bab iii bangsa dan negara.doc

7
14 BANGSA DAN NEGARA 2.1. PENGANTAR Pada tanggal 11 Maret 1882 di depan sidang Dies Natalis Universitas Sorbone-Paris, Ernest Renan mengemukakan pidatonya berjudul " Quest ce qWune natin" (apakah bangsa itu ?). Dalam pidato itu dapat disimak bahwa Ernest Renan meluncurkan keyakianannya bahwa bangsa adalah persoalan perasaan, soal kehendak [tekad] semata-mata untuk hidup bersama [le desir de vive ensemble], yang timbul antara segolongan besar manusia yang nasibnya sama dalam masa lampau, terutama dalam penderitaan bersama, senasib dan sepenanggungan. Barkaitan dengan pemikiran diatas utamanya yang menyangkut persoalan hidup bersama, maka perlu dikenali lebih cermat hal ihwal pemahaman hidup bersama/berkelompok. 2.2. PENGELOMPOKAN MANUSIA Manusia dapat dikategorikan dalam berbagai kelompok 1) Pengelompokan atas dasar jenis kelamin secara konvensional dikategorikan menjadi dua laki-laki dan perempuan 2) Pengelompokan atas dasar adat istiadat dan bahasa dikenal dengan berbagai kelompok suku bangsa, seperti, Jawa, Arab dan Rusia. 3) Pengelompokan atas dasar ciri fisik biologi manusia, penggolongannya meliputi ras seperti Monggoloid, Eropa, Melayu, dan Malanesia. 4) Pengelompokan atas dasar Iman dan Kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, digolongkan kedalam agama 5) Pengelompokkan berdasarkan Yuridis formal, manusia dikelompokkan warga negara dan warga negara acing. 6) Suku bangsa merupakan kelompok masyarakat berdasarkan kesamaan fisik biologic seperti warna kulit, bentuk wajah (hidung dan mats), bentuk rambut atau perawakkan.

Upload: dina-chamidah

Post on 19-Nov-2015

37 views

Category:

Documents


13 download

TRANSCRIPT

PNDAHULUAN

14

BANGSA DAN NEGARA

2.1. PENGANTAR

Pada tanggal 11 Maret 1882 di depan sidang Dies Natalis Universitas Sorbone-Paris, Ernest Renan mengemukakan pidatonya berjudul " Quest ce qWune natin" (apakah bangsa itu ?).Dalam pidato itu dapat disimak bahwa Ernest Renan meluncurkan keyakianannya bahwa bangsa adalah persoalan perasaan, soal kehendak [tekad] semata-mata untuk hidup bersama [le desir de vive ensemble], yang timbul antara segolongan besar manusia yang nasibnya sama dalam masa lampau, terutama dalam penderitaan bersama, senasib dan sepenanggungan.Barkaitan dengan pemikiran diatas utamanya yang menyangkut persoalan hidup bersama, maka perlu dikenali lebih cermat hal ihwal pemahaman hidup bersama/berkelompok.2.2. PENGELOMPOKAN MANUSIA

Manusia dapat dikategorikan dalam berbagai kelompok

1) Pengelompokan atas dasar jenis kelamin secara konvensional dikategorikan menjadi dua laki-laki dan perempuan

2) Pengelompokan atas dasar adat istiadat dan bahasa dikenal dengan berbagai kelompok suku bangsa, seperti, Jawa, Arab dan Rusia.

3) Pengelompokan atas dasar ciri fisik biologi manusia, penggolongannya meliputi ras seperti Monggoloid, Eropa, Melayu, dan Malanesia.

4) Pengelompokan atas dasar Iman dan Kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, digolongkan kedalam agama

5) Pengelompokkan berdasarkan Yuridis formal, manusia dikelompokkan warga negara dan warga negara acing.

6) Suku bangsa merupakan kelompok masyarakat berdasarkan kesamaan fisik biologic seperti warna kulit, bentuk wajah (hidung dan mats), bentuk rambut atau perawakkan.2.3. PENGERTIAN BANGSA

Bangsa adalah unit politik yang mandiri, suatu kelompok teritorial dengan hak-hak kewargaan negara yang sama, yang membedakannya dengan kelompok-kelompok lain. Bangsa dalam negara bangsa mencakup jumlah kelompok masyarakat (berbagai suku bangsa dan ras) yang lebih luas dibandingkan bangsa dalam suku bangsa.Kesamaan identitas kultural dalam bangsa lebih sempit cakupannya dari pada identitas kultural negara bangsa.

2.4. PENGERTIAN BANGSA DAN NASIONALISME

Nasionalisme dapat diartikan sebagai rasa mencintai bangsa yang telah memberinya kehidupan dan dimana seorang warga bangsa dilahirkan. Nasionalisme adalah rasa cinta tanah air yang tertanam disanubari bangsa. Nasionalisme adalah keyakinan bahwa setiap bangsa mempunyai hak dan kewajiban untuk membentuk dirinya sebagai negara.2.5. BENTUK-BENTUK NASIONALISME1. Nasionalisme humanitarian:

Suatu bentuk nasionalisme yang toleran, didasarkan atas paham bahwa setiap bangsa memberikan sumbangan bagi kemanusiaan justru karena sifat-sifat karakteristiknya.

2. Nasionalisme Jacobin

Suatu nasionalisme yang demokratis dalam semangatnya, tetapi doktriner dan fanatik terhadap bangsa lain

3. Nasionalisme tradisional

Nasionalisme yang menekankan keunikan setiap bangsa dan perlunya mempertahankan tradisi dan sejarahnya yang khusus

4. Nasionalisme liberal

Nasionalisme yang didasarkan atas gagasan pemerintah, demokratis, sedang didunia diatur menurut asas hak setiap bangsa untuk menentukan nasibnya sendiri

5. Nasionalisme integralistik

Nasionalisme vang menekankan pentingnva bangsa diatas individu dan memperkuat negara sendiri dengan mengorbankan negara lain.2.6. GAGASAN TENTANG NEGARA

Berbagai pola pikir tentang gagasan negara banyak dilontarkan oleh para pakar yang antara lain sebagai berikut

Roger H. Solatau

Negara adalah alat (agency) atau wewenang (authority) yang mengatur atau yang mengendalikan persoalan-persoalan bersama, atas dasar masyarakat.

Harold J. Laski.

Negara, adalah suatu masyarakat yang dintegrasikan karena mempunyai wewenang yang bersifat memaksa dan yang secara sah lebih agung daripada individu atau kelompok yang merupakan bagian dari masyarakat itu..

Max Weber

Negara adalah suatu masyarakat yang mempunyai monopoli dalam penggunaan kekuasaan fisik secara sah dalam suatu wilayah.

Robert Maciver.

Negara adalah asosiasi (perkumpulan) yang menyelenggarakan penertiban di dalam suatu masyarakat berdasarkan teritorial yang diselenggarakan oleh suatu pemerintahan yang untuk maksud tersebut diberi kekuasan memaksa.

Mariam Budiaharjo

Negara adalah suatu daerah territorial yang rakyatnya diperintah (Governed) oleh sejumlah pejabat dan yang berhasil menuntut dari warga negaranva ketaatan pada peraturan perundang-undangan melalui kontrol menopolistik dari kekuasaan yang sah.

2.7. PENGERTIAN NEGARA Negara adalah suatu organisasi dalam suatu wilayah yang mempunyai kekuasaan tertinggi yang sah dan ditaati oleh rakyatnya.

2.8. TUGAS NEGARA 1) Mengendalikan dan mengatur gejala-gejala kekuasaan yang sosial, yakni yangbertentangan satu sama lain, supaya tidak menjadi antogonisme yang membahas.2) Menorganisir dan mengintegrasikan kegiatan manusia dan golongan-golongan ke arah tercapainya tujuan-tujuan dari masyarakat keseluruhan.2.9.KARAKTERISTIK NEGARA

1. Sifat memaksa, agar peraturan perundang-undangan yang dibuat ditaati sehingga ketertiban dalam masyarakat tercapai, dan kemungkinan timbulnya anarkhisme dan dihindarkan. Sifat memaksa dimaksudkan negara memiliki kekuasaan untuk memakai kekerasan fisik secara legal.2. Sifat monopoli, negara memiliki monopoli dalam menetapkan tujuan bersama.

3. Sifat mencakup semua (all-encoposing) berlaku untuk semua tanpa kecuali.

2.10. UNSUR DALAM NEGARA

Wilayah, setiap negara mendudukan suatu wilayah tertentu dan memiliki batas-batas wilayah tertentu. Kekuasan berlaku pada wilayah tersebut. Penduduk setiap negara mempunyai penduduk, dan kekuasaan negara menjanom semua penduduk di dalam wilayahnya. Pemerintah setiap negara mempunyai suatu organisasi yang berwenang merumuskan dan melaksanakan keputusan-keputusan yang mengikat bagi seluruh penduduk di dalam wilayahnya. Kedaulatan, adalah kekuasaan yang tertinggi untuk membuat undang dan melaksanakannya dengan cara yang tersedia.

2.11. TEORI TENTANG NEGARA

1. Teori Negara sebagai alat

Sebuah teori yang melihat negara sebagai sekedar alat dari sebuah kekuatan yang menguasaai negara. Teori ini dianut o1eh kaum pluralis yang melihat negara sebagai arena tempat kekuatan-kekuatan vang ada di masyarakat saling bertarung. Kebijakan negara hanya merupakan resultants dari kekuatan-kekuatan yang ada2. Teori Structural

Sebuah teori yang menganggap negara memiliki kemandirian, tetapi kemandirian ini bersifat relatil' Kemandirian ini lahir karena terjadinyan konfigurasi kekuatankekuatan yang ada.

3. Teori Negara Bonaparte

Teori ini juga berbicara mcngenai kemandirian relatif Negara bonapartis melakukan tindakan-tindakan yang melawan kepentingan kaum borjuis.

4. Teori Persekutuan Segitiga [triple alliance]Teori ini berbicara tentang tiga unsur : negara, kaum borjuis nasional dan modal asing.2.12. SISTEM PEMERINTAHAN NEGARANegara Konfederasi

Negara konfederasi adalah negara yang untuk mempertahankan kemerdekaan ekstem dan intern, bersatu alas dasar perjanjian internasional yang, diakui dengan menyelenggarakan beberapa alas perlengkapan tersendiri yang mempunyai kekutan tertentu terhadap negara anggota konfederasi, tetapi tidak terhadap warganegara anggota.(L.Oppenheim)Negara Kesatuan:

Suatu bentuk negara dimana wewenang legislative tertinggi dipusatkan dalam satu badan legislative nasional/pusat. Kekuasaan terletak pada pemerintah pusat tidak pada pemerirtah daerah. Pemerintah pusat mempunyai wewenang untuk menyerahkan sebagaian kekuasaannya kepada daerah berdasarkan hak otonomi, tetapi pada tahap terakhir kekuasaan tertinggi tetap ditangan pemerintah pusat.Negara Federal :

Negar federal merupakan bentuk konvergensi antarnegara kesatuan dan negara konfederasi. Salah satu ciri negara federal adalah bahwa ia mencoba menyesuaikan dua konsep yang sebenarna antagonistic. Yakni kedaulatan negara federal dalam keseluruhannya dan kedaulatan negara-negara bagian. Prinsip negara federal adalah kekuasaan dibagi-bagi.