bab ii tinjauan pustaka, kerangka pemikiran, dan …repository.ump.ac.id/6548/3/eva durotunnafisah...

23
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS A. Tinjauan Pustaka 1. Pengertian Minat Belajar a. Minat Belajar Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan (Slameto, 2010:57). Minat adalah kecenderungan subjek yang menetap, untuk merasa tertarik pada bidang studi atau pokok bahasan tertentu dan merasa senang mempelajari materi itu (Winkel, 1986:158). Simpulan dari beberapa pengertian diatas bahwa minat merupakan rasa ketertarikan terhadap suatu bidang atau objek tertentu sehingga menimbulkan rasa senang dan tertarik. b. Faktor-faktor yang mempengaruhi minat belajar Minat belajar seseorang tidaklah selalu stabil, melainkan selalu berubah. Slameto (2010:54) menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi minat itu sebagai berikut: 1) Faktor internal adalah faktor yang ada dalam diri siswa. Faktor intern tersebut, diantaranya; faktor jasmaniah, faktor rohaniah, dan faktor kelelahan. 2) Faktor eksternal adalah semua faktor yang ada diluar individu: keluarga, masyarakat dan sekolah. 6 Pengaruh Minat Dan..., Eva Durotunnafisah, FKIP UMP, 2016

Upload: duongkiet

Post on 20-Mar-2019

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN …repository.ump.ac.id/6548/3/EVA DUROTUNNAFISAH BAB II.pdf · Instrumen dalam penelitian ini menunjukkan indikator ... kelompok

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

A. Tinjauan Pustaka

1. Pengertian Minat Belajar

a. Minat Belajar

Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk

memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan (Slameto,

2010:57). Minat adalah kecenderungan subjek yang menetap, untuk

merasa tertarik pada bidang studi atau pokok bahasan tertentu dan

merasa senang mempelajari materi itu (Winkel, 1986:158). Simpulan

dari beberapa pengertian diatas bahwa minat merupakan rasa

ketertarikan terhadap suatu bidang atau objek tertentu sehingga

menimbulkan rasa senang dan tertarik.

b. Faktor-faktor yang mempengaruhi minat belajar

Minat belajar seseorang tidaklah selalu stabil, melainkan

selalu berubah. Slameto (2010:54) menjelaskan faktor-faktor yang

mempengaruhi minat itu sebagai berikut:

1) Faktor internal adalah faktor yang ada dalam diri siswa. Faktor

intern tersebut, diantaranya; faktor jasmaniah, faktor rohaniah,

dan faktor kelelahan.

2) Faktor eksternal adalah semua faktor yang ada diluar individu:

keluarga, masyarakat dan sekolah.

6

Pengaruh Minat Dan..., Eva Durotunnafisah, FKIP UMP, 2016

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN …repository.ump.ac.id/6548/3/EVA DUROTUNNAFISAH BAB II.pdf · Instrumen dalam penelitian ini menunjukkan indikator ... kelompok

7

c. Indikator minat belajar

Indikator minat belajar yaitu perasaan senang, ketertarikan

siswa, perhatian, serta keterlibatan siswa (Safari, 2003:60). Teori

tersebut mendukung tentang indikator-indikator minat yang berkenaan

dengan mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di sekolah, maka

dapat disimpulkan beberapa indikator minat belajar dalam penelitian

ini, yaitu :

1) Perasaan senang

Seorang siswa yang memiliki perasaan senang atau suka

terhadap mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, maka ia

akan menerima pelajaran tersebut dengan senang, terus menerus

mempelajarinya, tidak merasa terpaksa dalam belajar dan tidak

merasakan bosan akan pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan itu

sendiri. Instrumen dalam penelitian ini menunjukkan indikator

perasaan senang adalah menerima pelajaran Pendidikan

Kewarganegaraan dengan senang, terus menerus belajar dan tidak

merasa bosan dalam mempelajarinya.

2) Perhatian dalam belajar

Aktivitas yang disertai dengan perhatian intensif akan

lebih sukses dan prestasinya pun akan lebih tinggi. Seorang siswa

yang mempunyai perhatian terhadap suatu pelajaran, ia pasti akan

berusaha keras untuk memperoleh nilai yang bagus yaitu akan

memberikan perhatian lebih, memiliki konsentrasi dalam belajar

Pengaruh Minat Dan..., Eva Durotunnafisah, FKIP UMP, 2016

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN …repository.ump.ac.id/6548/3/EVA DUROTUNNAFISAH BAB II.pdf · Instrumen dalam penelitian ini menunjukkan indikator ... kelompok

8

dan mengikuti penjelasan guru serta mengerjakan tugas-tugas

yang diberikan.

3) Ketertarikan pada materi pelajaran

Siswa yang memiliki ketertarikan pada materi pelajaran

Pendidikan Kewarganegaraan, ia akan berusaha untuk mencari

tantangan pada isi pelajaran yang dikaji khususnya mata pelajaran

Pendidikan Kewarganegaraan, mencari contoh sesuai dengan

keadaan sekarang yang berkaitan dengan mata pelajaran

Pendidikan Kewarganegaraan dan secara terus menerus akan

membahas materi pelajaran itu.

4) Keterlibatan siswa

Siswa yang sudah memiliki rasa senang dan tertarik pada

suatu mata pelajaran maka siswa tersebut akan lebih aktif terlibat

dalam pembelajaran tersebut contohnya dalam hal tanya jawab

tentang materi yang sedang diajarkan.

d. Pengertian Belajar Secara Umum

Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya

perubahan pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil proses belajar

dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk, seperti; berubah

pengetahuannya, pemahamannya sikap dan tingkah lakunya,

terampilannya, kecakapan dan kemampuannya, daya reaksinya, daya

penerimannya dan lain-lain aspek yang ada pada individu (Sudjana,

Pengaruh Minat Dan..., Eva Durotunnafisah, FKIP UMP, 2016

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN …repository.ump.ac.id/6548/3/EVA DUROTUNNAFISAH BAB II.pdf · Instrumen dalam penelitian ini menunjukkan indikator ... kelompok

9

2010:28). Belajar dapat didefinisikan sebagai suatu usaha atau

kegiatan yang bertujuan mengadakan perubahan tingkah laku, sikap,

kebiasaan, ilmu pengetahuan, keterampilan, dan sebagainya (Dalyono,

2010:49).

Belajar sebagai suatu proses usaha yang dilakukan seseorang

untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara

keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi

dengan lingkungannya (Slameto, 2010:2). Simpulan dari pengertian-

pengertian di atas, bahwa belajar merupakan suatu proses menuju

perubahan dalam berbagai aspek pada seorang individu. Ciri-ciri

perubahan tingkah laku menurut Slameto (2010:3) adalah:

1) Perubahan terjadi secara tidak sadar.

2) Perubahan dalam belajar bersifat continue dan fungsional.

3) Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif.

4) Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara.

5) Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah.

6) Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku

2. Pengetian Disiplin Siswa

a. Pengertian Disiplin

Disiplin merupakan tindakan yang menunjukan perilaku

tertib dan patuh pada berbagai ketentuan peraturan. (Kementrian

Pendidikan Nasional Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat

Pengaruh Minat Dan..., Eva Durotunnafisah, FKIP UMP, 2016

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN …repository.ump.ac.id/6548/3/EVA DUROTUNNAFISAH BAB II.pdf · Instrumen dalam penelitian ini menunjukkan indikator ... kelompok

10

Kurikulum, 2011: 9). Disiplin adalah ketaatan peserta didik terhadap

peraturan yang ditetapkan selama kegiatan belajar di sekolah

(Hidayat, 2013:95). Disiplin belajar menurut Ardi (2012:65)

merupakan usaha untuk membina kesadaran siswa secara terus

menerus dalam belajar agar belajar dengan baik sesuai dengan

fungsinya yang tergabung dalam suatu organisasi dan tunduk pada

aturan-aturan yang telah ada. Nawawi (dalam Ardi, 2012:65)

mengemukakan bahwa disiplin belajar siswa adalah usaha untuk

membina secara terus menerus kesadaran dalam bekerja atau belajar

dengan baik dalam arti setiap orang menjalankan fungsinya secara

aktif.

Simpulan pengertian disiplin belajar dari beberapa ahli di

atas adalah suatu perbuatan mentaati tata tertib, atau kepatuhan

dalam pemanfaatan waktu untuk belajar secara efektif dan efisien.

Disiplin belajar siswa mencakup aspek-aspek suasana tertib, taat,

tekun, dan ulet. Disiplin sangat diperlukan karena disiplin dapat

melahirkan semangat menghargai waktu, bukan menyia-nyiakan

waktu. Orang-orang yang berhasil dalam belajar dan berkarya

disebabkan karena selalu menempatkan disiplin di atas semua

tindakan dan perbuatan.

Pengaruh Minat Dan..., Eva Durotunnafisah, FKIP UMP, 2016

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN …repository.ump.ac.id/6548/3/EVA DUROTUNNAFISAH BAB II.pdf · Instrumen dalam penelitian ini menunjukkan indikator ... kelompok

11

b. Unsur-Unsur Disiplin

Unsur-unsur disiplin yang diharapkan mampu mendidik

anak untuk berperilaku sesuai dengan standar yang diterapkan

kelompok sosial mereka (Hurlock, 1999:84). Unsur- unsur tersebut

adalah sebagai berikut :

1) Peraturan

Peraturan adalah pola yang ditetapkan untuk tingkah

laku. Pola tersebut bisa ditetapkan oleh orang tua, guru atau

teman bermain. Tujuan peraturan tersebut adalah membekali

anak dengan pedoman perilaku yang disetujui dalam situasi-

situasi tertentu. Contoh peraturan sekolah yaitu mengatakan

pada siswa tindakan yang harus dan tindakan yang tidak boleh

dilakukan sewaktu berada di dalam kelas, lapangan sekolah, dan

di kantin. Peraturan berfungsi mendidik sebab peraturan

memperkenalkan pada siswa perilaku yang disetujui anggota

kelompok tersebut. Peraturan juga membantu mengekang

perilaku yang tidak diinginkan.

2) Hukuman

Hukuman mempunyai peran antara lain menghalangi

pengulangan tindakan yang tidak diinginkan oleh masyarakat,

mendidik anak membedakan mana yang benar dan mana yang

salah, serta memberi motivasi untuk menghindari perilaku yang

tidak diterima masyarakat.

Pengaruh Minat Dan..., Eva Durotunnafisah, FKIP UMP, 2016

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN …repository.ump.ac.id/6548/3/EVA DUROTUNNAFISAH BAB II.pdf · Instrumen dalam penelitian ini menunjukkan indikator ... kelompok

12

3) Penghargaan

Penghargaan berarti setiap bentuk pemberian untuk

suatu hasil yang baik. Penghargaan mempunyai nilai mendidik,

sebagai motivasi untuk mengulang perilaku yang disetujui

secara sosial, memperkuat perilaku yang disetujui secara sosial.

4) Konsistensi

Konsistensi berarti tingkat keseragaman atau stabilitas.

Ia tidak sama dengan ketetapan yang berarti tidak adanya

perubahan, sebaliknya artinya ialah suatu kecenderungan

menuju kesamaan. Konsistensi harus menjadi ciri semua aspek

disiplin. Konsistensi harus ada dalam peraturan yang digunakan

sebagai pedoman perilaku, konsistensi dalam cara peraturan ini

diajarkan dan dipaksakan sebagai hukuman yang diberikan pada

mereka yang tidak menyesuaikan pada standar dan diberikan

penghargaan bagi mereka yang menyesuaikan.

c. Indikator Disiplin

Indikator disiplin ada dua jenis, yaitu disiplin waktu dan

disiplin perbuatan. Moenir (dalam Mujiyanto, 2014:61)

mengungkapkan mengenai disiplin ada dua jenis yang sangat

dominan, kedua disiplin itu adalah disiplin dalam hal waktu dan

disiplin dalam hal kerja atau perbuatan. Jenis-jenis disiplin tersebut

merupakan kesatuan yang tidak dapat dipisahkan serta saling

mempengaruhi. Penjelasannya adalah sebagai berikut:

Pengaruh Minat Dan..., Eva Durotunnafisah, FKIP UMP, 2016

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN …repository.ump.ac.id/6548/3/EVA DUROTUNNAFISAH BAB II.pdf · Instrumen dalam penelitian ini menunjukkan indikator ... kelompok

13

1) Disiplin Waktu

Disiplin waktu meliputi; ketepatan waktu dalam

belajar, mencakup datang dan pulang sekolah tepat waktu, mulai

dari selesai belajar di rumah dan di sekolah tepat waktu, tidak

meninggalkan kelas atau membolos saat pelajaran,

menyelesaikan tugas sesuai waktu yang ditetapkan.

2) Disiplin perbuatan

Disiplin perbuatan meliputi patuh dan tidak menentang

peraturan yang berlaku, tidak malas belajar, tidak menyuruh

orang lain bekerja demi dirinya, tidak suka berbohong, tingkah

laku menyenangkan, mencakup tidak mencontek, tidak

membuat keributan, dan tidak mengganggu orang lain yang

sedang belajar.

3. Pengertian Prestasi Belajar

a. Pengertian Prestasi Belajar

Winkel (1986: 162) mengatakan bahwa prestasi belajar

adalah suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan seorang

siswa dalam melakukan kegiatan belajarnya sesuai dengan bobot

yang dicapainya. Nasution (dalam Hamdu, 2011:92) mengatakan

bahwa prestasi belajar adalah kesempurnaan yang dicapai seseorang

dalam berfikir, merasa dan berbuat, prestasi belajar dikatakan

sempurna apabila memenuhi tiga aspek yakni; kognitif, afektif, dan

Pengaruh Minat Dan..., Eva Durotunnafisah, FKIP UMP, 2016

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN …repository.ump.ac.id/6548/3/EVA DUROTUNNAFISAH BAB II.pdf · Instrumen dalam penelitian ini menunjukkan indikator ... kelompok

14

psikomotor. Simpulan prestasi belajar dari para ahli di atas bahwa

prestasi belajar adalah perubahan tingkah laku mencakup tiga aspek

(kognitif, afektif dan motorik) seperti penguasaan, penggunaan dan

penilaian berbagai pengetahuan dan keterampilan sebagai akibat atau

hasil dari proses belajar dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya

yang tertuang dalam bentuk nilai yang diberikan oleh guru.

b. Faktor- faktor yang mempengaruhi prestasi belajar

Prestasi yang dicapai seorang individu merupakan hasil

interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhi, baik dalam diri

siswa maupun luar diri siswa. Faktor yang mempengaruhi prestasi

belajar siswa, yaitu faktor intern dan faktor ekstern (Slameto,

2010:2). Faktor intern adalah faktor yang berasal dari dalam diri

siswa itu sendiri, sedangkan faktor ekstern adalah faktor yang berasal

dari luar diri siswa. Faktor-faktor tersebut dapat dijelaskan sebagai

berikut :

1) Faktor Intern

a) Kematangan fisik dan mental

Pendidikan akan diterima dengan baik jika muatan

pendidikan yang diberikan tersebut sesuai dengan tingkat

kematangan fisik dan mental seseorang. Pendidikan apabila

diberikan secara paksa dengan tidak memperhatikan faktor

kematangan fisik dan psikis, maka pendidikan tersebut

dipastikan tidak akan memperoleh keberhasilan, bahkan

Pengaruh Minat Dan..., Eva Durotunnafisah, FKIP UMP, 2016

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN …repository.ump.ac.id/6548/3/EVA DUROTUNNAFISAH BAB II.pdf · Instrumen dalam penelitian ini menunjukkan indikator ... kelompok

15

mungkin akan memberikan gangguan pada pertumbuhan dan

perkembangan anak. Kematangan psikis ini juga termasuk

kondisi kejiwaan, misalnya gelisah, cemas, depresi, dan

sebagainya. Seorang siswa yang sedang mengalami

gangguan kondisi kejiwaan cenderung akan terganggu

proses belajarnya dan secara langsung akan berpengaruh

negatif pada prestasi belajar yang diperoleh.

b) Kecerdasan atau intelegensi

Kecerdasan atau intelegensi adalah kapasitas umum

dari seseorang individu yang dapat dilihat pada kesanggupan

pikirannya dalam mengatasi tuntutan kebutuhan yang baru,

atau keadaan rohaniah secara umum yang dapat disesuaikan

dengan problem-problem dan kondisi-kondisi yang baru di

dalam kehidupan (Purwanto, 1990: 62). Setiap manusia

mempunyai tingkat intelegensi yang berbeda-beda.

Seseorang yang mempunyai tingkat intelegensi yang tinggi,

tentunya akan lebih mudah memahami suatu materi

pelajaran dibanding dengan seseorang yang mempunyai

tingkat intelegensi yang rendah.

c) Pengetahuan dan keterampilan

Pengetahuan yang dimiliki seseorang akan sangat

mempengaruhi sikap dan tindakannya sehari-hari, tingkat

kecakapan dan keterampilan yang dimiliki seseorang juga

Pengaruh Minat Dan..., Eva Durotunnafisah, FKIP UMP, 2016

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN …repository.ump.ac.id/6548/3/EVA DUROTUNNAFISAH BAB II.pdf · Instrumen dalam penelitian ini menunjukkan indikator ... kelompok

16

akan mempengaruhi kualitas hasil yang diperoleh dari

sesuatu yang telah dikerjakannya (Purwanto, 1990: 3).

Berkaitan dengan hal ini, maka tingkat pengetahuan dan

keterampilan yang dimiliki oleh seorang siswa akan sangat

mempengaruhi tingkat prestasi belajar siswa tersebut.

d) Minat dan motivasi

Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa

keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang

menyuruh (Slameto, 2010:180). Minat dan motivasi

merupakan dua hal yang sangat penting dalam perolehan

prestasi belajar, karena dua hal ini merupakan sumber

kekuatan yang akan mendorong siswa untuk melakukan

kegiatan-kegiatan tertentu guna meningkatkan prestasi

belajarnya.

2) Faktor Ekstern

Faktor ekstern yang mempengaruhi prestasi belajar

adalah keluarga, guru, sarana dan prasarana pendidikan serta

lingkungan sekitar. Faktor ekstern tersebut dapat secara

terperinci dapat dijelaskan sebagai berikut :

a) Keluarga

Keluarga merupakan unit kelompok sosial yang

relatif kecil, bersifat permanen dan merupakan penyusun

utama terbentuknya masyarakat luas. Keluarga merupakan

Pengaruh Minat Dan..., Eva Durotunnafisah, FKIP UMP, 2016

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN …repository.ump.ac.id/6548/3/EVA DUROTUNNAFISAH BAB II.pdf · Instrumen dalam penelitian ini menunjukkan indikator ... kelompok

17

akar pembentukkan pribadi seseorang, karena pertumbuhan

dan perkembangan setiap manusia diawali dari lingkungan

keluarga. Keluarga yang mempunyai hubungan harmonis,

maka akan terbentuk anggota keluarga yang mempunyai

karakteristik pribadi yang baik. Keluarga berjalan secara

tidak harmonis, maka karakteristik pribadi anggotanya tidak

akan terbentuk secara baik.

b) Guru

Guru merupakan salah satu komponen utama dalam

proses belajar mengajar. Guru bertindak sebagai subyek

pembelajaran, yang bertugas menjelaskan dan mentransfer

ilmu pengetahuan kepada peserta didik. Guru bisa

mempengaruhi tingkat prestasi dan tumbuh kembang anak.

Terdapat dua hal utama terkait dengan faktor guru yang

dapat mempengaruhi tingkat prestasi belajar siswa, yaitu :

(1) Metode pembelajaran yang diterapkan

Metode pembelajaran yang diterapkan seorang guru

dalam menyampaikan materi pelajaran kepada peserta

didik merupakan hal yang sangat harus diperhatikan

karena mempunyai pengaruh yang besar terhadap

perolehan tingkat prestasi belajar siswa. Metode

pembelajarannya kurang sesuai, maka tingkat prestasi

belajar siswa juga cenderung kurang baik, dan

Pengaruh Minat Dan..., Eva Durotunnafisah, FKIP UMP, 2016

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN …repository.ump.ac.id/6548/3/EVA DUROTUNNAFISAH BAB II.pdf · Instrumen dalam penelitian ini menunjukkan indikator ... kelompok

18

sebaliknya jika metode pembelajarannya sesuai maka

tingkat prestasi belajar siswa juga akan menjadi baik.

(2) Aspek ketauladanan

Pendidik terdahulu menyebutkan bahwa kata guru

merupakan akronim dari “digugu dan ditiru”. Guru

merupakan seseorang yang berkedudukan sebagai tokoh

utama bagi para siswa yang akan senantiasa

diperhatikan dan ditiru seluruh aspek yang berkaitan

dengannya. Guru hendaknya bisa menjadi suri tauladan

bagi yang lain sehingga harus benar-benar menjaga

sikapnya secara totalitas baik ketika di lingkungan

sekolah maupun di luar lingkungan sekolah atau di

rumah. Perilaku apapun yang dilakukan guru akan

dicontoh dan perhatikan para siswa, hal ini secara tidak

langsung akan mempengaruhi tingkat prestasi belajar

siswa.

c) Sarana dan prasarana pendidikan

Sarana dan prasarana pendidikan merupakan

komponen penting yang dibutuhkan bagi keberlangsungan

proses balajar mengajar. Sarana dan prasarana pendidikan

adalah ruang kelas, papan tulis, kursi dan meja siswa serta

guru, perpustakaan, peralatan administrasi kantor dan

sebagainya. Proses belajar mengajar tentu tidak akan

Pengaruh Minat Dan..., Eva Durotunnafisah, FKIP UMP, 2016

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN …repository.ump.ac.id/6548/3/EVA DUROTUNNAFISAH BAB II.pdf · Instrumen dalam penelitian ini menunjukkan indikator ... kelompok

19

berjalan atau setidaknya akan mengalami gangguan dan

hambatan jika sarana dan prasarana itu tidak terpenuhi.

d) Lingkungan sekitar

Lingkungan sekitar merupakan faktor yang juga ikut

berpengaruh terhadap tingkat prestasi belajar siswa, karena

lingkungan sekitar merupakan faktor yang ikut membentuk

karakter dan pribadi siswa. Siswa yang tinggal di lingkungan

buruk dengan masyarakat yang tidak memperhatikan aspek

kesopanan atau etika, keagamaan, dan tidak berpendidikan,

maka siswa tersebut juga akan terdorong memiliki sifat yang

sama. Hal ini akan berpengaruh negatif pada tingkat prestasi

belajarnya.

Faktor-faktor di atas saling berinteraksi secara

langsung dalam mempengaruhi prestasi belajar siswa, maka

sangat diperlukan lingkungan yang baik dan kesiapan dalam

diri siswa yang meliputi strategi, metode, serta gaya belajar,

agar dapat memberi pengaruh terhadap prestasi belajar yang

akan dihasilkan. Simpulan dari hasil uraian di atas, bahwa

prestasi belajar adalah hasil maksimal yang diperoleh siswa

setelah mengalami proses belajar di sekolah berupa

perubahan atau pengembangan aspek pengetahuan

(kognitif), sikap (afektif) dan penerapan (psikomotorik)

yang dinyatakan dengan angka.

Pengaruh Minat Dan..., Eva Durotunnafisah, FKIP UMP, 2016

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN …repository.ump.ac.id/6548/3/EVA DUROTUNNAFISAH BAB II.pdf · Instrumen dalam penelitian ini menunjukkan indikator ... kelompok

20

4. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan

a. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan

Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) merupakan usaha untuk

membekali peserta didik dengan pengetahuan dan kemampuan dasar

berkenaan dengan hubungan antar warga negara dengan negara serta

pendidikan pendahuluan bela negara yang dapat diandalkan oleh

bangsa dan negara (penjelasan pasal 39 Undang-Undang No. 2 tahun

1989, tentang Sistem Pendidikan Nasional). Pendidikan

Kewarganegaraan menurut Depdiknas (2006:49) adalah mata

pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warga negara yang

memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya

untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil,

berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945.

Pendidikan Kewarganegaraan adalah aspek pendidikan politik yang

fokus materinya peranan warga negara dalam kehidupan bernegara

yang kesemuanya itu diproses dalam rangka untuk membina peranan

tersebut sesuai dengan ketentuan Pancasila dan UUD 1945 agar

menjadi warga negara yang dapat diandalkan oleh bangsa dan negara

(Cholisin, 2000:109).

Azymurdi (1999:75) mengemukakan bahwa Pendidikan

Kewarganegaraan adalah pendidikan yang cangkupannya luas lebih

luas dari pendidikan demokrasi dan pendidikan HAM, karena

mencakup kajian dan pembahasan tentang banyak hal seperti

pemerintahan, konstitusi, lembaga – lembaga demokrasi, Rule of law,

Pengaruh Minat Dan..., Eva Durotunnafisah, FKIP UMP, 2016

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN …repository.ump.ac.id/6548/3/EVA DUROTUNNAFISAH BAB II.pdf · Instrumen dalam penelitian ini menunjukkan indikator ... kelompok

21

hak dan kewajiban warga negara, proses demokrasi, dan keterlibatan

masyarakat madani, pengetahuan, lembaga- lembaga dan sistem

hukum, pengetahuan tentang HAM, kewarganegaraan yang aktif dan

sebagainya. Somantri (2001:159) mendefinisikan PKn sebagai seleksi

dan adaptasi dari lintas disiplin ilmu-ilmu sosial, ilmu

kewarganegaraan, humaniora dan kegiatan dasar manusia

diorganisasikan dan disajikan secara psikologi dan ilmiah untuk

mencapai salah satu tujuan pendidikan PKn. Simpulan dari pendapat

dia atas tentang Pendidikan Kewarganegaraan yaitu adalah ilmu yang

mempelajari tentang pengetahuan dan kemampuan dasar berkenaan

dengan hubungan antar warga negara dengan negara disajikan secara

psikologi dan ilmiah untuk mencapai salah satu tujuan pendidikan

yang diinginkan.

b. Tujuan Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

Tujuan mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan adalah

sebagai berikut mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut :

1) Berpikir secara kritis, rasional dan kreatif dalam menanggapi isu

kewarganegaraan

2) Berpartisipasi secara aktif dan bertanggungjawab dan bertindak

secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa,

bernegara serta anti korupsi.

3) Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri

berdasarkan karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat

hidup bersama dengan bangsa-bangsa lain.

4) Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia

secara langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan

teknologi informasi dan komunikasi (Permendiknas No. 22

Tahun 2006).

Pengaruh Minat Dan..., Eva Durotunnafisah, FKIP UMP, 2016

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN …repository.ump.ac.id/6548/3/EVA DUROTUNNAFISAH BAB II.pdf · Instrumen dalam penelitian ini menunjukkan indikator ... kelompok

22

Pendidikan Kewarganegaraan menekankan pada

perkembangan dan membina warga negara yang cerdas, terampil, dan

berkarakter serta bertindak sesuai dengan Pancasila dan Undang-

Undang Dasar 1945. Pengetahuan dan ilmu-ilmu yang diberikan di

sekolah-sekolah kepada siswa diharapkan akan lahir generasi muda

yang berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif memiliki sikap

demokratis dan bertanggung jawab sebagai warga negara yang

sanggup melaksanakan hak dan kewajibannya dalam kehidupan

berbangsa dan bernegara. Somantri (2001:166) memberikan

pemaparan mengenai fungsi PKn yaitu usaha sabar yang dilakukan

secara ilmiah dan psikologis untuk memberikan kemudahan belajar

kepada peserta didik agar terjadi internalisasi moral Pancasila dan

pengetahuan Kewarganegaraan untuk melandasi tujuan nasional yang

diwujudkan dalam integritas pribadi dan perilaku sehari-hari.

c. Aspek-aspek kompetensi Pendidikan Kewarganegaraan

Aspek-aspek kompetensi dalam Pendidikan Kewarganegaraan yaitu:

1) Pengetahuan Kewarganegaraan (Civic Knowledge)

Pengetahuan kewarganegaraan membahas mengenai

kemampuan akademik keilmuan yang dikembangkan dari

berbagai teori atau konsep politik, hukum dan moral. Mata

pelajaran PKn merupakan bidang kajian multi disipliner. secara

terperinci, materi pengetahuan kewarganegaraan meliputi

pengetahuan tentang hak dan tanggung jawab warga negara, hak

asasi manusia, prinsip – prinsip dan proses demokrasi, lembaga

pemerintah dan non pemerintah, identitas nasional, pemerintah

berdasar hukum dan peradilan yang bebas dan tidak memihak,

konstitusi serta nilai – nilai dan moral dalam masyarakat.

Pengaruh Minat Dan..., Eva Durotunnafisah, FKIP UMP, 2016

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN …repository.ump.ac.id/6548/3/EVA DUROTUNNAFISAH BAB II.pdf · Instrumen dalam penelitian ini menunjukkan indikator ... kelompok

23

2) Keterampilan Kewarganegaraan (Civic Skills)

Keterampilan kewarganegaraan meliputi keterampilan

intelektual (intellectual skills) dan keterampilan berpartisipasi

(participatory skills) dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Contoh keterampilan intelektual adalah ketrampilan dalam

merespon berbagai persoalan politik, misalnya merancang dialog

dengan DPR contohnya keterampilan berpartisipasi menggunakan

ketrampilannya menggunakan hak dan kewajibannya dibidang

hukum, misalnya melaporkan kepada polisi atas tindak kejahaatan

yang diketahui.

3) Watak Kepribadian Kewarganegaraan (civic disposition)

Watak kepribadian kewarganegaraan sesungguhnya

merupakan dimensi yang paling subtansif dan essensial dalam

mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan. Dimensi watak atau

karakter kewarganegaraan dapat dipandang sebagai muara dari

pengembangan kedua dimensi sebelumnya dengan

memperhatikan visi, misi dan tujuan pelajaran ini ditandai dengan

penekanan dengan dimensi watak, karekter, sikap dan pontensi

lain yang bersifat afektif (Depdiknas, 2007: 2).

d. Ruang Lingkup Pendidikan Kewarganegaraan

Pendidikan Kewarganegaraan harus dinamis dan mampu

menarik perhatian siswa yaitu dengan cara guru membantu

mengembangkan pemahaman baik materi maupun ketrampilan

intelektual dan partisipasi yang menghasilkan pemahaman tentang

arti pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Ruang

lingkup mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan diantaranya

adalah:

1) Persatuan dan kesatuan bangsa, meliputi hidup rukun dalam

perbedaan, cinta lingkungan, kebanggaan sebagai Bangsa

Indonesia, sumpah pemuda, keutuhan Negara Kesatuan Republik

Indonesia, sumpah pemuda, pengamalan nilai -nilai Pancasila

dalam kehidupan sehari hari, Pancasila sebagai ideologi terbuka.

2) Norma, hukum dan peraturan meliputi tertib dalam kehidupan

keluarga, tata tertib di sekolah, norma yang berlaku di

masyarakat, peraturan daerah, norma dalam kehidupan berbangsa

dan bernegara, sistem hukum dan peradilan nasional, hukum dan

peradilan internasional .

Pengaruh Minat Dan..., Eva Durotunnafisah, FKIP UMP, 2016

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN …repository.ump.ac.id/6548/3/EVA DUROTUNNAFISAH BAB II.pdf · Instrumen dalam penelitian ini menunjukkan indikator ... kelompok

24

3) Hak asasi manusia meliputi hak dan kewajiban anak, hak dan

kewajiban anggota masyarakat, instrumen nasional dan

internasional HAM, pemajuan, penghormatan, dan perlindungan

HAM.

4) Kebutuhan warga negara meliputi hidup gotong royong, harga

diri setiap warga masyarakat, kebebasan berorganisasi,

kemerdekaan mengemukakan pendapat, menghargai keputusan

bersama, prestasi diri, persamaan kedudukan warga negara.

5) Konstitusi negara meliputi proklamasi kemerdekaan dan

konstitusi pertama, konstitusi konstitusi yang pernah digunakan

di Indonesia, hubungan dasar negara dengan konstitusi.

6) Kekuasaan dan politik, meliputi pemerintahan desa,

pemerintahan daerah dan otonomi, pemerintah pusat, demokrasi

dan sistem politik, budaya politik, budaya demokrasi menuju

masyarakat madani, sistem pemerintahan pers dalam masyarakat

demokrasi.

7) Pancasila meliputi kedudukan Pancasila sebagai dasar negara

dan ideologi negara, proses perumusan Pancasila sebagai dasar

negara, pengamalan nilai pancasila dalam kehidupan sehari hari,

Pancasila sebagai ideologi negara.

8) Globalisasi meliputi globalisasi lingkungan, politik luar negeri

Indonesia di era globalisasi, dampak globalisasi, hubungan

internasional dan organisasi internasional dan mengevaluasi

globalisasi (Permendiknas No. 22 tahun 2006).

E. Penelitian Terdahulu yang Relevan

1. Hamdu, G dan Lisa Agustina. (2011). Pengaruh Motivasi Belajar Siswa

Terhadap Pestasi Belajar IPA Di Sekolah Dasar. Tasikmalaya: Jurnal

Penelitian Pendidikan, Vol. 12 No. 1 April 2011 ISSN 1412-565, hal.

90-96.

Motivasi adalah salah satu hal yang berpengaruh pada kesuksesan

aktifitas pembelajaran siswa. Tanpa motivasi, proses pembelajaran akan

sulit mencapai kesuksesan yang optimum. Artikel ini ditujukan untuk

menyelidiki pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar IPA siswa.

Penelitian korelasi deskriptif ini dilakukan sebagai studi kasus terhadap

Pengaruh Minat Dan..., Eva Durotunnafisah, FKIP UMP, 2016

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN …repository.ump.ac.id/6548/3/EVA DUROTUNNAFISAH BAB II.pdf · Instrumen dalam penelitian ini menunjukkan indikator ... kelompok

25

siswa kelas empat Sekolah Dasar dan tujuan penelitian ini adalah untuk

menggambarkan level dari pengaruh motivasi siswa terhadap prestasi

belajar IPA. Terdapat total 26 siswa kelas empat Sekolah Dasar dari SD

Tarumanagara kecamatan Tawang, Tasikmalaya yang dijadikan sampel

dalam penelitian ini. Data-data dikumpulkan melalui questionare

instrument dari variable motivasi belajar dan juga hasil test siswa sebagai

variable rata-rata pencapaian siswa. Hasil dari data-data diproses melalui

perhitungan statistik dan korelasi rata-rata, didapat melalui penggunaan

SPSS 16.0. Data menunjukkan interprestasi tingkat reliabilitas tinggi

besarnya pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar IPA adalah

sebesar 48,1%.

2. Komarawati, E. (2012). Pengaruh Minat Belajar Dan Pembinaan

Disiplin Siswa Terhadap Peningkatan Prestasi Belajar SMPN I

Sukasari Sumedang. Jurnal Edukasi Islam Volume 1 Nomor 1,

Agustus 2012 ISSN 2302-2140, hal. 148-168.

Penelitian ini adalah penelitian korelasional yang bersifat survei

dan penentuan sampelnya ditetapkan berdasarkan random sampling,

sehingga ditemukan besarnya sampel 110 responden. Dianalisis dengan

bantuan SPSS. Pada analisis statistik ini akan dilakukan beberapa

pengujian: (1) analisis koefisien korelasi; (2) Uji t dan F; dan (3) Analisis

Regresi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang

positif dan signifikan antara minat belajar siswa terhadap prestasi belajar

Pengaruh Minat Dan..., Eva Durotunnafisah, FKIP UMP, 2016

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN …repository.ump.ac.id/6548/3/EVA DUROTUNNAFISAH BAB II.pdf · Instrumen dalam penelitian ini menunjukkan indikator ... kelompok

26

siswa sebesar 0,598. Koefisien determinasinya (R2) adalah (0,598)

2 =

0,3576. Hasil tersebut dapat dikatakan bahwa minat belajar siswa

berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa sebesar 35,76%. Terdapat

pengaruh yang positif dan signifikan antara disiplin belajar siswa terhadap

prestasi belajar siswa yaitu sebesar 0,542, sedangkan koefisien

determinasinya (R2) adalah (0,542)

2 = 0,2938. Simpulan dari hasil tersebut

dapat dikatakan bahwa disiplin belajar siswa berpengaruh terhadap

prestasi belajar siswa sebesar 29,38%, jadi terdapat pengaruh yang positif

dan signifikan antara minat belajar siswa dan disiplin belajar siswa secara

bersama-sama terhadap prestasi belajar siswa yaitu sebesar 0,494,

sedangkan koefisien determinasinya (R2) adalah (0,494)

2 = 0.2440. Hasil

tersebut dapat dikatakan bahwa minat belajar siswa dan disiplin belajar

siswa berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa sebesar 24,40%.

3. Hidayat, S. (2013). Pengaruh Kerjasama Orangtua Dan Guru Terhadap

Disiplin Peserta Didik Di Sekolah Menegah Pertama (SMP) Negeri

Kecamatan Jagakarsa – Jakarta Selatan. Jurnal Ilmiah Widya, Vol. 1

Nomor 2 Juli-Agustus 2013 ISSN 2337- 6686, hal. 92-99.

Kerjasama antara orang tua peserta didik dengan guru di sekolah

dalam proses pendidikan sangat penting untuk mencapai tujuan

pendidikan. Disiplin merupakan salah satu faktor dalam proses

pendidikan. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui pengaruh

kerjasama orang tua dengan guru terhadap disiplin peserta didik, (2)

mengetahui besarnya kerjasama orang tua peserta didik dengan guru di

Pengaruh Minat Dan..., Eva Durotunnafisah, FKIP UMP, 2016

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN …repository.ump.ac.id/6548/3/EVA DUROTUNNAFISAH BAB II.pdf · Instrumen dalam penelitian ini menunjukkan indikator ... kelompok

27

sekolah. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri di Kecamatan Jagakarsa

Jakarta Selatan pada bulan September hingga Oktober 2012. Metode yang

digunakan adalah survei dengan pendekatan korelasional. Jumlah sampel

sebanyak 250 orang dipilih secara proporsional. Instrumen menggunakan

angket berbentuk skala Likert. Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1)

Terdapat pengaruh signifikan dan positif antara kerjasama orang tua

dengan guru terhadap kedisiplinan siswa. (2) Kerjasama orang tua peserta

didik dengan guru di sekolah masih tergolong lemah khususnya dalam hal

komunikasi dan partisipasi orang tua dalam penegakan disiplin sekolah.

Kedisiplinan siswa dipengaruhi oleh adanya paduan bentuk kerjasama

orang tua dengan guru di sekolah.

F. Kerangka Pemikiran

Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah paradigma

ganda dengan dua variabel independen, yang melibatkan dua variabel bebas

(X1, X2), dan satu variabel terikat (Y). Pola hubungan yang terbangun pada

masing-masing variabel penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:

X1

X2

Y

Pengaruh Minat Dan..., Eva Durotunnafisah, FKIP UMP, 2016

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN …repository.ump.ac.id/6548/3/EVA DUROTUNNAFISAH BAB II.pdf · Instrumen dalam penelitian ini menunjukkan indikator ... kelompok

28

Keterangan :

X1 = Minat belajar

X2 = Disiplin siswa

Y = Prestasi Belajar Pendidikan Kewarganegaraan

G. Hipotesis

1. Terdapat pengaruh minat belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa kelas

IV Sekolah Dasar Se-UPK Karanglewas.

2. Terdapat pengaruh disiplin belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa

kelas IV Sekolah Dasar Se-UPK Karanglewas.

3. Terdapat pengaruh minat dan disiplin siswa terhadap prestasi belajar siswa

kelas IV Sekolah Dasar Se-UPK Karanglewas.

Pengaruh Minat Dan..., Eva Durotunnafisah, FKIP UMP, 2016