bab iii kajian lapangan panti wredha st. theresia...

22
41 BAB III KAJIAN LAPANGAN A. Panti Wredha St. Theresia Dharma Bhakti Kasih 1. Lokasi Kp. Bayan Rt 07/27 Kadipiro, Banjarsari. Telp (0271) 7650467. 2. Sistem Operasional Berdasarkan dengan jam kerja : Hari Senin Sabtu pukul 08.00 17.00 3. Fasilitas 4. Interior System Interior System Keterangan Analisa Penghawaan Penggunaan penghawaan alami kipas angin Dengan penggunaan penghawaan buatan maka ruangan akan terasa nyaman dan cukup dingin, tidak terlalu mengandung polusi udara yang masuk dikarenakan letak panti yang tidak berada di tengah kota Gambar 18 Panti Wredha St. Theresia Dharma Bakti Kasih (Sumber : Dokumen Pribadi Maret 2016) Ruang Sekretariat Kamar VIP 1-3 Bangsal wanita Aula Ruang Cuci dan jemur Ruang Isolasi Ruang Doa Ruang Makan Kapel Ruang Dapur Bangsal Pria

Upload: trinhminh

Post on 16-Feb-2018

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

41

BAB III

KAJIAN LAPANGAN

A. Panti Wredha St. Theresia Dharma Bhakti Kasih

1. Lokasi

Kp. Bayan Rt 07/27 Kadipiro, Banjarsari. Telp (0271) 7650467.

2. Sistem Operasional

Berdasarkan dengan jam kerja :

Hari Senin – Sabtu pukul 08.00 – 17.00

3. Fasilitas

4. Interior System

Interior System Keterangan Analisa Penghawaan

Penggunaan

penghawaan alami

kipas angin

Dengan penggunaan penghawaan

buatan maka ruangan akan terasa

nyaman dan cukup dingin, tidak

terlalu mengandung polusi udara

yang masuk dikarenakan letak panti

yang tidak berada di tengah kota

Gambar 18 Panti Wredha St. Theresia Dharma Bakti Kasih

(Sumber : Dokumen Pribadi Maret 2016)

Ruang Sekretariat Kamar VIP 1-3

Bangsal wanita Aula

Ruang Cuci dan jemur Ruang Isolasi

Ruang Doa Ruang Makan

Kapel Ruang Dapur

Bangsal Pria

42

Pencahayaan

Buatan dan Alami Pencahayaan buatan dengan

menggunakan lampu, pencahayaan

alami dengan menggunakan bukaan

atau ventilasi

Akustik

Pemakaian ceiling

internit, dan

penempatan ruang yang

tepat

Peletakan panti yang tepat yaitu

tidak terlalu dekat dengan jalan

sehingga tidak cukup bising

5. Pelaku Kegiatan, Aktivitas, Kebutuhan Ruang, Fasilitas

Pelaku Kegiatan Aktivitas Kebutuhan Ruang Fasilitas

Pengurus Tidur Ibadat Pribadi Makan Mandi Beraktifitas

Ruang Pengurus Kapel R. Makan Kamar Mandi Aula atas & bawah R. Pengakuan Dosa Sakristi

Tempat tidur Almari Meja – Kursi Rak

Pengunjung

1. Lansia Tidur Bersosialisasi Berkarya Bermain Musik Berdoa Makan Masak Olahraga Keperluan Toilet

Kamar tidur/bangsal Ruang Sosialisasi Kamar Mandi Kapel Aula

Kursi Umat Kursi – Meja Rak Display Almari Rak

2. Pendamping

Lansia

Informasi dan registrasi Keperluan Toilet

Kantor Lavatory

Almari Rak Kursi Meja

Tabel 1 Interior System

(Sumber : Data Pribadi dan Pengamatan)

Tabel 2 Pelaku Kegiatan, Aktivitas, Kebutuhan Ruang, Fasilitas

(Sumber : Data Pribadi dan Pengamatan)

43

6. Warna

Warna merupakan faktor yang sangat penting dalam menentukan

suasana suatu ruang karena warna dapat memberi kesan pada setiap

ruangan. Dalam Panti Wredha St. Theresia Dharma Bhakti Kasih ini

warna yang digunakan adalah warna-warna coklat, krem, putih serta bahan

– bahan dari kayu.

7. Furniture

Furniture yang digunakan dalam Panti Wredha St. Theresia Dharma

Bhakti Kasih sebagian besar furniture yang digunakan menggunakan

bahan dari kayu dengan finishing farnish. Serta Furniture yang ada belum

ergonomis dikarenakan memang diarancang tidak khusus bagi lansia

namun hanya memanfaatkan furntiure yang sudah ada.

8. Unsur Pembentuk Ruang

Unsur Pembentuk

Ruang

Jenis Bahan Warna Analisa

Lantai

Keramik Putih polos,

keramik motif,

tegel serta

penggunaan karet

pada setiap ramp

Mudah dibersihkan, namun

licin

Dinding

Plester

Keramik

Finishing cat

Coklat, Krem, dan

Putih serta

keramik motif

Penggunaan plester dapat awet

Ceiling

Enternit Finishing cat putih Terlihat bersih, mudah

pemasangan

Tabel 3 Unsur Pembentuk Ruang

(Sumber : Data Pribadi dan Pengamatan)

44

9. Sistem Keamanan

Belum menggunakan sistem keamanan

B. Gereja St. Antonius, Purbayan, di Surakarta

1. Lokasi

Jl. Arifin No. 1, Kelurahan Kampung Baru, Kecamatan Pasar

Kliwon, Jawa Tengah 57111, Indonesia. Telp (0271) 656636 ; Fax (0271)

636324.

2. Sejarah

Proses pembangunan Gereja Purbayan dimulai oleh Pastor Cornelis

Stiphout, SJ. Yang berkarya di Ambarawa tahun 1905 – 1918. Pada

tanggal 29 Oktober 1905 beliau mendapat izin untuk mengadakan

semacam undian bagi pembangunan Gereja di Surakarta ini. Usaha ini

berhasil. Akhirnya Gereja St. Antonius ini berdiri sejak November 1916

dengan surat pengangkatan tahun 1918 dan menjadi gereja katolik pertama

di kota Surakarta.

Pembangunan Gereja Purbayan ini juga berkat bantuan seorang

donator dari Belanda yang mempunyai devosi kuat kepada St. Antonius

Padua (maka demikianlah nama St. Antonius Padua melekat pada gereja

ini). Sang donatur ini juga membantu pembangunan gereja yang lain yakni

Gereja St. Antonius Muntilan dan Gereja St. Antonius Kotabaru

Jogjakarta. Yang pertama kali dibangun adalah Muntilan Purbayan baru

kemudian Kotabaru.

Gambar 19 Gereja Katolik St. Antonius

Purbayan (Sumber : Dokumen Pribadi Maret 2016)

45

Sebelum gereja berdiri, sudah didirikan sebuah pastoran. Untuk

penyelenggaraan misa pertama kali dilakukan di Pastoran pada tanggal 22

Desember 1907. Pada bulan November 1916 Gereja St. Antonius

Purbayan berdiri dan yang menjadi pastor paroki pertama adalah Pastor C.

Stiphout, SJ. Dengan surat pengangkatan pada tahun 1918.

Tumbuhnya panggilan hidup tidak bisa dilepaskan dari peran pastor

paroki waktu itu yakni Pastor Bartolomeus Hagdorn, SJ. (1931-1936).

Beliau diangkat menjadi pastor paroki pada tanggal 14 Agustus 1931

menggantikan Pastor Koch, SJ. Pastor B. Hagdom, SJ. Banyak membina

kaum muda sehingga menumbuhkan panggilan di kalangan mereka

Gereja St. Yusuf

Gedangan, Semarang

1809

Gereja St. Yusuf

Ambarawa

1896

Gereja St. Antonius Padua

Surakarta 1859 Paroki :

1916

Gereja St. Petrus

Purwosari

1940

Gereja St. Paulus

Kleco

1980

Gereja St. Cornelius

Madiun I

1897

Gereja Regina Pacis

Bedono

1966

Gereja San Inigo

Dirjodipuran

1972

Gereja St. Maria Regina

Purbowardayan

1961

Gereja Hati Kudus

Yesus Sukoharjo

1978

Gereja St. Maria Palur

1996

Bagan 2 Lahirnya Gereja Katolik di Surakarta

(Sumber : Buku Petunjuk Gereja Katolik Indonesia 2005)

46

Bagan 3 Susunan Pengurus Dewan Paroki St. Antonius

(Sumber : Buku Gereja St. Antonius 2015)

47

3. Sistem Operasional

Misa Harian :

Senin-Sabtu : Pukul 05.30 dan 06.15 Jumat Pertama : Pukul 05.30, 06.15, dan 17.00

Misa Sabtu/ Minggu :

Sabtu Sore : Pukul 16.30 dan 18.00 Minggu : Pukul 05.30 , 07.00 , 08.30 , 16.30 , dan 18.00

4. Pelaku Kegiatan, Aktivitas, Fasilitas, Kebutuhan Ruang

Pelaku Kegiatan Aktivitas Kebutuhan Ruang Fasilitas

Romo Paroki Tidur Ibadat Meditasi Pribadi Makan Mandi Beraktifitas Sakramen Tobat Pembaptisan Sakramen Pernikahan

Pastoran Gereja – Panti Imam R. Makan Kamar Mandi Aula atas & bawah R. Pengakuan Dosa Sakristi

Tempat tidur Almari Meja – Kursi Rak

Pengunjung

1. Umat Ibadat Kamar Mandi Sakramen Tobat Membeli Peralatan Rohani Kredit Uang Berdoa

Nave – Bangku Umat Kamar Mandi R. Pengakuan Dosa Aula atas & bawah Toko Buku Devosional Credit Union (CU) Cempaka Taman Doa (Gua Maria)

Kursi Umat Kursi – Meja Rak Display Almari Rak

2. PIA Sekolah Minggu

Ruang PIA

Almari Rak Tikar

3. PIR Rapat Bernyanyi Berkumpul

Ruang PIR Almari Rak Tikar

4. OMK Rapat Bernyanyi Berkumpul

Ruang OMK Almari Rak Tikar

5. Umat yang

Sakit

Berobat Ruang Kesehatan

Berobat

Sekretariat Paroki Memperlancar komunikasi

diantara semua pihak yang

berkaitan dengan segala

Ruang Sekretariat Kursi – Meja Rak Almari

48

macam info di gereja

Tim Keuangan Memanajemen keuangan

dan harta benda paroki

serta mengawasi

pengelolaannya

Ruang Bendahara Kursi – Meja Rak Almari

Pencatat Sipil Mencatat perkawinan

yang telah diresmikan

agama

Ruang Pencatatan Sipil Kursi – Meja Almari

5. Interior System

Interior System Keterangan Analisa

Penghawaan

Penggunaan penghawaan

buatan seperti AC (di

dalam gereja) dan kipas

angin (di semua ruangan

kecuali Kamar mandi)

Dengan penggunaan penghawaan buatan

maka ruangan akan terasa nyaman dan

cukup dingin serta mengurangi polusi udara

yang masuk dikarenakan letak gereja yang

berada di tengah kota

Pencahayaan

Buatan dan Alami Pencahayaan buatan dengan menggunakan

lampu, pencahayaan alami dengan

menggunakan bukaan atau ventilasi

Akustik

Pemakaian dinding batu

bata, ceiling internit, dan

penempatan ruang yang

kurang tepat

Peletakan ruang ibadat/ gereja yang kurang

tepat yaitu terlalu dekat dengan jalan

sehingga masih cukup bising pada saat

melakukan ibadat

Tabel 4 Pelaku Kegiatan, Aktivitas, Fasilitas, Kebutuhan Ruang

(Sumber : Data Pribadi dan Pengamatan)

Tabel 5 Interior System

(Sumber : Data Pribadi dan Pengamatan)

49

6. Warna

Warna merupakan factor yang sangat penting dalam menentukan

suasana suatu ruang karena warna dapat memberi kesan pada setiap

ruangan. Dalam Gereja Khatolik St.Antonius Purbayan ini warna yang

digunakan adalah warna-warna coklat, krem, putih serta bahan – bahan

dari kayu.

7. Furniture

Furniture yang digunakan dalam Gereja St. Antonius Purbayan ini

cukup sederhana dan simple karena sebagian besar furniture yang

digunakan menggunakan bahan dari kayu dengan finishing cat duco.

Gambar 21 Kursi Aula

Gambar 20 Furniture untuk pengakuan dosa

(Sumber : Data Pribadi dan Pengamatan)

Gambar 23 Kotak teks misa

Gambar 22 Furniture kursi untuk nave

(Sumber : Data Pribadi dan Pengamatan)

50

8. Unsur Pembentuk Ruang

Unsur Pembentuk

Ruang

Jenis Bahan Warna Analisa

Lantai

Keramik Putih polos dan

keramik motif

Mudah dibersihkan, terlihat

elegan

Dinding

Plester

Keramik

Panel Kayu

Finishing cat

Coklat, Krem, dan

Putih serta

keramik motif

Penggunaan plester dapat awet

serta penggunaan panel kayu

menimbulkan kesan lebih

hangat serta dapat membantu

meredam suara.

Ceiling

Gypsum Finishing cat putih Terlihat bersih dan elegan

Tabel 6 Unsur Pembentuk Ruang

(Sumber : Data Pribadi dan Pengamatan)

Gambar 25 Furniture di Panti Imam

Gambar 24 Almari di Aula

(Sumber : Data Pribadi dan Pengamatan)

51

9. Sirkulasi Pengunjung

10. Organisasi Ruang

11. Sistem Keamanan

Sistem Keamanan di Gereja St. Antonius Purbayan hanya

menggunakan pos penjagaan.

Bagan 4 Sirkulasi Pengunjung

(Sumber : Data Pribadi dan Pengamatan)

Gambar 26 Organisasi Ruang

(Sumber : Data Pribadi dan Pengamatan)

52

12. Tema

Dari hasil survey yang telah dilakukan, perancangan interior pada

bangunan Gereja St. Antonius Purbayan cenderung mengarah pada kesan

sederhana dan bersih.

Sedangkan pada ruang gereja lebih mengarah pada tema, yang mampu

menonjolkan kesan kekusukan, kesakralan, dan ketenangan sehingga

setiap orang yang berada di dalam ruangan greja mampu merasakan

kehadiran Tuhan di dalam dirinya.

C. Gereja St. Yusup, Gedangan di Semarang

1. Lokasi

Jl. Ronggowarsito, Semarang Utara, Kota Semarang, Jawa Tengah

50227, Indonesia. Telp : (024) 3541624 - 3552252

2. Sejarah

Berawal di sebuah rumah penduduk pada tanggal 1 Agustus 1808,

setelah Semarang dinyatakan sebagai stasi kedua di Nusantara.

Selanjutnya dipilihlah Santi Yusuf sebagai pelindung cikal bakal gereja

tersebut. Tahun berlalu, tetapi tidak ada kemajuan yang berarti. Selain

tidak mempunyai seorang imam pun, stasi semarang tak kunjung memiliki

gedung dan pernah dalam satu kurun waktu memakai Gereja Immanuel

secara bergantian dengan umat protestan.

Menjelang tahun 1870 barulah diperoleh sebidang tanah di Gedangan

yang disebut demikian karena pada masa sebelumnya tanah tersebut

ditumbuhi pohon pisang. Pada tanggal 1 Oktober 1870 diselenggarakan

Gambar 27 Gereja St. Yusup, Gedangan

(Sumber : Dokumen Pribadi Maret 2016)

53

upacara peletakan batu pertama bagi Gereja Santi Yusup. Lima tahun

kemudian, yaitu pada tanggal 12 Desember 1875 gedung yang diarsiteki

oleh W. I. Van Bakel tersebut siap dan diberkati oleh Mgr.Lijen. Inilah

Gereja Katolik pertama di Semarang. Pada Tahun 1976 diadakan

pemugaran besar-besaran atas gedung ini. Pastoran Gedangan didirikan

hampir bersamaan dengan gedung gerejanya karena kemudian stasi

tersebut mempunyai imam.

3. Sistem Operasional

Misa Harian :

Senin-Sabtu : Pukul 05.00

Jumat Pertama : Pukul 05.30 dan 17.30

Misa Sabtu/ Minggu :

Sabtu Sore : Pukul 17.00

Minggu : Pukul 05.00 , 07.00 , 08.30 , 16.30 , dan 18.00

Jam Pelayanan Sekretariat :

Senin - Jumat : Pukul 07.30 – 15.00

Sabtu : Pukul 07.30 – 13.00

Minggu / Hari besar tutup

4. Interior System

Interior System Keterangan Analisa

Penghawaan

Penggunaan penghawaan

buatan seperti AC (di

dalam gereja) dan kipas

angin (di semua ruangan)

Dengan penggunaan penghawaan buatan

maka ruangan akan terasa nyaman dan

cukup dingin serta mengurangi polusi

udara yang masuk dikarenakan letak gereja

yang berada di tengah kota

Pencahayaan Buatan dan Alami Pencahayaan buatan dengan menggunakan

lampu, pencahayaan alami dengan

menggunakan bukaan atau ventilasi

54

Akustik

Pemakaian dinding batu

bata, ceiling internit, dan

penempatan ruang yang

kurang tepat

Peletakan ruang ibadat/ gereja yang kurang

tepat yaitu terlalu dekat dengan jalan

sehingga masih cukup bising pada saat

melakukan ibadat

5. Warna

Warna merupakan faktor yang sangat penting dalam menentukan

suasana suatu ruang karena warna dapat memberi kesan pada setiap

ruangan. Dalam Gereja Khatolik St. Yusup Gedangan ini warna yang

digunakan adalah warna-warna putih serta bahan – bahan dari kayu.

6. Furniture

Furniture yang digunakan dalam Gereja St. Yusup Gedangan sebagian

besar furniture yang digunakan menggunakan bahan dari kayu dengan

finishing farnish.

Tabel 7 Interior System

(Sumber : Data Pribadi dan Pengamatan)

Gambar 29 Untuk Pengakuan Dosa

Gambar 28 Furniture kursi untuk nave

(Sumber : Data Pribadi dan Pengamatan)

55

7. Unsur Pembentuk Ruang

Unsur Pembentuk Ruang Jenis Bahan Warna Analisa

Lantai

Keramik Putih, krem polos

dan keramik

motif

Mudah dibersihkan, terlihat

elegan

Dinding

Plester

Keramik

Panel Kayu

Finishing cat

Putih serta

keramik motif

Penggunaan plester dapat

awet serta penggunaan panel

kayu menimbulkan kesan

lebih hangat serta dapat

membantu meredam suara.

Ceiling

Gypsum Finishing cat

putih

Terlihat bersih dan elegan

8. Sistem Keamanan

Sistem Keamanan di Gereja St. Yusup Gedangan hanya menggunakan

pos penjagaan.

Tabel 8 Unsur pembentuk ruang

(Sumber : Data Pribadi dan Pengamatan)

Gambar 31 Furniture di Panti Imam

Gambar 30 Furniture untuk petugas

(Sumber : Data Pribadi dan Pengamatan)

56

9. Tema

Dari hasil survey yang telah dilakukan, perancangan interior pada

bangunan Gereja St. Antonius Purbayan cenderung mengarah pada tema,

yang menonjolkan gaya gaya gotik. Seperti pada lukisan Triforium yang

merupakan bagian dari interior gaya gotik. Lukisan ini menceritakan Doa

Bapa Kami. Lukisan ini terletak di sebelah kanan dan kiri pada ceiling.

D. Gereja St. Perawan Maria Ratu Rosari Semarang (Gereja Katedral)

1. Lokasi

Jl. Pandanaran No. 9 Semarang, Jawa Tengah, Indonesia. Telp : (024)

8310036

Gambar 32 Lukisan Triforium

(Sumber : Data Pribadi dan Pengamatan)

Gambar 33 Gereja Katolik St. Perawan Maria Rosari

(Sumber : Dokumen Pribadi Maret 2016)

57

2. Sejarah

Bangunan awal Katedral sebelumnya merupakan kantor dinas

kesehatan Belanda yang pada tanggal 26 Januari 1927 area tersebut dibeli

oleh pengurus Gereja untuk digunakan sebagai lokasi Gereja stasi ketiga.

Setelah dirnovasi pada tanggal 9 Oktober 1927, bangunan gereja diberkati

oleh Mgr. Antonius van Velsen. Tahun 1937 diadakan pemugaran dan

perluasan Katedral, seperti tertulis pada Surat Uskup Batavia tanggal 20

Desember 1937 kepada Pater P.C yang menjabat sementara sebagai Kerk-

en Armbestuur.Pada tanggal 9 Agustus 1940 Jawa Tengah diresmikan

sebagai vikarist apostolic dibawah pimpinan Mgr. A. Soegijopranoto,S.J.

selaku uskup agung pertama di Indonesia. Gereja St. Perawan Maria Ratu

Rosario Suci diangkat sebagai Katedral.

3. Sistem Operasional

Misa Harian :

Senin-Sabtu : Pukul 05.30

Jumat Pertama : Pukul 05.30 dan 18.00

Misa Sabtu/ Minggu :

Sabtu Sore : Pukul 17.30

Minggu : Pukul 05.30 , 07.00 , 08.45 , 16.30 , dan 18.15

Jam Pelayanan Sekretariat :

Senin - Jumat : Pukul 08.30 – 19.30

Sabtu : Pukul 08.30 – 12.30 sore Pukul 16.00 – 19.30

Minggu : 09.00 – 11.00 WIB

Setiap Rabu Sore dan Hari besar tutup

4. Pelaku Kegiatan, Aktivitas, Fasilitas, Kebutuhan Ruang

Pelaku Kegiatan Aktivitas Kebutuhan Ruang Fasilitas

Romo Paroki Tidur Ibadat Meditasi Pribadi

Pastoran Gereja – Panti Imam R. Makan Kamar Mandi

Tempat tidur Almari Meja – Kursi Rak

58

Makan Mandi Beraktifitas Sakramen Tobat Pembaptisan Sakramen Pernikahan

Aula atas & bawah R. Pengakuan Dosa Sakristi

Pengunjung

13. Umat Ibadat Kamar Mandi Sakramen Tobat Membeli Peralatan Rohani Kredit Uang Berdoa Untuk Pertemuan

Nave – Bangku Umat Kamar Mandi R. Pengakuan Dosa Aula atas & bawah Toko Buku Devosional Credit Union (CU) Cempaka Taman Doa (Gua Maria) Ruang Rapat Ruang Kevikepan

Kursi Umat Kursi – Meja Rak Display Almari Rak

14. PIA Sekolah Minggu

Ruang PIA

Almari Rak Tikar

15. WKRI Rapat Bernyanyi Berkumpul

Ruang WKRI Almari Rak Kursi - Meja

16. Perpustakaan Membaca Ruang Perpustakaan

Almari Rak Kursi - Meja

17. Umat yang

Sakit

Berobat Ruang Kesehatan

Berobat

Sekretariat Paroki Memperlancar komunikasi

diantara semua pihak yang

berkaitan dengan segala

macam info di gereja

Ruang Sekretariat Kursi – Meja Rak Almari

Tim Keuangan Memanajemen keuangan

dan harta benda paroki

serta mengawasi

pengelolaannya

Ruang Bendahara Kursi – Meja Rak Almari

Pencatat Sipil Mencatat perkawinan

yang telah diresmikan

agama

Ruang Pencatatan Sipil Kursi – Meja Almari

5. Interior System

Interior System Keterangan Analisa

Penghawaan Penggunaan

penghawaan buatan

seperti AC (di dalam

gereja) dan kipas angin

(di semua ruangan

kecuali Kamar mandi)

Dengan penggunaan penghawaan

buatan maka ruangan akan terasa

nyaman dan cukup dingin serta

mengurangi polusi udara yang

masuk dikarenakan letak gereja

yang berada di tengah kota

Tabel 9 Pelaku Kegiatan, Aktivitas, Fasilitas, Kebutuhan Ruang

(Sumber : Data Pribadi dan Pengamatan)

59

Pencahayaan

Buatan dan Alami Pencahayaan buatan dengan

menggunakan lampu, pencahayaan

alami dengan menggunakan bukaan

atau ventilasi

Akustik

Pemakaian dinding batu

bata, ceiling internit,

dan penempatan ruang

yang kurang tepat

Peletakan ruang ibadat/ gereja yang

kurang tepat yaitu terlalu dekat

dengan jalan sehingga masih cukup

bising pada saat melakukan ibadat

6. Warna

Warna merupakan factor yang sangat penting dalam menentukan

suasana suatu ruang karena warna dapat memberi kesan pada setiap

ruangan. Dalam Gereja Khatolik St. Perawan Maria Ratu Rosari ini warna

yang digunakan adalah warna-warna coklat, krem, putih serta bahan –

bahan dari kayu.

7. Furniture

Furniture yang digunakan dalam Gereja St. Perawan Maria Ratu

Rosari ini cukup sederhana dan simple karena sebagian besar furniture

yang digunakan menggunakan bahan dari kayu dengan finishing cat duco.

Pada kursi umat terdapat kursi prioritas untuk kaum difabel, lansia, dan ibu

hamil namun pada bentuk dan segi ergonominya sama dengan kursi yang

digunakan bagi orang biasa.

Tabel 10 Interior System

(Sumber : Data Pribadi dan Pengamatan)

60

Gambar 35 Furniture kursi prioritas

Gambar 34 Furniture kursi umat

(Sumber : Data Pribadi dan Pengamatan)

Gambar 37 Furniture di Sekretariat

Gambar 36 Furniture untuk teks misa

(Sumber : Data Pribadi dan Pengamatan)

Gambar 39 Furniture di Kantor

Gambar 38 Furniture untuk surat

(Sumber : Data Pribadi dan Pengamatan)

61

8. Unsur Pembentuk Ruang

Unsur Pembentuk Ruang Jenis Bahan Warna Analisa

Lantai

Keramik Putih polos dan

keramik motif

Mudah dibersihkan,

terlihat elegan

Dinding

Plester

Keramik

Batu

Panel Kayu

Finishing cat

Coklat, Krem,

dan Putih serta

keramik motif

Penggunaan plester dapat

awet serta penggunaan

panel kayu menimbulkan

kesan lebih hangat serta

dapat membantu

meredam suara.

Ceiling

Gypsum Finishing cat

putih dan hitam

Terlihat bersih dan

proposional

9. Sistem Keamanan

Sistem Keamanan di Gereja St. Antonius Purbayan hanya

menggunakan pos penjagaan.

10. Tema

Dari hasil survey yang telah dilakukan, perancangan interior pada

bangunan Gereja St. Perawan Maria Ratu Rosari cenderung mengarah

pada kesan sederhana dan bersih yang mampu menonjolkan kesan

Tabel 11 Unsur Pembentuk Ruang

(Sumber : Data Pribadi dan Pengamatan)

62

kekusukan, kesakralan, dan ketenangan sehingga setiap orang yang berada

di dalam ruangan greja mampu merasakan kehadiran Tuhan di dalam

dirinya.