67 kajian pustaka a. landasan teori 1. model pembelajaran ...repository.ump.ac.id/4086/3/rulita indi...

24
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Model Pembelajaran Kooperatif a. Pengertian model pembelajaran Menurut Arends (Suprijono, 2013: 46) model pembelajaran mengacu pada pendekatan yang digunakan termasuk di dalamnya tujuan-tujuan pembelajaran, tahap-tahap dalam kegiatan pembelajaran, lingkungan pembelajaran dan pengelolaan kelas. Model pembelajaran menurut Joyce (Trianto, 2009: 22) adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran termasuk di dalamnya buku-buku, film, komputer, kurikulum dan lain-lain. Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa, model pembelajaran adalah suatu kerangka atau gambaran pembelajaran yang akan dilaksanakan yang di dalamnya memuat prosedur pelaksanaan yang digunakan oleh guru sebagai pedoman dalam merancang dan melaksanakan kegiatan pembelajaran. 6 Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran…, Rulita Indi Rahmayudyah, FKIP UMP, 2017

Upload: hakhue

Post on 13-May-2019

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 67 KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Model Pembelajaran ...repository.ump.ac.id/4086/3/Rulita Indi Rahmayudyah_BAB II.pdfGuru menyampaikan tujuan pelajaran yang akan dicapai pada

67

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Model Pembelajaran Kooperatif

a. Pengertian model pembelajaran

Menurut Arends (Suprijono, 2013: 46) model pembelajaran

mengacu pada pendekatan yang digunakan termasuk di dalamnya

tujuan-tujuan pembelajaran, tahap-tahap dalam kegiatan pembelajaran,

lingkungan pembelajaran dan pengelolaan kelas.

Model pembelajaran menurut Joyce (Trianto, 2009: 22) adalah

suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman

dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran tutorial

dan untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran termasuk di

dalamnya buku-buku, film, komputer, kurikulum dan lain-lain.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa, model

pembelajaran adalah suatu kerangka atau gambaran pembelajaran yang

akan dilaksanakan yang di dalamnya memuat prosedur pelaksanaan

yang digunakan oleh guru sebagai pedoman dalam merancang dan

melaksanakan kegiatan pembelajaran.

6

Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran…, Rulita Indi Rahmayudyah, FKIP UMP, 2017

Page 2: 67 KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Model Pembelajaran ...repository.ump.ac.id/4086/3/Rulita Indi Rahmayudyah_BAB II.pdfGuru menyampaikan tujuan pelajaran yang akan dicapai pada

7

b. Model Pembelajaran kooperatif

Model pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran

yang melatih siswa untuk belajar dalam kelompok. Asmani (2016: 38)

berpendapat bahwa model pembelajaran kooperatif lebih menekankan

pada kepentingan bersama sehingga siswa yang pintar bias berbagi

dengan temannya yang tergolong biasa.

Suprijono (2013: 54) menyatakan bahwa, pembelajaran

kooperatif adalah konsep yang lebih luas meliputi semua jenis kerja

kelompok termasuk bentuk-bentuk yang lebih dipimpin oleh guru atau

diarahkan oleh guru.

Rusman (2013: 202) menyatakan bahwa, pembelajaran

kooperatif (cooperative learning) merupakan bentuk pembelajaran

dengan cara siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil

secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari empat sampai enam

orang dengan struktur kelompok yang bersifat heterogen.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa,

pembelajaran kooperatif yaitu membentuk kelompok kecil dengan

dipimpin oleh guru. Siswa belajar dan bekerja sama dalam

kelompoknya.

Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran…, Rulita Indi Rahmayudyah, FKIP UMP, 2017

Page 3: 67 KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Model Pembelajaran ...repository.ump.ac.id/4086/3/Rulita Indi Rahmayudyah_BAB II.pdfGuru menyampaikan tujuan pelajaran yang akan dicapai pada

8

c. Langkah-langkah model pembelajaran kooperatif

Langkah –langkah model pembelajaran kooperatif dapat dilihat

pada tabel 2.1 berikut:

Tabel 2.1 langkah-langkah model pembelajaran kooperatif

Tahap Tingkah Laku Guru

Tahap 1

Menyampaikan tujuan

dan memotivasi siswa.

Guru menyampaikan tujuan pelajaran yang

akan dicapai pada kegiatan pelajaran dan

menekankan pentingnya topik yang akan

dipelajari dan memotivasi siswa.

Tahap 2

Menyajikan informasi.

Guru menyajikan informasi atau materi

kepada siswa dengan jalan demonstrasi atau

melalui bahan bacaan.

Tahap 3

Mengorganisasikan

siswa ke dalam

kelompok-kelompok

belajar.

Guru menjelaskan kepada siswa bagaiman

caranya membentuk kelompok belajar dan

membimbing setiap kelompok agar

melakukan transisi secara efektif dan efisien.

Tahap 4

Membimbing

kelompok bekerja dan

belajar.

Guru membimbing kelompok-kelompok

belajar pada saat mereka mengerjakan tugas

mereka.

Tahap 5

Evaluasi.

Guru mengevaluasi hasil belajar tentang

materi yang telah dipelajari atau masing-

masing kelompok mempresentasikan hasil

kerjanya.

Tahap 6

Memberikan

penghargaan.

Guru mencari cara-cara untuk menghargai

baikupaya maupun hasil belajar indivisu dan

kelompok.

(Rusman, 2013: 211)

2. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Concept Sentence

a. Pengertian model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence

Huda (2016: 316) menjelaskan bahwa, Concept sentence

merupakan model pembelajaran yang diawali dengan penyampaian

kompetensi, sajian materi, pembentukan kelompok heterogen,

Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran…, Rulita Indi Rahmayudyah, FKIP UMP, 2017

Page 4: 67 KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Model Pembelajaran ...repository.ump.ac.id/4086/3/Rulita Indi Rahmayudyah_BAB II.pdfGuru menyampaikan tujuan pelajaran yang akan dicapai pada

9

penyajian kata kunci sesuai materi bahan ajar, dan penugasan

kelompok. Prosedur selanjutnya dalam pembelajaran ini adalah

mempresentasikan hasil belajar secara bergantian di depan kelas.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa, model

pembelajaran concept sentence dapat mempermudah guru dalam

pembelajaran dengan memberikan kata kunci.Model pembelajaran

concept sentence yaitu menkonsep kalimat menjadi sebuah kata-kata.

Siswa dapat mempresentasikan hasil belajar di depan kelas.

b. Langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence

Suprijono (2013: 132) menjelaskan langkah-langkah dalam

menggunakan model pembelajaran concept sentenceyaitu:

1) Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.

2) Guru menyajikan materi secukupnya.

3) Guru membentuk kelompok yang anggotanya ± 4 orang secara

heterogen.

4) Guru menyajikan beberapa kata kunci sesuai materi yang disajikan.

5) Tiap kelompok disuruh membuat beberapa kalimat dengan

menggunakan minimal 4 kata kunci setiap kalimat.

6) Hasil diskusi kelompok didiskusikan kembali secara pleno yang

dipandu oleh guru.

7) Kesimpulan.

Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran…, Rulita Indi Rahmayudyah, FKIP UMP, 2017

Page 5: 67 KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Model Pembelajaran ...repository.ump.ac.id/4086/3/Rulita Indi Rahmayudyah_BAB II.pdfGuru menyampaikan tujuan pelajaran yang akan dicapai pada

10

c. Kelebihan model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence

Huda (2016: 317) menjelaskan kelebihan model pembelajaran

concept sentence sebagai berikut:

1) Meningkatkan semangat belajar siswa.

2) Membantu terciptanya suasana belajar yang kondusif.

3) Memunculkan kegembiraan dalam belajar.

4) Mendorong dan mengembangkan proses berfikir kreatif.

5) Mendorong siswa untuk memandang sesuatu dalam pandangan yang

berbeda.

6) Memunculkan kesadaran untuk berubah menjadi lebih baik.

7) Memperkuat kesadaran diri.

8) Lebih memahami kata kunci dari materi pokok pelajaran.

9) Siswa yang lebih pandai mengajari siswa yang kurang pandai.

d. Kekurangan model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence

Huda (2016: 317) menjelaskan kekurangan model pembelajaran

concept sentence yaitu:

1) Hanya untuk mata pelajaran tertentu.

2) Kecenderungan siswa-siswa yang pasif untuk mengambil jawaban

dari temannya

Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran…, Rulita Indi Rahmayudyah, FKIP UMP, 2017

Page 6: 67 KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Model Pembelajaran ...repository.ump.ac.id/4086/3/Rulita Indi Rahmayudyah_BAB II.pdfGuru menyampaikan tujuan pelajaran yang akan dicapai pada

11

3. Media

a. Pengertian Media

Menurut Arsyad (2011: 3) kata mediaberasal dari bahasa latin

medius yang secara harfiah berarti tengah, perantara atau pengantar.

Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada

penerima pesan.

Bretz (Anitah, 2009: 1) media adalah sesuatu yang terletak di

tengah-tengah, jadi suatu perantara yang menghubungkan semua pihak

yang membutuhkan terjadinya suatu hubungan, dan membedakan antara

media komunikasi dan alat bantu komunikasi. Perbedaannya adalah

bahwa yang pertama merupakan sesuatu yang berkemampuan untuk

menyajikan keseluruhan informasi dan menggerakkan saling tindak

antara pebelajar dengan subjek yang dipelajari, sedangkan yang kedua

semata-mata adalah penunjang pada penyajian yang dilakukan oleh guru.

Gagne‟ dan Briggs (Arsyad, 2011: 4) secara implisit mengatakan

bahwa media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan

untuk menyampaikan isi materi pelajaran. Dengan kata lain, media

adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung

materi instruksional di lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa

untuk belajar.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli, dapat disimpulkan

bahwa media adalah alat bantu pembelajaran untuk memudahkan guru

Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran…, Rulita Indi Rahmayudyah, FKIP UMP, 2017

Page 7: 67 KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Model Pembelajaran ...repository.ump.ac.id/4086/3/Rulita Indi Rahmayudyah_BAB II.pdfGuru menyampaikan tujuan pelajaran yang akan dicapai pada

12

dalam menyampaikan materi. Media sangat membantu kefektifan proses

pembelajaran dan membangkitkan motivasi siswa.

b. Macam-macam Media

Hernawan, dkk (2008: 22-34) menjelaskan media pembelajaran

pada umumnya dapat dikelompokkan ke dalam tiga jenis, yaitu:

1) Media Visual

Media visual adalah media yang hanya dapat dilihat dengan

menggunakan indera penglihatan. Jenis media inilah yang sering

digunakan oleh guru-guru sekolah dasar untuk membantu

menyampaikan isi atau materi pembelajaran. Media visual ini terdiri

atas media yang dapat diproyeksikan (projected visual) dan media

yang tidak dapat diproyeksikan (non-projected visuals).

2) Media Audio

Media audio adalah media yang mengandung pesan dalam

bentuk auditif (hanya dapat didengar) yang dapat merangsang pikiran,

perasaan, perhatian dan kemauan para siswa untuk mempelajari bahan

ajar. Jenis media audio terdiri atas program kaset suara (audio

cassette), CD audio, dan program radio. Penggunaan media audio

dalam kegiatan pembelajaran pada umumnya untuk melatih

keterampilan yang berhubungan dengan aspek-aspek keterampilan

mendengarkan.

Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran…, Rulita Indi Rahmayudyah, FKIP UMP, 2017

Page 8: 67 KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Model Pembelajaran ...repository.ump.ac.id/4086/3/Rulita Indi Rahmayudyah_BAB II.pdfGuru menyampaikan tujuan pelajaran yang akan dicapai pada

13

3) Media Audio-Visual

Media ini merupakan kombinasi audio dan visual atau biasa

disebut media pandang-dengar. Menggunakan media ini akan semakin

lengkap dan optimal penyajian bahan ajar kepada para siswa. Selain

dari itu media ini dalam batas-batas tertentu dapat juga menggantikan

peran dan tugas guru.

4. Media Gambar

a. Jenis Media Gambar

Media gambar termasuk jenis media visual. Hernawan, dkk

(2008: 22) menjelaskan media visual adalah media yang hanya dapat

dilihat dengan menggunakan indera penglihatan. Jenis media inilah yang

sering digunakan oleh guru-guru sekolah dasar untuk membantu

menyampaikan isi atau materi pembelajaran.

b. Manfaat Media Gambar

Media gambar banyak digunakan dalam pembelajaran karena

diyakini dengan menggunakan gambar siswa lebih mudah dalam

memahami informasi atau materi yang disampaikan oleh guru. Anitah

(2009: 9) menjelaskan manfaat gambar yang baik sebagai berikut:

1) Menimbulkkan daya tarik bagi pebelajar. Gambar dengan berbagi

warna akan lebih menarik dan membangkitkan minat serta perhatian

pebelajar.

Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran…, Rulita Indi Rahmayudyah, FKIP UMP, 2017

Page 9: 67 KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Model Pembelajaran ...repository.ump.ac.id/4086/3/Rulita Indi Rahmayudyah_BAB II.pdfGuru menyampaikan tujuan pelajaran yang akan dicapai pada

14

2) Mempermudah pengertian pebelajar. Suatu penjelasan yang sifatnya

abstrak dapat dibantu dengan gambar sehingga pebelajar lebih mudah

memahami apa yang dimaksud.

3) Memperjelas bagian-bagian yang penting. Melalui gambar, dapat

diperbesar bagian-bagian yang penting atau yang kecil sehingga dapat

diamati lebih jelas.

4) Menyingkat suatu uraian panjang. Uraian tersebut mungkin dapat

ditunjukkan dengan sebuah gambar saja.

c. Kelebihan Gambar

Anitah (2009: 8) menjelaskan kelebihan gambar sebagai berikut:

1) Dapat menerjemahkan ide-ide abstrak ke dalam bentuk yang lebih

nyata.

2) Banyak tersedia dalam buku-buku.

3) Sangat mudah dipakai karena tidak membutuhkan peralatan.

4) Relatif tidak mahal.

5) Dapat dipakai untuk berbagai tingkat pelajaran dan bidang studi.

d. Kekurangan Gambar

Anitah (2009: 8-9) menjelaskan kekurangan gambar sebagai

berikut :

1) Kadang-kadang terlampau kecil untuk ditunjukkan di kelas yang

besar.

Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran…, Rulita Indi Rahmayudyah, FKIP UMP, 2017

Page 10: 67 KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Model Pembelajaran ...repository.ump.ac.id/4086/3/Rulita Indi Rahmayudyah_BAB II.pdfGuru menyampaikan tujuan pelajaran yang akan dicapai pada

15

2) Gambar mati adalah gambar dua dimensi . Untuk menunjukkan

demensi yang ketiga (kedalaman benda), harus digunakan satu seri

gambar dari objek yang sama tetapi dari sisi yang berbeda.

3) Tidak dapat menunjukkan gerak.

4) Pembelajartidak selalu mengetahui bagaimana membaca

(menginterpretasi) gambar.

Beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa, gambar

sebagai media visual. Gambar dapat mempermudah guru dalam proses

pembelajaran. Gambar mempunyai kelebihan dan kekurangan, maka

gambar dapat dibuat yang semenarik mungkin.

5. Bahasa Indonesia Sekolah Dasar

a. Tinjauan Kompetensi Pembelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar

Zulela (2012: 4-5) menjelaskan bahwa Pembelajaran Bahasa

Indonesia SD diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik

dalam berkomunikasi dengan baik, baik secara lisan maupun tulisan.

Standar kompetensi pembelajaran bahasa Indonesia di SD merupakan

kualifikasi minimal peserta didik, yang menggambarkan penguasaan

keterampilan berbahasa, dan sikap positif terhadap bahasa dan sastra

Indonesia. Atas dasar standar kompetensi tersebut, maka tujuan yang

diharapkan dapat dicapai dalam pembelajaran bahasa Indonesia agar

peserta didik dapat:

1) Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang

berlaku, baik secara lisan maupun tulisan.

Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran…, Rulita Indi Rahmayudyah, FKIP UMP, 2017

Page 11: 67 KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Model Pembelajaran ...repository.ump.ac.id/4086/3/Rulita Indi Rahmayudyah_BAB II.pdfGuru menyampaikan tujuan pelajaran yang akan dicapai pada

16

2) Menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai

bahasa persatuan dan bahasa negara.

3) Memahami bahasa Indonesia dan dapat menggunakan dengan tepat

dan efektif dalam berbagai tujuan.

4) Menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan

intelektual, serta kematangan emosional dan sosial.

5) Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas

wawasan, menghaluskan budi pekerti, serta meningkatkan

pengetahuan dan kemampuan berbahasa.

6) Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khasanah

budaya dan intelektual manusia Indonesia.

b. Ruang Lingkup Bahasa Indonesia Sekolah Dasar

Zulela (2012: 5) menyebutkan bahwa sesuai dengan Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) saat ini, pembelajaran

bahasaIndonesia pada jenjang SD/MI, mencakup komponen kemampuan

berbahasa dan kemampuan bersastra meliputi 4 aspek, yaitu:

1) Mendengarkan (menyimak)

2) Berbicara

3) Membaca

4) Menulis

Tarigan (2013: 3) menjelaskan bahwa, menulis merupakan suatu

ketrampilan berbahasa yang dipergunakan untukberkomunikasi secara

Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran…, Rulita Indi Rahmayudyah, FKIP UMP, 2017

Page 12: 67 KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Model Pembelajaran ...repository.ump.ac.id/4086/3/Rulita Indi Rahmayudyah_BAB II.pdfGuru menyampaikan tujuan pelajaran yang akan dicapai pada

17

tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain, dan

merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif.

Suparno dan Yunus (2009:1.3)mengemukakan bahwa, pengertian

menulis adalah sebagai suatu kegiatan penyampaian pesan (komunikasi)

dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alat atau medianya.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa

pengertian menulis adalah kemampuan seseorang dalam menuangkan

pikiran atau gagasannya dengan menggunakan lambang-lambang bahasa

yang menggambarkan suatu bahasa untuk dapat dipahami oleh orang lain

dan memiliki makna, menulis juga dapat menyampaikan pesan dan

informasi.

6. Pembelajaran Sastra di Sekolah Dasar

Zulela (2012: 61) menjelaskan pembelajaran sastra di sekolah dasar

dapat diklasifikasikan dalam tiga macam, yakni; 1) pembelajaran fiksi, 2)

pembelajaran puisi, 3) pembelajaran drama.Ketiga bentuk sastra ini harus

disajikan guru secara apresiasi.Oleh karena itu, guru harus mampu mencari

materi yang tepat, menyusun, menyajikan kegiatan yang bersifat kreatif

positif dengan materi sastra yang telah dipilih. Pembelajaran sastra di SD,

pada dasarnya bertujuan membina apresiasi anak dapat mengembangkan

kearifan, kejelian, dan ketelitian untuk menangkap isyarat-isyarat dalam

kehidupan yang tercermin dalam karya sastra. Jika apresiasi telah tumbuh

pada diri anak, maka akan memberikan dampak positif terhadap anak.

Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran…, Rulita Indi Rahmayudyah, FKIP UMP, 2017

Page 13: 67 KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Model Pembelajaran ...repository.ump.ac.id/4086/3/Rulita Indi Rahmayudyah_BAB II.pdfGuru menyampaikan tujuan pelajaran yang akan dicapai pada

18

Resmini, dkk (2006: 91) menjelaskan bahwa, pembelajaran sastra di

SD harus memberi pengalaman pada siswa yang akan berkontribusi pada 4

tujuan, yakni; 1) mencari kesenangan pada buku, 2) menginterpretasi bacaan

sastra, 3) mengembangkan kesadaran bersastra, dan 4) mengembangkan

apresiasi. Di sekolah dasar, pembelajaran sastra dimaksudkan untuk

meningkatkan kemampuan siswa mengapresiasi karya sastra. Kegiatan

karya sastra berkaitan dengan latihan mempertajam perasaan, penalaran,

daya khayal, serta kepekaan terhadap masyarakat, budaya dan lingkungan

hidup. Pengembangan kemampuan bersastra di sekolah dasar dilakukan

dalam berbagai jenis dan bentuk melalui kegiatan mendengarkan, berbicara,

membaca, dan menulis

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa

pembelajaran sastra di sekolah dasar adalah memberikan pengalaman siswa

dalam kemampuan bersastra secara imajinatif. Melalui pembelajaran sastra

dapat menghasilkan karya sastra dari siswa.

7. Pembelajaran Menulis di Sekolah Dasar

Menulis merupakan keterampilan yang diajarkan di Sekolah Dasar.

Resmini dkk, (2008: 234) menyebutkan bahwa menulis sebagai suatu proses

mengandung makna bahwa menulis terdiri dari tahapan-tahapan. Dengan

demikian, pembelajaran menulis di sekolah dasar yang bertujuan

mengarahkan siswa agar memiliki kemampuan menulis dilaksanakan guru

dalam bentuk pembelajaran yang menekankan kegiatan menulis pada

proses.

Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran…, Rulita Indi Rahmayudyah, FKIP UMP, 2017

Page 14: 67 KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Model Pembelajaran ...repository.ump.ac.id/4086/3/Rulita Indi Rahmayudyah_BAB II.pdfGuru menyampaikan tujuan pelajaran yang akan dicapai pada

19

8. Puisi

a. Pengertian Puisi

Baribin (1990: 1) menjelaskan bahwa, puisi berasal dari bahasa

Yunani poleo atau polo atau poetes yang berarti membangun,

menyebabkan, menimbulkan, dan membuat puisi. Puisi berarti ucapan

yang dibuat/dibangun, maksudnya ucapan yang tidak langsung.

Waluyo (1995: 29) mengatakan bahwa, puisi adalah bentuk karya

sastra yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair secara

imajinatif dan disusun dengan mengkonsentrasikan semua kekuatan

bahasa dengan pengkonsentrasian struktur fisik dan struktur batinnya.

Zulela (2012: 34) mengatakan bahwa, puisi sama dengan

penjelasan pada sastra genre umum. Yang berbeda adalah bahasa/ pilihan

kata yang digunakan lebih sederhana, tidak mengandung makna kias

yang tinggi. Puisi anak disampaikan dalam bahasa sederhana dan pada

umumnya belum menggunakan bahasa kias.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa

puisi adalah suatu bentuk karya sastra yang disusun dari hasil pemikiran

imajinatif seseorang yang berupa kata-kata dan disusun menjadi beberapa

kalimat yang memiliki makna.

b. Unsur-unsur yang Membangun Puisi

Puisi dibangun oleh beberapa unsur yang terstruktur dan setiap

unsur tersebut tidak dapat terpisahkan satu sama lain. Waluyo (1995: 71-

101) menjelaskan unsur-unsur pembangun puisi, antara lain:

Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran…, Rulita Indi Rahmayudyah, FKIP UMP, 2017

Page 15: 67 KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Model Pembelajaran ...repository.ump.ac.id/4086/3/Rulita Indi Rahmayudyah_BAB II.pdfGuru menyampaikan tujuan pelajaran yang akan dicapai pada

20

1) Diksi (Pemilihan Kata)

Pemilihan kata-kata dalam menulis puisi sangatlah penting

sebab kata-kata yang ditulis harus dipertimbangkan maknanya,

komposisi bunyi dalam rima dan irama, kedudukan kata itu ditengah

konteks kata lainnya, dan kedudukan kata dalam keseluruhan puisi itu.

Oleh sebab itu, disamping memilih kata yang tepat, urutan katanya

dan kekuatan atau daya magis dari kata-kata tersebut juga harus

dipertimbangkan.

Kata-kata dalam puisi sangat penting untuk itu bunyi kata juga

dipertimbangkan secara cermat dalam pemilihannya. Karena

pemilihan kata-kata mempertimbangkan berbagai aspek estetis, maka

kata-kata yang sudah dipilih untuk puisi harus bersifat absolute dan

tidak bisa diganti dengan padan katanya, sekalipun maknanya tidak

berbeda. Perbendaharaan kata, ungkapan urutan kata-kata, dan daya

sugesti dari kata-kata dalam puisi yang disusun juga harus

diperhatikan. Sehingga pembaca akan lebih mudah dalam memaknai

puisi tersebut.

2) Citraan (Pengimajian)

Ada hubungan erat antara diksi, pengimajian, dan kata

konkret. Diksi yang dipilih harus menghasilkan pengimajian dan

karena itu kata-kata menjadi lebih konkret seperti kita hayati melalui

penglihatan, pendengaran, atau cita rasa. Pengimajian dapat dibatasi

dengan pengertian: kata atau susunan kata-kata yang dapat

Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran…, Rulita Indi Rahmayudyah, FKIP UMP, 2017

Page 16: 67 KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Model Pembelajaran ...repository.ump.ac.id/4086/3/Rulita Indi Rahmayudyah_BAB II.pdfGuru menyampaikan tujuan pelajaran yang akan dicapai pada

21

mengungkapkan pengalaman sensoris, seperti penglihatan,

pendengaran, dan perasaan.

Pengimajian ditandai dengan penggunaan kata yang konkret

dan khas. Imaji yang ditimbulkan ada tiga macam, yaitu, imaji visual,

imaji audif, dan imaji taktil (cita rasa). Ketiganya digambarkan atas

bayangan konkret apa yang dapat kita hayati secara nyata.

3) Kata Konkret

Untuk membangkitkan imajinasi pembaca, maka kata-kata

harus diperkonkret. Maksudnya ialah bahwa kata-kata itu dapat

menyaran kepada arti yang menyeluruh. Seperti halnya pengimajian,

kata yang diperkonkret ini juga erat hubungannya dengan penggunaan

kiasan dan lambang. Cara yang digunakan oleh penyair yang satu

berbeda dari cara yang digunakan oleh penyair lainnya.

Pengkonkretan kata ini erat berhubungan dengan pengimajian,

pelambangan, dan pengiasan. Ketiga hal itu juga memanfaatkan gaya

bahasa untuk memperjelas apa yang ingin dikemukakan.

4) Bahasa Figuratif (Majas)

Penyair menggunakan bahasa yang bersusun-susun atau

berpigura sehingga disebut bahasa figuratif. Bahasa figuratif

menyebabkan puisi menjadi prismatis artinya memancarkan banyak

makna atau kaya makna. Bahasa figuratif ialah bahasa yang digunakan

penyair untuk mengatakan sesuatu dengan cara yang tidak biasa, yakni

Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran…, Rulita Indi Rahmayudyah, FKIP UMP, 2017

Page 17: 67 KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Model Pembelajaran ...repository.ump.ac.id/4086/3/Rulita Indi Rahmayudyah_BAB II.pdfGuru menyampaikan tujuan pelajaran yang akan dicapai pada

22

secara tidak langsung mengungkapkan makna. Kata atau bahasanya

bermakna kias atau makna lambang.

Bahasa figuratif terdiri atas pengiasan yang menimbulkan

makna kias dan pelambangan yang menimbulkan makna lambang.

Pengiasan disebut juga simile atau persamaan, karena

membandingkan/menyamakan sesuatu hal dengan hal lain. Dalam

pelambangan sesuatu diganti atau dilambangkan dengan hal lain.

Lambang dan kiasan, bersama-sama bertujuan untuk membentuk

bahasa figuratif, yakni bahasa yang seolah mempunyai pigura. Bahasa

figuratif tidak langsung dapat kita tangkap maknanya. Dengan bahasa

figuratif, sebuah puisi menjadi kaya akan makna.

5) Versifikasi (rima, ritme, dan metrum)

Bunyi dalam puisi menghasilkan rima dan ritma. Rima adalah

bunyi dalam puisi. Digunakan kata rima untuk mengganti istilah

persajakan pada sistem lama karena diharapkan penempatan bunyi dan

pengulangannya tidak hanya pada akhir setiap baris, namun juga

untuk keseluruhan baris dan bait. Dalam ritma pemotongan-

pemotongan baris menjadi frasa yang berulang-ulang, merupakan

unsur yang memperindah puisi itu.

Rima merupakan pengulangan bunyi dalam puisi untuk

membentuk musikalitas atau orkestrasi. Dengan pengulangan bunyi

itu, puisi menjadi merdu jika di baca. Untuk mengulang bunyi ini,

Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran…, Rulita Indi Rahmayudyah, FKIP UMP, 2017

Page 18: 67 KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Model Pembelajaran ...repository.ump.ac.id/4086/3/Rulita Indi Rahmayudyah_BAB II.pdfGuru menyampaikan tujuan pelajaran yang akan dicapai pada

23

penyair juga mempertimbangkan lambang bunyi. Dengan cara ini,

pemilihan bunyi-bunyi mendukung perasaan dan suasana hati.

Ritma sangat berhubungan dengan bunyi dan juga

berhubungan dengan pengulangan bunyi, kata, frasa, dan kalimat.

Ritma juga dapat dibayangkan seperti tembang mocopat dalam

tembang jawa. Ritma puisi berbeda dari metrum (mantra). Metrum

berupa pengulangan tekanan kata yang tetap. Metrum sifatnya statis.

Ritma berasal dari bahasa Yunani rheo yang berarti gerakan-gerakan

air yang teratur, terus-menerus, dan tidak putus-putus (mengalir terus).

6) Tata Wajah (Tipografi)

Tipografi merupakan pembeda yang penting antara puisi

dengan prosa dan drama. Larik-larik puisi tidak membangun

periodisitet yang disebut paragraf, namun membentuk bait. Baris puisi

tidak bermula dari tepi kiri dan berakhir ke tepi kanan baris. Tepi kiri

atau tepi kanan dari halaman yang memuat puisi belum tentu

terpenuhi tulisan, hal mana tidak berlaku bagi tulisan yang berbentuk

prosa. Ciri yang demikian menunjukkan eksistensi sebuah puisi.

Kata-kata yang disusun mewujudkan larik-larik yang panjang

dan pendek, yang membentuk suatu kesatuan padu. Pergantian larik

panjang dan pendek sedemikian bervariasi secara harmonis sehingga

menimbulkan ritma yang padu.

Berdasarkan penjelasan diatas, dalam menulis puisi harus

memperhatikan unsur-unsur yang membangun dalam sebuah puisi.

Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran…, Rulita Indi Rahmayudyah, FKIP UMP, 2017

Page 19: 67 KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Model Pembelajaran ...repository.ump.ac.id/4086/3/Rulita Indi Rahmayudyah_BAB II.pdfGuru menyampaikan tujuan pelajaran yang akan dicapai pada

24

Keterampilan menulis puisi bebas perlu memperhatikan unsur-unsur

yang harus ada dalam sebuah puisi. Siswa perlu memahami unsur-

unsur tersebut sehingga dapat menulis puisi bebas dengan baik.

c. Langkah Menulis Puisi

Zulela (2012: 75) menjelaskan langkah-langkah menulis puisi

antara lain:

1. Menentukan tema.

2. Merenung/menghayati tentang pesan yang akan disampaikan.

3. Memilih kata kunci yang pas untuk menggambarkan pesan.

4. Mengimplementasikan pesan dalam pilihan kata yang pas.

5. Perhatikan tone/nada/permainan bunyi bahasa.

6. Baca dengan cermat, ungkapkan.

9. Media Gambar dalam Pembelajaran Menulis Puisi di Sekolah Dasar

a. Gambar sebagai Media Pembelajaran

Resmini dan Juanda (2007: 215) menjelaskan bahwa, pengalaman

siswa terhadap dunia nyata pada umumnya dapat dibentuk melalui media

pengajaran.Salah satu jenis media pembelajaran yang digunakan untuk

memperjelas pesan, untuk keterbatasan ruang karena obyek terlalu besar,

kejadian di masa lalu atau jauh, sering digunakan gambar.Selain dapat

menjelaskan berbagai hal, gambar juga mudah diperoleh.Melalui gambar

siswa dapat menerjemahkan ide-ide abstrak dalam bentuk lebih realistis.

Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran…, Rulita Indi Rahmayudyah, FKIP UMP, 2017

Page 20: 67 KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Model Pembelajaran ...repository.ump.ac.id/4086/3/Rulita Indi Rahmayudyah_BAB II.pdfGuru menyampaikan tujuan pelajaran yang akan dicapai pada

25

b. Ciri-Ciri Gambar yang Baik

Resmini dan Juanda (2007: 215) menyebutkan bahwa

gambar/foto yang baik dan dapat digunakan sebagai media belajar yang

memiliki ciri-ciri diantaranya sebagai berikut:

1) Gambar yang bagus, menarik, jelas, dan mudah dimengerti.

2) Apa yang digambar harus cukup penting dan cocok untuk hal yang

sedang dipelajari.

3) Dapat menyampaikan pesan atau ide tertentu.

4) Memberi kesan yang kuat dan menarik perhatian kesederhanaan, yaitu

sederhana dalam warna, tetapi memiliki kesan tertentu.

5) Merangsang orang yang melihat untuk ingin mengungkap tentang

objek-objek dalam gambar.

6) Berani dan dinamis, pembuatan gambar hendaknya menunjukkan

gerak atau perbuatan.

7) Gambar disesuaikan dengan tujuan pembelajaran yang telah

dirumuskan dan sesuai dengan kecerdasan orang yang melihatnya.

c. Penggunaan Media Gambar dalam Pembelajaran Bahasa di SD

Resmini dan Juanda (2007: 215) menjelaskan bahwa, salah satu

syarat yang harus dipenuhi oleh seorang guru bahasa dan sastra Indonesia

khususnya sekolah dasar, adalah penguasaan materi pengajaran dan

teknik penyampaian materi pelajaran, melalui media pembelajaran yang

tepat dan relevan, agar materi pelajaran dapat disampaikan dengan baik,

sehingga siswa pun dapat menerima pelajaran dengan baik pula.

Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran…, Rulita Indi Rahmayudyah, FKIP UMP, 2017

Page 21: 67 KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Model Pembelajaran ...repository.ump.ac.id/4086/3/Rulita Indi Rahmayudyah_BAB II.pdfGuru menyampaikan tujuan pelajaran yang akan dicapai pada

26

Media yang dapat digunakan dalam pembelajaran cukup banyak

dan beragam.Masing-masing media pembelajaran memiliki kelebihan

dan kekurangan. Pemilihan penggunaan media pembelajaran yang tepat

dan relevan pada suatu kondisi tertentu meliputi keadaan siswa dan

materi yang akan disampaikan, sangat diperlukan agar suasana

pembelajaran dapat dilaksanakan dengan menarik dan menimbulkan

gairah belajar yang tinggi pada siswa, sehingga pada akhirnya akan

menghasilkan prestasi belajar yang tinggi pula.

d. Pembelajaran Bahasa Indonesia Menggunakan Media Gambar

Resmini dan Juanda (2007: 221) menyatakan bahwa media

gambar dalam pembelajaran bahasa Indonesia terutama sangat potensial

untuk mengembangkan kemampuan berbicara dan menulis. Keterampilan

produktif ini dapat dirangsang melalui gambar, baik gambar ilustrasi

maupun gambar nyata (poto).Gambar menjadi kerangka karangan pada

waktu siswa harus menulis. Gambar juga akan menjadi sumber gagasan

pada waktu harus berbicara.

B. Penelitian yang relevan

Beberapa penelitian tentang pengaruh penggunaan model pembelajaran

kooperatif tipe concept sentence berbantu media gambar terhadap kemampuan

menulis puisi di kelas V yang telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya

diantaranya:

Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran…, Rulita Indi Rahmayudyah, FKIP UMP, 2017

Page 22: 67 KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Model Pembelajaran ...repository.ump.ac.id/4086/3/Rulita Indi Rahmayudyah_BAB II.pdfGuru menyampaikan tujuan pelajaran yang akan dicapai pada

27

1. Penelitian yang dilakukan oleh Ni Luh Sumerti, I Ketut Adnyana Putra,dan I

Wayan Rinda Suardika pada tahun 2014 dengan judul “Pengaruh Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Concept Sentence Berbantuan Gambar

Berseri Terhadap Keterampilan Menulis Siswa Kelas V SDN 22 Dauh Puri”

terdapat perbedaan yang signifikan keterampilan menulis pada pelajaran

bahasa Indonesia antara siswa yang dibelajarkan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe concept sentence berbantuan gambar berseri

dengan siswa yang dibelajarkan menggunakan pembelajaran konvensional

pada kelas V SDN 22 Dauh Puri Denpasar tahun pelajaran 2013/2014. Jenis

penelitian ini menggunakan kuasi eksperimen. Nilai rata-rata keterampilan

menulis kelompok eksperimen lebih dari siswa kelompok kontrol yaitu

64,66>54,93. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa model pembelajaran

kooperatif tipe concept sentence berbantuan gambar berseri berpengaruh

terhadap keterampilan menulis pada pelajaran bahasa Indonesia siswa kelas

V.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Asterios Tsiaras pada tahun 2016dengan

judul “Teaching Poetry through Dramatic Play in Greek Primary School:

Surveying Teachers and Pupils Views”bertujuan untuk mengetahui

pandangan guru sekolah dasar mengajar puisi melalui bermain dramatis.

Penelitian ini memperoleh hasil bahwa menulis puisi menggunakan bermain

drama terdapat peningkatan.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Nancy Andrzejczak, Guy Trainin, dan

Monique Poldbergpada tahun 2005dengan judul “From Image to Text:

Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran…, Rulita Indi Rahmayudyah, FKIP UMP, 2017

Page 23: 67 KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Model Pembelajaran ...repository.ump.ac.id/4086/3/Rulita Indi Rahmayudyah_BAB II.pdfGuru menyampaikan tujuan pelajaran yang akan dicapai pada

28

Using Images in the Writing Process” menunjukkan bahwa menggunakan

gambar dapat meningkatkan ketertarikan siswa dalam menulis. Penelitian

ini menggunakan metode kualitatif, dengan wawancara dan observasi.

Berdasarkan beberapa penelitian di atas, dapat disimpulkan bahwa

terdapat peningkatan menggunakan model concept sentence dan media

gambar, sehingga peneliti ingin melakukan penelitian menggunakan

modelpembelajaran kooperatif tipeconcept sentence berbantu media gambar

dalam pembelajaran menulis puisi. Peneliti akan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe concept sentence berbantu media gambar dalam

proses pembelajaran bahasa Indonesia materi menulis puisi bebas di kelas V

SD Negeri 2 Pliken.

C. Kerangka Pikir

Kemampuan menulis puisi diperlukan inovasi-inovasi baru dalam

proses pembelajaran. Guru perlu menggunakan model pembelajaran sehingga

proses pembelajaran berjalan lancar. Model pembelajaran yang sesuai,

menjadikan kegiatan menulis di kelas lebih menyenangkan.

Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence

dengan berbantu media gambar merupakan salah satu alternatif untuk

mengatasi permasalahan dalam kemampuan menulis puisi. Model

pembelajaran kooperatif tipe concept sentencediharapkan dapat meningkatkan

kemampuan menulis puisi, serta dapat membantu proses pembelajaran yang

Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran…, Rulita Indi Rahmayudyah, FKIP UMP, 2017

Page 24: 67 KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Model Pembelajaran ...repository.ump.ac.id/4086/3/Rulita Indi Rahmayudyah_BAB II.pdfGuru menyampaikan tujuan pelajaran yang akan dicapai pada

29

menyenangkan. Kerangka pikir penelitian ini dapat di gambarkan pada gambar

2.1.

Gambar 2.1 Kerangka Pikir

D. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kajian pustaka dan kerangka berpikir di atas, maka

hipotesis penelitian ini adalah“Terdapat pengaruh penggunaan model

pembelajaran kooperatif tipe concept sentenceberbantu media gambar terhadap

kemampuan menulis puisi kelas V di SD Negeri 2 Pliken.

Penggunaan model pembelajaran

kooperatif tipe concept sentence

berbantu media gambar dalam

pembelajaran

Kemampuan menulis

puisi kurang baik

Menjadikan kegiatan menulis

puisi lebih menyenangkan Kemampuan

menulis puisi

meningkat

Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran…, Rulita Indi Rahmayudyah, FKIP UMP, 2017