bab ii tinjauan pustakarepository.poltekkesbdg.info/files/original/c357ad6f0cffd3a75ca44be… ·...

22
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Persalinan 1. Pengertian Persalinan adalah dimulai/ inpartu sejak uterus berkontraksi dan menyebabkan perubahan pada serviks yang membuka dan menipis serta berakhir dengan lahirnya bayi beserta plasenta secara lengkap (Fauziah, 2015). Persalinan adalah proses dimana bayi, plasenta dan selaput ketuban keluar dari uterus ibu. Persalinan dianggap normal jika proses terjadinya pada usia kehamilan yang cukup bulan (setelah 37 minggu) tanpa disertai adanya penyulit (Johariyah, 2012). Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup dari dalam uterus ke dunia luar. Persalinan mencakup proses fisiologis yang memungkinkan serangkaian perubahan yang besar pada ibu untuk dapat melahirkan janinnya melalui jalan lahir. Persalinan dan kelahiran normal merupakan proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu maupun janin (Jannah, 2018).

Upload: others

Post on 18-Oct-2020

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.poltekkesbdg.info/files/original/c357ad6f0cffd3a75ca44be… · Tanda-tanda Melahirkan Berikut tanda-tanda melahirkan menurut Joyce (2014) antara

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Persalinan

1. Pengertian

Persalinan adalah dimulai/ inpartu sejak uterus berkontraksi

dan menyebabkan perubahan pada serviks yang membuka dan

menipis serta berakhir dengan lahirnya bayi beserta plasenta secara

lengkap (Fauziah, 2015).

Persalinan adalah proses dimana bayi, plasenta dan selaput

ketuban keluar dari uterus ibu. Persalinan dianggap normal jika

proses terjadinya pada usia kehamilan yang cukup bulan (setelah 37

minggu) tanpa disertai adanya penyulit (Johariyah, 2012).

Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi yang

dapat hidup dari dalam uterus ke dunia luar. Persalinan mencakup

proses fisiologis yang memungkinkan serangkaian perubahan yang

besar pada ibu untuk dapat melahirkan janinnya melalui jalan lahir.

Persalinan dan kelahiran normal merupakan proses pengeluaran

janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir

spontan dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung dalam

18 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu maupun janin (Jannah,

2018).

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.poltekkesbdg.info/files/original/c357ad6f0cffd3a75ca44be… · Tanda-tanda Melahirkan Berikut tanda-tanda melahirkan menurut Joyce (2014) antara

7

2. Sebab-sebab terjadinya Melahirkan

Ada beberapa sebab-sebab terjadinya persalinan menurut Johariyah

(2012), yaitu:

1) Penurunan kadar progesteron

Progesteron menimbulkan relaksasi otot-otot rahim,

sebaliknya estrogen meningkat kontraksi otot rahim. Selama

kehamilan terdapat keseimbangan antara kadar progesteron

dan estrogen di dalam darah, tetapi pada akhir kehamilan

kadar progesteron menurun sehingga timbulah his.

2) Teori oksitoksin

Pada akhir kehamilan kadar oksitoksin bertambah.

Oleh karena itu timbul kontraksi otot-otot rahim.

3) Peregangan otot-otot

Dengan majunya kehamilan, maka makin

terengganglah otot-otot rahim sehingga timbulah kontraksi

untuk mengeluarkan janin.

4) Pengaruh janin

Hipofise dan kadar suprarenal janin rupanya

memegang peranan penting, oleh karena yaitu pada

ancephalus kelahiran sering lebih lama.

5) Teori prostaglandin

kadar prostaglandin cenderung meningkat ini terjadi

mulai kehamilan usia 15 minggu hingga aterm lebih-lebih

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.poltekkesbdg.info/files/original/c357ad6f0cffd3a75ca44be… · Tanda-tanda Melahirkan Berikut tanda-tanda melahirkan menurut Joyce (2014) antara

8

saat partus berlangsung, plasenta yang mulai menjadi tua

seiring dengan tuanya usia kehamilan. Keadaan uterus yang

terus membesar dan menegang mengakibatkan terjadiya

iskemik otot-otot uterus. Hal ini juga yang diduga menjadi

penyebab terjadinya gangguan sirkulasi utero-plasenter

sehingga plasenta mengalami degenerasi.

3. Tanda-tanda Melahirkan

Berikut tanda-tanda melahirkan menurut Joyce (2014) antara lain:

1) Sakit punggung, sakit punggung yang mereda disebabkan

oleh relaksasi otot panggul. Jika janin diposisikan pada letak

posterior, sakit punggung akan lebih intens.

2) Kemajuan kontraksi mulai dari kontraksi Braxton-Hicks

(persalinan palsu berselang tidak teratur yang tidak berubah

dalam frekuensi atau durasi atau tingkat ketidaknyamanan

jika tidak beraktivitas; terjadi di area abdominal, tidak

terjadi pembukaan dan penipisan servik) hingga ke

persalinan sebenarnya (kontraksi teratur dengan frekuensi

dan intensitas meningkat dan durasi dari punggung ke

bagian perut, terjadi kemajuan pelebaran dan penipisan

servik).

3) Peringanan: Turunnya kepala janin ke panggul ibu sekitar 2

minggu sebelum permulaan kelahiran. Sering dibarengi

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.poltekkesbdg.info/files/original/c357ad6f0cffd3a75ca44be… · Tanda-tanda Melahirkan Berikut tanda-tanda melahirkan menurut Joyce (2014) antara

9

dengan sering buang air kecil karena tekananan pada

kandung kemih.

4) Perubahan servik: Pematangan terjadi dengan pelembutan

servik untuk mengizinkan peregangan dan penipisan.

5) Bloody Show/ keluaran lendir darah dari vagina:

Pengeliuaran air lendir vagina yang berwarna merah-

kecokelatan karena pelepasan lendir saat pembukaan servik.

6) Pecahnya ketuban mengeluarkan 500 sampai 1200 cc cairan

kuning, jernih tanpa bau busuk, dipastikan dengan kertas

nitrazine yang berubah menjadi biru mengindikasikan

alkanitas air ketuban (bukan urin asam).

7) Turunnya berat badan 0,5 sampai 1,4 kg.

8) Perubahan Gastrointestinal (GI) (ketidakmampuan

mencerna, diare, mual, dan muntah).

9) Gelombang energi tinggi tiba-tiba.

4. Klasifikasi Melahirkan

Partus matur atau aterm adalah partus dengan kehamilan 37-

40 minggu, janin matur, berat janin diatas 2500 gram, partus

premature adalah hasil konsepsi yang dapat hidup tetapi belum

aterm/cukup bulan, berat janin 1000-2500 gram atau umur

kehamilan 28-36 minggu. Partus post matur/serotinus adalah partus

terjadi dua minggu atau lebih dari waktu yang telah diperkirakan

atau taksiran partus (Fauziah, 2015).

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.poltekkesbdg.info/files/original/c357ad6f0cffd3a75ca44be… · Tanda-tanda Melahirkan Berikut tanda-tanda melahirkan menurut Joyce (2014) antara

10

5. Jenis-jenis Persalinan

Ada beberapa jenis persalinan menurut Fauziah, (2015)

diantaranya:

1) Persalinan Spontan : persalinan berlangsung dengan

kekuatan sendiri dan melalui jalan lahir.

2) Persalinan Buatan : persalinan dengan tenaga dari luar degan

ekstraksi forceps, ekstraksi vakum dan section sesaria.

3) Persalinan Anjuran : persalinan tidak dimulai dengan

sendirinya tetapi baru berlangsung setelah pemecahan

ketuban, pemberian pitocin aprostaglandin.

6. Adaptasi Fisiologis pada Wanita Melahirkan

Menurut Sulistyowati (2010), perubahan adaptasi fisik yang juga

dapat mempengaruhi keadaan psikologis ibu, yaitu:

1) Sistem kardiovaskuler. Tekanan darah bervariasi, mungkin

lebih rendah pada respon pemberian analgesi atau anastesi.

Perubahan volume darah terjadi karena kekurangan darah

sekitar 300-400 ml selama melahirkan.

2) Sistem gastrointestinal. Defekasi secara normal lambat

dalam minggu pertama karena adanya perubahan mobilitas

usus, kehilangan cairan dan adanya gangguan rasa nyaman

pada daerah perineum.

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.poltekkesbdg.info/files/original/c357ad6f0cffd3a75ca44be… · Tanda-tanda Melahirkan Berikut tanda-tanda melahirkan menurut Joyce (2014) antara

11

3) Suhu tubuh. Setelah melahirkan suhu menjadi 37,30C tetapi

tidak melebihi 380C. Setelah 12 jam pasca partum umumnya

suhu tubuh kembali normal.

4) Sistem perkemihan. Pada 24 jam pertama buang air kecil

kadang sulit, kemungkinan terdapat spasme springter dan

edema leher buli-buli, urin dalam jumlah besar akan

dihasilkan dalam waktu 12-36 jam post partum.

5) Sistem integumen. Kloasma yang muncul pada masa hamil

menghilang saat kehamilan terakhir, sedangkan

hiperpigmentasi pada aeorola mamae dan linea nigra tidak

menghilang.

6) Berat Badan. Pasca melahirkan berat badan menurun 4 – 5

kg tergantung dari berat badan janin.

7) Perineum. Setelah melahirkan perineum menjadi kendur

karena sebelumnya teregang dari tekenan kepala bayi yang

bergerak maju.

8) Perubahan pada Vagina. Selama tiga minggu vagina akan

kembali seperti sebelum hamil dan rugae dalam vagina

berangsur-angsur muncul kembali.

9) Proses Involusi Vagina. Uterus mengecil dengan cepat

sehingga pada hari kesepuluh tidak teraba lagi dari luar.

Seminggu sesudah plasenta lahir rahim 500 gram, dan dua

minggu post partum mencapai 50 – 60 gram.

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.poltekkesbdg.info/files/original/c357ad6f0cffd3a75ca44be… · Tanda-tanda Melahirkan Berikut tanda-tanda melahirkan menurut Joyce (2014) antara

12

7. Adaptasi Psikologi pada Wanita Melahirkan

Menurut Sulistyowati (2010), yaitu:

Psikis ibu bersalin sangat berpengaruh dari dukungan suami

dan anggota keluarga yang lain untuk mendampingi ibu selama

bersalin dan kelahiran. Anjurkan mereka berperan aktif dalam

mendukung dan mendampingi langkah-langkah yag mungkin akan

sangat membantu kenyamanan ibu, hargai keinginan ibu untuk

didampingi.

Seiring dengan perubahan fisiologis yang cepat dan luas

yang dialami oleh wanita setelah melahirkan maka akan terjadi pula

perubahan emosional (psikologis) dengan membentuk suatu

adaptasi yang cukup kompleks bagi ibu. Meskipun ayah dan anggota

keluarga lainnya tidak mengalami perubahan tersebut, mereka juga

harus menyesuaikan secara psikologis terhadap kehadiran bayi baru

lahir. Kesejahteraan psikologis ibu itu sendiri tergantung pada besar

kecilnya kebahagiaan pasangan (suami) dan anggota keluarga

lainnya dalam menanggapi kelahiran bayi baru.

Respon ayah pada masa sesudah ibu melahirkan tergantung

keterlibatannya selama proses persalinan, biasanya ayah akan

merasa lelah, ingin selalu dekat dengan istri dan anaknya, tetapi

kadang-kadang terbentur dengan peraturan rumah sakit. Kehadiran

bayi baru lahir dalam keluarga menimbulkan perubahan peran dan

hubungan dalam keluarga tersebut.

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.poltekkesbdg.info/files/original/c357ad6f0cffd3a75ca44be… · Tanda-tanda Melahirkan Berikut tanda-tanda melahirkan menurut Joyce (2014) antara

13

Selain itu terdapat teori adaptasi psikologi menurut Marcer

dalam Sulistyowati (2010), teori ini lebih menekankan pada stress

antepartum (sebelum melahirkan) dalam pencapaian peran ibu,

Marcer dalam Sulistyowati (2010) membagi teorinya

menjadi dua pokok bahasan, yaitu:

1) Efek Stress Anterpartum

Stress anterpartum adalah komplikasi dari resiko

kehamilan dan pengalaman negatif dari hidup seorang

wanita. Sehingga dukungan selama kehamilan sangat

diperlukan untuk mengurangi rasa ketidakpercayaan

seorang calon ibu. Penelitian Marcer menunjukkan ada

enam faktor yang berhubungan dengan status kesehatan

ibu, yaitu hubungan interpersonal, peran keluarga, stress

anterpartum, dukungan sosial, rasa percaya diri,

penguasaan rasa takut, ragu dan depresi.

2) Pencapaian Peran Ibu

Peran ibu dapat dicapai bila ibu menjadi dekat dengan

bayinya termasuk mengekspresikan kepuasan dan

penghargaan peran,

lebih lanjut Marcer menyebutkan tentang stress

anterpartum terhadap fungsi keluarga, baik yang

positif manupun yang negatif. Bila fungsi

keluarganya positif maka ibu hamil dapat mengatasi

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.poltekkesbdg.info/files/original/c357ad6f0cffd3a75ca44be… · Tanda-tanda Melahirkan Berikut tanda-tanda melahirkan menurut Joyce (2014) antara

14

stress anterpartum, stress anterpartum karena resiko

kehamilan dapat mempengaruhi persepsi kesehatan,

dengan dukungan keluarga dan petugas kesehatan

maka ibu dapat mengurangi atau mengatasi stress

anterpartum.

Setelah ibu melewati masa kehamilan, selanjutnya ibu akan

menjalani proses melahirkan. Disini ibu mulai mengalami transisi

peran menjadi seorang ibu, terutama ibu yang mengalami proses

kelahiran pertama sekali. Empat tahapan dalam melaksanakan peran

ibu menurut Marcer adalah (Sulistyowati, 2009):

1) Anticipatory

Saat sebelum wanita menjadi ibu, dimana wanita

mulai melakukan penyesuaian sosial dan psikologis

dengan mempelajari segala sesuatu yang dibutuhkan

menjadi seorang ibu.

2) Formal

Wanita memasuki peran ibu yang sebenarnya,

bimbingan peran dibutuhkan sesuai dengan kondisi

sistem sosial.

3) Informal

Dimana wanita telah mampu menemukan jalan yang

unik dalam melaksanakan perannya.

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.poltekkesbdg.info/files/original/c357ad6f0cffd3a75ca44be… · Tanda-tanda Melahirkan Berikut tanda-tanda melahirkan menurut Joyce (2014) antara

15

4) Personal

Merupakan peran terakhir, dimana wanita telah

mahir melakukan perawatan diri dan bayinya

8. Kebutuhan Psikologis Ibu Selama Masa Persalinan

Proses persalinan pada dasarnya merupakan suatu hal

fisiologis yang dialami oleh setiap ibu bersalin, sekaligus

merupakan suatu hal yang menakjubkan bagi ibu dan keluarga.

Namun, rasa khawatir, takut maupun cemas akan muncul pada saat

memasuki proses persalinan. Perasaan takut dapat meningkatkan

respon fisiologis dan psikologis, seperti : nyeri, otot-otot menjadi

tegang dan ibu menjadi cepat lelah, yang pada akhirnya akan

menghambat proses persalinan (Fitriana dkk, 2018).

Keadaan emosional ibu selama kehamilan juga dapat

mempengaruhi proses kelahiran. Seorang ibu yang tertekan secara

emosional dapat mengalami kontraksi yang tidak teratur sehingga

menyebabkan proses kelahiran yang sulit (Juniarti dalam

Primashnia, 2013).

Orang pendukung sangat penting bagi wanita bersalin, orang

pendukung dapat terdiri atas ayah bayi, anggota keluarga, atau

teman dekat. Hal tersebut dapat memenuhi sebagai kebutuhan

emosional atau psikososial (Reeder dkk, 2011).

Kebutuhan psikologis ibu selama persalinan menurut Lesser

dan Kenne dalam Fitriana (2018) meliputi:

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.poltekkesbdg.info/files/original/c357ad6f0cffd3a75ca44be… · Tanda-tanda Melahirkan Berikut tanda-tanda melahirkan menurut Joyce (2014) antara

16

1. Kehadiran seorang pendamping secara terus menerus

2. Penerimaan atas sikap dan perilakunya

3. Informasi dan kepastian tentang hasil persalinan aman

B. Konsep Pendampingan Suami

1. Pendampingan Suami

a. Pengertian

Pendampingan suami adalah bentuk dukungan yang

diberikan suami terhadap istri, suatu bentuk dukungan di mana

suami dapat memberikan bantuan secara psikologis baik berupa

motivasi, perhatian dan penerimaan. Dukungan suami merupakan

hubungan bersifat menolong yang mempunyai nilai khusus bagi istri

sebagai tanda adanya ikatan-ikatan yang bersifat positif (Goldberger

& Breznis dalam Diani 2013).

Pendampingan adalah dimana Suami bertanggung jawab

untuk mempersiapkan kekuatan mental istri untuk melahirkan

karena saat-saat itu adalah perjuangan hidup dan mati istri bagi

keluarganya. Suami bisa ikut hadir saat proses persalinan,

kehadiran suami ini walau sekedar menemani, memegang

tangan istri, dan membisikkan kata-kata menghibur pada istri

akan memberikan dorongan kekuatan mental ekstra bagi istri

(Enkin dalam Nikmah, 2018)

Kehadiran seseorang yang penting dan dapat dipercaya

seperti suami atau anggota keluarga lain sangat dibutuhkan oleh

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.poltekkesbdg.info/files/original/c357ad6f0cffd3a75ca44be… · Tanda-tanda Melahirkan Berikut tanda-tanda melahirkan menurut Joyce (2014) antara

17

pasien yang akan menjalani proses bersalin (Sulistyowati, 2010).

Dukungan suami dan pemberian perhatian akan membantu

isteri dalam mendapat kepercayaan diri dan harga diri sebagai

seorang isteri. Dengan perhatian suami membuat istri merasa lebih

yakin, bahwa ia tidak saja tepat menjadi isteri, tapi isteri juga akan

bahagia menjadi (calon) ibu bagi anak yang dikandungnya (Adhim

dalam Fitri 2014).

b. Bentuk- bentuk Pendampingan suami

Bentuk-bentuk pendampingan suami pada saat proses

bersalin menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut:

Pendampingan suami saat persalinan mempunyai peranan

penting bagi ibu karena dapat mempengaruhi psikologis ibu.

Kondisi psikologis yang nyaman, rileks dan tenang dapat terbentuk

melalui dukungan kasih sayang keluarga. Bentuk dukungan bisa

berupa support mental, berbagi pengalaman saat menjalani proses

persalinan, atau hal-hal positif lain, sehingga berpengaruh pada

kekuatan ibu saat melahirkan bayinya (Lailia, 2014)

Dukungan sosial terutama dari suami merupakan faktor

utama yang berpengaruh terhadap terjadinya kecemasan pada ibu

hamil dalam menghadapi masa kehamilan sampai persalinan.

Beberapa bentuk dukungan suami yang sangat dibutuhkan oleh ibu

hamil antara lain, pelayanan yang baik, menyediakan transportasi

atau dana untuk biaya konsultasi, dan menemani berkonsultasi ke

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.poltekkesbdg.info/files/original/c357ad6f0cffd3a75ca44be… · Tanda-tanda Melahirkan Berikut tanda-tanda melahirkan menurut Joyce (2014) antara

18

teanaga kesehatan sehingga suami dapat mengenali tanda-tanda

komplikasi kehamilan dan juga kebutuhan ibu hamil (Diani, 2013).

Dukungan suami dalam proses persalinan tersebut dapat

meliputi dukungan emosional, dukungan informasional, dukungan

penilaian dan dukungan instrumental yang dapat membuat ibu hamil

merasa lebih tenang, aman dan siap menghadapi proses persalinan

(Fitri, 2014)

Kenyamanan dan dukungan pada ibu selama proses

persalinan sangat penting. Perawat dapat mendorong

pendamping untuk membantu ibu seperti yang dibutuhkan

dengan teknik distraksi, es untuk mulut kering dan ukuran lain

yang menyediakan kenyamanan fisik seperti effleurage atau

gosokan punggung (Joyce, 2014).

c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pendampingan Suami

Menurut Sears (2011) ada beberapa faktor yang mempengaruhi

pendampingan suami.

1) Keintiman

Dukungan sosial lebih banyak didapat dari keintiman dari

pada aspek-aspek lain dalam interaksi sosial, semakin intim

seseorang maka dukungan yang diperoleh akan semakin

besar.

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.poltekkesbdg.info/files/original/c357ad6f0cffd3a75ca44be… · Tanda-tanda Melahirkan Berikut tanda-tanda melahirkan menurut Joyce (2014) antara

19

2) Harga Diri

Individu dengan harga diri memandang bantuan dari

orang lain merupakan suatu bentuk penurunan harga diri

karena dengan menerima bantuan orang lain diartikan bahwa

individu yang bersangkutan tidak mampu lagi dalam

berusaha.

3) Keterampilan Sosial

Individu dengan pergaulan yang luas akan memiliki

ketrampilan sosial yang tinggi, sehingga akan memiliki

jaringan sosial yang luas pula. Sedangkan,individu yang

memiliki jaringan individu yang kurang luas memiliki

keterampilan sosial yang rendah.

d. Aspek-Aspek Pendampingan Suami

Kuntjoro dalam Fauziah (2015) membagi dukungan

social sebagai aspek pendampingan suami ke dalam empat

aspek, yaitu:

1) Perhatian emosional, yang mencakup kasih sayang,

kenyamanan, dan kepercayaan pada orang lain. Yang

semua itu memberikan kontribusi terhadap keyakinan

bahwa seseorang merasa dicintai dan diperhatikan.

2) Bantuan instrumental meliputi bantuan langsung, berupa

barang atau jasa.

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.poltekkesbdg.info/files/original/c357ad6f0cffd3a75ca44be… · Tanda-tanda Melahirkan Berikut tanda-tanda melahirkan menurut Joyce (2014) antara

20

3) Bantuan informasi mencakup fakta-fakta atau nasehat yang

dapat membantu seorang dalam menghadapi masalah.

4) Dukungan penilaian meliputi timbal balik, maupun

persetujuan atas tindakan dan gagasan seseorang.

C. Konsep Kecemasan

a. Pengertian

Kecemasan merupakan suatu perasaan was-was seakan

sesuatu yang buruk akan terjadi dan merasa tidak nyaman seakan

ada ancaman. Seorang ibu mungkin merasakan takut akan rasa sakit

dan bahaya fisik yang akan timbul pada waktu persalinan (Keliat

dkk, 2011)

Kecemasan merupakan respon individu terhadap suatu

keadaan yang tidak menyenangkan dan dialami oleh semua makhluk

hidup dalam kehidupan sehari-hari. Kecemasan merupakan

pengalaman subjektif dari individu dan tidak dapat diobservasi

secara langsung serta merupakan suatu keadaan emosi tanpa objek

yang spesifik dan dapat diidentifikasi serta dapat dijelaksan olejh

individu. Rasa takut terbentuk dari proses kognitif yang melibatkkan

penilaian intelektual terhadap stimulus yang mengancam. Ketakutan

disebabkan oleh hal yang bersifat fisik dan psikologis (Suliswati

2012)

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.poltekkesbdg.info/files/original/c357ad6f0cffd3a75ca44be… · Tanda-tanda Melahirkan Berikut tanda-tanda melahirkan menurut Joyce (2014) antara

21

Ansietas atau cemas merupakan pengalaman individu yang

bersifat subjektif, yang sering bermanifestasi sebagai perilaku yang

disfungsional yang diartikan sebagai perasaan “kesulitan” dan

kesusahan terhadap kejadian yang tidak diketahui dengan pasti

(Varcacolis dalam Donsu, 2017)

Ibu hamil yang mengalami kecemasan selama kehamilan

akan meningkatkan resiko ketidakseimbangan emosional ibu setelah

melahirkan. Kecemasan selama kehamilan terkait dengan depresi

postpartum dan juga lemahnya ikatan (bonding) dengan bayi. Cemas

selama kehamilan juga meningkatkan resiko keterlambatan

perkembangan motorik dan mental janin, serta dapat menyebabkan

colic pada bayi baru lahir (Bakshi dalam Handayani, 2015).

b. Rentang Respon Kecemasan

Skema 2.1 Rentang Respon Kecemasan

(Dalami dkk, 2009)

Respon adaptif Respon maladtif

Antisipasi Ringan Sedang Berat Panik

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.poltekkesbdg.info/files/original/c357ad6f0cffd3a75ca44be… · Tanda-tanda Melahirkan Berikut tanda-tanda melahirkan menurut Joyce (2014) antara

22

c. Faktor-faktor yang menyebabkan Kecemasan

Menurut Mansur (2011) terdapat beberapa faktor yang

menyebabkan kecemasan pada ibu saat bersalin, yaitu :

1) Nyeri

Nyeri pada persalinan kala I adalah perasaan sakit dan tidak

nyaman yang dialami ibu sejak awal mulainya persalinan

sampai servik berdilatasi maksimal (10 cm)

2) Keadaan fisik

Penyakit yang menyertai ibu dalam kehamilan adalah salah

satu faktor yang menyebabkan kecemasan. Seorang ibu yang

hamil dengan suatu penyakit yang menyertai kehamilannya,

maka ibu tersebut akan lebih merasa cemas lagi karena

kehanilan dan persalinan meskipun dianggap fisiologis, tetapi

tetap beresiko terjadi hal-hal patologis.

3) Riwayat pemeriksaan kehamilan

Dalam setiap kunjungan pemeriksaan kehamilan ke petugas

kesehatan, selain pemeriksaan fisik, ibu akan mendapat

informasi/pendidikan kesehatan tentang perawatan kehamilan

yang baik, persiapan menjelang kelahiran baik fisik maupun

psikis, serta informasi mengenani persalinan yang akan

dihadapi nanti.

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.poltekkesbdg.info/files/original/c357ad6f0cffd3a75ca44be… · Tanda-tanda Melahirkan Berikut tanda-tanda melahirkan menurut Joyce (2014) antara

23

4) Pengetahuan

Pengetahuan yang rendah mengakibatkan seseorang mudah

mengalami kecemasan. Kecemasan dapat terjadi pada ibu

dengan pengetahuan yang rendah mengenai proses

persalinan, serta hal-hal yang akan dan harus dialami oleh ibu

sebagai dampak dari kemajuan persalinan.

5) Dukungan Lingkungan Sosial (Dukungan Suami)

Dukungan keluarga terutama suami saat ibu melahirkan

sangat dibutuhkan, seperti kehadiran keluarga/suami untuk

mendampingi istri menjelang saat melahirkan atau suami

menyentuh tangan istri dengan penuh perasaan sehingga istri

akan merasa lebih tenang untuk menghadapi proses

persalinan.

6) Pendidikan

Seseorang yang mempunyai pendidikan yang tinggi akan

memberikan respon yang lebih rasional dibanding mereka

yang berpendidikan lebih rendah atau yang tidak mempunyai

pendidikan. kecemasan adalah respon yang dapat dipelajari.

Dengan demikian, pendidikan yang rendah menjadi faktor

penunjang terjadinya kecemasan.

d. Tingkat kecemasan

Menurut Hawari (2011) kecemasan atau ansietas terdapat beberapa

tingkatan sebagai berikut:

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.poltekkesbdg.info/files/original/c357ad6f0cffd3a75ca44be… · Tanda-tanda Melahirkan Berikut tanda-tanda melahirkan menurut Joyce (2014) antara

24

1) Ansietas ringan berhubungan dengan ketegangan kehidupan

sehari-hari, ansietas ini menyebabkan individu menjadi

waspada dan meningkatkan lapang persepsinya. Ansietas

dapat memotivasi belajar dan menghasilkan pertumbuhan

kreativitas.

2) Ansietas sedang memungkinkan individu untuk berfokus

pada hal yang penting dan mengesampingkan yang lain.

Ansietas ini mempersempit lapang persepsi individu. Dengan

demikian, individu mengalami tidak perhatian yang selektif

namun dapat berfokus pada lebih banyak area jika diarahkan

untuk melakukannya.

3) Ansietas berat sangat mengurangi lapang persepsi individu.

Individu cenderung berfokus pada sesuatu yang rinci dan

spesifik serta tidak berfikir tentang hal lain. Semua perilaku

ditukan untuk mengurangi ketegangan. Individu tersebut

memerlukan banyak arahan untuk berfokus pada area lain.

4) Tingkat panik berhubungan dengan terperangah, ketakutan

dan teror. Hal yang rinci terpecah dari proporsinya. Karena

mengalami kehilangan kendali, individu yang mengalami

panik tidak mampu melakukan sesuatu walaupun dengan

arahan. Panik mencakup disorganisasi kepribadian dan

menimbulkan peningkatan aktivitas motorik, menurunnya

kemampuan untuk berhubungan dengan orang lain, persepsi

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.poltekkesbdg.info/files/original/c357ad6f0cffd3a75ca44be… · Tanda-tanda Melahirkan Berikut tanda-tanda melahirkan menurut Joyce (2014) antara

25

yang menyimpang, dankehilangan pemikiran yang rasional.

Tingkat ansietas ini tidak sejalan dengan kehidupan, jika

berlangsung terus dalam waktu lama, dapat terjadi kelelahan

dan kematian.

e. Gejala klinis kecemasan

Keluhan-keluhan yang kerap dikemukakan oleh orang yang

mengalami gangguan kecemasan antara lain sebagai berikut:

1) Khawatir, firasat buruk, takut akan pikirannya sendiri,

mudah tersinggung.

2) Merasa tegang, tidak tenang, gelisah mudah terkejut.

3) Takut sendirian, takut keramaian, dan banyak orang.

4) Gangguan pola tidur, mimpi-mimpi yang menegangkan.

5) Gangguan konsentrasi dan daya ingat.

6) Keluhan-keluhan somatik, misalnya rasa sakit pada otot dan

tulang, pendengaran bendenging, berdebar-debar, sesak

nafas, gangguan pencernaan, gangguan perkemihan, sakit

kepala dan lain sebagainya (Hawari, 2011)

f. Alat ukur kecemasan

Untuk mengetahui sejauh mana derajat kecemasan seseorang

apakah ringan, sedang, berat sekali orang menggunakan alat ukur

(instrument) yang dikenal dengan nama Hamilton Rating Scale For

Anxiety (HRS-A).

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.poltekkesbdg.info/files/original/c357ad6f0cffd3a75ca44be… · Tanda-tanda Melahirkan Berikut tanda-tanda melahirkan menurut Joyce (2014) antara

26

Skala HRS-A pertama kali digunakan pada tahun 1959, yang

diperkenakan oleh Max Hamilton dan sekarang telah menjadi

standar dalam pengukuran kecemasan terutama pada penelitian trial

clinic yaitu 0,93 dan 0,97. Kondisi ini akan menunjukkan bahwa

pengkuran kecemasan dengan menggunakan skala HRS-A akan

diperoleh hasil yang valid dan reliabel.

Alat ukur ini telah dimodifikasi dibagian pertanyaan yang

lebih spesifik lagi untuk tingkat kecemasan ibu melahirkan dan

terdiri dari 14 kelompok gejala masing-masing kelompok dirinci

lagi dengan gejala-gejala yang lebih spesifik. Masing-masing

kelompok gejala diberi penilaian angka (skor) antara 0-4 yang

artinya adalah :

0 = 0% tidak ada gejala sama sekali

1 = 1%-25% satu dari gejala yang ada

2 = 26%-50% sedang/seapruh dari gejala yang ada

3 = 51%-75% berat/lebih dari setengah gejala yang ada

4 = 76%-100% sangat berat semua gejala ada

Selanjutnya masing-masing nilai angka kelompok gejala

tersebut dijumlahkan dan dari hasil penjumlahan tersebut dapat

diketahui derajat kecemasan seseorang dengan menggunakan

pengukuran tingkat kecemasan HARS (Hidayat, 2013), yaitu:

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.poltekkesbdg.info/files/original/c357ad6f0cffd3a75ca44be… · Tanda-tanda Melahirkan Berikut tanda-tanda melahirkan menurut Joyce (2014) antara

27

Total nilai (skor) :

Kurang dari 14 = tidak ada kecemasan

14-20 = kecemasan ringan

21-27 = kecemasan sedang

28-41 = kecemasan berat

42-56 = kecemasan berat sekali/panik.

D. Kerangka Teori

Skema 2.2

Kerangka Teori

E.

F.

G.

H.

Sumber : Modifikasi Mansur 2011; Dalami 2009

Faktor yang

Mempengaruhi

Kecemasan:

1. Umur

2. Pendidikan

3. Pekerjaan

4. Lingkungan

Tingkat Kecemasan pada

Ibu Melahirkan tanpa

didampingi Suami

a. Tidak ada

kecemasan

b. Kecemasan

ringan

c. Kecemasan

sedang

d. Kecemasan

berat

e. Kecemasan

berat sekali

(panik)