bab iibab 2-3

Upload: indraghanaradyasto

Post on 06-Jul-2018

247 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/17/2019 BAB II
Bab 2-3

    1/65

    BAB II

    KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

    2.1 Kajian Pustaka2.1.1 Kerajinan Akar Wangi di Kecamatan

    Samarang

    Kabupaten Garut merupakan salah satu daerah yang memiliki

    tingkat kesuburan tanah yang sangat baik. Kabupaten Garut sangan

    cocok untuk ditanami berbagai jenis tanaman, baik komoditi

     pertanian, perkebunan, maupun kehutanan. Salah satu komoditi

     pertanian yang cocok ditanam di Kabupaten Garut adalah akar

    wangi. Tanaman akar wangi dikenal dengan beberapa nama diIndonesia, seperti : useur (Gayo, urek usa (!inangkabau, hapias

    ("atak, narwastu atau usar (Sunda, larasetu (#awa, karabistu

    (!adura, nausina fuik ($oti, tahele (Gorontalo, akadu ("uol,

    sere ambong ("ugis, babuwamendi (%almahera, garamakusu

    batawi (Ternate, baramakusu butai (Tidore.&

    $umput 'kar angi (Vetiveria zizanioides adalah sejenis rumput

    yang berasal dari India. Tumbuhan ini dapat tumbuh sepanjangtahun, dan dikenal orang sejak lama sebagai sumber wangi)

    wangian. "agian yang diman*aatkan adalah akarnya, sebagai

     bahan minyak dan kerajinan. +i Kecamatan Samarang Kabupaten

    Garut, yang merupakan sentra terbesar, sudah dilakukan

     pengembangan akar wangi untuk menjadi minyak dan kerajinan

    (handycraft, termasuk limbahnya sebagai bahan kerajinan. 'rea

    tanam akar wangi di Kecamatan Samarang sekitar -- hektar, /)

    nya diman*aatkan sebagai bahan&+iakses dari ditjenbun.deptan.go.id0budtansim0images0pd*0akar/1-wangi.pd*

    230-101-314 3

  • 8/17/2019 BAB II
Bab 2-3

    2/65

     

    dasar untuk kerajinan. 'rea tanam akar wangi tersebar di 5 desa,

    yaitu Sukakarya, Tanjung Karya, 6isarua dan 7arakan.8

    7ada tanaman akar wangi terdapat bagian)bagian yang bisa

    diman*aatkan untuk berbagai macam kebutuhan. "erikut ini adalah

     pohon industri akar wangi.

    Sumber: http:00binaukm.com01-3-0-50pohon)industri)minyak)atsiri0

    230-10 1-314 Gambar 1. 7ohon Industri 'kar angi

    7engolahan akar wangi menjadi minyak (penyulingan terdapat di

    dua desa yaitu Sukakarya dan Tanjung Karya. Sedangkan produk

    kerajinan yang berasal dari akar wangi dihasilkan oleh dua desa

    yaitu Sukakarya dan Sukalaksana. Khusus produk kerajinan akar

    wangi masih relati* baru di kecamatan Samarang (1--9. Inisiasi

    awal diarahkan dengan mendorong Koperasi arga +esa

    (Kowades "inalaksana (+esa Sukalaksana dan Kowades Karya

    !andiri8+iakses dari http:00www.pupuk) bandung.org0inde.php;

    option?iewidcatidItemid

  • 8/17/2019 BAB II
Bab 2-3

    3/65

     

    (+esa Sukakarya untuk memunculkan produk kerajinan berbasis

    komunitas yang sesuai dengan potensi sumber daya lokal.9

    Saat ini jumlah pengrajin di dua desa tersebut sekitar 3 orang

    yang terdiri dari pelukis, penenun dan penjahit. Terdapat dua merk

    lokal untuk kerajinan yaitu %ebat 6ra*t dan 7ulus angi

     Ausantara, dengan karakteristik lokal namun dapat diserap secara

    global, serta ramah lingkungan (eco-friendly craft. Inisiasi

  • 8/17/2019 BAB II
Bab 2-3

    4/65

     pemberdayaan ekonomi tersebut diarahkan untuk meningkatkan

    daya saing (competitiveness produk, B!K! serta daerahnya

    dengan beberapa pendekatan yang sinergi, kolaborati* multi)

    stakeholder dengan plat*orm Klaster Industri, perkuatan Value

    Chain Development, dan Gerakan CDC7 (One Village One

    Product.3-

    7rogram 7engembangan Ekonomi Fokal (Local Economic

    Development ini dikawal melalui prakarsa 6he?ron Geothermal

    Ftd, Kabupaten Garut dalam 7rogram 6S$ (Corporate Social

    Responsibility berkolaborasi dengan AGC 7B7BK (7erkumpulan

    Bntuk 7eningkatan Bsaha Kecil "andung. Selain itu beberapa

    stakeholder termasuk pemerintah juga terlibat dalamimplementasinya.

    2.1.2 Corporate Social Responsibility (CSR)2.1.2.1 Evolusi Teori

    Corporate Social Responsibility (CSR)

    6S$ diterapkan kepada perusahaan)perusahaan yang beroperasi

    dalam konteks ekonomi global, nasional, maupun global.

    Komitmen dan akti?itas 6S$ pada intinya merujuk pada aspek)

    aspek perilaku perusahaan (firm’s behaviour,

    9Idem

    3-Idem

    3&

     

  • 8/17/2019 BAB II
Bab 2-3

    5/65

    termasuk dua kebijakan dan program perusahaan yang menyangkut

    dua elemen kunci, yaitu :3. Good corporate governance: etika bisnis, manajemen sumber daya manusia,

     jaminan sosial bagi pegawai, serta kesehatan dan keselamatan

    kerja.1. Good corporate responsibility: pelestarian lingkungan,

     pengembangan masyarakat (community development,

     perlindungan hak asasi manusia, perlindungan konsumen, relasi

    dengan pemasok, dan penghormatan terhadap

    hak)hak pemangku kepentingan lainnya.+engan demikian, perilaku atau cara perusahaan memperhatikan dan

    melibatkan shareholder, pekerja, pelanggan, pemasok, pemerintah,

    FS!, lembaga internasional dan stakeholder lainnya. !erupakan

    konsep utama 6S$. Kepatuhan perusahaan terhadap hukum dan

     peraturan)peraturan yang menyangkut aspek ekonomi, lingkungan

    dan sosial bisa dijadikan indikator atau perangkat *ormal. +alam

    mengukur kinerja 6S$ suatu perusahaan. Aamun, 6S$ seringkali

    dimaknai sebagai komitmen dan kegiatan)kegiatansektor swasta

    yang lebih dari sekedar kepatuhan terhadap hukum.

    7andangan bahwa dunia bisnis memiliki tanggung jawab yang

    lebih dari sekedar meningkatkan kemakmuran ekonomi semata

     bukanlah sesuatu yang baru. Sepanjang catatan sejarah, peranan

    organisasi)organisasi yang memproduksi barang dan jasa bagi

     pasar perlu dikaitkan dengan aspek sosial, politik, dan bahkan

    militer.

    +ekade 39-an, menurut Fee, teori)teori 6S$ yang muncul di

    tahun 39-an, telah mengalami pergeseran. yang paling kentara

    adalah perubahan yang

    38

  • 8/17/2019 BAB II
Bab 2-3

    6/65

    terjadi di tahun 399-an. +ari tingkat analisis, dapat dinyatakan

     bahwa si*at makrososial telah bergeser menjadi organisasional

    orientasi teoretis yang tdinya lebih bersi*at etis dan kewajiban telah

    menjadi manajerial orientasi etis yang tadinya eksplisit telah

    menjadi implisit, dan hubungan antara kinerja 6S$ dan kinerja

    keuangan yang tadinya terpisah atau tidak didiskusikan sama sekali

    kemudian berubah menjadi hubungan yang erat. Bntuk lebih

     jelasnya bisa dilihat pada tabel di bawah ini.33

    Tabel @. E?olusi Teori 6S$ 

    Sumber: !akalah HSejarah dan !asa +epan 6S$ !enurut !in)+ong

    7aul Fee (#alal, Fingkar Studi 6S$ 1--8 2@0-101-314.

    Tahun 39-an hingga 39-an benar ‐ benar didominasi oleh

     pemikiran %oward "owen, sehingga tema besarnya adalah

    tanggung jawab sosial pebisnis (atau social responsibilities of

    businessmen yang menjadi judul buku "owen yang terbit

    [email protected]

    +ekade 39&-an ditandai dengan munculnya konsep yang hingga

    kini masih sangat sering dikutip, yaitu enlightened self interest.

    Konsep ini dilahirkan oleh allich dan !cGowan (menulis artikel

    terakhir dalam bunga rampai A New Rationale for Corporate

  • 8/17/2019 BAB II
Bab 2-3

    7/65

    Social Policy, 39&- yang berupaya menyediakan rekonsiliasi

    antara tujuan sosial dan ekonomi perusahaan. !ereka dengan tegas

    33+ikutip dari !akalah HSejarah dan !asa +epan 6S$ !enurut !in)+ong 7aul

    Fee (#alal, Fingkar Studi 6S$ 1--8 [email protected]

    Idem

    39

    -s >-s 9-s

    Tingkat analisis !akro sosial Crganisas

    Crientasi teoritis Etika0tanggung jawab !anageria

    Crientasi etik Eksplisit Implisit

    %ubungan antara 6J7 dan

    6S$ Eksklusi* 

    Terkait era

     

    menyatakan bahwa 6S$ akan terus menjadi konsep asing apabila

    tidak berhasil menunjukkan dirinya konsisten dengan kepentingan

  • 8/17/2019 BAB II
Bab 2-3

    8/65

     pemilik modal. Sejak itu, terjadi perubahan radikal dari penelitian‐

     penelitian 6S$ yang tadinya lebih bersi*at normati* menjadi

     positi*, terutama kaitan antara kinerja 6S$ dan kinerja *inansial

     perusahaan. Aamun, karena penelitian‐ penelitian tersebut masih

    sangat muda dan mekanisme hubungan keduanya belum jelas

     benar, maka hubungannya bisa dikatakan masih longgar.3@

    +ekade 398-an ditandai dengan maraknya tema kinerja sosial

     perusahaan (Corporate Social Performance06S7. 7enanda

    utamanya adalah artikel seminar 'rchie 6arroll, ' Three‐

    dimensional Conceptual Model of Corporate Performance (39&9.

    %al yang sangat penting dalam dekade ini adalah berkembangnya

    keyakinan bahwa hubungan antara kinerja sosial perusahaan dankinerja *inansial tidaklah bersi*at trade off . Keduanya bisa berjalan

    seiring menuju Htotal social responsibility of business yang terdiri

    dari tanggung jawab ekonomi, legal, etis, dan diskresionari.

    Setelah sepanjang satu dekade 6S7 diperkenalkan dan diteliti lebih

     jauh, tampaknya hasilnya belum lagi memuaskan. Kapasitas untuk

    mengukurnya, serta bagaimana menguji model 6S7 secara empiris

    adalah dua titik paling lemah yang belum bisa diselesaikan.35

    +ekade berikutnya, 399-an, ditandai dengan keruntuhan misteri

    terbesar dalam manajemen: mengapa perusahaan‐ perusahaan

    tertentu secara konsisten berkinerja lebih baik dibandingkan yang

    lain. #awabannya ada pada tema manajemen strategik, yang di

    antaranya diusung oleh 7eter +rucker. Salah satu

    3@Idem

    35Idem

    1-

  • 8/17/2019 BAB II
Bab 2-3

    9/65

     

    ?arian manajemen strategik adalah teori pemangku kepentingan

    yang dipopularkan oleh Edward Jreeman. Ia mempostulatkan

     bahwa semakin banyak pamangku kepentingan yang dipuaskan

    oleh perusahaan, maka perusahaan tersebut memiliki kemungkinan

    semakin besar untuk sukses. 7ostulat tersebut sangat berman*aat

    untuk perkembangan 6S$ selanjutnya, sehingga studi‐studi 6S$

    menjadi semakin bersi*at positi* dan manajerial. 'plikasi

     praktisnya juga semakin didorong oleh tokoh‐tokoh seperti 7hilip

    Kotler, !ichael 7orter dan Stuart %art.3

    2.1.2.2 Definisi Corporate Social Responsibility (CSR)+ari sisi

    etimologis Corporate Social Responsibility (6S$ kerap

    diterjemahkan sebagai Htanggung jawab sosial perusahaan (TS7.

    dalam konteks lain 6S$ kadang juga disebut sebagai Htanggung

     jawab sosial dunia usaha (tansodus. Sebagai sebuah konsep yang

    makin popular, 6S$ ternyata belum memiliki de*inisi yang

    tunggal, konsep ini menawarkan sebuah kesamaan, yaitu

    keseimbangan antara perhatian terhadap aspek ekonomis dan

     perhatian terhadap aspek sosial serta lingkungan.

    +e*inisi 6S$ menurut +ra*t @ ISC 1--, adalah tanggung jawab

    sebuah organisasi atas dampak dari keputusan dan kegiatan sebuah

    organisasi bagi masyarakat dan lingkungannya, melalui perilaku

  • 8/17/2019 BAB II
Bab 2-3

    10/65

    transparan dan etis yang konsisten dengan pembangunan

     berkelanjutan dan kesejahteraan masyarakat. !emperhatikan

    espektasi dari stakeholders)nya, sejalan dengan hukum yang

    3

    Idem

    13

     

     berlaku dan norma)norma sikap, dan juga terintegrasi kepada

    keseluruhan organisasi.

    !enurut Schermerhorn (399@ memberi de*inisi Tanggungjawab

    Sosial 7erusahaan sebagai suatu kepedulian organisasi bisnis untuk 

     bertindak dengan cara)cara mereka sendiri dalam melayani

    kepentingan organisasi dan kepentingan public eksternal. Secara

    konseptual, 6S$ adalah sebuah pendekatan dimana dimana

     perusahaan mengintegrasikan kepedulian sosial dalam operasi

     bisnis mereka dan dalam interaksi mereka dengan para pemangku

    kepentingan (stakeholders berdasarkan prinsip kesukarelaan dan

    kemitraan (Auryana, 1--.

    +e*inisi 6S$ menurut World Business Council for Sustainable

    Development adalah komitmen berkesinambungan dari kalangan

     bisnis untuk berperilaku etis dan memberi kontribusi bagi

     pembangunan ekonomi, seraya meningkatkan kualitas kehidupan

  • 8/17/2019 BAB II
Bab 2-3

    11/65

    karyawan dan keluarganya, serta komunitas lokal dan masyarakat

     pada umumnya.

    Dersi lain tentang 6S$ menurut International Finance Corporation

    adalah komitmen dunia bisnis untuk memberi kontribusi terhadap pembangunan ekonomi berkelanjutan melalui kerjasama dengan

    karyawan, keluarga mereka, komunitas lokal dan masyarakat luas

    untuk meningkatkan kehidupan mereka melalui cara) cara yang

     baik bagi bisnis maupun pembangunan.

    Sedangkan menurut Institutional of Charactered Accounting,

    England and Wales menjelaskan jaminan bahwa organisasi)

    organisasi pengelola bisnis mampu memberi dampak positi* bagi

    masyarakat dan sosial ke dalam nilai, budaya, pengambilan

    keputusan, strategi, dan operasi perusahaan yang dilakukan secara

    11

    transparan dan bertanggung jawab untuk menciptakan masyarakat

    yang sehat dan berkembang.

    !enurut European Comission mengatakan bahwa 6S$ adalah

    sebuah konsep dengan mana perusahaan mengintegrasikan

     perhatian terhadap sosial dan lingkungan dalam operasi bisnis

    mereka dan dalam interaksinya dengan para pemangku

  • 8/17/2019 BAB II
Bab 2-3

    12/65

    kepentingan (stakeholders berdasarkan prinsip kesukarelaan.

    'dapun de*inisi 6S$ menurut Canadian Government adalah

    kegiatan usaha yang mengintegrasikan ekonomi, lingkungan dan

    sosial ke dalam nilai, budaya, pengambilan keputusan, strategi, danoperasi perusahaan yang dilakukan dengan secara transparan dan

     bertanggung jawab untuk menciptakan masyarakat yang sehat dan

     berkembang.

    +e*inisi 6S$ menurut 6S$ 'sia yaitu komitmen perusahaan untuk 

     beroperasi secara berkelanjutan berdasarkan prinsip ekonomi,

    sosial, dan lingkungan, seraya menyeimbangkan beragam

    kepentingan para stakeholder.

    !enurut Cli?er ?an %eel, iema.net (1--5 menjelaskan bahwa

    6S$ adalah suatu pendekatan bisnis yang menciptakan nilai

     pemangku kepentingan dengan merangkum semua peluang dan

    mengelola semua risiko yang dihasilkan dari kegiatan

     pembangunan ekonomi, lingkungan, dan sosial.

    Sankat, 6lement K (1--5 memberikan de*inisi 6S$ adalah

    komitmen usaha untuk bertindak secara etis, beroperasi secara

    legal dan berkontribusi untuk peningkatan ekonomi, bersamaan

    dengan peningkatan kualitas hidup karyawan, keluarganya,

    komunitas lokal dan masyarakat secara lebih luas.

    1@

  • 8/17/2019 BAB II
Bab 2-3

    13/65

    Dersi lain tentang de*inisi 6S$ menurut 7atir, Li?a (1--1 adalah

     bagaimana corporate besar berusaha memenuhi kebutuhan modaldari para pemegang saham, sementara di pihak lain dalam waktu

    yang bersamaan meningkatkan dampak positi* pada masyarakat

    secara umum.

    Secara lebih teoritis dan sistematis, konsep piramida Corporate

    Social Responsibility (6S$ yang dikembangkan 'rchie ". 6harol

    memberi justi*ikasi logis mengapa sebuah perusahaan perlu

    menerapkan 6S$ bagi masyarakat disekitarnya (Saidi dan 'bidin,

    1--5. Sebuah perusahan tidak hanya memiliki tanggung jawab

    ekonomis, melainkan pula tanggung jawab legal, etis dan

    *ilantropis.

    Sumber: http:00serenadaluna.blogspot.com01-3-0-80bab)3)pro*il)

     program)kemitraan)dan) bina.html 210-101-314

    Gambar @. 7iramida 6S$, 'rchie ". 6arrol

    7enjelsan dari 'rchie ". 6arrol mengenai gambar piramida 6S$ diatas adalah sebagai beikut :

    3. Economic Responsibility. !oti* utama perusahaan adalah

    menghasilkan laba.laba adalah *ondasi perusahaan. 7erusahaan

    harus memiliki nilai tambah

    15

  • 8/17/2019 BAB II
Bab 2-3

    14/65

     

    ekonomi sebagai prasyarat agar perusahaan dapat terus hidup(survive dan

     berkembang.1. Legal Responsibility. 7erusahaan harus taat hukum.

    +alam proses mencari

    laba, peruahaan tidak boleh melanggar kebijakan dan hukum yang

    telah

    ditetapkan pemerintah.@. Ethical Responsibility. 7erusahaanmemiliki kewajiban untuk menjalankan

     praktik bisnis yang baik, benar, adil dan fairi. Aorma)norma

    masyarakat perlu

    menjadi ujukan bagi perilaku organisasi perusahaan.5.

    Philanthropis Responsibility. Selain perusahaan harus memperoleh

    laba, taat

    hukum, dan berperilaku etis, perusahaan dituntut agar dapat

    member kontribusi yang dapat dirasakan secara langsung oleh

    masyarakat. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kualitas

    kehidupan semua. 7ara pemilik dan pegawai yang bekerja di

     perusahaan memiliki tanggungjawab ganda, yakni kepada

  • 8/17/2019 BAB II
Bab 2-3

    15/65

     perusahaan dan kepada publik yang kini dikenal dengan istilahnonfiduciary responsibility.

    2.1.2.3 Model Corporate Social Responsibility (CSR)!enurut

    Saidi dan 'bidin (1--5 dalam Soeharto (1--&, sedikitnya ada

    empat model atau pola 6S$ yang umumnya diterapkan oleh

     perusahaan di Indonesia yaitu:3. Keterlibatan langsung.

    7erusahaan menjalankan program 6S$ secara

    langsung dengan menyelenggarakan sendiri kegiatan sosial atau

    menyerahkan sumbangan ke masyarakat tanpa perantara. Bntuk

    menjalankan tugas ini,

    1

    sebuah perusahaan biasanya menugaskan salah satu pejabat

    seniornya seperti corporate secretary atau public affair manager

    atau menjadi bagian dari tugas pejabat public relation.

    1. !elalui yayasan atau organisasi sosial perusahaan. 7erusahaan

    mendirikan yayasan sendiri di bawah perusahaan atau groupnya.

    !odel ini merupakanadopsi dari model yang laMim diterapkan

    diperusahaan)perusahaan di negara maju. "iasanya perusahaan

    menyediakan dana awal, dana rutin atau dana abadi yang dapat

  • 8/17/2019 BAB II
Bab 2-3

    16/65

    digunakan secara teratur bagi kegiatan yayasan. "eberapa yayasan

    yang didirikan perusahaan diantaranya adalah Nayasan 6oca 6ola

    6ompany, Nayasan $io Tinto (perusahaan pertambangan, Nayasan

    +harma "hakti 'stra, Nayasan Sahabat 'Oua, GE Jund.

    @. "ermitra dengan pihak lain. 7erusahaan menyelenggarakan 6S$

    melalui kerjasama dengan lembaga sosial0organisasi non)

     pemerintah (AGC0FS!, instansi pemerintah, uni?ersitas atau

    media massa, baik dalam mengelola dana maupun dalam

    melaksanakan kegiatan sosialnya. "eberapa lembaga sosial0Crnop

    yang bekerjasama dengan perusahaan dalam menjalankan 6S$

    antara lain adalah 7alang !erah Indonesia (7!I, Nayasan

    Kesejahteraan 'nak Indonesia (NK'I, +ompet +hua*a instansi pemerintah (Fembaga Ilmu 7engetahuan Indonesia0FI7I,

    +epdiknas, +epkes, +epsos uni?ersitas (BI, IT", I7" media

    massa (+KK Kompas, Kita 7eduli Indosiar.

    5. !endukung atau bergabung dalam suatu konsorsium. 7erusahaan

    turut mendirikan, menjadi anggota atau mendukung suatu lembaga

    sosial yang didirikan untuk tujuan sosial tertentu. +ibandingkan

    dengan model lainnya,

    1

  • 8/17/2019 BAB II
Bab 2-3

    17/65

     pola ini lebih berorientasi pada pemberian hibah perusahaan yang

     bersi*at Hhibah pembangunan. 7ihak konsorsium atau lembaga

    semacam itu yang dipercayai oleh perusahaan)perusahaan yang

    mendukungnya secara pro akti* mencari mitra kerjasama dari

    kalangan lembaga operasional dan kemudian mengembangkan program yang disepakati bersama.

    Seperti diperlihatkan Tabel 5. dari keempat model atau model di

    atas, model yang banyak dijalankan selama tahun 1--3 adalah

    model ketiga, yakni perusahaan bermitra dengan organisasi atau

    lembaga sosial atau lembaga lain dengan dana yang teralokasi

    mencapai &9 miliar rupiah.Tabel 5. 6S$ "erdasarkan #umlah

    Kegiatan dan +ana

    Sumber : Saidi dan 'bidin (1--5 dimodi*ikasi dalam Suharto (1--9

    2.1.2.4 Alasan Perusahaan Melakukan CSR

    +alam melakukan 6S$, perusahaan memiliki alasan diantaranya

    adalah:3. 'lasan Sosial. 7erusahaan melakukan program 6S$

    untuk memenuhi tanggung jawab sosial kepada masyarakat.

    Sebagai pihak luar yang beroperasi pada wilayah orang lain

     perusahaan harus memperhatikan masyarakat sekitarnya.7erusahaan harus ikut serta menjaga kesejahteraan ekonomi

    masyarakat dan juga menjaga lingkungan dari kerusakan yang

    ditimbulkan.

    1&

  • 8/17/2019 BAB II
Bab 2-3

    18/65

     Ao !odel #umlah (Kegiata

    3 Fangsung 33@ (5-,

    1 Nayasan 7erusahaan 1- (&,1

    @ "ermitra dengan Fembaga Sosial 355 (3,

    5 Konsorsium1 (-,&

    #umlah Total 1&9

    1. 'lasan Ekonomi. !oti* perusahaan dalam melakukan 6S$ untuk

    menarik simpati masyarakat dengan membangun image positi* bagi perusahaan yang tujuan akhirnya tetap pada peningkatan

     pro*it.

    @. 'lasan %ukum. 'lasan hukum membuat perusahaan melakukan

     program 6S$ hanya karena adanya peraturan pemerintah. 6S$

  • 8/17/2019 BAB II
Bab 2-3

    19/65

    dilakukan perusahaan karena ada tuntutan yang jika tidak

    dilakukan akan dikenai sanksi atau denda dan bukan karena

    kesadaraan perusahan untuk ikut serta menjaga lingkungan.

    'kibatnya banyak perusahaan yang melakukan 6S$ sekedar ikut)

    ikutan atau untuk menghindari sanksi dari pemerintah. %al inidiperkuat dengan dikeluarkannya Bndang)undang 7T Ao. 5- pasal

    &5 yang isinya mewajibkan pelaksanaan 6S$ bagi perusahaan)

     perusahaan yang terkait terhadap S+' dan yang menghasilkan

    limbah. Selain itu juga, alasan perusahaan melakukan 6S$

    menurut Saidi dan

    'bidin (1--5 dalam Soeharto (1--9, terdapat matriks yang

    menggambarkan tahapan atau paradigma yang mendasari perusahaan untuk melakukan 6S$ di Indonesia, yaitu :

    3. Tahap pertama adalah corporate charity, yakni dorongan amal

     berdasarkan moti?asi keagamaan.

    1. Tahap kedua adalah corporate philantrophy, yakni dorongan

    kemanusiaan yang biasanya bersumber dari norma dan etika

    uni?ersal untuk menolong esama dan memperjuangkan pemerataan

    sosial.

    @. Tahap ketiga adalah corporate citizenship, yaitu moti?asi

    kewargaan demi mewujudkan keadilan sosial berdasarkan prinsip

    keterlibatan sosial.

    18

  • 8/17/2019 BAB II
Bab 2-3

    20/65

    Selain berbagai alasan di atas, perusahaan melakukan 6S$

    didorong oleh moti?asi karitati* kemudian moti?asi kemanusiaan

    dan akhirnya moti?asi kewarganegaraan. Bntuk lebih jelasnya bisa

    dilihat pada tabel di bawah ini.Tabel . !oti?asi 6S$ 

    19

    !oti?asiTahapan 7aradigma

    Karitati*  Jilantropis

    Semangat07rinsip 'gama, tradisi, adat Aorma, etika dan hukum

    redistribusi kekayaan

    !isi !engatasi masalah sesaat !enolong sesame

    7engelolaan #angka pendek dan parsial Terencana, terorganisasi,

    7engorganisasian Kepanitiaan Nayasan0+ana 'badi

  • 8/17/2019 BAB II
Bab 2-3

    21/65

    7enerima !an*aat Crang miskin !asyarakat luas

    Kontribusi %ibah sosial %ibah pembangunan

    Inspirasi Kewajiban Kemanusiaan

    Sumber : +ikembangkan dari Saidi dan 'bidin (1--5 dimodi*ikasi

    dalam Suharto (1--9

    2.1.2.5 Corporate Social Responsibility (CSR) di Indonesia+iantara negara)negara di 'sia, penetrasi akti?itas 6S$ di Indonesia

    masih tergolong rendah. 7ada tahun 1-- baru ada 1& perusahaan

    yang memberikan laporan mengenai akti?itas 6S$ yang

    dilaksanakannya. Ikatan 'kuntan Indonesia Kompartemen

    'kuntan !anajemen sejak tahun 1-- mengadakan Indonesia

    Sustainability Reporting Award (IS$'. Secara umum

    IS$' bertujuan untuk mempromosikan laporan kegiatan sukarela

    (voluntary reporting 6S$ kepada perusahaan di Indonesia dengan

    memberikan penghargaan kepada perusahaan yang membuat

  • 8/17/2019 BAB II
Bab 2-3

    22/65

    laporan terbaik mengenai akti?itas 6S$. Kategori penghargaan

    yang diberikan adalah Best Social and Environmental Report

    Award, Best Social Reporting Award, Best Environmental

    Reporting Award, dan Best Website.

    3

    7ada Tahun 1-- kategori penghargaan ditambah menjadi Best

    Sustainability Reports Award, Best Social and Environmental

    Report Award, Best Social Reporting Award, Best Website,

    Impressive Sustainability Report Award, Progressive Social

    Responsibility Award, dan Impressive Website Award. 7ada Tahun

    1--& kategori diubah dengan menghilangkan kategori impressive

    dan progressive dan menambah penghargaan khusus berupa

    Commendation for Sustainability Reporting: First Time

    Sutainability Report. Sampai dengan IS$' 1--& perusahaan

    tambang, otomoti* dan "B!A mendominasi keikutsertaan dalam

    IS$' (csrjatim.org010data0sejarah)csr.pd* 2380-11-334.

    7erkembangan program 6S$ di Indonesia dimulai dari sejarah

     perkembangan 7K"F. 7embinaan usaha kecil oleh "B!A

    dilaksanakan sejak terbitnya 7eraturan 7emerintah Aomor @ Tahun

    398@ tentang tata cara pembinaan dan pengawasan 7erusahaan#awatan (7erjan, 7erusahaan Bmum (7erum dan 7erusahaan

    7erseroan (7ersero. 7ada saat itu, biaya pembinaan usaha kecil

    dibebankan sebagai biaya perusahaan. +engan terbitnya keputusan

    !enteri Keuangan Ao.:31@10K!K.-3@03989 tanggal 33 Aopember 

    3989 tentang 7edoman

    3+iakses dari csrjatim.org010data0sejarah)csr.pd* 2380-11-334.

    @-

  • 8/17/2019 BAB II
Bab 2-3

    23/65

     

    7embinaan 7engusaha Ekonomi Femah dan Koperas melalui

    "adan Bsaha !ilik Aegara, dana pembinaan disediakan dari

     penyisihan sebagian laba sebesar 3/)/ dari laba setelah pajak.

     Aama program saat itu lebih dikenal dengan 7rogram 7egelkop.3&

    7ada Tahun 3995, nama program diubah menjadi 7embinaan

    Bsaha Kecil dan Koperasi (7rogram 7BKK berdasarkan

    Keputusan !enteri Keuangan Ao.:@30K!K.-303995 tanggal 1&

    #uni 3995 tentang 7edoman 7embinaan Bsaha Keciln dan Koperasi

    melalui 7eman*aatan +ana dari "agian Faba "adan Bsaha !ilik Aegara. !emperhatikan perkembangann ekonomi dan kebutuhan

    masyarakat, pedoman pembinaan usaha kecil tersebut beberapa

    kali mengalami penyesuaian, yaitu melalui Keputusan !enteri

     Aegara 7endayagunaan "B!A0Kepala "adan 7embina "B!A

     Ao.: Kep)130!)7"B!A03999 tanggal 18 September 3999

    tentang 7rogram Kemitraan dan "ina Fingkungan "B!A,

    Keputusan !enteri "B!A Ao.: Kep)1@0!"B01--@ tanggal 3&

    #uni 1--@ tentang 7rogram Kemitraan "B!A dengan Bsaha Kecildan 7rogram "ina Fingkungan, dan terakhir melalui 7eraturan

    !enteri Aegara "B!A Ao.: 7er) -0!"B01--& tanggal 1& 'pril

    1--& tentang 7rogram Kemitraan "B!A dengan Bsaha Kecil dan

    7rogram "ina Fingkungan.38

  • 8/17/2019 BAB II
Bab 2-3

    24/65

    2.1.2.6 Community Development Sebagai Implementasi CSR+i

    Indonesia sendiri salah satu bentuk implementasi 6S$ adalah

    Community Development (6+. Aamun selama ini bantuan

     perusahaan dalam3&

    Idem.38

    Idem.

    @3

     

    konteks 6S$ masih berupa hibah sosial dan masih sedikit yang berupa hibah pembangunan. %ibah sosial adalah bantuan kepada

    suatu organisasi nirlaba kegiatan)kegiatan sosial, pendidikan atau

    kegiatan lain untuk kemaslahatan masyarakat dengan hak

     pengelolaan sepenuhnya pada penerima, sedangkan hibah

     pembangunan merupakan bantuan selekti* kepada suatu

    community development. +alam hal ini, hibah sosial lebih bersi*at

    sesaat sedangkan hibah pembangunan lebih bersi*at pengembangan

    atau pemberdayaan sehingga terdapat keberlanjutan dan

    implementasinya. Cleh karena itu, perlu ada trans*ormasi dari

    hibah sosial ke pembangunan.

    Community Development sebagai salah satu bentuk dari corporate

    social responsibility terhadap para stakeholder, yang diantaranya

    adalah masyarakat di sekitar lokasi beroperasinya perusahaan.

  • 8/17/2019 BAB II
Bab 2-3

    25/65

    "entuk)bentuk community development yang dilakukan antara lain

    meningkatkan tara* hidup masyarakat dan kesejahteraan

    masyarakat dengan mengadakan kegiatan)kegiatan yang terpadu

    yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat setempat.

    Selain itu juga, community development merupakan salah satu

     bentuk dari corporate social responsibility yang paling penting

    dalam menjaga hubungan dengan masyarakat sekitar untuk jangka

    waktu yang lama. %al ini disebabkan community development

    menyentuh semua aspek yang terkait dengan corporate social

    responsibility, otomatis diantara perusahaan dan masyarakat harus

    saling mengetahui dan memahami kepentingan masing)masing

    dalam rangka menjalin kerjasama yang baik dan hal ini akan berpengaruh dalam menentukan strategic palnning dari perusahaan

    ke depan., baik strategi dalam pengelolaan lingkungan

    @1

    hidup, strategi dalam penyerapan tenaga kerja lokal maupunstrategi dalam menentukan para supplier lokal.

    @@

  • 8/17/2019 BAB II
Bab 2-3

    26/65

    'mal

    6SI (6orporate Social In?estment

    7emberdayaan

    Sumber: 7ekerjaan Sosial di +unia Industri (Suharto, 1--9 Gambar 5.

    %ubungan 'ntara 6S$ dan 7engembangan !asyarakat

    +ari Gambar 5 di atas dapat dilihat bahwa salah satu kegiatan 6S$ 

    yang dilakukan perusahaan berupa pemberdayaan. Kegiatan ini

    ditujukan untuk program pengembangan masyarakat.

    Kejelian sebuah perusahaan untuk menyikapi gejala sosial yang

    ada di masyarakat tersebut akan mengurangi kesenjangan antara perusahaan dan masyarakat. Selain itu, masyarakat tidak lagi

    menganggap perusahaan sebagai elemen baru diantara mereka

    yang membuat mereka termarginalkan. Cleh karen itu, melakukan

    rancangan awal tentang pola pengembangan community

    development akan menguntungkan perusahaan dari segi keamanan

    dan kesinambungan berusaha.

    7emberian 7erusahaan

    Kedermawanan Sosial

    $elaksi Kemasyarakatan

    7erusahaan

    7engembangan !asyarakat

     

    6S$ 

  • 8/17/2019 BAB II
Bab 2-3

    27/65

     

    2.1.3 Konsep Agroindustri dan Agroindustrialisasi

    !enurut Soekartawi (1---, agroindustri dapat diartikan dalam

    dua hal. 7ertama, agroindustri adalah indusrti yang berbahan baku

    utama dari produk pertanian. Studi agroindustri pada konteks ini

    adalah menekankan pada food processing management dalam suati

     perusahaan produk olahan yang berbahan baku utamanya adalah

     produk pertanian. !enurut J'C (Soekartawi 1--- suatu industri

    yang menggunakan bahan baku dari pertanian dengan jumlah

    minimal 1-/ dari jumlah bahan baku yang digunakan adalahdisebut Hagroindustri. 'rti yang kedua adalah bahwa agroindustri

    diartikan sebagai suatu tahapan pembangunan sebagai kelanjutan

    dari pembangunan tersebut mencapai tahapan pembangunan

    industri.

    Sutalaksana (399@ mengemukakan bahwa agroindustri adalah

    suatu kegiatan yang meman*aatkan produk primer hasil pertanian

    sebagai bahan bakunya untuk diolah sedemikian rupa sehingga

    menjadi produk baru, baik yang bersi*at setengah jadi, maupun produk yang dapat segera dikonsumsi. 7engertian serupa kemudian

    disempurnakan +itjen "ina 7engolahan dan 7emasaran %asil

    7ertanian (1--1, yang memaknai agroindustri sebagai industri

    yang mengolah komoditas pertanian primer menjadi produk

    olahan, baik produk antara (intermediate product maupun produk

  • 8/17/2019 BAB II
Bab 2-3

    28/65

    akhir (finish product.

    'groindustri mempunyai dua pengertian, yaitu pertama, sebagai

    tahapan pembangunan dan kedua sebagai salah satu subsistem

    agribisnis. 6akupan agroindustri yang luas meliputi industri huluyang memproduksi alat dan mesian pertanian, baik dalam proses

     budidaya pertanan maupun pasca panen dan

    @5

     pengolahan hasil pertanian menjadi barang setengah jadi atau barang yang siap dikonsumsi. Bntuk meningkatkan kinerja

    agroindustri maka diperlukan kebijakan agroindustrialisasi,

    khususnya di daerah sentra produksi secara terencana dengan baik

    sehingga akan memberikan man*aat dalam peningkatan nilai

    tambah, penyerapan tenaga kerja, peningkatan pendapatan dan

    kesejahteraan pelaku yang terlibat, khususnya petani (Aoor, 1-33.

     Ailai tambah agroindustri, menurut 'manor)"oadu (1-- akan

    terbentuk ketika terjadi perubahan dalam bentuk *isik atau bentuk

     produk pertanian atau adopsi metode produksi atau proses

     penanganan yang bertujuan untuk meningkatkan basis konsumen

     bagi produk tersebut serta mendapatkan porsi yang lebih besar dari

     pengeluaran pembelanjaan konsumen yang tumbuh untuk

     produsen. "erdasarkan de*inisi tersebut, 'manor)"oadu (1--

  • 8/17/2019 BAB II
Bab 2-3

    29/65

    menyatakan bahwa inisiati* nilai tambah pada suatu rantai nilai

    yang beda, terjadi sebagai imbalan atas akti?itas yang dilakukan

    oleh pelaku usaha industri hilir pada suatu rantai pasokan. Bkuran

    imbalan tersebut secara langsung dan proporsional ditujukan untuk 

    kepuasan konsumen. Imbalan tersebut berbentuk harga yang tinggi, peningkatan pangsa pasar, dan atau peningkatan akses pasar.

    +engan demikian, hal tersebut akan meningkatkan keuntungan

     bagi pelaku usaha.

    ilkinson (399 dalam Aoor (1-33, mende*inisikan

    agroindustrialisasi sebagai perubahan yang mencakup tiga hal,

    yaitu :3. 7ertumbuhan dari perusahaan (pelaku pengolah hasil

     pertanian, distribusi daninput pertanian, suatu bentuk pengusahaan yang dapat disebut

    sebagai Hperusahaan agroindustri.

    @

    1. 7erubahan)perubahan kelembagaan dan keorganisasian dalam

    hubungannya dengan perusahaan agroindustri dan pertanian

    melalui peningkatan koordinasi ?ertikal.

    @. 7erubahan yang serentak di sektor pertanian, seperti perubahan

    dalam komposisi produk, teknologi, serta pewilayahan dan struktur 

  • 8/17/2019 BAB II
Bab 2-3

    30/65

     pasar. Sementara 6ook dan 6haddad (1-- mengemukakan

     bahwa

    agroindustrialisasi yang dianalisis dalam bidang ekonomi

     pembangunan, secara umum dipandang sebagai periode)periodedari perubahan)perubahan yang terus menerus, dan

    ketidakteraturan ekonomi. +engan demikian agroindustrialisasi

    dipandang sebagai proses untuk menumbuhkan dan

    mengembangkan agroindustri.

    !enurut +itjen "ina 7engolahan dan 7emasaran %asil 7ertanian

    (1--1, sebagai instansi yang berada di bawah naungan

    Kementrian 7ertanian, menjelaskan bahwa ada lima alasan bagi

    agroindustri untuk berperan sebagai motor penggerak pertumbuhan

    ekonomi nasioanal masa depan, yaitu :

    3. Industri pengolahan mampu mentrans*ormasikan keunggulan

    komparati* menjadi keunggulan bersaing (kompetiti*, yang pada

    akhirnya akan memperkuat daya saing produk agribisnis Indonesia.

    1. 7roduknya memiliki nilai tambah dan pangsa pasar yang besar

    sehingga kemajuan yang dicapai dapat mempengaruhi prtumbuhanekonomi nasional secara keseluruhan.

    @. !emiliki keterkaitan yang besar baikke hulu maupun ke hilir,

    sehingga mampu menarik kemajuan sektor)sektor lainnya.

    @

  • 8/17/2019 BAB II
Bab 2-3

    31/65

    5. !emiliki basis bahan baku lokal (keunggulan komparati* yang

    dapat diperbaharui sehingga keberlangsungannya terjamin.

    . !emiliki kemampuan untuk mentrans*ormasikan struktur ekonomi

    nasional dari pertanian industri dengan agroindustri sebagai motor

     penggeraknya. Susanto (1-33 dalam Aoor (1-33 menyebutkan

     peranan agroindustri,

    selain mampu menyerap tenaga kerja, juga memberikan

    dampakpada peningkatan pendapatan masyarakat. 7eranan inidiharapkan dapat memicu perkembangan perekonomian daerah.

    Keberhasilan pengembangan agroindustri di perdesaan tidak hanya

    ditentukan oleh potensi yang dimiliki oleh industri bersangkutan

    (*aktor internal namun juga dipengaruhi oleh kondisi luar di

    sekitar kegiatan tersebut (*aktor eksternal.

    Selanjutnya Susanto (1--3 dalam Aoor (1-33 mengemukakan

     bahwa, sebagai sektor yang diharapkan mampu meningkatkan

     perekonomian perdesaan, maka pertumbuhan agroindustri di perdesaan perlu dilakukan dengan prinsip dasar :

    3. !emacu pertumbuhan kompetiti* produk serta keunggulan

    komparati* wilayah.

  • 8/17/2019 BAB II
Bab 2-3

    32/65

    1. !emacu peningkatan sumber daya manusia dan agroindustri yang

    sesuai dengan kondisi setempat.

    @. !emperluas kawasan sentra)sentra komoditas unggulan yang

    nantinya akan ber*ungsi sebagai pemasok bahan baku berkelanjutan.

    5. !emacu pertumbuhan subsistem lainnya serta menghadirkan

     berbagai sarana pendukung berkembangnya industri perdesaan.

    @&

    "anyak contoh perusahaan agroindustri yang semulaberkembag

     pesat, namun pada akhirnya tutup karena berbagai alasan, dari

    kesalahan manajemen, kekurangan bahan baku, hingga kurangnya

    minat konsumen yang membeli produk agroindustri tersebut

    (!cGinity 39&9 dalam Soekartawi 1--. +alam rangka

     pengembangannya di perdesaan, maka dukungan sektor penunjang,

     baik sarana maupun prasarana diperdesaan, perlu ditingkatkan."egitu pula dengan keterpaduan rencana dan pelaksanaannya.

    2.1.4 Arti Dampak !enurut Kamus "esar "ahasa Indonesia,

    dampak berarti pengaruh kuat

    yang mendatangkan akibat (baik akibat yang negati* maupun

  • 8/17/2019 BAB II
Bab 2-3

    33/65

    akibat yang positi*. !enurut Soemarwoto (1--3 dampak adalah

    suatu prubahan yang terjadi sebagai akibat suatu akti?itas.

    'kti?itas tersebut dapat bersi*at alamiah, baik kimia, *isik, maupun

     biologi. Soemarwoto juga menambahkan bahwa manusia modern

    terbentuk oleh lingkungan hidupnya. !anusia merupakan bagiantak terpisahkan dari lingkungannya. !aksudnya disini petani

    termasuk ke dalam lingkungan yaitu apabila lingkungan berubah

    (akibat adanya pemberdayaan.

    Bntuk dapat mengetahui suatu ndampak atau perubahan telah

    terjadi, maka harus ada bahan pembanding sebagai acuan. 'da

     beberapa alasan acuan yang dapat digunakan yaitu dengan

    menbandingkan keadaan sebelum dan sesudah terjadi perubahan

    atau membandingkan keadaan di dalam dan di luar lingkungan

    yang mengalami perubahan. +alam penelitian ini, dampak akan

    diketahui dengan

    @8

    cara yang kedua yaitu membandingkan keadaan di dalam dan di

    luar lingkungan yang mengalami perubahan.

    !enurut Soemarwoto (399-, di dalam '!+'F dijumpai dua

     jenis batasan tentang dampak, yaitu :

  • 8/17/2019 BAB II
Bab 2-3

    34/65

    3. +ampak pembangunan terhadap lingkungan ialah perbedaan antara

    kondisi lingkungan sebelum ada pembangunan dan yang

    diprakirakan aka nada setelah ada pembangunan.

    1. +ampak pembangunan terhadap lingkungan adalah perbedaanantara kondisi lingkungan yang diprakirakan akan ada tanpa

    adanya pembangunan dan yang diprakirakan akan ada dengan

    adanya pembangunan tersebut. +alam penelitian mengenai

    dampak pelaksanaan dampak pelaksanaan

     program corporate social responsibility (6S$ 6he?ron

    Geothermal Indonesia, Ftd. pada program local economic

    development (FE+ terhadap perkembangan BK! agroindustriakarwangi menggunakan batasan dampak yang kedua. +ampak

     pelaksanaan program corporate social responsibility (6S$

    terhadap perkembangan pelaku usaha agroindustri akar wangi dan

     pendapatan pelaku usaha binaan.

    2.1.5 Konsep Pendapatan dan RC Ratio 3. 7endapatan

    !enurut Soekartawi (1--- pendapatan total diperoleh dari

     penerimaan total dikurangi dengan total biaya dalam suatu proses produksi. Sedangkan total penerimaan diperoleh dari produk *isik

    dikalikan dengan harga produk. "oediono

    @9

  • 8/17/2019 BAB II
Bab 2-3

    35/65

    (1--1, penerimaan adalah penerimaan produsen dari nilai

    outputnya. !enurut Soekartawi (1---, penerimaan adalah suatunilai produk total dalam jangka waktu tertentu. +i dalam

     penerimaan penerimaan terdapat istilah pendapatan kotor dan

     pendapatan bersih.

    7endapatan kotor adalah nilai semua output (produksi yang

    dihasilkan dari kegiatan produksi dikalikan dengan harga satu

    satuan produk, jika pendapatan (penerimaan dikurangi dengan

     biaya yang dikeluarkan selama produksi dinamakan pendapatan

     bersih. #adi, yang dimaksud dengan pendapatan bersih adalah

    selisih antara penerimaan yang diperoleh dengan biaya yang

    dikeluarkan selama proses produksi yang berlangsung.1. "iaya

    !enurut Sukirno (1-- biaya produksi adalah semua pengeluaran

    yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh *aktor)*aktor

     produksi dan bahan) bahan mentah yang akan digunakan untuk

    menciptakan barang)barang yang diproduksikan perusahaan

    tersebut. "iaya produksi tersebut dapat diartikan sebagai uang, barang atau jasa yang dipakai dalam rangka menghasilkan suatu

     produk.

    !enurut Sukirno (1--, biaya produksi dibagi menjadi dua jenis

     biaya yaitu:

    3. "iaya tetap merupakan biaya dengan jumlah totalnya tetap

    dalam kisaran ?olume kegiatan tertentu, yang termasuk biaya tetap

    adalah pajak dan biaya penyusutan alat.

    5-

  • 8/17/2019 BAB II
Bab 2-3

    36/65

    1. "iaya ?ariabel merupakan biaya yang jumlah totalnya berubah

    sebanding dengan ?olume kegiatan. !isalnya biaya bahan baku,

     biaya bahan bakar, biaya listrik, biaya transportasi, dan biaya

    tenaga kerja.

    Keuntungan yang diperoleh perusahaan dipengaruhi oleh tiga

    *aktor yaitu harga jual, biaya produksi, dan ?olume produksi.

    "iaya menentukan harga jual untuk mencapai laba yang

    diinginkan. %arga jual mempengaruhi ?olume produksi. Dolume

     produksi mempengaruhi biaya produksi. #adi, ketiga *aktortersebut saling berkaitan satu sama lain.

    Tujuan utama dari analisis pendapatan adalah untuk

    menggambarkan keadaan sekarang suatu kegiatan usaha dan

    menggambarkan keadaan yang akan datang dari perencanaan atau

    tindakan. 'nalisis pendapatan dan biaya berguna untuk mengukur

    dan sebagai alat e?aluasi (penilaian keberhasilan, mengetahui

     biaya produksi per unit produk yang dihasilkan, bahan

     perencanaan periode berikutnya, mengetahui dan memperkirakankeuntungan, dasar pengajuan kredit ke "ank dan mengetahui

    rentabilitas usaha.

    Kadarsan (3991, menyatakan bahwa untuk mengetahui

    keuntungan dari suatu in?estasi, dapat dilihat dari perbedaan antara

  • 8/17/2019 BAB II
Bab 2-3

    37/65

     biaya dan penghasilan suatu in?estasi. !engetahui tingkat

    keuntungan, imbangan penerimaan dan biaya (revenue and cost

    ini penting artinya dalam memperhitungkan rangsangan bagi

    industri kecil dalam melakukan kegiatan proses produksi bahan

    dasar menjadi bahan jadi. Sebab tidak ada gunanya melaksanakankegiatan produksi yang tidak menguntungkan bila dilihat dari

    sudut perekonomian secara keseluruhan jika

    53

    industri kecil yang menjalankan kegiatan produksi tidak bertambah

     baik keadaannya.

    Suatu usaha dinyatakan berhasil apabila pendapatan tinggi dan

    mengalami peningkatan untuk setiap kali proses produksi. Salah

    saru konsep untuk mengukur tingkat keuntungan usaha adalah

    dengan menggunakan analisis imbangan antara penerimaan dan

     biaya yang dikeluarkan (Revenue/Cost.

    RC ratio adalah perbandingan antara total penerimaan dan total

     biaya. +ari pengertian diatas, maka dapat dilihat bahwa untuk

    mencapai RC ratio harus diketahui besarnya total penerimaan dan

    total biaya. %ubungan antara biaya (6 dan penerimaan usaha ($

    ada beberapa kemungkinan sebagai berikut :

  • 8/17/2019 BAB II
Bab 2-3

    38/65

    $06P3, maka usaha tersebut dikatakan rugi $06Q3, maka usaha

    tersebut dikatakan untung $06

  • 8/17/2019 BAB II
Bab 2-3

    39/65

    kewirausahaan, pendampingan, pemasaran produk agroindustri.

    7T. 7ertamina B7)DI "alongan telah memberikan pembinaan

    melalui pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan dan

    ketrampilan mitra binaannya. Aamun tujuan tersebut belumtercapai secara menyeluruh karena rendahnya minat mitra binaan

    terhadap kegiatan pelatihan yang diadakan oleh 7ertamina.

    Kendala yang mnyebabkan rendahnya minat para mitra binaan

    adalah waktu dan ketidaksesuaian materi pelatihan, sehingga

     pembinaan yang dilakukan belum dirasakan man*aatnya oleh para

     pelaku usaha agroindustri mitra binaan.

    Secara keseluruhan, pelaksanaan 6S$ pada 7K"F 7ertamina B7)

    DI "alongan pada subsektor agroindustri terjadi secara dinamis.Sejak tahun 1--5 hingga 1--8, terjadi perkembangan pada

    subsektor agroindustri di Kabupaten Indramayu. 'nalisis yang

    dilihat pada perkembangan tersebut adalah permodalan, aspek

    tenaga kerja, ?olume produksi, jangkaun pemasaran, pendapatan

    dan RC ratio pelaku usaha agroindustri mitra binaan.

    2.1.6.2 Keragaan Agroindustri Minyak Akar Wangi (eni 'ndriati

    +ewi, 1-33.'groindustri minyak atsiri merupakan salah satu industri yang

     patut diperhitungkan untuk dikembangkan mengingat Indonesia

    memiliki keunggulan

    5@

  • 8/17/2019 BAB II
Bab 2-3

    40/65

    komparati* dalam pengadaan bahan bakunya disamping teknologi

     pengolahannya yang cukup sederhana sehingga mudah

    dikembangkan. Keragaan agroindustri akar wangi mencakup

    gambaran mengenai pengadaan *aktor produksi, tahapan

     pengolahan, dan pemasaran yang diterapkan oleh penyuling di

    +esa Sukakarya, diharapkan dapat membantu memberikan

    in*ormasi, serta dapat dijadikan acuan dan bahan e?aluasi untuk

    menentukan upaya)upaya yang dapat dilakukan dalam

    mengoptimalkan pengelolaan dan pengembangan agroindustri

    minyak akar wangi. 7enelitian dilakukan pada agroindustri penyulingan akar wangi di +esa Sukakarya Kecamatan Samarang

    kabupaten Garut, yang dipilih secara sengaja (purposive. !etode

    yang digunakan dalam penelitian ini adalah suatu kasus.

    %asil penelitian menunjukkan bahwa dalam mendirikan

    agroindustri penyuling memperoleh modal awal berasal dari

     pinjaman, sementara modal kerja berasal dari pribadi yaitu dari

    hasil penjualan minyak akar atsiri sebelumnya. !enggunakan

     bahan baku berupa akar tanaman wangi yang diperoleh dari kebun

    sendiri dan membeli dari orang lain. Tenaga kerja bersi*at

     borongan sebanyak @)5 orang. 7eralatan yang digunakan berupa

    mesin penyulingan dengan cara kukus0uap)air. Seluruh penyuling

    menjual minyak ke tingkat pengumpul dan hanya satu orang

  • 8/17/2019 BAB II
Bab 2-3

    41/65

     penyuling yang mampu mengekspornya langsung. Fimbah sisa

    hasil penyulingan hanya dibakar dan setengah penyuling

    meman*aatkannya untuk dijadikan pupuk. 'groindustri minyak

    akar wangi mengeluarkan biaya sebesar $p 5.83-.3@9 per sekali

    suling, menghasilkan penerimaan usaha $p .&--.--- per sekalisuling dan mendapatkan keuntungan sebesar $p 889.83 per sekali

    suling, dengan nilai $06 3,38.

    55

    2.2 Kerangka Pemikiran

    7rogram 6S$ di Indonesia sejak tiga atau empat tahun belakangan

    ini sedang menjadi trend masa kini. +i sini diharapkan kehadiran

     perusahaan di tengah)tengah masyarakat dapat mencegah atau

    mengurangi adanya kesenjangan sosial khususnya bagi masyarakat

    sekitar perusahaan.

    7elaksanaan Corporate Social Responsibility (6S$ sebenarnya

    sudah cukup lama diterapkan di Indonesia hanya saja belum ada

     peraturan yang mewajibkan 6S$. Kemudian keluar Bndang)

    Bndang Ao. 5- tahun 1--& tentang 7erseroan Terbatas, pada pasal

    &5 menyebutkan bahwa perseroan yang menjalankan kegiatan

    usahanya di bidang yang berkaitan dengan sumber daya alam

    wajib melaksanakan 6S$.

  • 8/17/2019 BAB II
Bab 2-3

    42/65

    6he?ron merupakan perusahaan multinasional yang bergerak di

     bidang pembangkit listrik tenaga panas bumi, dan salah satu

    kegiatannya adalah membangun pembangkit listrik tenaga panas

     bumi (7FT7 di kawah darajat Kabupaten Garut telah mampu

    menerapkan program 6S$ Corporate Social Responsibility (6S$dengan baik. !aksud baik disini adalah bahwa penerapan 6S$

    tidak hanya sekedar memberikan bantuan cuma)cuma (hibah saja

    tapi telah melakukan kegiatan pemberdayaan masyarakat di sekitar 

     perusahaan secara kontinyu. %al ini sesuai dengan tuntutan

     penerapan 6S$ yang bertujuan untuk membangun kemandirian

    masyarakat.

    7roram Corporate Social Responsibility (6S$ 6he?ronGeothermal Indonesia, Ftd. meliputi bidang pendidikan, kesehatan,

    lingkungan, in*rastruktur, dan ekonomi. +ari berbagai program

    yang diterapkan oleh 6he?ron Geothermal

    5

    Indonesia Ftd, salah satunya akan diteliti mengenai pelaksanaan

    6S$ di bidang ekonomi yang dinamakan 7rogram Local Economic

    Development (FE+ khususnya dalam sub sektor agroindustri akar 

    wangi. +alam 7rogram Local Economic Development (FE+,

    6he?ron Geothermal Indonesia, Ftd. bekerjasama dengan FS!

  • 8/17/2019 BAB II
Bab 2-3

    43/65

    7B7BK Garut. 7ada programnya, 6he?ron Geothermal Indonesia,

    Ftd. hanya memberikan bantuan modal kepada pelaku usaha

    agroindustri akar wangi, tapi untuk teknis pelaksanaan kegiatan

    yang diberikan kepada para pelaku usaha agroindustri akar wangi

    dilakukan oleh FS! 7B7BK Garut, diantaranya yaitu pemberian pelatihan, pendampingan, pemasaran, pengembangan usaha, dan

    lain sebagainya.

    +isini akan dianalisis bantuan apa saja yang telah diberikan pada

     pelaku usaha agroindustri akar wangi binaan 6he?ron Geothermal

    Indonesia, Ftd. melalui 7erkumpulan Bntuk 7eningkatan Bsaha

    Kecil (7B7BK yang diberikan terdiri dari bantuan *isik dan dan

    non *isik. Selain itu juga akan menganalisis perkembangan pelaku

    usaha agroindustri akar wangi binaan 6S$ 6he?ron Geothermal

    Indonesia, Ftd. dengan analisis agroindustrinya menggunakan teori

    ilkinson. Kemudian menganalisis tingkat pendapatan yang

    diperoleh pelaku usaha agroindustri akar wangi setelah adanya

     program tersebut. 'nalisis agroindustialiasi ilkinson diantaranya

    meliputi pertumbuhan perusahaan, perubahan

    kelembagaan0keorganisasian, perubahan serentak di sektor

     pertanian (komposisi produk, teknologi, pewilayahan, dan struktur

     pasar. 'nalisis tingkat pendapatan menggunakan analisis $6ratio.

    5

  • 8/17/2019 BAB II
Bab 2-3

    44/65

    +engan menganalisis dampak pelaksanaan 6S$ 6he?ron

    Geothermal Indonesia, Ftd. pada program Local EconomicDevelopment (FE+, maka akan diketahui seberapa besar

     pengaruh dampak program tersebut terhadap perkembangan

    agroindustrialisasi dan pendapatan para pelaku usaha agroindustri

    akar wangi binaan 6S$ 6he?ron Geothermal Indonesia, Ftd.

    melalui kegiatan pemberdayan masyarakatnya.

    7rogram Coorporate Social Responsibility (6S$ 6he?ron Geothermal

    Indonesia, Ftd. +imensi 6S$ Eksternal

    5&

     

    In*rastruktur 

    Kesehatan Ekonomi 7endidikan Fingkungan

     

    7ihak yang terlibat: AGC 7B7BK 

    7rogram Local Economic Development (FE+!itra "inaan 6S$:

    7elaku Bsaha 'groindustri 'kar angi

  • 8/17/2019 BAB II
Bab 2-3

    45/65

    'nalisis "antuan 'nalisis 7endapatan

    $6 $atio

     

    'nalisis 'groindustrialisasi !enurut ilkinson

     

    Jisik : 3.7emberian

    modal1. 7emasaran

    hasil usaha

     Aon *isik : 3.7elatihan 1.7endampingan

    3.7ertumbuhan perusahaan 1.7erubahan kelembagaan0

    keorganisasian @.7erubahan serentak dalam

    komposisi produk, teknologi, pewilayahan, dan struktur pasar 

     

  • 8/17/2019 BAB II
Bab 2-3

    46/65

    Kegiatan 7emberdayaan 7elaku Bsaha 'groindustri 'kar angi

    "inaan 6S$ 6he?ron Geothermal Indonesia, Ftd.

    Gambar . Kerangka 7emikiran

  • 8/17/2019 BAB II
Bab 2-3

    47/65

    BAB III METODE PENELITIAN

    3.1 Objek dan Tempat Penelitian

    7enelitian di*okuskan pada pelaku usaha agroindustri akar wangi

     binaan 6he?ron Geothermal Indonesia, Ftd. yang terletak di tiga

    desa di Kecamatan Samarang yaitu +esa Sukakarya, +esa 6isarua,

    dan +esa Sukalaksana. Selain itu, penelitian juga dilakukan di

    6he?ron Geothermal Indonesia, Ftd. yang bertempat di #l. 7atriot

     Ao. Garut 5533. Kemudian penelitian juga dilakukan pada

    Fembaga Swadaya !asyarakat (FS! 7B7BK Garut. Cbjek yangditeliti adalah +ampak 7elaksanaan 7rogram Corporate Social

    Responsibility (6S$ 6he?ron Geothermal Indonesia, Ftd. 7ada

    7rogram Local Economic Development (FE+ Terhadap

    7erkembangan 'groindustri 'kar angi.

    7emilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposi?e dengan

     pertimbangan bahwa 6he?ron Getohermal Indonesia, Ftd.

    merupakan perusahaan swasta yang telah dianggap berhasilmelakukan program 6S$ di bidang pemberdayaan ekonomi

    masyarakat. Selain itu, 6he?ron Geothermal Indonesia, Ftd.

     berlokasi di Kabupaten Garut, salah satu kawasan sentra

    agroindustri usaha kecil dan menengah (BK! 'kar angi di

    #awa "arat.

    3.2 Desain dan Teknik Penelitian

    +esain penelitian yang dilakukan pada penelitian ini yaitukualitati*. 7enelitian kualitati* yaitu metode)metode penelitian

    untuk mengeksplorasi dan memahami makna yang oleh sejumlah

    indi?idu atau sekelompok orang dianggap

    58

  • 8/17/2019 BAB II
Bab 2-3

    48/65

     berasal dari masalah sosial atau kemanusiaan (6reswell, 1--9.

    !enurut Sugiyono (1--& menyatakan bahwa penelitian metode

    kualitati* digunakan untuk mendapatkan data yang mendalam,

    suatu data yang mengandung makna.

    Teknik penelitian yang digunakan adalah Studi Kasus (Case

    Study. !enurut 6reswell (1--9 studi kasus merupakan strategi

     penelitian di mana di dalamnya peneliti menyelidiki secara cermat

    suatu program, peristiwa, akti?itas, proses, atau sekelompok

    indi?idu. Kasus)kasus dibatasi oleh waktu dan akti?itas, dan peneliti mengumpulkan in*ormasi secara lengkap dengan

    menggunakan berbagai prosedur pengumpulan data berdasarkan

    waktu yang telah ditentukan.

    Studi kasus merupakan suatu penelitian yang dilakukan secara

    intensi*, terinci, dan mendalam terhadap suatu organisasi, lembaga,

    atau gejala tertentu. +itinjau dari wilayahnya, maka studi kasus

    hanya meliputi daerah atau subjek yang sangat sempit ('rikunto,

    1--.

    3.3 Data/Informasi yang Diperlukan (Operasionalisasi Variabel)

    Dariabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang

     berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

  • 8/17/2019 BAB II
Bab 2-3

    49/65

    sehingga diperoleh in*ormasi tentang hal tersebut, kemudian

    ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 1--&. "erdasarkan kerangka

     pemikiran, maka ?ariabel)?ariabel yang akan digunakan pada

     penelitian akan dijabarkan pada tabel di bawah ini.

    59

    Tabel . Cperasionalisasi Dariabel

    -

    Konsep +imensi Dariabel Indik

    7elaksanaan 6S$

     pada 7rogram FE+ 

    7emberian modal

    #enis pemberian modal

    !ekanisme pemberian modaldari masing)masing jenis

    modal

    Fang

    Tingkat penyaluran modal disubsektor industri

    Fanc

    7embinaan0 pelatihan !ekanisme pelatihan yang

    diterapkan

    "erta

  • 8/17/2019 BAB II
Bab 2-3

    50/65

    #enis kegiatan pelatihan "elaj

    7elaksanaan kegiatan

     pelatihan selama iniE*ekt

    7endampingan usaha

    Kelompok peserta

     pendampingan!uda

    !ekanisme pendampingan Terstu

    #enis pendampingan

    7elaksanaan pendampingan

    selama iniE*ekt

    7emasaran 

    Fokasi penjualan Terse

    6ara pembayaran Kred

    7romosi Tepat

    +ampak

    7elaksanaan 6S$

    7ada 7rogram FE+

    Terhadap 7erkem) bangan 'groindus)

    tri 'kar angi 

    'groindustri) alisasi

    7enyediaan bahan baku 

    Sumb

    6ara

    6ara

    Krite

    Tenaga kerja Sumb

    Kriter

  • 8/17/2019 BAB II
Bab 2-3

    51/65

    Bpah

    Tingktenag

    Kelembagaan 

    Kelem

    Kelem

    %ubu

    kelemterseb

    Tabel . Cperasionalisasi Dariabel (Fanjutan

    3

    Konsep +imensi Dariabel Indikator  

    +ampak7elaksanaan 6S$

    7ada 7rogram FE+

    Terhadap 7erkem)

    'groindustri) alisasi Kelembagaa n 'turan kelem

    7erubahan ke

  • 8/17/2019 BAB II
Bab 2-3

    52/65

     bangan 'groindus)

    tri 'kar angi 

    Kee*ekti*an k

    an

    +i?ersi*ikasi 7roduk 

    #enis produk

    #umlah produ

    Si*at produk 

    %arga produk

    Teknologi 

    #umlah mesi

    'lat0mesin m

    'lat0mesin tr

    Kualitas mes

    %arga mesin

    aktu prose

    Kegiatan yg

    Fangkah)lan

    %asil

    Kesulitan

    7ewilayahan Fuas daerah

  • 8/17/2019 BAB II
Bab 2-3

    53/65

    Sentra produ

    Sentra keraji

    Struktur 7asar  

    #angkaun pas

    Tujuan pasar

    #angkaun pas

    Si*at 7asar 

    7endapatan 7elaku

    Bsaha 'groindustri

    'kar angi 

    7endapatan

    "iaya produksi #umlah biaya

     

    7enerimaan#umlah pener

     

    7endapatan #umlah pend

    $6 $atio 

  • 8/17/2019 BAB II
Bab 2-3

    54/65

    3.4 Sumber Data/Informasi dan Cara Menentukannya

    +ata yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua jenis

    data, yaitu data primer dan data sekunder dengan rincian sebagi

     berikut :

    . +ata primer diperoleh dari hasil wawancara langsung kepada para

    responden dan in*orman. +alam penelitian ini data primer berasal

    dari :

    3 3 $esponden pelaku usaha agroindustri akar wangi binaan 6S$ 6he?ron Geothermal Indonesia, Ftd.

    1 1 7ihak6S$6he?ronGeothermalIndonesia,Ftd.

    (+i?isiPublicRelation.

    @ @ 7ihak pelaksana program oleh FS! 7B7BK

    (7erkumpulan Bntuk 7eningkatan Bsaha Kecil Garut.

    +alam penelitian, responden adalah orang yang diminta

    memberikan

    . keterangan tentang suatu *akta atau pendapat. Keterangan tersebut

    dapat disampaikan berupa tulisan (mengisi angket atau lisan

    (wawancara. In*orman adalah orang yang memberikan in*ormasi.

    &. +ata sekunder diperoleh dari buku)buku yang rele?an, penelusuran

    internet, laporan %upmas 6he?ron Geothermal Indonesia Ftd,

    7B7BK dan dari berbagai stakeholder yang terlibat dalam programini dan tentunya yang berkaitan dengan penelitian ini.

    6ara penentuan in*orman dan responden dalam penelitian ini

    yaitu : 3. 6he?ron Geothermal Indonesia, Ftd.

    a. Sta* 6S$ (di?isi 7$ 6he?ron Geothermal Indonesia, Ftd. pada

  • 8/17/2019 BAB II
Bab 2-3

    55/65

     program Local Economic Development (FE+ R I orang.

    1

    5. FS! 7B7BK Garut

    3 +irektur 7B7BK R 3 orang.

    1 Koordinator lapangan 7B7BK di Kecamatan Samarang

     R 3 orang.

    @ Koordinator lapangan 7B7BK di Kecamatan

    7asirwangi R 3 orang.

    . 7elaku usaha agroindustri akar wangi binaan 6S$ 6he?ron

    Geothermal Indonesia, Ftd.

    3.5

    a.

     b.

    c.

    "udidaya 'kar angi di +esa 6isarua: 7emilik Bsaha < 3 orang

  • 8/17/2019 BAB II
Bab 2-3

    56/65

    7ekerja < 1 orang.Tenun 'kar ang di +esa Sukakarya: 7emilik

    Bsaha < 3 orang pekerja < 1 orang.

    Kerajinan 'kar angi di +esa Sukakalaksana: 7emilik Bsaha < 3

    orang pekerja < 1 orang.

    Teknik Pengumpulan Data/Informasi

    @

    Teknik pengumpulan data yang dilakukan, yaitu : 3. Cbser?asi

    Teknik obser?asi yaitu suatu cara untuk memperoleh data atau

    in*ormasi dengan melakukan pengamatan secara langsung.

    Cbser?asi digunakan apabila penelitian berkenaan dengan perilaku

    manusia, proses kerja, gejala)gejala alam, dan bila responden yang

    diamati tidak terlalu besar (Sugiyono, 1--&.

    1. awancaraawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan

    data apabila peneliti

    ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan

     permasalahan yang

    harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal)hal

    dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya

  • 8/17/2019 BAB II
Bab 2-3

    57/65

    sedikit0kecil. teknik pwngumpulan data ini mendasarkan diri pada

    laporan tentang diri sendiri atau self report, atau setidak)tidaknya

     pada pengetahuan dan atau keyainan pribadi (Sugiyono, 1--&.

    !elalui wawancara ini, maka dapat diketahui hal)hal yang lebih

    mendalam mengenai situasi dan *enomena yang terjadi. !enurut'rikunto (3998 wawancara yaitu teknik pengumpulan data,

    keterangan dan in*ormasi melalui tanya jawab dengan responden

     berdasarkan kuisioner sebagai alat bantu.

    5. KuesionerKuesioner mrupakan teknik pengumpulan data yang

    dilakukan dengan cara member seperangkat pertanyaan atau

     pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono,

    1--&. Teknik pengumpulan data dengan kuesioner ini dilakukandengan membuat secara tertulis da*tar pertanyaan yang dibutuhkan

    oleh peneliti dari responden. Kuesioner yaitu sejumlah pertanyaan

    tertulis yang digunakan untuk mengumpulkan in*ormasi atau data

    dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal)hal

    yang dia ketahui ('rikunto, 3998. Teknik pengumpulan data ini

    dilakukan dengan tujuan untuk mempermudah proses

     penganalisisan data karena pertanyaan yang diajukan kepada

    responden sama.

    . Studi kepustakaan atau studi dokumentasi6atatan0dokumen

    organisasi merupakan bukti unik dalam studi kasus yang tidak

    ditemui dalam wawancara dan pengamatan. In*ormasi yang terkait

    5

  • 8/17/2019 BAB II
Bab 2-3

    58/65

    dengan penelitian digunakan sebagai bahan penunjang dari

    masalah yang diteliti. Sumber data dapat berupa laporan, catatan

    administrasi, agenda, atau dokumen lain yang rele?an. Selain itu

     juga studi pustaka dari berbagai literatur yang berkaitan dengan

     pembahasan penelitian.

    3.6 Rancangan dan Analisis Data3.6.1 Program CSR Chevron

    Geothermal Indonesia, Ltd.

    Bntuk menjawab ideniti*ikasi masalah yang pertama mengenai

    dampak pelaksanaan program Corporate Social Responsibility

    (6S$ 6he?ron Geothermal Indonesia, Ftd. maka akan di analisis

    secara dekripti*. 'nalisis deskripti* bertujuan untuk mengubah

    kumpulan data mentah menjadi bentuk yang mudah dipahami,

    dalam bentuk in*ormasi yang lebih ringkas. Tujuannya agar

     peneliti sebagai pengguna mudah memperoleh deskripsi atau

    gambaran jika hasil in*ormasi diubah menjadi analisis deskripti*

    (Istijanto, 1--. !etode deskripti* yaitu suatu metode penelitian

    yang dilaksanakan dengan cara mengumpulkan, menyajikan, danmenganalisis data perusahaan berdasarkan *akta yang ada, atau

    suatu metode yang bertujuan untuk menggambarkan si*at sesuatu

    yang tengah berlangsung pada saat riset dilakukan dan memeriksa

    sebab)sebab dari suatu gejala tertentu (Bmar, 1-33.

  • 8/17/2019 BAB II
Bab 2-3

    59/65

    7rogram 6S$ 6he?ron Geothermal Indonesia, Ftd. akan

    dideskripsikan menjadi beberapa tahapan, yaitu sebagai berikut :

    3. 7emberian modal. Kegiatan ini adalah kegiatan pemberian

     bantuan modal bagi pelaku usaha agroindustri akar wangi sebagai pelaku usaha binaan

    untuk meningkatkan produksi dari segi kuantitasnya. 7emberian

    modal meliputi kegiatan jenis pemberian modal, mekanisme pemberian modal, tingkat pemberian modal dan lain sebagainya.

    5. 7embinaan07elatihan. Kegiatan ini merupakan kegiatan yang

    dilaksanakan oleh pihak 7B7BK sebagai mitra kerjasama 6S$

    6he?ron Geothermal Indonesia, Ftd. dalam proram Local

    Economic Development (FE+ kepada pelaku usaha agroindustri

    akar wangi sebagai binaan yang bertujuan untuk meningkatkan

    keterampilan berwirausaha (kualitas. Dariabel ini akan

    menggambarkan mekanisme pembinaan yang diterapkan kepada

     pengusaha mitra binaan dan jenis kegiatannya.

    . 7endampingan berwirausaha. Kegiatan ini adalah kegiatan

     pendampingan pelaku usaha agroindustri akar wangi dari segi

    teknik produksi. 7endampingan akan dilihat pelaku usaha sasaran,

  • 8/17/2019 BAB II
Bab 2-3

    60/65

    mekanisme pendampingan, dan jenis pendampingan.

    . 7emasaran produk. Kegiatan ini merupakan bentuk upaya 6he?ron

    Geothermal Indonesia, Ftd. terhadap mitra binaan sebagai salah

    satu kegiatan pemberdayaan ekonomi melalui perluasan jangkauan pemasaran

    3.6.2 Perkembangan Agroindustri

    Bntuk menjawab identi*ikasi masalah yang kedua mengenai

     perkembangan agroindustri akar wangi di Kecamatan Samarang

    maka akan dianalisis secara deskripti* menggunakan Teori

    'groindustrialisasi ilkinson, yaitu:

    5. 7ertumbuhan perusahaan agroindustri. 7ertumbuhan perusahaan

    agroindustri 7ada pertumbuhan perusahaan agroindustri aspek

    yang dikaji diantaranya modal, pengadaan bahan baku, dan tenaga

    kerja. Bntuk penjelasannya yaitu :

    3 7engadaan bahan baku. 'nalisis pengadaan bahan baku

    untuk agroindustri akar wangi meliputi sumber bahan

     baku, cara mendapatkan bahan baku, cara pembayaran

     bahan baku, dan kriteria bahan baku.

  • 8/17/2019 BAB II
Bab 2-3

    61/65

    1 7roses produksi. 'nalisis proses produksi untuk

    agroindustri akar wangi meliputi waktu per proses

     produksi, kegiatan)kegiatan yang diperlukan dalam

     proses produksi tersebut, langkah)langkah proses

     produksi, hasil produk per proses produksi, dankesulitan dalam proses produksi.

    @ Tenaga kerja. 'nalisis tenaga kerja untuk agroindustri

    akar wangi meliputi sumber tenaga kerja, kriteria

    tenaga kerja, upah tenaga kerja, tingkat

     penyerapan0jumlah tenaga kerja.

    . 7erubahan kelembagaan0keorganisasian perusahaan agroindustri.7ada 7erubahan kelembagaan0keorganisasian perusahaan

    agroindustri aspek

    yang dikaji diantaraya kelembagaan0keorganisasian. 7erubahan

    kelembagaan akan dianalisis mengenai kelembagaan *ormal,

    kelembagaan in*ormal, hubungannya dengan kelembagaan yang

    diikuti, aturan kelembagaan, perubahan kelembagaan, dan

    kee*ekti*an kelembagaan.

    &

  • 8/17/2019 BAB II
Bab 2-3

    62/65

    @. 7erubahan di seluruh sektor pertanian. 7erubahan di seluruh

    sektor pertanian 'spek yang akan dikaji diantaranya di?ersi*ikasi

     produk, teknologi, pewilayahan,dan struktur pasar. Bntuk

     penjelasannya yaitu :

    . +i?ersi*ikasi produk. Bntuk di?ersi*ikasi produk aspek yang akan

    dianalisis meliputi jenis produk yang dihasilkan, jumlah produk

    yang dihasilkan.

    &. Teknologi. Bntuk teknologi analisis yang akan dibahas meliputi

     jumlah mesin yang digunakan, penggunaan alat0mesin modern,

     penggunaan alat0mesin tradisional, kualitas alat0mesin yang

    digunakan, dan harga mesin0alat.

    8. 7ewilayahan. 'nalisis untuk pewilayahan meliputi luas daerah,

    sentra produksi akar wangi, sentra kerajinan akar wangi.

    9. Struktur pasar. Bntuk jangkauan pasar analisis yang dikaji meliputi

     jangkaun pasar, dan tujuan pasar.

    3.6.3 Analisis Pendapatan

    Bntuk menganalisis identi*ikasi masalah yang ketiga menggunakan

    teori pendapatan. +ampak penerapan program 6S$ yang dimaksud

    dalam menganalis tingkat pendapatan pelaku usaha agroindustri

    yaitu menganalis tingkat pendapatan usaha agroindustri akar wangi

     binaan sejak bergabung dalam program 6S$ tersebut hingga saat

     penelitian berlangsung.

    #enis analisis pendapatan yang dihitung adalah sebagai berikut :3

    !enghitung biaya produksi yang terdiri dari biaya tetap dan biaya?ariabel. "iaya teteap tersebut antara lain : pajak dan penyusutan

    alat)alat. Sedangkan

    8

  • 8/17/2019 BAB II
Bab 2-3

    63/65

    yang termasuk biaya ?ariabel antara lain : bahan baku, upah,

    tenaga kerja, dan biaya pemasaran. $umusnya yaitu :T6 < J6

    D6+imana : T6 < Total Cost ("iaya Total

    J6 < Fixed Cost ("iaya Tetap

    D6 < Variabel Cost ("iaya Dariabel Total1

    !enghitungpenerimaanhasilproduksidengancaramengalikanhasilpr 

    oduksi

    (unit yang terjual dalam satuan waktu (per hari dengan harga jual per unit produk (unit. $umusnya yaitu :T$ < N %y+imana : T$

    < Total Revenue (7enerimaan Total

    N < #umlah hasil produksi yang terjual dalam sehari

    %y

  • 8/17/2019 BAB II
Bab 2-3

    64/65

    Bntuk mengetahui operasionalisasi produksi BK! agroindustri

    akar wangi tersebut, analisis yang akan dilakukan menggunkan

    Revenue Cost (RC)

    9

    Ratio. RC Ratio adalah ukuran e*isiensi penerimaan untuk setiap

    rupiah yang dikeluarkan. $umusnya yaitu :

    $06 < <+engan kriteria :3

    $06Q3makaproduksilayakuntukdiusahakan(untung 1

    $06

  • 8/17/2019 BAB II
Bab 2-3

    65/65

     

     Ao Jase)*ase penelitian Famanya

    3 7ersiapan ) 1 +esember 1-33

    1 7engumpulan +ata0In*ormasi1 +esember 1-33 R19 Jebruari

    1-31

    @ 7engolahan +ata0In*ormasi 3 !aret 1-31 ) @- !aret 1-31

    57enulisan Skripsi 3 'pril R sampai selesai