bab ii tinjauan pustaka dan landasan teori a. penelitian...

40
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI A. Penelitian yang Relevan 1. Penelitian yang membahas retorika bertanya adalah penelitian yang berjudul “Kajian Retorika Bertanya Deddy Corbuzier Dalam Acara Talk Show Hitam Putih di Trans7” oleh Sugriyani Dalam penelitian tersebut membahas teknik untuk memulai dialog Deddy Corbuzier, jenis-jenis pertanyaan yang digunakan Deddy Corbuzier, serta fungsi pertanyaan berdasarkan jenis-jenis pertanyaan yang ditemukan. Data penelitian ini berupa dialog Deddy Cobuzier dengan bintang tamunya yang mengandung pertanyaan. Sumber data berasal dari dialog Deddy Corbuzier dengan bintang tamu dalam acara talk show Hitam Putih di Trans7.Sumber data berjumlah 8 episod dimulai tanggal 2-6 April 2012 dan 9-11 April 2012.Metode yang digunakan dalam menganalisis data menggunakan metode deskriptif kualitatif.Dari penelitian terdahulu menunjukkan bahwa penelitian mengenai retorika bertanyasudah dilakukan oleh beberapa peneliti.Namun, penelitian mengenairetorika diskusi Uya Kuya dalam acara talk show rumah Uya di Trans7belum ada. Oleh karena itu, penelitianini perlu dilakukan dengan tujuan agar penelitian ini dapat melengkapi hasil-hasil penelitian sebelumnya. 2. Penelitian yang berjudul “Kajian Retorika Aspek Teknik Bertanya Tukul Arwana dalam Acara Talk Show “Bukan Empat Mata” di Trans7 oleh Murni Prihati tahun 2014Penelitian tersebut membahas mengenai jenis-jenis pertanyaan yang digunakan Tukul Arwana, dan teknik bertanya untuk memuali dialog Tukul Arwana. Data dalam 11 KAJIAN RETORIKA DISKUSI UYA KUYA DALAM ….. SAFITRIANINGSIH, FKIP UMP 2016

Upload: nguyenthuy

Post on 17-Mar-2019

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI A. Penelitian ...repository.ump.ac.id/6059/3/SAFITRIANINGSIH.... BAB II.pdf · oleh masing-masing penutur. Maksudnya, setiap orang pasti

11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

A. Penelitian yang Relevan

1. Penelitian yang membahas retorika bertanya adalah penelitian yang berjudul

“Kajian Retorika Bertanya Deddy Corbuzier Dalam Acara Talk Show Hitam

Putih di Trans7” oleh Sugriyani

Dalam penelitian tersebut membahas teknik untuk memulai dialog Deddy

Corbuzier, jenis-jenis pertanyaan yang digunakan Deddy Corbuzier, serta fungsi

pertanyaan berdasarkan jenis-jenis pertanyaan yang ditemukan. Data penelitian ini

berupa dialog Deddy Cobuzier dengan bintang tamunya yang mengandung

pertanyaan. Sumber data berasal dari dialog Deddy Corbuzier dengan bintang tamu

dalam acara talk show Hitam Putih di Trans7.Sumber data berjumlah 8 episod dimulai

tanggal 2-6 April 2012 dan 9-11 April 2012.Metode yang digunakan dalam

menganalisis data menggunakan metode deskriptif kualitatif.Dari penelitian terdahulu

menunjukkan bahwa penelitian mengenai retorika bertanyasudah dilakukan oleh

beberapa peneliti.Namun, penelitian mengenairetorika diskusi Uya Kuya dalam acara

talk show rumah Uya di Trans7belum ada. Oleh karena itu, penelitianini perlu

dilakukan dengan tujuan agar penelitian ini dapat melengkapi hasil-hasil penelitian

sebelumnya.

2. Penelitian yang berjudul “Kajian Retorika Aspek Teknik Bertanya Tukul

Arwana dalam Acara Talk Show “Bukan Empat Mata” di Trans7 oleh Murni

Prihati tahun 2014”

Penelitian tersebut membahas mengenai jenis-jenis pertanyaan yang digunakan

Tukul Arwana, dan teknik bertanya untuk memuali dialog Tukul Arwana. Data dalam

11

KAJIAN RETORIKA DISKUSI UYA KUYA DALAM ….. SAFITRIANINGSIH, FKIP UMP 2016

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI A. Penelitian ...repository.ump.ac.id/6059/3/SAFITRIANINGSIH.... BAB II.pdf · oleh masing-masing penutur. Maksudnya, setiap orang pasti

12

penelitian ini berupa dialog Tukul Arwana dengan bintang tamunya. Penelitian ini,

yang mengandung pertanyaan-pertanyaan. Sumber data berasal dari dialog Tukul

Arwana dengan bintang tamu dalam acara talk show “Bukan Empat Mata” di Trans7.

Metode yang digunakan dalam menganalisis data menggunakan metode deskriptif

kualitatif.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yaitu, data, sumber

data, dan teknik dalam metode yang digunakan dalam menganalisis data. Data yang

digunakan dalam penelitian ini yaitu dialog atau percakapan antara Uya Kuya sebagai

konsultan dengan kliennya pada talk showrumah Uyadi Trans7. Dimanamereka yang

hendak menyelesaikan permasalahan secara diskusi di muka umum. Sumber data

dalam penelitian dariyoutobedalam acara talk show rumah Uya di Trans7.Pada

penelitian kali ini, peneliti menambahkan teknik dasar Pilah Unsur Penentu (PUP) dan

teknik lanjutan Hubung Banding Menyamakan (HBS) dalam menganalisis data.

Persamaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yaitu sama-sama

mendeskripsikan tuturan langsung pada presenter atau pembawa acara di televisi.

B. Bahasa

1. Pengertian Bahasa

Keraf (2004:1) menyatakan bahasa adalah alat komunikasi antara anggota

masyarakat berupa symbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Bahasa

adalah system lambang bunyi yang dipergunakan oleh para anggota suatu masyarakat

untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri (Kridalaksana, 2008:24).

Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahawa bahasa adalah system lambang

bunyi yang digunakan manusia atau anggota masyarakat untuk berkomunikasi. Hal itu

KAJIAN RETORIKA DISKUSI UYA KUYA DALAM ….. SAFITRIANINGSIH, FKIP UMP 2016

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI A. Penelitian ...repository.ump.ac.id/6059/3/SAFITRIANINGSIH.... BAB II.pdf · oleh masing-masing penutur. Maksudnya, setiap orang pasti

13

menunjukkan bahwa, bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting bagi

kehidupan sehari-hari. Karena, bahasa dapat digunakan untuk menyampaikan

informasi kepada pihak lain, dan bahasa merupakan suatu system atau kesatuan unsur.

2. Fungsi Bahasa

Keraf (2004:3) menyatakan bahwa fungsi bahasa dapat diturunkan dari motif

pertumbuhan bahasa itu sendiri, bila ditinjau kembali sejarah pertumbuhan bahasa

sejak awal hingga sekarang. Dasar dan motif pertumbuhan bahasa itu dalam garis

besarnya dapat berupa: Bahasa untuk menyatakan ekspresi diri, bahasa sebagai alat

komunikasi, bahasa untuk mengadakan integrasi dan adaptasi sosial, serta bahasa

untuk mengontrol sosial.Pertama, bahasa untuk menyatakan ekspresi diri.Ekspresi diri

berarti mengungkapkan segala hal yang dirasakan oleh pikiran dan perasaan manusia.

Dapat dipastikan, setiap ada gejolak dalam diri, manusia selalu akan mengungkapkan

dan mengekspresikannya dalam bahasa. Misalnya saat marah, sedih, dan bahagia

selalu diekspresikannya dengan bahasa, bisa bercerita, menangis, berterik dan

tersenyum. Unsur-unsur manusia mengekpsresikannya dengan dengan bahasa adalah

(1) agar menarik perhatian orang lain terhadap kita, (2) keinginan manusia untuk

membebaskan diri dari tekanan emosi.

Kedua, bahasa sebagai alat komunikasi.Komunikasi merupakan akibat lebih

jauh dari ekspresi diri. Komunikasi tidak akan sempurna bila ekspresi diri kita tidak

diterima atau dipahami oleh orang lain. Dengan komunikasi kita dapat menyampaikan

semua yang kita rasakan, pikirkan yang kita ketahui kepada orang lain. Bahwa sebagai

alat komunikasi merupakan saluran perumusan maksud kita, melahirkan perasaan kita

dan memungkinkan kita menciptakan kerjasama dengan sesama warga. Mengatur

KAJIAN RETORIKA DISKUSI UYA KUYA DALAM ….. SAFITRIANINGSIH, FKIP UMP 2016

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI A. Penelitian ...repository.ump.ac.id/6059/3/SAFITRIANINGSIH.... BAB II.pdf · oleh masing-masing penutur. Maksudnya, setiap orang pasti

14

berbagai aktivitas kemasyarakatan, merencanakan, dan mengarahkan masa depan serta

memungkinkan manusia memetik hasil-hasil yang berguna bagi masa kini dan masa

yang akan datang.

Ketiga, bahasa untuk mengadakan integrasi dan adaptasi sosial.Pada

kenyataannya, manusia adalah mahluk sosial masyarakat yang hidup di tengah-tengah

masyarakat.Dalam kehidupan masyarakat, manusia selalu membutuhkan eksistensi

untuk diterima dan diakui oleh masyarakatnya. Dalam pembentukan eksistensi itulah,

manusia akan melakukan integrasi (pembauran) dan adaptasi (penyesuaian diri).

Dalam proses integrasi dan adaptasi ini manusia menggunakan bahasa sebagai

perantarannya. Melalui bahasa seseorang anggota masyarakat akan mengenal dan

belajar terhadap adat-istiadat, tingkah laku dan tata karma masyarakatnya.

Keempat, bahasa untuk mengadakan kontrol sosial.Bahasa sebagai kontrol

sosial masih merujuk fungsi bahasa secara kolektif. Setelah bahasa digunakan

seseorang untuk beradaptasi dan berintegrasi dengan anggota masyarakat, dan orang

tersebut berhasil, bisa diterima menjadi bagian dari masyarakat tersebut. Maka proses

selanjutnya, adalah bahasa akan digunakan setiap orang dalam masyarakat sebagai

cara untuk melakukan kontrol sosial. Yaitu bahasa akan dimobilisasi oleh seseorang

sebagai cara untuk mempengaruhi pikiran dan tindakan orang lain. Misalnya orang tua

menasehati orang anak-anknya, kepala desa memberi penerangan dan penyuluhan

pada warga dan sebagainya.Tentunya keberhasilan seseorang dalam melakukan

kontrol sosial sangat dipengaruhi keberhasilan seseorang dengan menggunakan bahasa

secara cepat. Dengan menggunakan bahasa yang baik dan komunikatif, maka

seseorang biasa mempengaruhi pikiran dan tindakan orang lain sesuai denganapa yang

diharapkan.

KAJIAN RETORIKA DISKUSI UYA KUYA DALAM ….. SAFITRIANINGSIH, FKIP UMP 2016

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI A. Penelitian ...repository.ump.ac.id/6059/3/SAFITRIANINGSIH.... BAB II.pdf · oleh masing-masing penutur. Maksudnya, setiap orang pasti

15

C. Ragam Bahasa

1. Pengertian Ragam Bahasa

Ragam bahasa merupakan variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-

beda menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara,

dan orang yang dibicarakan, serta menurut medium pembicaraan (Kridalaksana,

2008:206). Menurut Chaer (2007:56) ragam bahasa adalah variasi bahasa yang

digunakan dalam situasi, keadaan atau untuk keperluan tertentu.Berdasarkan beberapa

pendapat tersebut, ragam bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang

berbeda-beda menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan

bicara, dan orang yang dibicarakan, serta menurut medium pembicaraan yang

digunakan dalam situasi, keadaan atau untuk keperluan tertentu. Dengan begitu, dapat

peneliti simpulkan bahwa ragam bahasa merupakan variasi bahasa yang digunakan

oleh masing-masing penutur. Maksudnya, setiap orang pasti berasal dari berbagai

daerah, secara langsung penutur menguasai dua bahasa, yaitu bahasa daerah dan

bahasa nasional.Dari situlah penutur memiliki ragam variasi yang beragam karena

kedua bahasa tersebut sering digunakan secara bersamaan. Akan tetapi, penggunaan

kedua bahasa tersebut oleh penutur disesuaikan dalam situasi, kondisi, dan sesuai

kebutuhan. Jadi ragam bahasa tersebut sebetulnya boleh-boleh saja digunakan asalkan

disesuaikan tempat atau konteks yang melingkupinya.

D. Berbicara

1. Pengertian Berbicara

Berbicara merupakan suatu kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi

atau kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan atau menyampaikan pikiran,

KAJIAN RETORIKA DISKUSI UYA KUYA DALAM ….. SAFITRIANINGSIH, FKIP UMP 2016

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI A. Penelitian ...repository.ump.ac.id/6059/3/SAFITRIANINGSIH.... BAB II.pdf · oleh masing-masing penutur. Maksudnya, setiap orang pasti

16

gagasan dan perasaan.Berbicara adalah suatu alat untuk mengkomunikasikan gagasan-

gagasan yang disusun serta dikembangakan sesuai dengan kebutuhan – kebutuhan

pendengar atau penyimak (Tarigan, 2008:16-17).Arsjad dan Mukti U.S (1991:17)

memberikan pengertian bahwa kemampuan berbicara adalah kemampuan

mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau mengucapkan kata-kata untuk

mengekspresikan, menyatakan, menyampaiakan pikiran, gagasan dan perasaan.

Menurut Nurgiantoro (2001:276) berbicara aktivitas berbahasa kedua dilakukan

manusia dalam kehidupan berbahasa yaitu setelah aktivitas mendengarkan.

Berdasarkan bunyi-bunyi bahasa yang didengarkan itulah kemudian manusia belajar

mengucapkan dan akhirnya mampu untuk berbicara.Dari uraian tersebut peneliti

menyimpulkan bahwa berbicara merupakan kegiatan seseorang atau kelompok orang

mengucapkan kata-kata untuk mengekpsresikan, menyatakan atau menyampaikan

pikiran, atau gagasan dan perasan kepada sekelompok orang atau individu.

2. Bentuk- Bentuk Keterampilan Berbicara

Bentuk-bentuk keterampilan berbicara menurut Tarigan (2008:24-25) secara

garis besar dapat dibagi menjadi dua, yaitu berbicara di muka umum (public speaking)

dan berbicara pada konferensi.Berbicara dimuka umum (public speaking)

mencangkup tiga jenis. Pertama, berbicara dalam situasi-situasi yang bersifat

memberitahukan atu melaporkan atau yang bersifat informatis (informative speaking).

Kedua, berbicara dalam situasi-situasi yang bersifat kekeluaragaan atau persahabatan

(fellowship speaking). Ketiga, berbicara dalam sitausi-sitausi yang bersifat membujuk,

mengajak, mendesak, dan menyakinkan (persuasive speaking). Keempat, berbicara

dalam situasi-situasi yang bersiafat merundingkan dengan tenang dan hati-hati

(deliberative speaking).

KAJIAN RETORIKA DISKUSI UYA KUYA DALAM ….. SAFITRIANINGSIH, FKIP UMP 2016

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI A. Penelitian ...repository.ump.ac.id/6059/3/SAFITRIANINGSIH.... BAB II.pdf · oleh masing-masing penutur. Maksudnya, setiap orang pasti

17

Berbicara pada konferensi (conference speaking) dibedakan menjadi tiga.

Pertama, diskusi kelompok (group discussion). Kedua, prosedur parlementer

(parliamentary procedure). Ketiga, yaitu mengenai debat. Diskusi kelompok (group

discussion) dibedakan lagi menjadi dua yaitu diskusi kelompok tidak resmi (informal)

dan kelompok diskusi resmi (formal). Kemudian, debat dapat dibedakan menjadi

debat kompetetif, debat parlementer, debat proposal, serta debat Loncoln-Douglas.

Menurut Hartono (2005:30) keterampilan berbicara dibagi berdasarkan jumlah

partisipan, cara pelaksanaan, lawan berbicara, maksud dan tujuan berbicara, dan

tingkat keformalannya.Keterampilan berbicara berdasarkan jumlah partisipannya atau

jumlah lawan berbicara, dapat dikelompokkan menjadi dua bentuk, yaitu: (a)

berbicara peroarangan dan (b) berbicara kelompok. Bentuk keterampilan berbicara

berdasarakan cara pelaksanaannya dapat dikelompokkan menjadi dua bentuk, yaitu:

berbicara secara langsung dan berbiaca secara tidak langsung.Menurut Hartono

berdasarkan lawan bicara, keterampilan berbicara dapat dibedakan menjadi empat

bentuk, yaitu: (a) satu lawan satu, (b) satu lawan banyak, (c) banyak lawan satu, dan

(d) banyak lawan banyak. Keterampilan berbicara berdasarkan maksud dan tujuan

berbicara, dapat dibedakan menjadi sembilan bentuk, yaitu: (a) memberi perintah atau

instruksi. Lalu, (b) memberi nasehat, (c) memberi saran, (d) berpidato, (e) mengajar

atau memberi ceramah. (f) berapat, (g) berunding, (h) pertemuan, (i) menginterview.

Berdasarakan tingkat keformalannya, keterampilan berbicara dapat dikelompokan

menjadi tiga bentuk yaitu: (a) berbicara formal. (b) berbicara semi formal, dan (c)

berbicara informal.

Berdasarkan bentuk-bentuk keterampilan berbicara menurut para ahli maka

acara talk show rumah Uya di Trans7 termasuk ke dalam diskusi. Jika dilihat dari

KAJIAN RETORIKA DISKUSI UYA KUYA DALAM ….. SAFITRIANINGSIH, FKIP UMP 2016

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI A. Penelitian ...repository.ump.ac.id/6059/3/SAFITRIANINGSIH.... BAB II.pdf · oleh masing-masing penutur. Maksudnya, setiap orang pasti

18

jumlah partisipan merupakan berbicara kelompok. Berdasarkan lawan berbicara

merupakan satu lawan banyak yaitu antara pembawa acara (Uya Kuya dengan

kliennya, penonton di studio dan penonton di rumah).Kemudian dilihat dari maksud

dan tujuan berbicara adalah untuk menginterview tamu-tamunya dengan cara

berdiskusi, acara talk show rumah Uya juga merupakan salah satu bentuk diskusi dan

wawancara. Inilah nanti yangakan peneliti teliti yaitu bagaimana taktik-taktik retoris

dan fase-fase dalam proses diskusi yang digunakan Uya Kuya dalam acara talk show

rumah Uya di Trans7.

3. Tujuan Berbicara

Menurut Tarigan (2008:16-17) tujuan utama berbicara adalah untuk

berkomunikasi. Agar dapat menyampaikan pikiran secara efektif, sebaiknya sang

pembicara memahami segala sesuatu yang ingin dikomunikasikan. Dia harus mampu

mengevaluasi efek komunikasi terhadap para pendengarnya dan harus mengetahui

prinsip-prinsip yang mendasari segala situasi pembicaraan, baik secara umum,

maupun perorangan. Pada dasarnya berbicara mempunyai tiga maksud umum.

Pertama, memberitahukan dan melaporkan (to inform). Kedua, menjamu dan

menghibur (to enterain). Ketiga, membujuk, mengajak, mendesak, dan meyakinkan

(to persuade).

E. Retorika

1. Pengertian Retorika

Menurut Effendy (2004:53) retorika atau dalam bahasa inggris rhetoric

bersumber dari perkataan latin rhetorica yang berarti ilmu bicara. Lalu, menurut

KAJIAN RETORIKA DISKUSI UYA KUYA DALAM ….. SAFITRIANINGSIH, FKIP UMP 2016

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI A. Penelitian ...repository.ump.ac.id/6059/3/SAFITRIANINGSIH.... BAB II.pdf · oleh masing-masing penutur. Maksudnya, setiap orang pasti

19

Clean Brooks dan Robert Warren (dalam Effendy, 2004:53) dalam bukunya Modern

Rhetoric, mengidentifikasikan retorik sebagai the art of using language effectiviel

yatau seni penggunaan bahasa secara efektif. Selanjutnya, menurut Hendrikus

(2009:14) retorika berarti kesenian untuk berbicara baik (kunst, gut zu redden atau ars

bebe dicendi) yang dicapai berdasarkan bakat alam (talenta) dan keterampilan teknis

(ars, techene). Menurut Hendrikus titik tolak dari kajian retorika adalah keterampilan

berbicara. Sedangkan menurut Keraf (1999:1) retorika merupakan suatu istilah yang

secara tradisional diberikan kepada suatu teknik pemakaian bahasa sebagai seni, yang

didasarkan pada suatu pengetahuan yang tersusun baik. Menurutnya dua aspek yang

perlu diketahuai seorang retorika, yaitu pengetahuan mengenai objek tertentu yang

akan disampaikan dengan bahasa tadi.Selanjutnya.

Menurut Arsjad dan Mukti U.S (1991:4) menjelaskan bahawa retorika

merupakan praktek kemahiran berbahasa, baik lisan maupun tulisan. Retorika

bertujuan menerangkan kaidah-kaidah yang menjadi landasan dari menulis dan

bertutur untuk mempengaruhi sikap dan perasaan seseorang.Berdasarkan beberapa

pendapat para ahli di atas maka peneliti mengambil kesimpulan bahwa retorika

merupakan seni berbicara, dimana ketika berbicara tidak hanya asal berbicara. Akan

tetapi, apa yang disampaikan terdapat maksud atau tujuan kepada lawan bicaranya.

Tujuan berbicara tersebut bisa berupa, informasi, saran, ajakan, dan motivasi. Setiap

manusia pasti memiliki bakat dalam hal berbicara, yang membedakan hanya bakat

tersebut. Ada yang memiliki bakat berbicara karena belajar secara rutin, dengan terus

membaca dan praktek langsung atau juga tanpa belajar dilakukan secara alami

(otodidak).

KAJIAN RETORIKA DISKUSI UYA KUYA DALAM ….. SAFITRIANINGSIH, FKIP UMP 2016

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI A. Penelitian ...repository.ump.ac.id/6059/3/SAFITRIANINGSIH.... BAB II.pdf · oleh masing-masing penutur. Maksudnya, setiap orang pasti

20

2. Bentuk Retorika

a. Monologika

Monologika adalah ilmu tentang seni berbicara secara monologika.

Monologika adalah kegiatan berkomunikasi atau berbicara yang dilakukan dalam satu

arah. Dalam monolog ini hanya ada seorang pembicara, dan yang lain sebagai

pendengar.Pembicaraan hanya terjadi dalam satu arah.Yang termasuk dalam bentuk

monologika antara lain: pidato, kata sambutan, kuliah, makalah, ceramah, perkenalan,

dan deklarasi. Berdasarkan pendapat Hendrikus di atas, peneliti menyimpulkan bahwa

monologika adalah kegiatan berbicara yang dilakukan oleh satu orang saja yaitu dari

pihak pembicara. Contohnya dalam ceramah, pembicara mengajukan pertanyaan

kepada pendengar. Hal itu menunjukan bahwa pembicaralah yang paling dominan

dalam hal berbicaranya.

b. Dialogika

Dialogika adalah ilmu tentang seni berbicara secara berdialog yaitu dimana

dua orang atau lebih berbicara atau mengambil bagian dalam satu proses pembicaraan.

Bentuk-bentuk dialog antara lain : diskusi, tanya jawab, perundingan, percakapan, dan

debat. Peneliti dapat menyimpulkan bahwa, dialogika merupakan kegiatan berbicara

yang dilakukan oleh dua orang atau lebih yang sedang melakukan percakapan dengan

maksud tertentu. Adapula bentuk-bentuk dialog seperti diskusi, maksudnya membahas

suatu persoalan secara berkelompok untuk mencapai jalan keluar. Sedangkan tanya

jawab perlu dilakukan karena dengan adannye tanya jawab, tidak hanya pembicara

yang berkomunikasi tetapi lawan bicaranya juga dapat mengeluaran pendapatnya juga.

Perundingan dilakukan untuk mendiskusikan pendapat-pendapat dari lawan bicara

KAJIAN RETORIKA DISKUSI UYA KUYA DALAM ….. SAFITRIANINGSIH, FKIP UMP 2016

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI A. Penelitian ...repository.ump.ac.id/6059/3/SAFITRIANINGSIH.... BAB II.pdf · oleh masing-masing penutur. Maksudnya, setiap orang pasti

21

apakah benar dan dapat diterima atau tidak. Hal itu bertujuan untuk diambil solusi

atau jalan keluar yang tepat nantinya. Begitu pula percakapan atau dialog yang

dilakukan antara dua orang atau lebih, hal itu bertujuan agar komunikasi dapat

berjalan lancar sehingga harus ada mitra wicara. Kemudian debat, debat merupakan

adu pendapat antarpribadi atau antarkelompok manusia, dengan tujuan untuk

mendapatkan kemenangan satu pihak.

c. Pembinaan Teknik Berbicara

Teknik berbicara merupakan syarat bagi retorika karena efektivitas

monologika dan dialogika tergantung juga pada teknik bicara.Oleh karena itu

pembinaan teknik berbicara merupakan bagian penting dalam retorika.Pembinaan ini

meliputi pembinaan teknik bernafas, teknik mengucap, bina suara, teknik membaca

dan bercerita. Teknik bernafas dilakukan agar ketika seseorang berbicara dimuka

umum dia mampu berbicara lancar tanpa tersengal-sengal nafasnya. Berlatih teknik

bernafas ini bertujuan agar dalam berbicara nafasnya teratur sesuai dengan apa yang

hendak diucapkanya.

Sedangkan teknik mengucap meliputi artikulasi, seperti a,i,u,e,o harus

diucapkan secara jelas. Jika seseorang berbicara tidaklah jelas, maka secara otomatis

lawan bicara akan kesulitan memahami informasi yang disampaikan untuk itulah

teknik mengucap sangatlah penting dalam berkomunikasi. Selanjutnya, teknik

membaca dan bercerita juga sangat perlu dilakukan pembicara. Misalnya, ketika

pembicara melakukan komunikasi terlebih dahulu dia melakukan kegiatan membaca.

Setelah itu, pembicara mengaplikasikan apa yang telah dia pelajari dengan membaca

tadi, dengan teknik bercerita. Teknik bercerita tidaklah mudah, pembicara harus

KAJIAN RETORIKA DISKUSI UYA KUYA DALAM ….. SAFITRIANINGSIH, FKIP UMP 2016

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI A. Penelitian ...repository.ump.ac.id/6059/3/SAFITRIANINGSIH.... BAB II.pdf · oleh masing-masing penutur. Maksudnya, setiap orang pasti

22

benar-benar memiliki kemampuan berbicara yang meyakinkan dan penuh ekspresi.

Sehingga pendengar merasa larut dalam apa yang disampaikannya. Kemudian, hal

yang paling penting dalam bercerita yaitu pembicara harus membuat suasana yang

menyenangkan dan tidak monoton, agar pendengar merasakan antusias yang tinggi

terhadap halyang dibicarakan. (Hendrikus, 2009: 16-17)

1) Taktik “Ya”

Menurut taktik ini pertanyaan dirumuskan sedemikian rupa sehingga lawan

bicara hanya dapat menjawab: “Ya”, dan perlahan-lahan menuntunya kepada

kesimpulan akhir yang jelas, atau mengejutkan, yang harus diterima tanpa syarat.

Jawaban “Ya” menuntut dari lawan bicara tidak hanya persetujuan rasional, tetapi

juga secara emosional yang tidak dapat dihindarkan.Pertanyaan-pertanyaan ini kurang

lebih bersifat sugestif dan tajam, digunakan untuk meminta jawaban pasti dari lawan

bicaranya. Namun, bisa juga digunakan untuk memutar balikan pendapat agar menjadi

tidak jelas, sehingga lawan bicara menjadi bodoh. Ketika berhadapan dengan

Euthypron, Scorates sudah menggunakan taktik ini dengan sangat berhasil:

Berikut ini merupakan contoh percakapan dengan menggunakan taktik “Ya” sebagai

berikut :

S : Karena keahlian memelihara kuda adalah perhatian yang tepat untuk

kuda, bukan?

E : Ya.

S : Dan bukan setiap orang mengerti anjing pemburu, kecuali si pemburu,

bukan?

E : Ya

S : Karena keahlian memburu adalah perhatian yang tepat untuk anjing

pemburu, bukan?

E : Ya

KAJIAN RETORIKA DISKUSI UYA KUYA DALAM ….. SAFITRIANINGSIH, FKIP UMP 2016

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI A. Penelitian ...repository.ump.ac.id/6059/3/SAFITRIANINGSIH.... BAB II.pdf · oleh masing-masing penutur. Maksudnya, setiap orang pasti

23

S : Dan keahlian bertenak sapi adalah perhatian yang tepat untuk sapi,

bukan?

E : Ya

S : Jadi kalau begitu Euthypron, kesalehan adalah perhatian yang tepat

untuk para dewa, bukan?

E : Ya

2) Taktik Mengulang

Ini adalah gaya bahasa yang tidak hanya dikenal pada zaman antik Yunani,

tetapi juga zaman modern. Napoleon mengatakan pengulangan satu-satuan gaya

bahasa yang benar. Senator Robert Kennedy menyebutkan di dalam pidatonya yang

terkenal pada tanggal 16 Maret 1968.Gaya bahasa ini juga sangat efektif dalam dunia

reklame.Dalam retorika dialogika gaya bahasa ini memiliki fungsi yang penting.

Khususnya dalam kehidupan antarindividu dan antarkelompok.

Pembicara berusaha menyampaikan pikiran dan idenya secara terus-menerus

dengan cara dan rumusan yang berbeda dan menarik. Yang perlu diperhatikan adalah

bahwa hal yang diulang mengandung ide yang positif dan benar. Gaya ini dapat

menyebabkan lawan bicara menaaruh perhatian kepada ide yang dianjurkan. Lalu,

berusaha mengolah ide itu, lalu merasa tertarik dengan ide itu. Pepatah bahasa Latin

mengatakan secara tepat: “Gutta cavat lapidem, nin vi, sed saepe cadendo” (artinya

tetesan air melubngkan batu, bukan karena kekuatannya, meainkan karena sering

menetes).

Selanjutnya, di bawah ini terdapat contoh kalimat dalam dialog mengenai taktik

mengulang sebagai berikut :

Contoh: Orang tidak sering menunjukkan hal ini bahwa…

Sekali lagi saya katakana, betapa pentingnya hal ini…

Secara khusus saya mau tekankan…

Saya mengulangi…

KAJIAN RETORIKA DISKUSI UYA KUYA DALAM ….. SAFITRIANINGSIH, FKIP UMP 2016

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI A. Penelitian ...repository.ump.ac.id/6059/3/SAFITRIANINGSIH.... BAB II.pdf · oleh masing-masing penutur. Maksudnya, setiap orang pasti

24

3) Taktik Sugesti

Taktik ini bermaksud mempermudah lawan bicara untuk menyetujui pikiran,

anjuran dan hasil pertimbangan kita. Taktik sugesti digunakan dalam berkomunikasi,

sebagai bentu dari komunikasi. Di mana, ketika pembicara melakukan komunikasi

lawan bicara pasti menyimak dengan penuh perhatian. Taktik ini dapat digunakan

untuk memberikan saran atau anjuran yang bersifat memotivasi. Diharapkan strategi

ini mampu membuat lawan bicara, menemukan titik terang atau jalan keluar.

Adapun contoh kalimat dialog yang mengulas mengenai taktik sugesti yaitu sebagai

berikut :

Contoh: Inilah yang paling tepat dan cocok bagi anda. Hanya saja,Anda belum

memiliki dalam koleksi anda…Program baru ini akan memberi keuntungan

kepada anda…Dalam satu tahun, pasti modal anda akan kembali…Saya

serahkan buku petunjuk ini kepada anda. Silahkan!

4) Taktik Kebersamaan

Apabila menghadapi kesulitan dalam diskusi, sering satu himbauan untuk

menumbuhkan rasa kebersamaan (perasaan”kita”). Lalu, sukses yang diraih bersama

hingga saat ini, atau himbauan tentang kerja sama yang efektif sampai saat ini. Hal ini,

dapat membantu untuk keluar dari buntu. Maksudnya, taktik ini digunakan ketika

beromunikasi dengan tujuan tidak hanya terjadi interaksi antarindividu saja melainkan

juga antarkelompok. Karena, setiap manusia merupakan makhluk sosial, di mana

mereka tidak dapat melakukan segala sesuatu sendirian pasti membutuhkan orang

lain. Begitu pula ketika berkomunikasi dalam proses pemecahan masalah kita

membutuhkan orang lain.

Berikut ini terdapat contoh kalimat dalam percakapan yang membahas mengenai

taktik sugesti berikut ini :

KAJIAN RETORIKA DISKUSI UYA KUYA DALAM ….. SAFITRIANINGSIH, FKIP UMP 2016

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI A. Penelitian ...repository.ump.ac.id/6059/3/SAFITRIANINGSIH.... BAB II.pdf · oleh masing-masing penutur. Maksudnya, setiap orang pasti

25

Contoh: Pikiran segala kerja sama kita yang berhasil baik selama ini! Bukankah

sampai saat ini kita selalu menyelesaikan segala masalah dengan cara yang

baik? Oleh karena itu marilah kita-bersama-sama berusaha menanggulangi

masalah ini.Apa yang dapat kita lakukan?

5) Taktik Kompromi

Kompromi adalah satu taktik yang dipakai dalam situasi sulit untuk mencapai

keseimbangan rasional. Maksudnya, taktik ini digunakan ketika berdiskusi untuk

mendapatkan hasil atau jalan keluar yang baik dan benar. Untuk dapat mewujudkan

pemecahan dari jalan keluar perlu adanya kerjasama yaitu antarkelompok diskusi.

Dengan begitu, taktik ini dapat digunakan sebagai cara untuk berkomunikasi. Hal ini

bertujuan agar memperoleh keputusan bersama secara adil. Hal ini bertujuan, agar

melihat permasalahan tidak hanya dari satu sisi saja, melainkan harus secara berurutan

agar ditemukan jalan keluarnya.

Kalimat dalam dialog berikut ini termasuk ke dalam taktik kompromi yaitu sebagai

berikut :

Contoh: Pendapat kami tidak jauh berbeda sebagaimana diperkirakan.

Menurut saya kita sependapat dalam hal ini…Mari kita pusatkan

perhatian selanjutnya pada pokok ini..F.Schleger mengatakan:

Perbedaan pendapat justru memperkuat kesempatan yang murni.

6) Taktik Konsensus

Taktik ini menampilkan di depan mata pendengar mengenai rangkuman.Di

mana terdapat pendapat kita yang sudah disetujui dan mampu menggerakkan hati

mereka untuk menuruti pendapat kita, menyetujui perjanjian yang dibuat, menerima

anjuran atau membeli hasil produk kita. Dengan kata lain, taktik ini digunakan tidak

hanya untuk mengemukakan pendapat saja. Melainkan, taktik ini berguna

memecahkan permasalahan secara bersama-sama. Setelah itu, semua pendapat

nantinya akan dirundingan untuk mengambil jalan keluarnya. Hasil dari diskusi

KAJIAN RETORIKA DISKUSI UYA KUYA DALAM ….. SAFITRIANINGSIH, FKIP UMP 2016

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI A. Penelitian ...repository.ump.ac.id/6059/3/SAFITRIANINGSIH.... BAB II.pdf · oleh masing-masing penutur. Maksudnya, setiap orang pasti

26

tersebut berupa kesepakatan bersama mengenai keputusan yang diambil secara

musyawarah.

Kemudian, contoh kalimat dalam percakapan mengenai taktik-takik sugesti sebagai

berikut :

Contoh: Coba kita lihat kembali apa yang kita bicarakan. Lihat: kita semua sepakat khususnya dalam mengartikan apa itu “demokrasi”. Oleh karena itu kita sebenarnya sepakat bahwa…Kita setuju, bahwa…Maka dari itu marilah kita bersama-sama…

7) Taktik Menunda

Taktik ini dipergunakan apabila ada keberatan bahwa ceramah atau penjelasan

yang dikemukakan kurang jelas atau kurang mengandung argumentasi yang kuat.

Maksud dari taktik ini yaitu, jika salah seorang peserta mengajukan keberatannya

dalam diskusi dia diperbolehkan berpendapat. Namun, jika penjelasan mengenai

sesuwatu tersebut dirasa belum bisa direspon. Maka pembicara berhak untuk menunda

jawaban dari pendapat lawan. Hal ini bertujuan agar, mamapu meluruskan perbedaan

pendapat tersebut secara rasional. Pembicara dapat secara taktis menunda penjelasan

pada kesempatan berikutnya.

Selanjutnya, di bawah ini tedapat contoh mengenai taktik menunda. Adapun contoh

kalimatnya sebagai berikut :

Contoh: Saya akan menanggapi pertanyaan anda. Tetapi pada kesempatan ini rasanya tidak cukup waktu untuk menanggapi pertanyaan anda. Dalam ceramah berikutnya saya baru akan memberikan tanggapan mengenai pertanyaan ini…

8) Taktik Mengelak

Dapat terjadi bahwa pikiran atau pendapat pembicara diragukan.Pembicara

menghadapi kesulitan untuk menjelaskan posisinya.Dalam kesempatan dan kesulitan

seperti ini, pembicara menyebutkan kutipan atau ucapan seseorang ahli sehingga

KAJIAN RETORIKA DISKUSI UYA KUYA DALAM ….. SAFITRIANINGSIH, FKIP UMP 2016

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI A. Penelitian ...repository.ump.ac.id/6059/3/SAFITRIANINGSIH.... BAB II.pdf · oleh masing-masing penutur. Maksudnya, setiap orang pasti

27

lawan bicara dapat dikonfrontasikan langsung dengan pendapat ahli tersebut. Taktik

atau strategi mengelak dalam berkomunikasi sering kita jumpai dalam kehidupan. Ini

merupakan hal yang wajar. Ketika kita lupa mengenai isi atau inti pembicaraan, taktik

ini bisa dipergunakan untuk mengelak pertanyaan yang sulit secara halus dan masih

berkaitan dengan pembicaraan. Tujuan dari taktik ini yaitu, untuk membuat lawan

bicaranya mengatakan hal yang sebenarnya.

Berikut ini, terdapat taktik yang membahas mengenai taktik mengelak. Hal ini dapat

dibuktikan sebagai berikut :

Contoh: Andre Cide mengatakan: “Di dalam silogismu, saya hanya menemukan

apa yang sebelumnya saya siratkan”. Perdana Mentri X beberapa saat

lalu mengatakan hal yang sama. Albert Einstein pernah menegaskan

bahwa… Coba and baca tentang hal tersebut dalam prospek ini.

9) Taktik “Ya..tetapi”

Menurut taktik ini, kita sedang melakukan diskusi hendaknya menghargai dan

menyetujui pendapat lawan bicara. Tetapi, aplikasinya disesuaikan dengan pendapat

kita. Sehingga pada akhirnya dalam mengambil keputusan tidak hanya dilihat dari

pendapat satu orang saja melainkan dari semua pihak. Ini adalah satu cara untuk

menyimpang secara halus dari titik tolak lawan bicara. Dapat disimpulkan bahwa,

ketika lawan bicara telah menyampaikan pendapatnya, kita tanggapi dengan tegas dan

positif agar tidak menyingung pihak mana pun.

Selanjutnya, terdapat taktik yang membahas mengenai taktik “Ya..tetapi”. Adapun

hal ini dapat ditunjukkan sebagai berikut :

Contoh: Saya dapat memahami secara jelas pendapat anda, tetapi… Sampai pada tingkat tertentu anda benar..hanya…

Saya setuju sekali dengan pendapat anda, hanya saja orang tidak boleh mengabaikan, bahwa… Saya mengerti baik sekali kecemasan anda. Tetapi harus disadari juga bahwa dengan itu orang lupa akan…

KAJIAN RETORIKA DISKUSI UYA KUYA DALAM ….. SAFITRIANINGSIH, FKIP UMP 2016

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI A. Penelitian ...repository.ump.ac.id/6059/3/SAFITRIANINGSIH.... BAB II.pdf · oleh masing-masing penutur. Maksudnya, setiap orang pasti

28

10) Taktik Mengangkat

Untuk memperoleh peserta atas pendapat kita, kita mengangkat dan

mengomentari pendapat yang berbeda dari lawan bicara.Dengan itu dia dapat lebih

baik belajar menghargai pendapat kita.Maksudnya, ketika dalam forum diskusi

hendaknya ketika beritahu bagaimana jalan diskusi. Hal ini bertujuan bahwa, diskusi

selain memecahkan masalah dan mencari jalan keluarnya. Diskusi juga bentuk saling

bertukar pikiran, pendapat, belajar mengemukakkan pendapat dan menanggapi

pendapat dari orang lain.

Adapun contoh dialoh yang membahas mengenai takti mengangkat. Hal ini dibuktikan

dengan kalimat sebagai berikut :

Contoh: Saudara-saudara, saya tau, bahwa beberapa di antara anda memiliki

pendapat yang berbeda dari pendapat saya. Saya menghormati

pendapat anda.Tetapi coba anda pahami juga pendapat saya…Coba

anda menempatan diri ke dalam situasi saya. Mungkin anda akan

bertindak sama seperti saya!

11) Taktik Berterima Kasih

Orang datang kepada kita dengan banyak kesulitan yang membebani. Untuk

itulah kita wajib mengucapakan rasa terima kasih kepadnya atas semua informasi

yang diberikan. Baik itu hal yang menyenangkan ataupun sebaliknya. Meskipun

begitu, maksud dari pembicaraan bukan untuk menjatuhkan atau merugikan pihak

mana pun. Walaupun masalah yang dibahas tidak menyenagkan kita, tetapi justru

dengan itu mereka dibebaskan dari tekanan emosional.

Selanjutnya, terdapat taktik berterima kasih sesuai dengan pendapat Hendrikus.

Adapaun, dialog dalam percakapan sebagai berikut :

Contoh: Saya berterima kasih karena anda mau menyampaikan kesulitan anda

secara terus terang. Memang tugas kami untuk membantu anda. Saya

mengucapkan terima kasih karena dengan begitu kami menyadari

kesalahan ini, dan kami terbantu untuk menolong banyak orang lain.

KAJIAN RETORIKA DISKUSI UYA KUYA DALAM ….. SAFITRIANINGSIH, FKIP UMP 2016

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI A. Penelitian ...repository.ump.ac.id/6059/3/SAFITRIANINGSIH.... BAB II.pdf · oleh masing-masing penutur. Maksudnya, setiap orang pasti

29

12) Taktik Menguraikan

Apabila lawan bicara menyampaikan seonggok keberatan, kesulitan dan

kritikan. Maka kita menguraikan dan menganalisis semua beberan itu satu persatu

secara teliti, sambil menunjukan titik-titik lemahnya. Maksudnya, pembicara

mendengarkan berbagai pendapat dari semua pihak. Setelah itu, barulah kita

sampaikan keberatan kita mengenai pendapat-pendapat tersebut secara relevan. Hal itu

bertujuan agar nantinya kita dapat memberitahukan kelemahan-kelemahanya.

Lalu, percakapan lain yang terdapat dalam teori Hendrikus yaitu taktik menguraikan.

Hal ini dibuktikan dengan dialog di bawah ini sebagai berikut :

Contoh: Coba kita teliti catalog keberatan anda satu demi satu. Mari kita lihat

bersama-sama di mana ada titik lemah.Mungkin saya dapat

membantu.Apakah mungkin pokok ini terlalu dramatis? Di sini muncul

salah satu pengertian yang dapat dijelaskan sebagai berikut…

13) Taktik Membiarkan

Taktik ini membiarkan lawan bicara menyampaikan maksud dan pikiran,

sementara kita mendengarkan dengan penuh perhatian, tanpa memberikan reaksi.Yang

penting ialah tidak menghalangi pembicaraannya, kecuali ada pertanyaan.Sesudah

selesai, kita menjelaskan sambil memberikan tanggapan yang bertentangan dengan

pendapatnya. Maksudnya, stategi bertanya ini dilakukan sebelum mengajukan

pertanyaan kepada lawan bicara. Di mana kita mendengarkan lawan bicara dengan

penuh perhatian agar nantinya dapay menyampaikan garis besar pembicaraan.

Di bawah ini terdapat contoh mengenai taktik membiarkan menurut Hendrikus.

Adapun, dialognya sebagai berikut :

Contoh: Bolehkah saya merangkum pembicaraan anda? Anda berpendapat

bahwa..Apa saya kelliru? Anda yakin bahwa..dalam hal ini saya punya

pendapat lain..Dan saya mohon untuk dipertimbangkan lagi…

KAJIAN RETORIKA DISKUSI UYA KUYA DALAM ….. SAFITRIANINGSIH, FKIP UMP 2016

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI A. Penelitian ...repository.ump.ac.id/6059/3/SAFITRIANINGSIH.... BAB II.pdf · oleh masing-masing penutur. Maksudnya, setiap orang pasti

30

14) Taktik Antipasi

Sementara lawan bicara menyampaikan pendapat, kita sudah mengantisipasi

kelemahnnya. Dengan cara langsung menjatuhkan pendapatnya dengan

mengemukakan argumentasi kontra. Hal itu bertujuan, sebagai bentuk antisipasi atau

kewaspadaan kita mengenai pertanyaan-pertanyaan yang bisa saja datang tak terduga.

Pertanyaan yang dilontarkan pun sesuai dengan keberatan lawan bicara. Agar nantinya

pendapat yang telah kita sampaikan mampu membuat dirinya mengetahui

kekurangannya. Dengan begitu, taktik ini sering digunakan dalam pembicaraan sehari-

hari.

Berikut ini, terdapat contoh dialog mengenai taktik Antisipasi menurut Hendrikus. Hal

ini dibuktikan dengan dialog sebagai berikut :

Contoh: Barang kali anda kan menyampaikan keberatan bahwa..

Pasti anda mau bertanya kepada saya entah..Pikirkan sebaliknya adalah

bahwa.. Oleh karena itu jawabannya adalah…

15) Taktik Mengagetkan

Lawan bicara menantang dengan satu pertanyaan negatif.Kita mengejutkan dia

dengan satu jawaban balik dari sudut pandang yang tak diduganya.Jawaban balik ini

dapat bersifat paradox untuk menghilangkan keseimbangan dalam dirinya dan untuk

dapat mengarahkan dia. Taktik ini bermaksud mengagetkan lawan bicara baik

disengaja atau pun tidak. Pada intinya taktik ini, ingin melihat respon lawan bicara

ketika diberikan pertanyaan yang tak terduga apakah mampu menjawab dengan tenag

dan benar atau malah sebaliknya.

Berdasarkan, penjelasan di atas terdapat contoh taktik mengagetkan dalam teori

Hendrikus sebagai berikut :

KAJIAN RETORIKA DISKUSI UYA KUYA DALAM ….. SAFITRIANINGSIH, FKIP UMP 2016

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI A. Penelitian ...repository.ump.ac.id/6059/3/SAFITRIANINGSIH.... BAB II.pdf · oleh masing-masing penutur. Maksudnya, setiap orang pasti

31

Contoh: Oleh karena itu saya menasehati anda supaya…

Justru karan itulah…

Maka dari itu saya menganjurkan kepada anda…

Keberatan ini memang sudah lama saya nantikan.

Sebagaimana saya, anda mengerti bahwa…

Bahkan anda mengerti lebih baik daripada saya bahwa…

16) Taktik Bertanya balik

Taktik ini melemparkan kepada lawan bicara satu pertanyaan balik yang

menyebabkan dia melepaskan pendasaran keberatannya, dan menerima kekeliruannya

sendiri. Maksudnya, ketika mengajukan pertanyaan kepada lawan bicara, dan

kemudian lawan bicara mengatakan sesuwatu yang menimbulkan keraguan. Taktik

bertanya balik ini dapat digunakan dengan tujuan membuat lawan bicaranya

mengatakan inti pokok atau garis besar masalah. Jika, lawan bicara belum juga

mengatakan hal yang sebenarnya maka pembicara boleh terus mengajukan pertanyaan

bertanya balik dengan menyudutkan lawan bicara. Hal ini bertujuan agar lawan bicara

nantinya menyadari kekeliruannya.

Di bawah ini terdapat contoh dialog mengenai taktik bertanya balik. Hal ini

dibuktikan dengan dialog sebagai berikut :

Contoh: Mengapa anda percaya bahwa titik tolak anda adalah satu-satunya yang

paling baik?

Apakah anda juga tidak berpendapat bahwa…?

Apakah saya tidak keliru?Jadi anda mengatakan bahwa?”

Izinkan saya bertanya: mengapa anda katakana bahwa pembicaraan

melatur?

Apakah tidak mungkin bahwa?

Apakah tidak bisa juga dipikirkan bahwa?

17) Taktik Provokasi

Taktik ini memaksa lawan bicara untuk berbicara terus terang.Hal ini adalah

satu model pertanyaan agresif, yang sering dipergunakan oleh wartawan. Sesuatu yang

KAJIAN RETORIKA DISKUSI UYA KUYA DALAM ….. SAFITRIANINGSIH, FKIP UMP 2016

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI A. Penelitian ...repository.ump.ac.id/6059/3/SAFITRIANINGSIH.... BAB II.pdf · oleh masing-masing penutur. Maksudnya, setiap orang pasti

32

bersifat provokasi inti menentang, dan dapat terjadi. Bahwa pertanyaan provokasi

yang menentang ini membawa efek negatif. Rasa bimbang, tidak percaya atau heran

dapat terlihat dengan jelas.

Selanjutnya, di bawah ini terdapat contoh dialog mengenai taktik provokasi. Adapun

contoh kalimatnya sebagai berikut :

Contoh: Itu saya tidak percaya…

Saya meragukan pendapat itu.

Itu tidak benar, itu omong kosong!

Anda sendiri tidak percaya pada apa yang anda katakan.

Katakan, kapan andan meletakkan jabatan?

Berapa lama lagi anda mau membohogi kami?

Sejak kapan anda memperkaya keluarga anda?

18) Taktik Mencangkup

Taktik ini melihat argumentasi lawan dengan satu pengamatan yang

mencangkup dan lebih tinggi. Sehingga dengan pengamatan tersebut, argumentasi itu

sendiri dilemahkan dan tidak berlaku untuk dirinya sendiri. Maksudnya, taktik ini

bertujuan menyimak dan mendengarkan pendapat lawan bicara secara langsung.

Setelah lawan bicara menyelesaikan pendapatnya, barulah kita menyampaikan respon

atau tanggapan kita mengenai pendapatnya. Dalam menanggapi pendapat tersebut,

kita sudah memiliki senjata atau strategi khusus untuk mengajukan ketidaksetujuan

kita dengan pendapat yang relevan.

Adapun, contoh dialog yang meliputi taktik mencakup. Hal ini dibuktikan dengan

kalimat berikut ini :

Contoh : Jawaban “tidak”dari anda, pda mulanya sebenarnya adalah

“ya”.Apabila sekarang anda mengatakan “tidak”, maka menurut hemat

saya anda pada hakikatnya mengiyakan hal itu.Sebab “jawaban „ya‟ itu

terdiri dari banyak jawaban “tidak dalam hal-hal kecil” (G.GRAß).

KAJIAN RETORIKA DISKUSI UYA KUYA DALAM ….. SAFITRIANINGSIH, FKIP UMP 2016

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI A. Penelitian ...repository.ump.ac.id/6059/3/SAFITRIANINGSIH.... BAB II.pdf · oleh masing-masing penutur. Maksudnya, setiap orang pasti

33

19) Taktik Melebih-lebihkan

Lewat taktik ini orang secara sadar melebih-lebihkan pertanyaan lawan bicara

(pertanyaan ekstrem) untuk mempengaruhi lawan bicara atau supaya dia menarik

kembali pertanyaannya. Misalnya, ketika seorang Ustad atau Ustazah sedang

melakukan ceramah pasti mereka melakukan kegiatan bercerita. Di dalam bercerta

tidak hanya pesan atau informasi saja yang disampaikan. Akan tetapi di dalamnya

juga terdapat kebenaran untuk dijadikan pelajaran hidup. Meski begitu, seorang

pembicara dituntut untuk mampu membuat suasana menjadi hangat dan

menyenangkan untuk itulah taktik ini digunakan dalam komunikasi.

Di bawah ini terdapat contoh taktik melebih-lebihkan. Adapun contoh dialog dalam

kalimat sebagai berikut :

Contoh: Dengan itu anda ingin mengatakan bahwa semua pejabat itu

koruptor?

Tidak, saya tidak bermaksud begitu…

20) Taktik Memotong

Taktik ini dipergunakan untuk mengontrol pembicaraan yang berbicara terlalu

banyak.Taktik memotong sering kali digunakan oleh masyarakat dalam

berkomunikasi. Namun, taktik atau strategi memotong pembicaraan harus

dipergunakan dengan tepat sesuai dengan konteksnya. Hal ini bertujuan, agar ketika

taktik memotong digunakan tidak menyakiti pihak mana pun. Misalnya,

pembicaraannya dipotong dengan tiba-tiba dengan alasan untuk menyampaikan

sesuwatu yang penting sehingga mengharuskan untuk memotong pembicaraan.

Berdasarkan penjelasan di atas, terdapat contoh taktik memotong. Hal ini terdapat

pada dialog dalam kalimat berikut ini :

KAJIAN RETORIKA DISKUSI UYA KUYA DALAM ….. SAFITRIANINGSIH, FKIP UMP 2016

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI A. Penelitian ...repository.ump.ac.id/6059/3/SAFITRIANINGSIH.... BAB II.pdf · oleh masing-masing penutur. Maksudnya, setiap orang pasti

34

Contoh: Bolehkah saya menyampaikan sesuwatu yang penting secara singkat?

Sabar, boleh saya jawab sebentar?

Coba beri kesempatan kepada Tuan X untuk mengungkapkan pendapatnya

atas apa yang baru anda katakana?

Saya tidak mau memotong pembicaraan anda, tetapi hanya mau berbicara

sedikit.

21) Taktik “tidak”

Taktik ini menyangkal pendapat lawan bicara secara langsung ketika diskusi.

Karena menuntut penjelasan yang tuntas dari lawan bicara. Semua strategi atau taktik

pasti memiliki kelebihan dan kekurangan, meski begitu taktik dalam berkomunikasi

sama-sama memiliki maksud dan tujuan yang jelas. Dan lain pihak cara ini dapat

menciptakan permusuhan, karena melukai lawan bicara. Oleh karena itu sebaliknya

mengemukakan pertanyaan-pertanyaan retoris.

Dari penjelasan di atas, terdapat contoh dialog mengenai taktik “tidak”. Adapun

contoh dalam kalimatnya sebagai berikut :

Contoh: Bukan, itu tidak benar!

Bukan, tentang hal ini saya tahu lebih baik!

Helmut Schmid dalam suatu interview menjawab kepada Reporter

Rohlinger sebagai berikut”

Itu satu pertanyaan yang bodoh, tetapi saya tidak keberatan,

andaikan anda…

Untuk menghindarikan perasaan tersinggung pada lawan bicara,

dapat dipergunakan rumusan-rumusan yang lebih moderat seperti di

bawah ini:

Jangan katakana: Anda bohong Lebih baik: Apakah anda sungguh-

sungguh mengatakan yang bener?

Atau, jangan katakana: Anda tidak membaca keterangan yang

dilampirkan! Lebih baik mengatakan: Apakah anda sudah membaca

keterangan-keteragan yang dilampirkan?

Dengan cara ini, tak seorang pun merasa diremehkan atau terluka,

tetapi setiap orang yang mendengar, tahu apa yang sebenarnya

dimaksudkan.

KAJIAN RETORIKA DISKUSI UYA KUYA DALAM ….. SAFITRIANINGSIH, FKIP UMP 2016

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI A. Penelitian ...repository.ump.ac.id/6059/3/SAFITRIANINGSIH.... BAB II.pdf · oleh masing-masing penutur. Maksudnya, setiap orang pasti

35

22) Taktik Kontradiksi

Taktik ini mengemukakan pertanyaan kontradikstoris (pertentangan secara

esensial) atas apa yang dikatakan lawan bicara. Maksudnya, ketika mengemukakkan

pendapat, terlebih dahulu menyimak pendapat dari lawan bicara hingga selesai. Di

dalam isi pendapat tersebut membahas mengenai permasalahan dari yang sederhana

hingga membahas masalah yang lebih kompleks. Setelah lawan bicara mengemukakan

pendapatnya, barulah kita ajukan pertanyaan yang berisikan perentangan atas

pernyataannya. Pertanyaan ini bukan ingin menjatuhkan, namun ingin membuktikan

pendapat atau gagasan dari lawan bicara.

Selanjutnya, terdapat contoh mengenai taktik kontradiksi. Hal ini sesuai dengan

contoh dialog dalam taktik kontradiksi sebagai berikut :

Contoh: Meskipun keberatan anda itu benar, tetapi tidak membuktikan apa-

apa! (Maksudnya.Apa yang dikatakan tidak benar)

Itu pernah terjadi, tetapi anda terlalu melebih-lebihkan!

(Membuktikan bahwa lawan bicara melebih-lebihkan masalah).

F. Pengertian Dan Tujuan Diskusi

1. Pengertian Diskusi

Diskusi berasal dari bahasa Latin: discutere, yang berarti membeberkan

masalah. Dalam arti luas, diskusi berarti memberikan jawaban atas pertanyaan atau

pembicaraan serius tentang suatu masalah objektif. Dalam proses ini orang

mengemukakkan titik tolak pendapatnya, menjelaskan alasan dan hubungan

antarmasalah. Dalam arti sempit diskusi berarti tukar-menukar pikiran yang terjadi

didalam kelompok kecil atau kelompok besar.Di dalam diskusi kelompok pada

umumnya dikemukakan banyak pikiran sebab “sebanyak kepala yang ada, sebanyak

itu pula pikiran dan pendapat yang ada”.

KAJIAN RETORIKA DISKUSI UYA KUYA DALAM ….. SAFITRIANINGSIH, FKIP UMP 2016

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI A. Penelitian ...repository.ump.ac.id/6059/3/SAFITRIANINGSIH.... BAB II.pdf · oleh masing-masing penutur. Maksudnya, setiap orang pasti

36

Suatu diskusi tidak harus menghasilkan keputusan. Namun, sekurang-

kurangnya diakhir diskusi, para pendengar atau pemirsa memiliki pandangan dan

pengetahuan yang lebih jelas mengenai masalah yang didiskusikan. Sebab itu, diskusi

mempunyai hubungan yang erat dengan proses pembentukan pikiran atau pendapat,

sebagaimana sering terjadi dalam mass-media.Pada hakekatnya diskusi merupakan

suatu metode untuk memecahkan permasalahan dengan proses berpikir kelompok.

Oleh karena itu, diskusi merupakan suatu kegiatan kerjasama atau aktivitas

koordinatif yang mengandung langkah-langkah dasar tertentu yang harus dipatuhi

oleh seluruh kelompok.Diskusi kelompok berlangsung apabila orang-orang yang

berminat dalam suatu masalah khusus berkumpul mendiskusikannya dengan harapan

agar sampai pada suatu penyelesaian atau penjelasan.

2. Bentuk-bentuk Diskusi

Bentuk-bentuk diskusi dalam dialog sebenarnya ditentukan secara lebih jelas

tepat oleh tujuan dan isi diskusi. Selanjutnya bentuk diskusi itu juga menentukan

fungsi dari pemimpin diskusi dan para peserta yang mengambil bagian dalam diskusi.

Pembagian bentuk diskusi dalam uraian ini meliputi tiga tujuan. Pertama, tujuan dari

diskusi. Kedua, isi atau masalah yang akan didiskusikan. Ketiga, para peserta diskusi.

a. Diskusi Fak

Bentuk diskusi ini bertujuan mengolah suatu bahan secara bersama-sama di

bawah bimbingan seorang ahli.Diskusi ini diselenggarakan pada akhir suatu ceramah

atau makalah yang mengupas tentang suatu masalah dari bidang ilmu tertentu. Pada

hakikatnya diskusi fak adalah suatu proses salin tukar menukar pikiran dan pendapat

KAJIAN RETORIKA DISKUSI UYA KUYA DALAM ….. SAFITRIANINGSIH, FKIP UMP 2016

Page 27: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI A. Penelitian ...repository.ump.ac.id/6059/3/SAFITRIANINGSIH.... BAB II.pdf · oleh masing-masing penutur. Maksudnya, setiap orang pasti

37

untuk mencapai suatu pengetahuan yang tinggi. Diskusi ini dapat membimbing para

peserta kepada proses berpikir secara jelas untuk menemukan argumentasi yang jelas

dan jitu. Lamanya waku berbicara dalam ceramah umumnya sudah ditetapkan

sebelumnya. Hal ini untuk menghindarkan kemungkinan penyimpangan dari tema dan

terutama untuk memaksa para peserta agar mengungkapkan pikirannya secara singkat,

tetap, padat dan jelas.

b. Diskusi Podium

Diskusi podium adalah penjelasan masalah oleh wakil dari berbagai dan

pendapat. Atau diskusi yang diadakan oleh wakil-wakil terpilih bersama dengan atau

tanpa plenum. Di mana dalam mengajukan pendapatnya diwakili oleh satu orang

sebagai perwakilan dari kelompokknya. Lalu, di sini terdapat diskusi untuk

mendapatkan jalan keluar dari permsalahan tersebut. Hal ini berujuan, agar tidak

terjadi kericuhan dalam diskusi.

Dalam diskusi podium, masalah-maslah yang bersifat umum dijelaskan secara terbuka

sebagai berikut :

Masalah tentang kenaikan uang sekolah.Hal ini menyangkut para guru, para

murid, dan para orangtua.Masalah ini dapat diselesaikan lewat diskusi podium.

Prosesnya sebagai berikut:

Carilah seorang moderator (pemimpin diskusi), sebaiknya seorang yang netral, yang

bukan anggota dari kelompok-kelompok yang berkepentingan dalam masalah. Yang

perlu diundang untuk menjadi pembicara dalam diskusi ini adalah: Kepala Sekolah,

salah satu seorang guru, wakil dari pada siswa-siswi dan wakil orangtua.Hal yang

harus diperhatikan dalam diskusi podium adalah supaya setiap pembicara berbicara

dari sudut pandang. Sehingga menampilkan pandangan yang berbeda dari

KAJIAN RETORIKA DISKUSI UYA KUYA DALAM ….. SAFITRIANINGSIH, FKIP UMP 2016

Page 28: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI A. Penelitian ...repository.ump.ac.id/6059/3/SAFITRIANINGSIH.... BAB II.pdf · oleh masing-masing penutur. Maksudnya, setiap orang pasti

38

pembicaraan lain, sebab diskusi podium akan menjadi lebih menarik, apabila setiap

pembicara mewakili pendapat yang berbeda dari kelompoknya. Moderator dapat

memberi kesempatan kepada para pendengar untuk mengajukanpertanyaa, setelah

pembicara menyampaikan pendapat atau pikirannya.Pertanyaan-pertanyaan yang

diajuakan kepada pembicara dari kelompok tertentu.

c. Forum Diskusi

Forum diskusi adalah salah satu bentuk dialog yang sering dipergunakan

dalam bidang politik. Forum diskusi ini sebenarnya merupakan kombinasi dari

berbagai bentuk dialog. Dalam percaturan politik terbuka kepada para pendengar atau

pemirsa televisi, untuk untuk menjelaskan program, sikap dan tujuan partainya.Forum

diskusi ini memiliki kadar demokratis yang tinggi. Yang perlu diperhatikan adalah

bahwa oaring hars berpegang teguh pada tema yang sedang diskusikan.Disamping itu

orang juga harus dapat membedakan masalah pribadi dari masalah yang dibicarakan.

Masalah pribadi tidak boleh dimasukkan dalam forum diskusi.

d. Diskusi Kasualis

Diskusi kasualis adalah penelitian bersama atas suatu masalah konkret atau

satu situasi konkret. Di mana masalah yang dibahas mengandung berbagai

kemungkinan jalan keluar dan untuk mencari jalan keluar yang tepat. Agar diskusi ini

dapat berjalan lancar maka, perlu adanya seorang pakar atau ahli. Karena dengan

adanya seorang tokoh yang ahli dalam bidang tertentu dapat menambah wawasan

mengenai suatu hal yang dilihat dari bebagai sudut pandang. Demi kelancaraan dapat

mengundang para ahli atau yang mengetahui masalah into untuk menjadi pengarah

atau pendamping.

KAJIAN RETORIKA DISKUSI UYA KUYA DALAM ….. SAFITRIANINGSIH, FKIP UMP 2016

Page 29: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI A. Penelitian ...repository.ump.ac.id/6059/3/SAFITRIANINGSIH.... BAB II.pdf · oleh masing-masing penutur. Maksudnya, setiap orang pasti

39

1) Fase 1 : Perkenalan Dan Ucapan Selamat Datang

Dalam fase pertama ini pemimpin diskusi memperkenalkan diri dan

mengungkapkan rasa gembiranya. Karena para peserta memenuhi undangan untuk

mengambil bagian dalam diskusi yang akan diadakan. Dia harus memperhatikan

bahwa penghargaan ini akan menyenangkan hati para peserta. Tentunya, harus keluar

dari lubuk hati dan yang paling penting yaitu hati yang ikhlas. Oleh karena itu sikap

dan kata-kata yang memberi kesan berlebih-lebihan dan dibuat-buat hendaknya

dihindarkan, agar tidak akan menimbulkan rasa tidak saling percaya terhadap

pemimpin diskusi di dalam diri para peserta.

2) Fase 2 : Pengantar Ke Dalam Diskusi

Dalam fase kedua, pemimpin memperkenalkan tujuan diskusi kepada peserta.

Misalnya, diskusi dimaksudkan untuk saling tukar-menukar pikiran sambil membagi

informasi atau mempertimbangkan usul dan saran untuk mengambil keputusandan

lain-lain. Di samping itu pemimpin membeberkan dan menjelaskan secara besar

pokok-pokok penting masalah yang akan didiskusikan. Hal ini bertujuan, agar semua

peserta diskusi mudah dalam memahami diskusi. Dengan begitu, diskusi akan lebih

mudah diterima oleh pendengarnya

3) Fase 3 : Menciptakan Situasi Saling Percaya

Dalam menciptakan situasi saling percaya, pemimpin harus dapat meyakinkan

lawan bicarannya dengan keterampilan bericaranya. Informasi yang disampaikan

harus jelas dan tersampaikan. Untuk menciptakan situasi rasa percaya diri dalam diri

peserta dan saling percaya antarpeserta, hendaknya dijelaskan bahwa semua peserta

KAJIAN RETORIKA DISKUSI UYA KUYA DALAM ….. SAFITRIANINGSIH, FKIP UMP 2016

Page 30: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI A. Penelitian ...repository.ump.ac.id/6059/3/SAFITRIANINGSIH.... BAB II.pdf · oleh masing-masing penutur. Maksudnya, setiap orang pasti

40

sanggup dan dianggap kompeten terhadap masalah yang akan didiskusikan. Oleh

karena itu segala kecemasan dalam hubungan dengan rasa kurang percaya diri

dijauhkan. Hal ini dapat tercapai apabila dalam fase ini pemimpin menegaskan bahwa

selama proses diskusi setiap orang “meninggalkan” status dan jabatannya tidak

menggangap diri lebih tinggi atau hebat. Setiap peserta adalah rekan yang sederajat.

4) Fase 4 : Penjelasan Mengenai Jalannya Dikusi

Penyampaian tentang jalannya diskusi hanya dibuat apabila perlu bahwa pada

awal dituntut suasana yang baik. Dalam penjelasan ini perlu ditegaskan tentang

disiplin waktu. Suatu diskusi itu efektif apabilan proses berjalan lancer dan apabila

semakin banyak orang mengamil bagian dalam diskusi. Oleh karena itu penjelasan

mengenai jalannya diskusi tidak perlu menyita banyak waktu. Pada umumnya pada

awal diskusi orang membicarakan masalah-masalah sederhana, sesudah itu

mendiskusikan masalah yang lebih kompleks dan ruwet. Keuntungannya adalah

bahwa suasana dan relasi antarpeserta lewat partisipasi dalam diskusi tentang masalah

yang sederhana. Mereka dapat lebih cepat saling mengenal sehingga sikap positif

terhadap kelompok dan proses diskusi dapat dinina. Hal ini menjadi dasar untuk

mendiskusikan masalah-masalah yang lebih kompleks.

5) Fase 5 : Diskusi

Pelaksanaan dalam diskusi dan teknik memimpin diskusi adalah dua hal yanga

sangat menentukan. Pemimpin diskusi berusaha untuk menciptakan tujuan diskusi

yang sudah ditergetkan. Teknik memimpin oleh pemimpin mempunyai peranan

penting untuk menciptakan atmosfer. Di mana hal itu dapat memungkinkan percaturan

KAJIAN RETORIKA DISKUSI UYA KUYA DALAM ….. SAFITRIANINGSIH, FKIP UMP 2016

Page 31: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI A. Penelitian ...repository.ump.ac.id/6059/3/SAFITRIANINGSIH.... BAB II.pdf · oleh masing-masing penutur. Maksudnya, setiap orang pasti

41

pikiran secara objektif dan untuk menghindarkan konfrontasi antarpribadi. Dalam

usaha menciptakan suasana yang baik ada beberapa norma tingkah laku dalam diskusi

yang perlu diperhatikan:

a) Pemimpin harus sadar betul bahwa dia memiliki peranan penengah

Itu berarti dia bertugas menicptakan keseimbangan antara perbedaan pendapat.

Baik secara pribadi maupun secara objektif dan menghindari pendapat-pendapat yang

bersifat ekstren. Apabila titik tolak dari berbagai pendapat itu sama kuat, maka dia

dapat menegasakan bahwa pendapat-pendapat itu benar dan dapat diterima. Ketika

melakukan diskusi, pemimpin harus tanggap melihat segala situasi. Maksudnya,

bahwa jika terjadi keribuatan yang mengarah ke tindakan fisik dan sebagainya. Dia

harus menjadi penengah diantara peserta diskusi.

b) Pemimpin tidak memihak seorang pun!

Di sini maksudnya adalah bahwa pemimpin harus bersikap adil dan objektif

terhadap semua peserta. Pemimpin menyadari bahwa setiap peserta diskusi adalah

rekan yang sama dan memiliki kesempatan yang sama pula. Ketika di dalam forum

diskusi pemimpin harus menempatkan dirinya sebagai pemimpin diskusi. Di mana

diatidak memihak siapapun dan bersikap adil. Hal ini bertujuan, agar tidak terjadi

ketidak adilan antarpeserta diskusi.

c) Hindari kesalahan: berdialog hanya dengan beberapa peserta!

Maksudnya, pemimpin mengarahkan perhatiannya kepada semua peserta.

Diskusi pribadi antarpeserta yang menyimpang dari tema hendaknya dihindarkan.Dia

KAJIAN RETORIKA DISKUSI UYA KUYA DALAM ….. SAFITRIANINGSIH, FKIP UMP 2016

Page 32: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI A. Penelitian ...repository.ump.ac.id/6059/3/SAFITRIANINGSIH.... BAB II.pdf · oleh masing-masing penutur. Maksudnya, setiap orang pasti

42

bertugas mendorong peserta yang tidak banyak berbicara untuk mengungkapkan

pikirannya. Oleh karena itu kurang bijaksana apabila pada awal diskusi sudah

ditentukan peserta tertentu untuk mengungkapkan pendapatnya. Hal ini dapat

menganggu ketenagannya sepanjang proses diskusi, terutama bagi peserta yang

kurang berani.

d) Jika perlu, berani menghentikan pembicaraan yang bertele-tele

Tugas ini tidak mudah! Tetapi hal ini merupakan kewajiban pemimpin untuk

menghentikan pembicaraan bertele-tele, yang hanya mengaburkan tema. Cara yang

dapat ditempuh adalah dengan memperingatkan para peserta tentang tujuan dan proses

diskusi yang sudah ditetapkan. Di samping itu dapat juga dijelaskan kembali aturan

diskusi atau memperingati peserta tertentu untuk memperhatikan aturan yang sudah

ditetapkan. Apabila semuannya ini tidak berhasil, dia harus berani menghentikan

pembicaraan. Hal ini bertujuan, agar peserta mampu mengemukakan pendapatnya

secara langsung tanpa harus berbelit-belit.

e) Menertibkan peserta yang memonopoli pembicaraan

Ini berarti pemimpin memberi petunjuk dan arahan untuk mencapai sasaran

diskusi. Dia dapat memperingatkan bahwa pembicaraan harus mempertimbangkan

pendapat sebelumnya supaya pendapat baru memperjelas masalah. Cara lain untuk

menertibkan adalah lewat koordinasi yang ketat terhadap peserta-peserta yang ingin

berbicara. Hal ini bertujuan agar, ketika berdiskusi setiap peserta tertib dalam

mengemukakan pendapatnya. Yang paling penting adalah, peserta mampu menghargai

pesera lain dengan memberikan kesempatan kepada peserta lain untuk berpendapat.

KAJIAN RETORIKA DISKUSI UYA KUYA DALAM ….. SAFITRIANINGSIH, FKIP UMP 2016

Page 33: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI A. Penelitian ...repository.ump.ac.id/6059/3/SAFITRIANINGSIH.... BAB II.pdf · oleh masing-masing penutur. Maksudnya, setiap orang pasti

43

f) Sapalah setiap peserta dengan namanya

Pada fase ini, Pemimpin diharapkan mengetahui nama setiap pesertanya.

Sehingga dapat menyapa mereka dengan namanya. Oleh karena itu untuk

mempermudah dapat disiapkan kartu nama bagi para peserta. Tujuan lainnya adalah

menjalin tali silaturahmi antar kelompok. Kartu nama ini disematkan sedemikian rupa,

sehingga setiap peserta dapat membaca nama pesera lain dengan jelas.Dengan begitu,

proses diskusi nantinya akan berjalan dengan lancar.

g) Hal-hal esensial supaya diingar selama diskusi

Yang dimaksudkan adalah bahwa hasil diskusi dicatat jelas, sebaiknya pada

papan tulis, pada flip-chat atau dengan mempergunakan Overhead-projector. Media

semacam ini akan mempermudah para peserta untuk mengingat hasil diskusi. Di

samping itu dapat berguna untuk memperlancar dan menjelaskan proses diskusi. Hal

terpenting adalah, tidak terjadi ketidakselarasan komunikasi. Dengan rumusan hasil

sementara, pemimpin dapat menghindarkan pendapat lain yang menyimpang dari

bahan diskusi.

6) Fase 6 : Rangkuman

Pada akhir diskusi pemimpin merumuskan secara jelas semua hal yang

penting. Rangkuman dapat berupa keputusan-keputusan yang disetujui, anjuran atau

jalan keluar dan penerapannya. Rumusan akhir dapat dibuat oleh peserta sidang atau

oleh pemimpin dan para notulis. Segala keputusan pada akhir diskusi dirumuskan

secara jelas. Keputusan-keputusan yang sudah ditetapkan tidak boleh diganggu gugat.

KAJIAN RETORIKA DISKUSI UYA KUYA DALAM ….. SAFITRIANINGSIH, FKIP UMP 2016

Page 34: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI A. Penelitian ...repository.ump.ac.id/6059/3/SAFITRIANINGSIH.... BAB II.pdf · oleh masing-masing penutur. Maksudnya, setiap orang pasti

44

Dengan adanya rangkuman, maka tidak hanya peserta yang mengetahui pelajaran atau

hikmah dari persoalan, tetapi pendengar yang ada di rumah juga merenunginya.

7). Fase 7 : Penutup

Fase penutup ini merupakan tahapan di mana pemimpin diskusi menutup acara

diskusi tersebut. Ketika akan menutup diskusi, pemimpin memberikan saran dan

anjuran kepada semua pihak mengenai masalah yang telah didiskusikan. Setelah itu,

sebelum diskusi ditutup secara resmi, pemimpin menyampaikan rsa syukur dan terima

kasih kepada para peserta. Terutama atas segala kerja sama dan sumbangan pikiran

selama proses diskusi. Hal ini bertujuan sebagai bentuk penghormatan karena telah

menyempatkan hadir pada forum diskusi tersebut. (Hendrikus, 1991: 96-108).

G. Program Talk Show

Program Talk show diskusi adalah program pembicaraan tiga orang atau lebih

mengenai suatu permasalahan. Dalam program ini masing tokoh yang diundang dapat

saling berbicara mengemukakan pendapat dan presenter atau pembawa acara

bertindak sebagai moderator yang kadang-kadang melontarkan pendapat atau

membagi pembicaraan. Jadi, pembicaraan itu tidak hanya dimonopoli oleh satu orang.

Presenter juga harus mengetahui kapan saat yang tepat untuk memberikan kesempatan

kepada penonton terlibat dalam program ini, apabila program ini interaktif. Sekali lagi

dalam hal ini presenter harus cekatan dan taktis menghentikan ataumembelokan

perdebatan apabila sudah mengarah pada bahaya kemarahan dan tindakan fisik.

Program ini dapat menjadi program yang membosankan apabila tidak

dilakukan upaya-upaya yang membuat program ini menarik. Daya tarik program talk

KAJIAN RETORIKA DISKUSI UYA KUYA DALAM ….. SAFITRIANINGSIH, FKIP UMP 2016

Page 35: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI A. Penelitian ...repository.ump.ac.id/6059/3/SAFITRIANINGSIH.... BAB II.pdf · oleh masing-masing penutur. Maksudnya, setiap orang pasti

45

show diskusi atau panel diskusi, terletak pada topik pembicaraan atau permasalahan

yang dibicarakan harus menarik. Selain permasalahan menarik, program talk

showdiskusi panel juga harus mengahdirkan tokoh yang menarik. Ada tiga tokoh

katagori tokoh yang menarik. Pertama, dia adalah public figure atau idola (panutan)

masayarakat. Kedua, salah satu tokoh yang paling ahli atau dianggap paling

menguasai bidang atau permasalahan. Ketiga, tokoh yang kontroversi, kritis, dan

vocal. Pembicaraan akan menjadi hangat, menarik, dan penuh tantangan lewat tokoj-

tokoh semacam itu.

Seperti dikemukakan di muka program ini juga akan menarik apabila

presenter, yang membawakan dan memoderatori program ini menarik. Mampu

mengimbangi pembicaraan para tokoh.Hal itu hanya terjadi jika presenter juga

menguasai bidangnya dan dapat mengajukan pertanyaan atau menyajiakan

permasalahan secara menarik. Presenter yang tidak menguasai permasalahan dalam

program acara semacam ini hanya akan menurunkan suasana, membuat acara tidak

hidup dan membocankan. Dalam program talk show banyak hal yang perlu

dipersiapkan. Sense of humor memang bakat dan pembawaan, namun bukan tidak bisa

dipelajari.

Program talk show di masa kini tidak terlepas dari humor.Sebab kebanyakan

talk show adalah hiburan. Namun, kendati pun hiburan, seorang presenter dapat tampil

menghibur dengan humor murah dan humor tinggi. Dalam hal ini kualitas dari

kecerdasan dan kemampuan keterampilan presenter yang menentukan. Biasanya

penonton cepat bosan pada hiburan-hiburan yang tidak kreatif.Kreatifitasnya mungkin

pada seseorang yang memiliki kecerdasan dan terus menerus mencari.

KAJIAN RETORIKA DISKUSI UYA KUYA DALAM ….. SAFITRIANINGSIH, FKIP UMP 2016

Page 36: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI A. Penelitian ...repository.ump.ac.id/6059/3/SAFITRIANINGSIH.... BAB II.pdf · oleh masing-masing penutur. Maksudnya, setiap orang pasti

46

Presenter menurut arti katanya, seseorang yang mengantar suatu sajian.Sajian

itu bermacam-macam, seperti musik, aneka program, feature, magazine, dan kuis.

Sebagai pengantar sajian ia boleh menambah daya tarik dari materi yang disajikan

lewat kata-katanya. Dalam bahasa Indonesia ia disebut announcer. Penyaji boleh

member pemanis suatu sajian program dengan kata-katanya.Announcer atau presenter

adalah seorang yang bekerja dengan mengandalkan suara dan kemampuan berbahasa

dilengkapi dengan keterampilan dalam membawakan suatu acara. Untuk itu, ia perlu

selalu menjaga agar suara dan kemampuan berbahasanya tetap terjaga. Setiap orang

dapat berbicara, tetapi seorang juru bersuara (announcer atau presenter) harus dapat

berbicara secara lebih baik, lebih jelas dan lebih indah atau memukau (Fred Wibowo,

2007: 82-87).

Berdasarkan pendapat Fred Wibowo mengenai talk show dapat peneliti

simpulkan bahwa, talk show merupakan perbincangan antara dua orang atau lebih

yang sedang membahas suatu permasalahan yang sedang hangat diperbincangan.

Daya tarik dari program talk show adalah diskusi, dimana program diskusi mengulas

suatu permasalahan dengan menghadirkan beberapa narasumber atau tokoh terkenal

untuk memberikan solusi atau jalan keluar. Selain itu, pendukung dalam acara talk

show yaitu pembawa acara atau presenter. Tanpa adanya pembawa acara diskusi tidak

akan berjalan lancar, karena tugas pembawa acara adalah menjadi moderator dalam

diskusi. Pembawa acara tidak hanya menjadi moderator saja, tetapi dia juga bertugas

membuat suasana menjadi mencair dengan kata-kata humornya. Hal tersebut

dilakukan agar baik pembicara, narasumber, dan penonton di studio tidak merasa

jenuh atau bosan.

KAJIAN RETORIKA DISKUSI UYA KUYA DALAM ….. SAFITRIANINGSIH, FKIP UMP 2016

Page 37: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI A. Penelitian ...repository.ump.ac.id/6059/3/SAFITRIANINGSIH.... BAB II.pdf · oleh masing-masing penutur. Maksudnya, setiap orang pasti

47

H. Azas-azas Diskusi Berkelompok

1. Tujuan

Setiap manusia yang lahir di dunia ini pada suatu ketika tentu akan

mengetahui, bahwa hidup mempunyai persoalan-persoalannya, terutama hidup

bermasayarakat. Ia bertemu dengan sesama hidupnya, yang juga menghadapi

persoalan-persoalan serupa dan lalu merasa perlu berhubungan dengan mereka untuk

memecahkan persoalan-persoalan ini bersama. Malahan didalam persoalan-persoalan

yang bersifat pribadi pun, ia tetap membutuhkan orang lain yang dapat menyelami dan

dapat membantunya untuk menyelami persoalan-persoalan itu. Tetapi bantuan orang

lain ini terutama dibutuhkannya dalam memecahkan “persoalan-persoalan sosial”.

Karena secara individu orang tidak akan mampu menghadapinya; dan seandainya

bisa, juga tidak akan mungkin dapat menyelesaikannya dengan baik. Dari sebab itu

pemecahan persoalan-persoalan sosial dengan sendirinya menuntut adanya kerja

sama. (J. Bulatau S.J, 1971: 5).

2. Pokok-Pokok Berdiskusi

a. Pengantar Pokok-Pokok Berdiskusi

Pengantar pokok-pokok berdiskusi ini kami buat untuk keperluan interen.

Suatu usaha menunjukkan hal-hal yang utama dan penting penyelenggaraan sebuah

diskusi dalam pengantar ini akan kami catatkan pokok-pokok berdiskusi secara

keseluruhan. Agar mereka yang baru pertama yang baru pertama kali berkenalan

dengan pembahasan masalah diskusi dapat menetahui secara garis besar isinya.

Setelah eksposisi yang bersifat umum dan menyeluruh ini, barulah kita memasuki

beberapa pokok pembahasan yang terpilih (selektif) disesuaikan dengan waktu dan

KAJIAN RETORIKA DISKUSI UYA KUYA DALAM ….. SAFITRIANINGSIH, FKIP UMP 2016

Page 38: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI A. Penelitian ...repository.ump.ac.id/6059/3/SAFITRIANINGSIH.... BAB II.pdf · oleh masing-masing penutur. Maksudnya, setiap orang pasti

48

kebutuhan pemanfaatannya. Mempelajari pokok-pokok diskusi bukanlah merupakan

sebuah ilmu akan tetapi merupakan sebuah pengetahuan belaka.

Diskusi secara umum ialah saling bertukar pikiran secara lisan.Diskusi

merupakan suatu gejala masayarakat manusia.Oleh karena komunikasi lewat diskusi

telah menunjukkan manfaat dan hasil-hasil yang baik bagi antar hubungan manusia.

Maka pengetahuan tentang diskusi ini dikembangkan serta manusia diskusi pun dilatih

baik secara pribadi maupun secara kelompok untuk diskusi. Dengan demikian diskusi

menjadi satu pengetahuan, diskusi harus dipelajari, manusia dilatih untuk berdiskusi,

metode, teknik, bentuk diskusi pun dikembangkan dan ditata.Dapatlah dikatakan

bahwa kita sedang mengalami satu zaman revolusi diskusi (Jos Daniel Parera, 1991:

183-184).

3. TalkShow Rumah Uya

Talkshow rumah Uya merupakan suatu acara yang dikemas dengan suasana

rumah, namun tetap modern. Perlu diketahui masalah yang perlu diangkat dalam

program ini berasal dari penonton rumah Uya. Para penonton yang ingin dibantu Uya

dalam menyelesaikan masalah hanya cukup mengirimkan surat elektronik (e-mail)

kepada tim produksi rumah Uya. Masalah yang dipilih dan diangkat oleh tim produksi

tidak terfokus pada isu tertentu. Biasanya, Uya yang ikut dalam penyortiran surat,

memilih masalah-masalah yang sederhana. Bagaimana masalah yang sederhana

tersebut diangkat dan diselesaikan dengan cara berdiskusi secara kekeluargaan dan

menyentuh. Selama proses syuting, tak jarang Uya ikut terbawa suasana yang

akhirnya membuatnya meneteskan air mata. Segmen menyentuh inilah yang akan jadi

“senjata'” untuk memenangkan hati pemirsa nantinya.

KAJIAN RETORIKA DISKUSI UYA KUYA DALAM ….. SAFITRIANINGSIH, FKIP UMP 2016

Page 39: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI A. Penelitian ...repository.ump.ac.id/6059/3/SAFITRIANINGSIH.... BAB II.pdf · oleh masing-masing penutur. Maksudnya, setiap orang pasti

49

Ada yang meluap-luap, ada yang pasif, hal itu mendorong Uya Kuya untuk

membuat bagaimana lawan bicaaranya supaya bisa berbicara dan mengeluarkan

pendapat dan perasaannya di acara ini. Selain UyaKuya sendiri, terdapat dua talent

lain yaitu, Cue‟Idar dan Natasya yang akan menyajikan keseruan lain untuk membuat

acara lebih berwarna. Program ini tayang di Trans7 secara reguler setiap hari Senin

hingga Jumat pada pukul 17.00 WIB. Kemudian, pada bulan Februari 2016 acara ini

tayang sebanyak 20 episode dalam satu bulannya sehingga peneliti hanya mengambil

5 episod saja. Karena, peneliti hanya mengambil tema yang berbeda dari episode

lainnya yaitu tema yang perepisodnya berbeda dengan masalah selain permasalahan

percintaan tetapi cenderung tema sosial atau kekeluargaan.

KAJIAN RETORIKA DISKUSI UYA KUYA DALAM ….. SAFITRIANINGSIH, FKIP UMP 2016

Page 40: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI A. Penelitian ...repository.ump.ac.id/6059/3/SAFITRIANINGSIH.... BAB II.pdf · oleh masing-masing penutur. Maksudnya, setiap orang pasti

50

33

KAJIAN RETORIKA DISKUSI UYA KUYA DALAM ACARA TALK SHOW RUMAH UYA

DI TRANS7 BULAN FEBRUARI TAHUN 2016

Tujuan

Penelitian

Menurut Tarigan

Rumusan

Masalah

Pendahuluan

Pengertian Berbicara

menurut Tarigan

a. Mendorong

b. Meyakinkan

c. Berbuat dan beramal

d. Memberitahukan

e. Meyakinkan

Landasan Teori

a. Berbicara perorangan

b. Berbicara berkelompok

Prosedur Parlementer

(Parlimentary Procedure)

Berbicara

Konferensi

a. Arsjad

b. Nurgiantoro

c. Tarigan

Menurut Hartono Diskusi kelompok (Conference

Speaking)

Manfaat

Penelitian

Latar Belakang

Masalah

Bntk.Ket.Ber

bicara Tujuan

Berbicara

Berbicara Dimuka Umum a. Berbicara dalam situasi memberitahukan atau

melaporkan (Informatis).

b. Berbicara dalam situasi yang bersifat

kekeluargaan atau persahabtan (fellowship

speaking)

c. Berbicara dalam situasi membujuk,

mengajak, meyakinkan (Persuasif speaking)

d. Berbicara dalam situasi merundingkan

Bntk.Ket.Berbicara

menurtut Tarigan

dan Hartono

Pengertian

Berbicara menurut

Para Ahli

Berdasarkan

Lawan bicara

Berdasarkan

pelaksanaannya

b. Diskusi kelompok resmi (Formal)

a. Diskusi kelompok tidak Resmi

(Informal

a. Diskusi Fak

b. Diskusi Podium

c. Diskusi Forum

Diskusi

d. Diskusi Kasualis

a. Berbicara Formal

b. Bericara semi Formal

c. Berbicara formal

a. Memberi perintah atau instruksi

b. Memberi nasehat

c. Memberi saran

d. Berpidato

e. Mengajar atau memberi contoh

f. Berpendapat

g. Pertemuan

h. menginterview

a. Satu lawan Satu

b. Satu lawan banyak

c. Banyak lawan Satu

d. Banyak lawan banyak

a. Langsung

b. Tidak langsung

Berdasarkan tingkat

keformalannya

Ketrampilan

Berbicara

Berdasarkan

Partisipanny

a

Pengertian Retorika

menurut Para Ahli

Pengertian

Diskusi

a. Hendrikus

b. Tarigan

Metode

Penelitian

Bentuk Retoris

Menurut Hendrikus

a. Mologika

b. Dialogika c. Pembinaan teknik

berbicara

a. Effendy

b. Clean Books

c. Hendrikus

d. Keraf

e. Arsjad dan Mukti U.S.

Menurut

Fred

Wibowo

Pengertian

Talk Show

Bentuk

Diskusi

menurut

Hendrikus

Tahap

Penelitian

Data

Metodologi

Penelitian

Jenis

Penelitian

Data dan

Sumber

Data

Analisis

Data

Azas-azas

Diskusi

Berkelompok

Menurut

J.Bulatau.S.J.

Talk Show

Rumah Uya

50

KAJIAN RETORIKA DISKUSI UYA KUYA DALAM ….. SAFITRIANINGSIH, FKIP UMP 2016