bab ii tinjauan pustaka dan landasan teori 2.1 tinjauan ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/1543/2/bab...

16
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Penelitian dengan judul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERSEDIAAN BARANG ELECTROLUX AUTHORIZED SERVICE CV. MOMENTUM TEKNIK”. Penelitian ini membahas tentang permasalahan sistem inventory yang dimiliki “Electrolux Authorized Service CV. Momentum Teknik” yang menggunakan pendokumentasian data barang masuk dan barang keluar secara manual sehingga membuat lambatnya kinerja perusahaan. Data- data tersebut tidak terintegrasi dan tidak terkonsolidasi. Karena itu dibuat perancangan sistem informasi manajemen persediaan barang secara komputerisasi dan terintegrasi agar mempercepat kinerja perusahaan. Guna menerapkan perancangan tersebut, maka digunakan metode System Development Life Cycle (SDLC) mulai dari perencanaan sistem hingga tahap perancangan sistem yang rinci, mencakup perancangan database, perancangan kontrol, perancangan input output, hingga teknologinya (Sawitri, 2013) Penelitian dengan judul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI UNTUK PENGENDALIAN STOK SECARA SIMULTAN DAN REAL TIME BERBASIS MOBILE AGENT PADA SUPPLY CHAIN”. Persaingan global yang semakin kompetitif menyebabkan siklus hidup produk menjadi lebih pendek dan kecenderungan penurunan harga dalam waktu yang relatif singkat. Perusahaan manufaktur sebagai produsen harus melakukan pengendalian produksi sesuai dengan permintaan kustomer di masing-masing distributor. Penjualan di tiap distributor mengalami perubahan setiap saat sehingga diperlukan monitoring perubahan stok dan penjualan secara simultan dan real time. Untuk menjawab permasalahan di atas diperlukan perancangan sistem informasi berbasis objek untuk pengendalian stok dan penjualan yang meliputi monitoring, updating dan prediksi. Proses monitoring dan updating stok dan penjualan dilakukan oleh mobile agent yang dapat berpindah dalam jaringan web, sedangkan

Upload: others

Post on 21-Oct-2020

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 4

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

    2.1 Tinjauan Pustaka

    Penelitian dengan judul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

    MANAJEMEN PERSEDIAAN BARANG ELECTROLUX AUTHORIZED

    SERVICE CV. MOMENTUM TEKNIK”. Penelitian ini membahas tentang

    permasalahan sistem inventory yang dimiliki “Electrolux Authorized Service CV.

    Momentum Teknik” yang menggunakan pendokumentasian data barang masuk dan

    barang keluar secara manual sehingga membuat lambatnya kinerja perusahaan. Data-

    data tersebut tidak terintegrasi dan tidak terkonsolidasi. Karena itu dibuat perancangan

    sistem informasi manajemen persediaan barang secara komputerisasi dan terintegrasi

    agar mempercepat kinerja perusahaan. Guna menerapkan perancangan tersebut,

    maka digunakan metode System Development Life Cycle (SDLC) mulai dari

    perencanaan sistem hingga tahap perancangan sistem yang rinci, mencakup

    perancangan database, perancangan kontrol, perancangan input output, hingga

    teknologinya (Sawitri, 2013)

    Penelitian dengan judul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI UNTUK

    PENGENDALIAN STOK SECARA SIMULTAN DAN REAL TIME BERBASIS

    MOBILE AGENT PADA SUPPLY CHAIN”. Persaingan global yang semakin

    kompetitif menyebabkan siklus hidup produk menjadi lebih pendek dan kecenderungan

    penurunan harga dalam waktu yang relatif singkat. Perusahaan manufaktur sebagai

    produsen harus melakukan pengendalian produksi sesuai dengan permintaan kustomer

    di masing-masing distributor. Penjualan di tiap distributor mengalami perubahan setiap

    saat sehingga diperlukan monitoring perubahan stok dan penjualan secara simultan dan

    real time. Untuk menjawab permasalahan di atas diperlukan perancangan sistem

    informasi berbasis objek untuk pengendalian stok dan penjualan yang meliputi

    monitoring, updating dan prediksi. Proses monitoring dan updating stok dan penjualan

    dilakukan oleh mobile agent yang dapat berpindah dalam jaringan web, sedangkan

  • 5

    prediksi posisi stok dan laju penjualan digunakan untuk membantu manajemen dalam

    menentukan produksi. Penelitian ini mencoba untuk mengembangkan sistem informasi

    untuk pengendalian stok dan penjualan dan pembangunan prototipe sistem yang akan

    diimplementasikan dengan Java dan Aglets sebagai agent server, sedangkan transaksi

    yang terjadi di masing-masing distributor diimplementasikan dengan script PHP yang

    berjalan pada server Apache dengan basis data MySQL. Verifikasi model dilakukan

    dengan pengujian prototipe untuk mensimulasikan kondisi yang terjadi dalam sistem

    sesungguhnya. Dari hasil simulasi, sistem yang dikembangkan mampu menjalankan

    fungsi pengendalian yang meliputi monitoring, updating dan prediksi stok dan

    penjualan di masing-masing distributor secara simultan dan real time (Ali, 2004).

    Penelitian dengan judul “SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

    PENENTUAN JUMLAH PENGADAAN BARANG PADA CV. RODA BAJA

    MANDIRI SEMARANG DENGAN METODE MAMDANI”. Kebutuhan akan

    informasi yang cepat, tepat dan akurat merupakan suatu hal yang mutlak pada

    era yang serba cepat seperti ini. Suatu sistem yang baik harus mampu memberikan

    informasi pada waktunya, dengan data-data yang akurat dan tepat dalam proses

    pengolahannya. Salah satu faktor yang terjadi pada CV. Roda Baja Mandiri adalah

    Kelebihan stok besi digudang bisa mengakibatkan besi berkarat, sehingga secara

    kualitas sudah mengalami penyusutan. Jika konsumen mengetahui hal ini maka ketika

    menyerahkan suatu pesanan kontruksi akan meminta besi dengan kualitas terbaru.

    Sehingga besi yang mengalami penumpukan di gudang tidak akan dipakai. Sisa

    besi yang tertumpuk di gudang tidak bisa dikembalikan ke suplier karena dari awal

    transaksi suplai besi ke gudang dengan melakukan pembayaran cash. Pada intinya

    faktor utama yang harus diperhatikan adalah mengenai pengadaan stok barang.

    Distributor atau pedagang harus mampu menyesuaikan antara permintaan konsumen

    dengan stok barang yang harus tersedia di gudang. Diperlukan sebuah sistem

    pendukung keputusan yang mampu memberikan bantuan dalam menentukan secara

    otomatis jumlah pengadaan barang berdasarkan analisa data pada kurun waktu

    tertentu. Pembuatan laporan análisis pembelian barang masih disusun secara

  • 6

    manual, dengan mengumpulkan data-data transaksi yang terjadi pada periode

    tertentu, sehingga banyak kesalahan data pada laporan yang dihasilkan, selainitu

    memerlukan waktu yang cukup lama. Metode yang digunakan adalah metode

    mamdani, metodeini berguna menentukan pengadaan yang sesuai untuk setiap

    barangnya. Hasil dari pemakaian metode mamdani adalah pengadaan yang

    dilakukan sesuai dengan realita barang yang laku untuk periode tertentu (Saputro,

    2010).

    Penelitian dengan judul “SISTEM PERSEDIAAN KAYU JATI DENGAN

    FUZZY TSUKAMOTO”. Indonesia merupakan negara agraris dengan hutan sebagai

    mata pencaharian sebagian warga, baik untuk digunakan sebagai komoditas dalam

    negeri maupun komoditas ekspor. Salah satu komoditas yang dilakukan beberapa

    masyarakat Indonesia adalah pembuatan kerajinan rumah tangga dengan

    menggunakan kayu jati. Penggunaan kayu jati sudah dikenal sejak zaman dahulu,

    karena kayu jati mempunyai tekstur yang kuat sehingga dapat bertahan lama.Namun

    dengan penggunaan stok persediaan kayu yang baik, dapat berdampak pada efisiensi

    kerja dan beban biaya pengusaha. Dalam penelitian ini akan diteliti pembelian dan

    penjualan terhadap stok persediaan dengan menggunakan metode fuzzy Tsukamoto.

    Dengan diketahui stok yang ada, maka akan didapatkan jawaban apakah stok

    kurang atau sebaliknya. Sehingga pengusaha akan dapat melakukan kebijakan

    terhadap persediaan yang ada (Hayadi, 2015).

    Penelitian dengan judul “RANCANG BANGUN APLIKASI SISTEM

    INFORMASI PENJUALAN DAN STOK BARANG DI TOKO WIDARI GARUT’

    Sistem adalah Suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling

    berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk

    menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu. Informasi merupakan data yang telah

    diolah menjadi suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang

    menerimanya. sistem Informasi merupakan Suatu sistem didalam suatu organisasi

    yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi,

    bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan

  • 7

    pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. Toko Widari Garut

    merupakan salah satu toko pakaian bordir yang berada di kabupaten Garut yang

    bergerak pada bidang penjualan baju muslim penjualan yang dilakukan secara

    tunai. Kegiatan pengolahan pencatatan barang masuk, barang keluar dan penjualan

    menjadi sesuatu yang sangat penting untuk kemajuan toko tersebut. Hampir di setiap

    harinya, kegiatan pencatatan barang masuk, barang keluar dan penjualan ini

    dilakukan. namun dalam kegiatan pemrosesan masih ditemukan banyak permasalahan

    yang timbul. pekerjaan yang dilakukan selama ini hanya menggunakan manual yang

    dimana penjualan, pencatatan barang masuk, barang keluar masih menggunakan

    pencatatan dalam sebuah buku, sehingga penumpukan berkas/catatan menjadi hal yang

    sangat tidak efisien. Dalam mendukung kegiatan sistem penjualan, barang masuk dan

    barang keluar , dibutuhkan suatu sistem yang lebih terkomputerisasi agar dapat

    memperlancar serta mempermudah proses penjualan, pencatatan barang masuk dan

    barang keluar. Metode perancangan sistem yang digunakan dalam Laporan Tugas

    Akhir ini adalah menggunakan metodologi sekuensial linier pendekatan waterfall,

    Model ini mengusulkan sebuah pendekatan kepada perkembangan software.

    Dimodelkan setelah siklus rekayasa konvensional, model sekuensial linier

    melingkupi aktivitas-aktivitas. Berdasarkan hasil penelitian Tugas Akhir ini,

    diharapkan dengan adanya Sistem Informasi penjualan, pencatatan barang masuk

    dan barang ini dapat membantu Toko Widari Garut dalam melakukantransaksi

    penjualan, pencatatan barang masuk dan barang keluar yang lebih

    terkomputerisasi, efisien dan akurat (Maulana, 2015)

    Penelitian dengan judul “SISTEM INFORMASI PENGHITUNGAN STOK

    BARANG PADA TOKO SEPATU MEDLEY MENGGUNAKAN METODE

    ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ)” Sistem stok barang merupakan kegiatan

    dalam proses mengelola data transaksi dan persediaan dalam gudang, sistem stok

    barang biasanya terdiri dari sistem penerimaan barang, sistem pembelian barang dan

    sistem gudang. Sistem pendataan stok barang di Toko Sepatu Medley Palembang

    masih dilakukan dengan bantuan aplikasi perkantoran yaitu belum terkomputerisasi,

  • 8

    dengan aplikasi ini pendataan dilakukan secara berulang-ulang, sering kali terjadi

    duplikasi data dan hasil pengetikan disimpan dalam map-map berupa arsip kertas.

    Solusi dari permasalahan diatas, dengan memanfaatkan suatu teknologi informasi

    untuk mengetahui stok barang dalam mencari data dan pembuatan laporan untuk

    pimpinan (Tanjung, 2015)

    Penelitian ini fokus untuk menentukan informasi stok barang dengan

    mengunakan fuzzy tsukamoto dengan mengunakan beberapa variabel persedian dan

    permintaan. Sistem ini ditunjukan untuk membantu menentukan informasi stok barang.

    Optimasi jumlah pengadaan barang dilakukan dengan menggunakan dua variabel,

    yaitu persediaan dan permintaan. Variabel persediaan terdiri dari dua himpunan fuzzy,

    yaitu : turun dan naik, variabel permintaan terdiri dari dua himpunan fuzzy, yaitu :

    sedikit dan banyak. Dengan mengkombinasikan semua himpunan fuzzy tersebut,

    diperoleh empat aturan fuzzy, yang selanjutnya digunakan dalam setiap inferensi.

    Analisa dengan menggunakan metode Tsukamoto ini memperlihatkan kondisi rill

    yang harus dijalankan pihak penjual barang di Toko Ud Rezeki Barokah dalam

    melakukan proses pengadaan barang supaya lebih tepat sasaran.

    2.2 Landasan Teori

    2.2.1 Stok Barang

    Stok Barang persediaan dapat diartikan sebagai barang-barang yang

    disimpan untuk digunakan atau dijual pada masa atau periode yang akan datang.

    Persediaan terdiri dari persediaan bahan baku, persediaan bahan setengah jadi dan

    persediaan barang jadi. Persediaan bahan baku dan bahan setengah jadi disimpan

    sebelum digunakan atau dimasukkan ke dalam proses produksi, sedangkan

    persediaan barang jadi atau barang dagangan disimpan sebelum dijual atau

    dipasarkan. Dengan demikian setiap toko yang melakukan kegiatan usaha

    umumnya memiliki persediaan. Persediaan merupakan suatu model yang umum

    digunakan untuk menyelesaikan masalah yang terkait dengan usaha pengendalian

    bahan baku maupun barang jadi dalam suatu aktifitas toko. Maka dapat diambil

    kesimpulan bahwa pengertian pengendalian persediaan merupakan suatu usaha

  • 9

    memonitor dan menentukan tingkat komposisi bahan yang optimal dalam

    menunjang kelancaran dan efektifitas serta efisiensi dalam kegiatan toko (Jheon,

    2017)

    2.2.2 Definisi Stok Barang

    Stok barang ialah sebagai suatu aktivitas lancar yang meliputi barang-

    barang yang merupakan milik perusahaan dengan sebuah maksud supaya dijual

    dalam suatu periode usaha normal ataupun persediaan barang-barang yang masih

    dalam pekerjaan sebuah proses produksi maupun persediaan bahan baku yang juga

    menunggu penggunaannya di dalam suatu proses produksi (Assauri, 2016).

    2.2.3 Sistem Pendukung Keputusan

    Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System) adalah sebuah

    sistem yang mampu memberikan kemampuan pemecahan masalah maupun

    kemampuan pengkomunikasian untuk masalah dengan kondisi semi terstruktur

    dan tak terstruktur. Sistem ini digunakan untuk membantu pengambilan keputusan

    dalam situasi semi terstruktur dan situasi yang tidak terstruktur, dimana tak

    seorangpun tahu secara pasti bagaimana keputusan seharusnya dibuat (Riadi,

    2013)

    Sistem Pendukung Keputusan beserta komponen, manfaat dan tujuannya

    lengkap sistem pendukung keputusan merupakan bagian dari sistem informasi

    berbasis komputer (termasuk sistem berbasis pengetahuan (knowledge

    management) yang digunakan untuk mendukung pengambilan keputusan dalam

    suatu organisasi atau perusahaan.

    Hal ini juga dapat dianggap sebagai sistem komputer yang mengolah data

    menjadi informasi untuk pengambilan keputusan-isu spesifik semi-terstruktur.

    Menurut Moore and Chang, SPK dapat digambarkan sebagai sistem yang dapat

    mendukung analisis data, dan pemodelan keputusan, orientasi perencanaan masa

    depan berorientasi keputusan, dan digunakan pada waktu yang tidak biasa.

    Tahapan SPK :

    1. Definisi masalah

    http://www.gurupendidikan.com/sistem-pendukung-keputusan-beserta-komponen-manfaat-dan-tujuannya-lengkap/http://www.gurupendidikan.com/sistem-pendukung-keputusan-beserta-komponen-manfaat-dan-tujuannya-lengkap/

  • 10

    Pengumpulan data atau elemen informasi yang relevan Pengolahan data

    menjadi informasi baik dalam bentuk laporan grafik maupun tulisan.

    2. Menentukan alternatif-alternatif solusi (bisa dalam persentase)

    3. Tujuan dari SPK:

    a. Membantu menyelesaikan masalah semi-terstruktur

    b. Mendukung manajer dalam mengambil keputusan suatu masalah

    c. Meningkatkan efektifitas bukan efisiensi pengambilan keputusan

    d. Dalam pengolahan, DSS bisa menggunakan bantuan sistem lain

    seperti Artificial Intelligence, Expert Systems, Fuzzy Logic, dan lain

    lain.

    4. Manfaat Sistem Pendukung Keputusan SPK dapat memberikan berbagai

    manfaat dan keuntungan. Manfaat yang dapat diambil dari SPK adalah :

    a. SPK memperluas kemampuan pengambil keputusan dalam

    memproses data informasi bagi pemakainya.

    b. SPK membantu pengambil keputusan untuk memecahkan masalah,

    terutama dalam berbagai isu yang sangat kompleks dan tidak

    terstruktur.

    c. SPK dapat menghasilkan solusi yang lebih cepat dan hasil yang

    lebih dapat diandalkan.

    Walaupun suatu SPK mungkin tidak dapat memecahkan masalah yang

    dihadapi oleh pengambil keputusan, tapi dia bisa menjadi stimulan bagi para

    pengambil keputusan dalam memahami masalah, karena mampu menghadirkan

    berbagai solusi alternatif.

    Komponen Sistem Pendukung Keputusan secara umum, Sistem Pendukung

    Keputusan yang dikembangkan oleh tiga komponen utama, yaitu manajemen

    database, Basis Model dan Sistem Software/User Interface. Komponen SPK dapat

    digambarkan sebagai berikut.

  • 11

    Database Management Adalah subsistem dari data yang terorganisir dalam

    database. Data adalah suatu sistem pendukung keputusan dapat berasal dari luar

    dan dalam lingkungan.

    Model Base Adalah model yang mewakili masalah dalam format kuantitatif

    (model matematika sebagai contoh) sebagai dasar simulasi atau pengambilan

    keputusan, termasuk tujuan permaslahan (tujuan), komponen terkait, keterbatasan

    yang ada (kendala), dan hal-hal terkait lainnya (Kurniawan, 2016).

    2.2.4 Logika Fuzzy

    Kosep tentang logika fuzzy diperkenalkan oleh Prof. Lotfi Astor Zedah

    pada tahun 1962. Fuzzy adalah metodelogi sistem control pemecah masalah, yang

    cocok untuk di implementasikan pada sistem, mulai dari sistem yang sederhana,

    sistem kecil, embedded system, jaringan PC, multi-chanel atau workstation

    berbasis akuisisi data, dan sistem kontrol. Metodelogi ini dapat diterapkan pada

    perangkat keras, perangkat lunak atau kombinasi pada keduanya. Dalam logika

    klasik klasik dinyatakan bahwa segalanya sesuatu bersifat biner, yang artinya

    adalah hanya mempunyai dua kemungkinan, “Ya” atau “Tidak”, “Benar” atau

    “Salah”, “Baik” atau “Buruk” dan lain-lain, oleh karna itu, semua ini dapat

    mempunyai nilai keanggotaan 0 atau 1. Akan tetapi, dalam logika fuzzy

    memungkinkan nilai keanggotaan berada diantara 0 dan 1. Artinya, bisa saja suatu

    keadaan mempunyai dua nilai “Ya dan Tidak”, “Benar dan Salah”, “Baik dan

    Buruk” secara bersamaan, namun besar nilainya tergantung pada bobot

    keanggotaan yang dimiliki. Logika fuzzy dapat digunakan di berbagai bidang,

    seperti pada sistem diagnosa penyakit (dalam bidang kedokteran); pemodelan

    sistem pemasaran, riset operasi (dalam bidang ekonomi); kendali kualitas air,

    predeksi adanya gempa bumi, klasifikasi dan pencocokan pola (dalam bidang

    tehnik).

    Kontroler logika fuzzy dikategorikan dalam kontrol cerdas (intellegent

    control). Unit logika fuzzy memiliki kemampuan menyelesaikan masalah perilaku

  • 12

    sistem yang kompleks, yang tidak dimiliki oleh kontroler konvensional Secara

    umum kontroler logika fuzzy memiliki kemampuan sebagai berikut :

    Beroperasi tanpa campur tangan manusia secara langsung tetapi memiliki

    efektivitas yang sama dengan kontroler manusia.

    1. Mampu menangani sistem-sistem yang kompleks non-linier dan tidak

    tetap.

    2. Memenuhi spesifikasi operasional dan kriteria kinerja.

    3. Struktur sederhana, kokoh dan beroperasi real time.

    Ada 4 tahapan dalam fuzzy logic, yaitu : fuzzifikasi, penalaran/ Inferensia

    (untuk penetapan Rule Base), aturan dasar dan defuzzifikasi, seperti diperlihatkan

    dalam blok diagram Gambar 2.1.

    Fuzzy Sistem

    Gambar 2. 1 Sistem fuzzy

    Berdasarkan gambar Gambar 2.1, dalam sistem logika fuzzy terdapat

    beberapa tahapan operasional yang meliputi :

    1. Fuzzifikasi adalah suatu proses pengubahan nilai tegas yang ada ke dalam

    fungsi keanggotaan.

    2. penalaran adalah proses implikasi dalam menalar nilai masukan guna

    penentuan nilai keluaran sebagai bentuk pengambilan keputusan. Salah

    satu model penalaran yang banyak dipakai adalah penalaran max-min.

    Dalam penalaran ini, proses pertama yang dilakukan adalah melakukan

    operasi min sinyal keluaran lapisan fuzzifikasi, yang diteruskan dengan

  • 13

    operasi max untuk mencari nilai keluaran yang selanjutnya akan

    didefuzzifikasikan sebagai bentuk keluaran.

    Aturan dasar (rule based) pada control logika fuzzy merupakan suatu

    bentuk aturan relasi “Jika-Maka” atau “if-then” seperti berikut ini: if x is A then y

    is B dimana A dan B adalah linguistic values yang didefinisikan dalam rentang

    variabel X dan Y. Pernyataan “x is A” disebut antecedent atau premis. Pernyataan

    “y is B” disebut consequent atau kesimpulan.

    Defuzzifikasi Input dari proses defuzzifikasi adalah suatu himpunan fuzzy

    yang diperoleh dari komposisi aturan-aturan fuzzy, sedangkan output yang

    dihasilkan merupakan suatu bilangan pada domain himpunan fuzzy tersebut.

    Sehingga jika diberikan suatu himpunan fuzzy dalam range tertentu, maka harus

    dapat diambil suatu nilai crisp tertentu.

    Kelebihan dan kekurangan logika fuzzy Kelebihan dari logika fuzzy dapat

    disimpulkan sebagi berikut :

    1. Konsep logika fuzzy mudah dimengerti. Konsep matematis yang mendasari

    penalaran fuzzy sangat sederhana dan mudah dimengerti.

    2. Logika Fuzzy sangat fleksibel.

    3. Logika fuzzy memiliki toleransi terhadap data-data yang tidak tepat.

    4. Logika Fuzzy mampu memodelkan fungsi-fungsi non linear yang sangat

    kompleks.

    5. Logika fuzzy dapat membangun dan mengaplikasikan pengalaman-

    pengalaman para pakar secara langsung tanpa harus melalui proses

    pelatihan.

    6. Logika Fuzzy dapat bekerjasama dengan teknik-teknik kendali secara

    konvensional.

    7. Logika fuzzy didasarkan pada bahasa alami.

    Selain kelebihan yang telah dijelaskan di atas, ternyata Fuzzy Logic juga

    memiliki kekurangan. Dalam mendesain fuzzy logic, sering ditemukan kesulitan

  • 14

    dalam menentukan preferensi atau parameter agar output yang dihasilkan akurat,

    yaitu (nocuproject, 2016)

    1. Fuzzy logic lebih cocok untuk masalah intuitive dan untuk permasalahan

    yang menangani control.

    2. Jumlah Nilai Linguistik untuk setiap variabel, harus merubah nilai crisp

    menjadi nilai linguisik. Jumlah dari nilai linguistik yang digunakan harus

    sesuai dengan permasalahan yang akan kita selesaikan.

    1. Batas-batas nilai linguistik akan sangat berpengaruh pada akurasi fuzzy

    logic.

    2. Fungsi keanggotaan segitiga dan trapesium.

    2.2.4.1 Himpunan Fuzzy

    Pada himpunan tegas (crisp), nilai keanggotaan suatu objek x dalam suatu

    himpunan A, yang sering ditulis dengan µA[x], memiliki 2 kemungkinan yaitu sebagai

    berikut:

    a. Satu (1), yang berarti bahwa suatu objek menjadi anggota dalam suatu

    himpunan, atau

    b. Nol (0), yang berarti bahwa suatu objek tidak menjadi anggota dalam suatu

    himpunan (Kusumadewi, 2004).

    Misalkan variabel umur dibagi 3 kategori sebagai berikut :

    MUDA : umur < 35 tahun

    PAROBAYA : 35 ≤ umur ≤ 55 tahun

    TUA : umur > 55 tahun

    Apabila seseorang berusia 34 tahun, maka ia dikatakan MUDA (µMUDA

    [34thn] = 1). Apabila seseorang berusia 35 tahun kurang 1 hari, maka ia dikatakan

    TIDAK MUDA (µMUDA [35thn -1hr]=0).

    Adanya perubahan kecil saja pada suatu nilai mengakibatkan perbedaan

    kategori yang cukup signifikan. Himpunan fuzzy digunakan untuk mengantisipasi hal

    tersebut. Seseorang dapat masuk dalam 2 himpunan yang berbeda, MUDA dan

    PAROBAYA, PAROBAYA dan TUA, dan sebagainya. Seberapa besar eksistensinya

  • 15

    dalam himpunan tersebut dapat dilihat berdasarkan nilai keanggotaannya. Himpunan

    fuzzy memiliki 2 atribut yakni sebagai berikut:

    1. Linguistik adalah penamaan suatu grup yang mewakili suatu keadaan atau

    kondisi tertentu dengan menggunakan bahasa alami. Suatu variabel linguistik

    adalah sebuah variabel yang memiliki nilai berupa kata-kata dalam bahasa

    alamiah. Setiap variabel linguistik berkaitan dengan sebuah fungsi

    keanggotaan (Kusumadewi, 2004). Seperti : MUDA, PAROBAYA, TUA.

    2. Numeris adalah suatu nilai (angka) yang menunjukkan ukuran dari suatu

    variabel seperti : 35, 55, dan sebagainya.

    Dalarn membangun sistem fuzzy, ada hal - hal yang terdapat dalam sistem

    fuzzy tersebut yaitu sebagai berikut :

    1. Variabel fuzzy merupakan variabel yang dibahas dalam suatu sistem fuzzy

    seperti umur, temperatur, permintaan dan sebagainya.

    2. Himpunan fuzzy, merupakan suatu grup yang mewakili suatu kondisi atau

    keadaan tertentu dalam suatu variabel fuzzy. Contoh : variabel umur, terbagi

    atas 3 himpunan fuzzy, yaitu : MUDA, PAROBAYA, TUA.

    3. Semesta pembicaraan adalah keseluruhan nilai yang diperbolehkan untuk

    dioperasikan dalam suatu variabel fuzzy. Semesta pembicaraaan merupakan

    himpunan bilangan real yang senantiasa naik (bertambah) secara monoton

    dari kiri ke kanan. Nilai semesta pembicaraan dapat berupa bilangan positif

    maupun negatif. Adakalanya nilai semesta pembicaraan tidak dibatasi batas

    atasnya. Contoh : Semesta pembicaraan untuk variabel umur : [O +∞].

    4. Domain adalah keseluruhan nilai yang diijinkan dalam semesta pembicaraan

    dan boleh dioperasikan dalam himpunan fuzzy.

    2.2.4.2 Fungsi Keanggotaan

    Fungsi keanggotaan (membership function) adalah kurva yang mendefinisikan

    bagaimana masing–masing titik dalam ruang input dipetakan ke dalam nilai

    keanggotaan (derajat keanggotaan) antara 0 dan 1. Fungsi keanggotaan µ memetakan

    elemen x dari himpunan semesta X, ke sebuah bilangan µ[x], yang menentukan derajat

  • 16

    keanggotaan dari elemen dalam himpunan fuzzy A, Persamaan himpunannya dapat

    dilihat pada Persamaan 2.1.

    A= {(x, µ[x]) Ix EX} Persamaan 2. 1

    Kisaran nilai fungsi keanggotaan yang paling umum digunakan adalah interval

    [0,1]. Dalam hal ini, masing – masing fungsi keanggotaan memetakan elemen – elemen

    dari himpunan semesta x yang diberikan, merupakan suatu himpunan tegas ke dalam

    bilangan nyata dalam interval [O, 1] (arharni, 2005). Ada beberapa fungsi yang

    digunakan yaitu sebagai berikut :

    a. Representasi Kurva Trapesium

    Kurva trapesium pada dasamya seperti bentuk segitiga, hanya saja ada beberapa titik

    yang memiliki nilai keanggotaan 1 (kusumadewi, 2004). Untuk Kurva trapesium

    dapat dilihat pada Gambar 2.2 dan untuk Fungsi Keanggotaan dapat dilihat pada

    Persamaan 2.2.

    𝜇(𝑥) =

    {

    0; 𝑥 ≤ 𝑎 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 ≥ 𝑑 𝑥 − 𝑎

    𝑏 − 𝑎 𝑎 ≤ 𝑥 ≤ 𝑏

    1; 𝑏 ≤ 𝑥 ≤ 𝑐𝑑 − 𝑥

    𝑑 − 𝑐 𝑐 ≤ 𝑥 ≤ 𝑑

    Persamaan 2.2

    Gambar 2. 2 Kurva Travesium

  • 17

    b. Representai Kurva Bahu

    Daerah yang terletak di tengah - tengah suatu variable yang direpresentasikan dalam

    bentuk segitiga, pada sisi kanan dan kirinya akan naik dan turun. Himpunan fuzzy bahu,

    bukan segitiga, digunakan untuk mengakhiri variabel suatu daerah fuzzy. Bahu kiri

    bergerak dari benar ke salah, demikian juga bahu kanan bergerak dari salah ke benar

    (kusumadewi, 2004). Representasi Kurva Bahu dapat dilihat pada Gambar 2.3.

    Gambar 2. 3 Kurva Bahu

    2.2.4.3 Operasi Himpunan Fuzzy

    Seperti halnya himpunan konvensional, ada beberapa operasi yang

    didefinisikan secara khusus untuk mengkombinasikan dan memodifikasi himpunan

    fuzzy. Nilai keanggotaan sebagai hasil dari operasi 2 himpunan yang dikenal dengan

    nama fire strength atau a- predikat.

    Ada tiga operasi dasar dalam himpunan fuzzy yaitu complement, irisan

    (intersection) dan gabungan (union) (Arharni, 2005). Untuk Tabel himpunan Fuzzy

    dapat dilihat pada Tabel 2.1

    Tabel 2. 1 Himpunan Fuzzy

    Operasi Fungsi Keanggotaansi Keanggotaan

  • 18

    Complenent µA’[x]=1-µA[x]

    Intersection µ𝐴∩𝐵 = min(µ𝐴(𝑥), µ𝐵(𝑦)) Union µ𝐴∩𝐵 = max(µ𝐴(𝑥), µ𝐵(𝑦))

    2.2.4.5 Sistem Inferensi Fuzzy

    Sistem inferensi fuzzy merupakan kerangka komputasi yang didasarkan pada

    teori himpunan fuzzy, aturan fuzzy berbentuk IF - THEN, dan penalaran fuzzy

    (Kusumadewi, 2004)

    2.2.5 Tsukamotto

    Metode Tsukamoto merupakan perluasan dari penalaran menonton, Pada

    Metode Tsukamoto, setiap konsekuen pada aturan yang berbentuk IF-Then harus

    direpresentasikan dengan suatu himpunan fuzzy dengan fungsi keanggotaan yang

    menoton (Gambar 2.1). Sebagai hasilnya, output hasil inferensi dari tiap-tiap aturan

    diberikan secara tegas (crisp) berdasarkan α-predikat (fire strength). Hasil akhirnya

    diperoleh dengan menggunakan rata-rata terbobot (Kusumadewi, 2013).

    Gambar 2.3 Metode Tsukamoto

    Rata-rata terbobot :

    Z = 𝛼1𝑧1+ 𝛼2𝑧2

    𝛼1𝛼2 Persamaan 2.3

  • 1

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI2.1 Tinjauan Pustaka2.2 Landasan Teori2.2.1 Stok Barang2.2.2 Definisi Stok Barang2.2.3 Sistem Pendukung Keputusan2.2.4 Logika Fuzzy2.2.4.1 Himpunan Fuzzy2.2.4.2 Fungsi Keanggotaan2.2.4.3 Operasi Himpunan Fuzzy2.2.4.5 Sistem Inferensi Fuzzy

    2.2.5 Tsukamotto