bab iii kualitatif
TRANSCRIPT
-
5/24/2018 BAB III kualitatif
1/11
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Tipe Penelitian
Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif ditujukan
untuk mengumpulkan informasi secara aktual dan terperinci, mengidentifikasikan masalah,
membuat perbandingan atau evaluasi serta menentukan apa yang dilakukan orang lain
dalam menghadapi masalah yang sama dan belajar dari pengalaman mereka untuk
menetapkan rencana dan keputusan pada waktu yang akan datang.
Dalam penelitian deskriptif, dimana penelitian bertujuan untuk menjelaskan
fenomena dengan sedalam-dalamnya melalui pengumpulan data sedalam-dalamnya, tidak
mengutamakan besarnya populasi atau sampling bahkan populasi atau samplingnya sangat
terbatas. Jika data yang terkumpul sudah mendalam dan bisa menjelaskan fenomena yang
diteliti, maka tidak perlu mencari sampling lainnya. Disini yang lebih ditekankan adalah
persoalan kedalaman (kualitas) data bukan banyaknya (kuantitas)
Penelitian deskriptif, dimana penelitian bertujuan untuk memecahkan atau
menjawab permasalahanyang sedang dihadapi pada situasi sekarang. Dilakukan dengan
menempuh langkahlangkah pengumpulan, klasifikasi, analisis data, membuat kesimpulan
dan laporan dengan tujuan awal membuat gambarantentang suatu kejadian secara objektif
dalam suatu deskripsi situasi. Berdasarkan hal tersebut, maka dalam penelitian ini
digunakan metode deskriptif yaitu penelitian yang berusaha untuk menuturkan pemecahanmasalah yang ada sekarang berdasarkan data data, menganalisis dan menginterpretasi
serta bersifat komperatif dan korelatif.
-
5/24/2018 BAB III kualitatif
2/11
Menurut Elviranodalam bukunya yang berjudul Metodologi Penelitian untuk Public
Relations kuantitatif dan kualitatif menyatakan bahwa metode deskriptif mencari teori
bukan mengkaji teori, menitik beratkan pada observasi dan suasana alamiah ( natural
setting ). Peneliti terjun langsung ke lapangan, bertindak sebagai pengamat, mebuat
katagori perilaku, mengamati gejala dan mencatat dalam buku observasi ( instrumennya
adalah pedoman observasi )
Jadi dalam penelitian deskriptif menjelaskan suatu fenomena mengenai masalah
tertentu atau situasi tertentu yang digambarkan atau dilukiskan melalui kata-kata secara
sistematis untuk mengungkap fakta yang ada berkaitan dengan tujuan penelitian.
3.2 Metode Penelitian
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan dan mengolah data yang
sifatnya deskriptif, seperti transkripsi wawancara, catatan lapangan, gambar, foto rekaman
video dan lain-lain. Metode kualitatif ini memberikan informasi yang mutakhir sehingga
bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan serta lebih banyak diterapkan pada
berbagai masalah.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yang sifatnya
deskriptif. Metode kualitatif dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang
diselidiki dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan subyek atau obyek penelitian
(seseorang, lembaga, masyarakat dan lain-lain) pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta
yang tampak atau sebagaimana adanya.Data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar,
dan bukan angka-angka. Data tersebut dapat berasal dari naskah wawancara, catatan-
lapangan, foto, dokumen pribadi, catatan atau memo, dan dokumen resmi lainnya
-
5/24/2018 BAB III kualitatif
3/11
Pendekatan kualitatif dipilih oleh peneliti dengan alasan bahwa dimensi penelitian
yang ingin diungkapkan lebih bersifat kualitatif dari pada pengungkapan dengan data
kuantitatif. Dan pada penelitian kualitatif bersifat deskriptif yang artinya data yang
dikumpulkan berupa data-kata atau gambar bukan berupa angka-angka yang sering
terdapat pada tipe penelitian kuantitatif. Karena sifatnya yang deskriptif maka peneliti akan
mendeskripsikan tentang bagaimana komunikasi Teraupetik dilakukan di Bethsaidah
Hospital. Apa saja yang masih menjadi kelemahannya dan apa saja yang dianggap perlu
untuk dipertahankan dan ditingkatkan kembali, baik dari pihak tim medis maupun dari
kliennya.
3.3 Subjek Penelitian
Dengan adanyaa department Public Relations, peneliti memilih untuk melakukan
observasi dan wawancara mendalam terhadap tim medis dari tenaga keperawatan yang
mana department ini menurut peneliti lebih cenderung mendekati ke arah Public Relations
seperti terdapatnya kegiatan komunikasi interpersonal dan komunikasi berupa sosialisasi
mengenai cara cara menangani masalah prosedur kesehatan di rumah sakit. Pada tim
tenaga kerja keperawatan ini, terdapat 2 sub department yaitu bidang pelayanan
keperawatan dan pelayanan medik yang masing-masing dikepalai oleh seorang manager.
Pemilihan key informan disini adalah pada kedua Manager tersebut yakni:
1.
2.
-
5/24/2018 BAB III kualitatif
4/11
Adapun yang menjadi informan dalam penelitian ini adalah 4 orang yang terdiri dari
2 orang staff dari bidang pelayanan keperawatan dan 2 orang staff dari department
pelayanan medik. Atas permintaan informan maka nama-nama mereka tidak dicantumkan
dalam penelitian ini dengan tujuan dapat memberikan informasi dengan lebih terbuka.
Alasan peneliti memilih key informan dari level manager adalah karena mereka
lebih banyak melakukan komunikasi ke staff dari pada klien. Komunikasi ke staff disini lah
yang menurut peneliti menarik untuk diteliti karena akan adanya dengan jumlah staff dan
klien yang banyak maka komunikasi akan semakin kompleks. Ditambah lagi dengan factor
latar belakang pendidikan dan keterampilan karyawan dan klin yang berbeda-beda serta
adanya factor lain seperti keroyalan karyawan terhadap pekerjaan dan terhadap
perusahaan.
3.4 Tenik Pengumpulan Data
Salah satu hal yang paling penting dalam penelitian adalah data penelitian, karena
melalui data berbagai macam tujuan penelitian dapat dicapai, baik dalam hal menjawab
pertanyaan, maupun pengujian hipotesis. Peneliti menggunakan data primer sebagai teknik
pengumpulan data dalam penelitian ini. Data primer adalah data yang diperoleh langsung
dari obyek yang diteliti / dari sumber pertama baik dari individu atau kelompok. Data primer
diperoleh melalui wawancara mendalam (Indepth Interview) yang dilakukan peneliti kepada
key informan dalam hal ini adalah pimpinan department dan informan yang dalam hal ini
adalah perawat dan klien tersebut. Wawancara mendalam (indepth interview):
Wawancara mendalam adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuanpenelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan
informan atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman
(guide) wawancara di mana pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan sosial
yang relatif lama. Keunggulannya ialah memungkinkan peneliti mendapatkan jumlah data
-
5/24/2018 BAB III kualitatif
5/11
yang banyak, sebaliknya kelemahan ialah karena wawancara melibatkan aspek emosi, maka
kerjasama yang baik antara pewawancara dan yang diwawancari sangat diperlukan.
Wawancara mendalam secara umum adalah proses memperoleh keterangan untuk
tujuan penelitian dengan cara Tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara
dengan informan atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan
pedoman (guide) wawancara, dimana pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan
sosial yang relative lama. Dengan demikian, kekhasan wawancara mendalam adalah
keterlibatannya dalam kehidupan informan.
Pewawancara adalah orang yang menggunakan metode wawancara sekaligus dia
bertindak sebagai pemimpin dalam proses wawancara tersebut. Dia juga berhak
menentukan materi yang akan diwawancarakan serta kapan dimulai dan di akhiri. Namun
kadang kala informan pun dapat menentukan perannya dalam hal kesepakatan mengenai
kapan waktu wawancara mulai dilaksanakan dan di akhiri.Informan adalah orang yang
diwawancarai, diminta informasi oleh pewawancara .
Informan adalah orang yang diperkirakan menguasai dan memahami data,
informasi, ataupun fakta dari suatu obyek penelitian. Hasil suatu wawancara sangat
tergantung kepada cara interviewer dalam mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada
interviewee. Oleh karena itu perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Pertanyaan hendaknya dengan kalimat pendek dan tegas
b. Rumuskan pertanyaan secara netral, jangan memancing ke arah jawaban tertentu
c. Hindarkan pertanyaan yang sifatnya intimidasi
d. Mulailah dengan pertanyaan yang menyenangkan
-
5/24/2018 BAB III kualitatif
6/11
e. Pertanyaan yang memank dianggap perlu untuk betul-betul diseragamkan, dapat
dibacakan seperti membaca sebuah teks secara wajar
f. Setelah pertanyaan dijawab, jawaban segera dicatat pada saat itu pula
Metode wawancara merupakan salah satu metode pengumpulan data yang umum
digunakan untuk mendapatkan data berupa keterangan lisan dari suatu narasumber atau
responden tertentu.Data yang dihasilkan dari wawancara dapat dikategorikan sebagai
sumber primer karena didapatkan langsung dari sumber pertama.
Proses wawancara dilakukan dengan mengajukan pertanyaan kepada narasumber
atau responden tertentu. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh pewawancara tersebut
biasanya telah terstruktur secara sistematis agar didapatkan hasil wawancara yang lebih
spesifik dan terperinci.Walaupun adakalanya wawancara berlangsung tidak terstruktur atau
terbuka sehingga menjadi sebuah diskusi yang lebih bebas. Dalam kasus ini tujuan
pewawancara mungkin berkisar pada sekedar memfasilitasi narasumber atau responden
untuk berbicara.
3.5 Batasan Konsep
3.5.1 Definisi Konsep
Dalam penelitian ini Peneliti membatasi konsep ini pada proses komunikasi
interpersonal antaraperawat dan klien,yakni pada Komunikasi teraupetik, Komunikasi
Interpersonal dan Kinerja
Menurut Barlund, komunikasi timbul didorong oleh kebutuhan kebutuhan untuk
mengurangi rasa ketidakpastian, bertindak secara efektif, mempertahankan dan
memperkuat ego. Yang termasuk dalam bidang ini adalah komunikasi teraupetik,
-
5/24/2018 BAB III kualitatif
7/11
komunikasi internal, hubungan manusia, keterampilan berkomunikasi dan berbicara,
mendengarkan, menulis dan berkomunikasi evaluasi program.
Masuk ke dalam lingkup yang lebih kecil yaitu komunikasi Interpersonal.Komunikasi
Interpersonal adalah interaksi tatap muka antardua atau beberapa orang, di mana pengirim
dapat menyampakan pesan secara langsung dan penerima pesan dapat menerima dan
menanggapi secara langsung pula
Komunikasi yang terjalin diharapkan dapat mengembangkan hubungan yang
teraupetik diantara perawat dank lien, yang dapat menjalin kepercayaan antara klien dan
perusahaan. Kinerja merupakan hasil kerja karyawan dalam bekerja untuk periode waktu
tertentu dan penekanannya pada hasil kerja yang diselesaikan karyawan dalam periode
waktu tertentu
3.5.2 Fokus Penelitian
Fokus penelitian ini adalah terhadap bidang pelayanan keperawatan sebagai key
informan, dan pelayanan medik. Penelitian difokuskan pada bagaimana pola komunikasi
teraupetik yang diterapkan di Bethsaidah hospital denganmelihat proses komunikasi yang
terbagi dalam 2 aspek yaitu:
1. Komunikasi teraupetik dengan berbagai tujuan kepada kliennya.
Komunikasi interpersonal yang dilakukan perawat terhadap kliennya untuk menjalin
hubungan yang terauptik.
Komunikasi yang terjalin baik dari perawat terhadap klien merupakan sikap positif yang
mendukung agar komunikasi dapat berjalan dengan lancar yaitu keterbukaan, empati, sikap
mendukung, sikap positif dan kesetaraan.
-
5/24/2018 BAB III kualitatif
8/11
3.6 Teknik Pengolahan Data
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik analisa data secara deskriptif
kualitatif, dimana bertitik tolak dari paradigm fenomologis yang objektifnya dibangun atas
rumusan tentang situasi tertentu sebagaimana yang dihayati oleh individu atau kelompok
social tertentu dan relevan dengan tujuan penelitian tersebut. Menurut Miles dan
Huberman ada tiga jenis kegiatan dalam analisis / pengolahan data, diantaranya adalah
sebagai berikut:
1. Reduksi data
Reduksi data adalah suatu bentuk analisis yang mempertajam, memilih, memfokuskan,
membuang, menyusun data dalam suatu cara dimana kesimpulan akhir dapat digambarkan.
Reduksi data terjadi secara berkelanjutan hingga laporan akhir
2. Model data
Model data adalah suatu kumpulan informasi yang tersusun yang memperbolehkan
pendeskripsian kesimpulan dan pengambilan tindakan.
Bentuk yang paling sering dari model data kualitatif selama ini adalah teks naratif
3. Penarikan Kesimpulan
Dari permulaan pengumpulan data, peneliti kualitatif mulai memutuskan apakah makna
sesuatu, mencatat keteraturan, pola-pola, penjelasan, konfigurasi yang mungkin, alur sebab-akibat dan proposisi-proposisi
-
5/24/2018 BAB III kualitatif
9/11
3.7 Pengukuran Keabsahan Data
Menggunakan metode triangulasi yakni penggabungan dua metode dalam satu
penelitian diharapkan mendapatkan hasil yang lebih baik apabila dibandingkan dengan
menggunakan satu metode saja dalam suatu penelitian. Sebelum melakukan penelitian
dengan menggunakan metode triangulasi, peneliti harus terlebih dahulu menghitung dan
memperkirakan apakah hasil yang akan diperoleh nantinya dalam peneltian tersebut lebih
baik jika dibandingkan dengan menggunakan satu metode saja. Selain itu juga
diperhitungkan waktu, tenaga dan dana yang dihabiskan dalam penelitian, apakah akan
menghasilkan atau memperoleh hasil yang memuaskan.
Adapun triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
membandingkan hasil pengamatan dengan data hasil wawancara.Triangulasi data adalah
teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu
untuk keperluan pengecekan atau sebagai suatu pembanding terhadap data itu. Teknik
triangulasi y ang paling banyak digunakan adalah pemeriksaan melalui sumber
lainnya.Triangulasi dengan sumber berarti membandingkan dan mengecek balik derajat
kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam
penelitian kualitatif. Hal ini dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara
2. Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yang dikatakan
secara pribadi
3. Membandingkan dengan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian
dengan apa yang dikatakan sepanjang waktu
-
5/24/2018 BAB III kualitatif
10/11
4. Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan
pandangan orang sepertirakyat biasa, orang yang berpendidikan menenagah atau tinggi,
orang berada dan orang pemerintahan
5. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan.
-
5/24/2018 BAB III kualitatif
11/11