bab ii tinjauan pustaka a. pemberdayaan masyarakatrepository.ump.ac.id/4388/3/nadiasita noor bab...

14
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pemberdayaan Masyarakat Pemberdayaan dilahirkan dari bahasa Inggris, yakni empowerment, yang mempunyai makna dasar “pemberdayaan” di mana „daya‟ bermakna kekuatan (power). Pemberdayaan masyarakat menciptakan iklim kehidupan masyaraka yang layak dan kondusif melalui pembangunan ketahanan masyarakat dan penanggulangan degradasi moral masyarakat dalam upaya meningkatkan partisipasinya di bidang ekonomi dan sosial dari tingkat propinsi sampai tingkat kelurahan, termasuk memperjuangkan terwujudnya kesejahteraan dan keadilan gender di berbagai bidang kehidupan (Ningsih, 2010) Secara etimologi pemberdayaan berasal pada kata dasar “daya” yang berarti kekuatan atau kemampuan. Bertolak dari pengertian tersebut, maka pemberdayaan dapat dimaknai sebagai suatu proses menuju berdaya, atau proses pemberian daya/ kekuatan/ kemampuan, dan atau proses pemberian daya/ kekuatan/ kemampuan dari pihak yang mempunyai daya kepada pihak yang kurang atau belum berdaya (Ningsih, 2010). Dalam pandangan Pearse dan Stiefel dinyatakan bahwa pemberdayaan mengandung dua kecenderungan, yakni primer dan sekunder. Kecenderungan primer berarti proses pemberdayaan menekankan proses memberikan atau mengalihkan sebagian kekuasaan, kekuatan atau kemampuan kepada masyarakat agar individu menjadi lebih berdaya. Sedangkan kecenderungan Pola Persebaran Tingkat..., Nadiasita Noor Priliani, FKIP UMP 2017

Upload: others

Post on 17-Jun-2020

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pemberdayaan Masyarakatrepository.ump.ac.id/4388/3/NADIASITA NOOR BAB II.pdf · A. Pemberdayaan Masyarakat Pemberdayaan dilahirkan dari bahasa Inggris,

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pemberdayaan Masyarakat

Pemberdayaan dilahirkan dari bahasa Inggris, yakni empowerment, yang

mempunyai makna dasar “pemberdayaan” di mana „daya‟ bermakna kekuatan

(power). Pemberdayaan masyarakat menciptakan iklim kehidupan masyaraka

yang layak dan kondusif melalui pembangunan ketahanan masyarakat dan

penanggulangan degradasi moral masyarakat dalam upaya meningkatkan

partisipasinya di bidang ekonomi dan sosial dari tingkat propinsi sampai

tingkat kelurahan, termasuk memperjuangkan terwujudnya kesejahteraan dan

keadilan gender di berbagai bidang kehidupan (Ningsih, 2010)

Secara etimologi pemberdayaan berasal pada kata dasar “daya” yang

berarti kekuatan atau kemampuan. Bertolak dari pengertian tersebut, maka

pemberdayaan dapat dimaknai sebagai suatu proses menuju berdaya, atau

proses pemberian daya/ kekuatan/ kemampuan, dan atau proses pemberian

daya/ kekuatan/ kemampuan dari pihak yang mempunyai daya kepada pihak

yang kurang atau belum berdaya (Ningsih, 2010).

Dalam pandangan Pearse dan Stiefel dinyatakan bahwa pemberdayaan

mengandung dua kecenderungan, yakni primer dan sekunder. Kecenderungan

primer berarti proses pemberdayaan menekankan proses memberikan atau

mengalihkan sebagian kekuasaan, kekuatan atau kemampuan kepada

masyarakat agar individu menjadi lebih berdaya. Sedangkan kecenderungan

Pola Persebaran Tingkat..., Nadiasita Noor Priliani, FKIP UMP 2017

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pemberdayaan Masyarakatrepository.ump.ac.id/4388/3/NADIASITA NOOR BAB II.pdf · A. Pemberdayaan Masyarakat Pemberdayaan dilahirkan dari bahasa Inggris,

7

sekunder melihat pemberdayaan sebagai proses menstimulasi, mendorong atau

memotivasi individu agar mempunyai kemampuan atau keberdayaan untuk

menentukan apa yang menjadi pilihannya (Prijono dan Pranarka, 1996).

Dari beberapa pengertian diatas maka “pemberdayaan” dimaknai sebagai

segala usaha untuk membebaskan masyarakat miskin dari belenggu

kemiskinan, karena kemiskinan yang terjadi tidak bersifat alamiah semata,

melainkan hasil dari berbagai macam faktor yang menyangkut kekuasaan dan

kebijakan, maka upaya pemberdayaan juga harus melibatkan kedua faktor

tersebut. Kesimpulanya bahwa pemberdayaan adalah sebagai proses

mengembangkan, memandirikan, menswadayakan masyarakat dari penekanan-

penekanan kehidupan di segala bidang dan sektor kehidupan (Ningsih, 2010).

B. Pemberdayaan Keluarga

Salah satu upaya yang bersifat tidak memerintah guna meningkatkan

pengetahuan dan kemampuan keluarga agar mampu mengidentifikasi masalah,

merencakan dan mengambil keputusan untuk melakukan pemecahannya

dengan benar, tanpa atau dengan bantuan dari pihak lain. Pemberdayaan

keluarga akan menghasilkan kemandirian keluarga dalam menemukan

masalah yang ada dalam keluarga, kemudian mampu merencanakan dan

mengambil keputusan untuk memecahkan masalahnya sendiri tanpa atau

dengan bantuan orang lain. Salah satu strategi yang dapat ditempuh untuk

menghasilkan kemandirian baik pada masyarakat maupun keluarga adalah

melalui pendekatan komunikasi-informasi-edukasi (Ningsih, 2010).

Pola Persebaran Tingkat..., Nadiasita Noor Priliani, FKIP UMP 2017

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pemberdayaan Masyarakatrepository.ump.ac.id/4388/3/NADIASITA NOOR BAB II.pdf · A. Pemberdayaan Masyarakat Pemberdayaan dilahirkan dari bahasa Inggris,

8

C. Pos Pemberdayaan Keluarga (POSDAYA)

Posdaya atau Pos Pemberdayaan Keluarga merupakan program

lanjutan dari sekian banyak program penguatan SDM . Posdaya merupakan

forum pembangunan keluarga dipedukuhan yang juga terkait dengan

membangun manusia seutuhnya. Posdaya Pembentukan dan pengembangannya

dilakukan oleh anggota atau organisasi masyarakat seperti PKK, organisasi

sosial dan keagamaan seperti Pengurus Masjid, Panti Asuhan, lembaga lain

atau perorangan. Pembentukan Posdaya bisa diprakarsai oleh lembaga

pendidikan seperti SMA dengan melibatkan siswa yang dibimbing para guru.

Posdaya dapat dikembangkan oleh Pemerintah daerah dan seluruh aparatnya

ditingkat kecamatan, desa, kelurahan, RW/RT. Dengan adanya program yang

memberdayakan masyarakat langsung sebagai subyeknya untuk mencapai

kesejahteraan baik dalam bidang pendidikan, ekonomi, lingkungan dan

kesehatan dapat membantu masyarakat ekonomi rendah.terutama rakyat miskin

(Asripah, 2012).

Posdaya (Pos Pemberdayaan Keluarga) merupakan salah satu peluang

untuk mengembangkan kemampuan dalam bidang softskill, selain di kampus

juga sudah banyak diberikan tentang softskill, namun di masyarakat merupakan

aplikasi untuk menerapkan materi tersebut (Wulan, 2014).

“Pos Pemberdayaan Keluarga (Family pasca pemberdayaan yang disingkat

menjadi Posdaya) adalah model pemberdayaan keluarga untuk menghidupkan

kembali budaya gotong royong untuk membangun sumber daya manusia

Pola Persebaran Tingkat..., Nadiasita Noor Priliani, FKIP UMP 2017

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pemberdayaan Masyarakatrepository.ump.ac.id/4388/3/NADIASITA NOOR BAB II.pdf · A. Pemberdayaan Masyarakat Pemberdayaan dilahirkan dari bahasa Inggris,

9

melalui aktif partisipasi dalam keluarga. Posdaya diciptakan sebagai forum

untuk advokasi, komunikasi, informasi, pendidikan untuk memperkuat

koordinasi kegiatan fungsi keluarga. Kegiatan Target menerapkan upaya

bersama sehingga setiap keluarga memiliki kemampuan untuk melakukan

delapan fungsi keluarga, yaitu pengembangan fungsi agama atau percaya pada

Tuhan, fungsi budaya, fungsi perlindungan, fungsi keluarga berencana dan

kesehatan, fungsi pendidikan, fungsi ekonomi dan kewirausahaan, dan

lingkungan fungsi”(Muljono, 2011)

Posdaya adalah sebuah gerakan dengan ciri khas “bottom up program”

yang mengusung kemandirian dan pemanfaatan sumberdaya serta potensi lokal

sebagai sumber segala solusi. Posdaya dikembangkan sebagai salah satu sarana

meningkatkan kualitas hidup masyarakat yang hanya bisa diharapkan melalui

penguatan fungsi keluarga secara terpadu (Suryono, 2010).

D. Tujuan Pembentukan Pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaya)

Tujuan pembentukan Posdaya adalah untuk mengembangkan modal sosial,

seperti hidup gotong-royong dalam masyarakat guna membantu pemberdayaan

keluarga secara terpadu dan membangun keluarga bahagia dan sejahtera.

Infrastruktur sosial masyarakat yaitu keluarga yang dapat menjadi perekat atau

kohesi sosial, sehingga tercipta suatu kehidupan yang rukun, damai dan

memiliki dinamika yang tinggi. Terbentuknya lembaga sosial dengan

keanggotaan dan partisipasi keluarga di desayang dinamis dan menjadi wadah

partisipasi sosial, setiap keluarga dapat memberi dan menerima pembaaharuan

Pola Persebaran Tingkat..., Nadiasita Noor Priliani, FKIP UMP 2017

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pemberdayaan Masyarakatrepository.ump.ac.id/4388/3/NADIASITA NOOR BAB II.pdf · A. Pemberdayaan Masyarakat Pemberdayaan dilahirkan dari bahasa Inggris,

10

yang membantu proses pembangunan kehidupan keluarga (Mulyono, 2010).

Posdaya diarahkan untuk mendukung penyegaran 8 fungsi keluarga yaitu :

a) Fungsi keagamaan e) Fungsi reproduksi

b) Fungsi budaya f) Fungsi pendidikan

c) Fungsi cinta kasih g) Fungsi ekonomi

d) Fungsi perlindungan h) Fungsi lingkungan

E. Program Pos Pemberdayaan Keluarga (POSDAYA)

Program Pos Pemberdayaan Keluarga ada beberapa

program diantaranya sebagai berikut :

1. Pemberdayaan bidang KB dan Kesehatan

a) Kel. Muda, utamanya ibu muda, ibu hamil, ibu

melahirkan, dan ibu menyusui.

b) Ibu muda dengan anak dibawah usia 15 tahun.

c) Bayi (0 – 1) tahun.

d) Anak Balita (1 – 5) tahun.

2. Pemberdayaan Bidang Pendidikan

a) Inventarisasi anak usia 0 – 15 tahun yang belum

sekolah.

b) Mengusahakan sekolah di desa untuk menerima anak-

anak putus sekolah.

c) Mengembangkan kemungkinan kursus-kursus

ketrampilan untuk anak putus sekolah.

Pola Persebaran Tingkat..., Nadiasita Noor Priliani, FKIP UMP 2017

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pemberdayaan Masyarakatrepository.ump.ac.id/4388/3/NADIASITA NOOR BAB II.pdf · A. Pemberdayaan Masyarakat Pemberdayaan dilahirkan dari bahasa Inggris,

11

3. Pemberdayaan Bidang Wirausaha

a) Mengadakan inventarisasi keluarga dengan anak balita

atau keluarga yang mempunyai anak di bawah usia 15

tahun.

b) Menjajagi kerjasama dengan Bank yang ada di desa atau

di Kecamatan dan mempunyai jaringan.

F. Tingkat Kesejahteraan

Dalam perluasan jangkauan diawali dengan proses pendataan

perorangan, pengurus PKK, pengurus panti atau laninnya, melalui kerjasama

dengan RT, RW dan Kepala Desa untuk mengadakan pendataan seluruh

keluarga yang ada. Pendataan keluarga dilakukan dengan mempergunakan

kriteria atau indikator yang dipergunakan oleh BKKBN tahun 2012 atau BPS

utamanya untuk mengetahui apakah keluarga di sekitar berada dalam posisi pra

sejahtera, sejahtera I, sejahtera II, sejahtera III, atau sejahtera III plus.

Indikator BPS dapat dipergunakan untuk menentukan apakah sebuah

keluarga tergolong miskin atau tidak miskin. Indikator BKKBN tahun 2012

berpula untuk mengembangkan intervensi atau dukungan pembangunan dalam

proses pemberdayaan. Indikator BKKBN dipergunakan untuk mengetahui

dampak program pengetasan kemiskinan menurut pemerintah.

Indikator untuk menempatkan keluarga dalam kategori keluarga pra

sejahtera, keluarga sejahtera I, keluarga sejahtera II, keluarga sejahtera III, dan

keluarga sejahtera III plus adalah sebagai berikut (Suyono,2009;

Haryanto,2009):

Pola Persebaran Tingkat..., Nadiasita Noor Priliani, FKIP UMP 2017

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pemberdayaan Masyarakatrepository.ump.ac.id/4388/3/NADIASITA NOOR BAB II.pdf · A. Pemberdayaan Masyarakat Pemberdayaan dilahirkan dari bahasa Inggris,

12

1. Keluarga Pra Sejahtera adalah sebuah keluarga yang salah satu dari

kondisi dibawah ini tidak terpenuhi :

a. Keluarga itu makan dua kali sehari

b. Mempunyai pakaian layak untuk keperluan yang berbeda

c. Bila ada anak atau anggota keluarga yang sakit dibawah ke sarana atau

petugas kesehatan

d. Bila pasangan usai subur ingin ber-KB pergi ke sarana pelayanan KB

e. Semua anak berusia 7-15 tahun yang ada dalam keluarga bersekolah

2. Keluarga Sejahtera I adalah sebuah keluarga yang seluruh kondisi pada

keluarga pra sejahtera diatas telah dapat dipenuhi:

a. Makan paling kurang dua kali sehari

b. Mempunyai pakaian layak untuk keperluan yang berbeda

c. Rumah yang ditempati mempunyai atap, lantai, dan dinding yang baik

d. Bila ada anak atau anggota keluarga yang sakit dibawah ke sarana atau

petugas kesehatan\Bila pasangan usia subur (PUS) ingin ber-KB pergi

ke sarana pelayanan KB

e. Semua anak umur 7-15 tahun yang ada dalam keluarga bersekolah

Apabila salah satu atau lebih dari indikator-indikator di atas tidak

terpenuhi, maka berarti keluarga tersebut termasuk Keluarga Pra Sejahtera.

Bila keenam indikator tersebut terpenuhi, barulah keluarga bersangkutan

termasuk Keluarga Sejahtera I.

Pola Persebaran Tingkat..., Nadiasita Noor Priliani, FKIP UMP 2017

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pemberdayaan Masyarakatrepository.ump.ac.id/4388/3/NADIASITA NOOR BAB II.pdf · A. Pemberdayaan Masyarakat Pemberdayaan dilahirkan dari bahasa Inggris,

13

3. Keluarga Sejahtera II adalah sebuah keluarga yang selain memenuhi

kondisi keluarga sejahtera II juga memenuhi kondisi lain sebagai berikut:

a. Anggota keluarga melaksanakan ibadah menurut agamanya masing-

masing.

b. Anggota keluarga makan daging/telor/ikan paling kurang sekali dalam

satu minggu.

c. Anggota keluarga memperoleh satu setel pakaian baru dalam satu

tahun.

d. Luas lantai rumah paling kurang 8 m² untuk setiap penghuni rumah.

e. Dalam tiga bulan terakhir seluruh anggota keluarga dalam keadaan

sehat.

f. Terdapat seorang atau lebih anggota keluarga yang bekerja.

g. Seluruh anggota keluarga berumur 10-60 tahun bisa baca tulis tulisan

latin.

h. Pasangan usia subur dengan dua anak atau lebih mempergunakan

kontrasepsi

Apabila kedelapan indikator tersebut di atas terpenuhi, maka keluarga

tersebut termasuk Keluarga Sejahtera II. Apabila salah satu atau lebih

indikator tersebut tidak terpenuhi, maka keluarga yang bersangkutan termasuk

Keluarga Sejahtera I.

4. Keluarga Sejahtera III adalah sebuah keluarga yang selain memenuhi

kondisi keluarga sejahtera II juga memenuhi kondisi lain sebagai berikut :

a. Keluarga berupaya meningkatkan pengetahuan agamanya

Pola Persebaran Tingkat..., Nadiasita Noor Priliani, FKIP UMP 2017

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pemberdayaan Masyarakatrepository.ump.ac.id/4388/3/NADIASITA NOOR BAB II.pdf · A. Pemberdayaan Masyarakat Pemberdayaan dilahirkan dari bahasa Inggris,

14

b. Sebagian penghasilan keluarga bisa ditabung

c. Keluarga makan bersama paling kurang sekali dalam satu minggu

d. Keluarga ikut kegiatan masyarakat di lingkungannya

e. Keluarga memperoleh informasi dari media massa

Apabila keluarga dapat memenuhi kelima indikator di atas, maka

keluarga tersebut termasuk keluarga sejahtera III; tetapi jika ada salah satu

atau lebih indikator tersebut tidak terpenuhi, maka keluarga yang

bersangkutan termasuk keluarga sejahtera II.

5. Keluarga Sejahtera III Plus adalah sebuah keluarga yang selain

memenuhi kondisi keluarga sejahtera III juga memenuhi kondisi lain

sebagai berikut :

a. Keluarga secara teratur memberikan sumbangan material untuk

kegiatan

b. Ada anggota keluarga yang aktif dalam kegiatan kemasyarakatan

Apabila seluruh keluarga telah terdaftar dan klasifikasinya sudah dapat

ditentukan secara lengkap, maka dilakukanpemetaan menurut lokasi

persebaran serta kategorinya dan tanda-tanda yang mudah dilihat tentang

kekurangan keluarga yang bersangkutan dalam mencapai kondisi diatasnya.

G. Pola Persebaran Tingkat Kesejahteraan Anggota Posdaya

Pola sebaran adalah suatu rangkaian yang sudah menetap mengenai suatu

gejala itu sendiri. Pola sebaran sebagai suatu bentuk atau rangkaian yang dapat

menggambarkan atau mendeskripsikan mengenai proses sebaran tingkat

Pola Persebaran Tingkat..., Nadiasita Noor Priliani, FKIP UMP 2017

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pemberdayaan Masyarakatrepository.ump.ac.id/4388/3/NADIASITA NOOR BAB II.pdf · A. Pemberdayaan Masyarakat Pemberdayaan dilahirkan dari bahasa Inggris,

15

kesejahteraan anggota Posdaya di Kecamatan Mrebet Kabupaten Purbalingga.

Keragaman tak terbatas dari pola penyebaran demikian terjadi dalam tingkat

kesejahteraan (Bintarto, 1977).

Bintarto (1977) menyebutkan bahwa ada tiga macam variasi pola

persebaran, yaitu:

1. Pola persebaran seragam, jika jarak antara satu lokasi dengan lokasi

lainnya relatif sama.

2. Pola persebaran mengelompok, jika jarak antara lokasi satu dengan lokasi

lainnya berdekatan dan cenderung mengelompokpada tempat-tempat

tertentu.

3. Pola persebaran acak, jika jarak antara lokasi satu dengan lokasi yang

lainnya tidak teratur.

Bintarto (1977) terdapat tiga jenis pola persebaran, yaitu mengelompok,

seragam dan acak. Pola persebaran yang mengelompok dan seragam akan lebih

mudah berkembang dibandingkan dengan pola persebaran yang acak karena

pola persebaran yang mengelompok akan memudahkan para anggota posdaya

dalam meningkatkan tingkat kesejahteraan anggota Posdaya.

Pola Persebaran Tingkat..., Nadiasita Noor Priliani, FKIP UMP 2017

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pemberdayaan Masyarakatrepository.ump.ac.id/4388/3/NADIASITA NOOR BAB II.pdf · A. Pemberdayaan Masyarakat Pemberdayaan dilahirkan dari bahasa Inggris,

16

H. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan mengenai Posdaya disajikan terhadap tabel

berikut:

No Nama penelitian

dan Tahun

Tujuan Penelitain Metode Hasil Penelitian

1 Slamet Riyadi

2013

Mengetahui faktor-

faktor yang

berhubungan dengan

berkelanjutan program

posdaya Kecamatan

Bukateja

Observasi dengan

pendekatan

Deskriptif

Perilaku.

Diantaranya adalah ada

beberapa temuan

mengenai faktor-faktor

yang terbukti

mempunyai hubungan

yang siginifikan dengan

keberlanjutan program

posdaya di Kecamatan

Bukateja yaitu

ada hubungan yang

signifikan antara faktor

partisipasi masyarakat

dengan keberlanjutan

program posdaya di

Kecamatan Bukateja

dengan nilai p value

0,009. Ada hubungan

yang signifikan antara

faktor sosialisa dengan

keberlanjutan program

posdaya di Kecamatan

Bukateja.

2 Kristina Prasetya

Ningsih

2010

Untuk mengetahui

pelaksanaan

pemberdayaan keluarga

melalui Pendidikan

Paud pada Posdaya di

dusun Saman, desa

Bangun harjo.

Untuk mengetahui

manfaat pemberdayaan

keluarga melalui

Pendidikan Paud di

dusun Saman.

Mengetahui faktor-

faktor penghambat dan

pendukung dalam

pelaksanaan

pemberdayaan keluarga

dalam Pendidikan Paud

di dusun Saman.

Pendekatan

kualitatif

Hasil penelitian

menunjukkan bahwa

adanya pelaksanaan

Posdaya

di dusun Saman

dilatarbelakangi karena

masih belum

menyeluruhnya

tingkat kesejahteraan

keluarga di dusun

saman, dengan adanya

program-program

Posdaya harapannya

dapat meningkatkan

kesejahteraan bagi

keluarga dusun saman.

Selain itu Posdaya juga

memberikan program

pendidikan bagi anak

Pola Persebaran Tingkat..., Nadiasita Noor Priliani, FKIP UMP 2017

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pemberdayaan Masyarakatrepository.ump.ac.id/4388/3/NADIASITA NOOR BAB II.pdf · A. Pemberdayaan Masyarakat Pemberdayaan dilahirkan dari bahasa Inggris,

17

usia dini dengan

harapan dapat

memberikan fasilitas

pendidikan anak usia

dini bagi keluarga dusun

saman yang kurang

mampu.

3. Rofi Taufik

2014

Untuk mengetahui :

- Total

pendapatan

rumah tangga

pengrajin

industri bata

merah.

- Tingkat

kesejahteraan

rumah tangga

pengrajin

industri bata

merah.

- Pola persebaran

industri bata

merah.

Penelitian ini

merupakan

penelitian

deskriptif

kuantitatif.

Berdasarkan hasil

penelitian, dapat

diketahui bahwa seluruh

responden

menggunakan bahan

bakar sekam padi dalam

proses pembakaran bata

merah tanpa di campur

bahan bakar lainnya.

Menurut responden

bahan bakar sekam ini

menggunakan kualitas

bata merah yang baik.

4. Nadiasita Noor

Priliani 2017

Untuk mengetahui pola

persebaran tingkat

kesejahteraan anggota

posdaya di Kecamatan

Mrebet Kabupaten

Purbalingga

Penelitian

deskriptif

kualitatif

Hasil penelitian, dapat

diketahui bahwa seluruh

responden

menggunakan angket

untuk mengetahui pola

persebaran tingkat

kesejahteraan anggota

Posdaya di Kecamatan

Mrebet Kabupaten

Purbalingga.

Pola Persebaran Tingkat..., Nadiasita Noor Priliani, FKIP UMP 2017

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pemberdayaan Masyarakatrepository.ump.ac.id/4388/3/NADIASITA NOOR BAB II.pdf · A. Pemberdayaan Masyarakat Pemberdayaan dilahirkan dari bahasa Inggris,

18

I. Kerang Berfikir

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir

Program – Program Posdaya

- Bidang KB dan Kesehatan

- Bidang Pendidikan

- Bidang Wirausaha

Tingkat Kesejahteraan Anggota

Posdaya

- Keluarga Pra Sejahtera

- Keluarga Sejahtera I

- Keluarga Sejahtera II

- Keluarga Sejahtera III

- Keluarga Sejahtera III Plus

Pola Persebaran Tingkat Kesejahteraan Anggota

Posdaya

Tujuan Posdaya

Seragam

Pemberdayaan

Masyarakat

Pemberdayaan Keluarga

Mengelompok

Posdaya

Acak

Pola Persebaran Tingkat..., Nadiasita Noor Priliani, FKIP UMP 2017

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pemberdayaan Masyarakatrepository.ump.ac.id/4388/3/NADIASITA NOOR BAB II.pdf · A. Pemberdayaan Masyarakat Pemberdayaan dilahirkan dari bahasa Inggris,

19

J. Hipotesis

Pola persebaran tingkat kesejahteraan anggota posdaya yang ada di

Kecamatan Mrebet Kabupaten Purbalingga sebagian besar memiliki pola yang

mengelompok.

Pola Persebaran Tingkat..., Nadiasita Noor Priliani, FKIP UMP 2017