bab ii tinjauan pustaka a. hakikat guru 1. pengertian gururepository.ump.ac.id/4571/3/bab ii_elisa...

26
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Hakikat Guru 1. Pengertian Guru Proses pembelajaran tidak akan bisa lepas dari peran seorang guru. Usman (2010: 5) menjelaskan bahwa guru merupakan jabatan atau profesi yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru. Pendapat lain dikemukakan oleh Asmani (2014: 17) menyatakan bahwa guru adalah figur inspirator dan motivator murid dalam mengukir masa depannya. Jika guru mampu menjadi sumber inspirasi dan motivasi bagi anak didiknya, maka hal itu akan menjadi kekuatan anak didik dalam mengejar cita-citanya di masa depan. Berdasarkan pendapat para ahli tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa guru adalah teladan, inspirator, dan motivator siswa yang dalam menjalankan tugasnya memerlukan keahlian khusus. Guru yang berperan sebagai teladan, inspirator dan motivator bagi peserta didiktentunya menjadi bagian penting yang tidak dapat tergantikan dalam proses pembelajaran. Saud (2010: 32) menyatakan: Guru memegang peranan strategis terutama dalam upaya membentuk watak bangsa melalui pengembangan kepribadian dan nilai-nilai yang diinginkan, sehingga peran guru sulit digantikan oleh orang lain. Dipandang dari dimensi pembelajaran, peranana guru dalam masyarakat Indonesia tetap dominan sekalipun teknologi yang dapat dimanfaatkan dalam proses pembelajaran berkembang pesat. Hal ini disebabkan karena ada dimensi-dimensi proses pendidikan, atau lebih khusus bagi proses pembelajaran, yang diperankan oleh guru yang tidak dapat digantikan oleh teknologi. 9 Peran Guru Dalam Perencanaan…, Elisa Rachmawati, FKIP UMP, 2017

Upload: truongliem

Post on 09-Mar-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Hakikat Guru 1. Pengertian Gururepository.ump.ac.id/4571/3/BAB II_ELISA RACHMAWATI_PGSD'17.pdf · diajarkan serta senantiasa mengembangkannya ... dan meminjam

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Hakikat Guru

1. Pengertian Guru

Proses pembelajaran tidak akan bisa lepas dari peran seorang guru.

Usman (2010: 5) menjelaskan bahwa guru merupakan jabatan atau profesi

yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru. Pendapat lain dikemukakan

oleh Asmani (2014: 17) menyatakan bahwa guru adalah figur inspirator dan

motivator murid dalam mengukir masa depannya. Jika guru mampu menjadi

sumber inspirasi dan motivasi bagi anak didiknya, maka hal itu akan menjadi

kekuatan anak didik dalam mengejar cita-citanya di masa depan.

Berdasarkan pendapat para ahli tersebut dapat ditarik kesimpulan

bahwa guru adalah teladan, inspirator, dan motivator siswa yang dalam

menjalankan tugasnya memerlukan keahlian khusus. Guru yang berperan

sebagai teladan, inspirator dan motivator bagi peserta didiktentunya menjadi

bagian penting yang tidak dapat tergantikan dalam proses pembelajaran. Saud

(2010: 32) menyatakan:

Guru memegang peranan strategis terutama dalam upaya membentuk

watak bangsa melalui pengembangan kepribadian dan nilai-nilai yang

diinginkan, sehingga peran guru sulit digantikan oleh orang lain.

Dipandang dari dimensi pembelajaran, peranana guru dalam masyarakat

Indonesia tetap dominan sekalipun teknologi yang dapat dimanfaatkan

dalam proses pembelajaran berkembang pesat. Hal ini disebabkan karena

ada dimensi-dimensi proses pendidikan, atau lebih khusus bagi proses

pembelajaran, yang diperankan oleh guru yang tidak dapat digantikan

oleh teknologi.

9

Peran Guru Dalam Perencanaan…, Elisa Rachmawati, FKIP UMP, 2017

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Hakikat Guru 1. Pengertian Gururepository.ump.ac.id/4571/3/BAB II_ELISA RACHMAWATI_PGSD'17.pdf · diajarkan serta senantiasa mengembangkannya ... dan meminjam

10

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan ahli, dapat disimpulkan

bahwa guru mempunyai peranan yang tidak dapat digantikan oleh teknologi.

Guru sebagai teladan, inspirator dan motivator dengan keahlian khusu yang

dimiliki tidak dapat disamakan atau digantikan dengan teknologi yang

semakin berkembang dalam proses pembelajaran. Teknologi yang semakin

berkembang dapat digunakan sebagai media guru dalam menyampaikan

pembelajaran sebagai upaya guru dalam membentuk watak siswa melalui

pengembangan kepribadian dan nilai-nilai yang diinginkan.

2. Tugas dan Fungsi Guru

Peran guru di sekolah tidak terbatas pada pelaksanaan proses

pembelajaran, namun guru juga berperan dalam semua kegiatan sekolah.

Guru sebagai aktor dominan dalam pembelajaran mempunyai tugas dan

fungsi yang harus dijalankan. Sukadi (2009: 17) menyebutkan:

Tugas guru merupakan suatu proses mendidik, mengajar dan melatih

siswa. Mendidik berarti meneruskan dan mngembangkan nilai-nilai

hidup (afektif). Mengajar berarti meneruskan dan mengembangkan ilmu

pengetahuan dan teknologi (kognitif). Melatih berarti mengembangkan

keterampilan para siswa (psikomotor).

Kesimpulannya, guru bertugas untuk mendidik, mengajar dan melatih

siswa agar mampu mengembangkan aspek-aspek dalam diri siswa yaitu aspek

afektif, kognitif dan psikomotor. Pembelajaran yang dilakukan oleh guru

dapat dikatakan berhasil apabila guru mampu melaksanakan ketiga tugas

tersebut dalam kegiatan belajar mengajar.

Guru bukan hanya bertugas untuk mengembangkan aspek-aspek yang

ada dalam diri siswa, namun guru juga menjalankan tugas dan fungsi lainnya.

Peran Guru Dalam Perencanaan…, Elisa Rachmawati, FKIP UMP, 2017

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Hakikat Guru 1. Pengertian Gururepository.ump.ac.id/4571/3/BAB II_ELISA RACHMAWATI_PGSD'17.pdf · diajarkan serta senantiasa mengembangkannya ... dan meminjam

11

Usman (2010: 9-12) peran guru dalam proses belajar mengajar adalah sebagai

berikut:

a. Guru sebagai Demonstrator

Guru berperan sebagai demonstrator, lecturer, atau pengajar, guru

hendaknya senantiasa menguasai bahan atau materi pelajaran yang akan

diajarkan serta senantiasa mengembangkannya dalam arti meningkatkan

kemampuannya dalam hal ilmu yang dimilikinya karena akan sangat

menentukan hasil belajar yang dicapai siswa.

b. Guru sebagai Pengelola Kelas

Berperan sebagai pengelola kelas (learning manager), guru

hendaknya mampu mengelola kelas sebagai lingkungan belajar serta

merupakan aspek dari lingkungan sekolah yang perlu diorganisasi.

Lingkungan yang baik yaitu yang bersifat menantang dan merangsang

siswa untuk belajar, memberikan rasa aman dan kepuasan mencapai

tujuan. Tujuan umun pengelolaan kelas adalah menyediakan dan

menggunakan fasilitas kelas untuk bermacam-macam kegiatan belajar

dan mengajar agar mencapai hasil yang baik. Tujuan khususnya adalah

mengembangkan kemampuan siswa dalam menggunakan alat-alat

belajar, menyediakan kondisi-kondisi yang memungkinkan siswa bekerja

dan belajar, serta membantu siswa untuk memperoleh hasil yang

diharapkan.

Peran Guru Dalam Perencanaan…, Elisa Rachmawati, FKIP UMP, 2017

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Hakikat Guru 1. Pengertian Gururepository.ump.ac.id/4571/3/BAB II_ELISA RACHMAWATI_PGSD'17.pdf · diajarkan serta senantiasa mengembangkannya ... dan meminjam

12

c. Guru sebagai Mediator dan Fasilitator

Peran guru sebagai mediator, guru hendaknya memiliki

pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media pendidikan

karena media pendidikan merupakan alat komunikasi untuk

mengefektifkan proses belajar mengajar. Guru tidak cukup hanya

memiliki pengetahuan tentang media pendidikan, tetapi juga harus

memiliki keterampilan memilih dan menggunakan serta mengusahakan

media itu dengan baik.

Guru sebagai fasilitator hendaknya mampu mengusahakan

sumber belajar yang berguna serta dapat menunjang pencapaian tujuan

dan proses belajar mengajar, baik yang berupa narasumber, buku teks,

majalah, ataupun surat kabar.

d. Guru sebagai Evaluator

Penilaian atau evaluasi berguna agar guru dapat mengetahui

keberhasilan pencapaian tujuan, penguasaan siswa terhadap pelajaran,

serta ketepatan atau keefektifan metode mengajar. Guru sebagai penilai

hasil belajar siswa, guru hendaknya terus menerus mengikuti hasil belajar

yang telah dicapai oleh siswa dari waktu ke waktu. Informasi yang

diperoleh melalui evaluasi ini merupakan umpan balik (feed back)

terhadap proses belajar mengajar.

Lickona (2013: 150) menyatakan:

Dalam menjalankan tugasnya sebagai pengelola kelas, guru juga

berfungsi sebagai pembimbing moral, mengajarkan kepada siswa

mengapa menyela adalah perbuatan yang tidak sopan, menyerobot

antrian adalah perbuatan yang tidak adil, mengejek orang itu tidak

Peran Guru Dalam Perencanaan…, Elisa Rachmawati, FKIP UMP, 2017

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Hakikat Guru 1. Pengertian Gururepository.ump.ac.id/4571/3/BAB II_ELISA RACHMAWATI_PGSD'17.pdf · diajarkan serta senantiasa mengembangkannya ... dan meminjam

13

baik, dan meminjam barang orang lain tanpa ijin adalah perbuatan

yang tidak menghormati dan seterusnya.

Berdasarkan pendapat yang telah dikemukakan ahli, dapat

disimpulkan bahwa guru memegang empat peranan dalam kegiatan

pembelajaran. Pertama, guru sebagai demonstrator, dimana guru harus

mampu menguasai materi pembelajaran yang akan disampaikan kepada

siswa. Kedua, guru sebagai pengelola kelas, dimana guru harus bisa

mengelola dan menggunakan semua fasilitas yang ada di kelas untuk kegiatan

pembelajaran. Ketiga, guru sebagai mediator dan fasilitator, dimana guru

sebagai mediator harus mempunyai pemahaman dan pengetahuan

menggunakan alat penunjang pembelajaran, sedangkan sebagai fasilitator

guru mampu menyiapkan sumber belajar yang menunjang pembelajaran.

Keempat, guru sebagai evaluator, dimana guru mampu mengikuti

perkembangan peserta didik. Guru sebagai pengelola kelas juga harus mampu

mengajarkan dan membimbing moral siswa. Guru dalam mengajarkan dan

melakukan bimbingan moral harus dilakukan dengan sikap yang baik dan

guru harus mampu menjadi teladan bagi siswa. Guru yang baik dan

berkarakter akan mampu membentuk siswa yang berkarakter.

Penanaman sikap dan karakter merupakan tugas dari semua komponen

sekolah. Zuriah (2008: 105-108) menjelaskan mengenai tugas dan peran guru

dalam mendukung pelaksanaan pendidikan budi pekerti di sekolah, yaitu:

a. Guru harus menjadi model, sekaligus menjadi mentor bagi siswa dalam

mewujudkan nilai-nilai moral pada kehiduan di sekolah.

b. Masyarakat sekolah merupakan masyarakat yang bermoral, dimana

sekolah bukan hanya meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi

namun juga mengembangkan nilai-nilai moral.

Peran Guru Dalam Perencanaan…, Elisa Rachmawati, FKIP UMP, 2017

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Hakikat Guru 1. Pengertian Gururepository.ump.ac.id/4571/3/BAB II_ELISA RACHMAWATI_PGSD'17.pdf · diajarkan serta senantiasa mengembangkannya ... dan meminjam

14

c. Praktikkan disiplin moral. Moral adalah sesuatu yang restrictive, artinya

bukan sekedar deskripsi mengenai sesuatu yang baik, namun sesuatu

yang mengarahkan kelakuan dan pikiran seseorang untuk berbuat baik.

d. Menciptakan situasi yang demokratis di ruang kelasyang dilakukan

secara inkuiri dan penghayatan yang intensif terhadap nilai-nilai moral,

bukan dilakukan secara indoktrinasi.

e. Mewujudkan nilai-nilai melalui kurikulum. Pelajaran moral bukan hanya

diberikan kepada siswa melalui mata pelajaran khusus, namun harus

terkandung dalam semua mata pelajaran.

f. Budaya bekerjasama (cooperative learning). Bekerjasama mungkin dapat

dikembangkan guru apabila siswa tidak diarahkan kepada sikap egoisme

dalam proses belajar.

g. Tugas pendidik adalah menumbuhkan kesadaran berkarya. Kesadaran

berkarya menuntut siswa untuk menghargai arti keterampilan dalam

kebudayaan.

h. Mengembangkan refleksi moral. Refleksi moral dapat dilaksanakan

melalui pendidikan budi pekerti atau pendidikan moral.

i. Mengajarkan resolusi konflik.

Pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa dalam mengajarkan

pendidikan moral, guru harus melakukannya dengan sikap yang baik dan

menjadi teladan bagi siswa. Guru harus mampu menjadi teladan dan mentor,

mampu menerapkan disiplin moral, mampu menciptakan suasana

pembelajaran yang demokratis, menerapkan pendidikan moral dalam setiap

mata pelajaran, mampu membentuk kerjasama antar siswa, mampu

menumbuhkan kesadaran berkarya siswa, mampu mengembangkan refleksi

moral dan mengajarkan resolusi konflik, selain itu sekolah juga harus mampu

membentuk iklim yang baik dalam pembentukan moral siswa.

Kerjasama yang baik antar komponen di sekolah akan

memaksimalkan upaya dalam membentuk karakter siswa, namun juga

diperlukan sikap-sikap yang berasal dari dalam diri guru. Ma’mur

(Kusumaningrum, 2014: 193-194) menyebutkan bahwa peran utama guru

dalam pendidikan karakter adalah sebagai berikut:

Peran Guru Dalam Perencanaan…, Elisa Rachmawati, FKIP UMP, 2017

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Hakikat Guru 1. Pengertian Gururepository.ump.ac.id/4571/3/BAB II_ELISA RACHMAWATI_PGSD'17.pdf · diajarkan serta senantiasa mengembangkannya ... dan meminjam

15

a. Keteladanan merupakan faktor mutlak yang harus dimiliki guru.

b. Inspirator. Guru akan menjadi sosok inspirator bagi siswanya apabila

mampu membangkitkan semangat untuk maju dan menggerakkan segala

potensi yang dimiliki untuk meraih potensi spektakuler bagi diri dan

masyarakat.

c. Motivator. guru sebagai motivator harus mampu membangkitkan

semangat, etos kerja dan potensi yang luar biasa dari dalam diri siswa.

d. Dinamisator. Guru bukan hanya harus mampu membangkitkan semangat

siswa namun juga harus mampu mendorong siswa untuk mencapai tujuan

dengan kecepatan, kecerdasan dan kearifan yang tinggi.

e. Evaluator. Guru harus mampu mengevaluasi metode pembelajaran yang

digunakan dalam membentuk karakter siswa.

Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa tugas utama

guru dalam melaksanakan pendidikan karakter dapat dilakukan dengan

menjadi teladan, inspirator, motivator, dinamisator dan evaluator. Peran guru

bukan hanya dilakukan dalam pembelajaran saja namun juga dalam kegiatan-

kegiatan sekolah, sehingga karakter siswa dapat dibentuk secara maksimal.

3. Kepribadian dan Karakter yang Harus Dimiliki Guru

Kepribadian diperlukan seseorang sebagai bentuk dari karakter yang

dimiliki. Mu’in (2011: 349-350) menyatakan bahwa kepribadian adalah

hubungan antara materi tubuh dan jiwa seseorang yang perkembangannya

dibentuk oleh pengalaman dan kondisi alam bawah sadar yang terbentuk

sejak awal pertumbuhan manusia, terutama akibat peristiwa-peristiwa

Peran Guru Dalam Perencanaan…, Elisa Rachmawati, FKIP UMP, 2017

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Hakikat Guru 1. Pengertian Gururepository.ump.ac.id/4571/3/BAB II_ELISA RACHMAWATI_PGSD'17.pdf · diajarkan serta senantiasa mengembangkannya ... dan meminjam

16

psikologis yang penting dalam pertumbuhan dirinya. Kepribadian harus

melekat dalam diri guru karena guru diharapkan akan menjadi kaum yag

mengarahkan kepribadian orang bahkan lingkungan. Guru perlu memiliki

kepribadian yang kuat dan kukuh agar guru mampu menciptakan peran yang

juga berfungsi membentuk kepribadian siswa-siswanya.

Kepribadian yang kuat dan kukuh yang dimiliki guru dapat

ditunjukkan melalui sikap dan perilaku guru dalam bertindak. Abd, Rachman

Shaleh dan Soependri Suriadinata (Mu’in, 2010: 350) menjelaskan mengenai

ciri kepribadian yang harus dimiliki guru, antara lain:

a. Guru harus bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa yang dicerminkan

melalui sikap, sifat dan segala amalannya.

b. Guru harus suka bergaul, terutama bergaul dengan siswa-siswanya.

c. Guru adalah orang yang penuh minat, penuh perhatian, mencintai

profesinya dan pekerjaannya, dan berusaha untuk meningkatkan dan

mengembangkan profesinya agar kemampuan mengajarnya menjadi

lebih baik.

d. Guru adalah orang yang suka belajar secara terus menerus. Guru selain

sebagai orang yang mengajarkan pengetahuan juga harus menjadi orang

yang terdidik karena ilmu yang ada di dunia tidak akan pernah habis

untuk dipelajari.

Berdasarkan pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa guru

sebagai seorang pendidik harus mempunyai kepribadian yang kuat dan

kukuh. Ciri-ciri kepribadian yang harus dimiliki guru yaitu guru harus

Peran Guru Dalam Perencanaan…, Elisa Rachmawati, FKIP UMP, 2017

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Hakikat Guru 1. Pengertian Gururepository.ump.ac.id/4571/3/BAB II_ELISA RACHMAWATI_PGSD'17.pdf · diajarkan serta senantiasa mengembangkannya ... dan meminjam

17

bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, suka bergaul terutama dengan

siswa-siswanya, mempunyai minat, perhatian dan mencintai profesinya serta

selalu berusaha menjadi lebih baik, selain itu guru juga seorang yang belajar

secara terus menerus.

4. Kompetensi Guru

Guru merupakan tenaga pengajar harus memiliki keahlian khusus,

selain itu juga guru harus mempunyai kompetensi dibidang keguruan.

Undang-Undang republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan

Dosen Bab IV Pasal 10 ayat (1) menyebutkan bahwa Kompetensi guru

sebagaimana dimaksud dalam pasal 8 meliputi kompetensi pedagogik,

kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang

diperoleh melalui pendidikan.

Kompetensi diperlukan guru agar dapat menjalankan tugasnya dengan

baik. Pudjosumedi (2013: 79-97) menyebutkan bahwa guru sebagai agen

pembelajaran diharapkan memiliki empat kompetensi guru, yaitu:

a. Kompetensi Pedagogik, pada dasarnya adalah kemampuan guru dalam

mengelola pembelajaran siswa. Kompetensi pedagogik merupakan

kompetensi khas yang akan membedakan guru dengan profesi lainnya dan

akan menentukan tingkat keberhasilan proses dan hasil belajar siswanya.

b. Kompetensi Kepribadian, penerapan disiplin yang baik dalam

pembelajaran akan menghasilkan sikap mental, watak dan kepribadian

siswa yang kuat. Pribadi guru adalah hal yang sangat penting. Esensi

kompetensi kepribadian guru semuanya bermuara ke dalam intern guru.

Peran Guru Dalam Perencanaan…, Elisa Rachmawati, FKIP UMP, 2017

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Hakikat Guru 1. Pengertian Gururepository.ump.ac.id/4571/3/BAB II_ELISA RACHMAWATI_PGSD'17.pdf · diajarkan serta senantiasa mengembangkannya ... dan meminjam

18

c. Kompetensi sosial, merupakan salah satu jenis kompetensi yang harus

dimiliki oleh anak-anak dan kepemilikan kompetensi ini menjadi hal yang

penting. Kemampuan sosial meliputi kemampuan guru dalam

berkomunikasi, bekerja sama, bergaul, simpatik, dan mempunyai jiwa

yang menyenangkan.

d. Kompetensi Profesional, merupakan kemampuan seorang guru dalam

menguasai materi keilmuan, penguasaan kurikulum dan silabus sekolah,

metode khusus pembelajaran bidang studi serta pengembangan wawasan

etika dan pengembangan profesi.

Berdasarkan pendapat ahli di atas, peneliti dapat menarik kesimpulan

bahwa guru harus memiliki empat kompetensi keguruan. Pertama,

kompetensi pedagogik merupakan kemampuan guru dalam mengelola dan

melaksanakan kegiatan pembelajaran. Kedua kompetensi kepribadian,

dimana guru harus mempunyai sikap yang baik agar dapat menjadi teladan

bagi siswa. Ketiga kompetensi sosial, kemampuan guru dalam bersosialisasi

dengan siswa dan masyarakat. Keempat kompetensi profesional, kemampuan

guru dalam menguasai materi pembelajaran dan memahami kode etik profesi

guru.

5. Keteladanan Guru

Guru diharapkan mampu menjadi sosok yang dapat dijadikan teladan

untuk membentuk karakter dan pengetahuan peserta didik. Asmani (2013: 77)

menyebutkan bahwa seorang guru tidak cukup hanya sekedar transfer of

knowladge (memindahkan ilmu pengetahuan) dari sisi luarnya saja, tapi juga

Peran Guru Dalam Perencanaan…, Elisa Rachmawati, FKIP UMP, 2017

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Hakikat Guru 1. Pengertian Gururepository.ump.ac.id/4571/3/BAB II_ELISA RACHMAWATI_PGSD'17.pdf · diajarkan serta senantiasa mengembangkannya ... dan meminjam

19

transfer of value (memindahkan nilai) dari sisi dalamnya. Perpaduan dalam

dan luar inilah yang akan mengokohkan bangunan pengetahuan, moral dan

kepribadian murid dalam menyongsong masa depan.

Keteladanan tidak hanya ditunjukkan melalui perbuatan namun juga

harus dipraktekkan oleh guru. Asmani (2013: 79) menyebutkan bahwa

keteladanan seorang guru harus ditunjukkan melalui perkataan, perilaku dan

perbuatan bukan hanya sekedar diucapkan saja tanpa dipraktikan.

Keteladanan adalah suatu yang dipraktikkan, diamalkan bukan hanya

dikhutbahkan, diperjuangkan, diwujudkan dan dibuktikan. Keteladanan

adalah perilaku yang mencerminkan pelaksanaan nilai, norma, dan aturan

yang ada dalam agama, adat istiadat dan aturan negara.

Berdasarkan pendapat ahli, dapat ditarik kesimpulan bahwa

keteladanan adalah perilaku yang harus dipraktikkan sesuai dengan nilai,

norma dan aturan yang berlaku dalam agama, adat istiadat dan aturan negara.

Guru sebagai sosok teladan harus mampu memberi contoh kepada siswa

sesuai dengan nilai, norma, dan aturan yang berlaku sehingga dapat menjadi

sumber inspirasi bagi siswa agar menjadi pribadi yang lebih baik.

6. Kewajiban Guru

Guru adalah orang yang bertugas untuk menyampaikan ilmu. Ilmu

yang disampaikan kepada siswa seperti api yang akan menerangi jalan siswa

menuju masa depan. Al-Ghazali (2011: 123-129) menyebutkan bahwa guru

harus menjalankan kewajiban:

Peran Guru Dalam Perencanaan…, Elisa Rachmawati, FKIP UMP, 2017

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Hakikat Guru 1. Pengertian Gururepository.ump.ac.id/4571/3/BAB II_ELISA RACHMAWATI_PGSD'17.pdf · diajarkan serta senantiasa mengembangkannya ... dan meminjam

20

a. Seorang guru harus memperlihatkan kebaikan, simpati, dan bahkan

empati kepada para siswanya, serta memperlakukan mereka laksana

anaknya sendiri. Guru menyampaikan ilmu kepada siswa bukan hanya

untuk kepentingan dunia semata, namun juga untuk kepentungan akhirat

siswanya.

b. Seorang guru harus mengikuti teladan dan contoh dari akhlak Rasulullah

SAW. Seorang guru dalam menjalankan tugasnya tidak boleh

mengharapkan imbalan berupa materi selain mengharap kedekatan

kepada Allah SWT.

c. Seorang guru tidak boleh menyembunyikan nasihat atau ajaran yang

diberikan kepada siswa-siswanya. Guru bukan hanya mengajarkan ilmu

dunia, namun juga harus memberi nasihat kepada siswa mengenai ilmu-

ilmu akhirat.

d. Guru berusaha mencegah siswa dari memiliki watak serta perilaku yang

jahat dengan penuh kehati-hatian, atau melalui cara-cara yang halus

seperti sindiran.

e. Guru tidak boleh merendahkan ilmu lain di depan siswa-siswanya.

f. Guru harus mengajar siswa hingga mencapai batas kemampuan

pemahaman siswanya.

g. Guru harus mengajarkan kepada siswa yang berkemampuan terbatas

hanya sesuatu yang jelas, lugas dan sesuai dengan tingkat

pemahamannya yang terbatas.

Peran Guru Dalam Perencanaan…, Elisa Rachmawati, FKIP UMP, 2017

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Hakikat Guru 1. Pengertian Gururepository.ump.ac.id/4571/3/BAB II_ELISA RACHMAWATI_PGSD'17.pdf · diajarkan serta senantiasa mengembangkannya ... dan meminjam

21

B. Hakikat Disiplin

1. Pengertian Disiplin

Para ahli telah banyak mengemukakan mengenai disiplin. Wijaya

(2014: 97) menyebutkan bahwa disiplin berasal dari bahasa Inggris discipline

yang berakar dari kata discipli yang berarti siswa, pengikut, penganut, atau

seseorang yang menerima pengajaran dan menyebarkan ajaran tersebut.

Disiplin yang berasal dari kata discipline berarti peraturan yang harus diikuti,

bidang ilmu yang dipelajari, ajaran, hukum atau etika, norma dan cara

bertingkah laku. Pengertian disiplin secara umun adalah tindakan individu

untuk melaksanakan serta menaati peraturan, tata tertib dan norma yang

berlaku di lembaga tertentu.

Berdasarkan pendapat yang disampaikan para ahli, dapat disimpulkan

bahwa disiplin adalah tindakan individu untuk mematuhi segala ketentuan

dan peraturan yang mengandung nilai dan norma yang berlaku pada suatu

lembaga. Disiplin yang tumbuh dalam diri individu akan mengarahkan

individu tersebut untuk bertingkah laku sesuai dengan norma dan etika yang

berlaku dalam lingkungan masyarakat.

Disiplin bukan hanya kesadaran untuk melaksanakan peraturan,

namun juga harus diiringi dengan pengontrolan dari dalam diri tanpa paksaan.

Stevenson (Yaumi, 2014: 92) menyatakan bahwa secara sederhana disiplin

adalah tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai

ketentuan dan peraturan yang berlaku. Disiplin adalah pengontrolan diri

untuk mendorong dan mengarahkan seluruh daya dan upaya dalam

Peran Guru Dalam Perencanaan…, Elisa Rachmawati, FKIP UMP, 2017

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Hakikat Guru 1. Pengertian Gururepository.ump.ac.id/4571/3/BAB II_ELISA RACHMAWATI_PGSD'17.pdf · diajarkan serta senantiasa mengembangkannya ... dan meminjam

22

menghasilkan sesuatu tanpa ada yang menyuruh untuk melakukan. Mustari

(2014: 35) menyebutkan bahwa disiplin adalah tindakan yang menunjukkan

perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.

Kesimpulan disiplin dari pengertian yang telah dikemukanan oleh para

ahli adalah tindakan untuk berperilaku tertib dan patuh untuk melaksanakan

suatu ketentuan dan peraturan yang berlaku dengan didasarkan pada

kesadaran diri tanpa adanya paksaan dari pihak lain. Seseorang yang disiplin

akan senantiasa melaksanakan ketentuan dan peraturan yang berlaku

walaupun tanpa adanya pengawasan.

2. Tujuan Disiplin

Disiplin sangat penting dalam perkembangan masyarakat sehingga

dapat membentuk sikap dan perilaku masyarakat yang baik sesuai dengan

nilai dan norma yang berlaku di lingkungan masyarakat. Wijaya (2014: 98)

menyebutkan ada empat tujuan disiplin, yaitu:

a. Mengetahui dan menyadari tentang hak milik orang lain.

b. Mengerti larangan dan segera menurut untuk menjalankan kewajiban.

c. Mengerti tingkah laku yang baik dan buruk.

d. Mengendalikan keinginan dan berbuat sesuatu tanpa merasa terancam

hukuman.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan oleh ahli, dapat disimpulkan

bahwa tujuan disiplin adalah agar siswa mengetahui dan menyadari hak serta

milik orang lain, mengetahui larangan dan segera melaksanakan

kewajibannya, mengetahui tingkah laku yang baik dan buruk untuk

Peran Guru Dalam Perencanaan…, Elisa Rachmawati, FKIP UMP, 2017

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Hakikat Guru 1. Pengertian Gururepository.ump.ac.id/4571/3/BAB II_ELISA RACHMAWATI_PGSD'17.pdf · diajarkan serta senantiasa mengembangkannya ... dan meminjam

23

dilaksanakan, serta mampu mengendalikan keinginnya dalam melaksanakan

berbagai kegiatan tanpa takut adanya ancaman berupa hukuman.

3. Manfaat Disiplin

Perilaku hidup disiplin dilaksanakan agar dapat menciptakan suasana

yang nyaman dan tentram karena ketentuan dan peraturan yang dibuat dapat

dilaksanakan dengan baik. Suasana yang nyaman dan tentram dalam

masyarakat ini merupakan impian dari semua anggota masyarakat. Unaradjan

(2003: 17) menyatakan bahwa manfaat disiplin yaitu:

a. Bagi diri sendiri

Disiplin diri sendiri dapat memungkinkan orang mencapai

keberhasilan usaha. Pengendalian diri dari berbagai kecenderungan yang

dapat menghambat kelancaran usaha atau pengaturan waktu sangat

penting. Keinginan untuk mencapai keberhasilan dalam karya mendorong

seseorang untuk berdisiplin diri.

b. Bagi orang lain

Hakikat manusia sebagai makhluk individu dan sosial membuat

disiplin diri juga berfungsi ganda. Disiplin selain berguna untuk orang

yang bersangkutan, juga berguna untuk orang lain. Disiplin diri berguna

bagi setiap individu maupun masyarakat dimana ia menjadi anggotanya.

Menurut Rycman (Unaradjan, 2013: 19) setiap individu yang

mampu mengontrol dan mengekang diri akan dihargai dalam masyarakat.

Kebutuhan akan penghargaan ini merupakan salah satu kebutuhan

psikologis manusia yang penting.

Peran Guru Dalam Perencanaan…, Elisa Rachmawati, FKIP UMP, 2017

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Hakikat Guru 1. Pengertian Gururepository.ump.ac.id/4571/3/BAB II_ELISA RACHMAWATI_PGSD'17.pdf · diajarkan serta senantiasa mengembangkannya ... dan meminjam

24

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan oleh ahli, dapat disimpulkan

bahwa disiplin bermanfaat bagi diri sendiri dan bagi orang lain. Disiplin bagi

diri sendiri bermanfaat agar seseorang dapat mencapai keberhasilan karena

mampu mengontrol diri. Manfaat disiplin bagi orang lain yaitu disiplin dapat

bermanfaat bagi individu dan masyarakat. Kemampuan pengendalian diri

individu akan menjadikan individu dihargai di masyarakat.

4. Ciri-ciri Orang yang Disiplin

Sikap yang dimiliki oleh seseorang bukan merupakan sebuah bakat

melainkan pembentukan dari pembiasaan-pembiasaan yang dilaksanakan

setiap hari. Wijaya (2014: 100) menjelaskan beberapa ciri khusus yang dapat

menunjukkan sikap disiplin antara lain:

a. Ketaatan dan kepatuhan. Kita harus menaati peraturan, norma, dan etika

yang berlaku dalam masyarakat, sekolah, rumah, maupun di mana saja.

Siswa taat masuk pada jam sekolah, mengikuti pelajaran secara teratur,

mengerjakan pekerjaan rumah dan tugas lainnya yang diberikan oleh guru

serta memberi salam pada guru dan belaku sopan melalui kata-kata

maupun perbuatan.

b. Loyal terhadap norma dan aturan. Orang yang ingin mananamkan aturan

disiplin dalam dirinya adalah orang yang setia dalam menjalankan norma

dan aturan yang berlaku di sekolah, rumah, dan masyarakat. Siswa

manaati peraturan sekolah seperti tidak pulang sebelum pelajaran selesai,

tidak berkata kotor, dan tidak berkelahi.

Peran Guru Dalam Perencanaan…, Elisa Rachmawati, FKIP UMP, 2017

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Hakikat Guru 1. Pengertian Gururepository.ump.ac.id/4571/3/BAB II_ELISA RACHMAWATI_PGSD'17.pdf · diajarkan serta senantiasa mengembangkannya ... dan meminjam

25

c. Mampu membedakan tindakan yang boleh dan tidak boleh dilakukan.

Siswa memahami tindakan yang sesuai dan tidak sesuai dengan aturan.

Peserta didikmasuk sekolah pada pukul 07.00 pagi, kecuali terjadi

peristiwa tertentu yang tidak terencana.

d. Mampu mengendalikan diri. Siswa harus mengendalikan kemarahan,

keinginan diri yang tidak sesuai dengan norma dan aturan yang ada dalam

agama maupun budaya masyarakat. Ketika melihat teman lain

mencontek, siswa mampu mengendalikan diri untuk tidak mencontek.

e. Terus melatih dan membiasakan diri mengikuti aturan, norma serta tata

tertib. Guru hanya membentuk diri peserta didiksebagai pribadi yang

disiplin dengan melatih diri untuk melakukan kegiatan yang baik setiap

saat, kapan saja dan dimana saja. Siswa harus melakukan hal itu secara

konsisten atau terus menerus. Siswa harus datang tepat waktu serta

menyeimbangkan waktu untuk belajar dan bermain.

Kesimpulan yang dapat diambil dari pendapat ahli tersebut bahwa

ciri-ciri orang disiplin dapat dilihat dari lima aspek. Pertama, patuh terhadap

norma yang berlaku di lingkungan manapun. Kedua, selalu menjalankan

norma dan aturan yang dianutnya. Ketiga, mampu memahami dan

membedakan tindakan yang boleh dan tidak boleh untuk dilakukan. Keempat,

mampu mengendalikan diri dalam berbagai situasi. Kelima, selalu berupaya

melatih diri untuk melaksanakan norma dan aturan yang berlaku.

Peran Guru Dalam Perencanaan…, Elisa Rachmawati, FKIP UMP, 2017

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Hakikat Guru 1. Pengertian Gururepository.ump.ac.id/4571/3/BAB II_ELISA RACHMAWATI_PGSD'17.pdf · diajarkan serta senantiasa mengembangkannya ... dan meminjam

26

5. Macam-macam Disiplin

Disiplin diperlukan agar dapat membentuk pribadi yang lebih baik.

Asmani (2013: 94-96) menyebutkan macam-macam disiplin yaitu:

a. Disiplin waktu. Waktu dapat dijadikan sebagai parameter utama

kedisiplinan. Disiplin waktu menjadi sorotan utama bagi seorang guru.

Guru yang masuk sekolah sebelum bel masuk berbunyi dapat dikatakan

sebagai guru yang disiplin. Guru yang datang tepat pada saat bel berbunyi

dapat dikatakan sebagai guru yang kurang disiplin dan guru yang datang

setelah bel berbunyi dianggap sebagai guru yang tidak disiplin.

b. Disiplin menegakkan aturan. Disiplin menegakkan aturan sangat

berpengaruh terhadap kewibawaan seorang guru. Model pemberian sanksi

yang diskriminatif oleh guru harus ditinggalkan. Keadilan harus

ditegakkan karena keadilan akan mengantarkan kehidupan ke arah

kemajuan, kebahagiaan, dan kedamaian.

c. Disiplin sikap. Disiplin mengotrol perbuatan diri sendiri menjadi starting

point untuk menata perilaku orang lain. Misalnya disiplin untuk tidak

marah, tergesa-gesa dan gegabah dalam bertindak.

d. Disiplin dalam beribadah. Menjalankan ibadah bagi seorang guru adalah

hal yang penting. Guru yang menyepelekan masalah agama maka siswa

akan meniru bahkan lebih dari itu, tidak menganggap agama sebagai hal

yang penting. Kedisiplinan guru dalam menjalankan agama akan

berpengaruh terhadap pengalaman siswa terhadap agamanya.

Peran Guru Dalam Perencanaan…, Elisa Rachmawati, FKIP UMP, 2017

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Hakikat Guru 1. Pengertian Gururepository.ump.ac.id/4571/3/BAB II_ELISA RACHMAWATI_PGSD'17.pdf · diajarkan serta senantiasa mengembangkannya ... dan meminjam

27

Kesimpulan yang dapat peneliti ambil bahwa kedisiplinan dibagi

menjadi empat macam, yaitu disiplin waktu, disiplin menegakkan aturan,

disiplin sikap dan disiplin dalam beribadah. Guru harus mampu menunjukkan

kepada siswa mengenai nilai-nilai kedisiplinan yang dimiliki sehingga siswa

dapat mengambil contoh dari guru tersebut.

Disiplin bukan hanya diterapkan dalam diri seseorang, namun juga

diterapkan pada keadaan dan wilayah yang mempunyai peraturan. Wijaya

(2014: 99-100) menyebutkan bahwa ada lima macam disiplin dalam

kehidupan, yaitu:

a. Disiplin pribadi, yaitu pengarahan pribadi pada setiap tujuan yang

diinginkan melalui latihan dan peningkatan kemampuan. Disiplin diri

juga merupakan perintah yang datang dari hati nurani disertai kerelaan

untuk melakukan disiplin.

b. Disiplin sosial, yaitu suatu perwujudan disiplin pribadi yang berkembang

melalui kewajiban pribadi dalam diri individu. Disiplin sosial berawal

dari tingkat kemampuan dan kemauan mengendalikan diri, mengamalkan

nilai, ketentuan, peraturan, serta tata tertib yang berlaku di sekolah,

masyarakat dan negara.

c. Disiplin nasional, yaitu kemampuan dan kemauan mengendalikan diri

agar dapat mematuhi semua ketentuan yang telah ditetapkan negara.

d. Disiplin ilmu, yaitu mematuhi semua ketentuan yang ditentukan sebagai

seorang ilmuan. Seorang ilmuan sejati tidak akan melakukan perbuatan

yang bertolak belakang dari pengetahuannya.

Peran Guru Dalam Perencanaan…, Elisa Rachmawati, FKIP UMP, 2017

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Hakikat Guru 1. Pengertian Gururepository.ump.ac.id/4571/3/BAB II_ELISA RACHMAWATI_PGSD'17.pdf · diajarkan serta senantiasa mengembangkannya ... dan meminjam

28

e. Disiplin tugas, yaitu mematuhi semua ketentuan yang telah ditentukan

oleh atasan atau kepala sekolah.

Berdasarkan pendapat ahli, dapat disimpulkan bahwa ada lima macam

disiplin. Pertama, disiplin diri yaitu pengerahan dari hati nurani untuk

melaksanakan disiplin. Kedua, disiplin sosial yaitu kemampuan dan kemauan

untuk melakasanakan ketentuan, peraturan, serta tata tertib yang berlaku.

Ketiga, disiplin nasional yaitu kemampuan dan kemauan untuk mamatuhi

peraturan suatu negara. Keempat, disiplin ilmu yaitu mematuhi semua

ketentuan yang telah ditentukan. Kelima, disiplin tugas yaitu mematuhi

semua ketentuan yang telah ditetapkan oleh atasan.

6. Indikator Disiplin

Pembuatan skala sikap mengenai disiplin tentunya memerlukan

adanya suatu indikator. Hasan, dkk (2010: 26) menyebutkan mengenai

indikator keberhasilan disiplin di sekolah dan kelas yaitu sebagai berikut:

Tabel 2.1. Indikator Keberhasilan Disiplin di Sekolah dan Kelas

Nilai Indikator Sekolah Indikator Kelas

Disiplin Memiliki catatan kehadiran

Memberi penghargaan

terhadap warga sekolah

yang didiplin

Memiliki tata tertib sekolah

Membiasakan warga

sekolah untuk berdisiplin

Menegakkan aturan dengan

memberikan sanksi secara

adil bagi pelanggar tata

tertib sekolah

Membiasakan hadir tepat

waktu

Membiasakan mematuhi

aturan

Keberhasilan disiplin bukan hanya ditentukan dari indikator sekolah

dan kelas, namun juga dilihat dari keterkaitan nilai dan indikator disiplin di

Peran Guru Dalam Perencanaan…, Elisa Rachmawati, FKIP UMP, 2017

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Hakikat Guru 1. Pengertian Gururepository.ump.ac.id/4571/3/BAB II_ELISA RACHMAWATI_PGSD'17.pdf · diajarkan serta senantiasa mengembangkannya ... dan meminjam

29

tingkat kelas. Hasan, dkk (2010: 33) juga menjelaskan mengenai indikator-

indikator disiplin untuk kelas 4, 5, dan 6 adalah sebagai berikut:

Tabel 2.2. Keterkaitan Nilai dan Indikator Disiplin untuk Sekolah Dasar

Nilai Indikator

Kelas 4-6

Disiplin Menyelesaikan tugas pada waktunya

Saling menjaga dengan teman agar semua tugas-tugas kelas

terlaksana dengan baik

Selalu mengajak teman menjaga ketertiban kelas

Mengingatkan teman yang melanggar peraturan dengan

kata-kata yang sopan dan tidak menyinggung

Berpakaian sopan dan rapi

Mematuhi aturan sekolah

Indikator kedisiplinan siswa dapat dicapai dengan tata tertib sekolah.

SD Negeri 2 Karanggondang mempunyai peraturan yang mengatur perilaku

siswa di sekolah yang disebut dengan tata tertib siswa. Tata tertib siswa di SD

Negeri 2 Karanggondang adalah sebagai berikut:

a. Siswa wajib datang 5 menit sebelum pelajaran dimulai.

b. Siswa berpakaian seragam sekolah:

c. Sebelum dan sesudah KBM diawali dan diakhiri penghormatan kepada

guru dan doa.

d. Keluar dan masuk kelas pada saat KBM berlangsung secara tertib, teratur

dan meminta ijin kepada wali kelas.

e. Semua siswa wajib menjaga kebersihan kelas, halaman dan merawat

buku serta alat-alat pelajaran lainnya.

f. Pada saat istirahat, semua siswa berada di luar kelas.

g. Siswa wajib mengikuti upacara bendera dan senam kesegaran jasmani.

h. Regu piket bertanggungjawab atas kebersihan dan keamanan kelas.

Peran Guru Dalam Perencanaan…, Elisa Rachmawati, FKIP UMP, 2017

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Hakikat Guru 1. Pengertian Gururepository.ump.ac.id/4571/3/BAB II_ELISA RACHMAWATI_PGSD'17.pdf · diajarkan serta senantiasa mengembangkannya ... dan meminjam

30

7. Perencanaan Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa

Pembentukan disiplin siswa tentunya memerlukan adanya

perencanaan. Hasan, dkk (2010: 14) menyebutkan bahwa perencanaan dan

pelaksanaan pendidikan budaya dan karakter bangsa dilakukan oleh kepala

sekolah, guru, tenaga kependidikan (konselor) secara bersama-sama sebagai

salah satu komunitas pendidik dan diterapkan ke dalam kurikulum.

Pengembangan dan pelaksanaan pendidikan budaya dan karakter

bangsa dalam program pengembangan diri dilakukan melalui pengintegrasian

ke dalam kegiatan sehari-hari sekolah (Hasan, 2010: 15-17).

a. Kegiatan rutin sekolah merupakan kegiatan yang dilakukan siswa secara

terus menerus dan konsisten setiap saat. Contoh kegiatan rutin yang

dilakukan di sekolah seperti berbaris sebelum masuk kelas, berdoa

sebelum dan setelah pembelajaran, mengucapkan salam apabila bertemu

dengan kepala sekolah, guru atau teman, mengikuti upacara bendera hari

Senin, dan lain-lain.

b. Kegiatan spontan merupakan kegiatan yang dilakukan secara spontan

pada saat itu juga, kegiatan spontan dilakukan guru saat menemui

perilaku siswa yang baik maupun kurang baik. Memberi pujian dan

penghargaan terhadap siswa yang berbuat baik merupakan salah satu

kegiatan spontan guru, selain itu juga guru dapat melakukan koreksi atau

teguran apabila siswa melakukan perilaku negatif agar siswa tidak

mengualangi perilaku tersebut.

Peran Guru Dalam Perencanaan…, Elisa Rachmawati, FKIP UMP, 2017

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Hakikat Guru 1. Pengertian Gururepository.ump.ac.id/4571/3/BAB II_ELISA RACHMAWATI_PGSD'17.pdf · diajarkan serta senantiasa mengembangkannya ... dan meminjam

31

c. Keteladanan adalah perilaku dan sikap guru serta tenaga pendidik lain

dalam memberikan contoh terhadap tindakan-tindakan yang baik

sehingga diharapkan menjadi panutan bagi siswa untuk mencontohnya.

Guru harus mampu memberikan contoh yang baik, seperti berpakaian

rapi, datang tepat waktu, bekerja keras, berkata sopan, menjaga

kebersihan dan lain-lain.

d. Pengondisian dapat dilaksanakan agar pendidikan budaya dan karaketr

bangsa dapat berjalan dengan baik.

Kesimpulan dari pendapat di atas adalah bahwa dalam menanamkan

pendidikan karakter terhadap siswa diperlukan perencanaan dan pelaksanaan

dari semua pihak sekolah, mulai dari kepala sekolah, guru, dan tenaga

kependidikan. Penanaman pendidikan karakter ini dapat dilakukan dengan

melaksanakan program pengembangan diri yang diintegrasikan dengan

kegiatan sehari-hari di sekolah, seperti kegiatan rutin, kegiatan spontan,

keteladanan dan pengondisian sekolah.

C. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang dilakukan oleh Habok dan Nagy (2016) yang berjudul

“In-Service Teachers’ Perception of Project-Based Learning” yang dilakukan di

sekolah dasar dan sekolah kejuruan menyatakan bahwa guru sebagai pusat

dalam pembelajaran berperan sebagai fasilitator yang menyampaikan informasi

dan sebagai seorang motivator. Guru cenderung kurang aktif dalam kegiatan

evaluasi melainkan siswa yang aktif dalam kegiatan evaluasi yang dilakukan.

Peran Guru Dalam Perencanaan…, Elisa Rachmawati, FKIP UMP, 2017

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Hakikat Guru 1. Pengertian Gururepository.ump.ac.id/4571/3/BAB II_ELISA RACHMAWATI_PGSD'17.pdf · diajarkan serta senantiasa mengembangkannya ... dan meminjam

32

Guru menerapkan jenis evaluasi lisan dalam melaksanakan kegiatan evaluasi

pembelajaran. Perbedaan antara penelitian yang telah dilakukan oleh Habok dan

Nagy dengan penelitian yang akan dilakukan peneliti terdapat pada fokus

penelitian. Habok dan Nagy memfokuskan penelitian pada peran guru dalam

penggunaan metode project based learning sedangkan penelitian yang akan

dilakukan memfokuskan pada peran guru untuk membentuk kedisiplinan peserta

didik.

Penelitian lain dilakukan oleh Kusumaningrum (2014) yang berjudul

“Peran Guru dalam Membentuk Karakter Kepemimpinan pada Siswa di SMA Al

Hikmah Surabaya” menyatakan bahwa guru berperan dalam pembentukan

karakter siswa melalui cara pemberian contoh yang baik serta motivasi kepada

peserta didik. Kendala yang dialami guru dalam membentuk karakter

kepemimpinan siswa berasal dari faktor keluarga dan faktor lingkungan peserta

didik. Upaya guru dalam membentuk karakter kepemimpinan dilakukan dengan

melakukan pendekatan kepada peserta didik, memberikan motivasi, dan

memberikan teguran kepada siswa yang mempunyai rasa kesadaran diri yang

rendah. Fokus penelitian yang dilakukan oleh Kusumaningrum adalah karakter

kepemimpinan peserta didik, sedangkan fokus penelitian yang akan peneliti

lakukan adalah karakter disiplin peserta didik.

D. Kerangka Pikir

Guru memegang peranan yang sangat penting dalam proses pembelajaran

di sekolah. Guru bertugas untuk menyampaikan materi pembelajaran kepada

Peran Guru Dalam Perencanaan…, Elisa Rachmawati, FKIP UMP, 2017

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Hakikat Guru 1. Pengertian Gururepository.ump.ac.id/4571/3/BAB II_ELISA RACHMAWATI_PGSD'17.pdf · diajarkan serta senantiasa mengembangkannya ... dan meminjam

33

siswa agar tujuan pembelajaran yang telah dibuat dapat tercapai, selain itu juga

guru bertugas dalam pembentukan karakter peserta didik. Pembentukan karakter

dalam diri siswa memerlukan peran aktif dari semua pihak, baik pihak sekolah

maupun masyarakat.

Pembentukan karakter siswa harus dilakukan dengan dukungan penuh

dari semua pihak sekolah baik kepala sekolah, guru dan tenaga pendidik lainnya.

Dukungan ini akan memberikan ruang yang lebih luas dalam pembentukan

karakter disiplin siswa di sekolah. Karakter bukan hanya perlu dibentuk dalam

diri siswa namun juga perlu dikembangkan. Pembentukan dan pengembangan

karakter siswa dapat dilakukan melalui program pengembangan diri. Program

pengembangan diri diintegrasikan dengan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan

di skeolah berupa kegiatan rutin maupun kegiatan yang bersifat spontan.

Guru di sekolah bukan hanya bertindak sebagai pengajar, namun juga

harus mampu mendidik siswa sehingga mempunyai karakter yang baik.

Pembentukan karakter oleh guru tidak lepas dari tugas dan perannya di sekolah.

Program pengembangan diri sebagai salah satu cara membentuk karakter siswa

juga dapat diterapkan guru dalam menjalankan tugas dan perannya. Guru sebagai

pengelola kelas dapat membuat kegiatan rutin di kelas sebagai upaya

pembentukan disiplin siswa, selain itu juga guru dapat melakukan tindakan

spontan seperti teguran dan pujian terhadap perilaku yang dilakukan siswa.

Peran Guru Dalam Perencanaan…, Elisa Rachmawati, FKIP UMP, 2017

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Hakikat Guru 1. Pengertian Gururepository.ump.ac.id/4571/3/BAB II_ELISA RACHMAWATI_PGSD'17.pdf · diajarkan serta senantiasa mengembangkannya ... dan meminjam

34

Gambar 2.1. Kerangka Pikir

Dilaksanakan melalui:

Peran Guru dalam

Pengembangan dan Pelaksanaan

Pendidikan Budaya dan Karakter

Bangsa

a. Kegiatan rutin

b. Kegiatan spontan

c. Keteladanan

d. Pengondisian

Peran Guru dalam Menjaga Kedisiplinan Siswa

Terwujudnya Kedisiplinan Siswa di Sekolah

Peran Guru Dalam Perencanaan…, Elisa Rachmawati, FKIP UMP, 2017