bab ii tinjauan pustaka pustaka a. landasan...

26
BAB II TINJAUAN PUSTAKA PUSTAKA A. LANDASAN TEORI 1. Pengertian Bank dan Fungsi Bank Bank merupakan lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana tersebut kemasyarakat serta memberikan jasa bank laimya (Kasmir 2003:11). Menurut Howard D. Crosse dan George H. Hempel dalam Stephen N. Goldfeld , 1990) “Bank adalah suatu organisasi yang mengabungkan usaha manusia dan sumber-sumber keuangan untuk melaksanakan fungsi bank dalam melayani kebutuhan masyarakat dan untuk memperolah keuntungan bagi pemilik bank.” Berdasarkan perubahan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang perbankan (Undang-Undang Rpublik Indonesia No. 10 Tahun 1998 Tanggal 10 November 1998) jenis perbankan terdiri dari dua jenis bank yaitu: 1. Bank Umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatanya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. 2. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah

Upload: phamdan

Post on 30-Jan-2018

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA PUSTAKA A. LANDASAN …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/115/jtptunimus-gdl-ruliadlani... · dan pembelian ulang dalam pemasaran jasa untuk menarik konsumen

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA PUSTAKA

A. LANDASAN TEORI

1. Pengertian Bank dan Fungsi Bank

Bank merupakan lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah

menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana

tersebut kemasyarakat serta memberikan jasa bank laimya (Kasmir

2003:11).

Menurut Howard D. Crosse dan George H. Hempel dalam Stephen

N. Goldfeld , 1990) “Bank adalah suatu organisasi yang mengabungkan

usaha manusia dan sumber-sumber keuangan untuk melaksanakan fungsi

bank dalam melayani kebutuhan masyarakat dan untuk memperolah

keuntungan bagi pemilik bank.”

Berdasarkan perubahan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992

tentang perbankan (Undang-Undang Rpublik Indonesia No. 10 Tahun

1998 Tanggal 10 November 1998) jenis perbankan terdiri dari dua jenis

bank yaitu:

1. Bank Umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara

konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam

kegiatanya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

2. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah bank yang melaksanakan

kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA PUSTAKA A. LANDASAN …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/115/jtptunimus-gdl-ruliadlani... · dan pembelian ulang dalam pemasaran jasa untuk menarik konsumen

11

yang dalam kegiatanya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas

pembayaran.

Sementara itu, berdasarkan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1968

selain dua jenis bank tersebut,ada Bank Sentral yang memiliki tugas untuk

mengatur peredaran uang, mengatur perbankan, menjaga stabilitas

peredaran mata uang, mengajukan pencetakan atau penambahan mata uang

rupiah dan lain sebagainya.bank sentral hanya ada satu sebagai pusat dari

seluruh bank yang ada di Indonesia.

Bank dilihat dari segi kepemilikanya (Kasmir 2000:26). Bank terdiri

dari:

1. Bank milik pemerintah adalah dimana akte pendirian maupun

modalnya dimiliki oleh pemerintah, sehingga seluruh keuntungan bank

ini dimiliki oleh pemerintah pula. Contoh bank milik pemerintah

antara lain BNI, BRI, dan BTN.

2. Bank milik swasta nasional adalah bank yang seluruh atau sebagian

besar modalnya dimiliki swasta serta akte pendirianya pun didirikan

oleh swasta begitu pula pembagian keuntunga diambil oleh swasta,

contohnya Bank Danamon, BCA, Bank bukopin, dan lain-lain.

3. Bank milik asing adalah merupakan cabang dari bank yang ada diluar

negeri baik milik swasta asing maupun pemerintah asing atau negara.

Contohnya City Bank, Standard Chartered Bank, dan lain-lain.

4. Bank milik Campuran merupakan bank yang kepemilikan sahamnya

dimiliki oleh pihak asing dan pihak swasta nasional. Dimana

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA PUSTAKA A. LANDASAN …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/115/jtptunimus-gdl-ruliadlani... · dan pembelian ulang dalam pemasaran jasa untuk menarik konsumen

12

kepemilikan sahamnya secara mayoritas dipegang oleh warga negara

Indonesia. Contohnya Inter Pasific Bank, Bank Finconesia.

Bank dilihat dari segi status bank (Kasmir 200:29) dibedakan

menjadi:

1. Bank Devisa merupakan bank yang dapat melakukan transaksi keluar

negeri atau yang berhubungan dengan mata uang asing secara

keseluruhan. Persyaratan untuk menjadi bank devisa ini ditentukan

oleh Bank Indonesia setelah memenuhi persyaratan yang ditetapkan.

2. Bank Non Devisa merupakan bank yang belum mempunyai ijin untuk

melaksanakan transaksi sebagai bank devisa, sehingga tidak dapat

melaksanakan transaksi seperti halnya bank devisa. Jadi bank non

devisa dalam melakukan transaksi masih dalam batas-batas negara.

Manurut Totok Budu Santoso dan Sigit Triandaru (2006). Bank

dilihat sebagai segi imbalan atau jasa penggunaan dana, baik simpan

maupun pinjam dapat dibedakan menjadi:

1. Bank konvensional, yaitu bank yang dalam aktivitasnya, baik

penghimpunan dana maupun dalam rangka penyaluran dananya,

memberikan dan mengenakan imbalan berupa bunga atau sejumlah

imbalan dalam persentase tertentu dari dana untuk suatu periode

tertentu. Persentase tertentu ini biasanya ditetapkan pertahun.

2. Bank syariah, yaitu bank yang dalam aktivitasnya, baik penghimpunan

dana maupun dalam rangka penyaluran dananya memberikan dan

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA PUSTAKA A. LANDASAN …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/115/jtptunimus-gdl-ruliadlani... · dan pembelian ulang dalam pemasaran jasa untuk menarik konsumen

13

mengenakan imbalan atau dasar prinsip syariah yaitu jual beli dan bagi

hasil.

Secara umum, fungsi utama bank adalah menghimpun dana dari

masyarakat luas dan menyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk

pinjaman atau kredit untuk berbagai tujuan. Fungsi bank secara lebih

spesifik (Y. Sri Susilo, Sigit Triandaru, A. Totok Budi Santoso,2000:p6)

yaitu bank sebagai:

a. Agent of Trust

Dasar kegiatan utama kegiatan perbankan adalah trust atau

kepercayaan, baik dalam hal menghimpun dana maupun penyaluran

dana. Masyarakat akan mau menitipkan dananya di bank apabila

dilandasi oleh unsur kepercayaan.

b. Agent of Development

Tugas bank sebagai penghimpun dana dan penyaluran dana sangat

diperlukan untuk kelancaran disektor riil. Kegiatan bank tersebut

memungkinkan masyarakat melakukan investasi, distribusi dan juga

konsumsi yang selalu berkaitan dengan penggunaan uang.

c. Agent of Service

Jasa-jasa yang ditawarkan oleh bank ini erat kaitanya dengan kegiatan

perekonomian secara umum. Jasa-jasa bank antara lain berupa jasa

pengiriman uang, jasa penitipan barang berharga, jasa pemberian

jaminan bank dan jasa penyelesaian tagihan.

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA PUSTAKA A. LANDASAN …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/115/jtptunimus-gdl-ruliadlani... · dan pembelian ulang dalam pemasaran jasa untuk menarik konsumen

14

2. Pengertian Tabungan

Pengertian tabungan berdasarkan perubahan Atas Undang-Undang

Nomor 7 Tahun 1992 tentang perbankan (Undang-Undang Republik

Indonesia No. 10 Tahun 1998) adalah simpanan yang penarikanya hanya

dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak

dapat di tarik dengan cek, bilyet giro, atau lainya yang dipersamakan

dengan itu.

Menurut Malayu S.P Hasibuan (2001:83) tabungan lainya adalah

semua tabungan pihak ketiga kepada bank yang administrasi

pembukuanya dilakukan dalam buku tabungan, menabung dan penarikan

tabungan dilakukan dengan slip tabungan dan slip penarikan yang telah

disediakan oleh bank.

3. Pemasaran dan Pemasaran Bank

Pemasaran merupakan ujung tombak bagi suatu perusahaan. Sukses

atau tidaknya sebuah perusahaan tergantung dari segi pemasaranya. Jika

pemasaran itu dapat menarik konsumen maka perusahan tersebut akan

mendapatkan profit (laba), dan begitu pula sebaliknya suatu perusahaan

akan merugi jika pemasaranya tidak berjalan denga baik.

Menurut Kotler (2001:9) daefinisi pemasaran adalah proses sosial

dan menejerial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa

yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan

dan mempertukarkan prodauk dengan pihak lain.

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA PUSTAKA A. LANDASAN …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/115/jtptunimus-gdl-ruliadlani... · dan pembelian ulang dalam pemasaran jasa untuk menarik konsumen

15

Kegiatan pemasaran tidak lepas dari menejemen pemasaran. Fokus

manajemen pemasaran adalah masalah pelanggan dan pesaing.

Perusahaan-perusahaan sukses adalah perusahaan yang berorientasi pada

dimensi-dimensi perusahaan, pesaing, dan pelanggan yang pada giliranya

akan menciptakan superior value dan performance value (Ferdinand,200)

Pemasaran bank adalah suatu proses perencanaan, pelaksanaan dan

pengendalian dari kegiatan menghimpun dana, menyalurkan dana, dan

jasa-jasa keuangan lainya dalam rangka memenuhi kebutuhan, keinginan

dan kepuasan nasabahnya (Kasmir,2004;169)

Menurut Kasmir (2000:171) Secara umum pemasaran bank adalah

untuk:

1. Memaksimumkan konsumsi atau memudahkan konsumsi, sehingga

dapat menarik nasabah untuk membeli produk yang ditawarkan bank

secara berulang-ulang.

2. Memaksimumkan kepuasan konsumen melalui berbagai pelayanaan

yang diinginkan nasabah.

3. Memaksimumkan pilihan (ragam produk), dalam arti bank

menyediakan beragam produk bank sehingga pelanggan memiliki

beragam pilihan pula.

4. Memaksimumkan mutu hidup dengan memberikan berbagai

kemudahan kepada nasabah dan menciptakan iklim yang efisien.

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA PUSTAKA A. LANDASAN …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/115/jtptunimus-gdl-ruliadlani... · dan pembelian ulang dalam pemasaran jasa untuk menarik konsumen

16

4. Pengertian Jasa dan Pemasaran Jasa

Jasa adalah suatu kegiatan yang memiliki beberapa unsur ketak

berwujudan yang berhubungan dengannya, melibatkan beberapa interaksi

dengan konsumen atau dangan properti dalam kepemilikanya, dan tidak

menghasilkan transfer kepemilikan (Payne 2008:8).

Sedangkan William J. Santon mengemukakan jasa adalah kegiatan

yang dapat didefinisikan secara tersendiri, pada hakekatnya bersifat tidak

teraba (intangible), yang merupakan pemenuhan kebutuhan dan tidak

harus terikat pada penjualan produk dan jasa. Dengan demikian jasa

merupakan produk yang dapat memuaskan keinginan dan kebutuhan

konsumen yang sifatnya tak berwujud.

Menurut Kasmir (2000;186) pemasaran jasa tidak hanya

membutuhkan 4P (Product, Promotion, Place, Price ) saja, tetapi para ahli

menambahkan 3 unsur lagi yaitu People, Process dan Costumer Service.

Maka strategi pemasaran yang diterpkan terdiri dari unsur-unsur:

1. Price

Suatu perusahaan harus menetapkan harga untuk pertama kali ketika

perusahaan tersebut menghasilkan mengembangkn produk baru. Selain

itu perusahaan harus memposisikan produknya berdasarkan kualitas,

harga, dan segmen yang dituju.

2. Product

Produk harus memiliki kelebihan dibanding pesaingnya supaya

konsumen tertarik untuk membeli dan setelah konsumen merasa

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA PUSTAKA A. LANDASAN …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/115/jtptunimus-gdl-ruliadlani... · dan pembelian ulang dalam pemasaran jasa untuk menarik konsumen

17

manfaat produk yang mereka beli, diharapkan konsumen menjadi loyal

terhadap produk tersebut.

3. Promotion

Promosi merupakan betuk komunikasi pemasaran yang dalam

aktifitasnya berusaha menyebarkan informasi atau mempengaruhi,

membujuk dan atau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan

produknya agar bersedia menerima, membeli dan loyal pada produk

yang ditawarkan perusahaan.

4. Place

Place dalam jasa merupakan gabungan antara lokasi dan keputusan

atas saluran distribusi dalam hal ini berhubungan dengan bagaimana

cara menyampaikan jasa kepada masyarakat.

5. Proccess

Merupakan gabunggan semua aktifitas dimana jasa dihasilkan dan

disampaikan kepada konsumen.

6. Customer Service

Aktivitas Customer Service sangat mempengaruhi kegiatan transaksi

dan pembelian ulang dalam pemasaran jasa untuk menarik konsumen

mengenai apa dan bagaimana produk ditawarkan oleh perusahaan jasa

tersebut.

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA PUSTAKA A. LANDASAN …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/115/jtptunimus-gdl-ruliadlani... · dan pembelian ulang dalam pemasaran jasa untuk menarik konsumen

18

7. People

Dalam memasarkan jasa perusahaan harus bertumpu pada pelanggan,

keinginan, kepentingan dan kebutuhan pelanggan yang berbeda-beda

atau dengan yang lainya.

5. Perilaku Konsumen

Pengertian perilaku konsumen adalah untuk menerangkan tingkah

laku individu dalam melakukan pemilihan barang yang akan

dikonsumsikan. Definisi prilaku konsumen sendiri menurut Basu Swastha

dan T. Hani Handoko (1992) adalah kegiatan individu yang secara

langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang-barang

dan jasa,transaksi didalam proses pengambilan keputusan dan persaingan

serta penentuan kegiatan-kegiatan tersebut.

Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa perilaku

konsumen merupakan tindakan-tindakan yang dilakukan oleh individu,

kelompok atau organisasi yang berhubungan dengan proses pengambilan

keputusan dalam mendapatkan, menggunakan barang atau jasa ekonomis

yang dapat dipengaruhi lingkungan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen adalah:

1. Pengaruh Lingkungan

Perilakau keputusa mereka dipengaruhi oleh: Budaya, kelas sosial,

pengaruh pribadi, keluarga, dan situasi.

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA PUSTAKA A. LANDASAN …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/115/jtptunimus-gdl-ruliadlani... · dan pembelian ulang dalam pemasaran jasa untuk menarik konsumen

19

a) Budaya

Mengacu pada nilai, gagasan, artefak dan simbol-simbol lain yang

bermakna, serta dapat membantu individu untuk berkomunikasi,

melakukan penafsiran dan evaluasi sebagai anggota masyarakat.

b) Kelas Sosial

Adalah pembagian didalam masyarakat yang terdiri dari individu-

individu yang berbagi nilai, minat, dan perilaku yang sama. Dalam

lingkungan kelas sosial yang berbeda pasti akan menimbulkan

perilaku yang berbeda pula.

c) Pengaruh Pribadi

Pengaruh pribadi sebagai pola sifat individu yang dapat

menentukan tanggapan untuk bertingkah laku.

d) Keluarga

Peranan anggota keluarga selalu berubah-berubah sesuai dengan

tingkat kebutuhan produk yang akan dibeli dan siapa yang akan

menggunakan serta dilihat dari pengaruh tingkat pendapatan

keluarga tersebut.

e) Situasi

Perilaku seseorang akan cenderung berubah seiring dengan

perubahan situasi yang berkembang dan kadang-kadang situasi

tersebut tidak menentu serta tidak bisa diramalkan.

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA PUSTAKA A. LANDASAN …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/115/jtptunimus-gdl-ruliadlani... · dan pembelian ulang dalam pemasaran jasa untuk menarik konsumen

20

2. Pengaruh Individual

Pengaruh individual antara lain :

a) Sumber Daya Manusia

Terdapat tiga sumberdaya dalam pengambilan keputusan yaitu:

waktu, uang, dan perhatian ( kemampuan penerimaan dan dan

pengolahan informasi )

b) Motivasi dan Keterlibatan

Motivasi adalah perilaku yang diarahkan lebih pada tujuan dan

keterlibatan konsumen.

c) Pengetahuan

Pengetahuan konsumen tentang karakteristik produk dan jasa,

dimana dan kapan membeli barang, bagaimana menggunakan

produk yang biasa didapat dari iklan dan promosi.

d) Sikap

Sikap seseorang adalah prediposisi (keadaan mudah terpenggaruh)

untuk memberikan tanggapan terhadap rangsanggan, lingkunggan

yang dapat mengawali atau membimbing tingkah laku orang

tersebut (Basu Swastha dan T. Hani Handoko, 1990:91)

e) Kepribadian Seseorang

Kepribadian seseorang merupakan motif untuk melakukan

pembelian yang muncul pertama kali karena adanya sesuatu

kebutuhan akan sesuatu barang atau jasa

3. Proses Psikologis

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA PUSTAKA A. LANDASAN …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/115/jtptunimus-gdl-ruliadlani... · dan pembelian ulang dalam pemasaran jasa untuk menarik konsumen

21

a) Pengolahan Informasi

Dapat dilakukan dengan komunikasi antara pihak yang mempunyai

kebutuhan dan keinginan. Untuk mengkonsumsi barang dengan

pihak yang menyediakan produk, sehingga antara keinginan

konsumen dengan pihak penyedia barang akan ada hubungan

timbal balik yang saling menguntungkan.

b) Pembelajaran

Pembelajaran merupakan proses dimana pengalaman menyebabkan

perubahan dalam pengetahuan, sikap dan perilaku.

c) Perubahan Sikap dan Perilaku

Perubahan sikap dan perilaku seseorang konsumen seringkali

terjadi di karenakan perubahan pada pola pemenuhan kebutuhan

seseorang.

6. Karakteristik Jasa

Menurut Philip Kotler (2003:112) jasa memiliki 4 karakteristik yang

sangat mempengaruhi desain program pemasaran yaitu:

1. Tidak Berwujud (Intangibelity)

Jasa merupakan produk yang dapat memuaskan keinginan dan

kebutuhan konsumen yang sifatnya tak berwujud.

2. Tidak dapat dipisahkan (Inseparability)

Suatu jasa tidak dapat dipisahkan dari sumber pemberinya. Pembelian

jasa membutuhkan kehadiran pemberi jasa, baik berupa alat atau

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA PUSTAKA A. LANDASAN …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/115/jtptunimus-gdl-ruliadlani... · dan pembelian ulang dalam pemasaran jasa untuk menarik konsumen

22

manusia yang menjual jasa yang pada umumnya dihasilkan dan

dikonsumsi pada saat yang sama.

3. Bervariasi (Variability)

Bidang jasa merupakan non standardize output artinya banyak variasi

bentuk, kualitas, dan jenis karena jasa ini sangat tergantung pada siapa,

kapan, dan dimana jasa tersebut disajikan.

4. Tidak Tahan Lama (Perishability)

Jasa merupakan komoditas yang tidak tahan lama dan tidak dapat

disimpan. Ketidak tahan lamaan tersebut tidak akan menjadi masalah

jika permintaan konstan. Tetapi permintaan konmsumen akan jasa

pada umumnya bervariasi.

7. Keputusan Pembelian

Tugas pemasaran adalah mengidentifikasikan pesanan pembelian,

kriteria pembelian, dan pengaruh terhadap pembelian dan keinginan

konsumen untuk membeli produk yang diinginkanya.

Schiffman dan Kanuk (1994) mendefinisikan suatu keputusan

sebagai pemilihan suatu tindakan dari dua atau lebih pilihan alternatif.

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA PUSTAKA A. LANDASAN …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/115/jtptunimus-gdl-ruliadlani... · dan pembelian ulang dalam pemasaran jasa untuk menarik konsumen

23

Lima tahap pengambilan keputusan pembelian menurut Philip Kotler

(2002:204) antara lain:

1. Tahap pengenalan kebutuhan

Proses pengambilan keputusan konsumen dapat dipicu oleh

keinginan dan kebutuhan yang tidak terpenuhi. Pada individu

terdapat perbedaan antara kondisi ideal dan aktual pada beberapa

kondisi fisik dan sosial psikologis. Hal ini yang memotivasi mereka

mencari barang atau jasa agar kondisi aktual mereka mendekati

kondisi ideal yang mereka harapkan.

2. Tahap pencarian informasi.

Konsumen yang bergerak oleh stimulasi akan berusaha mencari

informasi sebanyak munkin melalui sumber-sumber informasi yang

diperlukan.

3. Tahap evaluasi alternatif

Setiap konsumen mencari kepuasan dalam pemenuhan kebutuhan.

Apabila perusahaan tidak mampu mendatangkan kapuasan bagi

konsumen, bisa jadi konsumen akan beralih pada alternatif lain. Dalam

proses pemasaran, konsumen memandang bahwa tiap-tiap produk

adalah serangkaian atribut dengan kemampuan yang berbeda-beda.

4. Tahap keputusan pembelian

Setelah tahap-tahap diatas maka tiba saatnya bagi pembeli untuk

memutuskan akan membeli atau tidak. Jika membeli maka konsumen

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA PUSTAKA A. LANDASAN …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/115/jtptunimus-gdl-ruliadlani... · dan pembelian ulang dalam pemasaran jasa untuk menarik konsumen

24

akan menjumpai serangkaian keputusan menyangkut jenis produk,

penjual, merek, waktu pembelian dan cara pembayaran.

5. Tahap perilaku setelah membeli

Setelah melakukan pembelian konsumen akan mengalami suatu

tingkat kepuasan atau ketidak puasan terhadap produk yang kemudian

akan mempengaruhi perilaku selanjutnya. Jika konsumen merasa puas

maka akan menunjukkan probabilitas yang lebih tinggi untuk membeli

produk itu lagi atau bahkan membicarakan produk tersebut pada orang

lain.

8. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Nasabah Dalam

Menabung di Bank

1. Kualitas Pelayanan

Menurut Supranto (1997:2) kualitas adalah suatu kondisi dimana

produk memenuhi kebutuhan orang yang menggunakannya, oleh karen

kebutuhan orang bersifat dinamis, yaitu kondisi yang berhubungan

dengan barang, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi

atau melebihi harapan pelanggan atau nasabah.

Dari definisi diatas memberi indikasi bahwa tiap perusahaan,

harus mampu berkompetisi menciptakan barang atau jasa sesuai

permintaan atau harapan konsumen.

Salah satu pendekatan kualitas pelayanan yang banyak dijadikan

acuan dalam riset pemasaran adalah model service quality

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA PUSTAKA A. LANDASAN …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/115/jtptunimus-gdl-ruliadlani... · dan pembelian ulang dalam pemasaran jasa untuk menarik konsumen

25

(Parasuraman, et al, 1998) dalam Lupiyoadi, 2001:148 yaitu sebagai

berikut:

a. Tangible (bukti langsung)

Yaitu kemampuan perusahaan dalam menunjukkan aksistensinya

kepada eksternal. Penampilan dan kemampuan sarana dan

prasarana fisik perusahaan dan keadaan lingkungan sekitarnya

adalah bukti nyata pelayanan yang diberikan oleh pemberi jasa,

misalnya fasilitas fisik (gedung, ruang tunggu, tempat parkir),

perlengkapan, peralataan yang digunakan serta para pegawainya.

b. Realibility (kehandalan)

Yaitu kemampuan perusahaan untuk memberikan pelayanan

sesuai yang dijanjikan pada pelanggan.

c. Responsiveness (daya tanggap)

Yaitu suatu kemampuan untuk memberikan pelayanan yang

cepat dan tepat pada pelanggan, dengan menyampaikan informasi

yang jelas atau tidak membiarkan pelanggan menuggu terlalu

lama tanpa adanya kejelasan dan memberikan penyelesaian

terhadap masalah pelanggan dengan cepat sesuai apa yang

dijanjikan.

d. Assurance (jaminan)

Yaitu pengetahuan, kesopan santunan dan kemampuan para

pegawai perusahaan untuk menumbuhkan rasa percaya

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA PUSTAKA A. LANDASAN …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/115/jtptunimus-gdl-ruliadlani... · dan pembelian ulang dalam pemasaran jasa untuk menarik konsumen

26

pelanggan pada perusahaan. Terdiri dari beberapa komponen

antara lain: komunikasi, kredibilitas, keamanan, kompetensi, dan

sopan santun.

e. Empati

Yaitu memberikan perhatian yang tulus yaitu bersifat individual

atau pribadi yang diberikan kepada para pelanggan dengan

berupaya berusaha memahami keinginan pelanggan. Dimana suatu

perusahaan diharapkan memiliki pengertian dan pengetahuan

tentang pelanggan, memahami kebutuhan pelanggan secara

spesifik, serta memiliki waktu pengoperasian yang nyaman bagi

pelanggan.

Pelanggan atau nasabah adalah orang atau pihak yang dilayani

kebutuhanya, sehingga siapa saja bisa menjadi pelanggan tergantung

pada situasinya (Tjiptono, 1996:7). Nasabah merupakan subyek yang

dinamis yang sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor internal dalam

dirinya maupun faktor ekstenal diluar dirinya. Respon dan tindakan

nasabah timbul oleh persepsi dan harapan terhadap rangsanggan baik

dari dalam maupun dari luar dirinya untuk memenuhi kebutuhan dan

tuntutan

Dua faktor utama yang dipengaruhi kualitas pelayanan

(Parasuraman et al, 1985) dalam (Tjiptono, 2005:121) :

1. Expected service, yaitu jasa yang diharapkan atau diinginkan.

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA PUSTAKA A. LANDASAN …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/115/jtptunimus-gdl-ruliadlani... · dan pembelian ulang dalam pemasaran jasa untuk menarik konsumen

27

2. perceived service, yaitu jasa yang dirasakan atau yang

dipersepsikan.

Jika kedua faktor tersebut telah sesuai maka kualitas pelayanan

yang dimaksud dianggap baik dan memuaskan. Terlebih lagi bila jasa

yang diterima melebihi apa yang diharapkan pelanggan. Sebaliknya

bila perceived service lebih rendah dari expected service maka kualitas

pelayana dipersepsikan negatif atau buruk. Oleh karena itu pemenuhan

kualitas pelayanan merupakan suatu keharusan bagi manajemen

perusahaan.

Berdasarkan teori-teori diaatas dapat dirumuskan suatu hipotesis

sebagi berikut:

Hipotesis 1 : Variabel kualitas pelayanan (X1) mempunyai

pengaruh positif terhadap keputusan nasabah dalam menabung di Bank

(Y).

2. Promosi

Promosi merupakan arus informasi satu arah yang dibuat untuk

mengarahkan seseorang atau kelompok kepada tindakan yang

menciptakan pertukaran dalam pemasaran. Promosi juga merupakan

salah satu faktor penentu keberhasilan suatu program pemasaran

(Tjiptono, 1995:219). Walaupun produk yang dikeluarkan oleh

perusahaan oleh perusahaan berkualitas tinggi, tidak akan

menimbulkan minat konsumen untuk membelinya apabila konsumen

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA PUSTAKA A. LANDASAN …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/115/jtptunimus-gdl-ruliadlani... · dan pembelian ulang dalam pemasaran jasa untuk menarik konsumen

28

tidak mengetahui produk tersebut, agar konsumen mengetahui produk

tersebut maka perlunya dilakukan promosi.

Macam-macam kegiatan promosi dalam suatu perusahaan yang

sering disebut dengan promotion mix yaitu kombinasi stategi yang

paling baik dari variabel-variabel (Basu Swastha dan Irawan,

1990;245):

a. Periklanan

Bentuk kegiatan penawaran suatu produk, jasa, atau ide kepada

suatu kelompok masyarakat baik dalm bentuk lisan atau tulisan.

b. Personal Selling

Dalam operasinya, personal selling lebih fleksibel, karena secara

langsung mengetahui keinginan, motif dan perilaku konsumen dan

sekaligus dapat melihat reaksi konsumen.

c. Publisitas

Bentuk pendorongan permintaan secara non pribadi untuk suatu

produk, jasa atau ide dengan mengunakan berita komersial di

dalam media masa dan sponsor secara langsung.

d. Promosi Penjualan

Bentuk kegiatan pemasaran yang mendorong pembelian konsumen

dan efektifitas pengecer, diantaranya dengan peragaan, pameran,

pertunjukkan, dan lain sebagainya.

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA PUSTAKA A. LANDASAN …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/115/jtptunimus-gdl-ruliadlani... · dan pembelian ulang dalam pemasaran jasa untuk menarik konsumen

29

Pemasaran harus menetapkan beberapa hal sebelum melakukan

programn promosi penjualan (Kotler dan Amstrong, 2001:180) yaitu:

a. Memutuskan seberapa besar insentif yaitu insentif minimum

tertentu yang diperlukan supaya promosi dapat berjalan sesuai

yang diharapkan, insentif yang lebih besar akan menghasilkan

respon penjualan yang lebih besar.

b. Pemasaran harus memutuskan bagaimana mempromosikan dan

mendistribusikan program itu sendiri.

c. Lama promosi yaitu bila frekuensi promosi penjualan terlalu

pendek memungkinkan konsumen mengingat produk tersebut akan

tetapi menunda pembelian selama periode tertentu. Begitu pula

sebaliknya bila frekuensi promosi berlangsung terlalu lama, suatu

produk akan kehilangan kekuatan mempengaruhi konsumen

melakukan aksi “beli sekarang”.

d. Evaluasi adalah membandingkan penjualan sebelum, selama dan

sesudah promosi.

Promosi adalah bentuk persuasif langsung melalui penggunaan

berbagai insentif yang dapat diukur untuk mempengaruhi pembelian

produk dengan daya tarik, jangkauan, serta frekuensi promosi

(Sethi,2001:75). Berdasarkan teori-teori diatas dapat dirumuskan suatu

hipotesis sebagai berikut:

Hipotesis 2 : Variabel promosi (X2) mempunyai pengaruh positif

terhadap variabel keputusan nasabah dalam menabung di Bank (Y).

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA PUSTAKA A. LANDASAN …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/115/jtptunimus-gdl-ruliadlani... · dan pembelian ulang dalam pemasaran jasa untuk menarik konsumen

30

3. Reputasi Perusahaan

Reputasi atau lebih dikenal dengan brand reputation sering

didefinisikan sebagai persepsi kualitas yang digabungkan dengan nama

(Aaker dan keller, 1990). Freed Selnes (1993) menyatakan bahwa pada

bisnis-bisnis industri dan jasa,nama (merk) lebih sering dihubungkan

dengan reputasi perusahaan daripada dengan produk atau jasa itu

sendiri.

Karena itulah salah satu pertimbangan nasabah dalam menabung

di Bank adalah reputasi perusahaan tersebut di mata nasabah, karena

kepercayaan merupakan salah satu faktor utama bagi nasabah untuk

mempercayakkan uangnya di tabung atau di investasikan pada bank

tersebut.

Jadi dapat disimpulkan bahwa reputasi bank diartikan sebagai

suatu bangunan sosial yang mengalami suatu hubungan, kepercayaan

yang akhirnya akan menciptakan brand image bagi suatu perusahaan.

Berdasarkian teori-teori diatas dapat dirumuskan suatu hipotesis

sebagai berikut:

Hipotesis 3 : Variebel reputasi (X3) mempunyai pengaruh positif

terhadap variabel keputusan nasabah dalam menabung di Bank (Y).

4. Lokasi

Lokasi suatu bank mencerminkan komitmen jangka panjang

badan usaha perbankan. Lokasi merupakan keputusan yang dibuat

perusahaan berkaitan dimana operasi dan sifatnya ditempatkan,

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA PUSTAKA A. LANDASAN …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/115/jtptunimus-gdl-ruliadlani... · dan pembelian ulang dalam pemasaran jasa untuk menarik konsumen

31

lembaga keuangan biasanya berlokasi ditempat-tempat yang ramai

(Rambat Lupiyoadi,2001).

Teori perilaku melihat proses penetuan lokasi sebagai proses

pengambilan keputusan dan atau pembelajaran (Heyter, 1997: 137).

Lebih lanjut, Heyter (1997) dua alasan yang mendasari teori ini:

pertama, yang terkait dengan premis bahwa pengambilan keputusan

memiliki pilihan yang secara ekonomis. Kedua, analisis keputusan

lokasi dapat bermanfaat untuk perencanaan wilayah untuk menarik

investasi dan berguna untuk perusahaan sebagai petunjuk dalam

pengambilan keputusan bisnis.

Menurut (Edward W. Reed dan K. Gill, 1995) yang

mempengaruhi nasabah dalam menabung adalah kemanfaatan, lokasi,

pelayanan dan tingkat suku bunga. Berdasarkan teori-teori yang ada,

lokasi suatu bank sangat menetukan keputusan menabung di bank,

sehingga dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

Hipotesis 4 : Variabel lokasi (X4) mempunyai pengaruh positif

terhadap variabel keputusan nasabah dalam menabung di Bank (Y).

B. Penelitian Terdahulu

Yanuardika (2002) meneliti faktor-yang mempengaruhi nasabah dalam

memilih Bank Niaga, sempel yang diambil 100 rsponden nasabah Bank Niaga,

variabel yang digunakan (dependen) adalah pemilihan nasabah Bank Niaga

dipengaruhi oleh variabel independen yaitu pelayanan, reputasi dan produk

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA PUSTAKA A. LANDASAN …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/115/jtptunimus-gdl-ruliadlani... · dan pembelian ulang dalam pemasaran jasa untuk menarik konsumen

32

yang ditawarkan. Berdasarkan hasil analisis regresi yang dilakukan

menunjukkan bahwa terdapat koefisian hubungan dan variabel bebas terhadap

variabel terkait adalah signifikan dan adanya pengaruh yang cukup kuat dan

positif dari faktor reputasi sebesar 0,513 (51,3%), pelayanan sebesar 0,293

(29,3%), dan yang berpengaruh paling kecil adalah produk yaitu sebesar 0,202

(2,02%).

Penelitian yang dilakukan oleh Nur (2003) dengan judul pengaruh

pelayanan dan promosi terhadap keputusan nasabah dalam menabung pada

BRI Semarang. Alat analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelayanan dan promosi mempunyai

pengaruh yang signifikan terhadap keputusan nasabah dalam menabung pada

BRI Semarang. Alat yang digunakan adalah regresi linier berganda. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa pelayanan dan promosi mempunyai pengaruh

yang signifikan terhadap keputusan nasabah dalam menabung.

Kedua sumber dari penelitian terdahulu yaitu Yanuardhika (2002),

menjelaskan adanya faktor-faktor yang mempengaruhi nasabah dalam

menabung adalah pelayanan, reputasi dan produk yang ditawarkan. Nur

(2003) dengan penelitianya yang berjudul pengaruh pelayanan dan promosi

terhadap keputusan nasabah dalam menabung pada bank BRI Semarang.

Menjelaskan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan nasabah

dalam menabung di suatu bank sangat bervariasi, diantaranya pelayanan,

reputasi bank, produk yang ditawarkan, promosi, lokasi, suku bunga, lokasi

ATM dan ketersediaan tempat parkir yang memadai.

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA PUSTAKA A. LANDASAN …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/115/jtptunimus-gdl-ruliadlani... · dan pembelian ulang dalam pemasaran jasa untuk menarik konsumen

33

Berdasarkan beberapa variabel-variabel yang mempengaruhi keputusan

menabung diatas, peneliti mengambil enpat variabel yang paling tepat dengan

studi kasus penelitian yaitu di Bank Rakyat Indonesia Cabang Pandanaran

Semarang.

Faktor-faktor yang peneliti anggap tepat di aplikasikan di Bank Rakyat

Indonesia Cabang Pandanaran Semarang adalah kualitas pelayanan, promosi,

reputasi Bank atau perusahaan, dan lokasi.

C. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran merupakan model koseptual tentang bagaimana

teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai

masalah yang penting.

Dalam penelitian ini dapat dibuat suatu kerangka berfikir yang menjadi

landasan dalam penulisan, yang pada akhirnya dapat diketahui variabel mana

yang paling domonan yang mempengaruhi keputusan nasabah dalam

mengambil keputusan menabung di bank. Variabel-variabel independen yang

digunakan dalam penelitian ini adalah kualitas pelayanan, promosi, reputasi

dan lokasi. Kerangka pemikiran dari faktor-faktor yang mempengaruhi

keputusan nasabah menabung di PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk

Cabang Pandanaran Semarang digambarkan sebagai berikut:

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA PUSTAKA A. LANDASAN …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/115/jtptunimus-gdl-ruliadlani... · dan pembelian ulang dalam pemasaran jasa untuk menarik konsumen

34

Gambar 2.2

Kerangka pemikiran

Kualitas Pelayanan

(X1)

Promosi

(X2)

KEPUTUSAN NASABAH

Reputasi MENABUNUG

(X3) DI BANK (Y)

Lokasi

(X4)

Jika ditulis dalam persamaan regresi, maka dapat dirumuskan secara

sistematis sebagai berikut:

Y=a+b1 x1 + b2 x2 + b3 x3 + b4 x4 + e

Dimana:

Y = keputusan menabung

A = Konstanta

B = Keputusan Nasabah

x1 = Kualitas Pelayanan

x2 = Promosi

x3 = Reputasi

x4 = Lokasi

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA PUSTAKA A. LANDASAN …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/115/jtptunimus-gdl-ruliadlani... · dan pembelian ulang dalam pemasaran jasa untuk menarik konsumen

35

e = eror penggangu

D. Hipotesis

Hipotesis adalah dugaan yang munkin benar, atau munkin juga salah.

Dia akan ditolak jika salah atau palsu, dan akan diterima jika fakta-fakta

membenarkanya. Drs. Marzuki (2002:35). Dari permasalahan yang ada maka

hipotesa dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Variabel kualitas pelayanan (X1) berpengaruh positif terhadap variabel

keputusan nasabah menabung di bank (Y).

2. Variabel Promosi (X2) berpengaruh positif terhadap variabel keputusan

nasabah menabung di bank (Y).

3. Variabel Reputasi (X3) berpengaruh positif terhadap variabel keputusan

nasabah menabung di bank (Y).

4. Variabel Lokasi (X4) berpengaruh positif terhadap variabel keputusan

nasabah menabung di bank (Y).