laporan ok eva
DESCRIPTION
hsadgjduafhgabsxnTRANSCRIPT
LAPORAN KASUS OKANESTESI REGIONAL – SPINAL PADA
UROLTHIASIS BILATERAL
PembimbingLetkol Ckm dr. Suparno, Sp.An
EVA TAMI HANDARI1420221116
• 3 bulan SMRS os merasa sakit yang hebat dan hilang timbul di pinggang belakang kiri. Sakit dirasa tiba-tiba, tidak dipengaruhi oleh aktivitas maupun perubahan posisi tubuh, sakit dirasa sangat hebat sehingga os sampai tidak bisa bangun.
• Ketika sakit dirasa os merasa mual namun tidak muntah atau kembung, kencing menjadi sedikit-sedikit dan kemaluan dirasakan panas.
• 2 bulan SMRS os memeriksakan diri ke RSUD Dr Kariadi dan didiagnosis batu saluran kencing.
• Kemudian selama 2 bulan sampai sebelum masuk rumah sakit os berobat jalan, mengkonsumsi obat dari dokter dan keluhan dirasakan berkurang drastis.
• Ekg sinus rhytem
• Kesan : batu ureter dextra sinistra
Jam Tensi Nadi SpO2 (%) Keterangan
12.30 159/78 58 99 Pasien masuk ke ruang operasi
12.35 159/78 59
99 Telah terpasang IVFD Asering
500 cc 20 tpm, premedikasi
ondansentron 4 mg
12.40 110/65 59
99 Induksi dengan bupivacain 4 mL,
dengan sebelumnya diberi lidocain
terlebih dahulu.
Pemasangan kanul nasal 2L/menit
12.45 113/65 59 99 Operasi dimulai
12.50 121/64 57 99 Pemberian ondansetron 4 mg
12.55 121/62 59 99
Pelaksanaan operasi
13.00 124/62 58
99
13.05 123/64 58 99
13.10 128/65 60 99
13.15 127/68 60 99
Operasi selesai, pasien
dipindahkan ke ruang recovery
room
65 cc
65 x 45 = 2925 cc
Pasien sudah tidak makan dan minum ± 8 jam, namun sudah di pelihara kekurangan cairannya dengan memberikan cairan infus selama di bangsalUntuk kebutuhan selama operasi berlangsung:BB = 112 kg a.Maintenance = 4 x 10 kg = 40 cc
= 2 x 10 kg = 20 cc= 1 x 92 kg = 92 cc = total 152 cc/ jam
b.Stress operasi = 6 cc/kgbb/ jam = 6 x 112 = 672 cc/jam
c. Perdarahan yang terjadi = 10 ccEBV = 70 cc/KgBB = 70 x 112 = 7840 cc20% x 7840 = 1568 ccPerdarahan pada pasien ini hanya 10cc/ jam, sehingga tidak perlu ditransfusi. Cukup diberi cairan kristaloid. d.kebutuhan cairan selama operasi 1 jam:Perdarahan + maintenance + stress operasi10 + 152 + 672 = 834 cc
e.Cairan yang sudah diberikan saat operasi 1000 cc Balance cairan = 1000 – 834 = +116 cc
Gejala
• Nyeri pinggang
• Nyeri bersifat tajam dan episodik di daerah pinggang (flank) yang sering menjalar ke perut, atau lipat paha
• Mual
• Muntah
• demam
Tanda
• Vital sign: Peningkatan Suhu > 1derajat, nadi biasannya normal dan biasannya meningkat
• Nyeri ketuk CVA• Ballotement (+)
patofisiologi
diagnosis
• Anamnesa• Px fisik
• Nyeri ketuk CVA (+)• Ballotment (+)
• Px penunjang :• BNO• Urinalisa• Piv• usg
Tatalaksana
• Terapi
• Menghilangkan batu untuk mempertahankan fungsi ginjal
• Mengetahui etiologi untuk mencegah kekambuhan
• Konservatif
• ESWL
• Endourologi
• Uretrorenoscopy
• Bedah terbuka
URS• Keuntungan urs antara lain tingkat keberhasilan lebih
tinggi, murah, sedikit komplikasi, jarang membutuhkan penanganan berulang, dan dapat dilakukan secara luas oleh urologist. tingkat keberhasilan urs untuk batu ureter distal cukup tinggi. Batu ureter distal > 90% dapat dikeluarkan dengan menggunakan urs.
• kerugian tindakan ini adalah membutuhkan anastesi, lebih invasif, dan mungkin membutuhkan stent. Ukuran alat yang dimasukan cukup besar
• Pada pasien terdapat nyeri pinggang hilang timbul (kolik) dan terkadang menjalar hingga paha. Jika sudah terasa nyeri maka akan mengganggu aktivitas. Selain itu disertai pula dengan mual dan muntah
• Nyeri kolik peregangan ureter reffered pain hingga paha
• Pada pemeriksaan fisik, didapatkan hasil pemeriksaan fisik berupa sedikit peningkatan nadi yaitu 100x/menit dengan suhu 36.60C dan nyeri ketok pada Costoveterbral Angle.
• Pada literature dikatakan pemeriksaan fisik khas pada batu yaitu ditemukan adanya nyeri ketok pada Costoveterbra Angel.
• Pasien termasuk ASA PS II karena Pasien sudah berusia 59 tahun. Pasien dengan usia seperti ini bisa dikatakan memasuki usia ekstrim . Sehingga dapat dikategorikan ASA PS II dan pasien memilki gangguan sistemik sedang yaitu obesitas
• Dari segi pemilihan anastesi regional (spinal)
• -Spinal anestesi paling baik digunakan pada tindakan yang melibatkan tungkai bawah, panggul, dan perineum.
• -Harga relatif lebih murah
• -Efek samping yang ringan pada system pernapasan
• -Mengurangi resiko obstruksi jalan nafas atau aspirasi lambung
• -Spinal anestesi merupakan muscle relaxan yang baik untuk pembedahan abdomen dan anggota badan bagian bawah.
• Kebutuhan cairan selama operasi 1 jam:
• Perdarahan + maintenance + stress operasi
• 10 + 152 + 672 = 834 cc
• Cairan yang sudah diberikan saat operasi 1000 cc
• Balance cairan = 1000 – 834 = +116 cc
Saran
• Persiapan preoperative meliputi pasien terutama obat-obatan selain obat anestesi yakni obat dari profilaksis juga harus dipersiapkan dengan baik,
• Lebih memperhatikan dan menyesuaikan kebutuhan cairan sesuai yang dibutuhkan pasien agar balance cairan menjadi positif (+).
• Memantau hemodinamik pasien melalui pemeriksaan tanda vital sebelum, saat, dan setelah operasi dilaksanakan.
• Memantau Aldrette score sampai pasien sadar penuh dan tidak terburu-buru dikembalikan ke bangsal karena Aldrette score yang belum 10 atau lebih.