bab iii indi

22
58 BAB III METODE DAN OBJEK PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian 3.1.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, yang dimaksudkan untuk menggambarkan atau memaparkan suatu keadaan serta menguraikan variabel-variabel yang menjadi objek penelitannya.Metode penelitian deskriptif adalah metode yang melukiskan variabel demi variabel, satu demi satu, secara komprehensif, sistematis, dan akurat.Pada hakekatnya, metode deskriptif mengumpulkan data secara univariat. Karakteristik data diperoleh dengan ukuran-ukuran kecenderungan pusat (central tendency) atau ukuran sebaran (dispersion) (Rakhmat, 2004 : 25). Penelitian ini fungsinya menggambarkan data dari hasil pemrosesan data yang terangkum dalam lembaran koding (coding sheet) yang merupakan jawaban responden untuk setiap pertanyaan yang diajukan. Penggunaan metode deskriptif ini memungkinkan peneliti untuk bertindak sebagai pengamat, bukan sebagai penguji, ia hanya membuat kategori perilaku, mengamati gejala, dan mencatatnya dalam buku observasinya. Penelitian deskriptif ini lahir dari kebutuhan peneliti akan informasi mengenai suatu hal, yaitu mengenai peranan majalah Visitbogor dalam memenuhi kebutuhan informasi masyarakat kota Bogor. Hal tersebut mendorong peneliti

Upload: mundungus-fletcher

Post on 15-Feb-2015

23 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Makalah Skripsi Padjajaran

TRANSCRIPT

Page 1: Bab III Indi

58

BAB III

METODE DAN OBJEK PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

3.1.1 Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif,

yang dimaksudkan untuk menggambarkan atau memaparkan suatu keadaan serta

menguraikan variabel-variabel yang menjadi objek penelitannya.Metode

penelitian deskriptif adalah metode yang melukiskan variabel demi variabel, satu

demi satu, secara komprehensif, sistematis, dan akurat.Pada hakekatnya, metode

deskriptif mengumpulkan data secara univariat. Karakteristik data diperoleh

dengan ukuran-ukuran kecenderungan pusat (central tendency) atau ukuran

sebaran (dispersion) (Rakhmat, 2004 : 25).

Penelitian ini fungsinya menggambarkan data dari hasil pemrosesan data

yang terangkum dalam lembaran koding (coding sheet) yang merupakan jawaban

responden untuk setiap pertanyaan yang diajukan. Penggunaan metode deskriptif

ini memungkinkan peneliti untuk bertindak sebagai pengamat, bukan sebagai

penguji, ia hanya membuat kategori perilaku, mengamati gejala, dan mencatatnya

dalam buku observasinya.

Penelitian deskriptif ini lahir dari kebutuhan peneliti akan informasi

mengenai suatu hal, yaitu mengenai peranan majalah Visitbogor dalam memenuhi

kebutuhan informasi masyarakat kota Bogor. Hal tersebut mendorong peneliti

Page 2: Bab III Indi

59

untuk menggunakan metode penelitian deskriptif, dimana peneliti mengumpulkan

informasi aktual secara rinci yang melukiskan gejala tersebut, mengidentifikasi,

dan menentukan bagaimana cara penyebaran informasi tersebut.

3.1.2 Jenis dan Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini terbagi dua, yaitu :

1. Data Primer

Data dalam penelitian ini meliputi data primer, yaitu data yang diperoleh

langsung melalui penelitian lapangan dan data sekunder, yaitu data yang diperoleh

dari studi kepustakaan maupun dokumentasi.

2. Data Sekunder

A. Kepustakaan

Yaitu teknik pengumpulan data dan informasi dari buku-buku

perkuliahan, dokumen, file, dan berbagai sumber tertulis lainnya yang

berhubungan dengan masalah yang diteliti.Mencari tambahan data teoritis

tertulis guna mendapatkan tambahan referensi dari para ahli dan berbagai

teori yang terkait.Teknik ini digunakan untuk mencari data

sekunder.Bahan yang diperlukan dalam studi pustaka adalah bahan yang

mendukung untuk penulisan tinjauan pustaka.

B. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan

mengumpulkan data-data berupa dokumen baik itu dalam bentuk tulisan,

Page 3: Bab III Indi

60

gambar, grafik, foto, laporan penjualan, yang berasal dari PT Patras Indo

Creative selaku perusahaan yang menerbitkan majalah Visitbogor.

3.1.3 Teknik Pengumpulan Data

Adapun tehnik pengumpulan data untuk dianalisis dengan beberapa cara,

seperti :

A. Angket

Angket digunakan untuk mengumpulkan data primer. Teknik ini

dilakukan dengan cara penyebaran daftar pertanyaan pada seluruh

responden yang terpilih untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang

telah disediakan dan disesuaikan dengan pokok permasalahan dari tujuan

penelitian. Angket tersebut diberikan kepada responden dalam hal ini

adalah pelanggan majalah Visitbogor yang melakukan pembelian majalah

Visitbogor.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan data ordinal untuk

mengukur indikator variabel, karena data ini memungkinkan peneliti

untuk mengurutkan responden atas dasar pendapatnya terhadap objek

tertentu, dari tingkat yang paling rendah sampai tingkat yang paling tinggi.

Jawaban responden diberi skor berjenjang dengan skala Likert. Adapun

bobot penilaian untuk setiap pertanyaan pada kuesioner adalah sebagai

berikut :

Page 4: Bab III Indi

61

Sangat Setuju (SS) : 5

Setuju (S) : 4

Kurang Setuju (KS) : 3

Tidak Setuju (TS) : 2

Sangat Tidak Setuju (STS) : 1

B. Wawancara

Guna melengkapi data yang diperoleh dari angket, penulis melakukan

wawancara langsung dengan pihak manajemen PT Patras Indo Creative

terkait dengan informasi mengenai majalah Visitbogor dan juga terhadap

pelanggan terkait tanggapan mereka mengenai Majalah Visitbogor dalam

pemenuhan kebutuhan mereka.

C. Observasi

Observasi dilakukan oleh penulis terhadap Majalah Visitbogor untuk

mendapatkan data lapangan sesuai dengan topik penelitian ini.

3.1.4 Skala Pengukuran

Dalam penelitian ini, skala yang yang digunakan adalah skala ordinal

(skala Likert).Skala Likert berisi pertanyaan/pernyataan yang sistematis untuk

menunjukkan sikap seorang responden terhadap pertanyaan/pernyataan itu

(Prasetyo, 2008:110), dimana pertanyaan/pernyataan dalam angket diberi bobot

untuk setiap nilai jawaban.Pertanyaan positif diberi nilai 5-4-3-2-1.

Page 5: Bab III Indi

62

3.1.5 Populasi dan Sampel

Populasi adalah himpunan objek penelitian (Rakhmat, 1998 : 92). Sampel

adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut

(Sugiyono, 2001 : 57).

Populasi yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu pembaca majalah

Visitbogor yang melakukan pembelian majalah Visitbogor di tempat keramaian

kota Bogor yang menjadi pick up point dari majalah Visitbogor selama Bulan

Februari 2012.

Sampel adalah banyaknya jumlah populasi yang dipilih sebagai sampel

atau objek yang diteliti.Teknik penentuan ukuran sampel responden dari populasi

yang tidak diketahui, dapat digunakan rumus analitik korelatif (M.S Dahlan,

2005: 76) sebagai berikut :

Keterangan:

Kesalahan tipe I = 5%, Hipotesis satu arah = 1,64

Kesalahan tipe II = 10%, maka = 1,28

r = 0,3 (diketahui dari penelitian sebelumnya)

Berdasarkan rumus tersebut diperoleh jumlah sampel sebagai berikut :

Page 6: Bab III Indi

63

Jadi sampel minimal dalam penelitian ini adalah 92 responden, namun

peneliti mengambil sampel menjadi 100 responden.Adapun teknik pengambilan

sampel berdasarkan kebetulan (accidental sampling), yaitu siapa saja yang secara

kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila

dipandang orang yang kebetulan ditemui cocok sebagai sumber data.

3.1.6 Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas yang digunakan adalah koefisien korelasi item-total yang

terkoreksi. Menurut Kaplan dan Saccuzo (1993 : 106) : “Suatu item pertanyaan

dikatakan valid dan dapat mengukur variabel penelitian yang dimaksud jika nilai

koefisien validitasnya lebih dari atau samadengan 0,300”.

Pengujian validitas instrumen penelitian berupa skor yang memiliki

tingkatan ordinal, rumus koefisien validitas yang digunakan adalah

RankSpearman, yaitu:

Keterangan:

rs = Koefisien Validitas

R(Xi) = Ranking untuk setiap skor item

R(Yi) = Ranking untuk skor total item

n = jumlah responden

Page 7: Bab III Indi

64

Dasar pengambilan keputusan:

Jika r positif, serta r 0.30 maka item pertanyaan tersebut valid.

Jika r tidak positif, serta r < 0.30 maka item pertanyaan tersebut

tidak valid.

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat

pengukur dapat dipercaya. Tujuannya adalah untuk mengetahui konsistensi alat

pengukur atau instrumen yang digunakan, jika penelitian diukur dua kali atau

lebih dan menghasilkan kesimpulan yang sama, maka alat pengukur disebut

reliabel (Singarimbun dan Effendi, 1986:140).

Sekumpulan pertanyaan untuk mengukur suatu variabel dikatakan reliabel

dan berhasil mengukur variabel kita ukur jika koefisien reabilitasnya lebih atau

sama dengan 0.700. (Kaplan dan Saccuzo,1993:46).

Koefisien reliabilitas dari kedua bagian dapat diperoleh dengan

menggunakan rumus Spearman-Brown, yaitu:

ttr

ttrtotr

.1

.2.

Keterangan:

r.tot = Angka reliabilitas keseluruhan komponen

r.tt = Angka belahan pertama dan belahan kedua

(Singarimbun dan Effendi, 1986:143-144)

Page 8: Bab III Indi

65

3.1.7 Teknik Analisis Data

Analisis data digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan

analisis deskriptif, yang menjelaskan keseluruhan identitas responden dan data

penelitian (Rakhmat, 1997).Data diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner itu

kemudian dikelompokkan berdasarkana jenis pertanyaan, ditabulasikan kemudian

diberi analisis secara mendalam.

Perhitungan persentase dalam frekuensi dihitung berdasarkan rumus :

n = jumlah sampel

P = persentase frekuensi

f = frekuensi pengunjung

(Supranto, 2000 : 63)

Setiap presentase data diinterprestasikan dengan menggunakan penafsiran

data sebagai berikut:

0 % : Tidak seorangpun dari responden

1 – 25 % : Sangat sedikit dari responden

26 – 49 % : Sebagian kecil/ hampir setengah dari responden

50 % : Setengah dari responden

51 – 76 % : Sebagian besar dari responden

77 – 99 % : Hampir seluruh dari responden

100 % : Seluruh responden

(Arikunto, 1998 ; 246)

Page 9: Bab III Indi

66

Untuk menguji pengaruh variabel penyajian informasi (X) terhadap

variabel pemenuhan kebutuhan informasi (Y), maka digunakan analisis korelasi.

Analisis korelasi yang digunakan adalah analisis korelasi rank

spearman.Yaitu untuk mengetahui derajat hubungan antara penyajian informasi

(X) terhadap variabel pemenuhan kebutuhan informasi (Y), dimana derajat antara

hubungan kedua variabel tersebut adalah kuat lemahnya hubungan yang

dinyatakan oleh besarnya angka koefisien korelasi dan arah hubungannya

dinyatakan oleh tanda poritif atau negatif. Rumus koefisien korelasi Rank

Spearman yang bersimbol rs.

Apabila item yang dihadapi berbentuk skala ordinal (skala sikap), maka

untuk nilai korelasi rank spearman pada item ke-i adalah :

rs =

dimana : R(X) = Ranking nilai X

R(Y) = Ranking nilai Y

Rumus koefisien korelasi Rank Spearman :

rs= ……….(1) jika tidak terdapat nilai X dan Y yang sama

…....………(2) jika terdapat nilai X dan Y yang sama

dengan :

Page 10: Bab III Indi

67

dan merupakan faktor korelasi X dan Y

keterangan :

rs : Koefisien korelasi Rank Spearman.

n : Jumlah sampel.

∑Tx :Faktor korelasi X.

∑Ty : Faktor korelasi Y.

di : Selisih rank X dan Y.

t : Banyaknya data yang memiliki rank kembar.

Besarnya koefisien korelasi adalah – 1 ≤ r ≤ 1, yang menunjukkan :

a. Apabila rs = 1 atau mendekati 1, maka hubungan antara kedua variabel

sangat kuat dan mempunyai hubungan searah (jika variabel X naik, maka variabel

Y naik).

b.Apabilars = 0 atau mendekati 0, maka hubungan antara kedua variabel

sangat lemah atau tidak ada hubungan sama sekali.

c.Apabilars = -1 atau mendekati -1, maka hubungan antara kedua variabel

sangat kuat dan mempunyai sifat terbalik (jika variabel X naik, maka variabel Y

turun atau sebaliknya).

Berikut tabel interpretasi koefisien korelasi menurut Jalaludin Rakhmat

dalam bukunya Metode Penelitian Komunikasi :

Page 11: Bab III Indi

68

Tabel 1.2

Pedoman untuk Memberikan Interpretasi Terhadap

Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,000 – 0,199 Sangat Rendah

0,200 – 0,399 Rendah

0,400 – 0,699 Cukup

0,700 – 0,899 Kuat

0,900 – 1,000 Sangat Kuat

(Rakhmat, 2005:29)

Untuk mengetahui besarnya hubungan antara promosi penjualan rokok

Dunhill dengan sikap beli konsumen, maka digunakan rumus sebagai berikut:

Kd = r² x 100%

Dimana:

Kd = koefisien determinasi

rs = koefisien korelasi

Pengujian hipotesis Null dengan menggunakan statistik parametrik, dalam

pengolahan data, penulis menggunakan alat bantu analisis SPSS (Statistical

Program and Social Science) for Windows. Data yang diperoleh dari hasil

transformasi data ordinal menjadi data interval, selanjutnya dilakukan uji

normalitas, analisis regresi linier sederhana, analisis koefisien determinasi dan

pengujian hipotesis.

Page 12: Bab III Indi

69

Dalam menentukan penerimaan dan penolakan hipotesis, dilakukan

dengan membandingkan nilai antara t-hitung dengan t-tabel. Kriteria penerimaan

dan penolakan hipotesis yang dilakukan adalah sebagai berikut :

Ho diterima, jika : t-hitung ≤ t-tabel

Ho ditolak, jika : t-hitung > t-tabel

Tingkat signifikansi r ini kemudian diuji kebenarannya dengan

menggunakan tingkat signifikansi r, sebagai berikut :

2

2

1

nt r

r

Dimana :t = nilai uji t

rs = koefisien korelasi Rank Spearman

n = banyaknya responden yang diteliti

Kemudian hasil uji ini dibandingkan dengan harga kritis t dari t-tabel.

Apabila t uji > t-tabel maka, rs memiliki arti diterima.

3.2 Objek Penelitian

3.2.1 Majalah Visitbogor

Visitbogor adalah majalah bulanan berskala nasional yang membahas

pariwisata Bogor secara kreatif dan menarik. Visitbogor merekam semua

perkembangan wisata alam,wisata kuliner,trend fashion, budaya dan kreatifitas

kaum muda dengan gaya yang ringan, menghibur namun tetap terlihat cerdas.

Sejak terbitan pertama di bulan Agustus2010 dan perjalananVisitbogor

mengalami banyak kemajuan dengan lebih banyak artikel, liputan, foto, feature

Page 13: Bab III Indi

70

yang kreatif, Visitbogor pastinya memenuhi dahaga akan catatan informasi

pariwisata yang berkembang di kota Bogor.

Kantor majalah Visitbogor sendiri sering berpindah-pindah dari satu

tempat ke tempat lainnya, pada edisi #0 – edisi #5 kantor Visitbogor bertempat di

Jln. Gunung Batu No.5 Bogor. Karena lokasi tersebut dinilai kurang strategis,

maka pada bulan Februari kantor berpindah ke Jln. Kresna Raya No 50D Bogor.

Tempat ini sangat strategis, Pada akhirnya majalah Visitbogor sampai sekarang

menetap di Jln. Kresna Raya.

3.2.2 Profil Majalah Visitbogor

3.2.2.1 Visi dan Misi Majalah Visitbogor

Menjadikan majalah Visitbogor media informasi yang utama bagi

kalangan penikmat pariwisata, pelaku bisnis korporat dan para pengambil

keputusan yang berhubungan dengan kegiatan kepariwisataan yang bisa

memperluas pengetahuan dan wawasan, serta meningkatkan kemampuan

profesional dalam pengembangan bisnisnya di Bogor dan sekitarnya.dan juga

membawa majalah Visitbogor ke taraf internasional.

3.2.3 Format Majalah Visitbogor

Format Majalah Visitbogor seperti majalah lain pada umumnya, baik dari

segi ukuran, tampilan, maupun bahan – bahan material yang menyusun majalah

tersebut. Selain itu, majalah Visitbogor disajikan dengan full colour untuk

Page 14: Bab III Indi

71

menambah daya tarik bagi khalayak. Berikut adalah spesifikasi teknis Majalah

Visitbogor :

Size : 18 cm x 26 cm

Offset printing full colour

Material :

- Cover : Ivory 230 gr

- Content : HVS 100 gr

- Saddle stitched

Majalah Visitbogor terbit setiap bulan secara reguler. Setiap bulannya

majalah ini terbit (dicetak) dengan 10.000 eksemplar dengan ketebalan rata-rata

setiap terbitnya 82 halaman, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan

informasi pariwisata, life style, musik, dan budaya.

3.2.4 Segmentasi Majalah Visitbogor

Tujuan dari target atau segmentasi majalah yakni untuk menyesuaikan

dengan informasi yang diberikan majalah Visitbogor. Target pembacanya yakni

adalah :

Gender : Wanita = 60 %

Pria = 40 %

Usia : 13 – 15 tahun = 35 %

16 – 25 tahun = 60 %

>26 tahun = 5 %

Page 15: Bab III Indi

72

S.E.S : A – B = 80 %

C = 20 %

Berdasarkan segmentasi tersebut, maka dapat terlihat bahwa Majalah

Visitbogor hendak meraih segmentasi pasar dari golongan usia muda perkotaan

dengan golongan ekonomi menangah ke atas. Selain itu, segmentasi wanita

dibidik mengingat wanita yang paling banyak tertarik dengan wacana yang

ditawarkan oleh Majalah Visitbogor.

3.2.5 Distribusi Majalah Visitbogor

3.2.5.1 Distribusi dan Sirkulasi

Setiap bulannya, Majalah Visitbogor terbit 10.000 eksemplar. Majalah

Visitbogor di produksi setiap bulan dan didistribusikan ke tempat-tempat yang

potensial dengan pick up point yang strategis dan tepat pada sasaran.

Jadetabek : 50 % | Jakarta, Depok, Tangerang, Bekasi.

Bogor : 30 % | Bogor.

Luar Jabotabek : 20 % | Bandung, Sukabumi, dan Sekitarnya.

Berdasarkan data tersebut, maka dapat diketahui bahwa meskipun Majalah

Visitbogor terbit di Kota Bogor, tetapi memfokuskan pendistribusian di kota –

kota besar di luar Kota Bogor. Hal ini mengingat potensi jumlah pembaca yag

cukup tinggi di daerah tersebut. Selain itu, hal ini sesuai dengan visi dan misi

majalah ini yang ingin mengenalkan pariwisata dan budaya daerah Bogor kepada

Page 16: Bab III Indi

73

wisatawan dan dunia internasional, sehingga prioritas pembaca adalah yang

berasal dari luar Kota Bogor.

3.2.6 Content Majalah Visitbogor

Hail-O-Visitbogor

Rubrik yang berisi tentang opini-opini pembaca.Setiap edisinya majalah

Visitbogor melemparkan satu pertanyaan berdasarkan tema yang telah ditentukan,

pembaca memberikan jawaban dan pendapat atas pertanyaan yang diajukan.

Visitbogor Fresh

Menampilkan beberapa produk baru yang direkomendasikan oleh majalah

Visitbogor baik dalam negeri maupun dari luar negeri.Ditampilkan secara singkat,

padat dan jelas.Lengkap dengan panduan literature.Visitbogorfresh juga berisi

tidak hanya produk pariwisatatetapi juga hal-hal lain yang berhubungan dengan

fashion dan lifestyle, seperti alat-alat musik, gadget bahkan sampai tempat hang

out terkenal di kotaBogor.

Bogor Culinary

Menampilkan kumpulan informasi jajanan Bogor yang dapat dinikmati oleh

kawula muda maupun keluarga yang ingin menikmati wisata kuliner di kota

Bogor

Page 17: Bab III Indi

74

Event Reviews

Rubrik yang membahas tentang event-event baik nasional maupun internasional.

Berisi review tentang konsermusik, grand opening distro atau café, dan ajang-

ajang pencarian bakat dan beberapa kegiatan demi majunya industri pariwisata

Indonesia.

Visitbogor Article

Artikel yang berisi tentang interview dengan artis-artis atau tokoh-tokoh terkenal

yang diberikan pertanyaan sesuai dengan tema yang ada di setiap edisi majalah

Visitbogor.

People

Menampilkan figure-figure muda yang bebakat dan berprestasi baik di bidang

entertainment atau pendidikan secara nasional dan internasional.Rubrik ini sangat

inspiratif, diharapkan dapat memacu kaum muda pembaca majalah Visitbogor

untuk lebih berprestasi.

Visitbogor Fashion

Beberapa produk fashion yang menjadi trend di kalangan anak muda ditampilkan

disini lengkap dengan panduan tempat untuk membelinya, di setiap edisinya

Visitbogor menampilkan pakaian yang mengikuti mode yang sedang berkembang

sehingga produk fashion yang ditampilkan selalu up to date.

Page 18: Bab III Indi

75

Fashion Article

Artikel yang memuat beberapa tips-tips yang berhubungan dengan fashion, disini

terdapat informasi bagaimana memilih dan menggunakan fashion item yang

sedang trend di kalangan anak muda.

Komunitas

Di dalam rubrik ini terdapat informasi mengenai komunitas-komunitas yang ada

di kotaBogor. Komunitas yang ada di gali lebih dalam agar pembaca mendapatkan

informasi yang dibutuhkan.

Showcase

Halaman yang menampilkan karya-karya mutakhir dari seniman, designer,

photographer muda di Indonesia.Halaman yang selalu menjadi inspirasi anak-

anak muda dari komunitas yang berhubungan.

Visitbogor Reviews

Beberapa literature yang direkomendasikan oleh majalah Visitbogor berdasarkan

vote pembaca. Berisi review tentang film, buku dan musik yang wajib dikonsumsi

oleh pembaca.

BogorXpose

Artikel yang sangat menghibur dan informatif, karena di dalam artikel ini terdapat

liputan ringan tentang spot-spot, jalan, atau tokoh-tokoh yang ada di kota Bogor.

Dikemas secara rapi dengan informasi yang singkat serta gambar-gambar yang

menarik.

Directory

Page 19: Bab III Indi

76

Menampilkan beberapa distribution store di kota Bogor yang disertai dengan

alamat lengkapnya.

3.2.7 Profil pembaca majalah Visitbogor

Pembaca majalah Visitbogor berkisar antara usia 13 tahun sampai dengan

30 tahun. Majalah ini berorientasi pada pariwisata yang ada di Kota Bogor pada

khususnya. Terutama pada pembaca yang dinamis yang mempunyai minat pada

wisata alam, wisata kuliner, tempat rekreasi, fashion, news, dan event-event di

Kota Bogor.

3.2.8 Struktur Redaksi Majalah Visitbogor

Board of trustees : H. Arsenal Kahar

Editor in chief : Imam Syairul Adnan SE

Editor : Surtia S.Aprilian .Amd

Ersta Andantino

Visual arts and design : Muftia Riza .Ssn

Photographer : Ryan Maulana

Accounting : Nurul Cita Oktaviani

Media executives : Yelsi Erfina

Dede

Muhammad Robie Fajrin

Page 20: Bab III Indi

77

Muhammad Reza Hasanal

Distribution and circulation : Widanto Prayogo Adhi

General affair : Juhan Yohannes

Contributors : Ridho

Hilda Juwita

Feny Rahmani

Puji Widodo

3.2.9 Majalah Visitbogor dalam Memenuhi Kebutuhan Informasi

Pengguna

Majalah Visitbogor adalah suatu media yang bisa disebut sebagai

majalahkreatif yang bersifat pariwisata.Majalah ini bersegmentasi

kepadakomunitas kreatif, kalangan penikmat pariwisata, pelaku bisnis korporat

dan para pengambil keputusan yang berhubungan dengan kegiatan kepariwisataan

yang bisa memperluas pengetahuan dan wawasan, serta meningkatkan

kemampuan profesional dalam pengembangan bisnisnya di Bogor dan sekitarnya.

Penggunaan media dalam majalah ini, ditujukan untuk memenuhi

kebutuhan informasi pengguna. Karena pengguna informasi pada majalah ini

adalah masyarakat luas yang berada di kota Bogor maupun di luar kota Bogor,

maka media penyampaian informasi yang dipilihnya pun sebisa mungkin bukan

media yang biasa saja. Media yang kreatif bersifat pariwisata ini dengan segala

Page 21: Bab III Indi

78

keunggulannya diharapkan dapat memenuhi kebutuhan informasi pengguna, agar

pengguna dapat merasa puas dalam mengakses informasi yang dibutuhkannya.

Page 22: Bab III Indi

79