gizi masa bayi

28
KEBUTUHAN GIZI PADA MASA BAYI Oleh : Ema Arum Rukmasari PERTUMBUHAN DAN KOMPOSISI BADAN Setelah lahir BB bayi akan turun dan akan naik lagi pada hari ke tujuh sampai ke sepuluh, pertambahan BB bayi sangatlah pesat, tetapi laju pertumbuhan makin lama makin berkurang. Kalau kita lihat grafik BB pada KMS akan terlihat bahwa grafik tersebut pada bulan bulan pertama masih curam. Makin lama tampak makin datar. Pada umur 5 bln, BB bayi menjadi dua kali berat lahir, sedangkan pada umur 1 thn beratnya tiga kali berat lahir, dan pada umur 2 thun BB menjadi 4 kali berat lahir. Pada masa prasekolah kenaikan BB rata rata 2 kg setiap tahun. Ada penelitian yang menyebutkan bahwa bayi yang mendapat susu formula akan mendapatkan BB dua kali berat lahir lebih cepat dibanding bayi yang mendapat ASI. Artinya bahwa bayi yang mendapat susu formula mempunyai resiko mendapatkan obesitas lebih besar dibanding bayi yang mendapat ASI. Penelitian tersebut dikerjakan di negara maju, sedangkan di negara yang sedang berkembang mungkin pengaruhnya justru sebaliknya, karena susu formula dibuat lebih encer, sehingga menyebabkan malnutrisi Bayi bertambah panjang sebanyak 50 % pada usia 1 tahun dan menjadi lipat dua setelah usia 4 thn Perubahan juga pada komposisi tubuh. Pada waktu lahir kandungan nitrogen badan ada sebanyak 2 % pada usia 4 thn menjadi 3 %. Lemak tubuh meningkat jumlahnya dengan pesat sampai usia 9 bln. Kemudian pertambahanya makin berkurang jumlahnya pada waktu lahir sebanyak 70 %, sedangkan pada usia 1 thn sebanyak 60 % penurunan tersebut pada umumnya karena pengurangan cairan ekstraseluler dari 42 % menjadi 32 % FISIOLOGI SISTEM PENCERNAAN DAN PERKEMBANGAN KEMAMPUAN MAKAN

Upload: ema-arum-rukmasari

Post on 23-Jan-2016

23 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

m

TRANSCRIPT

Page 1: Gizi Masa Bayi

KEBUTUHAN GIZI PADA MASA BAYI

Oleh : Ema Arum Rukmasari

PERTUMBUHAN DAN KOMPOSISI BADAN

Setelah lahir BB bayi akan turun dan akan naik lagi pada hari ke tujuh sampai ke sepuluh, pertambahan BB bayi sangatlah pesat, tetapi laju pertumbuhan makin lama makin berkurang. Kalau kita lihat grafik BB pada KMS akan terlihat bahwa grafik tersebut pada bulan bulan pertama masih curam. Makin lama tampak makin datar. Pada umur 5 bln, BB bayi menjadi dua kali berat lahir, sedangkan pada umur 1 thn beratnya tiga kali berat lahir, dan pada umur 2 thun BB menjadi 4 kali berat lahir. Pada masa prasekolah kenaikan BB rata rata 2 kg setiap tahun. Ada penelitian yang menyebutkan bahwa bayi yang mendapat susu formula akan mendapatkan BB dua kali berat lahir lebih cepat dibanding bayi yang mendapat ASI. Artinya bahwa bayi yang mendapat susu formula mempunyai resiko mendapatkan obesitas lebih besar dibanding bayi yang mendapat ASI. Penelitian tersebut dikerjakan di negara maju, sedangkan di negara yang sedang berkembang mungkin pengaruhnya justru sebaliknya, karena susu formula dibuat lebih encer, sehingga menyebabkan malnutrisi

Bayi bertambah panjang sebanyak 50 % pada usia 1 tahun dan menjadi lipat dua setelah usia 4 thn

Perubahan juga pada komposisi tubuh. Pada waktu lahir kandungan nitrogen badan ada sebanyak 2 % pada usia 4 thn menjadi 3 %. Lemak tubuh meningkat jumlahnya dengan pesat sampai usia 9 bln. Kemudian pertambahanya makin berkurang jumlahnya pada waktu lahir sebanyak 70 %, sedangkan pada usia 1 thn sebanyak 60 % penurunan tersebut pada umumnya karena pengurangan cairan ekstraseluler dari 42 % menjadi 32 %

FISIOLOGI SISTEM PENCERNAAN DAN PERKEMBANGAN KEMAMPUAN MAKAN

Masa neonatus merupakan masa kritis, karena selama dalam kandungan bayi seluruhnya bergantung pada plasenta untuk mendapatkan makanan, tetapi setelah lahir harus menggunakan saluran pencenaaan yang belum pernah diuji coba sebelumnya. Saluran pencernaan mengalami perkembangan yang tidak sama antara bagian yang satu dengan lainya, antara bayi cukup bulan dengan bayi prematur, sehingga pemberian makanan memerlukan pemikiran yang serius

Konsep tumbuh kembang saluran pencernaan, perkembangan saluran pencenaan dapat dilihat pada tabel di bawah ini

Page 2: Gizi Masa Bayi

Tabel : Tumbuh Kembang Saluran Pencernaan

a AnatomisEsofagus Kelenjar Superfisial : 20 Minggu

- Sel Skuamosa : 28 MingguLambung Kelenjar : 14 Minggu

- Pilorus dan Fundus : 14 MingguPankreas Diperesiasi jaringan eksokrin : 14 Minggu

Dan endokrin :Hati Lobuli : 11 MingguUsus halus Kripta dan Villi : 14 Minggu

- Kelenjar Limpe : 14 MingguKolon Penambahan diameter : 20 Minggu

- Villi menghilang : 20 Minggu

b FisiologisMenghisap & telan

Gerakan mulut : 28 Minggu

- Mengisap & menelan Imatur : 33-36 MingguLambung Gerakan lambung & Sekresi : 20 MingguPankreas Granula Zimogen : 20 MingguHati Metabolisme empedu : 11 MingguUsus halus Transport aktif asam amino : 14 Minggu

- Transport Glukose : 18 Minggu- Absorpsi asam lemak : 24 Minggu

Enzim - Alfa Glukosidase : 10 Minggu- Dipeptidase : 10 Minggu- Enterokinase : 25 Minggu

Dengan demikian bayi lahir dengan umur kehamilan di bawah 34 mg belum mampu mengisap dan menelan dengan baik, sehingga memerlukan makanan lewat pipa, atau makanan parenteral

Digesti dan absorspsi protein. Pemecahan protein dimulai dari lambung dengan bantuan pepsin dan asam.

Selama bulan pertama, pepsin dan asam, belum mencukupi kadarnya. Keadaan ini mempunyai keuntungan untuk bayi yang mendapat ASI, Karena imnoglobulin dalam asi tidak rusak. Sehingga dapat dipergunakan dalam usus halus.Enzim untuk mencerna protein (Protease) sebagian besar diproduksi oleh pankreas. Pankreas neonatus mensekresi cukup banyak tripsinogen kimotrisinogen, dan karboksipeptidase B. Kadar tripsin dalam cairan duodenum kira-kira sama dengan kadar dewasa, namun kimotripsin hanya setengah kadar dewasa, sedang kadar enterokinase hanya sepersepuluhnya, namun demikian keadaan ini tidak mengurangi kemampuan pencernaan protein. Bayi umur 10 hari dapat mencena protein sebanyak 1,95/kgbb/hari, sedangkan bayi umur 4-6 bulan mampu mencerna 3,75g/kgbb/hari. Dengan demikian kemampuan untuk mencerna protein bayi prematur tidak mencukupi keperluanya yang tinggi. Pemberian protein berlebihan pada bayi ini dapat berbahaya, Misalnya terjadi uremia asidosis metabolik, dan gangguan nerologis akibat peningkatan kadar tirosin darah.

Page 3: Gizi Masa Bayi

Digesti dan apsorpsi lemak Kandungan lipase dalam cairan duodenum bayi lebih rendah dibanding orang

dewasa. Bayi baru lahir, terutama bayi prematur, kadar asam empedu di dalam lumen usus rendah, di bawah konsetrasimiselar kritik, sehingga mengurangi kemampuan pencernaan dan absorpsi lemak. Walupun kadar lipase rendah, tetapi bayi baru lahir mampu mencerna 70 % lemak. Sehingga ada enzim lain yang membantu mencerna lemak, contohnya ialah enzim lipase yang terdapat di dalam asi dan kelenjar ludah. Pada pemeriksaan tinja kadar lemak bayi yang mendapat asi lebih rendah dibanding yang mendapat susu formula lipoprotein. Lipase yang terdapat di dalam asi memecah lapisan lipoprotein dalam asi, sehingga memudahkan proses pencernaan selanjutnya. Pada bayi prematur, sistem portal lebih baik dibanding sistim limpatik ,sehingga lebih mudah mengabsorpsi asam lemak rantai sedang (Medim chain triglycerides =MCT ) dibanding asam lemak rantai panjang (long chain triglycerides=LCT ). Asam lemak dalam asi berupa asam lemak tidak jenuh, sehingga lebih mudah dicerna dibanding asam lemak jenuh seperti yang terdapat di dalam susu sapi.

Digesti dan absorpsi karbohidrat Amilase alpa dalam cairan duodenum bayi umur di bawah 6-12 bln belum ada

atau masih rendah, sehingga kemampuan mencerna zat tepung sanga kurang. Kenyataanya bayi baru lahir ada yang mampu mencerna zat tepung dalam jumlah terbatas, karena ada enzim amilase yang terdapat di dalam asi, kelenjar ludah dan glukoamilase yang terdapat di brus border

Kapasitas dan pengosongan lambung Kapasitas lambung bayi sekitar 10-20ml pada waktu lahir, dan meningkat

menjadi 200 ml pada usia 12 bln, sehingga anak dapat mengkonsumsi lebih banyak makanan dengan frekwensi yang lebih jarang. Pengosongan lambung berpariasi antara 1-4 jam, tergantung pada jumlah dan komposisi makanan.

Aktivitas enzim Aktipitas enzim tripsin cairan duodenum bayi kurang dibanding orang dewasa.

Tetapi masih cukup untuk memecah protein susu yang dikonsumsiBayi baru lahir dapat mengabsorpsi 85-90 % lemak asi tetapi hanya 70 % lemak

dari susu sapi. Itulah sebabnya beberapa macam susu formula memodipikasi susunan asam lemaknya, sehingga lebih mudah diabsorpsi oleh bayi. Asi lebih banyak mengandung asam palmitat pada posisi kedua pada molekul gliserol yang mudah diabsorpsi, sedangkan susu sapi pada posisi pertama atau ketiga yang lebih sulit diabsorpsi. Kecuali itu jumlah empedu perluas permukaan tubuh pada bayi hanya setengah orang dewasa. Barulah pada usia 6-9 bulan absorpsi lemak mendekati orang dewasa

Aktivitas enzim maltase, Isomaltase dan sukrase mencapai tingkat dewasa pada umur kehamilan 32 mg, tetapi maltase baru meningkat seperti orang dewas waktu lahir

Amilase pankreas baru meningkat aktipitasnya pada usia 6 bln, sehingga pemberian pati sebelum usia 6 bln dapat mengakibatkan ganguan pada bayi, misalnya diare

Fungsi ginjal bayi baru lahir Funsi ginjal belum sempurna. Kapasitas memekatkan air kemih terbatas

sampai 700 mOsm/L. Walaupun ada yang mampu sampai 1200-1400 mOsm/L

Perkembangan kemampuan makan.

Page 4: Gizi Masa Bayi

Bayi baru lahir dapat mengkordinasikan aktivitas mengisap, menelan dan bernapas yang dipersiapkan untuk makanan cair bukan makanan bertekstur atau padat. Selama tahun pertama bayi normal sudah dapat mengangkat kepalanya, dapat bergerak dan duduk, sudah mampu menggenggam,mula mula dengan telapak tangannya, kemudian dengan jarinya. Repleks menghisap sudah menjadi sempurna dan sudah dapat mengunyah makanan

FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KECUKUPAN ZAT GIZI BAYI

Ada beberapa faktor yang menentukan keperluan zat gizi untuk bayi, yaitu memelihara dan mempertahankan jaringan tubuh. Pembentukan jaringan baru, variasi individual dan aktipitas tubuh

Memelihara dan mempertahankan jaringan tubuhSetiap saat ada sel atau jaringan tubuh yang rusak,memerlukan perbaikan.

Untuk memperbaiki sel atau jaringan yang rusak ini diperlukan zat gizi. Pada bayi dan anak,kecuali mengganti jaringan yang rusak,harus diproduksi panas yang cukup untuk mempertahankan fungsi organ organ tubuh

Pembentukan jaringan baru Dengan adanya pembentukan jaringan baru, maka terjadilah proses tumbuh

kembang pada anak. Pembentukan jaringan baru ini juga yang tampak sebagai kenaikan berat badan.

Besarnya peranan kedua faktor diatas pada setiap periode kehidupan berbeda beda. Pada awal kehidupan, pembentukan jaringan baru merupakan bagian terbesar dari keperluan energi protein dan zat gizi yang lain. Kalau digambarkan, pada bulan ke 2 keperluan protein untuk membentuk jaringan baru dua kali lebih dibandingkan keperluannya untuk memelihara dan mempertahankan tubuh, keperluan tersebut kurang lebih sama pada bulan ke 4, sedangkanm pada bulan ke 12. keperluan protein untuk pertumbuhan hanya setengah dari keperluan untuk memelihara dan memepertahankan jaringan tubuh. Hal ini menunjukan laju pertumbuhan yang makin turun. Sama dengan keperluan protein. Keperluan akan energi juga makin turun. Dengan demikian dalam praktek. Kalau ada anak yang menunjukan masukan energi dan proteinnya tidak banyak, anak tidak suka makan, dapat diperkirakan pertumbuhannya juga akan kurang baik

Variasi individual Sebagaimana fenomena lain, keperluan zat gizi mempunyai variasi individual.

Simpang bakunya kira kira 15 % dari angka rata rata. Kalau diambil 2 simpang baku. Untuk menentukan kecukupan zat gizi, maka besarnya variasi individual ini mencapai 30 % dari angka rata rata. Jadi mungkin saja ada seorang anak dengan masukan yang kelihatan lebih rendah dibanding anak seusianya, tetapi pertumbuhanya normal sebaliknya ada anak dengan masukan makanan yang sama dengan anak seusianya,tetapi pertumbuhannya kurang

KECUKUPAN ZAT GIZI BAYI

!. ENERGIEnergi bayi dan anak menggunakan energi yang diperoleh dari makanan untuk:

Page 5: Gizi Masa Bayi

- 50% digunakan untuk metabolisme basal atau 55 kkal/kg BB/hari. Kebutuhan akan meningkat seiring dengan peningkatan suhu tubuh. Setiap kenakan suhu 1C meningkatkan kebutuhan metabolisme basal sebesar 10%.

- 5 – 10% digunakan untuk specipic dynamic action - 12% digunakan untuk pertumbuhan, - 25% digunakan untuk aktipitas, atau sekitar 15 – 25 kkal/kg BB/hari - dan 10 % energi yang masuk dibuang melalui air kemih dan tinja.

Cara terbaik untuk menilai kecukupan energi ialah dengan memantau pertambahan berat dan panjang badan. Bila energi kurang,misalnya anak diberi susu formula yang terlalu encer berat badan tidak naik atau kenaikanya kurang dibannding seharusnya. Bila kenaikan panjang ada kurang normal, kemungkinan ada penyakit yang tak diketahui atau malnutrisi kenaikan BB atau TB yang berlebihan ada kemungkinnanya masukan energi yang berlebihan, lihat cara mengencerkan susu formula atau pemberian MPASInya. Susu formula yang diberikan terlalu kental menyebabkan anak menjadi haus, kemudian menagis kemudian diberikan susu lagi, demikian seterusnya sehingga anak makin bertambah gemuk.

Kebutuhan energi bayi selama tahun pertama kehidupan sangat bervariasi menurut usia dan berat badan. Pada 2 bulan pertama kehidupan di mana masa ini merupakan masa pertumbuhan cepat, bayi membutuhkan sebanyak 120 kkal/kg BB/hari. Pada usia 6 bulan pertama diperlukan energi sebesar 115-120 kkal/kg BB/hari, dan berkurang pada usia 6 bulan sesudahnya menjadi 105 – 110 kkal/kg BB/hari.

Energi dipasok terutama oleh karbohidrat dan lemak, dan hanya sebagian kecil yang berasal dari protein. Cara mudah dan sederhana untuk menentukan asupan energi dapat diperkirakan dengan menghitung besaran yang dikeluarkan. Jumlah energi dapat ditentukan secara sederhana berdasarkan berat badan :

Cara sederhana penghitungan kebutuhan energi pada bayi/ anak

Berat Badan (Kg) Pemakaian kalori per hari< 10 kg

11 – 20 kg> 20 kg

100 kkal/ kg BB1000 kkal + 50 kkal untuk setiap kenaikan BB > 10kg1500 kkal + 20 kkal untuk setiap kenaikan BB> 20 kg

2. PROTEINProtein dalam tubuh merupakan sumber asam amino yang diperlukan sebagai

zat pembangun, yaitu untuk :a. pertumbuhan dan pembentukan protein dalam serum, hemoglobin, enzim,

hormon, dan antibodib. menggantikan sel-sel yang rusakc. memelihara keseimbangan asam basa, cairan tubuhd. sumber energi.

Kebutuhan protein pada bayi dan anak relatif tinggi bila dibandingkan dengan orang dewasa. Besaran kebutuhan patokan protein dihitung berdasarkan kebutuhan untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi dan jumlah nitrogen yang hilang lewat urine, tinja dan kulit. Angka kebutuhan protein tergantung dari mutu protein, semakin baik mutu protein, semakin rendah kebutuhan angka protein. Mutu protein tergantung

Page 6: Gizi Masa Bayi

pada kemudahannya untuk dicerna dan diserap (disgestibility & absorpability) serta dari susunan asam amino yang membentuknya, terutama asam amino esensial.

Protein ASI dapat dimanfaatkan dengan sempurna oleh bayi, sehingga walaupun kandungan protein ASI kurang dibanding susu sapi, jumlahnya mencukupi untuk bayi sampai usia 6 bulan. Keperluan meningkat setelah usia 6 bulan dicukupi oleh MPASI. Bayi peminum ASI akan tumbuh dengan baik bila minum ASI sebanyak 150-200 cc/kg BB/hari, yang menyiratkan kebutuhan sebanyak 1,3-1,8 gram protein, peptida dan asam amino, serta 0,3-0,4 gram Nitrogen.

Nilai biologi protein yang terkandung salam ASI lebih tinggi dibanding protein lain. Koefesien pemakaian protein ASI dianggap 100%. Berdasarkan koefesien tersebut, kebutuhan protein bagi bayi dihitung menjadi :- 1,9 gram/100 kkal/ hari pada usia 0 – 4 bulan- 1,7 gram/100 kkal/ hari pada usia 4 – 12 bulan- 1,4 gram/100 kkal/ hari pada usia 12 – 36 bulan

Jika dihitung berdasarkan berat badan, besarnya kebutuhan protein adalah sebagai berikut :- 2,2 gram/kg BB/ hari untuk usia < 6 bulan- 2 gram/kg BB/ hari untuk usia 6 – 12 bulan- 1 – 1,5 gram/kg BB/ hari untuk usia > 1 tahun

Asupan protein yang berlebihan dapat menyebabkab intoksikasi protein.

3. LEMAKUntuk bayi, konsumsi lemak dianjurkan sekitar 3,8 – 6 g/100 kcal. Jumlah ini

terpenuhi kalau bayi minum ASI ata susu formula, sedangkan bila bayi minum susu skim, maka kalori akan kurang. Bila anak kemudian banyak minum, dapat terjadi dehidrasi, karena renal solute load yang tinggi, yang terjadi karena kandungan protein, kalsium, dan fosfor dalam susu skim tinggi. Bila konsumsi lemak melebihi 40%, sering kali tidak dapat dicerna atau diabsorpsi dengan baik sehingga sebagian akan keluar bersama tinja. Asam Linoleat, salah satu asam lemak asensial diperlukan untuk untuk pertumbuhan dan integritas kulit, sehingga defisiensi asam linoleat akan menyebabkan kulit menjadi tebal dan kering. Dianjurkan 3% kalori berasal dari asam linoleat.

Saat ini masih diperdebatkan, apakah bayi lebih baik mendapat asam lemak tidak jenuh dibanding asam lemah jenuh, juga apakah masukan kolesterol harus dibatasi. Masalahnya kandungan kolesterol dalam ASI tinggi, sehingga diperkirakan kolesterol memang penting untuk bayi. Kecuali itu masukan kolesterol yang tinggi ini diduga menimbulkan mekanisme untuk menurunkan kadar kolesterol pada waktu dewasa. Akan tetapi hal itu perlu dibuktikan.

4. KARBOHIDRATKira-kira 30-60% energi berasal dari karbohidrat, dan pada umumnya berupa

laktose. Didalam ASI didapatkan laktose sebanyak 37%, sedang dalam susu formula antara 40-50%. Madu sering diberikan pada bayi, tetapi harus hati-hati, karena madu dapat merupakan sumber spora bakteri Clostridium Botullinum, yang dapat menyebabkan botulisme. Spora ini tahan terhadap pemanasan, sehingga tidak dianjurkan untuk bayi (kurang dari 1 tahun).

Page 7: Gizi Masa Bayi

5. CAIRANJumlah air yang diperlukan oleh bayi terutama ditentukan oleh kehilangannya

melalui air kemih, tinja, kulit, dan paru. Hanya sebagian kecil diperlukan untuk pertumbuhan. Karena kemampuan ginjal bayi untuk memekatkan air kemih masih belum sempurna, sangat mungkin bayi mengalami gangguan keseimbangan air.

Jumlah air yang dibutuhkan oleh bayi lebih besar 50% dibandingkan dengan orang dewasa. Rasio cairan : kalori pada bayi dan anak adalah 1,5cc/ 1 kkal, sedangkan pada orang dewasa adalah 1cc/ 1 kkal.

Bayi sehat akan merasa kenyang dengan pasokan ASI sebanyak 150–200 cc/kg BB/hari, yang setara dengan 100-130 kkal/kg BB/hari selama 6 bulan kehidupan pertama. Rata-rata kebutuhan air pada bayi adalah sebagai berikut :

Rata-rata kebutuhan Cairan Pada BayiUsia Berat (kg) Cairan (cc/kg BB)3 hari 3,0 80 – 10010 hari 3,2 125 – 145 3 bulan 5,4 140 – 160 6 bulan 7,3 130 –155 9 bulan 8,6 125 – 150 12 bulan 9,5 120 – 135 24 bulan 155 – 155

6. MINERALUntuk tumbuh kembang yang optimal diperlukan masukan zat gizi yang

optimal, termasuk mineral.

Kalsium. Masukan kalsium dan fosfor untuk bayi sebaiknya 1,5 : 1, sedangkan usia 1 tahun keatas perbandingan 1 : 1.

Zat Besi. Bayi normal mempunyai cadangan zat besi yang cukup sampai berat badan dua kali berat lahir. Selama 6 bulan pertama masukan besi dianjurkan sebanyak 10 mg/hari, kemudian 15 mg/hari sampai usia 3 tahun. Besi dalam ASI mudah diserap, walaupun demikian bayi yang mendapat ASI dianjurkan mendapatkan Suplementasi besi setelah usia 6 bulan. Susu segar seringkali dihubungkan denga perdarahan saluran pencernaan kronis, dengan akibat anemia, sehingga sampai 6 bulan atau ada yang mengatakan 1 tahun, bayi tidak diperbolehkan minum susu sapi segar.

Flour. Penting untuk mencegah karies dentis. ASI hanya sedikit mengandung flour, sehingga dianjurkan pemberian flour untuk suplementasi. Pemberian suplementasi flour sebenarnya ditentukan oleh kadar flour dalam air minum. Bila kadar flour dalam air minum lebih dari 0,7 ppm tidak diperlukan suplementasi. Sebagai contoh, bila kadar flour dalam air minum kurang dari 0,3 ppm, maka diperlukan suplementasi sehari masing – masing untuk dibawah 2 tahun sebanyak 0,5 mg/hari, dan 3-16 tahun sebanyak 1 mg/hari.

7. VITAMINASI mencukupi semua vitamin, kecuali vit D, sehingga bayi yang hanya

mendapat ASI dari daerah yang kurang sinar matahari memerlukan suplementasi vit

Page 8: Gizi Masa Bayi

D. Bayi baru lahir memerlukan vit K, karena sering kali dijumpai hemorrhagic disease of the newborn akibat defisiensi vit K.

PENGATURAN MAKAN

Faktor yang mempangaruhi keberhasilan membarikan makanan pada bayi. Ada beberapa hal yang perlu di perhatikan supaya pengaturan makan untuk bayi dan anak dapat berhasil dengan baik .

Kerjasama ibu dan anak . keberhasilan memberikan makan pada bukan hanya sepenuhnya tergantung pada keadaan anak, tetapi kerjasama ibu dan anak yang baik akan menyebabkan pemberian makan akan berhasil dengan baik. Kerjasama itu sudah dimulai dari saat kelahiran dengan segara menyusui, di lanjutkan sampai anak mampu makan sendiri . makan haruslah menyenangkan bagi ibu dan anak . pada waktu itu perasaan ibu tersalur pada anak. Ibu yang tegang, cemas, mudah marah merupakan suatu kecenderungan untuk menimbulkan kesulitan makan pada anak .

Memulai pemberian makan sedini mungkin . seperti di sebutkan di atas, segera

setelah lahir anak harus segera di berikan makanan bila mana keadaan memungkinkan . Bayi baru lahir yang sehat ,aktif ,menangis kuat refleks menghisap dan menelannya baik ,segara disusui (di berikan ASI) atau kalau memang tidak tersedia di berikan penggantinya. Pemberian makanan dini ini mempunyai tujuan untuk menunjang proses metabolisme yang normal ,untuk pertumbuhan ,menciptakan hubungan lekat antara ibu dan anak, mengurangi risiko terjadinya hiponglikemia, hiperbilirubinemia , dan azotemia. Bila mana pemberian secara peroral tidak memungkinkan ,barulah di berikan pemberian secara parenteral .

Mengatur sendiri. Pada awal kehidupannya seharusnya si bayi sendirilah yang mengatur keperluan akan makanan. Pada saat itu serring kali ibu merasa sulit mengetahui keperluan sesungguhnya untuk anaknya, karena bervariasi antara anak yang satu dengan anak yang lainnya. Variasi ini disebabkan oleh waktu pengosongan lambung yang berbeda beda. Pada umumnya pengosongan lambung bervariasi antara 1-4 jam. Barulah pada akhir bulan pertama sebagian besar bayi mulai dapat mengikuti pola yang teratur

Ibu perlu memperhatikan dengan seksama kebiasaan anak, terutama kapan harus memberikan makanan lagi. Salah satu tanda anak lapar adalah menangis. Walaupun demikian anak nangis bukan hanya merasa lapar, tetapi juga karena buang air besar atau kecil, pakaian yang tidak enak misalnya terlalu besar atau terlalu ketat, digigit nyamuk, udara terlalu panas anak sakit dan sebagainya. Ibu harus dapat membedakan hal ini. Tanda tanda anak puas makan atau minum adalah BB tidak turun lagi pada hari ke 5-7, BB mulai naik pada hari ke 12-14, tidur nyenyak setelah minum, tidak terbangun pada tengah malam untuk minum setelah umur 2-6 mg, buang air kecil 6 kali atau lebih sehari semalam, pada umur 4-8 bln sudah tidak suka makan yang diberikan terlalu malam, dan pada usia 9-12 bln sudah cukup makan 3 kali sehari. Kadang kadang bayi menangis karena ingin diperhatikan oleh ibunya. Karena itu jangan selalu dan bersegara memberikan minuman atau makanan begitu anak menangis. Bilamana anak menagis, bayi segera dipegang, bila bayi berhenti menangis berati bukan karena lapar dan tidak perlu disusui. Bilamana anak tetap menagis berikan minum atau makanan dan dicari penyebab menangis yang lain

Keuntungan anak di beri kesempatan untuk mengatur dirinya sendiri ialah anak akan memperoleh zat gizi yang sesuai dengan keperluannya (tidak kurang tidak

Page 9: Gizi Masa Bayi

lebih), anak tidak di ajari untuk menghubungkan menangis dengan makanan, misalnya makanan sedikit-sedikit tetapi sering, makan tanpa mengunyah dan sebagainya .

Peran ayah dan anggota keluarga yang lain. Janganlah di lupakan, bahwa ayah

dan anggota keluarga yang lain mempunyai peran yang penting dalam hal pemberian makanan pada anak. Mereka dapat mambantu ibu atau bahkan sebaliknya malah menghambat pemberian makan anak yang baik dan benar.

AIR SUSU IBU Makanan yang baik untuk bayi segera setelah lahir ialah asi, kelebihan dan

kehebatan asi sudah tidak disangsikan lagi, baik ditinjau dari segi gizi, daya kekebalan tubuh, psikologi, ekonomi dan sebagainya. Walaupun demikian, masih banyak ibu yang tidak menyadari sepenuh hati masalah ini atau paling tidak masih menganggap bahwa susu formula diperlukan untuk semua anak. Satu satunya alasan yang dibenarkan, sehingga anak boleh diberikan susu formula ialah bila asi tidak ada sama sekali, selain dari pada itu, apapun alasannya penggunaan susu formula haruslah atas nasihat dan dalam pengawasan tenaga kesehatan yang menguasai dan memahami masalah asi dan susu buatan.

Masa kritis menyusui. Masa 2 mg pertama setelah persalinan adalah masa yang kritis untuk keberhasilan menyusui, karena saat itu hormon yang mengatur pengeluaran asi belum epektip. Inilah yang menyebabkan ibu dan petugas kesehatan risau dan akhirnya diputuskan untuk memberikan susu buatan dengan cara yang tidak bijaksana. Apalagi bila ibu dan petugas kesehatan hanya terpaku pada pertambahan BB anak. Cara memberikan susu yang tidak bijaksana ialah dengan menggunakan botol dan dot.

Anak lebih mudah mendapatkan susu dari botol dibanding menghisap payudara ibu, akibatnya bayi lebih suka minum susu dari botol dari pada bersusah payah menghisap asi dari payudara ibunya. anak yang hanya disusui ibunya dilatih giat bekerja untuk memperoleh makananya, sebaliknya anak yang diberi susu buatan dengan botol sama artinya dilatih menjadi malas. Karena itu tak perlu heran kalau anak seperti ini akan menjadi malas makan kemudian hari. Alasan untuk tidak memberikan asi sedini mungkin, kadang kadang sulit dimengerti, misalnya ibu masih lelah habis melahirkan, badan masih terasa pegal pegal dan sebaginya. Kalaulah ibu tahu apa akibat bagi anak karena perbuatannya itu, tentu mau mengerti dan menyadari untuk segera memberikan asi kepada anak tercintanya, kecuali ibu yang egois yang hanya mementingkan kepentingan sendiri dan acuh tak acuh terhadap masa depan anaknya.

Sekali anak mendapatkan susu botol dengan dot, sangat mungkin anak mengalami bingung masalah menyusui, diantaranya ialah bayi bingung puting dan produksi asi berkurang. Bayi bingung puting karena tak mendapat asi dan susu buatan berganti ganti, sehingga anak menyusui payudara ibu seperti menyusui dot.

Faktor yang mempengaruhi produksi asi. Ada beberapa hal yang perlu diketahui oleh ibu supaya asi banyak diproduksi

dengan kualitas yang baik, yaitu dengan tehnik menyusui yang baik, faktor psikologis, tidak lelah, perawatan payudara dan diit ibu

Tehnik menyusui yang baik, diantaranya yang perlu diperhatikan terutama rangsangan pada puting dan areola, serta pengosongan payudara yang baik

Page 10: Gizi Masa Bayi

merupakan faktor yang paling penting dari faktor faktor lainnya. Bilamana pengeluaran asi tidak lancar, produksi asi akan terhambat. Ada 3 alasan utama mengapa pengosongan tidak berjalan dengan baik, yaitu tenaga kesehatan yang salah memberikan bingbingan/ keadaan rumah sakit yang tidak mendukung, keadaan anak yang lemah, dan kegagalan memulai siklus lapar yang alamiah

Faktor psikologis, yang dimaksud disini ialah bahwa ibu yang bahagia dan santai akan menguntungkan proses menyusui dan begitu sebaliknya ibu yang cemas, tegang akan menyebabkan timbulnya masalah menyusui. Kecemasan ibu kadang kadang karena hal hal yang menurut sebagian orang merupakan kejadian kecil, misalnya bayi ngompol setelah minum dan sebagainya, masa sesudah persalinan merupakan saat yang kritis bagi pikis ibu, terutama ibu muda dengan anak pertama, karena ibu dihadapkan pada rasa tanggung jawab sebagi ibu yang belum pernah dijalani sebelumnya. Ibu yang tidak terlalu lelah akan membantu kelancaran menyusui, walaupun demikian, aktipita tetap diperlukan untuk menjaga kebugaran

Perawatan payudara, Perawatan payudara yang salah dapat menyebabkan keluhan pada puting susu dengan akibat nyeri dan pembengkakan payudara karena pengosongan asi terhambat. Puting dapat retak karena dibersihkan dengan bahan yang dapat melarutkan lemak seperti alkohol, sabun dan cairan lain

Gizi ibu menyusui, Gizi ibu menyusui juga merupakan salah satu faktor yang perlu diperhatikan, karena makanan ibu akan dibentuk menjadi asi, disamping bahan yang sudah ada dalam tubuh ibu. Penelitian membuktikan bahwa walaupun tak berhubungan dengan kualitas asi, tetapi gizi ibu yang baik ada hubungan dengan jumlah produksi asi yang banyak.

Menyusui secara eksklusip sampai usia 6 bln anak hanya diberikan asi saja (disusui secara eksklusif, exclusif breast feeding). Sejak lahir sampai bayi berusia 6 bln hanya asi yang seharusnya diberikan. Dengan demikian praktek memuasakan bayi baru lahir memberi hanya air masak, madu,atau air gula untuk bayi baru lahir tidak dibenarkan.Sampai usia 6 bln tidak diberi jenis makanan lain, seperti buah, bubur susu, nasi lumat, gula merah , air gula madu dan sebagainya

Kecukupan asi sebagai makanan tunggal untuk bayi, menyusui secara eksklusip menimbulkan pertanyaan, yaitu cukupkah asi saja untuk anak sampai 6 bln ? untuk menjelaskan hal ini dapat diuraikan dari 2 hal yaitu analisis kandungan zat gizi asi dibandingkan dengan kecukupan bayi usia 6 bln, serta pengamatan pertumbuhan bayi yang disusui secar eksklusif.

Pertimbangan menyusui secara eksklusif, mengapa hanya ASI yang diberikan sampai 6 bulan? Ada beberapa pertimbangan yaitu ; a. ASI mengandung zat gizi yang ideal dan mencukupi untuk menjamin tumbuh

kembang sampai umur 6 bulan. Bayi yang mendapat makanan lain, misalnya nasi lumatatau pisang hnay akan menambah karbohidrat, sehingga zat gizi yang masuk tidak seimbang. Terlalu banyak karbohidrat menyebabkan anak lebih mudah menderita kegemukan dengan segala kaibatnya.

b. Bayi dibawah usia 4 bulan belum mempunyai enzim pencenaan yang sempurna, sehingga belum mampu mencerna makanan dengan baik. ASI mengandung beberapa enzim yang memudahkan pemecahan makanan selanjutnya.

Page 11: Gizi Masa Bayi

c. Ginjal bayi yang masih muda belum mampu bekerja dengan baik. Makanan tambahan termasuk susu sapi biasanya mengandung banyak mineral yang dapat memberatkan fungsi ginjal bayi yang belum sempurna.

d. Makanan tambahan mungkin mengandung zat tambahan yang berbahay bagi bayi, misalnya zat warna dan zat pengawet.

e. Makanan tambahan bagi bayi yang muda mungkin menimbulkan alergi.

Susu sapi dan susu formula. Seperti di jelaskan diatas, ada anak yang tidak beruntung karena tidak memperoleh ASI. Anak seperti ini memerlukan makanan lain untuk menggantikan ASI. Sering timbul pertanyaan lebih baik man susu segar dengan susu bubuk? Susu segar tidak dianjurkan untuk anak, karena membentuk gumpalan-gumpalan besar di lambung sehingga lambat dicerna, terkecuali itu mudah terkontaminasi oleh bakteri yang dapat menyebabkan penyakit. Saat ini beredar berbagai macam susu formula dengan bebbagai komposisi dan tujuan pemakian. Susu formula tersebut pada umumnya dapat dibeli secra bebas di toko-toko sehingga tak heran kalau terjadi kesalahan pemakaian. Pada umumnya susu formula dibuat dengan bahan dasar susu sapi, karena produksi susu sapi melimpah. Dengan cara khusus susu sapi diolah dan ditambahnkan zat-zat gizi tertentu. Sebagian dari susu formula tersebut komposisi zat gizinya diusahakan menyerupai ASI.

Penggunaan susu formula bukannya tanpa resiko. Kecuali salah pemakain, cara mengencerkannya-pun sering salah dapat berarti lebih kental atau lebih encer dari seharusnya. Susu fomula yang dibuat lebih encer dapat mengakibatkan gizi kurang dengan berbagai akibatnya. Sebaliknya susu formula yang dibuat lebih kental dapat mengakibatkan kegemukan,tekanan drah tinggi dan gangguan pada ginjal. Keculai susu formula itu maudah terkontaminasi oleh kuman dan secar fisikologis kurang membina hubungan lekat antara ibu dan anak, indikasi yang jelas untuk memberikan susu formula ialah bilaman bayi tidak memperoleh ASI sama seklai. Sedangkan indikasi selain itu, misalnya ibu yang merasa ASI-nya kurang, mempersiapkan bayi sebelum ditinggal kerja dan lain-lain harus berdasarkan nasehat tenag kesehatan yang memahami masalah ASI dan susu formiula.

Pemberian susu formula dengan botol dan dot kecuali mempunyai resiko terkontaminasi oleh kuman juga menyebabkan gangguan pada gigi-gigi terutama gigi kropos (karies) pada gigi seri atas.

MAKANAN PENDAMPING ASI

Jenis-jenis makanan pendamping ASI. Makanan pendamping ASI(MPASI) diberikan setelah bayi berumur 6 bulan. Beberapa jenis MPASI yang sering terdapat adalah: a. buah, terutama pisang yang banyak mengandung kalori, buah jenis lain yang

sering diberikan kepada bayi ialah pepaya, jeruk, dan tomat sebagai sumber vitamin A dan C.

b. makanan bayi tradisional: bubur susu buatan sendiri dari 1-2 sendok makan tepung beras sebagai sumber

kalori dan 1 gelas susu sapi sebagai sumber protein nasi tim saring, yangmerupakan campuran dari beberapa macam bahan

makanan 1-2 sendok beras, sepotong daging atau hati, sepotong tempe atau tahu, sayuran dan buah tomat.

Page 12: Gizi Masa Bayi

c. makanan bayi kalengan, yang diperdagangkan dan dikemas dalam kaleng, karton, kantong (sachet) atau botol untuk jenis makanan seperti itu perlu dibaca dengan teliti komposisisnya yang tertera dalam labelnya.

Masa peralihan. Peraliahan dari ASI saja ke MP-ASI sering menimbulkan maslah. Pada massa peraliahn ini anak harus membiasakan diri terhadap makanan ynag baru. Makanan baru dengan bentuk yang lebih cair pada umumnya lebih mudah diterima dibanding yang lebih padat, karena itu ada baiknya memulai pemberian MP-ASI dari yang lebih cair dulu. Buah pada umumnya mudha diterima oleh anak, sehingga banyak anak yang mau menerima buah sebagi makanan baru,tetapi tidak mau menerima yang lainnya. Sering kali terjadi kesalahpahaman, yaitu ibu mengatakan bahwa anaknya tidak suka jenis makanan ini atau itu, an celakanya banyak tenag kesehatan yang mempercayainyadan kemudian menyarankan untuk mengganti-ganti jenis makanannay. Sebenarnya ini adalah tindakan yang gegabah. Memutuskan bahwa seorang tidak menyukai jenis makanan tertentu tidaklah mudah. Bila anak mendapatkan makanan baru dan kemudian mengeluarkan kembalid ari mulutnya (dilepeh, Jawa). Itu biasanya karena anak belum bisa menelan sevar efisien, sehingga makanan cenderung didorong oleh lidah ke depan daripada ke belakang (ditelan), sehingga dianggap oleh orang tua sebagai tidak suka makan itu. Ibu yang bijaksana akan sabar mengajari ankanya untuk ampu menelandengan baik, dan ini memerlukan waktu sekitar 1-2 minggu. Bilaman telah terbiasa, ibu sering kali mengetahui jenis-jenis makanan yang benar-benar tidak disukai anak dan kalau demikian lidah diperbolehkan memaksa anak untuk makan, walupun menurut orang tua itu bergizi.

Banyak makanan yang harus diberikan. Jumlah makanan yang harus dimakan anak juga sering sulit dimengerti oleh orang tua. Banyak ibu yang memaksakan anak untuk menghabiskan sejumlah makanan yang menurut pendapatnya memang harus dihabiskan oleh anak. Sering kali ibu memarahi anaknya, karena anak sudah tak mau makan lagi karena kenyang. Sekali lagi ini adalah tindakan yang gegabah. Pada umumnya dapat diterima bahwa rasa kenyang dan nafsu makan adalah ukuran yang sesuai untuk jumlah makanan yang harus diterima anak bervariasi. Memang ada angka rata-rata kecukupan zat gizi, tetapi angka tersebut tidak mencakup seluruh anak. Variasinya bis 30 % dari angka rata-rata, artinya ada anak yang memakan lebih sedikit dibanding rata-rata nak seusianya, tetapi pertumbuhanya kurang dibanding mereka.

Telur untuk anak. Ada beberapa pertanyaan yang sering disampaikan oleh ibu, yaitu masalah pemberian telur. Banyak ibu yang menganggap bahwa telur dapat mengganggu mata dan hanya kuning telurlah yang boleh diberikan kepada anak. Sebaiknya kita letakan masalah ini pada proposi yang sebenarnya. Telur adalah sumber protein yang baik, dan protein diperlukan oleh tubuh anak untuk kesehatan dan tumbuh kembang. Protein didapatkan pada kuning telur dan juga putih telurnya. Masalah yang kadang-kadang dijumpai pada pemberian telur adalah alergi, yang tentunya tidak semua anak mengalaminya. Memutuskan bahwa satu jenis makanan sebagi penyebab alergi pada anak adalah sulit, apalagi memperkiarakan satu jenis makanan yang menimbulkan alergi rasanya tidak mungkin. Karen itu hanya petugas kesehatan yang sembrono sajalah yang berani mengnajurkan untuk memantang jenis makanan tertentu tanpa mempunyai data yang menyakinkan bahwa memang makanan tersebut sebagi penyebab alergi yang positif untuk anak bersangkutan. Bisa dibayangkan bagaimana ruginya kalau anak tidak mendapatkan makanan yang bergizi, yang penting untuk kesehatan dan tumbuh kembangnaya.

Page 13: Gizi Masa Bayi

Zat warna dan pengawet makanan. Masalah lain yang sering ditanyakan adalah penggunaan zat warna dan pengawet atau secara umum zat tambahan pada pengolahan makanan. Saat ini sekitar 3.000 macam zat tersebut dijumpai pada makanan kita sebagian dikonsumsikan oleh anak. Memang tidak semua zat tersebut berbahaya, sehingga ketakutan berlebihan terhadap zat tersebut tidak juga pada tempatnya. Memang salah diketahui bahwa ada zat tambahan yang menyebabkan gangguan pada sitem pernapasan , menyebabkan perlukaan pada lidah dan selaput lendir mulut, gagngguan saluran pencernaan, ganngguan pada persendian, nyeri kepala, dan sebagainya. Sebagai panduan, bila kita membeli makanan kemasan pilihlah yang menyertakan label yang merinci komposisinya, dengan izin dari Depkes, dan hindari makanan yang berwarna warni terutama makanan jajanan.

Menghindari kontaminasi. Hal-hal perlu diperhatikan supaya anak terhindar dari kontaminasi mikroorganisme ialah dengan menjaga kebersihan alat makan, jika kurang bersih memungkinkan anak sakit, mis. Diare. Buatlah makanan secukupnya, menyimpan makanan masak dalam jangka waktu lama memungkinkan makanan menjadi basi atau tercemar oleh mikroorganisme.

CARA MENGETAHUI KECUKUPAN MAKANAN

Makanan yang diberikan kepada bayi dan anak digunakan dintaranya untuk pertumbuhan badan,karena itu status gizi dan pertumbuhan dapat dipakai sebagai ukuran untuk memantau kecukupan gizi pada bayi anak. Ukurannya yang paling sering digunakan ialah BB. Kartu Menuju Sehat (KMS ) ialah salah satu alat yang menggunakanBB untuk memantau keadaan gizi balita.

Kecukupan makanan bayi dibawah 6 bulan. Bayi bibawah 6 bulan hanya mendapat ASI, cara mengetahui kecukupan ASI ialah sebagi berikut :

a. berat badan lahir telah kembali setelah bayi berumur 2 minggu, b. bayi banyak mengompol, samapi 6 kali atau lebih dalam sehari, c. tiap menyusui, bayi menyusu dengan rakus, tetapi kemudian melemah dan

tertidur, d. payudara ibu tersa lunak setelah menyusui dibanding sebelumnya, e. kurva pertrumbuhan / berat badan dalam KMS sesuai dengan seharusnya.

Bayi dan anak di atas 4 bulan sudah mendapat makananpendamping ASI dan makanan dewasa. Kecukupan makanan dan ASI dapat dipantau dengan menggunakan KMS. KMS yang dikeluarkan oleh Departemen Kesehatan RI tahun 1995 mempunyai garis melengkung merah (70% median baku WHO-NCHS). Dibawah garis merah tersebut terdapat daerah gizi kurang dan gizi buruk. Daerah diatas garis merah dibentuk oleh pita warna kuning, hijau muda, hijau tua, dan kuning. Setiap pita mempunyai nilai 5% perubahan baku. Di atas kurva 100% adalah status gizi lebih. Di atas 80 % samapi dengan batas 100% adalah status gizi normal, yang digambarkan oleh pita warna hijau muda sampi hijau tua.

Pada anak, satu titik berat badan tidak menggambarkan pertumbuhannya. Kurva pertumbuhan dihasilkan dari hubungan antara titik-titik berat badan selalu naik tiap bulan. Kurva pertumbuhan juga menggambarkan kecukupan pemberian makanan pada anak.

Page 14: Gizi Masa Bayi

Jadwal Pemberian Makan Pada Bayi

Umur (Bln) Jenis Makanan Jumlah Sehari Jam0 – 4 Asi Saja Sesuka bayi -

4 – 6Asi

BuahBubur susu

Sesuka bayi1 – 2 kali1 – 2 kali

-10.00 dan 15.0013.00 dan 18.00

6 – 9

AsiBuah

Bubur susuTim saring

Sesuka bayi2 kali2 kali1 kali

-10.00 dan 15.00

09.00 dan 1318.00

9 – 12

AsiBuah

Bubur susuTim

Sesuka bayi2 kali1 kali2 kali

-10.00 dan 15.00

08.0013.00 dan 18.00

Page 15: Gizi Masa Bayi

A. MAKANAN BAYI PREMATUR

Perinsip pemberian makanan bayi prematur. Ada 2 perinsip untuk memenuhi keperluan zat gizi bayi prematur, yaitu optimalisasi diit dan meminimalisi stres.

Optimalisasi diit. Diit harus optimal, sehingga dapat encukupi keperluan nitrien, termasuk protein dan mineral, sehingga pertumbuhan (berat badan) bayi sesuai dengan bayi dengan umur kehamilan yang sama.

Minimalisasi stres. Oleh karen aorgan tubuh belum matur, maka diit harus tidak atau kurang menimbulkan stres bagi organ, misalnya usus, metabolisme, ekskresi, dan lain-lain.

Kecukupan zat gizi untuk bayi prematur. Bayi prematur memerlukan zat gizi yang cukup untuk tumbuh kembangnya yang optimal. Hal ini dilihat juga dari kenyataan bahwa bayi prematur mungkin tidak dapt mengejar ketinggalan tumbuh kembangnya dibanding bayi normal.

Protein. Protein untuk bayi prematur harus dapat menggantikan kehilangan nitrogen dan dapat untuk sintensis jaringan baru. Kehilangn nitrogen melalui air kemih kurang lebih hanya 60 mg/kg/hari (0,4 g potein)pada bayi prematur yang mendapat masukan protein rendah. Sehari ada 7-12 g/kgbb protein yang dipecah dan diresintesis (sekitar 6-10 % total protein badan). Sintesis jaringan baru pada bayi prematur seperti ditunjukan pada trimester terakhir, rata-rata terjadi akumulasi protein sebanyak 2 g/kgbb/hari (330 mg nitrogen), atau kuranglebih 12 % pertumbuhan berat badan, jadi jumlah proteinuntuk sintesis diperkirakan sesuai dengan jumlah di atas, tergantung pada digestibilitas dan penggunaanya. Bila kita menggunakan digestibilitas, harus diingat, bahwa digestibilitas susu yang dihitung lebih tinggi, oleh karena ada penambahan nitrogen tinja yang bersiffat endogen (dari deskumasi sel, sekresi gastrointestinal, debris, bakteri usus).

Retensi Nitrogen (B) Penggunaan Protein/ Nitrogen (A)= __________________ Masukan Nitrogen (C)

Bila C meningkat,maka B meningkat. Bila C meningkat lebih banyak, maka B meningkat, A turun. Artinya pada batas tertentu, kelebihan masukan protein akan dibakar, dipakai sebagai energi, dan hasil akhirnya dibung melalui air kemih, sehingga bayi prematur mempunyai resiko menderita hiperamonemia, dan asidosis metabolik.

Hal tersebut pada bayi megalami stres, misal oleh karena sepsis, oleh karena ada peningkatan katabolisme protein. Faktor lain yang mempengaruhi penggunaan protein adalah energi yang tersedia untuk pertumbuhan, yang pada dasarenya tergantung pada 3 faktor, yaitu masukan energi, energi yang hilang melalui tinja, dan penggunaan energi.

Faktor masukan energi mudah dihitumg, energi yang hilang melalui tinja penting pada bayi prematur, oleh karena ada malabsorpsi lemak. Ada hubungan terbalik antar reytensi nitrogen dan lemak dalam tinja. Penggunaan energi pada bayi prematur yang dirawat dengan lingkungan temperatur dingin, mengalami pertambahan berat badan lenih rendah dibanding pada temperatuir normal.

Page 16: Gizi Masa Bayi

Pada umumnya sulit atau tidak mugkin meneliti keseimbangan nitrogen pada semua bayi prematur. Pada penelitian yang dikerjakan menunjukan:

a. Pada energi untuk pertumbuhan cukup, masukan protein optimal, yaitu 3 gr (500 mg nitrogen) kgbb/hari.

b. Kalau kadar urea darah lebih dari 1 mmol/L, masukan protein harus dikurangi.c. Kalau kadar urea darah kurangh dari 1 mmol/L, masukan protein harus

ditambah.

Semua itu dengan syarat masukan energi harus cukup.

Protein dalam ASI. Protein dalam asi nature yang dipompa adalah 1,2 g/dl. Selama minggu pertama protein total lebih tinggi oleh terdapatnya Imunoglobulin dalam kolostrum yang tinggi. Ada variasi yang besar antara protein dalam ASI pada ibu yang sama, maupun ibu ynng berbeda.

Protein dalam ASI ibu yang melahirkan prematur pada minggu pertama lebih tinggi dibandingkan ASI ibu yang melahirkan cukup bulan, karena konsentrasi igA yang lebih tinggi. Konsentrasi protein yang sesungguhnya pada ASI prematur selam 12 minggu pertama sebanyak 1,23 g/dl. Jadi perbedaan sebanyak 25 % ini ialah karena komponen non protein nitrogen. Sebagian besar berupa urea (50 %). Pengaruh urea pada bayi sehat dapat diabaikan, karena kan dikonsumsi oleh bakteri usus.

Protein yang bersifat protektif (dalam whey, yaitu laktoferin, lisozim, dan secretory igA) resisten terhadap proteolisis dan disekresi dalam tinja, dalam tinja seluruhnya ada 0,3 g/dl. Secara nutrisi protein yang ada dalam ASI matur sebanyak 0,7 g/dl.

Bayi yang disusui secara eksklusif, pada bulan pertama mendapatkan protein sebanyak 1,2 g/kgbb/hari.

Pengaruh sepsis terhadap metabolisme nitrogen pada BBLR. Sepsis masih merupakan maslah pada BBLR, pada orang dewasa, sepsisi mengakibatkan proses katabolisme temasuk juga untuk protein, namun demikin pad BBLR masih sedikit data yang tersedia.

Pada penelitian yang dikerjakan oleh Raiha dan Boehm (1987) dari 18 bayi BBLSR (berat badan lahir kurang dari 1500 g) dengn sepsis selam 7 hari pertama, yang dibandinngkan dengn bayi sehat dan bayi yang menderita IRDS didapatkan hasil sebagi berikut.

I. semua bayi mendapat ASI dengan suplementasi glukose yang diberikan secar parenteral, total masukan protein pada wakatu mereka mendapat ASI secara maksimal sebanyak 2 g/kgbb/hari.

II. Dalam waktu 24 jam setelah gejala klinis sepsisi muncul, total ekskresi nitrogen air kemih meningkat 2 kali lipat, dari 15 minol/kgbb/hari, disertai kenaikan kadar alfa-amino nitrogen plasma dan urea serum. Keadaan ini serupa dengan bbLSR yang mendapat masukan tinggi protein.

Hasil ini menunjukan,bahwa sepsis pad BBLSR mengakibatkan keadaan katabolisme yang disertai dengan kenaikan kadar urea dan asam amini di dalam darah,sehingga diperlukan masukan energi yang cukup.

Page 17: Gizi Masa Bayi

Untuk mengetahui kecukupan protein pada bayi prematur dapat diketahui dari keseimbangan metabolisme dan kalorimetri indirek pada bayi prematur yang minum ASI atau formula prematur yang mengandung 100-130 kcal/kgbb/hari. Dari data terlihat bahwa absorbsi rata-rata energi untuk ASI prematur 86 % dan formula prematur 93 %. Pada keduanya energi yang diabsorbsi dipaki untuk pertumbuhan (50 %a0, dan 50 % untuk keperluan llain.

Pertambahan berat badan berkolerasi dengan energi yang diabsorbsi. Untuk produksi energi dioksidasi 80 % karbohidrat, 40 % lemak, dan 25 % protein. Energi yang disimpan, bila dihitung dari pertambahan berat badan adalah 3 kcal/kgbb. Dengan demikian diit rendah protein dan tinggi kalori tidak optimal untuk bayi prematur.

Lemak. Absorbsi lemak meningkat sesuai dengan umur kehamilannaya. Ada 2 macam penyebab absorbsi lemak kurang baik pada bayi prematur, yaitu aktivitas lipase pankreas rendah, sehingga hidrolisis trigliserid dalam duodenum berkurang dan sekresi garam empedu berkurang, mungkin ada tambahan peranan lipase lambung, sehingga pada yang dapat duudenal feeding kurang berefek

Asi segar mengandung lipase yang disebut bile salt stimulated lipase,sehingga asi yang dipasterisasi kurang baik. Absorpsi asam lemak jenuh berbanding terbalik dengan panjang rantainya. Absorpsi asam lemak tidak jenuh lebih baik dibanding asam lemak jenuh,masukan kalsium ( C3 ) yang tinggi dapat mengurangi absorpsi lemak,oleh karena membentuk senyawa tidak arah (seperti Sabun ) dengan asam lemak rantai panjang dan menghambat aktipitas limpase pankreas. Pada penelitian yang dikerjakan pada bayi umur kehamilan 323 –36 Mg mendapatkan bahwa

Keadaan absopsi lemak pada bayi dengan formula prematur (MCTsampai 40% ) = 89 -95 %Koopesien absorpsi pada bayi dengan asi segar =80-90%Koopesien absorpasi lemak pada bayi dengan asi pasterisasi atai adapte formula =60-80%

Karbohidrat :tes untuk karbohidrat sangat terbatas misalnya Oralince tes perlu banyak arah dan sering kurang dipercaya Break hidrogen test : sensitip tetapi non kuantitatip Asimilase laktose dengan radioisotop : perlu alat canggih dan mahal

Pengukuran karbohidrat dalam tinja tidak menggambarkan absorpsinya,karena pada waktu karnohidrat berada dalam kolon diubah oleh enjim bakteri menjadi asam laktat dan asam lemak rantai pendek untuk itu perlu diperhitungkan berapa sebenarnya jumlah karbohidrat yang diabsorpsi,untuk mengetahui energi yang berasal dari karbohidrat masukan dan eksrssi karbohidarat dalam tinja dihitung dari juamlah energi seluruhnya dalam makanan dikurangi energi yang bersal dari nitrogen dan lemak

Energi yang berasal dari karbohidrat pada asi sebesar 93 %, pada formula prematur yang berisi 75 % laktose adalah sebesar 97 %,asi lebih rendah karena mengandung olgosakarid yang tak baik absorpsinya,yaitu 2,4 g/dl dalam kolostrum dan 1,2 g/dl dalam asi. Secara umum dikataka bahwa absorpsi karbohidrat baik

Page 18: Gizi Masa Bayi

Mineral akumulasi CA,P dan Mg selama trimester III Ca 130 `130mg.kgbb/hari.P 75 mg/kgbb/hari dan mg 3,5 mg/kgbb/hari .Asi dan formula tidak cukup mengandung Ca dan P untuk bayi prematur,walau semuanya diabsorpsi dan dipakai,absorpsi Ca tergantung pada maukan laktose,kuantitas dan kualitas lemak dalam diit,jumlah Ca dan P dalam Susu sekresi Ca endogen/dalam usu,umur kehamilan dan prenatal danpotnatal,masukan Vit D faktor metabolisme.