bab ii: tinjauan pustaka -...

7
BAB II: TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini diuraikan tentang teori-teori yang dapat digunakan sebagai dasar penelitian BAB III: METODE PENELITIAN Dalam bab ini menjelaskan teori-teori yang digunakan dalam pembahasan skripsi, variabel penelitian,definisi operasional. Sumber data dan metode analisis data.Seluruh aspek dalam metode penelitian sesuai dengan operasionalisasi penelitian. BAB IV: ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini menguraikan mengenai deskripsi persepsi (tanggapan) responden,analisis data dari hasil penelitian. BAB V: PENUTUP Dalam bab ini merupakan bab terakhir yang berisi kesimpulan dan saran bagi peneliti.

Upload: vodien

Post on 26-Apr-2019

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II: TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/119/jtptunimus-gdl-fatwanatal... · bisnis hiburan.Salah satu bentuk bisnis hiburan adalah jasa penyiaran

BAB II: TINJAUAN PUSTAKA

Dalam bab ini diuraikan tentang teori-teori yang dapat digunakan sebagai

dasar penelitian

BAB III: METODE PENELITIAN

Dalam bab ini menjelaskan teori-teori yang digunakan dalam pembahasan

skripsi, variabel penelitian,definisi operasional. Sumber data dan metode

analisis data.Seluruh aspek dalam metode penelitian sesuai dengan

operasionalisasi penelitian.

BAB IV: ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini menguraikan mengenai deskripsi persepsi (tanggapan)

responden,analisis data dari hasil penelitian.

BAB V: PENUTUP

Dalam bab ini merupakan bab terakhir yang berisi kesimpulan dan saran

bagi peneliti.

Page 2: BAB II: TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/119/jtptunimus-gdl-fatwanatal... · bisnis hiburan.Salah satu bentuk bisnis hiburan adalah jasa penyiaran

1.4. Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan berbagai kegunaan,adapun

kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Kegunaan Praktis

Adapun kegunaan dalam penelitianini adalah:

a. Bagi peneliti dapat menambah pengetahuan tentang prilaku konsumen

khususnya tentang loyalitas konsumen dan penerapan teori dalam praktek

yang sesungguhnya.

b. Bagi pembaca dapat menambah pengetahuan dan wawasan.

2. Kegunaan Teoritis

Adapun kegunaan teoritis ini adalah:

Sebagai salah satu bahan acuan keilmuan untuk kepentingan penelitian dalam

masalah yang sama atau terkait di masa yang akan datang dan akan

memperoleh pengetahuan.

1.5. Sistematika Penulisan.

Dalam pembahasan dalam skripsi ini terbagi menjadi lima bab yang

masing-masing bab berisi hal-hal sebagai berikut:

BAB I: PENDAHULUAN

Dalam bab ini diuraikan mengenai latar belakang penelitian,perumusan

masalah, tujuan dan manfaat penelitian,serta sistematika penulisan.

Page 3: BAB II: TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/119/jtptunimus-gdl-fatwanatal... · bisnis hiburan.Salah satu bentuk bisnis hiburan adalah jasa penyiaran

Berdasarkan uraian diatas,maka judul penelitian ini adalah PENGARUH

KEPUASAN KONSUMEN ASOSIASI MEREK DAN KUALITAS PRODUK

TERHADAP LOYALITAS (Studi Kasus Pada RRI Semarang).

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka yang akan di bahas dalam

penelitian ini adalah:

1. Apakah ada pengaruh kepuasan konsumen terhadap loyalitas konsumen.

2. Apakah ada pengaruh Asosiasi Merek terhadap loyalitas konsumen.

3. Apakah ada pengaruh Kualitas produk terhadap loyalitas konsumen.

4. Apakah ada pengaruh Kepuasan Konsumen,Asosiasi,dan Kualitas produk

secara bersama-sama terhadap Loyalitas Konsumen.

1.3. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan perumusan masalah, maka tujuan penelitianini adalah sebagai

berikut:

1. Untuk menganalisis pengaruh kepuasan konsumenterhadap loyalitas

konsumen.

2. Untuk menganalisis pengaruh Asosiasi Merek terhadap loyalitas konsumen.

3. Untuk menganalisis pengaruh Kualitas produk terhadap loyalitas konsumen.

4. Untuk menganalisis pengaruh Kepuasan konsumen Asosiasi Merek,dan

Kualitas produk secara bersama-sama terhadap loyalitas konsumen.

Page 4: BAB II: TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/119/jtptunimus-gdl-fatwanatal... · bisnis hiburan.Salah satu bentuk bisnis hiburan adalah jasa penyiaran

bisnis hiburan.Salah satu bentuk bisnis hiburan adalah jasa penyiaran

radio,merupakan salah satu bentuk bisnis hiburan yang kehadirannya dipandang

penting dan dirasakan bagi masyarakat,jasa penyiaran radio disamping sebagai

media hiburan juga sebagai media informasi dan pendidikan.Kelangsungan usaha

ini sangat tergantung pada materi-materi yang inginkan oleh para pendengar

sebagai konsumen,dengan terpenuhinya keinginan mereka diharapkan akan

menimbulkan loyalitas atau pendengar setia.

Keberadaan RRI Semarang tidak terlepas dari adanya persaingan dengan

radio-radio yang mana banyak pendengar berasal dari kalangan anak muda dan

memiliki peralatan pendukung yang cukup maju sehingga untuk kedepannya RRI

Semarang perlu meningkatkan kualitas. Dengan memberikan informasi yang

berkualitas dan aktual akan berpengaruh kepada hubungan dan kepuasan

pendengar yang bergantung pada nilai siaran yang diberikan oleh seorang

produsen kepada konsumen dan tanggung jawab serta integritas sosial produsen.

Persaingan yang ada saat ini bukan merupakan suatu hal yang harus ditakuti atau

dihindari.

Justru RRI Semarang harus memandang positif dan persaingan memang

suatu hal yang pasti ada. Adanya persaingan juga tak dapat dipungkiri merupakan

pengaruh dari kemajuan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang

menjadikan arus informasi dan kebutuhan manusia semakin meningkat.Sehingga

RRI Semarang perlu penyesuaian terhadap apa yang diminati oleh pendengar,salah

satunya dengan membuat acara Siaran interaktif.

Page 5: BAB II: TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/119/jtptunimus-gdl-fatwanatal... · bisnis hiburan.Salah satu bentuk bisnis hiburan adalah jasa penyiaran

ekuitas merek dapat memberi pengaruh langsung terhadap harga jual potensial

perusahaan,serta mendukung harga eceran, artinya jika merek dikembangkan dan

dikelola dengan baik dapat menhasilkan nilai finansial yang lebih tinggi.

Dari sudut pandang strategi pemasaran,loyalitas merek (brand loyalty)

adalah konsep yang sangat penting,khususnya pada kondisi pasar dengan tingkat

pertumbuhan yang sangat rendah namun tingkat persaingannya sangat

ketat.Keberadaan konsumen yang loyal pada merek sangat dibutuhkan agar

pemasaran dapat bertahan hidup dan upaya mempertahankan ini sering menjadi

strategi yang jauh lebih efektif ketimbang upaya menarik pelanggan baru. Namun

untuk menjaga loyalitas pelanggan kepuasan saja tidak cukup,perusahaan perlu

memahami secara integrasi dimensi yang lain yaitu dimensi sikap (attitude),

kebutuhan (needs), kepuasan (satisfaction) itu sendiri. Kombinasi dari ketiga

dimensi tersebut akan menjadi petunjuk yang kuat dalam memelihara loyalitas

pelanggan. Loyalitas yang murni dan terus menerus merupakan salah satu asset

yang diimpikan oleh setiap perusahan.

Dalam penelitian ini digunakan perkembangan perusahaan di bidang jasa

yang ditawarkan ke pasar yang disini menimbulkan persaingan dituntut untuk

mampu memberikan produk jasa yang berkualitas guna memenangkan persaingan.

Disini perkembangan pasar jasa juga terjadi pada bisnis hiburan,hiburan

merupakan salah satu kebutuhan yang dianggap penting bagi masyarakat. Adanya

perkembangan bisnis hiburan itu dengan sendirinya muncul persaingan antar

Page 6: BAB II: TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/119/jtptunimus-gdl-fatwanatal... · bisnis hiburan.Salah satu bentuk bisnis hiburan adalah jasa penyiaran

Memiliki konsumen yang loyal terhadap merek menjadi impian setiap

produsen bahkan demi merebut loyalitas konsumen, produsen bersedia berjuang

mengeluarkan uang dalam jumlah besar demi mengejar loyalitas konsumen

tersebut. Menurut Handi Irawan bahwa biaya mendapatkan pelanggan baru

semakin mahal sehingga banyak perusahaan yang lebih memilih untuk

mempertahankan pelanggan yang sudah ada daripada menarik pelanggan baru.

Perusahaan menggunakan merek pada produknya untuk membedakan

dengan produk yang sejenis dari pesaingnya. Lebih dari itu dalam kondisi tertentu

merek dapat terwujud asset yang bernilai ekonomis. “Aaker (1991) berpendapat

pada tinggat persaingan yang rendah merek hanya berfungsi sebagai nama

(pembeda produk),tetapi semakin tinggi tingkat persaingan maka merek akan

memberikan tingkat kontribusi yang lebih luas dalam menciptakan dan menjaga

daya saing produk. Namun, kenyataannya merek hanya dianggap sebagai identitas

saja untuk membedakannya dengan pesaing. Oleh karena itu perusahaan perlu

mempertajam paradigmanya,tidak hanya berusaha mencapai kepuasan pelanggan

tetapi juga pada pencapaian loyalitas pelanggan. Dalam pasar persaingan yang

ketat seperti saat ini ekuitas merek sangat penting bagi pemasar dan tingkat

loyalitas merek menjadi pendukung utamanya. Loyalitas merek mencerminkan

loyalitas pelanggan pada merek tertentu (Swasta,1999).Mowen dan Minor(2002)

mendefinisikan loyalitas merek sebagai kondisi dimana konsumen mempunyai

sikap positif terhadap sebuah merek,mempunyai sebuah komitmen terhadap merek

tersebut dan berniat meneruskan pembelian di masa mendatang.Keseluruhan

Page 7: BAB II: TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/119/jtptunimus-gdl-fatwanatal... · bisnis hiburan.Salah satu bentuk bisnis hiburan adalah jasa penyiaran

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pada masa kini para pemasar memberi perhatian yang lebih pada upaya

menjalin hubungan baik dengan pelanggan atau disebut dengan relationship

(Kotler,1994) produk-produk yang ditawarkan perusahaan harus berorientasi pada

kebutuhan konsumen sehingga tercipta kepuasan konsumen.Selain itu perusahaan

yang telah memiliki pelanggan harus berusaha agar pelanggan yang diciptakan

dapat dipertahankan, karena loyalitas pelanggan sangat penting bagi kelangsungan

hidup perusahaan (Kotler,1994). Perusahaan dapat meningkatkan besar laba

dengan mempertahankan pelanggan yang ada, sebab dibutuhkan biaya yang lebih

besar untuk mendapatkan pelanggan baru. Keputusan pembelian atas suatu produk

sangat dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal.

Konsumen merupakan sasaran utama yang perlu diperhatikan oleh

produsen atau perusahan karena setiap konsumen mempunyai persepsi dan sikap

yang berbeda-beda atas suatu produk. Perusahaan harus dapat memposisikan

produknya sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pasar sasarannya, sehingga

produknya dapat memberi kepuasan bagi konsumen begitu pula bagi produsen

dapat menawarkan produk agar dapat diterima oleh konsumen.