11 juni 2018 renungan keluarga allah - gbika.org · renungan keluarga allah hari 1# akibat...

25

Upload: ngomien

Post on 02-Mar-2019

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

11 JUNI 2018 RENUNGAN KELUARGA ALLAH

HARI 1# AKIBAT MENYIMPAN KEBENCIAN DALAM HATI

BACAAN HARI INI Amsal 10:8-19 RHEMA HARI INI Amsal 10:12 Kebencian menimbulkan pertengkaran, tetapi kasih menutupi segala pelanggaran. Suatu hari, tim pelayanan besuk gereja mendatangi seorang anak remaja. Sudah beberapa hari anak itu muntah darah. Ia sudah dibawa ke beberapa dokter dan rumah sakit, tetapi tidak satu pun yang dapat mendiagnosa penyakitnya. Sehingga kedua orangtuanya berpikir jangan-jangan anak mereka kena guna-guna. Karena itu, mereka meminta tim gereja datang dan mendoakannya. Saat itu, si anak mengalami suatu manifestasi hebat. Ia muntah darah sangat banyak. Namun, setelah itu ia dilawat Tuhan dan sembuh total. Ayah dan ibunya pun keheranan, apa yang sebenarnya dialami oleh anak ini. Setelah anggota tim menyelidiki, ternyata anak ini kepahitan terhadap ayahnya. Sewaktu kecil, ia sering melihat ayahnya menyakiti

ibunya. Sekalipun ayahnya sekarang sudah bertobat, hal itu masih membekas dalam hatinya. Ia masih belum bisa mengampuni ayahnya. Puji Tuhan, sekarang Tuhan sudah menjamah dan menyembuhkan luka hatinya. Ia bisa mengampuni ayahnya dan pemulihan keluarga pun terjadi. Ya, kebencian dapat merusak banyak hal. Tidak hanya merusak hubungan kita dengan orang lain, tetapi juga menghancurkan diri kita sendiri. Kebencian adalah penyakit hati yang dapat menggerogoti tubuh, pikiran, dan hati kita. Kebencian membutakan kita untuk melihat terang kebenaran Tuhan dan membelenggu kita dalam kegelapan. Sehingga kita tidak bisa mengalami kehidupan luar biasa yang telah Tuhan janjikan (1 Yoh. 2:9-11). Maka dari itu, marilah kita belajar untuk membuang kebencian dalam hati kita dan belajar saling mengampuni. Mintalah pada Tuhan untuk menjamah dan mencurahkan kasih-Nya pada kita, agar kita bisa mengampuni dan juga mengasihi orang yang telah menyakiti kita. Jangan sampai karena kita tidak mengampuni, kita menjadi tidak dapat menerima perkara luar biasa yang telah Tuhan persiapkan bagi kita (Mat. 6:14-15).

RENUNGAN Selama kita masih MENYIMPAN KEBENCIAN DALAM HATI kita, kita tidak akan mengalami KEHIDUPAN LUAR BIASA APLIKASI 1. Pernahkah Anda disakiti orang lain? Sudahkah

Anda mengampuninya? 2. Mengapa kita harus membuang segala kebencian

dan mengampuni orang yang menyakiti kita? 3. Apa yang dapat Anda lakukan untuk dapat

menyingkirkan segala akar kebencian dalam hidup Anda?

DOA UNTUK HARI INI

“Tuhan, ampuni kami apabila Engkau masih mendapati kami menyimpan kebencian pada sesama kami. Tolong jamah dan lembutkan hati kami, ya, Bapa, agar kami

dapat belajar mengampuni dan mengasihi orang yang telah menyakiti kami. Karena kami percaya, melalui pengampunan, pemulihan besar terjadi dalam hidup

kami. Di dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Amin.”

BACAAN ALKITAB SETAHUN Matius 12 Markus 22

12 JUNI 2018 RENUNGAN KELUARGA ALLAH

HARI 2# TEBANG DAN CABUT KEBENCIAN SAMPAI AKARNYA

BACAAN HARI INI Ibrani 12:1-15 RHEMA HARI INI Ibrani 12:15 Jagalah supaya jangan ada seorangpun menjauhkan diri dari kasih karunia Allah, agar jangan tumbuh akar yang pahit yang menimbulkan kerusuhan dan yang mencemarkan banyak orang. Seorang ibu menyimpan sakit hati bertahun-tahun kepada suaminya. Kebenciannya kian bertumbuh tatkala teman-temannya menambah-nambahi dengan cerita negatif, yang membuatnya semakin tidak bisa mempercayai suaminya. Hidupnya terus dipenuhi dengan ketakutan, kecurigaan, dan pikiran negatif. Hari-harinya diwarnai dengan pertengkaran dan kebencian yang semakin dalam. Bahkan kata-kata perceraian sempat terucapkan. Setiap malam ibu ini gelisah dan tidak bisa tidur. Makannya pun tidak enak. Semakin hari hidup ibu ini semakin terasa kosong, tidak memiliki pengharapan, dan tujuan hidup.

Sampai suatu kali, ibu ini diajak menemui seorang konselor. Konselor itu mengatakan segala kepahitan haruslah dicabut, jika ia ingin mengalami hidup yang berkemenangan dan dipenuhi damai sejahtera. Awalnya ia tidak mau. Ia menganggap dirinya benar dan pasangannya yang salah. Namun, Roh Kudus mengingatkannya untuk melepaskan pengampunan. Benar saja, setelah melepaskan pengampunan kepada suaminya, rasa benci dan sakit hati yang selama ini disimpannya seolah-olah hilang dari hatinya. Hidupnya menjadi lebih berbahagia. Ia bisa semakin menghargai dan menghormati suaminya, juga bisa tidur nyenyak serta makan enak. Ia pun memandang kehidupan dengan lebih baik. Kita pun mungkin sedang mengalami hal yang sama seperti ibu tersebut. Segeralah mengambil inisiatif dan mengambil langkah iman. Jangan menuntut orang lain berubah; jangan menunggu orang lain minta maaf terlebih dahulu kepada kita. Akan tetapi, lepaskan pengampunan kepada orang yang kita benci, bahkan kepada orang yang membenci kita. Tebang dan cabut kebencian itu sampai ke akar-akarnya, sehingga rasa benci tidak memiliki kesempatan untuk tumbuh lagi dalam hati kita. Jika kita bisa menebang dan mencabut kebencian dalam diri kita, kita akan menikmati hidup tanpa kebencian. Tanpa kebencian, hidup akan terasa ringan, menyenangkan, bebas dari prasangka buruk,

kekuatiran, dan hidup yang luar biasa akan kita miliki bersama dengan Tuhan. (LEW) RENUNGAN Dibandingkan terus memupuk kebencian, pilihlah untuk MENEBANG dan MENCABUT KEBENCIAN kita sampai ke AKAR-AKARNYA APLIKASI 1. Apakah saat ini Anda masih menyimpan

kebencian? Apakah Anda bersedia mencabut dan menebang kebencian yang masih Anda simpan tersebut?

2. Mengapa Anda perlu melepaskan pengampunan? 3. Langkah-langkah apa yang akan Anda lakukan

untuk mulai mengampuni orang yang membenci Anda atau yang Anda benci?

DOA UNTUK HARI INI

“Tuhan Yesus, terima kasih karena Engkau telah mengingatkan kami untuk tidak memupuk kebencian di dalam hidup kami. Bantulah kami untuk menebang dan mencabut kebencian yang masih kami simpan sampai ke akar-akarnya. Ajari kami bisa mengampuni orang-

orang yang membenci kami, sehingga kami mengalami hidup yang luar biasa bersama-Mu. Di dalam nama

Tuhan Yesus kami berdoa. Amin.”

BACAAN ALKITAB SETAHUN Matius 23

Lukas 20-21

13 JUNI 2018 RENUNGAN KELUARGA ALLAH

HARI 3# MEMBEBASKAN DIRI DARI KEBENCIAN

BACAAN HARI INI Yohanes 15:9-19 RHEMA HARI INI Yohanes 15:19 Sekiranya kamu dari dunia, tentulah dunia mengasihi kamu sebagai miliknya. Tetapi karena kamu bukan dari dunia, melainkan Aku telah memilih kamu dari dunia, sebab itulah dunia membenci kamu. Tidak ada orang yang tidak pernah merasa benci dalam hidupnya. Saat kita dibohongi, saat kita dikhianati, saat hak kita dilanggar, saat orang lain melakukan hal yang jahat kepada kita, kebencian kerap muncul dalam hati kita. Namun, meski demikian, rupanya kebencian tak seharusnya menguasai kita. Marilah kita melihat kehidupan Yusuf. Rasa iri di hati saudara-saudaranya membuat mereka bermufakat untuk membunuhnya. Beruntung, Ruben, saudara tertua Yusuf mencegah niat jahat itu. Meskipun tak jadi dibunuh, tetapi ia dijual kepada orang Ismael dan dibawa ke Mesir. Singkat cerita, selama berada di Mesir, Yusuf mengalami banyak hal. Mulai dari menjadi budak, difitnah, dipenjara, menjadi penguasa, sampai ia bertemu

kembali dengan saudara-saudaranya. Sebagai orang yang sudah mengalami banyak hal buruk akibat perlakuan saudara-saudaranya, sangat wajar seandainya Yusuf menyimpan kebencian kepada mereka. Namun di luar dugaan, justru ia membalas mereka dengan kasih, bahkan mengajak mereka menikmati kelimpahan Mesir. Bukan hanya Yusuf yang berhasil membebaskan diri dari kebencian. Daud juga berhasil melepaskan kebencian dari Saul dan Absalom. Paulus berhasil melepaskan kebencian dari kepala prajurit yang sudah memenjarakan dan memasung kakinya. Selebihnya, kita bisa menyaksikan bagaimana Tuhan memberkati dan memakai hidup mereka dengan luar biasa. Bila saat ini kita sedang menyimpan kebencian terhadap seseorang, segeralah minta ampun kepada Tuhan. Ambil komitmen untuk berhenti membenci. Orang yang terikat kebencian tidak akan bisa berkembang. Sebaliknya, orang yang bisa melepaskan diri dari kebencian akan selalu berada di posisi terdepan untuk diberkati dan dipakai Tuhan dengan luar biasa. Kalau Yusuf, Daud dan Paulus bisa membebaskan diri dari kebencian dan mengalami kehidupan yang luar biasa bersama Tuhan, kita juga pasti bisa.

RENUNGAN Jangan mau dikalahkan oleh kebencian, kita harus bisa MENGALAHKAN KEBENCIAN supaya Tuhan bisa MEMAKAI KITA DENGAN LUAR BIASA APLIKASI 1. Apakah saat ini Anda sedang menyimpan

kebencian terhadap seseorang? 2. Mengapa Anda perlu mengalahkan kebencian

Anda? 3. Bagaimana Anda bisa berkomitmen berhenti

membenci orang yang melakukan kesalahan kepada Anda?

DOA UNTUK HARI INI

“Bapa yang baik, ampuni kami jika kami sudah pernah membenci sesama kami, baik sengaja atau tidak disengaja. Mulai saat ini, kami mau berkomitmen

untuk berhenti membenci. Mampukan kami untukmengasihi sesama kami, sehingga hidup kami

bisa Engkau pakai dengan luar biasa. Di dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Amin.”

BACAAN ALKITAB SETAHUN

Markus 13

14 JUNI 2018 RENUNGAN KELUARGA ALLAH

HARI 4# MEMBERESKAN LUKA HATI BERSAMA TUHAN

BACAAN HARI INI Amsal 4:20-27 RHEMA HARI INI Amsal 4:23 Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan. Perang Saudara. Abraham Lincoln baru saja menjabat sebagai presiden Amerika Serikat tahun 1861 dan negara itu terpecah menjadi dua kubu, Utara dan Selatan. Perbedaan pandangan, terutama dalam hal politik dan perbudakan, membuat keduanya bertikai hebat. Dalam masa itu, Lincoln berkata dalam salah satu pidatonya, "Mereka adalah orang-orang yang sedang membuat kesalahan. Mereka bukanlah musuh yang harus dibasmi." Pernyataan yang mengejutkan itu menuai protes dan teguran keras dari banyak orang. Namun, ia melanjutkan dengan tenang, “Bukankan kita sudah menghancurkan musuh kita dengan menjadikannya sebagai sahabat kita?" Akhir 1865, Lincoln pun berhasil mempersatukan kembali Amerika

Serikat dan menghapuskan perbudakan untuk selamanya. Dalam hidup ini, perbedaan pendapat tak dapat kita hindari. Konflik dan pertikaian yang terjadi pun kerap meninggalkan luka hati. Masalahnya, banyak orang yang tidak melihatnya sebagai luka yang perlu diobati dan cenderung membiarkannya mengendap dalam hati. Padahal, kalau hati kita sudah penuh luka, sukar bagi kita untuk bisa menjadi berkat dan terang dunia. Sebaliknya, tindakan dan perkataan kita berisiko untuk melukai orang-orang di sekitar kita. Persahabatan pun dapat berubah menjadi permusuhan. Besar ataupun kecil luka yang kita alami, segeralah membereskannya. Lepaskan pengampunan bagi orang yang menyakiti kita. Rangkul dan doakan orang-orang yang membenci kita. Bukalah hati kepada Roh Kudus agar Dia bekerja penuh di dalam kita. Sedalam apa pun luka itu, selama kita melewatinya bersama Tuhan, Sang Penyembuh, maka tiada yang mustahil. Ketika kita mampu melampaui luka hati kita akibat pertengkaran, kebencian, iri hati, kekecewaan, rasa kehilangan, dan hal-hal lainnya, luka kita pun diubahkan menjadi berkat. Bukannya tidak mungkin, Tuhan akan memakai pengalaman kita untuk membantu orang lain melalui hal yang sama. Saat itulah, hati kita akan memancarkan

kehidupan dan kita akan menikmati hidup yang luar biasa bersama Tuhan. (ABU) RENUNGAN Saat kita MEMBERESKAN LUKA HATI dan MEMBUANG KEBENCIAN, kita bukan hanya akan MENIKMATI HIDUP, tetapi juga MENJADI BERKAT APLIKASI 1. Apa yang dimaksud dengan membereskan luka

hati dan membuang kebencian? 2. Mengapa Anda perlu membereskan luka hati dan

membuang kebencian dari hati Anda? 3. Apa yang dapat Anda lakukan untuk membereskan

luka hati dan membuang kebencian Anda?

DOA UNTUK HARI INI

“Bapa dalam nama Yesus, ajar kami untuk membereskan luka hati dan membuang kebencian,

sehingga hidup kami bisa menjadi berkat bagi sesama. Di dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Amin.”

BACAAN ALKITAB SETAHUN

Matius 24

15 JUNI 2018 RENUNGAN KELUARGA ALLAH

HARI 5# MENGALAHKAN KEBENCIAN DENGAN KEBAIKAN

BACAAN HARI INI Roma 12:17-21 RHEMA HARI INI Roma 12:21 Janganlah kamu kalah terhadap kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan! Suatu malam, Senator John Stennis dirampok di dekat rumahnya. Walaupun telah menyerahkan semua barang berharganya, para perampok masih menembaknya dua kali. Para ahli bedah Walter Reed Medical Center bekerja keras selama lebih dari enam jam untuk menyelamatkan nyawanya. Sementara itu, Senator Mark Hatfield, yang berasal dari partai berseberangan dan sering bentrok keras dengan Stennis, mendengar tentang situasi Stennis. Ia langsung pergi ke rumah sakit tersebut. Begitu tiba, ia mendapati para staf operator telepon kewalahan karena banyaknya telepon masuk dari sesama senator, wartawan, serta kolega lainnya.

Lalu Hatfield menawarkan bantuannya dan menjawab telepon masuk hingga keesokan paginya. Ketika beranjak pulang, ia memperkenalkan dirinya, "Nama saya Mark Hatfield, senang bisa membantu atas nama seseorang yang saya hormati." Keesokan harinya, kisah pelayanan Hatfield menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari berita perampokan Stennis. Hal itu pun membuat banyak orang bersimpati kepada Hatfield. Sebaik apa pun pelayanan Yesus, tidak membuat semua orang mencintai-Nya. Demikian juga dengan kita. Sebanyak apa pun perbuatan kasih kita, tidak menjamin kita akan disukai banyak orang. Akan selalu ada orang yang merasa tidak cocok dengan apa yang sudah kita lakukan. Bahkan, beberapa orang terang-terangan menentang kita. Kita tidak bisa memaksa orang lain untuk mendukung atau sependapat dengan kita, tetapi kita bisa mengendalikan diri sendiri untuk tidak membenci dan memusuhi orang lain. Seburuk apa pun sikap orang lain kepada kita, tidak seharusnya kita membalas dengan memusuhi dan membenci mereka. Pilihan ada pada kita. Membalas dengan kebencian dan kita akan sama dengan mereka, atau membalas dengan kebaikan dan kita akan menjadi lebih baik dari mereka. Yang pasti, apa yang kita tabur akan selalu kembali pada kita. Beralaskan kasih Tuhan

yang kita praktikkan, kita pun dapat menikmati kehidupan yang luar biasa. RENUNGAN Jika kita berhasil MENGALAHKAN KEBENCIAN dengan kebaikan, kita pun akan DICINTAI BANYAK ORANG APLIKASI 1. Saat ada orang yang menentang atau membenci

Anda, bagaimanakah biasanya Anda bersikap terhadapnya?

2. Mengapa Tuhan ingin kita dapat mengalahkan kebencian dengan kebaikan?

3. Bagaimana Anda dapat mulai mengalahkan kebencian dalam hidup Anda?

DOA UNTUK HARI INI

“Bapa yang baik, kami memahami bahwa tidak semua orang sependapat dan mengasihi kami di dunia ini. Namun, biarlah kasih-Mu memenuhi hati kami dan

memancar keluar, sehingga kami boleh memberikan respons kasih kepada orang-orang yang tidak

menyukai kami. Di dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Amin.”

BACAAN ALKITAB SETAHUN

Matius 25

16 JUNI 2018

RENUNGAN KELUARGA ALLAH HARI 6#

BERHENTI MEMBENCI DAN MENGHAKIMI DIRI SENDIRI

BACAAN HARI INI Matius 22:37-40 RHEMA HARI INI Matius 22:39 Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. “Mengapa Tuhan menciptakan seseorang sepertiku?” batin Winda entah untuk keberapa kalinya. Sejak kecil, karena kekurangan fisiknya, ia sulit mendapatkan teman. Ia juga tak begitu pintar sehingga sering tinggal kelas. Kegagalan dalam hal prestasi, pekerjaan, dan relasi, semakin lama membuatnya semakin merasa tidak berharga dan tak patut dicintai. Ia pun merasa tidak ada orang yang bisa memahami dirinya dan membantunya lepas dari tekanan yang ia hadapi. Akhirnya, ia mulai terbiasa menghakimi dirinya sendiri. Ia merasa berbeda dari kebanyakan orang. Orang yang aneh, yang hidupnya adalah kesalahan.

Saat mendengar seseorang membenci dirinya sendiri, beberapa dari kita mungkin merasa miris dan prihatin. Namun, kenyataannya, tidak sedikit orang yang mengalaminya. Malah mungkin, kita sendiri tengah merasakannya. Jika demikian, segeralah menyadari bahwa Tuhan tidak pernah menciptakan sesuatu yang tidak berguna atau sia-sia. Bagaimanapun keadaan kita saat ini atau tekanan apa pun yang sedang kita hadapi, percayalah, kita sangat berharga di mata-Nya. Tuhan bahkan punya rencana besar untuk hidup kita. Ketahuilah, Tuhan mau kita mengasihi diri kita sendiri seperti Dia mengasihi kita. Mengasihi diri di sini bukan berarti menjadi egois dan hanya memikirkan kesenangan kita sendiri, tetapi menerima diri kita apa adanya. Bagaimanapun, kita tidak akan pernah bisa mengubah masa lalu, yang bisa kita ubah adalah masa depan. Jangan jadikan keadaan kita dan kegagalan masa lalu sebagai hakim yang membuat kita terus menyalahkan serta membenci diri sendiri, karena kebencian itu pada akhirnya akan merusak hidup kita. Mulailah bersyukur, terutama karena Tuhan begitu mengasihi kita, bahkan sampai rela memberikan nyawa-Nya untuk kita. Dengan mulai bersyukur, kita akan melihat, ternyata Tuhan memberikan lebih banyak talenta daripada kekurangan, dan Dia memiliki misi penting dalam hidup kita. Mulailah melangkah

bersama Tuhan dan kita akan menjalani hidup yang luar biasa bersama-Nya. (PF) RENUNGAN Berhentilah MEMBENCI dan MENGHAKIMI DIRI SENDIRI, bagaimanapun keadaan kita, TUHAN TETAP MENGASIHI KITA APLIKASI 1. Bagaimana Anda melihat gambar diri Anda saat

ini? Adakah sesuatu hal yang menyebabkan Anda merasa benci pada diri Anda sendiri?

2. Mengapa kita perlu untuk mengasihi diri kita sendiri?

3. Bagaimana cara Anda untuk mulai mengasihi diri Anda sendiri?

DOA UNTUK HARI INI

“Tuhan Yesus, terima kasih Engkau begitu mengasihi kami. Kau setia dan selalu ada untuk kami. Celikkan mata hati dan pikiran kami, Tuhan, agar kami bisa

mengerti rencana-Mu atas hidup kami. Kami percaya dalam segala tekanan yang kami alami, Engkau

mempunyai rencana yang indah bagi hidup kami, dan lewat hidup kami, nama-Mu akan semakin

dipermuliakan. Di dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Amin.”

BACAAN ALKITAB SETAHUN Matius 26 Markus 14

17 JUNI 2018 RENUNGAN KELUARGA ALLAH

HARI 7# RAHASIA HIDUP BEBAS DARI KEBENCIAN

BACAAN HARI INI Ayub 42:1-6 RHEMA HARI INI Ayub 42:5-6 Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau. Oleh sebab itu aku mencabut perkataanku dan dengan menyesal aku duduk dalam debu dan abu." Dibakar kecintaan pada Tuhan, pasangan muda David dan Svea Flood berangkat ke Belgian Kongo di pedalaman Afrika untuk memenuhi panggilan-Nya. Perjuangan mereka tidaklah mudah. Penolakan penduduk setempat membuat mereka terpaksa tinggal di hutan. Tidak ada yang dapat mereka injili, selain seorang anak kecil yang sesekali menjual makanan kepada mereka. Penyakit malaria dan proses kelahiran yang sulit merenggut Svea dari David. Ia pun marah kepada Tuhan. "Betapa sia-sianya hidupku," jeritnya. Merasa Tuhan tidak peduli atas pengorbanannya, ia pulang ke Swedia dan menghabiskan sisa hidupnya dalam kebencian serta minuman keras. Ketika berumur

73 tahun, ia mendengar bahwa anak kecil yang pernah mereka injili kini telah menjadi penginjil besar dengan 32 pos penginjilan, beberapa sekolah Alkitab, dan sebuah rumah sakit dengan 120 tempat tidur. Mendengar hal tersebut David meneteskan air mata. Ia menyadari kalau hidupnya ternyata tidaklah sia-sia. Kesulitan hidup, duka, kegagalan, dan luka-luka yang timbul, kerap membuat kita membenci hidup kita serta memandang diri dengan cara yang salah. Tak jarang, kita merasa Tuhan meninggalkan bahkan mencelakakan kita (Ayb. 10:8). Kita menilai hidup dan diri kita tak berarti lagi (Ayb. 3:11). Pikiran dan perkataan demi perkataan negatif pun memenuhi hidup kita. Namun, seberat apa pun persoalan hidup kita, jangan pernah meninggalkan-Nya. Justru, seperti yang Ayub lakukan, tetaplah mendekat dan carilah kehendak-Nya atas hidup kita. Saat itulah, kita akan menemukan betapa berharganya kita di mata Tuhan dan dahsyat rancangan-Nya atas hidup kita. Jangan sampai kebencian dan pikiran negatif merenggut kehidupan yang luar biasa itu dari kita. Firman Tuhan berkata, "Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya” (Ams. 18:21). Perkatakanlah berkat atas hidup kita, maka

damai sejahtera Allah akan turun atas kita dan membebaskan kita dari segala macam kebencian. RENUNGAN Rahasia hidup bebas dari kebencian adalah MENCABUT SETIAP PERKATAAN NEGATIF dan MENERIMA DIRI sebagai CIPTAAN BERHARGA di mata Tuhan APLIKASI 1. Hari-hari ini Anda mungkin sedang menghadapi

pergumulan yang sangat berat, bagaimanakah cara Anda menghadapi setiap pergumulan itu?

2. Mengapa kita perlu mencabut setiap perkataan negatif atas hidup kita dan menerima diri sebagai ciptaan Tuhan yang berharga?

3. Langkah-langkah apa yang dapat Anda ambil untuk mulai mencabut setiap perkataan negative dan melihat diri Anda sebagaimana Tuhan melihat Anda?

DOA UNTUK HARI INI “Bapaku yang baik, terima kasih atas Roh Kudus-Mu

yang Kau berikan untuk menghibur dan menolong kami senantiasa, khususnya di masa-masa yang penuh

tekanan dalam hidup kami. Ingatkan kami untuk selalu hidup dalam hadirat-Mu, lebih sungguh berdoa, dan

merenungkan firman-Mu, sehingga kami boleh menerima kekuatan dan penguatan secara

supranatural yang membawa kami ke dalam

kehidupan yang luar biasa, kehidupan yang penuh dengan kemenangan. Di dalam nama Tuhan Yesus

kami berdoa. Amin.”

BACAAN ALKITAB SETAHUN Lukas 22

Yohanes 13