perembangan psikologi pada masa bayi

28
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Masa bayi merupakan masa awal kehidupan manusia. Perkembangan masa bayi sangat mempengaruhi dasar dari perilaku individu di kehidupan selanjutnya. Untuk itu sangat perlu diperhatikan, sehingga selain penulis menyampaikan tugas yang menjadi amanah dosen, penulis berkesempatan untuk mengetahui perkembangan sosio-emosional yang dalam hal ini sangat bermanfaat bagi kita semua. Perkembangan psikososial bayi dimulai pada usia 1-2 bulan memperlihatkan rasa senang- nyaman berdekatan dengan orang yang dikenal, usia 4-7 bulan memberikan respon emosional terhadap kontak sosial, dan usia 9-10 bulan mulai lepas dari pengasuhnya karena sudah dapat merangkak atau meraih sesuatu. Usia 1 tahun tampak interaktif rasa aman dengan ibu atau pengasuhnya dan usia 2 tahun mulai mengikuti perbuatan.Adanya gangguan psikososial ini kemungkinan dapat memperkirakan apakah anak akan cendrung menjadi pendiam atau hiperaktif. Adanya gangguan ini perlu mendapatkan perhatian orang tua, karena biasanya berhubungan dengan gangguan lainnya seperti hiperaktif dengan terlambat bicara.Dalam perkembangan psikososial, khususnya pada masa bayi, memiliki hubungan dengan perihal keterikatan (attachment), perkembangan psikososial, temperamen, perkembangan rasa percaya, dan emosi.

Upload: fitriza-afka

Post on 09-Jul-2016

221 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

perembangan psikologi pada masa bayi

TRANSCRIPT

Page 1: perembangan psikologi pada masa bayi

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Masa bayi merupakan masa awal kehidupan manusia. Perkembangan masa bayi

sangat mempengaruhi dasar dari perilaku individu di kehidupan selanjutnya. Untuk itu

sangat perlu diperhatikan, sehingga selain penulis menyampaikan tugas yang menjadi

amanah dosen, penulis berkesempatan untuk mengetahui perkembangan sosio-emosional

yang dalam hal ini sangat bermanfaat bagi kita semua. Perkembangan psikososial bayi

dimulai pada usia 1-2 bulan memperlihatkan rasa senang-nyaman berdekatan dengan

orang yang dikenal, usia 4-7 bulan memberikan respon emosional terhadap kontak sosial,

dan usia 9-10 bulan mulai lepas dari pengasuhnya karena sudah dapat merangkak atau

meraih sesuatu. Usia 1 tahun tampak interaktif rasa aman dengan ibu atau pengasuhnya

dan usia 2 tahun mulai mengikuti perbuatan.Adanya gangguan psikososial ini

kemungkinan dapat memperkirakan apakah anak akan cendrung menjadi pendiam atau

hiperaktif. Adanya gangguan ini perlu mendapatkan perhatian orang tua, karena biasanya

berhubungan dengan gangguan lainnya seperti hiperaktif dengan terlambat bicara.Dalam

perkembangan psikososial, khususnya pada masa bayi, memiliki hubungan dengan

perihal keterikatan (attachment), perkembangan psikososial, temperamen, perkembangan

rasa percaya, dan emosi.

B. TUJUAN PENULISAN

1.      Tujuan Umum

Mahasiswa mampu menjelaskan kembali dan mengaplikasikan

konsep dasar perkembangan psikososial usia bayi.

2.      Tujuan Khusus

a. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang Perkembangan Bayi

b. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang Ciri-ciri Masa Bayi

c. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang Perkembangan Fisik

d. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang Pengembangan Fungsi dan

Perbedaan Individual

Page 2: perembangan psikologi pada masa bayi

e. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang Pola Perkembangan Fisik

selama Masa Bayi

f. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang Pola Pengendalian Motorik

g.Mahasiswa mampu menjelaskan tentang Ciri-ciri Perkembangan

Psikososial

h. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang Tahap Perkembangan Usia

Bayi

i. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang Perkembangan Emosi

j.Mahasiswa mampu menjelaskan tentang Perkembangan Temperamen

k. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang Tahap Attachment

l. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang Perkembangan Rasa Percaya

m. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang Tugas Perkembangan

n.Mahasiswa mampu menjelaskan tentang Kemampuan mental dan

kontrol terhadap sikap badannya.

Page 3: perembangan psikologi pada masa bayi

BAB II

TINJUAN TEORI

A.     PENDAHULUAN

1.      Perkembangan Bayi

Masa bayi berlangsung pada usia 0-2 tahun pertama setelah priode bayi

yang baru lahir dua minggu.  Meskipun masa bayi sering dianggap sebagai masa

bayi baru lahir, tetapi label masa bayi akan digunakan untuk membedakannya

dengan priode pascanatal yang ditandai dengan keadaan sangat tidak berbahaya.

Selama beberapa bulan masa bayi keadaan tidak berdaya itu secara berangsur-

angsur agak menurun. Akan tetapi tidak berarti bahwa keadaan tidak berdaya

secara cepat menghilang dan bayi menjadi mandiri, melainkan setiap hari setiap

minggu dan setiap bulan bayi semangkin mampu mandiri sehingga saat masa bayi

berakhir pada ulang tahun ke-2 ia menjadi seseorang yang berbeda dengan awal

masa bayi. Karena istilah bayi banyak ditafsirkan sebagai individu yang tidak

berdaya, maka semangkin umum orang menamakan masa bayi selama dua tahun

itu sebagai anak kecil yang baru belajar berjalan. Anak kecil adalah anak bayi

yang telah berhasil menguasai tubuhnya sehingga relatif mandiri. (Hurlock,

Elizabeth : 2002).

2.      Ciri-Ciri Masa Bayi

Ciri-ciri tersebut membedakan  masa bayi dari periode-periode

sebelumnya dan sesudahnya berikut ini adalah ciri-ciri yang penting.

a. Masa bayi adalah masa dasar yang sesungguhnya.

Meskipun seluruh masa anak-anak terutama tahun-tahun awal

dianggap sebagai masa dasar. Namun masa bayi adalah dasar priode

kehidupan yang sesungguhnya karena pada saat ini banyak pola prilaku,

sikap dan pola ekspresi emosi terbentuk.

Page 4: perembangan psikologi pada masa bayi

b. Masa bayi adalah masa dimana pertumbuhan dan perubahan berjalan

pesat.

Bayi berkembang pesat  baik secara fisik maupun secara

psikologis. Dengan cepatnya pertumbuhan ini perubahan tidak hanya

terjadi dalam penampilan tetapi juga dalamkemampuan. Bayi lambat laun

menjadi tidak segrmuk seperti pada saat dilahirkan dan anggota-anggota

tubuh berkembang dalam perbandingan yang lebih baik terhadap kepala

yang besar. Perubahan dalam perbandingan tubuh disertai dengan

pertumbuhan tinggi dan berat tubuh. Meskipun pertumbuhan pesat terjadi

pada seluruh periode bayi, namun yang terpesat adalah dalam tahun

pertama.

c. Masa bayi adalah masa berkurangnya ketergantungan.

Berkurangnya ketergantungan pada orang lain merupakan efek dari

pesatnya perkembangan pengendalian tubuh yang memungkinkan  bayi

duduk, berdiri, berjalan dan menggerakan benda-benda. Gerakan-gerakan

bayi yang acak dan menyeluruh kembali menjadi gerakan yang

terkoordinasi sehingga memungkinkan bayi melakukan sendiri hal-hal

sebelumnya harus dilakukan oleh orang lain. Dengan berkurangnya

ketergantungan bayi tidak senang diperlakukan seperti bayi. Ia tidak lagi

mau memberikan orang lain melakukan hal-hal yang dapat dilakukan atau

yang dianggapnya dapat dilakukan sendiri.

d. Masa bayi adalah masa meningkatnya individualitas.

Hal yang terpenting dalam meningkatkan kemandirian adalah

bahwa kemungkinan ini memungkinkan  bayi mengembangkan hal-hal

yang sesuai  dengan minat dan kemampuannya, individualis yang tampak

pada waktu lahir semangkin menonjol pada saat menjelang akhir pada

masa bayi. Individualis tampak dalam penampilan dan pola-pola prilaku

bahkan bayi kembarpun menampakkan individualisnya.

Page 5: perembangan psikologi pada masa bayi

Dengan meningkatnya individualis maka setiap bayi harus

diperlukan sebagai individu. Tidak dapat lagi semua bayi diharapkan

tumbuh berdasarkan makanan yang sama atau adanya jadwal makan dan

tidur yang sama.

e. Masa bayi adalah masa menarik

Meskipun menurut orang dewasa bayi mempunyai bayi

mempunyai ukuran tubuh yang tidak wajar tetapi bayi menarik justru

karena kepalanya besar,perutnya buncit, anggota badannya kecil dan

kurus, tangan dan kakinya kurus, tangan dan kakinya kecil, kalau bayi

memakai baju dan diselubungi dengan selimut bayi, membuatnya

semangkin menarik. (Hurlock, Elizabeth : 2002).

3. Perkembangan fisik

Pertumbuhan yang pesat selama rentang kehidupan terjadi pada masa bayi

dan pada periode pubertas. Selama eenam bulan pertama, pertumbuhan terus

terjadi dengan pesat seperti pada priode pranatal dan kemudian mulai menurun

dalam kedua tingkat pertumbuhan cepat menurun selama tahun pertama

peningkatan berat tubuh lebih besar dari pada peningkatan tinggi selama tahun ke-

2 terjadi hal sebaliknya. Kalau pertumbuhan pesat yang meruupakan ciri dari

periode pranatal dari awal priode pascanatal tidak berkurang setelah lahir, anak

dapat tumbuh menjadi raksasa. Meskipun pola umum dari pertumbuhan dan

perkembangan sama bagi semua bayi, tetapi tetap ada perbedaan dalam tinggi,

berat, kemampuan sensorik, dan bidang perkembangan fiisik lain. Beberapa bayi

memulai kehidupan dengan badan yang lebih kecil dan perkembangan yang

kurang normal. Mungkin ini disebabkan karena belum cukup umur atau kondisi

fisik yang buruk akibat ibu kurang gizi, mengalami tekanan atau kondisi kurang

baik lainnya selama pranatal. Akibatnya bayi itu cendrung ketinggalan dengan

tema-teman sebayanya dalam tahun-tahun dimasa bayi. (Hurlock, Elizabeth :

2002).

Page 6: perembangan psikologi pada masa bayi

4. Pengembangan fungsi-fungsi dan perbedaan individual

Anak-anak yang baru lahir dan sehat, dengan cepat akan mengembangkan

semua fungsi jasmaniah dan rohaniah. Fungsi-fungsi tertentu tampil pada waktu-

waktu tertentu berupa keterampilan yang perlu mendapatkan latihan untuk

perkembangan secara penuh. Oleh karena itu setiap fungsi mempunyai masa

kepekaan sendiri-sendiri. (Kartono, Kartini : 2001)

Masa kepekaan dan kematangan fungsi-fungsi itu tidak berlangsung

otomatis dan serba teratur. Dalam pengertian berkembangnya tidak sama sama

cepatnya pada setiap anak, dan berlangsung tidak pada jarak waktu yang tepat.

Ada anak-anak yang lebih cepat berkembang fungsinya, dan ada yang lebih

lambat karena :

a. Tempo/kecepatan dan irama berkembang tersebut berbeda-beda pada

setiap fase dan setiap anak.

b. Perbedaan tadi juga disebabkan pula oleh bakat pembawaan,

temperament dan kepribadian anak yang tidak sama pula. (Kartono,

Kartini : 2001)

Tahap-tahap perkembangan pada umumnya mengikuti satu pola tertentu.

Prosesnya dimulai dari perkembangan pada pusat persyarafan didalam otak

(syaraf-syaraf dan otot-otot) dikepala (perkembangan cephalocaudal) yang

berkembang berlanjut kebadan dan bagian-bagian anggota tubuh. Keaktifan

jasmaniah anak bayi itu berkembang sebagai berikut :

a. Bulan 1 & 2 : Melihat, mendengar, mencium/membau, dan merasakan

dengan segenap indranya.

b. Bulan 3 : Pada akhir bulan ini bayi menegakkan dan menggerak-

gerakkan kepala.

c. Bulan 5 & 6 : Telungkup dan menggeser-geserkan badan.

d. Bulan 7 : Duduk

e. Bulan 8 : Merangkak

f. Bulan 9 & 10 : Mengangkat badan dan bangkit berdiri

g. Bulan 11 : Merambat,  jalan dengan berpegangan

Page 7: perembangan psikologi pada masa bayi

h. Bulan 12 : Berdiri sendiri dan mulai berjalan. (Kartono, Kartini : 2001)

Perkembangan fungsi-fungsi jasmaniah dapat kita bedakan dalam 5

macam perkembangan keterampilan, yaitu :

a. Perkembangan motorik dan gerak refleks

Arti motorik ialah segala faktor yang bisa menimbulkan gerakan-gerakan

pada seluruh bagian tubuh. Biasanya orang membedakan 3 jenis motorik yaitu :

1)      Motorik statis, seperti pada keseimbangan tubuh, sikap badan yang

tegak lurus, dan gerakan-gerakan lengan serta kaki

2)      Ketangkasan/keterampilan tangan, jari-jari dan pergelangan tangan

( manipulasi tangan, jari danpergelangan ).

3)      Penguasaan terhadap otot dan urat-urat pada wajah. (Kartono,

Kartini : 2001)

b. Kemampuan merangkak

Kemampuan merangkak diartikan sebagai keterampilan begerak maju

dengan tangan dan kaki, sambil mengangkat badan dari dasar tempat

menelungkup. Kemampuan merangkak ini merupakan suatu progres dari

kemampuan telungkup menjadi gerak maju yang terkoordinasi pada kedua

tungkai kaki dan tangannya. Mula-mula bayi berusaha meletakkan kepalannya

kesuatu sisi, sambil kadang-kadang mengangkat kepala serta dagunya kedepan,

lalu menekuk kaki dan kedua lengannya. Sedangkan jari-jari tangan mengepal dan

jari-jari kaki mengkerut kedalam.

Dengan tercapainya kemampuan merangkak, si bayi mulai bereksplorasi

menjelajahi tempat bermain dan rumahnya, sambil memeperkokoh otot-

ototnya.ada beberapa anak bayi yang tidak atau maqu merangkak, akan tetapi

maju kedepandengan jalan melata (seperti ular) yaitu bergerak maju dengan

duduk. Juga ada beberapa orang bayi yang melewati masa merangkak ini ia mulai

duduk, langsung berdiri lalu berjalan.

Page 8: perembangan psikologi pada masa bayi

c. Kemampuan duduk

Kemampuan duduk itu bertujuan untuk mendapatkan kebebasan bergerak

bagi kepala, tubuh dan kedua belah tangan. Dengan fasilitas kebebasan ini bayi

bisa memperhalus gerakan gerakan tangan dan jari-jari sambil memanipulasikan

kepalanya. Keterampilan duduk ini diperoleh bayi pada usia kurang lebih 7-8

bulan.

d. Kemampuan Berdiri dan Berjalan

Tegak berdiri dan berjalan pada dua kaki itu merupakan keterampilan khas

manusiawi. Mula-mula posisi tegak pada kaki itu merupakan gerak refleks pada

bayi yang baru lahir, artinya bila dia diangkat tegak, dan kakinya disentuhkan

pada satu alas. Bayi akan menggerakkan secara reflektif kakinya sambil

mengangkat tubuh. Refleks tersebut biasanya berlangsung selama 1-2 bulan lalu

menghilang pada usia 3 bulan. Sebab ia akan pasif saja bila ditegakkan pada

tungkai kakinya.

Usaha belajar berdiri dan berjalan ini menyerap segenap perhatian dan

kekuatan bayi, karena usaha tersebut memerlukan banyak energi untuk

koordinasi, unsur-unsur kemauan, perasaan atau emosi, dan penggunanan otot-

otot pada kaki serta tubuh, sambil menjaga kesimbangan tubuhnya. Pada

umumnya Cuma kurang lebih 60% saja dari bayi-bayi mampu berjalan pada usia

1 tahun. Sisa yang lain bisa berjalan sebelum waktu tersebut, ataupun

memerlukan 3-4 bulan lagi untuk bisa berjalan.

e. Keterampilan memanipulasi tangan dan jari-jari gerak-gerak tangan.

Itu mulanya berupa reflek umklammerung, yaitu gerak merangkul dan

mencengkram yang tidak terkoordinasi akan tetapi lama kelamaan bisa dikuasai

dan dikontrol lebih baik. Pada kira-kira usia 4 bulan bayi bisa memanipulasikan

pergelangan tangan dan jari-jarinya. Dan baru pada usia kurang lebih 6 bulan bayi

mampu memindahkan benda dari satu tangan ke tangan lainnya, atau

memegangnya dengan kedua belah tangan.

Page 9: perembangan psikologi pada masa bayi

5.      Pola Perkembangan Fisik selama Masa Bayi

a. Berat

Pada usia empat bulan berat bayi biasanya bertambah dua kali lipat. Pada

usia pada satu tahun berat bayi rata-rata tiga kali berat pada waktu lahir atau

sekitar 21 pon. Pada usia dua tahun rata-rata berat bayi amerika adalah 25 pon.

b. Tinggi.

Pada usia empat bulan, ukuran bayi antara 23 dan 24 inci, pada usia satu

tahun, antara 28 dan 30 inci, dan pada usia dua tahun, antara 32 dan 34 inci.

c. Proposi fisik

Pertumbuuhan kepala berkurang, dalam masa bayi, sedangkan

pertumbuhan badan dan tungkai meningkat. Jadi bayi berangsur-angsur menjadi

kurang berat diatas dan tampak lebih ramping dan tidak gempal pada masa akhir

bayi.

d. Tulang

Jumlah tulang meningkat pada masa bayi pengerasan tulang dimulai pada

awal tahun pertama, tetapi belum selesai sampai masa puber. Ubun-ubun atau

pada daerah otak yang lunak 50% bayi yang lahir telah tertutuup pada usia

delapan belas bulan  dan hampir semua bayi telah tertutup pada dua tahun.

e. Otot dan lemak.

Urat otot sudah ada pada waktu lahir tetapi dalam bentuk yang belum

berkembang. Urat otot itu berkembang lambat selama masa bayi dan lemah.

Sebaliknya jaringan lemak berkembang pesat, sebagai karena tingginya kadar

lemak didalam satu yang merupakan bahan makan pokok bagi bayi.

f.  Bangun tubuh

Selama tahun ke dua, ketika proporsi tubuh berubah, bayi mulai

memperlihatkan kecenderungan bangun tubuh yang karakteristik. Tiga bentuk

bangun tubuh yang paling lazim adalah ektomorfik, yang cenderung panjang dan

langsing, endomorfik, yang cenderung bulat dan gemuk, dan mesomorfik, yang

cenderung berat keras, dan empat persegi panjang.

g. Gigi

Page 10: perembangan psikologi pada masa bayi

Rata-rata bayi mempunyai empat hingga enam gigi susu pada usia satu

tahun dan emam belas pada usia dua tahun. Gigi yang pertama adalah gigi depan,

sedangkan yang terakhir adalah gigi graham. Empat gigi susu yang terakhir

biasanya baru muncul pada tahun pertama pada masa kanak-kanak.

h. Susunan saraf

Pada waktu lahir, berat otak adalah seperdelapan berat total bayi.

Pertambahan berat otak paling pesat pada usia dua tahun. Otak kecil yang

berperan penting untuk menjaga keseimbangan dan pengendalian tubuh,

bertambah beratnya tiga kali lipat tiga tahun sesudah kelahiran  ini berlaku juga

untuk otak besar, sel-sel yang belum matang, yang ada pada waktu kelahiran,

terus berkembang pada sesudah kelahiran, tetapi secara relatif beberapa sel baru

terbentuk.

i. Perkembangan organ perasa

Pada usia tiga bulan, otot mata sudah cukup terkoordinasi untuk

memungkinkan bayi melihat sesuatu secara jelas dan nyata dan sel-sel kerucut

sudah berkembang baik untuk memungkinkan mereka untuk melihat warna.

Pendengaran berkembang pesat selama waktu ini. Penciuman dan pengecapan

berkembang dengan baik pada waktu kelahiran, terus membaik pada waktu masa

bayi. Bayi sangat tanggap terhap perangsang kulit karena tekstur kulit mereka

yang tipis dan karenasemua organ perara yang berhuubungan dengan peraba,

tekanan, rasa sakit, dan suhu berkembang dengan baik. (B. Hurlock, Elizabeth :

2002).

6. Pola Pengendalian Motorik

a. Daerah kepala

1). Pengendalian mata

Optic nystagmus atau reaksi mata pada rangkaian benda bergerak

dimuulai kira-kira duabelas jam setelah lahir gerakan mata mencari antara

minggu ketiga dan keempat, gerakan mata horizontal, antara bulan kedua

dan ketiga gerakan mata vertikal, antara bulan ketiga da keempat dan

gerakan mata berputar beberapa bulan kemudian.

Page 11: perembangan psikologi pada masa bayi

2). Tersenyum

Gerakan refleks tersenyum atau senyum sebagai reaksi terhadap

rangsangan perabaan muncul dalam minggu pertama senyum sosial atau

senyum sebagai reaksi terhadap senyum senyum orang lain mulai dari

bulan ketiga dan keempat.

3). Menahan kepala

Dalam posisi terkurap bayi dapat menahan kepala secara tegak

pada usia 1 buulan, kalau terlentang pada lima bulan dan dalam posisi

duduk antara empat dan enam bulan.

b. Daerah badan

1). Berguling

Bayi dapat berguling dari samping ke belakang pada usia dua

bulan dan dari tengkurap ke samping pada empat bulan, pada usia enam

bulan bayi dapat berguling sepenuhnya.

2). Duduk

Bayi dapat ditarik ke posisi duduk pada usia empat bulan, duduk

dengan dibantu pada usia lima bulan, duduk tampa dibantu sebentar pada

usia tujuh bulan, dan duduk tampa bantuan selama 10 menit atau lebih

pada usia sembilan bulan.

c. Daerah lengan dan tangan

1). Tangan

Ibu jari menjauh, gerakan ibu jari menjauhi jari-jari lain muncul

dalam usaha mengenggam antara tiga dan empat bulan dan dalam

mengambil benda atara delapan dan sepuluh bulan.

2). Lengan

Bayi dapat meraih benda pada usia enam atau tujuh bulan dan

dapat mengambil benda tanpa gerakan-gerakan acak pada usia satu tahun.

Page 12: perembangan psikologi pada masa bayi

d. Daerah tungkai

Memindahkan tubuh dengan menendang terjadi pada akhir minggu kedua.

Menghentak atau bergerak dalam posisi duduk pada usia enam bulan. Merangkak

terjadi pada usia  delapan dan sepuluh bulan, dan pada usia sebelas bulan bayi

berjalan dengan empat kaki bayi dapat menarik diri sendiri ke posisi berdiri

sekitar usia sepuluh bulan, berdiri dengan bantuan pada usia sebelas bulan,

berdirii tampa bantuan pada usia satu tahun, dan berjalan tampa bantuan pada usia

empat belas bulan. (B. Hurlock, Elizabeth : 2002).

B.     PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL USIA BAYI

1. Ciri-ciri Perkembangan Psikososial

a. Perkembangan psikososial bayi dimulai pada usia 1-2 bulan

memperlihatkan rasa senang-nyaman berdekatan dengan orang yang

dikenal

b. Usia 4-7 bulan memberikan respon emosional terhadap kontak sosial

c. Usia 9-10 bulan mulai lepas dari pengasuhnya karena sudah dapat

merangkak atau meraih sesuatu.

d. Usia 1 tahun tampak interaktif rasa aman dengan ibu atau pengasuhnya

dan

e. Usia 2 tahun mulai mengikuti perbuatan orang lain diluar ibu atau

pengasuhnya, bermain sendiri atau dengan orang lain. (Desmita : 2009).

2. Tahap Perkembangan Usia Bayi

Menurut Erik Erikson (1963) perkembangan psikososial terbagi menjadi

beberapa tahap. Masing-masing tahap psikososial memiliki dua komponen, yaitu

komponen yang baik (yang diharapkan) dan yang tidak baik (yang tidak

diharapkan). Perkembangan pada fase selanjutnya tergantung pada pemecahan

masalah pada tahap masa sebelumnya.

Dari pendapat Erik Erikson tadi maka tahap-tahap perkembangan

psikososial yang dilalui bayi hanya ada satu yaitu sebagai berikut :

a. Percaya Vs Tidak percaya ( 0-1 tahun )

Page 13: perembangan psikologi pada masa bayi

Tahap ini berlangsung pada masa oral, pada umur 0-1 tahun. Bayi

pada usia 0-1 tahun sepenuhnya bergantung pada orang lain,

perkembangan rasa percaya yang dibentuk oleh bayi tersebut berdasarkan

kesungguhan & kualitas penjaga (yang merawat) bayi tersebut. Apabila

bayi telah berhasil membangun rasa percaya terhadap si penjaga, dia akan

merasa nyaman & terlindungi di dalam kehidupannya. Akan tetapi, jika

penjagaannya tidak stabil & emosi terganggu dapat menyebabkan bayi

tersebut merasa tidak nyaman dan tidak percaya pada lingkungan

sekitar.Kegagalan mengembangkan rasa percaya menyababkan bayi akan

merasa takut dan yakin bahwa lingkungan tidak akan memberikan

kenyamanan bagi bayi tersebut, sehingga bayi tersebut akan selalu curiga

pada orang lain.

Komponen awal yang sangat penting untuk berkembang adalah

rasa percaya. Membangun rasa percaya ini mendasari tahun pertama

kehidupan. Begitu bayi lahir dan kontak dengan dunia luar maka ia mutlak

tergantung dengan orang lain. Rasa aman dan rasa percaya pada

lingkungan merupakan kebutuhan. Alat yang digunakan bayi untuk

berhubungan dengan dunia luar adalah mulut dan panca indera, sedangkan

perantara yang tepat antara bayi dengan lingkungan adalah ibu.

3. Perkembangan Emosi

Emosi adalah perasaan atau afeksi yang melibatkan gejolak fisiologis dan

perilaku yang tampak sekaligus. Emosi pun diklasifikasi menjadi dua yaitu,

afektifitas positif (antusiasme, kegembiraan, kesabaran, dan ketenangan) dan

afektifitas negatif (kecemasan, kemarahan, rasa bersalah, dan kesedihan).

Sedangkan, yang dinamakan dengan emosionalitas pada perangai bayi adalah

kecenderungan untuk mengalami kesulitan (distressed). (Desmita : 2009).

Dalam perkembangan anak, emosi memiliki peranan-peranan tertentu,

seperti, media untuk penyesuaian diri dan mempertahankan kelangsungan hidup

(adaptation & survival). Emosi pun memiliki fungsi sebagai media pengaturan

Page 14: perembangan psikologi pada masa bayi

diri (regulation). Dan juga berfungsi sebagai media komunikasi. (Desmita :

2009).

Gejala awal perilaku emosional adalah keterangsangan umum terhadap

stimulus yang kuat. Keterangsangan berlebih-lebihan tampak dalam aktivitas

yang banyak pada bayi yang baru lahir. Meski begitu, reaksi emosional pada bayi

yang masih dalam periode neo natal, kurang spesifik, karena hanya menampakan

reaksi terhadap kesenangan dan ketidak senangan. Seiring pertambahan usianya,

ekspresi emosional bayi sekitar satu tahun, telah menyerupai ekspresi yang

ditampakkan oleh orang dewasa. (Desmita : 2009).

Biasanya, emosi pada bayi hanya ditunjukkan dengan menangis dan

tersenyum, karena kedua hal itu adalah mekanisme yang terpenting untuk

mengembangkan komunikasi bayi tersebut. (Desmita : 2009).

Carroll Izord (1982) mengembangkan suatu sistem pengkaderan ekspresi

wajah bayi yang berkaitan dengan emosi tertentu yang dikenal dengan maximally

discrimunative facial movement coding system, berdasarkan sistem klasifikasi

Izord, diketahui beberapa ekspresi emosi selama masa bayi, yaitu : (Desmita :

2009).

Perkembangan Emosi Bayi

NO Umur Umur ekspresi emosi

Page 15: perembangan psikologi pada masa bayi

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

0 – 1 bulan

3 bulan

3 – 4 bulan

4 bulan

4 – 7 bulan

5 – 9 bulan

18 bulan

Senyuman sosial

Senyuman kesenangan

Kehati-hatian

Kelurahan

Kegembiraan, kemarahan

Ketakutan

Malu

Menurut Wasz-Hockert dan kawan-kawan (1968), bayi memiliki tiga jenis

tangisan yaitu tangisan dasar atau basic cry (ketika menunjukan rasa lapar),

tangisan marah atau anger cry (variasi basic cry yang menunjukan kegusaran),

dan tangisan sakit atau pain cry (tangisan merintih yang butuh upaya menarik

nafas cukup lama dan menunjukan rasa sakit).

Menurut Emde, Gaensbauer, dan Harmon (1976), bayi memiliki dua tipe

senyuman yaitu senyum refleksi atau reflexive smile (bukan karena rangsang luar)

dan senyum sosial atau social smile (respon atas stimulus)

4. Perkembangan Temperamen

Temperamen merupakan sebuah aspek karakter yang menyelubungi

seseorang secara umum, yang dibentuk oleh kecenderungan-kecenderungan pola-

pola khusus reaksi emosional, perubahan suasana hati, dan tingkat kepekaan yang

dihasilkan rangsangan. Temperamen juga bisa dilihat sebagai reaksi seseorang

terhadap respon lingkungannya. Temperamen umumnya diperoleh seseorang

melalui orang tuanya dengan cara diturunkan, juga dipengaruhi lingkungan

sekitar. Perbedaan kualitas dan intensitas respons emosional serta pengaturan diri

yang memunculkan perilaku individual yang terlihat sejak lahir, yang relatif stabil

dan menetap dari waktu ke waktu dan pada semua situasi yang dipengaruhi oleh

Page 16: perembangan psikologi pada masa bayi

interaksi antara pembawaan, kematangan, dan pengalaman. (Aziz Alimul

Hidayat : 2008).

Beberapa bayi sangat aktif menggerakkan tangan, kaki dan mulutnya

tanpa henti-hentinya, tetapi bayi lain terlihat sangat tenang. Sebagian bayi

merespons dengan hangat kepada orang lain cerewet, rewel dan susah diatur.

Semua gaya perilaku ini merupakan tempramen seorang bayi. (Aziz Alimul

Hidayat : 2008).

5. Tahap Attachment

Attachment adalah sebuah istilah yang pertama kali diperkenalkan oleh J.

Bowlby tahun 1958 untuk menggambarkan pertalian atau ikatan antara ibu dan

anak. Kebanyakan ahli psikologi perkembangan mempercayai bahwa attachment

pada bayi merupakan dasar utama bagi pembentukan kehidupan sosial anak di

kemudian hari. Menurut J. Bowlby, pentingnya attachment dalam tahun pertama

kehidupan bayi adalah karena bayi dan ibunya secara naluriah memiliki keinginan

untuk membentuk suatu katerikatan. (Aziz Alimul Hidayat : 2008).

Ada 4 tahap perkembangan attachment pada bayi adalah sebagai berikut :

a.       Tahap Indiscriminate Sosiability (0-2 bulan)

Bayi tidak membedakan antara orang- orang dan merasa senang

dengan atau menerima dengan senang orang yang dikenal dan yang tidak

dikenal.

b.      Tahap Attachment Is The Makin (2-7 bulan)

Bayi mulai mengakui dan menyukai orang-orang yang dikenal,

tersenyum pada orang yang lebih dikenal.

c.       Tahap Specific, Clear-Cut Attachment (7-24 bulan),

Bayi telah mengembangkan keterikatan dengan ibu atau pengasuh

pertama lainnya dan akan berusaha untuk senantiasa dekat dengannya,

akan menangis ketika berpisah dengannya.

d.      Tahap Goal-Coordination Partenerships (24- seterusnya)

Bayi merasa lebih aman dalam berhubungan dengan pengasuh

pertama, bayi tidak merasa sedih selama berpisah dengan ibunya atau

Page 17: perembangan psikologi pada masa bayi

pengasuh pertamanya dalam jangka waktu yang lama. (Aziz Alimul

Hidayat : 2008).

6. Perkembangan Rasa Percaya

Menurut Erik Erikson (1968), pada tahun pertama (bayi usia 1-2 bulan)

kehidupan ditandai dengan adanya tahap perkembangan rasa percaya dan rasa

tidak percaya. Erikson meyakini bayi dapat mempelajari rasa percaya apabila

mereka diasuh dengan cara yang konsisten. Rasa tidak percaya dapat muncul

apabila bayi tidak mendapatkan perlakuan yang baik. Gagasannya tersebut banyak

persamaanya dengan konsep Ainsworth tentang keterikatan yang aman (secure

attachment).

Rasa percaya dan tidak percaya tidak muncul hanya pada tahun pertama

kehidupan saja. Tetapi rasa tersebut muncul lagi pada tahap perkembangan

selanjutnya. Beberapa hal yang harus diperhatikan pada saat anak-anak memasuki

sekolah dengan rasa percaya dan tidak percaya dapat mempercayai guru tertentu

yang banyak memberikan waktu baginya sehingga membuatnya sebagai orang

yang dapat dipercayai. Pada kesempatan kedua ini, anak mengatasi rasa tidak

percaya sebalumnya. Sebaliknya, anak-anak yang meninggalkan masa bayi

dengan rasa percaya pasti pada tahap selanjutnya masih dapat memiliki rasa tidak

percaya, yang mungkin terjadi karena adanya konflik atau perceraian kedua orang

tuanya. Erikson menekankan bahwa tahun kedua kehidupan ditandai oleh tahap

otonomi versus rasa malu dan ragu-ragu. (Aziz Alimul Hidayat : 2008).

7.      Tugas Perkembangan

Karena pola perkembangan dapat diramalkan meskipun bayi yang berbeda

mencapai hal-hal yang penting pada pola ini dalam usia yang agak berbeda,

dapatlah dibuat standar dari harapan-harapan sosial dalam bentuk tugas-tugas

perkembangan. Misalnya, semua bayi diharapkan belajar berjalan, memakan

makanan padat, sedikit mengendalikan alat-alat pembuangan, mencapai stabilitas

fsiologis yang baik (terutama dalam irama lapar dan tidur), mempelajari dasar-

dasar berbicara, dan berhubungan secara emosional dengan orang tua dan

Page 18: perembangan psikologi pada masa bayi

saudara-saudara kandung sampai derajat tertentu dan tidak sepenuhnya tersendiri

seperti  pada saat dilahirkan. (B. Hurlock, Elizabeth : 2002).

Masa bayi disebut juga sebagai periode vital, karena kondisi fisik dan

mental bayi menjadi fundasi kokoh bagi perkembangan dan pertumbuhan selanjut

nya. Karena itu peranannya sangat vital dan penting.Lagi pula,pada periode ini

berlangsung proses pertumbuhan yang cepat sekali. Bayi yang baru lahir dan

sehat,dengan cepat akan belajar menyesuaikan diri dengan alam lingkungan

nya,dan melalkukan tugas-tugas perkembangan tertentu.Ada tugas-tugas

melakukan kegiatan yang harus dilatihnya setiap waktu, agar bayi atau anak

mampu melakukan adaptasi sosial (penyesuaian diri terhadap lingkungan sosial),

dan mampu mempertahan kan kelangsungan hidupnya.Misal nya tugas

pendisiplinan diri atau pembiasaaan diri, makan dan tidur secara teratur, dan

belajar patuh. (Aziz Alimul Hidayat : 2008).

Dengan berlalunya waktu, banyak muncul interaksi dengan orang lain dan

keordinasi kemempuan-kemampuan pada setiap fase perkembangan. Tidak

terhingga banyaknya jumlah kegiatan bayi sehat sehari-harinya. Ia mengisap,

menelan, membuang kotoran, muntah, mengeluar kan air liur, bersedu (antop),

bersin, menguap, meregangkan otot-otot lengan dan kaki, menggerak kan anggota

badan, menggigil, menggeleng-geleng kan kepala, menyeringai, tertawa,

menangis, mendengkur, mengeluh, dan lain-lain. (Aziz Alimul Hidayat : 2008).

Bayi juga menampilkan macam-macam nuansa perasaan nya dalam

menggapai rangsangan dunia luar. Dalam penanggapi berbagai pengaruh

lingkungan, pada umum nya respon atau reaksi bayi bersifat “positif”. Tingkah

laku bayi yang masih sangat muda itu lebih bersifat “positif” dari pada

“negative”. Sikap yang positif itu berwujud gerak menuju stimulus atau

perangsang antara lain berupa: mendengarkan, meraih, menjangkau, memegang,

senyum, ketawa, mendekati orang dewasa (dengan menggulingkan tubuh atau

merangkak), meracau gembira, dan lain-lain. (Aziz Alimul Hidayat : 2008).

Sedang kan reaksi yang “negative”, yaitu berupa gerakan menjauhi atau

menghindari stimulus, antara lain berupa: gerak menolak, mundur terkejut, tangis,

Page 19: perembangan psikologi pada masa bayi

sedu-sedan, memberengut, mengkerutkan dahi, merengek-rengek, surut takut,

menolak dan menjauhi orang dewasa. (Kartono, Kartini : 2001)

8. Kemampuan mental dan kontrol terhadap sikap badannya.

Pada umumnya kemampuan mental bayi itu lebih cepat berkembang

daripada kemampuan fisik (jasmiah). Bayi mereaksi dengan senyum terhadap

ibunya. Ia terus-menerus mengikuti gerak-gerik semua anggota keluarga yang ada

disekatarnya jika ia sedang berjaga jauh sebelum bayi itu sendiri mampu

melakukan kegiatan jasminiah guna membuntuti orang-orang tadi. (Kartono,

Kartini : 2001).