bab ii tinjauan pustaka a. pemberdayaan masyarakatrepository.ump.ac.id/4388/3/nadiasita noor bab...
TRANSCRIPT
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pemberdayaan Masyarakat
Pemberdayaan dilahirkan dari bahasa Inggris, yakni empowerment, yang
mempunyai makna dasar “pemberdayaan” di mana „daya‟ bermakna kekuatan
(power). Pemberdayaan masyarakat menciptakan iklim kehidupan masyaraka
yang layak dan kondusif melalui pembangunan ketahanan masyarakat dan
penanggulangan degradasi moral masyarakat dalam upaya meningkatkan
partisipasinya di bidang ekonomi dan sosial dari tingkat propinsi sampai
tingkat kelurahan, termasuk memperjuangkan terwujudnya kesejahteraan dan
keadilan gender di berbagai bidang kehidupan (Ningsih, 2010)
Secara etimologi pemberdayaan berasal pada kata dasar “daya” yang
berarti kekuatan atau kemampuan. Bertolak dari pengertian tersebut, maka
pemberdayaan dapat dimaknai sebagai suatu proses menuju berdaya, atau
proses pemberian daya/ kekuatan/ kemampuan, dan atau proses pemberian
daya/ kekuatan/ kemampuan dari pihak yang mempunyai daya kepada pihak
yang kurang atau belum berdaya (Ningsih, 2010).
Dalam pandangan Pearse dan Stiefel dinyatakan bahwa pemberdayaan
mengandung dua kecenderungan, yakni primer dan sekunder. Kecenderungan
primer berarti proses pemberdayaan menekankan proses memberikan atau
mengalihkan sebagian kekuasaan, kekuatan atau kemampuan kepada
masyarakat agar individu menjadi lebih berdaya. Sedangkan kecenderungan
Pola Persebaran Tingkat..., Nadiasita Noor Priliani, FKIP UMP 2017
7
sekunder melihat pemberdayaan sebagai proses menstimulasi, mendorong atau
memotivasi individu agar mempunyai kemampuan atau keberdayaan untuk
menentukan apa yang menjadi pilihannya (Prijono dan Pranarka, 1996).
Dari beberapa pengertian diatas maka “pemberdayaan” dimaknai sebagai
segala usaha untuk membebaskan masyarakat miskin dari belenggu
kemiskinan, karena kemiskinan yang terjadi tidak bersifat alamiah semata,
melainkan hasil dari berbagai macam faktor yang menyangkut kekuasaan dan
kebijakan, maka upaya pemberdayaan juga harus melibatkan kedua faktor
tersebut. Kesimpulanya bahwa pemberdayaan adalah sebagai proses
mengembangkan, memandirikan, menswadayakan masyarakat dari penekanan-
penekanan kehidupan di segala bidang dan sektor kehidupan (Ningsih, 2010).
B. Pemberdayaan Keluarga
Salah satu upaya yang bersifat tidak memerintah guna meningkatkan
pengetahuan dan kemampuan keluarga agar mampu mengidentifikasi masalah,
merencakan dan mengambil keputusan untuk melakukan pemecahannya
dengan benar, tanpa atau dengan bantuan dari pihak lain. Pemberdayaan
keluarga akan menghasilkan kemandirian keluarga dalam menemukan
masalah yang ada dalam keluarga, kemudian mampu merencanakan dan
mengambil keputusan untuk memecahkan masalahnya sendiri tanpa atau
dengan bantuan orang lain. Salah satu strategi yang dapat ditempuh untuk
menghasilkan kemandirian baik pada masyarakat maupun keluarga adalah
melalui pendekatan komunikasi-informasi-edukasi (Ningsih, 2010).
Pola Persebaran Tingkat..., Nadiasita Noor Priliani, FKIP UMP 2017
8
C. Pos Pemberdayaan Keluarga (POSDAYA)
Posdaya atau Pos Pemberdayaan Keluarga merupakan program
lanjutan dari sekian banyak program penguatan SDM . Posdaya merupakan
forum pembangunan keluarga dipedukuhan yang juga terkait dengan
membangun manusia seutuhnya. Posdaya Pembentukan dan pengembangannya
dilakukan oleh anggota atau organisasi masyarakat seperti PKK, organisasi
sosial dan keagamaan seperti Pengurus Masjid, Panti Asuhan, lembaga lain
atau perorangan. Pembentukan Posdaya bisa diprakarsai oleh lembaga
pendidikan seperti SMA dengan melibatkan siswa yang dibimbing para guru.
Posdaya dapat dikembangkan oleh Pemerintah daerah dan seluruh aparatnya
ditingkat kecamatan, desa, kelurahan, RW/RT. Dengan adanya program yang
memberdayakan masyarakat langsung sebagai subyeknya untuk mencapai
kesejahteraan baik dalam bidang pendidikan, ekonomi, lingkungan dan
kesehatan dapat membantu masyarakat ekonomi rendah.terutama rakyat miskin
(Asripah, 2012).
Posdaya (Pos Pemberdayaan Keluarga) merupakan salah satu peluang
untuk mengembangkan kemampuan dalam bidang softskill, selain di kampus
juga sudah banyak diberikan tentang softskill, namun di masyarakat merupakan
aplikasi untuk menerapkan materi tersebut (Wulan, 2014).
“Pos Pemberdayaan Keluarga (Family pasca pemberdayaan yang disingkat
menjadi Posdaya) adalah model pemberdayaan keluarga untuk menghidupkan
kembali budaya gotong royong untuk membangun sumber daya manusia
Pola Persebaran Tingkat..., Nadiasita Noor Priliani, FKIP UMP 2017
9
melalui aktif partisipasi dalam keluarga. Posdaya diciptakan sebagai forum
untuk advokasi, komunikasi, informasi, pendidikan untuk memperkuat
koordinasi kegiatan fungsi keluarga. Kegiatan Target menerapkan upaya
bersama sehingga setiap keluarga memiliki kemampuan untuk melakukan
delapan fungsi keluarga, yaitu pengembangan fungsi agama atau percaya pada
Tuhan, fungsi budaya, fungsi perlindungan, fungsi keluarga berencana dan
kesehatan, fungsi pendidikan, fungsi ekonomi dan kewirausahaan, dan
lingkungan fungsi”(Muljono, 2011)
Posdaya adalah sebuah gerakan dengan ciri khas “bottom up program”
yang mengusung kemandirian dan pemanfaatan sumberdaya serta potensi lokal
sebagai sumber segala solusi. Posdaya dikembangkan sebagai salah satu sarana
meningkatkan kualitas hidup masyarakat yang hanya bisa diharapkan melalui
penguatan fungsi keluarga secara terpadu (Suryono, 2010).
D. Tujuan Pembentukan Pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaya)
Tujuan pembentukan Posdaya adalah untuk mengembangkan modal sosial,
seperti hidup gotong-royong dalam masyarakat guna membantu pemberdayaan
keluarga secara terpadu dan membangun keluarga bahagia dan sejahtera.
Infrastruktur sosial masyarakat yaitu keluarga yang dapat menjadi perekat atau
kohesi sosial, sehingga tercipta suatu kehidupan yang rukun, damai dan
memiliki dinamika yang tinggi. Terbentuknya lembaga sosial dengan
keanggotaan dan partisipasi keluarga di desayang dinamis dan menjadi wadah
partisipasi sosial, setiap keluarga dapat memberi dan menerima pembaaharuan
Pola Persebaran Tingkat..., Nadiasita Noor Priliani, FKIP UMP 2017
10
yang membantu proses pembangunan kehidupan keluarga (Mulyono, 2010).
Posdaya diarahkan untuk mendukung penyegaran 8 fungsi keluarga yaitu :
a) Fungsi keagamaan e) Fungsi reproduksi
b) Fungsi budaya f) Fungsi pendidikan
c) Fungsi cinta kasih g) Fungsi ekonomi
d) Fungsi perlindungan h) Fungsi lingkungan
E. Program Pos Pemberdayaan Keluarga (POSDAYA)
Program Pos Pemberdayaan Keluarga ada beberapa
program diantaranya sebagai berikut :
1. Pemberdayaan bidang KB dan Kesehatan
a) Kel. Muda, utamanya ibu muda, ibu hamil, ibu
melahirkan, dan ibu menyusui.
b) Ibu muda dengan anak dibawah usia 15 tahun.
c) Bayi (0 – 1) tahun.
d) Anak Balita (1 – 5) tahun.
2. Pemberdayaan Bidang Pendidikan
a) Inventarisasi anak usia 0 – 15 tahun yang belum
sekolah.
b) Mengusahakan sekolah di desa untuk menerima anak-
anak putus sekolah.
c) Mengembangkan kemungkinan kursus-kursus
ketrampilan untuk anak putus sekolah.
Pola Persebaran Tingkat..., Nadiasita Noor Priliani, FKIP UMP 2017
11
3. Pemberdayaan Bidang Wirausaha
a) Mengadakan inventarisasi keluarga dengan anak balita
atau keluarga yang mempunyai anak di bawah usia 15
tahun.
b) Menjajagi kerjasama dengan Bank yang ada di desa atau
di Kecamatan dan mempunyai jaringan.
F. Tingkat Kesejahteraan
Dalam perluasan jangkauan diawali dengan proses pendataan
perorangan, pengurus PKK, pengurus panti atau laninnya, melalui kerjasama
dengan RT, RW dan Kepala Desa untuk mengadakan pendataan seluruh
keluarga yang ada. Pendataan keluarga dilakukan dengan mempergunakan
kriteria atau indikator yang dipergunakan oleh BKKBN tahun 2012 atau BPS
utamanya untuk mengetahui apakah keluarga di sekitar berada dalam posisi pra
sejahtera, sejahtera I, sejahtera II, sejahtera III, atau sejahtera III plus.
Indikator BPS dapat dipergunakan untuk menentukan apakah sebuah
keluarga tergolong miskin atau tidak miskin. Indikator BKKBN tahun 2012
berpula untuk mengembangkan intervensi atau dukungan pembangunan dalam
proses pemberdayaan. Indikator BKKBN dipergunakan untuk mengetahui
dampak program pengetasan kemiskinan menurut pemerintah.
Indikator untuk menempatkan keluarga dalam kategori keluarga pra
sejahtera, keluarga sejahtera I, keluarga sejahtera II, keluarga sejahtera III, dan
keluarga sejahtera III plus adalah sebagai berikut (Suyono,2009;
Haryanto,2009):
Pola Persebaran Tingkat..., Nadiasita Noor Priliani, FKIP UMP 2017
12
1. Keluarga Pra Sejahtera adalah sebuah keluarga yang salah satu dari
kondisi dibawah ini tidak terpenuhi :
a. Keluarga itu makan dua kali sehari
b. Mempunyai pakaian layak untuk keperluan yang berbeda
c. Bila ada anak atau anggota keluarga yang sakit dibawah ke sarana atau
petugas kesehatan
d. Bila pasangan usai subur ingin ber-KB pergi ke sarana pelayanan KB
e. Semua anak berusia 7-15 tahun yang ada dalam keluarga bersekolah
2. Keluarga Sejahtera I adalah sebuah keluarga yang seluruh kondisi pada
keluarga pra sejahtera diatas telah dapat dipenuhi:
a. Makan paling kurang dua kali sehari
b. Mempunyai pakaian layak untuk keperluan yang berbeda
c. Rumah yang ditempati mempunyai atap, lantai, dan dinding yang baik
d. Bila ada anak atau anggota keluarga yang sakit dibawah ke sarana atau
petugas kesehatan\Bila pasangan usia subur (PUS) ingin ber-KB pergi
ke sarana pelayanan KB
e. Semua anak umur 7-15 tahun yang ada dalam keluarga bersekolah
Apabila salah satu atau lebih dari indikator-indikator di atas tidak
terpenuhi, maka berarti keluarga tersebut termasuk Keluarga Pra Sejahtera.
Bila keenam indikator tersebut terpenuhi, barulah keluarga bersangkutan
termasuk Keluarga Sejahtera I.
Pola Persebaran Tingkat..., Nadiasita Noor Priliani, FKIP UMP 2017
13
3. Keluarga Sejahtera II adalah sebuah keluarga yang selain memenuhi
kondisi keluarga sejahtera II juga memenuhi kondisi lain sebagai berikut:
a. Anggota keluarga melaksanakan ibadah menurut agamanya masing-
masing.
b. Anggota keluarga makan daging/telor/ikan paling kurang sekali dalam
satu minggu.
c. Anggota keluarga memperoleh satu setel pakaian baru dalam satu
tahun.
d. Luas lantai rumah paling kurang 8 m² untuk setiap penghuni rumah.
e. Dalam tiga bulan terakhir seluruh anggota keluarga dalam keadaan
sehat.
f. Terdapat seorang atau lebih anggota keluarga yang bekerja.
g. Seluruh anggota keluarga berumur 10-60 tahun bisa baca tulis tulisan
latin.
h. Pasangan usia subur dengan dua anak atau lebih mempergunakan
kontrasepsi
Apabila kedelapan indikator tersebut di atas terpenuhi, maka keluarga
tersebut termasuk Keluarga Sejahtera II. Apabila salah satu atau lebih
indikator tersebut tidak terpenuhi, maka keluarga yang bersangkutan termasuk
Keluarga Sejahtera I.
4. Keluarga Sejahtera III adalah sebuah keluarga yang selain memenuhi
kondisi keluarga sejahtera II juga memenuhi kondisi lain sebagai berikut :
a. Keluarga berupaya meningkatkan pengetahuan agamanya
Pola Persebaran Tingkat..., Nadiasita Noor Priliani, FKIP UMP 2017
14
b. Sebagian penghasilan keluarga bisa ditabung
c. Keluarga makan bersama paling kurang sekali dalam satu minggu
d. Keluarga ikut kegiatan masyarakat di lingkungannya
e. Keluarga memperoleh informasi dari media massa
Apabila keluarga dapat memenuhi kelima indikator di atas, maka
keluarga tersebut termasuk keluarga sejahtera III; tetapi jika ada salah satu
atau lebih indikator tersebut tidak terpenuhi, maka keluarga yang
bersangkutan termasuk keluarga sejahtera II.
5. Keluarga Sejahtera III Plus adalah sebuah keluarga yang selain
memenuhi kondisi keluarga sejahtera III juga memenuhi kondisi lain
sebagai berikut :
a. Keluarga secara teratur memberikan sumbangan material untuk
kegiatan
b. Ada anggota keluarga yang aktif dalam kegiatan kemasyarakatan
Apabila seluruh keluarga telah terdaftar dan klasifikasinya sudah dapat
ditentukan secara lengkap, maka dilakukanpemetaan menurut lokasi
persebaran serta kategorinya dan tanda-tanda yang mudah dilihat tentang
kekurangan keluarga yang bersangkutan dalam mencapai kondisi diatasnya.
G. Pola Persebaran Tingkat Kesejahteraan Anggota Posdaya
Pola sebaran adalah suatu rangkaian yang sudah menetap mengenai suatu
gejala itu sendiri. Pola sebaran sebagai suatu bentuk atau rangkaian yang dapat
menggambarkan atau mendeskripsikan mengenai proses sebaran tingkat
Pola Persebaran Tingkat..., Nadiasita Noor Priliani, FKIP UMP 2017
15
kesejahteraan anggota Posdaya di Kecamatan Mrebet Kabupaten Purbalingga.
Keragaman tak terbatas dari pola penyebaran demikian terjadi dalam tingkat
kesejahteraan (Bintarto, 1977).
Bintarto (1977) menyebutkan bahwa ada tiga macam variasi pola
persebaran, yaitu:
1. Pola persebaran seragam, jika jarak antara satu lokasi dengan lokasi
lainnya relatif sama.
2. Pola persebaran mengelompok, jika jarak antara lokasi satu dengan lokasi
lainnya berdekatan dan cenderung mengelompokpada tempat-tempat
tertentu.
3. Pola persebaran acak, jika jarak antara lokasi satu dengan lokasi yang
lainnya tidak teratur.
Bintarto (1977) terdapat tiga jenis pola persebaran, yaitu mengelompok,
seragam dan acak. Pola persebaran yang mengelompok dan seragam akan lebih
mudah berkembang dibandingkan dengan pola persebaran yang acak karena
pola persebaran yang mengelompok akan memudahkan para anggota posdaya
dalam meningkatkan tingkat kesejahteraan anggota Posdaya.
Pola Persebaran Tingkat..., Nadiasita Noor Priliani, FKIP UMP 2017
16
H. Penelitian yang Relevan
Penelitian yang relevan mengenai Posdaya disajikan terhadap tabel
berikut:
No Nama penelitian
dan Tahun
Tujuan Penelitain Metode Hasil Penelitian
1 Slamet Riyadi
2013
Mengetahui faktor-
faktor yang
berhubungan dengan
berkelanjutan program
posdaya Kecamatan
Bukateja
Observasi dengan
pendekatan
Deskriptif
Perilaku.
Diantaranya adalah ada
beberapa temuan
mengenai faktor-faktor
yang terbukti
mempunyai hubungan
yang siginifikan dengan
keberlanjutan program
posdaya di Kecamatan
Bukateja yaitu
ada hubungan yang
signifikan antara faktor
partisipasi masyarakat
dengan keberlanjutan
program posdaya di
Kecamatan Bukateja
dengan nilai p value
0,009. Ada hubungan
yang signifikan antara
faktor sosialisa dengan
keberlanjutan program
posdaya di Kecamatan
Bukateja.
2 Kristina Prasetya
Ningsih
2010
Untuk mengetahui
pelaksanaan
pemberdayaan keluarga
melalui Pendidikan
Paud pada Posdaya di
dusun Saman, desa
Bangun harjo.
Untuk mengetahui
manfaat pemberdayaan
keluarga melalui
Pendidikan Paud di
dusun Saman.
Mengetahui faktor-
faktor penghambat dan
pendukung dalam
pelaksanaan
pemberdayaan keluarga
dalam Pendidikan Paud
di dusun Saman.
Pendekatan
kualitatif
Hasil penelitian
menunjukkan bahwa
adanya pelaksanaan
Posdaya
di dusun Saman
dilatarbelakangi karena
masih belum
menyeluruhnya
tingkat kesejahteraan
keluarga di dusun
saman, dengan adanya
program-program
Posdaya harapannya
dapat meningkatkan
kesejahteraan bagi
keluarga dusun saman.
Selain itu Posdaya juga
memberikan program
pendidikan bagi anak
Pola Persebaran Tingkat..., Nadiasita Noor Priliani, FKIP UMP 2017
17
usia dini dengan
harapan dapat
memberikan fasilitas
pendidikan anak usia
dini bagi keluarga dusun
saman yang kurang
mampu.
3. Rofi Taufik
2014
Untuk mengetahui :
- Total
pendapatan
rumah tangga
pengrajin
industri bata
merah.
- Tingkat
kesejahteraan
rumah tangga
pengrajin
industri bata
merah.
- Pola persebaran
industri bata
merah.
Penelitian ini
merupakan
penelitian
deskriptif
kuantitatif.
Berdasarkan hasil
penelitian, dapat
diketahui bahwa seluruh
responden
menggunakan bahan
bakar sekam padi dalam
proses pembakaran bata
merah tanpa di campur
bahan bakar lainnya.
Menurut responden
bahan bakar sekam ini
menggunakan kualitas
bata merah yang baik.
4. Nadiasita Noor
Priliani 2017
Untuk mengetahui pola
persebaran tingkat
kesejahteraan anggota
posdaya di Kecamatan
Mrebet Kabupaten
Purbalingga
Penelitian
deskriptif
kualitatif
Hasil penelitian, dapat
diketahui bahwa seluruh
responden
menggunakan angket
untuk mengetahui pola
persebaran tingkat
kesejahteraan anggota
Posdaya di Kecamatan
Mrebet Kabupaten
Purbalingga.
Pola Persebaran Tingkat..., Nadiasita Noor Priliani, FKIP UMP 2017
18
I. Kerang Berfikir
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir
Program – Program Posdaya
- Bidang KB dan Kesehatan
- Bidang Pendidikan
- Bidang Wirausaha
Tingkat Kesejahteraan Anggota
Posdaya
- Keluarga Pra Sejahtera
- Keluarga Sejahtera I
- Keluarga Sejahtera II
- Keluarga Sejahtera III
- Keluarga Sejahtera III Plus
Pola Persebaran Tingkat Kesejahteraan Anggota
Posdaya
Tujuan Posdaya
Seragam
Pemberdayaan
Masyarakat
Pemberdayaan Keluarga
Mengelompok
Posdaya
Acak
Pola Persebaran Tingkat..., Nadiasita Noor Priliani, FKIP UMP 2017
19
J. Hipotesis
Pola persebaran tingkat kesejahteraan anggota posdaya yang ada di
Kecamatan Mrebet Kabupaten Purbalingga sebagian besar memiliki pola yang
mengelompok.
Pola Persebaran Tingkat..., Nadiasita Noor Priliani, FKIP UMP 2017