bab ii tinjauan pustaka a. konsep keluarga 1. …repository.ump.ac.id/1371/3/diteu juni pamela bab...

32
9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. KONSEP KELUARGA 1. Pengertian Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul serta tinggal di suatu tempat di bawah satu atap dalam keadaan saling bergantung (Departemen Kesehatan RI, 1988 dalam Ali, 2010). Keluarga adalah dua atau lebih individu yang bergabung karena hubungan darah, perkawinan, dan adopsi dalam satu rumah tangga, yang berinteraksi satu dengan lainnya dalam peran dan menciptakan serta mempertahankan suatu budaya (Ali, 2010). Keluarga adalah dua orang atau lebih yang dibentuk berdasarkan ikatan perkawinan yang sah, mampu memenuhi kebutuhan hidup spiritual dan materi yang layak, bertaqwa kepada tuhan, memiliki hubungan yang selaras,serasi dan seimbang antara anggota keluarga dan masyarakat serta lingkungannya (BKKBN, 1999 dalam Sudiharto, 2010). Dari ketiga definisi diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat, terdiri dari dua orang atau lebih yang tergabung dalam hubungan darah, perkawinan dan saling ketergantungan yang mempunyai hubungan untuk menciptakan, Asuhan Keperawatan Keluarga..., DITEU JUNI PAMELA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

Upload: vanmien

Post on 03-Mar-2019

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. KONSEP KELUARGA 1. …repository.ump.ac.id/1371/3/DITEU JUNI PAMELA BAB II.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga..., DITEU JUNI PAMELA, Fakultas Ilmu Kesehatan

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. KONSEP KELUARGA

1. Pengertian

Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari

kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul serta tinggal di suatu

tempat di bawah satu atap dalam keadaan saling bergantung (Departemen

Kesehatan RI, 1988 dalam Ali, 2010).

Keluarga adalah dua atau lebih individu yang bergabung karena

hubungan darah, perkawinan, dan adopsi dalam satu rumah tangga, yang

berinteraksi satu dengan lainnya dalam peran dan menciptakan serta

mempertahankan suatu budaya (Ali, 2010).

Keluarga adalah dua orang atau lebih yang dibentuk berdasarkan

ikatan perkawinan yang sah, mampu memenuhi kebutuhan hidup spiritual

dan materi yang layak, bertaqwa kepada tuhan, memiliki hubungan yang

selaras,serasi dan seimbang antara anggota keluarga dan masyarakat serta

lingkungannya (BKKBN, 1999 dalam Sudiharto, 2010).

Dari ketiga definisi diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa

keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat, terdiri dari dua orang atau

lebih yang tergabung dalam hubungan darah, perkawinan dan saling

ketergantungan yang mempunyai hubungan untuk menciptakan,

Asuhan Keperawatan Keluarga..., DITEU JUNI PAMELA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. KONSEP KELUARGA 1. …repository.ump.ac.id/1371/3/DITEU JUNI PAMELA BAB II.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga..., DITEU JUNI PAMELA, Fakultas Ilmu Kesehatan

10

mempertahankan budaya dan meningkatkan perkembangan fisik, mental,

emosional serta sosial dari tiap anggota.

2. Fungsi Keluarga

Menurut Friedman,1999 dalam Sudiharto, 2010 antara lain :

a. Fungsi Afektif

Fungsi ini berhubungan dengan fungsi internal keluarga, untuk

pemenuhan kebutuhan psikososial, saling mengasuh dan memberikan

cinta kasih serta,saling menerima dan mendukung. Dengan

terpenuhinya fungsi ini, maka keluarga akan menjalankan tujuan

psikososial yang utama, yaitu membentuk sifat – sifat kemanusiaan

dalamdiri mereka, stabilisasi kepribadian dan tingkah laku

kemampuan menjalin hubungan secara lebih akrab.

b. Fungsi sosialisasi

Proses perkembangan dan perubahan individu keluarga, tempat

anggota keluarga berinteraksi social dan belajar berperan di

lingkungan social.

c. Fungsi Reproduksi

Fungsi keluarga meneruskan kelangsungan keturunan dan menambah

sumber daya manusia.

d. Fungsi ekonomi

Fungsi keluarga untuk memenuhi kebeutuhan keluarga, seperti

sandang, pangan, dan papan.

Asuhan Keperawatan Keluarga..., DITEU JUNI PAMELA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. KONSEP KELUARGA 1. …repository.ump.ac.id/1371/3/DITEU JUNI PAMELA BAB II.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga..., DITEU JUNI PAMELA, Fakultas Ilmu Kesehatan

11

e. Fungsi perawatan kesehatan

Kemampuan keluarga melakukan asuhan keperawatan atau

pemeliharaan kesehatan memengaruhi status kesehatan keluarga dan

individu.

Tugas – tugas keluarga dalam pemeliharaan kesehatan menurut

Friedman adalah :

1) Mengenal gangguan perkembangan kesehatan setiap anggota

keluarga

2) Mengambil keputusan untuk tindakan kesehatan yang tepat

3) Memberikan perawatan kepada anggota keluarga yang sakit

4) Mempertahankan suasana rumah yang menguntungkan untuk

kesehatan dan perkembangan kepribadian anggota keluarga

5) Mempertahankan hubungan timbal balik antara anggota

keluarga dan fasilitas kesehatan

3. Tipe dan Bentuk Keluarga

Tipe dan bentuk keluarga menurut Sudiharto (2007) meliputi:

a. Secara tradisional

1) Keluarga inti (Nuclear Family)

Keluarga yang dibenuk karena ikatan perkawinan yang

direncanakan yang terdiri dari suami, istri, dan anak – anak

karena dilahirkan (natural) maupun adopsi.

2) Keluarga asal (Family Of Origin)

Asuhan Keperawatan Keluarga..., DITEU JUNI PAMELA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. KONSEP KELUARGA 1. …repository.ump.ac.id/1371/3/DITEU JUNI PAMELA BAB II.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga..., DITEU JUNI PAMELA, Fakultas Ilmu Kesehatan

12

Merupakan suatu unit keluarga tempat asal seseorang

dilahirkan.

3) Keluarga Besar (Extended Family)

Keluarga inti ditambah keluarga yang lain (karena

hubungan darah), misalnya kakek, nenek, bibi, paman,

sepupu.

b. Secara modern

1) Tradisional Nuclear

Keluarga inti yang didalamnya terdapat sangsi – sangsi

yang harus dipatuhi oleh anggota keluarga yang tinggal

dalam satu rumah.

2) Reconstituted Nuclear

Pembentukan baru dari keluarga inti melalui perkawinan

kembali suami atau istri yang tinggal dalam satu rumah

dengan anak – anaknya.

3) Niddle Ageanak

Suami sebagai pencari uang, istri dirumah atau kedua –

duanya bekerja dirumah anak sudah meninggalkan rumah

karena sekolah atau perkawinan.

4) Dyadic Nuclear

Suami atau istri yang sudah berumur dan tidak

mempunyai anak yang kedua atau salah satunya bekerja

diluar.

Asuhan Keperawatan Keluarga..., DITEU JUNI PAMELA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. KONSEP KELUARGA 1. …repository.ump.ac.id/1371/3/DITEU JUNI PAMELA BAB II.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga..., DITEU JUNI PAMELA, Fakultas Ilmu Kesehatan

13

5) Singgle Parent

Satu orang tua sebagai akibat perceraian atau kematian

pasangannya dan anak – anaknya dapat tinggal dirumah

atau diluar rumah.

6) Dual Carrier

Suami istri atau keduanya orang karier dan tanpa adanya

seorang anak.

7) Commer Married

Suami istri atau keduanya orang karier dan tinggal terpisah

pada jarak tertentu.

8) Single Adult

Wanita atau pria dewasa yang tinggal sendirian yang tidak

adanya keinginan untuk menikah.

9) The Generation

Tiga generasi atau lebih yang tinggal dalam satu rumah

10) Comunal

Satu rumah terdiri dari dua atau lebih pasangan yang

monogami dengan anaknya yang bersama – sama

memfasilitasi.

11) Group Marriage

Suatu perumahan yang terdiri dari orang tua dan

keturunannya didalam satu kesatuan keluarga dan tiap

Asuhan Keperawatan Keluarga..., DITEU JUNI PAMELA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. KONSEP KELUARGA 1. …repository.ump.ac.id/1371/3/DITEU JUNI PAMELA BAB II.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga..., DITEU JUNI PAMELA, Fakultas Ilmu Kesehatan

14

individu menikah dengan yang lainnya dan semua adalah

orang tua dari anak – anak.

12) Unmaried Parent And Child

Ibu dan anak dimana perkawinan tidak dikehendaki,

adanya adopsi.

13) Choibin Couple (kumpul kebo)

Dua orang atau pasangan yang tinggal dalam satu rumah

tetapi pasangan tersebut tidak menikah.

14) Gay And Lesbian Family

Keluarga yang dibentuk dalam pasangan yang berjenis

yang kelamin yang sama.

4. Tahap dan Perkembangan Keluarga

Tahap perkembangan dibagi menurutkurun waktu tertentu yang dianggap

stabil. Menurut Rodgerscit Friedman (1998), setiap keluarga melalui

tahapan perkembangan secara unik, namun secara umum seluruh keluarga

mengikuti pola yang sama.

Tahap perkembangan keluarga menurut Duvall dan Miller (Friedman,

1998).

1. Tahap 1: Pasangan Baru

Keluarga baru dimulai saat masing – masing individu laki – laki

(suami) dan perempuan (istri) membentuk keluarga melalui

perkawinan yang sah dan meninggalkan keluarga masing –

masing. Meninggalkan keluarga bisa berarti psikologis karena

Asuhan Keperawatan Keluarga..., DITEU JUNI PAMELA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. KONSEP KELUARGA 1. …repository.ump.ac.id/1371/3/DITEU JUNI PAMELA BAB II.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga..., DITEU JUNI PAMELA, Fakultas Ilmu Kesehatan

15

kenyataannya banyak keluarga baru yang masih tinggal dengan

orang tuanya.

Dua orang yang membentuk keluarga baru membutuhkan

penyesuaian peran dan fungsi. Masing – masing belajar hidup

bersama serta beradaptasi dengan kebiasaan sendiridan

pasangannya, misalnya makan, tidur, bangun pagi dan sebagainya.

Adapun tugas perkembangan, yaitu:

a. Membina hubungan intim dan memuaskan

b. Membina hubungan dengan keluarga lain, teman dan

kelompok sosial

c. Mendiskusikan rencana memiliki anak

Keluarga baru ini merupakan anggota dari tiga keluarga ;

keluarga suami, keluarga istri dan keluarga sendiri

2. Tahap II : keluarga “ child bearing” kelahiran anak pertama

Dimulai sejak hamil sampai kelahiran anak pertama dan berlanjut

sampai anak berumur 30 bulan atau 2,5 tahun. Tugas

perkembangan keluarga yang penting pada tahap ini adalah :

a. Persiapan menjadi orang tua

b. Adaptasi dengan perubahan anggota keluarga, peran, interaksi,

hubungan sexsual dan kegiatan

c. Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan pasangan

Peran perawat adalah mengkaji peran orang tua ; bagaimana

orang tua berinteraksi dan merawat bayi. Perawat perlu

Asuhan Keperawatan Keluarga..., DITEU JUNI PAMELA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. KONSEP KELUARGA 1. …repository.ump.ac.id/1371/3/DITEU JUNI PAMELA BAB II.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga..., DITEU JUNI PAMELA, Fakultas Ilmu Kesehatan

16

memfasilitasi hubungan orang tua dan bayi yang positif dan

hangat sehingga jalinan kasih sayang antara bayi dan orang tua

dapat tercapai.

3. Tahap III : Keluarga dengan anak pra sekolah

Tahap ini dimulai saat anak pertama berumur 2,5 tahun dan

berakhir saat anak berusia 5 tahun. Tugas perkembangan:

a. Memenuhi kebutuhan anggota keluarga seperti kebutuhan

tempat tinggal, privasi dan rasa aman

b. Membantu anak untuk bersosialisasi

c. Beradaptasi dengan anak yang baru lahir, sementara kebutuhan

anak lain juga harus terpenuhi

d. Mempertahankan hubungan yang sehat baik didalam keluarga

maupun denga mmasyarakat

e. Pembagian waktu untuk individu, pasangan dan anak

f. Pembagian tanggung jawab anggota keluarga

g. Kegiatan dan waktu untuk stimulasi tumbuh kembang

4. Tahap IV : Keluarga dengan anak sekolah

Tahap ini dimulai saat anak berumur 6 tahun (mulai sekolah) dan

berakhir pada saat anak berumur 12 tahun. Pada tahapini biasanya

keluarga mencapai jumlah maksimal sehingga keluarga sangat

sibuk. Selain aktivitas di sekolah, masing – masing anak memiliki

minat sendiri. Demikian pula orang tua mempunyai aktivitas yang

berbeda dengan anak. Tugas perkembangan keluarga :

Asuhan Keperawatan Keluarga..., DITEU JUNI PAMELA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. KONSEP KELUARGA 1. …repository.ump.ac.id/1371/3/DITEU JUNI PAMELA BAB II.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga..., DITEU JUNI PAMELA, Fakultas Ilmu Kesehatan

17

a. Membantu sosialisasi anak dengan tetangga, sekolah dan

lingkungan

b. Mempertahankan keintiman pasangan

c. Memenuhi kebutuhan dan biaya kehidupan yang semakin

meningkat, termasuk kebutuhan untuk meningkatkan kesehatan

anggota keluarga.

Pada tahap ini anak perlu berpisah dengan orang tua, memberi

kesempatan pada anak untuk bersosialisasi dalam aktivitas baik

di sekolah maupun di luar sekolah.

5. Tahap V : Keluarga dengan anak remaja

Dimulai saat anak berumur 13 tahun dan berakhir 6 sampai 7

tahun kemudian. Tujuannya untuk memberikan tanggung jawab

serta kebebasan yang lebih besar untuk mempersiapkan diri

menjadi orang dewasa.

Tugas perkembangan :

a. Memberikan kebebasan yang seimbang dengan tanggung jawab

b. Mempertahankan hubungan yang intim dengan keluarga

c. Mempertahankan komunikasi yang terbuka antara anak dan

orang tua. Hindari perdebatan, kecurigaan dan permusuhan

d. Perubahan sistem peran dan peraturan untuk tumbuh kembang

keluarga

Asuhan Keperawatan Keluarga..., DITEU JUNI PAMELA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. KONSEP KELUARGA 1. …repository.ump.ac.id/1371/3/DITEU JUNI PAMELA BAB II.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga..., DITEU JUNI PAMELA, Fakultas Ilmu Kesehatan

18

Merupakan tahap paling sulit karena orang tua melepas

otoritasnya dan membimbing anak untuk bertanggung jawab.

Sering kali muncul konflik orang tua dan remaja.

6. Tahap VI : Keluarga dengan anak dewasa

Dimulai pada saat anak pertama meninggalkan rumah dan berakhir

pada saat anak terakhir meninggalkan rumah. Lamanya tahapan ini

tergantung jumlah anak dan ada atau tidaknya anak yang belum

berkeluarga dan tetap tinggal bersama orang tua. Tugas

perkembangan :

a. Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar

b. Mempertahankan keintiman pasangan

c. Membantu orang tua memasuki masa tuanya

d. Membantu anak untuk mandiri di masyarakat

e. Penataan kembali peran dan kegiatan rumah tangga

7. Tahap VII : Usia pertengahan

Tahap ini dimulai pada saat anak yang terakhir meninggalkan

rumah dan berakhir saat pensiun atau salah satu pasangan

meniggal.

Pada beberapa pasangan fase ini dianggap sulit karena masa usia

lanjut, perpisahan dengan anak dan perasaan gagal sebagai orang

tua. Tugas perkembangan :

Asuhan Keperawatan Keluarga..., DITEU JUNI PAMELA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. KONSEP KELUARGA 1. …repository.ump.ac.id/1371/3/DITEU JUNI PAMELA BAB II.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga..., DITEU JUNI PAMELA, Fakultas Ilmu Kesehatan

19

a. Mempertahankan kesehatan

b. Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan teman

sebaya dan anak – anak

c. Meningkatkan keakraban pasangan

Fokus mempertahankan kesehatan pada pola hidup sehat, diet

seimbang, olahraga rutin, menikmati hidup, pekerjaan dan lain

sebagainya.

8. Tahap : VIII : keluarga usia lanjut

Dimulai pada saat pensiun sampai dengan salah satu pasangan

meninggal dan keduanya meninggal. Tugas perkembangan :

a. Mempertahankan suasana rumah yang menyenangkan

b. Adaptasi dengan perubahan kehilangan pasangan, teman,

kekuatan fisik dan pendapatan

c. Mempertahankan keakraban suami / istri dan saling merawat

d. Mempertahankan hubungan dengan anak dan sosial masyarakat

e. Melakukan life review

f. Mempertahankan penataan yang memuaskan merupakan tugas

utama keluarga pada tahap ini

5. Struktur Keluarga

a. Struktur peran keluarga

Terdapat 2 perspektif dasar mengenai peran orientasi struktural yang

menekankan pengaruh normatif yaitu pengaruh yang berkaitan dengan

status – status tertentu dan peran – peran terkaitnya dan orientasi

Asuhan Keperawatan Keluarga..., DITEU JUNI PAMELA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. KONSEP KELUARGA 1. …repository.ump.ac.id/1371/3/DITEU JUNI PAMELA BAB II.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga..., DITEU JUNI PAMELA, Fakultas Ilmu Kesehatan

20

interaksi yang menekankan timbulnya kualitas peran yang lahir dari

interaksi sosial (Turner, 1970 dalam Friedman, 2010).

1). Peran formal

Keluarga membagi peran secara merata kepada para

anggota keluarga seperti cara masyarakat membagi peran –

perannya, bagaimana pentingnya pelaksanaan peran bagi suatu

sistem. Peran formal yang standar terdapat dalam keluarga

(pencari nafkah, ibu rumah tangga, tukang perbaiki rumah,

pengaruh anak, dan manager keuangan) (Friedman, 2003)

Menenurut gaces (1976, dalam Friedman, 2010)

mendefinisikan 6 peran dasar yang membentuk posisi sebagai

suami (ayah) dan istri (ibu), peran – peran tersebut adalah peran

sebagai provider (penyedia), peran sosialisai anak, peran rekreasi,

peran persaudaraan, peran terapeutik, (memenuhi kebutuhan

afektif dari pasangan), peran seksual.

2). Peran informal

Peran informal bersifat implisit biasanya tidak

tampak kekuasaan permukaan dan dimainkan hanya untuk

memenuhi kebutuhan – kebutuhan emosional individu dan untuk

menjaga keseimbangan dalam keluarga (Stir, 1976 dalam

Friedman, 2010).

Asuhan Keperawatan Keluarga..., DITEU JUNI PAMELA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. KONSEP KELUARGA 1. …repository.ump.ac.id/1371/3/DITEU JUNI PAMELA BAB II.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga..., DITEU JUNI PAMELA, Fakultas Ilmu Kesehatan

21

b. Struktur Nilai

Nilai adalah sebuah keyakinan abadi yang mempunyai bentuk

perilaku spesifik (Rokeach, 1973 dalam Friedman, 2010).

Sedangkan nilai – nilai keluarga didefinisikan sebagai suatu system

ide, sikap, dan kepercayaan tentang nilai suatu keseluruhan atau

konsep yang secara sadar mupun tidak sadar mengikat bersama –

sama seluruh anggota keluarga dalam suatu budaya lazim.

c. Struktur kekuatan keluarga

Kekuasaan merupakan kemampuan potensial maupun aktul dari

seorang individu untuk mengontrol, mempengaruhi, mengubah

tingkah laku seseorang (Friedman, 2010).kekuasan keluarga

sebagai sebuah karakteristik dari sistem keluarga adalah

kemampuan untuk potensial maupun aktual dari seorang anggota

individu untuk mengubah tingkah laku anggota keluarga (Olson

dan Cromwell, 1975 dalam Friedman, 2010)

d. Pola dan proses komunikasi

1. Pola interaksi keluarga yang berfungsi bersifat terbuka dan jujur,

selalu menyelesaikan konflik, berfikiran positif, tidak mengulang

– ulang isu dn pendapat sendiri

2. Karakteristik keluarga berfungsi sebagai karakteristik pengirim

dan karakteristik penerima. Karakteristik pengirim berfungsi

dalam mengemukakan sesuatu pendapat yang disampaikan jelas

dan berkualitas, selalu meminta dan menerima umpan balik.

Asuhan Keperawatan Keluarga..., DITEU JUNI PAMELA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. KONSEP KELUARGA 1. …repository.ump.ac.id/1371/3/DITEU JUNI PAMELA BAB II.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga..., DITEU JUNI PAMELA, Fakultas Ilmu Kesehatan

22

Sedangkan karakteristik penerima berfungsi siap mendengarkan,

memberikan umpan balik, melakukan validasi (Setiyowati dan

Murwani, 2008)

6. Proses Dan Strategi Koping Keluarga

Menurut Fridman (2010) dalam memberikan asuhan keperawatan

keluarga ada beberapa peran yang dapat dilakukan oleh perawat

diantaranya :

a. Memeberikan asuhan keperawatan kepada anggota keluarga yang

sakit

b. Koordinator atau menjasdi pelayan kesehatan dan perawatan keluarga

c. Menjadi fasilitator dalam pelayanan kesehatan

d. Menjadi penyuluh, pendidikan dan konsultan kesehatan

7. Keluarga Sebagai Pasien

Sesuai dengan fungsi pemeliharaan kesehatan keluarga menurut

Friedman (1998, dalam Friedman, 2010) yang membagikeluarga kedalam

bidang kesehatan yang dapat dilakukan, yaitu :

a. Dapat mengenal masalah kesehatan disetiap anggota keluarga

yang mengalami masalah

b. Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat

bagi keluarga yang bermasalah dengan kesehantannya

c. Memberikan keperawatan untuk melakukan terhadap anggota

keluarganya yang mengalami gangguan kesehatan dan dapat

Asuhan Keperawatan Keluarga..., DITEU JUNI PAMELA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. KONSEP KELUARGA 1. …repository.ump.ac.id/1371/3/DITEU JUNI PAMELA BAB II.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga..., DITEU JUNI PAMELA, Fakultas Ilmu Kesehatan

23

membantu dirinya sendiri yang cacat atau usianya yang terlalu

masiih muda

d. Mempertahankan suasana dirumah yang menguntungkan untuk

kesehatan anggota keluarga yang lainnya

e. Mempertahankan hubungan timbal balik antara keluarga dan

lembaga kesehatan

8. Proses Perawat Dalam Pemberian Asuhan Keperawatan Kesehatan

Keluarga

Menurut Friedman (2010) sesuai dengan fiungsi pemeliharaan

kesehatan, keluarga mempunyai tugas tugas dalam bidang kesehatan yang

perlu dipahami dan dilakukan, yaitu:

a. Mengenal masalah kesehatan keluarga

Kesehatan merupakan kebutuhan keluarga yang tidak boleh

diabaikan karena tanpa kesehatan segala sesuatu tidak akan berarti

dan karena kesehatanlah kadang seluruh kekuatan sumber daya dan

dana keluarga habis.Ketidaksanggupan keluarga dalam mengenal

masalah kesehatan pada keluarga salah satunya disebabkan oleh

kurangnya pengetahuan . Kurangnya pengetahuan keluarga tentang

pengertian, tanda dan gejala, perawatan dan pencegahan hipertensi.

b. Memutuskan tindakan kesehatan yang tepat bagi keluarga

Tugas ini merupakan upaya keluarga yang utama untuk mencari

pertolongan yang tepat sesuai dengan keadaan keluarga,dengan

pertimbangkan siapa diantara keluarga yang mempunyai

Asuhan Keperawatan Keluarga..., DITEU JUNI PAMELA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. KONSEP KELUARGA 1. …repository.ump.ac.id/1371/3/DITEU JUNI PAMELA BAB II.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga..., DITEU JUNI PAMELA, Fakultas Ilmu Kesehatan

24

kemampuan memutuskan menentukan tindakan.keluarga.Tindakan

kesehatan yang dilakukan oleh keluarga diharapkan tepat agar

masalah kesehatan dapat dikurangi bahkan

teratasi.Ketidaksanggupan keluarga mengambil keputusan dalam

melakukan tindakan yang tepat,disebabkan karena keluarga tidak

memahami mengenai sifat, berat dan luasnya masalah serta tidak

merasakan menonjolnya masalah.

c. Merawat keluarga yang mengalami gangguan kesehatan.

Keluarga dapat mengambil tindakan yang tepat dan benar, tetapi

keluarga memiliki keterbatasan.Ketidakmampuan keluarga

merawat anggota keluarga yang sakit dikarenakan tidak

mengetahui cara perawatan pada penyakitnya.Jika demikian

,anggota keluarga yang mengalami gangguan kesehatanperlu

memperoleh tindakan lanjutan atau perawatan dapat dilakukan di

institusi pelayanan kesehatan.

d. Memodifikasi lingkungan keluarga untuk menjamin kesehatan

keluarga

Pemeliharaan lingkungan yang baik akan meningkatkan kesehatan

keluarga dan membantu penyembuhan. Ketidakmampuan keluarga

dalam memodifikasi lingkungan bisa di sebabkan karena

terbatasnya sumber-sumber keluarga diantaranya keuangan,

kondisi fisik rumah yang tidak memenuhi syarat.

Asuhan Keperawatan Keluarga..., DITEU JUNI PAMELA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. KONSEP KELUARGA 1. …repository.ump.ac.id/1371/3/DITEU JUNI PAMELA BAB II.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga..., DITEU JUNI PAMELA, Fakultas Ilmu Kesehatan

25

e. Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan di sekitarnya bagi

keluarga

Kemampuan keluarga dalam memanfaatkan fasilitas pelayanan

kesehatan akan membantu anggota keluarga yang sakit

memperoleh pertolongan dan mendapat perawatan segera agar

masalah teratasi.

B. Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Dermatitis Atopik

Asuhan keperawatan keluarga adalah suatu rangkaian kegiatan yang

diberikan melalui praktek keperawatan kepada keluarga, untuk membantu

menyelesaikan masalah kesehatan keluarga tersebut dengan menggunakan

pendekatan proses keperawatan. (Setiyowati dan Murwani, 2008).

1. Pengertian Dermatitis

Dermatitis adalah peradangan hebat yang menyebabkan

pembentukan lepuh atau gelembung kecil (vesikel) pada kulit hingga

akhirnya pecah dan mengeluarkan cairan (Mitchel dan Hepplewhite. 2005)

Dermatitis adalah peradangan kulit epidermis dan dermis sebagai

respon terhadap pengaruh factor eksogen atau factor endogen,

menimbulkan kelainan klinis berubah eflo – resensi polimorfik (eritema,

edema, papul, vesikel, skuama, dan keluhan gatal) (Adhi Juanda, 2005)

Dermatitis atopik merupakan suatu penyakit peradangan kulit

kronik, ditandai dengan rasa gatal, eritema, edema, vesikel, dan luka pada

stadium akut. Pada stadium kronik ditandai dengan penebalan kulit

(likenifikasi) dan distribusi lesi spesifik sesuai dengan fase dermatitis

Asuhan Keperawatan Keluarga..., DITEU JUNI PAMELA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. KONSEP KELUARGA 1. …repository.ump.ac.id/1371/3/DITEU JUNI PAMELA BAB II.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga..., DITEU JUNI PAMELA, Fakultas Ilmu Kesehatan

26

atopik, keadaan ini juga berhubungan dengan kondisi atopik lain pada

penderita ataupun keluarganya (Djuanda, 2007).

2. Anatomi dan Fisiologi

a. Bagian – Bagian Kulit Manusia

Kulit terbagi atas tiga lapisan pokok, yaitu epidermis, dermis atau

korium, dan jaringan subkutan atau subkutis.

1). Epidermis

Epidermis terbagi atas lima lapisan antara lain :

a) Lapisan tanduk atau stratum korneum yaitu lapisan kulit yang

paling luar yang terdiri dari beberapa lapis sel gepeng yang

mati, tidak berinti dan protoplasmanya telah berubah menjadi

kreatin (zat tanduk)

b) Stratum Lusidum yaitu lapisan sel gepeng tanpa inti dengan

protoplasma berubah menjadi eleidin (protein). Tampak jelas

pada telapak tangan dan kaki

c) Lapisan granular atau stratum granulosum yaitu 2 atau 3

lapisan sel gepeng dengan sitoplasma berbutir kasar dan

terdapat inti di antaranya, mukosa biasanya tidak memiliki

lapisan ini

d) Lapisan malpighi atau stratum spinosum. Nama lainnya

adalah pickle cell layer (lapisan akanta). Terdiri dari

beberapa lapis sel berbentuk poligonal dengan besar berbeda

– bea karena adanya proses mitosis. Protoplasma jernih

Asuhan Keperawatan Keluarga..., DITEU JUNI PAMELA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. KONSEP KELUARGA 1. …repository.ump.ac.id/1371/3/DITEU JUNI PAMELA BAB II.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga..., DITEU JUNI PAMELA, Fakultas Ilmu Kesehatan

27

karena mengandung banyak glikogen dan inti terletak

ditengah – tengah. Makin dekat letaknya ke permukaan

bentuk sel semakin gepeng.

e) Lapisan basal atau stratum germinativium terdiri dari sel

berbentuk kubus tersusun vertikel pada perbatasan

dermoepidermal, berbaris seperti pagar (palisade)

2). Dermis

Dermis atau korium merupakan lapisan bawah epidermis dan

diatas jaringan subkutan. Dermis terdiri dari jaringan ikat yang

dialapisan atas terjalin rapat (pars papillaris), sedangkan dibagian

bawah terjalin lebih longgar (pars reticularis).

a) . Jaringan subkutan (subkutis atau hipodermis)

Jaringan subkutan merupakan lapisan yang langsung dari

bawah dermis. Batas antara jaringan subkutan dan dermis tidak

tegas. Sel – sel yang terbanyak adalah liposit yang menghasilkan

banyak lemak. Jaringan subkutan mengandung saraf, pembuluh

darah dan limfe, kandungan rambut dan lapisan atas jaringan

subkutan terdapat kelenjar keringat. Fungsi dari jaringan subkutan

adalah peneykat panas, bantalan terhadap trauma dan tempat

penumpukan energi.

Asuhan Keperawatan Keluarga..., DITEU JUNI PAMELA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. KONSEP KELUARGA 1. …repository.ump.ac.id/1371/3/DITEU JUNI PAMELA BAB II.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga..., DITEU JUNI PAMELA, Fakultas Ilmu Kesehatan

28

b. Fungsi kulit

Kulit mempunyai berbagai fungsi yaitu sebagai berikut :

1) Fungsi proteksi

Epidermis terutama lapisan tanduk berguna untuk

menutupi jaringan – jaringan tubuh disebelah dalam dan

melindungi tubuh dari pengaruh – pengaruh luar seperti luka dan

serangan kuman.

2) Proteksi rangsangan

Terjadi karena sifat stratum korenum yang impermeable

terhadap berbagai zat kimia dan air. Disamping itu terdapat

lapisan keasaman kulit yang melindungi kontak zat kimia dengan

kulit. Lapisan keasaman kulit berbentuk dari hasil ekskresi

keringat dan sebum yang menyebabkan keasamaan kulit anntara

Ph 5-6,5.

3) Pengatur panas atau thermoregulasi

Kulit mengatur suhu tubug melalui dilatasi dan konstruksi

pembuluh kapiler serta melalui respirasi yang keduanya

dipengaruhi saraf otonom. Tubuh yang sehat memiliki suhu tetap

kira – kira 98,6 deraja Farenheit atau sekitar 36,5oC.

4) Pengeluaran (ekskresi)

Kulit mengeluarkan zat – zat tertentu yaitu keringat dari

kelenjar – kelenjar yang dikeluarkan melalui pori – pori keringat

dengan membawa garam, yodium dan zat kimia lainnya. Air yang

Asuhan Keperawatan Keluarga..., DITEU JUNI PAMELA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. KONSEP KELUARGA 1. …repository.ump.ac.id/1371/3/DITEU JUNI PAMELA BAB II.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga..., DITEU JUNI PAMELA, Fakultas Ilmu Kesehatan

29

dikeluarkan melalui kulit tidak saja disalurkan melalui keringat

tetapi juga melalui penguapan air transepidermis sebagai

pembentukan keringat yang tidak disadari.

5) Fungsi persepsi

Kulit megandung ujung – ujung saraf sensorik di dermis

dan subkutis. Respon terhadap rangsangan panas diperankan oleh

drmis dan subkutis, terhadap dingin diperankan oleh dermis,

perabaan diperankan oleh epidermis. Serabut saraf sensorik lebih

banyak jumlahnya didaerah yang erotik.

6) Fungsi absorbsi

Kulit dapat menyerap zat – zat tertentu, terutama zat –

zat yang larut dalam lemak dapat diserap ke dalam kulit. Hormon

yang terdapat pada krim muka dapat masuk melalui kulit dan

mempengaruhi lapisan kulit pada tingkatan yang sangat tipis.

7) Penunjang penampilan

Fungsi yang terkait dengan kecantikan yaitu keadaan kulit

yang tampak halus, putih dan bersih akan dapat menunjang

penampilan. Fungsi lain dari kulit yaitu kulit dapat

mengekspresikan emosi seseorang seperti kulit memerah, pucat

maupun kontraksi otot penegak rambut.

3. Etiologi

Penyebab dermatitis dapat berasal dari luar (eksogen), misalnya

bahan kimia (contoh : detergen, oli, semen), fisik (sinar dan suhu),

Asuhan Keperawatan Keluarga..., DITEU JUNI PAMELA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. KONSEP KELUARGA 1. …repository.ump.ac.id/1371/3/DITEU JUNI PAMELA BAB II.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga..., DITEU JUNI PAMELA, Fakultas Ilmu Kesehatan

30

mikroorganisme (contohnya : bakteri, jamur) dapat pula dari dalam

(endogen), misalnya dermatitis atopic. (Adhi Djuanda, 2005)

Sejumlah kondisi kesehatan, alergi, factor genetic, fisik, stress dan

iritasi dapat menjadi penyebab eksim. Masing-masing jenis eksim,

biasanya memiliki penyebab berbeda pula. Seringkali, kulit yang pecah-

pecah dan meradang yang disebabkan eksim menjadi infeksi. Jika kulit

tangan ada strip merah seperti goresan, kita mungkin mengalami selulit

infeksi bakteri yang terjadi dibawah jaringan kulit. Selulit muncul karena

peradangan pada kulit yang terlihat bentol-bentol, memerah, berisi cairan

dan terasa panas seseorang yang system kekebalan tubuhnya tidak bagus,

segera periksa ke dokter jika kita mengalami selulit dan eksim.

4. Patofisiologi

Dermatitis melalui dua fase yaitu fase induksi dan fase elisitasi.

Fase induksi yaitu saat kontak pertama alergen dengan kulit sampai

limfosit memberi respon, fase ini memerlukan waktu 2-3 minggu. Fase

elisitasi yaitu saat terjadi perjalanan ulang dengan alergen yang sama atau

serupa sampai timbul gejala klinis. Pada dermatitis atopik histamin

dianggap sebagai zat penting yang memberi reaksi dan menyebabkan

priuritus. Histamin menghambat kemotaksis dan menekan produksi sel T,

sel must meningkat pada lesi dermatitis atopik kronis.

5. Tanda dan Gejala

Kelainan kulit setiap orang sangat beragam, tergantung pada sifat

iritan. Iritan sangat menyebabkan gejala akut, sedang iritan lemah menjadi

Asuhan Keperawatan Keluarga..., DITEU JUNI PAMELA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. KONSEP KELUARGA 1. …repository.ump.ac.id/1371/3/DITEU JUNI PAMELA BAB II.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga..., DITEU JUNI PAMELA, Fakultas Ilmu Kesehatan

31

gejala kronis. Selain itu banyak faktor yang mempengaruhi dermatitis

yaitu faktor individu (misalnya ras, usia, lokasi, atopi, dan penyakit kulit

lainnya), faktor lingkungan (misalnya suhu, kelembaban udara, okulasi)

Menurut Mansjoer (2000) dan Djuanda (2007) menyatakan macam

– macam bentuk dermatitis :

a. Dermatitis kontak

merupakan dermatitis karena kronik eksternal, yang menimbulkan

fenomen sensitisasi (alergen) atau toksis (iritan), penyebabnya adalah

bahan kimia, zat detergen, disinfektan dan zat warna (untuk pakaian dan

sepatu) (Mansjoer, 2000).

b. Dermatitis atopik

merupakan keadaan peradangan kulit kronis dan residif, disertai

gatal, yang umumnya sering terjadi selama masa bayi, anak – anak, dan

dewasa sering berhubungan dengan peningkatan kadar IgE dalam serum

dan riwayat atopi pada penderita atau kelurga. Tandanya yaitu bercak-

bercak merah yang berbatas tidak tegas dan gatal, entoma, edema,

eksudat serum. (Djuanda, 2007).

Penyebab dermatitis atopik menurut Mansjoer (2000) adalah

rhinitis alergik, alergi terhadap protein, reaksi abnormal terhadap

perubahan suhu, sensitif terhadap serum, obat, dan bakteri.

c. Dermatitis statis/hifostatis

merupakan salah satu jenis dermatitis sirkulatorius. Dermatitis

statis merupakan dermatitis varikosum. Penyebab dari dermatitis statis

Asuhan Keperawatan Keluarga..., DITEU JUNI PAMELA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. KONSEP KELUARGA 1. …repository.ump.ac.id/1371/3/DITEU JUNI PAMELA BAB II.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga..., DITEU JUNI PAMELA, Fakultas Ilmu Kesehatan

32

adalah semua keadaan yang menyebabkan statis peredaran darah

ditungkai bawah atau juga bisa karena insufisiensi ven (Mansjoer,

2000)

d. Dermatitis autosensitisasi

merupakan dermatitis akut yang timbul pada tempat jauh dari

fokus inflamasi lokal. Penyebabdari dermatitis ini adalah tidak

berhubungan langsung dengan penyebab fokus inflamasi (Djuanda,

2007)

e. Dermatitis numularis

Dermatitis numularis tidak diketahui. Penyakit dermatitis

timbul pada pasien yang mempunyai kulit kering, serta mempunyai

kepribadian yang tense dan anxious, subyektif sangat gatal, obyektif

terlihat dermatitis sebesar uang logam, terditi atas eritema, edema,

kadang – kadang ada vesikel, kusta atau papul (Mansjoer, 2000).

6. Penatalaksanaan

a. Pencegahaan

Merupakan hal yang sangat penting pada penatalaksanaan

dermatitis kontak iritan dan kontak alergik. Dilingkungan rumah,

beberapa hal dapat dilaksanakan misalnya penggunaan sarung tangan

karet di ganti dengan sarung tngan plastic, menggunakan mesin cuci,

sikat bergagang panjang, penggunaan detergen.

b. Pengobatan

1) Pengobatan topical

Asuhan Keperawatan Keluarga..., DITEU JUNI PAMELA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. KONSEP KELUARGA 1. …repository.ump.ac.id/1371/3/DITEU JUNI PAMELA BAB II.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga..., DITEU JUNI PAMELA, Fakultas Ilmu Kesehatan

33

Obat-obatan yang topical diberikan sesuai dengan prinsip-

prinsip umum pengobatan dermatitis yaitu bila basah diberi terapi

basah (kompres terbuka). Bila kering berikan terapi kering, makin

akut penyakit, makin rendah prosentase bahan aktif. Bila akut berikan

kompres, bila sub akut diberi losio, pasta, krim / linimentum (pasta

pendingin), bila kronik berikan salep. Bila basah berikan kompres,

bila kering superfisial diberi bedak, bedak kocok, krim / pasta, bila

kering didalam dibeli salep.

2) Pengobatan sistemik

Pengobatan sistemik ditujukan untuk mengontrol rasa gatal

dan / edema juga pada kasus sedang dan berat pada keadaan akut /

kronik. Jenis-jenisnya adalah :

a) Antihistamin

Maksud pemberian antihistamin adalah untuk memperoleh efek

sedatifnya. Ada yang berpendapat pada stadium permulaan tidak

terdapat pelepasan histamin.

b) Kortikosteroid

Diberikan pada kasus yang sedang / berat secara peroral,

intramuscular / intravena. Pilihan terbaik adalah prednisone dan

prednisolone. Steroid lain lebih mahal dan memiliki kekurangan

karena berdaya kerja lama. Bila diberikan dalam waktu singkat

maka efek sampingnya akan minimal. Perlu perhatian khusus pada

penderita ulkus peptikum, diabetes dan hipertensi.

Asuhan Keperawatan Keluarga..., DITEU JUNI PAMELA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. KONSEP KELUARGA 1. …repository.ump.ac.id/1371/3/DITEU JUNI PAMELA BAB II.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga..., DITEU JUNI PAMELA, Fakultas Ilmu Kesehatan

34

7. Pencegahan

Hindari sabun mandi yang bersifat alkalis/basa.

Hindari penggunaan air terlalu panas saat mandi, untuk mencegah

terjadinya kulit kering.

Hindari pemakaian baju yang berserat kasar

Hindari terik matahari dan udara yang panas.

Hindari makanan yang dicurigai menyebabkan kekambuhan dan alergi

makanan.

Asuhan Keperawatan Keluarga..., DITEU JUNI PAMELA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

Page 27: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. KONSEP KELUARGA 1. …repository.ump.ac.id/1371/3/DITEU JUNI PAMELA BAB II.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga..., DITEU JUNI PAMELA, Fakultas Ilmu Kesehatan

35

8. Pathways

tidak tahu

tidak tahu

- bahan kimia

- protein

- bakteri

- pungus

dermatitis atopic, eritema,

pruritus, bengkak, bersisik.

ditangani/

pencegahan

tidak

tahu

ketidakmampuan

keluarga mengenal

masalah kesehatan

ketidakmampuan

keluarga merawat

anggota keluarga

yang sakit

memodifikasi lingkungan:

- menjaga kebersihan

rumah

- terdapat

pembuangan tempat

sampah

upaya perawatan:

- cuci daerah luka

dengan air hangat

- tidak menggaruk

daerah yang sakit

- beri salep di area

yang luka

ketidakmampuan

keluarga

mengambil

keputusan

gangguan rasa

nyaman: gatal

resiko penularan infeksi

gangguan

konsep

diri

ketidakmampuan keluarga

memanfaatkan fasilitas kesehatan

tidak tahu

tidak dilakukan tidak dilakukan

kerusakan

integritas kulit

tidak tahu

ketidakmampuan keluarga

memodifikasi lingkungan

Asuhan Keperawatan Keluarga..., DITEU JUNI PAMELA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

Page 28: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. KONSEP KELUARGA 1. …repository.ump.ac.id/1371/3/DITEU JUNI PAMELA BAB II.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga..., DITEU JUNI PAMELA, Fakultas Ilmu Kesehatan

36

9. Diagnosa Keperawatan menurut NANDA (2012)

Diagnosa keperawatan yang muncul pada penyakit dermatitis

1. Ketidakefektifan managemen regimen terapeutik keluarga berhubungan

dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit.

2. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan berhubungan dengan

Ketidaktahuan keluarga dalam merawat anggota keluarga dengan

dermatitis atopik

3. kurangefektifnya koping keluarga berhubungan dengan ketidakmampuan

keluarga merawat anggota keluarga yang sakit

4. Resiko bahaya lingkungan

5. Fokus Intervensi

A. Fokus intervensi

1. Diagnosa 1 : Ketidakmampuan managemen regimen terapeutik

keluarga berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat

anggota keluarga yang sakit.

a. Tujuan : setelah dilakukan pertemuan selam 3 kali tatap muka

diharapkan masalah Ketidakmampuan managemen regimen

terapeutik keluarga berhubungan dengan ketidakmampuan

keluarga merawat anggota keluarga yang sakit teratasi

kriteria hasil : keluarga dan penderita mampu merawat anggota

keluarga dengan masalah stroke.

a) Mengenal masalah gatal Menjelaskan pada keluarga mengenai

stroke.

Asuhan Keperawatan Keluarga..., DITEU JUNI PAMELA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

Page 29: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. KONSEP KELUARGA 1. …repository.ump.ac.id/1371/3/DITEU JUNI PAMELA BAB II.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga..., DITEU JUNI PAMELA, Fakultas Ilmu Kesehatan

37

1). Mendiskusikan dengan keluarga tentang dermatitis.

(a). Diskusi dengan keluarga tentang pengertian dermatitis.

(b). Anjurkan keluarga untuk menyebutkan kembali tentang

pengertian.

2). menyebutkan tanda dan gejala dermatitis atopik

(a). Jelaskam kepada keluarga tentang tanda dan gejala

dermatitis

(b). Evaluasi penjelasan yang telah diberikan.

(c). Beri reinforcment positif.

b) Mengambil keputusan untuk mengatasi masalah kulit

dermatitis

1). mengambil keputusan untuk menanganai dermatitis agar

tidak bertambah

(a). Diskusikan dengan keluarga bagaimana mengatasi

dermatitis untuk mengambil keputusan selanjutnya

(b). Motivasi keluarga untuk memutuskan menangani

dermatitis secara tepat

(c). Beri pujian positif atas keputusan yang diambil keluarga

c) merawat keluarga dengan dermatitis atropi

1) gali pengetahuan keluarga dalam mengatasi dermatitis

2) diskusikan dengan keluarga cara perawatan dermatitis

Asuhan Keperawatan Keluarga..., DITEU JUNI PAMELA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

Page 30: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. KONSEP KELUARGA 1. …repository.ump.ac.id/1371/3/DITEU JUNI PAMELA BAB II.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga..., DITEU JUNI PAMELA, Fakultas Ilmu Kesehatan

38

3) motivasi keluarga untuk mengungkapkan kembali apa

yang telah disampaikan

d) mendemonstrasikan cara perawatan dermatitis

1) demonstrasikan cara perawatan dermatitis

2) motivasi keluarga untuk mendemonstrasikan

3) beri pujian atas upaya keluarga dalam menilai

keberhasilan yang dilakukan.

e) memanfaatkan fasilitas kesehatan

1) menjelaskan manfaat fasilitas kesehatan yang dapat

digunakan untuk mengatasi dermatitis

2. Diagnosa 2 Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan berhubungan

dengan Ketidaktahuan keluarga dalam merawat anggota keluarga

dengan dermatitis atopik

Tujuan : setelah dilakukan pertemuan selam 3 kali tatap muka

diharapkan masalah Setelah dilakukan tindakan keperawatan

diharapkan Kurang pengetahuan tentang penyakit teratasi dengan

kriteria hasil :

a. keluarga dan penderita tahu tentang dermatitis dan dapat merawat

anggota keluarga yang terkena dermatitis

1). Menjelaskan tentang dermatitis

(a). Diskusi dengan keluarga tentang pengertian dermatitis.

(b). Anjurkan keluarga untuk menyebutkan kembali tentang

pengertian.

Asuhan Keperawatan Keluarga..., DITEU JUNI PAMELA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

Page 31: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. KONSEP KELUARGA 1. …repository.ump.ac.id/1371/3/DITEU JUNI PAMELA BAB II.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga..., DITEU JUNI PAMELA, Fakultas Ilmu Kesehatan

39

2). penyebab Dermatitis

(a). Evaluasi penjelasan tentang penyebab Dermatitis

(b). Motivasi kembali keluarga untuk mengulang penjelasan

yang sudah diberikan.

3). menyebutkan tanda dan gejala dermatitis atopik

(a). Evaluasi penjelasan tentang tanda dan gejala dermatitis

(b). Motivasi kembali keluarga untuk mengulang penjelasan

yang sudah diberikan.

(c). beri pujian

4). menjelaskan tentang pengobatan dermatitis

(a). Evaluasi penjelasan tentang tanda dan gejala dermatitis

atopik

(b). Motivasi kembali keluarga untuk mengulang penjelasan

yang sudah diberikan.

3. Diagnosa 3 kurang efektifnya koping keluarga berhubungan dengan

ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit

Tujuan : setelah dilakukan pertemuan selam 3 kali tatap muka

diharapkan Setelah dilakukan tindakan keperawatan masalah koping

keluarga berkurang dengan kriteria hasil:

a. keluarga mampu mengenal masalah:

1) pengelolaan stress

2) pengelolaan dermatitis

3) pencegahan dermatitis

Asuhan Keperawatan Keluarga..., DITEU JUNI PAMELA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

Page 32: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. KONSEP KELUARGA 1. …repository.ump.ac.id/1371/3/DITEU JUNI PAMELA BAB II.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga..., DITEU JUNI PAMELA, Fakultas Ilmu Kesehatan

40

4) regimen pengobatan

interevensi

a) setelah dilakukan intervensi keperawatan, keluarga mampu

mengenal masalah:

(1). teaching individual

(2). teaching grup

b. keluarga mampu memutuskan untuk meningkatkan atau

memperbaiki kesehatan:

1) berpartisipasi dalam memutuskan perawatan kesehatan

intervensi:

a) keluarga mampu memutuskan dukungan membuat keputusan

membangun harapan

c. keluarga mampu perawat

1) koping keluarga

2) fungsi keluarga

3) status kesehatan keluarga

4) suasana lingkungan keluarga

intervensi:

a) keluarga mampu merawat:

(1). peningkatan koping

(2). konseling

(3). krisis intervensi

Asuhan Keperawatan Keluarga..., DITEU JUNI PAMELA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015