pengembangan sistem informasi pemetaan sekolah...
TRANSCRIPT
PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PEMETAAN SEKOLAH
MENENGAH ATAS NEGERI (SMAN) PADA DINAS PENDIDIKAN
(STUDI KASUS DI DIKMENTI KOTAMADYA JAKARTA SELATAN)
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
PROGRAM STUDI TEKNIK
FAKULTAS SAINS DAN T
UNIVERSITAS ISLAM NE
i
PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PEMETAAN SEKOLAH
MENENGAH ATAS NEGERI (SMAN) PADA DINAS PENDIDIKAN
JAKARTA SELATAN
DIKMENTI KOTAMADYA JAKARTA SELATAN)
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar
Sarjana Komputer (S.Kom.)
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Oleh:
YADI SURYADI
NIM : 103091029516
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2010 M / 1432 H
PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PEMETAAN SEKOLAH
MENENGAH ATAS NEGERI (SMAN) PADA DINAS PENDIDIKAN
DIKMENTI KOTAMADYA JAKARTA SELATAN)
LLAH
ii
PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PEMETAAN SEKOLAH
MENENGAH ATAS NEGERI (SMAN) PADA DINAS PENDIDIKAN
JAKARTA SELATAN
(STUDI KASUS DI DIKMENTI KOTAMADYA JAKARTA SELATAN)
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar
Sarjana Komputer (S.Kom.)
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Oleh:
YADI SURYADI
NIM: 103091029516
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2010 M / 1432 H
iii
PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PEMETAAN SEKOLAH
MENENGAH ATAS NEGERI (SMAN) PADA DINAS PENDIDIKAN
JAKARTA SELATAN
(STUDI KASUS DI DIKMENTI KOTAMADYA JAKARTA SELATAN)
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar
Sarjana Komputer (S.Kom.)
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Oleh:
Yadi Suryadi
103091029516
Menyetujui,
Pembimbing I,
Ir. Bakri La Katjong, MT, M.Kom.
NIP. 470 035 764
Pembimbing II,
Arini, MT.
NIP. 19760131 200901 2 001
Mengetahui,
Ketua Program Studi Teknik Informatika
Yusuf Durrachman, MSC., MIT.
NIP. 19710522 200604 1 002
iv
PENGESAHAN UJIAN
Skripsi yang berjudul “Pengembangan Sistem Informasi Pemetaan Sekolah
Menengah Atas Negeri (SMAN) Pada Dinas Pendidikan Jakarta Selatan (
Studi Kasus di Dikmenti Kotamadya Jakarta Selatan)” yang ditulis oleh Yadi
Suryadi (103091029516) telah di uji dan dinyatakan lulus dalam sidang
Munaqosah Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta pada hari Rabu, 5 Januari 2011. Skripsi ini telah diterima
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S1) Jurusan
Teknik Informatika.
Jakarta, 5 Januari 2011
Tim Penguji
Penguji I,
Yusuf Durrachman, MIT., M.Sc.
NIP. 19710522 200604 1 002
Penguji II,
Husni Teja Sukmana, Ph.D.
NIP. 19771030 200112 1 003
Pembimbing I,
Ir. Bakri La Katjong, MT., M.Kom.
NIP. 470 035 764
Pembimbing II,
Arini, MT.
NIP. 19760131 200901 2 001
Mengetahui,
Dekan Fakultas Sains dan Teknologi,
Dr. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis.
NIP. 19680117 200112 1 001
Ketua Program Studi Teknik Informatika,
Yusuf Durrachman, MIT., M.Sc.
NIP. 19710522 200604 1 002
v
PERNYATAAN
Lembar Pernyataan
DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-
BENAR HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN
SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI
ATAU LEMBAGA MANAPUN.
Jakarta, Agustus 2010
Yadi Suryadi
NIM. 103091029516
vi
YADI SURYADI (103091029516), Pengembangan Sistem Informasi
Pemetaan Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) Pada Dinas Pendidikan
Jakarta Selatan (Studi Kasus di Dikmenti Kotamadya Jakarta Selatan.
Dibawah bimbingan BAKRI LA KATJONG dan ARINI.
ABSTRAK
DIKMENTI (Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi) pada dinas
pendidikan Jakarta Selatan melakukan kegiatan pemetaan sarana pendidikan,
dengan tujuan untuk penilaian dan pengawasan terhadap sarana pendidikan serta
fasilitas SMAN (Sekolah Menengah Atas Negeri) yang dilakukan oleh Sub
Bagian Sarana dan Prasarana. Dalam proses pemetaan sarana SMAN ini
DIKMENTI belum menerapkan sistem komputerisasi secara optimal karena
dalam proses pemberkasan mengenai sarana dan mengetahui lokasi SMAN pada
peta masih dilakukan secara manual. Sehingga dalam proses pemetaan sarana
pendidikan ini memakan waktu yang relatif lama begitu juga untuk
memperbaharuinya. Dirancanglah sistem informasi geografis (SIG) untuk
pemetaan sarana pendidikan SMAN di Jakarta Selatan. Teknologi pengkodean
komputer menggunakan Web Server Apache versi 2.0.59 dan control panel
Uniform Server 3.5-Apollo, bahasa pemrograman yang digunakan adalah PHP
serta MySQL versi 5.0.41 sebagai basis data. Metode pengembangan sistem
informasi geografis ini menggunakan metode pengembangan RAD (Rapid
Application Development). Hasil akhir dari penelitian ini adalah system informasi
geografis berbasis web yang mempermudah dan mempercepat proses pemetaan
sarana pendidikan SMAN di DIKMENTI Jakarta Selatan. Sistem informasi ini
menyajikan informasi alamat, sarana pendidikan yang ada di tiap SMAN. Dengan
sistem informasi ini dapat memberi kemudahan dalam melakukan kegiatan
pemetaan sarana pendidikan SMAN yang berada di bawah DIKMENTI Jakarta
Selatan. Diharapkan sistem ini dapat dikembangkan dengan diperluas cakupan
wilayah yang ditampilkan serta dapat mengidentifikasikan jalan dan wilayah
Kecamatan.
Kata kunci: SIG, Pemetaan, Web, PHP, MySQL.
vii
KATA PENGANTAR
Bismillaahirrahmaanir Rahiim
Asslamu’alaikum Wr. Wb.
Segala puji serta syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat, hidayah serta kekuatan sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Pengembangan Sistem Informasi
Pemetaan Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) Pada Dinas Pendidikan
Jakarta Selatan ( Studi Kasus di Dikmenti Kotamadya Jakarta Selatan)”.
Dalam menyusun Skripsi ini penulis menyadari bahwa tidak terdapat
terlaksana dengan baik tanpa bantuan dan bimbingan dari semua pihak baik
tenaga, ide-ide, maupun pemikiran. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis
ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1) Bapak Dr. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis. yang saat ini menjabat sebagai
Dekan Fakultas Sains dan Teknologi.
2) Bapak Yusuf Durrachman, M.Sc., MIT. selaku Ketua Program Studi dan
Ibu Viva Arifin, MMSI. selaku Sekretaris Program Studi Teknik
Informatika.
3) Bapak Ir. Bakri La Katjong, MT, M.Kom. dan Ibu Arini, MT. yang telah
merelakan waktunya untuk membimbing dan memotivasi.
4) Drs. H. Katijono yang saat ini menjabat sebagai Kepala Suku Dinas
Pendidikan Menengah dan Tinggi Kotamadya Jakarta Selatan.
viii
5) Kepada Penguji yang telah memberikan saran dan kritik dalam penulisan
Skripsi ini.
6) Para Bapak dan Ibu Dosen yang telah memberikan ilmunya dalam
mengajar selama penulis berada di bangku kuliah.
7) Kedua Orang Tua dan saudara-saudara tercinta yang memberikan
dukungan secara penuh baik secara fisik dan non fisik untuk kuliah.
8) Teman-teman terbaik sampai saat ini yang diantaranya Supardi, S.Kom.,
Ali Huzaefi S.Kom., Yudi Defrizal, S.Kom., M. Yasin S.Kom., Faisal
Nurachman S.Kom., Arip Saripudin S.Kom., dan teman-teman TIA yang
selalu memberi dukungan.
Penulis menyadari skripsi ini jauh dari sempurna karena masih banyak
kekurangannya, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan sarannya. Akhir
kata, dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih tak
terhingga kepada semua pihak yang membantu dalam menyelesaikan penulisan
Skripsi ini. Penulis juga berharap Skripsi ini bermanfaat bagi pembaca umumnya
dan bagi penulis sendiri khususnya.
Wasslamu’alaikum Wr. Wb.
Jakarta, September 2010
Penulis
ix
DAFTAR ISI
Lembar Sampul …………………………………………………………….. i
Lembar Judul ………………………………………………………………. ii
Lembar Pengesahan Skripsi ………………………………………………... iii
Lembar Pengesahan Ujian ………………………………………………..... iv
Lembar Pernyataan ………………………………………………................ v
Abstrak ……………………………………………………………………... vi
Kata Pengantar ………………………………………………....................... vii
Daftar Isi ………………………….………………………………………... ix
Daftar Gambar ………………………………………………....................... xiii
Daftar Simbol ………………………………………………......................... xvi
Daftar Table ………………………………………………........................... xvii
Daftar Istilah ………………………………………………………………. xviii
BAB I PENDAHULUAN …………………………………........................ 1
1.1. Latar Belakang ………………………………....................... 1
1.2. Rumusan Masalah …………...……………………............... 3
1.3. Batasan Masalah ………...……………………….................. 3
1.4. Tujuan Penelitian………………………………..................... 4
1.5. Manfaat Penelitian.…………………..................................... 4
1.6. Metodologi Penelitian………………................................... 5
1.6.1. Metode Pengumpulan Data ………………………… 5
1.6.2. Metode Pengembangan Sistem ...…………………... 7
1.7. Sistematika Penulisan ……………………………................. 7
BAB II LANDASAN TEORI ………………………………........................ 9
x
2.1. Konsep Dasar Sistem Informasi…………………………….. 9
2.1.1. Sistem… ………..…………....................................... 9
2.1.2. Informasi………… ………..…………...................... 10
2.1.3. Sistem Informasi……………………………………. 12
2.1.4. Geografis…………………………………………… 15
2.2. Sistem Informasi Geografis (SIG)….................................... 15
2.2.1. Definisi SIG ……………………………………… 15
2.2.2. Komponen SIG …………………………………….. 16
2.2.3. Kemampuan SIG …………………………………… 17
2.3. Data ………………………….. ………..…………............... 18
2.3.1. Data dan Informasi Geografis…..…………............ 18
2.3.2. Jenis-jenis Data Pada Sistem Informasi Geografis … 19
2.3.3. Model Data Sistem Informasi Geografis …………... 22
2.3.4. Pengembangan Basis Data ………………………… 23
2.3.5. Peta Sebagai Data dan Informasi Keruangan ……… 25
2.3.6. Peranan Peta Digital dan Skalanya dalam Sistem
Informasi Geografis……………………………….. 27
2.3.7. Analisis Data Sistem Informasi Geografis…………. 28
2.4. Basis Data … ………..………….................…....................... 29
2.5. Perangkat Pemodelan …..….................…............................. 31
2.5.1. Diagram Alir ……………………………………… 31
2.5.2. Data Flow Diagram (DFD)………………………… 35
2.5.3. Entity Relation Diagram (ERD)……………………. 37
2.6. Basis Data …………………………………………………. 38
2.7. MySql ……………………………………………………… 40
xi
2.7.1. Database, Tabel, Baris dan Kolom ………………… 40
2.7.2. Tipe Data Pada MySql ……………………………. 40
2.7.3. Bahasa Sql………………………………………….. 41
2.8. Adobe Photoshop CS 3 ……………………………………. 44
2.9. Gambaran Umum Kotamadya Jakarta Selatan ……………. 45
2.10. Perbandingan Pengembangan Sistem ……………………… 47
2.11. Studi Sejenis ……………………………………………….. 51
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ………………………………….. 54
3.1. Metode Pengumpulan Data ………………………………… 54
3.1.1. Studi Lapangan …………………………………….. 54
3.1.2. Studi Pustaka ……………………………………….. 56
3.2. Metode Pengembangan Sistem …………………………….. 56
3.2.1. Fase Perencanaan dan Analisis Kebutuhan ………... 57
3.2.2. Fase Workshop Design …………………………….. 57
3.2.3. Fase Implementasi………………………………… 58
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN …………………………………... 59
4.1. Fase Perencanaan dan Analisis Kebutuhan ………………... 59
4.1.1. Sejarah DIKMENTI ……………………………… 59
4.1.2. Struktur Organisasi………………………………… 60
4.1.3. Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pendidikan
Menengah dan Tinggi …………………………… 62
4.1.4. Analisis Sistem Berjalan …………………………. 64
4.1.5. Alternatif Pemecahan Masalah ……………………. 75
4.1.6. Kebutuhan Sistem Baru …………………………… 77
4.1.7. Kebutuhan Non Fungsional ………………………... 79
xii
4.2. Fase Workshop Design …………………………………… 80
4.2.1. Desain data ………………………………………… 80
4.2.2. Desain Arsitektur ………………………………….. 87
4.2.3. Desain Antarmuka Pemakai ……………………….. 100
4.2.4. Desain Prosedural ………………………………….. 108
4.2.5. Pengkodean ( Coding )…………………………….. 132
4.2.6. Pengujian Prototype ……………………………….. 132
4.3. Fase Implementasi ….…………………………………........ 141
BAB V PENUTUP ……………………..………………………............... 143
5.1. Kesimpulan …………………………………………............. 143
5.2. Saran …………………………………………....................... 143
DAFTAR PUSTAKA ………………………….………………………… 145
LAMPIRAN-LAMPIRAN …………………………………………............
Lampiran I Waktu Penelitian …………………………………………......... 147
Lampiran II Wawancara dan Kuisioner ……………………………………. 148
A. Wawancara …………………..…..…………………………... 148
B. Kuisioner ………………………...….………………………... 149
Lampiran III Source Code ………………………………………….............. 151
Lampiran IV Tampilan Aplikasi ….………………………………….......... 169
Lampiran V Dokumen Pendukung Lainnya
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Transformasi data menjadi informasi 11
Gambar 2.2 Komponen SIG 17
Gambar 2.3 Metode Tumpang Susun 29
Gambar 2.10 Area kerja Adobe Photoshop CS3 44
Gambar 3.1 Alur Pemetaan Sekolah 55
Gambar 4.1 Struktur Organisasi DIKMENTI Propinsi DKI Jakarta 61
Gambar 4.2 Struktur Organisasi Suku Dinas DIKMENTI Kotamadya
Jakarta Selatan 62
Gambar 4.3 Diagram Konteks Sistem Berjalan 67
Gambar 4.4 Diagram Overview Sistem Berjalan 68
Gambar 4.5 Diagram Rinci Proses pemeriksaan kondisi 69
Gambar 4.6 Peta Indeks 73
Gambar 4.7 Tabel Relasi basis data Sistem Informasi Geografis yang
diusulkan. 81
Gambar 4.8 Diagram konteks GIS yang diusulkan 87
Gambar 4.9 Diagram level 0 overview GIS 88
Gambar 4.10 Diagram 1 level 1proses pengolahan data di Kecamatan 90
Gambar 4.11 Diagram 1 level 2 proses pengolahan data Sekolah 92
Gambar 4.12 Diagram 1 level 3 proses pengolahan data Tenaga Kerja 93
Gambar 4.13 Diagram 1 level 4 proses pengolahan Tahun Ajaran 95
Gambar 4.14 Diagram 1 level 5 proses laporan tahunan 96
Gambar 4.15 Diagram 1 level 6 proses Member 97
xiv
Gambar 4.16 Diagram 2 level 2 proses Pilih Koordinat 99
Gambar 4.17 Tampilan halaman utama 100
Gambar 4.18 Tampilan halaman utama administrator 101
Gambar 4.19 Tampilan halaman info 102
Gambar 4.20 Tampilan halaman input data member 102
Gambar 4.21 Tampilan halaman input data kecamatan 103
Gambar 4.22 Tampilan halaman input data SMAN 104
Gambar 4.23 Tampilan halaman input tahun ajaran 105
Gambar 4.24 Tampilan halaman input tenaga kerja 106
Gambar 4.25 Tampilan halaman melihat data 107
Gambar 4.26 Tampilan halaman GIS 108
Gambar 4.27 Diagram Alir Menu Utama 110
Gambar 4.28 Diagram Alir Menu Search 111
Gambar 4.29 Diagram Alir Menu GIS 112
Gambar 4.30 Diagram Alir Menu Administrator (Login) 113
Gambar 4.31 Diagram Alir Login sebagai Admin 114
Gambar 4.32 Diagram Alir Login sebagai Member 115
Gambar 4.33 Diagram Alir Tambah Member login Admin 116
Gambar 4.34 Diagram Alir Tambah Kecamatan login Admin 117
Gambar 4.35 Diagram Alir Tambah SMAN login Admin 118
Gambar 4.36 Diagram Alir Tambah Tahun Ajaran login Admin 119
Gambar 4.37 Diagram Alir Tambah Tenaga Kerja login Admin 120
Gambar 4.38 Diagram Alir Menu Lihat pada Login Admin 121
Gambar 4.39 Diagram Alir Menu tambah tahun ajaran login member 122
xv
Gambar 4.40 Diagram Alir Menu tambah tenaga kerja login member 123
Gambar 4.41 Diagram Alir Menu lihat login member 124
Gambar 4.42 Diagram Alir update member login Admin 125
Gambar 4.43 Diagram Alir update kecamatan login Admin 126
Gambar 4.44 Diagram Alir update SMAN login Admin 127
Gambar 4.45 Diagram Alir update tahun ajaran login Admin 128
Gambar 4.46 Diagram Alir update tenaga kerja login Admin 129
Gambar 4.47 Diagram Alir tahun ajaran login member 130
Gambar 4.48 Diagram Alir tenaga kerja login member 131
xvi
DAFTAR SIMBOL
Gambar 2.4 Simbol Entitas Luar pada DFD 36
Gambar 2.5 Simbol Proses pada DFD 36
Gambar 2.6 Simbol Berkas atau Tempat Penyimpanan pada DFD 36
Gambar 2.7 Simbol Aliran Data pada DFD 36
Gambar 2.8 Simbol Entitas ERD 37
Gambar 2.9 Simbol Relasi 37
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Flow Direction Symbol (simbol penghubung/alur) 33
Tabel 2.2 Processing Symbol (simbol proses) 34
Tabel 2.3 Input-output Symbol (simbol input-output) 35
Tabel 2.4 Kotamadya Jakarta Selatan 46
Tabel 2.5 SMAN di Kotamadya Jakarta Selatan 46
Tabel 2.6 Perbedaan pengembangan sistem 48
Tabel 4.1 Kamus data SMAN 85
Tabel 4.2 Kamus data Tenaga Kerja 85
Tabel 4.3 Kamus data Tahun Ajaran 86
Tabel 4.4 Kamus data Kecamatan 86
Tabel 4.5 Kamus data Member 87
Tabel 4.6 Hasil Pengujian Black-box 132
Tabel 4.7 Tabel hasil kuisioner tentang antarmuka sistem 139
Tabel 4.8 Tabel hasil kuisioner tentang struktur navigasi 139
Tabel 4.9 Tabel hasil kuisioner tentang fasilitas sistem 140
Tabel 4.10 Tabel hasil kuisioner tentang pengoperasian sistem 140
Tabel 4.11 Tabel hasil Kesimpulan sistem yang ditawarkan 140
xviii
DAFTAR ISTILAH
Sistem Informasi
Aplikasi komputer untuk mendukung operasi dari suatu
organisasi.
Sistem Informasi Geografis
Sistem komputer yang memiliki kemampuan untuk membangun,
menyimpan, mengelola dan menampilkan informasi berefrensi
geografis, misalnya data yang diidentifikasi menurut lokasinya,
dalam sebuah database.
Pemetaan
Adalah proses pengukuran, perhitungan dan penggambaran
permukaan bumi dengan menggunakan cara dan atau metode
tertentu sehingga didapatkan hasil berupa softcopy maupun
hardcopy peta yang berbentuk vector maupun raster.
PHP
Adalah bahasa skrip yang dapat ditanamkan atau disisipkan ke
dalam HTML PHP banyak dipakai untuk mengorganisasi situs web
dinamis.
MYSQL
xix
Adalah sebuah perangkat lunak system manajemen basis data.
Rapid application development (RAD)
Adalah model proses pembangunan perangkat lunak yang
tergolong dalam teknik incremental (bertingkat). RAD menekankan
pada siklus pembangunan pendek, singkat, dancepat.Waktu yang
singkat adalah batasan yang penting untuk model ini.
Data Spasial
Adalah data yang memiliki referensi ruang kebumian
(georeference) dimana berbagai data atribut terletak dalam
berbagai unit spasial.
Prototype
Atau purwarupa, atau arketipe adalah bentuk awal (contoh) atau
standar ukuran dari sebuah entitas.
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pendidikan memegang peranan penting dalam penentuan sumber
daya manusia yang ada pada suatu negara. Hal ini telah disadari oleh
pemerintah dengan dibangunnya sarana-sarana pendidikan seperti sarana
gedung SMAN dan fasilitas-fasilitasnya, agar proses belajar mengajar
dapat berjalan dengan lancar. Selanjutnya pemerintah perlu melakukan
penilaian dan pengawasan terhadap sarana pendidikan serta fasilitasnya.
Untuk pemerintah DKI Jakarta, badan pemerintah yang berwenang dalam
hal pengawasan dan penilaian ini adalah DIKMENTI (Dinas Pendidikan
Menengah dan Tinggi). Di Jakarta setiap kotamadya memiliki
DIKMENTI, termasuk kotamadya Jakarta Selatan.
Dalam melakukan kegiatan penilaian dan pengawasan, DIKMENTI
Jakarta Selatan mendapatkan laporan dari masing-masing SMAN di
Jakarta Selatan berupa laporan tertulis setiap tahunnya. Kemudian laporan
tersebut akan dilakukan pengarsipan secara manual oleh DIKMENTI.
Ketika laporan tersebut diperlukan maka berkas dapat diambil dari tempat
pengarsipannya. Hal ini mempersulit pemerintah dalam mengambil
langkah-langkah kebijakan dikarenakan informasi yang bersifat manual
tersebut masih kurang akurat dan memakan waktu yang lama untuk
pencarian informasi. Selain itu, DIKMENTI Jakarta Selatan juga belum
2
memiliki informasi peta lokasi dimana SMAN berada. Untuk mengetahui
lokasi SMAN, DIKMENTI masih menggunakan peta konvensional, hal ini
juga menjadi kendala dalam hal mengakses informasi lokasi SMAN.
Pembahasan mengenai peta lokasi SMAN maka menyangkut
kepada Sistem Informasi Geografis (SIG). Yaitu perkembangan teknologi
informasi dan komputer dimana sebelumnya manusia menggunakan peta
konvensional yang berupa gambar permukaan bumi pada kertas yang
hanya menunjukkan informasi tertentu. Dengan menggunakan Sistem
Informasi Geografis (SIG) manusia akan mendapatkan informasi lebih
cepat, lebih baik, dan akurat dibandingkan dengan menggunakan peta
konvensional.
Maka untuk mengatasi permasalahan DIKMENTI Jakarta Selatan
di atas, dibutuhkan suatu sistem informasi yang menjelaskan tentang
sarana pendidikan dan fasilitas pada SMAN sekaligus juga informasi
lokasi SMAN tersebut berada. Sistem informasi yang sesuai adalah Sistem
Informasi Geografis, karena kemampuan dari sistem ini adalah
menampilkan secara nyata letak SMAN itu pada peta dan informasi yang
diberikan lebih lengkap. Selanjutnya pihak SMAN juga dapat memberikan
laporan kepada DIMENTI dengan lebih cepat, karena bisa secara langsung
memberikan laporan melalui sistem informasi tersebut. Dengan adanya
Sistem Informasi Pemetaan ini diharapkan pemerintah dapat memberikan
solusi dan kemudahan untuk mengambil langkah-langkah kebijakan dalam
3
peningkatan terhadap sarana-sarana pendidikan sehingga dapat berjalan
dengan baik dan lancar.
Hal inilah yang melatar belakangi penulis untuk menjadikannya
sebagai alasan penulisan tugas akhir yang berjudul “PENGEMBANGAN
SISTEM INFORMASI PEMETAAN SEKOLAH MENENGAH
ATAS NEGERI (SMAN) PADA DINAS PENDIDIKAN JAKARTA
SELATAN ( STUDI KASUS DI DIKEMNTI KOTAMADYA
JAKARTA SELATAN ) ”.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang pemasalahan diatas maka rumusan
masalah yang ada pada DIKMENTI dapat diuraikan sebagai berikut :
”Bagaimana membangun sistem informasi pemetaan SMAN di Jakarta
Selatan yang dapat membantu dalam melakukan penilaian dan pengawasan
terhadap ketersediaan sarana pendidikan di SMAN ”.
1.3. Batasan Masalah
Pada penulisan skripsi ini batasannya adalah:
1. Lokasi dari penelitian skripsi ini bertempat diwilayah Suku
Dinas DIKMENTI Kotamadya Jakarta Selatan.
2. Peta dasar yang digunakan peta wilayah Jakarta Selatan
dengan skala 1: 100.000.
4
3. Sistem Informasi Geografis pemetaan ini dikembangkan
menggunakan aplikasi PHP dan MySql.
1.4. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian skripsi ini adalah:
1. Tersedianya suatu aplikasi yang berbasis pada Sistem
Informasi Geografi, sehingga memberikan informasi yang
berguna tentang lokasi SMAN yang ada di Jakarta Selatan
beserta sarana pendidikan yang dimiliki.
2. Mempercepat pencarian informasi mengenai sarana
pendidikan yang ada di Kotamadya Jakarta Selatan.
3. Memberikan gambaran tentang penerapan Data Spasial dan
Data Atribut dalam Sistem Informasi Geografis.
1.5. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian yang dilakukan adalah :
1. Bagi Peneliti
a) Menerapkan ilmu pemrograman yang diperoleh selama
kuliah.
b) Mengetahui kondisi sebenarnya yang terjadi di dunia
kerja.
c) Membandingkan teori-teori yang ada yang didapat
selama kuliah dengan masalah sebenarnya di dunia
kerja.
5
d) Untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan strata satu
(S1) Program Studi Teknik Informatika Fakultas Sains
dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bagi DIKMENTI Kotamadya Jakarta Selatan
a) Tersedianya aplikasi yang dapat membantu proses
pendataan dan pemetaan lokasi-lokasi SMAN di Jakarta
Selatan
3. Bagi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
a) Mengetahui kemampuan mahasiswa dalam menguasai
materi dan teori yang telah diperoleh selama kuliah.
b) Mengetahui kemampuan mahasiswa dalam menerapkan
ilmunya sebagai bahan evaluasi.
c) Memberikan gambaran tentang kesiapan mahasiswa
dalam menghadapi dunia kerja yang sebenarnya.
1.6. Metodologi Penelitian
1.6.1. Metode Pengumpulan Data
Pada penulisan skripsi yang berjudul “Pengembangan Sistem
Informasi Pemetaan Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) Pada Dinas
Pendidikan Jakarta Selatan (Studi Kasus Di Dikmenti Kotamadya Jakarta
Selatan)” diperlukan data dan informasi yang lengkap guna mendukung
penelitian ini serta kebenaran materi uraian dan pembahasan. Oleh karena
itu sebelum menyusun skripsi ini, dalam persiapannya terlebih dahulu
6
melakukanpenelitian untuk mendapatkan data-data informasi atau bahan
yang dibutuhkan.
1) Penelitian Lapangan (Field Research)
a. Observasi
Teknik atau pendekatan ini merupakan teknik mendapatkan
data primer dengan cara mengamati langsung terhadap
objek datanya (Jogiyanto, 2008:89).
b. Wawancara
Wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data
yang lain. Wawancara adalah pendekatan secara
berhubungan langsung dengan sumber data dan terjadi
proses komunikasi untuk mendapatkan datanya(Jogiyanto,
2008:111).
c. Kuisioner
Kuisioner adalah suatu teknik pengumpulan informasi yang
memungkinkan analis mempelajari sikap-sikap, keyakinan,
perilaku, dan karakteristik beberapa orang utama di dalam
organisasi yang bisa terpengaruh oleh sistem yang diajukan
atau oleh sistem yang sudah ada (Hartini, 2008).
2) Studi Pustaka
Melakukan penelaahan terhadap buku-buku yang
berhubungan dengan masalah yang dibahas dan dapat dijadikan
7
acuan dalam pembuatan sistem informasi ini. Studi literature
dalam sebuah penelitian untuk mendapatkan gambaran yang
menyeluruh tentang apa yang sudah dikerjakan orang lain dan
bagaimana orang mengerjakannya, kemudian seberapa berbeda
penelitian yang akan kita lakukan (Nielsen, 2010).
1.6.2. Metode Pengembangan Sistem
Pengembangan sistem dalam penelitian ini penulis lakukan
menggunakan metode Rapid Application Development (RAD) dengan
pendekatan model prototyping menurut Kendall & Kendall (2008: 240).
1.7. Sistematika Penulisan
Dalam penulisan skripsi ini, pembahasan yang penulis sajikan
terbagi dalam lima bab yang secara singkat akan diuraikan sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini akan diterangkan tentang latar belakang,
identifikasi masalah, rumusan masalah, batasan masalah,
tujuan dan manfaat penulisan, metode penelitian dan
pengembangan sistem serta sistematika penulisan..
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini akan dijelaskan secara singkat teori-teori yang
berhubungan erat dan diperlukan dalam pembuatan aplikasi
ini.
8
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Pada bab ini akan dijelaskan lebih lanjut tentang proses
penelitian dan metode perancangan dan pengembangan
sistem yang digunakan dalam pembuatan dan membangun
aplikasi ini.
BAB IV PERANCANGAN SISTEM
Pada bab ini akan dibahas lebih rinci mengenai proses
implementasi, diagram hubungan, diagram rinci, kamus
data, rancangan file, coding serta kegiatan uji coba aplikasi.
BAB V PENUTUP
Bab ini merupakan bab terakhir dari seluruh rangkaian bab
yang ada dalam skripsi ini. Pada bab ini akan dimuat
kesimpulan dari hasil pembahasan seluruh bab serta saran-
saran yang kiranya dapat bermanfaat.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Konsep Dasar Sistem Informasi
2.1.1. Sistem
Suatu sistem yang baik harus mempunyai tujuan dan
sasaran yang tepat karena hal ini akan sangat menentukan dalam
mendefinisikan masukan yang dibutuhkan sistem dan juga keluaran
yang dihasilkan. Sedangkan sistem yang baik dapat tercapai bila
terdapat pengawasan yang berguna untuk mengawasi pelaksanaan
pencapaian tujuan yang terdiri atas pengawasan data masukan
(input), pengawasan data keluaran (output), serta pengawasan
terhadap operasi sistem.
Agar lebih mudah memahami apa dan bagaimana sistem
digunakan dua pendekatan, yakni pendekatan prosedur dan
pendekatan komponen/elemen (Al-Bahra, 2005:1).
A. Prosedur
Pemahaman sistem dengan pendekatan prosedur,
yaitu suatu urutan kegiatan yang saling berhubungan,
berkumpul bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan
tertentu. Prosedur adalah rangkaian operasi, yang
melibatkan beberapa benda (seperti ALU, Control Unit) di
dalam suatu atau lebih komponen (seperti memori dan CPU,
10
jika dalam Sistem Komputer) yang digunakan untuk
menjamin penanganan yang seragam dari aktivitas-aktivitas
pengolahan yang terjadi serta untuk menyelesaikan suatu
kegiatan pengolahan data tertentu.
Urutan kegiatan digunakan untuk menjelaskan apa
(what) yang harus dikerjakan, serta berapa banyak kuantitas
pekerjaan tersebut, siapa (who) yang mengerjakannya,
kapan (when) dikerjakannya dan bagaimana (how)
mengerjakannya.
B. Komponen / Elemen
Pemahaman sistem dengan pendekatan
komponen/elemen, yaitu kumpulan komponen yang saling
berkaitan yang saling berkaitan dan bekerja sama untuk
mencapai suatu tujuan tertentu. Suatu sistem dapat terdiri
dari beberapa subsistem. Subsistem-subsistem tersebut
dapat pula terdiri dari beberapa subsistem yang lebih kecil.
2.1.2. Informasi
Informasi merupakan data yang telah diolah menjadi bentuk
yang lebih berarti dan berguna bagi penerimanya untuk mengambil
keputusan masa kini maupun yang akan datang.
Sumber informasi adalah data. Data adalah kenyataan yang
menggambarkan kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian
11
(event) adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu. Informasi
diperoleh setelah data-data mentah diproses atau diolah. Menurut
John Burch dan Gary Grudnitski dalam Al-Bahra (2005:9), agar
informasi dihasilkan lebih berharga maka informasi harus
memenuhi kriteria sebagai berikut:
1) Informasi harus akurat, sehingga mendukung pihak
manajemen dalam mengambil keputusan.
2) Informasi harus relevan, benar-benar terasa manfaatnya bagi
yang membutuhkan.
3) Informasi harus tepat waktu, sehingga tidak ada keterlambatan
pada saat dibutuhkan.
Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi
ketidakpastian di dalam proses pengambilan keputusan tentang
suatu kejadian. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya
lebih efektif dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkan
informasi tersebut.Hubungan antara data dengan informasi dapat
dilihat pada gambar Gambar 2.1.
Gambar 2.1 Transformasi data menjadi informasi
Dari gambar 2.1 dapat dijelaskan bahwa data yang di input
dapat berupa simbol-simbol, yang dapat berupa huruf atau angka
Proses
(Pengolahan Data)
Output
(Informasi)
Input
(Data)
12
yang diprosesdan menjadi suatu output (informasi) sesuai yang
dibutuhkan pemakai melalui tampilan pada monitor atau cetakan.
Sedangkan kualitas suatu informasi tergantung pada tiga hal
sebagai berikut:
1) Relevan (relevancy), artinya informasi yang berkualitas akan
mampu menunjukkan relevansi kejadian masa lalu, hari ini,
dan masa depan sebagai sebuah bentuk aktivitas yang kongkrit
dan mampu dilaksanakan, dan dibuktikan oleh siapa saja.
2) Akurat (accuracy). Artinya suatu informasi dikatakan
berkualitas jika seluruh kebutuhan informasi tersebut telah
tersampaikan (completeness), seluruh pesan telah sesuai
(correctness), serta pesan yang disampaikan sudah lengkap
atau hanya sistem yang diinginkan oleh user.
3) Tepat waktu (timeliness). Berbagai proses dapat diselesaikan
dengan tepat waktu, laporan-laporan yang dibutuhkan dapat
disampaikan tepat waktu.
2.1.3. Sistem Informasi
Sistem informasi dalam sebuah organisasi biasanya dibatasi
oleh data yang dapat diperoleh, biaya untuk pengadaan, pengolahan
dan penyimpanan dan sebagainya. Sebuah sistem informasi
berdasarkan komputer biasanya dapat mengurangi biaya sekaligus
meningkatkan kemampuan dan prestasi sistem informasi.
A. Definisi Sistem Informasi
13
1) Suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari
komponen-komponen dalam organisasi untuk mencapai
suatu tujuan yaitu menyajikan informasi.
2) Sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat
dilaksanakan akan memberikan informasi bagi pengambil
keputusan.
3) Suatu sistem di dalam suatu organisasi yang
mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi,
mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan
strategi dari suatu organisasi dan menyedikan pihak luar
tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan (Al-
Bahra, 2005: 13).
B. Komponen Sistem Informasi
Untuk mendukung lancarnya suatu sistem informasi
dibutuhkan beberapa komponen yang fungsinya sangat penting
dalam sistem informasi, yaitu antara lain:
1) Masukan (Input)
Input mewakili data yang masuk kedalam sistem
informasi input dalam hal ini termasuk metode dan
media untuk menangkap data yang akan dimasukkan
yang dapat berupa dokumen dasar.
2) Model
14
Terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model
matematika yang akan memanipulasi data yang masuk
dan data yang tersimpan pada basis data dengan cara
yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran
(output) yang diinginkan.
3) Keluaran (Output)
Keluaran (output) yang merupakan informasi yang
berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua
tingkatan menejemen serta semua pemakai sistem.
4) Teknologi
Tekologi merupakan kotak alat (tool box) dalam sistem
informasi, teknologi digunakan untuk menerima input
menjalankan model menyimpan dan mengakses data,
menghasilkan dan mengirim keluaran, dan membantu
pengendalian dari sistem secara keseluruhan.
5) Basis Data
Basis data merupukan kumpulan dari data yang saling
berhubungan satu dengan yang lainya, tersimpan di
perangkat keras komputer, dipergunakanperangkat
lunak untuk memanipulasinya.
6) Kendali
Beberapa kendali perlu dirancang dan diterapkan untuk
meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem
15
dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan
dapat langsung dengan cepat di atasi.
2.1.4. Geografis
Menurut Barus (1996:1-1), geografis berasal dari gabungan
kata geo dan graphy. Geo berarti bumi sedangkan graphy berarti
proses penulisan, sehingga geografi berarti penulisan tentang bumi.
Geografi mencakup studi mengenai permukaan bumi terutama
keragaman areal dan hubungan spasial sebagai tempat tinggal
manusia.
Menurut Prahasta (2005:109), Geografis memiliki istilah
lain, yaitu spasial (keruangan) dan Geospasial. Ketiga istilah ini
memiliki pengertian yang sama di dalam konteks SIG. Penggunaan
kata “Geografis” mengandung pengertian suatu persoalan
mengenai bumi: permukaan dua atau tiga dimensi.
Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa Geografi
merupakan suatu ilmu yang mempelajari masalah-masalah bumi
secara luas dalam hubungannya dengan keruangan.
2.2. Sistem Informasi Geografis (SIG)
2.2.1. Definisi SIG
Dalam Prahasta (2009), terdapat berbagai macam
pengertian mengenai SIG. Antara lain menurut Arronoff dalam
Prahasta (2009:116) mendefinisikan SIG sebagai suatu sistem yang
berbasiskan komputer yang digunakan untuk menyimpan dan
16
memanipulasi informasi-informasi geografis. SIG dirancang untuk
mengumpulkan, menyimpan, dan menganalisis objek-objek dan
fenomena dimana lokasi geografis merupakan karakteristik yang
penting atau kritis untuk dianalisis. Dengan demikian, SIG
merupakan sistem komputer yang memiliki empat kemampuan
berikut dalam menangani data yang bereferensi geografis: (a)
masukan, (b) manajemen data (penyimpanan dan pemanggilan
data), (c) analisis dan manipulasi data, dan (d) keluaran.
Menurut Basic dalam Prahasta (2009:116) SIG adalah
kombinasi perangkat keras dan perangkat lunak komputer yang
memungkinkan untuk mengelola (manage), menganalisa,
memetakan informasi spasial berikut data atributnya (data
deskriptif) dengan akurasi kartografi.
Dari pengertian diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa SIG
merupakan suatu sistem yang menggunakan komputer untuk
memasukkan, mengelola (penyimpanan dan pemanggilan data),
manipulasi dan analisis, serta menyajikan informasi secara
geografis berikut dengan deskripsi dari keadaan geografis suatu
wilayah untuk digunakan sebagai bahan pengambilan keputusan.
2.2.2. Komponen SIG
Menurut Gistus dalam Prahasta (2009:121), komponen SIG
dibagi menjadi empat komponen, diantaranya perangkat keras,
manajemen, data dan informasi, serta perangkat lunak.
17
Gambar 2.2 Komponen SIG
(Sumber : Prahasta, 2009: 121)
Komponen perangkat keras dalam SIG yang umum
digunakan adalah CPU, RAM, storage, input device, output device,
dan peripheral lainnya. Sedangkan komponen perangkat lunak,
merupakan suatu sistem untuk mengolah data dan informasi
geografis, seperti ERDAS, ArcView, MapInfo, dan lain-lain.
Data dan Informasi, merupakan data atribut dari table-table
dan laporan yang digunakan, dan manajemen merupakan
komponen yang berkaitan dengan perkembangan dan penguasaan
teknologi.Kombinasi yang benar antara keempat komponen utama
ini akan menentukan kesuksesan suatu proyek pengembangan
Sistem Informasi Geografis.
2.2.3. Kemampuan SIG
Data SIG
Manajemen
Perangkat Keras
Data dan Informasi
Perangkat Lunak
18
Berdasarkan dari berbagai macam pengertian mengenai
SIG, dapat dilihat secara eskplisit mengenai kemampuan SIG.
Berikut adalah kemampuan-kemampuan SIG menurut Prahasta
(2009:134) yang diambil dari beberapa definisi mengenai SIG:
1) Memasukkan dan mengumpulkan data geografis
2) Mengintegrasikan data geografis
3) Memeriksa, meng-update (meng-edit) data geografis
4) Menyimpan dan memanggil kembali data geografis
5) Merepresentasikan atau menampilkan data geografis
6) Mengelola data geografis
7) Memanipulasi data geografis
8) Menganalisa data geografis
9) Menghasilkan keluaran (output) data geografis dalam
bentuk-bentuk: peta tematik (view dan layout), tabel,
grafik (chart) laporan (report), dan lainnya baik dalam
bentuk hardcopy maupun softcopy.
2.3. Data
Data adalah bahasa, mathematical, dan simbol-simbol pengganti
lain yang disepakati oleh umum dalam menggambarkan objek, manusia,
peristiwa, aktivitas, konsep, dan objek-objek penting lainnya. (Prahasta,
2009:78).
2.3.1. Data dan Informasi Geografis
19
SIG dapat mengumpulkan dan menyimpan data dan
informasi yang diperlukan baik secara tidak langsung dengan cara
meng-importnya dari perangkat – perangkat lunak yang lain
maupun secara langsung dengan cara mendigitasi data spasialnya
dari peta dan memasukkan data atributnya dari tabel-tabel dan
laporan dengan menggunakan keyboard.
Dibawah ini di ungkapkan beberapa alasan dasar mengenai
kebutuhan SIG diantaranya :
1) Penanganan data geospasial sangat buruk
2) Peta dan statistik sangat cepat kadaluarsa
3) Data dan informasi sering tidak akurat
4) Tidak ada pelayanan penyediaan data
5) Tidak ada pertukaran data.
Fungsi-fungsi dari Sistem Informasi Geografis (SIG) antara
lain :
1) Sistem Informasi Geografis sebagai bank data geografis
2) Sistem Informasi Geografis sebagai sarana bantu
pengambilan keputusan
3) Sistem Informasi Geografis sebagai sarana pengendalian
operasional dan pemantauan.
2.3.2. Jenis Data Pada Sistem Informasi Geografis
Data pada SIG dibagi menjadi dua (2) jenis, yaitu data
Spasial (Keruangan) dan data NonSpasial (Atribut).
20
A. Data Spasial (Keruangan)
Data spasial adalah data yang berhubungan dengan
ruang atau bersifat keruangan. Data spasial mendeskripsikan
sekumpulan entity baik yang memiliki lokasi atau posisi yang
tetap mampu yang tidak tetap (memiliki kecenderungan untuk
bertambah, bergerak atau berkembang). Penyajian data spasial
dalam komputer dapat disajikan secara raster atau vektor.
1) Struktur Raster
Struktur raster merupakan data yang menggunakan
jaringan sel grid untuk menetapkan data alokasional.
Dalam struktur ini dikodekan lokasi keruangannya. Setiap
sel menunjukkan baris dan kolom dalam suatu matriks
petunjuk lokasi serta kode atribut yang di petakan ke
dalamnya.
2) Struktur Vektor
Pada struktur data vektor, suatu titik dinyatakan dengan
koordinat tunggal (x,y). Baris dengan koordinat yang
berkesinambungan ((x1 ,y1),(x2,y2),...,(xn,yn)) dan
dipoligon dengan deret tertutup
((x1,y1),(x2,y2),...,(xn,yn),(x1,y1)). Sebuah vektor
menunjukkan penyajian yang lebih detil dibandingkan
dengan struktur raster tetapi membutuhkan perangkat yang
lebih rumit dan mahal dalam penerapannya. Sistem kode
21
topologi diterapkan dalam struktur vektor tertentu. Dalam
sistem titik, garis dan poligon diberi kode tertentu
sehingga dengan nomor-nomor ini struktur dikodekan
dengan sesamanya.
Node ditetapkan sebagai titik akhir dan pertemuan
garis. Node diberi nomor node tersebut. Garis dikodekan dan
node yang dihubungkannya dan dengan poligon kiri dan kolom
yang dipisahkannya. Adapun poligon dikodekan dengan garis-
garis yang membatasinya. Sistem kode topologi manipulasi
batas poligon lebih efisien tidak perlu dinyatakan dengan
deretan koordinat panjang.
B. Data Non-Spasial (Atribut)
Merupakan data yang dapat dihubungkan dengan data
geografisatau peta untuk menampilkan informasi yang
dibutuhkan. Data inidisimpan dalam bentuk tabel didalam
database dan dapat ditabelkanpada peta dengan pola titik
tertentu atau simbol tertentu.
Setiap objek memiliki ciri dasar yang membedakan
dengan objeklainnya. Atribut adalah uraian dari ciri dasar
tersebut untuk tujuanpengenalannya, termasuk pula klasifikasi
serta nama-nama tertentu yangdigunakan untuk objek-objek
tertentu. Atribut juga sebagai data tematikatau data atribut
biasanya disajikan dalam bentuk tulisan atau legendapeta.
22
Contoh atribut jalan seperti: karakteristik jalan dan kualitas
jalan.
2.3.3. Model Data Sistem Informasi Geografis
Menurut Barus (1996: 3-19),Semua fitur pada muka bumi
bisa di representasikan oleh tigaidentitas yaitu: titik, garis dan
poligon.Fitur-fitur beserta atributnyadikumpulkan dalam satuan-
satuan yang disebut layer. Sungai, bangunan,jalan, laut, batas
administrasi merupakan contoh-contoh layer.
A. Titik (Point)
Objek titik dalam peta mempunyai makna mewakili
lokasi dan tidak ke unsur lain. Tetapi kenampakan yang tidak
berdimensi ini akan berbeda jika dilakukan pembesaran, yang
berarti menjadi objek area. Dalam hal ini ukuran skala
pengamatan pemetaan akan mempengaruhi penampilan
ukuran objek dalam database. Pada skala tertentu kelompok
objek tertentu akan hilang untuk penyimpanan dalam
database.
B. Garis (Line)
Objek garis (juga diistilahkan dengan ujung,
lengkungan, dan polyline) dalam kehidupan antara lain jalur
jalan, pipa, yang muncul terpisah dan tidak berkaitan satu
dengan yang lainnya. Walaupun demikian unsur garis
tersebut merupakan unsur kelompok yang lebih besar,
23
misalnya aliran sungai kecil dapat dikaitkan dengan sungai
yang lebih besar hingga akhirnya dalam ruang lingkup daerah
sungai. Ada beberapa sifat yang perlu diperhatikan mengenai
sifat objek garis ini antara lain: panjang (misalnya untuk
jarak), kelengkungan (untuk sungai), dan orientasi (untuk
sumner daya mineral)
C. Poligon (Area)
Objek poligon (area) dapat diidentifikasi untuk objek
yang alami dan buatan manusia, yang berarti keberadaan
objek tidak dikaitkan dengan tinggi. Unit spasial poligon
dapat bersifat alami seperti danau, pulau atau tipe tanah, atau
buatan seperti batas kecamatan. Batas-batas ini dapat tidak
jelas, mempunyai banyak sifat, berubah sesuai waktu,
bervariasi sesuai definisi, dan dapat juga tidak dapat diamati
langsung. Unit poligon ini penting untuk studi sosial-
ekonomi, inventaris sumber daya alam dan penggunaan
lahan. Sifat-sifat yang dikaitkan dengan unsur area antara lain
adalah perkembangan area, ukuran keliling, daerah tumpang
tindih, dan lain-lain.
2.3.4. Pengembangan Basis Data
Data yang dikelola umumnya berupa peta dan bersumber
bukna hanya dari satu instansi namun dari berbagai instansi atau
lembaga yang memiliki perbedaan dan tujuan penyusun peta
24
tersebut. Sebagai contoh peta jenis penggunaan tanah yang dibuat
oleh Badan Pertanahan Nasional dengan tujuan menyajikan data /
fakta tentang jenis pengguna tanah, yang tentunya dikatkan dengan
kepentingan pertanahan secara nasional. Berbeda dengan peta jenis
tanah yang dibuat oleh Pusat Penelitian dan Klimatologi Pertanian,
peta ini disusun dengan tujuan menyajikan data atau fakta tentang
jenis dan kondisi tanah dalam kaitannya dengan usaha pertanian.
Keragaman jenis sumber data tersebut perlu di antisipasi
agar data atau fakta yang disajikan dapat secara maksimal
dimanfaatkan dalam penerapan system informasi geografis.
Dalam penyusunan basis data tersebut, terdapat beberapa
langkah atau tahapan, yaitu ;
1) Tahap perolehan data dan pengumpulan data
2) Tahap pemerosesan data
3) Tahap penggabungan atau pengorganisasian data
Dalam ketiga tahapan tersebut terbagi dalam tiga elemen
penyusunan data, yaitu penyusunan data raster dan vector, dan
basis data geografi ( raster, vektor, dan tabular)
Elemen penyusun data raster meliputi pengolahan data citra
satelit, terdiri dari kegiatan seperti :
1) Koreksi geometric dan atmosferik
2) Penajaman citra
3) Klarifikasi citra
25
Elemen penyusun data vektor meliputi pendigitasian peta-
peta garis analog menjadi format digital. Peta yang digitasi terdiri
dari peta-peta tematik termasuk peta dasar yang dibutuhkan untuk
kepentingan alokasi lebih lanjut. Di dalam penyusunan data vektor
ini dilakukan pula pengisian atribut sebagai deskripsi data masing-
masing kenampakan data spasial, yang terdiri dari data fisik
(seperti sawah, tegalan, dan kota), dan sosial ekonomi (seperti
jumlah penduduk, penghasilan, tingkat pendidikan, dan lain-lain)
Gambar dari data raster citra satelit dan vektor yang telah
tersusun dalam bentuk digital ini terhimpun dalam file basis data
geografis digital, dikenal dengan elemen penyusun basis data
geografis digital, yaitu sekumpulan data spasial raster dan vektor
yang tergabung serta telah dilengkapi deskripsinya dalam bentuk
data tabulasi.
2.3.5. Peta Sebagai Data dan Informasi Keruangan
Peta dapat merupakan data dan dapat pula sebagai
informasi. Dalam kaitannya dengan aspek analisa keruangan
(spasial analisys), peta dikategorikan sebagai data. Sedangkan peta
merupakan informasi apabila telah dilakukan analisa terhadap
sekumpulan data spasial tersebut, missal telah dilakukan overlay
analisys (analisa tumpang susun).
Peta pada hakekatnya adalah jenis alat peraga, yakni alat
peraga untuk menyampaikan suatu ide. Ide tersebut dapat berupa
26
gambar tentang tinggi rendahnya suatu daerah (topologi). Dapat
juga berupa penyebaran penduduk, curah hujan, jaringan jalan, dan
semua hal lain yang berhubungan dengan kedudukannya dengan
tata ruang.
Peta dapat juga diartikan sebagai gambaran data/fakta yang
bersifat keruangan, yang diawali dengan bentuk titik, garis, dan
poligon (area). Contoh objek bumi dalam bentuk titik adalah
rumah, gedung, dan tiang listrik. Contoh objek bumi dalam bentuk
garis adalah aliran sungai, jaringan jalan. Sedangkan contoh objek
bumi dalam bentuk poligon adalah danau, pulau, dan sebagainya.
Peta adalah suatu gambaran dari unsur-unsur alam dan
buatan manusia, yang berada diatas maupun dibawah permukaan
bumi yang digambarkan pada suatu bidang datar dengan skala
tertentu.
Sesuai dengan hakekatnya peta, yaitu sebagai alat peraga
untuk menyampaikan ide, maka jenis peta ditentukan berdasarkan
tujuan pembuatan peta itu sendiri.
Macam-macam peta :
1) Peta dasar
Peta yang menyajikan unsure-unsur alam atau buatan
manusia yang berada di permukaan bumi, digambarkan
pada suatu bidang datar dengan skala tertenu.
2) Peta wilayah
27
Peta yang berdasarkan pada aspek administrative yang
diturunkan dari peta dasar. Wilayah adalah ruang yang
merupakan kesatuan geografis beserta segenap unsur
terkait padanya, yang batas dan sistemnya ditentukan
berdasarkan pada aspek administrative dan aspek
fungsional.
3) Peta tematik wilayah
Peta wilayah yangmenyajikan data dan informasi
tematik.
4) Peta rencana tata ruang wilayah
Peta wilayah yang menyajikan hasil perencanaan tata
ruang wilayah.
Dalam sistem informasi geografis, masing-masing jenis peta
tersebut disusun dalambentuk layer-layer. Masing-masing layer
dilengkapi dengan atribut sebagai deskripsinya agar kandungan
informasi menjadi lengkap, dengan memakai layer-layer tersebut
serta adanya atribut pada layer disebut sebagai peta digital.
2.3.6. Perananan Peta Digital dan Skalanya dalam Sistem Informasi
Geografis
Peta konvensional (peta analog) sudah sejak lama
digunakan sebagai media untuk menyajikan dan menyimpan
informasi berkenaan dengan rupa bumi. Pada perkembangan
selanjutnya , peta digunakan sebagai alat untuk melaksanakan
28
analisa keruangan oleh mereka yang membutuhkan informasi
secara geografis.
Dengan semakain meningkatnya dan kompleksnya
kebutuhan masyarakat “modern”, peta konvensional menjadi
kurang memadai untuk digunakan. Hal ini dikarenakan peta
konvensional tidak dapat secara cepat beradaptasi dengan
perubahan informasi, dan umumnya biayanya relative mahal.
Perkembangan teknik computer menyebabkan dapat digunakannya
peta digital sebagai subtitusi peta konvensional. Lebih lanjut
disadari bahwa peta digital yang digabungkan dengan data atribut
wilayah merupakan masukan system informasi geografis.
2.3.7. Analisis Data Sistem Infomasi Geografis
Metode analisa yang sering digunakan pada beberapa
macam peta dikenal sebagai metodetumpang susun (Overlay
Method). Dari fungsi-fungsi analisa yang dapat dilakukan oleh
system informasi geografis, pemakai memperoleh informasi yang
diinginkan. Contoh pada gambar dibawah ini merupakan dasar bafi
metode tumpang susun yang dapat diharpakan dari system
informasi geografis.
29
a. Analisa AND b. Analisa OR
A AND B A OR B
c. Analisa NOT
A NOT B
Gambar 2.3 Metode Tumpang Susun
2.4. Basis Data (Database)
Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling
besangkutan satu dengan yang lainya, tersimpan diperangkat keras
komputer (hardware) dan digunakan perangkat lunak (software) untuk
memanilpulasinya. Database marupakan satu komponen yang penting
dalam sistem informasi, karena merupakan basis dalam menyediakan
informasi disebut juga dengan database system.
Sistem basis data (Database System) adalah suatu sistem informasi
yang mengintegrasikan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu
30
dengan yang lainya dan membuatnya tersedia untuk beberapa aplikasi
yang bermacam-macam di dalam suatu organisasi.
Data dan Informasi telah menjadi bagian vital dalam pertumbuhan
sistem informasi, Saat ini data dan informasi pada umumnya disimpan
dalam satu atau lebih database. Pada skala yang luas dan historis
penyimpanan data disimpan dalam sebuah gudang data atau yang lebih
dikenal dengan Data warehouse. Data dan informasi tersebut dikelola oleh
sistem khusus yang dikenal dengan Database Management System
(DBMS). DBMS tidak hanya berperan untuk menyimpan data ataupun
informasi, tetapi juga dapat berperan besar dalam pengelolaan, manipulasi
data, hingga Business Intelegence. DBMS seperti SQL Server, MySQL,
PostgreSQL, ataupun Oracle, pada umumnya berkomunikasi dengan
antarmuka aplikasi dengan menggunakan dua pendekatan yakni
menggunakan SQL Statement dan Stored Procedure (Wilyanto, 2000: 3).
SQL Statement baik berupa Data Definition Language dan Data
Manipulation Language adalah cara yang umum bagi aplikasi untuk
memperoleh data untuk ditampilkan. Namun seiring dengan faktor
keamanan dan performa terdapat alternatif SQL Statement untuk
dibungkus dalam Stored Procedure. Stored procedure menyimpan
statement-statement SQL dalam sebuah berkas yang disimpan di database
server, sehingga dari sisi performa eksekusi, utilitas jaringan, dan
keamanan, stored procedure banyak dipakai sebagai solusi akses data.
31
Namun pada keadaan tertentu, developer dan DBA menghadapi
suatu permasalahan manipulasi data yang tidak dapat dilakukan oleh
stored procedure ataupun SQL Statement. Sebagai contoh bagaimana
mengimplementasikan validitas kartu kredit dengan SQL Statement,
bagaimana melakukan pemformatan nomor KTP, dan bagaimana meng-
generate nomor asuransi bagi pelanggan baru. Hal tersebut mungkin bisa
dilakukan dengan SQL Statement, tetapi tentunya akan membuat sedikit
dilema dari tingkat kompleksitas. Pada keadaan tersebut pada umumnya
tim pengembang melakukan pendekatan dengan dua cara yakni.
Melakukan manipulasi data di bagian aplikasi. Manipulasi data dilakukan
dengan bantuan bahasa pemograman seperti C++, C#, atau VB.NET.
Membuat Extended stored procedure di DBMS dengan bantuan bahasa
pemograman C++.
2.5. Perangkat Pemodelan
Perangkat pemodelan adalah suatu model yang digunakan untuk
menguraikan sistem menjadi bagian-bagian yang dapat diatur dan
mengkonsumsikan ciri konseptual juga fungsional kepada analis,
pemodelan ini banyak digunakan dalam fase analisis dan desain. Perangkat
pemodelan yang saat ini banyak digunakan adalah perangkat pemodelan
terstruktur dan perangkat pemodelan berorientasi objek. Beberapa notasi
pemodelan terstruktur yang digunakan oleh penulisan skripsi ini.
2.5.1. Diagram Alir
32
Flowchart adalah bagan-bagan yang mempunyai arusyang
menggambarkan langkah-langkah penyelesaian suatu
masalah.Flowchartmerupakan cara penyajian dari suatu algoritma
(Al-Bahra, 2005: 263).
Ada dua macam Flowchartyang menggambarkan proses
dengan komputer, yaitu:
1) Sistem Flowchart, merupakan bagan yang memperlihatkan
urutan proses dalam sistem dengan menunjukkan alat
media input, output serta jenis media penyimpanan dalam
proses pengolahan data.
2) Program Flowchart, merupakan bagan yang
memperlihatkan urutan instruksi yang digambarkan dengan
symbol tertentu untuk memecahkan masalah dalam suatu
program.
Flowchart disusun dengan simbol. Simbol ini dipakai
sebagai alat bantu menggambarkan proses di dalam program.
Simbol-simbol yang digunakan dapat dibagi 3 (tiga) kelompok,
yakni sebagai berikut:
1) Flow Direction Symbol (simbol penghubung/alur)
33
Simbol yang biasanya disebut connecting line ini digunakan
untuk menghubungkan antara simbol yang satu dengan
simbol yang lain. Simbol-simbol tersebut sebagai berikut.
Tabel 2.1 Flow Direction Symbol (simbol penghubung/alur)
No. Simbol Fungsi
1.
Simbol Arus (flow)
Untuk menyatakan jalannya arus suatu
proses.
2.
Simbol Communication Link
Untuk menyatakan bahwa adanya
transisi suatu data/informasi dari suatu
lokasi ke lokasi lain.
3.
Simbol Connector
Untuk menyatakan sambungan dari
suatu proses ke proses lainnya dalam
halaman/lembar yang sama.
4.
SimbolOffline Connector Untuk menyatakan sambungan dari
suatu proses ke proses lainnya dalam
halaman/lembar yang berbeda.
2) Processing Symbol (simbol proses)
Simbol yang menunjukkan jenis operasi pengolahan dalam
suatu proses/prosedur. Simbol-simbol tersebut adalah
sebagai berikut.
34
Tabel 2.2 Processing Symbol (simbol proses)
No. Simbol Fungsi
1.
SimbolOffline Connector
Untuk menyatakan sambungan dari
suatu proses ke proses lainnya dalam
halaman/lembar yang berbeda.
2.
Simbol Manual
Untuk menyatakan suatu tindakan
(proses) yang tidak dilakukan oleh
komputer (manual)
3.
Simbol Decission/logika
Untuk menunjukkan suatu kondisi
tertentu yang akan menghasilkan dua
kemungkinan jawaban, ya/tidak.
4.
Simbol Predefined Proses
Untuk menyatakan penyediaan tempat
penyimpanan suatu pengolahan untuk
memberi harga awal.
5.
Simbol Terminal
Untuk menyatakan permulaan atau
akhir suatu program.
6.
Simbol Keying Operation
Untuk menyatakan segala jenis operasi
yang diproses dengan menggunakan
suatu mesin yang mempunyai
keyword.
7.
Simbol Off-line Storage
Untuk menunjukkan bahwa data
dalam simbol ini akan disimpan ke
suatu media tertentu.
8.
Simbol Manual Input
Untuk memasukkan data secara
manual dengan menggunakan online
keyword.
35
3) Input-output Symbol (simbol input-output)
Simbol yang menunjukkan jenis peralatan yang digunakan
sebagai media input atau output. Simbol-simbol tersebut
adalah sebagai berikut.
Tabel 2.3 Input-output Symbol (simbol input-output)
No. Simbol Fungsi
1.
Simbol Input-output
Untuk menyatakan prosesinput dan
output tanpa tergantung dengan jenis
peralatannya.
2.
Simbol PunchedCard
Untuk menyatakan input berasal dari
kartu atau output ditulis ke kartu
3.
Simbol Magnetic-tape unit
Untuk menyatakan input berasal dari
pita magnetic atau output disimpan ke
pita magnetic.
4.
SimbolDisk Storage Untuk menyatakan input berasal dari
disk atau output disimpan ke disk.
5.
Simbol Dokumen
Untuk mencetak laporan ke printer.
6.
Simbol Dsiplay
Untuk menyatakan peralatan output
yang digunakan berupa layar (video,
komputer)
2.5.2. Data Flow Diagram (DFD)
DFD merupakan model dari sistem untuk menggambarkan
pembagian sistem ke modul yang lebih kecil. Salah satu
keuntungan menggunakan DFD adalah memudahkan pemakai atau
36
user yang kurang menguasai dibidang komputer untuk mengerti
sistem yang akan dikerjakan (Al-Bahra, 2005:64). Simbol-simbol
DFD ditunjukkan pada gambar berikut:
Gambar 2.4 Simbol Entitas Luar pada DFD
Entitas luar sumber atau tujuan dari aliran data atau ke
sistem. Entitas luar bisa digambarkan secara fisik dengan
sekelompok orang atau sistem.
Gambar 2.5 Simbol Proses pada DFD
Proses atau fungsi merupakan simbol untuk transformasi
data menjadi bentuk yang lain.
Gambar 2.6 Simbol Berkas atau Tempat Penyimpanan pada DFD
Berkas atau tempat penyimpanan berfungsi untuk
menyimpan data atau file.
Gambar 2.7 Simbol Aliran Data pada DFD
Aliran data menggambarkan aliran data dari suatu proses
satu ke proses lainya atau dari entitas luar ke proses atau dari
proses ke entitas luar.
37
2.5.3. Entity Relation Diagram (ERD)
ERD adalah suatu model jaringan yang menggunakan
susunan data yang disimpan dalam sistem secara abstrak (Al-
Bahra, 2005: 142). Sedangkan tujuan pembuatan ERD adalah
untuk menunjukan objek-objek (entitas) apa saja yang ingin
dilibatkan dalam sebuah basis data dan bagaimana hubungan yang
terjadi di antara objek-objek tersebut. Simbol-simbol ERD dapat
digambarkan seperti berikut:
Gambar 2.8 Simbol Entitas ERD
Entitas adalah sesuatu apa saja yang ada di dalam sistem,
nyata maupun abstrak dimana data tersimpan atau dimana terdapat
data. Entitas diberi nama dengan kata benda dan dapat
dikelompokkan dalam empat jenis nama, yaitu orang, benda,
lokasi, kejadian (terdapat unsur waktu di dalamnya).
Gambar 2.9 Simbol Relasi
Relasi adalah hubungan alamiah yang terjadi antara entitas.
Pada umumnya diberi nama dengan kata kerja dasar, sehingga
memudahkan untuk melakukan pembacaan relasinya (bisa dengan
kalimat aktif atau kalimat pasif).
38
2.6. Basis Data
Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling
besangkutan satu dengan yang lainya, tersimpan diperangkat keras
komputer (hardware) dan digunakan perangkat lunak (software) untuk
memanilpulasinya. Database marupakan satu komponen yang penting
dalam sistem informasi, karena merupakan basis dalam menyediakan
informasi disebut juga dengan database system.
Sistem basis data (Database System) adalah suatu sistem informasi
yang mengintegrasikan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu
dengan yang lainya dan membuatnya tersedia untuk beberapa aplikasi
yang bermacam-macam di dalam suatu organisasi.
Data dan Informasi telah menjadi bagian vital dalam pertumbuhan
sistem informasi, Saat ini data dan informasi pada umumnya disimpan
dalam satu atau lebih database. Pada skala yang luas dan historis
penyimpanan data disimpan dalam sebuah gudang data atau yang lebih
dikenal dengan Datawarehouse. Data dan informasi tersebut dikelola oleh
sistem khusus yang dikenal dengan Database Management System
(DBMS). DBMS tidak hanya berperan untuk menyimpan data ataupun
informasi, tetapi juga dapat berperan besar dalam pengelolaan, manipulasi
data, hingga Business Intelegence. DBMS seperti SQL Server, MySQL,
PostgreSQL, ataupun Oracle, pada umumnya berkomunikasi dengan
antarmuka aplikasi dengan menggunakan dua pendekatan yakni
menggunakan SQL Statement dan Stored Procedure(Wilyanto, 2000:3).
39
SQL Statement baik berupa Data Definition Language dan Data
Manipulation Language adalah cara yang umum bagi aplikasi untuk
memperoleh data untuk ditampilkan. Namun seiring dengan faktor
keamanan dan performa terdapat alternatif SQL Statement untuk
dibungkus dalam Stored Procedure. Stored procedure menyimpan
statement-statement SQL dalam sebuah berkas yang disimpan di database
server, sehingga dari sisi performa eksekusi, utilitas jaringan, dan
keamanan, stored procedure banyak dipakai sebagai solusi akses data.
Namun pada keadaan tertentu, developer dan DBA menghadapi
suatu permasalahan manipulasi data yang tidak dapat dilakukan oleh
stored procedure ataupun SQL Statement. Sebagai contoh bagaimana
mengimplementasikan validitas kartu kredit dengan SQL Statement,
bagaimana melakukan pemformatan nomor KTP, dan bagaimana meng-
generate nomor asuransi bagi pelanggan baru. Hal tersebut mungkin bisa
dilakukan dengan SQL Statement, tetapi tentunya akan membuat sedikit
dilema dari tingkat kompleksitas. Pada keadaan tersebut pada umumnya
tim pengembang melakukan pendekatan dengan dua cara yakni.
Melakukan manipulasi data di bagian aplikasi. Manipulasi data dilakukan
dengan bantuan bahasa pemograman seperti C++, C#, atau VB.NET.
Membuat Extended stored procedure di DBMS dengan bantuan bahasa
pemograman C++.
40
2.7. MySQL
MYSQL adalah multi user database yang menggunakan bahasa
Structured Query Language (SQL). SQL adalah bahasa standar yang
digunakan untuk mengakses database server. Dengan SQL proses akses
database menjadi lebih user-friendly dibandingakan dengan menggunakan
dBase atau Clipper yang masih menggunakan perintah-perintah
pemrograman (Sidik, 2005: 1).
2.7.1. Database, Tabel, Baris dan Kolom
Dalam konteks bahasa SQL biasanya informasi tersimpan
dalam tabel yang logikanya merupakan struktur dua dimensi yang
terdiri atas baris data yang berada salam satu atau lebih kolom.
Baris pada tabel sering kita sebut instance dari data, kolom sering
disebut attribute atau field, kumpulan dari tabel yang dihimpun kita
sebut database.
2.7.2. Tipe Data Pada MYSQL
Dasarnya ada empat grup tipe data yang ada di MYSQL,
yaitu numerik, string, waktu dan data selain numerik atau string.
1) Tipe Data Numerik
Disini kita hanya dapat menyimpan angka numerik baik dalam
bentuk angka positif maupun negatif.
2) Tipe Data String
Disini kita dapat menyimpan nilai string
(alphanumerik/karakter) dan numerik. Yang jelas nilai
41
numerik di sini tidak dapat untuk operasi perhitungan sebelum
dilakukan konfersi.
3) Tipe Data Waktu
Tipe data ini menyimpan informasi waktu, baik tanggal
maupun jam,tipe data yang disimpan numerik tapi ketika
dibaca data adalah string. Jadi kita harus melakukan konfersi
bila ingin melakukan perhitungan.
2.7.3. Bahasa SQL
1) Membuat DataBase
Sebelum kita membuat tabel-tabel ataupun ingin memasulkan
data, tentu kita harus membuat databasenya. Adapun
perintahnya adalah sebagai berikut:
CREATE DATABASE nama_database;
2) Membuka Database
Untuk melakukan suatu operasi pada sebuah database kita
harus membuka database tersebut untuk menggunakannya.
sintaknya adalah:
USE nama_database
3) Membuat Tabel
Untuk membuat tabel yang akan menyimpan data yang kita
butuhkan dapat dilakukan dengan perintah CREATE berikut
ini:
CREATE TABLE nama_table
42
(
nama_field1 tipe_data1,
nama_fiels2 tipe_data2,
...
)
4) Memasukan Data ke Tabel
Untuk memasukkan data pada suatu tabel yang telah dibuat,
kita gunakan perintah INSERT. Sintaksnya adalah:
INSERT INTO nama_table (field1, field2, ... )
VALUES (nilai_fiels1, nilai_field2, ... );
5) Menampilkan Data dari Tabel
Sintaksnya adalah
SELECT (field1, field2, ...) from nama_table;
Untuk melihat semua kolom (field) pada suatu tabel, sintaknya
adalah
SELECT * FROM nama_table;
6) Menyaring Hasil Penampilan Database dengan WHERE
Untuk menampilkan data sesuai dengan kriteria tertentu.
Sintaksnya adalah:
SELECT (field1, field2, ... ) FROM nama_table
WHERE kriteria;
43
7) Mengurutkan Data
Hasil query dapat kita sortir sesuai kebutuhan dengan bantuan
klausa ORDEY BY. Sintaknya adalah:
SELECT (field1, field2, ... ) FROM nama_tabel
ORDER BY kriteria;
Sedangkan jika ingin mensortir dengan urutan terbalik,
gunakan klausa DESC di blakangnya. Sintaknya adalah:
SELECT (field1, field2, ... ) FROM nama_tabel
ORDER BY kriteria DESC;
8) Menghapus Data Dalam Tabel
Untuk menghapus data dari sebuah tabel gunakan perintah
DELETE. Sintak penulisannya adalah:
DELETE FROM nama_tabel WHERE kriteria;
Sedangkan untuk menghapus seluruh isi dari suatu tabel,
gunakan perintah DELETE tanpa menentukan kriterianya.
9) Mengubah Data Dalam Table
Perintah untuk mengupdate isi dari suatu table adalah
menggunakan perintah UPDATE yang berfungsi untuk
memodifikasi nilai kolom (field) dari suatu redord. Sintaknya:
UPDATE nama_tabel SET
Nama_field1=nilai_baru1,
Nama_field2=nilai_baru2,
WHERE kriteria;
44
2.8. Adobe Photoshop CS 3
Adobe Photoshop, atau biasa disebut Photoshop, adalah perangkat
lunak editor citra buatan Adobe Systems yang dikhususkan untuk
pengeditan gambar dan pembuatan efek.Photoshop adalah software
image editing format bitmap. Software lain yang dapat digunakan untuk
mengolah image bitmap adalah: Macromedia Fireworks, Corel
PhotoPaint dll. Kegunaan software format bitmap tentu berbeda dengan
software format vektor seperti Coreldraw atau Freehand. Adobe
Photoshop lebih cocok untuk photo retouching, teks efek, painting dll.
Tidak dianjurkan untuk membuat layout, drafting dll.
Gambar 2.10 Area kerja Adobe Photoshop CS3
Area kerja Photoshop CS:
Menu Option bar
Option bar Pallete
45
• Menu Bar
Berisi 9 kelompok menu untuk mengakses perintah, sub menu dan
kotak dialog
• Option Bar
Berisi parameter dari tool yang sedang aktif
• Pallete Well
Berisi pallete File Browser dan Brushes yang dapat diakses secara
cepat
• Tool Box
Berisi tool-tool untuk menyeleksi, mengedit, membuat teks,
mengatur ukuran tampilan dan warna, dan men-transpormasi objek.
• Pallete
Terdiri dari perintah-perintah pendukung untuk mengontrol
tampilan, warna, langkah kerja, layer dan lain-lain. Photoshop 7.0
menampilkan kelompok pallete Navigator, Color, History dan
Layers.
2.9. Gambaran Umum Kotamadya Jakarta Selatan
Pemerintah wilayah DKI Jakarta dibagi dalam tiga tingkatan yaitu
terdiri dari 5 wilayah Kotamadya yaitu Jakarta Utara, Jakarta Pusat,
Jakarta Selatan, Jakarta Barat, Jakarta Timur, 43 Kecamatan, dan 265
Kelurahan. Gambaran umum Kotamadya Jakarta Selatan dapat dilihat
pada table 2.2
46
Tabel 2.4 Kotamadya Jakarta Selatan
Letak Kotamadya Jakarta Selatan 06°14’00”-06°23’60”LS
106°45’80” - 106°50’85”BT
Letak Di atas Permukaan laut 26,2 M
Luas Wilayah 145,73 Km2
Jumlah Kecamatan 10 Kecamatan
Jumlah Kelurahan 65 Kelurahan
Batas Wilayah Kotamadya Jakarta Selatan :
1. Sebelah Utara berbatasan dengan Jakarta Pusat dan Jakarta
Barat.
2. Sebelah Timur berbatasan dengan Jakarta Timur.
3. Sebelah Barat berbatasan dengan Tanggerang.
4. Sebelah Selatan berbatasan dengan Depok.
Jakarta Selatan memiliki 30 SMAN dengan perincian lokasi
SMAN berdasarkan Kecamatan di Jakarta Selatan Sebagai berikut :
Tabel 2.5 SMAN di Kotamadya Jakarta Selatan
Nama Kecamatan Nama SMAN Jumlah
Tebet SMAN 8, SMAN 26,
SMAN37
3
47
Setiabudi SMAN 3, SMAN 43,
SMAN79
3
Kebayoran Lama SMAN 47, SMAN 74,
SMAN 108, SMAN 29,
SMAN 32
5
Kebayoran Baru SMAN 6, SMAN 70,
SMAN 46, SMAN 82
4
Mampang SMAN 60, SMAN 28
Oktober
2
Pasar Minggu SMAN 28, SMAN
Ragunan
2
Cilandak SMAN 34, SMAN 66 2
Pesanggrahan SMAN 63, SMAN 86,
SMAN 87, SMAN 90
4
Pancoran SMAN 55 1
Jagakarsa SMAN 109, SMAN 49,
SMAN 38, SMAN 97
4
2.10. Perbandingan Pengembangan Sistem
Pengembangan sistem (System Development) dapat berarti
menyusun atau membuat suatu sistem baru untuk menggantikan atau
memperbaiki sistem lama, baik secara keseluruhan atau sebagian dari
sistem yang telah ada dengan mengintegrasikan dan memadukan prosedur,
48
sarana dan sumber daya manusia yang dimiliki. Sistem yang lama perlu
diperbaiki atau diganti disebabkan karena beberapa hal sebagai berikut:
1) Adanya permasalahan-permasalahan yang timbul di sistem yang
lama seperti adanya ketidakberesan atau adanya pertumbuhan
organisasi.
2) Untuk meraih kesempatan-kesempatan, kesempatan ini dapat
berupa peluang pasar, pelayanan yang meningkat kepada
pelanggan.
3) Adanya instruksi-instruksi dari atasan atau pimpinan atau dari
luar organisasi, seperti peraturan pemerintah.
Dalam sebuah perancangan perangkat lunak diperlukan model-
model proses atau paradigm rekayasa perangkat lunak berdasarkan sifat
aplikasi dan proyeknya, metode dan alat bantu yang dipakai dan control
serta penyampaian yang dibutuhkan. Berikut tabel perbedaan model-model
pengembangan sistem.
Tabel 2.6 Perbedaan pengembangan sistem
Metode Kelebihan Kekurangan Penggunaan
Secara Umum
Sequential
Linear
(Waterfall) oleh
Winston W.
Royce (1929-
1995) pada tahun
1970
Metode ini baik
digunakan untuk
kebutuhan yang
sudah diketahui
dengan baik
Iterasi yang sering
terjadi
menyebabkan
masalah baru.
Bagi pelanggan
sulit menentukan
kebutuhan secara
eksplisit dan harus
bersabar karena
memakan waktu
Waterfall bekerja
dengan baik pada
proyek skala kecil
49
yang lama
Prototype oleh
Eleanor Rosch
(1938-N) pada
tahun 1970
Metode ini cukup
efektif dengan
mendapatkan
kebutuhan dan
aturan yang jelas
dan pelanggan
bisa langsung
melihat sistem
yang sebenarnya
Pengembang
kadang0kadang
membuat
implementasi
sembarang, karena
ingin working
version selesai
dengan cepat
Prototyping dapat
bekerja dengan
baik, jika ada
kerja sama yang
baik antara
pengembang dan
pelanggan
Rapid Aplication
Development
(RAD) oleh
James Martin
(1933-N) pada
tahun 1991
Metode ini lebih
cepat dari
waterfall jika
kebutuhan dan
batasa proyek
sudah diketahui
dengan baik bisa
untuk
dimodularisasi
Karena proyek
dipecah menjadi
beberapa bagian,
maka dibutuhkan
banyak orang
untuk membentuk
suatu tim karena
komponen-
komponen yang
sudah ada,
fasilitas-fasilitas
pada tiap
komponen belum
tentu digunakan
seluruhnya
sehingga fasilitas
program bisa
menurun
RAD cocok untuk
aplikasi yang tidak
mempunyai resiko
teknis yang tinggi,
RAD cocok untuk
proyek yang
memiliki SDM
yang baik dan
sudah
berpengalaman
Incremental oleh
Schlimmer, et all. Pada tahun 1986
Fleksibel dan
mudah untuk
dikelola serta
pengujiannya
mudah
Semua kebutuhan
tidak dikumpulkan
pada tahap awal
sehingga
menimbulkan
masalah serta sulit
untuk mengukur
progress karena
tidak ada timelines
Cocok untuk
aplikasi kebutuhan
yang diidentifikasi
dengan baik
Iterative Fase desain
pengkodean dan
pengujian lebih
cepat
Butuh waktu yang
banyak untuk
menganalisis dan
terlalu banyak
langkah yang
dibutuhkan model
Hanya cocok
untuk skala besar
Spiral oleh Barry
W. Boehm (1935-
N) pada tahun
Model ini
digunakan untuk
sistem skala besar,
Resiko utama
tidak ditemukan,
maka masalah bisa
Hanya cocok
untuk skala besar
50
1986 membutuhkan
konsiderasi
langsung terhadap
resiko teknis,
sehingga dapat
mengurangi resiko
besar
muncul kemudian
sehingga
membutuhkan
manajemen dan
perkiraan resiko
yang cukup tinggi
Concurrent oleh
C.A.R. Hoare et
all pada tahun
1960
Peningkatan
aplikasi yang
sudah selesai pada
umumnya satu
periode. Sangan
memperhatikan
input-output dari
aplikasi. Dapat
dieksekusi secara
parallel
Tidak bisa
mendeteksi eror
pada sub-program
(fungsi-fungsi
program).
Membutuhkan
waktu yang lama
Cocok untuk
aplikasi yang
membutuhkan
ketelitian dalam
proses input-
output program
Component-
Based
Development oleh
Malcolm Douglas
Mcllroy (1932-N)
pada tahun 1998
Komponen-
komponen
program dijadikan
satu set paket
sehingga dapat
memudahkan para
pengembang
dalam pengkodean
dan menggunakan
kembali kode
program tersebut
Cukup
menyulitkan
dalam membuat
paket-paket
program yang
dibutuhkan dalam
mengembangkan
aplikasi
Baik digunakan
untuk aplikasi
yang banyak
menggunakan
program-program
yang pernah
dibuat
Model Metode
Fomral
Sistem
diekspresikan
dengan teori
matematika
sehingga mudah
dipahami
Sulit dipahami
bagi orang yang
tidak memberti
ekspresi
matematika dan
logikanya
Baik digunakan
untuk
pengembangan
aplikasi
matematika atau
perhitungan
Aspect Oriented
Software
Development oleh
Gregor Kiezales
et all
Mendukung
modularisasi
perhatiannya sejak
dari pembuatan
kode program
Waktu pengerjaan
kode program
akan lebih lama
karena lebih
memperhatikan
modul-modul
program yang
tersusun rapi.
Baik digunakan
untuk proyek
skala besar.
Aplikasi yang
berbasis object
oriented
Unified Process
oleh Ivar
Hjalmar
Jacobson (1939-
Team proyek
fokus pada alamat
yang memiliki
banyak resiko
Waktu pengerjaan
proyek lebih lama
karena
menggabungkan
Baik digunakan
untuk aplikasi
yang dibuat
berbasis object
51
N), et all pada
tahun 1990
paling tinggi lebih
awal. Sehingga
dapat
meminimalisir
resiko pada saat
apikasi sudah jadi
konsep iterasi dan
incremental
oriented dengan
notasi rational.
Extreme
Programming
(XP) oleh Kent
Beck (1943-N)
pada tahun 1999
Peningkatan
kualitas software
dan memfokuskan
pada perubahan-
perubahan yang
diminta oleh
pelanggan
Para pengembang
tidak bisa
mengembangkan
kualitas software
karena tidak ada
feedback dari
pelanggan
Baik untuk
software yang
sudah ada tetapi
masih dibutuhkan
pengembangan
kualitas karena
kebutuhan-
kebutuhan dari
pelanggan.
2.11. Studi Sejenis
Pengumpulan informasi sebagai acuan dan referensi pembanding
dengan penelitian lain yang sejenis, agar pada aplikasi yang dikembangkan
peneliti memiliki nilai tambah perbedaan dengan aplikasi sebelumnya
yang ada.
Penelitian yang dilakukan oleh Ajeng Hidayati (2008) tentang
“Analisis Perbandingan Banjir Tahun 2002 Dan 2007 Dengan
Pendekatan Sistem Informasi Geografis”. Penelitian ini dilakukan
Kotamadya Jakarta Selatan dengan permasalahan bagaimana mengetahui
situasi perbandingan banjir di tahun 2002 dan 2007. Tujuannya membuat
peta banjir pada tahun 2002 dan 2007 untuk memberitahukan daerah mana
saja yang tergenang banjir pada tahun tersebut. Pada penelitian ini
menggunakan metode pengembangan sistem terstruktur. Hasil dari
penelitian ini dapat menyelesaikan masalah yang ada berupa peta digital
yang dibuatdengan aplikasi Arcview dan database MS. Excel.
52
Penelitian yang dilakukan Nur Jalilah (2008) tentang “Sistem
Informasi Spasial Berbasis Web Pada Lokasi Rawan Banjir” . Penelitian
ini dilakukan di Kotamadya Jakarta Barat dengan permasalahan sering
terjadinya banjir di Kotamadya Jakarta Barat akan tetapi belum ada sistem
informasi untuk mengetahui daerah mana saja yang rawan banjir. Tujuan
dari penelitian ini adalah membangun sistem informasi spasial berbasis
web pada lokasi rawan banjir di wilayah Jakarta Barat. Pada penelitian
menggunakan metode System Development Life Cycle (SDLC) dengan
tools yang digunakan adalah DAD bahasa pemrograman yang digunakan
adalah PHP dan database MySql. Hasil penelitian ini dapat memberikan
informasi mana saja lokasi di Kodamadya Jakarta Barat yang rawan banjir
dan dapat diakses melalui web.
Penelitian ini dilakukan oleh Amir Rachman Syarifudin (2008)
tentang “Sistem Informasi Spasial Kependudukan Pada Wilayah DKI
Jakarta Berbasis Web”. Penelitian ini dilakukan di DKI Jakarta dengan
permasalahan belum ada sistem informasi tentang kependudukan DKI
Jakarta. Tujuan dari penelitian ini adalah membangun sebuah sistem
informasi kependudukan DKI Jakarta yang dapat diakses oleh semua
kalangan. Penelitian ini menggunakan Metode pengembangan System
Development Life Cycle (SDLC) dengan Tools yang digunakan adalah
DAD, bahas pemrograman yang digunakan adalah PHP dan MapServer
sebagai alat untuk menampilkan data spasilnya. Hasil dari penelitian ini
53
dapat memberikan solusi tentang sistem informasi kependudukan di
wilayah Jakarta Selatan.
Penelitian ini dilakukan oleh Rano Hatanto (2009) tentang
“Perancangan Sistem Informasi Spasial Berbasis Web Dalam
Pengelolaan Tata Ruang Kota”. Penelitian ini dilakukan di Kota
Semarang dengan permasalahan belum ada sistem informasi pengelolaan
tata ruang kota di Semarang. Tujuan dari penelitian ini adalah
membangun sebuah sistem informasi spasial berbasis web unttuk
pemakaian bersama data antar instansi atau dinas pemerintah kota
Semarang. Penelitian ini menggunakan Metode pengembangan System
Development Life Cycle (SDLC) dengan teknologi WEBGIS MasServer
dan database Server POSTGRESQL. Hasil penelitian ini dapat
memeberikan solusi terhadap kebutuhan sistem informasi pengelolaan tata
ruang kota untuk wilayah Semarang.
Dari beberapa penelitian diatas hampir semuanya menggunakan
metode pengembangan sistem SDLC. Dari penelitian tersebut semuanya
berupa sistem informasi yang hanya satu arah. pengguna tidak bisa
mengupdate atau merubah data yang sudah lama. Aplikasi yang akan
dibuat ditambahkan fasilitas untuk menambah atau merubah data yang
sudah lama atau tidak terpakai. Hanya pengguna yang diberikan izin oleh
sistem administrator yang bisa merubah atau menambahkan data.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Metode Pengumpulan Data
3.1.1. Studi Lapangan
A. Observasi
Metode observasi dilakukan dengan melakukan
pengamatan atau peninjauan terhadap Dinas Pendidikan
menengah dan Tinggi (DIKMENTI) Kotamadya Jakarta Selatan.
Penulis mengumpulkan dan menelaah sistem pemetaan dan
kondisi SMAN yang ada diwilayah Kotamadya Jakarta Selatan.
Dalam pengumpulan data dan informasi dengan metode ini
penulis datang ke kantor DIKMENTI Kotamadya Jakarta Selatan.
B. Wawancara
Wawancara (interview) merupakan proses tanya jawab
secara langsung dengan dua atau beberapa orang. Teknik
wawancara ini penulis gunakan untuk mendapatkan data dan
informasi yang berkaitan dengan pemetaan untuk SMAN yang
dibuat oleh Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi
(DIKMENTI). Dari hasil wawancara tersebut, penulis
mendapatkan informasi mengenai gambaran proses pemetaan
yang dibuat oleh DIKMENTI untuk tingkat SMAN.
55
Proses Pemetaan SMAN di Kotamadya Jakarta Selatan
Secara garis besar, proses pemetaan SMAN di Kotamadya
Jakarta Selatan yang dilakukan oleh DIKMENTI Kodaya Jakarta
Selatan masih manual. Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi
(DIKMENTI) dalam peengiriman data pemetaan sekolah di
Jakarta Selatan Seperti dibawah ini :
Gambar 3.1 Alur Pemetaan Sekolah
C. Kuisioner
Kuisioner yang dibagikan adalah kuisioner yang bersifat
tertutup dan kuisioner tersebut bertujuan untuk mengetahui
tingkat kesesuaian sistem informasi pemetaan SMAN pada
Kotamadya Jakarta Selatan . Target dari kuesioner tersebut adalah
karyawan yang berhubungan dengan sistem tersebut serta
DIMENTI
SUKU DINAS
DIKMENTI
SEKOLAH
56
pimpinan, sehingga responden yang didapat dengan jumlah yang
kecil yaitu hanya 7 (tujuh) orang, responden tersebut yaitu: 1
orang Sudin DIKMENTI, 1 orang TU, 1 orang Kepala Seksi
Sarana dan Prasarana Pendidikan, 3 orang Staf Sarana dan
Prasarana Pendidikan, dan 1 orang Admin IT. Kuisioner tersebut
berisi pengamatan terhadap sistem informasi pemetaan yang
diusulkan pada DIKMENTI.
Hasil dari kuisioner tersebut terdapat pada lampiran II (dua)
dan Lampiran V (lima).
3.1.2. Studi Pustaka
Pada tahap ini dilakukan penelusuran data-data dan
pengumpulan informasi yang digunakan untuk merancang sistem
informasi Geografis. Dengan cara membaca dan mempelajari
literatur, buku-buku teks, internet yang berhubungan dengan
penyusunan penulisan skripsi ini. Sedangkan metode literatur
digunakan sebagai acuan dan referensi pembanding dengan
penelitian lain yang sejenis, agar pada aplikasi yang dikembangkan
peneliti memiliki nilai tambah perbedaan dengan aplikasi
sebelumnya yang ada.
3.2. Metode Pengembangan Sistem
Seperti yang telah di ungkapkan pada bab satu bahwa
pengembangan SIG ini menggunakan metode Rapid Application
57
Development (RAD) dengan pendekatan model prototyping menurut
Kendall & Kendall (2008: 240).
3.2.1. Fase Perencanaan dan Analisis Kebutuhan
Dalam fase perencanaan dan analisis kebutuhan dilakukan
studi kelayakan dan analisis kebutuhan sistem. Dalam penulisan
skripsi dan pengembangan sistem ini, penulis hanya melakukan
analisis kebutuhan sistem dan tidak melakukan studi kelayakan,
studi kelayakan dilakukan oleh manajemen puncak.
Dalam analisis kebutuhan sistem pengguna dan analyst
bertemu untuk mengidentifikasi tujuan-tujuan dari SIG yang akan
dibuat serta mengidentifikasi kebutuhan informasi yang
ditimbulkan dari tujuan-tujuan tersebut. Orientasi dalam fase ini
ialah menyelesaikan masalah-masalahorganisasi khususnya dalam
proses Pemetaan SMAN pada DIKMENTI Kotamadya Jakarta
Selatan.
3.2.2. Fase Workshop Design
Fase ini adalah fase untuk merancang dan memperbaiki
yang dapat digambarkan sebagai workshop. Selama workshop
desain RAD, pengguna merespons working prototype yang ada dan
analyst memperbaiki modul-modul yang dirancang berdasarkan
respons pengguna.
58
Pada proses desain, analyst melakukan pengembangan
prototype SIG meliputi desain data, desain arsitektur, desain
interface dan desain procedural serta implementasi desain ke dalam
pengkodean atau coding dan pengujian. Desain data meliputi
analisis dan perancangan struktur data yang diperlukan untuk
mengimplementasikan sistem.
Dalam penulisan skripsi ini desain data dilakukan
menggunakan notasi grafis ERD dan kamus data, desain arsitektur
menggunakan notasi grafis DFD, desain interface menggunakan
notasi grafis berupa tampilan layar, sedangkan desain prosedural
dilakukan dengan menggunakan notasi grafis flowchart. Prototype
yang dibangun diuji dengan menggunakan metode pengujian black-
box.
3.2.3. Fase Implementasi
Semua analisis, desain, konstruksi, implementasi, dan
langkah-langkah evaluasi diulangi pada setiap perbaikan suksesif
pada prototype. Jika prototype diterima, maka bergerak ke
implementasi resmi SIG yang dapat meliputi semua pengenalan
dan pelatihan pengguna, dan seterusnnya. Fase ini memperluas dan
meningkatkan versi asli dari SIG.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Fase Perencanaan dan Analisis Kebutuhan
4.1.1. Sejarah DIKMENTI
Sesuai dengan perkembangannya, Dinas Pendidikan
Menengah dan Tinggi (DIKMENTI) mengalami perubahan-
perubahan baik secara organisasi maupun kewenangannya sesuai
dengan perkembangan pendidikan di Indonesia.
Dengan Undang-undang Nomor 22 Tahun 1998 tentang
Pemerintah Daerah yang telah disempurnakan menjadi Undang-
undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, dimana
otonomi daerah dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah, maka
pendidikan adalah salah satu bidang yang diotonomikan yang
pelaksanaannya dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah.
Karena Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintah Daerah, KANWIL dilebur menjadi Dinas. Dinas juga
terbagi menjadi 2 yaitu :
1) Dinas Pendidikan Dasar (DIKDAS)
2) Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi (DIKMENTI)
Peraturan Daerah Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta
Nomor 3 Tahun 2001 tentang Bentuk Susunan Organisasi dan Tata
Kerja Perangkat Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat
60
Daerah Propinsi Khusus Ibukota Jakarta, maka Pemerintah Daerah
membuat keputusan tentang Organisasi dan Tata Kerja pada bidang
yang diotonomikan.
4.1.2. Struktur Organisasi
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pendidikan
Menengah dan Tinggi (DIKMENTI) yang ada saat ini berdasarkan
Keputusan Gubernur Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta
Nomor 21 Tahun 2002 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas
Pendidikan Menengah dan Tinggi Propinsi daerah Khusus Ibukota
Jakarta, dengan susunan Organisasi yang terdiri dari :
1) Kepala Dinas.
2) Wakil KepalaDinas.
3) BagianTata Usaha.
4) Subdinas Pendidikan Sekolah Menengah Umum.
5) Subdinas Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan.
6) Subdinas Pendidikan Luar Sekolah.
7) Subdinas Pendidikan Tinggi
8) Subdinas Tenaga Kependidikan
9) Subdinas Sarana dan Prasarana Pendidikan
10) Subdinas Standarisasi dan Pengembangan Pendidikan
11) Suku Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi
61
12) Seksi Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi
Kecamatan
13) Unit Pelaksana Teknis Dinas
14) Kelompok Jabatan Fungsional
Gambar 4.1 Struktur Organisasi DIKMENTI Propinsi DKI Jakarta
62
Gambar 4.2 Struktur Organisasi Suku Dinas DIKMENTI Kotamadya Jakarta
Selatan
4.1.3. Organisasi Dan Tata Kerja Dinas Pendidikan Menengah dan
Tinggi
A. Kedudukan Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi
1) Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi merupakan unsur
pelaksana Pemerintah Daerah di bidang pendidikan
menengah, pendidikan tinggi, luar sekolah dan luar biasa.
2) Dinas Peendidikan Menengah dan Tinggi dipimpin oleh
seorang Kepala Dinas yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris
Daerah.
3) Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi dalam
melaksanakan tugas dan fungsinya dikoordinasikan oleh
asisten Kesejahteraan Masyarakat.
63
B. Tugas Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi
Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi mempunyai
tugas melaksanakan pembinaan dan menyelenggarakan
pendidikan menengah, pendidikan tinggi, luar sekolah, dan
luar biasa.
C. Fungsi Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi
1) Perumusan kebijakan teknis di bidang pendidikan
menengah, pendidikan tinggi, luar sekolah, dan luar
biasa.
2) Pembinaan kurikulum sekolah menengah umum, sekolah
menengah kejuruan, luar sekolah, dan luar biasa.
3) Pemberian bantuan penyelenggaraan pendidikan.
4) Pertimbangan pembukaan dan penutupan perguruan
tinggi.
5) Pembinaan tenaga kependidikan.
6) Pembinaan dan pengelolaan sarana dan prasarana
pendidikan.
7) Pembinaan dan pengembangan program pendidikan.
8) Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan di
bidang pendidikan menengah, luar sekolah, dan
pendidikan luar biasa.
9) Penyelangaraan akreditasi dan standarisai pendidikan
menengan dan luar sekolah
64
10) Pembinaan dan pengembangan kerjasama kelembagaan
pendidikan menengah, pendidikan luar sekolah, dan
pendidikan luar biasa.
11) Penyediaan, pengelolaan dan pendayagunaan alat-alat
pelajaran, media pendidikan dan sumber belajar
pendidikan menengah, luar sekolah, dan pendidikan luar
biasa.
12) Pemberiaan izin atau rekomendasi di bisang pendidikan
menengah, luar sekolah, dan pendidikan luar biasa serta
pendidikan tinggi.
13) Penyelenggaraan planetarium dan observatorium.
14) Penetapan pembukaan dan penutupan pendidikan
menengah, pendidikan luar sekolah, dan pendidikan luar
biasa.
15) Pengelolaan dukungan teknis dan administratif.
16) Pembinaan teknis melaksanakan kegiatan suku dinas.
4.1.4. Analisa Sistem Berjalan
A. Analisa Masukan
Analisa masukan merupakan suatu analisa untuk
mengetahui dokumen-dokumen yang berfungsi sebagai
masukan pada sistem geografis sarana pendidikan SMAN.
65
Data masukan yang ada pada sistem yang sedang berjalan
yaitu :
a. Data sekolah
Sumber : SMAN
Fungsi : Sebagai informasi mengenai data
sekolah negeri di Jakarta Selatan.
Media : Kertas
Rangkap : 1 Lembar
Hasil Analisa : Sudah baik
b. Verifikasi data
Sumber : Petugas lapangan
Fungsi : Digunakan untuk mengumpulkan
data-data dari lapangan.
Media : Kertas
Rangkap : 1 Lembar
Hasil analisa : Kurang baik, karena data yang
dikumpulkan belum akurat.
c. Kerangka laporan tahunan
Sumber : SMAN
Fungsi : Sebagai bahan dalam pembuatan
laporan.
Media : Kertas
Rangkap : 1 Lembar
66
Hasil Analisa : Sudah baik
B. Analisa Keluaran
Jenis-jenis keluaran yang merupakan suatu bagian yang
penting yang digunakan pada sistem yang berjalan adalah
sebagai berikut :
a. Kondisi SMAN
Fungsi : Untuk mengetahui kondisi SMAN
yang ada di Jakarta Selatan.
Sumber : SMAN
Periode : Satu tahun sekali
Hasil Analisa : Sudah baik
b. Laporan SMAN per tahun
Fungsi : Sebagai informasi kepada Suku
Dinas DIKMENTI mengenai
sekolah yang ada di Jakarta
Selatan.
Sumber : SMAN
Periode : Satu Tahun sekali
Hasil Analisa : Sudah baik
C. Analisa Proses
67
Sistem peta sarana pendidikan SMAN yang dilakukan
oleh DIMENTI Kotamadya Jakarta selatan digambarkan
melalui DAD sistem yang berjalan sebagai berikut :
Gambar 4.3 Diagram Konteks Sistem Berjalan
Penjelasan diagram gambar 4.3 :
1) Data_Sekolah berisi lokasi, nama sekolah, alamat
sekolah, jumlah pegawai dan sarana.
2) Kerangka_Laporan_Tahunan berisi sarana pendidikan.
3) Verifikasi_Data merupakan kegiatan untuk verifikasi dan
pengawasan yang dilakukan oleh Seksi Sarana dan
Prasarana Pendidikan.
4) Kondisi_SMAN menunjukan hasil dari Verifikasi_Data.
68
Gambar 4.4 Diagram Overview Sistem Berjalan
69
Gambar 4.5 Diagram Rinci Proses pemeriksaan kondisi
Spesifikasi Proses
1) Nomor Proses : 1.0.P
Nama Proses : Entry Data
Masukan : Data Sekolah
Keluaran : Arsip_SMAN
Keterangan : Sebagai informasi kepada Suku
Dinas DIKMENTI mengenai
sekolah yang ada di Jakarta Selatan.
2) Nomor Proses : 2.1.P
Nama Proses : Pengumpulan Data
Masukan : Verifikasi_data, SMAN
Keluaran : Arsip_SMAN
70
Keterangan : Sebagai pengumpulan data yang di
dapat oleh petugas lapangan yang
akan dimasukan ke arsip SMAN.
3) Nomor Proses : 2.2.P
Nama Proses : Pemeriksaan Kondisi SMAN
Masukan : SMAN
Keluaran : Kondisi_SMAN, Arsip_SMAN
Matriks_Jalan, Matriks_Lokasi
Keterangan : Digunakan untuk memeriksa
kondisi SMAN oleh petugas
lapangan di setiap SMAN.
4) Nomor Proses : 3.0.P
Nama Proses : Pemetaan
Masukan : Arsip_SMAN, Matriks_Jalan,
Matriks_ Lokasi
Keluaran : Sketsa_SMAN
Keteranga : Membuat pemetaan SMAN yang
ada di Jakarta Selatan.
5) Nomor Proses : 4.0.P
Nama Proses : Buat Laporan
Masukan : Kerangka_Laporan_TH,
Sketsa_SMAN
Keluaran : Laporan_SMAN_TH
71
Keterangan : Membaut laporan SMAN tahunan
kepada Suku Dinas DIKMENTI
berdasarkan sketsa SMAN,
data sekolah.
D. Analisa Masalah
Untuk mendapatkan informasi tentang lokasi sekolah-
sekolah yang berada pada daerah tertentu, seorang pemakai
memerlukan sebuah peta konvensional untuk mencari lokasi
sekolah tersebut dan informasi yang didapat tidaklah lengkap
hanya berupa informasi lokasi atau letak sekolah itu berada,
sedangkan untuk mendapatkan informasi tentang sekolah
tersebut seorang pemakai tentunya harus mempunyai data-data
tentang sekolah tersebut.
Proses pencarian informasi tersebut pada peta
konvensional sangat memerlukan waktu lama dan diperlukan
ketelitian serta kesabaran dalam mendapatkan informasi yang
dimaksud.
Permasalahan yang dihadapi pada saat sekarang yaitu:
a. Data tidak benar / tidak akurat karena yang mengisi
data bukan petugas lapangan.
b. Kegiatan pendataan masih menggunakan cara manual
berupa kertas-kertas.
72
c. Pembuatan laporan tahunan memakan waktu yang lama
pada proses pencarian data yang dibutuhkan, karena
data yang tersimpan masih dalam bentuk kertas-kertas.
d. Tidak adanya informasi tentang transportasi yang
menuju ke sekolah-sekolah
e. Tidak ada informasi tentang fasilitas-fasilitas sekolah
yang mendukung proses belajar mengajar seperti : Lab.
Bahasa, Lab. IPA, Lab. Komputer, dan perpustakaan.
Contoh proses pencarian informasi pada peta
konvensional dapat dilihat pada gambar dibawah :
73
H
G
F SMAN A
E JAKARTA SELATAN
D SMAN B
C
B
A
1 2 3 4
Gambar 4.6 Peta Indeks
Indeks :
Ciledug : 2 F/B
Pasar Minggu Raya : 2/4 D
74
Untuk mencari lokasi SMAN A pada peta konvensional
yang umumnya menggunakan nama jalan sebagai indeksnya,
maka langkah-langkahnya sebagai berikut :
1) Cari informasi alamat SMAN A untuk mengetahui
letak jalannya.
2) Alamat SMAN A di Jl. Sabar Raya Jakarta Selatan.
3) Lihat pada indeks nama jalan untuk mengetahui jalan
yang dimaksud terletak pada posisi koordinat sel
berapa.
4) Jalan Ciledug raya terletak pada sel 1G , 2G dan 3G.
5) Setelah diketahui koordinat sel, maka pemakai mencari
jalan yang dimaksud pada peta. Pada contoh ini setelah
diketahui koordinat sel masih terdapat masalah yaitu
jalan yang dimaksud terdiri dari beberapa sel, ini
dipengaruhi dari panjang jalan.
6) Telusuri jalan Ciledug Raya dari sel 1G sampai dengan
sel 3G.
7) SMAN A terletak pada posisi koordinat sel 2F.
Setelah diketahui letak SMAN A, informasi yang
didapat dari peta konvensional hanyalah berupa letak objek
tersebut pada peta serta nama objeknya. Sedangkan informasi
lainnya pemakai harus mencari dari sumber lain seperti
75
kendaraan umum apa yang melintas SMAN A, serta rute dari
kendaraan umum tersebut.
Fungsi sel pada peta konvensional adalah untuk
memperkecil area pencarian suatu objek pada peta. Sedangkan
indeks berfungsi untuk menginformasikan objek yang dicari
terletak pada koordinat sel pada peta konvensional.
4.1.5. Alternatif Pemecahan Masalah
Permasalahan yang terjadi di atas dapat dicarikan solusinya
dengan membuat program aplikasi Sistem Informasi Geografis
untuk pencarian objek SMAN dan memberikan informasi yang
dibutuhkan oleh pemakai yang diimplementasikan menggunakan
bahasa pemrograman PHP, aplikasi ini dibuat sebagai alternatif
pemecahan masalah yang dihadapi pada peta konvensional.
Dalam tahap pembuatan sistem ini penulis memperhatikan
beberapa komponen yang diperoleh dari Sistem Informasi
Geografis, antara lain:
1) Hubungan keruangan ini sangat kompleks, dan tidak mungkin
semua disimpan dalam basis data. Yang perlu disimpan hanyalah
hubungan keruangan khusus, sedangkan yang tidak berhubungan
dengan pembahasan ini tidak disimpan.
76
2) Atribut yang menjelaskan informasi, contohnya yaitu informasi
tentang SMAN. Informasi ini tidak berkaitan dengan posisi
geografis, ini sering disebut sebagai atribut non keruangan.
Kesemuanya ini mempunyai arti yang penting dalam
pembuatan Sistem Informasi Geografis, karena dengan adanya
daya yang akurat dan tepat dapat memberikan informasi yang tepat
dan berguna.
Beberapa keuntungan penerapan Sistem Informasi
Geografis adalah sebagai berikut ;
1) Sistem Infomasi Geografis sebagai sarana bantu pengambilan
keputusan. Seperti untuk menentukan rute kendaraan bermotor
antara SMAN A dan SMAN B.
2) Menghemat waktu.
3) Mengurangi biaya.
4) Memberikan informasi secara akurat dan tepat.
Sedangkan faktor yang menghambat Sistem Informasi
Geografis adalah sebagai berikut:
1) Keterbatasan lebar dari layar monitor komputer sehingga peta tidak
dapat ditampilkan secara keseluruhan pada satu layar.
2) Kurang tersedianya data peta maupun data atribut.
3) Perubahan dari wilayah yang dipetakan sehingga peta dasar harus
diperbaharui.
77
4.1.6. Kebutuhan Sistem Baru
Untuk mencapai tujuan operasional utama SIG maka perlu
ditentukan kebutuhan-kebutuhan spesifik sistem yang baru. Sebagaimana
fungsi prototype yang telah disebutkan, yaitu untuk mendefinisikan
kebutuhan-kebutuhan sistem secara spesifik, maka diperoleh kebutuhan-
kebutuhan untuk sistem yang baru adalah :
4.1.6.1. Input
Input yang diperlukan untuk proses yang ada dalam sistem adalah
a. Data Peta
Data peta dasar ini didapat dari hasil scan dan download
dari internet yang dimanipulasi dengan menggunakan
Adobe Photoshop CS dalam format JPEG. Peta yang
dimanipulasi menampilkan obyek permukaan bumi berupa
batas propinsi, batas kotamadya dan jalan protocol.
b. Data Atribut
Data masukan ini didapat dari hasil observasi yang
dilakukan langsung pada SMAN uang atributnya adalah
alamat sekolah, jumlah siswa, daya tampung, dan lain-
lain.
c. Data Grafis
Data grafis ini adalah data berupa foto gedung sekolah
sehingga kondisi gedung sekolah tersebut dapat diketahui.
78
4.1.6.2. Proses
1) Pembacaan data sekolah yang didapat dari observasi
lapangan, Sistem Informasi Georafis akan memberikan
data spasial dan atributnya untuk menentukan letak
sekolah di peta dan memberikan informasi tentang sekolah
tersebut. Data sekolah dimasukan kedalam sistem disebut
dengan proses pemasukan data (Entry Data).
2) Berdasarkan file SMAN yang diisi oleh pihak sekolah,
maka selanjutnya dilakukan verifikasi oleh staf
DIKMENTI sebagai pengecekan data dan sebagai bahan
laporan kepada Kepala Sudin DIKMENTI.
3) Pembacaan masukan file SMAN, untuk melakukan
perhitungan data berdasarkan data yang sudah valid
dilakukan dalam proses perhitungan data.
4) Pembacaan masukan data Kecamatan untuk melakukan
pembuatan area Kecamatan secara digital akan dilakukan
dalam proses pembuatan area Kecamatan.
5) Dari pembacaan file SMAN, tahun ajaran, tenaga kerja
maka dibuatlah laporan sekolah setiap tahunnya yang akan
diberikan kepada Kepala Suku Dinas DIKMENTI
dilakukan dalam proses pembuatan laopran sekolah
tahunan.
79
4.1.6.3. Output
Output yang harus dihasilkan atau ditampilkan
adalah informasi lokasi sekolah, sarana sekolah, laporan
tahunan sekolah.
4.1.7. Kebutuhan Non Fungsional
Kendala pada pelayanan atau fungsi sistem seperti kendala waktu,
kendala proses pengembangan, standar, dan lain-lain.
4.1.7.1. Performance Requirement
Dengan adanya sistem informasi pemetaan ini akan
menghemat waktu DIKMENTI untuk mencari data sekolah
yang ada di wilayah Jakarta selatan.
4.1.7.2. Space Requirement
Dengan adanya sistem ini akan menghemat tempat
dan ruangan di kantor DIKMENTI yang tadinya digunakan
untuk menyimpan berkas-berkas SMAN yang ada di
Jakarta Selatan. Sistem informasi ini hanya berukuran 3.14
Mega Bite.
4.1.7.3. Safety Requirement
Sistem informasi ini menggunakan username dan
password untuk masuk baik sebagai admin atau sebagai
80
anggota. Untuk databasenya juga menggunakan MD5 untuk
keamanannya.
4.1.7.4. Usability Requirement
Aplikasi ini mudah digunakan baik oleh admin baru
atau baut anggota baru. Aplikasi ini juga dilengkapi dengan
menu Search yang akan mencari data berdasarkan SMAN
yang ada di Jakarta Selatan.
4.2. Fase Workshop Design
Desain sistem yang dibuat merupakan hasil pengembangan
prototype SIG yang dilakukan selama workshop design untuk
mendefinisikan kebutuhan-kebutuhan user. Dalam desain sistem akan
dijelaskan desain-desain yang telah dikembangkan dalam sistem ini .
4.2.1. Desain Data
Salah satu tujuan melakukan desain data adalah membentuk
komponen sub manajemen data pada SIG . Dalam penulisan skripsi
ini penulis melakukan analisis terhadap basis data sistem informasi
SMAN yang dimiliki DIKMENTI dan melakukan beberapa
pengembangan desain data untuk kebutuhan data.
A. Hubungan Entitas(Entity Relationship)
Model relasi antar entitas yang tersimpan secara
abstrak dapat ditunjukkan melalui notasi ERD. Dalam
Struktur tabel terdapat relasi yang menghubungkan satu tabel
81
dengan tabel lainnya. Relasi yang terjadi adalah sebagai
berikut :
Gambar 4.7 Tabel Relasi basis data Sistem Informasi Geografis yang diusulkan.
82
Dari gambar 4.7 terdapat lima entitas yaitu SMAN,
Kecamatan, Tahun Ajaran, Member dan Tenaga Kerja. Untuk
menentukan sejauh mana bentuk normal dalam relasi diatas,
maka perlu diidentifikasi ketergantungan fungsional yang
dimiliki. Ketergantungan fungsional tersebut dapat di
notasikan sebagai berikut :
Relasi Kecamatan
Kd_Kec → nm_kec, gambar, lbr, tnggi, area, status,
created_by, created_date, updated_by,
updated_date.
Relasi_SMAN
Nss → nm_sklh, almt, no_telp, kd_pos,
sklh_dibuka_thn, stat_sklh, btk_sklh,
wtk_pnylnggn, kord_x, kord_ y, gambar,
status, created_by, created_date,
updated_by, updated_date, mbr_id.
Relasi Tahun Ajaran
Thn_ajrn → thn_ajrn, prod_std, nss, jml_kls, jml_sis,
nil_min, nil_max, rata2, jum_sis_lang,
created_by, created_date, updated_by,
updated_date.
Relasi Tenaga Kerja
83
NIP → nama, jns_klmn, ttl, sts_peg, gol,
ijzh_tertngi, jur, thn_lulus, nm_mp,
status, created_by, created_date,
updated_by, updated_date.
Relasi Member
Mbr_id → mbr_pass, mbr_role, mbr_last_login,
mbr status, created_by, created_date,
updated_by, updated_date.
Masing-masing entitas memiliki satu set atribut
candidate key sebagai primary key, dan setiap atribut non
kunci bergantungan penuh pada primary keytersebut. Relasi-
relasi pada entitas-entitas di atassudahmerupakan bentuk
normal ke lima. Bentuk normal tersebut ditandai dengan :
1. Setiap data dibentuk dalam satu record demi satu
record dan nilai dariatribut berupa “atomic value”.
Tidak ada set atribut yang berulang-ulang atau atribut
bernilai ganda (multi value). Bentuk ini merupakan
bentuk normal pertama.
2. Masing-masing entitas telah memiliki kunci utama
yang unik dan dapat mewakili setiap atribut entitas
tersebut, dan setiap atribut bergantungan penuh pada
84
kunci utamanya. Bentuk normal ini merupakan bentuk
normal kedua.
3. Semua atribut yang non-key tidak memiliki
ketergantungan transitif (parsial) atau tidak memiliki
ketergantungan fungsional pada atribut non-primary
key.Bentuk normal ini merupakan bentuk normal ke
tiga.
4. Atribut non-key bergantungan fungsi sepenuhnya
pada primary keydimana setiap primary key
merupakan candidate key untuk masing-masing relasi
dan candidate key tersebut hanya tersusun atas sebuah
primary key. Bentuk normal ini identik dengan bentuk
normal boyce-codd (BCNF).
5. Tidak ada relasi dalam BCNF yang memiliki
nontrivial multi-valued dependency, sehingga setiap
relasi sudah merupakan bentuk normal ke empat.
6. Tidak ada relasi yang hanya memiliki atribut berupa
superkey dan saling memiliki join dependency
diantara superkey tersebut, sehingga setiap relasi
sudah merupakan bentuk normal ke lima.
B. Kamus Data
Kamus data merupakan deskripsi dari semua objek
data yang dikonsumsi atau diproduksi sistem. Dalam sistem
85
ini terdapat empat tabel yang masing-masing
direpresentasikan oleh kamus data :
Tabel 4.1 Kamus data SMAN
Tabel : SMAN
Nama Field Tipe Lebar Kunci Arti
nss varchar 15 primary Nomor Statistik Sekolah
kd_kec varchar 5 foreign Kode Kecamatan
nm_sklh varchar 30 - Nama Sekolah
almt mediumtext - - Alamat Sekolah
no_telp varchar 20 - Nomor Telepon
kd_pos varchar 5 - Kode Pos
sklh_dibuka_thn varchar 4 - Sekolah Dibuka Tahun
stat_sklh varchar 6 - Status Sekolah
btk_sklh varchar 21 - Bentuk Sekolah
wkt_pnylggrn varchar 9 - Waktu Penyelenggaraan
sarana varchar 50 - Sarana Sekolah
kord_x varchar 6 - Koordinat X
kord_y varchar 6 - Koordinat Y
gambar varchar 10 - Gambar
status char 1 -
created_by varchar 15 - Data Dibuat Oleh
created_date datetime - - Tanggal Data Dibuat
updated_by varchar 15 - Data Di-update oleh
updated_date datetime - - Tanggal Data Di-update
mbr_id varchar 50 - ID Member Sekolah
Tabel 4.2 Kamus data Tenaga Kerja
Tabel : Tenaga Kerja
Nama Field Tipe Lebar Kunci Arti
nip varchar 9 primary Nomor Induk Pegawai
nm_peg varchar 30 - Nama Pegawai
nss varchar 15 foreign Nomor Statistik Sekolah
jns_klmn char 1 - Jenis Kelamin
ttl varchar 30 - Tempat Tanggal Lahir
sts_peg char 2 - Status Pegawai
gol char 2 - Golongan
ijh_tertinggi char 2 - Ijazah Tertinggi
jur varchar 30 - Jurusan
th_lulus varcha 4 - Tahun Lulus
nm_mp varchar 20 - Nama Mata Pelajaran
status char 4 -
86
created_by varchar 15 - Data Dibuat Oleh
created_date datetime - - Tanggal Data Dibuat
updated_by varchar 15 - Data Di-update oleh
updated_date datetime - - Tanggal Data Di-update
Tabel 4.3 Kamus data Tahun Ajaran
Tabel : Tahun Ajaran
Nama Field Tipe Lebar Kunci Arti
kd_thn_ajrn int 10 primary Kode Tahun Ajaran
thn_ajrn varchar 9 - Tahun Ajaran
prog_std varchar 3 foreign Program Studi
nss varchar 15 - Nomor Statistik Sekolah
jml_lls varchar 4 - Jumlah Lulus
jml_sis varchar 4 - Jumlah Siswa
nil_min varchar 6 - Nilai Minimum
nil_max varchar 6 - Nilai Maximum
rata2 varchar 6 - Rata-rata
jum_sis_lang varchar 4 - Jumlah Siswa Mengulang
status char 1 -
created_by varchar 15 - Data Dibuat Oleh
created_date datetime - - Tanggal Data Dibuat
updated_by varchar 15 - Data Di-update oleh
updated_date datetime - - Tanggal Data Di-update
Tabel 4.4 Kamus data Kecamatan
Tabel : Kecamatan
Nama Field Tipe Lebar Kunci Arti
kd_kec varchar 9 primary Kode Kecamatan
nm_kec varchar 20 - Nama Kecamatan
gbr varchar 15 - Gambar
lbr smallint 4 - Lebar
tnggi smallint 4 - Tinggi
area mediumtext - - Area
status char 1 -
created_by varchar 15 - Data Dibuat Oleh
created_date datetime - - Tanggal Data Dibuat
updated_by varchar 15 - Data Di-update oleh
updated_date datetime - - Tanggal Data Di-update
87
SIG SMAN Kotamadya Jakarta
Selatan
Sekolah
Sudin
DIKMENTI- Data Sekolah
Lap Sekolah Pertahun
- sarana - Tenaga Kerja
- Tahun Ajaran
- Data Kecamatan
- Informasi Sarana
- Informasi Tenaga Kerja
- Informasi Tahun Ajaran
- Hak akses member
- Laporan sekolah pertahun
Tabel 4.5 Kamus data Member
Tabel : Kecamatan
Nama Field Tipe Lebar Kunci Arti
mbr_id varchar(20) 20 primary ID Member
mbr_pass varchar(64) 64 - Password member
mbr_role varchar(1) 1 - Peran Member
mbr_last_login datetime - - Login terakhir member
mbr_status char(1) 1 - Status Member
created_by varchar(15) 15 - Data Dibuat Oleh
created_date datetime - - Tanggal Data Dibuat
updated_by varchar(15) 15 - Data Di-update oleh
updated_date datetime - - Tanggal Data Di-update
4.1.2. Desain Arsitektur
A. Aliran Data
Dalam desain aliran data akan digambarkan Diagram
Aliran Data (DFD) yang merepresentasikan aliran data dan
proses yang terjadi secara logik.
1) Diagram Konteks SIG yang diusulkan
Gambar 4.8 Diagram konteks SIG yang diusulkan
88
2) Diagram 0 Level 1
Gambar 4.9 Diagram level 0 overview SIG
89
[1.0] Sudin Dikmenti memasukan data kecamatan kepada
sistem berupa data kecamatan, peta gambar kecamatan
serta letak cakupan area dari posisi kecamatan tersebut
pada peta utama. Lalu sistem memberikan titik
koordinat dari titik yang telah ditentukan, dan setelah
data valid diisi lalu disimpan ke dalam database camat.
[2.0] Sudin Dikmenti memasukan data sekolah kepada
sistem berupa data sekolahan, kecamatan yang diambil
dari tabel camat, sarana, dan lokasi titik sekolahan.
Lalu sistem memberikan titik koordinat dari titik yang
telah ditentukan, dan setelah data valid diisi lalu
disimpan ke dalam tabel sman.
[3.0] Sekolah memasukan data tenaga kerja kepada sistem
berupa daftar tenaga kerja dari tiap sekolah yang
merajuk dari referensi tabel sman. Lalu setelah data
valid diisi kemudian disimpan ke dalam tabel ten_ker.
[4.0] Sekolah memasukan data tahun ajaran kepada sistem
berupa data tahun ajaran dari tiap sekolah yang merajuk
dari referensi tabel sman. Lalu setelah data valid diisi
kemudian disimpan ke dalam tabel thn_ajrn.
[5.0] Sistem memproses dari data-data yang telah dimasukan
menjadi suatu informasi letak geografis beserta
penjelasan dari masing-masing sma negeri yang telah
90
tersimpan di sistem yang merajuk dari referensi tabel
camat, sman, ten_ker, thn_ajrn , kemudian informasi
tersebut dapat diakses oleh pihak Sudin Dikmenti
maupun masing-masing sekolah yang telah diberikan
hak akses.
[6.0] Sudin Dikmenti memasukan data member dan data
sekolah yang merajuk referensi dari tabel sman, lalu
setelah data valid diisi lalu disimpan ke dalam tabel
member.
3) Diagram 1 Level 1
Gambar 4.10 Diagram 1 level 1proses pengolahan data di Kecamatan.
91
[1.1] Sudin Dikmenti memasukan data kecamatan kepada
sistem berupa data kecamatan, peta gambar kecamatan
serta letak cakupan area dari posisi kecamatan tersebut
pada peta utama. Lalu setelah data valid diisi lalu
disimpan ke dalam tabel camat.
[1.2] Sistem menampilkan data kecamatan berdasarkan
referensi dari tabel camat kepada Sudin Dikmenti, lalu
Sudin Dikmenti dapat melakukan perubahan dari
informasi kecamatan yang ditampilkan. Setelah data
perubahan valid diisi kemudian data kecamatan
disimpan kembali ke dalam tabel camat.
[1.3] Sistem menampilkan data kecamatan berdasarkan
referensi dari tabel camat kepada Sudin Dikmenti, lalu
Sudin Dikmenti dapat menghapus dari setiap
kecamatan. Kemudian sistem akan menghapus data
kecamatan yang ada dalam tabel camat.
[1.4] Sistem menampilkan informasi kecamatan berdasarkan
referensi dari tabel camat kepada Sudin Dikmenti.
92
4) Diagram 1 Level 2
Gambar 4.11 Diagram 1 level 2 proses pengolahan data Sekolah.
[2.1] Sudin Dikmenti memasukan data sekolah kepada
sistem berupa data sekolahan, kecamatan yang diambil
dari tabel camat, sarana, dan lokasi titik sekolahan.
Lalu setelah data valid diisi lalu disimpan ke dalam
tabel sman.
[2.2] Sistem menampilkan data sekolahan berdasarkan
referensi dari tabel sman kepada Sudin Dikmenti, lalu
Sudin Dikmenti dapat melakukan perubahan dari
93
informasi sekolahan yang ditampilkan. Setelah data
perubahan valid diisi kemudian data sekolahan
disimpan kembali ke dalam tabel sman.
[2.3] Sistem menampilkan data sekolahan berdasarkan
referensi dari tabel sman kepada Sudin Dikmenti, lalu
Sudin Dikmenti dapat menghapus dari setiap
sekolahan. Kemudian sistem akan menghapus data
sekolahan yang ada dalam tabel sman.
[2.4] Sistem menampilkan informasi sekolahan berdasarkan
referensi dari tabel sman kepada Sudin Dikmenti.
5) Diagram 1 Level 3
Gambar 4.12 Diagram 1 level 3 proses pengolahan data Tenaga Kerja.
94
[3.1] Sudin Dikmenti memasukan data tenaga kerja kepada
sistem berupa daftar tenaga kerja dan sekolah yang
diambil dari tabel sman. Lalu setelah data valid diisi
lalu disimpan ke dalam tabel ten_ker.
[3.2] Sistem menampilkan data tenaga kerja berdasarkan
referensi dari tabel ten_ker kepada Sudin Dikmenti,
lalu Sudin Dikmenti dapat melakukan perubahan dari
informasi tenaga kerja yang ditampilkan. Setelah data
perubahan valid diisi kemudian data tenaga kerja
disimpan kembali ke dalam tabel ten_ker.
[3.3] Sistem menampilkan data tenaga kerja berdasarkan
referensi dari tabel ten_ker kepada Sudin Dikmenti,
lalu Sudin Dikmenti dapat menghapus dari setiap
tenaga kerja. Kemudian sistem akan menghapus data
tenaga kerja yang ada dalam tabel ten_ker.
[3.4] Sistem menampilkan informasi tenaga kerja
berdasarkan referensi dari tabel ten_ker kepada Sudin
Dikmenti.
6) Diagram 1 Level 4
95
Gambar 4.13 Diagram 1 level 4 proses pengolahan Tahun Ajaran.
[4.1] Sudin Dikmenti memasukan data tahun ajaran kepada
sistem berupa data tahun ajaran dan sekolah yang
diambil dari tabel sman. Lalu setelah data valid diisi
lalu disimpan ke dalam tabel thn_ajrn.
[4.2] Sistem menampilkan data tahun ajaran berdasarkan
referensi dari tabel thn_ajrn kepada Sudin Dikmenti,
lalu Sudin Dikmenti dapat melakukan perubahan dari
informasi tahun ajaran yang ditampilkan. Setelah data
96
perubahan valid diisi kemudian data tahun ajaran
disimpan kembali ke dalam tabel thn_ajrn.
[4.3] Sistem menampilkan data tahun ajaran berdasarkan
referensi dari tabel thn_ajrn kepada Sudin Dikmenti,
lalu Sudin Dikmenti dapat menghapus dari setiap tahun
ajaran. Kemudian sistem akan menghapus data tahun
ajaran yang ada dalam tabel thn_ajrn.
[4.4] Sistem menampilkan informasi tahun ajaran
berdasarkan referensi dari tabel thn_ajrn kepada Sudin
Dikmenti.
7) Diagram 1 Level 5
Gambar 4.14 Diagram 1 level 5 proses Laporan Tahunan.
97
Input
Member
6.1
Update
Member
6.2
View
Member
6.4
Delete
Member
6.3
Sudin
DIKMENTImember
Data member
sman
sman
[5.1] Sudin Dikmenti memilih lokasi kecamatan, lalu sistem
akan menampilkan peta area kecamatan dari tabel
camat. Kemudian pilih titik koordinat sekolah, lalu
sistem akan menyesuaikan koordinat yang dipilih
dengan titik yang dipilih sehingga akan menentukan
sekolah yang dipilih dari tabel sman.
[5.2] Sekolah yang dipilih dari sistem sebelumnya kemudian
disesuaikan dengan tabel ten_ker, thn_ajrn, camat,
sman sehingga menghasilkan laporan tahunan sekolah
negeri secara lengkap.
8) Diagram 1 level 6
Gambar 4.15 Diagram 1 level 6 proses Member.
98
[6.1] Sudin Dikmenti memasukan data member kepada
sistem berupa data member, sekolah yang diambil dari
tabel sman. Lalu setelah data valid diisi lalu disimpan
ke dalam tabel member.
[6.2] Sistem menampilkan data member berdasarkan
referensi dari tabel member kepada Sudin Dikmenti,
lalu Sudin Dikmenti dapat melakukan perubahan dari
informasi member yang ditampilkan. Setelah data
perubahan valid diisi kemudian data member disimpan
kembali ke dalam tabel member.
[6.3] Sistem menampilkan data member berdasarkan
referensi dari tabel member kepada Sudin Dikmenti,
lalu Sudin Dikmenti dapat menghapus dari setiap
member. Kemudian sistem akan menghapus data
member yang ada dalam tabel member.
[6.4] Sistem menampilkan informasi member berdasarkan
referensi dari tabel member kepada Sudin Dikmenti.
9) Digram 2 Level 2
99
Gambar 4.16 Diagram 2 level 2 proses Pilih Koordinat.
[2.1.1] Sudin Dikmenti memasukan data sekolah kepada
sistem berupa data sekolah dan data kecamatan yang
merajuk dari tabel camat, setelah data valid diisi maka
dapat disimpan ke dalam tabel sman.
[2.1.2] Sudin Dikmenti memilih lokasi titik sekolah dari
gambar peta yang ditampilkan, lalu sistem akan
memberikan titik koordinat. Setelah itu sistem dapat
menyimpan ke dalam tabel sman.
100
4.4.2. Desain Antarmuka Pemakai
Pada desain antarmuka dibuat beberapa antarmuka pemakai
yang menggabungkan data, arsitektur dan representasi prosedural
ke dalam rancangan antarmuka pemakai.Desain antarmuka yang
dibuat menggunakan notasi desain grafis berupa tampilan
layar.Gambar antarmuka tampilan layar utama dapat dilihat di
bawah ini.
Gambar 4.17 Tampilan halaman utama
101
Gambar 4.18 Tampilan halaman utama administrator
Dengan memilih menu Administrator, maka akan tampil
halaman login. Ada dua hak akses login, yaitu administrator dari
DIKMENTI dan member yang merupakan representasi dari
masing-masing SMAN di Jakarta Selatan.
102
Gambar 4.19 Tampilan halaman info
Merupakan informasi mengenai status login.
Gambar 4.20 Tampilan halaman input data member
103
Tampilan menu ini hanya ada pada login administrator.
Berfungsi untuk menambah member SMANpada sistem ini.
Gambar 4.21 Tampilan halaman input data kecamatan
Tampilan menu ini hanya ada pada login administrator.
Berfungsi untuk menambah data Kecamatan pada sistem ini.
104
Gambar 4.22 Tampilan halaman input data SMAN
Tampilan menu ini hanya ada pada login
administrator.Berfungsi untuk menambah sekolah SMAN pada
sistem ini.
105
Gambar 4.23 Tampilan halaman input tahun ajaran
Tampilan menu ini berfungsi untuk mengisi data tahun
ajaran dari suatu SMAN.Member SMAN hanya dapat mengisi data
SMAN-nya saja.
106
Gambar 4.24 Tampilan halaman input tenaga kerja
Tampilan menu ini berfungsi untuk mengisi data tenaga
kerja dari suatu SMAN.Member SMAN hanya dapat mengisi data
SMAN-nya saja.
107
Gambar 4.25 Tampilan halaman melihat data
Tampilan menu ini berfungsi untuk melihat data yang sudah
dimasukkan. Untuk login administrator ada 5 data, yaitu Member,
Kecamatan, SMAN, Tahun Ajaran dan Tenaga Kerja.Sedangkan
login member SMAN hanya dapat melihat data Tahun Ajaran dan
Tenaga Kerja.
108
Gambar 4.26 Tampilan halaman GIS
Tampilan menu ini berfungsi untuk melihat peta Jakarta
Selatan. Pada peta ini dapat dilihat lokasi dimana SMAN berada,
caranya dengan memilih kecamatan yang sudah diberi tanda,
kemudian memilih logo SMAN yang ada, maka akan tampil
informasi dari SMAN tersebut.
4.2.4. Desain Prosedural
Desain prosedural dibagi kedalam dua hal, pertama untuk
menentukan spesifikasi algoritma program yang terjadi dalam
sistem dan kedua untuk menentukan spesifikasi kontrol sistem.
Spesifikasi algoritma program dalam penulisan skripsi ini
menggunakan notasi bagan alir atau flowchart dan spesifikasi
109
kontrol menggunakanState Transition Diagram (STD) yang
merupakan model tingkah laku dari serangkaian keadaan sistem.
A. Diagram Alir (Flowchart)
Diagram alir proses Sistem Informasi Geografis SMAN
dapat dilihat pada gambar 4.27 sampai gambar 4.48
110
Gambar 4.27 Diagram Alir Menu Utama
111
Gambar 4.28 Diagram Alir Menu Search
112
3
Tampilkan peta
Jakarta
Selatan
Pilih
kecamatan
pada peta
Pilih
Kecamatan
1Ya
Pilih Search
Pilih menu
“Home”
tidak
ya
Pilih menu
“GIS”
tidak
1
ya
Pilih menu
“Administrator”
tidak
2
tidak
4Ya
End
Tidak
Pilih data
Kecamatanya
Zoom = “50”
Zoom = “75”
Zoom = “100”
Zoom = “150”
Zoom = “200”
tdk
tdk
tdk
tdk
Pilih menu
zoom
Sesuaikan skala
ukuran Petaya
ya
ya
ya
ya
c1
c1
c1
tidak
Gambar 4.29 Diagram Alir Menu GIS
113
Gambar 4.30 Diagram Alir Menu Administrator (Login)
114
Gambar 4.31 Diagram Alir Login sebagai Admin
115
Gambar 4.32 Diagram Alir Login sebagai Member
116
Gambar 4.33 Diagram Alir Tambah Member login Admin
117
Gambar 4.34 Diagram Alir Tambah Kecamatan login Admin
118
Gambar 4.35 Diagram Alir Tambah SMAN login Admin
119
Gambar 4.36 Diagram Alir Tambah Tahun Ajaran login Admin
120
Gambar 4.37 Diagram Alir Tambah Tenaga Kerja login Admin
121
Gambar 4.38 Diagram Alir Menu Lihat pada Login Admin
122
Gambar 4.39 Diagram Alir Menu tambah tahun ajaran login member
123
Gambar 4.40 Diagram Alir Menu tambah tenaga kerja login member
124
Gambar 4.41 Diagram Alir Menu lihat login member
125
U1
f1
Tampilkan
halaman
update
Member
Masukkan “Nama
Member”,
“Password”, “Hak
Akses”, “Sekolah”
Pilih menu
Batal
Update
tidak
tidak
ya
Simpan mbr_id,
mbr_pass,
mbr_role,
mbr_status
Pilih Search
Pilih menu
“Home”
tdk
ya
Pilih menu
“GIS”
tdk
1
ya
Pilih menu
“Administrator”
tdk
tdk
3
Ya
End
Pilih data
Kecamatanya
Cek Kondisi
“Nama Member”,
“Password”, “Hak
Akses”, “Sekolah”
ya
Nama Member
tidak diisi
Password tidak
diisi
Hak akses
tidak diisi
Sekolah tidak
diisi
tidak
tidak
tidak
Tampilkan
pesan
kesalahan
ya
ya
ya
ya
tidak
Tampilkan
pesan berhasil
disimpan
f1
A
A
Data member
Data member
Gambar 4.42 Diagram Alir update member login Admin
126
Gambar 4.43 Diagram Alir update kecamatan login Admin
127
Gambar 4.44 Diagram Alir update SMAN login Admin
128
Gambar 4.45 Diagram Alir update tahun ajaran login Admin
129
U5
j1
Tampilkan
halaman
update tenaga
kerja
Ubah “nama sekolah”, “nomor
induk pegawai”, “nama
pegawai”, “tempat tanggal
lahir”, “jenis kelamin”, “status
pegawai”, “golongan”, ijazah
tertinggi”, “jurusan”, “tahun
lulus”, “nama mata pelajaran”
Pilih menu
Batal
Update
tidak
ya
Pilih Search
Pilih menu
“Home”ya
Pilih menu
“GIS”
tdk
1
ya
Pilih menu
“Administrator”
tdk
tdk
3
Ya
End
Pilih data
Kecamatanya
nm_sklh, nip, nm_peg,
nss, jns_klmn, ttl, sts_peg,
gol, ijh_tertinggi, jur,
th_lulus, nm_mp
Nama sekolah
tidak diisi
Nomor induk
pegawai tidak
diisi
nama pegawai
tidak diisi
Tempat
tanggal lahir
tidak diisi
tidak
tidak
tidak
Tampilkan
pesan
kesalahan
ya
ya
ya
ya
Tampilkan
pesan berhasil
disimpan
j1
A
A
Cek kondisi “nama
sekolah”, “nomor
induk pegawai”,
“nama pegawai”,
“tempat tanggal
lahir”, “jenis
kelamin”, “status
pegawai”,
“golongan”, ijazah
tertinggi”,
“jurusan”, “tahun
lulus”, “nama mata
pelajaran”
ya
Jenis kelamin
tidak diisi
Status pegawai
tidak diisi
Golongan tidak
diisi
Ijazah tertinggi
tidak diisi
Jurusan tidak
diisi
Tahun lulus
tidak diisi
Nama mata
pelajaran tidak
diisi
tidak
tidak
tidak
tidak
tidak
tidak
tidak
ya
ya
ya
ya
ya
ya
ya
tidak
Data tenaga kerja
tidak
tidak
Data tenaga kerja
Gambar 4.46 Diagram Alir update tenaga kerja login Admin
130
Gambar 4.47 Diagram Alir tahun ajaran login member
131
U7
l1
Tampilkan
halaman
update tenaga
kerja
Masukkan “nama sekolah”,
“nomor induk pegawai”, “nama
pegawai”, “tempat tanggal
lahir”, “jenis kelamin”, “status
pegawai”, “golongan”, ijazah
tertinggi”, “jurusan”, “tahun
lulus”, “nama mata pelajaran”
Pilih menu
Batal
update
tidak
ya
Pilih Search
Pilih menu
“Home”ya
Pilih menu
“GIS”
tdk
1
ya
Pilih menu
“Administrator”
tdk
tdk
3
Ya
End
Pilih data
Kecamatanya
nm_sklh, nip, nm_peg,
nss, jns_klmn, ttl, sts_peg,
gol, ijh_tertinggi, jur,
th_lulus, nm_mp
Nama sekolah
tidak diisi
Nomor induk
pegawai tidak
diisi
nama pegawai
tidak diisi
Tempat
tanggal lahir
tidak diisi
tidak
tidak
tidak
Tampilkan
pesan
kesalahan
ya
ya
ya
ya
Tampilkan
pesan berhasil
disimpan
l1
B
B
Cek kondisi “nama
sekolah”, “nomor
induk pegawai”,
“nama pegawai”,
“tempat tanggal
lahir”, “jenis
kelamin”, “status
pegawai”,
“golongan”, ijazah
tertinggi”,
“jurusan”, “tahun
lulus”, “nama mata
pelajaran”
ya
Jenis kelamin
tidak diisi
Status pegawai
tidak diisi
Golongan tidak
diisi
Ijazah tertinggi
tidak diisi
Jurusan tidak
diisi
Tahun lulus
tidak diisi
Nama mata
pelajaran tidak
diisi
tidak
tidak
tidak
tidak
tidak
tidak
tidak
ya
ya
ya
ya
ya
ya
ya
tidak
Data tenaga kerja
Data tenaga kerja
tidak
tdk
Gambar 4.48 Diagram Alir tenaga kerja login member
132
4.2.5. Pengkodean (Coding)
Desain sistem dan program diterjemahkan ke dalam kode-
kode dengan menggunakan bahasa pemrograman yang sudah
ditentukan. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah PHP.
Kode program dapat dilihat pada lampiran III.
4.2.6. Pengujian Prototype
A. Pengujian Black-box
Pengujian black-box berfokus pada persyaratan
fungsional SIG seperti diungkapkan dalam tujuan operasional
dan definisi kebutuhan SIG di atas. Pengujian black-box
digunakan untuk memperlihatkan fungsi operasional sistem
apakah input diterima dengan baik dan output dihasilkan
dengan tepat, serta apakah integritas informasi dapat
dipelihara. Dalam pengujian black-box ini pula definisi
kebutuhan pemakai terhadap sistem diperoleh yang merupakan
fungsi dari prototype.
Tabel 4.4 merupakan hasil pengujian black-box. Dalam
tabel ini berisi persyaratan fungsional sistem yang diuji
bersama pengguna.
Tabel 4.6 Hasil Pengujian Black-box
No Rancangan Proses Hasil yang diharapkan Hasil Keterangan
1 Mulai jalankan
program Masuk halaman login Sesuai
133
2 Menjalankan menu
search
Menapilkan nama-nama
kecamatan yang ada di
Kotamadya jakarta selatan
Sesuai
3 Click menu ’Home’
Menampilkan halaman
utama berupa logo dinas
pendidikan
Sesuai
4 Click menu ’GIS’
Menampilkan halaman
yang berisi peta
Kotamadya Jakarta Selatan
Sesuai
5 Click menu
’Administrator’
Menampilkan menu login
administrator Sesuai
6 Mengisi form login dan
click tombol ’Login’
Menampilkan jendela
pesan kesalahan Sesuai
Nilai input
tidak valid
7 Mengisi form login dan
click tombol ’Login’ Masuk halaman depan Sesuai
Nilai input
valid
8 Click ’poligon
kecamatan’
Menampilkan halaman
kecamatan Sesuai
9 Click ’titik SMAN’ Menampilkan halaman
Informasi SMAN Sesuai
10 Click menu ’Input
Member’
Menampilkan halaman
input member Sesuai
11
Mengisi form Input
Member dan click
tombol ’Simpan’
Menampilkan jendela
pesan telah disimpan Sesuai
12 Click tombol ’Reset’ Menghilangkan isi dalam
kotak Sesuai
13 Click tombol ’Batal’ Kembali ke halaman utama
Administrator Sesuai
14 Click menu ’Input
Kecamatan’
Menampilkan halaman
input kecamatan Sesuai
15
Mengisi form Input
Kecamatan dan click
tombol ’Simpan’
Menampilkan jendela
pesan telah disimpan Sesuai
134
16 Click tombol ’Reset’ Menghilangkan isi dalam
kotak Sesuai
17 Click tombol ’Batal’ Kembali ke halaman utama
Administrator Sesuai
18 Click menu ’Input
SMAN’
Menampilkan halaman
input SMAN Sesuai
19
Mengisi form Input
SMAN dan click
tombol ’Simpan’
Menampilkan jendela
pesan telah disimpan Sesuai
20 Click tombol ’Reset’ Menghilangkan isi dalam
kotak Sesuai
21 Click tombol ’Batal’ Kembali ke halaman utama
Administrator Sesuai
22 Click menu ’Input
Tahun Ajaran’
Menampilkan halaman
input tahun ajaran Sesuai
23
Mengisi form Input
Tahun Ajaran dan click
tombol ’Simpan’
Menampilkan jendela
pesan telah disimpan Sesuai
24 Click tombol ’Reset’ Menghilangkan isi dalam
kotak Sesuai
25 Click tombol ’Batal’ Kembali ke halaman utama
Administrator Sesuai
26 Click menu ’Input
Tenaga Kerja’
Menampilkan halaman
input tenaga kerja Sesuai
27
Mengisi form Input
Tenaga Kerja dan click
tombol ’Simpan’
Menampilkan jendela
pesan telah disimpan Sesuai
28 Click tombol ’Reset’ Menghilangkan isi dalam
kotak Sesuai
29 Click tombol ’Batal’ Kembali ke halaman utama
Administrator Sesuai
30 Click menu ’Lihat
Member’
Menampilkan halaman
member Sesuai
Clik Home
untuk kembali
135
31 Click menu ’Ubah’ Menampilkan halaman edit
member Sesuai
32 Click tombol ’Batal’ Kembali ke halaman
member Sesuai
33 Click tombol ’Update’ Menampilkan jendela
pesan telah disimpan Sesuai
34 Click menu ’Lihat
Kecamatan’
Menampilkan halaman
kecamatan Sesuai
Clik Home
untuk kembali
35 Click menu ’Ubah’ Menampilkan halaman edit
kecamatan Sesuai
36 Click tombol ’Batal’ Kembali ke halaman
kecamatan Sesuai
37 Click tombol ’Update’ Menampilkan jendela
pesan telah disimpan Sesuai
38 Click tombol ’Reset’ Menghilangkan isi dalam
kotak Sesuai
39 Click menu ’Lihat
SMAN’
Menampilkan halaman
SMAN Sesuai
Clik Home
untuk kembali
40 Click menu ’Ubah’ Menampilkan halaman edit
SMAN Sesuai
41 Click tombol ’Batal’ Kembali ke halaman
SMAN Sesuai
42 Click tombol ’Update’ Menampilkan jendela
pesan telah disimpan Sesuai
43 Click tombol ’Reset’ Menghilangkan isi dalam
kotak Sesuai
44 Click menu ’Lihat
Tahun Ajaran’
Menampilkan halaman
tahun ajaran Sesuai
Clik Home
untuk kembali
45 Click menu ’Ubah’ Menampilkan halaman edit
tahun ajaran Sesuai
46 Click tombol ’Batal’ Kembali ke halaman tahun
ajaran Sesuai
136
47 Click tombol ’Update’ Menampilkan jendela
pesan telah disimpan Sesuai
48 Click tombol ’Reset’ Menghilangkan isi dalam
kotak Sesuai
49 Click menu ’Lihat
Tenaga Kerja’
Menampilkan halaman
tenaga kerja Sesuai
Clik Home
untuk kembali
50 Click menu ’Ubah’ Menampilkan halaman edit
tenaga kerja Sesuai
51 Click tombol ’Batal’ Kembali ke halaman
tenaga kerja Sesuai
52 Click tombol ’Update’ Menampilkan jendela
pesan telah disimpan Sesuai
53 Click tombol ’Reset’ Menghilangkan isi dalam
kotak Sesuai
54 Clik tombol ’Logout’ Kembali ke halaman utama Sesuai
55 Click menu
’Administrator’
Menampilkan menu login
administrator Sesuai
Login dengan
member
sekolah
56 Mengisi form login dan
click tombol ’Login’
Menampilkan jendela
pesan kesalahan Sesuai
Nilai input
tidak valid
57 Mengisi form login dan
click tombol ’Login’ Masuk halaman member Sesuai
Nilai input
valid
58 Click menu ’Input
Tahun Ajaran’
Menampilkan halaman
input tahun ajaran
Sesuai
59
Mengisi form Input
Tahun Ajaran dan click
tombol ’Simpan’
Menampilkan jendela
pesan telah disimpan
Sesuai
60 Click tombol ’Reset’ Menghilangkan isi dalam
kotak
Sesuai
61 Click tombol ’Batal’ Kembali ke halaman utama
Member
Sesuai
137
62 Click menu ’Input
Tenaga Kerja’
Menampilkan halaman
input tenaga kerja
Sesuai
63
Mengisi form Input
Tenaga Kerja dan click
tombol ’Simpan’
Menampilkan jendela
pesan telah disimpan
Sesuai
64 Click tombol ’Reset’ Menghilangkan isi dalam
kotak
Sesuai
65 Click tombol ’Batal’ Kembali ke halaman utama
Member
Sesuai
66 Click menu ’Lihat
Profile’
Menampilakan halaman
update data SMAN
Sesuai
67 Click tombol ’Batal’ Kembali ke halaman
Member Sesuai
68 Click tombol ’Update’ Menampilkan jendela
pesan telah disimpan Sesuai
69 Click tombol ’Reset’ Tidak ada perubahan Sesuai Data tidak
berubah
70 Click menu ’Lihat
Tahun Ajaran’
Menampilkan halaman
tahun ajaran Sesuai
Clik Home
untuk kembali
71 Click menu ’Ubah’ Menampilkan halaman edit
tahun ajaran Sesuai
72 Click tombol ’Batal’ Kembali ke halaman tahun
ajaran Sesuai
73 Click tombol ’Update’ Menampilkan jendela
pesan telah disimpan Sesuai
74 Click tombol ’Reset’ Menghilangkan isi dalam
kotak Sesuai
75 Click menu ’Lihat
Tenaga Kerja’
Menampilkan halaman
tenaga kerja Sesuai
Clik Home
untuk kembali
76 Click menu ’Ubah’ Menampilkan halaman edit
tenaga kerja Sesuai
138
B. Pengujian Lapangan dan Kuisioner
Ujicoba lapangan dilakukan dengan memberi
kesempatan kepada calon user untuk mencoba sendiri sistem
yang telah dirancang. Penulis memberi kesempatan kepada
mereka untuk menjadi tester dan menjawab kuisioner
sederhana yang disertakan dalam pengujian lapangan.
Kuisioner dimaksudkan untuk mencari tahu sejauh mana
sistem dapat dimengerti dan diaplikasikan oleh calon user.
Pada ujicoba lapangan ini penulis meminta langsung pada 7
(tujuh) orang, responden tersebut yaitu: 1 orang Sudin
DIKMENTI, 1 orang TU, 1 orang Kepala Seksi Sarana dan
Prasarana Pendidikan, 3 orang Staf Sarana dan Prasarana
Pendidikan, dan 1 orang admin , pertanyaan kuisioner pada
lampiran II.
77 Click tombol ’Batal’ Kembali ke halaman
tenaga kerja Sesuai
78 Click tombol ’Update’ Menampilkan jendela
pesan telah disimpan Sesuai
79 Click tombol ’Reset’ Menghilangkan isi dalam
kotak Sesuai
80 Clik tombol ’Logout’ Kembali ke halaman utama Sesuai
139
Dari kuisioner didapatkan hasil sebagai berikut:
1) Antarmuka
Tabel 4.7 Tabel hasil kuisioner tentang antarmuka sistem
No. Antarmuka Sistem Jumlah Persentase
%
1. Sangat Baik 0 0 %
2. Baik 3 42,85 %
3. Cukup 3 42,85 %
4. Kurang 1 14,3 %
5. Kurag Sekali 0 0 %
Total 7 100 %
2) Struktur Navigasi
Tabel 4.8 Tabel hasil kuisioner tentang struktur navigasi
No. Struktur Navigasi Jumlah Persentase
%
1. Sangat Baik 0 0 %
2. Baik 6 85,7 %
3. Cukup 1 14,3 %
4. Kurang 0 0 %
5. Kurag Sekali 0 0 %
Total 7 100 %
140
3) Fasilitas
Tabel 4.9 Tabel hasil kuisioner tentang fasilitas sistem
No. Fasilitas Sistem Jumlah Persentase
%
1. Sangat Baik 0 0 %
2. Baik 3 42,85 %
3. Cukup 4 57,15 %
4. Kurang 0 0 %
5. Kurag Sekali 0 0 %
Total 7 100 %
4) Pengoperasian
Tabel 4.10 Tabel hasil kuisioner tentang pengoperasian sistem
No. Pengoperasian
Sistem Jumlah
Persentase
%
1. Sangat Baik 0 0 %
2. Baik 3 42,85 %
3. Cukup 4 57,15 %
4. Kurang 0 0 %
5. Kurag Sekali 0 0 %
Total 7 100 %
5) Kesimpulan Bila Sistem Diterapkan pada DIKMENTI
Tabel 4.11 Tabel hasil Kesimpulan sistem yang ditawarkan
No. KesimpulanSistem Jumlah Persentase
%
141
1. Sangat Baik 0 0 %
2. Baik 5 71,43 %
3. Cukup 2 28,57 %
4. Kurang 0 0 %
5. Kurag Sekali 0 0 %
Total 7 100 %
4.3. IMPLEMENTASI AKHIR
Prototype SIG yang telah dinilai dan disetujui oleh pemakai
selanjutnya disempurnakan. Dalam tahap implementasi akhir dilakukan
pengenalan dan pelatihan SIG kepada pemakai. Simulasi dilakukan
terhadap beberapa data untuk menggambarkan kondisi sebenarnya.
Dalam implementasi SIG ini, harus diperhatikan sarana-sarana
pendukungnya. Sarana pendukung dalam penulisan skripsi ini
direkomendasikan berdasarkan hasil pengembangan dan pengujian sistem.
1) Perangkat Keras
a) Prosessor 2 Ghz atau lebih besar
b) Memory 256 MB atau lebih besar
c) Monitor dengan resolusi minimal 1024 x 768 px
d) Web directory dengan kapasitas minimal 1MB
2) Perangkat Lunak
a) Sistem operasi Windows XP atau versi sesudahnya
b) PHP 4 atau versi sesudahnya
142
c) Web Server yang mendukung modul PHP
d) MySQL atau MySQL Server
e) Internet Explorer 8.0
BAB V
PENUTUP
5.1. KESIMPULAN
1) Sistem informasi pemetaan SMAN di Jakarta Selatan dikembangkan
dengan menerapkan Sistem Informasi Geografis.
2) Dengan menggunakan Sistem Informasi Geografis dan digabungkan
dengan penggunaan PHP dan MySQL maka dapat mengorganisir
perangkat keras, piranti lunak, dan data sehingga mendayagunakan
system penyimpanan, manipulasi, analisa, pencarian, update dan
penyajian hasil seluruh bentuk informasi yang berkaitan dengan aspek
keruangan untuk pengambilan keputusan.
3) Bahwa dengan adanya aplikasi ini membantu DIKMENTI di
Kotamadya Jakartan Selatan untuk melakukan penilaian dan
pengawasan terhadap ketersediaan sarana pendidikan di SMAN.
5.2. SARAN
Penulis juga ingin menyampaikan saran terhadap pengembangan
Sistem Informasi Geografis ini lebih lanjut dan perbaikan kekurangan
yang ada, diantaranya :
1) Mengembangkan Sistem Informasi Geografis dengan memperluas
cakupan wilayah yang ditampilkan, dengan cara menambah wilayah-
wilayah SMAN yang ada di Provinsi DKI Jakarta.
144
2) Menggunakan data spasial garis / linier untuk mengidentifikasikan
jalan dan menggunakan data spasial polygon untuk
mengidentifikasikan wilayah Kecamatan, untuk mendapatkan
informasi yang benar, akurat, andal, dan untuk mempermudah dalam
pembuatan aplikasi.
3) Proses pencarian tidak hanya pada pencarian wilayah Kecamatan dan
pencarian ruas jalan protokol yang hasil dari pencarian tersebut
ditampilkan pada peta dengan warna yang berbeda.
145
DAFTAR PUSTAKA
Al-Bahra Bin Ladjamudin “Analisis dan Desain Sistem Informasi” Graha Ilmu,
Yogyakarta: 2005
Al-Bahra Bin Ladjamudin “Rekayasa Perangkat Lunak” Graha Ilmu, Yogyakarta:
2006
Prahasta, Eddy, Sistem Informasi Geografis Konsep-Konsep Dasar,
INFORMATIKA, Bandung : 2009
Greenspan, Jay, et. al., MySQL/PHP Database Aplications, IDG BOOK
WORLDWIDE, US : 2001
Hakim, Lukmanul & Musalini, Uus, 101 Tip & Trik Pemrograman PHP, ELEX
MEDIA KOMPUTINDO Jakarta : 2006
Jogiyanto “Metode Penelitian Sistem Informasi” Andi, Yogyakarta: 2008
Kendall, Kenneth E. & Kendalll, Julie E., Systems Analysis and Design, Edisi 5,
PREHALLINDO Jakarta : 2003
Kristanto, Andi, Rekayasa Perangkat Lunak Konsep Dasar, GAVA MEDIA,
Yogyakarta : 2004
Nugroho, Adi, Analisa dan Perancangan Sistem Informasi dengan Metodologi
Berorientasi Objek, INFORMATIKA, Bandung : 2005
Peranginangin, Kasiman, Aplikasi Web dengan PHP dan MySQL, ANDI ,
Yogyakarta : 2006
Pressman, Roger S. “Rekayasa Perangkat Lunak” Andi, Yogyakarta: 2002
146
Pressman, Roger, S, Rekayasa Perangkat Lunak Pendekatan Praktis, Original
English By McGraw Hill, Indonesian Translation By Andi, Yogyakarta,
2005.
Ratschiller, Tobias, et. al., Web Application Development with PHP 4.0, NEW
RIDERS PUBLISHING, Indiana : 2000
Sommerville, Ian, Rekayasa Perangkat Lunak, edisi 6, jilid I, Erlangga, Jakarta,
2003.
Simarmata, Janner, Pengenalan Teknologi Komputer dan Informasi, ANDI,
Yogyakarta : 2006
Internet Online:
Hartini “Pengertian Kuisioner”, 2010-08-12, 21:10, pada
http://alfside.wordpress.com/2008/10/28/pengertian-kuisoner: 2008
Nielsen, Jakob “Studi Literatur”, 2010-08-21, 15:27, pada
http://blog.cybergl.co.id/2010/02/10/studi-literatur: 2010
Wikipedia “PHP”, 2010-08-17, 23:41 pada http://id.wikipedia.org/wiki/PHP:
2010
Sri “Data”, 2005-04-20, 15:50, pada http://www.total.or.id/info.php?kk=
data:2005
110
LAMPIRAN-LAMPIRAN
147
LAMPIRAN I
WAKTU PENELITIAN
No Nama Kegiatan Agustus 2010
2 3 5 6 7 10 11 12 13 17 25 26 27
1 Wawancara
2 Studi Pustaka
3 Penelitian Sistem yang sedang berjalan
4 Uji coba lapangan
148
LAMPIRAN II
WAWANCARA DAN KUISIONER
A. Wawancara
Pewawancara : Yadi Suryadi (YS)
Narasumber : Drs. H. Katijono (KT), Sebagai Kepala Sudin Dikmenti
Hari/Tanggal : Senin, 2 Agustus 2010
Tempat : Lantai 5, Ruang Sudin Dikmenti
Tema : Sistem yang berjalan pemetaan SMAN di Dikmenti Jakarta Selatan
YS
: Assalamu’alaikum.
Bapak, saya mohon bantuannya untuk penelitian skripsi saya.
KT : Wa’alaikum Salam.
Boleh, apa yang bisa dabantu? Memangnya judulnya apa?
YS
: Judulnya Pengembangan Sistem Informasi Pemetaan Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) Pada Dinas Pendidikan Jakarta Selatan dan Studi kasusnya di Dikmenti yang bapak pimpin.
KT : Kalau begitu bagus, dan semoga hasil yang kamu bikin bisa bermanfaat disini.
YS
: Iya pak, mudah-mudahan saja.
Begini pak, kalau untuk pendataan SMAN yang ada di Dikmenti Jakarta Selatan siapa yang bertanggung jawab?
KT : Jadi begini, kalau untuk SMAN ada 3 bagian yang bertanggung jawab dalam pendataan ini yaitu Seksi Pendidikan SMA, Seksi Tenaga Pendidkan dan Seksi Sarana dan Prasarana Pendidikan.
YS
: Biasanya bagaimana cara mereka mendatabasekan data-datanya Pak?
KT : Masih biasa, Dari Sekolah mengirimkan data-data tentang sekolah seperti profile sekolah, data guru, trus sarana pendidikan yang ada pada sekolah tersebut dalam bentuk kertas.
YS
: Yang bapak rasakan selama ini sudah cukup memuaskan belum bila misalnya
diminta laporan-laporan dari seksi yang bersangkutan?
KT : Belum, malah biasanya lama karena mencari-cari lagi karena datanya acak-acakan.
149
YS
: Jika saya menawarkan aplikasi untuk pemetaan SMAN bagaimana pak?
KT : Maksudnya gimana, dan manfaatnya apa saja?
YS
: Aplikasi yang berfungsi pemetaan SMAN yang ada di Jakarta Selatan yang bisa menampilkan lokasi, data guru, data siswa dan sarana yang ada di sekolah, Nanti hasilnya:
Pertama, untuk masalah pengarsipan bisa tertata dengan baik.
Kedua, penyusunan laporantahunan bisa lebih cepat.
Ketiga, untuk laporannya lebih keterbukaan.
KT : Bagus kalau begitu, silahkan kamu bikin yang kamu tawarkan dan tentunya yang sesuai dengan keadaan disini, agar nantinya bisa bermanfaat di Dikmenti.
YS
: Iya pak, terima kasih banyak atas bantuan dan waktunya.
Assalamu’alaikum.
KT : Iya, Wa’alaikum Salam.
B. Kuisioner
Kuesioner yang dibagikan adalah kuesioner yang bersifat tertutup dan
kuisioner tersebut bertujuan untuk mengetahui tingkat kesesuaian sistem informasi
pemetaan SMAN pada Kotamadya Jakarta Selatan . Target dari kuesioner tersebut
adalah karyawan yang berhubungan dengan sistem tersebut serta pimpinan, sehingga
responden yang didapat dengan jumlah yang kecil yaitu hanya 7 (tujuh) orang,
responden tersebut yaitu: 1 orang Sudin DIKMENTI, 1 orang TU, 1 orang Kepala
Seksi Sarana dan Prasarana Pendidikan, 3 orang Staf Sarana dan Prasarana
Pendidikan, dan 1 orang admin.
150
PENGAMATAN TERHADAP SISTEM INFORMASI PEMETAAN
YANG DITAWARKAN PADA DINAS PENDIDIKAN KOTAMADYA JAKARTA
SELATAN TAHUN 2010
No. Objek Observasi
Hasil Jawaban dari 7 Orang Responden
Sangat
Baik
Baik Cukup Kurang Kurag
Sekali
1. Bagaimana menurut anda tentang tampilan dari aplikasi sistem?
- 3 3 1 -
2. Bagaimana struktur menu navigasi dalam sistem?
- 6 1 - -
3. Sebagai aplikasi sistem yang baru, apakah fasilitas aplikasi sudah memadai?
- 3 4 - -
4. Untuk pengoperasian sistem ini apakah mudah dipahami?
- 3 4 - -
5. Bagaimana jika sistem ini diterapkan pada DIKMENTI?
- 5 2 - -
151
LAMPIRAN III
SOURCE CODE
Index.php
<?php
// panggil library
require_once "lib/var.lib.php";
$title = TITLE;
?>
<!DOCTYPE html PUBLIC "-//W3C//DTD XHTML 1.0 Frameset//EN" "http://www.w3.org/TR/xhtml1/DTD/xhtml1-
frameset.dtd">
<html xmlns="http://www.w3.org/1999/xhtml">
<head>
<meta http-equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8" />
<link href="asset/css/img/favicon.ico" rel="shortcut icon" type="image/x-icon" />
<title><?php echo $title; ?></title>
</head>
<frameset rows="120px,*,25px" frameborder="no" framespacing="0">
<frame src="header.php" id="headerframe" name="headerframe" scrolling="no" noresize="noresize"
/>
<frameset cols="210px,*" framespacing="0" frameborder="no" border="0">
<frame src="lefter.php" id="leftframe" name="leftframe" scrolling="no" noresize="noresize" />
<frame src="home.php" id="mainframe" name="mainframe" />
</frameset>
<frame src="footer.php" id="footerframe" name="footerframe" scrolling="no" noresize="noresize" />
</frameset>
<noframes><body></body></noframes>
</html>
Home.php
<?php // File : home.php session_start(); require_once "lib/koneksi.lib.php"; require_once "lib/var.lib.php"; // cek session if($_SESSION["MBRID"] AND $_SESSION["MBRPASS"]) { header("location: mod/minfo/"); exit(); } ?> <!DOCTYPE html PUBLIC "-//W3C//DTD XHTML 1.0 Transitional//EN" "http://www.w3.org/TR/xhtml1/DTD/xhtml1-transitional.dtd"> <html xmlns="http://www.w3.org/1999/xhtml"> <head> <meta http-equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8" />
152 <title>Untitled Document</title> <link rel="stylesheet" href="<?php echo URLHOST; ?>asset/css/stylep.css" type="text/css" media="screen" /> </head> <body> <div id="home"> <h1>Selamat Datang</h1> <p> <img src="data/kota/tutwuri.jpg" width="352" height="350" border="0" /> </p> </div> </body> </html>
Footer.php
<!DOCTYPE html PUBLIC "-//W3C//DTD XHTML 1.0 Transitional//EN" "http://www.w3.org/TR/xhtml1/DTD/xhtml1-transitional.dtd"> <html xmlns="http://www.w3.org/1999/xhtml"> <head> <meta http-equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8" /> <title>Untitled Document</title> <link rel="stylesheet" href="asset/css/style_footer.css" type="text/css" media="screen" /> </head> <body> <div id="footer"> </div> </body> </html>
Header.php
<!DOCTYPE html PUBLIC "-//W3C//DTD XHTML 1.0 Transitional//EN" "http://www.w3.org/TR/xhtml1/DTD/xhtml1-transitional.dtd"> <html xmlns="http://www.w3.org/1999/xhtml"> <head> <meta http-equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8" /> <title>Untitled Document</title> <link rel="stylesheet" href="asset/css/style_header.css" type="text/css" media="screen" /> </head> <body> <div id="header"> <h1>SISTEM INFORMASI PEMETAAN SMAN <br />DI JAKARTA SELATAN</h1> </div> </body> </html>
153
Kecamata.php
<?php // File : kecamatan.pjp // Table : camat session_start(); require_once "lib/var.lib.php"; require_once "lib/koneksi.lib.php"; require_once "lib/fungsi.lib.php"; require_once "lib/fungsidb.lib.php"; if(($_GET["id"] != NULL) OR ($_POST["id"] != NULL)){ if(! $_GET["id"]){ $id = trim($_POST["id"]); }else{ $id = trim($_GET["id"]); } $cekid = get_count_rows_status("camat", "kd_kec", $id); if($cekid == 0){ $msg = "Kecamatan tidak ditemukan."; set_pesan($msg); exit('<meta http-equiv="Refresh" content="1;url=index.php">'); } // ngambil gambar kecamtan dari $id $sqlc = "SELECT * FROM camat WHERE kd_kec='$id' LIMIT 1"; $psqlc = mysql_query($sqlc); while($rowc = mysql_fetch_array($psqlc)){ $kecamatan = $rowc["nm_kec"]; $cgambar = $rowc["gbr"]; $clebar = $rowc["lbr"]; $ctinggi = $rowc["tnggi"]; } // variable tambahan $skala = ""; if($_POST["pilih"] != NULL){ $pilih = $_POST["pilih"]; switch($pilih){ case 50 : $skala = 0.5; $centang50 = "selected"; break; case 75 : $skala = 0.75; $centang75 = "selected"; break; case 100 : $skala = 1; $centang100 = "selected";
154 break; case 150 : $skala = 1.5; $centang150 = "selected"; break; case 200 : $skala = 2; $centang200 = "selected"; break; } }else{ $skala = 1; } $lebar = $clebar * $skala; $tinggi = $ctinggi * $skala; $var_pol_x = 0; $var_pol_y = 0; $icsize = 16 * $skala; ?> <!DOCTYPE HTML PUBLIC "-//W3C//DTD HTML 4.01 Transitional//EN"> <html xmlns="http://www.w3.org/1999/xhtml"> <head> <meta http-equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8" /> <title>Untitled Document</title> <link rel="stylesheet" href="<?php echo URLHOST; ?>asset/css/stylep.css" type="text/css" media="screen" /> <script language="javascript" type="text/javascript" src="<?php echo URLHOST; ?>asset/js/wz_jsgraphics.js"></script> <script language="javascript" type="text/javascript"> function kirim(){ document.form.submit(); return true; } </script> </head> <body> <div id="wrapper"> <div id="menu"> <p> <span>Pilih Zoom</span> <form id="form" name="form" action="<?php echo $_SERVER["PHP_SELF"]; ?>" method="post"> <input type="hidden" name="id" value="<?php echo $id ?>" /> <select name="pilih" onChange="kirim(); "> <option value="">-- Pilih --</option> <option value="50" <?php echo $centang50; ?>>50 %</option> <option value="75" <?php echo $centang75; ?>>75 %</option> <option value="100" <?php echo $centang100; ?>>100 %</option> <option value="150" <?php echo $centang150; ?>>150 %</option> <option value="200" <?php echo $centang200; ?>>200 %</option> </select>
155 </form> </p> </div> <div id="isi"> <h1>PETA KECAMATAN <?php echo $kecamatan; ?></h1> </div> <div id="peta"> <img id="map" src="<?php echo URLHOST; ?>data/kecamatan/<?php echo $cgambar; ?>" border="0" width="<?php echo $lebar; ?>" height="<?php echo $tinggi; ?>" usemap="#<?php echo $id; ?>" /> <map name="<?php echo $id; ?>"> <?php $sql = "SELECT nss, nm_sklh, kord_x, kord_y FROM sman WHERE kd_kec='$id' "; $psql = mysql_query($sql); while($row=mysql_fetch_array($psql)){ $kord_x = $row["kord_x"] * $skala; $kord_y = $row["kord_y"] * $skala; $sman = $row["nss"]; echo "<div id=\"layer\" style=\"position: absolute; width: $icsize; height: $icsize; z-index: 1000; left: $kord_x px; top: $kord_y px\">"; echo "<a href=\"" . URLHOST . "sman.php?id=$sman&cid=$id\">"; echo "<img src=\"" . URLHOST . "data/kecamatan/tanda.png\" width=\"$icsize\" height=\"$icsize\" alt=\"Klik untuk melihat data " . $row["nm_sklh"] . "\" />"; echo "</a>"; echo "</div>"; } ?> </map> </div> </div> </body> </html> <?php }else{ $msg = "Anda Hendak Kemanah."; set_pesan($msg); exit('<meta http-equiv="Refresh" content="1;url=index.php">'); } ?>
Kota.php
<?php // File : kota.pjp // Table : camat
156 session_start(); require_once "lib/var.lib.php"; require_once "lib/koneksi.lib.php"; // variable tambahan $skala = ""; if($_POST["pilih"] != NULL){ $pilih = $_POST["pilih"]; switch($pilih){ case 50 : $skala = 0.5; $centang50 = "selected"; break; case 75 : $skala = 0.75; $centang75 = "selected"; break; case 100 : $skala = 1; $centang100 = "selected"; break; case 150 : $skala = 1.5; $centang150 = "selected"; break; case 200 : $skala = 2; $centang200 = "selected"; break; } }else{ $skala = 1; } $lebar = 447 * $skala; $tinggi = 450 * $skala; $var_pol_x = 0; $var_pol_y = 0; $x=0; ?> <!DOCTYPE HTML PUBLIC "-//W3C//DTD HTML 4.01 Transitional//EN"> <html xmlns="http://www.w3.org/1999/xhtml"> <head> <meta http-equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8" /> <title>Untitled Document</title> <link rel="stylesheet" href="<?php echo URLHOST; ?>asset/css/stylep.css" type="text/css" media="screen" /> <script language="javascript" type="text/javascript" src="<?php echo URLHOST; ?>asset/js/wz_jsgraphics.js"></script> <script language="javascript" type="text/javascript">
157 function kirim(){ document.form.submit(); return true; } </script> </head> <body> <div id="wrapper"> <div id="menu"> <p> <span>Pilih Zoom</span> <form id="form" name="form" action="<?php echo $_SERVER["PHP_SELF"]; ?>" method="post"> <select name="pilih" onchange="kirim(); "> <option value="">-- Pilih --</option> <option value="50" <?php echo $centang50; ?>>50 %</option> <option value="75" <?php echo $centang75; ?>>75 %</option> <option value="100" <?php echo $centang100; ?>>100 %</option> <option value="150" <?php echo $centang150; ?>>150 %</option> <option value="200" <?php echo $centang200; ?>>200 %</option> </select> </form> </p> </div> <div id="isi"> <h1>PETA JAKARTA SELATAN</h1> </div> <div id="peta"> <img id="map" src="data/kota/jaksel.jpg" border="0" width="<?php echo $lebar; ?>" height="<?php echo $tinggi; ?>" usemap="#jaksel" /> <map name="jaksel"> <?php $sql = "SELECT kd_kec, nm_kec, area FROM camat"; $psql = mysql_query($sql); while($row=mysql_fetch_array($psql)){ $area = $row["area"]; $area = explode(",", $area); $z = count($area); $i = 0; $polig_x = ""; $polig_y = ""; $pol = ""; $koord = ""; while($i < $z){ if($i == 0){ $koord = $area[$i] * $skala; }else{ $koord = "," . $area[$i] * $skala; }
158 $pol = $pol . $koord; if(($i%2) == 0){ $w[$a] = $area[$i]; if($w[$a] < $min_x){ $min_x = $w[$a]; $index_minx = $a; } if($w[$a] > $max_x){ $max_x = $w[$a]; $index_maxx = $a; } $polig_x = $polig_x . (($area[$i] * $skala) + $var_pol_x) . ","; }else{ $y[$a] = $area[$i]; if($y[$a] < $min_y){ $min_y = $y[$a]; $index_miny = $a; } if($y[$a] > $max_y){ $max_y = $y[$a]; $index_maxy = $a; } $polig_y = $polig_y . (($area[$i] * $skala) + $var_pol_y) . ","; } $i = $i + 1; } echo "<area shape=\"poly\" coords=\"$pol\" href=\"kecamatan.php?id=" . $row["kd_kec"] . "\" title=\"" . $row["nm_kec"] . "\" alt=\"Klik untuk menuju kecamatan " . $row["nm_kec"]. " \">"; // pake js dari wz_ $pos_x = ($w[$index_maxx] * $skala) + $var_pol_x; $pos_y = (($y[$index_maxy] + $y[$index_miny]) / 2) * $skala + $var_pol_y;
159 // scripnya $polig_x = substr($polig_x, 0, -1); $polig_y = substr($polig_y, 0, -1); echo " \n <script language=\"javascript\" type=\"text/javascript\"> <!-- var wz = new jsGraphics(); { var x_point = new Array($polig_x); var y_point = new Array($polig_y); // array(y1, y2, ... yn) wz.setColor(\"red\"); wz.fillPolygon($polig_x, $polig_y); wz.setColor(\"blue\"); wz.setStroke(2); wz.drawPolygon(x_point, y_point); } wz.paint(); //--> </script> "; // pake js $x = $x + 1; } ?> </map> </div> </div> </body> </html>
Login.php
<?php // panggil fungsi koneksi require_once "lib/koneksi.lib.php"; require_once "lib/var.lib.php"; // aktifkan session session_start(); $msg = "";
160 if(strlen(trim($_SESSION["MBRID"])) > 0){ //Jika Sesssion ada value nya header("Location: mod/minfo") or die("Can not go to location"); }else{ if(isset($_POST["username"]) > 0){ $uname = trim($_POST["username"]); $upass = md5($_POST["password"]); // echo $uname . $upass; $sql = "SELECT count(mbr_id) as tot_rec FROM member WHERE mbr_id='$uname' AND mbr_pass='$upass'"; $psql = mysql_query($sql); $rsql = mysql_fetch_array($psql); // echo $sql; if($rsql["tot_rec"] > 0){ //Check Apakah User Sudah Ada $sqluser = "SELECT * FROM member WHERE mbr_id='$uname'"; $psqluser = mysql_query($sqluser); $rsqluser = mysql_fetch_array($psqluser); $_SESSION["MBRID"] = $rsqluser["mbr_id"]; $_SESSION["MBRPASS"] = $rsqluser["mbr_pass"]; $_SESSION["MBRROLE"] = $rsqluser["mbr_role"]; $_SESSION["MBRLOGIN"] = $rsqluser["mbr_last_login"]; ///-> Update last login $mbr_last_login = date('Y-m-d H:i:s'); $sqlu = "UPDATE member SET mbr_last_login='$mbr_last_login' WHERE mbr_id='" . $_SESSION["MBRID"] . "'"; $psqlu = mysql_query($sqlu); ///<- header("Location: mod/minfo") or die("Can not go to location"); }else{ $msg = "User tidak ditemukan, silahkan ulangi lagi."; } } ?> <!DOCTYPE html PUBLIC "-//W3C//DTD XHTML 1.0 Transitional//EN" "http://www.w3.org/TR/xhtml1/DTD/xhtml1-transitional.dtd"> <html xmlns="http://www.w3.org/1999/xhtml"> <head> <meta http-equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8" /> <title>Untitled Document</title> <style type="text/css"> body{ font-family:"Lucida Sans Unicode", "Lucida Grande", Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size:12px; color:#000000; }
161 h1, form{ border:0px; margin:0px; padding:0px; } div.box{ margin:30px auto; width:300px; border:solid 1px #c6cfe1; background:#dfe4ee; padding:10px; color:#333333; /* outline radius for mozilla/firefox only */ -moz-box-shadow:0 0 10px #000; -webkit-box-shadow:0 0 10px #000; } div.box h1 { font-size:14px; color:#1e5a9f; padding: 5px 0 0 10px; } div.box .input-text{ border:1px solid #3b6e22; color:#666666; width:160px; } div.box label{ display:block; margin-bottom:10px; color:#555555; } div.box label span{ display:block; float:left; padding-left:10px; padding-right:20px; width:70px; text-align:left; font-weight:bold; } .spacer{margin-left:80px; margin-bottom:10px; font-size:11px; color:#555555; } .green{ background:url(asset/css/img/green.gif); padding:0px 6px; margin-left: 20px; border:1px solid #3b6e22; height:24px;
162 line-height:24px; color:#FFFFFF; font-size:12px; display:inline-block; text-decoration:none; } .err{ color: #FF0000; text-align: center; } </style> <script language="javascript" type="text/javascript"> function isEmpty(str) { if (str==null || str=="") return true; return false; } function cek_login(nama, kunci) { if (isEmpty(nama)) { alert('Username harus di isi.'); return false; } if (isEmpty(kunci)) { alert('Password harus di isi.'); return false; } return true; } </script> </head> <body> <div class="box"> <h1>Login Administrator</h1> <form id="frmlogin" name="frmlogin" method="post" action="<?php echo $_SERVER['PHP_SELF']; ?>" target="mainframe" onSubmit="return cek_login(this.username.value, this.password.value);" > <label></label> <label> <span>Username</span> <input type="text" id="username" name="username" maxlength="20" class="input-text" /> </label> <label> <span>Password </span> <input type="password" id="password" name="password" maxlength="30" class="input-text" /> </label> <label class="spacer"><input type="submit" name="Submit" value="L O G I N" class="green" /></label>
163 <label><p class="err"><?php echo $msg; ?></p></label> </form> </div> </body> </html> <?php } ?>
Logout.php
<?php session_start(); foreach($_SESSION as $x=>$y){ unset($_SESSION[$x]); } session_destroy(); header("Location: home.php") or die("Can not go to location"); ?>
Sman.php
<?php // File : sman.php // Table : sman session_start(); require_once "lib/var.lib.php"; require_once "lib/koneksi.lib.php"; require_once "lib/fungsi.lib.php"; require_once "lib/fungsidb.lib.php"; if($_GET["id"] != NULL){ $id = trim($_GET["id"]); // cek smu, ada kagak $cekid = get_count_rows_status("sman", "nss", $id); if($cekid == 0){ $msg = "SMAN tidak ditemukan."; set_pesan($msg); exit('<meta http-equiv="Refresh" content="1;url=index.php">'); } ?> <!DOCTYPE html PUBLIC "-//W3C//DTD XHTML 1.0 Transitional//EN" "http://www.w3.org/TR/xhtml1/DTD/xhtml1-transitional.dtd"> <html xmlns="http://www.w3.org/1999/xhtml"> <head> <meta http-equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8" /> <title>Untitled Document</title>
164 <link rel="stylesheet" href="<?php echo URLHOST; ?>asset/css/stylep.css" type="text/css" media="screen" /> </head> <body> <div id="wrapper"> <div id="sman"> <?php $sql = "SELECT * FROM sman a, camat b WHERE a.kd_kec=b.kd_kec AND a.nss='$id'"; $psql = mysql_query($sql); $proses = mysql_query($sql); $data = mysql_fetch_array($proses); ?> <h2 class="c">INFORMASI SARANA PENDIDIKAN <?php echo $data["nm_sklh"]; ?></h2> <div class="info"> <?php while($row = mysql_fetch_array($psql)){ ?> <table cellpadding="0" cellspacing="0" align="center"> <tr> <td colspan="2" align="center"><img src="<?php echo URLHOST; ?>data/sman/<?php echo $data["gambar"]; ?>" width="150" height="120" /></td> </tr> <tr> <td>Nomor Statistik Sekolah</td> <td class="b"><?php echo $row["nss"]; ?></td> </tr> <tr> <td>Nama Sekolah</td> <td class="b"><?php echo $row["nm_sklh"]; ?></td> </tr> <tr> <td>Kecamatan</td> <td class="b"><?php echo $row["nm_kec"]; ?></td> </tr> <tr> <td>Alamat</td> <td class="b"><?php echo $row["almt"]; ?></td> </tr> <tr> <td>No. Telepon</td> <td class="b"><?php echo $row["no_telp"]; ?></td> </tr> <tr> <td>Kode Pos</td> <td class="b"><?php echo $row["kd_pos"]; ?></td> </tr> <tr> <td>Tahun Buka</td> <td class="b"><?php echo $row["sklh_dibuka_thn"]; ?></td> </tr>
165 <tr> <td>Status</td> <td class="b"><?php echo $row["stat_sklh"]; ?></td> </tr> <tr> <td>Bentuk</td> <td class="b"><?php echo $row["btk_sklh"]; ?></td> </tr> <tr> <td>Waktu Penyelenggaraan</td> <td><?php echo $row["wkt_pnylggrn"]; ?></td> </tr> <tr> <td>Sarana</td> <td class="b"><a href="<?php echo URLHOST; ?>data/sarana/<?php echo $row["sarana"]; ?>" target="_blank"><?php echo $row["sarana"]; ?></a></td> </tr> </table> <?php } ?> </div> <br /> <h2>Tahun Ajaran</h2> <div class="list"> <table width="100%" cellpadding="0" cellspacing="0"> <tr> <th>Tahun Ajaran</th> <th>Program</th> <th>Jumlah Siswa</th> <th>Jumlah Siswa Lulus</th> <th>Jumlah Siswa Mengulang</th> <th>Nilai Minimum</th> <th>Nilai Maximun</th> <th>Nilai Rata2</th> </tr> <?php $sqlt = " SELECT * FROM thn_ajrn WHERE nss='$id' ORDER BY thn_ajrn"; $psqlt = mysql_query($sqlt); $i = 0; while($rowt = mysql_fetch_array($psqlt)){ $i++; if($i%2==0){ $myClass = "kos"; }else{ $myClass = "odd"; } ?> <tr class=<?php echo $myClass; ?>>
166 <td class="c"><?php echo $rowt["thn_ajrn"]; ?></td> <td class="c"><?php echo $rowt["prog_std"]; ?></td> <td class="c"><?php echo $rowt["jml_sis"]; ?></td> <td class="c"><?php echo $rowt["jml_lls"]; ?></td> <td class="c"><?php echo $rowt["jum_sis_lang"]; ?></td> <td class="c"><?php echo $rowt["nil_min"]; ?></td> <td class="c"><?php echo $rowt["nil_max"]; ?></td> <td class="c"><?php echo $rowt["rata2"]; ?></td> </tr> <?php } ?> </table> </div> <br /> <h2>Pegawai</h2> <div class="list"> <table width="100%" cellpadding="0" cellspacing="0"> <tr> <th>No</th> <th>NIP</th> <th>Nama</th> <th>Jenis Kelamin</th> <th>TTL</th> <th>Status Pegawai</th> <th>Golongan</th> <th>Ijazah Tertinggi</th> <th>Jurusan</th> <th>Tahun</th> <th>Mata Pelajaran</th> </tr> <?php $sqln = " SELECT * FROM ten_ker WHERE nss='$id' ORDER BY nip"; $psqln = mysql_query($sqln); $i = 0; while($rown = mysql_fetch_array($psqln)){ $i++; if($i%2==0){ $myClass = "kos"; }else{ $myClass = "odd"; } ?> <tr class=<?php echo $myClass; ?>> <td class="c"><?php echo $i; ?></td> <td class="c"><?php echo $rown["nip"]; ?></td> <td class="c"><?php echo $rown["nm_peg"]; ?></td> <td class="c"><?php echo $rown["jns_klmn"]; ?></td> <td class="c"><?php echo $rown["ttl"]; ?></td>
167 <td class="c"><?php echo $rown["sts_peg"]; ?></td> <td class="c"><?php echo $rown["gol"]; ?></td> <td class="c"><?php echo $rown["ijh_tertinggi"]; ?></td> <td class="c"><?php echo $rown["jur"]; ?></td> <td class="c"><?php echo $rown["th_lulus"]; ?></td> <td class="c"><?php echo $rown["nm_mp"]; ?></td> </tr> <?php } ?> </table> <p> </p> <b>KETERANGAN</b><p> <b><u>Jenis Kelamin :</u></b> L=laki-laki, P=Perempuan<p> <b><u>Status Pegawai :</u></b><br/> 01 = PNS (Guru / Pegawai Negeri)<br/> 02 = GPNS Depag (Guru Agama diangkat oleh Depag, termasuk GPNS di luar Depdiknas dan ditempatkan di Sekolah Negeri)<br/> 03 = GTY (Guru tetap yang diangkat oleh Yayasan di Sekolah/Madrasah Swasta)<br/> 04 = GTY Bantu Pusat (Guru tidak tetap yang diangkat oleh Pemerintah Pusat secara kontrak<br/> 05 = GTT Bantu Daerah (Guru tidak tetap yang diangkat oleh Pemerintah Daerah secara kontrak<br/> 06 = GTT (Guru tidak tetap diangkat oleh Sekolah)<br/> 07 = PTY (Tenaga administrasi tidak tetap yang diangkat Yayasan di Sekolah/Madrasah Swasta)<br/> 08 = PTT (Tenaga administrasi tidak tetap di Sekolah Negeri dan Swasta)<br/> 09 = PTT PNS (Tenaga Administrasi tidak tetap di Sekolah Swasta berstatus PNS)<br/> 10 = PNS Depag (Guru/Pegawai diangkat Depag, ditempatkan di Madrasah Negeri)<br/> 11 = PNS DPK Depag (Guru diangkat Depag, ditempatkan di Madrasah Negeri)<br/> <b><u>Golongan :</u></b><br/> <table width="70%"> <tr><td>01 = I/A</td><td>07 = II/C</td><td>13 = IV/A</td></tr> <tr><td>02 = I/B</td><td>08 = II/D</td><td>14 = IV/B</td></tr> <tr><td>03 = I/C</td><td>09 = III/A</td><td>15 = IV/C</td></tr> <tr><td>04 = I/D</td><td>10 = III/B</td><td>16 = IV/D</td></tr> <tr><td>05 = II/A</td><td>11 = III/C</td><td>17 = IV/E</td></tr> <tr><td>06 = II/B</td><td>12 = III/D</td><td>18 = Bukan PNS</td></tr> </table> <b><u>Tingkat Ijazah :</u></b><br/> <table width="70%"> <tr><td>01 = SD/Kurang</td><td>07 = PGSLTA/A1</td><td>13 = Sarmud Keguruan</td></tr> <tr><td>02 = SMP/SLTP</td><td>08 = D1</td><td>14 = Sarmud Nonkeguruan</td></tr> <tr><td>03 = SLKT</td><td>09 = PDSLTA/A2</td><td>15 = Sarjana Keguruan/A4</td></tr>
168 <tr><td>04 = SMA/SLTA</td><td>10 = D2</td><td>16 = Sarjana Nonkeguruan</td></tr> <tr><td>05 = SLKTA/SMK</td><td>11 = D3 Keguruan/A3</td><td>17 = Magister (S2)</td></tr> <tr><td>06 = SPG/SGO</td><td>12 = D3 Nonkegurruan</td><td>18 = Doktor (S3)</td></tr> </table> </div> </div> </div> </body> </html> <?php }else{ $msg = "Anda Hendak Kemanah."; set_pesan($msg); exit('<meta http-equiv="Refresh" content="1;url=index.php">'); } ?>
169
LAMPIRAN IV
TAMPILAN APLIKASI
1. Layar Utama/Home
2. Layar GIS
Layar Utama GIS
170
Layar Peta Kecamatan
Layar Informasi SMAN
3. Halaman Administrator
171
Layar Login (Administrator dan Member)
Layar Utama Administrator
172
Layar Utama Member
173
LAMPIRAN V
DOKUMEN PENDUKUNG LAINNYA