bab iii biografi singkat desak nyoman suarti...

42
BAB III BIOGRAFI SINGKAT DESAK NYOMAN SUARTI DAN RUNI PALAR BESERTA PERUSAHAAN PERHIASANNYA 3.1 Biografi Desak Nyoman Suarti dan Perusahaan Perhiasan Peraknya 3.1.1 Latar Belakang Desak Nyoman Suarti Kelahiran Desak Nyoman Suarti bertepatan dengan dirayakannya upacara memperingati hari kelahiran Dewi Saraswati. Nama Suarti sendiri merupakan adaptasi dari nama dewi kesenian dan ilmu pengetahuan di ranah kepercayaan Hindu Dharma ini. Suarti yang lahir di desa Pengosekan, Ubud, Gianyar pada tanggal 25 Mei 1958 merupakan anak ketiga dari delapan bersaudara dari pasangan Dewa Putu Sugi dan Jero Gambir. 1 Dewa Putu Sugi menguasai pelbagai macam bidang kesenian, mulai dari mendalang, menari, merancang bangunan hingga melukis, sedangkan ibunya sangat fasih membawakan tarian tradisional seperti tari Arja dan tari Condong. Selain kedua orang tuanya, Jero Nesa neneknya juga berperan penting dalam mengarahkan bakat seni luar biasa yang mengalir ditubuhnya. Pada usianya yang ke tujuh, Suarti diajarkan menari olehnya. Melihat bakatnya yang besar dalam menari, pada usianya yang ke sembilan Suarti mulai belajar secara lebih profesional di bawah asuhan seorang maestro tari, Anak Agung Mandra. Menginjak usianya yang ke dua belas, Suarti lantas memperdalam kembali kemampuan tarinya selama 6 bulan di kampung Sebatu. Pada tahun yang sama Suarti didaulat sebagai wakil kabupaten Gianyar dalam lomba tari pertama yang diorganisir Kokar di Sisingamaraja. Peristiwa inilah yang membawanya sebagai wakil budaya Indonesia dalam pertukaran budaya di Australia atas persetujuan Presiden Soekarno dan Ratu Belanda, Juliana dalam usianya yang ke 15 tahun. 1 Dikutip dari Tabloid mingguan Suar Bali edisi 22 tahun 2006, terbit hari Rabu, 20-26 Desember 2006 halaman 37 103

Upload: vonhu

Post on 07-Feb-2018

251 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III BIOGRAFI SINGKAT DESAK NYOMAN SUARTI …digilib.itb.ac.id/files/disk1/613/jbptitbpp-gdl-nuraininim-30602-4... · keluarganya secara umum dalam kiprah Suarti di dunia kesenian

BAB III

BIOGRAFI SINGKAT DESAK NYOMAN SUARTI

DAN RUNI PALAR BESERTA PERUSAHAAN PERHIASANNYA 3.1 Biografi Desak Nyoman Suarti dan Perusahaan Perhiasan Peraknya

3.1.1 Latar Belakang Desak Nyoman Suarti

Kelahiran Desak Nyoman Suarti bertepatan dengan dirayakannya upacara memperingati

hari kelahiran Dewi Saraswati. Nama Suarti sendiri merupakan adaptasi dari nama dewi

kesenian dan ilmu pengetahuan di ranah kepercayaan Hindu Dharma ini. Suarti yang lahir

di desa Pengosekan, Ubud, Gianyar pada tanggal 25 Mei 1958 merupakan anak ketiga

dari delapan bersaudara dari pasangan Dewa Putu Sugi dan Jero Gambir.1 Dewa Putu

Sugi menguasai pelbagai macam bidang kesenian, mulai dari mendalang, menari,

merancang bangunan hingga melukis, sedangkan ibunya sangat fasih membawakan tarian

tradisional seperti tari Arja dan tari Condong.

Selain kedua orang tuanya, Jero Nesa neneknya juga berperan penting dalam

mengarahkan bakat seni luar biasa yang mengalir ditubuhnya. Pada usianya yang ke

tujuh, Suarti diajarkan menari olehnya. Melihat bakatnya yang besar dalam menari, pada

usianya yang ke sembilan Suarti mulai belajar secara lebih profesional di bawah asuhan

seorang maestro tari, Anak Agung Mandra. Menginjak usianya yang ke dua belas, Suarti

lantas memperdalam kembali kemampuan tarinya selama 6 bulan di kampung Sebatu.

Pada tahun yang sama Suarti didaulat sebagai wakil kabupaten Gianyar dalam lomba tari

pertama yang diorganisir Kokar di Sisingamaraja. Peristiwa inilah yang membawanya

sebagai wakil budaya Indonesia dalam pertukaran budaya di Australia atas persetujuan

Presiden Soekarno dan Ratu Belanda, Juliana dalam usianya yang ke 15 tahun.

1 Dikutip dari Tabloid mingguan Suar Bali edisi 22 tahun 2006, terbit hari Rabu, 20-26 Desember 2006 halaman 37

103

Page 2: BAB III BIOGRAFI SINGKAT DESAK NYOMAN SUARTI …digilib.itb.ac.id/files/disk1/613/jbptitbpp-gdl-nuraininim-30602-4... · keluarganya secara umum dalam kiprah Suarti di dunia kesenian

Gambar III.1. Potret diri Desak Nyoman Suarti

Sumber: www.bisnisbali.com (7 Februari 2007)

Menari hanyalah salah satu pembuka gerbangnya dalam bersentuhan dengan dunia seni.

Selain menari, dia juga tertarik dalam bidang seni lukis. Kemampuan melukis ini

diperolehnya dari sang ayah, Dewa Putu Sugi. Meskipun Bali merupakan wilayah yang

tumbuh sebagai tanah patriarkis yang memarginalkan perempuan, Suarti tetap semangat

dan tekun melukis. Dalam brosur berbahasa Inggris yang berjudul “Reflecting the

Balinese Culture to All Around the World”, Suarti menuturkan proses mempelajari seni

lukis sebagai berikut :

“My father was a well-known, talented artist,” she recalled in a recent interview in New York. “I would sit with him and watch him paint. One day I took a canvas, went up on the roof, and did my very first painting – a rice paddy. It was all in secret because women weren’t really allowed to paint. But by the time I had about six paintings, my father saw them and he was proud!”

“Ayah saya adalah seniman berbakat yang terkenal,” katanya ketika wawancara di New York baru-baru ini. “Dahulu seperti biasa saya akan duduk disampingnya ketika dia melukis. Suatu ketika saya mengambil kanvas, lari ke atap dan membuat lukisan saya untuk pertama kali –ladang padi. Semua itu merupakan rahasia saya karena perempuan tidak diizinkan melukis (di Bali). Seiring berjalannya waktu lukisan saya telah berjumlah enam buah, dan ketika ayah saya melihatnya, dia merasa sangat bangga!”

Kutipan di atas menunjukkan dukungan yang diberikan ayahnya secara khusus dan

keluarganya secara umum dalam kiprah Suarti di dunia kesenian. Disamping itu selain

berguru pada ayahnya, Suarti juga berusaha meningkatkan kemampuannya melukis

104

Page 3: BAB III BIOGRAFI SINGKAT DESAK NYOMAN SUARTI …digilib.itb.ac.id/files/disk1/613/jbptitbpp-gdl-nuraininim-30602-4... · keluarganya secara umum dalam kiprah Suarti di dunia kesenian

dibawah bimbingan Rudolf Bennet2, seorang tokoh penting dalam sejarah perkembangan

seni lukis di Bali.

Meskipun Bali merupakan wilayah yang tumbuh sebagai tanah patriarkis yang

memarginalkan perempuan, Suarti tetap melukis secara tekun dan konsisten. Ketika itu

perempuan yang melukis umumnya menjual karyanya dengan nama anggota keluarga

lelakinya agar lukisan tersebut memperoleh harga yang layak. Ketekunan, kegigihan dan

keberaniannya ini mengantarkan Suarti berpameran tunggal di Hotel Grand Hyatt, salah

satu hotel bintang lima di Bali. Pameran tunggal pertamanya yang berlangsung pada

tahun 1973 ini sekaligus mengukuhkan posisinya sebagai salah satu pelukis perempuan

Bali pertama yang berani menunjukkan dirinya.

Setelah menikah dengan Peter Luce, seorang lelaki berkebangsaan Australia yang

sebelumnya merupakan kolektor karya-karya lukisannya, Suarti bersama suami pindah ke

Singapura pada tahun 1978. Pada pernikahan kedua inilah Suarti dianugrahi dua orang

anak, yaitu Dewa Sri Luce dan Komang Wisnu Luce yang kemudian membantunya

menggulirkan laju roda perusahaan. Di Singapura Suarti bekerja sebagai pengajar tari dan

budaya di Wisma Indonesia dan sekolah Indonesia. Ditengah aktivitasnya sebagai

pengajar, Suarti masih menyempatkan dirinya untuk melukis. Karya-karya inilah yang

dipamerkannya di hotel Grand Hyatt, Singapura pada tahun 1978.

Tahun 1979, Suarti dan suaminya pindah ke Amerika. Di Amerika dia menggabungkan

dirinya dalam Asia Society yang bertujuan untuk mengenalkan budaya Asia di Amerika.

Bersamaan dengan itu, Suarti juga mulai merintis perusahaan aksesoris kecil dengan

nama Balinesia Suarti collection. Bisnis pertamanya ini menemui kegagalan. Kegagalan

tersebut tidak lantas membuatnya menyerah, bahkan lebih lanjut dia semakin gigih untuk

melakukan riset dan analisa pasar perihal perhiasan apa yang diminati masyarakat

Amerika ketika itu. Hasil dari serangkaian analisanya tersebut membuahkan kesimpulan

bahwa produk yang sedang diminati pasar adalah produk yang memiliki ciri kerajinan,

2 Rudolf Bonnet adalah seorang pelukis Belanda yang terpesona dengan keindahan Pulau Dewata sehingga ia memutuskan untuk menetap di Ubud, Bali sejak tahun 1928 hingga 1950. dia adalah salah seorang pendiri kelompok Pita Maha pada tahun 1935. kelompok Pita Maha ini awalnya bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dasar-dasar seni lukis moderen. Seniman berkebangsaan Jerman ini merupakan salah seorang tokoh berpengaruh dalam sejarah seni lukis moderen di Bali (sumber: Perjalanan seni Lukis Indonesia halaman 205)

105

Page 4: BAB III BIOGRAFI SINGKAT DESAK NYOMAN SUARTI …digilib.itb.ac.id/files/disk1/613/jbptitbpp-gdl-nuraininim-30602-4... · keluarganya secara umum dalam kiprah Suarti di dunia kesenian

termasuk dalam hal perhiasan. Berbekal pada pemahaman ini Suarti lantas menempuh

pendidikan desain perak dan emas di New York University.

Gambar III.2. Perhiasan karya Su ng mem ang Bulan Gerhana. Perhiasan ini bertahtakan batu kristal stalaktit kuarsa. Dalam alam kepercayaan Hindu Dharma, Ular Kobra merepresentasikan dunia bawah dengan unsur-unsur seperti yoni, perempuan dan basah yang melingkupinya. Pemotongan batu stalaktit kuarsa yang direduksi seminim mungkin merupakan usahanya untuk membiarkan bentuk alami batu. Sumber : Reflecting the Balinese Cultu

arti berbentuk ular kobra yang seda eg

re to all Around The World page 1

elesai menempuh pendidikan di New York University, Suarti kembali memulai usahanya

“ I remember in the late 70s and early 80s, when we appeared at trade

Saya ingat pada akhir periode 70-an dan awal 80-an, ketika kami (Suarti

memperoleh reputasi yang baik di Amerika”

S

di bidang perhiasan perak dengan label Suarti collection. Perpaduan kemampuannya

dalam membuat perhiasan perak, pemahaman dan kemampuan seninya yang kental serta

strategi managemen pasar yang tepat mendatangkan kesuksesan dalam usahanya kali ini.

Masih bersumber pada brosur yang berjudul “Reflecting the Balinese Culture to all

around The World”, kesuksesannya ketika itu dituturkan sebagai berikut :

shows around US, showing our Jewelry, we were only the only ones with Balinese Jewelry. But the buyers were very suprised and excited to see something completely new. I am proud to say that we set a high standard for quality and value, and as result, Jewelry from Bali enjoys an excellent reputation in US” “collection) tampil pertama kali pada pameran perdagangan di Amerika serikat dan memamerkan perhiasan kami, kamilah satu-satunya yang menawarkan perhiasan bergaya Bali. Ketika itu pembeli sangat terkejut dan tertarik melihat sesuatu yang benar-benar baru. Saya bangga mengatakan bahwa kami memiliki standar yang tinggi dalam hal kualitas dan nilai barang, sehingga sebagai hasilnya perhiasan dari Bali

106

Page 5: BAB III BIOGRAFI SINGKAT DESAK NYOMAN SUARTI …digilib.itb.ac.id/files/disk1/613/jbptitbpp-gdl-nuraininim-30602-4... · keluarganya secara umum dalam kiprah Suarti di dunia kesenian

Berdas uari

itik baliknya terlihat saat dia mendapatkan kesempatan untuk berpameran bersama

.1.2 Anak-anak Perusahaan CV. Suarti

alam usahanya untuk memperkenalkan perak Indonesia yang diterima dunia, Suarti

.1.2.1 Suarti Collection

uarti collection pertama kali di Soho, sebuah pusat perbelanjaan mode terkemuka di

arkan wawancara dengan salah satu desainer Suarti, Febry pada tanggal 17 Jan

2007, selain aktif mengikuti pelbagai pameran di luar negeri dan bekerja sama dengan

jaringan media setempat, strategi pemasaran produk Suarti collection yang sangat ampuh

hingga kini adalah branding image dengan cara menonjolkan identitas dan karakter Suarti

sebagai seorang perempuan Bali yang fasih menari tradisonal dan sangat paham akan

budaya dari tanah kelahirannya namun tetap selaras dengan perkembangan zaman.

T

Henri Bene. Pameran bersama tersebut membukakan peluang-peluang lain, salah satu

antaranyanya adalah tawaran kerjasama dengan perusahaan aksesori Amerika, Tropic

Gallery. Setelah cukup mapan dalam bidang perhiasan perak, Suarti dan suaminya

memutuskan untuk kembali ke Bali pada tahun 1986 untuk selanjutnya mengembangkan

usahanya di tanah airnya.

3

D

membagi beberapa bagian perusahaannya untuk segmen pasar, fungsi dan tujuan yang

berbeda-beda. Suarti collection, Suarti “Ritual of Fire”, Sri Home, Luh Luwih dan

Koperasi Visnu adalah beberapa anak perusahaannya yang masih akan terus bertambah.

3

S

New York, Amerika. Setelah mapan di Amerika, pada tahun 1990 Suarti kembali ke

kampung halamannya dan mendirikan perusahaannya di Jl. Poppies II, Kuta yang

bergerak dibidang perancangan busana dan perhiasan. Pada perkembangan selanjutnya

Suarti memilih untuk lebih memusatkan perhatiannya di bidang perhiasan. Ruang pamer

Suarti pun berpindah ke desa Celuk, tepatnya di 100X Jl. Celuk Raya, Desa Celuk

Kabupaten Gianyar, Bali. Pemilihan desa Celuk ini dilatarbelakangi karena daerah ini

telah sejak dahulu terkenal sebagai sentra pengrajin perhiasan perak di Bali selain desa

Kamasan.

107

Page 6: BAB III BIOGRAFI SINGKAT DESAK NYOMAN SUARTI …digilib.itb.ac.id/files/disk1/613/jbptitbpp-gdl-nuraininim-30602-4... · keluarganya secara umum dalam kiprah Suarti di dunia kesenian

Suarti collection bergerak dalam sistem penjualan partai besar (wholesale) dan satuan

(retail) dengan sasaran konsumen utamanya adalah turis, baik lokal maupun

internasional. Suarti collection mengkhususkan dirinya dalam perhiasan perak dengan

teknologi tradisional meskipun dewasa ini Suarti mulai menggabungkan penggunaan

mesin dengan sentuhan manual. Awalnya Suarti collection menampilkan karya-karya

pengrajin Bali yang ditawarkannya di luar negeri, namun sejak awal tahun 1990an, Suarti

mulai mendesain karya-karya perhiasannya sendiri dan diluncurkan dengan label Suarti

collection.

Gambar III.3. Logo Suarti collection

Sumber: www.suarti.com (22 september 2007)

alam kurun waktu sepuluh tahun, Suarti collection mengalami perkembangan yang

ondisi meningkatnya nilai tawar dollar ini menyebabkan membesarnya keuntungan

yang diperoleh CV.Suarti jika dihitung dalam mata uang rupiah. Menyikapi kesempatan

D

cukup signifikan. Tercatat pada tahun 1996, Suarti berhasil mengukuhkan dirinya dalam

jaringan pasar Internasional dengan membuka jaringan belanja Cable Value Vision

Network (CVN)3 dan QVC4 yang keduanya berpusat di Amerika. Homeshopping network

yang mempermudah pemasaran produk-produknya. Menurut penuturan Febry, salah

seorang desainer perhiasan Suarti dalam wawancara yang dilakukan di Celuk, Bali,

perkembangan pesat Suarti terjadi malah ketika masa krisis moneter di Indonesia.

Kenyataan ini dilatarbelakangi naiknya nilai tukar rupiah terhadap dollar hingga

mencapai 10.000 rupiah perdollarnya.

K

3 Cable Value Vision Network (CVN) adalah perusahaan home shopping Amerika yang berdiri pada tahun 1989. perusahaaan ini lebih besar dua kali lipat dibandingkan QVC yang lahir pada tahun 1986. (sumber : www.wikipedia.org ) 4 QVC (Quality, Value and Convinience) adalah sebuah perusahaan multinasional yang didirikan oleh Joseph Segel pada tahun 1986 dengan spesialisasi program home shopping. Pada tahun 1993, QVC bekerjasama dengan British Sky Boarding (BskyB) untuk menciptakan QVC di Inggris dan beberapa negara lainnya seperti Jerman dan Jepang. pada tahun 1996 QVC mengeluarkan sistem perbelanjaan melalui internet. Pada tahun 2001, QVC meluaskan jaringannya dengan mendirikan gerai di Mall of America, Minnesota. (Sumber : www.wikipedia.org )

108

Page 7: BAB III BIOGRAFI SINGKAT DESAK NYOMAN SUARTI …digilib.itb.ac.id/files/disk1/613/jbptitbpp-gdl-nuraininim-30602-4... · keluarganya secara umum dalam kiprah Suarti di dunia kesenian

tersebut, dia mulai memperluas jaringan dan memperbesar pemasarannya. Salah satu

contohnya tampak dari diadakannya kerjasama dengan seorang perancang busana

ternama Indonesia, Adjie Notonegoro di Bali pada tahun 2003. Sayangnya kerjasama ini

tidak dilanjutkan secara berkelanjutan sehingga hingga kini sedikit sekali ruang pamer

Suarti collection yang berdomisili di Indonesia. Meski begitu keadaan ini dapat pula

dilihat sebagai salah satu strategi pasar, dimana Suarti hanya memfokuskan diri pada

pasar internasional secara umum dan Amerika dan Inggris secara khusus. Di sisi lain,

telah diketahui secara umum bahwa masyarakat Indonesia kurang menghargai perhal hal

cipta dan orisinalitas, sehingga mungkin pula ada ketakutan bila perhiasan Suarti

dipasarkan secara lokal akan menghasilkan banyak tiruan dari karya-karya perhiasannya.

3.1.2.2 Suarti “Ritual of Fire”

Api merupakan salah satu elemen penting dalam kepercayaan Hindu Dharma di Bali.

ewa Aghni yang dikenal sebagai dewa Api merupakan salah satu tokoh mitologi penting D

dalam proses penciptaan dunia. Istilah Ritual of Fire merujuk pada konsep ritual dan

siklus api yang berulang. Lebih jauh siklus api yang berulang tersebut merepresentasikan

perputaran energi yang memusat sehingga menghasilkan sebuah daya yang besar. Dengan

latar belakang filosofi itulah Suarti “Ritual of Fire” berdiri.

Gambar III.4. Logo Ritual of Fire

Sumber: www.suarti.com (22 september 2007)

Suarti “Ritual of Fire alah

orang desainer perhiasan Suarti, tujuan berdirinya anak perusahaan ini adalah sebagai

” pertama kali didirikan pada tahun 2001. Menurut Febry, s

se

bentuk idealisasi Suarti sebagai seniman. Tujuan tersebut praktis mengantarkan Suarti

“Ritual of Fire” pada fine Jewelry dengan sasaran konsumen para kolektor baik pribadi

maupun museum dan pecinta seni.

109

Page 8: BAB III BIOGRAFI SINGKAT DESAK NYOMAN SUARTI …digilib.itb.ac.id/files/disk1/613/jbptitbpp-gdl-nuraininim-30602-4... · keluarganya secara umum dalam kiprah Suarti di dunia kesenian

3.1.2.3 Sri Home

, Suarti juga membuka Sri Home yang menampilkan produk-

akan, rumah tangga dan interior di lokasi yang sama. Visi dari

Non Profit

ampu

embangkitkan kembali laju perekonomian pengrajin perhiasan di daerah Celuk yang

non profit lainnya adalah

puan Bali yang bernama Luh Luwih. Luh dalam bahasa Bali memiliki

endatangi

ah anggota sanggarnya lantas menjelaskan pentingnya mendidik perempuan

Selain Suarti colllection

produk peralatan m

didirikannya Sri Home sendiri adalah untuk menfasilitasi hasil kerajinan Indonesia agar

dapat meraih pasar dalam skala internasional, tidak hanya pasar lokal yang berusaha

memenuhi kebutuhan pariwisata. Untuk mencapai misinya tersebut Suarti bekerja sama

dengan para pengrajin lokal dalam upaya menghasilkan produk kerajinan yang unik serta

memenuhi standar pasar internasional.

3.1.2.4 Anak Perusahaan Lainnya yang Bersifat

Untuk memenuhi sisi sosialnya, Suarti membuka Koperasi Visnu dengan harapan m

m

menurun drastis paska bom Bali yang terjadi pada tahun 1998. Didirikannya koperasi ini

merupakan hasil dari penglihatan yang jeli, mengingat keberadaan Asosiasi Pengrajin

Perhiasan di Celuk, Bali ini masih berupa paguyuban yang bersifat kekeluargaan sehingga

kurang efisien dalam meningkatkan laju perkembangan para pengrajin perhiasan di Bali.

Melalui koperasi ini, CV Suarti berusaha menyediakan bahan mentah perak dengan harga

standar, yaitu Rp. 4.000 per gram kepada para anggotanya. Selain itu, Suarti juga

mewadahi hasil kerajinan mereka untuk ditawarkan pada pasar internasional melalui

pameran-pameran yang berskala internasional.

Selain Koperasi Visnu, anak perusahaan Suarti yang bersifat

sanggar seni perem

makna “Perempuan” dan Luwih memiliki pengertian “Pintar dan cantik” . Sanggar yang

didirikannya pada tahun 1995 ini didirikan, didanai dan dipimpin langsung oleh Suarti.

Pada awal berdirinya sanggar ini para suami melarang istri ikut bergabung karena sesuai

hukum adat perempuan tidak boleh memainkan alat musik seperti gamelan.

Menyikapi keadaan tersebut, Suarti melakukan pendekatan personal dengan m

setiap rum

Bali untuk menjadi pintar dalam rangka bersaing di era moderen ini. Para suami akhirnya

mengerti dan mengizinkan isteri mereka untuk meneruskan pendidikannya di sanggar seni

110

Page 9: BAB III BIOGRAFI SINGKAT DESAK NYOMAN SUARTI …digilib.itb.ac.id/files/disk1/613/jbptitbpp-gdl-nuraininim-30602-4... · keluarganya secara umum dalam kiprah Suarti di dunia kesenian

Luh Luwih. Tercatat hingga kini para anggota Luh Luwih telah melakukan tur keliling

pertunjukan ke pelbagai penjuru dunia. Dedikasinya yang tinggi dalam sosial, seni dan

budaya ini mengantarkannya sebagai peraih penghargaan Kartini Award tingkat I ke-13

dengan kategori perempuan Indonesia yang mampu mengembangkan Indonesia namun di

sisi lain tidak meninggalkan perannya sebagai perempuan.5

3.1.2.5 Teknik Pembuatan Perhiasan Perak di Suarti Collection dan Suarti “Ritual of

Fire”

Material yang digunakan dalam pembuatan perhiasan di perusahaan Suarti sebagian besar

dalah perak dengan kadar 9.25 % atau umum dikenal dengan istilah sterling silver.

a

Seluruh karya perhiasan perak Suarti yang dipasarkan di Amerika melalui tivimedia QVC

sebelumnya telah melalui serangkaian proses uji coba kemurnian perak untuk selanjutnya

dibubuhi hallmark dari pemerintahan setempat. Sedangkan batu mulia, semi mulia dan

mutiara yang diaplikasikan pada perhiasan karya Suarti sebagian besar berasal dari

Amerika Selatan, sedangkan batu opal berasal dari Australia, batu pirus dari Meksiko

Utara dan amber dari daerah laut Baltik.

Gambar III.5. Peralatan-peralatan yang ada di salah satu pabrik CV. Suarti

Sumber : Dokumentasi Diansuri

, yaitu

knik granulasi berupa lingkaran-lingkaran kecil perak, filigree yang berupa benang

Teknik pembuatan perhiasan perak Suarti secara umum dikerjakan dengan tiga cara

te

perak dan oksidasi yang berfungsi memberikan efek warna kehitaman. Teknik terakhir

yang disebutkan di atas merupakan karakteristik dari perhiasan tradisional yang

5 www.suaramerdeka.co.id dari artikel yang berjudul “Desak Nyoman Suarti Raih kartini Award” terbit pada tanggal 21 April 2007 (diambil pada tanggal 22 September 2007)

111

Page 10: BAB III BIOGRAFI SINGKAT DESAK NYOMAN SUARTI …digilib.itb.ac.id/files/disk1/613/jbptitbpp-gdl-nuraininim-30602-4... · keluarganya secara umum dalam kiprah Suarti di dunia kesenian

dihasilkan di Kotagede, Yogyakarta dengan sebutan “perak bakar”. Selain teknik yang

bersifat tradisional tersebut, Suarti sejak awal tahun 2007 juga mulai mengelaborasikan

teknik casting yang dikerjakan dengan mesin moderen untuk selanjutnya diberi sentuhan

filigree, granulasi atau oksidasi.

Gambar III.6. Peralatan cetak masinal beserta contohnya

Kiri: Salah satu alat yang digunakan dalam proses casting (kiri) Kanan: Contoh proses pembuatan sampel dengan teknik casting

3.1.2.6 Market

ang baik tidaklah cukup untuk tumbuh

erkembangnya suatu industri. Produknya yang menggunakan kualitas perak tinggi (9,25

Sumber: Dokumentasi Diansuri

Review dan Strategi Pasar

Suarti sadar bahwa kualitas produk y

b

% perak) tidak akan mencapai penjualan yang baik jika tidak didukung dengan strategi

marketing yang mumpuni. Salah satu strategi marketing yang dilakukannya adalah

bekerja sama dengan salah satu stasiun televisi internasional yang memiliki jaringan

homeshopping di beberapa Negara di dunia seperti QVC dan Value Vision America dalam

upayanya menembus pasar Amerika dan Inggris yang dikenal sebagai salah satu pusat

tren perhiasan dunia. Selain kedua tivimedia tersebut, Suarti juga bekerja sama dengan

tivimedia lain seperti Thai-Gem, TVSN, dan TSV. Tivimedia dalam hal ini juga berfungsi

sebagai distributor utama dalam penyebaran produk pada masing-masing negara.

112

Page 11: BAB III BIOGRAFI SINGKAT DESAK NYOMAN SUARTI …digilib.itb.ac.id/files/disk1/613/jbptitbpp-gdl-nuraininim-30602-4... · keluarganya secara umum dalam kiprah Suarti di dunia kesenian

Bagan III.1 Alur Pemasaran Suarti collection

Sumber : Penulis

Selain jaringan pemasaran yang bersifat permanen tersebut, Suarti juga aktif

mengikutsertakan perhiasan-perhiasannya dalam pameran-pameran internasional yang

salah satunya melalui pusat-pusat kebudayaan Indonesia yang menyebar di seluruh dunia.

Suarti kerap mendaftarkan perusahaannya di setiap KBRI (Kedutaan Besar Republik

Indonesia) di seluruh dunia, sehingga produk-produknya akan selalu menjadi salah satu

wakil dari Indonesia di setiap pameran yang diadakan KBRI.

Gambar III.7. Foto dokumentasi suarti ketika berada di studio tivimedia QVC, London Sumber : Reflecting the Balinese Culture to All Around The World

3.1.2.7 Struktur Organisasi Sebagai sebuah perusahaan keluarga kecil menengah dengan orientasi pasar berskala

internasional, struktur perusahaan Suarti dituturkan dalam bagan dibawah sebagai berikut:

113

Page 12: BAB III BIOGRAFI SINGKAT DESAK NYOMAN SUARTI …digilib.itb.ac.id/files/disk1/613/jbptitbpp-gdl-nuraininim-30602-4... · keluarganya secara umum dalam kiprah Suarti di dunia kesenian

Bagan III.2. Struktur Manajerial Suarti Collection Sumber : Dokumentasi Kajian Lapangan Periode Januari 2007

PRESIDEN

KOMISARIS Peter Luce

PRESIDEN DIREKTUR

Desak Nyoman Suarti

DIREKTUR

OPERASIONAL Dewa Made Adi Putra

DIREKTUR

Dewa Sri Luce

KABAG MARKETING

KABAG PRODUKSI

KABAG HRD/SUPPORT

KABAG ACCOUNTING

STOCKROOM

Dewa Sri Luce

Jero Pt. Suleni

Dw Pt. Darma Putra

A.A. Widiaji

Sriwati Desak

MARKETING PRODUKSI HRD/SUPPORT ACCOUNTING STOCKROOM

30 Orang

74 Orang 19 Orang 6 Orang

10 Orang

Divisi Jml Divisi Jml Divisi Jml Divisi Jml

Divisi Jml

Desain Reorder

3 Asisten Kabag 1 Personalia 2 Finance supervisor

1 Permata 3

Desain New Item

2 Pricing/Bill of Material

1 E D P 2 Book Keeping

1 Komponen/ Barang Jadi

6

Fotografer 1 Production Receipt

2 Security 9 Kasir 2

Order Packing

1 Production Order

4 Purchasing /General

1

Shipping 5 Quality Control on Process • Koordinator • Asisten

Production • Pekerja

1 1 5

Maintenance • Engineer • Cleaning Service • Supir • Tukang Kayu

1 2 1 2

Affair 2

Quality Control Product Product Prepare and Service : • Service • Polish • Sample

3 7 10

Carding 19

Manufacture (Guwang)

25

114

Page 13: BAB III BIOGRAFI SINGKAT DESAK NYOMAN SUARTI …digilib.itb.ac.id/files/disk1/613/jbptitbpp-gdl-nuraininim-30602-4... · keluarganya secara umum dalam kiprah Suarti di dunia kesenian

Tabel struktur organisasi di atas menunjukkan bahwa Suarti memiliki lima orang desainer

yang berada dibawah Suarti Design Centre(SDC), dengan pembagian tiga orang desainer

untuk reorder dan dua orang untuk new items. Pembagian tersebut, meskipun dalam

pratiknya menyesuaikan dengan kondisi lapangan menunjukkan bahwa CV. Suarti lebih

banyak memproduksi perhiasan yang sifatnya reorder dibandingkan dengan

menghasilkan desain baru. Keputusan ini erat kaitannya dengan kerjasama antara Suarti

dan tivimedia di beberapa negara di dunia yang sebagian besar melakukan transaksi

dengan sistem wholesale sehingga praktis menyesuaikan dengan selera masyarakat di

negara setempat yang umumnya hanya sedikit mengalami perubahan dari waktu ke

waktu.

Suarti Design Centre (SDC) sendiri pada praktiknya mempekerjakan tiga hingga empat

desainer tetap yaitu I Nyoman Rauh, Agung Anom P, Febri yang pada bulan Maret 2007

mengundurkan diri, dan pak Made. Kurangnya kesadaran hak paten seorang desainer

yang terlibat dalam sebuah perusahaan di CV. Suarti menyebabkan sulitnya mendapatkan

data perihal karakteristik dari tiap desainer yang bekerja dibawah bendera CV. Suarti.

3.1.2.8 Karakteristik Perhiasan Perak Desak Nyoman Suarti secara Umum

Perhiasan CV. Suarti secara garis besar dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu Suarti

collection yang lebih mengarah pada fashion Jewelry dan Suarti “Ritual of Fire” yang

berbasis fine Jewelry. Meskipun terdapat dua anak perusahaan yang bergerak dalam dua

segmentasi pasar yang berbeda, kualitas material baik itu perak sebagai logam mulia

utama yang digunakan maupun batuan mulia dan semi mulia diawasi dengan sistem

pengontrolan kualitas yang sama.

Bebatuan mulia, semi mulia dan mutiara didatangkan dari pelbagai penjuru dunia yang

menawarkan kualitas terbaik, mulai dari Amerika Selatan, Australia (batu opal), Meksiko

Utara (batu pirus) dan daerah laut Baltik (amber). Keputusan tersebut didasari karena

tambang batu mulia dan semi mulia di Indonesia hingga kini masih menghasilkan

bebatuan yang berwarna kurang cerah dengan cutting yang tidak sebaik daerah-daerah

yang telah disebutkan sebelumnya.

115

Page 14: BAB III BIOGRAFI SINGKAT DESAK NYOMAN SUARTI …digilib.itb.ac.id/files/disk1/613/jbptitbpp-gdl-nuraininim-30602-4... · keluarganya secara umum dalam kiprah Suarti di dunia kesenian

Berdasarkan website utama Suarti collection, Desak Nyoman Suarti menyatakan beberapa

karakteristik umum yang hadir dalam desain desain perhiasannya. Karakteristik tersebut

dituturkan sebagai berikut :

1. Terdapat jiwa dalam setiap perhiasan (Taksu)

2. Berbeda dalam desain dan kualitas

3. Semua perhiasan yang ditawarkan oleh Suarti collection berasal dari desain

orisinal

4. semua perhiasan yang ditawarkan memiliki nilai estetis yang tinggi

5. Seluruh perhiasan kami menggunakan perak berkualitas tinggi dengan kadar 92,5

% perak

6. Suarti collection dilengkapi dengan tim pengontrolan kualitas yang baik6

Seperti masyarakat Bali yang menganut ajaran Hindu Dharma pada umumnya, Suarti

sangat menjunjung tinggi taksu hampir disetiap sendi kehidupannya. Taksu inilah yang

berusaha dia masukkan dalam setiap perhiasannya.7 Taksu sendiri dalam konsep Hindu

dharma merupakan sebuah pemahaman bahwa segala sesuatu memiliki energi dan jiwa.

Upaya menghidupkan taksu dalam setiap perhiasan salah satunya dilakukan dengan

mempertahankan proses pembuatan perhiasan secara manual dengan sistem vendor-

vendor (roda berjalan) sehingga terjadi pemasukan emosi dari pengrajin dengan perhiasan

itu sendiri.

Berdasarkan kutipan dari leaflet Suarti: Reflecting the Balinese Culture to All the World,

Desak Nyoman Suarti menyatakan bahwa beberapa karakteristik yang menonjol pada

desain perhiasannya sebagai berikut :

“My designs are definitely influenced by dance.” She said. “They have fluidity and a great deal of movement” “ Desain (pehiasan) saya benar-benar mendapat pengaruh dari tarian.” Katanya. “desain-desain tersebut memiliki kelenturan dan gerak”

Suarti yang pertama kali berinteraksi dengan dunia seni melalui tarian tradisional Bali.

Hal tersebut menyebabkan banyak unsur-unsur tarian tradisional Bali seperti gerak,

6 www.suarti.com ( 10 Juli 2007) 7 www.suarti.com/home (22 September 2007)

116

Page 15: BAB III BIOGRAFI SINGKAT DESAK NYOMAN SUARTI …digilib.itb.ac.id/files/disk1/613/jbptitbpp-gdl-nuraininim-30602-4... · keluarganya secara umum dalam kiprah Suarti di dunia kesenian

pengulangan, kesan dinamis, hidup, transenden, tegas dan ekspresif baik secara sadar

maupun tidak sadar termanifestasi dalam desain perhiasan Suarti. Teknik-teknik

pembuatan perhiasan Suarti yang sebagian besar dikerjakan secara konvensional juga

kerap menghadirkan ragam hias-ragam hias Bali seperti bun dan jawan yang dipertegas

dengan aplikasi pewarnaan oksidasi untuk menambah bobot visual perhiasan.8

Pola lain yang kerap diaplikasikan Suarti pada perhiasannya adalah pola anyaman. Bagian

ujung setiap helai perak tersebut terjalin dengan sangat lentur dan desain yang ergonomis

sehingga ramah dengan gerak tubuh. Inilah perpaduan sempurna antara kecintaannya

pada perhiasan, budaya dan tarian. Pola yang sebelumnya digunakan untuk membuat

pelbagai peralatan rumah tangga dengan material daun pelepah pisang atau rotan ini oleh

Desak Nyoman Suarti diterjemahkan dalam material perak. Hasilnya adalah perhiasan

yang menghadirkan kesan kokoh dan tegas namun memiliki kelenturan dan fleksibilitas

yang tinggi. Sifat material dan karakteristik yang dihasilkan pola anyaman ini dapat hadir

dengan maksimal ketika diaplikasikan pada gelang, sehingga Suarti banyak memproduksi

gelang dengan pola anyaman.9

Gambar III.8. Beberapa karya perhiasan suarti berupa tulang naga kotak (square snake

chain), Borobudur (byzantine chain) dan penggayaan Anyaman. Sumber : Reflecting the Balinese Culture to All Around The World

Untuk penggayaan rantai kalung, jenis rantai kalung yang selama ini menarik perhatian

besar Suarti adalah tulang naga. Jenis rantai yang dalam dunia internasional umum

dikenal dengan istilah snake chain ini dalam mitologi Hindu Dharma merupakan tulang

dari ular berkepala naga, sebuah simbol dari kekuatan supernatural yang bersifat

8 Berdasarkan wawancara dengan Febry, salah seorang desainer perhiasan Suarti collection. Febry adalah lulusan dari Institut Teknologi Bandung dengan mata kuliah mayor Seni Lukis. 9 Berdasarkan wawancara nonformal dengan Desak Nyoman Suarti pada bulan Januari 2007

117

Page 16: BAB III BIOGRAFI SINGKAT DESAK NYOMAN SUARTI …digilib.itb.ac.id/files/disk1/613/jbptitbpp-gdl-nuraininim-30602-4... · keluarganya secara umum dalam kiprah Suarti di dunia kesenian

transenden.10 Naga sebagai lambang kekuatan dunia atas selanjutnya melahirkan

kepercayaan pada masyarakat pramoderen Bali bahwa ketika mengenakan rantai kalung

ini, berarti si pemakai memperoleh kekuatan dari dunia atas.

Gambar III.9. Pelbagai penggayaan anyaman

1. Pengaplikasian anyaman sebagai ornamen pada bagian tengah pendant kalung

2. Pengaplikasian teknik anyaman pada anting tusuk secara keseluruhan dengan penggayaan pilin

3. Gelang tangan (bracelet) yang memanfaatkan sifat elastis yang dihasilkan dari teknik anyaman

4. Gelang tangan besar (bangle) yangmencekung pada bagian tengahnya sehingga menampilkan kesan feminin dan melembut untuk mengimbangi kesan tegas, masif dan kokoh yang lahir dari pengaplikasian teknik anyaman pada seluruh permukaan gelang

5. Pengaplikasian teknik anyaman pada material benang berwarna hitam. Material benang menghadirkan kesan lemtur dan lembut namun dipertegas dengan pemilihan warna dengan intensitas tinggi. Material perak diaplikasikan pada bagian pinggir gelang dengan fokus utama pada bagian pinggir gelang

Sumber: Penulis dari pelbagai sumber

10 Berdasarkan kutipan dari leaflet Suarti: Reflecting the Balinese Culture to All the World halaman 4

118

Page 17: BAB III BIOGRAFI SINGKAT DESAK NYOMAN SUARTI …digilib.itb.ac.id/files/disk1/613/jbptitbpp-gdl-nuraininim-30602-4... · keluarganya secara umum dalam kiprah Suarti di dunia kesenian

Pada tahun 2007, teknik anyaman tersebut tidak hanya diaplikasikan pada material perak

yang secara keseluruhan visual menampilkan kesan kokoh namun lentur, namun juga

diterapkan pada material benang yang dianyam dengan pilihan warna berintensitas tinggi

seperti hitam dan merah. Anyaman benang tersebut diaplikasikan pada sebagian

permukaan gelang dengan ornamen perak dipinggirannya sehingga menghasilkan

kesatuan antara kelembutan yang lahir dari pengaplikasian anyaman benang dan

ketegasan yang lahir dari kemasifan material perak dipinggirannya.

Suarti dalam menghasilkan rancangan perhiasannya secara khusus dan menjalankan

bisnis perusahaannya secara umum lebih menempatkan diri sebagai seorang seniman.11

Keputusan penempatan diri sebagai seniman ini mempengaruhi seluruh konstruksi yang

terbangun dalam tubuh Suarti collection. Proses kreasinya lebih banyak didorong oleh

pengalaman personal yang impulsif dan spontan dibandingkan perencanaan rancangan

secara terstruktur dan komprehensif.

3.2 Biografi Runi Palar dan Perusahaan Perhiasan Peraknya

3.2.1 Latar Belakang Runi Palar

Setjowaruni Kumala atau umum dikenal dengan nama Runi Palar lahir di Pujokusuman,

Yogyakarta pada tanggal 26 Mei 1946. Ia merupakan putri dari pasangan R.S.

Tjokrosoeroso (almarhum) kelahiran Yogyakarta dan istri keduanya, Raden Ngt.

Sumiyati Soenandar kelahiran Surabaya.12 Ayahnya adalah seorang kriawan perak

keraton Yogyakarta pertama yang melakukan workshop keahlian perak bakar yang

merupakan karakteristik dari perhiasan Kotagede, Yogyakarta di San Fransisco, Amerika

Serikat selama 14 bulan yaitu pada tahun 1948-1949.13 Meskipun Runi berasal dari

keluarga kriawan perak, kecintaannya terhadap perhiasan dan perak tidak langsung dapat

tersalurkan. Hal tersebut berkaitan dengan norma dan tradisi masyarakat Jawa yang

beranggapan bahwa perempuan berunsur dingin dan lembut sedangkan logam bersifat

panas sehingga berazaskan lelaki.14

11 Berdasarkan wawancara dengan Desak Nyoman Suarti pada bulan Januari 2007 di gerai Suarti collection, Celuk, Bali 12 http://www.tokohindonesia.com/ensiklopedi/r/runi-palar/index.shtml tanggal 16 September 2007 13 ibid 14 Masyarakat tradisional Yogyakarta, Jawa Tengah yang dekat dengan pemerintahan keraton adalah masyarakat yang menganut pola lima dan berkembang menjadi pola sembilan. Seperti yang telah dituturkan

119

Page 18: BAB III BIOGRAFI SINGKAT DESAK NYOMAN SUARTI …digilib.itb.ac.id/files/disk1/613/jbptitbpp-gdl-nuraininim-30602-4... · keluarganya secara umum dalam kiprah Suarti di dunia kesenian

Bakat seni dalam diri Runi telah terasah sejak dia masih kecil melalui seni tari Jawa

Klasik yang dibimbing langsung oleh Kanjeng Gusti Pangeran Hario Tedjokusumo saat

Runi masih berusia sembilan tahun. Ketika Pangeran Tedjokusumo mendapat

penghargaan Wijayakusuma untuk penciptaan seni tinggi dari Departemen Pendidikan

dan Kebudayaan, Pangeran Tedjokusumo berinisiatif untuk membuat drama tari

Wijayakusuma dengan Runi sebagai tokoh utamanya.15 Perjalanan karir Runi Palar

sebagai penari Jawa klasik berlanjut hingga taraf internasional sebagai perwakilan

Indonesia dalam upaya memperkenalkan kekayaan budaya lokal pada dunia. Salah satu

tempat yang dikunjunginya adalah New York pada tahun 1964. Disanalah Runi bertemu

Adrian Palar, seorang desainer Interior FSRD ITB lulusan tahun 1966 yang sedang

berpameran di World Trade Expo tempat Runi menari. Dikemudian hari Runi menikah

dengan lelaki yang lahir di Minahasa pada tanggal 14 November 1936 ini dan mendirikan

perusahaan perhiasan perak dan tekstil dibawah bendera CV. RUNA.

Gambar III.10. Potret diri Runi Palar

Sumber: http://www.tokohindonesia.com (22 September 2007)

Meskipun bakat seninya telah tersalurkan melalui seni tari, kecintaan Runi terhadap perak

tidak kunjung padam. Minatnya pada pembuatan perak tersalurkan saat dia memasuki

Sekolah Teknologi Menengah Atas (SMTA) Yogyakarta. Selanjutnya pada tahun 1964

Runi mengenyam pendidikan di Institut Teknologi Tekstil (ITT) Bandung program studi

Kriya Tekstil, namun hanya selama dua tahun karena terbentur dengan aktivitasnya yang

pada bab sebelumnya bahwa masyarakat pola lima dan sembilan adalah pengembangan dari pola 3. Pola tiga menyadari bahwa dunia ini terdiri dari dua entitas yang saling bertentangan yang melahirkan entitas ketiga dari harmonisasi antara keduanya. Pemahaman bahwa proses pengolahan logam berunsur panas melahirkan pemahaman bahwa logam berazaskan lelaki sehingga seorang perempuan tabu untuk mengerjakan pekerjaan tersebut. Seorang perempuan yang berunsur lembut dan dingin biasanya bertugas untuk membatik, menenun, membuat gerabah dan sesajen dalam masyarakat tradisional pola lima. Dikemudian hari karena tangan perempuan sangat terampil dalam mengerjakan hiasan detail, perempuan juga turut andil dalam pengerjaan perhiasan logam. 15 www.kompas.com dalam artikel yang berjudul menari di atas perak (16 september 2007)

120

Page 19: BAB III BIOGRAFI SINGKAT DESAK NYOMAN SUARTI …digilib.itb.ac.id/files/disk1/613/jbptitbpp-gdl-nuraininim-30602-4... · keluarganya secara umum dalam kiprah Suarti di dunia kesenian

padat sebagai penari tradisional berskala internasional. Meski hanya sempat mengenyam

pendidikan formal kuliah selama dua tahun, melalui institusi inilah pemahaman akan

konstruksi seni rupa moderen mulai terbangun dalam diri Runi.

3.2.2 CV. RUNA

CV. Runa memiliki dua buah anak perusahaan yang bergerak dibidang perhiasan dan

tekstil. RUNA Jewelry lebih mengkhususkan dirinya dibidang perhiasan sedangkan Kirta

Kaloka lebih memfokuskan diri dalam menghasilkan tekstil, terutama batik yang

diaplikasikan pada material sutera. Di bawah ini akan dipaparkan perihal dua anak

perusahaan tersebut.

3.2.2.1 Kirta Kaloka

Kirta Kaloka adalah anak perusahaan yang berdiri pada tahun 1996 oleh kedua orang

anaknya yaitu Alvin Daniel Dipodi dan Xenia Tadjiati Palar. Anak perusahaan CV.

RUNA yang bergerak dibidang tekstil Indonesia ini disamping mendesain dan membuat

busana batik eksklusif dan tekstil rumah tangga dengan logo “KIRITA Batik”, Kirta

Kaloka juga membuat perhiasan yang terbuat dari material non logam mulia seperti kayu,

manik, kulit, keramik, dan kuningan sebagai beberapa contohnya. Sekarang ini Kirta

Kaloka memiliki dua gerai di Nusa Dua dan Sanur, namun karena padatnya aktifitas di

RUNA Jewelry menyebabkan tertundanya pengembangan lebih lanjut anak perusahaan

ini.

3.2.2.2 RUNA Jewelry

Setahun setelah menikah dengan Adriaan Palar pada tanggal 29 Oktober 1967, Runi

memulai bisnis perhiasannya disamping bisnis perancangan busana dan batik. Berawal

dari kegemaran merancang busana dan menciptakan perhiasan logam yang

disosialisasikan dengan mengikuti pelbagai peragaan busana serta pameran kerajinan

tangan dan perhiasan, Runi Palar dan Adriaan Palar akhirnya memutuskan untuk

berkonsentrasi pada bisnis tersebut dengan mendirikan CV. RUNA di Bandung dan

RUNA Jewelry sebagai anak perusahaan yang khusus bergerak di bidang perhiasan pada

121

Page 20: BAB III BIOGRAFI SINGKAT DESAK NYOMAN SUARTI …digilib.itb.ac.id/files/disk1/613/jbptitbpp-gdl-nuraininim-30602-4... · keluarganya secara umum dalam kiprah Suarti di dunia kesenian

tanggal 26 Mei 1976. Istilah RUNA berasal dari penggabungan kedua nama mereka, yaitu

Setjowaruni Kumala dan Adriaan Palar.

Gambar III.11. Logo RUNA Jewelry

Sumber: www.runa-Jewelry.com (16 September 2007)

RUNA Jewelry adalah anak perusahaan yang bergerak dibidang Jewelry and metalware

dengan standar internasional, yaitu 9.25% perak murni atau umum dikenal dengan istilah

Sterling Silver dan kadar 18-22 karat untuk emas. Jenis Jewelry and Metalware yang

dihasilkan oleh RUNA Jewelry adalah perhiasan untuk lelaki dan perempuan berupa

cincin, kalung, anting, bros, penjepit dasi, gelang, sabuk, hiasan kepala yang seringkali

dihiasi dengan batu-batu mulia dan mutiara; hadiah seperti piala, miniatur benda kuno,

patung ataupun logo perusahaan serta kelengkapan peralatan makan (tableware) seperti

cangkir, sendok perak, garpu, piring perak ataupun kelengkapan untuk minum teh.16

Sebelum mendirikan CV. RUNA bersama suaminya pada tahun 1976, Runi dalam upaya

mempromosikan perhiasannya kerap mengikuti pelbagai pameran dalam kancah nasional

dan internasional. Tercatat pameran pertamanya pada tahun 1975 di gedung Merdeka,

Bandung yang dilanjutkan dengan pameran “Permata dan Perhiasan Indonesia” di Taman

Ismail Marzuki, Jakarta pada tahun yang sama. Di bawah ini akan dipaparkan pelbagai

pameran, baik dalam skala nasional dan internasional periode 1975 hingga kini dalam

bentuk tabel

16 http://www.99venus.net/indonesia/RUNA/collection.php yang diambil pada tanggal 16 september 2007

122

Page 21: BAB III BIOGRAFI SINGKAT DESAK NYOMAN SUARTI …digilib.itb.ac.id/files/disk1/613/jbptitbpp-gdl-nuraininim-30602-4... · keluarganya secara umum dalam kiprah Suarti di dunia kesenian

Tabel III.1. Pelbagai pameran yang telah diikuti RUNA Jewelry di taraf Nasional maupun Internasional Periode 1975-2003

Tahun Nasional Internasional

Gedung Merdeka, Bandung. 1975 “Permata & Perhiasan Indonesia”, Taman

Ismail Marzuki, Jakarta.

1977 “Salon de Vacances”, Bruxelles – Belgium “Comptoir Suiss” Lausanne, Switzerland 1979 “Selling Mission” to 6(six) West European Countries (Belgium; Holland; Italy; England; France; Germany), sponsored by ECC

1981 “Harz und Heidi Braunsweig”, Germany. 1982 “Galerie Fur Kunst Aus Sudost Asien”, Hamburg -

Germany. “Indonesische Sieraden” Tropen Musem, Amsterdam – Holland

1983 Istana Negara (State Palace), Jakarta.

“Utrecht Spring Fair” Beatrix Hall, Utrecht – Holland 1984 Istana Negara (State Palace), Jakarta. 1985 “The Second International Jewelry

Exhibition”, Flores Room, Hotel Borobudur, Jakarta.

Horten Department Store, Braunchweig – Germany (Pameran Tunggal RUNA di Department Store Horten)

World Craft Council Congress, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta

Istana Negara (State Palace), Jakarta. “Pameran Produksi Indonesia (P.P.I)”,

Jakarta Fair, Jakarta.

“Toronto Gift Fall Show”, Toronto - Canada 1986 “Vancouver Expo’86” Indonesian Pavillion, Vancouver – Canada.

Bali Room, Hotel Indonesia, Jakarta. “Paris Pret-a-Porter Feminine ‘87” Paris – France. Department of Small Industry, Jakarta.

1987

The Merchantile Club, BCA Bulding, Jakarta. Indonesian Pavillion, New York – USA.

Istana Negara (State Palace), Jakarta. “Utrecht Spring Fair ‘ 88” Utrecht – Holland. Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta. “Paris Pret-a-Porter Feminine ‘88”Paris, France.

1988

Department of Small Industry, Jakarta “New York Pret ‘88, New York- USA “Inhorgenta Exhibition’89”, Muenchen – Germany “Asean Trade Fair ‘89”, Yokohama – Jepang

1989 “Pameran Produksi Ekspor (P.P.E.)”, Jakarta Fair, Jakarta.

“Trade & Industry Fair ‘ 89”, World Trade Center – Singapore.

“Craft & Interior III”, Jakarta “International Gift Fair ‘90”, Tokyo – Jepang. “Indonesian Craft Council III, Jakarta Oklahoma State Fair”, Oklahoma – USA “Shopper Delight, 19th Annual Convention – Indonesian Petroleum Association”, Sahid Jaya Hotel, Jakarta.

Hullen Mall and Hyatt Regency Hotel, Forthworth – USA

Istana Negara (State Palace), Jakarta “World Trade Center”, Dallas – USA.

1990

The Merchantile Club, BCA Building, Jakarta “Private Exhibition”, New York – USA. Istana Negara (State Palace), Jakarta. “Indonesian Festival” Metro Paragon – Singapore “Jakarta Festival’91”, Hotel Borobudur, Jakarta

“Indonesian Product Exhibition ‘93” Los Angeles – USA.

“Smart Consumer ‘93” Tokyo - Jepang

1991

“Twentieth Annual Convention, Indonesian Petroleum Association, Sahid Jaya Hotel, Jakarta

“Hongkong International Jewelry Fair ‘93”, Hongkong.

Le Meridian Hotel, Jakarta “Twenty-first Annual Convention, Indonesian Petroleum Association, Sahid Jaya Hotel, Jakarta. German Embassy, Jakarta.

1992

“Jadec’92” (Jakarta Design Center ’92), Jakarta.

“Tokyo International Gift Show ‘94” Tokyo – Jepang 1994 Sister City “Bandung – Braunchweig”, Braunchweig – Germany.

1996 “World Fashion Trade Fair ‘96”, Osaka – Jepang

123

Page 22: BAB III BIOGRAFI SINGKAT DESAK NYOMAN SUARTI …digilib.itb.ac.id/files/disk1/613/jbptitbpp-gdl-nuraininim-30602-4... · keluarganya secara umum dalam kiprah Suarti di dunia kesenian

Tabel III.1. Pelbagai pameran yang telah diikuti RUNA Jewelry di taraf Nasional maupun Internasional Periode 1975-2003 (lanjutan)

Tahun Nasional Internasional

Women’s International Club Bazaar Christmas Bazaar German Embassy, Jakarta“KIDI Exhibition”, Jakarta.

“Paris, Java, Bali Exhibition” Le Bon Marche Department Store, Paris – France (1997)

“Tokyo International Gift Show ‘97”,Tokyo – Jepang (1997)

1992- 1998

“Dynamic Asia 1998”, Osaka - Jepang DEPERINDAG, Jakarta “Tokyo International Gift Fair ‘99”, Tokyo – Jepang German Embassy, Jakarta “Osaka International Gift Fair”, Osaka – Jepang. W.I.C Bazaar, Jakarta “Shimizu Exhibition”, Jepang.

“Fukuoka Gift Show”, Fukuoka - Jepang

1999

“Indonesian Handicraft”, Kobe – Jepang

DEPERINDAG, Jakarta “Asian Ladies Exhibition 2000”, Hotel ANA, Tokyo-Jepang (Pembukaan Pameran dilakukan oleh keluarga kekaisaran Jepang : The Excellency Princess Hitachi Nomiya)

2000

“Art Fair ITB”, Bandung “Asian Fair 2000” Fujisaki Department Store, Sendai City – Jepang

German Embassy, Jakarta “Asian Fair 2000” Isetan Department Store, Matsudo - Jepang.

“Bali Fashion Week”, Nusa Dua, Bali “Fascinating Jewelry 2000” Bunkamura Gallery, Tokyu Department Store, Tokyo – Jepang

“International Jewelry Exhibition”, Surabaya.

“Sister City’s Program & the 3rd Conference of INAP International Network of Affiliated Ports, Kochi – Jepang Charity Event “International Ikebana Exhibition 2000”, Prince Hotel, Tokyo–Jepang (Pembukaan Pameran dilakukan oleh The Excellency Princess Mikasa Nomiya) “Asian Fair 2000” Fujisaki Department Store, Sendai City – Jepang

“Asian Fair 2000” Okinawa Ryubo Department Store, Okinawa – Jepang. “Asian Fair 2001” Fujisaki Department Store, Miyagi, Sendai City – Jepang “Asian Fair 2001” Tokyu Department Store, Shibuya, Tokyo – Jepang “Asian Fair 2001” Fukuya Department Store, Hiroshima – Jepang “Asian Fair 2001” Isetan Department Store Matsudo, Chiba – Jepang. “Fascinating Jewelry 2001”Bunkamaru Gallery, Tokyu Department Store, Tokyo – Jepang

2001 “Bali Fashion Week”, Grand Bali Beach Hotel, Sanur, Bali

“World O-Cha (Tea) Festival 2001”,Shizuoka Jepang tanggal October 5 – 8, 2001 26 Maret – 1 April , 2002,“Asian Fair 2002” Iyotetsu Takashimaya Department Store, Matsuyama – Jepang 19 – 24, April 2002 “Asian Fair 2002” Fujisaki Department Store Miyagi, Sendai City – Jepang 24 April , 2002, “Asian Ladies Charity Exhibition” Hotel ANA, Tokyo – Jepang (Pembukaan Pameran dilakukan oleh keluarga kekaisaran Jepang: The Excellency Princess Hitachi Nomiya) 29 Mei – 5 Juni, 2002, “Asian Fair 2002” Tokyu Department Store Shibuya, Tokyo – Jepang 28 Juni – 3 Juli, 2002“Asian Fair 2002” Fukuya Department Store, Hiroshima – Jepang

2002

27 Juni – 2 Juli, 2002 “Solo Exhibition 2002 - RUNA Jewelry & KIRITA Batik”1st Floor Fukuya Department Store, Hiroshima – Jepang.

124

Page 23: BAB III BIOGRAFI SINGKAT DESAK NYOMAN SUARTI …digilib.itb.ac.id/files/disk1/613/jbptitbpp-gdl-nuraininim-30602-4... · keluarganya secara umum dalam kiprah Suarti di dunia kesenian

Tabel III.1. Pelbagai pameran yang telah diikuti RUNA Jewelry di taraf Nasional maupun Internasional Periode 1975-2003 (lanjutan)

Tahun Nasional Internasional

24 – 30 Juli , 2002 “Asian Fair 2002” Isetan Department Store Matsudo, Chiba – Jepang 15 – 20, 2002 “Fascinating Jewelry” Bunkamura Gallery, Tokyu Department Store Shibuya, Tokyo

2002

22 – 27 Agustus, 2002 “Asian Fair 2002” Daimaru Department Store Kochi – Jepang 17-25 Desember 2003 “Christmas Sale Exhibition” lantai I, main store, Mitsukoshi Nihonbashi, Tokyo – Jepang March 15 - 18, " Asian Fair 2003" Saikaya Departement Store, Kanagawa - Jepang. April 2 - 9, " Asian Fair 2003" Iyotetsu Takashimaya, Matsuyama - Jepang. April 18 - 23, " Asian Fair 2003" Fujisaki Departemen Store, Sendai - Jepang. May 1 - 7, " Asian Fair 2003" Shibuya Departement Store, Tokyo - Jepang. May 8 - 13, " Asian Fair 2003" Isetan DepartementStore, Fuchu - Jepang May 15 - 27, RUNA & Indonesian craft Exhibition, Isetan Departement Store Shinjuku - Jepang. June 6 - 13, " Asian Fair 2003" Keio Departement Store, Tokyo - Jepang June 19 - 24, " Asian Fair 2003" Fukuya Departement Store, Hiroshima - Jepang. June 26 - July 2, RUNA solo Exhibition, Fukuya Departement Store, Hiroshima - Jepang. July 23 - 29, " Asian Fair 2003" Fujisawa, Kanagawa - Jepang. July 31 - August 5, " Asian Fair 2003" Isetan Departement Store, Matsudo - Jepang. August 6 - 12, " Asian Fair 2003" Isetan Departement Store, Fuchu - Jepang August 14 - 20, RUNA solo exhibition, Bunkamura gallery - Jepang. August 14 - 19, " Asian Fair 2003" Daimaru Departement Store, Kochi - Jepang. August 21 - 26, " Asian Fair 2003" Isetan Departement Store, Kichioji - Jepang.

2003

Sept. 1 - 5, " Asian Fair 2003" Maruzen, Akasaka - Jepang Jan. 19 - 27 “Asian Fair” Isetan Departement Store, Tachikawa - Jepang. Feb. 16 - 29 “RUNA solo Exhibition” KEI Gallery, Atsugi - Jepang. April 12 - 13 “Indonesian Product Exhibition” Kedutaan Besar R.I., Tokyo - Jepang. April 16 - 17 “Indonesian Product Exhibition” Konsulat Jendral R.I., Osaka - Jepang. April 16 - 21 “Asian Fair” Fujisaki Departement Store,Sendai - Jepang.

2004

April 12 - 16 “Asian Fair” Isetan Departement Store, Fuchu - Jepang.

125

Page 24: BAB III BIOGRAFI SINGKAT DESAK NYOMAN SUARTI …digilib.itb.ac.id/files/disk1/613/jbptitbpp-gdl-nuraininim-30602-4... · keluarganya secara umum dalam kiprah Suarti di dunia kesenian

Tabel III.1. Pelbagai pameran yang telah diikuti RUNA Jewelry di taraf Nasional maupun Internasional Periode 1975-2003 (lanjutan)

Tahun Nasional Internasional

May 6 - 11 “RUNA solo Exhibition” Keio Dept Store, Shinjuku, Tokyo - Jepang. May 9 - June 1 “RUNA solo Exhibition” Isetan Dept. Store Shinjuku, Tokyo - Jepang.

June 3 - 8 “Asian Fair” Isetan Departement Store Shizuoka - Jepang. June 3 - 9 “World Accessory Fair” Keio Dept Store Shinjuku, Tokyo - Jepang. June 8 - 14 “RUNA solo Exhibition” PrinTemp Dept Store, Ginza, Tokyo - Jepang. June 17 - 22 “Asian Fair” Fukuya Departement Store Hiroshima - Jepang. June 24 - 30 “RUNA solo Exhibition” Fukuya Dept Store Hiroshima - Jepang. July 12 - 16 “RUNA solo Exhibition” Maruzen Akasaka, Tokyo - Jepang. July 12 - 20 “RUNA solo Exhibition” Isetan Dept Store Tachikawa, Tokyo - Jepang. July 21 - 27 “Asian Fair” Fujisawa Departement Store, Saikaya - Jepang. July 28 - Aug. 3 Hankyu Departement Store, Takarazuka - Jepang. August 5 - 11 “Fascinating Jewelry” Bunkamura Gallery, Shibuya, Tokyo - Jepang August 11 - 16 “Asian Fair” Isetan Departement Store Shinjuku, Tokyo - Jepang. Sept. 13 - 19 “RUNA Exhibition” Hotel La Foret, Shinagawa - Jepang. Sept. 28 - 3 “Indonesian Night” at Indonesian Embassy, Washington DC,U.S.A. Oct. 13 - 26 “RUNA solo Exhibition” Isetan Dept Store Shinjuku, Tokyo - Jepang. Nov. 3 - 7 “World Ocha Events” Shizuoka - Jepang Nov. 19 - 25 “RUNA solo Exhibition” Mitsukoshi Dept Store Ebisu - Jepang. Nov. 25 - Dec. 1 “RUNA solo Exhibition” Keio Dept. Store Shinjuku, Tokyo - Jepang. Dec. 9 - 18 “RUNA solo Exhibition” KEI Gallery. Dec. 6 - 12 “RUNA solo Exhibition” KURO Gallery, Osaka - Jepang

2004

Dec. 8 - 14 “Asian Fair” Saikaya Departement Store, Jepang.Jan. 19 - 25 “RUNA Solo Exhibition” Isetan Tachikawa - Jepang. Feb. 3 - 4 “Indonesian Festival” Nagoya Int. Center, Nagoya - Jepang. March 4 - 9 “Asian Fair” Fujisaki Dept. Store, Sendai - Jepang. - March 11 - 26 “Yogya Silver - New Javanese Art”, Tropen Museum, Amsterdam - Holland (Will be display until January 8, 2006). March 15 - 21 Gallery Mitsukoshi Nihonbashi, Tokyo - Jepang. March 23 - 25 Store Promotion Matsuzakaya, Nagoya - Jepang. April 13 - 18 1st floor Tokyu Dept. Store Kohoku, Tokyo - Jepang.

2005

April 16 - 27 “RUNA solo Exhibition” Washington DC & New York - U.S.A.

126

Page 25: BAB III BIOGRAFI SINGKAT DESAK NYOMAN SUARTI …digilib.itb.ac.id/files/disk1/613/jbptitbpp-gdl-nuraininim-30602-4... · keluarganya secara umum dalam kiprah Suarti di dunia kesenian

Tabel III.1. Pelbagai pameran yang telah diikuti RUNA Jewelry di taraf Nasional maupun Internasional Periode 1975-2003 (lanjutan)

Tahun Nasional Internasional

April 26 “Indonesian Festival” ANA Hotel, Tokyo - Jepang. May 19 - 31 “RUNA Solo Exhibition”, Isetan Dept. Store Shinjuku, Tokyo - Jepang. June 3 - 5 “Indonesian Handicraft” Quest Hall, Harajuku - Jepang. June 1 - 6 “Asian Fair “ Meitetsu Department Store, Nagoya - Jepang. June 9 - 16 “Asian Fair” Fukuya Department Store, Hiroshima - Jepang. July 12 - 19 “Runa Solo Exhibition, Isetan Tachikawa - Jepang. July 20 - 25 “Asian Exhibition” Takashimaya Dept. Store, Yokohama -Jepang. July 27 - Aug. 1 Takashimaya Dept. Store, Nihonbashi, Tokyo - Jepang. July 28 - Aug. 2 “Asian Fair” Saikaya Department Store, Fujisawa - Jepang. Aug. 4 - 10 “Fascinating Jewelry”, Tokyu Bunkamura, Shibuya, Tokyo - Jepang. Aug. 19 - 23 WEDEX, Seoul, Korea Aug. 25 Hyatt Regency, Seoul, Korea Sept. 8 - 19 Kei Gallery, Atsugi, Jepang Sept. 12 - 17 Tokyu Dept. Store, Kichijoji - Jepang Oct 12 - 25 “RUNA solo Exhibition” Isetan Dept Store Shinjuku, Tokyo - Jepang. Nov. 22 - 20 Nishinjin, Kyoto - Jepang Nov. 16 - 23 “RUNA solo Exhibition” Keio Dept Store Shinjuku, Tokyo - Jepang.

2005

Nov. 18 - 25 Mitsukoshi Ebisu, Tokyo - JepangDec. 7 - 13 Saikaya Dept. Store, Fujisawa, Jepang Jan. 17 - 24 “RUNA Solo Exhibition” Isetan Dept. Store Tachikawa - Jepang. Jan. 17 - 24 “RUNA Solo Exhibition” Isetan Dept. Store Tachikawa - Jepang. Feb. 1 - 8 “RUNA Exhibition” KEI Gallery Hon Atsugi - Jepang. March 7 - 14 “RUNA Solo Exhibition” Isetan Dept. Store Sagamihara - Jepang. Entrance Floor. *April 26 Represent Indonesian Embassy’s booth at “Asia Pasific Ladies Meeting”, ANA Hotel, Tokyo - Jepang. April 26 - 1 May “Asia Fair” Kounandai Takashimaya 1st Floor.** May 3 - 8 “Asian Fair” Daimaru Dept. Store, Kochi - Jepang. May 3 - 8 “Asia Fair” Entetsu Dept. Store, Hamamatsu - Jepang. May 10 - 11 “Absolutely Fabulous” Raffles Hall - Singapore. May 24 - June 6 “RUNA solo Exhibition” Isetan Dept Store Shinjuku, Tokyo - Jepang June 9 - 14 “Asian Fair” Fujisaki Dept Store, Sendai - Jepang June 14 - 20 “Runa Solo Exhibition” Isetan Tachikawa - Jepang. June 22 - 27 “Asian Fair” Fukuya Dept Store, Hiroshima - Jepang. June 29 - July 2 “International Jewelry & Watch Fair” Seoul - South Korea July 12 - 17 “Asian Handicrat Fair” Takashimaya Dept. Store, Yokohama - Jepang. 8th Floor. July 19 - 25 “Runa Solo Exhibition” Takashimaya Dept. Store, Yokohama - Jepang. 1st Floor July 26 - Aug. 1 “Asian Fair” Saikaya Department Store, Fujisawa - Jepang. Aug. 2 - 7 “Runa Exhibition” Takashimaya Dept. Store, Nihonbashi- Jepang

2006 Feb. 15 - March 15 “Yogya Silver - New Javanese Art” Erasmus Huis, Holland Embassy, Jakarta - Indonesia

Sept. 6 - 7 “Absolutely Fabulous” Raffles Hall - Singapore.

127

Page 26: BAB III BIOGRAFI SINGKAT DESAK NYOMAN SUARTI …digilib.itb.ac.id/files/disk1/613/jbptitbpp-gdl-nuraininim-30602-4... · keluarganya secara umum dalam kiprah Suarti di dunia kesenian

Panjangnya daftar pameran yang telah diikuti oleh Runi Palar setidaknya

mengindikasikan beberapa hal. Pertama adalah konsistensi dan produktivitasnya yang

tinggi dalam berkarya dan memperkenalkan produknya pada sasaran konsumennya.

Langkah pemasaran awal dilakukan dengan terlebih dahulu mengenalkan produknya di

dalam negeri melalui pameran di Gedung Merdeka, Bandung dan TMII pada tahun 1975.

Agaknya Runi memahami bahwa konsumen Indonesia pada periode 1970-an lebih

tertarik dengan barang-barang impor dan peminat desain perhiasannya lebih banyak di

luar negeri, sehingga Runi juga mengimbanginya dengan pengenalan produk melalui

pelbagai pameran Internasional di negara-negara Eropa untuk mendapatkan pengakuan

dunia. Usaha mendapat pengakuan di negara-negara Eropa ini juga dilatarbelakangi

karena selama ini negara-negara Eropa seperti Itali, Prancis dan negara-negara Eropa

lainnya telah dikenal sebagai pusat seni, mode, desain dan perhiasan.

Kesadaran tersebut juga termanifestasi pada karya Runi periode 1970an yang kental

dengan garis-garis formalis, konstruktif dan abstraksi yang kala itu memang mulai

memiliki pasar tersendiri di Indonesia dan telah umum di dunia Internasional sebagai

dampak dari berkembangnya seni moderen. Barulah pada tahun 1983 Runi berpameran di

Istana Negara Indonesia dan selanjutnya dikenal sebagai desainer perhiasan Negara pada

masa Orde Baru. Disamping itu, melalui serangkaian pameran tersebut tampak pula

kesadaran Runi bahwa diperlukan pengenalan secara berkelanjutan di setiap negara yang

pernah memamerkan karya-karyanya agar membekas dibenak konsumen.

Sejak awal berkarir dibidang perhiasan, Runi memiliki keinginan untuk menembus pasar

Jepang yang terkenal sangat sulit untuk ditembus.17 Upaya tersebut telah dirintisnya sejak

tahun 1972 dengan mengirimkan karya perhiasannya ke Jepang. Pameran pertamanya di

Jepang adalah “Asean Trade Fair’89” di Yokohama. Selanjutnya pada periode 1989-

1997, Runi secara berkesinambungan berpameran di Jepang sekali dalam setiap tahunnya.

Sejak tahun 1999 Runi mulai berkonsentrasi untuk pasar Jepang. Tercatat pada tahun

1999 Runi melakukan pameran di Jepang sebanyak 5 kali, tahun 2000 sebanyak 8 kali,

dan meningkat menjadi 10 hingga 17 kali setiap tahunnya pada tahun-tahun berikutnya.

Pada Pameran Asia Pasific Ladies Meeting di Tokyo pertengahan Mei 2001, hasil karya

17 http://www.kompas.com/kompas-cetak/0603/19/persona/2517603.htm (dalam artikel yang berjudul “ Runi Palar Menari di atas Perak” yang terbit pada tanggal 19 Maret 2006 dan diambil pada tanggal 16 september 2007. Data Penulis artikel tidak dicantumkan)

128

Page 27: BAB III BIOGRAFI SINGKAT DESAK NYOMAN SUARTI …digilib.itb.ac.id/files/disk1/613/jbptitbpp-gdl-nuraininim-30602-4... · keluarganya secara umum dalam kiprah Suarti di dunia kesenian

Runi dibeli oleh Putri Hanako Hitachi, salah seorang anggota keluarga kekaisaran Jepang

yang sekaligus pembuka pameran tersebut secara resmi. Kenyataan ini menegaskan

mapannya posisi RUNA Jewelry di pasar Jepang dengan sasaran konsumen masyarakat

kelas menengah ke atas.18 Dalam wawancaranya yang diterbitkan di surat kabar harian

kompas, ketika ditanyakan perihal kiat sukses membuka pasar di Jepang, Runi

menuturkan sebagai berikut :

“Perlu relasi jangka panjang. Mereka memang berjenjang dalam mengambil keputusan, karenanya jangan terlalu memaksakan. Kita mesti berteman, tetapi tetap konsisten dan fokus pada produk kita. Perlahan-lahan mereka akan percaya dan kalau sudah percaya tidak mau lepas lagi lalu membuka tawaran untuk ini-itu. Kadang-kadang malah saya yang minta pelan-pelan karena ingin fokus.“19

Padatnya pameran baik di dalam maupun diluar negeri tidak lantas membuatnya merasa

puas dan berhenti belajar. Tercatat dalam http://www.officepromosi.com/RUNA/cv.htm

yang diambil pada tanggal 27 September 2007, sedikitnya Runi mengikuti 8 kali studi

Banding20 dan dua kali mengikuti praktek kerja di luar negeri21. Hal tersebut menandakan

bahwa Runi selalu menjaga kualitas perhiasan baik dari segi mutu dan teknis pengerjaan

maupun dari segi pengembangan desain secara terus-menerus.

Selain aktif turut serta dalam pelbagai pameran, studi banding dan kerja praktek, Runi

juga ikut serta dalam organisasi sosial seperti Women’s International Club (WIC) dan

organisasi-organisasi profesi, baik sebagai anggota biasa maupun sebagai pengurus.22

Melalui organisasi-organisasi ini, selain Runi berusaha mengukuhkan perusahaannya di

18 ibid 19 ibid 20 Tahun 1998 Runi mengikuti studi banding di Kuala Lumpur, Malaysia, Bangkok (Thailand), Tokyo (Jepang), Hongkong, Taipei (Taiwan), Arezzo & Vicenza (Italia) dan Paris (Perancis). Selanjutnya pada bulan Juni tahun 2001 Runi kembali melakukan studi banding di Vicenza-Oro, Italia atas undangan World Gold Council International (Pameran dan Seminar tentang Perhiasan Emas) 21 Praktek kerja pertama pada bulan September 1982 di London dan Scotlandia, Inggris dengan materi teknik desain dan Casting. Selain itu Runi pada bulan Maret 1996 melngikuti kursus Teknik Kerajinan yang Eksklusif di Kyoto, Jepang (sumber : http://www.officepromosi.com/runa/cv.htm yang diambil tanggal 16 September 2006) 22 Ibid. Runi terdaftar sebagai anggota biasa di Dekranas (Dewan Kerajinan Nasional/Indonesian Craft Council), Bandung; Kadin (Kamar Dagang Indonesia/Indonesian Chambers of Commerce), Bandung; HIMPI (Indonesian Craft Association for Small Scale Industry); ASEPHI (Indonesian Craft Exporter Association), American Craft Council, New York dan WIPI (Wanita Insan Pariwisata Indonesia), Jawa Barat serta menjadi pengurus di MBI (Indonesian Society of Gemstone), Bandung; Dewan Penyantun Yayasan Fashion Indonesia, Jakarta dan IPAPI (Indonesian Jewelry Designer Association), Jakarta selaku Ketua

129

Page 28: BAB III BIOGRAFI SINGKAT DESAK NYOMAN SUARTI …digilib.itb.ac.id/files/disk1/613/jbptitbpp-gdl-nuraininim-30602-4... · keluarganya secara umum dalam kiprah Suarti di dunia kesenian

pasar Nasional dan Internasional, dia juga menghimpun kekuatan dan menyediakan

wadah serta komunitas bersama bagi perusahaan perhiasan Indonesia agar mampu

bersaing dengan perusahaan perhiasan lain di luar negeri.

Kerja keras, dedikasi dan konsistensinya selam lebih dari 25 tahun melahirkan pelbagai

macam penghargaan baik dari dalam maupun luar negeri. Penghargaan pertama yang

diperolehnya adalah The American Gold Star Award kategori kualitas perhiasan terbaik

dari Amerika yang diterimanya pada tahun 1986. Beberapa tahun kemudian penghargaan-

penghargaan lainnya berdatangan baik dari nasional maupun Internasional. Dibawah ini

dipaparkan pelbagai penghargaan yang telah diperoleh Runi dalam bentuk tabel :

Tabel III.2. Pelbagai penghargaan yang telah diterima Runi Palar dan RUNA Jewelry periode tahun 1986-2006

Tahun Penghargaan 1986 The American Gold Star Award kategori kualitas terbaik dari USA.1990 UPAKARTI dari Presiden Republik Indonesia1991 Penghargaan kewiraswastaan dari Club Internasional Rotary 1992 28 orang pebisnis terbaik dalam mengembangkan Indonesia dari Natakarsa1994 Penghargaan jasa dari WIPI (Indonesian Women in Travel) dibidang pengembangan kria

Indonesia untuk pariwisata

Penghargaan untuk Runi Palar sebagai desainer aksesoris busana terbaik diberikan oleh

Fashion Television (FTV) yang merupakan sebuah industri pertelevisian busana Paris.

FTV sebagai stasiun televisi mode yang memiliki pengaruh besar dalam perkembangan

tren dunia menegaskan kemapanan posisi RUNA Jewelry sebagai pelopor perhiasan

Indonesia dan pengakuan secara baik oleh dunia. Ketika itu, FTV menyelenggarakan

acara internasional berupa Bali Fashion Week in Bali pada bulan Mei 2001. Selain Runi

terdapat desainer-desainer lokal lain yang turut berpartisipasi dalam pameran ini.

Beberapa diantara desainer tersebut adalah Desak Nyoman Suarti yang juga merupakan

desainer perhiasan dan seorang perancang busana Adjie Notonegoro.

130

Page 29: BAB III BIOGRAFI SINGKAT DESAK NYOMAN SUARTI …digilib.itb.ac.id/files/disk1/613/jbptitbpp-gdl-nuraininim-30602-4... · keluarganya secara umum dalam kiprah Suarti di dunia kesenian

Gambar III.12. Karya-karya perhiasan perak RUNA Jewelry yang dipamerkan

pada Bali Fashion Week bulan Mei 2001 yang dikenakan oleh peraga. Sumber: www.balidiscovery.com/misc/ritz/page/runipalar (17 September 2007)

3.2.2.3 Teknik Pembuatan Perhiasan Perak di RUNA Jewelry

Produksi perhiasan RUNA Jewelry dilaksanakan di tiga tempat yaitu di bengkel-bengkel

di Bali, Bandung dan Yogyakarta sesuai dengan tersedianya pengrajin–pengrajin yang

menguasai teknik pengerjaan perhiasan yang khas di daerahnya. Berikut daerah

pengerjaan beserta spesifikasi teknik pembuatannya :

Tabel III.3. Bengkel Produksi RUNA Jewelry

Teknik Daerah

Granulasi Filigree (trap-trapan)

Pure Form (casting)

Stamping dan repousse

Pilin Benang Perak

Bali V Yogyakarta V V V

Bandung V V V

Teknik produksi RUNA dikerjakan di bengkel sendiri maupun dengan pengrajin

perhiasan yang dikerjakan di bengkelnya masing-masing, terutama dalam pembuatan

komponen-komponen perhiasan. Untuk tahap akhir berupa finishing dan pengontrolan

kualitas akhir dilakukan di bengkel RUNA yang terdapat di Bandung dan Bali.

Bebatuan mulia dan semi mulia didatangkan dari Hongkong (ametyst atau batu

kecubung), Cina dan India dengan alasan kerapihan dan kepresisian teknik pemotongan

batu sedangkan mutiara air budidaya dari perairan Indonesia dan Akoya.

131

Page 30: BAB III BIOGRAFI SINGKAT DESAK NYOMAN SUARTI …digilib.itb.ac.id/files/disk1/613/jbptitbpp-gdl-nuraininim-30602-4... · keluarganya secara umum dalam kiprah Suarti di dunia kesenian

3.2.3 Managemen RUNA Jewelry

RUNA Jewelry seperti sebagian besar perusahaan perhiasan logam mulia lainnya di

Indonesia juga merupakan perusahaan keluarga. CV RUNA yang berdiri pada tahun 1976

ini dipimpin sendiri oleh Runi Palar dengan suaminya Adriaan Palar sebagai komisaris.

Sejak sekitar tahun 1996 dua dari tiga anak mereka yaitu Alvin Daniel Dipodi Palar dan

Xenia Dani Tajiati Palar turut serta dalam usaha menggulirkan laju roda perusahaan,

sedangkan putri sulungnya yang bernama Miranda Risang Ayu Palar lebih tertarik

menggeluti bidang hukum dan jurnalistik23.

Pengambilan keputusan untuk mempekerjakan anggota keluarga sendiri dalam tubuh

perusahaan RUNA selain dilandasi pemikiran lebih eratnya perasaan memiliki juga

karena lebih besarnya keberanian dalam mengambil resiko dengan pemahaman bahwa

kunci sukses sebuah perusahaan adalah keberanian mengambil resiko bisnis setelah

sebelumnya menyusun langkah dan strategi yang matang. Menurutnya kondisi tersebut

lebih mungkin tercipta dengan mempekerjakan anggota keluarga sendiri dibanding

mempekerjakan manajer profesional yang umumnya bertindak terlalu hati-hati dan terlalu

banyak pertimbangan. Keunggulan lain dengan mempekerjakan anggota keluarga lainnya

adalah jaminan kerahasiaan perusahaan yang lebih terjaga. Berangkat dari kesadaran

tersebut, Runi berusaha mengelaborasikan sistem perusahaan keluarga dan

profesionalisme kerja. Untungnya, anak-anaknya yang sedari kecil telah bersentuhan

dengan seni dan budaya memiliki minat yang besar pada perhiasan dan tekstil.

23 Berdasarkan data yang diperoleh dari situs pribadi Miranda Risang Ayu Palar www.pojok kanayakan.com (22 September 2007), dia kini menjadi dosen fakultas hukum strata 1 Universitas Padjajaran, Bandung dan aktif menulis di beberapa surat kabar Indonesia seperti Pikiran Rakyat dan Republika. Selain itu putri sulung pasangan Runi dan Adriaan ini telah menerbitkan sedikitnya tiga buku yang bernuansa Islami. Denga latar belakang pendidikannya sebagai ahli hukum, Miranda membantu perusahaan RUNA dari segi hukum dan hak cipta.

132

Page 31: BAB III BIOGRAFI SINGKAT DESAK NYOMAN SUARTI …digilib.itb.ac.id/files/disk1/613/jbptitbpp-gdl-nuraininim-30602-4... · keluarganya secara umum dalam kiprah Suarti di dunia kesenian

Gambar III.13. Runi Palar beserta keluarga. Dari kiri ke kanan; Adriaan Palar,

Runi Palar, Alvin Palar, Miranda Palar dan Xenia Palar Sumber : www.runa-jewelry.com (22 September 2007)

Usaha mengelaborasikan profesionalisme dan sistem perusahaan keluarga salah satunya

tampak dari latar pendidikan formal Alvin Daniel Dipodi Palar dan Xenia Dani Tadjiati

Palar. Alvin Palar adalah sarjana seni lulusan Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta dan

dilanjutkan dengan mengikuti program S2 bidang magister managemen di Universitas

Padjajaran, Bandung, sedangkan adiknya Xenia Palar merupakan lulusan Fakultas Seni

Rupa dan Desain Institut Teknologi Bandung (ITB), jurusan Kriya Tekstil.

3.2.3.1 Pemasaran dan Managemen RUNA Jewelry

RUNA Jewelry dalam memasarkan karya-karyanya berusaha membidik sasaran

konsumen menengah ke atas. Dalam upayanya tersebut, RUNA Jewelry melakukan

penjualan dengan dua cara, yaitu penjualan satuan (retailer) dan penjualan dalam partai

besar (whole sale). Penjualan secara satuan dilakukan dengan membuka beberapa outlet

yang menyebar di beberapa hotel berbintang di Jakarta, Yogya dan Bali. Terdapat 8 toko

retail RUNA Jewelry di Bali24, satu di Hotel Shop Hyatt Regency dan satu toko retail di

Oktroi Plaza, Kemang Jakarta yang dijalankan dengan sistem profit sharing. Akhir bulan

Oktober 2007 lalu RUNA Jewelry mulai membuka gerainya di kawasan perbelanjaan

baru dengan sasaran konsumen masyarakat ekonomi atas yaitu Seibu, Grand Indonesia. 24 Beberapa toko retail tersebut adalah Grand Hyatt Bali, Nusa Dua Bali, SOGO Bali Collection Nusa Dua – Bali, Conrad Hotel & Spa, Tanjung Benoa, Bali, Village Art Space dan Griya Santrian di Sanur – Bali. Dikemudian hari, peristiwa bom Bali yang terjadi sekitar tahun 1998 dan pengeboman hotel JW Marriot, Jakarta menyebabkan pihak RUNA Jewelry secara perlahan-lahan menarik karya-karyanya di hotel-hotel terkemuka Indonesia.

133

Page 32: BAB III BIOGRAFI SINGKAT DESAK NYOMAN SUARTI …digilib.itb.ac.id/files/disk1/613/jbptitbpp-gdl-nuraininim-30602-4... · keluarganya secara umum dalam kiprah Suarti di dunia kesenian

Pemesanan perhiasan dalam partai besar dilakukan melalui dua cara, yaitu pemesanan

melalui email atau pemesanan langsung di kedua kantor CV. RUNA yang berdomisili di

Geger Kalong, Bandung dan Ubud, Bali.

3.2.3.2 Musem RUNA House of Design

RUNA House of Design berdiri pada tanggal 26 Mei 2001, bertepatan dengan umur

RUNA Jewelry yang ke 25 dan ulang tahun Runi Palar yang ke 55. Di atas tanah seluas

2.600 meter ini Runi mengabadikan karya-karyanya selama 25 tahun. Museum yang

berdomisili di Lot Tunduh, Ubud ini sekaligus merupakan tempat tinggal pasangan Runi

dan Adriaan palar selama di Indonesia.

Gambar III.14. Tampak depan museum yang akan menyimpan hasil karya Runi

yang bersejarah. Di bagian kanan museum terdapat bale bengong yaitu tempat untuk duduk melepas lelah. Sumber: www.kompas.com (22 September 2007) yang terbit pada tanggal 25 November 2001 oleh Isworo Laksmi

Gambar III.15. Interior RUNA House of Design, Ubud, Bali

Sumber: www.runa-jewelry.com (22 september 2007)

134

Page 33: BAB III BIOGRAFI SINGKAT DESAK NYOMAN SUARTI …digilib.itb.ac.id/files/disk1/613/jbptitbpp-gdl-nuraininim-30602-4... · keluarganya secara umum dalam kiprah Suarti di dunia kesenian

3.2.3.3 Struktur Organisasi dalam tubuh RUNA Jewelry

RUNA Jewelry seperti sebagian besar perusahaan perhiasan kecil menengah di Indonesia

merupakan perusahaan yang berbasis perusahaan keluarga. Bagan manajerial di bawah ini

menunjukkan posisi tertinggi dalam tubuh RUNA Jewelry tetap dipegang oleh Adriaan

Palar yang merupakan kepala rumah tangga. Ciri-ciri ini merupakan ciri yang umum

ditemui pada perusahaan keluarga. Selanjutnya Runi Palar menduduki posisi direktur

sedangkan anak lelakinya yaitu Alvin Palar menjabat sebagai manajer direksi.

Secara praktik lapangan, Adriaan palar lebih cenderung sebagai pengeksekusi keputusan

yang berhubungan dengan manajemen dan strategi pemasaran, sedangkan Runi Palar

lebih banyak mengambil keputusan dalam konteks regulasi desain dan tema desain dalam

kurun waktu tertentu. Xenia Tadjiati Palar yang dalam susunan bagan di bawah ini

menjabat sebagai kepala desain dalam praktiknya pun juga bertugas mengontrol jalannya

produksi bersama dengan Tantan Sutanto selaku kepala produksi.

Bagan III.3. Struktur Manajerial Runa Jewelry Sumber : Manajemen RUNA Jewelry

RUNA Jewelry memiliki lima orang desainer yaitu Adriaan Palar, Runi Palar, Xenia

Tadjiati Palar dan Alvin Daniel Dipodi Palar dan Iwan Gusniawan, yang juga merangkap

135

Page 34: BAB III BIOGRAFI SINGKAT DESAK NYOMAN SUARTI …digilib.itb.ac.id/files/disk1/613/jbptitbpp-gdl-nuraininim-30602-4... · keluarganya secara umum dalam kiprah Suarti di dunia kesenian

sebagai seorang drafter dan pengembang desain awal. Keempat desainer dengan empat

karakteristik yang berbeda menghasilkan desain perhiasan yang berbeda pula. Karakter

perhiasan rancangan Runi Palar akan dibahas secara lebih mendetail setelah sebelumnya

menganalisa karakteristik rancangan desainer perhiasan lainnya di CV. RUNA

Berdasarkan penuturan Xenia Tadjiati Palar, Adriaan palar yang memiliki latar belakang

pendidikan formal desain interior menampilkan garis-garis tegas dan konstruktif dalam

karya-karya perhiasannya yang dapat dilihat dari perkembangan desain pendant

kalungnya dengan tema dewi Sri. Pada periode 1970an karya pendant kalung perak dewi

Sri-nya menampilkan komposisi garis konstruktif yang tegas dengan permukaan perak

yang berkilau. Masih menurut Xenia Tadjiati Palar, positifnya tanggapan pasar dan

kecintaan Adriaan Palar pada tema ini menyebabkan tema dewi Sri ini didesain kembali

dengan pelbagai penggayaan yang berbeda. Dua Pendant bertema dewi Sri pada periode

selanjutnya secara struktur visual serupa hanya dengan sedikit penggayaan yang berbeda.

Dua karya pada periode selanjutnya ini menampilkan garis-garis yang lebih lentur

dibandingkan dengan karya sebelumnya. Pendant kalung bertemakan dewi Sri pada

periode selanjutnya menampilkan dominasi garis-garis organis dengan struktur yang

mengingatkan pada pohon hayat yang tumbuh subur dalam konsep kepercayaan Jawa dan

Bali.

136

Page 35: BAB III BIOGRAFI SINGKAT DESAK NYOMAN SUARTI …digilib.itb.ac.id/files/disk1/613/jbptitbpp-gdl-nuraininim-30602-4... · keluarganya secara umum dalam kiprah Suarti di dunia kesenian

Gambar III.16. Pelbagai penggayaan tema dewi Sri pada masyarakat pramoderen Indonesia (1-4) dan perkembangan karya Adriaan Palar dengan tema dewi Sri (5-8) 1-2 : Simbolisasi dewi Sri dalam bentuk janur sebagai bagian dari

perlengkapan ritual 3 : Dewi Sri dalam wayang kulit 4 :Loro Blonyo, dua buah patung lelaki (dewa Sadana atau Wisnu)

dan perempuan (dewi Sri atau Laksmi) yang duduk bersila yang umum diletakkan didepan tempat tidur pengantin

5 : Kalung pendant bertemakan dewi Sri pada periode awal 1970-an 6-7 : Kalung pendant bertemakan dewi Sri pada periode selanjutnya 8 : Kalung pendant bertemakan dewi Sri periode terakhir. Struktur

umum kalung ini mengingatkan pada pohon hayat yang merupakan pohon kehidupan dalam budaya Hindu-Jawa. Dewi sri sebagai dewi padi dan pohon hayat sebagai pohon kehidupan dalam konsep kepercayaan masyarakat bermata pencaharian utama bersawah dan berladang ini memungkinkan tampilnya kedua hal tersebut sebagai dua unsur yang sangat penting dan saling terkait satu sama lain.

Sumber: Penulis dari pelbagai sumber

Desainer RUNA Jewelry selanjutnya adalah Xenia Tadjiati Palar yang berlatar belakang

pendidikan tekstil di Institut Teknologi Bandung. Selain mendesain perhiasan, Xenia juga

aktif mendesain tekstil batik dengan material sutra di Kirta Kaloka dan bersama suaminya

memproduksi pelbagai macam aksesori yang dipasarkan melalui beberapa gerai indie

label di Bandung seperti 347 sebagai salah satu contohnya. Semangat zaman yang

berbeda dengan kedua orang tuanya melahirkan karya perhiasan yang lebih eksploratif

dalam hal material, tidak hanya sebatas bebatuan mulia, semi mulia dan mutiara. Salah

satu contohnya dapat dilihat dari pendant kalungnya yang mengaplikasikan material kayu

pada perak. Karya Xenia lainnya adalah kalung perak yang dibuatnya pada tahun 2007.

137

Page 36: BAB III BIOGRAFI SINGKAT DESAK NYOMAN SUARTI …digilib.itb.ac.id/files/disk1/613/jbptitbpp-gdl-nuraininim-30602-4... · keluarganya secara umum dalam kiprah Suarti di dunia kesenian

Gambar III.17. Kalung perak karya Xenia Tadjiati Palar (kalung) yang dikerjakan

dengan teknik repoussé dan Runi Palar (Pendant kalung emas) Sumber: www.IJT show management.com (22 September 2007)

Kalung yang rencananya akan dipasarkan pertama kali di pameran perhiasan Jepang

tahun 2008 ini tersusun dari sebuah motif yang dirangkai berulang sehingga

menghasilkan sebuah pola. Motif yang ditampilkan pada kalung perak ini terinspirasi dari

pendaran gelombang air memusat yang terjadi ketika setitik air jatuh di danau.

Pengulangan motif dengan ukuran yang sama secara kontinu pada kalung yang

diproduksi dengan teknik repoussé tersebut melahirkan sebuah penekanan disana.

Gambar III.18. Kalung perak karya Alvin Dipodi Palar

Sumber : www.venus99.net/runi/necklace (22 September 2007)

Desainer perhiasan lainnya adalah Alvin Dipodi Palar. Menurut Xenia Tadjiati Palar,

desain perhiasan Alvin Dipodi Palar cenderung sederhana, baik dalam bentuk,

penggunaan ornamen maupun aplikasi tekstur pada permukaan perhiasan logam. Contoh

karya perhiasan Alvin Dipodi Palar di bawah ini menampilkan garis-garis streamline

dengan pengayaan yang sederhana baik dari bentuk dasar yang digunakan, volume kalung

maupun permukaan tekstur perhiasan yang cenderung polos dan berkilau.

138

Page 37: BAB III BIOGRAFI SINGKAT DESAK NYOMAN SUARTI …digilib.itb.ac.id/files/disk1/613/jbptitbpp-gdl-nuraininim-30602-4... · keluarganya secara umum dalam kiprah Suarti di dunia kesenian

3.2.4 Karakteristik perhiasan Runi Palar

Perjalanan panjang Runi Palar dalam bidang desain perhiasan menunjukkan

perkembangan yang signifikan, baik dalam hal desain secara visual maupun kualitas

teknik pembuatan. Pada periode awal yaitu era 1970-an, perhiasan Runi menunjukkan

kecenderungan kearah moderen, seperti munculnya garis-garis streamline , penggayaan

abstrak, komposisi asimetris serta kesan ringan, simple dan elegan. Karakteristik ini dapat

dikatakan belum pernah muncul dari desainer perhiasan Indonesia yang ketika itu

didominasi oleh perhiasan yang penuh ornamen.25

Berdasarkan penuturan Xenia Tadjiati Palar dari wawancara yang dilakukan pada tanggal

1 November 2007, Runi Palar saat ini sedang sangat menyukai mutiara sebagai material

tambahan pada perhiasan peraknya. Mutiara yang sering dianggap sebagai representasi

dari kesehatan, kemurnian, kemakmuran, kebahagiaan dan keabadian ini merupakan

batuan organis dengan kilau pelbagai macam warna sesuai struktur lapisannya. Mutiara

yang sebelumnya sangat mahal dan jarang ini kini memenuhi pasar berkat hadirnya

teknologi pembuatan mutiara budidaya beberapa waktu silam.

Selain dari segi warna, masih menurut Xenia Tadjiati Palar ketertarikan Runi Palar pada

mutiara dikarenakan bentuknya yang alami,unik serta kilaunya yang lembut. Mutiara air

laut cenderung berbentuk bulat penuh dimana semakin besar ukurannya dan semakin

bulat sempurna bentuknya maka semakin mahal pula harga setiap satuannya. Disisi lain

mutiara air tawar memiliki bentuk lebih oval dan kurang beraturan sehingga bila

dikomposisikan akan menghasilkan perhiasan perak yang sangat unik secara keseluruhan.

Meskipun perhiasan perak lebih cenderung berada dalam konteks fine Jewelry, terdapat

beberapa acuan dasar yang diperoleh berdasarkan riset pasar dan pengalaman Runi Palar

di dunia perhiasan perak selama lebih dari 20 tahun. Berdasarkan penuturan Xenia

Tadjiati Palar, acuan dasar yang mempengaruhi proses Runi Palar dalam mendesain

sebuah perhiasan terkait dengan perubahan musim, tingkat umur serta jenis pekerjaan

yang digelutinya.

25 Yanni Rosalin Rachman. Perhiasan Indonesia Masa Kini. Skripsi sarjana strata I FSRD ITB, Bandung. 1977 halaman 30-35

139

Page 38: BAB III BIOGRAFI SINGKAT DESAK NYOMAN SUARTI …digilib.itb.ac.id/files/disk1/613/jbptitbpp-gdl-nuraininim-30602-4... · keluarganya secara umum dalam kiprah Suarti di dunia kesenian

Gambar III.19. Brosur karya RUNA Jewelry pada pameran perhiasan di ISETAN

Shinjyuku tanggal 24 Oktober hingga 9 November 2007. Periode ketika pameran ini berlangsung di Jepang sedang mengalami musim dingin. Sumber: Manajemen RUNA Jewelry

Contohnya ketika musim panas konsumen RUNA Jewelry di Jepang lebih cenderung

membeli perhiasan dengan desain sederhana serta memilih batu berwarna cerah seperti

hijau cemerlang yang dihasilkan oleh batu peridot karena dianggap merepresentasikan

keceriaan musim panas. Sebaliknya pada musim hujan para konsumen di Jepang lebih

menggemari perhiasan berukuran besar dengan pelbagai macam penggayaan desain yang

unik dan mewah karena pada musim tersebut mereka bisa menyembunyikan perhiasannya

di balik mantel tebal dan menunjukkannya pada saat-saat yang mereka kehendaki.

Xenia Tadjiati Palar juga bertutur bahwa usia dan jenis pekerjaan konsumen juga menjadi

pertimbangan. Perempuan berusia 35 tahun masih banyak yang menggemari anting

panjang serta dengan pilihan desain kalung yang lebih berani baik dari segi warna dan

desain. Namun perempuan dengan usia kurang lebih 50 tahun biasanya lebih cenderung

memilih anting tusuk berbentuk giwang dengan ukuran sedang hingga kecil serta desain

kalung yang lebih konvensional dengan aplikasi batu permata atau bebatuan alam

berukuran besar.

140

Page 39: BAB III BIOGRAFI SINGKAT DESAK NYOMAN SUARTI …digilib.itb.ac.id/files/disk1/613/jbptitbpp-gdl-nuraininim-30602-4... · keluarganya secara umum dalam kiprah Suarti di dunia kesenian

Dari segi jenis pekerjaan, perempuan pada usia produktif (25-45 tahun) lebih cenderung

menggemari perhiasan dengan desain sederhana, klasik dan multifungsi sehingga dapat

digunakan sebagai pelengkap penampilan dalam bekerja untuk menunjang

profesionalisme. Kesadaran akan hal yang telah disebutkan terakhir menjadi

latarbelakang Runi Palar menghasilkan perhiasan dengan jenis brooche-pendant.

Brooche-pendant ini adalah perhiasan yang memiliki dua fungsi sekaligus, yaitu dapat

digunakan sebagai bros serta dapat pula digunakan sebagai pendant kalung.

Yanni Rosalin Rachman dalam skripsinya yang berjudul Perhiasan Indonesia Masa Kini

tahun 1977 membahas tiga penggubah perhiasan Indonesia yang salah satunya adalah

Runi Palar. Karya-karya perhiasan Runi yang ditampilkan dalam skripsi tersebut

menampilkan garis-garis struktural dan streamline yang dielaborasikan dengan kekayaan

budaya Nusantara. Penggubahan perhiasan dengan kecenderungan gaya seperti itu belum

umum diterapkan pada perhiasan perak Indonesia masa itu. Berikut akan ditampilkan

karya-karya perhiasan Runi Palar secara khusus dan RUNA Jewelry secara umum pada

periode 1970an.

Tabel III.5. Beberapa contoh karya perhiasan perak Runi Palar periode 1970-1976

Tahun Pembuatan

Contoh Karya Keterangan

1972

Bros perak yang tampak jelas pengaruh formalisme. Bros ini menekankan pada bentuk dan sifat dasar dari material perak yang berkilau dan berkesan ringa

1973

Timang Perak. Timang ini menunjukkan pengaruh konstruktivisme pada garis-garisnya, penggayaan yang sederhana serta penonjolan sifat logam dengan kilaunya yang cemerlang

1974

Kalung dan anting dengan sistem jepit. Karya ini menampilkan kesadaran akan sistem kuncian pada perhiasan Runi tanpa melupakan prinsip ergonomi dan wearability yang merupakan bahan pertimbangan seorang desainer.

141

Page 40: BAB III BIOGRAFI SINGKAT DESAK NYOMAN SUARTI …digilib.itb.ac.id/files/disk1/613/jbptitbpp-gdl-nuraininim-30602-4... · keluarganya secara umum dalam kiprah Suarti di dunia kesenian

Tabel III.5. Beberapa contoh karya perhiasan perak Runi Palar periode 1970-1976 (lanjutan)

Tahun

Pembuatan Contoh Karya Keterangan

1975

Pendant kalung berbentuk bulan sabit susun tiga secara vertikal yang mengingatkan pada kalung sari bulan yang umum dikenakan oleh pengantin Jawa.

1975

Kalung emas putih dengan dua buah pendant berbentuk dasar persegi panjang dengan rantai kalung berbentuk Omega.

1976

Kalung perak dengan batu giok yang disusun bertingkat. Kalung ini memiliki struktur yang sama dengan desain Pendant kalung di atas.

Karya-karya desain perhiasan awal Runi Palar ditabel atas menampilkan pengaruh

formalisme, abstrak dan paham seni rupa moderen Barat lainnya tanpa meninggalkan

jejak tradisional perhiasan Indonesia.

Masih berdasarkan data literatur dari skripsi yang disusun oleh Yanni Rosalin Rachman,

karya Runi jika dibandingkan dengan dua desainer lain yang dianalisa olehnya

menampilkan karakteristik yang khas dengan desainer perhiasan sezamannya. Desain

perhiasan Partini Djajadiningrat lebih cenderung berpijak pada penggayaan perhiasan

tradisi dengan sedikit perubahan. Keputusan Partini dalam pengeksekusian perhiasannya

dilandasi pertimbangan selera sasaran konsumennya yang paruh baya. Hal tersebut

diungkapkan dalam kutipan berukit ini :

142

Page 41: BAB III BIOGRAFI SINGKAT DESAK NYOMAN SUARTI …digilib.itb.ac.id/files/disk1/613/jbptitbpp-gdl-nuraininim-30602-4... · keluarganya secara umum dalam kiprah Suarti di dunia kesenian

“... Dalam menggubah perhiasannya Partini Djayadiningrat berbeda dengan Runi Palar. Ia lebih banyak menggunakan ornamen dan hampir tidak ada bidang yang tidak diisi ornamen”26

“ ... Kecenderungan (desain perhiasan Partini) ini timbul karena dia beranggapan bahwa bentuk-bentuk itulah yang disukai oleh para konsumen yang menurut hematnya terdiri dari pada orang-orang setengah baya dan mempunyai kemampuan yang cukup dalam arti ekonomi”27

Kutipan pertama menunjukkan kecenderungan desain perhiasan Partini mengulang apa

yang telah ada dengan sedikit modifikasi. Telah dipaparkan pada bab sebelumnya bahwa

karakteristik perhiasan pramoderen Indonesia cenderung dipenuhi ornamen yang dalam

kacamata para orientalis dianggap sebagai manifestasi dari horror vacui28. Di sisi lain

karya Runi Palar menampilkan kesadaran akan komposisi ruang, bentuk dan warna yang

terangkum menjadi sebuah kesatuan dalam perhiasan.

Keberanian Runi dalam menawarkan garis-garis baru ini dilandasi analisanya yang cerdas

perihal perkembangan perempuan Indonesia ketika itu. Seperti yang telah kita ketahui

bahwa Indonesia pada periode 1970-an sedang mengalami pembangunan besar-besaran di

segala bidang sebagai bagian dari REPELITA yang dicanangkan secara

berkesinambungan semasa rezim orde baru. Program REPELITA yang dicanangkan

pemerintah tersebut mengarah pada pembangunan disegala bidang, baik itu dalam hal

sains, teknologi, sosial, politik dan budaya. Program pembangunan tersebut

mempengaruhi perkembangan budaya Indonesia mengarah pada universalitas dimana

mode dan selanjutnya perhiasan banyak mendapat pengaruh dari perkembangan yang

tengah terjadi di Barat.

26 Yanni Rosalin Rachman. Perhiasan Wanita Indonesia. Skripsi Sarjana strata I ITB, Bandung. 1977halaman 16 27 ibid, halaman 17 28 Horror vacui adalah ketakutan akan ruang kosong karena dipercaya ruang kosong tersebut memungkinkan untuk ditempati oleh hal-hal buruk.

143

Page 42: BAB III BIOGRAFI SINGKAT DESAK NYOMAN SUARTI …digilib.itb.ac.id/files/disk1/613/jbptitbpp-gdl-nuraininim-30602-4... · keluarganya secara umum dalam kiprah Suarti di dunia kesenian

Gambar III.20. Beberapa desain perhiasan karya Partini Djajadiningrat Sumber: Yanni Rosalin Rachman. Perhiasan Wanita Indonesia. Skripsi Sarjana strata I ITB, Bandung. 1977 halaman 43 dan 44

Pernyataan tersebut diperkuat dengan data literatur yang diperoleh dari www.runa-

jewelry.com yang diambil pada tanggal 22 September 2007, karya-karya perhiasan Runi

pada awalnya dituturkan sebagai berikut :

” In 1968 she began designing jewels made of silver and gold, and decorated with precious and semi-precious stone. Breaking with the Yogya silver tradition that prevailed in Kotagede and Yogyakarta , she applied herself to designing modern necklaces, rings and breacelets in simple, almost abstract, shapes.” “ Pada tahun 1968 dia mulai mendesain perhiasan dengan menggunakan material perak dan emas yang dihiasi dengan batu mulia dan semi-mulia. Runi menembus pakem tradisi perhiasan perak Yogya yang berpengaruh kuat pada perhiasan-perhiasan di Kotagede dan Yogyakarta. Dia menerapkan desain moderen yang sederhana bahkan hampir dapat dikatakan abstrak pada kalung, cincin dan gelangnya.”

Secara umum Xenia Tadjiati Palar menyatakan bahwa perhiasan perak Runi Palar

cenderung menghadirkan komposisi yang harmoni baik dalam penggayaan yang simetris

maupun asimetris, sederhana dan elegan agar dapat digunakan secara berkesinambungan

dalam pelbagai kesempatan yang lebih luas.

144