bab ii tinjauan teori a. konsep keluarga 1. definisi...

31
7 BAB II TINJAUAN TEORI A. Konsep Keluarga 1. Definisi Keluarga Menurut Departemen Kesehatan RI (1988) yang dikutip oleh Effendy (1998), keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat dibawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan. Menurut friedman (1998), keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama dengan keterikatan aturan dan emosional dan individu mempunyai peran masing-masing yang merupakan bagian dari keluarga. Menurut Bailon dan Maglaya (1989) yang dikutip oleh Effendy (1998), keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan, atau pengangkatan dan mereka hidup dalam suatu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain, dan di dalam perannya masing-masing menciptakan serta mempertahankan kebudayaan. Berdasarkan ketiga pengertian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa Keluarga adalah unit terkecil yang terdiri dari dua orang atau lebih yang tinggal di satu tempat/ rumah, saling berinteraksi satu sama lain, mempunyai peran masing-masing dan mempertahankan suatu kebudayaan.

Upload: trinhdan

Post on 17-Mar-2019

233 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN TEORI A. Konsep Keluarga 1. Definisi Keluargadigilib.unimus.ac.id/files/disk1/126/jtptunimus-gdl-nurarifahg... · keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal

7

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Konsep Keluarga

1. Definisi Keluarga

Menurut Departemen Kesehatan RI (1988) yang dikutip oleh Effendy

(1998), keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala

keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat

dibawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan.

Menurut friedman (1998), keluarga adalah kumpulan dua orang atau

lebih yang hidup bersama dengan keterikatan aturan dan emosional dan

individu mempunyai peran masing-masing yang merupakan bagian dari

keluarga.

Menurut Bailon dan Maglaya (1989) yang dikutip oleh Effendy

(1998), keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung

karena hubungan darah, hubungan perkawinan, atau pengangkatan dan mereka

hidup dalam suatu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain, dan di dalam

perannya masing-masing menciptakan serta mempertahankan kebudayaan.

Berdasarkan ketiga pengertian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa

Keluarga adalah unit terkecil yang terdiri dari dua orang atau lebih yang

tinggal di satu tempat/ rumah, saling berinteraksi satu sama lain, mempunyai

peran masing-masing dan mempertahankan suatu kebudayaan.

Page 2: BAB II TINJAUAN TEORI A. Konsep Keluarga 1. Definisi Keluargadigilib.unimus.ac.id/files/disk1/126/jtptunimus-gdl-nurarifahg... · keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal

8

2. Struktur Keluarga

Menurut Friedman (1998) yang dikutip dalam Murwani (2007) struktur

keluarga terdiri atas :

a. Pola dan proses komunikasi

1) Pola interaksi keluarga yang berfungsi :

a) bersifat terbuka dan jujur.

b) selalu menyelesaikan konflik keluarga.

c) berfikiran positif.

d) tidak mengulang-ulang isu dan pendapat sendiri.

2) Karakteristik komunikasi keluarga berfungsi untuk :

a) Karakteristik pengirim

Yakin dalam mengemukakan sesuatu atau pendapat, apa yang

disampaikan jelas dan berkualitas, selalu meminta dan menerima

umpan balik.

b) Karakteristik penerima

Siap mendengarkan, memberi umpan balik, dan melakukan validasi.

b. Struktur Peran

Peran adalah serangkaian perilaku yang diharapkan sesuai dengan

posisi sosial yang diberikan. Yang dimaksud dengan posisi atau status

Page 3: BAB II TINJAUAN TEORI A. Konsep Keluarga 1. Definisi Keluargadigilib.unimus.ac.id/files/disk1/126/jtptunimus-gdl-nurarifahg... · keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal

9

adalah posisi individu dalam masyarakat misalnya sebagai suami, istri,

anak dan sebagainya. Tetapi kadang peran ini tidak dapat dijalankan oleh

masing-masing individu dengan baik. Ada beberapa anak yang terpaksa

mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan anggota keluarga yang lain,

sedangkan orang tua mereka entah kemana atau malah berdiam diri di

rumah.

c. Struktur kekuatan

Kekuatan merupakan kemampuan (potensial dan aktual) dari

individu untuk mengendalikan atau mempengaruhi untuk merubah

perilaku orang lain kearah positif.

Ada beberapa macam tipe kekuatan struktur kekuatan :

1) Legitimate power/kekuasaan/hak untuk mengontrol.

Wewenang primer yang merujuk pada kepercayaan bersama bahwa

dalam suatu keluarga satu orang mempunyai hak untuk mengontrol

tingkah laku anggota keluarga yang lain.

2) Referent power/seseorang yang ditiru.

Kekuasan yang dimilikiorang-orang tertentu terhadap orang lain karena

identifikasi positif terhadap mereka,seperti identifikasi positif seorang

anak dengan orang tua (role mode).

3) Reward power/kekuasaan penghargaan

Page 4: BAB II TINJAUAN TEORI A. Konsep Keluarga 1. Definisi Keluargadigilib.unimus.ac.id/files/disk1/126/jtptunimus-gdl-nurarifahg... · keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal

10

Pengaruh kekuasaan karena adanya harapan yang akan diterima oleh

seseorang dari orang yang mempunyai pengaruh karena kepatuhan

seseorang. Seperti ketaatan anak terhadap orang tua.

4) Coercive power/kekuasan paksaan/dominasi

Sumber kekuasaan mempunyai kemampuan untuk menghukum dengan

paksaan,ancaman, atau kekerasan bila mereka tidak mau taat.

5) Affective power/kekuasaan afektif kekuasaan yang diberikan melalui

manipulasi dengan memberikan atau tidak memberikan afeksi atau

kehangatan, cinta kasih misalnya hubungan seksual pasangan suami

istri.

d. Nilai-nilai keluarga

Nilai merupakan suatu sistem, sikap dan kepercayaan yang secara

sadar atau tidak mempersatukan anggota keluarga dalam satu budaya.

Nilai keluarga juga merupakan suatu pedoman bagi perkembangan norma

dan peraturan. Norma adalah perilaku yang baik, menurut masyarakat

berdasarkan sistem nilai dalam keluarga. Budaya adalah kumpulan dari

pola perilaku yang dapat dipelajari, dibagi dan ditularkan dengan tujuan

untuk menyelesaikan masalah.

Page 5: BAB II TINJAUAN TEORI A. Konsep Keluarga 1. Definisi Keluargadigilib.unimus.ac.id/files/disk1/126/jtptunimus-gdl-nurarifahg... · keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal

11

3. Tipe/Bentuk Keluarga

Menurut Effendy ( 1998 ) tipe dan bentuk keluarga diantaranya adalah :

a. Keluarga Inti (Nuclear family), adalah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu

dan anak-anak.

b. Keluarga Besar (Extended Family), adalah keluarga inti ditambah dengan

sanak saudara, misalnya, nenek, kakek, keponakan, sepupu, paman, bibi,

dan sebagainya.

c. Keluarga Berantai (Serial Family), adalah keluarga yang terdiri dari

wanita dan pria yang menikah lebih dari 1 kali dan merupakan satu

keluarga inti.

d. Keluarga Duda/Janda (Single Family), adalah keluarga yang terjadi

karena perceraian atau kematian.

e. Keluarga Berkomposisi (Composite), adalah keluarga yang perkawinannya

berpoligami dan hidup secara bersama.

f. Keluarga Kabitas (Cahabitation), adalah dua orang yang menjadi satu

tanpa pernikahan tetapi membentuk suatu keluarga

4. Fungsi Keluarga

Menurut Friedman (1986) yang dikutip oleh Murwani (2007)

mengidentifikasi lima fungsi keluarga, sebagai berikut:

b. Fungsi Afektif

Fungsi afektif berhubungan erat dengan fungsi internal keluarga,

yang merupakan basis kekuatan keluarga. Fungsi afektif berguna untuk

pemenuhan kebutuhan psikososial. Keberhasilan melaksanakan fungsi

Page 6: BAB II TINJAUAN TEORI A. Konsep Keluarga 1. Definisi Keluargadigilib.unimus.ac.id/files/disk1/126/jtptunimus-gdl-nurarifahg... · keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal

12

afektif tampak pada kebahagiaan dan kegembiraan dari seluruh anggota

keluarga. Tiap anggota keluarga saling mempertahankan iklim yang

positif. Hal tersebut dapat dipelajari dan dikembangkan melalui interaksi

dan hubungan dalam keluarga. Dengan demikian, keluarga yang berhasil

melaksanakan fungsi afektif, seluruh anggota keluarga dapat

mengembangkan konsep diri positif.

Komponen yang perlu dipenuhi oleh keluarga dalam melaksanakan

fungsi afektif adalah :

1) Saling mengasuh : cinta kasih, kehangatan, saling menerima, saling

mendukung antar anggota keluarga, mendapatkan kasih sayang dan

dukungan dari anggota yang lain. Maka, kemampuannya untuk

memberikan kasih sayang akan meningkat, yang pada akhirnya tercipta

hubungan yang hangat dan saling mendukung.

2) Saling menghargai. Bila anggota keluarga saling menghargai dan

mengakui keberadaan dan hak setiap anggota keluarga serta selalu

mempertahankan iklim yang positif, maka fungsi afektif akan tercapai.

3) Ikatan dan identifikasi ikatan keluarga dimulai sejak pasangan sepakat

memulai hidup baru. Ikatan antar anggota keluarga dikembangkan

melalui proses identifikasi dan penyesuaian pada berbagai aspek

kehidupan anggota keluarga. Orang tua harus mengembangkan proses

identifikasi yang positif sehingga anak-anak dapat meniru tingkah laku

yang positif dari kedua orang tuanya.

Page 7: BAB II TINJAUAN TEORI A. Konsep Keluarga 1. Definisi Keluargadigilib.unimus.ac.id/files/disk1/126/jtptunimus-gdl-nurarifahg... · keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal

13

Fungsi afektif merupakan “sumber energi” yang menentukan

kebahagiaan keluarga. Keretakan keluarga, kenakalan anak atau masalah

keluarga, timbul karena fungsi afektif di dalam keluarga tidak dapat

terpenuhi.

c. Fungsi Sosialisasi dan Penempatan Sosial

Sosialisasi adalah proses perkembangan dan perubahan yang dilalui

individu, yang menghasilkan interaksi sosial dan belajar berperan dalam

lingkungan sosial.

Sosialisasi dimulai sejak manusia lahir. Keluarga merupakan tempat

individu untuk belajar bersosialisasi, misalnya anak yang baru lahir dia

akan menatap ayah, ibu, dan orang-orang yang ada di sekitarnya

Kemudian beranjak balita dia mulai belajar bersosialisasi dengan

lingkungan sekitar meskipun demikian keluarga tetap berperan penting

dalam bersosialisasi. Keberhasilan perkembangan individu dan keluarga

dicapai melalui interaksi atau hubungan antar anggota keluarga yang

diwujudkan dalam sosialisasi.

d. Fungsi Reproduksi

Keluarga berfungsi untuk meneruskan keturunan dan menambah

sumber daya manusia. Maka dengan ikatan suatu perkawinan yang sah,

selain untuk memenuhi kebutuhan biologis pada pasangan tujuan untuk

membentuk keluarga adalah untuk meneruskan keturunan.

Page 8: BAB II TINJAUAN TEORI A. Konsep Keluarga 1. Definisi Keluargadigilib.unimus.ac.id/files/disk1/126/jtptunimus-gdl-nurarifahg... · keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal

14

e. Fungsi Ekonomi

Fungsi ekonomi merupakan fungsi keluarga untuk memenuhi

kebutuhan seluruh anggota keluarga seperti memenuhi kebutuhan akan

makanan, pakaian, dan tempat tinggal. Banyak pasangan sekarang kita

lihat dengan penghasilan yang tidak seimbang antara suami dan istri, hal

ini menjadikan permasalahan yang berujung pada perceraian.

f. Fungsi Perawatan Kesehatan

Keluarga juga berperan atau berfungsi untuk melaksanakan praktek

asuhan kesehatan, yaitu untuk mencegah terjadinya gangguan kesehatan

dan atau merawat anggota keluarga yang sakit. Kemampuan keluarga

dalam memberikan asuhan kesehatan mempengaruhi status kesehatan

keluarga. Kesanggupan keluarga melaksanakan pemeliharaan kesehatan

dapat dilihat dari tugas kesehatan keluarga yang dilaksanakan. Keluarga

yang dapat melaksanakana tugas kesehatan berarti sanggup menyelesaikan

masalah kesehatan.

Tugas kesehatan keluaraga adalah sebagai berikut : (Friedmann

1998)

1) Mengenal masalah kesehatan

Ketidaksanggupan keluarga dalam mengenal masalah pada diabetes

mellitus salah satu faktor penyebabnya adalah karena kurang

pengetahuan tentang diabetes mellitus. Apabila keluarga tidak mampu

Page 9: BAB II TINJAUAN TEORI A. Konsep Keluarga 1. Definisi Keluargadigilib.unimus.ac.id/files/disk1/126/jtptunimus-gdl-nurarifahg... · keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal

15

mengenal masalah diabetes mellitus,penyakit tersebut akan

mengakibatkan komplikasi.

2) Membuat keputusan tindakan kesehatan yang tepat.

Ketidaksanggupan keluarga dalam mengambil keputusan yang tepat

dalam melakukan tindakan disebabkan karena tidak memahami tentang

sifat,berat,dan luasnya masalah yang dihadapi dan masalah tidak begitu

menonjol. Penyakit diabetes mellitus yang tanpa penanganan akan

mengakibatkan komplikasi.

3) Memberikan perawatan pada anggota yang sakit.

Ketidakmampuan dalam merawat anggota keluarga disebabkan karena

tidak mengetahui keadaan penyakit,misalnya keluarga tidak mengetahui

tentang pengertian, tanda dan gejala,penyebabnya dan pengelolaan pada

diabetes mellitus.

4) Mempertahankan atau menciptakan suasana rumah yang sehat.

Ketidaksanggupan keluarga dalam memelihara lingkungan yang dapat

berpengaruh terhadap kesehatan. Ketidakmampuan ini disebabkan

karena sumber-sumber dalam keluarga tidak mencukupi,diantaranya

adalah biaya.

5) Mempertahankan hubungan dengan (menggunakan) fasilitas kesehatan

masyarakat.

Page 10: BAB II TINJAUAN TEORI A. Konsep Keluarga 1. Definisi Keluargadigilib.unimus.ac.id/files/disk1/126/jtptunimus-gdl-nurarifahg... · keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal

16

Hal ini sangat penting sekali untuk keluarga yang mempunyai masalah

diabetes mellitus. Agar penderita dapat memeriksakan kesehatannya

secara rutin.

5. Tugas Perkembangan Keluarga

Tugas perkembangan keluarga dengan usia remaja menurut Duvall dan Miller

( 1989 ) yang dikutip dalam Friedman ( 1998 ) adalah :

keluarga dengan Anak Remaja

Dimulai ketika anak pertama melewati umur 13 tahun. Tahap ini berlangsung

selama 6 hingga 7 tahun, meskipun tahap ini dapat lebih singkat jika anak

meninggalkan keluarga lebih awal atau lebih lama jika anak masih tinggal di

rumah hingga berumur 19 atau 20 tahun.

Tugas-tugas perkembangan :

1) Menyeimbangkan kebebasan dengan tanggung jawab ketika remaja

menjadi dewasa dan semakin mandiri.

2) Memfokuskan kembali hubungan perkawinan.

3) Berkomunikasi secara terbuka antara orangtua dan anak-anak.

6. Tugas Kesehatan Keluarga

Tugas keluarga dalam bidang kesehatan menurut Friedman (1998)

yaitu:

Page 11: BAB II TINJAUAN TEORI A. Konsep Keluarga 1. Definisi Keluargadigilib.unimus.ac.id/files/disk1/126/jtptunimus-gdl-nurarifahg... · keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal

17

a. Mengenal gangguan perkembangan kesehatan setiap anggotanya.

b. Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat.

c. Memberikan keperawatan kepada anggota keluarganya yang sakit, dan

yang tidak dapat membantu dirinya sendiri karena cacat atau usianya yang

terlalu muda.

d. Mempertahankan suasana di rumah yang menguntungkan kesehatan dan

perkembangan kebpribadian anggota keluarga.

e. Mempertahankan suasana di rumah yang menguntungkan kesehatan dan

perkembangan kepribadian anggota keluarga.

f. Mempertahankan hubungan timbal balik antara keluarga dan lembaga-

lembaga kesehatan, yang menunjukkan pemanfaatan dengan baik fasilitas-

fasilitas kesehatan yang ada.

B. Konsep Tuberkulosis

1. Pengertian

Tuberkulosis pulmoner adalah penyakit infeksius yang terutama

menyerang parenkim paru, dengan agen infeksius utama Mycobacterium

tuberculosis (Smeltzer & Bare, 2001).

Tuberculosis adalah penyakit langsung yang mengenai parenkim paru

yang disebabkan oleh basil mycobacterium tuberculosis. Sebagian besar

kuman yuberculosis mengenai paru tapi dapat juga mengenai organ tubuh

lainnya (Brunner & Suddarth, 2001).

Page 12: BAB II TINJAUAN TEORI A. Konsep Keluarga 1. Definisi Keluargadigilib.unimus.ac.id/files/disk1/126/jtptunimus-gdl-nurarifahg... · keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal

18

Klasifikasi tuberculosis di Indonesia yang banyak dipakai berdasarkan

kelainan klinis, radiologis dan mikrobiologis : (Suyono, et al, 2001)

a. Tuberkulosis paru

b. Bekas tuberculosis paru

c. Tuberkulosis paru tersangka yang terbagi dalam :

d. TB paru tersangka yang diobati (sputum BTA negatif, tapi tanda-tanda lain

positif)

e. TB paru tersangka yang tidak diobati (sputum BTA negatif dan tanda-

tanda lain meragukan)

2. Anatomi dan Fisiologi

Gambar 1.1

Sumber http://isharmanto.blogspot.com/2009/11/system-respirasi-gambar.html

Saluran penghantar udara hingga mencapai paru-paru adalah hidung,

faring, laring, trachea, bronkus, dan bronkiolus. Hidung ; Nares anterior

adalah saluran-saluran di dalam rongga hidung. Saluran-saluran itu bermuara

ke dalam bagian yang dikenal sebagai vestibulum (rongga hidung). Rongga

Page 13: BAB II TINJAUAN TEORI A. Konsep Keluarga 1. Definisi Keluargadigilib.unimus.ac.id/files/disk1/126/jtptunimus-gdl-nurarifahg... · keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal

19

hidung dilapisi sebagai selaput lendir yang sangat kaya akan pembuluh darah,

dan bersambung dengan lapisan faring dan dengan selaput lendir sinus yang

mempunyai lubang masuk ke dalam rongga hidung. Faring (tekak) adalah pipa

berotot yang berjalan dari dasar tengkorak sampai persambungannya dengan

eshopagus pada ketinggian tulang rawan krikoid. Maka letaknya di belakang

laring (laring-faringeal).

Laring (tenggorok) terletak didepan bagian terendah faring yang

memisahkan dari columna vertebrata, berjalan dari faring sampai ketinggian

vertebrata servikalis dan masuk kedalam trachea dibawahnya. Laring terdiri

atas kepingan tulang rawan yang diikat besama oleh ligamen dan membran.

Paru-paru terdapat dalam rongga toraks pada bagian kiri dan kanan.

Dilapisi oleh pleura yaitu parietal pleura visceral pleura. Di dalam rongga

pleura terdapat cairan surfaktan yang berfungsi untuk lubrikai. Paru kanan

dibagi atas tiga lobus yaitu lobus superior, medius dan inferior sedangkan paru

kiri dibagi dua lobus yaitu lobus superior dan inferior. tiap lobus dibungkus

oleh jaringan elastik yang mengandung pembuluh limfe, arteriola, venula,

bronchial venula, ductus alveolar, sakkus alveolar dan alveoli. Diperkirakan

bahwa setiap paru-paru mengandung 150 juta alveoli, sehingga mempunyai

permukaan yang cukup luas untuk tempat permukaan/ pertukaran gas.

Proses fisiologi pernapasan dimana oksigen dipindahkan dari udara ke

dalam jaringan-jaringan, dan karbondioksida dikeluarkan ke udara ekspirasi

dapat dibagi menjadi tiga stadium. Stadium pertama adalah ventilasi yaitu

masuknya campuran gas-gas ke dalam dan keluar paru-paru karena ada selisih

Page 14: BAB II TINJAUAN TEORI A. Konsep Keluarga 1. Definisi Keluargadigilib.unimus.ac.id/files/disk1/126/jtptunimus-gdl-nurarifahg... · keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal

20

tekanan yang terdapat antara atmosfer dan alveolus akibat kerja mekanik dan

otot-otot. Stadium kedua, transportasi yang terdiri dari beberapa aspek yaitu

(1) Difusi gas antara alveolus dan kapoler paru-paru (ekspirasi eksternal)

antara darah sistemik dan sel-sel jaringan. (2) Distribusi darah dalam sirkulasi

pulmonal dan penyesuaiannya dengan distribusi udara dalam alveolus. (3)

Reaksi kimia dan fisik dari oksigen dan karbondioksida dengan darah respimi

atau repirasi interna menipakkan stadium akhir dari repirasi, yaitu sel diman

metabolik dioksida untuk mendapatkan energi, dan karbondioksida terbentuk

sebagai sampah proses metabolisme sel dan dikeluarkan olh paru-paru. (4)

transportasi, yaitu tahap kedua dari proses pernapasan mencakup proses difusi

gas-gas melintasi membran alveolus kapiler yang tipis (tebalnya kurang dari

0,5 urn). Kekuatan mendorong untuk pemindahan ini adalah selisih tekanan

persial antara darah dan fase gas. (5) perfusi, yaitu pemindahan gas secara

efektif antara alveolus dan kapiler paru-paru membutuhkan distribusi merata

dari udara dalam paru-paru dan perfusi (aliran darah) dalam kapiler dengan

perkataan lain dengan ventilasi dan perfusi dari unit pulmonary harus sesuai

pada organ normal dengan posisi tegak dan keadaan istirahat maka ventilasi

dan perfusi hampir seimbang kecuali pada apeks paru-paru.

Secara garis besar bahwa paru-paru memiliki fungsi sebagai berikut:

a. Terdapat permukaan gas-gas yaitu mengalirkan oksigen dari udara

atmosfer ke darah vena dan mengeluarkan gas karbondioksida dari alveoli

ke udara atmosfer

b. Menyaring bahan beracun dari sirkulasi

Page 15: BAB II TINJAUAN TEORI A. Konsep Keluarga 1. Definisi Keluargadigilib.unimus.ac.id/files/disk1/126/jtptunimus-gdl-nurarifahg... · keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal

21

c. Resirvoir darah

d. Fungsi utamanya adalah pertuaran gas-gas

3. Etiologi

Tuberkulosis disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis, sejenis

kuman yang berbentuk batang dengan ukuran panjang 1 – 4 µm dan tebal 0,3

– 0,6 µm dan digolongkan dalam basil tahan asam (BTA) (Suyono, et al

2001).

4. Patofisiologi

Individu rentan yang menghirup basil tuberculosis dan terinfeksi.

Bakteri dipindahkan melalui jalan nafas ke alveoli untuk memperbanyak diri,

basil juga dipindahkan melalui system limfe dan pembuluh darah ke area paru

lain dan bagian tubuh lainnya.

Sistem imun tubuh berespon dengan melakukan reaksi inflamasi.

Fagosit menelan banyak bakteri, limfosit specific tuberculosis melisis basil

dan jaringan normal, sehingga mengakibatkan penumpukkan eksudat dalam

alveoli dan menyebabkan bronkopnemonia.

Massa jaringan paru/granuloma (gumpalan basil yang masih hidup dan

yang sudah mati) dikelilingi makrofag membentuk dinding protektif.

Granuloma diubah menjadi massa jaringan fibrosa, yang bagian sentralnya

disebut komplek Ghon. Bahan (bakteri dan makrofag) menjadi nekrotik,

membentuk massa seperti keju. Massa ini dapat mengalami kalsifikasi,

memebentuk skar kolagenosa. Bakteri menjadi dorman, tanpa perkembangan

Page 16: BAB II TINJAUAN TEORI A. Konsep Keluarga 1. Definisi Keluargadigilib.unimus.ac.id/files/disk1/126/jtptunimus-gdl-nurarifahg... · keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal

22

penyakit aktif. Individu dapat mengalami penyakit aktif karena gangguan atau

respon inadekuat system imun, maupun karena infeksi ulang dan aktivasi

bakteri dorman. Dalam kasus ini tuberkel ghon memecah, melepaskan bahan

seperti keju ke bronki. Bakteri kemudian menyebar di udara, mengakibatkan

mengakibatkan bronkopnemonia lebih lanjut (Smeltzer & Bare, 2001).

5. Pathways

Mycobacterium tuberculosis

Airbone / inhalasi droplet

Saluran pernafasan

Saluran pernafasan atas

Bakteri yang besar bertahan di

bronkus

Peradangan bronkus

Penumpukan sekret

Batuk Efektif Batuk Tidak efektif

Sekret keluar

saat batuk

Batuk terus

menerus

Terhisap orang

sehat

Sekret sulit

dikeluarkan

Obstruksi

Sesak nafas

Gangguan

pola nafas

tidak efektif

Saluran pernafasan bawah

Paru-paru

Alveolus

Terjadi perdarahan

Alveolus

mengalami

konsolidasi

dan eksudasi

Gangguan

pertukaran gas

Penyebaran bakteri

secara limfa hematogen

KeletihanAnoreksia

malaese mual

muntah

Demam

Peningkatan

suhu tubuh

Perubahan

nutrisi kurang

dari kebutuhan

Intoleransi

aktivitas

5. Pathways

Page 17: BAB II TINJAUAN TEORI A. Konsep Keluarga 1. Definisi Keluargadigilib.unimus.ac.id/files/disk1/126/jtptunimus-gdl-nurarifahg... · keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal

23

Sumber : Sylvia A. Price and Lourraine.

6. Manifestasi Klinik

Gambaran klinis tuberculosis mungkin belum muncul pada infeksi

awal dan mungkin tidak akan pernah timbul bila tidak terjadi infeksi aktif.bila

timbul infeksi aktif klien biasanya memperlihatkan gejala :batuk purulen

produktif disertai nyeri dada, demam (biasanya pagi hari), malaise, keringat

malam, gejala flu, batuk darah, kelelahan, hilang nafsu makan dan penurunan

berat badan (Corwin, 2001).

7. Penatalaksanaan

a. Pengobatan

Tujuan terpenting dari tata laksana pengobatan tuberkulosis adalah

eradikasi cepat Mycobacterium tuberculosis, mencegah resistensi, dan

mencegah terjadinya komplikasi.

Jenis dan dosis OAT :

1) Isoniazid (H)

Isoniazid (dikenal dengan INH) bersifat bakterisid, efektif terhadap

kuman dalam keadaan metabolik aktif, yaitu kuman yang sedang

berkembang. Efek samping yang mungkin timbul berupa neuritis

Resiko

penyebaran

infeksi

Bersihan jalan

nafas tidak

efektif

Page 18: BAB II TINJAUAN TEORI A. Konsep Keluarga 1. Definisi Keluargadigilib.unimus.ac.id/files/disk1/126/jtptunimus-gdl-nurarifahg... · keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal

24

perifer, hepatitis rash, demam Bila terjadi ikterus, pengobatan dapat

dikurangi dosisnya atau dihentikan sampai ikterus membaik. Efek

samping ringan dapat berupa kesemutan, nyeri otot, gatal-gatal. Pada

keadaan ini pemberian INH dapat diteruskan sesuai dosis.

2) Rifampisin (R)

Bersifat bakterisid, dapat membunuh kuman semi-dorman (persisten).

Efek samping rifampisin adalah hepatitis, mual, reaksi demam,

trombositopenia. Rifampisin dapat menyebabkan warna merah atau

jingga pada air seni dan keringat, dan itu harus diberitahukan pada

keluarga atau penderita agar tidak menjadi cemas. Warna merah

tersebut terjadi karena proses metabolisme obat dan tidak berbahaya.

3) Pirazinamid (P)

Bersifat bakterisid, dapat membunuh kuman yang berada dalam sel

dengan suasana asam. Efek samping pirazinamid adalah hiperurikemia,

hepatitis, atralgia.

4) Streptomisin (S)

Bersifat bakterisid, efek samping dari streptomisin adalah nefrotoksik

dan kerusakan nervus kranialis VIII yang berkaitan dengan

keseimbangan dan pendengaran.

5) Ethambutol (E)

Page 19: BAB II TINJAUAN TEORI A. Konsep Keluarga 1. Definisi Keluargadigilib.unimus.ac.id/files/disk1/126/jtptunimus-gdl-nurarifahg... · keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal

25

Bersifat bakteriostatik, ethambutol dapat menyebabkan gangguan

penglihatan berupa berkurangnya ketajaman penglihatan, buta warna

merah dan hijau, maupun optic neuritis.

b. Pembedahan

Dilakukan jika pengobatan tidak berhasil, yaitu dengan mengangat

jaringan paru yang rusak, tindakan ortopedi untuk memperbaiki kelainan

tulang, bronkoskopi untuk mengangkat polip granulomatosa tuberculosis

atau untuk reaksi bagian paru yang rusak.

c. Pencegahan

Menghindari kontak dengan orang yang terinfeksi basil

tuberculosis, mempartahankan status kesehatan dengan asupan nutrisi

adekuat, minum susu yang telah yang telah dilakukan pasteurisasi, isolasi

jika pada analisa sputum terdapat bakteri hingga dilakukan pengobatan,

pemberian imunisasi BCG untuk meningkatkan daya tahan tubuh terhadap

infeksi oleh basil tuberculosis virulen.

d. Pengawasan Menelan Obat (PMO)

Salah satu komponen DOST adalah pengobatan OAT jangka

pendek dengan pengawasan langsung. Untuk menjamin keteraturan

pengobatan diperlukan seorang PMO.

a) Persyaratan PMO

Page 20: BAB II TINJAUAN TEORI A. Konsep Keluarga 1. Definisi Keluargadigilib.unimus.ac.id/files/disk1/126/jtptunimus-gdl-nurarifahg... · keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal

26

Seseorang yang dikenal, dipercaya, dan disetujui, baik oleh petugas

kesehatan maupun pasien, selain itu harus disegani dan dihormati oleh

pasien, seseorang yang tinggal dekat dengan pasien, bersedia membantu

pasien dengan sukarela, bersedia dilatih dan atau mendapat penyuluhan

bersama-sama dengan pasien.

b) Siapa yang bisa menjadi PMO

Sebaiknya PMO adalah petugas kesehatan, misalnya Bidan di Desa,

Perawat, Pekarya, Sanitarian, Juru Immunisasian, dan lain-lain. Bila

tidak ada petugas kesehatan yang memungkinkan, PMO dapat berasal

dari kader kesehatan, guru, anggota PPTI, PKK, atau tokoh masyarakat

lainnya atau anggota keluarga.

c) Tugas seorang PMO

Mengawasi pasien TB agar menelan obat secara teratur sampai selesai

pengobatan, menberi dorngn kepada pasien agar mau berobat teratur,

mengingatkan pasien untuk periksa ulang dahak pada waktu yang telah

ditentukan, memberi penyuluhan pada anggota keluarga pasein TB

yang mempunyai gejala-gejala mencurigakan TB untuk segera

memeriksakan diri ke Unit Pelayanan Kesehatan.

Page 21: BAB II TINJAUAN TEORI A. Konsep Keluarga 1. Definisi Keluargadigilib.unimus.ac.id/files/disk1/126/jtptunimus-gdl-nurarifahg... · keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal

27

d) Informasi penting yang harus dipahami PMO untuk disampaikan

kepada pasien dan keluarga adalah:

TB disebabkan kuman bukan penyakit keturunan atau kutukan, TB

dapat disembuhkan dengan berobat teratur, cara penularan TB, gejala-

gejala yang mencurigakan dan cara pencegahannya, cara penberian

pengobatan pasien (tahap intensif dan lanjutan), pentingnya

pengawasan supaya pasien berobat secara teratur, kemungkinan

terjadinya efek samping obat dan perlunya segera meminta pertolongan

ke UPK ( Unit Pelayanan Kesehatan ).

8. Prioritas Keperawatan TB Paru

Mempertahankan oksigenasi adekuat, mempertahankan intake nutrisi

yang adekuat mencegah penyebaran infeksi, mendukung perilaku

mempertahankan kesehatan, meningkatkan strategi koping efektif, memberi

informasi tentang proses penyakit/prognosis dan kebutuhan pengobatan.

9. Komplikasi

Penderita TB paru antara lain:

a. Pendarahan dari saluran pernafasan bagian bawah yang dapat

mengakibatkan kematian karena syok hipovolemik atau tersumbatnya

jalan nafas.

b. Penyebaran infeksi ke organ lain

Misalnya : otak, jantung persendian, ginjal aslinya

Page 22: BAB II TINJAUAN TEORI A. Konsep Keluarga 1. Definisi Keluargadigilib.unimus.ac.id/files/disk1/126/jtptunimus-gdl-nurarifahg... · keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal

28

10. Fokus Pengkajian Keperawatan

Berdasarkan klasifikasi Doenges dkk. (2000) riwayat keperawatan yang perlu

dikaji adalah:

a. Aktivitas/istirahat:

Gejalanya adalah Kelelahan umum dan kelemahan, Dispnea saat kerja

maupun istirahat, Kesulitan tidur pada malam hari atau demam pada

malam hari, menggigil dan atau berkeringat, Mimpi buruk sedangkan

Tandanya biasanya seperti Takikardia, takipnea/dispnea pada saat kerja,

Kelelahan otot, nyeri, sesak (tahap lanjut)

b. Sirkulasi

Gejalanya biasanya Palpitasi sedangkan Tandanya adalah takikardia,

disritmia, Adanya S3 dan S4, bunyi gallop (gagal jantung akibat

effusi), Nadi apikal (PMI) berpindah oleh adanya penyimpangan

mediastinal, Tanda Homman (bunyi rendah denyut jantung akibat

adanya udara dalam mediatinum), TD: hipertensi/hipotensi, Distensi

vena jugularis

c. Integritas ego:

Gejalanya adalah gejala-gejala stres yang berhubungan lamanya

perjalanan penyakit, masalah keuangan, perasaan tidak berdaya/putus

asa, menurunnya produktivitas. Sedangkan Tandanya adalah

menyangkal (khususnya pada tahap dini), Ansietas, ketakutan, gelisah,

iritabel, Perhatian menurun, perubahan mental (tahap lanjut)

Page 23: BAB II TINJAUAN TEORI A. Konsep Keluarga 1. Definisi Keluargadigilib.unimus.ac.id/files/disk1/126/jtptunimus-gdl-nurarifahg... · keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal

29

d. Makanan dan cairan:

Gejalanya adalah kehilangan nafsu makan, penurunan berat badan.

Sedangkan Tandanya adalah turgor kulit buruk, kering, bersisik,

Kehilangan massa otot, kehilangan lemak subkutan

e. Nyeri dan Kenyamanan:

Gejalanya adalah nyeri dada meningkat karena pernapsan, batuk

berulang, nyeri tajam/menusuk diperberat oleh napas dalam, mungkin

menyebar ke bahu, leher atau abdomen. Sedangkan Tandanya adalah

berhati-hati pada area yang sakit, perilaku distraksi, gelisah.

f. Pernapasan:

Gejalanya adalah batuk (produktif atau tidak produktif), napas pendek,

riwayat terpajan tuberkulosis dengan individu terinfeksi. Sedangkan

Tandanya adalah peningkatan frekuensi pernapasan, peningkatan kerja

napas, penggunaan otot aksesori pernapasan pada dada, leher, retraksi

interkostal, ekspirasi abdominal kuat, pengembangan dada tidak

simetris, perkusi pekak dan penurunan fremitus, pada pneumothorax

perkusi hiperresonan di atas area yang telibat, bunyi napas

menurun/tidak ada secara bilateral atau unilateral, bunyi napas tubuler

atau pektoral di atas lesi, crackles di atas apeks paru selama inspirasi

cepat setelah batuk pendek (crackels posttussive), karakteristik sputum

hijau purulen, mukoid kuning atau bercak darah, deviasi trakeal

g. Keamanan:

Page 24: BAB II TINJAUAN TEORI A. Konsep Keluarga 1. Definisi Keluargadigilib.unimus.ac.id/files/disk1/126/jtptunimus-gdl-nurarifahg... · keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal

30

Gejalanya adalah kondisi penurunan imunitas secara umum

memudahkan infeksi sekunder. Sedangkan Tandanya adalah demam

ringan atau demam akut.

h. Interaksi Sosial:

Gejalanya adalah perasaan terisolasi/penolakan karena penyakit

menular, perubahan aktivitas sehari-hari karena perubahan kapasitas

fisik untuk melaksanakan peran

i. Penyuluhan/pembelajaran:

Gejalanya adalah riwayat keluarga TB, ketidakmampuan umum/status

kesehatan buruk, gagal untuk membaik/kambuhnya TB, tidak

berpartisipasi dalam terapi.

11. Diagnosa Keperawatan

Diagnosa keperawatan adalah pernyataan tentang faktor-faktor yang

mempertahankan respon atau tanggapan yang tidak sehat dan menghalangi

perubahan yang diharapkan (effendy,1998).

Doagnosa adalah yang mungkin timbul pada keluaraga dengan TB Paru

antara lain (Dongoes,2000:51):

Page 25: BAB II TINJAUAN TEORI A. Konsep Keluarga 1. Definisi Keluargadigilib.unimus.ac.id/files/disk1/126/jtptunimus-gdl-nurarifahg... · keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal

31

1. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan ketidakmampuan

keluarga merawat anggota keluarga yang mengalami TB Paru

2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan

ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan masalah

kekurangan nutrisi

3. Kerusakan pemeliharaan lingkungan berhubungan dengan

ketidakmampuan keluarga merawat dan memodifikasi lingkungan yang

dapat mempengaruhi kesehatan

4. Kurang pengetahuan mengenai kondisi aturan tindakan dan pencegahan

berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga

yang menderita TB Paru

12. Perencanaan

a. Tujuan umum

Setelah diberikan informasi kepada keluarga mengenai TB Paru, maka

keluarga mampu mengenal masalah TB Paru, mampu mengambil tindakan

yang tepat bagi anggota keluarga yang mengalami TB Paru.

b. Tujuan khusus

Masalah TB Paru dalam keluarga dapat teratasi atau tidak tambah buruk

keadaanya.

1. Menentukan kriteria evaluasi

Kriteria yang akan dicapai adalah:

Page 26: BAB II TINJAUAN TEORI A. Konsep Keluarga 1. Definisi Keluargadigilib.unimus.ac.id/files/disk1/126/jtptunimus-gdl-nurarifahg... · keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal

32

a) Respon verbal kognitif, keluarga dapat menyebutkan tentang

masalah kesehatan TB Paru, yaitu pengertian, penyebab, tanda dan

gejala, cara penularan dan cara perawatan TB Paru.

b) Respon afektif dari keluarga, mampu mengungkapkan secara verbal

dan mengambil tindakan yang tepat bagi anggota keluarga yang

menderita TB Paru.

c) Respon motorik keluarga dan evaluasi prilaku yaitu keluarga mampu

melakukan perawatan TB Paru dan mencegah terjadinya komplikasi

TB Paru.

2. Menentukan standart evaluasi

Pengertian, penyebab, tanda dan gejala, perawatan TB Paru.

a. Fokus intervensi

1) Kurang pengetahuan tentang aturan tindakan dan pencegahan

Tuberkulosis Paru

a) Afektif / pengetahuan

1. Berikan infofmasi tentang pengertian, gejala-gejala,

tindakan dan pencegahan yang perlu diketahui dan

dilakukan secara mandiri oleh anggota keluarga penderita

Tuberkulosis Paru

2. Jelaskan tentang jenis, dosis, dan jangka waktu pengobatan

Tuberkulosis Paru

Page 27: BAB II TINJAUAN TEORI A. Konsep Keluarga 1. Definisi Keluargadigilib.unimus.ac.id/files/disk1/126/jtptunimus-gdl-nurarifahg... · keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal

33

3. Jelaskan tentang efek samping obat yang diminum seperti

Rifampisin yang menimbulkan gatal-gatal, kemerahan pada

kulit, tidak nafsu makan, mual, warna kemerahan pada urine

4. Jelaskan tentang lamanya pengobatan agar penderita tidak

merasa cemas

b) Kognitf / sikap

1. Anjurkan keluarga untik selalu terlibat dalam perawatan

secara mandiri pada penderita, terutama sebagai pengawas

minum obat agar penderita tidak putus obat

2. Anjurkan penderita agar teratur berobat dan meminum obat

yang diberikan agar mempercepat penyembuhan

3. Anjurkan agar tidak merokok dan meminum alkohol

c) Psikomotor / ketrampilan

1. Ajarkan kepada klien dan keluara cara menyimpan obat

dengan benar

2. Rujuk klien kepelayanan kesehatan (puskesmas)

2) Bersihan jalan nafas tidak efektif

Page 28: BAB II TINJAUAN TEORI A. Konsep Keluarga 1. Definisi Keluargadigilib.unimus.ac.id/files/disk1/126/jtptunimus-gdl-nurarifahg... · keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal

34

a) Afektif / pengetahuan

1. Berikan pendidikan kesehatan kepada keluarga klien

tentang pengertian TB Paru

2. Berikan pendidikan kesehatan kepada keluarga klien

tentang cara penularan TB Paru

3. Kaji klien dan keluarga tentang kebiasaan merokok

4. Berikan pendidikan kesehatan tentang bahaya merokok

b) Kognitif / sikap

1. Berikan informasi kepada klien dan keluarga tentang

adanya resiko penularan pada penderita TB Paru

2. Berikan informasi kepada klien dan keluarga tentang

manfaat pengobatan TB Paru

3. Anjurkan keluarga untuk memanfaatkan pelayanan

kesehatan

c) Psikomotor / ketrampilan

1. Ajarkan klien dan keluarga cara batuk efektif

2. Motivasi klien dan keluarga untuk mempratekkan batuk

efektif dengan benar

Page 29: BAB II TINJAUAN TEORI A. Konsep Keluarga 1. Definisi Keluargadigilib.unimus.ac.id/files/disk1/126/jtptunimus-gdl-nurarifahg... · keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal

35

3. Ajarkan pada keluarga cara membuat sputum dengan

menggunakan larutan desinfektan

3) Perubaha nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

a. Afektif / pengetahuan

1. Berikan pendidikan kesehatan kepada keluarga klien

tentang pengertian pentingnya gizi bagi penderita TB Paru

2. Berikan pendidikan kesehatan kepada keluarga klien

tentang diit yang benar bagi penderita TB Paru

b. Kognitf / sikap

1. Berikan informasi pada klien dan keluarga tentang adanya

resiko nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada penderita

TB Paru

2. Demonstrasikan cara diit yang benar bagi klien dan

keluarga

c. Psikomotor /

ketrampilan

1. Motivasi keluarga untuk mendemonstrasikan kembalicara

diit yang benar bagi penderita TB Paru

2. Motivasi klien untuk melakukan cara diit yang benar bagi

penderita TB Paru

Page 30: BAB II TINJAUAN TEORI A. Konsep Keluarga 1. Definisi Keluargadigilib.unimus.ac.id/files/disk1/126/jtptunimus-gdl-nurarifahg... · keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal

36

4) Kerusakan pemeliharaan rumah

a) Afektif / pengetahuan

1. Berikan pendidikan kesehatan pada klien dan keluarga

tentang faktor pendukung terjadinya TB Paru

2. Berikan pendidikan kesehatan pada klien dan keluarga

tentang cara penularan TB Paru

b) Kognitf / sikap

1. Ajarkan klien dan keluarga cara membuang sputum dengan

benar

2. Motivasi keluarga dan klien untuk dapat memodifikasi

lingkungan rumah

3. Motivasi keluarga dalam memperhatikan kondisi rumah

guna merawat anggota keluarga yang sakit

c) Psikomotor / ketrampilan

1. Anjurkan kepada keluarga untuk membuka jendela setiap

hari

2. Motivasi keluarga dalam pembuatan genting kaca untuk

penyinaran ruangan

Page 31: BAB II TINJAUAN TEORI A. Konsep Keluarga 1. Definisi Keluargadigilib.unimus.ac.id/files/disk1/126/jtptunimus-gdl-nurarifahg... · keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal

37

3. Motivasi keluarga dalam pengaturan perabot rumah dengan

benar