bab iii desain penelitian 1.1 objek...
TRANSCRIPT
48 Yulianti Anjayani, 2013 Pengaruh Fasilitas Belajar Terhadap Motivasi Belajar Pada Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Di SMK Negeri 3 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
DESAIN PENELITIAN
1.1 Objek Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat variabel bebas ( independent variabel) atau
eksogen dan variabel terikat ( dependent variabel) atau endogen. Variabel bebas
dalam penelitian ini adalah fasilitas belajar (X). Sedangkan variabel terikat yaitu
motivasi belajar (Y). Dari subjek penelitian tersebut di analisis mengenai besarnya
pengaruh antara fasilitas belajar terhadap motivasi belajar siswa.
Responden di dalam penelitian ini adalah siswa-siswi Bidang keahlian
Administrasi Perkantoran di SMK Negeri 3 Bandung yang beralamat di Jalan
Raya Solontongan No.10 Bandung.
Pelaksanaan penelitian dimulai dari bulan April 2013 samapai dengan
penelitian ini berakhir.
1.2 Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif, karena dalam penelitian
ini selain dimaksudkan untuk menggambarkan kondisi ciri-ciri obyek atau
variabel-variabel penelitian apa adanya, tetapi juga dimaksudkan untuk menguji
hipotesis. Oleh karena itu, metode yang digunakan adalah survey explanatory.
Menurut Menurut Sugiyono (2010) metode explanatory survey merupakan
metode penelitian yang bermaksud menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang
diteliti serta pengaruh antara satu variabel dengan variabel yang lain.
49
Yulianti Anjayani, 2013 Pengaruh Fasilitas Belajar Terhadap Motivasi Belajar Pada Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Di SMK Negeri 3 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitaf, yaitu pendekatan
yang memungkinkan dilakukan pencatatan dan analisis data hasil penelitian
secara sistematis menggunakan perhitungan statistik. Teknik pengumpulan data
yang digunakan adalah teknik angket. Berdasarkan pedoman tersebut, penulis
melakukan pengamatan untuk memperoleh data penelitian sesuai dengan tujuan
penelitian yaitu untuk mengetahui Pengaruh Fasilitas Belajar Terhadap Motivasi
Belajar Siswa pada mata pelajaran produktif Administrasi Perkantoran SMK
Negeri 3 Bandung.
1.3 Operasional Variabel Penelitian
Operasional variabel penelitian ini sangat diperlukan untuk menentukan jenis-
jenis dan indikator dari variabel-variabel yang terkait dalam penelitian ini. Selain
itu, proses ini juga dimaksudkan untuk menentukan skala pengukuran dari
masing-masing variabel sehingga pengujian hipotesis dengan menggunakan alat
bantu statistik dapat dilakukan secara benar.
Pada penelitian ini terdapat dua variabel yaitu fasilitas belajar dan motivasi
belajar. Variabel X fasilitas belajar sebagai variabel bebas (independen) dan
variabel Y motivasi belajar sebagai variabel terikat (dependen).
Untuk menghindari adanya perbedaan pendapat atau persepsi dalam
penelitian ini, maka penulis perlu mendefinisikan variabel tersebut. Maksudnya
untuk memperjelas makna yang terkandung dalam judul yang dikemukakan,
sehingga diharapkan teoritis dimana data itu diperoleh. Adapun bentuk
operasionalisasinya adalah sebagai berikut :
50
Yulianti Anjayani, 2013 Pengaruh Fasilitas Belajar Terhadap Motivasi Belajar Pada Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Di SMK Negeri 3 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.1
Fasilitas Belajar ( Variabel X )
Variabel Indikator Ukuran Item
Soal
Skala
Pengukuran
Fasilitas Belajar
(X)
Fasilitas belajar
adalah semua
yang diperlukan
dalam proses
belajar
mengajar baik
bergerak
maupun tidak
bergerak agar
tercapai tujuan
pendidikan
dapat berjalan
lancar, teratur,
effektif, dan
efisien.
1. Keadaan Gedung
Sekolah
Tingkat
kenyamanan
gedung sekolah
1 Ordinal
Tingkat
Kelayakan
gedung sekolah
untuk belajar
2
2. Keadaan Ruang
Kelas
Tingkat
kenyamanan
ruang kelas
3 ordinal
Tingkat
pencahayaan
dikelas
4
Tingkat
ventilasi dikelas
5
3. Keberfungsian
Perpustakaan
Tingkat
kelengkapan
buku-buku
pelajaran yang
sesuai dengan
kebutuhan
siswa
6 Ordinal
Tingkat
kenyamanan
ruang
perpustakaan
7
Tingkat
kemudahan
mencari
referensi
diperpustakaan
8
4. Keadaan Fasilitas
Kelas dan
Laboratorium
Tingkat
kenyamanan
kursi dan meja
9 Ordinal
Tingkat
kebersihan
ruang kelas
10
Tingkat
kelengkapan
dan
11
51
Yulianti Anjayani, 2013 Pengaruh Fasilitas Belajar Terhadap Motivasi Belajar Pada Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Di SMK Negeri 3 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
keberfungsiaan
alat-alat praktek
perkantoran
5. Ketersediaan Buku
Pelajaran
Tingkat
kepemilikan
buku-buku
penunjang
12 Ordinal
Tingkat
kepemilikan
LKS
13
6. Optimalisasi
Media/Alat Bantu
Tingkat
keberfungsian
media belajar
14 Ordinal
Tingkat
ketertarikan
siswa terhadap
media yang
ditampilkan di
kelas
15
Sumber: Annurahman ( 2010: 195-196)
Tabel 3.2
Motivasi Belajar ( Variabel Y)
Variabel Indikator Ukuran Item
Soal
Skala
Pengukuran
Motivasi belajar
( Variabel Y)
Motivasi merupakan
suatu kekuatan yang
dapat mendorong
seseorang untuk
melakukan suatu
perbuatan, termasuk
belajar.
1. Keinginan Tingkat
keinginan
untuk
mendapatkan
informasi
1 Ordinal
Tingkat
keinginan
untuk
mendapatkan
keterampilan
2
2. Kebutuhan
dalam belajar Tingkat
keinginan
untuk
mendapatkan
pengetahuan
3 Ordinal
Tingkat
keinginan
untuk
mendapatkan
4
52
Yulianti Anjayani, 2013 Pengaruh Fasilitas Belajar Terhadap Motivasi Belajar Pada Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Di SMK Negeri 3 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pemahaman
3. Cita-cita masa
depan Tingkat
keinginan
untuk dapat
mencapai
tujuan.
5 Ordinal
Tingkat
keinginan
untuk sukses
6
4. Penghargaan
dalam belajar Tingkat
keinginan
untuk
mendapatkan
hasil yang
bagus
7 Ordinal
Tingkat
keinginan
untuk
mendapatkan
pujian
8
Tingkat
keinginan
untuk
mendapatkan
perhatian
9
5. Kegiatan yang
menarik dalam
belajar
Tingkat
keinginan
untuk hadir
dikelas
10 Ordinal
Tingkat
penerimaan
siswa dalam
mengikuti
setiap evaluasi
diakhir
pembelajaran
11 Ordinal
Tingkat
keinginan
untuk
mengikuti
setiap kegiatan
belajar
12
Sumber: Hamzah B. Uno ( 2012: 23)
53
Yulianti Anjayani, 2013 Pengaruh Fasilitas Belajar Terhadap Motivasi Belajar Pada Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Di SMK Negeri 3 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1.4 Sumber Data
Sumber data yang dimaksud dalam penelitian adalah subyek dari mana data
tersebut diperoleh (Suharsimi Arikunto, 2010: 129). Data dalam penelitian ini
dapat dibedakan menjadi dua yaitu data primer dan data sekunder. Data primer
adalah data yang diperoleh dari hasil penelitian langsung secara empirik kepada
pelaku langsung atau yang terlibat langsung dengan menggunakan teknik
pengumpulan data yaitu angket. Yang menjadi data primer dalam penelitian ini
diperoleh dari hasil angket yang telah disebarkan kepada Siswa jurusan
Administrasi Perkantoran SMK Negeri 3 Bandung. Adapun data sekunder adalah
data yang tidak berhubungan langsung dengan penelitian tetapi data ini
mendukung untuk memperoleh data. Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh
dari studi dokumentasi, artikel, internet, dan penelitian sebelumnya yang relevan.
1.5 Populasi dan Sampel Penelitian
Keseluruhan dari karakteristik atau unit hasil pengukuran yang menjadi objek
penelitian disebut populasi. Arikunto ( 2010: 130) menyatakan bahwa, “ Populasi
adalah keseluruhan subjek penelitian”.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa/siswi SMK Negeri 3
Bandung kelas XI program keahlian Administrasi Perkantoran. Gambaran tentang
jumlah populasi penelitian dapat dilihat dalam tabel dibawah ini:
54
Yulianti Anjayani, 2013 Pengaruh Fasilitas Belajar Terhadap Motivasi Belajar Pada Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Di SMK Negeri 3 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.3
Rekapitulasi Jumlah Siswa SMK Negeri 3 Bandung kelas XI Program
Keahlian Administrasi Perkantoran
No Populasi Jumlah
1 XI AP 1 37
2 XI AP2 36
3 XI AP 3 36
4 XI AP 4 40
5 XI AP 5 37
6 XI AP 6 38
Jumlah 224
Sumber: Dokumen Data SMKN 3 Bandung
1.6 Sampel Penelitian
Menurut Sugiyono (2011) Sampel adalah sebagian anggota dari populasi
yang dipilih dengan menggunakan prosedur tertentu sehingga diharapkan dapat
mewakili populasinya. Dalam penelitian ini teknik penentuan sampel dilakukan
melalui metode teknik acak sederhana (Simple Random Sampling).
Dalam penentuan jumlah sampel siswa dilakukan melalui perhitungan dengan
menggunakan rumus Slovin sebagai berikut:
Keterangan:
n = Jumlah Sample
N = Ukuran Populasi
e = Tingakat estimasi atau kesalahan yang masih di tolerir
55
Yulianti Anjayani, 2013 Pengaruh Fasilitas Belajar Terhadap Motivasi Belajar Pada Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Di SMK Negeri 3 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kelas Populai Perhitungan Jumlah
XI AP 1 37
11
XI AP 2 36
11
XI AP 3 36
11
XI AP 4 40
13
XI AP 5 37
11
XI AP 6 38
12
Jumlah 224
69
1.7 Teknik dan Alat Pengumpulan data
a. Angket
Uep dan Sambas Ali (2011: 108) mengemukakan angket adalah: “salah satu
teknik pengumpulan data dalam bentuk pengajuan pertanyaan tertulis melalui
56
Yulianti Anjayani, 2013 Pengaruh Fasilitas Belajar Terhadap Motivasi Belajar Pada Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Di SMK Negeri 3 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sebuah daftar pertanyaan yang sudah dipersiapkan sebelumnya, dan harus diisi
oleh responden”.
Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup ( angket
berstruktur) artinya angket yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga
responden diminta untuk memilih salah satu jawaban yang sesuai dengan
karakteristik dirinya dengan cara memberi tanda silang (X) atau ceklis ( √ ).
Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah dalam bentuk force coice.
Penyebaran angket dilakukan kepada siswa SMK Negeri 3 Bandung. Adapun
langkah-langkah dalam menyusun angket adalah sebagai berikut:
1. Menyusun kisi-kisi daftar pertanyaan/pernyataan.
2. Merumuskan item-item pertanyaan dan alternatif jawaban.
3. Menetapkan skala penilaian angket.
Alat ukur yang digunakan adalah Skala Likert. Skala likert mempunyai lima
alternatif jawaban dengan ukuran ordinal, yaitu sangat setuju, setuju, ragu-ragu,
tidak setuju, sangat tidak setuju, dengan ketentuan nilai sebagai berikut:
Tabel 3.4
Kriteria penilaian angket untuk variabel X dan Y
(Pengaruh Fasilitas Belajar terhadap Motivasi Belajar Siswa)
Alternatif Jawaban Bobot pertanyaan
Positif
Bobot pertanyaan
negatif
Sangat Setuju (SS)
Setuju (S)
Ragu-ragu (R)
Tidak Setuju (TS)
Sangat Tidak Setuju (STS)
5
4
3
2
1
1
2
3
4
5
Sumber: Sugiyono (2011 :94)
57
Yulianti Anjayani, 2013 Pengaruh Fasilitas Belajar Terhadap Motivasi Belajar Pada Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Di SMK Negeri 3 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1.8 Pengujian Instrumen Penelitian
Untuk mendapatkan alat pengumpulan data yang benar-benar valid dapat
diandalkan dalam mengungkapkan data penelitian, maka kedua angket yang
digunakan dalam penelitian ini akan disusun dengan langkah-langkah sebagai
berikut:
a. Membuat kisi-kisi angket yang didalamnya menguraikan aspek masing-
masing variabel.
b. Berdasarkan kisi-kisi tersebut, langkah selanjutnya adalah menyusun
pertanyaan bulir-bulir item. Bentuk pertanyaan untuk mengungkap angket
variabel X dan Y adalah dalam bentuk pertanyaan positif.
c. Setelah bulir-bulir pertanyaan dibuat, kemudian dilakukan penimbangan
dengan maksud untuk mengetahui tingkat kebaikan isi dan kesesuaian antara
bulir pertanyaan dengan aspek yang diungkap.
d. Setelah melalui konsultasi dilakukan uji coba angket kepada beberapa siswa
untuk mengetahui alat ukur secara empiris, yaitu validitas dan realibilitas.
Mengingat adanya keterbatasan biaya, waktu, tenaga, dan ukuran populasi
yang besar, maka dalam pengolahan data penelitian ini penulis menggunakan
Software microsoft exel.
1.8.1 Uji Validitas
Uji validitas ini dilakukan untuk mengetahui tingkat kevalidan dan suatu
instrumen, artinya bahwa instrumen yang dipakai benar-benar mengukur apa yang
seharusnya diukur. Menurut Arikunto (2010: 168) mengatakan bahwa: “Validitas
58
Yulianti Anjayani, 2013 Pengaruh Fasilitas Belajar Terhadap Motivasi Belajar Pada Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Di SMK Negeri 3 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau keahlian
suatu instrumen”. Pengujian alat pengumpul data pada penelitian ini dilakukan
dengan cara analisis butir angket. Jika diuraikan, langkah kerja yang dilakukan
dalam rangka mengukur validitas instrumen angket adalah sebagai berikut:
1. Mengumpulkan data hasil uji coba
2. Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya lembaran
data yang terkumpul. Termasuk di dalamnya memeriksa kelengkapan
pengisisan butir angket.
3. Memberikan skor (scoring) terhadap butir-butir yang perlu diberi skor.
4. Membuat tabel pembantu untuk mendapat skor-skor pada butir yang
diperoleh untuk setiap respondennya. Dilakukan untuk mempermudah
perhitungan/pengolahan data selanjutnya.
5. Menghitung jumlah skor butir yang diperoleh oleh masing-masing
responden.
6. Menghitung nilai koefisien korelasi product moment untuk setiap butir
angket.
Untuk menguji validitas tiap butir angket maka skor-skor yang ada pada
butir yang dimaksud (X) dikorelasikan dengan skor total (Y). Sedangkan
untuk mengetahui indeks korelasi alat pengumpul data digunakan
persamaan korelasi product moment dengan angka kasar yang dikemukakan
oleh Karl Pearson, yaitu :
∑ ∑ ∑
√ ∑ ∑ } ∑ ∑
59
Yulianti Anjayani, 2013 Pengaruh Fasilitas Belajar Terhadap Motivasi Belajar Pada Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Di SMK Negeri 3 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Keterangan :
rxy = Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y
N = Banyaknya data
∑ = Jumlah hasil kali skor X dan Y setiap responden
∑ = Jumlah skor X
∑ = Jumlah skor Y
∑ = Kuadrat jumlah skor X
∑ = Kuadrat jumlah Skor Y
7. Membandingkan nilai koefisien korelasi product moment hasil perhitungan
(r hitung) dengan nilai koefisien korelasi yang terdapat dalan tabel (r tabel).
8. Menghitung uji t. Dengan rumus √
Dimana:
t = Nilai tabel t student
r = Koefisien korelasi
N = Ukuran sampel
9. Membuat kesimpulan.
Setelah menghitung rhitung, hal yang harus dilakukan adalah membandingkan
rhitung dan rtabel dengan taraf signifikan 5 %. Jika rhitung > rtabel berarti valid,
sebaliknya jika rhitung ≤ rtabel berarti tidak valid.
1.8.2 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui
konsistensi dari instrumen dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui konsistensi
dari instrumen sebagai alat ukur, sehingga hasil suatu pengukuran dapat
dipercaya. Hasil pengukuran dapat dipercaya hanya apabila dalam beberapa kali
60
Yulianti Anjayani, 2013 Pengaruh Fasilitas Belajar Terhadap Motivasi Belajar Pada Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Di SMK Negeri 3 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subyek yang sama (homogen)
diperoleh hasil yang relatif sama, selama aspek yang diukur dalam diri subyek
memang belum berubah.
Pengujian reliabilitas instrumen dapat dilakukan dengan menggunakan
rumus koefisien Alfa (α) dari Cronbach dalam (Sambas Ali Muhiddin, 2010: 31)
[
]
∑
Dimana rumus variansnya = ∑
∑
Keterangan:
r11 = Reliabilitas instrumen/koefisien korelasi/korelasi alpha
k = Banyaknya bulir soal
∑ = Jumlah varians bulir
= Varians total
= Jumlah responden
Langkah kerja yang dapat dilakukan dalam rangka mengukur reliabilitas
instrumen penelitian adalah sebagai berikut:
1) Menyebarkan instrumen yang akan diuji reliabiltasnya, kepada responden
yang bukan responden sesungguhnya
2) Mengumpulkan data hasil uji coba instrumen.
3) Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya lembaran
data yang terkumpul.
4) Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada item yang
diperoleh
61
Yulianti Anjayani, 2013 Pengaruh Fasilitas Belajar Terhadap Motivasi Belajar Pada Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Di SMK Negeri 3 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5) Memberikan/menempatkan skor (scoring) terhadap item-item yang sudah
diisi responden pada tabel pembantu
6) Menghitung nilai varians masing-masing item dan varians total
7) Menghitung nilai koefisien alfa.
8) Menentukan nilai tabel koefisien korelasi pada derajat bebas (db) = n-2
9) Selanjutnya nilai rhitung di atas dibandingkan dengan rtabel pada tingkat
kepercayaan 95% dengan derajat kebebasan (dk=n-2).
10) Membuat kesimpulan
Apabila didapat nilai rhitung > rtabel maka instrument pengumpulan data
tersebut reliabel, dan jika rhitung ≤ rtabel maka instrumen pengumpul data
tersebut tidak reliabel.
1.9 Pengujian Persyaratan Analisis Data
1.9.1 Uji Normalitas
Pengujian normalitas dilakukan untuk mengetahui normal tidaknya suatu
distribusi data. Langkah kerja pengujian pengujian normalitas dengan uji Liliefors
(Harun Al Rasyid:2005) dalam (Sambas Ali Muhidin 2010:93) adalah:
1. Susunlah data dari kecil ke besar. Setiap data ditulis sekali, meskipun
ada data yang sama.
2. Periksa data, berapa kali munculnya bilangan-bilangan itu (frekuensi
harus ditulis).
3. Dari frekuensi susun frekuensi kumulatifnya.
4. Berdasarkan frekuensi kumulatif, hitunglah proporsi empirik
(observasi).
5. Hitung nilai z untuk mengetahui theoritical proportion pada tabel z.
6. Menghitung theoritical proportion.
7. Bandingkan empirical proportion dengan theoritical proportion,
kemudian carilah selisih terbesar titik observasinya.
8. Buat kesimpulan, dengan kriteria uji, tolak H0 jika D > D(n,ɑ),
62
Yulianti Anjayani, 2013 Pengaruh Fasilitas Belajar Terhadap Motivasi Belajar Pada Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Di SMK Negeri 3 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Uji normalitas data dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa data sampel
berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
1.9.2 Uji Homogenitas
Persyaratan uji parametrik yang kedua adalah homogenitas data. Pengujian
homogenitas varians ini mengasumsikan bahwa skor setiap variabel memiliki
varians yang homogen. Uji homogen yang akan dibahas dalam penelitian ini
adalah Uji Barlett dan Uji Homogenitas Varians. Kriteria yang digunakan adalah
nilai hitung > nilai tabel, maka Ho dinyatakan varians skor homogen ditolak dalam
hal lainya diterima.
Nilai hitung diperoleh dengan rumus:
∑
Keterangan:
S21 = Varians tiap kelompok
Db1 = n-1= derajat kebebasan tiap kelompok
B = Nilai Barlett
S2
gab = Varians gabungan =
∑
∑
Kemudian dari perhitungan tersebut dikonsultasikan dengan tabel pada
a=5% dan dk = k-1 maka dinyatakan homogen apabila 𝟀2 hitung < 𝟀2
tabel.
Membuat kesimpulan dengan criteria sebagai berikut :
Nilai χ 2 hitung < nilai χ
2 tabel, diterima (variansi data dinyatakan homogen).
Nilai χ 2 hitung ≥ nilai χ
2 tabel, H0 ditolak (variasi data dinyatakan tidak
homogen).
1.9.3 Uji linieritas Data
63
Yulianti Anjayani, 2013 Pengaruh Fasilitas Belajar Terhadap Motivasi Belajar Pada Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Di SMK Negeri 3 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Untuk menguji keberartian persamaan regresi dan uji kelinieran garis regresi
digunakan analisis varians seperti berikut:
a. Menghitung jumlah kuadrat regresi (JKreg/ba), dengan rumus:
JKreg(a) = ∑
b. Menghitung jumlah kuadrat regresi b/a (JKreg b/a), dengan rumus:
∑ ∑ ∑
c. Menghitung jumlah kuadrat residu (JKres) dengan rumus:
JKres = ∑Y2 – JKreg (b/a)- JKReg(a)
d. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi a (RJKreg (a)) dengan rumus:
RJKreg(a) = JKreg (a)
e. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi b/a (RJKreg(b/a)) dengan
rumus:
RJKreg(b/a) = JKreg (b/a)
f. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat residu (RJKres) dengan rumus:
g. Mencari jumlah kuadrat error (JKE) dengan rumus:
∑ ∑ ∑
}
Sebelum mencari nilai JKE urutkan data X mulai data yang terkecil sampai
yang terbesar berikut disertai pasangannya (Y).
h. Mencari jumlah kuadrat tuna cocok ( RJKtc) dengan rumus :
JKTC = JKres - JKE
i. Mencari rata-rata jumlah kuadrat tuna cocok (RJKtc) dengan rumus :
j. Mencari rata-rata jumlah kuadrat error (RJKE) dengan rumus:
k. Mencari nilai Fhitung dengan rumus:
64
Yulianti Anjayani, 2013 Pengaruh Fasilitas Belajar Terhadap Motivasi Belajar Pada Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Di SMK Negeri 3 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
l. Menentukan keputusan pengujian : Jika Fhitung < Ftabel artinya data berpola
linier ,Jika Fhitung > Ftabel artinya data berpola tidak linier
m. Mencari nilai ftabel pada taraf signifikan 95% atau α =5% menggunakan
rumus: Ftabel = F(1-α)(db TC, db E) dimana db TC = k-2 dan db E = n-k
n. Membandingkan nilai uji F dengan nilai tabel F kemudian membuat
kesimpulan.
1.10 Teknik Analis Data
Analisis data dilakukan setelah data dari seluruh responden atau sumber data
lain terkumpul. Kegiatan ini dapat dilakukan dengan beberapa cara untuk
mengolah data yang disebut dengan teknik analisis data. Menurut Uep Tatang
Sontani dan Sambas Ali Muhidin ( 2011: 158) mengemukakan bahwa
Teknik analisis data adalah cara melaksanakan analisis terhadap data,
bertujuan untuk mengolah data yang ada menjadi informasi, sehingga
karakteristik atau sifat-sifat dari data tersebut dengan mudah dipahami dan
bermanfaat untuk menjawab masalah-masalah yang berkaitan dengan
kegiatan penelitian, atau menarik kesimpulan tentang karakteristik populasi
(parameter) berdasarkan data yang diperoleh dari sampel (Statistik).
Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif menggunakan dua macam
teknik yaitu analisis data deskriptif dan teknik analisis data inferensial.
1.10.1 Analisis Statistik Deskriptif
Uep Tatang Sontani dan Sambas Ali Muhiddin (2011: 163) menyatakan
bahwa:
Analisis statistika deskriptif adalah analisis data penelitian secara
deskriptif yang dilakukan melalui statistika deskriptif, yaitu statistik yang
digunakan untuk manganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau
menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa
bermaksud membuat generelasi hasil penelitian.
65
Yulianti Anjayani, 2013 Pengaruh Fasilitas Belajar Terhadap Motivasi Belajar Pada Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Di SMK Negeri 3 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Analisis data ini dilakukan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
telah dirumuskan dalam rumusan masalah. Untuk menjawab rumusan masalah
nomor satu (1) dan rumusan masalah nomor (2), maka teknik analisis data yang
digunakan adalah analisis deskriptif, yakni untuk mengetahui gambaran keadaan
fasilitas belajar dan mengetahui tingkat motivasi belajar siswa SMK Negeri 3
Bandung. Termasuk dalam teknik analisis data statistik deskriptif antara lain
penyajian data melalui tabel, grafik, diagram, persentase, skor rata-rata,
perhitungan mean, median atau modus. Untuk mempermudah dalam
mendeskripsikan variabel penelitian, digunakan kriteria tertentu yang mengacu
pada skor angket yang diperoleh dari responden.
Untuk mempermudah dalam mendeskripsikan variabel penelitian,
digunakan kriteria tertentu yang mengacu pada rata-rata skor kategori
angket yang diperoleh dari responden dengan menggunakan Skala Likert.
Dapat disajikan kriteria penafsiran seperti pada tabel di bawah ini.
Tabel 3. 5
Kriteria Penafsiran Deskripsi
Rentang
Kategori Skor
Penafsiran
X Y
1,00 – 1,79 Sangat Tidak setuju Sangat Rendah
1,80 – 2,59 Tidak setuju Rendah
2,60 – 3,39 Kurang setuju Sedang/Cukup Tinggi
3,40 – 4,19 Setuju Tinggi
4,20 – 5,00 Sangat setuju Sangat Tinggi Sumber : Diadaptasi dari skor kategori Likert skala 5 (Sambas dan Ating Somantri,
2006:146)
1.10.2 Prosedur Analisis Data
Setelah data terkumpul dari hasil pengumpulan data, maka secara garis
besar menurut Sugiyono ( 2011: 74) langkah-langkah penolahan data yaitu:
66
Yulianti Anjayani, 2013 Pengaruh Fasilitas Belajar Terhadap Motivasi Belajar Pada Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Di SMK Negeri 3 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Editing, Pemeriksaan terhadap angket yang telah diisi dan dikumpulkan dari
responden. Pemeriksaan ini khususnya berkaitan dengan masalah
kelengkapan jumlah lembaran angket dan kelengkapan pengisiannya.
2. Skoring, yaitu pemberian skor atau bobot terhadap item-item kuesioner
berdasarkan pola skoring sebagai berikut:
Tabel 3.6
Pola Skoring Kuesioner Skala Lima
No Opsen Skor
1 Sangat Setuju/selalu/sangat positif 5
2 Setuju/sering/positif 4
3 Ragu-ragu/kadang-kadang/netral/tidak tahu 3
4 Tidak setuju/hampir tidak pernah/negatif 2
5 Sangat tidak setuju/tidak pernah/sangat negatif 1
Sumber: Sugiyono (2011: 74)
3. Tabulasi, yaitu perekapan data hasil skoring pada langkah ke dua ke dalam
tabel seperti berikut:
Tabel 3.7
Rekapitulasi Hasil Skoring Angket
Responden No Item Total
1 2 3 4 5 ............. N
1
2
3
4
5
n
Sumber: Ating dan Sambas (2006: 39)
4. Analisis, Analisis data yang digunakan terdiri dari dua jenis yakni (1) analisis
deskriptif untuk variabel yang bersifat Kualitatif, (2) analisis Kuantitatif
untuk pengujian hipotesis.
67
Yulianti Anjayani, 2013 Pengaruh Fasilitas Belajar Terhadap Motivasi Belajar Pada Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Di SMK Negeri 3 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Analisis deskriptif digunakan untuk menganalisis data dengan cara
mendeskripsikan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa
bermaksud membuat generalisasi hasil penelitian. Dalam mengalisis secara
deskriptif digunakan bantuan skala kontinum dan tabel dalam bentuk
persentase, dengan ketentuan pembobotan yang telah dilakukan, sehingga
dapat diketahui klasifikasi keberadaan dari masing-masing variabel
penelitian. Sedangkan untuk menguji hipotesis penelitian digunakan model
Analisis Regresi.
5. Transformasi data, Mengingat data variabel penelitian seluruhnya diukur
dalam bentuk skala ordinal, yaitu skala yang berjenjang yaitu jarak antara
data yang satu dengan yang lainnya tidak sama (Sugiyono, 2011: 70). Tetapi
pengolahan data dengan penerapan statistik parametrik mensyaratkan data
sekurang-kurangnya harus diukur dengan skala interval, maka terlebih
dahulu semua data ordinal ditransformasikan menjadi skala interval dengan
menggunakan Metode Succesive Interval atau MSI.
Menurut Sambas Ali Muhidin (2010: 70) untuk mengubah data ordinal
menjadi interval dapat menggunakan bantuan Microsoft Excel. Langkah-
langkah untuk mentransformasikan data tersebut adalah sebagai berikut:
a. Input skor yang diperoleh pada lembar kerja ( worksheet) Exel.
b. Klik “Analize” pada Menu Bar.
c. Klik “Succesive Interval” pada Menu Analize, hingga muncul kotak
dialog”Methods Of Succesive Interval”.
68
Yulianti Anjayani, 2013 Pengaruh Fasilitas Belajar Terhadap Motivasi Belajar Pada Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Di SMK Negeri 3 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
d. Klik “Drop Down” untuk mengisi Data Range pada kotak dialog input
dengan cara memblok skor yang akan diubah skalanya.
e. Pada kotak dialog tersebut, kemudian check list (√) Input Label In
First Now
f. Pada Option Min Value isikan/pilih 1 dan Max Value isikan/pilih 5.
g. Masih pada Option, check list (√) Display Summary.
h. Selanjutnya pada Output, tentukan Cell Output, hasilnya akan
ditempatkan di sel mana. Lalu klik “OK”.
3.10.2 Analisis Inferensial
Teknik inferensial adalah teknik statistik yang digunakan untuk
menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi. Statistik
inferensial meliputi statistik parametris yang digunakan untuk data nominal
dan ordinal. Dalam penelitian ini menggunakan analisis parametris karena
data yang digunakan adalah data interval. Analisis data ini dilakukan untuk
menjawab pertanyaan yang telah dirumuskan dalam rumusan masalah no.3
yaitu untuk mengetahui adakah pengaruh keadaan fasilitas belajar terhadap
tingkat motivasi belajar siswa pada mata pelajaran produktif Administrasi
Perkantoran SMK Negeri 3 Bandung.
Dalam penelitian ini, hipotesis yang telah dirumuskan akan diuji
dengan statistik parametris antara lain dengan menggunakan t-test dan f-test
terhadap koefisien regresi. Untuk kepentingan generalisasi dan menjawab
permasalahan sebagaimana diungkapakan pada rumusan masalah, maka teknik
69
Yulianti Anjayani, 2013 Pengaruh Fasilitas Belajar Terhadap Motivasi Belajar Pada Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Di SMK Negeri 3 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
analisis data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Regresi Linier
Sederhana.
1.10.3 Analisis Regresi Linier Sederhana
Analisis regresi linier sederhana digunakan untuk mengetahui seberapa
besar perubahan Variabel X akan berpengaruh terhadap Variabel Y. Persamaan
regresi sederhana menurut Sugiyono (2011; 270) adalah sebagai berikut:
Ŷ= a + bX
Dimana :
Y = Variabel terikat
X = Variabel bebas
a = Satuan bilangan yang merupakan nilai Y jika X = 0/konstanta
b = Koefisien regresi
Menurut Sugiyono (2011; 272) rumus untuk menghitung nilai a dan b
adalah sebagai berikut :
Harga a dihitung dengan rumus
a = ∑ ∑ ∑ ∑
∑ ∑ = Ŷ = bX
Harga b dihitung dengan rumus
b = ∑ ∑ ∑
∑ ∑
Dimana :
N = Jumlah dari sampel.
Y = Variabel Terikat
X = Variabel Bebas
70
Yulianti Anjayani, 2013 Pengaruh Fasilitas Belajar Terhadap Motivasi Belajar Pada Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Di SMK Negeri 3 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Analisis regresi ini bertujuan membuat model matematika yang
menunjukkan hubungan antara X dan Y, dari masing-masing variabel bebas
terhadap variabel terikat.
1.11 Pengujian Hipotesis
Menyakinkan adanya hubungan antara variabel bebas (X) dengan variabel
terikat (Y) perlu dilakukan uji hipotesis. Uji hipotesis akan membawa pada
kesimpulan untuk menerima atau menolak hipotesis.
Rancangan pengujian hipotesis yang diajukan mengikuti langkah-langkah
sebagai berikut:
1. Nyatakan hipotesis statistik (H0 dan H1) penelitian yang diajukan
Ho : β = 0 : Tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan variabel Fasilitas
belajar terhadap variabel Motivasi Belajar Siswa pada mata
pelajaran produktif di SMKN 3 Bandung.
H1 : β ≠ 0 : Terdapat pengaruh positif dan signifikan variabel Fasilitas Belajar
terhadap variabel Motivasi Belajar Siswa pada mata pelajaran
produktif Administrasi Perkantoran di SMKN 3 Bandung.
2. Menentukan uji statistika yang sesuai. Uji statistik yang digunakan adalah
uji F, yaitu:
2
2
2
1
S
SF
Untuk menentukan nilai Uji F dapat mengikuti langkah-langkah berikut:
a. Menentukan jumlah kuadrat Regresi dengan rumus:
71
Yulianti Anjayani, 2013 Pengaruh Fasilitas Belajar Terhadap Motivasi Belajar Pada Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Di SMK Negeri 3 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
yxbyxbyxbJK kkg ...2211)(Re
b. Menentukan jumlah kuadrat Residu dengan rumus:
)(Re
22
)(Re
)(gs JK
n
YYJK
c. Menghitung jumlah kuadrat residu (JKres) dengan rumus:
JKres = ΣY2 – JKreg(a/b) – JKreg(a)
d. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi a (RJKreg(a)) dengan
rumus: RJKreg(a) = JKreg(a)
e. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi b/a (RJKreg(a)) dengan
rumus: RJKreg(b/a) = JKreg(b/a)
f. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat residu (RJKres) dengan rumus:
RJKres =
g. Menghitung nilai F dengan rumus:
1
)(Re
)(Re
kn
JKk
JK
Fs
g
hitung
dengan k = banyaknya Variabel bebas
3. Membandingkan nilai uji F terhadap nilai F tabel dengan kriteria
pengujian: jika nilai uji F > nilai tabel F, maka tolak .
4. Membuat kesimpulan.
72
Yulianti Anjayani, 2013 Pengaruh Fasilitas Belajar Terhadap Motivasi Belajar Pada Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Di SMK Negeri 3 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1.12 Menghitung Koefisien Korelasi antara Variabel X dan Variabel Y
Untuk mengetahui hubungan variabel X dengan variabel Y dicari
dengan menggunakan rumus Product Moment yang dikemukakan oleh
Karl Pearson, yaitu:
∑ ∑ ∑
√ ∑ ∑ ∑
∑
Nilai koefisien korelasi kemudian dikonsultasikan dengan tabel
Guilford tentang batas-batas (r) untuk mengetahui derajat hubungan antar
variabel X dan variabel Y. Maka dapat digunakan pedoman interpretasi
koefisien korelasi seperti yang dituangkan dalam tabel berikut ini:
Tabel 3. 1 Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi
Besarnya nilai r Interpretasi
0,000 sampai dengan 0,199
0,200 sampai dengan 0,399
0,400 sampai dengan 0,599
0,600 sampai dengan 0,799
0,800 sampai dengan 1,000
Korelasi sangat rendah
Korelasi rendah
Korelasi sedang
Korelasi tinggi
Korelasi sangat sangat tinggi
Sumber: Ating Somantri dan Sambas (2006:341)
73
Yulianti Anjayani, 2013 Pengaruh Fasilitas Belajar Terhadap Motivasi Belajar Pada Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Di SMK Negeri 3 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1.13 Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi digunakan untuk mengukur seberapa besar
kontribusi/pengaruh yang diberikan variabel X (Fasilitas Belajar) dalam
pembentukan variabel Y (Motivasi Belajar Siswa). Adapun rumusnya
sebagai berikut:
KD = r2
x 100%
Keterangan :
KD = Koefisien Determinasi
r = Koefisien Korelasi
Nilai r diperoleh dengan rumus berikut :
∑ ∑ ∑
√ ∑ ∑
∑ ∑
(Sugiyono, 2011: 274)
Jika rhitung > rtabel, maka dapat disimpulkan terdapat hubungan yang positif
dan signifikan sebesar r2 x 100%.