bab ii tinjauan pustaka a. rumah 1. - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/7457/3/tias puspita...
TRANSCRIPT
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Rumah
1. Pengertian Rumah Tinggal
Rumah adalah bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian
dan sarana pembinaan keluarga (Undang-Undang No.4 Tahun 1992). Dalam
pengertian yang luas, rumah tinggal bukan hanya sebuah bangunan (struktural),
melainkan juga tempat kediaman yang memenuhi syarat-syarat kehidupan yang
layak, dipandang dari berbagai segi kehidupan masyarakat (Frick dan Muliani,
2006). Berdasarkan pengertian tersebut rumah tinggal dapat diartikan sebagai
tempat tinggal yang memiliki berbagai fungsi untuk tempat hidup manusia yang
layak.
2. Fungsi Rumah Tinggal
Secara garis besar, rumah memiliki empat fungsi pokok sebagai tempat
tinggal yang layak dan sehat bagi setiap manusia, yaitu :
a. Rumah harus memenuhi kebutuhan pokok jasmani manusia.
b. Rumah harus memenuhi kebutuhan pokok rohani manusia.
c. Rumah harus melindungi manusia dari penularan penyakit.
d. Rumah harus melindungi manusia dari gangguan luar.
Pengertian rumah yang dapat memuaskan kebutuhan jasmani manusia adalah
rumah yang memenuhi persyaratan berikut:
6
Kajian Perubahan Fungsi..., Tias Puspita Ningrum, FKIP UMP, 2018
6
a. Dapat memberi perlindungan terhadap gangguan-gangguan cauaca atau
kedaan iklim yang kurang sesuai degan kondisi hidup manusia misalnya :
panas, dingin, angin, hujan, dan udara.
b. Dapat memenuhi kebutuhan penghuninya untuk melakukan kegiatan atau
pekerjaan rumah tangga sehari-hari, antara lain :
1) Kegiatan kerja yang ringan, misalnya memasak, menjahit, belajar, dan
menulis.
2) Berkumpul bersama seluruh keluarga atau mengadakan pertemuan dengan
tamu.
3) Kegiatan rutin untuk memenuhi kebutuhan kesehatan jasmani bagi
kelangsungan hidup, yakni antara lain : mandi, tidur, dan makan.Dapat
digunakan sebagai tempat isirahat yang tenang di waktu lelah atau sakit.
Rumah yang dapat memenuhi kebutuhan rohani manusia adalah rumah yang
memberi perasaan aman dan tentram bagi seluruh keluarga sehingga mereka dapat
berkumpul danhidup bersama, serta dapat mengembangkan sifat dan kepribadian
yang sehat. Rumah yang merupakan tempat perlindungan dari pengaruh
lingkungan luar adalah rumah yang dapat menjauhkan segala gangguan kesehatan
bagi penghuninya. Rumah juga harus kuat dan stabil sehingga dapat memberi
perlindungan terhadap gangguan keamanan yang disebabkan bencana alam
maupun kerusuhan atau kejahatan oleh pencurian dan perampokan (Frick dan
Muliani, 2006).
Unsur arsitektur selalu terdiri dari: pertama, fungsi sebagai satu jenis atau
kumpulan aktivitas; kedua bentuk yang berupa ruang atau ruangan fisik yang
Kajian Perubahan Fungsi..., Tias Puspita Ningrum, FKIP UMP, 2018
7
mengakomodasi aktivitas; ketiga makna atau arti yang ditangkap oleh
pengamatnya dari tampilan akitivitas dan bangunan tersebut. Tipo-morfo yang
dikemukakan oleh Quatremere de Quincy dan dikembangkan oleh Aldo Rosi.
Tipologi masuk kedalam kategori klasifikasi yang dalam perjalanannya tipologi
sering juga digunakan untuk mengklasifikasikan bentuk fisik atau fungsi
bangunan (Purnama, 2010). Fungsi rumah tinggal dapat diketahui melalui
kebutuhan manusia tersebut yang akan menempati dan didalamnya terdapat
arsiektur yang dapat membedakan bagian ruang-ruang yang ada di dalam rumah
juga menentukan fungsi dari rumah tinggal.
3. Tipe rumah
Beberapa elemen yang mempengaruhi rumah layak menurut Suparno (2006)
yaitu :
a. Privasi yang memadai
b. Keamanan yang memadai, meliputi keamanan kepemilikan dan ketahanan
struktural
c. Pencahayaan yang memadai
d. Infrastruktur dasar yang memadai, meliputi sistem sanitasi air bersih dan air
kotor atau limbah
e. Kualitas lingkungan yang cocok, terkait faktor kesehatan dan lokasi yang
mudah diakses dan dengan biaya yang terjangkau.
Menurut Suparno (2006), dalam perumahan, jenis rumah diklasifikasikan
sebagai berikut :
Kajian Perubahan Fungsi..., Tias Puspita Ningrum, FKIP UMP, 2018
8
a. Rumah Sederhana
Rumah sederhana merupakan rumah bertipe kecil, yang mempunyai
keterbatasan dalam perencanaan ruangnya. Rumah tipe ini sangat cocok untuk
keluarga kecil dan masyarakat yang berdaya beli rendah. Rumah sederhana
merupakan bagian dari program subsidi rumah dari pemerintah untuk
menyediakan hunian yang layak dan terjangkau bagi masyarakat berpenghasilan
atau berdaya beli rendah. Pada umumnya, rumah sederhana mempunyai luas
rumah 22 m² s/d 36 m², dengan luas tanah 60 m² s/d 75 m².
b. Rumah Menengah
Rumah menengah merupakan rumah bertipe sedang. Pada tipe ini, cukup
banyak kebutuhan ruang yang dapat direncanakan dan perencanaan ruangnya
lebih leluasa dibandingkan pada rumah sederhana. Pada umumnya, rumah
menengah ini mempunyai luas rumah 45 m² s/d 120 m², dengan luas tanah 80 m²
s/d 200 m².
c. Rumah Mewah
Rumah mewah merupakan rumah bertipe besar, biasanya dimiliki oleh
masyarakat berpenghasilan dan berdaya beli tinggi. Perencanaan ruang pada
rumah tipe ini lebih kompleks karena kebutuhan ruang yang dapat direncanakan
dalam rumah ini banyak dan disesuaikan dengan kebutuhan pemiliknya. Rumah
tipe besar ini umumnya tidak hanya sekedar digunakan untuk tempat tinggal tetapi
juga sebagai simbol status, simbol kepribadian dan karakter pemilik rumah,
ataupun simbol prestise (kebanggaan). Pada umumnya, rumah mewah ini
biasanya mempunyai luas rumah lebih dari 120 m² dengan luasan tanah lebih dari
200 m².
Kajian Perubahan Fungsi..., Tias Puspita Ningrum, FKIP UMP, 2018
9
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi tipe rumah
Rumah yang muncul dari kebijakan perumahan dan perencanaan yang
bertujuan untuk mengurangi dampak negatif dari perkotaan (Wistanley, dkk,
2010).
Seseorang melakukan perubahan dengan alasan berasal dari „hubungan timbal
balik antara penghuni dengan tempat tinggalnya‟. Alasan ini juga tergantung
kepada kondisi penghuni, aspek fisik dari tempat tggal, dan persyaratan sosio
budaa dari penghuni itu sendiri (Kellet, el.al 1993 dalam Ellyta, 2008). Sejalan
dengan perkembangan masyakat maka berkembang pula jumlah penduduk dan
jumlah struktur yang dibutuhkan masyarakat dalam menunjang kehidupannya
(Yunus, 2012).
Perubahan tipe rumah kebanyakan mengarah pada kekotaan dimana lahan
juga sangat berpengaruh dalam hal ini. Perubahan lahan dapat dilihat dari sebelum
lahan tersebut terbangun menjadi lahan terbangun.
Menurut Safariah dalam Wicaksono, 2011 dampak perubahan fungsi lahan di
perkotaan terbagi menjadi dua bagian, yaitu dampak positif dan negatif.
a. Dampak Positif
Perubahan suatu guna lahan menjadi guna lahan lain dapat menjadi suatu
keuntungan jika guna lahan baru tersebut lebih produktif dari guna lahan awalnya.
Dampak positif ini antara lain :
1) Dampak ekonomi bagi pemerintah
Dampak ini antara lain meningkatnya penerimaan pajak bagi pemerintah dan
dapat memacu pertumbuhan ekonomi kota tersebut.
Kajian Perubahan Fungsi..., Tias Puspita Ningrum, FKIP UMP, 2018
10
2) Dampak ekonomi bagi masyarakat
Indikator yang dapat digunakan untuk mengukur dampak ini adalah
terbukanya peluang baru dalam penyerapan tenaga kerja. Dampak positif lainnya
adalah dengan produktifnya penggunaan lahan tersebut dapat meningkatkan harga
lahan di kawasan tersebut.
b. Dampak Negatif
Dampak negatif yang mungkin muncul cenderung dialami oleh aspek sosial
dan lingkungan. Dampak-dampak tersebut antara lain :
1) Dampak Lingkungan
a) Dampak terhadap infrastruktur, dimana adanya suatu aktivitas baru akan
mengakibatkan berubahnya kebutuhan akan fasilitas infrastruktur.
b) Dampak penurunan muka air tanah, karena makin meningkatnya kebutuhan
air bersih.
c) Dampak buangan (limbah) yang dihasilkan aktivitas tersebut terutama jika
tidak dikelola dengan baik.
d) Dampak ketinggian bangunan yang tidak seragam
e) Dampak kemacetan lalu lintas akibat banyaknya kendaraan yang lewat dan
kendaraan yang terparkir dengan tidak teratur.
2) Dampak sosial
Dampak ketidaksesuaian dengan kegiatan sekitarnya, misalnya tingkat
kebisingan dan kerawanan di daerah tersebut cenderung meninggi sehingga
membuat kenyamanan penghuni menjadi terganggu.
Kajian Perubahan Fungsi..., Tias Puspita Ningrum, FKIP UMP, 2018
11
3) Dampak ekonomi
Dampak Ekonomi dapat berupa meningkatnya pajak bumi dan bangunan di
wilayah penelitian menyebabkan beberapa bangunan dengan fungsi permukiman
turut membayar pajak dengan tarif komersial, karena mereka berada pada satublok
yang sama.
5. Model Zone Konsentris Burges
Pada model zone konsentris Burges, dapat dilihat daerah perkotaan terdiri
dari 5 zona melingkar berlapis-lapis. Kaitannya dengan pusat kegiatan pendidikan
di Kecamatan Kembaran Kabupaten Banyumas yaitu adanya kampus Universitas
Muhammadiyah Purwkerto merupakan daerah pusat kegiatan yang mempengaruhi
lingkungan sekitarnya.
Keterangan :
1. Daerah pusat kegiatan (Central
Business District).
2. Zona peralihan (transition zone)
3. Zona perumahan para pekerja
(zone of working men’s homes).
4. Zona pemukiman yang lebih baik
(zone off better residences)
5. Zona para penglaju (zone of
commuters)
Gambar 2.1 Model Zone Konsentris Burgess (Yunus, 2012).
6. Pengertian Rumah Kos
Perumahan yang muncul dari kebijakan perumahan dan perencanaan yang
bertujuan untuk mengurangi dampak negatif dari perkotaan (Wistanley, dkk,
2010). Rumah kos atau hunian sewa atau hunian transien merupakan hunian yang
oleh pemiliknya disewakan seluruh atau sebagian unitnya kepada mahasiswa
Kajian Perubahan Fungsi..., Tias Puspita Ningrum, FKIP UMP, 2018
12
sebagai pihak pengguna untuk mewadahi kegiatan-kegiatan mahasiswa selama
masa studinya dan berkesempatan dalam pengembangan dan peningkatan kualitas
pendidikan di institusi akademik (Nurdini, 2012).
Rumah kos biasanya terdapat di area yang dekat dengan kampus. Pemiliknya
biasanya merupakan penduduk setempat ataupun pemilik modal yang besar.
Rumah kos untuk mahasiswa biasanya terdiri dari 1 kamar, dan di dalamnya
terdapat tempat tidur, 1 meja belajar dan 1 lemari, penggunaan kamar mandi dan
dapur secara kolektif. Perkembangan rumah kos pada saat ini terlihat dari
pembangunan dan fasilitas yang diberikan semakin eksklusif. Hal ini terlihat
dalam penyediaan AC, kamar mandi dalam dan ruang tamu. Sistem pembayaran
kos-kosan didasarkan pada jangka waktu sebulan terkadang bisa 3 bulan
langsung. Pembayaran untuk jangka waktu yang panjang biasanya akan diberikan
potongan oleh pemilik rumah kos.
Menurut pemerintah atau dinas perumahan dan kawasan permukiman Jakarta,
(2010) rumah kos memiliki ciri-ciri atau diartikan sebagai berikut :
a. Rumah kos adalah rumah yang penggunaannya sebagai atau seluruhnya
dijadikan sumber pendapatan oleh pemiliknya dengan jalan menerima
penghuni minimal 1(satu) bulan dengan memungut uang kos.
b. Pengelola rumah kos adalah pemilik rumah dan atau orang mengelola rumah
kos.
c. Penguhuni adalah penghuni yang menempati rumah kos sekurang-kurangnya
1(satu) bulan dengan membayar uang kos.
d. Uang kos adalah harga sewa dan biaya lainnya yang dibayar oleh penghuni
dengan perjanjian.
Kajian Perubahan Fungsi..., Tias Puspita Ningrum, FKIP UMP, 2018
13
7. Fungsi Rumah Kos
Rumah kos dirancang untuk memenuhi kebutuhan hunian yang bersifat
sementara dengan sasaran pada umumnya adalah mahasiswa dan pelajar yang
berasal dari luar kota ataupun luar daerah. Rumah kos juga di tempati oleh
masyarakat umum yang tidak memiliki rumah pribadi dan menginginkan
berdekatan dengan lokasi beraktifitas (Jhon Modell, 2010). Fungsi dari Rumah
kos sebagai berikut :
a. Sebagai sarana tempat tinggal sementara bagi mahasiswa yang pada
umumnya berasal dari daerah selama masa studinya.
b. Sebagai sarana tempat tinggal sementara bagi masyaraka umum yang bekerja
di kantor atau yang tidak memiliki rumah tinggal agar berdekatan dengan
lokasinya.
c. Sebagai sarana pembentukan kepribadian mahasiswa untuk lebih berdisiplin,
mandri dan bertanggung jawab.
d. Sebagai tempat untuk menggalang pertemanan dengan mahasiswa lain dan
hubungan sosial dengan lingkungan sekitarnya
Kajian Perubahan Fungsi..., Tias Puspita Ningrum, FKIP UMP, 2018
14
B. Penelitian Relevan
Tabel 2.1 Penelitian Relevan
No Nama Peneliti Tujuan Metode Penelitian Hasil Penelitian
1. Handayani, Wesnawa dan Citra, 2013
Menganalisis faktor sosial ekonomi yang mempengaruhi perubahan orientasi fungsi rumah di Kota Singaraja dan menganalisis variasi perubahan orientasi fungsi rumah di Kota Singaraja.
Metode yang digunakan metode deskriptif, teknik pengumpulan data menggunakan obsrvasi, wawancara terstruktur, dan pencatatan dokumen, analisis data menggunakan deskriptif kualitatif.
Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan orientasi fungsi rumah di Kota Singaraja adalah keadaan ekonomi.
2. Sultoni, Sutomo dan Suwarno, 2014
Mengetahui perubahan jenis penggunaan lahan pertanian ke non pertanian yang terjadi di Desa Ledug Kecamatan Kembaran Kabupaten Banyumas tahun 2002-2012.
Metode yang digunakan adalah survei lapangan, teknik pengumpulan data menggunakan metode wawancara, analisis data menggunakan rata-rata pengurangan secara matematis.
Separuh dari wilayah Desa Ledug adalah berupa areal persawahan seiring dengan perkembangan zaman serta bertambahnya penduduk menyebabkan lahan sawah mengalami penyempitan karena beralih fungsi menjadi lahan terbangun.
3.
Ellyta Sjaifoel, 2008
Untuk mengkaji perubahan apa saja yang dilakukan oleh penghuni rumah ditinjau dari segi ruang, fungsi ruang, dan elemen rumah, serta mengkaji faktor-faktor apa yang mempengaruhi perubahan.
Analisis data menggunakan metode deskriptif, pengolahan data menggunakan tabulasi silang dan chisquare.
Ada perubahan bentuk dan fungsi rumah yang dipengaruhi oleh faktor kemampuan ekonomi penghuni yang ckup tinggi, jumlah anggota keluarga bertambah, dan adanya kegiatan usaha.
4. Tias Puspita Ningrum, 2017
Mengetahui perubahan fungsi rumah masyarakat menjadi rumah kos disekitar kampus Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
Metode yang digunakan adalah metode survei lapangan, teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, analisis data deskriptif kualitatif.
Telah terjadi perubahan rumah tinggal menjadi rumah kos di sekitar kampus Universitas Muhammadiyah Purwokerto yang meliputi elemen kamar, kamar mandi, mushola, lantai, dinding, pengelolaan air minum, garasi, dan kondisi listrik.
Sumber : Handayani dan Citra (2013), Sultoni, Suwarno dan Sutomo (2014),
Sjaifoel (2008), Tias (2017).
Kajian Perubahan Fungsi..., Tias Puspita Ningrum, FKIP UMP, 2018
15
Perbedaan dengan penelitian-penelitian sebelumnya, penelitian ini merupakan
penelitian deskriptif kualitatif dimana peneliti menggambarkan perubahan fungsi
rumah menjadi rumah kos di sekitar kampus Universitas Muhammadiyah
Purwokerto yaitu di Desa Dukuhwaluh Kecamatan Kembaran, Kabupaten
Banyumas. Penelitian ini serupa dengan penelitian yang dilakukan Sultoni,
Sutomo dan Suwarno pada Oktober 2014, tetapi berbeda pada tempat dan variabel
yang diteliti dimana pada penelitian tersebut penelitian di lakukan di Desa Ledug
Kecamatan Kembaran, Kabupaten Banyumas dan variabel yang diteliti adalah
perubahan penggunaan lahan pertanian menjadi lahan non pertanian. Penelitian
yang akan dilaksanakan di Desa Dukuwaluh Kecamatan Kembaran Kabupaten
Banyumas dengan variabel yang diteliti adalah perubahan fungsi rumah tinggal
menjadi rumah kos.
C. Kerangka Pikir
Kampus Universitas Muhammadiyah Purwokerto adalah Pergutuan tinggi
swasta yang ada di Purwokerto terletak di Kecamatan Kembaran Desa
Dukuhwaluh. Pada tahun 1995 jumlah fakultas yang ada di Universitas
Muhammadiyah Purwokerto hanya terdapat 4 fakultas dengan perkembangan dari
tahun ketahun mengalami peningkatan yang signifikan dengan bertambahnya
fakultas menjadi 11 pada tahun 2017. Adanya pertambahan fakultas
mempengaruhi jumlah mahasiswa yang tidak hanya bertempat tinggal dalam Kota
Purwokerto saja melainkan dari berbagai kota. Hal ini menyebabkan banyaknya
rumah kos untuk tempat tinggal sementara bagi mahasiswa yang berasal dari luar
Kajian Perubahan Fungsi..., Tias Puspita Ningrum, FKIP UMP, 2018
16
Kota. Banyaknya mahasiswa membuat masyarakat yang tinggal di daerah sekitar
kampus merubah rumah tinggal mereka menjadi rumah kos.
Gambar 2.2 Diagram Alir Kerangka Pikir
D. Hipotesis
Telah terjadi perubahan fungsi rumah tinggal menjadi rumah kos di sekitar
kampus Universitas Muhammadiyah Purwokerto sebesar lebih dari 50%.
Kampus Universitas
Muhammadiyah
Purwokerto
Jumlah fakultas pada tahun
1995 sebanyak 4 dan pada
tahun 2017 sebanyak 11
Terdapat Rumah
Kos
Perubahan fungsi rumah tinggal
menjadi rumah kos disekitar
kampus Universitas
Muhammadiyah Purwokerto
Kajian Perubahan Fungsi..., Tias Puspita Ningrum, FKIP UMP, 2018