat

kerajinan

Ok

28 28 Medium Mov Low Angle Caca buat Ok

Page 68: BAB III LAPORAN PRODUKSI...11 BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser Dalam dunia perfilman keterampilan dalam membuat film adalah hal mendasar pada proses pembuatan suatu

78

shot e kerajinan

29 29 Ekstrim

close up

Mov

e

Low Angle Tangan caca Ok

30 30 Long

shot

Still Low Angle Timelaps awan

diantara pohon

Ok

31 31 Long

shot

Still Eye Level Timelaps rumah

adat

Ok

32 32 Medium

shot

Still Low Angle Timelaps rumah

adat

Ok

33 33 Medium

shot

Mov

e

Eye Level Dalam gang

rumah adat

Ok

34 34 Medium

shot

Mov

e

Eye Level Penduduk

menggiring ayam

Ok

35 35 Close up Till

up

Low Angle Ayam Ok

36 36 Medium

shot

Still Low Angle Orang cuci

perabotan

Di balongan

Ok

37 37 Close up Still Low Angle Orang cuci

perabotan

Di balongan

Ok

38 38 Medium

shot

Still Eye Level Petani nyangkul

sawah

Ok

39 39 Close up Till

up

Eye level Tangan Petani

nyangkul sawah

Ok

40 40 Long Pan Height Atap Rumah Adat Ok

Page 69: BAB III LAPORAN PRODUKSI...11 BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser Dalam dunia perfilman keterampilan dalam membuat film adalah hal mendasar pada proses pembuatan suatu

79

shot right Angle

41 41 Long

shot

Pan

lift

Height

Angle

Atap Rumah Adat Ok

42 42 Medium Still Eye level Wawancara pak

Ucu

Ok

43 43 Close up Still Eye level Wawancara pak

Ucu

Ok

44 44 Ekstrim

close up

Still Eye level Wajah pak Ucu Ok

45 45 Close up Still Haight

Angle

Tangan pak Ucu Ok

46 46 Long

shot

Still Low Angle Pak ucu berjalan

ke Kantor

HIPANA

Ok

47 47 Medium

shot

Mov

e

Eye level Pak ucu berjalan

ke Kantor

HIPANA

Ok

48 48 Medium

shot

Still Low Angle Ruangan kantor

HIPANA

Ok

49 49 Medium

shot

still Low Angle Timelaps tugu

kujang

Ok

50 50 Long

shot

Still

Zoo

m in-

out

Eye level Jalan raya sekitar

kampung naga

Ok

Page 70: BAB III LAPORAN PRODUKSI...11 BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser Dalam dunia perfilman keterampilan dalam membuat film adalah hal mendasar pada proses pembuatan suatu

80

SPESIFIKASI KAMERA

Model Sony HXR-NX5r

Profesional Camcorder

Valid Pixel 10.37 MP

Valid Video Pixel 1.04 MP

Resolusi 1920x1080 – Full HD

Optical Zoom 20x

Digital Zoom 1,5x

LCD monitor 3.2 inch tipe,Xtrafine LCD

Recording Media SD Card

SDHD Card

Koneksi HD SDi,HDMI Output

TipeBaterai Rechargeable Batery Pack (NP-F570)

Dimensi (WxHxD) 173x187x342 mm (with lens cover)

Berat 2200 gram

Page 71: BAB III LAPORAN PRODUKSI...11 BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser Dalam dunia perfilman keterampilan dalam membuat film adalah hal mendasar pada proses pembuatan suatu

81

3.5 Proses Kerja Editor

Menurut (Himawan Pratista : 2018) “Editing adalah proses pemilihan serta

penyambungan gambar-gambar yang telah diambil.”

Menurut sejarah orang pertama yang membuat film dengan melalui proses

editing adalah melies. Editing yang di lakukanya masih sangat sederhana. Film

pertamanya yang menggambarkan pengalaman orang kebulan, hanya menggunakan

editing untuk menyambung tiap-tiap adegan yang hanya terdiri dari suatu shot untuk

tiap adegannya. Jadi bisa kita bisa menarik kesimpulan pengertian editing adalah

proses penyambungan gambar dari bayak shot tunggal sehingga menjadi kesatuan

cerita yang utuh. Editor menyusun shot-shot tersebut sehingga menjadi sebuah scane,

kemudian dari penyusun scane-scane tersebut akan tercipta sequence sehingga pada

akhirnya akan tercipta sebuah film yang utuh.

3.5.1 Pra produksi

Menurut (Irwanto, dkk : 2019) “Pra produksi merupakan tahapan yang

penting dalam sebuah prosuksi acara. Dalam tahap ini semua persiapan sebelum

pelaksanaan produksi dilakukan. Semakin baik persiapan yang di lakukan maka

semakin baik pula program yang di tayangkan.”

Pada tahap pra produksi seorang editor mempunyai tugas yaitu, setelah

menerima naskah kemudian editor merencanakan konsep editing seperti apa yang

akan di pakai kemudian melihat dan meningatkan sutradara shot apa yang penting

dan tidak boleh di hilangkan, kemudian berdiskusi dan memberi masukan dengan

sutradara untuk mencari stock shot yang dapat digunakan serta angle yang tepat

untuk produksi yang akan dilaksanakan, berdiskusi dengan departemen dan crew

Page 72: BAB III LAPORAN PRODUKSI...11 BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser Dalam dunia perfilman keterampilan dalam membuat film adalah hal mendasar pada proses pembuatan suatu

82

yang lain untuk pembahasan teknis, bersama produser dan sutradara membicarakan

proses pasca produksi yang akan berlangsung baik dari sisi peralatan maupun dari

sisi budgeting, bersama tim melaksanakan survey lokasi untuk menentukan

kesesuaian dengan gambar dan naskah yang telah di buat.

3.5.2 Produksi

Menurut (Irwanto dkk : 2019) “Tahap ini adalah proses untuk merubah

naskah ke dalam bentuk gambar. Perubahan visual ini bertujuan program yang di

buat dapat di nikmati oleh penonton dan pesan yang ingin di sampaikan tercapai.”

Pada tahap produksi editor bertugas membantu atau mengawal sutradara

dalam hal shot yang akan di ambil agar jangan sampai terlewat. Editor juga

bertanggung jawab untuk membantu mengawasi pendistribusian dan kondisi materi

produksi sampai ke meja editing.

3.5.3 Pasca Produksi

Menurut (Anton Mabruri KN : 2019) “Pascaproduksi adalah tahapan akhir

dari sebuah proses rangkaian pembuatan karya visual, dalam hal ini penulis

mengaitkanya dengan program acara televisi baik news, drama dan non drama.”

Pada tahap pascaproduksi tugas editor selanjutnya adalah loging yaitu

merivew bahan yang telah di hasilkan pada saat produksi kemudian di dalam

computer data di pilih dan dipilih untuk di masukan ke dalam folder yang terdiri dari

folder good,not good dan choose. Proses ini bertujuan untuk antisipasi dari penuhnya

kapasitas harddisk.

Page 73: BAB III LAPORAN PRODUKSI...11 BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser Dalam dunia perfilman keterampilan dalam membuat film adalah hal mendasar pada proses pembuatan suatu

83

Kemudian capture adalah proses memasukan atau mentransfer gambar dan

suara yang telah di logging ke dalam jendela project. Lalu offline editing adalah

memanggil file gambar yang telah di logging dan di capute untuk di urutkan sesuai

konsep cerita, offline editing bisa di sebut juga edit mentah, sebab tahap ini hanya

baru menyusun sesuai skenario.

Kemudian online editing adalah proses memperhalus hasil offline,

memperbaiki kualitas hasil dan memberikan tambahan transisi serta efek khusus

yang di butuhkan. Grading color juga sangat penting dalam tahapan ini.

Kemudian mixing adalah proses synchronizing audio dan juga pemberian

ilustrasi music mapun audio efek khusu yang di butuhkan, bagian yang harus di

mixing pada saat proses ini adalah dialog, efek, dan musik.

Kemudian distribute adalah tahapan akhir dari suatu tahap editing dimana file

projek akan di export sesuai kebutuhan pada saat akan screening atau pemutaran.

Umumnya pada saat melakukan distribute semua file video yang telah selesai di

picture look melalui tahap render.

3.5.4 Peran Dan Tanggung Jawab Editor

Menurut (Anton Mabruri KN : 2019) “Peran seorang editor atau penyunting gambar adalah bagaimana mengemas atau membungkus materi pengambilan gambar untuk kemudian disusun kembali menjadi sebuah jalinan cerita yang memiliki dramatisi dan estetis. Jika dalam suatu penggarapan program acara televisi, video dan film pada saat tahap produksi menjadi tanggung jawab sutradara maka dalam tahap pascaproduksi editor yang bertanggung jawab penuh.”

Penulis menganalisa dan memahami scenario untuk mempersiapkan konsep yang

akan di gunakan. Berperan sebagai penncatat timecode, mengingatkan sutradara

apabila ada shot-shot yang terlewat saat produksi. Memberikan saran kepada

sutradara apabila ada pengambilan shot yang kurang baik, menyiapkan teknis untuk

Page 74: BAB III LAPORAN PRODUKSI...11 BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser Dalam dunia perfilman keterampilan dalam membuat film adalah hal mendasar pada proses pembuatan suatu

84

proses editing berupa hardware dan software. Memilih shot-shot terbaik

berdasarkan timecode, berkerja sama dengan sutradara saat proses editing.

Bertanggung jawab penuh atas penyelesaian hasil akhir suatu karya audio visual.

3.5.5 Proses Penciptaan Karya

A. Konsep Kreatif

Dalam konsep editing program dokumenter “Pelosok Galuh Pasundan” editor

menjelaskan isi dari produksi yang akan dikerjakan diawali dengan opening bumper

yang berupa judul program dokumenter, logo, bars and tones, dan counting leader.

Kemudian masuk bumper roaster yang diawali dengan cuplikan-cuplikan video

dokumenter “Pelosok Galuh Pasundan” yang dilengkapi dengan backsound dan

tampilan effect atau transisi, dan font-font program acara. Untuk soal transisi editor

sudah memilih transisi yang ada di adobe premier pro cc dan juga mendownload

beberapa plug in transisi. Pada tahap proses akhir editing editor akan menata audio,

sound effect, credit tittle, dan bts untuk penutup acara atau program. Referensi yang

saya ambil seperti acara Net TV yang berjudul Indonesia Bagus. Dokumenter ini dari

segi kreatif tidak terlalu banyak menggunakan transisi tetapi lebih memperkuat alur

cerita dokumenter tersebut. Sehingga penonton bias merasakan dan menikmati

program dokumenter tersebut.

Untuk penggunaan warna dalam program dokumenter Pelosok Galuh

Pasundan adalah natural. Karena untuk menyatukan kesan Real atau sungguhan. Apa

adanya tidak ada yang di buat-buat, backsound music juga akan menggunakan unsur

seperti rock, pop, dan indie untuk membangun atmosfer penonton. Bila ada gambar

sedih editor akan memasukan backsound pop atau indie, bila ceria dan temponya

agak cepat kami beri backsound rock.

Page 75: BAB III LAPORAN PRODUKSI...11 BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser Dalam dunia perfilman keterampilan dalam membuat film adalah hal mendasar pada proses pembuatan suatu

85

B. Konsep Produksi

Proses editing ini menggunakan system perekam gambar yang berurutan jadi

susunan gambar yang diinginkan sesuai dengan susunan gambar pada naskah secara

konsisten. Dalam konsep editing program Kampung naga ini, editor akan

menjelaskan isi dari produksi yang akan dikerjakan diawali dengan munculnya

opening bumper yang berupa judul program, logo, bars and tones, counting leaders

dan kemudian diisi dengan cuplikan-cuplikan gambar yang menarik dan menyatu

dengan program yang akan dibuat.

Selama 30 menit Kampung Naga akan menggunakan beberapa jenis transisi

yang sudah tersedia pada software editing. Akan disiapkan pula bumper out pada

akhir program dokumenter untuk menandakan berakhirnya film dokumenter. Akhir

proses editing editor akan menggabungkan audio, sound effect, dan kerabat kerja

pada akir karya program.

Mulai dari awal hingga akhir, editor menggunakan transisi dengan cara

mengatur adjustment layaryang didukung dengan sound effect yang tepat agar

mendukung keserasian gambar.

C. Konsep Teknis

Teknik edting terdiri dari empat metode yang biasa di gunakan dalam proses

editing yaitu penyambungan film atau film splicing, tape to tape, metode non liniear

(komputer atau digital) dan live editing. Dalam program dokumenter plosok galuh

pasundan metode editing yang kami pilih adalah metode non liniear (komputer atau

digital) karena metode ini menggunakan alat bantu seperti komputer sebagai alat

editing sehingga editing bisa dilakukan secara lebih maksimal. Hasil rekaman video

tidak langsung dilakukan editing menggunakan tape recorder melainkan dipindah

Page 76: BAB III LAPORAN PRODUKSI...11 BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser Dalam dunia perfilman keterampilan dalam membuat film adalah hal mendasar pada proses pembuatan suatu

86

terlebih dahulu kedalam hardisk penyimpanan di komputer. Selanjtnya video di edit

dengan komputer menggunakan software editing video.

Ketika proses shooting selesai, maka tahap selanjutnya yakni editing sebagai

bagian dari proses paska produksi, merupakan tahapan yang sangat menarik dalam

pembuatan documenter. Kolaborasi atau kerjasama antar sutradara dengan editor

sudah dimulai. Seperti halnya dalam editing feature film,editing documenter ada

beberapa tahap yang kita ingin lakukan seperti preview hasil shooting, logging secara

sederhana seperti pencatatan time code seluruh shot hasil shooting, melaukan paper

edit,editing assembly tahap ini dilakukan untuk melihat gambar secara umum

dokumenter tersebut belum ada music serta voice over serta efek yang jelas dan

tahap ini bertujuan untuk mempermudah editor untuk bisa membayangkan tema apa

yang bisa dibuat atau tidak terpakai, kemudian rough cut atau memotong kasar, fine

cut dan picture locked.

Untuk software yang digunakan adalah adobe premiere pro cc, alasan saya

memilih software ini karena dapat menscreenshot video dari camcorder, dengan

catatan harus terhubung dengan PC atau laptop. Memiliki tiga title judul,

memudahkan kamu memberikan judul. Memiliki timeline yang bervariasi. Variasi

timeline ini tidak hanya dapat digunakan untuk memvideo sebanyak 99 kolom.

Audio juga dapat menampung 99 kolom.Tersedia fitur explorer built-in yang dapat

digunakan untuk browsing dan pengelolaan file. Memiliki priview antarmuka untuk

memudahkan proses editing. Ketelitian waktu cepat, sekitar 0.01 detik dengan tetap

menggunakan kualitas lebih bagus. Memiliki fitur efek untuk menarik hasil editan.

Tersedia media encorder dan fitur auto save project. Fitur auto save project berfungsi

untuk penyimpanan hasil editing ketika terjadi listri mati, maka akan melakukan

save.

Page 77: BAB III LAPORAN PRODUKSI...11 BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser Dalam dunia perfilman keterampilan dalam membuat film adalah hal mendasar pada proses pembuatan suatu

87

3.5.6 Kendala dan Solusi

A. Pra Produksi

Kurangnya komunikasi dan waktu untuk meeting antar crew, sehingga

persiapan dan penentuan konsep kurang matang mendekati proses produksi.

Solusinya intruksi, saran, berbagai tugas dan penyampaian saran

disampaikan melalui whatsapp.

B. Produksi

Kendala kami pada saat produksi adalah tidak adanya jangkauan listrik

terdekat dikampung naga ini. Solusinya adalah kami mempersiapkan baterai

cadangan. Lalu kendala lainnya adalah kami harus menunggu narasumber

kami yang sedang banyak kegiatan. Solusinya kami menunggu pekerjaan

narasumber kami selesai.

C. Pasca Produksi

Kendala kami pada saat pasca produksi adalah kurangnya stockshoot

gambar dan solusi dari kami adalah mengganti dengan gambar yang lain

Page 78: BAB III LAPORAN PRODUKSI...11 BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser Dalam dunia perfilman keterampilan dalam membuat film adalah hal mendasar pada proses pembuatan suatu

88

Konsep Penulis Naskah

Konsep Penulis naskah untuk program “Kampung Naga” ini saya sebagai

penulis naskah membuat cerita tentang Profil Kampung Naga. Saya membuat cerita

berisikan tentang profile, keadaan, dan sosok tokoh pemimpin dikampung naga

yang bernama ucu suherlan dan pak tatang dalam dua narasumber saya membuat

film ini dan narasumber menjawab dengan pertanyaan yang saya buat yang

berisikan tentang keseharian kampung naga dan masa jabatan yang pemimpin

kampung naga pimpin dan pak tatang sebagai pemimpin humas yang kalau

dijakarta bisa disebut RT dan saya membuat pertanyaan kepada pak tatang yang

berisikan tentang sudut pandang pemimpin kampung naga di masa sekarang.

Konsep produksi ini saya dan crew ingin mengembalikan dan mengingat

dengan sejarah karena mungkin masa muda ada yang pintar untuk mengingat sejarah

dan ada yang sebagian sibuk dengan masa malas dijaman sekarang ini. Konsep ini

semoga pemirsa ataupun penonton bisa mengambil pelajaran dan selalu bersemangat

untuk menghasilkan karya meski itu mudah namun berbanding tidak sesuai dengan

apa yang dikatakan. Konsep produksi saya bekerja sama dengan editor untuk

membuat naskah V.O atau voice over dalam menyesuaikan dengan gambar dan

transkip wawancara narasumber.

Page 79: BAB III LAPORAN PRODUKSI...11 BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser Dalam dunia perfilman keterampilan dalam membuat film adalah hal mendasar pada proses pembuatan suatu

89

PROSES PEMBUATAN PROGRAM ID

1. Bars and tone

GAMBAR III.2

2. Logo BSI

GAMBAR III.3

Production Company : ScareCrow Production Produser : Shalsabilla

Project Title : Pelosok Galuh Pasundan Director : Arif Surahman Durasi : 30 Menit

Page 80: BAB III LAPORAN PRODUKSI...11 BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser Dalam dunia perfilman keterampilan dalam membuat film adalah hal mendasar pada proses pembuatan suatu

90

3. Program Id

GAMBAR III.4

4. Counting Leader

GAMBAR III.5

5. OBB dan Judul Program

GAMBAR III.6

Page 81: BAB III LAPORAN PRODUKSI...11 BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser Dalam dunia perfilman keterampilan dalam membuat film adalah hal mendasar pada proses pembuatan suatu

91

6. Content

GAMBAR III.7

7. Credit Title

GAMBAR III.8

8. Copy Right

GAMBAR III.9

Page 82: BAB III LAPORAN PRODUKSI...11 BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser Dalam dunia perfilman keterampilan dalam membuat film adalah hal mendasar pada proses pembuatan suatu

92

9. Cv Crew

GAMBAR III.10

10. Behind The Scene

GAMBAR III.11

Page 83: BAB III LAPORAN PRODUKSI...11 BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser Dalam dunia perfilman keterampilan dalam membuat film adalah hal mendasar pada proses pembuatan suatu

93

LAPORAN EDITING

TABEL III.12

No Time Ext/Int Keterangan

Visual Sfx Audio Transisi Video

effect

Durasi

1 00:00:00

00:00:05

- Bars and

tone

suara

sensor

- Cutting - 5 Detik

2 00:00:05

00:00:10

- Logo Bsi - - Cutting - 5 Detik

3 00:00:10

00:00:15

- Id

Program

- - Cutting - 5 Detik

4 00:00:15

00:00:17

- Counting

Lrader

Suara

Count

ing

Lrade

r

- Cutting - 3 Detik

5 00:00:17

-

00:00:18

Adjusme

n layer

- - Cutting - 14

Detik

6 00:00:18

-

00:01:18

Ext Time

laps

- Audio

mashi

ne

Cutting - 1 Menit

Production Company : ScareCrow Production Produser : Shalsabilla

Project Title : Pelosok Galuh Pasundan Director : Arif Surahman Durasi : 30 Menit

Page 84: BAB III LAPORAN PRODUKSI...11 BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser Dalam dunia perfilman keterampilan dalam membuat film adalah hal mendasar pada proses pembuatan suatu

94

7 00:01:18

00:04:03

Ext Patung

Pusaka

Kujang

- Suara

seruli

ng

sunda

Cutting - 3 Detik

8 00:04:02

00:09:19

Ext Kendara

an Mobil

- Suara

seruli

ng

sunda

Cutting - 5 Detik

9 00:09:19

00:14:15

Ext Kendara

an Mobil

- Suara

seruli

ng

sunda

Cutting - 5 Detik

10 00:14:15

00:17:23

Ext Time

Laps

Gunung

Galungg

ung

- Suara

seruli

ng

sunda

Cutting - 3 Detik

11 00:17:23

00:20:14

Ext Area

Persawa

han

- Suara

seruli

ng

sunda

Cutting - 3 Detik

12 00:20:14

00:24:17

Ext Area

Persawa

han

- Suara

seruli

ng

sunda

Cutting - 4 Detik

13 00:24:17

00:26:20

Ext Berjalan

ya Pa

Tatang

Di Area

Persawa

han

- Suara

seruli

ng

sunda

Cutting - 2 Detik

14 00:26:20 Ext Tumbuk - Suara Cutting - 4 Detik

Page 85: BAB III LAPORAN PRODUKSI...11 BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser Dalam dunia perfilman keterampilan dalam membuat film adalah hal mendasar pada proses pembuatan suatu

95

00:30:18

Padi/Les

ung

seruli

ng

sunda

15 00:30:18

00:33:10

Ext Ayak

Padi

- Suara

seruli

ng

sunda

Cutting - 3 Detik

16 00:33:10

00:36:18

Ext Tumbuk

Padi/Les

ung

- Suara

seruli

ng

sunda

Cutting - 3 Detik

17 00:36:18

00:40:18

Ext Petunjuk

Jalan

- Suara

seruli

ng

sunda

Cutting - 4 Detik

18 00:40:18

00:45:18

Ext Gapura

Kampun

g Naga

- Suara

seruli

ng

sunda

Cutting - 5 Detik

19 00:45:18

00:54:07

Ext Kampun

g Naga

- Suara

seruli

ng

sunda

Cutting - 10

Detik

20 00:54:07

01:30:15

Int Wawanc

ara Pa

Ucu

ketua

Hipana/

Kuncen

- Suara

seruli

ng

sunda

Cutting - 36

Detik

21 01:30:15

01:35:01

Ext Struktur

Hipana

- Suara

seruli

ng

Cutting - 5 Detik

Page 86: BAB III LAPORAN PRODUKSI...11 BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser Dalam dunia perfilman keterampilan dalam membuat film adalah hal mendasar pada proses pembuatan suatu

96

sunda

22 01:35:01

01:39:01

Ext Piagam

Pengharg

aan

- Suara

seruli

ng

sunda

Cutting - 4 Detik

23 01:39:01

01:45:11

Int Wawanc

ara Pa

Ucu

ketua

Hipana/

Kuncen

- Suara

seruli

ng

sunda

Cutting - 9 detik

24 01:45:11

01:57:01

Ext Kampun

g Naga

- Suara

seruli

ng

sunda

Cutting - 8 Detik

25 01:57:01

02:24:04

Int Wawanc

ara Pa

Ucu

ketua

Hipana/

Kuncen

- Suara

seruli

ng

sunda

Cutting - 27

Detik

26 02:24:04

02:32:02

Ext Usaha Pa

Ucu

- Suara

seruli

ng

sunda

Cutting - 8 Detik

27 02:32:02

02:44:17

Int Wawanc

ara Pa

Ucu

ketua

Hipana/

Kuncen

- Suara

seruli

ng

sunda

Cutting - 12

Detik

28 02:44:17 Ext Time - Suara Cutting - 30

Page 87: BAB III LAPORAN PRODUKSI...11 BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser Dalam dunia perfilman keterampilan dalam membuat film adalah hal mendasar pada proses pembuatan suatu

97

03:14:06

Laps

Kampun

g Naga

dan

Rumah

Kampun

g Naga

seruli

ng

sunda

Detik

29 03:14:06

03:36:14

Ext Kerajina

n

Kampun

g Naga

- Suara

seruli

ng

sunda

Cutting - 22

Detik

30 03:36:14

03:39:06

Int Wawanc

ara Pa

Ucu

ketua

Hipana/

Kuncen

- Suara

seruli

ng

sunda

Cutting - 3 Detik

31 03:39:06

03:46:24

Ext Suasana

Kampun

g Naga

- Suara

seruli

ng

sunda

Cutting - 7

DETIK

32 03:46:24

03:52:18

Int Wawanc

ara Pa

Ucu

ketua

Hipana/

Kuncen

- Suara

seruli

ng

sunda

Cutting - 6 Detik

33 03:52:18

04:02:03

Ext Lingkun

gan

Kampun

g Naga

- Suara

seruli

ng

sunda

Cutting - 10

Detik

34 04:02:03 Int Wawanc - Suara Cutting - 11

Page 88: BAB III LAPORAN PRODUKSI...11 BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser Dalam dunia perfilman keterampilan dalam membuat film adalah hal mendasar pada proses pembuatan suatu

98

04:13:23

ara Pa

Ucu

ketua

Hipana/

Kuncen

seruli

ng

sunda

Detik

35 04:13:23

04:29:13

Ext Aktifitas

Warga

Kampun

g Naga

- Suara

seruli

ng

sunda

Cutting - 15

Detik

36 04:29:13

04:33:23

Int Wawanc

ara Pa

Ucu

ketua

Hipana/

Kuncen

- Suara

seruli

ng

sunda

Cutting - 4 Detik

37 04:33:23

04:43:05

Ext Suasana

Kampun

g Naga

- Suara

seruli

ng

sunda

Cutting - 10

Detik

38 04:43:05

04:55:03

Ext Tebing

Kampun

g Naga

- Suara

seruli

ng

sunda

Cutting - 12

Detik

39 04:55:03

05:01:17

Int Wawanc

ara Pa

Ucu

ketua

Hipana/

Kuncen

- Suara

seruli

ng

sunda

Cutting - 6 Detik

40 05:01:17

05:26:16

Ext Suasana

Kampun

g Naga

- Suara

seruli

ng

Cutting - 25

Detik

Page 89: BAB III LAPORAN PRODUKSI...11 BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser Dalam dunia perfilman keterampilan dalam membuat film adalah hal mendasar pada proses pembuatan suatu

99

sunda

41 05:26:16

05:31:24

Int Wawanc

ara Pa

Ucu

ketua

Hipana/

Kuncen

- Suara

seruli

ng

sunda

Cutting - 5 Detik

42 05:31:24

05:38:13

Ext Nama

Hipana

- Suara

seruli

ng

sunda

Cutting - 7 Detik

43 05:38:13

06:21:01

Int Wawanc

ara Pa

Ucu

ketua

Hipana/

Kuncen

- Suara

seruli

ng

sunda

Cutting - 59

Detik

44 06:21:01

06:35:13

Ext Nama

Hipana

- Suara

seruli

ng

sunda

Cutting - 14

Detik

45 06:35:13

07:22:01

Int Wawanc

ara Pa

Ucu

ketua

Hipana/

Kuncen

- Suara

seruli

ng

sunda

Cutting - 13

Detik

46 07:22:01

07:35:10

Ruangan

Hipana

- Suara

seruli

ng

sunda

Cutting - 13

Detik

47 07:35:10 Int Wawanc - Suara Cutting - 52

Page 90: BAB III LAPORAN PRODUKSI...11 BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser Dalam dunia perfilman keterampilan dalam membuat film adalah hal mendasar pada proses pembuatan suatu

100

08:16:17

ara Pa

Ucu

ketua

Hipana/

Kuncen

seruli

ng

sunda

Detik

48 08:16:17

08:26:16

Ext Suasana

Kampun

g Naga

- Suara

seruli

ng

sunda

Cutting - 10

Detik

49 08:26:16

11:29:00

Int Wawanc

ara Pa

Ucu

ketua

Hipana/

Kuncen

- Suara

seruli

ng

sunda

Cutting - 55

Detik

50 11:29:00

11:35:05

Ext Suasana

Kampun

g Naga

- Suara

seruli

ng

sunda

Cutting - 14

Detik

51 11:35:05

11:48:08

Int Wawanc

ara Pa

Ucu

ketua

Hipana/

Kuncen

- Suara

seruli

ng

sunda

Cutting - 13

Detik

52 11:48:08

11:57:18

Ext Suasana

Kampun

g Naga

- Suara

seruli

ng

sunda

Cutting - 11

Detik

53 11:57:18

12:27:08

Int Wawanc

ara Pa

Ucu

- Suara

seruli

ng

Cutting - 87

Detik

Page 91: BAB III LAPORAN PRODUKSI...11 BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser Dalam dunia perfilman keterampilan dalam membuat film adalah hal mendasar pada proses pembuatan suatu

101

ketua

Hipana/

Kuncen

sunda

54 12:27:08

12:32:18

Ext Suasana

Kampun

g Naga

- Suara

seruli

ng

sunda

Cutting - 15

Detik

55 12:32:18

14:46:17

Ext Wawanc

ara Pa

Tatang

Humas

Hipana

- Suara

seruli

ng

sunda

Cutting - 78

Detik

56 14:46:17

15:01:21

ext Pengunju

ng

- Suara

seruli

ng

sunda

Cutting - 5 Detik

57 15:01:21

16:08:14

ext Wawanc

ara Pa

Tatang

Humas

Hipana

- Suara

seruli

ng

sunda

Cutting - 7 Detik

58 16:08:14

18:23:17

Int Wawanc

ara Pa

Ucu

ketua

Hipana/

Kuncen

- Suara

seruli

ng

sunda

Cutting - 15

Detik

59 18:23:17

20:13:00

Int Wawanc

ara Pa

Ucu

ketua

Hipana/

- seruli

ng

sunda

Cutting - 2 Menit

Page 92: BAB III LAPORAN PRODUKSI...11 BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser Dalam dunia perfilman keterampilan dalam membuat film adalah hal mendasar pada proses pembuatan suatu

102

Kuncen

Page 93: BAB III LAPORAN PRODUKSI...11 BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser Dalam dunia perfilman keterampilan dalam membuat film adalah hal mendasar pada proses pembuatan suatu

103

SPESIFIKASI EDITING

HARDWARE

1. Procesor : Intel(R) Core(TM) i3-3240 CPU @ 3.40GHz (4 CPUs), ~3.4GHz

2. RAM : 4 GB

3. Hardisk : Transcend 1T

4. Motherboard : H61M-S2PR3

5. VGA : NVIDIA GeForce GTX 550 Ti

6. Soundcard : 2- High Definition Audio Device

ACCESSORIES

1. Monitor : 3230HL / ACER

2. Audio : REXUS

3. Fire Wire :

4. Keyboard : LOGITECH

5. Mouse : ASU

SOFWARE

Nama : Adobe

Premiere Pro CC 2015

Page 94: BAB III LAPORAN PRODUKSI...11 BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1 Proses Kerja Produser Dalam dunia perfilman keterampilan dalam membuat film adalah hal mendasar pada proses pembuatan suatu

104

Animasi : Adobe

Premiere Pro CC 2015

Effect : Adobe

Premiere Pro CC 2015

Audio/Sound : Adobe Premiere Pro CC 2015

Grafis : Adobe Premiere Pro CC 2015