tantangandan kendaladalam pola rujukanibu dan bayi di masa
TRANSCRIPT
Tantangan dan Kendala DalamPola Rujukan Ibu dan Bayi
di Masa Adaptasi Kebiasaan Baru
Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat
Dr. drg. Marion Siagian M.Epid
Disampaikan pada
Pertemuan Ilmiah Bidan Jawa Barat
10 Oktober 2020
14
No. Indikator Baseline Target 2024
1 Angka kematian ibu (per 100.000 KH) 305 (SUPAS 2015) 183
2 Angka kematian bayi (per 1000 KH) 24 (SDKI 2017) 16
3 Prevalensi Pemakaian Kontrasepsi Cara
Modern (mCPR)57.2 (SDKI 2017) 63,4
4 Unmet Need KB (persen) 10,60% (SDKI 2017) 7,4%
5 ASFR 15-19 Tahun 36 (SDKI 2017) 18
6 Prevalensi stunting pada balita (%) 30,8% (RKD 2018) 19% [14%]
7 Prevalennsi wasting pada balita (%) 10,2% (RKD 2018) 7%
8 Insidensi HIV (per 1000 penduduk yang tidak
terinfeksi HIV)0,24 (Kemenkes 2018) 0,18
9 Insidensi TB (per 100.000 penduduk) 319 (Global TB Report 2018) 190
10 Eliminasi malaria (kab/kota) 285 (Kemenkes 2018) 405
11 Persentase merokok penduduk usia 10-18
tahun9,1% (RKD 2018) 8,7%
12 Prevalensi obesitas pada penduduk umur >=
18 tahun21,8% (RKD 2018) 21,8%
INDIKATOR SASARAN POKOK RPJMN TEKNOKRATIK BIDANG KESEHATAN 2020-2024
(1)
Data Pasien Ibu Hamil / Melahirkan dengan Rapid Test Reaktif / Swab (+) per Juni 2020
No. Kab/Kota Rumah SakitJumlah
Pasien
RDT
Reaktif
Swab
(+)
1 Kab. Bandung RSUD Majalaya 4
2 RSUD Lembang 1
3 RSUD Cililin 4
4 RS AMC 1
5 Kab. Bekasi RSUD Kab. Bekasi 7
6 RS Medirosa Cikarang 1
7 RS Annisa 3 0 3
8 Kab. Bogor RSUD Ciawi 2 2 0
9 RSUD Cibinong 9 7 2
10 RSUD Leuwiliang 1 0 1
11 RS Bina Husada 2 2 0
12 RS Kenari Graha Medika 2 0 2
13 RS Juliana 3 3 0
14 RS Hermina 1 0 1
15 Kab. Cianjur RSUD Sayang 12 12 0
16 RSUD Cimacan 3 2 1
17 RSDH Cianjur 5 5 0
18 Kab. Cirebon RSUD Arjawinangun 7 7 0
19 Kab. Kuningan RSUD ‘45 Kuningan 8
20 RSUD Linggajati 2 2 0
21 Kab. Majalengka RSUD Majalengka 1
22 Kab. Purwakarta RSUD Bayu Asih 2 2 0
23 RS Abdul Radjak 2 2 0
24 Kab. Sukabumi RSUD Sekarwangi 6 6 0
25 RS BMC 1 1 0
26 Kab. Sumedang RS Harapan Keluarga 1
27 Kab. Tasikmalaya RSUD SMC 1
28 Kab. Bandung Barat RSUD Cililin 4 4 0
No. Kab/Kota Rumah SakitJumlah
Pasien
RDT
Reaktif
Swab
(+)29 Kota Bandung RS Immanuel 6
30 RS Sariningsih 2
31 RS Borromeus 4
32 RS Al Islam 1 1 ( - )
33 RS Immanuel 6 6
34 RSKIA 11 11 4
35 Kota Bekasi RS Mekarsari 1
36 RS Mitra Keluarga Pratama J atiasih 4
37 RS Jatisampurna 1
38 RS Awal Bros Bekasi 3
39 RS dr Chasbullah Abdulmadjid 19 18 1
40 RS Ananda 3 3 0
41 RS Anna Medika 1
42 RS Hermina 1 1 0
43 RS Siloam Sepnjang Jaya 1 1 0
44 Kota Bogor RSUD Kota Bogor 16 16 0
45 RS Azra 3 3 0
46 RS PMI 4 4 0
47 RS Vania 1 1 0
48 RS Siloam 1 0 1
49 RS Melania 5 4 1
50 RSIA Bunda Suryatni 1 1 0
51 Kota Depok RSU Bunda Margonda 1 0 2
52 RS Mitra Keluarga 9 8 1
53 RSUD Kota Depok 1 1 0
55 Kota Sukabumi RSUD R Syamsudin 3 3 0
56 Kota Cirebon RSUD Gunungjati 1 1 1
57 RS Pelabuhan 3 3 0
58 Kota Cimahi RS Dustira 9 9 0
JUMLAH 218 127 20
Saat ini, rerata Rt (periode 24 Sept sd 7 Okt 2020) berada di angka 1,2 artinyaepidemi belumterkendali, lajutransmisi masih di angka 19% dan diprediksi terjadipeningkatan kasus baruCOVID-19 sebanyak300-400 kasus per hariselama sebulanmendatang.
Sumber Data : Laporan dari 320 RS – update 09 Oktober 2020
0
20
40
60
80
100
120
140
RSUD Cibinong
Kab. Bogor
RSUD dr.
Chasbullah A.
Kota Bekasi
RS Mitra
Keluarga
Bekasi Timur
RS Hermina
Bekasi
RSUD Kota
Bogor
RSUD
Karawang
RS Sentra
Medika
Cibinong Bgr.
RS Mitra Kelg
Pratm Jtasih
Kota Bekasi
RSUD Kota
Depok
RSUD Ciawi
Kab.Bogor
76
013 16
8 10 143 0
38
55
115
49 4246 44 39
49 51
13
10 RS MERAWAT TERBANYAK KASUS COVID-19
09 Oktober 2020 - 13.50 WIB
Suspect Konfirmasi
14.54
30.7854.68
PERSENTASE JUMLAH TT ISOLASI COVID-19
712
1,507
2,649
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
TT Merah TT Kuning TT Hijau
JUMLAH TT ISOLASI COVID-19
Dari 320 RS di Jabar yg melapor saat ini dapat dilihat ketersediaan TT IsolasiCovid-19 sebanyak 4.896 terbagi dalam 3 kategori ( Merah 712, Kuning 1.507 danHijau 2.677)
Sumber data : Laporan dari 320 RS - Update 09 Oktober 2020
Hijau Kuning Merah IGD ICU
Tersedia, 2677
Tersedia, 1507
Tersedia, 712
Tersedia, 476
Tersedia, 319
Terisi, 1393
Terisi, 997
Terisi, 348
Terisi, 95 Terisi, 146
JUMLAH TT RUANG ISOLASI COVID-19
DARI 320 RS DI JAWA BARAT
Sumber Data : Laporan dari 320 RS - update 09 Oktober 2020
Jumlah TT Isolasi Covid-
19 di RS (Hijau, Kuning
& Merah) adalah 4.896
TT, bertambah 36 TT.
Tingkat keterisian =
2.739 TT / 55,92 %,
TURUN 1,26 % dari hari
sebelumnya tgl. 08 Okt.
: 57,18 %
Keterisian TT Isolasi
Covid-19 kriteria :
Hijau = 52,04 %
Kuning = 66,16 %
Merah = 48,88 %
IGD = 19,96 %
ICU = 45,77 %
Tersedia, 2677
Tersedia, 1507
Tersedia, 712
Tersedia, 476Tersedia, 319
Terisi, 1393
Terisi, 997
Terisi, 348Terisi, 95 Terisi, 146
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
Hijau Kuning Merah IGD ICU
JUMLAH TT RUANG ISOLASI COVID-19
DARI 320 RS DI JAWA BARAT
Sumber Data : Laporan dari 320 RS - update 09 Oktober 2020 – diolah Div. Fasyankes GTPP Jabar
Ketersediaan dan Pemanfaatan Tempat Tidur (TT) Isolasi Covid-19 di RS
08 Oktober 2020
09 Oktober 2020
53,91 %
Presentase Keterisian Tempat Tidur Ruang Isolasi
65,160 % 52,41 % 20,95 % 50,00 %
52,04 % 66,16 % 48,88 % 19,96 % 45,77 %
57,18 %
55,92 %(mengalami penurunan)
Standar WHO : Keterisian Ruang Isolasi harus dibawah 60 %
Jumlah RS merawat = 320 RS
Jumlah TT Isolasi (Hijau, Kuning
dan Merah) = 4.896
Sumber Data : Laporan dari 320 RS - update 09 Oktober 2020
Hijau Kuning Merah IGD ICU
Tersedia, 299
Tersedia, 102
Tersedia, 14 Tersedia, 51
Tersedia, 28
Terisi, 185
Terisi, 73
Terisi, 17 Terisi, 10 Terisi, 12
JUMLAH TT RUANG ISOLASI COVID-19 DI RS
WIL. KAB. BEKASI
• Jumlah TT Isolasi di RS (Hijau,
Kuning & Merah) = 415 TT,
bertambah 14 TT.
• Keterisian TT Isolasi di RS = 275
TT / 66,27 %
Hijau = 61,87 %
Kuning = 71,57 %
Merah = 100 %
IGD = 19,61 %
ICU = 42,86 %
Keterisian NAIK : 1,93 % dari minggu
lalu tgl. 03 Oktober (64,34 %)
Hijau Kuning Merah IGD ICU
Tersedia, 315Tersedia, 296
Tersedia, 157
Tersedia, 48Tersedia, 61
Terisi, 193
Terisi, 258
Terisi, 72
Terisi, 10
Terisi, 37
JUMLAH TT RUANG ISOLASI COVID-19 DI RS WIL. KOTA BEKASI • Jumlah TT Isolasi di RS (Hijau,
Kuning & Merah) = 768 TT,
berkurang 6 TT.
• Keterisian TT Isolasi di RS = 523
TT / 68,10 %
Hijau = 61,27 %
Kuning = 87,16 %
Merah = 45,86 %
IGD = 20,83 %
ICU = 60,66 %
Keterisian NAIK : 0,01 % dari minggu
lalu tgl. 03 Oktober (68,09 %)
Hijau Kuning Merah IGD ICU
Tersedia, 346
Tersedia, 176
Tersedia, 81 Tersedia, 70Tersedia, 40
Terisi, 272
Terisi, 101Terisi, 56
Terisi, 16 Terisi, 18
JUMLAH TT RUANG ISOLASI COVID-19 DI RS
WIL. KAB. BOGOR
• Jumlah TT Isolasi di RS (Hijau,
Kuning & Merah) = 603 TT,
bertambah 54 TT.
• Keterisian TT Isolasi di RS = 429
TT / 71,14 %
Hijau = 78,61 %
Kuning = 57,39 %
Merah = 69,14 %
IGD = 22,86 %
ICU = 45,00 %
Keterisian NAIK : 4,63 % dari minggu
lalu tgl. 03 Oktober (75,77 %)
Hijau Kuning Merah IGD ICU
Tersedia, 308
Tersedia, 177
Tersedia, 51Tersedia, 67 Tersedia, 31
Terisi, 210
Terisi, 137
Terisi, 34 Terisi, 32 Terisi, 24
JUMLAH TT RUANG ISOLASI COVID-19 DI RS
WIL. KOTA DEPOK
• Jumlah TT Isolasi di RS (Hijau,
Kuning & Merah) = 536 TT,
bertambah 27 TT.
• Keterisian TT Isolasi di RS = 381
TT / 71,08 %
Hijau = 68,18 %
Kuning = 77,40 %
Merah = 66,67 %
IGD = 47,76 %
ICU = 77,42 %
Keterisian TURUN : 8,68 % dari
minggu lalu tgl. 03 Okt. (79,76 %)
Hijau Kuning Merah IGD ICU
Tersedia, 102 Tersedia, 103
Tersedia, 118
Tersedia, 25Tersedia, 14
Terisi, 47Terisi, 60
Terisi, 70
Terisi, 5Terisi, 10
JUMLAH TT RUANG ISOLASI COVID-19 DI RS
WIL. KOTA BOGOR
• Jumlah TT Isolasi di RS (Hijau,
Kuning & Merah) = 323 TT,
bertambah 15 TT.
• Keterisian TT Isolasi di RS = 163
TT / 50,46 %
Hijau = 42,16 %
Kuning = 64,08 %
Merah = 45,76 %
IGD = 24,00 %
ICU = 71,43 %
Keterisian TURUN : 7,01 % dari
minggu lalu tgl. 03 Okt. (57,47 %)
Hijau Kuning Merah IGD ICU
Tersedia, 257
Tersedia, 224
Tersedia, 67
Tersedia, 42 Tersedia, 44
Terisi, 130 Terisi, 135
Terisi, 31
Terisi, 3Terisi, 18
Keadaan TT ISOLASI COVID 19 di Kab.Kota (BoDeBek + Kota Bandung)
JUMLAH TT RUANG ISOLASI COVID-19 DI RS
WIL. KOTA BANDUNG
• Jumlah TT Isolasi di RS (Hijau,
Kuning & Merah) = 548 TT,
bertambah 40 TT.
• Keterisian TT Isolasi di RS = 296
TT / 54,01 %
Hijau = 50,58 %
Kuning = 60,27 %
Merah = 46,27 %
IGD = 7,14 %
ICU = 40,91 %
Keterisian NAIK : 3,81 % dari minggu
lalu tgl. 03 Oktober (50,20 %)
Sumber Data : Laporan dari 320 RS – update 09 Oktober 2020
SEBARAN KASUS COVID-19 DIRAWAT DI RS SE JABAR - per 09 Oktober 2020
No. Kab. / KotaJumlah RS
( Saat ini )RS Melapor
TT ISOLASI COVID-19 TERSEDIA TT ISOLASI TERISI / MERAWAT TT Isolasi IGD TT Isolasi ICU
Hijau Kuning Merah Hijau Kuning Merah Tersedia Terisi Tersedia Terisi
1 Bandung 9 8 16 53 10 10 35 7 3 2 10 6
2 Bekasi 49 42 299 102 14 185 73 17 51 10 28 12
3 Bogor 30 29 346 176 81 272 101 56 70 16 40 18
4 Ciamis 5 5 18 4 2 3 3 0 15 6 0 0
5 Cianjur 5 4 25 8 2 2 1 1 7 0 3 0
6 Cirebon 11 11 89 50 23 50 17 7 19 0 10 4
7 Garut 6 6 23 9 65 3 0 31 15 0 0 0
8 Indramayu 11 10 119 15 2 22 1 0 14 1 0 0
9 Karawang 24 22 204 67 16 103 50 5 22 2 27 5
10 KBB 8 7 51 15 3 9 3 0 7 0 3 0
11 Kota Bandung 35 27 257 224 67 130 135 31 42 3 44 18
12 Kota Banjar 3 3 35 5 2 1 1 0 0 0 0 0
13 Kota Bekasi 46 44 315 296 157 193 258 72 46 10 61 37
14 Kota Bogor 21 21 102 103 118 43 66 54 25 6 14 10
15 Kota Cimahi 7 6 41 42 4 10 28 2 4 0 2 0
16 Kota Cirebon 11 9 57 30 6 25 18 1 12 2 2 0
17 Kota Depok 24 24 308 177 51 210 137 34 67 32 31 24
18 Kota Sukabumi 6 5 76 20 11 20 0 0 8 0 10 0
19Kota
Tasikmalaya12 10 42 9 0 35 9 0 4 0 0 0
20 Kuningan 11 2 46 13 2 3 4 0 4 0 3 0
21 Majalengka 5 2 13 15 2 0 7 1 2 0 1 0
22 Pangandaran 1 1 10 3 6 3 0 0 4 0 6 0
23 Purwakarta 11 7 62 13 21 32 18 14 9 0 8 8
24 Subang 8 3 46 7 5 9 0 2 4 0 5 0
25 Sukabumi 7 7 66 36 41 12 17 13 15 3 9 4
26 Sumedang 3 3 7 0 0 8 0 0 2 0 0 0
27 Tasikmalaya 2 2 4 15 1 0 15 0 3 2 2 0
JUMLAH 371 320 2.677 1.507 712 1.393 997 348 476 95 319 146
- Ketersediaan TT
isolasi kriteria
Merah terbanyak di
Kota Bekasi 157,
Kota Bogor 118, Kab
Bogor 81, Kota
Bandung 67 dan
Kab. Garut 65.
- TT Merah terisi
terbanyak dari Kota
Bekasi 72, Kab.
Bogor 56, Kota
Bogor 54, Kota
Depok 34, Kota
Bandung & Kab.
Garut 31.
- TT ICU terisi
terbanyak di Kota
Bekasi : 37, Kota
Depok : 24, Kab.
Bogor : 18 dan Kota
Bandung : 18 TT.
- Dibanding dg. hari
kemarin, terjadi
peningkatan
keterisian TT Isolasi
pada angka yg ter-
cetak Merah & tjd
penurunan untuk
yg tercetak HIJAU.
DATA dari RS ONLINE Versi 1
Sumber data : Laporan Covid-19 V.1 RS Online dari
sekitar 279 RS update tgl. 09 Oktober 2020 13.50
Jumlah Pasien COVID-19 ke Rumah Sakit
Sumber data : Laporan Covid-19 V.1 RS Online dari 279 RS – update tgl. 09 Oktober 2020 14.12
0
10000
20000
30000
40000
50000
60000
70000
Suspect Probable Konfirmasi
65107
0
1187665,107
0 11,876
Suspect
Probable
Konfirmasi84,57 %
15,43 %
Total Pasien COVID-19 = 76.983 - dg Konfirmasi : 15,43 %
KONFIRMASI : 11,876 Orang
Akumulasi Pasien Sembuh s.d Tanggal 09 Oktober 2020
Sumber Data : : Laporan Covid-19 Versi.1 RS Online – update tgl. 09 Oktober 2020 14.12
SUSPECT : 65.107 Orang
Angka sembuh 68,99% (TURUN 0,48%) dari 7 hr lalu 69,47%
Rata-rata kesembuhan 54-55 orang/hari (03 – 09 Okt.)
Jumlah Pasien Positif di rawat di RS
naik rata-rata 22-23 orang/hari (03 – 09 Okt.)
Angka Sembuh 79,68 % (turun 0,30%) dari 7 hr lalu 79,98 %
Rata² kesembuhan 35-36 orang/hari (03 – 09 Okt.)
Jumlah Pasien suspek dirawat di RS
naik rata-rata 10-11 orang/hari (03 – 09 Okt.)
Kriteria 2. Sistem Pelayanan Kesehatan :
“Semua pasien bukan COVID-19 yang memiliki kondisi parah
memperoleh tatalaksana sesuai standar
Seluruh RS di Jawa barat telah mengupayakan pelayanan
Kesehatan sesuai standar sehingga angka kesembuhan cukup
tinggi
1377130012361124115710951091115711761202121112371275135413911399145214511464146515091486150915391555158816421708171517011697167617321717172917361768
16901170141716417348174671757217765179041794417987180021799418034180531808918161181841818518235182971835018403184381845118481184971859018615186811876118776188391886118921189511898619026
2584 261926452654267026862714274227492762276527742778279228032812282228232840285328672886289829022909291729562963298429983003301930303043305730683085
0
5000
10000
15000
20000
01
Sept.
03 05 07 10 13 15 17 19 21 23 25 27 29 01
Okt.
03 05 07 09
Okt.Suspect Dirawat Suspect Sembuh Suspect Meninggal
SUSPECT COVID-19 DI RUMAH SAKIT
953 997 100910031003 987 961 990 926 950 968 10011021100810371110115111581180117611981211126412801322140614181438143613881414141314631537153115311572
2832289029793128314131923297344635313595362036413723377838013878390739273972408341234176420442184244426943674418446845754592464046704786483548844956
411 420 440 465 470 472 475 488 500 507 510 512 521 529 533 541 542 542 548 551 554 563 568 569 571 572 583 589 594 603 604 617 622 640 648 653 656
0
1000
2000
3000
4000
5000
6000
01
Sept.
03 05 07 10 13 15 17 19 21 23 25 27 29 01
Okt.
03 05 07 09
Okt.Konfirmasi Dirawat Konfirmasi Sembuh Konfirmasi Meninggal
KASUS KONFIRMASI
Kriteria 1. Sistem Pelayanan Kesehatan :
“ Seluruh pasien COVID-19 memperoleh tatalaksana sesuai
standar”
Seluruh RS di Jawa barat telah mengupayakan pelayanan sesuai
standar sehingga angka kesembuhan cukup tinggi
Latar BelakangSistem Rujukan Pelayanan Kesehatan adalah penyelenggaraan pelayanan kesehatanyang mengatur pelimpahan tugas dan tanggung jawab pelayanan kesehatan secaratimbal balik baik vertical maupun horizontal yang wajib dilaksanakan oleh pesertajaminan kesehatan atau asuransi kesehatan sosial dan seluruh fasilits kesehatan
Adaptasi Kebiasaan Baru adalah upaya percepatan penanganan Covid-19 yangmendukung keberlangsungan perekonomian masyarakat yang mensinergikan aspekkesehatan, sosial, dan ekonomi
Pandemi Covid-19Adaptasi Kebiasaan
Baru (AKB)
Penurunan Kematianmaternal dan neonatal
harus tetapdilaksanakan
Latar belakang
Kementerian Kesehatan telah menyiapkan aturanpenanganan persalinan di Rumah Sakit untukmencegah terjadi nya penularan COVID-19 kepada ibubersalin
SE Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan nomorHK.02.02/III/2878/2020 tentang KesiapsiagaanRumah Sakit Rujukan dalam Penanganan RujukanMaternal dan Neonatal Dengan COVID-19
Persalinan ibu dengan kasus suspek atau probabledilakukan di RS Rujukan COVID-19
Setiap ibu hamil yang akan melakukan persalinandiimbau untuk melakukan skrining COVID-19 tujuhhari sebelum taksir persalinan
Rumah Sakit Melaksanakan PelayananMaternal dan Neonatal
Pinsip
kewaspadaan
isolasi bagi
seluruh pasien
mengurangitransmisi udara :
menggunakan
delivery
chamber untukpelayananpersalinan
pervaginam
MelakukanTindakan di ruang
operasi dengantekanan negatifbila ada, atau
melakukanmodifikasi aliran
udara
Memilikiketersediaan alat
pelindung diri(APD) sesuaistandar bagi
tenaga kesehatanpemberi pelayanan
maternal danneonatal
POLA JARINGAN RUJUKAN
RSU
PUSKESMAS
rawat inap
SWASTA
PUSKESMAS
Polides/ Wahana /Bidan di
desa
PUSKESMAS
PONED
Tata Cara :
Rujukan dapat dilakukan secara Vertikal dan Horizontal
Rujukan Vertikal
• Rujukan antar pelayanan kesehatan yang berbeda tingkatan
• Dapat dilakukan dari tingkatan pelayanan yang lebih rendah
ke tingkatan pelayanan yang lebih tinggi atau sebaliknya
Rujukan Horizontal
• Rujukan antar pelayanan kesehatan dalam satu tingkatan
• Apabila perujuk tidak dapat memberikan pelayanan
kesehatan sesuai dengan kebutuhan pasien karena
keterbatasan fasilitas, peralatan, atau ketenagaan yang
sifatnya sementara atau menetap
• Dimulai dari Yankes tingkat Pertama
• Yankes tingkat kedua hanya dari tingkat Pertama
• Yankes tingkat ketiga hanya dari tingkat kedua
Pengecualian :Gawat darurat, Bencana,Dan kekhususanpermasalahan kesehatanpasien dan pertimbangangeografis
Sistem Rujukan Pelayanan
Kesehatan
UPAYA PENGUATAN FASYANKES
SINERGI PERAN PUSAT DAN DAERAH Penyediaan fasyankes di tingkat dasar (Puskemas danJaringannya) yang mampu memberikan pertolonganpersalinan sesuai standar selama 24 jam 7 hari seminggu
Penjaminan seluruh RS PONEK 24 jam 7 hari semingguberfungsi sesuai standar
Penguatan sistem rujukan melalui sistem regionalisasi rujukandan termasuk ketersediaan UTD
Peningkatan perubahan perilaku dan pemberdayaan masyarakatmelalui Kelas Ibu Hamil dan Pelaksanaan P4K serta Posyandudengan pendekatan keluarga
Kebijakan memperkuat tata kelola di tingkat Kabupaten/Kota
Pelaksanaan kemitraan lintas sektor dan swasta
Rawat Inap di RS Rujukan &
Puskesmas
Rawat Jalan di RS & Puskesmas &
Pelayanan Outreach
Perawatan oleh Keluarga &
Masyarakat
T
E
M
P
A
T
P
E
L
A
Y
A
N
A
N
T
I
N
G
KA
T
P
E
N
C
E
G
A
H
A
N
Primer
Tersier
Sekunder
SISTEM RUJUKAN PELAYANAN KESEHATAN
25
PRINSIP PENGUATAN RUJUKAN MATERNAL - NEONATAL
Sebisa mungkindilakukan rujukan
dini terencana
Dilakukan secaraberjenjang sesuai
dengan kemampuandan kewenangan
penanganan
Dibuat berdasarkanpenilaian ke fasilitaspelayanan kesehatandi wilayah tersebut
Harus didukungdengan sistem
komunikasi yang baikdan
Ditindaklanjutidengan rujukan balikserta pembinaan kefasilitas kesehatan
perujuk
MODEL POLA RUJUKAN PELAYANAN KESEHATAN
Penetapan Regional:
1. Tidak terbatas pada strukturorganisasi dan administrasi
2. Mempertimbangkan fungsidan geografis
3. Perlu disepakati dengan lintas kementerian terkait peraturan lain
REGIONALISASI
1. Pemetaan Sarkes (PUSKEMAS, RS)
Per Provinsi
2. Pemetaan Tenaga Kesehatan di
Sarana Kesehatan
3. Menetapkan daerah/wilayah binaan
sebagai pusat rujukan Regional
4. Menetapkan RS Kab/Kota sebagai
Pusat Rujukan Regional dari
beberapa sarana kesehatan
disekitarnya
Menjamin Sistem Rujukan yang Efektif dan Efisien
FKTP untuk Asuhan Kehamilan & Nifas
SDM
• Dokter Umum
• Bidan
• Perawat
Sarana dan Prasarana
• Laboratorium (minimalpemeriksaan darah rutin,golongan darah & rhesus, urinrutin, gula darah, pemeriksaansifilis, HIV, dan HBsAg)
• Alat (pemeriksaan tekanandarah, tinggi badan, beratbadan, Doppler)
• Memiliki/bekerja sama denganfaskes yang memiliki USGuntuk skrining obstetri
Jenis Kegiatan
• Konseling pra-hamil
• ANC
• Kunjungan pertama: usia kehamilan, risiko komplikasi obstetrik dan medik
• Rekomendasi untuk ANC selanjutnya rujuk/tetap di FKTP
• Konseling KB
• Konsultasi gizi kehamilan
• Konsultasi laktasi dan nifas
• Konseling bahaya merokok
• Konseling pencegahan penggunaan obat-obatan NAPZA dan alcohol
• Edukasi perencanaan persalinan dan mencegah komplikasi
FKTRL untuk Asuhan Kehamilan & Nifas
SDM
• Dokter Umum
• Bidan
• Perawat
• Dokter Spesialis Obstetridan Ginekologi
• Dokter SubspesialisSpesialis Obstetri danGinekologi serta DokterSpesialis lainnya sesuaikomplikasi medik
Sarana dan Prasarana
• USG
• Kamar Operasi
Jenis Kegiatan
• Konseling pra-hamil
• ANC
• Kunjungan pertama: usia kehamilan, risiko komplikasi obstetrik dan medik
• Rekomendasi untuk ANC selanjutnya rujuk/tetap di FKTP
• Konseling KB
• Konsultasi gizi kehamilan
• Konsultasi laktasi dan nifas
• Konseling bahaya merokok
• Konseling pencegahan penggunaan obat-obatan NAPZA dan alcohol
• Edukasi perencanaan persalinan dan mencegah komplikasi
Kategori Layanan Persalinan (FKTP Mampu PONED)
Definisi
• Tempat persalinannormal (kehamilandengan janin tunggal,presentasi kepala, tanpapenyulit obstetri dankomplikasi medik)
• Puskesmas, klinikpratama, rumah sakitkelas D pratama atausetara
Kapabilitas
• Adanya SDM danfasilitas yang siap 24jam
• Fasilitas sederhanauntuk diagnostiktermasuk labsederhana
• Adanya USG
SDM
• Dokter umum,perawat, dan bidanyang terlatih untukkegawatan maternal
• Minimal terdiri dari 3 timyang terbagi dalam 3shift kerja dalam 24/7selama 1 minggu
FKTRL Mampu PONEK
SDM dan fasilitas yang siap 24/7 dalam 1 minggu untuk melayani persalinan danrujukan gawat darurat
• Kamar bersalin dengan monitor bedside
• Unit diagnostic: laboratorium dan radiologi
• Fasilitas SC darurat
• USG obstetri dasar
• CTG
• Bank darah
• Kemampuan melakukan pencegahan dan tatalaksana pada kasus kegawatan non-obstetri
• Kemampuan melakukan protocol transfuse masif
Kemampuan transfer pasien ke fasilitas pelayanan yang lebih tinggi bila dibutuhkan
• Identifikasi risiko
• Mekanisme, prosedur, dan fasilitas untuk merujuk yang tersedia 24 jam
• Sistem komunikasi antar rumah sakit, tenaga kesehatan, dan tim perujuk pasien
Kemampuan kolaborasi dengan fasilitas kesehatan tingkat lanjut
SDM FKTRL Mampu PONEK
▪ Minimal 2 tim terlatih yang siaga 24 jam dan mempunyai kualifikasi dalam
pertolongan persalinan serta tatalaksana bayi baru lahir dokter, dokter
spesialis obstetri dan ginekologi, dokter spesialis anak, dokter spesialis
anastesi, bidan, dan perawat
▪ Tim siaga 24 jam untuk tatalaksana gawat darurat dan operasi SC dokter
spesialis obstetri dan ginekologi, dokter spesialis anestesi, dokter spesialis
anak/dokter/perawat yang kompeten untuk resusitasi neonates, dan tim
tenaga kesehatan terlatih untuk kamar operasi
▪ Dokter spesialis penyakit dalam dan bedah umum yang siaga 24 jam untuk
konsultasi atau onsite bila diperlukan
Kategori Layanan Persalinan (FKTRL Komplikasi Medis)
Definisi
•FKTRL ditambahpelayanan maternal danneonatal yangmembutuhkan tatalaksanasubspesialistik
Kapabilitas
•Sama dengan tingkatFKTP dan FKTRL,ditambah:
•ICU HCU, dan/atau NICU•USG non-obstetric danechocardiografi maternaldengan interpretasi 24 jam
•USG obstetric dengankemampuan dopplertersedia 24 jam
SDM
•Sama dengan tingkatFKTRL, ditambah:
•Dokter subspesialisfetomaternal siaga 24 jamon call
•Dokter subspesialispenyakit dalam dan/atausubspesialis lain siaga 24jam on call
Kendala
Sosialisasi sistem rujukan masih kurang
Belum adanya aplikasi yang komprehensif terintegrasi secarakewilayahan & memenuhi semua data yg dibutuhkan
Belum optimalnya program peningkatan/pemeliharaankompetensi SDM kesehatan
Belum optimalnya mekanisme terkait solusi cepatmasalah pembiayaan
Belum adanya regulasi yang mengatur tentangkomitmen Rumah Sakit dalam menerima pasien rujukan, dan pengembangan Call center khusus Ibu dan Anak
APA YG HARUS DILAKUKAN Penyediaan Fasyankes di tingkat dasar (Puskemas dan Jaringannya) yang mampu memberikan
pertolongan persalinan sesuai standar selama 24 jam 7 hari seminggu
Penjaminan seluruh RS PONEK 24 jam 7 hari seminggu berfungsi sesuai standar
Evaluasi: -Kelembagaan : Keberadaan TIM PONEK RS (kerangka RSIB)
-Regulasi : Komitmen Manajemen
-Sumber Daya
-Konektivitas internal dan eksternal RS
Penguatan sistem rujukan melalui sistem regionalisasi rujukan dan termasuk mapping ketersediaan
UTDC
Bagaimana dengan POKJA?
Bagaimana pemberdayaan masyarakat
Adakah kebijakan yang dibuat untuk memperkuat tata kelola ditingkat Kabupaten/Kota
Bagaimana Pelaksanaan kemitraan lintas sektor dan swasta
GUBERNUR JAWA BARAT
KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA BARAT
NOMOR: ____________________/Kep.______________/2020
TENTANG
KOMITE RUJUKAN KEGAWATDARURATAN
IBU DAN BAYI BARU LAHIR
WILAYAH CAKUPAN RUJUKAN 1 (SATU)
KOTA BOGOR, KABUPATEN BOGOR
DAN KOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT
Memperhatikan: 1. Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor: 441.8/Kep.1076-
Dinkes/2014 tentang Tim Koordinasi Program Penyelamatan lbu
dan Bayi Baru Lahir;
2. Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor: 441.05/Kep.1076-
Yanbangsos/2019 tentang Tim Koordinasi Pencegahan dan
Penurunan Kematian Ibu, Kematian Bayi dan Stunting;
MEMUTUSKAN:
Menetapkan:
KESATU : Komite Rujukan Kegawatdaruratan Ibu dan Bayi Baru Lahir untuk
Pengembangan Sistem Rujukan Kegawatdaruratan Ibu dan Bayi Baru Lahir
di Wilayah Cakupan 1 (satu) Kota Bogor, Kabupaten Bogor dan Kota
Depok Provinsi Jawa Barat yang selanjutnya disebut Komite, dengan
Susunan Personalia dan Uraian Tugas Sebagaimana tercantum dalam
Lampiran, sebagai bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Gubernur ini.
KEDUA Komite sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU mempunyai tugas
melaksanakan kebijakan upaya pencegahan dan penurunan kematian ibu
dan kematian bayi baru lahir dan pengembangan sistem rujukan
kegawatdaruratan ibu dan bayi baru lahir.
Level Pelayanan Persalinan
Diadaptasi dari ACOG: Obstetric Care Consensus, Level of Maternal Care 1
Level Pelayanan Persalinan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Keterangan
Pelayanan level 1 Pelayanan dasar/primer
Pelayanan level 2 Pelayanan dasar (khusus)
Pelayanan level 3 Pelayanan Spesialistis
Pelayanan level 4 Pelayanan Multi Spesialistis dan sub-spesialistis
Pelayanan level 5 Pelayanan multi spesialistis dan sub-spesialistis,
kasus dengan kompleksitas tinggi
* memiliki dokter SpOG dan SpAn
1 ACOG: Obstetric Care Consensus no.9, Level of Maternal Care. Obstetrics
and Gynecology, Vol. 134, no.2, August 2019.
5 Level Pelayanan Persalinan
10/12/2020 39
PMK 47 2018, kegawatdaruratan
10/12/2020 FOOTER GOES HERE 40
Surat Terkait Pelayanan Pasien Obstetri dan GinekologiYang Terinfeksi Covid-19 di RSHS Bandung
Kab. Kuningan
Kab. Sumedang
Kab. Subang
Kab. Indramayu
Kab.
Majalengka
Kab.
Pangandaran
Kota BanjarKab. Garut
Kab.
Bandung
Kab.
Sukabumi
Kab.
Purwakarta
Kab. Bekasi
Kab. Bogor
Kab.
Karawang
Kota
Bogor
Kota
Tasikmalaya
Kota Bekasi
Kab. Cianjur
Kota
Cirebon
Kota Depok
Kota Sukabumi
Kab. Ciamis
Kota
CimahiKab. Cirebon
Kab. Tasikmalaya
Kab.
Bandung Barat
Kota Bandung
Kota Bandung
RS Hermina Pasteur 1 kamar
RSUD Kota Bandung 1 kamar
RSHS Bandung 1 kamar
RS Santo Borromeus 1 kamar
RSKIA 1 kamar
RS Immanuel 1 kamar
RS Mata Cicendo 1 kamar
RSK Bedah Halmahera 1 kamar
Kab. Bekasi
RSUD Kab Bekasi 1 kamar
Mitra Keluarga Cibubur 1 kamar
Mitra Keluarga Cikarang 1 kamar
Kota Bekasi
Mitra Keluarga Pratama Jati Asih 1 kamar
Mitra Keluarga Bekasi Barat 1 kamar
Mitra Keluarga Bekasi Timur 1 kamar
Mitra Keluarga Cibubur 1 kamar
Awal Bros Bekasi Timur 1 kamar
Kab. Cirebon
RSUD Waled 2 kamar
RSUD Arjawinangun 1 kamar
Kab. Bandung
RSUD Majalaya 1 kamar
RSUD Al Ihsan 1 kamar
Kab. Bogor
RS Bina Husada 1 kamar
RSUD Ciawi 1 kamar
RS Eka Hospital 1 kamar
RSUD Cibinong 1 kamar
Kota Depok
RSUD Kota Depok 1 kamar
RS Mitra Keluarga 1 kamar
RS Bunda Margonda 2 kamar
RS UI 1 kamar
RSK Jantung Diagram 1 kamar
Kab. Bandung Barat
RSUD Lembang 1 kamar
RSUD Cililin 1 kamar
Kab. Majalengka
RSUD Majalengka 1 kamar
Kab. Tasikmalaya
RSUD SMC 1 kamar
SEBARAN RUANG OK
BERTEKANAN
NEGATIF DI PROV.
JAWA BARAT(38 RS di 14 Kota/Kab )
Kab. Cianjur
RSUD Cimacan 2 kamar Kota Banjar
RSUD Kota Banjar 1 kamar
Kab. Karawang
RS Paru Karawang 1 kamar
Kota Cimahi
RSUD Cibabat 1 kamar
RS Tk. II Dustira 2 kamar
Sumber : Data Rekap RS Covid
Jawa Barat per tanggal 30
September 2020 pk. 09.00
Hatur Nuhun