bab ii tinjauan pustaka a. masa bayi dan balita 1. masa...

25
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Masa Bayi dan Balita 1. Masa Bayi Masa bayi merupakan masa yang sulit, terutama karena bayi tidak bisa menceritakan bagaimana mereka melihat dirinya sendiri (Santrock,2007) . Masa bayi di mulai sejak berumur 1-12 bulan yang mana sebelum masa bayi terdapat masa neonatus yaitu umur 0-28 hari ( Hidayat, 2008). Pada masa perinatal dimulai dari periode kehamilan 28 minggu sampai 7 hari setelah bayi lahir, yang mana bayi baru lahir harus melewati masa transisi, walaupun mempunyai sistem pengaturan sendiri, bayi dan anak-anak masih tergantung pada anggota keluarga yang lebih tua,kemudian pada beberapa pertama kehidupannya akan ditandai dengan perkembangan pesat terutama otaknya (Soetjiningsih, 1995). Pada dasarnya tiap-tiap perkembangan memiliki potensi yang berbeda beda, perkembangan masa neonatus ini dapat ditunjukkan dengan tanda-tanda tersenyum dan mulai menatap muka untuk mengenali seseorang, bersuara dan bereaksi terhadap suara, adanya kemampuan untuk mengikuti garis tengah bila direspon menggunakan jari serta mampu menggerakan tubuh dengan seimbang dan mengangkat kepalanya (Hidayat, 2008). 1

Upload: ngothuan

Post on 09-Mar-2019

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Masa Bayi dan Balita 1. Masa Bayidigilib.unimus.ac.id/files/disk1/149/jtptunimus-gdl-lisdawatin... · a) Bayi dapat mengeluarkan suara-suara lain (mengoceh)

1

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Masa Bayi dan Balita

1. Masa Bayi

Masa bayi merupakan masa yang sulit, terutama karena bayi tidak

bisa menceritakan bagaimana mereka melihat dirinya sendiri

(Santrock,2007) . Masa bayi di mulai sejak berumur 1-12 bulan yang mana

sebelum masa bayi terdapat masa neonatus yaitu umur 0-28 hari ( Hidayat,

2008). Pada masa perinatal dimulai dari periode kehamilan 28 minggu

sampai 7 hari setelah bayi lahir, yang mana bayi baru lahir harus melewati

masa transisi, walaupun mempunyai sistem pengaturan sendiri, bayi dan

anak-anak masih tergantung pada anggota keluarga yang lebih tua,kemudian

pada beberapa pertama kehidupannya akan ditandai dengan perkembangan

pesat terutama otaknya (Soetjiningsih, 1995). Pada dasarnya tiap-tiap

perkembangan memiliki potensi yang berbeda beda, perkembangan masa

neonatus ini dapat ditunjukkan dengan tanda-tanda tersenyum dan mulai

menatap muka untuk mengenali seseorang, bersuara dan bereaksi terhadap

suara, adanya kemampuan untuk mengikuti garis tengah bila direspon

menggunakan jari serta mampu menggerakan tubuh dengan seimbang dan

mengangkat kepalanya (Hidayat, 2008).

1

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Masa Bayi dan Balita 1. Masa Bayidigilib.unimus.ac.id/files/disk1/149/jtptunimus-gdl-lisdawatin... · a) Bayi dapat mengeluarkan suara-suara lain (mengoceh)

2

Saat bayi berusia 1-3 bulan bayi mulai belajar tengkurap dan

belajar mengangkat kepalanya, kemampuan penglihatannya telah

bertambah, tersenyum melihat muka seseorang, bereaksi terhadap suara,

mengenal ibunya dengan penciuman, penglihatan, pendengaran dan kontak

batin serta bayi mulai mengoceh dengan spontan. Usia 3-6 bulan bayi

berusaha memperluas pandangannya, berguling-guling, belajar meraih

benda-benda yang ada diluar jangkauannya, mencari dan menengok sumber

suara, giginya mulai tumbuh dan sering menaruh benda dimulutnya,

sedangkan saat bayi berusia 6-9 bulan tahapan perkembangan yang berhasil

diraih anak yakni bayi belajar duduk tanpa dibantu, merangkak untuk

meraih benda, mampu memindahkan benda dari satu tangan ke tangan yang

lain,bergembira dan melempar-lempar benda, mengenal anggota keluarga,

bayi dapat memegang dan memakan kue sendiri serta mulai bisa diajak

bermain tepuk tangan dan sembuyi-sembunyian. Ketika usia anak 9-12

bulan maka bayi sudah mulai belajar berdiri sendiri dengan berpegangan,

berjalan dengan berpegangan, mengulang bunyi atau suara, belajar

mengucapkan satu atau dua kata, mengerti perintah atau larangan dan

mampu untuk meraih benda kecil dengan tangannya serta pada usia ini bayi

sudah bisa diajak berpaartisipasi dalam permainan (Bambang, 2011).

Masa ini merupakan perkembangan interaksi yang berpengaruh

pada perkembangan anak untuk menjadi lebih mandiri, apabila pada masa

ini anak mengalami keterlambatan maupun gangguan dalam

perkembangannya maka anak mengalami gangguan emosional dan masalah

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Masa Bayi dan Balita 1. Masa Bayidigilib.unimus.ac.id/files/disk1/149/jtptunimus-gdl-lisdawatin... · a) Bayi dapat mengeluarkan suara-suara lain (mengoceh)

3

sosial pada masa mendatang, oleh karena itu orang tua harus lebih aktif

dalam memberikan stimulasi serta memerlukan hubungan yang lebih antara

orang tua dengan anaknya ( Nursalam, 2005).

2. Masa balita

Pada masa ini merupakan dasar pembentukan fisik dan

kepribadian pada masa berikutnya. Dengan kata lain merupakan masa emas

untuk mempersiapkan seorang individu untuk menghadapi tuntutan zaman

sesuai potensinya (Fadhli, 2010). Pada usia 1-3 tahun pertumbuhan anak

secara fisik akan lebih lambat bila dibandingkan pada masa bayi, tetapi

untuk perkembangan anak secara motorik lebih cepat. Pada masa ini sering

mengalami pengurangan pada nafsu makan, berdiri tegak dan kaku

kemudian berjalan dengan berpegangan, namun pada usia 16 bulan anak

akan berlari dan menaiki tangga tapi masih kaku, kemudian interaksi anak

dengan keluarga lebih besar dibandingkan pada masa bayi namun pada

masa ini rasa egois anak lebih bsar, apabila anak sudah memegang suatu

benda akan sulit untuk diambil karena dia merasa bahwa setiap benda yang

dipegang adalah miliknya (Nursalam, 2005).

Menurut teori Erikson, pada masa ini anak berada pada fase

mandiri, malu atau ragu. Hal ini terlihat dengan berkembangnya

kemampuan anak dengan belajar makan dan berpakaian sendiri, maka hal

ini akan membuat anak merasa malu atau ragu saat orang tua selalu

memanjakan anak dan mencela aktivitas yang dilakukan anak. Pada masa

ini anak sudah dilatih untuk buang air di toilet, anak juga sudah mampu

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Masa Bayi dan Balita 1. Masa Bayidigilib.unimus.ac.id/files/disk1/149/jtptunimus-gdl-lisdawatin... · a) Bayi dapat mengeluarkan suara-suara lain (mengoceh)

4

menyebutkan beberapa bagian tubuhnya, menyusun dua kata, dan

mengulang kata-kata baru (Nursalam, 2005).

Pada masa ini anak harus benar-benar dibimbing oleh oarang tua,

hubungan orang tua dengan anak harus akrab namun harus tegas sehingga

orang tua akan lebih mudah untuk mengetahui kebutuhan anak, sehingga

nantinya anak dapat berkembang dengan baik serta mampu mengendalikan

otot-otot dan rangsangan dari lingkungannya (Hidayat, 2008).

B. Perkembangan

1. Pengertian Perkembangan

Perkembangan merupakan tingkatan tumbuh dan kembangnya

anak menjadi seorang yang terampil dan cakap dalam komunikasi maupun

bergerak (Thompson, 2003). Perkembangan tersebut meliputi

perkembangan bahasa, sosial, motorik halus dan motorik kasar seperti

kemampuan gerakan tangan anak dan berjalan (Hidayat, 2002).

Perkembangan termasuk suatu proses yang berubah-ubah, pembentukan

tubuh serta anggota badan lain seperti tangan dan kaki, peningkatan drastis

dalam kekuatan dan kemampuan untuk mengendalikan otot-otot yang besar

maupun kecil, perkembangan sosial, pemikiran dan bahasa serta munculnya

kepribadian (Wahab, 2000).

Perkembangan merupakan perubahan sesuatu fungsi yang

disebabkan oleh proses pertumbuhan material yang memungkinkan adanya

fungsi itu, dan disamping itu disebabkan karena perubahan tingkah laku dan

kepribadian sebagai hasil belajar ( Ahmadi, 2005). Dalam perkembangan

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Masa Bayi dan Balita 1. Masa Bayidigilib.unimus.ac.id/files/disk1/149/jtptunimus-gdl-lisdawatin... · a) Bayi dapat mengeluarkan suara-suara lain (mengoceh)

5

anak akan menghadapi masa kritis dimana diperlukan rangsangan atau

stimulasi yang berguna bagi potensi berkembang sehingga perlu mendapat

perhatian. Perkembangan anak akan optimal bila interaksi sosial

diusahakan sesuai dengan kebutuhan anak pada berbagai tahap

perkembangan (Nursalam, 2005).

Dalam waktu perkembangannya kecepatan perkembangan anak

yang satu dengan yang lain mempunyai kecepatan perkembangan yang

berbeda-beda. Yang mana kematangan kemampuan intelektual anak dan

dari pergerakan yang di peroleh anak merupakan hasil belajar selama

periode waktu yang panjang.

2. Aspek Perkembangan

Dalam pemantauan perkembangan anak ada empat aspek yang

dapat dinilai yaitu: gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa serta

sosialisasi dan kemandirian (Vivian, 2010).

a. Sosial dan Kemandirian anak

Kemampuan anak berinteraksi dan bersosialisasi dengan lingkungannya

(Soetjiningsih, 1995). Berikut ini tahap perkembangan sosial dan

Kemandirian pada anak menurut Kementerian Kesehatan RI ( 2010 ) :

1) Tahapan perkembangan sosialisasi dan kemandirian bayi umur 3

bulan:

a) Pada waktu bayi terlentang, bayi dapat melihat atau menatap

wajah anda.

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Masa Bayi dan Balita 1. Masa Bayidigilib.unimus.ac.id/files/disk1/149/jtptunimus-gdl-lisdawatin... · a) Bayi dapat mengeluarkan suara-suara lain (mengoceh)

6

b) Pada waktu bayi diajak bicara dan tersenyum, bayi kembali

tersenyum kepada anda.

2) Tahapan perkembangan sosialisasi dan kemandirian bayi umur 6

bulan:

a) Bayi tersenyum ketika melihat mainan lucu, gambar atau binatang

peliharaan pada saat bermain sendiri.

3) Tahapan perkembangan sosialisasi dan kemandirian anak umur 9

bulan:

a) Bayi dapat memakan kue kering sendiri.

b) Bayi mencoba mendapatkan mainan yang diinginkannya yang

sengaja diletakkan diluar dengan mengulurkan tangan atau

badannya.

4) Tahapan perkembangan sosialisasi dan kemandirian anak umur 12

bulan:

a) Jika anda bersembunyi dibelakang sesuatu atau di pojok

kemudian muncul dan menghilang secara berulang-ulang

dihadapan anak, anak mencari atau mengharapkan anda muncul

kembali.

b) Anak dapat membedakan anda dengan orang yang belum dikenal,

anak akan menunjukkan sikap malu-malu atau ragu-ragu pada

saat permulaan bertemu dengan orang yang baru dikenalnya.

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Masa Bayi dan Balita 1. Masa Bayidigilib.unimus.ac.id/files/disk1/149/jtptunimus-gdl-lisdawatin... · a) Bayi dapat mengeluarkan suara-suara lain (mengoceh)

7

5) Tahapan perkembangan sosialisasi dan kemandirian anak umur 15

bulan:

a) Tanpa bantuan, anak dapat bertepuk tangan atau melambai-

lambai.

b) Anak dapat menunjukkan apa yang diinginkannya tanpa

menangis atau merengek.

6) Tahapan perkembangan sosialisasi dan kemandirian anak umur 18

bulan:

a) Tanpa bantuan, anak dapat bertepuk tangan atau melambai-

lambai.

b) Anak dapat menunjukkan apa yang diinginkannya tanpa

menangis atau merengek.

c) Jika anda menggelindingkan bola ke anak, maka anak akan

menggelindingkan ataumelemparkan bola kembali pada anda.

d) Anak dapat memegang sendiri cangkir atau gelas dan minum dari

tempat minum tanpa tumpah.

7) Tahapan perkembangan sosialisasi dan kemandirian anak umur 21

bulan:

a) Anak dapat menunjukkan apa yang diinginkannya tanpa

menangis atau merengek.

b) Anak dapat memegang sendiri cangkir atau gelas dan minum dari

tempat itu tanpa tumpah.

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Masa Bayi dan Balita 1. Masa Bayidigilib.unimus.ac.id/files/disk1/149/jtptunimus-gdl-lisdawatin... · a) Bayi dapat mengeluarkan suara-suara lain (mengoceh)

8

c) Anak dapat menirukan pekerjaan rumah tangga yang dikerjakan

orang tuanya.

8) Tahapan perkembangan sosialisasi dan kemandirian anak umur 24

bulan:

a) Anak dapat menirukan pekerjaan rumah tangga yang dikerjakan

orang tuanya.

b) Anak dapat melepas pakaiannya seperti: baju, rok atau celananya

c) Anak makan nasi sendiri tanpa banyak tumpah.

b. Bicara dan Bahasa

Bicara dan bahasa merupakan aspek yang berhubungan dengan

kemampuan untuk memberikan respons terhadap suara, mengikuti

perintah, dan berbicara secara spontan ( Vivian, 2011). Berikut ini tahap

perkembangan bicara dan bahasa pada anak menurut Kementerian RI

(2010) :

1) Tahapan perkembangan bicara dan bahasa bayi umur 3 bulan:

a) Bayi dapat mengeluarkan suara-suara lain (mengoceh) disamping

menangis.

b) Bayi suka tertawa keras walau tidak digelitik atau diraba-raba.

2) Tahapan perkembangan bicara dan bahasa bayi umur 6 bulan:

a) Bayi mampu mengeluarkan suara gembira bernada tinggi atau

memekik tetapi bukan menangis.

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Masa Bayi dan Balita 1. Masa Bayidigilib.unimus.ac.id/files/disk1/149/jtptunimus-gdl-lisdawatin... · a) Bayi dapat mengeluarkan suara-suara lain (mengoceh)

9

3) Tahapan perkembangan bicara dan bahasa bayi umur 9 bulan:

a) Waktu bayi bermain sendiri dan anda diam-diam datang bediri

dibelakangnya, bayi akan menengok kebelakang seperti

mendengar kedatangan anda

4) Tahapan perkembangan bicara dan bahasa anak umur 12 bulan:

a) Anak dapat mengatakan 2 suku kata yang sama, misalnya “ma-

ma”, “da-da”, “pa-pa”.

b) Anak mencoba meniru 2-3 kata yang anda ucapkan.

5) Tahapan perkembangan bicara dan bahasa anak umur 15 bulan:

a) Anak dapat mengatakan “papa” ketika anak memanggil atau

melihat ayahnya dan mengatakan “mama” jika memanggil atau

melihat ibunya.

6) Tahapan perkembangan bicara dan bahasa anak umur 18 bulan:

a) Anak dapat mengatakan “papa” ketika anak memanggil atau

melihat ayahnya dan mengatakan “mama” jika memanggil atau

melihat ibunya.

7) Tahapan perkembangan bicara dan bahasa anak umur 21 bulan:

a) Anak dapat mengucapkan paling sedikit 3 kata yang mempunyai

arti selain “papa”dan “mama”.

8) Tahapan perkembangan bicara dan bahasa anak umur 24 bulan:

a) Anak dapat menyebutkan paling sedikit 3 kata yang mempunyai

arti selain “papa”dan “mama”.

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Masa Bayi dan Balita 1. Masa Bayidigilib.unimus.ac.id/files/disk1/149/jtptunimus-gdl-lisdawatin... · a) Bayi dapat mengeluarkan suara-suara lain (mengoceh)

10

b) Tanpa bimbingan, petunjuk atau bantuan dapatkah anak menunjuk

dengan benar paling sedikit satu bagian badannya, seperti:

rambut, hidung, mulut atau bagian badan lainnya.

C. Gerak Halus

Gerak halus merupakan gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh

tertentu saja dan dilakukan otot-otot kecil tetapi diperlukan koordinasi

yang cermat, seperti memegang benda kecil dengan jari telunjuk dan ibu

jari ( Soetjiningsih, 1995). Berikut ini perkembangan gerak halus pada

anak menurut Kementerian Kesehatan RI ( 2010) :

1) Tahapan perkembangan gerak halus bayi umur 3 bulan:

a) Pada waktu bayi telentang, bayi dapat mengikuti gerakan anda

dengan menggerakkan kepalanya dari kanan atau kiri ke tengah.

b) Pada waktu bayi telentang, bayi dapat mengikuti gerakan anda

dengan menggerakkan kepalanya dari satu sisi hampir sampai

pada sisi yang lain.

2) Tahapan perkembangan gerak halus bayi umur 6 bulan:

a) Pada waktu bayi telentang, bayi dapat mengikuti gerakan anda

dengan menggerakkan kepala sepenuhnya dari satu sisi ke sisi yang

lain.

b) Sentuhkan pensil di punggung atau ujung jari bayi, dapatkah bayi

menggenggam pensil selama beberapa detik.

c) Bayi dapat mengarahkan matanya pada benda kecil sebesar kacang,

kismis atau uang logam.

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Masa Bayi dan Balita 1. Masa Bayidigilib.unimus.ac.id/files/disk1/149/jtptunimus-gdl-lisdawatin... · a) Bayi dapat mengeluarkan suara-suara lain (mengoceh)

11

d) Bayi dapat meraih mainan yang diletakkan agak jauh namun masih

berada dalam jangkauan tangannya.

3) Tahapan perkembangan gerak halus bayi umur 9 bulan:

a) Bayi mampu memindahkan mainan atau kue kering dengan satu

tangan ke tangan yang lain.

b) Bayi memperlihatkan perhatiannya dengan mencoba mencari

selendang, sapu tangan atau serbet yang dijatuhkan ke lantai

misalnya mencari di bawah meja atau di belakang kursi.

c) Bayi dapat memungut dua benda seperti mainan atau kue kering,

dan masing-masing tangan memegang satu benda pada saat yang

sama.

d) Bayi dapat memungut dengan tangannya benda-benda kecil seperti

kismis, kacang-kacangan, potongan biskuit, dengan gerakan miring

atau menggerapai.

4) Tahapan perkembangan gerak halus anak umur 12 bulan:

a) Saat pensil diletakkan pada telapak tangan anak kemudian diambil

secara perlahan-lahan, maka pensil sulit diambil kembali dari

genggaman anak.

b) Anak dapat mengambil benda kecil seperti kacang atau kismis

dengan meremas diantara ibu jari dan jarinya.

c) Tanpa bantuan anda, anak dapat mempertemukan dua kubus kecil

yang dia pegang.

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Masa Bayi dan Balita 1. Masa Bayidigilib.unimus.ac.id/files/disk1/149/jtptunimus-gdl-lisdawatin... · a) Bayi dapat mengeluarkan suara-suara lain (mengoceh)

12

5) Tahapan perkembangan gerak halus anak umur 15 bulan:

a) Tanpa bantuan anda, anak dapat mempertemukan dua kubus kecil

yang dia pegang.

b) Anak dapat mengambil benda kecil seperti kacang, kismis, atau

potongan biskuit dengan menggunakan ibu jari dan jari telunjuk.

6) Tahapan perkembangan gerak halus anak umur 18 bulan:

a) Anak dapat mengambil benda kecil seperti kacang, kismis, atau

potongan biskuit dengan menggunakan ibu jari dan jari telunjuk.

b) Anak menggelindingkan atau melempar kembali bola saat anda

menggelindingkan bola ke anak.

7) Tahapan perkembangan gerak halus anak umur 21 bulan:

a) Anak dapat mengambil benda kecil seperti kacang, kismis, atau

potongan biskuit dengan menggunakan ibu jari dan jari telunjuk.

b) Anak menggelindingkan atau melempar kembali bola saat anda

menggelindingkan bola ke anak.

c) Anak dapat meletakkan satu kubus diatas kubus yang lain tanpa

menjatuhkan kubus tersebut dengan ukuran kubus yang digunakan

2,5-5,0 Cm.

8) Tahapan perkembangan gerak halus anak umur 24 bulan:

a) Anak dapat meletakkan satu kubus diatas kubus yang lain tanpa

menjatuhkan kubus tersebut dengan ukuran kubus yang digunakan

2,5-5,0 Cm.

b) Anak dapat melepas pakaiannya seperti baju, rok, atau celananya.

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Masa Bayi dan Balita 1. Masa Bayidigilib.unimus.ac.id/files/disk1/149/jtptunimus-gdl-lisdawatin... · a) Bayi dapat mengeluarkan suara-suara lain (mengoceh)

13

a. Gerak Kasar

Merupakan Aspek yang berhubungan dengan pergerakan dan sikap tubuh

(Vivian, 2011). Yang mana dalam gerak kasar memerlukan tenaga,

karena dilakukan oleh otot-otot tubuh yang lebih besar (Soetjiningsih,

1995). Berikut ini tahapan perkembangan gerak kasar anak menurut

Kementerian Kesehatan RI ( 2010 ) :

1) Tahapan perkembangan gerak kasar bayi umur 3 bulan :

a) Pada waktu bayi telentang, masing-masing lengan dan tungkai

bayi bergerak dengan mudah.

b) Pada waktu bayi telungkup dialas yang datar, bayi dapat

mengangkat kepalanya sehingga membentuk sudut 45˚.

c) Pada waktu bayi telungkup dialas yang datar, bayi dapat

mengangkat kepalanya dengan tegak.

2) Tahapan perkembangan gerak kasar bayi umur 6 bulan:

a) Bayi mampu mempertahankan posisi kepala dalam keadaan tegak

dan stabil.

b) Ketika bayi telungkup di alas datar, bayi mampu mengangkat

dada dengan kedua lengannya sebagai penyangga.

c) Bayi mampu terbalik paling sediki dua kali dari posisi telentang

ke posisi telungkup atau sebaliknya.

d) Pada posisi bayi telentang, saat kedua tangannya dipegang

kemudian perlahan-lahan ke posisi duduk, bayi dapat

mempertahankan lehernya secara kaku.

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Masa Bayi dan Balita 1. Masa Bayidigilib.unimus.ac.id/files/disk1/149/jtptunimus-gdl-lisdawatin... · a) Bayi dapat mengeluarkan suara-suara lain (mengoceh)

14

3) Tahapan perkembangan gerak kasar bayi umur 9 bulan:

a) Pada posisi bayi telentang, saat kedua tangannya dipegang

kemudian perlahan-lahan ke posisi duduk, bayi dapat

mempertahankan lehernya secara kaku.

b) Jika bayi diangkat melalui ketiaknya ke posisi berdiri, dapatkah

bayi menyangga sebagian berat badan dengan kakinya.

c) Tanpa disangga oleh bantal, kursi atau dinding, bayi dapat berdiri

sendiri selama 60 detik.

4) Tahapan perkembangan anak umur 12 bulan :

a) Anak dapat berdiri sendiri selama 30 detik atau lebih dengan

berpegangan pada kursi atau meja.

b) Anak dapat mengangkat badannya ke posisi berdiri tanpa

bantuan.

c) Anak dapat duduk sendiri tanpa bantuan.

5) Tahapan perkembangan anak umur 15 bulan:

a) Anak dapat berjalan sendiri atau jalan dengan berpegangan.

b) Anak dapat berdiri sendiri tanpa berpegangan selama kira-kira 5

detik.

c) Anak dapat berdiri sendiri tanpa berpegangan selamakira-kira 30

detik atau lebih.

d) Tanpa berpegangan atau menyentuh lantai, dapatkah anak

membungkuk atau memungut mainan dilantai kemudian berdiri

kembali.

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Masa Bayi dan Balita 1. Masa Bayidigilib.unimus.ac.id/files/disk1/149/jtptunimus-gdl-lisdawatin... · a) Bayi dapat mengeluarkan suara-suara lain (mengoceh)

15

e) Anak dapat berjalan di sepanjang ruangan tanpa terjatuh atau

terhuyung-huyung.

6) Tahapan perkembangan gerak kasar anak umur 18 bulan:

a) Anak dapat berdiri sendiri tanpa berpegangan selama kira-kira 5

detik.

b) Anak dapat berdiri sendiri tanpa berpegangan selamakira-kira 30

detik atau lebih.

c) Tanpa berpegangan atau menyentuh lantai, dapatkah anak

membungkuk atau memungut mainan dilantai kemudian berdiri

kembali.

d) Anak dapat berjalan di sepanjang ruangan tanpa terjatuh atau

terhuyung-huyung.

7) Tahapan perkembangan gerak kasar anak umur 21 bulan:

a) Tanpa berpegangan atau menyentuh lantai, dapatkah anak

membungkuk atau memungut mainan dilantai kemudian berdiri

kembali.

b) Anak dapat berjalan di sepanjang ruangan tanpa terjatuh atau

terhuyung-huyung.

c) Anak dapat berjalan mundur 5 langkah atau lebih tanpa

kehilangan keseimbangan.

8) Tahapan perkembangan gerak kasar anak umur 24 bulan:

a) Anak mampu membungkuk untuk memungut mainan dilantai

kemudian berdiri tanpa berpegangan atau menyentuh lantai.

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Masa Bayi dan Balita 1. Masa Bayidigilib.unimus.ac.id/files/disk1/149/jtptunimus-gdl-lisdawatin... · a) Bayi dapat mengeluarkan suara-suara lain (mengoceh)

16

b) Anak mampu berjalan disepanjang ruangan tanpa jatuh atau

berhuyung-huyung.

c) Anak dapat berjalan mundur 5 langkah atau lebih tanpa

kehilangan keseimbangan.

3. Faktor Perkembangan

Laju perkembangan pada setiap tahapan usia tidaklah selalu sama,

tergantung dari faktor keturunan, konsumsi gizi, perlakuan orang tua dan

dewasa, dan lingkungannya ( Bambang, 2011). Secara umum faktor yang

mempengaruhi tumbuh kembang anak ada 2 macam yaitu:

a. Faktor genetik

Merupakan faktor yang dapat diturunkan sebagai dasar dalam

mencapai tumbuh kembang anak disamping faktor-faktor lain

(Hidayat , 2008). Faktor genetik merupakan faktor yang telah dibawa

sejak masih dalam kandungan serta bawaan dari orang tua anak. Faktor

genetik akan mempengaruhi kecepatan pertumbuhan dan kematangan

tulang, alat seksual, serta saraf, sehinnga merupakan modal dasar dalam

mencapai hasil akhir proses tumbuh kembang, yakni perbedaan ras,

keluarga, umur, jenis kelamin, dan kelainan kromosom ( Nursalam,

2005).

b. Faktor lingkungan

Merupakan faktor yang paling penting dalam menentukan

perkembangan potensi maupun bakat yang ada dalam diri anak, karena

dengan lingkungan yang mendukung dan positif maka anak dengan

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Masa Bayi dan Balita 1. Masa Bayidigilib.unimus.ac.id/files/disk1/149/jtptunimus-gdl-lisdawatin... · a) Bayi dapat mengeluarkan suara-suara lain (mengoceh)

17

mudah akan mampu untuk mengembangkan potensi bawaannya secara

optimal. Menurut Adriana ( 2010 ), faktor lingkungan dapat digolongkan

menjadi:

1) Lingkungan pranatal, meliputi:

a) Gizi pada waktu hamil

Pada masa ini gizi ibu hamil akan berpengaruh terhadap

pertumbuhan janin, terutama selama trimester akhir kehamilan.

b) Mekanis

Posisi janin yang abnormal dalam kandungan dapat

menyebabkan kelainan conginetal.

c) Toksin, zat kimia, radiasi

beberapa obat-obatan seperti aminopetrin, thalidomide dapat

menyebabkan kelainan kongenital seperti palatokisis sehingga

anak akan mengalami kesulitan berbicara. Sedangkan radiasi

Paparan radium dan sinar rontgen dapat kelainan pada janin

seperti deformitas anggota gerak.

d) Endokrin

Penyakit DM pada ibu dapat menyebabkan makrosomi,

kardiomegali dan hiperplasia adrenal. Serta pada gangguan

hormonal dapat menyebabkan hipertiroid yang akan

menyebabkan anak mengalami hambatan dalam perkembangan.

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Masa Bayi dan Balita 1. Masa Bayidigilib.unimus.ac.id/files/disk1/149/jtptunimus-gdl-lisdawatin... · a) Bayi dapat mengeluarkan suara-suara lain (mengoceh)

18

e) Stres

Pada stres yang dialami ibu pada waktu hamil dapat

mempengaruhi tumbuh kembang pada janin, antara lain cacat

bawaan, kelainan jiwa dan lain-lain.

f) Imunitas

Sistem kekebalan tubuh pada ibu saat hamil sangat berpengaruh

pada kekebalan janin. Faktor imunitas dapat mempengaruhi

perkembangan janin karena menyebabkan terjadinya abortus

atau kerena ikterus ( Hidayat, 2008 ).

2) Faktor lingkungan post natal, meliputi:

a) Lingkungan biologis, seperti: Jenis kelamin, umur, Gizi, Ras

atau suku. Lingkungan biologis berpengaruh pada

perkembangan motorik anak seperti faktor gizi yang mana

makanan memegang peranan penting bagi tumbuh kembang

anak yang memiliki kebutuhan gizi yang berbeda dari orang tua

karena anak membutuhkan kecukupan gizi untuk pertumbuhan.

b) Faktor fisik seperti: Cuaca, sanitasi, Radiasi, keadaan rumah

c) Faktor psikososial seperti:Stimulasi, motivasi belajar, Kelompok

sebaya. Faktor psikososial seperti stimulasi sangat dibutuhkan

bagi pertumbuhan motorik anak, karena dengan adanya

stimulasi atau dukungan dari orang tua maka anak dapat

berkembang secara maksimal dan terarah dibandingkan anak

yang tidak mendapatkan stimulus yang baik dari orang tuanya

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Masa Bayi dan Balita 1. Masa Bayidigilib.unimus.ac.id/files/disk1/149/jtptunimus-gdl-lisdawatin... · a) Bayi dapat mengeluarkan suara-suara lain (mengoceh)

19

d) Faktor keluarga seperti: Pekerjaan orang tua, pendidikan orang

tua, jumlah saudara, jenis kelamin dalam keluarga, kepribadian

orang tua, agama. Pada faktor keluarga pekerjaan dan

pendidikan orang tua mempunyai pengaruh bagi perkembangan

anak karena dengan pendapatan dan pengetahuan orang tua

yang memadai maka kebutuhan gizi anak dapat terpenuhi.

C. Instrumen Pemeriksaan Perkembangan

Adanya variasi pada pertumbuhan manusia merupakan masalah

dalam menetukan patokan yang akan dipakai dalam melakukan deteksi

perkembangan. Akan tetapi dengan cara membandingkan perkembangan anak

yang sebaya dapat ditentukan apakah anak telah berkembang dengan baik.

Perkembangan anak harus dipantau sejak usia dini untuk memastikan tidak

ada penyimpangan ataupun gangguan dalam perkembangan dengan

melakukan deteksi dini yang memerlukan suatu instrumen untuk mengetahui

apakah anak berkembang secara normal ( Nursalam, 2005).

Dalam melakukan deteksi perkembangan menurut Vivian ( 2010)

terdapat beberapa jenis instrumen yang dapat digunakan sebagai pendeteksian

ada ataau tidaknya penyimpangan pada perkembangan anak yakni:

1. Denver Developmental Screening Test (DDST)

DDST merupakan salah satu tes psikomotorik yang sering

digunakan diklinik rumah sakit bagian tumbuh kembang anak yang

merupakan salah satu tes ataupun metode skrining yang sering digunakan

untuk menilai perkembangan anak mulai usia 1 bulan sampai 6 tahun yang

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Masa Bayi dan Balita 1. Masa Bayidigilib.unimus.ac.id/files/disk1/149/jtptunimus-gdl-lisdawatin... · a) Bayi dapat mengeluarkan suara-suara lain (mengoceh)

20

meliputi perkembangan personal sosial, motorik halus, bahasa dan motorik

kasar pada anak.

2. Kuesioner Perilaku Anak Sekolah (KPAP)

KPAP merupakan sekumpulan perilaku yang digunakan sebagai

alat untuk mendeteksi secara dini kelainan-kelainan perilaku pada anak

prasekolah yakni usia 3-6 tahun yang mana pada kuesioner ini berisi 30

perilaku yang perlu ditanyakan satu per satu pada orang tua.

3. Tes Daya Lihat dan Tes Kesehatan Mata Anak Prasekolah

Tes ini merupakan alat untuk memeriksa ketajaman daya lihat

serta adanya kelainan mata pada anakusia 3-6 tahun. Untuk melakukan tes

ini diperlukan ruangan dengan penyinaran yang baik dan alat kartu E berisi

empat baris. Baris pertama huruf E berukuran paling besar kemudian

berangsur-angsur mengecil pada baris ke empat. Apabila anak tidak dapat

melihat huruf E pada baris ketiga, maka perlu dirujuk untuk mendapatkan

pemeriksaan lebih lanjut.

4. Tes Daya Dengar Anak (TDD)

Tes Daya Dengar ini berupa bertanyaan yang disesuaikan

dengan anak kelompok usia 0-36 bulan. Yang mana setiap pertanyaan

perlu dijawab ‘ya’ atau ‘tidak’, apabila terdapat jawaban ‘tidak’ berarti

pendengaran anak tidak normal sehingga perlu memeriksakan lebih lanjut.

(Nursalam, 2005)

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Masa Bayi dan Balita 1. Masa Bayidigilib.unimus.ac.id/files/disk1/149/jtptunimus-gdl-lisdawatin... · a) Bayi dapat mengeluarkan suara-suara lain (mengoceh)

21

5. Kuesioner Pra Skrening Perkembangan (KPSP)

KPSP merupakan kuesioner pra skreening perkembangan yang

bertujuan untuk mengetahui gangguan perkembangan atau keterlambatan

perkembangan anak serta gangguan daya lihat maupun gangguan daya

dengar dengan melakukan pemeriksaan yang dilakukan oleh tenakes, guru

dan petugas PAUD terlatih. KPSP merupakan suatu daftar pertanyaan

singkat yang ditujukan pada orang tua dan dipergunakan sebagai alat

untuk melakukan skrining pendahuluan untuk perkembangan anak usia 3

bulan sampai 6 tahun yang mana daftar pertanyaan dalam KPSP kepada

orang tua maupun pengasuh berjumlah 10 pertanyaan yang harus di jawab

(Nursalam, 2005).

a. Jenis KPSP menurut Vivian (2010 ) :

1) Pertanyaan yang dijawab ibu atau pengasuh

2) Perintah kepada ibu atau pengasuh untuk melaksanakan tugas

tertulis pada KPSP

b. Jadwal pemeriksaan KPSP rutin menurut Vivian (2010) :

Umur 3, 6, 9, 12, 15, 18, 21, 24, 30, 36, 42, 48, 54, 60, 66, 72 bulan

sedangkan untuk umur anak bukan umur skrining, maka lakukan

pemeriksaan menggunakan Kuesioner Pra Skrining Perkembangan

untuk umur skrining terdekat (yang lebih muda) yang telah dicapai anak

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Masa Bayi dan Balita 1. Masa Bayidigilib.unimus.ac.id/files/disk1/149/jtptunimus-gdl-lisdawatin... · a) Bayi dapat mengeluarkan suara-suara lain (mengoceh)

22

c. Alat dan instrumen KPSP menurut Vivian (2010) :

1) Formulir KPSP sesuai umur yang berisi 9-10 pertanyaan tentang

kemampuan perkembangan yang telah dicapai anak dengan

sasaran umur 0-72 bulan

2) Alat bantu pemeriksaan: pensil, kertas, bola sebesar bola tenis,

kerincingan, kubus dengan ukuran sisi 2,5 cm sebanyak 6 buah,

kismis, kacang tanah, potongan biskuit kecil berukuran 0,5-1 cm

d. Cara menggunakan KPSP menurut Kementerian Kesehatan RI (2006):

1) Pada waktu pemeriksaan anak harus dibawa.

2) Tentukan umur anak, jika umur anak 16 hari bulatkan menjadi 1

bulan.

3) Pilih KPSP sesuai dengan umur anak.

4) Jelaskan kepada orang tua agar tidak ragu-ragu atau menjawab

pertanyaan dan pastikan mereka paham dengan pertanyaan yang

ditanyakan.

5) Tanyakan pertanyaan secara berurutan satu persatu, setiap

pertanyaan hanya butuh jawaban ya atau tidak kemudian catat

jawaban.

6) Ajukan pertanyaan berikutnya setelah ibu atau pengasuh menjawab

pertanyaan sebelumnya.

7) Pastikan pertanyaan telah terjawab semuanya.

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Masa Bayi dan Balita 1. Masa Bayidigilib.unimus.ac.id/files/disk1/149/jtptunimus-gdl-lisdawatin... · a) Bayi dapat mengeluarkan suara-suara lain (mengoceh)

23

e. Interpretasi hasil KPSP menurut Kementerian Kesehatan RI (2006) :

1) Apabila jawaban “ya” berjumlah 9-10 berarti anak tersebut Normal

(S).

2) Apabila jawaban “ya” berjumlah 7-8, berarti perkembangan anak

Meragukan (M).

3) Apabila jawaban “ya” berjumlah 6 atau kurang berarti

kemungkinan ada Penyimpangan (P).

4) Untuk jawaban “tidak” perlu dirinci jumlah jawaban “tidak”

menurut jenis keterlambatan baik dari motorik kasar, motorik

halus, bahasa, serta sosial dan kemandirian

f. Intervensi hasil KPSP menurur Kementerian Kesehatan RI (2006) :

1) Perkembangan anak sesuai umur (S), lakukan tindakan sebagai

berikut:

a) Berikan pujian kepada ibu karena telah mengasuh anaknya

dengan baik.

b) Teruskan pola asuh anak sesuai dengan tahap perkembangan

anak.

c) Beri stimulasi perkembangan anak setiap saat, sesering

mungkin, sesuia dengan umur dan kesiapan anak.

d) Lakukan pemeriksaan atau skrining rutin menggunakan KPSP

setiap 3 bulan pada anak berumur kurang dari 24 bulan dan

setiap 6 bulan pada anak berumur 24-72 bulan.

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Masa Bayi dan Balita 1. Masa Bayidigilib.unimus.ac.id/files/disk1/149/jtptunimus-gdl-lisdawatin... · a) Bayi dapat mengeluarkan suara-suara lain (mengoceh)

24

2) Perkembangan anak meragukan (M), maka lakukan tindakan:

a) Berikan petunjuk pada ibu agar melakukan stimulasi

perkembangan pada anak lebih sering lagi, setiap saat, dan

sesering mungkin.

b) Ajarkan ibu cara melakukan intervensi stimulasi

perkembangan anak untuk mengatasi penyimpangan atau

mengejar ketertinggalannya.

c) Lakukan pemeriksaan kesehatan untuk mencari kemungkinan

adanya penyakit yang menyebabkan penyimpangan

perkembangannya.

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Masa Bayi dan Balita 1. Masa Bayidigilib.unimus.ac.id/files/disk1/149/jtptunimus-gdl-lisdawatin... · a) Bayi dapat mengeluarkan suara-suara lain (mengoceh)

25

D. Kerangka Teori

Gambar 2.1. Kerangka Teori

Sumber: Vivian, 2010

E. Kerangka Konsep

Gambar 2.2. Kerangka Konsep

Sumber: Bambang, 2011

Genetik

Perkembangan

Faktor lingkungan

1. Lingk. Pra natal

a. Gizi saat hamil

b. Mekanis

c. Toksin

d. Endokrin

2. Lingk. Post natal

a. Biologis

b. Fisik

c. Psikososial

d. Keluarga

1. Sistem syaraf otot 2. Sistem syaraf pusat 3. Kesabaran pada anak 4. Kemampuan anak memahami

dan bereksplorasi 5. Tingkat kreatifitas anak 6. Kemampuan anak

berinteraksi dan bersosialisasi dengan lingkungan sekitar

Perkembangan:

1. Sosialisasi dan

Kemandirian

2. Bicara dan

Bahasa

3. Gerak Halus

4. Gerak Kasar