tantangandan kendaladalam pola rujukanibu dan bayi di masa

43
Tantangan dan Kendala Dalam Pola Rujukan Ibu dan Bayi di Masa Adaptasi Kebiasaan Baru Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat Dr. drg. Marion Siagian M.Epid Disampaikan pada Pertemuan Ilmiah Bidan Jawa Barat 10 Oktober 2020

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tantangandan KendalaDalam Pola RujukanIbu dan Bayi di Masa

Tantangan dan Kendala DalamPola Rujukan Ibu dan Bayi

di Masa Adaptasi Kebiasaan Baru

Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan

Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat

Dr. drg. Marion Siagian M.Epid

Disampaikan pada

Pertemuan Ilmiah Bidan Jawa Barat

10 Oktober 2020

Page 2: Tantangandan KendalaDalam Pola RujukanIbu dan Bayi di Masa

14

No. Indikator Baseline Target 2024

1 Angka kematian ibu (per 100.000 KH) 305 (SUPAS 2015) 183

2 Angka kematian bayi (per 1000 KH) 24 (SDKI 2017) 16

3 Prevalensi Pemakaian Kontrasepsi Cara

Modern (mCPR)57.2 (SDKI 2017) 63,4

4 Unmet Need KB (persen) 10,60% (SDKI 2017) 7,4%

5 ASFR 15-19 Tahun 36 (SDKI 2017) 18

6 Prevalensi stunting pada balita (%) 30,8% (RKD 2018) 19% [14%]

7 Prevalennsi wasting pada balita (%) 10,2% (RKD 2018) 7%

8 Insidensi HIV (per 1000 penduduk yang tidak

terinfeksi HIV)0,24 (Kemenkes 2018) 0,18

9 Insidensi TB (per 100.000 penduduk) 319 (Global TB Report 2018) 190

10 Eliminasi malaria (kab/kota) 285 (Kemenkes 2018) 405

11 Persentase merokok penduduk usia 10-18

tahun9,1% (RKD 2018) 8,7%

12 Prevalensi obesitas pada penduduk umur >=

18 tahun21,8% (RKD 2018) 21,8%

INDIKATOR SASARAN POKOK RPJMN TEKNOKRATIK BIDANG KESEHATAN 2020-2024

(1)

Page 3: Tantangandan KendalaDalam Pola RujukanIbu dan Bayi di Masa
Page 4: Tantangandan KendalaDalam Pola RujukanIbu dan Bayi di Masa
Page 5: Tantangandan KendalaDalam Pola RujukanIbu dan Bayi di Masa
Page 6: Tantangandan KendalaDalam Pola RujukanIbu dan Bayi di Masa

Data Pasien Ibu Hamil / Melahirkan dengan Rapid Test Reaktif / Swab (+) per Juni 2020

No. Kab/Kota Rumah SakitJumlah

Pasien

RDT

Reaktif

Swab

(+)

1 Kab. Bandung RSUD Majalaya 4

2 RSUD Lembang 1

3 RSUD Cililin 4

4 RS AMC 1

5 Kab. Bekasi RSUD Kab. Bekasi 7

6 RS Medirosa Cikarang 1

7 RS Annisa 3 0 3

8 Kab. Bogor RSUD Ciawi 2 2 0

9 RSUD Cibinong 9 7 2

10 RSUD Leuwiliang 1 0 1

11 RS Bina Husada 2 2 0

12 RS Kenari Graha Medika 2 0 2

13 RS Juliana 3 3 0

14 RS Hermina 1 0 1

15 Kab. Cianjur RSUD Sayang 12 12 0

16 RSUD Cimacan 3 2 1

17 RSDH Cianjur 5 5 0

18 Kab. Cirebon RSUD Arjawinangun 7 7 0

19 Kab. Kuningan RSUD ‘45 Kuningan 8

20 RSUD Linggajati 2 2 0

21 Kab. Majalengka RSUD Majalengka 1

22 Kab. Purwakarta RSUD Bayu Asih 2 2 0

23 RS Abdul Radjak 2 2 0

24 Kab. Sukabumi RSUD Sekarwangi 6 6 0

25 RS BMC 1 1 0

26 Kab. Sumedang RS Harapan Keluarga 1

27 Kab. Tasikmalaya RSUD SMC 1

28 Kab. Bandung Barat RSUD Cililin 4 4 0

No. Kab/Kota Rumah SakitJumlah

Pasien

RDT

Reaktif

Swab

(+)29 Kota Bandung RS Immanuel 6

30 RS Sariningsih 2

31 RS Borromeus 4

32 RS Al Islam 1 1 ( - )

33 RS Immanuel 6 6

34 RSKIA 11 11 4

35 Kota Bekasi RS Mekarsari 1

36 RS Mitra Keluarga Pratama J atiasih 4

37 RS Jatisampurna 1

38 RS Awal Bros Bekasi 3

39 RS dr Chasbullah Abdulmadjid 19 18 1

40 RS Ananda 3 3 0

41 RS Anna Medika 1

42 RS Hermina 1 1 0

43 RS Siloam Sepnjang Jaya 1 1 0

44 Kota Bogor RSUD Kota Bogor 16 16 0

45 RS Azra 3 3 0

46 RS PMI 4 4 0

47 RS Vania 1 1 0

48 RS Siloam 1 0 1

49 RS Melania 5 4 1

50 RSIA Bunda Suryatni 1 1 0

51 Kota Depok RSU Bunda Margonda 1 0 2

52 RS Mitra Keluarga 9 8 1

53 RSUD Kota Depok 1 1 0

55 Kota Sukabumi RSUD R Syamsudin 3 3 0

56 Kota Cirebon RSUD Gunungjati 1 1 1

57 RS Pelabuhan 3 3 0

58 Kota Cimahi RS Dustira 9 9 0

JUMLAH 218 127 20

Page 7: Tantangandan KendalaDalam Pola RujukanIbu dan Bayi di Masa
Page 8: Tantangandan KendalaDalam Pola RujukanIbu dan Bayi di Masa

Saat ini, rerata Rt (periode 24 Sept sd 7 Okt 2020) berada di angka 1,2 artinyaepidemi belumterkendali, lajutransmisi masih di angka 19% dan diprediksi terjadipeningkatan kasus baruCOVID-19 sebanyak300-400 kasus per hariselama sebulanmendatang.

Page 9: Tantangandan KendalaDalam Pola RujukanIbu dan Bayi di Masa
Page 10: Tantangandan KendalaDalam Pola RujukanIbu dan Bayi di Masa

Sumber Data : Laporan dari 320 RS – update 09 Oktober 2020

0

20

40

60

80

100

120

140

RSUD Cibinong

Kab. Bogor

RSUD dr.

Chasbullah A.

Kota Bekasi

RS Mitra

Keluarga

Bekasi Timur

RS Hermina

Bekasi

RSUD Kota

Bogor

RSUD

Karawang

RS Sentra

Medika

Cibinong Bgr.

RS Mitra Kelg

Pratm Jtasih

Kota Bekasi

RSUD Kota

Depok

RSUD Ciawi

Kab.Bogor

76

013 16

8 10 143 0

38

55

115

49 4246 44 39

49 51

13

10 RS MERAWAT TERBANYAK KASUS COVID-19

09 Oktober 2020 - 13.50 WIB

Suspect Konfirmasi

Page 11: Tantangandan KendalaDalam Pola RujukanIbu dan Bayi di Masa

14.54

30.7854.68

PERSENTASE JUMLAH TT ISOLASI COVID-19

712

1,507

2,649

0

500

1000

1500

2000

2500

3000

TT Merah TT Kuning TT Hijau

JUMLAH TT ISOLASI COVID-19

Dari 320 RS di Jabar yg melapor saat ini dapat dilihat ketersediaan TT IsolasiCovid-19 sebanyak 4.896 terbagi dalam 3 kategori ( Merah 712, Kuning 1.507 danHijau 2.677)

Sumber data : Laporan dari 320 RS - Update 09 Oktober 2020

Page 12: Tantangandan KendalaDalam Pola RujukanIbu dan Bayi di Masa

Hijau Kuning Merah IGD ICU

Tersedia, 2677

Tersedia, 1507

Tersedia, 712

Tersedia, 476

Tersedia, 319

Terisi, 1393

Terisi, 997

Terisi, 348

Terisi, 95 Terisi, 146

JUMLAH TT RUANG ISOLASI COVID-19

DARI 320 RS DI JAWA BARAT

Sumber Data : Laporan dari 320 RS - update 09 Oktober 2020

Jumlah TT Isolasi Covid-

19 di RS (Hijau, Kuning

& Merah) adalah 4.896

TT, bertambah 36 TT.

Tingkat keterisian =

2.739 TT / 55,92 %,

TURUN 1,26 % dari hari

sebelumnya tgl. 08 Okt.

: 57,18 %

Keterisian TT Isolasi

Covid-19 kriteria :

Hijau = 52,04 %

Kuning = 66,16 %

Merah = 48,88 %

IGD = 19,96 %

ICU = 45,77 %

Page 13: Tantangandan KendalaDalam Pola RujukanIbu dan Bayi di Masa

Tersedia, 2677

Tersedia, 1507

Tersedia, 712

Tersedia, 476Tersedia, 319

Terisi, 1393

Terisi, 997

Terisi, 348Terisi, 95 Terisi, 146

0

500

1000

1500

2000

2500

3000

Hijau Kuning Merah IGD ICU

JUMLAH TT RUANG ISOLASI COVID-19

DARI 320 RS DI JAWA BARAT

Sumber Data : Laporan dari 320 RS - update 09 Oktober 2020 – diolah Div. Fasyankes GTPP Jabar

Ketersediaan dan Pemanfaatan Tempat Tidur (TT) Isolasi Covid-19 di RS

08 Oktober 2020

09 Oktober 2020

53,91 %

Presentase Keterisian Tempat Tidur Ruang Isolasi

65,160 % 52,41 % 20,95 % 50,00 %

52,04 % 66,16 % 48,88 % 19,96 % 45,77 %

57,18 %

55,92 %(mengalami penurunan)

Standar WHO : Keterisian Ruang Isolasi harus dibawah 60 %

Jumlah RS merawat = 320 RS

Jumlah TT Isolasi (Hijau, Kuning

dan Merah) = 4.896

Page 14: Tantangandan KendalaDalam Pola RujukanIbu dan Bayi di Masa

Sumber Data : Laporan dari 320 RS - update 09 Oktober 2020

Hijau Kuning Merah IGD ICU

Tersedia, 299

Tersedia, 102

Tersedia, 14 Tersedia, 51

Tersedia, 28

Terisi, 185

Terisi, 73

Terisi, 17 Terisi, 10 Terisi, 12

JUMLAH TT RUANG ISOLASI COVID-19 DI RS

WIL. KAB. BEKASI

• Jumlah TT Isolasi di RS (Hijau,

Kuning & Merah) = 415 TT,

bertambah 14 TT.

• Keterisian TT Isolasi di RS = 275

TT / 66,27 %

Hijau = 61,87 %

Kuning = 71,57 %

Merah = 100 %

IGD = 19,61 %

ICU = 42,86 %

Keterisian NAIK : 1,93 % dari minggu

lalu tgl. 03 Oktober (64,34 %)

Hijau Kuning Merah IGD ICU

Tersedia, 315Tersedia, 296

Tersedia, 157

Tersedia, 48Tersedia, 61

Terisi, 193

Terisi, 258

Terisi, 72

Terisi, 10

Terisi, 37

JUMLAH TT RUANG ISOLASI COVID-19 DI RS WIL. KOTA BEKASI • Jumlah TT Isolasi di RS (Hijau,

Kuning & Merah) = 768 TT,

berkurang 6 TT.

• Keterisian TT Isolasi di RS = 523

TT / 68,10 %

Hijau = 61,27 %

Kuning = 87,16 %

Merah = 45,86 %

IGD = 20,83 %

ICU = 60,66 %

Keterisian NAIK : 0,01 % dari minggu

lalu tgl. 03 Oktober (68,09 %)

Hijau Kuning Merah IGD ICU

Tersedia, 346

Tersedia, 176

Tersedia, 81 Tersedia, 70Tersedia, 40

Terisi, 272

Terisi, 101Terisi, 56

Terisi, 16 Terisi, 18

JUMLAH TT RUANG ISOLASI COVID-19 DI RS

WIL. KAB. BOGOR

• Jumlah TT Isolasi di RS (Hijau,

Kuning & Merah) = 603 TT,

bertambah 54 TT.

• Keterisian TT Isolasi di RS = 429

TT / 71,14 %

Hijau = 78,61 %

Kuning = 57,39 %

Merah = 69,14 %

IGD = 22,86 %

ICU = 45,00 %

Keterisian NAIK : 4,63 % dari minggu

lalu tgl. 03 Oktober (75,77 %)

Hijau Kuning Merah IGD ICU

Tersedia, 308

Tersedia, 177

Tersedia, 51Tersedia, 67 Tersedia, 31

Terisi, 210

Terisi, 137

Terisi, 34 Terisi, 32 Terisi, 24

JUMLAH TT RUANG ISOLASI COVID-19 DI RS

WIL. KOTA DEPOK

• Jumlah TT Isolasi di RS (Hijau,

Kuning & Merah) = 536 TT,

bertambah 27 TT.

• Keterisian TT Isolasi di RS = 381

TT / 71,08 %

Hijau = 68,18 %

Kuning = 77,40 %

Merah = 66,67 %

IGD = 47,76 %

ICU = 77,42 %

Keterisian TURUN : 8,68 % dari

minggu lalu tgl. 03 Okt. (79,76 %)

Hijau Kuning Merah IGD ICU

Tersedia, 102 Tersedia, 103

Tersedia, 118

Tersedia, 25Tersedia, 14

Terisi, 47Terisi, 60

Terisi, 70

Terisi, 5Terisi, 10

JUMLAH TT RUANG ISOLASI COVID-19 DI RS

WIL. KOTA BOGOR

• Jumlah TT Isolasi di RS (Hijau,

Kuning & Merah) = 323 TT,

bertambah 15 TT.

• Keterisian TT Isolasi di RS = 163

TT / 50,46 %

Hijau = 42,16 %

Kuning = 64,08 %

Merah = 45,76 %

IGD = 24,00 %

ICU = 71,43 %

Keterisian TURUN : 7,01 % dari

minggu lalu tgl. 03 Okt. (57,47 %)

Hijau Kuning Merah IGD ICU

Tersedia, 257

Tersedia, 224

Tersedia, 67

Tersedia, 42 Tersedia, 44

Terisi, 130 Terisi, 135

Terisi, 31

Terisi, 3Terisi, 18

Keadaan TT ISOLASI COVID 19 di Kab.Kota (BoDeBek + Kota Bandung)

JUMLAH TT RUANG ISOLASI COVID-19 DI RS

WIL. KOTA BANDUNG

• Jumlah TT Isolasi di RS (Hijau,

Kuning & Merah) = 548 TT,

bertambah 40 TT.

• Keterisian TT Isolasi di RS = 296

TT / 54,01 %

Hijau = 50,58 %

Kuning = 60,27 %

Merah = 46,27 %

IGD = 7,14 %

ICU = 40,91 %

Keterisian NAIK : 3,81 % dari minggu

lalu tgl. 03 Oktober (50,20 %)

Page 15: Tantangandan KendalaDalam Pola RujukanIbu dan Bayi di Masa

Sumber Data : Laporan dari 320 RS – update 09 Oktober 2020

SEBARAN KASUS COVID-19 DIRAWAT DI RS SE JABAR - per 09 Oktober 2020

No. Kab. / KotaJumlah RS

( Saat ini )RS Melapor

TT ISOLASI COVID-19 TERSEDIA TT ISOLASI TERISI / MERAWAT TT Isolasi IGD TT Isolasi ICU

Hijau Kuning Merah Hijau Kuning Merah Tersedia Terisi Tersedia Terisi

1 Bandung 9 8 16 53 10 10 35 7 3 2 10 6

2 Bekasi 49 42 299 102 14 185 73 17 51 10 28 12

3 Bogor 30 29 346 176 81 272 101 56 70 16 40 18

4 Ciamis 5 5 18 4 2 3 3 0 15 6 0 0

5 Cianjur 5 4 25 8 2 2 1 1 7 0 3 0

6 Cirebon 11 11 89 50 23 50 17 7 19 0 10 4

7 Garut 6 6 23 9 65 3 0 31 15 0 0 0

8 Indramayu 11 10 119 15 2 22 1 0 14 1 0 0

9 Karawang 24 22 204 67 16 103 50 5 22 2 27 5

10 KBB 8 7 51 15 3 9 3 0 7 0 3 0

11 Kota Bandung 35 27 257 224 67 130 135 31 42 3 44 18

12 Kota Banjar 3 3 35 5 2 1 1 0 0 0 0 0

13 Kota Bekasi 46 44 315 296 157 193 258 72 46 10 61 37

14 Kota Bogor 21 21 102 103 118 43 66 54 25 6 14 10

15 Kota Cimahi 7 6 41 42 4 10 28 2 4 0 2 0

16 Kota Cirebon 11 9 57 30 6 25 18 1 12 2 2 0

17 Kota Depok 24 24 308 177 51 210 137 34 67 32 31 24

18 Kota Sukabumi 6 5 76 20 11 20 0 0 8 0 10 0

19Kota

Tasikmalaya12 10 42 9 0 35 9 0 4 0 0 0

20 Kuningan 11 2 46 13 2 3 4 0 4 0 3 0

21 Majalengka 5 2 13 15 2 0 7 1 2 0 1 0

22 Pangandaran 1 1 10 3 6 3 0 0 4 0 6 0

23 Purwakarta 11 7 62 13 21 32 18 14 9 0 8 8

24 Subang 8 3 46 7 5 9 0 2 4 0 5 0

25 Sukabumi 7 7 66 36 41 12 17 13 15 3 9 4

26 Sumedang 3 3 7 0 0 8 0 0 2 0 0 0

27 Tasikmalaya 2 2 4 15 1 0 15 0 3 2 2 0

JUMLAH 371 320 2.677 1.507 712 1.393 997 348 476 95 319 146

- Ketersediaan TT

isolasi kriteria

Merah terbanyak di

Kota Bekasi 157,

Kota Bogor 118, Kab

Bogor 81, Kota

Bandung 67 dan

Kab. Garut 65.

- TT Merah terisi

terbanyak dari Kota

Bekasi 72, Kab.

Bogor 56, Kota

Bogor 54, Kota

Depok 34, Kota

Bandung & Kab.

Garut 31.

- TT ICU terisi

terbanyak di Kota

Bekasi : 37, Kota

Depok : 24, Kab.

Bogor : 18 dan Kota

Bandung : 18 TT.

- Dibanding dg. hari

kemarin, terjadi

peningkatan

keterisian TT Isolasi

pada angka yg ter-

cetak Merah & tjd

penurunan untuk

yg tercetak HIJAU.

Page 16: Tantangandan KendalaDalam Pola RujukanIbu dan Bayi di Masa

DATA dari RS ONLINE Versi 1

Sumber data : Laporan Covid-19 V.1 RS Online dari

sekitar 279 RS update tgl. 09 Oktober 2020 13.50

Page 17: Tantangandan KendalaDalam Pola RujukanIbu dan Bayi di Masa

Jumlah Pasien COVID-19 ke Rumah Sakit

Sumber data : Laporan Covid-19 V.1 RS Online dari 279 RS – update tgl. 09 Oktober 2020 14.12

0

10000

20000

30000

40000

50000

60000

70000

Suspect Probable Konfirmasi

65107

0

1187665,107

0 11,876

Suspect

Probable

Konfirmasi84,57 %

15,43 %

Total Pasien COVID-19 = 76.983 - dg Konfirmasi : 15,43 %

Page 18: Tantangandan KendalaDalam Pola RujukanIbu dan Bayi di Masa

KONFIRMASI : 11,876 Orang

Akumulasi Pasien Sembuh s.d Tanggal 09 Oktober 2020

Sumber Data : : Laporan Covid-19 Versi.1 RS Online – update tgl. 09 Oktober 2020 14.12

SUSPECT : 65.107 Orang

Angka sembuh 68,99% (TURUN 0,48%) dari 7 hr lalu 69,47%

Rata-rata kesembuhan 54-55 orang/hari (03 – 09 Okt.)

Jumlah Pasien Positif di rawat di RS

naik rata-rata 22-23 orang/hari (03 – 09 Okt.)

Angka Sembuh 79,68 % (turun 0,30%) dari 7 hr lalu 79,98 %

Rata² kesembuhan 35-36 orang/hari (03 – 09 Okt.)

Jumlah Pasien suspek dirawat di RS

naik rata-rata 10-11 orang/hari (03 – 09 Okt.)

Kriteria 2. Sistem Pelayanan Kesehatan :

“Semua pasien bukan COVID-19 yang memiliki kondisi parah

memperoleh tatalaksana sesuai standar

Seluruh RS di Jawa barat telah mengupayakan pelayanan

Kesehatan sesuai standar sehingga angka kesembuhan cukup

tinggi

1377130012361124115710951091115711761202121112371275135413911399145214511464146515091486150915391555158816421708171517011697167617321717172917361768

16901170141716417348174671757217765179041794417987180021799418034180531808918161181841818518235182971835018403184381845118481184971859018615186811876118776188391886118921189511898619026

2584 261926452654267026862714274227492762276527742778279228032812282228232840285328672886289829022909291729562963298429983003301930303043305730683085

0

5000

10000

15000

20000

01

Sept.

03 05 07 10 13 15 17 19 21 23 25 27 29 01

Okt.

03 05 07 09

Okt.Suspect Dirawat Suspect Sembuh Suspect Meninggal

SUSPECT COVID-19 DI RUMAH SAKIT

953 997 100910031003 987 961 990 926 950 968 10011021100810371110115111581180117611981211126412801322140614181438143613881414141314631537153115311572

2832289029793128314131923297344635313595362036413723377838013878390739273972408341234176420442184244426943674418446845754592464046704786483548844956

411 420 440 465 470 472 475 488 500 507 510 512 521 529 533 541 542 542 548 551 554 563 568 569 571 572 583 589 594 603 604 617 622 640 648 653 656

0

1000

2000

3000

4000

5000

6000

01

Sept.

03 05 07 10 13 15 17 19 21 23 25 27 29 01

Okt.

03 05 07 09

Okt.Konfirmasi Dirawat Konfirmasi Sembuh Konfirmasi Meninggal

KASUS KONFIRMASI

Kriteria 1. Sistem Pelayanan Kesehatan :

“ Seluruh pasien COVID-19 memperoleh tatalaksana sesuai

standar”

Seluruh RS di Jawa barat telah mengupayakan pelayanan sesuai

standar sehingga angka kesembuhan cukup tinggi

Page 19: Tantangandan KendalaDalam Pola RujukanIbu dan Bayi di Masa

Latar BelakangSistem Rujukan Pelayanan Kesehatan adalah penyelenggaraan pelayanan kesehatanyang mengatur pelimpahan tugas dan tanggung jawab pelayanan kesehatan secaratimbal balik baik vertical maupun horizontal yang wajib dilaksanakan oleh pesertajaminan kesehatan atau asuransi kesehatan sosial dan seluruh fasilits kesehatan

Adaptasi Kebiasaan Baru adalah upaya percepatan penanganan Covid-19 yangmendukung keberlangsungan perekonomian masyarakat yang mensinergikan aspekkesehatan, sosial, dan ekonomi

Pandemi Covid-19Adaptasi Kebiasaan

Baru (AKB)

Penurunan Kematianmaternal dan neonatal

harus tetapdilaksanakan

Page 20: Tantangandan KendalaDalam Pola RujukanIbu dan Bayi di Masa

Latar belakang

Kementerian Kesehatan telah menyiapkan aturanpenanganan persalinan di Rumah Sakit untukmencegah terjadi nya penularan COVID-19 kepada ibubersalin

SE Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan nomorHK.02.02/III/2878/2020 tentang KesiapsiagaanRumah Sakit Rujukan dalam Penanganan RujukanMaternal dan Neonatal Dengan COVID-19

Persalinan ibu dengan kasus suspek atau probabledilakukan di RS Rujukan COVID-19

Setiap ibu hamil yang akan melakukan persalinandiimbau untuk melakukan skrining COVID-19 tujuhhari sebelum taksir persalinan

Page 21: Tantangandan KendalaDalam Pola RujukanIbu dan Bayi di Masa

Rumah Sakit Melaksanakan PelayananMaternal dan Neonatal

Pinsip

kewaspadaan

isolasi bagi

seluruh pasien

mengurangitransmisi udara :

menggunakan

delivery

chamber untukpelayananpersalinan

pervaginam

MelakukanTindakan di ruang

operasi dengantekanan negatifbila ada, atau

melakukanmodifikasi aliran

udara

Memilikiketersediaan alat

pelindung diri(APD) sesuaistandar bagi

tenaga kesehatanpemberi pelayanan

maternal danneonatal

Page 22: Tantangandan KendalaDalam Pola RujukanIbu dan Bayi di Masa

POLA JARINGAN RUJUKAN

RSU

PUSKESMAS

rawat inap

SWASTA

PUSKESMAS

Polides/ Wahana /Bidan di

desa

PUSKESMAS

PONED

Page 23: Tantangandan KendalaDalam Pola RujukanIbu dan Bayi di Masa

Tata Cara :

Rujukan dapat dilakukan secara Vertikal dan Horizontal

Rujukan Vertikal

• Rujukan antar pelayanan kesehatan yang berbeda tingkatan

• Dapat dilakukan dari tingkatan pelayanan yang lebih rendah

ke tingkatan pelayanan yang lebih tinggi atau sebaliknya

Rujukan Horizontal

• Rujukan antar pelayanan kesehatan dalam satu tingkatan

• Apabila perujuk tidak dapat memberikan pelayanan

kesehatan sesuai dengan kebutuhan pasien karena

keterbatasan fasilitas, peralatan, atau ketenagaan yang

sifatnya sementara atau menetap

• Dimulai dari Yankes tingkat Pertama

• Yankes tingkat kedua hanya dari tingkat Pertama

• Yankes tingkat ketiga hanya dari tingkat kedua

Pengecualian :Gawat darurat, Bencana,Dan kekhususanpermasalahan kesehatanpasien dan pertimbangangeografis

Sistem Rujukan Pelayanan

Kesehatan

UPAYA PENGUATAN FASYANKES

Page 24: Tantangandan KendalaDalam Pola RujukanIbu dan Bayi di Masa

SINERGI PERAN PUSAT DAN DAERAH Penyediaan fasyankes di tingkat dasar (Puskemas danJaringannya) yang mampu memberikan pertolonganpersalinan sesuai standar selama 24 jam 7 hari seminggu

Penjaminan seluruh RS PONEK 24 jam 7 hari semingguberfungsi sesuai standar

Penguatan sistem rujukan melalui sistem regionalisasi rujukandan termasuk ketersediaan UTD

Peningkatan perubahan perilaku dan pemberdayaan masyarakatmelalui Kelas Ibu Hamil dan Pelaksanaan P4K serta Posyandudengan pendekatan keluarga

Kebijakan memperkuat tata kelola di tingkat Kabupaten/Kota

Pelaksanaan kemitraan lintas sektor dan swasta

Page 25: Tantangandan KendalaDalam Pola RujukanIbu dan Bayi di Masa

Rawat Inap di RS Rujukan &

Puskesmas

Rawat Jalan di RS & Puskesmas &

Pelayanan Outreach

Perawatan oleh Keluarga &

Masyarakat

T

E

M

P

A

T

P

E

L

A

Y

A

N

A

N

T

I

N

G

KA

T

P

E

N

C

E

G

A

H

A

N

Primer

Tersier

Sekunder

SISTEM RUJUKAN PELAYANAN KESEHATAN

25

Page 26: Tantangandan KendalaDalam Pola RujukanIbu dan Bayi di Masa

PRINSIP PENGUATAN RUJUKAN MATERNAL - NEONATAL

Sebisa mungkindilakukan rujukan

dini terencana

Dilakukan secaraberjenjang sesuai

dengan kemampuandan kewenangan

penanganan

Dibuat berdasarkanpenilaian ke fasilitaspelayanan kesehatandi wilayah tersebut

Harus didukungdengan sistem

komunikasi yang baikdan

Ditindaklanjutidengan rujukan balikserta pembinaan kefasilitas kesehatan

perujuk

Page 27: Tantangandan KendalaDalam Pola RujukanIbu dan Bayi di Masa

MODEL POLA RUJUKAN PELAYANAN KESEHATAN

Penetapan Regional:

1. Tidak terbatas pada strukturorganisasi dan administrasi

2. Mempertimbangkan fungsidan geografis

3. Perlu disepakati dengan lintas kementerian terkait peraturan lain

REGIONALISASI

1. Pemetaan Sarkes (PUSKEMAS, RS)

Per Provinsi

2. Pemetaan Tenaga Kesehatan di

Sarana Kesehatan

3. Menetapkan daerah/wilayah binaan

sebagai pusat rujukan Regional

4. Menetapkan RS Kab/Kota sebagai

Pusat Rujukan Regional dari

beberapa sarana kesehatan

disekitarnya

Menjamin Sistem Rujukan yang Efektif dan Efisien

Page 28: Tantangandan KendalaDalam Pola RujukanIbu dan Bayi di Masa

FKTP untuk Asuhan Kehamilan & Nifas

SDM

• Dokter Umum

• Bidan

• Perawat

Sarana dan Prasarana

• Laboratorium (minimalpemeriksaan darah rutin,golongan darah & rhesus, urinrutin, gula darah, pemeriksaansifilis, HIV, dan HBsAg)

• Alat (pemeriksaan tekanandarah, tinggi badan, beratbadan, Doppler)

• Memiliki/bekerja sama denganfaskes yang memiliki USGuntuk skrining obstetri

Jenis Kegiatan

• Konseling pra-hamil

• ANC

• Kunjungan pertama: usia kehamilan, risiko komplikasi obstetrik dan medik

• Rekomendasi untuk ANC selanjutnya rujuk/tetap di FKTP

• Konseling KB

• Konsultasi gizi kehamilan

• Konsultasi laktasi dan nifas

• Konseling bahaya merokok

• Konseling pencegahan penggunaan obat-obatan NAPZA dan alcohol

• Edukasi perencanaan persalinan dan mencegah komplikasi

Page 29: Tantangandan KendalaDalam Pola RujukanIbu dan Bayi di Masa

FKTRL untuk Asuhan Kehamilan & Nifas

SDM

• Dokter Umum

• Bidan

• Perawat

• Dokter Spesialis Obstetridan Ginekologi

• Dokter SubspesialisSpesialis Obstetri danGinekologi serta DokterSpesialis lainnya sesuaikomplikasi medik

Sarana dan Prasarana

• USG

• Kamar Operasi

Jenis Kegiatan

• Konseling pra-hamil

• ANC

• Kunjungan pertama: usia kehamilan, risiko komplikasi obstetrik dan medik

• Rekomendasi untuk ANC selanjutnya rujuk/tetap di FKTP

• Konseling KB

• Konsultasi gizi kehamilan

• Konsultasi laktasi dan nifas

• Konseling bahaya merokok

• Konseling pencegahan penggunaan obat-obatan NAPZA dan alcohol

• Edukasi perencanaan persalinan dan mencegah komplikasi

Page 30: Tantangandan KendalaDalam Pola RujukanIbu dan Bayi di Masa

Kategori Layanan Persalinan (FKTP Mampu PONED)

Definisi

• Tempat persalinannormal (kehamilandengan janin tunggal,presentasi kepala, tanpapenyulit obstetri dankomplikasi medik)

• Puskesmas, klinikpratama, rumah sakitkelas D pratama atausetara

Kapabilitas

• Adanya SDM danfasilitas yang siap 24jam

• Fasilitas sederhanauntuk diagnostiktermasuk labsederhana

• Adanya USG

SDM

• Dokter umum,perawat, dan bidanyang terlatih untukkegawatan maternal

• Minimal terdiri dari 3 timyang terbagi dalam 3shift kerja dalam 24/7selama 1 minggu

Page 31: Tantangandan KendalaDalam Pola RujukanIbu dan Bayi di Masa

FKTRL Mampu PONEK

SDM dan fasilitas yang siap 24/7 dalam 1 minggu untuk melayani persalinan danrujukan gawat darurat

• Kamar bersalin dengan monitor bedside

• Unit diagnostic: laboratorium dan radiologi

• Fasilitas SC darurat

• USG obstetri dasar

• CTG

• Bank darah

• Kemampuan melakukan pencegahan dan tatalaksana pada kasus kegawatan non-obstetri

• Kemampuan melakukan protocol transfuse masif

Kemampuan transfer pasien ke fasilitas pelayanan yang lebih tinggi bila dibutuhkan

• Identifikasi risiko

• Mekanisme, prosedur, dan fasilitas untuk merujuk yang tersedia 24 jam

• Sistem komunikasi antar rumah sakit, tenaga kesehatan, dan tim perujuk pasien

Kemampuan kolaborasi dengan fasilitas kesehatan tingkat lanjut

Page 32: Tantangandan KendalaDalam Pola RujukanIbu dan Bayi di Masa

SDM FKTRL Mampu PONEK

▪ Minimal 2 tim terlatih yang siaga 24 jam dan mempunyai kualifikasi dalam

pertolongan persalinan serta tatalaksana bayi baru lahir dokter, dokter

spesialis obstetri dan ginekologi, dokter spesialis anak, dokter spesialis

anastesi, bidan, dan perawat

▪ Tim siaga 24 jam untuk tatalaksana gawat darurat dan operasi SC dokter

spesialis obstetri dan ginekologi, dokter spesialis anestesi, dokter spesialis

anak/dokter/perawat yang kompeten untuk resusitasi neonates, dan tim

tenaga kesehatan terlatih untuk kamar operasi

▪ Dokter spesialis penyakit dalam dan bedah umum yang siaga 24 jam untuk

konsultasi atau onsite bila diperlukan

Page 33: Tantangandan KendalaDalam Pola RujukanIbu dan Bayi di Masa

Kategori Layanan Persalinan (FKTRL Komplikasi Medis)

Definisi

•FKTRL ditambahpelayanan maternal danneonatal yangmembutuhkan tatalaksanasubspesialistik

Kapabilitas

•Sama dengan tingkatFKTP dan FKTRL,ditambah:

•ICU HCU, dan/atau NICU•USG non-obstetric danechocardiografi maternaldengan interpretasi 24 jam

•USG obstetric dengankemampuan dopplertersedia 24 jam

SDM

•Sama dengan tingkatFKTRL, ditambah:

•Dokter subspesialisfetomaternal siaga 24 jamon call

•Dokter subspesialispenyakit dalam dan/atausubspesialis lain siaga 24jam on call

Page 34: Tantangandan KendalaDalam Pola RujukanIbu dan Bayi di Masa

Kendala

Sosialisasi sistem rujukan masih kurang

Belum adanya aplikasi yang komprehensif terintegrasi secarakewilayahan & memenuhi semua data yg dibutuhkan

Belum optimalnya program peningkatan/pemeliharaankompetensi SDM kesehatan

Belum optimalnya mekanisme terkait solusi cepatmasalah pembiayaan

Belum adanya regulasi yang mengatur tentangkomitmen Rumah Sakit dalam menerima pasien rujukan, dan pengembangan Call center khusus Ibu dan Anak

Page 35: Tantangandan KendalaDalam Pola RujukanIbu dan Bayi di Masa

APA YG HARUS DILAKUKAN Penyediaan Fasyankes di tingkat dasar (Puskemas dan Jaringannya) yang mampu memberikan

pertolongan persalinan sesuai standar selama 24 jam 7 hari seminggu

Penjaminan seluruh RS PONEK 24 jam 7 hari seminggu berfungsi sesuai standar

Evaluasi: -Kelembagaan : Keberadaan TIM PONEK RS (kerangka RSIB)

-Regulasi : Komitmen Manajemen

-Sumber Daya

-Konektivitas internal dan eksternal RS

Penguatan sistem rujukan melalui sistem regionalisasi rujukan dan termasuk mapping ketersediaan

UTDC

Bagaimana dengan POKJA?

Bagaimana pemberdayaan masyarakat

Adakah kebijakan yang dibuat untuk memperkuat tata kelola ditingkat Kabupaten/Kota

Bagaimana Pelaksanaan kemitraan lintas sektor dan swasta

Page 36: Tantangandan KendalaDalam Pola RujukanIbu dan Bayi di Masa

GUBERNUR JAWA BARAT

KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA BARAT

NOMOR: ____________________/Kep.______________/2020

TENTANG

KOMITE RUJUKAN KEGAWATDARURATAN

IBU DAN BAYI BARU LAHIR

WILAYAH CAKUPAN RUJUKAN 1 (SATU)

KOTA BOGOR, KABUPATEN BOGOR

DAN KOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT

Page 37: Tantangandan KendalaDalam Pola RujukanIbu dan Bayi di Masa

Memperhatikan: 1. Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor: 441.8/Kep.1076-

Dinkes/2014 tentang Tim Koordinasi Program Penyelamatan lbu

dan Bayi Baru Lahir;

2. Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor: 441.05/Kep.1076-

Yanbangsos/2019 tentang Tim Koordinasi Pencegahan dan

Penurunan Kematian Ibu, Kematian Bayi dan Stunting;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan:

KESATU : Komite Rujukan Kegawatdaruratan Ibu dan Bayi Baru Lahir untuk

Pengembangan Sistem Rujukan Kegawatdaruratan Ibu dan Bayi Baru Lahir

di Wilayah Cakupan 1 (satu) Kota Bogor, Kabupaten Bogor dan Kota

Depok Provinsi Jawa Barat yang selanjutnya disebut Komite, dengan

Susunan Personalia dan Uraian Tugas Sebagaimana tercantum dalam

Lampiran, sebagai bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Gubernur ini.

KEDUA Komite sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU mempunyai tugas

melaksanakan kebijakan upaya pencegahan dan penurunan kematian ibu

dan kematian bayi baru lahir dan pengembangan sistem rujukan

kegawatdaruratan ibu dan bayi baru lahir.

Page 38: Tantangandan KendalaDalam Pola RujukanIbu dan Bayi di Masa

Level Pelayanan Persalinan

Diadaptasi dari ACOG: Obstetric Care Consensus, Level of Maternal Care 1

Level Pelayanan Persalinan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Keterangan

Pelayanan level 1 Pelayanan dasar/primer

Pelayanan level 2 Pelayanan dasar (khusus)

Pelayanan level 3 Pelayanan Spesialistis

Pelayanan level 4 Pelayanan Multi Spesialistis dan sub-spesialistis

Pelayanan level 5 Pelayanan multi spesialistis dan sub-spesialistis,

kasus dengan kompleksitas tinggi

* memiliki dokter SpOG dan SpAn

1 ACOG: Obstetric Care Consensus no.9, Level of Maternal Care. Obstetrics

and Gynecology, Vol. 134, no.2, August 2019.

5 Level Pelayanan Persalinan

Page 39: Tantangandan KendalaDalam Pola RujukanIbu dan Bayi di Masa

10/12/2020 39

PMK 47 2018, kegawatdaruratan

Page 40: Tantangandan KendalaDalam Pola RujukanIbu dan Bayi di Masa

10/12/2020 FOOTER GOES HERE 40

Page 41: Tantangandan KendalaDalam Pola RujukanIbu dan Bayi di Masa

Surat Terkait Pelayanan Pasien Obstetri dan GinekologiYang Terinfeksi Covid-19 di RSHS Bandung

Page 42: Tantangandan KendalaDalam Pola RujukanIbu dan Bayi di Masa

Kab. Kuningan

Kab. Sumedang

Kab. Subang

Kab. Indramayu

Kab.

Majalengka

Kab.

Pangandaran

Kota BanjarKab. Garut

Kab.

Bandung

Kab.

Sukabumi

Kab.

Purwakarta

Kab. Bekasi

Kab. Bogor

Kab.

Karawang

Kota

Bogor

Kota

Tasikmalaya

Kota Bekasi

Kab. Cianjur

Kota

Cirebon

Kota Depok

Kota Sukabumi

Kab. Ciamis

Kota

CimahiKab. Cirebon

Kab. Tasikmalaya

Kab.

Bandung Barat

Kota Bandung

Kota Bandung

RS Hermina Pasteur 1 kamar

RSUD Kota Bandung 1 kamar

RSHS Bandung 1 kamar

RS Santo Borromeus 1 kamar

RSKIA 1 kamar

RS Immanuel 1 kamar

RS Mata Cicendo 1 kamar

RSK Bedah Halmahera 1 kamar

Kab. Bekasi

RSUD Kab Bekasi 1 kamar

Mitra Keluarga Cibubur 1 kamar

Mitra Keluarga Cikarang 1 kamar

Kota Bekasi

Mitra Keluarga Pratama Jati Asih 1 kamar

Mitra Keluarga Bekasi Barat 1 kamar

Mitra Keluarga Bekasi Timur 1 kamar

Mitra Keluarga Cibubur 1 kamar

Awal Bros Bekasi Timur 1 kamar

Kab. Cirebon

RSUD Waled 2 kamar

RSUD Arjawinangun 1 kamar

Kab. Bandung

RSUD Majalaya 1 kamar

RSUD Al Ihsan 1 kamar

Kab. Bogor

RS Bina Husada 1 kamar

RSUD Ciawi 1 kamar

RS Eka Hospital 1 kamar

RSUD Cibinong 1 kamar

Kota Depok

RSUD Kota Depok 1 kamar

RS Mitra Keluarga 1 kamar

RS Bunda Margonda 2 kamar

RS UI 1 kamar

RSK Jantung Diagram 1 kamar

Kab. Bandung Barat

RSUD Lembang 1 kamar

RSUD Cililin 1 kamar

Kab. Majalengka

RSUD Majalengka 1 kamar

Kab. Tasikmalaya

RSUD SMC 1 kamar

SEBARAN RUANG OK

BERTEKANAN

NEGATIF DI PROV.

JAWA BARAT(38 RS di 14 Kota/Kab )

Kab. Cianjur

RSUD Cimacan 2 kamar Kota Banjar

RSUD Kota Banjar 1 kamar

Kab. Karawang

RS Paru Karawang 1 kamar

Kota Cimahi

RSUD Cibabat 1 kamar

RS Tk. II Dustira 2 kamar

Sumber : Data Rekap RS Covid

Jawa Barat per tanggal 30

September 2020 pk. 09.00

Page 43: Tantangandan KendalaDalam Pola RujukanIbu dan Bayi di Masa

Hatur Nuhun