bab ii tinjauan pustaka a. kurikulum 2013 1. pengertian ...repository.ump.ac.id/463/3/bab ii_sinta...

45
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kurikulum 2013 1. Pengertian Kurikulum Secara etimologis kata kurikulum diambil dari bahasa Yunani curere, berarti jarak yang harus ditempuh oleh para pelari dari mulai start sampai finish (Sudjana, 2002 : 2). Pengertian inilah yang kemudian diterapkan dalam bidang pendidikan. Dalam bahasa arab, kurikulum sering disebut dengan istilah al-manhaj, berarti jalan yang terang dilalui manusia dalam bidang kehidupannya. Menurut Muhaimin (2005: 1) maka berarti jalan terang yang dilalui oleh pendidik atau guru dengan peserta didik untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan sikap serta nilai- nilai. Secara istilah kurikulum sering dimaknai Plan For Learning (rencana pendidikan). Sebagai rencana pendidikan kurikulum memberikan pedoman dan pegangan tentang jenis, lingkup, urutan isi dan proses pendidikan (Syaodih, 2004: 4). Menurut Posner (1992) dalam buku Muhammad Nuh (2013: 32) kurikulum adalah seluruh pengalaman yang direncanakan yang akan di alami oleh siswa dalam seluruh proses pendidikan di sekolah; sehingga tujuan pendidikan tercapai. Pengalaman ini mengandung beberapa hal antara lain: a. Pengalaman itu menyangkut pengalaman kurikuler di kelas, pengalaman kokurikuler, dan pengalaman diluar sekolah (ekstra Problematika Penerapan Kurikulum …, Sinta Maryatun, Fakultas Agama Islam UMP, 2016

Upload: buinhan

Post on 15-Mar-2019

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kurikulum 2013 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/463/3/BAB II_SINTA MARYATUN_PAI'16.pdf · Dunia sekitar manusia merupakan dunia yang paling kompleks,

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kurikulum 2013

1. Pengertian Kurikulum

Secara etimologis kata kurikulum diambil dari bahasa Yunani

curere, berarti jarak yang harus ditempuh oleh para pelari dari mulai start

sampai finish (Sudjana, 2002 : 2). Pengertian inilah yang kemudian

diterapkan dalam bidang pendidikan. Dalam bahasa arab, kurikulum sering

disebut dengan istilah al-manhaj, berarti jalan yang terang dilalui manusia

dalam bidang kehidupannya. Menurut Muhaimin (2005: 1) maka berarti

jalan terang yang dilalui oleh pendidik atau guru dengan peserta didik

untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan sikap serta nilai-

nilai. Secara istilah kurikulum sering dimaknai Plan For Learning

(rencana pendidikan). Sebagai rencana pendidikan kurikulum memberikan

pedoman dan pegangan tentang jenis, lingkup, urutan isi dan proses

pendidikan (Syaodih, 2004: 4).

Menurut Posner (1992) dalam buku Muhammad Nuh (2013: 32)

kurikulum adalah seluruh pengalaman yang direncanakan yang akan di

alami oleh siswa dalam seluruh proses pendidikan di sekolah; sehingga

tujuan pendidikan tercapai. Pengalaman ini mengandung beberapa hal

antara lain:

a. Pengalaman itu menyangkut pengalaman kurikuler di kelas,

pengalaman kokurikuler, dan pengalaman diluar sekolah (ekstra

Problematika Penerapan Kurikulum …, Sinta Maryatun, Fakultas Agama Islam UMP, 2016

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kurikulum 2013 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/463/3/BAB II_SINTA MARYATUN_PAI'16.pdf · Dunia sekitar manusia merupakan dunia yang paling kompleks,

11

kurikuler).

Kurikulum yang disiapkan oleh sekolah atau guru bagi

siswanya, menyangkut seluruh pengalaman yang diharapkan akan

dialami oleh siswa di kelas. Pengalaman itu menyangkut apa saja

yang akan dipelajarai siswa di kelas, apa yang akan dilakukakan di

kelas, kegiatan apa saja yang disediakan di kelas dalam seluruh

proses belajar. Kebanyakan kurikulum, apapun keterangannya,

memuat perencanaan tentang hal ini. Bahkan banyak kurikulum

yang hanya membatasi pengalaman dikelas saja.

Pengalaman itu juga berisi pengalaman yang akan terjadi

diluar kelas sebagai pengalaman kokurikuler. Misalnya, apa yang

harus dilakukan di laboratorium, sebagai bantuan pada apa yang

dipelajari dikelas.

b. Pengalaman itu berkaitan dengan konteks, filsafah, isi, pengaturan

isi, metode, evaluasi.

Dalam pengertian ini pengalaman yang direncanakan juga

harus memperhatikan konteks siswa yang akan dibantu dalam

proses pendidikan. Maka, kurikulum tidak dapat sama denga

seluruh Negara karena konteks siswa sangat berbeda dari wilayah

yang satu dengan wilayah yang lainnya.

c. Pengalaman itu hanya akan berjalan apabila beberapa hal berikut

disertakan/dilibatkan yaitu: Guru, Fasilitas, infrastruktur,buku dan

situasi dan suasana sekolah.

Problematika Penerapan Kurikulum …, Sinta Maryatun, Fakultas Agama Islam UMP, 2016

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kurikulum 2013 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/463/3/BAB II_SINTA MARYATUN_PAI'16.pdf · Dunia sekitar manusia merupakan dunia yang paling kompleks,

12

1) guru

Guru memegang peranan penting dalam proses pendidikan.

hampir semua program nanti akan ditangani semua oleh guru. Maka,

penting menjelaskan guru yang diharapkan, karakternya, dan

kompetensinya serta kinerja dan pribadi guru.

2) Fasilitas

Menjadi unsur penunjang yang penting dalam kurikulum.

Tanpa adanya fasilitas maka rencana siswa untuk mengalami

pengalaman yang disiakan tidak akan terjadi.

3) Infrastruktur

Rencana akan live in tidak akan jalan bila tidak ada fasilitas

yang diperlukan. Bila tidak ditemukan tempat live in tidak ada

kendaraan untuk menuju live in, dan tidak ada pendamping dalam

live in, maka live in akan tidak berjalan dengan baik.

4) Buku

Buku juga merupakan sarana yang sangat penting dalam proses

belajar. Tanpa adanya buku maka pendidikan akan sulit berjalan

dengan baik. Memang sekarang ada internet tetapi belum merata

terjangkau di seluruh Indonesia, sehingga buku tetap masih sangat

dibutuhkan.

5) Situasi dan suasana sekolah

Suasana sekolah dan situasi sekolah juga perlu diatur sehingga

membantu siswa dalam belajar. Suasana sekolah yang tidak kondusif

Problematika Penerapan Kurikulum …, Sinta Maryatun, Fakultas Agama Islam UMP, 2016

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kurikulum 2013 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/463/3/BAB II_SINTA MARYATUN_PAI'16.pdf · Dunia sekitar manusia merupakan dunia yang paling kompleks,

13

pasti kurang membantu siswa dalam mengembangkan pengetahuan

dan hidup mereka.

Beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa pendidikan

merupakan suatu pengalaman, sehingga peserta didik diberikan yang

terbaik dan memperhatikan kebutuhan siswa selama di sekolah, karena

sekolah adalah tempat untuk menimba ilmu.

Secara terminologis, para ahli telah banyak mendefinisikan

kurikulum di antaranya: Ramayulis (2005: 9) mendefinisikan kurikulum

sebagai satu komponen yang sangat menentukan dalam suatu sistem

pendidikan. Arti kurikulum sangatlah luas tidak hanya sebagai suatu

komponen, Zakiah Daradjat (1996:122) memandang kurikulum sebagai

suatu program yang direncanakan dalam pendidikan dan dilaksanakan

untuk mencapai sejumlah tujuan-tujuan pendidikan tertentu. Mujib dan

Mudzakir (2005: 122) mendefinisikan kurikulum sebagai seperangkat

perencanaan dan media untuk mengantar lembaga pendidikan dalam

mewujudkan tujuan lembaga pendidikan yang diinginkan. Mulyasa (2006:

46) Mendifinisikan kurikulum sebagai seperangkat rencana dan

penganturan mengenai tujuan, kompetensi dasar, materi standar, dan hasil

belajar, serta cara yang digunakan sebagai pedoman untuk mencapai

tujuan pendidikan.

Berdasarkan beberapa pengertian kurikulum tersebut bahwa

kurikulum sebagai pedoman untuk mencapai pendidikan, pernyataan

tersebut sesuai dengan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional

Problematika Penerapan Kurikulum …, Sinta Maryatun, Fakultas Agama Islam UMP, 2016

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kurikulum 2013 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/463/3/BAB II_SINTA MARYATUN_PAI'16.pdf · Dunia sekitar manusia merupakan dunia yang paling kompleks,

14

nomor 20 Tahun 2003 disebutkan bahwa Kurikulum adalah seperangkat

rencana dan peraturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang

digunakan sebagai pedoman penyelenggara kegiatan belajar mengajar

untuk mencapai kegiatan tertentu.

Muslich (2007: 96) Kurikulum berisikan seperangkat rencana dan

pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang

digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran

untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

Sehingga kurikulum meliputi seluruh program dan kehidupan dalam

sekolah, yakni segala pengalaman anak dibawah tanggung jawab sekolah

tidak hanya meliputi bahan pelajaran tetapi meliputi seluruh kehidupan

dalam kelas. Jadi hubungan sosial antara guru dan murid, metode

pembelajaran, cara mengevaluasi itulah termasuk kurikulum.

2. Asas-Asas Kurikulum

Kurikulum mempunyai kedudukan yang sentral dalam seluruh

kegiatan pendidikan. Karena kegiatan pendidikan (juga pembelajaran)

akan bermuara pada kurikulum itu. Selian itu kurikulum yang juga akan

menentukan proses pelaksanaan pendidikan dan hasil pendidikan yang

dinginkan. Mengingat pentingnya peranan dan fungsi kurikulum dalam

pendidikan, maka pengembangan kurikulum tidak bisa dilakukan begitu

saja. Pengimbangan kurikulum membutuhkan landasan-landasan yang

kuat dan kokoh, serta didasarkan dari hasil pemikiran yang kuat dan hasil

penelitian yang mendalam.

Problematika Penerapan Kurikulum …, Sinta Maryatun, Fakultas Agama Islam UMP, 2016

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kurikulum 2013 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/463/3/BAB II_SINTA MARYATUN_PAI'16.pdf · Dunia sekitar manusia merupakan dunia yang paling kompleks,

15

Menurut para ahli pendidikan, paling tidak ada empat hal yang

menjadi landasan utama dalam pengembangan kurikulum pendidikan.

Keempat hal tersebut menjadi hal yang sangat perlu diperhatikan dalam

penyusunan dan mengembangkan kurikulum. Asas-asas yang dimaksud

adalah (1) asas filosofis; (2) asas psikologis (3) asas sosiologis atau asas

sosial budaya dan (4) asas perkembangan ilmu dan tekhnologi (5) asas

religious.

a. Asas Filosofis

Sebagaimana dikatakan sebelumnya bahwa proses pendidikan

pada intinya adalah interaksi antar manusia. Terutama antara guru

dengan siswa untuk mencapai tujuan pendidikan. Dalam interaksi

tersebut terlibat isi yang diinteraksikan serta proses bagaimana interaksi

tersebut berlangsung. Apakah yang menjadi tujuan pendidikan, siapa

guru dan siapa siswa, apa isi pendidikan dan bagaimana proses

pendidikan tersebut, itu semua merupakan pertanyaan-pertanyaan yang

membutuhkan jawaban yang mendasar, oleh karena itu inti dari

landasan filosofis adalah untuk memikirkan dan merumuskan tujuan

dan proses pendidikan (Syaodih, 2004: 46).

Kurikulum 2013 dikembangkan menggunakan filosofi sebagai berikut:

(1) Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun kehidupan

bangsa masa kini dan masa mendatang. Pandangan ini menjadikan

kurikulu 2013 dikembangkan berdasarkan budaya bangsa Indonesia

yang beragam, diarahkan untuk membangun kehidupan masa kini, dan

Problematika Penerapan Kurikulum …, Sinta Maryatun, Fakultas Agama Islam UMP, 2016

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kurikulum 2013 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/463/3/BAB II_SINTA MARYATUN_PAI'16.pdf · Dunia sekitar manusia merupakan dunia yang paling kompleks,

16

untuk membangun dasar bagi kehidupan bangsa yang lebih baik di

masa yang akan datang.

(2) Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif. Selain

mengembangkan kemampuan berfikir rasional dan cemerlang dalam

akademik, kurikulum 2013 memposisikan keunggulan badaya tersebut

dipelajari untuk menimbulkan rasa bangga, diaplikasikan dan

dimanifestasikan dalam kehidupan pribadi, dalam interksi sosial di

masyarakat sekitarnya dan dalam kehidupan berbangsa masa kini.

(3) Pendidikan ditunjukan untuk mengembangkan kecerdasan intelektual

dan kecemerlangan akademik melalui pendidikan disiplin ilmu.

Filosofi ini menentukan bahwa isi kurikulum adalah disiplin ilmu.

Filosofi ini mewajibkan kurikulum memiliki nama mata pelajaran

yang sama dengan nama disiplin ilmu, selalu bertujuan untuk

mengembangkan kemampuan intelektual dan kecermerlangan

akademik.

(4) Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan

yang lebih baik dari masa lalu dengan berbagai kemampuan dan

berpartisipasi untuk membangun kehidupan masyarakat dan bangsa

yang lebih baik. Dengan filosofi ini kurikulum 2013 bermaksud untuk

mengembangkan potensi peserta didik menjadi kemampuan dalam

berfikir reflektif bagi penyelasaian masalah sosial di masyarakat, dan

untuk membangun kehidupan masyarakat yang lebih baik.

Dengan demikian kurikulum 2013 menggunakan filosofi

Problematika Penerapan Kurikulum …, Sinta Maryatun, Fakultas Agama Islam UMP, 2016

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kurikulum 2013 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/463/3/BAB II_SINTA MARYATUN_PAI'16.pdf · Dunia sekitar manusia merupakan dunia yang paling kompleks,

17

sebagaimana di atas dalam mengembangkan kehidupan individu

peserta didik dalam beragama, seni, kreatif, berkomunikasi, nilai

berbagai dimensi intelegensi yang sesuai dengan diri seorang peserta

didik yang diperlukan masyarakat, bangsa dan umat manusia.

b. Asas Sosiologis

Kurikulum dapat dipandang sebagai suatu rancangan, kurikulum

menentukan pelaksanaan dan hasil pendidikan. Kita ketahui bahwa

pendidikan mempersiapkan generasi muda untuk terjun ke lingkungan

masyarakat. Pendidikan bukan hanya untuk pendidikan, tetapi

memberikan bekal pengetahuan, keterampilan, serta nilai-nilai untuk

hidup, bekerja dan mencapai perkembangan lebih lanjut di

masyarakat. Dengan karakteristik dan kekayaan budayanya menjadi

landasan dan sekaligus menjadi acuan bagi pendidikan.

Pendidikan bukan hanya untuk pendidikan, tetapi memberikan

bekal pengetahuan, keterampilan serta nilai-nilai untuk hidup, bekerja

dan mencapai perkembangan lebih lanjut di masyarakat. Beberapa

faktor pengembangan kurikulum dalam masyarakat

(http://idaaka,blogspot.co.id) adalah:

a) Faktor pengembangan kurikulum dalam masyarakat

Ada beberapa faktor yang memberikan pengaruh terhadap

pengembangan kurikulum dalam masyarakat, antara lain:

1. Kebutuhan masyarakat

Kebutuhan masyarakat tak pernah tak terbatas dan beraneka

ragam, oleh kerana itu lembaga pendidikan berusaha

Problematika Penerapan Kurikulum …, Sinta Maryatun, Fakultas Agama Islam UMP, 2016

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kurikulum 2013 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/463/3/BAB II_SINTA MARYATUN_PAI'16.pdf · Dunia sekitar manusia merupakan dunia yang paling kompleks,

18

menyiapkan tenaga-tenaga terdidik yang terampil yang dapat

menjadikan sebagai penggali kebutuhan masyarakat.

2. Perubahan dan perkembangan masyarakat

Masyarakat adalah suatu lembaga yang hidup, selalu

berkembang dan berubah, perubahan dan perkembangan nilai

yang ada dalam masyarakat sering menimbulkan konflik antar

generasi. Dengan diadakannya pendidikan diharapkan konflik

yang terjadi antar generasi dapat teratasi.

3. Tri pusat pendidikan

Yang dimaksud dengan tri pusat pendidikan adalah bahwa

pusat pendidikan dapat bertempat dirumah, sekolah dan di

masyarakat, selain di media masa, lembaga pendidikan agama,

serta lingkungan fisik juga dapat berperan sebagai pusat

pendidikan.

b) Ruang lingkup pengembangan kurikulum dalam masyarakat

Lingkungan atau dunia sekitar manusia pada dasarnya terdiri

dari tiga bagian besar yaitu:

1. Dunia dalam kodrat

Dunia dalam kodrat merupakan segala sesuatu di luar kita

yang berpengaruh sangat kuat dalam kehidupan kita, misalnya:

penampakan alam (gunung, laut dll). Untuk mengubah dan

mengatasi pengaruh tersebut maka kita harus dapat

menggunakan IPTEK dengan benar. Dengan demikian dalam

Problematika Penerapan Kurikulum …, Sinta Maryatun, Fakultas Agama Islam UMP, 2016

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kurikulum 2013 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/463/3/BAB II_SINTA MARYATUN_PAI'16.pdf · Dunia sekitar manusia merupakan dunia yang paling kompleks,

19

mengembangkan kurikulum hendaknya kita berusaha untuk

memasukkan masalah-masalah yang berupa gejala-gejala dalam

alam kodrat.

2. Dunia sekitar benda-benda buatan manusia

Dunia sekitar benda-benda buatan manusia merupakan

benda yang diciptakan manusia sebagai alat pemuas

kebutuhannya. Untuk itu keterampilan fisik dan psikis harus

dikembangkan dalam pembelajaran, sehingga dapat

menghasilkan segala sesuatu yang menjadi sarana dan prasarana

kebutuhan masayarakat.

3. Dunia sekitar manusia

Dunia sekitar manusia merupakan dunia yang paling

kompleks, sebab selalu berubah dan dinamis. Interaksi antar

individu berjalan sangat aktif. Untuk itu diperlukannya norma

dalam pergaulan masyarakat agar interaksi dapat berjalan

dengan baik.

c. Asas Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Tekhnologi

Menurut Dakir, 2010: 84 Ilmu pengetahuan dan tekhnologi satu

sama lain tidak dapat dipisahkan, sebab ilmu pengetahuan yang hanya

sebagai ilmu untuk bahan bacaan tanpa dipraktikan untuk kepentingan

umat manusia hanyalah teori yang mati. Sebaliknya praktik yang tanpa

didasari oleh ilmu pengetahuan hasilnya akan sia-sia.

Dalam hal ini bahwasanya ilmu pengetahuan dan tekhnologi

Problematika Penerapan Kurikulum …, Sinta Maryatun, Fakultas Agama Islam UMP, 2016

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kurikulum 2013 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/463/3/BAB II_SINTA MARYATUN_PAI'16.pdf · Dunia sekitar manusia merupakan dunia yang paling kompleks,

20

saling berkaitan erat. Dengan jaman yang serba modern perkembangan

ilmu pengetahuan dan tekhnologi telah membawa beberapa perubahan

tidak hanya mewariskan nilai-nilai dan hasil kebudayaan, tetapi juga

mempersiapkan generasi muda yang lebih unggul agar mampu hidup

dimasa kini dan yang akan datang dengan perkembangan ilmu

pengetahuan dan tekhnologi yang menjadikannya sebagai salah satu

landasan dalam pengembangan kurikulum.

d. Asas Religius

Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 pendidikan

nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar

menjadi manusian yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang

Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan

menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Al-Qur’an maupun al-Hadist bahwa manusia memiliki potensi,

yakni potensi yang bersifat Jasmaniah dan Rohaniah. Maka pendidikan

harus mampu mengembangkan secara integrative dan simultan dalam

pengembangan kedua potensi tersebut secara seimbang. Dalam al-

Qur’an dan al-Hadist pula dinyatakan bahwa manusia tidak hanya hidup

didunia tetapi juga manusia akan hidup di akhirat. Maka pendidikan

Islam harus mampu menghantarkan peserta didik mampu hidup

sejahtera di dunia dan di akhirat.

Karena yang dibinanya adalah manusia, maka pengembangan

kurikulum juga harus disesuaikan dengan fitrah manusia. Menurut Zayadi

Problematika Penerapan Kurikulum …, Sinta Maryatun, Fakultas Agama Islam UMP, 2016

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kurikulum 2013 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/463/3/BAB II_SINTA MARYATUN_PAI'16.pdf · Dunia sekitar manusia merupakan dunia yang paling kompleks,

21

(2006:43) Fitrah manusia meliputi tiga dimensi yaitu; (1) Fitrah jasmani,

(2) Fitrah ruhani; dan (3) Fitrah Nafs.

3. Kurikulum 2013

Kurikulum 2013 sering disebut juga dengan kurikulum berbasis

karakter. Kurikulum ini merupakan kurikulum baru yang dikeluarkan oleh

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Kurikulum

2013 sendiri merupakan sebuah kurikulum yang mengutamakan pada

pemahaman, skill, dan pendidikan berkarakter, dimana siswa dituntut

untuk paham atas materi, aktif dalam proses berdiskusi dan presentasi serta

memiliki sopan santun dan sikap disiplin yang tinggi (guru.or.id/inti-

kurikulum-2013)

Kurikulum 2013 dikembangkan atas teori “pendidikan berdasarkan

standar” (standart-based education), dan teori kurikulum berbasis

kompetensi (competency-based curriculum). Pendidikan berdasarkan

standar menetapkan adanya stadar nasional sebagai kualitas minimal

warganegara yang dirinci menjadi standar isi, standar proses, standar

kompetensi kelulusan, satndar pendidik dan tenaga kependidikan standar

sarana dan prasarana, standar pengelola, standar komepetensi dirancang

untuk memberikan pengalaman belajar seluas-luasnya bagi peserta didik

dalam mengambangkan kemampuan untuk bersikap, berpengetauan,

berterampilan, dan bertindak.

Kurikulum 2013 menganut: (1) pembelajaran yang dilakukan guru

(taught curriculum) dalam bentuk proses yang dikembangkan

Problematika Penerapan Kurikulum …, Sinta Maryatun, Fakultas Agama Islam UMP, 2016

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kurikulum 2013 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/463/3/BAB II_SINTA MARYATUN_PAI'16.pdf · Dunia sekitar manusia merupakan dunia yang paling kompleks,

22

pembalajaran di sekolah, kelas, dan masyarakat; dan (2) pengalaman

belajar langsung peserta didik (learned-currikulum) sesuai dengan latar

belakang, karakteristik dan kemampuan peserta didik menjadi hasil belajar

bagi dirinya, sedangkan hasil belajar seluruh peserta didik menjadi hasil

kurikulum.

Kurikulum 2013 dikembangkan dengan penyempurnaan pola pikir

sebagai berikut (salinan lampiran peraturan menteri pendidikan dan

kebudayaan No. 69 tahun 2013) :

1) Pola pembelajaran yang berpusat pada guru menjadi pembelajaran

berpusat pada siswa. siswa harus memiliki pilihan-pilihan terhadap materi

yang dipelajari untuk memiliki kompetensi yang sama

2) Pola pembelajaran satu arah (interaksi guru-siswa) menjadi pembelajaran

interaktif (interaktif guru-siswa-masyarakat, sumber/media lainnya)

3) Pola pembelajaran terisolasi menajdi pembelajaran secara jejaring (siswa

dapat menimba ilmu dari siapa saja dan dari mana saja yang dapat

dihubungi serta diperoleh melalui internet)

4) Pola pembelajaran pasif menjadi pembalajaran aktif-mencari

(pembalajaran siswa aktif mencari semakin diperkuat dengan model

pembalajaran pendekatan sains)

5) Pola belajar sendiri menjadi belajar kelompok (berbasis tim)

6) Pola pembalajaran alat tunggal menjadi pembelajaran berbasis multimedia.

Problematika Penerapan Kurikulum …, Sinta Maryatun, Fakultas Agama Islam UMP, 2016

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kurikulum 2013 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/463/3/BAB II_SINTA MARYATUN_PAI'16.pdf · Dunia sekitar manusia merupakan dunia yang paling kompleks,

23

7) Pola pembelajaran berbasis massal menjadi kebutuhan pelanggan (user)

dengan memperkuat pengemabangan potensi khusus yang dimiliki setiap

siswa.

8) Pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran kritis.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pola

pembalajaran kurikulum 2013 lebih menekankan pada keaktifan siswa

agar potensi dirinya dapat berkembangkan dengan baik. Guru sebagai

fasilitator dalam proses pembalajaran menuntut siswa untuk mencapai

tujuan belajar.

4. Karakteristik Kurikulum 2013

Setiap kurikulum tentunya memiliki kerakteristik yang hendak

ditampilkan, agar dapat membedakannya dengan kurikulum yang ada

sebelumnya. Karakteristik ini juga akan menggambarkan sebagai hal yang

hendak diwujudkan melalui pelaksanaan kurikulum ini termasuk strategi

yang digunakan untuk mewujudkannya. Kurikulum 2013 dirancang dengan

karekteristik sebagai berikut:

1. Mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap spiritual dan

sosial, rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama dengan kemampuan

intelektual dan psikomotortik.

2. Sekolah merupakan bagian dari masyarakat yang memberikan

pengalaman belajar terencana dimana peserta didik menerapkan apa yang

dipelari di sekolah ke masyarakat dan manfaatkan masyarakat sebagai

sumber belajar.

Problematika Penerapan Kurikulum …, Sinta Maryatun, Fakultas Agama Islam UMP, 2016

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kurikulum 2013 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/463/3/BAB II_SINTA MARYATUN_PAI'16.pdf · Dunia sekitar manusia merupakan dunia yang paling kompleks,

24

3. Mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta

menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat.

4. Memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai

sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

5. Kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas yang dirinci

lebih lanjut dalam kompetensi dasar mata pelajaran.

6. Kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasi (Organizing

elements) kompetensi dasar, dimana semua kompetensi dasar dan proses

pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang

dinyatakan dalam kompetensi inti.

7. Kompetensi dasar dikembangkan didasarkan pada prinsip komulatif,

saling memperkuat (Reinforced) dan memperkaya (Enriched) antar mata

pelajaran dan jenjang pendidikan (Organisasi horizontal dan vertical)

(Kemendikbud, 2013: 9).

Dalam kurikulum 2013 terdapat karakteristik-karakteristik yang

bertujuan untuk meningkatkan rasa ingin tahu peserta didik dalam proses

belajar yang didapatkan dari guru maupun masyarakat. Karakteristik ini

diharapkan peserta didik mampu memahami pengetahuan, keterampilan,

serta dapat menunjukan sikap yang baik.

5. Peran kurikulum 2013

Pada dasarnya, kurikulum merupakan refleksi dari kebudayaan

dimana kurikulum itu berada. Dengan memperhatikan struktur suatu

kebudayaan, lebih memperjelas lagi untuk membedakan suatu kurikulum

Problematika Penerapan Kurikulum …, Sinta Maryatun, Fakultas Agama Islam UMP, 2016

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kurikulum 2013 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/463/3/BAB II_SINTA MARYATUN_PAI'16.pdf · Dunia sekitar manusia merupakan dunia yang paling kompleks,

25

yang satu dengan yang lainhya yaitu kurikulum yang menggambarkan hal-

hal yang bersifat pendidikan umum dan yang bersifat khusus

Sebagai salah satu komponen dalam sistem pendidikan, kurikulum

memiliki tiga peran, yaitu peran konservatif, peran kreatif serta peran kritis

dan evaluasi.

Menurut Poerwati dan Amri (2013: 248) Peran kurikulum yaitu:

a. Peran konservatif

Peran konservatif kurikulum adalah melestarikan beragai nilai

budaya sebagai warisan masa lalu. Jika dikaitkan dengan era globalisasi

sebagai akibat kemajuan ilmu pengetahuan dan tekhnologi, yang

memungkinkan mudahnya pengaruh budaya asing menggrogoti budaya

lokal, maka peran konservatif, kurikulum berperan dalam menangkal

berbagai pengaruh yang dapat merusak nilai-nilai luhur masyarakat,

sehingga identitas masyarakat akan tetap terpelihara dengan baik.

b. Peran Kreatif

Dalam peran kreatif, kurikulum harus mengandung hal-hal baru

sehingga dapat membantu siswa untuk dapat mengembangkan setiap

potensi yang dimilikinya agar dapat berperan aktif dalam kehidupan

sosial masyarakat yang senantiasa bergerak maju secara dinamis.

c. Peran Kritis dan Evaluatif

Kurikulum berperan untuk menyeleksi nilai dan budaya mana yang

perlu dipertahankan, dan nilai atau budaya baru yang mana yang harus

dimiliki anak didik. Dalam rangka ini peran peran kritis dan evaluative

Problematika Penerapan Kurikulum …, Sinta Maryatun, Fakultas Agama Islam UMP, 2016

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kurikulum 2013 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/463/3/BAB II_SINTA MARYATUN_PAI'16.pdf · Dunia sekitar manusia merupakan dunia yang paling kompleks,

26

kurikulum diperlukan. Kurikulum harus berperan dalam menyeleksi dan

mengevaluasi segala sesuatu yang dianggap bermanfaat untuk kehidupan

anak didik.

Muzamiroh (kupas tuntas kurikulum, 2013: 133-135), menteri

pendidikan dan budaya menjelaskan bahwa kurikulum 2013 lebih

bersifat tematik integrative yang berarti bahwa ada mata pelajaran

yang terkait satu sama lain, yakni dengan kata lain mata pelajaran

bukan dihilngkan melainkan digabungkan. Pada kurikulum ini, guru

tak lagi dibebani dengan kewajiban membuat silabus pengajaran untuk

siswa setiap tahun seperti yang terjadi pada KTSP.

Tujuan kurikulum 2013, sebagaimana yang tercakup dalam

kompetensi inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD), bahkan silabus dan

buku, telah dideskripsikan secara terpusat.

Henny Supolo Sitepu (Muhammad Nuh, 2013 : 192) kurikulum

2013 ini memusatkan pada pengembangan karakter siswa. Standar

Kompetensi Lulusan (SKL) kurikulum 2013 menyebutkan 3

kelompok sikap yang diharapkan dimiliki lulusan, yaitu sifat individu,

sikap sosial, dan sikap alam. Terminologi “akhlak mulia” yang

tercantum di pasal 3 UU No. 20/2003 tujuan system pendidikan

nasional dijabarkan dalam SKL sebagai sikap individu yaitu jujur,

disiplin, tanggung jawab, peduli dan santun. Kemudian sikap sosial

yaitu memiliki toleransi, gotong royong, kerjasama dan musyawarah.

Sedangkan sikap alam mencakup pola hidup sehat, ramah,

Problematika Penerapan Kurikulum …, Sinta Maryatun, Fakultas Agama Islam UMP, 2016

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kurikulum 2013 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/463/3/BAB II_SINTA MARYATUN_PAI'16.pdf · Dunia sekitar manusia merupakan dunia yang paling kompleks,

27

lingkungan, patriotic dan pecinta perdamaian.

Standar kompetensi lulusan dalam kurikulum 2013 yang

memusatkan pada pengembangan karakter, sebagai peranan

kurikulum diperkuat lagi dengan pendapat Menurut Kartono

(Muhammad Nuh, 2013 : 231) kurikulum 2013 memiliki sasaran

dalam setiap jenjang. Untuk tingkat SD, diprioritaskan untuk

membentuk sikap. Sementara tingkat SMP difokuskan untuk masalah

keterampilan dan untuk tingkat SMA dimulai membangun

pengetahuan.

6. Fungsi dan Cara Pengembangan kurikulum 2013

Menurut Poerwati dan Amri, (2003: 35) Fungsi kurikulum ialah

sebagai pedoman bagi guru dalam melaksanakan tugasnya. Selain itu

kurikulum berfungsi sebagai:

a. Preventif yaitu agar guru terhindar dari melakukan hal-hal yang

tidak sesuai dengan apa yang ditetapkan kurikulum.

b. Korektif yaitu sebagai rambu-rambu yang menjadi pedoman dalam

membetulkan pelaksanaan pendidikan yang menyimpang dari yang

telah digariskan dalam kurikulum.

c. Konstruktif yaitu memberikan arah yang benar bagi pelaksanaan

dan mengembangkan pelaksanaan asalkan arah pengembangannya

mengacu pada kurikulum yang berlaku.

Kurikulum berfungsi sebagai pedoman atau acuan. Bagi guru

berfungsi sebagai pedoman dalam melaksanakan proses kegiatan

Problematika Penerapan Kurikulum …, Sinta Maryatun, Fakultas Agama Islam UMP, 2016

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kurikulum 2013 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/463/3/BAB II_SINTA MARYATUN_PAI'16.pdf · Dunia sekitar manusia merupakan dunia yang paling kompleks,

28

belajar mengajar. Sementara bagi kepala sekolah dan pengawas

kurikulum berfungsi sebagai pedoman dalam melakukan supervisi atau

pengawas. Bagi orang tua kurikulum berfungsi sebagai pedoman guna

membimbing anaknya belajar dirumah. Bagi masyarakat kurikulum

berfungsi sebagai pedoman untuk memberikan bantuan bagi

terselenggaranya proses pendidikan di sekolah. Sedangkan bagi peserta

didik berfungsi sebagai pedoman belajar menurut (Mida Latifatu,

2013) yaitu:

a. Fungsi Kurikulum bagi siswa

Berkaitan dengan fungsi kurikulum bagi siswa sebagai subjek

didik, terdapat enam fungsi kurikulum menurut Alexander Inglis

(http://Ulfahkhusnaini23.Blogspot.co.id//2014) yaitu:

1) Fungsi penyesuaian (The adjustive or adaptive Function)

Fungsi penyesuaian mengandung makna bahwa kurikulum

sebagai alat pendidikan harus mampu mengarahkan setiap

peserta didik agar memiliki sifat well adjusted yaitu

kemampuan untuk menyesuaikan dirinya dengan

lingkungannya, baik lingkungan fisik maupun lingkungan

sosial. Lingkungan itu sediri senantiasa mengalami perubahan

dan bersifat dinamis. Oleh karena itu, peserta didik harus

memiliki kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan

perubahan yang terjadi di lingkungannya. Tanpa bekal yang

cukup, susah bagi peserta didik untuk melakukan penyesuaian

Problematika Penerapan Kurikulum …, Sinta Maryatun, Fakultas Agama Islam UMP, 2016

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kurikulum 2013 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/463/3/BAB II_SINTA MARYATUN_PAI'16.pdf · Dunia sekitar manusia merupakan dunia yang paling kompleks,

29

diri padahal jika ingin konsisten maka di butuhkan

penyesuaian diri dengan lingkungannya.

2) Fungsi integrasi (the integrating fungcion)

Fungsi integrasi mengandung makna bahwa kurikulum sebagai

alat pendidikan harus mampu menghasilkan pribadi-pribadi

yang utuh. Setiap peserta didik pada dasarnya merupakan

anggota dan bagian integral dari masyarakat. Oleh karena itu,

peserta didik pun harus memiliki kepribadian yang dibutuhkan

untuk dapat hidup dan berintegrasi dengan masyarakat.

Sehingga dengan demikian peserta didik tidak asing di tempat

dimana ia tinggal.

3) Fungsi diferensiasi (The Differentiating Fungction)

Fungsi diferensiasi mengandung makna bahwa kurikulum

sebagai alat pendidikan harus mampu memberikan pelayanan

terhadap perbedaan individu peserta didik. Setiap peserta didik

memiliki perbedaan, baik dari aspek fisik maupum psikis yang

harus dihargai dan dilayani dengan baik. Karena itu seorang

guru dibutuhkan kesabaran dan wawncara yang luas guna

menampung setiap peserta didiknya. Tanpa bekal yang baik

sulit bagi seorang guru untuk memahami setiap karakter atau

sifat yang melekat pada peserta didiknya.

4) Fungsi persiapan (the rpopaedeutic Function)

Fungsi persiapan mengandung makna bahwa kurikulum sebagai

Problematika Penerapan Kurikulum …, Sinta Maryatun, Fakultas Agama Islam UMP, 2016

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kurikulum 2013 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/463/3/BAB II_SINTA MARYATUN_PAI'16.pdf · Dunia sekitar manusia merupakan dunia yang paling kompleks,

30

alat pendidikan harus mampu mempersiapkan peserta didik

untuk melanjutkan studi ke jenjang pendidikan berikutnya.

Selain itu, kurikulum juga diharapkan dapat mempersiapkan

peserta didik untuk dapat hidup dalam masyarakat seandainya

karena suatu hal, tidak dapat melanjutkan pendidikannya. Sebab

banyak pula di anatar masyarakat Indonesia yang hidupnya

masih menengah kebawah sehingga dengan demikian sangat

suliy bagi mereka untuk bisa membiayai putra putrinya guna

mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi. Hal ini dikarenakan

keterbatasan ekonomi. Karena dengan kurikulum yang

direncanakan dengan baik aka akan mengasilkan pribadi yang

baik yang siap menghadapi kehidupan yang sebenarnya di

masyarakat.

5) Fungsi Pemilihan (The Selection Funcion)

Fungsi pemilihan mengandung makna bahwa sebagai alat

pendidikan harus mampu memberikan kesempatan kepada siswa

untuk memilih program-program belajar yang sesuai dengan

kemampuan dan minatnya. Sebab setiap peserta didik memiliki

minat dan bakatnya masing-masing, sehingga dengan demikian

peserta didik dapat mengasah potensi yang ia miliki dan bisa

mengembangkan bakat yang menonjol bagi mereka. Fungsi

pemilihan ini juga sangat erat hubungannya dengan fungsi

diferensiasi, karena pengakuan atas adanya perbedaan individual

Problematika Penerapan Kurikulum …, Sinta Maryatun, Fakultas Agama Islam UMP, 2016

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kurikulum 2013 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/463/3/BAB II_SINTA MARYATUN_PAI'16.pdf · Dunia sekitar manusia merupakan dunia yang paling kompleks,

31

peserta didik berarti pula diberinya kesempatan bagi siswa

tersebut untuk memilih apa yang sesuai dengan minat dan

kemampuannya. Untuk mewujudkan kedua fungsi tersebut,

kurikulum perlu disusun secara lebih luas dan bersifat fleksibel.

6) Fungsi diagnostic (the Diagnostic Funcion)

Fungsi diagnostic mengandung makna bahwa kurikulum sebagai

alat pendidikan harus mampu membantu dan mengarahkan

siswa untuk dapat memahami dan menerima kekuatan (potensi)

dan kelemahan yang dimilikinya. Apabila siswa sudah mampu

memahami kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan yang

ada pada dirinya, maka diharapkan peserta didiknya dapat

mengembangkan sendiri potensi kekuatan yang dimilikinya atau

memperbaiki kelemahan-kelemahannya.

b. Fungsi kurikulum bagi guru

Bagi guru kurikulum berfungsi sebagai pedoman untuk

mengadakan evaluasi terhadap perkembangan anak dalam rangka

menyerap sejumlah pengalaman yang diberikan (Soetou dan

Soemanto, 1993: 18)

Sedangkan menurut Firdaus dan rosmid (1997: 10) fungsi

kurikulum bagi guru yaitu sebagai pedoman kerja dalam menyusun

dan mengorganisasikan pelajaran

1) Sebagai pedoman kerja dalam menyusun atau

mengorganisasikan pengalaman belajar siswa.

Problematika Penerapan Kurikulum …, Sinta Maryatun, Fakultas Agama Islam UMP, 2016

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kurikulum 2013 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/463/3/BAB II_SINTA MARYATUN_PAI'16.pdf · Dunia sekitar manusia merupakan dunia yang paling kompleks,

32

2) Sebagai pedoman untuk mengadakan evaluasi terhadap

perkembangan anak didik dalam rangka menyerap sejumlah

pengalaman yang dibutuhkan.

c. Fungsi kurikulum bagi kepada sekolah

Kepala sekolah merupakan administrator dan supervisor yang

mempunyai tanggungjawab kurikulum, yang dimaksud supervisi

adalah “Semua usaha yang dilakukan supervisor dalam bentuk

pemberian, bimbingan, pengarahan motivasi, nasihat, dan

pengarahan yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan guru

dalam proses belajar mengajar yang pada gilirannya meningkatkan

hasil hasil belajar siswa”. Sehingga fungsi kurikulum bagi seorang

kepala sekolah menurut pendapat Hamalik (1991) tentang fungsi

kurikulum bagi kepala sekolah dalam bukunya (Dakir, 2010: 17)

yaitu:

1) Sebagai pedoman dalam mengadakan fungsi supervisi yakni

memperbaiki situasi belajar

2) Sebagai pedoman dalam melaksanakan fungsi supervisi dalam

menciptakan situasi untuk menunjang situasi belajar anak ke

arah yang lebih baik.

3) Sebagai pedoman dalam melaksanakan fungsi supervisi dalam

memberikan bantuan kepada guru atau pendidik agar dapat

memperbaiki situasi mengajar.

Problematika Penerapan Kurikulum …, Sinta Maryatun, Fakultas Agama Islam UMP, 2016

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kurikulum 2013 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/463/3/BAB II_SINTA MARYATUN_PAI'16.pdf · Dunia sekitar manusia merupakan dunia yang paling kompleks,

33

B. Kurikulum Pendidikan Agama Islam

1. Pengertian PAI

Pendidikan islam adalah pendidikan yang berdasarkan pada nilai-

nilai ajaran islam yang terkandung dalam al-Qur’an dan al-Hadist. Maka

kurikulum pendidikan islam harus bersumber pada pada al-Qur’an dan al-

Hadist sebagai sumber rujukan utamanya. Al-Jamali menyebutkan bahwa

Al-Qur’an merupakan kitab terbesar yang menjadi sumber rujukan

pendidikan dan pengajaran bagi umat islam. Maka sudah seharusnya

kurikulum pendidikan disusun berdasarkan pada al-Qur’an dengan al-

Hadist sebagai pelengkapnya.

Dikatakan lebih lanjut bahwa al-Qur’an dan al-Hadist ditemukan

kerangka dasar yang dapat dijadikan sebagai pedoman pada penyusunan

dan pengembangan kurikulum pendidikan islam. Kerangka dasar itu

menurut Ramayulis (2005:137) adalah (1) tauhid (2) membaca. Inti dari

kurikulum pendidikan islam tersebut berarti bahwa pendidikan islam

adalah tauhid (mengesakan Allah SWT), yang harus dimantapkan sebagai

unsur pokok yang tidak dapat berubah.

Sedang menurut Syahidin (2009: 3) ”Pendidikan Agama Islam

adalah suatu mata pelajaran dengan tujuan untuk menghasilkan para

siswa-siswinya yang memiliki jiwa agama dan taat menjalankan perintah

agamanya, bukan menghasilkan siswa-siswi yang berpengetahuan secara

mendalam”.

Pendidikan Agama Islam adalah pendidikan dengan melalui ajaran-

Problematika Penerapan Kurikulum …, Sinta Maryatun, Fakultas Agama Islam UMP, 2016

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kurikulum 2013 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/463/3/BAB II_SINTA MARYATUN_PAI'16.pdf · Dunia sekitar manusia merupakan dunia yang paling kompleks,

34

ajaran agama Islam, yaitu berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak

didik agar nantinya setelah selesai dari pendidikan ia dapat memahami,

menghayati, dan mengamalkan ajaran-ajaran agama Islam yang telah

diyakininya secara menyeluruh, serta kesejahteraan hidup di dunia

maupun di akhirat kelak. (Daradjat, 1996: 86).

Mata pelajaran Agama kurikulum harus dikembangkan untuk

mendukung peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia dengan tetap

memelihara toleransi dan kerukunan umat beragama. Karena itu, muatan

kurikulum khususnya Pendidikan Agama Islam harus ikut mendukung

peningkatan iman, takwa, dan akhlak mulia. (Muslikh, 2007 : 99)

Bisa dipahami dengan jelas bahwasanya kurikulum pendidikan agama

islam harus berpegang teguh kepada al-Qur’an dan al-Hadist. Karena

keduanya adalah kitab besar yang barang siapa mempelajari dan

mengamalkan maka Insya Allah akan selamat dunia dan akhirat. dan dapat

diartikan lagi bahwa Pendidikan Agama Islam merupakan pendidikan

yang menggunakan ajaran-ajaran agama Islam sebagai pedomannya untuk

membentuk peserta didik yang tidak hanya cerdas secara intelektual,

namun juga cerdas spiritual.

Mahmud (20011: 146) menyebutkan bahwa isi kurikulum pendidikan

islam hendaknya memberikan gambaran kualifikasi sebagai berikut:

a. Materi yang disusun tidak menyalahi fitrah manusia.

b. Adanya relevansi dengan tujuan pendidikan islam, yaitu sebagai

upaya ibadah kepada Allah SWT.

Problematika Penerapan Kurikulum …, Sinta Maryatun, Fakultas Agama Islam UMP, 2016

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kurikulum 2013 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/463/3/BAB II_SINTA MARYATUN_PAI'16.pdf · Dunia sekitar manusia merupakan dunia yang paling kompleks,

35

c. Kurikulum hendaknya dikembangkan sesuai dengan tingkat

perkembangan peserta didik.

d. Perlunya membawa peserta didik pada obyek empiris sehingga

mereka mempunyai berbagai keterampilan (skill) yang memenuhi

kebutuhan-kebutuhan masyarakat, dan dapat mencari penghidupan

yang layak.

e. Kurikulum disusun secara terintegral, terorganisasi, dan terlepas dari

segala kontradiksi antara satu materi dan materi lainnya.

f. Materi yang disusun memiliki kesesuaian dengan masalah-masalah

yang kekinian, yang sedang dibicarakan dan sesuai dengan tujuan

negara setempat.

g. Adanya metode yang mampu mengantarkan tercapainya materi

pelajaran dengan memperhatikan perbedaan masing-masing individu.

h. Materi yang diajarkan tidak hanya bersifat teoritis, tetapi juga bersifat

praktis. Hal ini agar tidak terjadi verbalisme.

i. Materi yang disusun mempunyai relevansi dengan tingkat

perkembangan peserta didik dan aspek-aspek sosial dan mempunyai

pengaruh posit serta pragmatis.

j. Memerhatikan kepuasan pembawa fitrah.

k. Memperhatikan pendidikan kejujuran untuk mencari penghidupan dan

adanya ilmu alat untuk mempelajari ilmu-ilmu lain.

Berdasarkan penjabaran tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa isi

kurikulum harus disesuaikan dengan perkembangan jaman, yang sekarang

Problematika Penerapan Kurikulum …, Sinta Maryatun, Fakultas Agama Islam UMP, 2016

Page 27: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kurikulum 2013 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/463/3/BAB II_SINTA MARYATUN_PAI'16.pdf · Dunia sekitar manusia merupakan dunia yang paling kompleks,

36

semakin canggih dengan teknologi, maka kurikulum disesaikan dengan itu

semua, agar kurikulum pendidikan islam dapat diterima dengan mudah

oleh semua tingkatan peserta didik, dan tidak memberatkan mereka karena

sudah sesuai dengan kemampuan dan kebutuhannya.

2. Kerangka Dasar Kurikulum Pendidikan Islam

Pendidikan Islam yang berfalsafah al-Qur’an sebagai sumber

utamanya, menjadikan al-Qur’an sebagai sumber utama penyusunan

kurikulumnya.

Muhammad Fadhil al-Jamili mengemukakan bahwa al-Qur’an al-

Karim adalah kitab terbesar yang menjadi sumber filsafat pendidikan dan

pengajaran bagi umat Islam. Sudah seharusnya kurikulum pendidikan

Islam disusun sesuai dengan al-Qur’an dan ditambah dengan al-Hadits

yang melengkapinya.

Di dalam al-Qur’an dan Hadits ditemukan kerangka dasar dan dapat

dijadikan sebagai pedoman dan penyusunan kurikulum pendidikan Islam.

Kerangka dasar tersebut adalah sebagai berikut :

a. Sesuai dengan al-Qur’an bahwa yang menjadi kurikulum ini (intra

curiculer) pendidikan Islam adalah “Tauhid” dan harus dimantapkan

sebagai unsur pokok yang tidak dapat dirubah. Pemantapan kalimat

tauhid sudah dimulai semenjak bayi dilahirkan dengan

memperdengarkan adzan dan iqomah terhadap bayi yang dilahirkan.

b. Kurikulum inti (Intra Curiculer) selanjutnya adalah perintah

‘Membaca’ ayat-ayat Allah yang meliputi 3 macam ayat yaitu : (1)

Problematika Penerapan Kurikulum …, Sinta Maryatun, Fakultas Agama Islam UMP, 2016

Page 28: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kurikulum 2013 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/463/3/BAB II_SINTA MARYATUN_PAI'16.pdf · Dunia sekitar manusia merupakan dunia yang paling kompleks,

37

ayat Allah yang berdasarkan wahyu. (2) ayat Allah yang ada pada diri

manusia, dan (3) ayat Allah yang terdapat di dalam alam semesta di

luar diri manusia.

Firman Allah SWT:

وربكاألكرم{2}خلقاإلنسانمنعلق{1}باسمرب كالذيخلاق رأ اق رأ

ي علم{4}الذيعلمابالقلم{3} {5}علماإلنسانمال

Artinya :

“Bacalah! Dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan

manusia dari segumpal darah. Bacalah! Dan Tuhanmulah yang

maha Pemurah yang mengajarkan (manusia) dengan perantara kalam.

Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya”.

(Q.S. al-Alaq : 1-5).

Ditinjau dari segi kurikulum sebenarnya firman Allah SWT itu

merupakan bahan pokok pendidikan yang mencakup seluruh Ilmu

pengetahuan yang dibutuhkan oleh manusia. Membaca selain

melibatkan proses mental yang tinggi, pengenalan (cognition), ingatan

(memory), pengamatan (perception), pengucapan (verbalization),

pemikiran (reasoning), daya cipta (creativity), juga sekaligus

merupakan bahan pendidikan itu sendiri.

Dengan demikian kerangka dasar kurikulum yang terdapat dalam

ayat 1-5 surah al-Alaq ini menyangkut; pertama, pada ayat pertama

Problematika Penerapan Kurikulum …, Sinta Maryatun, Fakultas Agama Islam UMP, 2016

Page 29: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kurikulum 2013 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/463/3/BAB II_SINTA MARYATUN_PAI'16.pdf · Dunia sekitar manusia merupakan dunia yang paling kompleks,

38

kemudian dikembangkan dalam bentuk ilmu-ilmu yang berhubungan

dengan wahyu Allah yang termuat dalam al-Qur’an. Kedua, pada ayat

ketiga dikembangkan menjadi hal-hal yang berhubungan dengan diri

manusia sebagai makhluk ciptaan Allah, dan ketiga, berhubungan

dengan alam sekitarnya, berkaitan dengan amal. Ketiga ayat Allah di

atas termasuk adalah Tauhid yakni mengesakan Allah SWT. Sebagai

dzat yang maha pencipta. Inilah yang inti dari kurikulum pendidikan

islam. Sebab menurut islam semua pengatahuan dating dari Allah.

Tetapi cara penyampaiannya ada yang langsung da nada yang melalui

perantara pemikiran manusia dan pengalaman indra yang berbeda satu

dengan yang lainnya.

3. Ruang lingkup kurikulum PAI

Untuk menghasilkan lulusan yang mempunyai kompetensi yang

disebutkan dalam tujuan kurikulum PAI, maka isi materi kurikulum

PAI didasarkan dan dikembangkan dari ketentuan-ketentuan yang ada

dalam dua sumber pokok, yaitu : al-Qur’an dan Sunnah Nabi

Muhammad SAW. Disamping itu, materi PAI juga diperkaya dengan

hasil istimbat atau ijtihad para ulama, sehingga ajaran-ajaran pokok

yang bersifat umum lebih rinci dan mendetail.

Kurikulum PAI mencakup usaha untuk mewujudkan

keharmonisan, keserasian, kesesuaian, dan keseimbangan antara:

a. Hubungan manusia dan sang pencipta (Allah Swt)

Sejauh mana kita sebagai hamba Allah Swt. Telah

Problematika Penerapan Kurikulum …, Sinta Maryatun, Fakultas Agama Islam UMP, 2016

Page 30: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kurikulum 2013 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/463/3/BAB II_SINTA MARYATUN_PAI'16.pdf · Dunia sekitar manusia merupakan dunia yang paling kompleks,

39

melaksanakan segala kewajiban yang diperintahkannya, dan

setaa kita telah mematuhi segala dalam islam dalam kehidupan

sehari-hari banyak sekali ayat al-Qur’an maupun hadist nabi

yang menegaskan kewajiban seorang hamba dengan sang

khalik.

b. Hubungan manusia dengan manusia

Kita sebagai seorang muslim yang menjadikan orang lain

merasa tentram dan kita sebagai makhluk sosail yang tidak bisa

hidup sendiri tanpa bantuan orang lain, oleh karena itu jangan

sampai kita merugikan orang lain apalagi mendholimi dan

mengambil hak yang bukan milik kita.

c. Hubungan manusia dengan makhluk lain dan lingkungan

Manusia sebagai khalifah dimuka bumi ini, tentu mempunyai

tugas dan tanggung jawab masing-masing untuk melestarikan

dan mengelola alam ini. Sehingga jangan sampai alam dan

makhluk lain terperdaya dan terusik keran keberadaan kita

yang akibatnya akan kembali kepada manusia itu sendiri,

seperti misalnya bencana banjir dan tanah longsor, itu adalah

sebagian akibat apabila manusia tidak bisa menjaga alam ini

dengan baik.

d. Hubungan manusia dengan dirinya sendiri (berakhlak dengan

diri sendiri)

Penghargaan orang lain terhadap diri kita, sangat tergantung

Problematika Penerapan Kurikulum …, Sinta Maryatun, Fakultas Agama Islam UMP, 2016

Page 31: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kurikulum 2013 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/463/3/BAB II_SINTA MARYATUN_PAI'16.pdf · Dunia sekitar manusia merupakan dunia yang paling kompleks,

40

kepada sejauh mana kita mengahargai atau dengan kata lain

berakhlak kepada diri kita sendiri. Sehingga dengan kita

menjaga akhlak dengan baik. Maka orang lain akan senang

bergaul dengan kita.

Keempat hubungan tersebut di atas, tercakup dalam

kurikulum PAI yang tersusun dalam beberapa mata pelajaran:

1) Mata pelajaran akidah akhlak

2) Mata pelajaran ibadah syariah (Fiqh)

3) Mata pelajaran al-Qur’an hadist

4) Mata pelajaran sejarah dan kebudayaan islam (SKI) dan

5) Mata pelajaran bahasa arab.

Mata pelajaran tersebut yang merupakan ruang lingkup kurikulum PAI

yang disajikan pada sekolah-sekolah yang berciri khas agama islam atau

madrasah, sementara ruang lingkup kurikulum PAI pada sekolah-sekolah

umum adalah mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yang bentuk

kurikulumnya broad field atau in one system.

4. Fungsi-fungsi kurikulum PAI

Kurikulum PAI berbeda dengan kurikulum yang lain, yang memiliki

fungsi atau peranan yang memiliki kurikulum PAI, bahkan kemungkinan

ada kurikulum yang tidak memiliki fungsi seperti kurikulum PAI. Karena

itu, sudah sepatutnya guru-guru agama sangat memperhatikan dan

mengaplikasikan fungsi-fungsi kurikulum PAI ini kedalam pembelajaran

PAI. Fungsi-fungsi tersebut sebagai berikut :

Problematika Penerapan Kurikulum …, Sinta Maryatun, Fakultas Agama Islam UMP, 2016

Page 32: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kurikulum 2013 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/463/3/BAB II_SINTA MARYATUN_PAI'16.pdf · Dunia sekitar manusia merupakan dunia yang paling kompleks,

41

a. Fungsi pengembangan

Kurikulum PAI berupaya mengembangkan dan meningkatkan

keimanan dan ketakwaan peserta didik kepada Allah SWT. yang telah

ditanamkan dalam lingkungan keluarga.

b. Fungsi penyaluran

Kurikulum PAI berfungsi untuk menyalurkan peserta didik

yang mempunyai bakat-bakat khusus bidang keagamaan, agar bakat-

bakat tersebut berkembang secara wajar dan optimal, bahkan

diharapkan bakat-bakat tersebut dapat dikembangkan lebih jauh

sehingga menjadi hobby yang akan mendatangkan manfaat kepada

dirinya dan banyak orang.

c. Fungsi perbaikan

Yaitu berfungsi untuk memperbaiki kesalahan, kekurangan,

kelemahan peserta didik terhadap keyakinan, pemahaman, dan

pengamalan ajaran agama Islam dalam kehidupan sehari-hari, terutama

dari segi keyakinan (akidah) dan ibadah.

d. Fungsi pencegahan

Kurikulum PAI berfungsi untuk menangkal hal-hal negative

baik yang berasal dari lingkungan tempat tinggalnya, maupun dari

budaya luar yang dapat membahayakan dirinya sehingga menghambat

perkembangannya menjadi manusia Indonesia seutuhnya.

e. Fungsi penyesuaian

Yaitu kurikulum PAI berupaya menyesuaikan diri dengan

Problematika Penerapan Kurikulum …, Sinta Maryatun, Fakultas Agama Islam UMP, 2016

Page 33: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kurikulum 2013 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/463/3/BAB II_SINTA MARYATUN_PAI'16.pdf · Dunia sekitar manusia merupakan dunia yang paling kompleks,

42

lingkungan baik lingkungan fisik maupun sosial dan pelan-pelan dapat

mengubah lingkungannya sesuai dengan ajaran Islam.

f. Sumber nilai

Kurikulum PAI merupakan sumber dan pedoman hidup untuk

mencapai kebahagiaan didunia dan di akhirat kelak. Sehingga sangat

menentukan dalam suatu sistem pendidikan. Oleh karena itu,

kurikulum merupakan salah satu alat untuk mencapai tujuan

pendidikan dan sekaligus sebagai pedoman dalam pelaksanaan

pengajaran pada semua jenis dan tingkat pedidikan.

C. Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

1. Definisi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

Pembelajaran adalah upaya untuk membelajarkan anak didik.

Dalam definisi ini terkandung makna bahwa dalam pembelajaran

tersebut. Ada kegiatan memilih, menetapkan dan mengembangkan

metode atau startegi yang optimal untuk mencapai pembelajaran yang

di inginkan dalam kondisi tertentu.

Gagne mengemukakan dalam bukunya (Suryabrata, 2006: 231)

bahwa pembelajaran terdiri dari tiga komponen yakni kondisi eksternal

yaitu stimulus dari lingkungan dalam acara belajar, kondisi internal

yang menggambarkan keadaan internal (pribadi) dan kognitif siswa,

dan hasil belajar.

Dengan demikian ciri-ciri yang menunjukan bahwa seseorang

melakukan pembelajara dapat ditanda dengan adanya (Sabri, 1996: 56)

a. Perubahan tingkah laku yang aktual dan potensial. Aktual

Problematika Penerapan Kurikulum …, Sinta Maryatun, Fakultas Agama Islam UMP, 2016

Page 34: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kurikulum 2013 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/463/3/BAB II_SINTA MARYATUN_PAI'16.pdf · Dunia sekitar manusia merupakan dunia yang paling kompleks,

43

berarti perubahan tingkah laku yang terjadi sebagai hasil

belajar yang tidak dapat dilihat perubahannya secara nyata.

Perubahan hanya dapat dirasakan oleh yang belajar saj, seperti

keyakinan, kemampuan analisis dan sebagainya.

b. Kemampuan dan perbaikan serta peningkatan belajar sifatnya

relatif menetap dan tidak lenyap

c. Adanya usaha atau aktivitas yang sengaja dilakukan oleh orang

yang belajar dengan pengalaman (memperhatikan, mengamati,

memikirkan dan sebagainya) atau dengan latihan (melatih dan

menirukan)

Pendidikan adalah usaha sadar orang dewasa atau pendidik

untuk membantu, membimbing pertumbuhan dan perkembangan anak

kearah kedewasaan (Sabri, 1996: 10). (Soebahar, 2002: 1) Pendidikan

dalam istilah arab disebut juga dengan ta’lim kata ta’lim menurut

Abdul Fatah Jalal merupakan proses yang terus menerus diusahakan

manusia sejak lahir, sehingga mencapai suatu kognitis dan pada segi

lain tidak mengabaikan aspek afeksi dan psikomotorik Abdul Fath

juga mendasarkan pandangan tersebut pada argumentasi bahwa

Rasullah diutus sebagai pendidik. Hal ini tersirat dalam Surat Al-

Baqarah ayat 151 yaitu:

لو عليكم آ يكم وي علمكم كما أرسلنا فيكم رسوال منكم ي ت ياتنا وي زك

الكتاب والكمة وي علمكم ما ل تكونوا ت علمون

Problematika Penerapan Kurikulum …, Sinta Maryatun, Fakultas Agama Islam UMP, 2016

Page 35: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kurikulum 2013 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/463/3/BAB II_SINTA MARYATUN_PAI'16.pdf · Dunia sekitar manusia merupakan dunia yang paling kompleks,

44

“Sebagaimana (Kami telah menyempurnakan nikmat Kami

kepadamu) Kami telah mengutus kepadamu Rasul di antara kamu

yang membacakan ayat-ayat Kami kepada kamu dan menyucikan

kamu dan mengajarkan kepadamu Al Kitab dan Al-Hikmah (As

Sunah), serta mengajarkan kepada kamu apa yang belum kamu

ketahui ” (Al-Baqarah ayat: 151)

Secara sederhana, agama bisa diartikan sebagai ajaran-ajaran

yang mengandung tuntutan dan Islam adalah ketentuan-ketentuan

Allah barupa takdir dan Sunnah-Nya untuk makhluk yang berakal agar

terpelihara dan senantiasa menjalani perintah Allah SWT.

Dirjen Pembinaan kelembagaan Agama Islam, Departemen

Agama Republik Indonesia, merumuskan pengertian Pendidikan

Agama Islam (PAI) yaitu usaha sadar untuk menyiapkan siswa dalam

meyakini, memahami, mengahayati dan mengamalkan agama islam

(Uhbhiyati, 2005: 10).

Penulis menyimpulkan dari beberapa pengertian tersebut

bahwa pembelajaran Pendidikan Agama Islam adalah suatu usaha

untuk membina dan mengasuh peserta didik agar senantiasa dapat

memahami agama islam seluruhnya serta menghayati tujuan yang pada

akhirnya dapat mengamalkan dan menjadikan islam sebagai

pandangan hidup.

2. Tujuan pendidikan agama islam

Menurut Muhammad Yunus tujuan pendidikan agama ialah

mendidik anak-anak pemuda-pemudi dan orang dewasa, supaya

Problematika Penerapan Kurikulum …, Sinta Maryatun, Fakultas Agama Islam UMP, 2016

Page 36: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kurikulum 2013 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/463/3/BAB II_SINTA MARYATUN_PAI'16.pdf · Dunia sekitar manusia merupakan dunia yang paling kompleks,

45

menjadi salah seorang anggota masyarakat yang sanggup hidup diatas

kaki sendiri, mengabdi kepada Allah dan berbakti kepada bangsa dan

tanah air nya bahkan sesama umat manusia.

Tujuan Pendidikan Agama Islam yang membina manusia

beragama berarti manusia yang mampu melaksanakan ajaran-ajaran

agama islam dengan baik dan sempurna, sehingga tercermin pada

sikap dan tindakan dalam seluruh kehidupannya, dalam rangka

tercapainya kebahagiaan dan kejayaan dunia dan akhirat yang dapat

dibina melalui pengajaran agama yang intensif.

Ibnu Khaldun dalam bukunya (Mujib dan Muhaimin, 1993 :

161) merumuskan tujuan pendidikan agama islam sesuai dengan

firman Allah surat Al-Qashash ayat: 77:

ن يا ار اآلخرة وال ت نس نصيبك من الد الده واب تغ فيما آتاك الله إليك وأحسن كما أحسن الله وال ت بغ الفساد ف األرض إنه الله

ال يب المفسدين “Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu

(kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan

bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada

orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan

janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya

Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan”

Problematika Penerapan Kurikulum …, Sinta Maryatun, Fakultas Agama Islam UMP, 2016

Page 37: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kurikulum 2013 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/463/3/BAB II_SINTA MARYATUN_PAI'16.pdf · Dunia sekitar manusia merupakan dunia yang paling kompleks,

46

Dari ayat diatas Ibnu Khaldun merumuskan bahwa tujuan pendidikan

agama islam terbagi atas dua macam, yaitu;

a. Tujuan yang beriorientasi Ukhrawi, yaitu mendorong seorang

hamba agar melakukan kewajiban kepada Allah.

b. Tujuan yang berorientasi duniawi, yaitu membentuk manusia yang

mampu menghadapi segala bentuk kehidupan yang lebih layak dan

bermanfaat bagi orang lain.

3. Faktor yang mempengaruhi pembelajaran PAI

(Muhibbin Syah, 2008: 133) Secara global, faktor-faktor yang

mempengaruhi belajar siwa dapat dikelompokan menjadi:

a. Faktor internal siswa

Faktor internal adalah faktor yang berasal dari siswa sendiri

yang meliputi dua aspek, yaitu:

1) Aspek Fisiologis (Jasmaniah)

Kondisi umum jasmani dapat mempengaruhi semangat dan

intensitas siswa dalam mengikuti pelajaran. Kondisi tubuh

yang lemah dapat menurunkan kulitas ranah cipta (kognitif)

sehingga materi yang dipe lajari kurang atau tidak

berbekas.

2) Aspek Psikologis

(Muhibbin Syah, 2008 : 136) Aspek psikologis dapat

mempengaruhi kuantitas dan kualitas perolehannya

pembelajaran siswa. Aspek ini dibagi pula atas:

a) Intelegensi siswa

Problematika Penerapan Kurikulum …, Sinta Maryatun, Fakultas Agama Islam UMP, 2016

Page 38: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kurikulum 2013 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/463/3/BAB II_SINTA MARYATUN_PAI'16.pdf · Dunia sekitar manusia merupakan dunia yang paling kompleks,

47

Intelegensi pada umumnya dapat diartikan sebagai

kemampuan psiko-fisik mereaksi rangsangan atau

menyesuaikan diri dengan lingkungannya dengan cara

yang tepat. Intelegensi bukan persoalan kualitas otak

saja, melainan juga kualitas organ tubuh lainnya.

b) Sikap siswa

Sikap adalah gejala internal yang berdimensi afektif

berupa kecenderungan untuk mereaksi atau merespons

(response tendency) dengan cara yang relative tetap

terhadap objek orang, barang dan sebagainya, baik

secara positif maupun negative. sikap siswa yang positif

berupa antusias dan semangat merupakan pertanda awal

yang baik dalam proses belajar siswa. Untuk

mengantisipasi kemungkinan munculnya sikap negative

siswa, guru dituntut untuk terlebih dahulu menunjukan

sikap positif terhadap diri sendiri dan mata pelajaran

yang diajarkannya.

c) Bakat siswa

Bakat adalah kemampuan potensial yang dimiliki oleh

seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang

akan datang. Setiap orang memiliki bakat dalam arti

berpotensi untuk mencapai prestasi sampai tingkat

tertentu sesuai dengan kapasitas masing-masing, bakat

juga dapat diartikan sebagai kemampuan individu untuk

Problematika Penerapan Kurikulum …, Sinta Maryatun, Fakultas Agama Islam UMP, 2016

Page 39: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kurikulum 2013 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/463/3/BAB II_SINTA MARYATUN_PAI'16.pdf · Dunia sekitar manusia merupakan dunia yang paling kompleks,

48

melakukan tugas tertentu tanpa banyak bergantung pada

upaya pendidikan dan latihan.

Bakat dapat mempengaruhi tinggi-rendahnya prestasi

belajar bidang studi terntu. Dalam hal ini, orang tua

tidak boleh memaksakan kehendaknya untuk

menyekolahkan anak pada jurusan keahlian tertentu

tanpa mengatahui terlebih dahulu bakat yang dimiliki

anaknya tersebut.

d) Minat siswa

Minat berarti kecenderunga dan kegiatan yang tinggi

atau keinginan yang besar terhadap sesuatu, minat juga

dapat mempengaruhi hasil belajar siswa dalam bidang-

bidang studi tertentu. Guru dalam kaitan ini seyogyanya

berusaha membangkitkan minat siswa untuk menguasai

pengetahuan yang terkandung dalam bidang studinya

dengan cara membangun sikap positif pada siswa.

e) Motivasi siswa

Motivasi belajar merupakan kekuatan mental yang

mendorong terjadinya proses belajar. Motivasi belajar

pada diri siswa dapat menjadi lemah. Lemahnya

motivasi atau tiadanya motivasi belajar siswa akan

melemahkan kegiatan belajar. Selanjutnya, mutu hasil

belajar akan menjadi rendah.

Problematika Penerapan Kurikulum …, Sinta Maryatun, Fakultas Agama Islam UMP, 2016

Page 40: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kurikulum 2013 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/463/3/BAB II_SINTA MARYATUN_PAI'16.pdf · Dunia sekitar manusia merupakan dunia yang paling kompleks,

49

b. Faktor eksternal siswa

Menurut (Muhibbin Syah, 2008: 137) mengemukakan Faktor

eksternal siswa terdiri atas dua macam, yakni faktor

lingkungan sosial dan faktor non-sosial:

1) Lingkungan Sosial

Lingkungan sosial sekolah seperti para guru, dan teman-

teman di sekolahnya dapat mempengaruhi semangat belajar

siswa. Tiap siswa berada dalam lingkungan sosial di

sekolah. Ia memiliki kedudukan dan peranan yang diakui

sesama. Jika seorang siswa diterima, maka ia dengan mudah

menyesuaikan diri dan segera dapat belajar. Sebaliknya, jika

ia tertolak, maka ia akan merasa tertekan.

2) Lingkungan Non-Sosial

Faktor-fakto yang termasuk lingkungan non sekolah adalah

Sarana pembelajaran meliputi buku pelajaran, buku bacaan,

alat dan fasilitas laboratorium sekolah, dan berbagai

media pembelajaran yang lain.

3) Faktor Pendekatan Belajar

Pendekatan belajar dapat dipahami sebagai segala cara atau

strategi yang digunakan guru dan siswa dalam menunjang

efektivitas dan efisiensi proses pembelajaran materi.

Keberhasilan kurikulum 2013 dalam aspek psikologis terdapat

faktor eksternal siswa yang dibagi lagi menjadi dua yaitu sosial

Problematika Penerapan Kurikulum …, Sinta Maryatun, Fakultas Agama Islam UMP, 2016

Page 41: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kurikulum 2013 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/463/3/BAB II_SINTA MARYATUN_PAI'16.pdf · Dunia sekitar manusia merupakan dunia yang paling kompleks,

50

dan non sosial, kedua aspek tersebut merupakan salah satu faktor

penunjang keberhasilan kurikulum 2013, sehingga perlu perhatian

khusus agar siswa dapat meraih prestasi belajar yang memuaskan.

4. Metode Pembelajaran dalam Kurikulum 2013

Metode dalam pembelajaran kurikulum 2013 menggunakan sistem

scientific approach atau dengan istilah lain pendekatan ilmiah.

Materi pelajaran dalam pendekatan ilmiah berbasis pada fakta atau

fenomena yang dapat dijelaskan dengan logika. Hal ini mendorong

siswa berpikir secara ktitis, analitis dan tepat dalam

mengidentifikasi, memahami, memecahkan masalah dan

mengaplikasikan materi pelajaran.

Dalam pembelajaran kurikulum 2013 menggunakan sistem

scientific yaitu mengamati , menanya, menalar dan

mempresentasikan.

a. Mengamati

Metode mengamati sangat bermanfaat bagi pemenuhan rasa

ingin tahu peserta didik, sehingga proses pembelajaran

memiliki kebermaknaan yang tinggi. Dengan metode

observasi peserta didik menemukan fakta bahwa

b. Menanya

Guru yang efektif mampu menginsiprasi peserta didik

untuk meningkatkan dan mengambangkan ranah sikap,

keterampilan, dan pengetahuannya, pada saat guru

Problematika Penerapan Kurikulum …, Sinta Maryatun, Fakultas Agama Islam UMP, 2016

Page 42: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kurikulum 2013 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/463/3/BAB II_SINTA MARYATUN_PAI'16.pdf · Dunia sekitar manusia merupakan dunia yang paling kompleks,

51

bertanya, pada saat itu pula dia membimbing atau

memandu peserta didik untuk belajar dengan baik dan

ketika guru menjawab pertanyaan peserta didiknya,

didorongnya untuk menjadi penyimak yang baik.

c. Menalar

Penalaran adalah proses berpikir logis dan sistematis atas

fakta-fakta empiris yang diobservasikan untuk memperoleh

simpulan berupa pengetahuan.

d. Mempresentasikan

Jika siswa sudah melalui semua tahap dalam pembelajaran

kuriukulum 2013, maka siswa akan mampresentasikan hasil

diskusi bersama kelompoknya di depan guru dan teman-

temannya.

D. Penelitian Terdahulu

1. Skripsi Oktavia Ardiyani (1106010007,UMP)

Judul skripsi Efektifitas Penerapan Kurikulum 2013 Terhadap

Proses Pembelajaran Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas

VIII di SMP Negeri 2 Bawang Kabupaten Banjarnegara.

Jenis penilitian ini adalah deskriptif kulitatif. Subyek dalam

penelitian ini adalah siswa kelas VIII B serta guru Pendidikan Agama

Islam. Metode pengumpulan data menggunakan metode wawancara,

metode observasi, dan metode dokumentasi. Metode analisis data kulitatif

dalam mengumpulkan datanya melalui empat langkah yaitu reduksi data,

Problematika Penerapan Kurikulum …, Sinta Maryatun, Fakultas Agama Islam UMP, 2016

Page 43: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kurikulum 2013 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/463/3/BAB II_SINTA MARYATUN_PAI'16.pdf · Dunia sekitar manusia merupakan dunia yang paling kompleks,

52

display data, mengembalikan kesimpulan dan verifikasi, serta analisis

lapangan, setelah data terkumpul penulis menganalisis dengan

menggunakan cara berpikir deduktif dan induktif.

Hasil penelitian di SMP Negeri 2 Bawang kabupaten Banjarnegara

terhadap keefektifitas penerapan kurikulum 2013 terhadap proses

pembelajaran pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam kelas VIII saat

ini sudah dapat dilakukan dengan baik karena dapat dilihat dari aspek

efektifitas yang mencakup aspek rencana atau program seperti RPP yang

digunakan oleh guru untuk menjadi pedoman mengajar dapat dilaksanakan

dengan baik dimulai dari pertemuan awal hingga evaluasi yang telah

terprogram didalam RPP, aspek ketentuan dan aturan yang dapat dibuat

oleh guru dalam proses belajar sudah diterapkan oleh siswa seperti dalam

proses diskusi presentasi dan ketentuan serta aturan ini dapat dilaksanakan

dengan baik oleh siswa, aspek tujuan dalam proses belajar sudah dapat

dikatakan baik karena nilai prestasi siswa yang sudah memenuhi KKM,

aspek tugas atau fungsi guru telah melaksanakannya dengan baik antara

lain guru telah memberikan materi baik teori, lisan maupun tertulis dan

memberikan nilai sesuai dengan kemampuan siswa.

Persamaan dengan penelitian ini adalah terdapat variable yang

terikat yaitu efektivitas penerapan kurikulum 2013, sedangkan

perbedaannya yaitu dihasil penelitian, peneliti terdahulu menghasilkan

keefektifan kurikulum 2013 di sekolah tersebut, sedang peneliti ini

meneliti problematika penerapan kurikulum 2013.

Problematika Penerapan Kurikulum …, Sinta Maryatun, Fakultas Agama Islam UMP, 2016

Page 44: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kurikulum 2013 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/463/3/BAB II_SINTA MARYATUN_PAI'16.pdf · Dunia sekitar manusia merupakan dunia yang paling kompleks,

53

2. Skripsi Umar Abdulloh (1001060063: UMP)

Judul Skripsi Deskripsi Implementasi Kurikulum 2013 di SMA

Muhammadiyah 1 Purbalingga Pada Mata Pelajaran Matematika.

Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) Deskripsi

Implementasi standar isi kurikulum 2013 ditinjau dari KI & KD, da n isi

materi, (2) Deskrisi Implementasi standar proses pembelajaran pada mata

pelajaran.

Jenis Penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif, yaitu sebuah

proses penyelidikan untuk memahami masalah sosial atau masalah

manusia berdasarkan pada penciptaan gambar holistic yang dibentuk

dengan kata-kata, melaporkan pandangan informan secara terperinci, dan

disusun dalam sebuah latar ilmia. Subyek dalam penelitian ini adalah guru

dan siswa kelas XI MIA 2 SMA Muhammadiyah 1 Purbalingga.

Tekhnik pengumpulan data menggunakan dokumentasi, observasi

dan wawancara. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa standar isi pada

matematika (Peminatan dan wajib) ditinjau dari KI dan KD maupun isi

materi telah sesuai dengan silabus, kecuali pada KD matematika wajib

yang masih terdapat kekeliruan. Sedangkan standar proses pada

matematika (peminat wajib) ditinjau dari RPP sudah baik, walaupun masih

terdapat kekurangan. Pada RPP masih terdapat kekurangan, ditinjau dari

proses pembelajarannya telah sesuai dengan mode dan metode scientifick

kurikulum 2013 namun masih terdapat kekurangan, ditinjau dari evaluasi

penerapan panilaian pengetahuan telah berjalan dengan baik namun unttuk

Problematika Penerapan Kurikulum …, Sinta Maryatun, Fakultas Agama Islam UMP, 2016

Page 45: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kurikulum 2013 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/463/3/BAB II_SINTA MARYATUN_PAI'16.pdf · Dunia sekitar manusia merupakan dunia yang paling kompleks,

54

penilaian sikap dan keterampilan masih terdapat kekurangan.

Persamaan dengan penelitian ini adalah terdapat variable

terikat yaitu implementasi kurikulum 2013, sedangkan perbedaannya yaitu

pada hasil penelitian, peneliti terdahulu menghasilkan standar isi pada

pelajaran matematika, sedang peneliti ini menghasilkan problematika

penerapan kurikulum 2013.

Problematika Penerapan Kurikulum …, Sinta Maryatun, Fakultas Agama Islam UMP, 2016