bab ii tinjauan pustaka a. kurikulum 2013 1. pengertian ...repository.ump.ac.id/463/3/bab ii_sinta...
TRANSCRIPT
![Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kurikulum 2013 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/463/3/BAB II_SINTA MARYATUN_PAI'16.pdf · Dunia sekitar manusia merupakan dunia yang paling kompleks,](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022011808/5c8b0a1509d3f207658cb566/html5/thumbnails/1.jpg)
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kurikulum 2013
1. Pengertian Kurikulum
Secara etimologis kata kurikulum diambil dari bahasa Yunani
curere, berarti jarak yang harus ditempuh oleh para pelari dari mulai start
sampai finish (Sudjana, 2002 : 2). Pengertian inilah yang kemudian
diterapkan dalam bidang pendidikan. Dalam bahasa arab, kurikulum sering
disebut dengan istilah al-manhaj, berarti jalan yang terang dilalui manusia
dalam bidang kehidupannya. Menurut Muhaimin (2005: 1) maka berarti
jalan terang yang dilalui oleh pendidik atau guru dengan peserta didik
untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan sikap serta nilai-
nilai. Secara istilah kurikulum sering dimaknai Plan For Learning
(rencana pendidikan). Sebagai rencana pendidikan kurikulum memberikan
pedoman dan pegangan tentang jenis, lingkup, urutan isi dan proses
pendidikan (Syaodih, 2004: 4).
Menurut Posner (1992) dalam buku Muhammad Nuh (2013: 32)
kurikulum adalah seluruh pengalaman yang direncanakan yang akan di
alami oleh siswa dalam seluruh proses pendidikan di sekolah; sehingga
tujuan pendidikan tercapai. Pengalaman ini mengandung beberapa hal
antara lain:
a. Pengalaman itu menyangkut pengalaman kurikuler di kelas,
pengalaman kokurikuler, dan pengalaman diluar sekolah (ekstra
Problematika Penerapan Kurikulum …, Sinta Maryatun, Fakultas Agama Islam UMP, 2016
![Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kurikulum 2013 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/463/3/BAB II_SINTA MARYATUN_PAI'16.pdf · Dunia sekitar manusia merupakan dunia yang paling kompleks,](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022011808/5c8b0a1509d3f207658cb566/html5/thumbnails/2.jpg)
11
kurikuler).
Kurikulum yang disiapkan oleh sekolah atau guru bagi
siswanya, menyangkut seluruh pengalaman yang diharapkan akan
dialami oleh siswa di kelas. Pengalaman itu menyangkut apa saja
yang akan dipelajarai siswa di kelas, apa yang akan dilakukakan di
kelas, kegiatan apa saja yang disediakan di kelas dalam seluruh
proses belajar. Kebanyakan kurikulum, apapun keterangannya,
memuat perencanaan tentang hal ini. Bahkan banyak kurikulum
yang hanya membatasi pengalaman dikelas saja.
Pengalaman itu juga berisi pengalaman yang akan terjadi
diluar kelas sebagai pengalaman kokurikuler. Misalnya, apa yang
harus dilakukan di laboratorium, sebagai bantuan pada apa yang
dipelajari dikelas.
b. Pengalaman itu berkaitan dengan konteks, filsafah, isi, pengaturan
isi, metode, evaluasi.
Dalam pengertian ini pengalaman yang direncanakan juga
harus memperhatikan konteks siswa yang akan dibantu dalam
proses pendidikan. Maka, kurikulum tidak dapat sama denga
seluruh Negara karena konteks siswa sangat berbeda dari wilayah
yang satu dengan wilayah yang lainnya.
c. Pengalaman itu hanya akan berjalan apabila beberapa hal berikut
disertakan/dilibatkan yaitu: Guru, Fasilitas, infrastruktur,buku dan
situasi dan suasana sekolah.
Problematika Penerapan Kurikulum …, Sinta Maryatun, Fakultas Agama Islam UMP, 2016
![Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kurikulum 2013 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/463/3/BAB II_SINTA MARYATUN_PAI'16.pdf · Dunia sekitar manusia merupakan dunia yang paling kompleks,](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022011808/5c8b0a1509d3f207658cb566/html5/thumbnails/3.jpg)
12
1) guru
Guru memegang peranan penting dalam proses pendidikan.
hampir semua program nanti akan ditangani semua oleh guru. Maka,
penting menjelaskan guru yang diharapkan, karakternya, dan
kompetensinya serta kinerja dan pribadi guru.
2) Fasilitas
Menjadi unsur penunjang yang penting dalam kurikulum.
Tanpa adanya fasilitas maka rencana siswa untuk mengalami
pengalaman yang disiakan tidak akan terjadi.
3) Infrastruktur
Rencana akan live in tidak akan jalan bila tidak ada fasilitas
yang diperlukan. Bila tidak ditemukan tempat live in tidak ada
kendaraan untuk menuju live in, dan tidak ada pendamping dalam
live in, maka live in akan tidak berjalan dengan baik.
4) Buku
Buku juga merupakan sarana yang sangat penting dalam proses
belajar. Tanpa adanya buku maka pendidikan akan sulit berjalan
dengan baik. Memang sekarang ada internet tetapi belum merata
terjangkau di seluruh Indonesia, sehingga buku tetap masih sangat
dibutuhkan.
5) Situasi dan suasana sekolah
Suasana sekolah dan situasi sekolah juga perlu diatur sehingga
membantu siswa dalam belajar. Suasana sekolah yang tidak kondusif
Problematika Penerapan Kurikulum …, Sinta Maryatun, Fakultas Agama Islam UMP, 2016
![Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kurikulum 2013 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/463/3/BAB II_SINTA MARYATUN_PAI'16.pdf · Dunia sekitar manusia merupakan dunia yang paling kompleks,](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022011808/5c8b0a1509d3f207658cb566/html5/thumbnails/4.jpg)
13
pasti kurang membantu siswa dalam mengembangkan pengetahuan
dan hidup mereka.
Beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa pendidikan
merupakan suatu pengalaman, sehingga peserta didik diberikan yang
terbaik dan memperhatikan kebutuhan siswa selama di sekolah, karena
sekolah adalah tempat untuk menimba ilmu.
Secara terminologis, para ahli telah banyak mendefinisikan
kurikulum di antaranya: Ramayulis (2005: 9) mendefinisikan kurikulum
sebagai satu komponen yang sangat menentukan dalam suatu sistem
pendidikan. Arti kurikulum sangatlah luas tidak hanya sebagai suatu
komponen, Zakiah Daradjat (1996:122) memandang kurikulum sebagai
suatu program yang direncanakan dalam pendidikan dan dilaksanakan
untuk mencapai sejumlah tujuan-tujuan pendidikan tertentu. Mujib dan
Mudzakir (2005: 122) mendefinisikan kurikulum sebagai seperangkat
perencanaan dan media untuk mengantar lembaga pendidikan dalam
mewujudkan tujuan lembaga pendidikan yang diinginkan. Mulyasa (2006:
46) Mendifinisikan kurikulum sebagai seperangkat rencana dan
penganturan mengenai tujuan, kompetensi dasar, materi standar, dan hasil
belajar, serta cara yang digunakan sebagai pedoman untuk mencapai
tujuan pendidikan.
Berdasarkan beberapa pengertian kurikulum tersebut bahwa
kurikulum sebagai pedoman untuk mencapai pendidikan, pernyataan
tersebut sesuai dengan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional
Problematika Penerapan Kurikulum …, Sinta Maryatun, Fakultas Agama Islam UMP, 2016
![Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kurikulum 2013 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/463/3/BAB II_SINTA MARYATUN_PAI'16.pdf · Dunia sekitar manusia merupakan dunia yang paling kompleks,](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022011808/5c8b0a1509d3f207658cb566/html5/thumbnails/5.jpg)
14
nomor 20 Tahun 2003 disebutkan bahwa Kurikulum adalah seperangkat
rencana dan peraturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggara kegiatan belajar mengajar
untuk mencapai kegiatan tertentu.
Muslich (2007: 96) Kurikulum berisikan seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Sehingga kurikulum meliputi seluruh program dan kehidupan dalam
sekolah, yakni segala pengalaman anak dibawah tanggung jawab sekolah
tidak hanya meliputi bahan pelajaran tetapi meliputi seluruh kehidupan
dalam kelas. Jadi hubungan sosial antara guru dan murid, metode
pembelajaran, cara mengevaluasi itulah termasuk kurikulum.
2. Asas-Asas Kurikulum
Kurikulum mempunyai kedudukan yang sentral dalam seluruh
kegiatan pendidikan. Karena kegiatan pendidikan (juga pembelajaran)
akan bermuara pada kurikulum itu. Selian itu kurikulum yang juga akan
menentukan proses pelaksanaan pendidikan dan hasil pendidikan yang
dinginkan. Mengingat pentingnya peranan dan fungsi kurikulum dalam
pendidikan, maka pengembangan kurikulum tidak bisa dilakukan begitu
saja. Pengimbangan kurikulum membutuhkan landasan-landasan yang
kuat dan kokoh, serta didasarkan dari hasil pemikiran yang kuat dan hasil
penelitian yang mendalam.
Problematika Penerapan Kurikulum …, Sinta Maryatun, Fakultas Agama Islam UMP, 2016
![Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kurikulum 2013 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/463/3/BAB II_SINTA MARYATUN_PAI'16.pdf · Dunia sekitar manusia merupakan dunia yang paling kompleks,](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022011808/5c8b0a1509d3f207658cb566/html5/thumbnails/6.jpg)
15
Menurut para ahli pendidikan, paling tidak ada empat hal yang
menjadi landasan utama dalam pengembangan kurikulum pendidikan.
Keempat hal tersebut menjadi hal yang sangat perlu diperhatikan dalam
penyusunan dan mengembangkan kurikulum. Asas-asas yang dimaksud
adalah (1) asas filosofis; (2) asas psikologis (3) asas sosiologis atau asas
sosial budaya dan (4) asas perkembangan ilmu dan tekhnologi (5) asas
religious.
a. Asas Filosofis
Sebagaimana dikatakan sebelumnya bahwa proses pendidikan
pada intinya adalah interaksi antar manusia. Terutama antara guru
dengan siswa untuk mencapai tujuan pendidikan. Dalam interaksi
tersebut terlibat isi yang diinteraksikan serta proses bagaimana interaksi
tersebut berlangsung. Apakah yang menjadi tujuan pendidikan, siapa
guru dan siapa siswa, apa isi pendidikan dan bagaimana proses
pendidikan tersebut, itu semua merupakan pertanyaan-pertanyaan yang
membutuhkan jawaban yang mendasar, oleh karena itu inti dari
landasan filosofis adalah untuk memikirkan dan merumuskan tujuan
dan proses pendidikan (Syaodih, 2004: 46).
Kurikulum 2013 dikembangkan menggunakan filosofi sebagai berikut:
(1) Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun kehidupan
bangsa masa kini dan masa mendatang. Pandangan ini menjadikan
kurikulu 2013 dikembangkan berdasarkan budaya bangsa Indonesia
yang beragam, diarahkan untuk membangun kehidupan masa kini, dan
Problematika Penerapan Kurikulum …, Sinta Maryatun, Fakultas Agama Islam UMP, 2016
![Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kurikulum 2013 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/463/3/BAB II_SINTA MARYATUN_PAI'16.pdf · Dunia sekitar manusia merupakan dunia yang paling kompleks,](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022011808/5c8b0a1509d3f207658cb566/html5/thumbnails/7.jpg)
16
untuk membangun dasar bagi kehidupan bangsa yang lebih baik di
masa yang akan datang.
(2) Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif. Selain
mengembangkan kemampuan berfikir rasional dan cemerlang dalam
akademik, kurikulum 2013 memposisikan keunggulan badaya tersebut
dipelajari untuk menimbulkan rasa bangga, diaplikasikan dan
dimanifestasikan dalam kehidupan pribadi, dalam interksi sosial di
masyarakat sekitarnya dan dalam kehidupan berbangsa masa kini.
(3) Pendidikan ditunjukan untuk mengembangkan kecerdasan intelektual
dan kecemerlangan akademik melalui pendidikan disiplin ilmu.
Filosofi ini menentukan bahwa isi kurikulum adalah disiplin ilmu.
Filosofi ini mewajibkan kurikulum memiliki nama mata pelajaran
yang sama dengan nama disiplin ilmu, selalu bertujuan untuk
mengembangkan kemampuan intelektual dan kecermerlangan
akademik.
(4) Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan
yang lebih baik dari masa lalu dengan berbagai kemampuan dan
berpartisipasi untuk membangun kehidupan masyarakat dan bangsa
yang lebih baik. Dengan filosofi ini kurikulum 2013 bermaksud untuk
mengembangkan potensi peserta didik menjadi kemampuan dalam
berfikir reflektif bagi penyelasaian masalah sosial di masyarakat, dan
untuk membangun kehidupan masyarakat yang lebih baik.
Dengan demikian kurikulum 2013 menggunakan filosofi
Problematika Penerapan Kurikulum …, Sinta Maryatun, Fakultas Agama Islam UMP, 2016
![Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kurikulum 2013 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/463/3/BAB II_SINTA MARYATUN_PAI'16.pdf · Dunia sekitar manusia merupakan dunia yang paling kompleks,](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022011808/5c8b0a1509d3f207658cb566/html5/thumbnails/8.jpg)
17
sebagaimana di atas dalam mengembangkan kehidupan individu
peserta didik dalam beragama, seni, kreatif, berkomunikasi, nilai
berbagai dimensi intelegensi yang sesuai dengan diri seorang peserta
didik yang diperlukan masyarakat, bangsa dan umat manusia.
b. Asas Sosiologis
Kurikulum dapat dipandang sebagai suatu rancangan, kurikulum
menentukan pelaksanaan dan hasil pendidikan. Kita ketahui bahwa
pendidikan mempersiapkan generasi muda untuk terjun ke lingkungan
masyarakat. Pendidikan bukan hanya untuk pendidikan, tetapi
memberikan bekal pengetahuan, keterampilan, serta nilai-nilai untuk
hidup, bekerja dan mencapai perkembangan lebih lanjut di
masyarakat. Dengan karakteristik dan kekayaan budayanya menjadi
landasan dan sekaligus menjadi acuan bagi pendidikan.
Pendidikan bukan hanya untuk pendidikan, tetapi memberikan
bekal pengetahuan, keterampilan serta nilai-nilai untuk hidup, bekerja
dan mencapai perkembangan lebih lanjut di masyarakat. Beberapa
faktor pengembangan kurikulum dalam masyarakat
(http://idaaka,blogspot.co.id) adalah:
a) Faktor pengembangan kurikulum dalam masyarakat
Ada beberapa faktor yang memberikan pengaruh terhadap
pengembangan kurikulum dalam masyarakat, antara lain:
1. Kebutuhan masyarakat
Kebutuhan masyarakat tak pernah tak terbatas dan beraneka
ragam, oleh kerana itu lembaga pendidikan berusaha
Problematika Penerapan Kurikulum …, Sinta Maryatun, Fakultas Agama Islam UMP, 2016
![Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kurikulum 2013 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/463/3/BAB II_SINTA MARYATUN_PAI'16.pdf · Dunia sekitar manusia merupakan dunia yang paling kompleks,](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022011808/5c8b0a1509d3f207658cb566/html5/thumbnails/9.jpg)
18
menyiapkan tenaga-tenaga terdidik yang terampil yang dapat
menjadikan sebagai penggali kebutuhan masyarakat.
2. Perubahan dan perkembangan masyarakat
Masyarakat adalah suatu lembaga yang hidup, selalu
berkembang dan berubah, perubahan dan perkembangan nilai
yang ada dalam masyarakat sering menimbulkan konflik antar
generasi. Dengan diadakannya pendidikan diharapkan konflik
yang terjadi antar generasi dapat teratasi.
3. Tri pusat pendidikan
Yang dimaksud dengan tri pusat pendidikan adalah bahwa
pusat pendidikan dapat bertempat dirumah, sekolah dan di
masyarakat, selain di media masa, lembaga pendidikan agama,
serta lingkungan fisik juga dapat berperan sebagai pusat
pendidikan.
b) Ruang lingkup pengembangan kurikulum dalam masyarakat
Lingkungan atau dunia sekitar manusia pada dasarnya terdiri
dari tiga bagian besar yaitu:
1. Dunia dalam kodrat
Dunia dalam kodrat merupakan segala sesuatu di luar kita
yang berpengaruh sangat kuat dalam kehidupan kita, misalnya:
penampakan alam (gunung, laut dll). Untuk mengubah dan
mengatasi pengaruh tersebut maka kita harus dapat
menggunakan IPTEK dengan benar. Dengan demikian dalam
Problematika Penerapan Kurikulum …, Sinta Maryatun, Fakultas Agama Islam UMP, 2016
![Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kurikulum 2013 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/463/3/BAB II_SINTA MARYATUN_PAI'16.pdf · Dunia sekitar manusia merupakan dunia yang paling kompleks,](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022011808/5c8b0a1509d3f207658cb566/html5/thumbnails/10.jpg)
19
mengembangkan kurikulum hendaknya kita berusaha untuk
memasukkan masalah-masalah yang berupa gejala-gejala dalam
alam kodrat.
2. Dunia sekitar benda-benda buatan manusia
Dunia sekitar benda-benda buatan manusia merupakan
benda yang diciptakan manusia sebagai alat pemuas
kebutuhannya. Untuk itu keterampilan fisik dan psikis harus
dikembangkan dalam pembelajaran, sehingga dapat
menghasilkan segala sesuatu yang menjadi sarana dan prasarana
kebutuhan masayarakat.
3. Dunia sekitar manusia
Dunia sekitar manusia merupakan dunia yang paling
kompleks, sebab selalu berubah dan dinamis. Interaksi antar
individu berjalan sangat aktif. Untuk itu diperlukannya norma
dalam pergaulan masyarakat agar interaksi dapat berjalan
dengan baik.
c. Asas Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Tekhnologi
Menurut Dakir, 2010: 84 Ilmu pengetahuan dan tekhnologi satu
sama lain tidak dapat dipisahkan, sebab ilmu pengetahuan yang hanya
sebagai ilmu untuk bahan bacaan tanpa dipraktikan untuk kepentingan
umat manusia hanyalah teori yang mati. Sebaliknya praktik yang tanpa
didasari oleh ilmu pengetahuan hasilnya akan sia-sia.
Dalam hal ini bahwasanya ilmu pengetahuan dan tekhnologi
Problematika Penerapan Kurikulum …, Sinta Maryatun, Fakultas Agama Islam UMP, 2016
![Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kurikulum 2013 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/463/3/BAB II_SINTA MARYATUN_PAI'16.pdf · Dunia sekitar manusia merupakan dunia yang paling kompleks,](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022011808/5c8b0a1509d3f207658cb566/html5/thumbnails/11.jpg)
20
saling berkaitan erat. Dengan jaman yang serba modern perkembangan
ilmu pengetahuan dan tekhnologi telah membawa beberapa perubahan
tidak hanya mewariskan nilai-nilai dan hasil kebudayaan, tetapi juga
mempersiapkan generasi muda yang lebih unggul agar mampu hidup
dimasa kini dan yang akan datang dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan tekhnologi yang menjadikannya sebagai salah satu
landasan dalam pengembangan kurikulum.
d. Asas Religius
Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 pendidikan
nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusian yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Al-Qur’an maupun al-Hadist bahwa manusia memiliki potensi,
yakni potensi yang bersifat Jasmaniah dan Rohaniah. Maka pendidikan
harus mampu mengembangkan secara integrative dan simultan dalam
pengembangan kedua potensi tersebut secara seimbang. Dalam al-
Qur’an dan al-Hadist pula dinyatakan bahwa manusia tidak hanya hidup
didunia tetapi juga manusia akan hidup di akhirat. Maka pendidikan
Islam harus mampu menghantarkan peserta didik mampu hidup
sejahtera di dunia dan di akhirat.
Karena yang dibinanya adalah manusia, maka pengembangan
kurikulum juga harus disesuaikan dengan fitrah manusia. Menurut Zayadi
Problematika Penerapan Kurikulum …, Sinta Maryatun, Fakultas Agama Islam UMP, 2016
![Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kurikulum 2013 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/463/3/BAB II_SINTA MARYATUN_PAI'16.pdf · Dunia sekitar manusia merupakan dunia yang paling kompleks,](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022011808/5c8b0a1509d3f207658cb566/html5/thumbnails/12.jpg)
21
(2006:43) Fitrah manusia meliputi tiga dimensi yaitu; (1) Fitrah jasmani,
(2) Fitrah ruhani; dan (3) Fitrah Nafs.
3. Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 sering disebut juga dengan kurikulum berbasis
karakter. Kurikulum ini merupakan kurikulum baru yang dikeluarkan oleh
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Kurikulum
2013 sendiri merupakan sebuah kurikulum yang mengutamakan pada
pemahaman, skill, dan pendidikan berkarakter, dimana siswa dituntut
untuk paham atas materi, aktif dalam proses berdiskusi dan presentasi serta
memiliki sopan santun dan sikap disiplin yang tinggi (guru.or.id/inti-
kurikulum-2013)
Kurikulum 2013 dikembangkan atas teori “pendidikan berdasarkan
standar” (standart-based education), dan teori kurikulum berbasis
kompetensi (competency-based curriculum). Pendidikan berdasarkan
standar menetapkan adanya stadar nasional sebagai kualitas minimal
warganegara yang dirinci menjadi standar isi, standar proses, standar
kompetensi kelulusan, satndar pendidik dan tenaga kependidikan standar
sarana dan prasarana, standar pengelola, standar komepetensi dirancang
untuk memberikan pengalaman belajar seluas-luasnya bagi peserta didik
dalam mengambangkan kemampuan untuk bersikap, berpengetauan,
berterampilan, dan bertindak.
Kurikulum 2013 menganut: (1) pembelajaran yang dilakukan guru
(taught curriculum) dalam bentuk proses yang dikembangkan
Problematika Penerapan Kurikulum …, Sinta Maryatun, Fakultas Agama Islam UMP, 2016
![Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kurikulum 2013 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/463/3/BAB II_SINTA MARYATUN_PAI'16.pdf · Dunia sekitar manusia merupakan dunia yang paling kompleks,](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022011808/5c8b0a1509d3f207658cb566/html5/thumbnails/13.jpg)
22
pembalajaran di sekolah, kelas, dan masyarakat; dan (2) pengalaman
belajar langsung peserta didik (learned-currikulum) sesuai dengan latar
belakang, karakteristik dan kemampuan peserta didik menjadi hasil belajar
bagi dirinya, sedangkan hasil belajar seluruh peserta didik menjadi hasil
kurikulum.
Kurikulum 2013 dikembangkan dengan penyempurnaan pola pikir
sebagai berikut (salinan lampiran peraturan menteri pendidikan dan
kebudayaan No. 69 tahun 2013) :
1) Pola pembelajaran yang berpusat pada guru menjadi pembelajaran
berpusat pada siswa. siswa harus memiliki pilihan-pilihan terhadap materi
yang dipelajari untuk memiliki kompetensi yang sama
2) Pola pembelajaran satu arah (interaksi guru-siswa) menjadi pembelajaran
interaktif (interaktif guru-siswa-masyarakat, sumber/media lainnya)
3) Pola pembelajaran terisolasi menajdi pembelajaran secara jejaring (siswa
dapat menimba ilmu dari siapa saja dan dari mana saja yang dapat
dihubungi serta diperoleh melalui internet)
4) Pola pembelajaran pasif menjadi pembalajaran aktif-mencari
(pembalajaran siswa aktif mencari semakin diperkuat dengan model
pembalajaran pendekatan sains)
5) Pola belajar sendiri menjadi belajar kelompok (berbasis tim)
6) Pola pembalajaran alat tunggal menjadi pembelajaran berbasis multimedia.
Problematika Penerapan Kurikulum …, Sinta Maryatun, Fakultas Agama Islam UMP, 2016
![Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kurikulum 2013 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/463/3/BAB II_SINTA MARYATUN_PAI'16.pdf · Dunia sekitar manusia merupakan dunia yang paling kompleks,](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022011808/5c8b0a1509d3f207658cb566/html5/thumbnails/14.jpg)
23
7) Pola pembelajaran berbasis massal menjadi kebutuhan pelanggan (user)
dengan memperkuat pengemabangan potensi khusus yang dimiliki setiap
siswa.
8) Pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran kritis.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pola
pembalajaran kurikulum 2013 lebih menekankan pada keaktifan siswa
agar potensi dirinya dapat berkembangkan dengan baik. Guru sebagai
fasilitator dalam proses pembalajaran menuntut siswa untuk mencapai
tujuan belajar.
4. Karakteristik Kurikulum 2013
Setiap kurikulum tentunya memiliki kerakteristik yang hendak
ditampilkan, agar dapat membedakannya dengan kurikulum yang ada
sebelumnya. Karakteristik ini juga akan menggambarkan sebagai hal yang
hendak diwujudkan melalui pelaksanaan kurikulum ini termasuk strategi
yang digunakan untuk mewujudkannya. Kurikulum 2013 dirancang dengan
karekteristik sebagai berikut:
1. Mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap spiritual dan
sosial, rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama dengan kemampuan
intelektual dan psikomotortik.
2. Sekolah merupakan bagian dari masyarakat yang memberikan
pengalaman belajar terencana dimana peserta didik menerapkan apa yang
dipelari di sekolah ke masyarakat dan manfaatkan masyarakat sebagai
sumber belajar.
Problematika Penerapan Kurikulum …, Sinta Maryatun, Fakultas Agama Islam UMP, 2016
![Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kurikulum 2013 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/463/3/BAB II_SINTA MARYATUN_PAI'16.pdf · Dunia sekitar manusia merupakan dunia yang paling kompleks,](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022011808/5c8b0a1509d3f207658cb566/html5/thumbnails/15.jpg)
24
3. Mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta
menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat.
4. Memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai
sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
5. Kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas yang dirinci
lebih lanjut dalam kompetensi dasar mata pelajaran.
6. Kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasi (Organizing
elements) kompetensi dasar, dimana semua kompetensi dasar dan proses
pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang
dinyatakan dalam kompetensi inti.
7. Kompetensi dasar dikembangkan didasarkan pada prinsip komulatif,
saling memperkuat (Reinforced) dan memperkaya (Enriched) antar mata
pelajaran dan jenjang pendidikan (Organisasi horizontal dan vertical)
(Kemendikbud, 2013: 9).
Dalam kurikulum 2013 terdapat karakteristik-karakteristik yang
bertujuan untuk meningkatkan rasa ingin tahu peserta didik dalam proses
belajar yang didapatkan dari guru maupun masyarakat. Karakteristik ini
diharapkan peserta didik mampu memahami pengetahuan, keterampilan,
serta dapat menunjukan sikap yang baik.
5. Peran kurikulum 2013
Pada dasarnya, kurikulum merupakan refleksi dari kebudayaan
dimana kurikulum itu berada. Dengan memperhatikan struktur suatu
kebudayaan, lebih memperjelas lagi untuk membedakan suatu kurikulum
Problematika Penerapan Kurikulum …, Sinta Maryatun, Fakultas Agama Islam UMP, 2016
![Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kurikulum 2013 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/463/3/BAB II_SINTA MARYATUN_PAI'16.pdf · Dunia sekitar manusia merupakan dunia yang paling kompleks,](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022011808/5c8b0a1509d3f207658cb566/html5/thumbnails/16.jpg)
25
yang satu dengan yang lainhya yaitu kurikulum yang menggambarkan hal-
hal yang bersifat pendidikan umum dan yang bersifat khusus
Sebagai salah satu komponen dalam sistem pendidikan, kurikulum
memiliki tiga peran, yaitu peran konservatif, peran kreatif serta peran kritis
dan evaluasi.
Menurut Poerwati dan Amri (2013: 248) Peran kurikulum yaitu:
a. Peran konservatif
Peran konservatif kurikulum adalah melestarikan beragai nilai
budaya sebagai warisan masa lalu. Jika dikaitkan dengan era globalisasi
sebagai akibat kemajuan ilmu pengetahuan dan tekhnologi, yang
memungkinkan mudahnya pengaruh budaya asing menggrogoti budaya
lokal, maka peran konservatif, kurikulum berperan dalam menangkal
berbagai pengaruh yang dapat merusak nilai-nilai luhur masyarakat,
sehingga identitas masyarakat akan tetap terpelihara dengan baik.
b. Peran Kreatif
Dalam peran kreatif, kurikulum harus mengandung hal-hal baru
sehingga dapat membantu siswa untuk dapat mengembangkan setiap
potensi yang dimilikinya agar dapat berperan aktif dalam kehidupan
sosial masyarakat yang senantiasa bergerak maju secara dinamis.
c. Peran Kritis dan Evaluatif
Kurikulum berperan untuk menyeleksi nilai dan budaya mana yang
perlu dipertahankan, dan nilai atau budaya baru yang mana yang harus
dimiliki anak didik. Dalam rangka ini peran peran kritis dan evaluative
Problematika Penerapan Kurikulum …, Sinta Maryatun, Fakultas Agama Islam UMP, 2016
![Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kurikulum 2013 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/463/3/BAB II_SINTA MARYATUN_PAI'16.pdf · Dunia sekitar manusia merupakan dunia yang paling kompleks,](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022011808/5c8b0a1509d3f207658cb566/html5/thumbnails/17.jpg)
26
kurikulum diperlukan. Kurikulum harus berperan dalam menyeleksi dan
mengevaluasi segala sesuatu yang dianggap bermanfaat untuk kehidupan
anak didik.
Muzamiroh (kupas tuntas kurikulum, 2013: 133-135), menteri
pendidikan dan budaya menjelaskan bahwa kurikulum 2013 lebih
bersifat tematik integrative yang berarti bahwa ada mata pelajaran
yang terkait satu sama lain, yakni dengan kata lain mata pelajaran
bukan dihilngkan melainkan digabungkan. Pada kurikulum ini, guru
tak lagi dibebani dengan kewajiban membuat silabus pengajaran untuk
siswa setiap tahun seperti yang terjadi pada KTSP.
Tujuan kurikulum 2013, sebagaimana yang tercakup dalam
kompetensi inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD), bahkan silabus dan
buku, telah dideskripsikan secara terpusat.
Henny Supolo Sitepu (Muhammad Nuh, 2013 : 192) kurikulum
2013 ini memusatkan pada pengembangan karakter siswa. Standar
Kompetensi Lulusan (SKL) kurikulum 2013 menyebutkan 3
kelompok sikap yang diharapkan dimiliki lulusan, yaitu sifat individu,
sikap sosial, dan sikap alam. Terminologi “akhlak mulia” yang
tercantum di pasal 3 UU No. 20/2003 tujuan system pendidikan
nasional dijabarkan dalam SKL sebagai sikap individu yaitu jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli dan santun. Kemudian sikap sosial
yaitu memiliki toleransi, gotong royong, kerjasama dan musyawarah.
Sedangkan sikap alam mencakup pola hidup sehat, ramah,
Problematika Penerapan Kurikulum …, Sinta Maryatun, Fakultas Agama Islam UMP, 2016
![Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kurikulum 2013 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/463/3/BAB II_SINTA MARYATUN_PAI'16.pdf · Dunia sekitar manusia merupakan dunia yang paling kompleks,](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022011808/5c8b0a1509d3f207658cb566/html5/thumbnails/18.jpg)
27
lingkungan, patriotic dan pecinta perdamaian.
Standar kompetensi lulusan dalam kurikulum 2013 yang
memusatkan pada pengembangan karakter, sebagai peranan
kurikulum diperkuat lagi dengan pendapat Menurut Kartono
(Muhammad Nuh, 2013 : 231) kurikulum 2013 memiliki sasaran
dalam setiap jenjang. Untuk tingkat SD, diprioritaskan untuk
membentuk sikap. Sementara tingkat SMP difokuskan untuk masalah
keterampilan dan untuk tingkat SMA dimulai membangun
pengetahuan.
6. Fungsi dan Cara Pengembangan kurikulum 2013
Menurut Poerwati dan Amri, (2003: 35) Fungsi kurikulum ialah
sebagai pedoman bagi guru dalam melaksanakan tugasnya. Selain itu
kurikulum berfungsi sebagai:
a. Preventif yaitu agar guru terhindar dari melakukan hal-hal yang
tidak sesuai dengan apa yang ditetapkan kurikulum.
b. Korektif yaitu sebagai rambu-rambu yang menjadi pedoman dalam
membetulkan pelaksanaan pendidikan yang menyimpang dari yang
telah digariskan dalam kurikulum.
c. Konstruktif yaitu memberikan arah yang benar bagi pelaksanaan
dan mengembangkan pelaksanaan asalkan arah pengembangannya
mengacu pada kurikulum yang berlaku.
Kurikulum berfungsi sebagai pedoman atau acuan. Bagi guru
berfungsi sebagai pedoman dalam melaksanakan proses kegiatan
Problematika Penerapan Kurikulum …, Sinta Maryatun, Fakultas Agama Islam UMP, 2016
![Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kurikulum 2013 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/463/3/BAB II_SINTA MARYATUN_PAI'16.pdf · Dunia sekitar manusia merupakan dunia yang paling kompleks,](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022011808/5c8b0a1509d3f207658cb566/html5/thumbnails/19.jpg)
28
belajar mengajar. Sementara bagi kepala sekolah dan pengawas
kurikulum berfungsi sebagai pedoman dalam melakukan supervisi atau
pengawas. Bagi orang tua kurikulum berfungsi sebagai pedoman guna
membimbing anaknya belajar dirumah. Bagi masyarakat kurikulum
berfungsi sebagai pedoman untuk memberikan bantuan bagi
terselenggaranya proses pendidikan di sekolah. Sedangkan bagi peserta
didik berfungsi sebagai pedoman belajar menurut (Mida Latifatu,
2013) yaitu:
a. Fungsi Kurikulum bagi siswa
Berkaitan dengan fungsi kurikulum bagi siswa sebagai subjek
didik, terdapat enam fungsi kurikulum menurut Alexander Inglis
(http://Ulfahkhusnaini23.Blogspot.co.id//2014) yaitu:
1) Fungsi penyesuaian (The adjustive or adaptive Function)
Fungsi penyesuaian mengandung makna bahwa kurikulum
sebagai alat pendidikan harus mampu mengarahkan setiap
peserta didik agar memiliki sifat well adjusted yaitu
kemampuan untuk menyesuaikan dirinya dengan
lingkungannya, baik lingkungan fisik maupun lingkungan
sosial. Lingkungan itu sediri senantiasa mengalami perubahan
dan bersifat dinamis. Oleh karena itu, peserta didik harus
memiliki kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan
perubahan yang terjadi di lingkungannya. Tanpa bekal yang
cukup, susah bagi peserta didik untuk melakukan penyesuaian
Problematika Penerapan Kurikulum …, Sinta Maryatun, Fakultas Agama Islam UMP, 2016
![Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kurikulum 2013 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/463/3/BAB II_SINTA MARYATUN_PAI'16.pdf · Dunia sekitar manusia merupakan dunia yang paling kompleks,](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022011808/5c8b0a1509d3f207658cb566/html5/thumbnails/20.jpg)
29
diri padahal jika ingin konsisten maka di butuhkan
penyesuaian diri dengan lingkungannya.
2) Fungsi integrasi (the integrating fungcion)
Fungsi integrasi mengandung makna bahwa kurikulum sebagai
alat pendidikan harus mampu menghasilkan pribadi-pribadi
yang utuh. Setiap peserta didik pada dasarnya merupakan
anggota dan bagian integral dari masyarakat. Oleh karena itu,
peserta didik pun harus memiliki kepribadian yang dibutuhkan
untuk dapat hidup dan berintegrasi dengan masyarakat.
Sehingga dengan demikian peserta didik tidak asing di tempat
dimana ia tinggal.
3) Fungsi diferensiasi (The Differentiating Fungction)
Fungsi diferensiasi mengandung makna bahwa kurikulum
sebagai alat pendidikan harus mampu memberikan pelayanan
terhadap perbedaan individu peserta didik. Setiap peserta didik
memiliki perbedaan, baik dari aspek fisik maupum psikis yang
harus dihargai dan dilayani dengan baik. Karena itu seorang
guru dibutuhkan kesabaran dan wawncara yang luas guna
menampung setiap peserta didiknya. Tanpa bekal yang baik
sulit bagi seorang guru untuk memahami setiap karakter atau
sifat yang melekat pada peserta didiknya.
4) Fungsi persiapan (the rpopaedeutic Function)
Fungsi persiapan mengandung makna bahwa kurikulum sebagai
Problematika Penerapan Kurikulum …, Sinta Maryatun, Fakultas Agama Islam UMP, 2016
![Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kurikulum 2013 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/463/3/BAB II_SINTA MARYATUN_PAI'16.pdf · Dunia sekitar manusia merupakan dunia yang paling kompleks,](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022011808/5c8b0a1509d3f207658cb566/html5/thumbnails/21.jpg)
30
alat pendidikan harus mampu mempersiapkan peserta didik
untuk melanjutkan studi ke jenjang pendidikan berikutnya.
Selain itu, kurikulum juga diharapkan dapat mempersiapkan
peserta didik untuk dapat hidup dalam masyarakat seandainya
karena suatu hal, tidak dapat melanjutkan pendidikannya. Sebab
banyak pula di anatar masyarakat Indonesia yang hidupnya
masih menengah kebawah sehingga dengan demikian sangat
suliy bagi mereka untuk bisa membiayai putra putrinya guna
mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi. Hal ini dikarenakan
keterbatasan ekonomi. Karena dengan kurikulum yang
direncanakan dengan baik aka akan mengasilkan pribadi yang
baik yang siap menghadapi kehidupan yang sebenarnya di
masyarakat.
5) Fungsi Pemilihan (The Selection Funcion)
Fungsi pemilihan mengandung makna bahwa sebagai alat
pendidikan harus mampu memberikan kesempatan kepada siswa
untuk memilih program-program belajar yang sesuai dengan
kemampuan dan minatnya. Sebab setiap peserta didik memiliki
minat dan bakatnya masing-masing, sehingga dengan demikian
peserta didik dapat mengasah potensi yang ia miliki dan bisa
mengembangkan bakat yang menonjol bagi mereka. Fungsi
pemilihan ini juga sangat erat hubungannya dengan fungsi
diferensiasi, karena pengakuan atas adanya perbedaan individual
Problematika Penerapan Kurikulum …, Sinta Maryatun, Fakultas Agama Islam UMP, 2016
![Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kurikulum 2013 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/463/3/BAB II_SINTA MARYATUN_PAI'16.pdf · Dunia sekitar manusia merupakan dunia yang paling kompleks,](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022011808/5c8b0a1509d3f207658cb566/html5/thumbnails/22.jpg)
31
peserta didik berarti pula diberinya kesempatan bagi siswa
tersebut untuk memilih apa yang sesuai dengan minat dan
kemampuannya. Untuk mewujudkan kedua fungsi tersebut,
kurikulum perlu disusun secara lebih luas dan bersifat fleksibel.
6) Fungsi diagnostic (the Diagnostic Funcion)
Fungsi diagnostic mengandung makna bahwa kurikulum sebagai
alat pendidikan harus mampu membantu dan mengarahkan
siswa untuk dapat memahami dan menerima kekuatan (potensi)
dan kelemahan yang dimilikinya. Apabila siswa sudah mampu
memahami kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan yang
ada pada dirinya, maka diharapkan peserta didiknya dapat
mengembangkan sendiri potensi kekuatan yang dimilikinya atau
memperbaiki kelemahan-kelemahannya.
b. Fungsi kurikulum bagi guru
Bagi guru kurikulum berfungsi sebagai pedoman untuk
mengadakan evaluasi terhadap perkembangan anak dalam rangka
menyerap sejumlah pengalaman yang diberikan (Soetou dan
Soemanto, 1993: 18)
Sedangkan menurut Firdaus dan rosmid (1997: 10) fungsi
kurikulum bagi guru yaitu sebagai pedoman kerja dalam menyusun
dan mengorganisasikan pelajaran
1) Sebagai pedoman kerja dalam menyusun atau
mengorganisasikan pengalaman belajar siswa.
Problematika Penerapan Kurikulum …, Sinta Maryatun, Fakultas Agama Islam UMP, 2016
![Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kurikulum 2013 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/463/3/BAB II_SINTA MARYATUN_PAI'16.pdf · Dunia sekitar manusia merupakan dunia yang paling kompleks,](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022011808/5c8b0a1509d3f207658cb566/html5/thumbnails/23.jpg)
32
2) Sebagai pedoman untuk mengadakan evaluasi terhadap
perkembangan anak didik dalam rangka menyerap sejumlah
pengalaman yang dibutuhkan.
c. Fungsi kurikulum bagi kepada sekolah
Kepala sekolah merupakan administrator dan supervisor yang
mempunyai tanggungjawab kurikulum, yang dimaksud supervisi
adalah “Semua usaha yang dilakukan supervisor dalam bentuk
pemberian, bimbingan, pengarahan motivasi, nasihat, dan
pengarahan yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan guru
dalam proses belajar mengajar yang pada gilirannya meningkatkan
hasil hasil belajar siswa”. Sehingga fungsi kurikulum bagi seorang
kepala sekolah menurut pendapat Hamalik (1991) tentang fungsi
kurikulum bagi kepala sekolah dalam bukunya (Dakir, 2010: 17)
yaitu:
1) Sebagai pedoman dalam mengadakan fungsi supervisi yakni
memperbaiki situasi belajar
2) Sebagai pedoman dalam melaksanakan fungsi supervisi dalam
menciptakan situasi untuk menunjang situasi belajar anak ke
arah yang lebih baik.
3) Sebagai pedoman dalam melaksanakan fungsi supervisi dalam
memberikan bantuan kepada guru atau pendidik agar dapat
memperbaiki situasi mengajar.
Problematika Penerapan Kurikulum …, Sinta Maryatun, Fakultas Agama Islam UMP, 2016
![Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kurikulum 2013 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/463/3/BAB II_SINTA MARYATUN_PAI'16.pdf · Dunia sekitar manusia merupakan dunia yang paling kompleks,](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022011808/5c8b0a1509d3f207658cb566/html5/thumbnails/24.jpg)
33
B. Kurikulum Pendidikan Agama Islam
1. Pengertian PAI
Pendidikan islam adalah pendidikan yang berdasarkan pada nilai-
nilai ajaran islam yang terkandung dalam al-Qur’an dan al-Hadist. Maka
kurikulum pendidikan islam harus bersumber pada pada al-Qur’an dan al-
Hadist sebagai sumber rujukan utamanya. Al-Jamali menyebutkan bahwa
Al-Qur’an merupakan kitab terbesar yang menjadi sumber rujukan
pendidikan dan pengajaran bagi umat islam. Maka sudah seharusnya
kurikulum pendidikan disusun berdasarkan pada al-Qur’an dengan al-
Hadist sebagai pelengkapnya.
Dikatakan lebih lanjut bahwa al-Qur’an dan al-Hadist ditemukan
kerangka dasar yang dapat dijadikan sebagai pedoman pada penyusunan
dan pengembangan kurikulum pendidikan islam. Kerangka dasar itu
menurut Ramayulis (2005:137) adalah (1) tauhid (2) membaca. Inti dari
kurikulum pendidikan islam tersebut berarti bahwa pendidikan islam
adalah tauhid (mengesakan Allah SWT), yang harus dimantapkan sebagai
unsur pokok yang tidak dapat berubah.
Sedang menurut Syahidin (2009: 3) ”Pendidikan Agama Islam
adalah suatu mata pelajaran dengan tujuan untuk menghasilkan para
siswa-siswinya yang memiliki jiwa agama dan taat menjalankan perintah
agamanya, bukan menghasilkan siswa-siswi yang berpengetahuan secara
mendalam”.
Pendidikan Agama Islam adalah pendidikan dengan melalui ajaran-
Problematika Penerapan Kurikulum …, Sinta Maryatun, Fakultas Agama Islam UMP, 2016
![Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kurikulum 2013 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/463/3/BAB II_SINTA MARYATUN_PAI'16.pdf · Dunia sekitar manusia merupakan dunia yang paling kompleks,](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022011808/5c8b0a1509d3f207658cb566/html5/thumbnails/25.jpg)
34
ajaran agama Islam, yaitu berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak
didik agar nantinya setelah selesai dari pendidikan ia dapat memahami,
menghayati, dan mengamalkan ajaran-ajaran agama Islam yang telah
diyakininya secara menyeluruh, serta kesejahteraan hidup di dunia
maupun di akhirat kelak. (Daradjat, 1996: 86).
Mata pelajaran Agama kurikulum harus dikembangkan untuk
mendukung peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia dengan tetap
memelihara toleransi dan kerukunan umat beragama. Karena itu, muatan
kurikulum khususnya Pendidikan Agama Islam harus ikut mendukung
peningkatan iman, takwa, dan akhlak mulia. (Muslikh, 2007 : 99)
Bisa dipahami dengan jelas bahwasanya kurikulum pendidikan agama
islam harus berpegang teguh kepada al-Qur’an dan al-Hadist. Karena
keduanya adalah kitab besar yang barang siapa mempelajari dan
mengamalkan maka Insya Allah akan selamat dunia dan akhirat. dan dapat
diartikan lagi bahwa Pendidikan Agama Islam merupakan pendidikan
yang menggunakan ajaran-ajaran agama Islam sebagai pedomannya untuk
membentuk peserta didik yang tidak hanya cerdas secara intelektual,
namun juga cerdas spiritual.
Mahmud (20011: 146) menyebutkan bahwa isi kurikulum pendidikan
islam hendaknya memberikan gambaran kualifikasi sebagai berikut:
a. Materi yang disusun tidak menyalahi fitrah manusia.
b. Adanya relevansi dengan tujuan pendidikan islam, yaitu sebagai
upaya ibadah kepada Allah SWT.
Problematika Penerapan Kurikulum …, Sinta Maryatun, Fakultas Agama Islam UMP, 2016
![Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kurikulum 2013 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/463/3/BAB II_SINTA MARYATUN_PAI'16.pdf · Dunia sekitar manusia merupakan dunia yang paling kompleks,](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022011808/5c8b0a1509d3f207658cb566/html5/thumbnails/26.jpg)
35
c. Kurikulum hendaknya dikembangkan sesuai dengan tingkat
perkembangan peserta didik.
d. Perlunya membawa peserta didik pada obyek empiris sehingga
mereka mempunyai berbagai keterampilan (skill) yang memenuhi
kebutuhan-kebutuhan masyarakat, dan dapat mencari penghidupan
yang layak.
e. Kurikulum disusun secara terintegral, terorganisasi, dan terlepas dari
segala kontradiksi antara satu materi dan materi lainnya.
f. Materi yang disusun memiliki kesesuaian dengan masalah-masalah
yang kekinian, yang sedang dibicarakan dan sesuai dengan tujuan
negara setempat.
g. Adanya metode yang mampu mengantarkan tercapainya materi
pelajaran dengan memperhatikan perbedaan masing-masing individu.
h. Materi yang diajarkan tidak hanya bersifat teoritis, tetapi juga bersifat
praktis. Hal ini agar tidak terjadi verbalisme.
i. Materi yang disusun mempunyai relevansi dengan tingkat
perkembangan peserta didik dan aspek-aspek sosial dan mempunyai
pengaruh posit serta pragmatis.
j. Memerhatikan kepuasan pembawa fitrah.
k. Memperhatikan pendidikan kejujuran untuk mencari penghidupan dan
adanya ilmu alat untuk mempelajari ilmu-ilmu lain.
Berdasarkan penjabaran tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa isi
kurikulum harus disesuaikan dengan perkembangan jaman, yang sekarang
Problematika Penerapan Kurikulum …, Sinta Maryatun, Fakultas Agama Islam UMP, 2016
![Page 27: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kurikulum 2013 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/463/3/BAB II_SINTA MARYATUN_PAI'16.pdf · Dunia sekitar manusia merupakan dunia yang paling kompleks,](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022011808/5c8b0a1509d3f207658cb566/html5/thumbnails/27.jpg)
36
semakin canggih dengan teknologi, maka kurikulum disesaikan dengan itu
semua, agar kurikulum pendidikan islam dapat diterima dengan mudah
oleh semua tingkatan peserta didik, dan tidak memberatkan mereka karena
sudah sesuai dengan kemampuan dan kebutuhannya.
2. Kerangka Dasar Kurikulum Pendidikan Islam
Pendidikan Islam yang berfalsafah al-Qur’an sebagai sumber
utamanya, menjadikan al-Qur’an sebagai sumber utama penyusunan
kurikulumnya.
Muhammad Fadhil al-Jamili mengemukakan bahwa al-Qur’an al-
Karim adalah kitab terbesar yang menjadi sumber filsafat pendidikan dan
pengajaran bagi umat Islam. Sudah seharusnya kurikulum pendidikan
Islam disusun sesuai dengan al-Qur’an dan ditambah dengan al-Hadits
yang melengkapinya.
Di dalam al-Qur’an dan Hadits ditemukan kerangka dasar dan dapat
dijadikan sebagai pedoman dan penyusunan kurikulum pendidikan Islam.
Kerangka dasar tersebut adalah sebagai berikut :
a. Sesuai dengan al-Qur’an bahwa yang menjadi kurikulum ini (intra
curiculer) pendidikan Islam adalah “Tauhid” dan harus dimantapkan
sebagai unsur pokok yang tidak dapat dirubah. Pemantapan kalimat
tauhid sudah dimulai semenjak bayi dilahirkan dengan
memperdengarkan adzan dan iqomah terhadap bayi yang dilahirkan.
b. Kurikulum inti (Intra Curiculer) selanjutnya adalah perintah
‘Membaca’ ayat-ayat Allah yang meliputi 3 macam ayat yaitu : (1)
Problematika Penerapan Kurikulum …, Sinta Maryatun, Fakultas Agama Islam UMP, 2016
![Page 28: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kurikulum 2013 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/463/3/BAB II_SINTA MARYATUN_PAI'16.pdf · Dunia sekitar manusia merupakan dunia yang paling kompleks,](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022011808/5c8b0a1509d3f207658cb566/html5/thumbnails/28.jpg)
37
ayat Allah yang berdasarkan wahyu. (2) ayat Allah yang ada pada diri
manusia, dan (3) ayat Allah yang terdapat di dalam alam semesta di
luar diri manusia.
Firman Allah SWT:
وربكاألكرم{2}خلقاإلنسانمنعلق{1}باسمرب كالذيخلاق رأ اق رأ
ي علم{4}الذيعلمابالقلم{3} {5}علماإلنسانمال
Artinya :
“Bacalah! Dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan
manusia dari segumpal darah. Bacalah! Dan Tuhanmulah yang
maha Pemurah yang mengajarkan (manusia) dengan perantara kalam.
Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya”.
(Q.S. al-Alaq : 1-5).
Ditinjau dari segi kurikulum sebenarnya firman Allah SWT itu
merupakan bahan pokok pendidikan yang mencakup seluruh Ilmu
pengetahuan yang dibutuhkan oleh manusia. Membaca selain
melibatkan proses mental yang tinggi, pengenalan (cognition), ingatan
(memory), pengamatan (perception), pengucapan (verbalization),
pemikiran (reasoning), daya cipta (creativity), juga sekaligus
merupakan bahan pendidikan itu sendiri.
Dengan demikian kerangka dasar kurikulum yang terdapat dalam
ayat 1-5 surah al-Alaq ini menyangkut; pertama, pada ayat pertama
Problematika Penerapan Kurikulum …, Sinta Maryatun, Fakultas Agama Islam UMP, 2016
![Page 29: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kurikulum 2013 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/463/3/BAB II_SINTA MARYATUN_PAI'16.pdf · Dunia sekitar manusia merupakan dunia yang paling kompleks,](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022011808/5c8b0a1509d3f207658cb566/html5/thumbnails/29.jpg)
38
kemudian dikembangkan dalam bentuk ilmu-ilmu yang berhubungan
dengan wahyu Allah yang termuat dalam al-Qur’an. Kedua, pada ayat
ketiga dikembangkan menjadi hal-hal yang berhubungan dengan diri
manusia sebagai makhluk ciptaan Allah, dan ketiga, berhubungan
dengan alam sekitarnya, berkaitan dengan amal. Ketiga ayat Allah di
atas termasuk adalah Tauhid yakni mengesakan Allah SWT. Sebagai
dzat yang maha pencipta. Inilah yang inti dari kurikulum pendidikan
islam. Sebab menurut islam semua pengatahuan dating dari Allah.
Tetapi cara penyampaiannya ada yang langsung da nada yang melalui
perantara pemikiran manusia dan pengalaman indra yang berbeda satu
dengan yang lainnya.
3. Ruang lingkup kurikulum PAI
Untuk menghasilkan lulusan yang mempunyai kompetensi yang
disebutkan dalam tujuan kurikulum PAI, maka isi materi kurikulum
PAI didasarkan dan dikembangkan dari ketentuan-ketentuan yang ada
dalam dua sumber pokok, yaitu : al-Qur’an dan Sunnah Nabi
Muhammad SAW. Disamping itu, materi PAI juga diperkaya dengan
hasil istimbat atau ijtihad para ulama, sehingga ajaran-ajaran pokok
yang bersifat umum lebih rinci dan mendetail.
Kurikulum PAI mencakup usaha untuk mewujudkan
keharmonisan, keserasian, kesesuaian, dan keseimbangan antara:
a. Hubungan manusia dan sang pencipta (Allah Swt)
Sejauh mana kita sebagai hamba Allah Swt. Telah
Problematika Penerapan Kurikulum …, Sinta Maryatun, Fakultas Agama Islam UMP, 2016
![Page 30: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kurikulum 2013 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/463/3/BAB II_SINTA MARYATUN_PAI'16.pdf · Dunia sekitar manusia merupakan dunia yang paling kompleks,](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022011808/5c8b0a1509d3f207658cb566/html5/thumbnails/30.jpg)
39
melaksanakan segala kewajiban yang diperintahkannya, dan
setaa kita telah mematuhi segala dalam islam dalam kehidupan
sehari-hari banyak sekali ayat al-Qur’an maupun hadist nabi
yang menegaskan kewajiban seorang hamba dengan sang
khalik.
b. Hubungan manusia dengan manusia
Kita sebagai seorang muslim yang menjadikan orang lain
merasa tentram dan kita sebagai makhluk sosail yang tidak bisa
hidup sendiri tanpa bantuan orang lain, oleh karena itu jangan
sampai kita merugikan orang lain apalagi mendholimi dan
mengambil hak yang bukan milik kita.
c. Hubungan manusia dengan makhluk lain dan lingkungan
Manusia sebagai khalifah dimuka bumi ini, tentu mempunyai
tugas dan tanggung jawab masing-masing untuk melestarikan
dan mengelola alam ini. Sehingga jangan sampai alam dan
makhluk lain terperdaya dan terusik keran keberadaan kita
yang akibatnya akan kembali kepada manusia itu sendiri,
seperti misalnya bencana banjir dan tanah longsor, itu adalah
sebagian akibat apabila manusia tidak bisa menjaga alam ini
dengan baik.
d. Hubungan manusia dengan dirinya sendiri (berakhlak dengan
diri sendiri)
Penghargaan orang lain terhadap diri kita, sangat tergantung
Problematika Penerapan Kurikulum …, Sinta Maryatun, Fakultas Agama Islam UMP, 2016
![Page 31: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kurikulum 2013 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/463/3/BAB II_SINTA MARYATUN_PAI'16.pdf · Dunia sekitar manusia merupakan dunia yang paling kompleks,](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022011808/5c8b0a1509d3f207658cb566/html5/thumbnails/31.jpg)
40
kepada sejauh mana kita mengahargai atau dengan kata lain
berakhlak kepada diri kita sendiri. Sehingga dengan kita
menjaga akhlak dengan baik. Maka orang lain akan senang
bergaul dengan kita.
Keempat hubungan tersebut di atas, tercakup dalam
kurikulum PAI yang tersusun dalam beberapa mata pelajaran:
1) Mata pelajaran akidah akhlak
2) Mata pelajaran ibadah syariah (Fiqh)
3) Mata pelajaran al-Qur’an hadist
4) Mata pelajaran sejarah dan kebudayaan islam (SKI) dan
5) Mata pelajaran bahasa arab.
Mata pelajaran tersebut yang merupakan ruang lingkup kurikulum PAI
yang disajikan pada sekolah-sekolah yang berciri khas agama islam atau
madrasah, sementara ruang lingkup kurikulum PAI pada sekolah-sekolah
umum adalah mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yang bentuk
kurikulumnya broad field atau in one system.
4. Fungsi-fungsi kurikulum PAI
Kurikulum PAI berbeda dengan kurikulum yang lain, yang memiliki
fungsi atau peranan yang memiliki kurikulum PAI, bahkan kemungkinan
ada kurikulum yang tidak memiliki fungsi seperti kurikulum PAI. Karena
itu, sudah sepatutnya guru-guru agama sangat memperhatikan dan
mengaplikasikan fungsi-fungsi kurikulum PAI ini kedalam pembelajaran
PAI. Fungsi-fungsi tersebut sebagai berikut :
Problematika Penerapan Kurikulum …, Sinta Maryatun, Fakultas Agama Islam UMP, 2016
![Page 32: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kurikulum 2013 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/463/3/BAB II_SINTA MARYATUN_PAI'16.pdf · Dunia sekitar manusia merupakan dunia yang paling kompleks,](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022011808/5c8b0a1509d3f207658cb566/html5/thumbnails/32.jpg)
41
a. Fungsi pengembangan
Kurikulum PAI berupaya mengembangkan dan meningkatkan
keimanan dan ketakwaan peserta didik kepada Allah SWT. yang telah
ditanamkan dalam lingkungan keluarga.
b. Fungsi penyaluran
Kurikulum PAI berfungsi untuk menyalurkan peserta didik
yang mempunyai bakat-bakat khusus bidang keagamaan, agar bakat-
bakat tersebut berkembang secara wajar dan optimal, bahkan
diharapkan bakat-bakat tersebut dapat dikembangkan lebih jauh
sehingga menjadi hobby yang akan mendatangkan manfaat kepada
dirinya dan banyak orang.
c. Fungsi perbaikan
Yaitu berfungsi untuk memperbaiki kesalahan, kekurangan,
kelemahan peserta didik terhadap keyakinan, pemahaman, dan
pengamalan ajaran agama Islam dalam kehidupan sehari-hari, terutama
dari segi keyakinan (akidah) dan ibadah.
d. Fungsi pencegahan
Kurikulum PAI berfungsi untuk menangkal hal-hal negative
baik yang berasal dari lingkungan tempat tinggalnya, maupun dari
budaya luar yang dapat membahayakan dirinya sehingga menghambat
perkembangannya menjadi manusia Indonesia seutuhnya.
e. Fungsi penyesuaian
Yaitu kurikulum PAI berupaya menyesuaikan diri dengan
Problematika Penerapan Kurikulum …, Sinta Maryatun, Fakultas Agama Islam UMP, 2016
![Page 33: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kurikulum 2013 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/463/3/BAB II_SINTA MARYATUN_PAI'16.pdf · Dunia sekitar manusia merupakan dunia yang paling kompleks,](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022011808/5c8b0a1509d3f207658cb566/html5/thumbnails/33.jpg)
42
lingkungan baik lingkungan fisik maupun sosial dan pelan-pelan dapat
mengubah lingkungannya sesuai dengan ajaran Islam.
f. Sumber nilai
Kurikulum PAI merupakan sumber dan pedoman hidup untuk
mencapai kebahagiaan didunia dan di akhirat kelak. Sehingga sangat
menentukan dalam suatu sistem pendidikan. Oleh karena itu,
kurikulum merupakan salah satu alat untuk mencapai tujuan
pendidikan dan sekaligus sebagai pedoman dalam pelaksanaan
pengajaran pada semua jenis dan tingkat pedidikan.
C. Pembelajaran Pendidikan Agama Islam
1. Definisi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam
Pembelajaran adalah upaya untuk membelajarkan anak didik.
Dalam definisi ini terkandung makna bahwa dalam pembelajaran
tersebut. Ada kegiatan memilih, menetapkan dan mengembangkan
metode atau startegi yang optimal untuk mencapai pembelajaran yang
di inginkan dalam kondisi tertentu.
Gagne mengemukakan dalam bukunya (Suryabrata, 2006: 231)
bahwa pembelajaran terdiri dari tiga komponen yakni kondisi eksternal
yaitu stimulus dari lingkungan dalam acara belajar, kondisi internal
yang menggambarkan keadaan internal (pribadi) dan kognitif siswa,
dan hasil belajar.
Dengan demikian ciri-ciri yang menunjukan bahwa seseorang
melakukan pembelajara dapat ditanda dengan adanya (Sabri, 1996: 56)
a. Perubahan tingkah laku yang aktual dan potensial. Aktual
Problematika Penerapan Kurikulum …, Sinta Maryatun, Fakultas Agama Islam UMP, 2016
![Page 34: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kurikulum 2013 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/463/3/BAB II_SINTA MARYATUN_PAI'16.pdf · Dunia sekitar manusia merupakan dunia yang paling kompleks,](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022011808/5c8b0a1509d3f207658cb566/html5/thumbnails/34.jpg)
43
berarti perubahan tingkah laku yang terjadi sebagai hasil
belajar yang tidak dapat dilihat perubahannya secara nyata.
Perubahan hanya dapat dirasakan oleh yang belajar saj, seperti
keyakinan, kemampuan analisis dan sebagainya.
b. Kemampuan dan perbaikan serta peningkatan belajar sifatnya
relatif menetap dan tidak lenyap
c. Adanya usaha atau aktivitas yang sengaja dilakukan oleh orang
yang belajar dengan pengalaman (memperhatikan, mengamati,
memikirkan dan sebagainya) atau dengan latihan (melatih dan
menirukan)
Pendidikan adalah usaha sadar orang dewasa atau pendidik
untuk membantu, membimbing pertumbuhan dan perkembangan anak
kearah kedewasaan (Sabri, 1996: 10). (Soebahar, 2002: 1) Pendidikan
dalam istilah arab disebut juga dengan ta’lim kata ta’lim menurut
Abdul Fatah Jalal merupakan proses yang terus menerus diusahakan
manusia sejak lahir, sehingga mencapai suatu kognitis dan pada segi
lain tidak mengabaikan aspek afeksi dan psikomotorik Abdul Fath
juga mendasarkan pandangan tersebut pada argumentasi bahwa
Rasullah diutus sebagai pendidik. Hal ini tersirat dalam Surat Al-
Baqarah ayat 151 yaitu:
لو عليكم آ يكم وي علمكم كما أرسلنا فيكم رسوال منكم ي ت ياتنا وي زك
الكتاب والكمة وي علمكم ما ل تكونوا ت علمون
Problematika Penerapan Kurikulum …, Sinta Maryatun, Fakultas Agama Islam UMP, 2016
![Page 35: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kurikulum 2013 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/463/3/BAB II_SINTA MARYATUN_PAI'16.pdf · Dunia sekitar manusia merupakan dunia yang paling kompleks,](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022011808/5c8b0a1509d3f207658cb566/html5/thumbnails/35.jpg)
44
“Sebagaimana (Kami telah menyempurnakan nikmat Kami
kepadamu) Kami telah mengutus kepadamu Rasul di antara kamu
yang membacakan ayat-ayat Kami kepada kamu dan menyucikan
kamu dan mengajarkan kepadamu Al Kitab dan Al-Hikmah (As
Sunah), serta mengajarkan kepada kamu apa yang belum kamu
ketahui ” (Al-Baqarah ayat: 151)
Secara sederhana, agama bisa diartikan sebagai ajaran-ajaran
yang mengandung tuntutan dan Islam adalah ketentuan-ketentuan
Allah barupa takdir dan Sunnah-Nya untuk makhluk yang berakal agar
terpelihara dan senantiasa menjalani perintah Allah SWT.
Dirjen Pembinaan kelembagaan Agama Islam, Departemen
Agama Republik Indonesia, merumuskan pengertian Pendidikan
Agama Islam (PAI) yaitu usaha sadar untuk menyiapkan siswa dalam
meyakini, memahami, mengahayati dan mengamalkan agama islam
(Uhbhiyati, 2005: 10).
Penulis menyimpulkan dari beberapa pengertian tersebut
bahwa pembelajaran Pendidikan Agama Islam adalah suatu usaha
untuk membina dan mengasuh peserta didik agar senantiasa dapat
memahami agama islam seluruhnya serta menghayati tujuan yang pada
akhirnya dapat mengamalkan dan menjadikan islam sebagai
pandangan hidup.
2. Tujuan pendidikan agama islam
Menurut Muhammad Yunus tujuan pendidikan agama ialah
mendidik anak-anak pemuda-pemudi dan orang dewasa, supaya
Problematika Penerapan Kurikulum …, Sinta Maryatun, Fakultas Agama Islam UMP, 2016
![Page 36: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kurikulum 2013 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/463/3/BAB II_SINTA MARYATUN_PAI'16.pdf · Dunia sekitar manusia merupakan dunia yang paling kompleks,](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022011808/5c8b0a1509d3f207658cb566/html5/thumbnails/36.jpg)
45
menjadi salah seorang anggota masyarakat yang sanggup hidup diatas
kaki sendiri, mengabdi kepada Allah dan berbakti kepada bangsa dan
tanah air nya bahkan sesama umat manusia.
Tujuan Pendidikan Agama Islam yang membina manusia
beragama berarti manusia yang mampu melaksanakan ajaran-ajaran
agama islam dengan baik dan sempurna, sehingga tercermin pada
sikap dan tindakan dalam seluruh kehidupannya, dalam rangka
tercapainya kebahagiaan dan kejayaan dunia dan akhirat yang dapat
dibina melalui pengajaran agama yang intensif.
Ibnu Khaldun dalam bukunya (Mujib dan Muhaimin, 1993 :
161) merumuskan tujuan pendidikan agama islam sesuai dengan
firman Allah surat Al-Qashash ayat: 77:
ن يا ار اآلخرة وال ت نس نصيبك من الد الده واب تغ فيما آتاك الله إليك وأحسن كما أحسن الله وال ت بغ الفساد ف األرض إنه الله
ال يب المفسدين “Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu
(kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan
bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada
orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan
janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya
Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan”
Problematika Penerapan Kurikulum …, Sinta Maryatun, Fakultas Agama Islam UMP, 2016
![Page 37: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kurikulum 2013 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/463/3/BAB II_SINTA MARYATUN_PAI'16.pdf · Dunia sekitar manusia merupakan dunia yang paling kompleks,](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022011808/5c8b0a1509d3f207658cb566/html5/thumbnails/37.jpg)
46
Dari ayat diatas Ibnu Khaldun merumuskan bahwa tujuan pendidikan
agama islam terbagi atas dua macam, yaitu;
a. Tujuan yang beriorientasi Ukhrawi, yaitu mendorong seorang
hamba agar melakukan kewajiban kepada Allah.
b. Tujuan yang berorientasi duniawi, yaitu membentuk manusia yang
mampu menghadapi segala bentuk kehidupan yang lebih layak dan
bermanfaat bagi orang lain.
3. Faktor yang mempengaruhi pembelajaran PAI
(Muhibbin Syah, 2008: 133) Secara global, faktor-faktor yang
mempengaruhi belajar siwa dapat dikelompokan menjadi:
a. Faktor internal siswa
Faktor internal adalah faktor yang berasal dari siswa sendiri
yang meliputi dua aspek, yaitu:
1) Aspek Fisiologis (Jasmaniah)
Kondisi umum jasmani dapat mempengaruhi semangat dan
intensitas siswa dalam mengikuti pelajaran. Kondisi tubuh
yang lemah dapat menurunkan kulitas ranah cipta (kognitif)
sehingga materi yang dipe lajari kurang atau tidak
berbekas.
2) Aspek Psikologis
(Muhibbin Syah, 2008 : 136) Aspek psikologis dapat
mempengaruhi kuantitas dan kualitas perolehannya
pembelajaran siswa. Aspek ini dibagi pula atas:
a) Intelegensi siswa
Problematika Penerapan Kurikulum …, Sinta Maryatun, Fakultas Agama Islam UMP, 2016
![Page 38: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kurikulum 2013 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/463/3/BAB II_SINTA MARYATUN_PAI'16.pdf · Dunia sekitar manusia merupakan dunia yang paling kompleks,](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022011808/5c8b0a1509d3f207658cb566/html5/thumbnails/38.jpg)
47
Intelegensi pada umumnya dapat diartikan sebagai
kemampuan psiko-fisik mereaksi rangsangan atau
menyesuaikan diri dengan lingkungannya dengan cara
yang tepat. Intelegensi bukan persoalan kualitas otak
saja, melainan juga kualitas organ tubuh lainnya.
b) Sikap siswa
Sikap adalah gejala internal yang berdimensi afektif
berupa kecenderungan untuk mereaksi atau merespons
(response tendency) dengan cara yang relative tetap
terhadap objek orang, barang dan sebagainya, baik
secara positif maupun negative. sikap siswa yang positif
berupa antusias dan semangat merupakan pertanda awal
yang baik dalam proses belajar siswa. Untuk
mengantisipasi kemungkinan munculnya sikap negative
siswa, guru dituntut untuk terlebih dahulu menunjukan
sikap positif terhadap diri sendiri dan mata pelajaran
yang diajarkannya.
c) Bakat siswa
Bakat adalah kemampuan potensial yang dimiliki oleh
seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang
akan datang. Setiap orang memiliki bakat dalam arti
berpotensi untuk mencapai prestasi sampai tingkat
tertentu sesuai dengan kapasitas masing-masing, bakat
juga dapat diartikan sebagai kemampuan individu untuk
Problematika Penerapan Kurikulum …, Sinta Maryatun, Fakultas Agama Islam UMP, 2016
![Page 39: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kurikulum 2013 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/463/3/BAB II_SINTA MARYATUN_PAI'16.pdf · Dunia sekitar manusia merupakan dunia yang paling kompleks,](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022011808/5c8b0a1509d3f207658cb566/html5/thumbnails/39.jpg)
48
melakukan tugas tertentu tanpa banyak bergantung pada
upaya pendidikan dan latihan.
Bakat dapat mempengaruhi tinggi-rendahnya prestasi
belajar bidang studi terntu. Dalam hal ini, orang tua
tidak boleh memaksakan kehendaknya untuk
menyekolahkan anak pada jurusan keahlian tertentu
tanpa mengatahui terlebih dahulu bakat yang dimiliki
anaknya tersebut.
d) Minat siswa
Minat berarti kecenderunga dan kegiatan yang tinggi
atau keinginan yang besar terhadap sesuatu, minat juga
dapat mempengaruhi hasil belajar siswa dalam bidang-
bidang studi tertentu. Guru dalam kaitan ini seyogyanya
berusaha membangkitkan minat siswa untuk menguasai
pengetahuan yang terkandung dalam bidang studinya
dengan cara membangun sikap positif pada siswa.
e) Motivasi siswa
Motivasi belajar merupakan kekuatan mental yang
mendorong terjadinya proses belajar. Motivasi belajar
pada diri siswa dapat menjadi lemah. Lemahnya
motivasi atau tiadanya motivasi belajar siswa akan
melemahkan kegiatan belajar. Selanjutnya, mutu hasil
belajar akan menjadi rendah.
Problematika Penerapan Kurikulum …, Sinta Maryatun, Fakultas Agama Islam UMP, 2016
![Page 40: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kurikulum 2013 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/463/3/BAB II_SINTA MARYATUN_PAI'16.pdf · Dunia sekitar manusia merupakan dunia yang paling kompleks,](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022011808/5c8b0a1509d3f207658cb566/html5/thumbnails/40.jpg)
49
b. Faktor eksternal siswa
Menurut (Muhibbin Syah, 2008: 137) mengemukakan Faktor
eksternal siswa terdiri atas dua macam, yakni faktor
lingkungan sosial dan faktor non-sosial:
1) Lingkungan Sosial
Lingkungan sosial sekolah seperti para guru, dan teman-
teman di sekolahnya dapat mempengaruhi semangat belajar
siswa. Tiap siswa berada dalam lingkungan sosial di
sekolah. Ia memiliki kedudukan dan peranan yang diakui
sesama. Jika seorang siswa diterima, maka ia dengan mudah
menyesuaikan diri dan segera dapat belajar. Sebaliknya, jika
ia tertolak, maka ia akan merasa tertekan.
2) Lingkungan Non-Sosial
Faktor-fakto yang termasuk lingkungan non sekolah adalah
Sarana pembelajaran meliputi buku pelajaran, buku bacaan,
alat dan fasilitas laboratorium sekolah, dan berbagai
media pembelajaran yang lain.
3) Faktor Pendekatan Belajar
Pendekatan belajar dapat dipahami sebagai segala cara atau
strategi yang digunakan guru dan siswa dalam menunjang
efektivitas dan efisiensi proses pembelajaran materi.
Keberhasilan kurikulum 2013 dalam aspek psikologis terdapat
faktor eksternal siswa yang dibagi lagi menjadi dua yaitu sosial
Problematika Penerapan Kurikulum …, Sinta Maryatun, Fakultas Agama Islam UMP, 2016
![Page 41: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kurikulum 2013 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/463/3/BAB II_SINTA MARYATUN_PAI'16.pdf · Dunia sekitar manusia merupakan dunia yang paling kompleks,](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022011808/5c8b0a1509d3f207658cb566/html5/thumbnails/41.jpg)
50
dan non sosial, kedua aspek tersebut merupakan salah satu faktor
penunjang keberhasilan kurikulum 2013, sehingga perlu perhatian
khusus agar siswa dapat meraih prestasi belajar yang memuaskan.
4. Metode Pembelajaran dalam Kurikulum 2013
Metode dalam pembelajaran kurikulum 2013 menggunakan sistem
scientific approach atau dengan istilah lain pendekatan ilmiah.
Materi pelajaran dalam pendekatan ilmiah berbasis pada fakta atau
fenomena yang dapat dijelaskan dengan logika. Hal ini mendorong
siswa berpikir secara ktitis, analitis dan tepat dalam
mengidentifikasi, memahami, memecahkan masalah dan
mengaplikasikan materi pelajaran.
Dalam pembelajaran kurikulum 2013 menggunakan sistem
scientific yaitu mengamati , menanya, menalar dan
mempresentasikan.
a. Mengamati
Metode mengamati sangat bermanfaat bagi pemenuhan rasa
ingin tahu peserta didik, sehingga proses pembelajaran
memiliki kebermaknaan yang tinggi. Dengan metode
observasi peserta didik menemukan fakta bahwa
b. Menanya
Guru yang efektif mampu menginsiprasi peserta didik
untuk meningkatkan dan mengambangkan ranah sikap,
keterampilan, dan pengetahuannya, pada saat guru
Problematika Penerapan Kurikulum …, Sinta Maryatun, Fakultas Agama Islam UMP, 2016
![Page 42: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kurikulum 2013 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/463/3/BAB II_SINTA MARYATUN_PAI'16.pdf · Dunia sekitar manusia merupakan dunia yang paling kompleks,](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022011808/5c8b0a1509d3f207658cb566/html5/thumbnails/42.jpg)
51
bertanya, pada saat itu pula dia membimbing atau
memandu peserta didik untuk belajar dengan baik dan
ketika guru menjawab pertanyaan peserta didiknya,
didorongnya untuk menjadi penyimak yang baik.
c. Menalar
Penalaran adalah proses berpikir logis dan sistematis atas
fakta-fakta empiris yang diobservasikan untuk memperoleh
simpulan berupa pengetahuan.
d. Mempresentasikan
Jika siswa sudah melalui semua tahap dalam pembelajaran
kuriukulum 2013, maka siswa akan mampresentasikan hasil
diskusi bersama kelompoknya di depan guru dan teman-
temannya.
D. Penelitian Terdahulu
1. Skripsi Oktavia Ardiyani (1106010007,UMP)
Judul skripsi Efektifitas Penerapan Kurikulum 2013 Terhadap
Proses Pembelajaran Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas
VIII di SMP Negeri 2 Bawang Kabupaten Banjarnegara.
Jenis penilitian ini adalah deskriptif kulitatif. Subyek dalam
penelitian ini adalah siswa kelas VIII B serta guru Pendidikan Agama
Islam. Metode pengumpulan data menggunakan metode wawancara,
metode observasi, dan metode dokumentasi. Metode analisis data kulitatif
dalam mengumpulkan datanya melalui empat langkah yaitu reduksi data,
Problematika Penerapan Kurikulum …, Sinta Maryatun, Fakultas Agama Islam UMP, 2016
![Page 43: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kurikulum 2013 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/463/3/BAB II_SINTA MARYATUN_PAI'16.pdf · Dunia sekitar manusia merupakan dunia yang paling kompleks,](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022011808/5c8b0a1509d3f207658cb566/html5/thumbnails/43.jpg)
52
display data, mengembalikan kesimpulan dan verifikasi, serta analisis
lapangan, setelah data terkumpul penulis menganalisis dengan
menggunakan cara berpikir deduktif dan induktif.
Hasil penelitian di SMP Negeri 2 Bawang kabupaten Banjarnegara
terhadap keefektifitas penerapan kurikulum 2013 terhadap proses
pembelajaran pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam kelas VIII saat
ini sudah dapat dilakukan dengan baik karena dapat dilihat dari aspek
efektifitas yang mencakup aspek rencana atau program seperti RPP yang
digunakan oleh guru untuk menjadi pedoman mengajar dapat dilaksanakan
dengan baik dimulai dari pertemuan awal hingga evaluasi yang telah
terprogram didalam RPP, aspek ketentuan dan aturan yang dapat dibuat
oleh guru dalam proses belajar sudah diterapkan oleh siswa seperti dalam
proses diskusi presentasi dan ketentuan serta aturan ini dapat dilaksanakan
dengan baik oleh siswa, aspek tujuan dalam proses belajar sudah dapat
dikatakan baik karena nilai prestasi siswa yang sudah memenuhi KKM,
aspek tugas atau fungsi guru telah melaksanakannya dengan baik antara
lain guru telah memberikan materi baik teori, lisan maupun tertulis dan
memberikan nilai sesuai dengan kemampuan siswa.
Persamaan dengan penelitian ini adalah terdapat variable yang
terikat yaitu efektivitas penerapan kurikulum 2013, sedangkan
perbedaannya yaitu dihasil penelitian, peneliti terdahulu menghasilkan
keefektifan kurikulum 2013 di sekolah tersebut, sedang peneliti ini
meneliti problematika penerapan kurikulum 2013.
Problematika Penerapan Kurikulum …, Sinta Maryatun, Fakultas Agama Islam UMP, 2016
![Page 44: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kurikulum 2013 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/463/3/BAB II_SINTA MARYATUN_PAI'16.pdf · Dunia sekitar manusia merupakan dunia yang paling kompleks,](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022011808/5c8b0a1509d3f207658cb566/html5/thumbnails/44.jpg)
53
2. Skripsi Umar Abdulloh (1001060063: UMP)
Judul Skripsi Deskripsi Implementasi Kurikulum 2013 di SMA
Muhammadiyah 1 Purbalingga Pada Mata Pelajaran Matematika.
Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) Deskripsi
Implementasi standar isi kurikulum 2013 ditinjau dari KI & KD, da n isi
materi, (2) Deskrisi Implementasi standar proses pembelajaran pada mata
pelajaran.
Jenis Penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif, yaitu sebuah
proses penyelidikan untuk memahami masalah sosial atau masalah
manusia berdasarkan pada penciptaan gambar holistic yang dibentuk
dengan kata-kata, melaporkan pandangan informan secara terperinci, dan
disusun dalam sebuah latar ilmia. Subyek dalam penelitian ini adalah guru
dan siswa kelas XI MIA 2 SMA Muhammadiyah 1 Purbalingga.
Tekhnik pengumpulan data menggunakan dokumentasi, observasi
dan wawancara. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa standar isi pada
matematika (Peminatan dan wajib) ditinjau dari KI dan KD maupun isi
materi telah sesuai dengan silabus, kecuali pada KD matematika wajib
yang masih terdapat kekeliruan. Sedangkan standar proses pada
matematika (peminat wajib) ditinjau dari RPP sudah baik, walaupun masih
terdapat kekurangan. Pada RPP masih terdapat kekurangan, ditinjau dari
proses pembelajarannya telah sesuai dengan mode dan metode scientifick
kurikulum 2013 namun masih terdapat kekurangan, ditinjau dari evaluasi
penerapan panilaian pengetahuan telah berjalan dengan baik namun unttuk
Problematika Penerapan Kurikulum …, Sinta Maryatun, Fakultas Agama Islam UMP, 2016
![Page 45: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kurikulum 2013 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/463/3/BAB II_SINTA MARYATUN_PAI'16.pdf · Dunia sekitar manusia merupakan dunia yang paling kompleks,](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022011808/5c8b0a1509d3f207658cb566/html5/thumbnails/45.jpg)
54
penilaian sikap dan keterampilan masih terdapat kekurangan.
Persamaan dengan penelitian ini adalah terdapat variable
terikat yaitu implementasi kurikulum 2013, sedangkan perbedaannya yaitu
pada hasil penelitian, peneliti terdahulu menghasilkan standar isi pada
pelajaran matematika, sedang peneliti ini menghasilkan problematika
penerapan kurikulum 2013.
Problematika Penerapan Kurikulum …, Sinta Maryatun, Fakultas Agama Islam UMP, 2016