bab iii industri ira.docx
DESCRIPTION
INDUSTRITRANSCRIPT
BAB III
KEGIATAN PKPA DAN PEMBAHASAN
III.1 Kegiatan PKPA
Kegiatan PKPA (Praktek Kerja Profesi Apoteker) farmasi industri
dilakukan untuk melihat penerapan dan pelaksanaan CPOB Cara Pembuatan
Obat yang Baik (CPOB) dan Cara Pembuatan Obat Tradisonal yang Baik
(CPOTB) yang diamati secara langsung di pabrik PT Rama Emerald Multi
Sukses, PT. Deltomed Laboratories, dan PT. Bintang Toedjoe. Salah satu aspek
Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) adalah adanya sistem Penjaminan Mutu
(Quality Assurance). Departemen Quality Assurance (QA) merupakan
keseluruhan sistem yang dibuat dengan tujuan agar seluruh produk industri
farmasi yang dihasilkan memenuhi persyaratan mutu yang ditetapkan. Quality
Assurance (QA) tidak saja mencakup pelaksanaan Cara Pembuatan Obat yang
Baik ( Good Manufacturing Practise / GMP) melainkan juga Cara
Berlabolatorium yang Baik (Good Labolatory Practice/GLP) dan Cara Uji Klinis
yang Baik ( Good Distribution Practice/GDP). Dengan demikian, CPOB/GMP
merupakan bagian dari sistem Penjaminan Mutu (Quality Assurance) industri
farmasi, dalam rangka memenuhi tuntutan konsumen atas jaminan terhadap
khasiat, keamanan dan kualitas produk-produk industri farmasi. Berikut ini
dijelaskan mengenai tugas pokok sistem Penjaminan Mutu (Quality Assurance) di
pabrik yang telah dikunjungi, yaitu di PT. Rama Emerald Multi Sukses, PT.
Deltomed Laboratories, dan PT. Bintang Toedjoe
23
24
III.1.1 PT. Rama Emerald Multi Sukses
Pada PT. Rama Emerald Multi Sukses Surabaya, QA merupakan bagian
yang bertugas memantau keseluruhan proses pembuatan obat dan bertanggung
jawab kepada General Manager. Bagian QA dikepalai oleh seorang manager QA
dan membawahi empat bagian yaitu:
1. Validasi
Validasi telah dilakukan oleh PT. Rama Emerald Multi Sukses secara
berkala dan cara validasi sudah sesuai dengan pedoman pelaksanaan validasi
menurut CPOB dinamis.
2. Dokumentasi control
Menentukan, memantau, dan mencatat mutu dari seluruh aspek produksi
dan pengendalian mutu. Salah satu bentuk pendokumentasian yang terdapat
di PT. Rama Emerald Multi Sukses adalah adanya kartu stok, baik bahan
baku, bahan kemas. Hal ini bertujuan untuk memudahkan pengontrolan stok
atau persediaan barang yang masih dimiliki dan untuk mengetahui seberapa
banyak barang keluar.
3. Compliance
QA di PT. Rama Emerald Multi Sukses bertugas menangani keluhan
yang mungkin timbul dari masalah mutu produk yang dihasilkan yang telah
sampai ketangan costumer.
25
4. FG. Release
QA di PT. Rama Emerald Multi Sukses bertugas memantau keseluruhan
proses pembuatan obat dari awal sampai selesai. dimana tugas dan tanggung
jawab dari manajer QA adalah :
a. Pelulusan dan persetujuan program kalibrasi
b. Menyetujui prosedur tetap
c. Menolak Bahan Baku
d. Menetapkan SOP (Standard operating procedure)
e. Audit mutu
f. Bertanggung jawab dalam validasi
g. Ketua inspeksi diri
III.1.2 PT. Bintang Toedjoe
Di PT.Bintang Toedjoe, Subdivisi Quality Assurance (QA), secara garis
besar bertanggung jawab terhadap proses validasi dan kalibrasi serta pengawasan
mutu produk baru. Quality assurance terbagi atas dua unit, yaitu Unit Analytical
Development dan Unit Validation and calibration.
Analytical Development
Analytical development mempunyai tanggung jawab untuk menyediakan
dan mengembangkan metode analisa untuk kepentingan analisa bahan baku dan
produk jadi, melakukan validasi metode analisa. dan tes stabilitas produk.
1. Analytical Development Finishing Goods
a. Pengembangan metode analisa produk jadi
Pengembangan metode ini dilakukan jika, berkaitan dengan :
26
1. Produk Baru.
Maksudnya adalah, penyediaan metode analisa, untuk menganalisis
produk baru yang dihasilkan ataukah produk varian (produk baru yang
dikembangkan dari produk lama)
2. Produk reformulasi, berkaitan dengan pengembangan metode analisa
untuk analisa zat aktif, zat tambahan, bentuk sediaan, dan komposisi
zat aktif dari produk yang direformulasi.
3. Improvement, maksudnya ialah mengembangkan metode analisa yang
telah ada dengan tujuan peningkatan kualitas analisa, mengefisiensi
analisa (utamanya dalam hal biaya dan waktu), dan selain itu
meningkatkan keamanan dari metode analisa yang ada.
b. Proses Analytical development Finishing Goods
1. Riset Metode Analisa.
Saat product development mengembangkan sebuah produk, dan telah
menghasilkan produk. Maka bagian product development,
mengambil formulir pengembangan metode, mengisinya dan
mengirimkan formulir tersebut, disertai dengan placebo produk.
Maka, Unit Analytical development akan memulai riset metode
analisa.
2. Validasi metode analisa
Saat unit analytical development telah menemukan metode yang
sesuai, maka dilakukan validasi metode analisa. Agar membuktikan
27
bahwa metode tersebut valid untuk digunakan menganalisa produk
tersebut.
3. Transfer Metode Analisa
Maksudnya adalah melakukan analisa tersebut bersama-sama dengan
unit stability test, untuk penerapan metode tersebut di lapangan.
Sehingga semua langkah analisa diketahui secara baik oleh unit
stability test sebagai pelaksana analisa.
a. Tanggung jawab instrumen analisa.
Memastikan bahwa semua instrumen beroperasi sesuai dengan
spesifikasinya.
b. Analisa lain-lain, sebagai contoh analisa logam berat, analisa
proksimat, bahan tambahan pangan lain, narkotik, psikotropika,
dan bahan kimia obat.
2. Analisa Stabilitas dan Validasi Proses
a. Analisa stabilitas sampel
1. Kegunaan Analisa Stabilitas adalah untuk pemenuhan syarat regulasi
registrasi, penentuan expired date produk, dan berguna untuk
pemantauan kualitas produk selama penyimpanan.
2. Pengamatan stabilitas produk dilakukan tiga uji, yaitu : degradasi fisik,
kimia, dan biologi
3. Penyimpanan sampel pada uji stabilitas, dilakukan berdasarkan pada
tiga kondisi penyimpanan, yaitu suhu kamar, suhu tinggi dan suhu
ekstrim/suhu oven (suhu over pressure)
28
4. Analisa Data Uji Stabilitas, terbagi atas dua kelompok tanggung jawab,
yaitu :
a. Stabtest, yang bertangung jawab terhadap uji stabilitas saat
dilaksanakan validasi proses, analisa bahan secara periodik dan
saat proses ulang. Stabtest validasi (QA) dilakukan tiap 3, 6, 9,
12, 18, 24 dan 36 bulan. Stabtest periodik (QC) dilakukan 1
tahun sekali. Stabtest reprocess dilakukan 6 bulan sekali.
b. Stabtest product development, yang bertanggung jawab terhadap
uji stabilitas yang dibutuhkan product development saat product
develop, trial produksi, kemasan alternatif dan bahan baku
alternatif.
b. Analisa sampel validasi proses produksi dan trial.
Analisa sampel validasi proses produksi dan trial Artinya adalah andev
stability test berfungsi juga untuk menganalisa sampel saat dilakukan
validasi proses produksi dan trial produksi.
c. Analisa sampel Post market Stability
Analisa sampel Post market Stability maksudnya adalah menganalisa
stabilitas sampel yang ada di lapangan. Ada tiga jenis tempat pengambilan
sampel yaitu pasar tradisional, swalayan, dan apotik, dilakukan sekali tiap
tahun.
29
3. Analytical development raw material dan microbiology
a. Pengembangan metode analisa bahan baku
1. Bahan baku, menyediakan metode analisa untuk bahan baku yang belum
ada sebelumnya, bahan baku yang berubah spesifikasinya dan bahan
baku alternatif (bahan baku beda origin)
2. Improvement, melakukan pengembangan metode analisa dengan tujuan
untuk meningkatkan kualitas analisa, pengefisiensian biaya dan waktu,
serta meningkatkan keamanan metode analisa tersebut.
b. Analisa alternative raw material
1. Menganalisa, kemudian menetapkan status bahan baku yang telah sesuai
dengan spesifikasi yang tertera di URS (user requirement specification)
2. Menjaga kontinuitas bahan baku untuuk proses produksi
3. Kualitas bahan baku
4. Efisiensi (harga, waktu dan pengiriman).
5. Pengembangan analisa mikrobiologi bahan baku dan produk jadi yaitu
penyesuaian / update prosedur mikrobiologi , pengembangan analisa
microbiologi agar lebih optimal, melakukan uji efektivitas pengawet dan
uji sensitivitas formula.
6. Analisa sampel Cleaning Validation
Untuk menentukan penetapan metode untuk baku mutu residu sisa
proses cleaning di dalam mesin produksi.
7. Tanggung jawab penyediaan working standart
30
Memastikan bahwa semua working standart tersedia dan terstandarisasi
dengan baik untuk keperluan analisis kadar.
Validasi dan Kalibrasi
Validasi merupakan suatu tindakan pembuktian dengan cara yang sesuai
bahwa tiap bahan, proses, prosedur, kegiatan, sistem, perlengkapan atau
mekanisme yang digunakan dalam produksi dan pengawasan akan senantiasa
mencapai hasil yang diinginkan.
Sedangkan kalibrasi adalah kegiatan untuk menentukan kebenaran nilai
penunjuk alat ukur dengan cara membandingkan terhadap standar ukurnya yang
dapat ditelusur ke standar nasional atau internasional.
Maksud dan tujuan dari pelaksanaan validasi ini adalah :
a. Memberikan dokumentasi secara tertulis bahwa prosedur produksi yang
berlaku dan digunakan dalam proses produksi rutin (batch processing record),
senantiasa mencapai hasil yang diinginkan secara terus-menerus (konsisten).
b. Mengidentifikasi dan mengurangi problem (masalah) yang terjadi selama
proses produksi.
c. Memperkecil kemungkinan terjadinya proses ulang (reworking process)
d. Menjamin mutu produk yang dihasilkan.
e. Meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap obat yang digunakan.
f. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi produksi.
g. Meningkatkan keuntungan perusahaan.
31
Di PT. Bintang Toedjoe, yang mengambil tanggung jawab terhadap
validation and calibration adalah subdivisi QA (Quality Assurance). Unit ini
dipimpin oleh seorang asisten manager, membawahi dua orang supervisor.
Validasi yang dilakukan di PT. Bintang Toedjoe adalah validasi mesin dan
peralatan (kualifikasi dan kalibrasi), validasi ruangan, validasi pembersihan,
validasi proses produksi, validasi sistem penunjang.
a. Validasi mesin dan peralatan.
Validasi untuk mesin dan peralatan produksi disebut dengan
kualifikasi, sedangkan kalibrasi adalah proses perbandingan hasil pengukuran
alat, sesuai dengan standar nasional maupun internasional. Kualifikasi
dilakukan pada setiap bagian dari mesin yang termasuk dalam critical point,
sedangkan kalibrasi dilakukan pada semua alat yang memberikan hasil
pengukuran.
Di PT. Bintang Toedjoe, kualifikasi telah dilakukan pada setiap mesin,
memenuhi empat tingkatan yang dipersyaratkan, yaitu Design Qualification
(DQ), Installation Qualification (IQ), Operasional Qualification (OQ), dan
Performance Qualification (PQ). Dilakukan secara berkala untuk kalibrasi
maupun kualifikasi atau pada kondisi tertentu yang membutuhkan validasi
ulang.
b. Validasi ruangan
Validasi ini dilakukan untuk membuktikan, ruangan produksi telah
sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Ketentuan inii mencakup jumlah
partikel, cemaran mikroba, suhu dan kelembapan.
32
c. Validasi pembersihan
Validasi pembersihan dilakukan dengan tujuan, agar tidak terjadi
kontaminasi silang antar produk. Metode pengambilan sampel yang
digunakan untuk validasi pembersihan adalah metode Swab dan pembilasan
akhir (rinse) .
d. Validasi proses
Validasi Proses Produksi bertujuan untuk memberikan dokumentasi
secara tertulis bahwa prosedur produksi yang berlaku dan digunakan dalam
proses produksi rutin (batch processing record), senantiasa mencapai hasil
yang diinginkan secara terus menerus, mengidentifikasi dan mengurangi
masalah yang terjadi selama proses produksi dan memperkecil kemungkinan
terjadinya proses ulang, meningkatkan efektifitas dan efisiensi proses
produksi. Validasi proses produksi yang dilakukan di PT. Bintang Toedjoe
adalah validasi proses secara concurrent akibat adanya pengembangan
formula yang dilakukan terhadap produk (misalnya varian Extra Joss) dan
penggunaan mesin baru (Guerin System).
e. Validasi sistem penunjang
Sistem air, pengaturan udara termasuk dalam sistem penunjang, yang
harus juga divalidasi. Agar memenuhi semua persyaratan yang berlaku.
III.1.3 PT. Deltomed Laboratories
PT. Deltomed Laboratories memiliki struktur organisasi yang pimpinan
tertingginya adalah direktur pabrik, yang membawahi manager pengawasan mutu
(QC Manager) dan manager produksi (Production Manager). PT. Deltomed
33
Laboratories menerapkan sistem CPOTB (Cara Pembuatan Obat Tradisional yang
Baik) yang dalam proses produksi bagian produksi dan Quality Control (QC)
yang memiliki fungsi peranan paling besar. Pada PT Deltomed belum memiliki
Quality Assurance (QA) semua masih dilakukan oleh Quality Control (QC) dan
manager produksi (Production Manager) karena Pada PT Deltomed baru
menerapkan CPOTB 2001.
III.2 PEMBAHASAN
PT. Rama Emerald Multi Sukses adalah salah satu industri obat di
Indonesia yang berkembang pesat . Dalam rangka menghasilkan produk obat yang
berkualitas industri tersebut menerapkan dan melaksanakan CPOB dalam semua
aspek produksi untuk menghasilkan produk yang memiliki mutu tinggi dan
keamanan dengan harga ekonomis berdasarkan persyaratan yang ditetapkan
pemerintah. Pada PT. Rama Emerald Multi Sukses Quality Assurance (QA)
berada di bawah General Manager (GM). dimana QA pada PT. Rama memiliki
garis besar pekerjaan , yaitu: validation, document Control, compliance, FG.
Release. Quality Assurance (QA) pada bagian validasi, melakukan tindakan
pembuktian dengan cara yang sesuai bahwa tiap bahan, proses, prosedur,
kegiatan, sistem, perlengkapan atau mekanisme yang digunakan dalam produksi
dan pengawasan akan selalu mencapai hasil yang diinginkan secara konsisten.
Pada bagian dokumentasi dilakukan bertujuan untuk menentukan, memantau, dan
mencatat mutu dari seluruh aspek produksi dan pengendalian mutu, sehingga
memperkecil resiko terjadi salah tafsir dan kekeliruan yang biasanya timbul
karena hanya mengandalkan komunikasi lisan. FG. Release merupakan bagian
34
dari QA di PT. Rama Emerald Multi Sukses bertugas memantau keseluruhan
proses pembuatan obat mulai dari awal sampai selesai. Dan berhak melakukan
release produk yang telah memenuhi ketentuan/persyaratan yang telah ditetapkan.
Compliance merupakan departemen Quality Assurance yang bertugas mengatasi
masalah complain dari costumer. Pada PT. Rama Emerald Multi Sukses sebagian
besar telah melakukan penerapan CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik)
terkini.
PT. Bintang Toedjoe telah menerapkan CPOB dalam hal manajemen mutu
namun dalam struktur organisasinya Quality Assurance dan Quality Control
berada dalam satu divisi yang dipimpin oleh seorang manajer. Walaupun
demikian kewenangan fungsi Quality Assurance dan Quality Control terpisah.
Saat ini bagian Quality Assurance di PT. Bintang Toedjoe menangani masalah
validasi, stabilitas produk dan pengembangan metode analisis. Validasi
merupakan bagian dari program penjaminan mutu (Quality Assurance) sebagai
upaya untuk memberikan jaminan terhadap khasiat, kualitas dan keamanan
produk. Validasi di PT. Bintang Toedjoe mencakup seluruh bidang yang ada di di
PT. Bintang Toedjoe meliputi : personalia, bahan awal, fasilitas, peralatan, mesin,
bangunan, dan prosedur kerja.
Kalibrasi dilakukan untuk peralatan yang berhubungan dengan produksi
juga untuk semua peralatan yang mempengaruhi kinerja karyawan misalnya alat-
alat kesehatan (spigmomanometer dan timbangan berat badan). Kualifikasi mesin
meliputi empat tahapan yaitu Design Qualification (DQ), Instalation
Qualification (IQ), Operation Qualification (OQ) dan Performance Qualification
35
(PQ). Validasi sarana penunjang dilakukan terhadap sarana-sarana yang
mempengaruhi proses produksi. Sarana penunjang meliputi sistem pengaturan
udara (Air Handling Unit), dan sistem pengolahan air (Water treatment).
Dalam pelaksanaan validasi harus dibentuk Tim Validasi. Tanggung jawab
tim kualifikasi/validasi adalah menyiapkan protokol dan laporan kualifikasi/
validasi termasuk revalidasi, memperbarui prosedur dan instruksi kerja jika
diperlukan, supervisi kualifikasi/validasi berdasarkan protokol yang disiapkan,
pelaksanaan proses validasi, mendokumentasikan semua data yang ada selama
kegiatan kualifikasi/validasi untuk dijadikan satu dalam laporan
kualifikasi/validasi.
PT. Deltomed Laboratories merupakan industri farmasi obat tradisional di
Indonesia yang memproduksi obat-obat ataupun food suplement yang berasal dari
herbal. Pada PT. Deltomed Laboratories belum ada pemastian mutu (Quality
Assurance ) karena pada PT. Deltomed Laboratories masih menerapkan sistem
CPOTB (Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik) yang didasarkan pada
CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik) 2001.