bab iii analisa dan pembahasan a. lokasi penelitian

22
Tugas Akhir BAB III AKATEL Sandhy Putra Purwokerto 39 D308028 BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. Indosat, Tbk Purwokerto dengan mengambil sampel sebanyak tiga BTS. Sampel sampel tersebut diperoleh yang sedang terjadi, dalam artian dimana BTS tersebut menerapkan metode TRU Upgrading. Tiga sampel BTS berlokasikan di Unsoed, Pabuaran dan Grendeng. Masing-masing BTS memiliki koordinat 109º245 BT 7º40558 LS untuk BTS Unsoed dengan alamat di Jl. Prof. Dr. Benyamin No.637 Purwokerto Timur, 109º257661 BT 7º391281 LS untuk BTS Pabuaran tepatnya pada Jl. Raya Desa Rt 01 Rw 01 Desa Kedung Malang Kec. Subang Kab. Banyumas, serta 109º257029 BT 7º407396 LS untuk BTS Grendeng yang tepatnya berlokasi di Jl. Raya Masjid Baru Rt 01 Rw 08 Kel. Arcawinangun Kec. Purwokerto Timur Banyumas. Kejelasan letak BTS tersebut dapat dilihat pada Gambar 3.1. B. Kondisi TCH Normal TRU Konfigurasi BTS menunjukan banyaknya jumlah TRU yang dipasang pada tiap-tiap cell-nya. Misalkan konfigurasinya adalah 4x3x2 maka dalam BTS tersebut terpasang 4 TRU dalam satu cell dan 3 TRU serta 2 TRU untuk cell- cell lainnya. Modul TRU yang biasa digunakan oleh GSM maksimal sebanyak 4 buah, dan jarang digunakan konfigurasi cell dengan 1 modul TRU

Upload: others

Post on 15-Apr-2022

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Lokasi Penelitian

Tugas Akhir BAB III

AKATEL Sandhy Putra Purwokerto 39 D308028

BAB III

ANALISA DAN PEMBAHASAN

A. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di PT. Indosat, Tbk Purwokerto dengan

mengambil sampel sebanyak tiga BTS. Sampel – sampel tersebut diperoleh

yang sedang terjadi, dalam artian dimana BTS tersebut menerapkan metode

TRU Upgrading.

Tiga sampel BTS berlokasikan di Unsoed, Pabuaran dan Grendeng.

Masing-masing BTS memiliki koordinat 109º245 BT 7º40558 LS untuk BTS

Unsoed dengan alamat di Jl. Prof. Dr. Benyamin No.637 Purwokerto Timur,

109º257661 BT 7º391281 LS untuk BTS Pabuaran tepatnya pada Jl. Raya

Desa Rt 01 Rw 01 Desa Kedung Malang Kec. Subang Kab. Banyumas, serta

109º257029 BT 7º407396 LS untuk BTS Grendeng yang tepatnya berlokasi

di Jl. Raya Masjid Baru Rt 01 Rw 08 Kel. Arcawinangun Kec. Purwokerto

Timur Banyumas. Kejelasan letak BTS tersebut dapat dilihat pada Gambar

3.1.

B. Kondisi TCH Normal TRU

Konfigurasi BTS menunjukan banyaknya jumlah TRU yang dipasang pada

tiap-tiap cell-nya. Misalkan konfigurasinya adalah 4x3x2 maka dalam BTS

tersebut terpasang 4 TRU dalam satu cell dan 3 TRU serta 2 TRU untuk cell-

cell lainnya. Modul TRU yang biasa digunakan oleh GSM maksimal

sebanyak 4 buah, dan jarang digunakan konfigurasi cell dengan 1 modul TRU

Page 2: BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Lokasi Penelitian

Tugas Akhir BAB III 40

AKATEL Sandhy Putra Purwokerto D308028

saja (TRU yang digunakan Indosat adalah perangkat tipe Nokia Ultrasite

yang mana 1 buah TRU sama dengan 1 TRX). Beragamnya konfigurasi TRU

yang digunakan disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan, karena banyaknya

perangkat TRU yang digunakan mempengaruhi nilai trafik pelanggan yang

ditampung. Berikut adalah uraian asumsi hubungan jumlah TRU dengan

intensitas trafik yang ditampung (penggunaan nilai GoS sebesar 2%).

Gambar 3.1. Letak BTS Indosat

Asumsi konfigurasi BTS pada cell yang menggunakan 2 TRU sebagai

berikut :

1 TRU = 8 timeslot

2 TRU = 2 x 8 timeslot

= 16 timeslot 14 TCH

1 BCCH

1 SDCCH

Page 3: BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Lokasi Penelitian

Tugas Akhir BAB III 41

AKATEL Sandhy Putra Purwokerto D308028

Dari konfigurasi tersebut terdapat 16 timeslot atau kanal yang terbagi 1

kanal untuk BCCH. Kanal BCCH ini berfungsi untuk menyiarkan daftar

kanal yang sedang digunakan. Satu kanal SDCCH untuk membawa data

persinyalan yang mengikuti hubungan antara ponsel dengan BTS sebelum

pemberian TCH. Serta disediakan 14 TCH untuk menampung panggilan yang

terjadi.

Jumlah 14 TCH atau n = 14 memiliki nilai intensitas trafik sebesar 8,20

Erlang (berdasarkan dari tabel Erlang). Nilai tersebut merupakan kapasitas

panggilan maksimum yang ditampung.

Untuk cell yang memiliki 3 modul TRU, rincian asumsi konfigurasi

pengkanalannya adalah sebagai berikut :

1 TRU = 8 timeslot

3 TRU = 3 x 8 timeslot

= 24 timeslot

Konfigurasi 3 TRU ini menyediakan 1 kanal untuk BCCH, 1 kanal untuk

SDCCH dan 22 kanal TCH untuk layanan voice. 22 TCH atau n = 22

memiliki intensitas trafik sebesar 14,9 Erlang.

Adapun cell yang memiliki 4 modul TRU, berikut uraian pengkanalannya:

1 TRU = 8 timeslot

4 TRU = 4 x 8 timeslot

= 32 timeslot 30 TCH

1 BCCH

1 SDCCH

Page 4: BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Lokasi Penelitian

Tugas Akhir BAB III 42

AKATEL Sandhy Putra Purwokerto D308028

Untuk konfigurasi 4 TRU memiliki 32 kanal yang 1 kanal BCCH

untuk broadcast, 1 kanal SDCCH untuk menyediakan kanal TCH. Serta 30

kanal TCH untuk melayani panggilan. 30 TCH atau n = 30 yaitu memiliki

intensitas trafik 21,9 Erlang.

Besarnya intensitas trafik tersebut merupakan besarnya jumlah

maksimal panggilan yang tertampung sehingga apabila dalam intensitas trafik

perhari memiliki nilai yang lebih besar daripada nilai intensitas trafik pada

GoS yang ditawarkan (2%) maka pada kondisi demikian akan terjadi

congestion. Traffic congestion inilah yang menyebabkan blocking panggilan.

C. Kondisi TCH Saat Terjadi Traffic Congestion/ Sebelum TRU Upgrading

TCH menyediakan kanal panggilan untuk pelanggannya dapat

berkomunikasi. TCH menampung trafik pelanggan yang masuk. Dari perhari

maupun perjamnya trafik pelanggan memiliki besar yang berbeda-beda pada

masing-masing cell-nya. Meskipun berbeda-beda nilai besarnya, jika

digambarkan selama satu minggu perilaku pelanggan hampir sama.

Berdasarkan data penelitian, didapat rata-rata masing-masing cell nilainya

semakin menurun pada pukul 00.00 – 05.00 WIB. Hal ini disebabkan oleh

pada jam ini biasanya pelanggan sedang istirahat malam namun untuk yang

melakukan panggilan biasanya pelanggan dengan menggunakan fasilitas

promo (free talk Indosat). Pukul 05.00 sampai dengan pukul 11.00 WIB trafik

pelanggan meningkat karena aktifitas perkantoran serta perkuliahan mulai

terjadi pada jam-jam ini. Pukul 11.00 sampai dengan 16.00 WIB trafik

Page 5: BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Lokasi Penelitian

Tugas Akhir BAB III 43

AKATEL Sandhy Putra Purwokerto D308028

pelanggan terlihat stabil (naik turun tidak signifikan) karena aktifitas rutin

masih terjadi. Untuk cell pada site-site yang dibahas memiliki busy hour pada

pukul 17.00 sampai dengan 22.00 WIB. Pada jam ini pelanggan biasanya

melakukan obrolan santai hingga berjam-jam mengingat pada jam ini aktifitas

rutin mereka telah selesai dilakukan. Pada pukul 22.00-00.00 WIB trafik

pelanggan mulai turun kembali karena pada jam ini termasuk dalam jam

istirahat malam. Pelanggan biasanya memilih untuk tidur daripada melakukan

panggilan kecuali dalam keadaan terdesak.

1. BTS Grendeng

Site Grendeng atau BTS Grendeng adalah site yang terdiri atas 3

sektor/cell yaitu cell Grendeng 1, cell Grendeng 2, dan cell Grendeng 3.

Seperti yang telah diuraikan pada pembahasan sebelumnya, bahwa cell yang

menggunakan 2 modul TRU memiliki intensitas trafik maksimal (dengan

GoS 2%) adalah sebesar 8,20 Erlang inilah kondisi yang terjadi pada cell

Grendeng 1. Apabila diambil dari data dan digambarkan seperti gambar 3.2

dapat dilihat bahwa intensitas trafik rerata dalam satu minggu kurang dari

8,20 Erlang. Dengan hal demikian maka dapat dikatakan bahwa pada kondisi

cell ini tidak mengalami traffic congestion atau kondisi ideal.

Saat pukul 00.00 WIB sampai dengan pukul 02.00 WIB (gambar 3.2)

rata- rata satu minggu terlihat menurun, hal ini dikarenakan pada jam tersebut

para penguna tidak banyak melakukan panggilan. Sebaliknya pada mulai

pukul 05.00 WIB grafik terlihat menanjak, hal ini dikarenakan aktifitas

pengguna yang semakin meningkat. Penurunan grafik bertahap terjadi pada

Page 6: BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Lokasi Penelitian

Tugas Akhir BAB III 44

AKATEL Sandhy Putra Purwokerto D308028

pukul 22.00 hingga 24.00 WIB. Pada tanggal 23 April 2011 pukul 22.00

hingga 24.00 tidak terdapat trafik panggilan karena terjadi gangguan sistem.

Gambar 3.2. Grafik TCH pelanggan cell Grendeng1 terhadap intensitas

trafik konfigurasi TRU-nya

Untuk cell Grendeng 2 jika dilhat dari volume traffic channel rerata selama

satu minggu bernilai 16,66857 Erlang. Untuk lebih jelasnya terlihat pada

grafik perjam harian selama satu minggu pada gambar 3.3.

Trafik pelanggan pada cell ini masih dibawah dari batas intensitas

trafiknya. Hal ini disebabkan konfigurasi cell tersebut adalah 4 TRU yang

mana 4 TRU memiliki intensitas trafik sebanyak 21,9 Erlang. Artinya, 4 TRU

tersebut mampu menangani semua volume trafik yang tertampung. Dengan

kondisi demikian maka cell Grendeng 2 ini dinyatakan tidak mengalami

traffic congestion.

Sama halnya dengan cell Grendeng 1 trafik pelanggan pada pukul 00.00

hingga 04.00 WIB terlihat berkurang, namun terlihat makin meningkat pada

Page 7: BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Lokasi Penelitian

Tugas Akhir BAB III 45

AKATEL Sandhy Putra Purwokerto D308028

pukul 05.00 hingga pukul 11.00 WIB. Trafik yang tidak tetap namun terlihat

sama perharinya adalah saat pukul 13.00 hingga 17.00 WIB. Peak traffic

berada pada pukul 23.00 WIB dengan rata-rata nilainya berkisar antara 18-21

Erlang. Peak traffic ini masih dibawah kapasitas TRU yang dikonfigurasikan

sehingga tidak akan terjadi traffic congestion yang menyebabkan blocking

panggilan.

Gambar 3.3. Grafik TCH pelanggan Grendeng2 terhadap intensitas trafik

konfigurasi TRU-nya

Kondisi yang berbeda terjadi pada cell Grendeng 3. Cell ini menggunakan

konfigurasi 3 TRU yang memiliki intensitas trafik sebesar 14,9 Erlang.

Ditunjukan pada gambar 3.4, bahwa pada pukul 00.00 sampai dengan 06.00

WIB masih dalam kapasitas trafik yang disediakan TRU, namun pada sekitar

pukul 07.00 WIB terjadi kenaikan trafik yang cukup tinggi hingga melebihi

kapasitasnya. Kondisi trafik pelanggan mengalami penurunan kembali pada

Page 8: BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Lokasi Penelitian

Tugas Akhir BAB III 46

AKATEL Sandhy Putra Purwokerto D308028

pukul 11.00 hingga pukul 17.00 WIB. Rata- rata trafik tertinggi berada pada

pukul 22.00-23.00 WIB.

Gambar 3.4. Grafik TCH pelanggan Grendeng3 terhadap intensitas trafik

konfigurasi TRU-nya

2. BTS Pabuaran

Site Pabuaran ini terdiri atas 3 sektor atau cell yang diberi sebutan

Pabuaran 1, Pabuaran 2, dan Pabuaran 3. Cell Pabuaran 1 memiliki

konfigurasi 3 TRU yang artinya memiliki intensitas trafik kanal TCH sebesar

14,9 Erlang. Pada cell ini trafik pelanggan tertinggi adalah sebesar 12,81

Erlang dan jika dilihat pada gambar 3.5, trafik pelanggan yang tertinggi masih

berada dibawah kapasitas maksimum dari konfigurasi yang digunakan maka

artinya pada cell Pabuaran 1 ini tidak terjadi traffic congestion.

Page 9: BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Lokasi Penelitian

Tugas Akhir BAB III 47

AKATEL Sandhy Putra Purwokerto D308028

Gambar 3.5. Grafik TCH pelanggan Pabuaran1 terhadap intensitas trafik

konfigurasi TRU-nya

Gambar 3.6. Grafik TCH pelanggan Pabuaran2 terhadap intensitas trafik

konfigurasi TRU-nya

Pada gambar 3.6, terlihat bahwa trafik pelanggan pada cell Pabuaran2 ini

hampir sama dengan trafik pelanggan pada cell yang dibahas sebelumnya.

Page 10: BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Lokasi Penelitian

Tugas Akhir BAB III 48

AKATEL Sandhy Putra Purwokerto D308028

Perbedaan yang jelas nampak pada batas kapasitas konfigurasi TRU yang

digunakan. Cell Pabuaran 2 menggunakan konfigurasi 2 TRU dimana

kapastitas trafik dibatasi sebesar 8,2 Erlang (sesuai ketetapan GoS 2%).

Dalam kondisi trafik pelanggan yang besarnya diatas kapasitas maksimum

TCH dari TRU yang digunakan maka pada cell ini diperlukan TRU

Upgrading.

Grafik 3.7. TCH pelanggan Pabuaran3 terhadap intensitas Trafik

konfigurasi TRU-nya

Konfigurasi TRU cell Pabuaran 3 sama dengan konfigurasi TRU pada cell

Pabuaran 1. Sama konfigurasinya maka akan sama pula kapasitas maksimum

TCH yang ditampung oleh cell ini ( 3 TRU = 14,9 Erlang). Berdasarkan data

yang didapat serta ditunjukan oleh gambar 3.7, nilai rerata dari cell ini adalah

sebesar 11,64 Erlang dan untuk peak traffic terjadi pada tanggal 17 April

2011 pukul 08.00-09.00 yaitu sebesar 13,73 Erlang. Dengan demikian pada

cell ini tidak terjadi traffic congestion.

Page 11: BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Lokasi Penelitian

Tugas Akhir BAB III 49

AKATEL Sandhy Putra Purwokerto D308028

3. BTS Unsoed

Sama halnya dengan BTS atau site-site lainnya dalam pembahasan

penelitian ini. Site Unsoed juga terdiri dari 3 cell yaitu cell Unsoed 1, Unsoed

2, Unsoed 3. Pada seluruh cell dalam site ini memiliki konfigurasi yang sama

yaitu sebanyak 3 TRU dengan kapasitas maksimum 14,90 Erlang. Namun

perilaku pelanggan pada masing-masing cell berbeda.

Grafik 3.8. TCH pelanggan Unsoed1 terhadap intensitas trafik konfigurasi

TRU-nya

Untuk Unsoed 1 trafik pelanggan rerata dalam pengamatan perjam selama

satu minggu adalah sebesar 35,34143 Erlang. Dalam gambar 3.8 terlihat jelas

bahwa nilai trafik pelanggan diatas batas maksimum trafik dari konfigurasi

TRU yang digunakan. Dalam cell Unsoed 1 ini jelas terjadi traffic congestion.

Page 12: BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Lokasi Penelitian

Tugas Akhir BAB III 50

AKATEL Sandhy Putra Purwokerto D308028

Gambar 3.9. Grafik TCH pelanggan Unsoed 2 terhadap intensitas trafik

konfigurasi TRU-nya

Gambar 3.10. Grafik TCH pelanggan Unsoed 3 terhadap intensitas trafik

konfigurasinya

Perilaku pelanggan pada cell Unsoed 2, dan cell Unsoed 3 hampir sama

(gambar 3.9 dan gambar 3.10). Pada Unsoed 2, rerata TCH sebesar 13,70857

Page 13: BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Lokasi Penelitian

Tugas Akhir BAB III 51

AKATEL Sandhy Putra Purwokerto D308028

Erlang, sedang peack traffic daily-nya sebesar 14,06 Erlang yang terjadi 20

April 2011 pukul 08.00-09.00 WIB serta busy hour rata-rata terjadi pada jam

08.00-09.00 WIB. Untuk rerata TCH Unsoed 3 adalah sebesar 14,35 Erlang

dan peack traffic sebesar 14.87 Erlang yang terjadi pada 22 April 2011 pukul

14.00-15.00 WIB. Kesamaan kedua cell ini adalah jumlah intensitas trafik

pelanggan hampir memenuhi batas kapasitas dari konfigurasi TRU, namun

kedua cell ini belum terlalu dibutuhkan TRU Upgrading.

D. Kondisi TCH Setelah Dilakukan TRU Upgrading

Setelah dilakukan penelitian selama satu minggu didapati bahwa beberapa

cell memerlukan metode TRU upgrading. Instalasi TRU upgrading dilakukan

selama 15 menit pada tanggal 24 April pukul 00.00 WIB. Pada penelitian ini

dilakukan pengamatan setelah dilakukan TRU upgrading. Berdasarkan hasil

pengamatan sebelum dan sesudah TRU upgrading, trafik pelanggan pada

keduanya memiliki nilai yang hampir sama (dapat dilihat pada gambar-

gambar grafik tiap cell-nya).

1. BTS Grendeng

Untuk menangani trafik pelanggan yang tidak tertampung pada suatu cell

maka dilakukan penanganan yang disebut TRU upgrading. TRU Upgrading

ini dilakukan dengan dasar trafik pelanggan yang berlaku dalam satu cell

tersebut. Dilakukan upgrade/penambahan perangkat TRU pada cell

Grendeng3. Cell ini awalnya memiliki konfigurasi 3 TRU menjadi 4 TRU,

Page 14: BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Lokasi Penelitian

Tugas Akhir BAB III 52

AKATEL Sandhy Putra Purwokerto D308028

atau dengan kata lain penambahan kapasitas kanal TCH juga yang awalnya

13,9 Erlang menjadi 21,9 Erlang.

Setelah dilakukan TRU upgrading trafik pelanggan masih terus diamati

selama 1 minggu penelitian. Dari data pengamatan terlihat bahwa trafik

pelanggan hampir sama dengan yang sebelum di upgrade. Tidak semua trafik

pelanggan dapat tertampung dengan penambahan TRU terutama peak traffic

dalam cell ini. Untuk cell Grendeng 1, dan Grendeng 2 tidak dilakukan TRU

upgrading karena trafik pelanggan masih dibawah dari kapasitas maksimum

TRU.

Gambar 3.11. Grafik TCH pelanggan Grendeng3 terhadap intensitas trafik

konfigurasi TRU-nya

2. BTS Pabuaran

Pada site ini cell yang tetap dengan konfigurasinya adalah cell

Pabuaran1, dan cell Pabuaran 3. Ketiganya memiliki trafik pelanggan yang

rata-rata dalam pengamatan ini masih dibawah dari kapasitas maksimum

Page 15: BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Lokasi Penelitian

Tugas Akhir BAB III 53

AKATEL Sandhy Putra Purwokerto D308028

penggunaan TRU. Sedangkan, yang dilakukan upgrade adalah cell

Pabuaran 2 dengan awal konfigurasi 2 TRU intensitas trafik sebesar 8,20

Erlang menjadi 4 TRU intensitas trafik sebesar 21,9 Erlang. Trafik

pelanggan hampir melampaui batas kapasitas yang disediakan, hal ini

dapat dilihat pada peak traffic dari cell Pabuaran 2 yang bernilai 21,56

Erlang. Dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Gambar 3.12. Grafik TCH pelanggan Pabuaran2 terhadap intensitas trafik

konfigurasi TRU-nya

3. BTS Unsoed

Unsoed adalah site yang paling padat trafik penggunanya. Terlihat pada

grafik cell-cellnya. Grafik rata-rata yang stabil terjadi pada sekitar jam 07.00

hingga pukul 23.00 WIB. Meskipun trafik pelanggannya hampir memenuhi

kapasitas maksimum dari konfigurasinya masing-masing, pada cell Unsoed 2

dan Unsoed 3 tidak dilakukan TRU upgrading hal ini dikarenakan batas

kapasitas TRU masih dapat menampung seluruh trafik pelanggannya.

Page 16: BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Lokasi Penelitian

Tugas Akhir BAB III 54

AKATEL Sandhy Putra Purwokerto D308028

Gambar 3.13. Grafik TCH pelanggan Unsoed3 terhadap intensitas trafik

konfigurasi TRU-nya

Cell pada site yang akan dilakukan TRU upgrading adalah cell Unsoed 1,

dimana awalnya menggunakan 3 TRU dilakukan upgrade menjadi 4 TRU.

nampaknya (jika diamati melalui gambar 3.13) masih belum bisa menangani

seluruh trafik pelanggan seluruhnya pada peak traffic busy hour.

E. Konfigurasi BTS Sebelum dan Sesudah TRU Upgrading

Pada tabel 3.1 menunjukan kondisi masing-masing BTS (sebelum dan

sesudah diterapkan metode TRU upgrading). Ketiga BTS ini memiliki

kondisi yang berbeda hal ini disebabkan oleh intensitas trafik pelanggan yang

pada setiap cell memiliki perilaku pelanggan yang berbeda-beda. Biasanya

pada cell yang pada awalnya memiliki konfigurasi 4 buah TRU, sudah

dilakukan TRU upgrading sebelum penelitian ini dilakukan atau memang

Page 17: BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Lokasi Penelitian

Tugas Akhir BAB III 55

AKATEL Sandhy Putra Purwokerto D308028

digunakan TRU tersebut dikarenakan berdasarkan data pelanggan yang

mengalami kejenuhan tinggi.

Tabel 3.1. Kondisi konfigurasi BTS sebelum dan sesudah TRU Upgrading

Site Cell

sebelum TRU

Upgrading

sesudah TRU

Upgrading

Grendeng

Grendeng 1 2 2

Grendeng 2 4 4

Grendeng 3 3 4

Pabuaran

Pabuaran 1 3 3

Pabuaran 2 2 4

Pabuaran 3 3 3

Unsoed

Unsoed 1 3 4

Unsoed 2 3 3

Unsoed 3 3 3

F. Analisis Sesudah dan Sebelum Penerapan TRU Upgrading

Dari hasil pengamatan terlihat bahwa salah satu cell dari masing-masing

site yang diteliti mengalami traffic congestion. Seperti yang telah dijabarkan

pada bab sebelumnya kondisi traffic congestion ini adalah kondisi dari cell

yang memiliki nilai kapasitas pelanggannya melebihi intensitas trafik yang

dimilki oleh konfigurasi TRU. Apabila terjadi kondisi traffic congestion

seperti ini diperlukan TRU upgrading. Metode TRU upgrading yaitu

penambahan konfigurasi TRU sesuai dengan banyaknya trafik yang diduduki

pelanggan. Di Indosat TRU yang digunakan adalah TRU dengan 1 TRX dan

setiap satu cellnya digunakan maksimal 4 TRU. Jadi, untuk satu site dengan

konfigurasi maksimal adalah sebanyak 12 TRU.

TRU upgrading dilakukan berdasarkan data pengamatan selama 1 minggu.

Instalasi TRU dilakukan selama 15 menit pada tanggal 24 April jam 00.00

WIB. Untuk analisa kapasitas TCH sebelum dan sesudah penerapan TRU

Page 18: BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Lokasi Penelitian

Tugas Akhir BAB III 56

AKATEL Sandhy Putra Purwokerto D308028

upgrading ini dilakukan pengamatan dengan cara mengambil sample data

intensitas trafik pelanggan pada 6 jam busy hour yaitu pada pukul 17.00

sampai dengan 24.00 WIB. Pemilihan sample 6 jam busy hour karena pada

jam tersebut tercatat data intensitas trafik TCH pelanggan yang tinggi.

Gambar 3.14. Grafik TCH Grendeng3 sebelum dan sesudah TRU

upgrading

Ditunjukan dalam grafik diatas bahwa trafik TCH pelanggan sebelum dan

sesudah di upgrade hampir sama. Hal yang membedakan adalah kapasitas

trafik TCH bertambah, karena dilakukan TRU upgrading. Intensitas trafik

dari konfigurasi TRU awalnya adalah sebesar 14,9 Erlang. Setelah dilakukan

upgrade TRU intensitas trafik TCH bertambah menjadi 21,9 Erlang. Pada

kondisi cell Grendeng 3 ini setelah dilakukan TRU upgrading ternyata masih

terjadi kelebihan trafik pelanggan yang mengakibatkan blocking.

Nampak jelas pada gambar 3.15, bahwa penambahan 2 perangkat TRU

pada cell ini sangat efektif. Dimana kondisi setelah dilakukan upgrade trafik

Page 19: BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Lokasi Penelitian

Tugas Akhir BAB III 57

AKATEL Sandhy Putra Purwokerto D308028

pelanggan dapat tertampung semua. Artinya setelah di lakukan upgrade TRU

pada cell ini tidak terjadi blocking.

Gambar 3.15. Grafik TCH Pabuaran2 sebelum dan sesudah TRU upgrading

Penambahan TRU pada cell Unsoed 1 (gambar 3.16) ini kurang efektif

dikarenakan trafik pelanggan yang semakin hari semakin besar tidak dapat

ditampung sepenuhnya oleh kapasitas kanal TRU. Meski demikian dalam cell

ini terjadi peningkatan kapasitas yaitu semula 14,9 Erlang menjadi 21,9

Erlang.

Gambar 3.16. Grafik TCH Unsoed1 sebelum dan sesudah TRU upgrading

Page 20: BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Lokasi Penelitian

Tugas Akhir BAB III 58

AKATEL Sandhy Putra Purwokerto D308028

Gambar 3.17. Grafik Blocking Grendeng3 sebelum dan sesudah TRU

upgrading

Penerapan TRU upgrading mengharapkan suatu kondisi blocking

pelanggan sebesar 0 %. Jika setelah dilakukan penerapan TRU upgrade

kondisi suatu cell masih blocking maka dapat dikatakan penerapan TRU

upgrade kurang efektif. Untuk cell Grendeng 3 memiliki blocking yang tinggi

sebelum dilakukan TRU upgrade (yaitu penambahan 1 TRU pada konfigurasi

awal sebanyak 3 TRU) tetapi blocking masih terjadi setelah melakukan

upgrade pada tanggal 24 April 2011. Meskipun terjadi blocking, jika

diperhitungkan selisih blocking sebelum dan sesudah penerapan TRU

upgrade didapat suatu penurunan blocking panggilan. Pada cell ini penurunan

blocking terjadi hinggga 44%.

Page 21: BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Lokasi Penelitian

Tugas Akhir BAB III 59

AKATEL Sandhy Putra Purwokerto D308028

Gambar 3.18. Grafik Blocking Pabuaran2 sebelum dan sesudah TRU

upgrading

Gambar 3.18 menunjukan bahwa pada cell ini penerapan TRU upgrade

dikatakan efektif. Blocking 0% didapat setelah penambahan 2 perangkat TRU

(semula 2 perangkat TRU di upgrade menjadi 4 buah TRU). Namun jika

trafik pelanggan pada cell Pabuaran 2 semakin bertambah tidak menutup

kemungkinan pada cell ini akan terjadi congest kembali. Jika diamati pada

gambar 3.18 penurunan blocking tajam terjadi pada tanggal 23 April atau

sehari sebelum dilakukan upgrade TRU, hal ini disebabkan oleh gangguan

sistem yang terjadi pada PT Indosat, Tbk. Penerapan TRU upgrading ini

100% efektif dengan bukti keefektifannya adalah 0% blocking yang terjadi.

Kondisi blocking yang terjadi pada cell Unsoed 1 hampir serupa pada

blocking yang terjadi pada cell Grendeng. Meskipun telah dilakukan upgrade

TRU (konfigurasi TRU awal sebanyak 3 TRU menjadi 4 TRU) blocking

panggilan masih terjadi. Blocking setelah penerapan TRU upgrade ini tidak

Page 22: BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Lokasi Penelitian

Tugas Akhir BAB III 60

AKATEL Sandhy Putra Purwokerto D308028

sebesar nilai blocking sebelumnya (gambar 3.19). Berdasarkan perhitungan

dari selisih keduanya didapat nilai penurunan blocking sebesar 48%.

Gambar 3.19. Grafik Blocking Unsoed1 sebelum dan sesudah TRU upgrading