bab ii tinjauan pustaka a. peran guru 1. pengertian peran gururepository.ump.ac.id/4756/3/alviatun...

12
8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Peran Guru 1. Pengertian Peran Guru Peran adalah sesuatu yang menjadi bagian atau memegang pimpinan yang utama dalam terjadinya hal atau peristiwa (Fajri, 2003:205) atau menurut Sulkan Yasin di dalam kamus besar Indonesia, arti peran adalah sesuatu yang dipebuat (Tugas) besar pengaruhnya pada suatu peristiwa (2000:135). Sebagaimana di dalam lembaga pendidikan guru memiliki kemampuan tidak saja hanya pada pemberian pelajaran tetapi harus di dalamnya ada keseriusan untuk mendidika anak dengan segala kemampuanya yang bermuara kepada keberhasilan akademik dan akhlak. Sedangkan guru adalah salah satu komponen manusia dalam proses belajar mengajar setelah siswa, yang ikut berperan dalam usaha pembentukan sumber daya manusia yang profesional di bidang pembangunan (Sardiman, 2000:123). Menurut Al Ghazali, guru adalah orang yang mengantarkan siswa dan menjadikannya manusia terdidik yang mampu menjalankan tugas-tugas kemanusiaanya dan tugas ketuhannya. Ia tidak hanya menyampaikan materi pelajaran saja, tetapi bertanggung jawab memberi wawasan kepada siswa agar mengkaji, menggali ilmu pengetahuan dan menciptakan lingkungan yang menarik dan menyenangkan (Rush Ibnu, 2000:64). Selanjtnya Al-Ghazali menjelaskan guru juga dapat menerapkan sebuah metode keteladanan bagi mental anak-anak, pembinaaan budi pekerti dan penananman sifat keutamaan pada diri mereka. Guru bertugas menghias, mensucikan dan mengiringinya mendakati Allah dan guru Peran Guru dalam Memotivasi..., Alviatun Munawaroh, Fakultas Agama Islam UMP, 2017

Upload: others

Post on 21-Nov-2020

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Peran Guru 1. Pengertian Peran Gururepository.ump.ac.id/4756/3/Alviatun Munawaroh_BAB II.pdf · 2017. 10. 18. · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA . A. Peran Guru

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Peran Guru

1. Pengertian Peran Guru

Peran adalah sesuatu yang menjadi bagian atau memegang pimpinan yang

utama dalam terjadinya hal atau peristiwa (Fajri, 2003:205) atau menurut Sulkan

Yasin di dalam kamus besar Indonesia, arti peran adalah sesuatu yang dipebuat

(Tugas) besar pengaruhnya pada suatu peristiwa (2000:135). Sebagaimana di

dalam lembaga pendidikan guru memiliki kemampuan tidak saja hanya pada

pemberian pelajaran tetapi harus di dalamnya ada keseriusan untuk mendidika

anak dengan segala kemampuanya yang bermuara kepada keberhasilan akademik

dan akhlak.

Sedangkan guru adalah salah satu komponen manusia dalam proses belajar

mengajar setelah siswa, yang ikut berperan dalam usaha pembentukan sumber

daya manusia yang profesional di bidang pembangunan (Sardiman, 2000:123).

Menurut Al Ghazali, guru adalah orang yang mengantarkan siswa dan

menjadikannya manusia terdidik yang mampu menjalankan tugas-tugas

kemanusiaanya dan tugas ketuhannya. Ia tidak hanya menyampaikan materi

pelajaran saja, tetapi bertanggung jawab memberi wawasan kepada siswa agar

mengkaji, menggali ilmu pengetahuan dan menciptakan lingkungan yang menarik

dan menyenangkan (Rush Ibnu, 2000:64). Selanjtnya Al-Ghazali menjelaskan

guru juga dapat menerapkan sebuah metode keteladanan bagi mental anak-anak,

pembinaaan budi pekerti dan penananman sifat keutamaan pada diri mereka. Guru

bertugas menghias, mensucikan dan mengiringinya mendakati Allah dan guru

Peran Guru dalam Memotivasi..., Alviatun Munawaroh, Fakultas Agama Islam UMP, 2017

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Peran Guru 1. Pengertian Peran Gururepository.ump.ac.id/4756/3/Alviatun Munawaroh_BAB II.pdf · 2017. 10. 18. · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA . A. Peran Guru

9

adalah orang yang menerima amanat orang tua untuk mendidik anak di sekolah

(Nata, 2001:94).

Sedangkan Sardiman A.M dalam bukunnya tentang peran guru

diungkapkan dari beberapa pendapat yaitu:

1. Prey Katz, menggambarkan peran guru sebagai komunikator,sahabat yang

dapat memberikan nasihat-nasihat,motivator sebagai pemberi inspirasi dan

dorongan,pembimbing dalam pengembangan sikap dan tingkah laku serta

nilai-nilai orang yang menguasai bahan yang diajarkan.

2. Havighurst,menjelaskan bahwa peran guru di sekolah sebagai pekerja

(employe) dalam hubungan kedinasan sebagai bawahan(subbordinate)

(2000:63).Secara pribadi peran guru menurut Uzzer Usman guru berperan

sebagai: a) Petugas Sosial yaitu seorang yang harus membantu untuk

kepentingan masyarakat dalam kegiatan-kegiatan masyarakat,guru senantiasa

merupakan petugas-petugas yang dipercaya untuk berpartisipasi di dalamnya.

Kegiatanya sangat dibutuhkan demi kemajuan di dalam masyarakat baik

ketrampilan yang berkaitan dengan dunia kreasi kebutuhan masyarakat

maupun ketrampilan mengelola unit-unit organisasi, b) Pelajaran dan ilmuan

yaitu senantiasa terus menerus menuntut ilmu pengetahuan dengan berbagai

cara. Setiap saat guru senantiasa dituntut selalu belajar untuk mengikuti

perkembangan ilmu pengetahuan, c) Orang tua, yaitu mewakili orang tua

murid di sekolah dalam pendidikan, lembaga sekolah merupakan lembaga

pendidikan sesudah keluarga,sehingga dalam arti luar sekolah merupakan

keluarga,guru berperan sebagai orang tua dari siswa-siswanya, d) Pencari

Tauladan,yaitu senantiasa mencari teladan yang baik bagi siswa bukan untuk

seluruh masyarakat.Guru menjadi ukuran bagi norma-norma tingkah laku, e)

Peran Guru dalam Memotivasi..., Alviatun Munawaroh, Fakultas Agama Islam UMP, 2017

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Peran Guru 1. Pengertian Peran Gururepository.ump.ac.id/4756/3/Alviatun Munawaroh_BAB II.pdf · 2017. 10. 18. · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA . A. Peran Guru

10

Pencari keamanan,yaitu yang senantiasa mencari rasa aman bagi siswa, guru

menjadi tempat pertandingan bagi siswa-siswa untuk memperoleh rasa aman

dan puas didalamnya (2000:13).

B. Motivasi Belajar

1. Pengertian Motivasi

Menurut Robertus Angkowodan A. kosasih (2007:34) “menurut asal

katanya, motivasi berasal dari bahasa latin movere yang berarti menggerakan.

Menurut McDonald, motivasi adalah perubahan energy dalam diri seseorang yang

di tandai dengan munculnya perasaan (feeling) dan di dahului dengan adanya

tanggapan terhadap adanya tujuan”.

Menurut OemarHamalik (2003:159) motivasi memiliki dua komponen

yaitu komponen dalam(inner component) dan komponen luar (outer component).

“Komponen dalam adalah perubahan dalam diri seseorang, keadaan merasa tidak

puas, dan ketegangan psikologis. Komponen luaradalah apa yang di inginkan

seseorang, tujuan yang menjadi arah kelakuannya.”

Oemar Hamalik (2003:161) juga menjelaskan bahwa motivasi memiliki

tiga fungsi dasaryaitu:

(1) Mendorong timbulnya kelakuan atau suatuperbuatan, tanpa motivasi maka

tidak akan timbul sesuatu perbuatan seperti belajar. (2) Sebagai pengarah,

artinya mengarahkan perbuatan kepada pencapain tujuan yang di inginkan.

(3) Sebagai penggerak. Motivasi berfungsi sebagai mesin bagi mobil. Besar

kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya suatu pekerjaan.

Setelah kita mengetahui motivasi tentunya kita juga mempertanyakan

bagaimana hubungannya dengan hasil belajar siswa.Hasil belajar yang di maksud

di sini adalah suatu pencapaian nilai tertentu oleh seorang siswa.Dan lebih khusus

lagi dalam bidang studi Baca Tulis Al-Qur‟an pada kelas III semester genap tahun

pelajaran 2016/2017.Seberapa jauhkah seorang siswa dapat mencapai nilai dalam

bidang studi Baca Tulis AlQur‟an. Indikasi pencapaian hasil belajar itu di lihat

dari nilai raport.

Peran Guru dalam Memotivasi..., Alviatun Munawaroh, Fakultas Agama Islam UMP, 2017

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Peran Guru 1. Pengertian Peran Gururepository.ump.ac.id/4756/3/Alviatun Munawaroh_BAB II.pdf · 2017. 10. 18. · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA . A. Peran Guru

11

Seharusnya dengan adanya motivasi akan meningkatkan hasil belajar

siswa. Tetapi realita yang ada orang tua sekarang banyak yang sibuk dengan

pekerjaan mereka masing-masing. Kebanyakan dari mereka mempunyai waktu

yang kurang untuk memperhatikan pendidikan dan perkembangan anaknya di

sekolah.

Pembelajaran yang diberikan guru kepada peserta didik Perumusan ini

mengandung tiga unsur yang saling berkaitan, yaitu: 1) Motivasi dimulai dari

perubahan energi dalam pribadi perubahan-peubahan dalam motivasi timbul dari

perubahan-perubahan tertentu di dalam sistem neurologis dalam organisme

manusia, misalnya adanya perubahan dalam sistem pencernaan akan

menimbulkan motif lapar. Akan tetapi, ada juga perubahan energi yang tidak

diketahuinya. 2) Motivasi ditandai dengan timbulnya perasaan (affective arousal).

Mula-mula merupakan keterangan psikologis, lalu merupakan suasana emosi ini

menimbulkan kelakuan yang bermotif. Perubahan ini mungkin disadari, mungkin

juga tidak. Kita dapat mengamatinya dari perubahan. Misalnya si A terlibat dalam

suatu diskusi karena dia merasa tertarik pada masalah yang akan dibicarakan, dia

akan berbicara dengan kata-kata dan suara yang lancar dan cepat. 3) Motivasi

ditandai oleh reaksi-reaksi untuk mencapai tujuan. Pribadi yang bermotivasi

magadakan respons-respons yang tertuju ke arah sutau tujuan. Respons-respons

itu berfungsi mengurangi ketegangan yang disebabkan oleh perubahan energi

dalam dirinya. Setiap respon merupakan suatu langkah ke arah pencapaian

tujuan. Misalnya si A ingin mendapat hadiah, maka ia akan belajar, mengikuti

ceramah, bertanya, membaca buku, mengikuti tes dan sebagainya. (Hamalik,

2009:174).

Peran Guru dalam Memotivasi..., Alviatun Munawaroh, Fakultas Agama Islam UMP, 2017

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Peran Guru 1. Pengertian Peran Gururepository.ump.ac.id/4756/3/Alviatun Munawaroh_BAB II.pdf · 2017. 10. 18. · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA . A. Peran Guru

12

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar adalah

dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar dalam

proses belajar. Dorongan tersebut disengaja untuk membuat kemajuan dalam

belajar siswa demi meningkatnya hasil nilai tes maupun akhlak yang diharapkan

sebagai tujuan pendidikan di madrasah. Oleh sebab seseorang yang tidak

mempunyai motivasi dalam belajar, tak akan mungkin melakukan aktivitas

belajar. Terlebih pembeljaran di madrasah sangat komplek, dari pembelajaran

akhlak hingga pembelajaran psikomotorik yang berupa ketrampilan baca tulis al-

qur‟an.

2. Macam Macam Motivasi

Menurut Djamarah (2008:115) motivasi dibagi menjadi dua yaitu:

a. Motivasi Instrinsik

Motivasi instrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya saraf

otak yang tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam setiap diri individu

sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Bila seseorang telah memiliki

motivasi instrinsik dalam dirinya, maka ia secara sadar akan melakukan suatu

kegiatan yang tidak memerlukan suatu kegiatan motivasi dari luar dirinya.

b. Motivasi Ekstrinsik

Motivasi Ekstrinsik adalah kebalikan dari motivasi intrinsik yaitu motif-motif

yang aktif dan berfungsi karena adanya perangsang dari luar. Dikatakan ekstrinsik

bila anak didik menempatkan tujuan belajarnya di luar faktor-faktor situasi

belajar.

c. Prinsip Prinsip Motivasi

Aktivitas belajar bukanlah suatu kegiatan yang dilakukan terlepas dari faktor-

faktorlain. Aktivitas belajar merupakan kegiatan yang melibatkan unsur jiwa dan

Peran Guru dalam Memotivasi..., Alviatun Munawaroh, Fakultas Agama Islam UMP, 2017

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Peran Guru 1. Pengertian Peran Gururepository.ump.ac.id/4756/3/Alviatun Munawaroh_BAB II.pdf · 2017. 10. 18. · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA . A. Peran Guru

13

raga.Belajar tak akan pernah dilakukan tanpa suatu dorongan yang kuat,baik dari

dalam yang lebih utama maupun dari luar sebagai upaya lain yang tak kalah

pentingnya.

3. Faktor Pendukung Motivasi

Faktor pendukung yang dapat mempengaruhi aktivitas belajar seseorang

agar terjadi motivasi bermakna adanya gejala psikologi dalam bentuk dorongan

yang timbul pada diri seseorang sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu

karena ingin mencapai tujuan yang dikehendaki atau mendapat kepuasan dengan

perbuatannya.

Motivasi mempunyai peranan yang strategis dalam aktivitas belajar

seorang peserta didik. Tidak ada seseorang pun yang belajar tanpa motivasi.

Tidak ada motivasi berarti tidak ada kegiatan belajar. Agar peranan motivasi lebih

optimal, maka prinsip-prinsip motivasi dalam aktivitas belajar tidak hanya

sekedar diketahui, tetapi harus diterangkan dalam aktivitas belajar mengajar.

Ada bebrapa prinsip motivasi dalam belajar seperti dalam uraian berikut:

a. Motivasi sebagai dasar penggerak yang mendorong aktivitas.

Belajar seseorang melakukan aktivitas belajar karena ada yang mendorongnya,

motivasilah sebagai dasar penggeraknya yang mendorong seseorang untuk

belajar. Seseorang yang berminat untuk belajar belum sampai pada tataran

motivasi belum menunjukkan aktivitas nyata. Minat merupakan kecenderungan

psikologis yang menyenangi sesuatu objek, belum sampai pada tindakan belajar.

Dengan begitu minat adalah alat motivasi dalam belajar. Minat merupakan

potensi psikologi yang dimanfaatkan untuk menggali motivasi. Bila seseorang

sudah termotivasi untuk belajar, maka seseorang akan melakukan aktivitas belajar

dalam waktu tertentu atau bahkan akan melakukan pada setiap saat.

Peran Guru dalam Memotivasi..., Alviatun Munawaroh, Fakultas Agama Islam UMP, 2017

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Peran Guru 1. Pengertian Peran Gururepository.ump.ac.id/4756/3/Alviatun Munawaroh_BAB II.pdf · 2017. 10. 18. · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA . A. Peran Guru

14

b. Motivasi ekstrinsik lebih utama daripada motivasi intrinsik dalam belajar.

Dari seluruh kebijakan pengajaran, guru lebih banyak memutuskan memberikan

motivasi ekstrinsik kepada setiap anak didik. Tidak pernah ditemukan guru yang

tidak memakai motivasi ekstrinsik dalam pengajaran peserta didik yang malas

belajar sangat berpotensi untuk diberikan motivasi ektrinsik oleh guru agar anak

rajin belajar. Efek yang tidak diharapkan dari pemberian motivasi ektrinsik adalah

kecenderungan ketergantungan anak didik terhadap segala sesuatu di luar dirinya,

anak didik juga bermental berani dalam belajar, anak didik yang belajar

berdasarkan motivasi intrinsik sangat sedikit terpengaruh luar.

c. Motivasi berupa pujian lebih baik dari pada hukuman.

Meski hukuman tetap diberlakukan dalam memicu semangat belajar anak didik,

tetapi masih lebih baik penghargaan berupa pujian. Setiap orang dihargai dan

tidak suka di hukum dalam bentuk apa pun juga. Memuji orang lain berarti

memberikan penghargaan atas prestasi kerja orang lain. Hal ini akan memberikan

prestasi kerjannya. Tetapi pujian yang diucapkan itu tidak asal ucap, harus pada

tempat dan kondisi yang tepat. Kesalahan pujian bisa bermakna mengejek.

Berbeda dengan pujian, hukuman diberikan kepada anak didik dengan tujuan

untuk memberhentikan perilaku negatif.

d. Motivasi berhubungan erat dengan kebutuhan dalam belajar.

Kebutuhan yang tak bisa dihindari oleh anak didik adalah keinginanya untuk

menguasai sejumlah ilmu pengetahuan oleh karena itulah anak didik belajar.

Karena bila tidak belajar berarti anak didik tidak akan mendapat ilmu

pengetahuan. Bagaimana untuk mengembangkan diri dengan memanfaatkan

potensi-potensi yang dimiliki bila potensi-potensi tidak ditumbuh kembangkan

Peran Guru dalam Memotivasi..., Alviatun Munawaroh, Fakultas Agama Islam UMP, 2017

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Peran Guru 1. Pengertian Peran Gururepository.ump.ac.id/4756/3/Alviatun Munawaroh_BAB II.pdf · 2017. 10. 18. · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA . A. Peran Guru

15

melalui penguasaan ilmu pengetahuan. Jadi belajar adalah santapan utama anak

didik.

e. Motivasi dapat memupuk optimisme dalam belajar.

Anak didik yang mempunyai motivasi dalam belajar selalu yakin dapat

menyelesaikan setiap pekerjaan yang dilakukan. Dia yakin bahwa belajar

bukanlah kegiatan yang sia-sia. Hasilnya pasti akan berguna tidak hanya kini,

tetapi juga dihari-hari mendatang setiap ulangan yang diberikan oleh guru bukan

di hadapi dengan tenang dan percaya diri. Biarpun ada anak didik yang lain

membuka catatan ketika ulangan, dia tak terpengaruh dan tetap tenang menjaawab

setiap item soal dari awal hingga akhir waktu yang ditentukan.

f. Motivasi Melahirkan Prestasi dalam belajar.

Dari berbagai hasil penelitian selalu menyimpulkan bahwa motivasi

mempengaruhi pretasi belajar. Tinggi rendahnya motivasi selalu dijadikan

indikator baik buruknya prestasi belajar seseorang anak didik. Anak didik

menyenangi mata pelajaran tertentu dengan senang hati ia akan mempelajari

mata pelajaran itu. Selain memiliki bukunya, ringkasannya tetapi juga ia akan

menulis dengan rapi dan lengkap setiap catatannya. Setiap ada kesempatan selalu

mata pelajaran itu dikuasai dalam waktu yang relatif singkat. Sebagai indikator

keberhasilannya dalam menunjukkan hasil prestasinya dengan ulangan yang

dilewati dengan mulus dan mendapat prestasi yang gemilang.

4. Fungsi Motivasi Belajar

.Makin tepat yang diberikan akan makin berhasil pula pelajaran itudan perlu

ditegaskan bahwa motivasi bertalian dengan suatu tujuan.Sehubungan dengan hal

tersebut, ada tiga tujuan motivasi:

Peran Guru dalam Memotivasi..., Alviatun Munawaroh, Fakultas Agama Islam UMP, 2017

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Peran Guru 1. Pengertian Peran Gururepository.ump.ac.id/4756/3/Alviatun Munawaroh_BAB II.pdf · 2017. 10. 18. · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA . A. Peran Guru

16

a. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang

melepaskan energi.

b. Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai.

c. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus

dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-

perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut (Sardiman, 2007:85).

C. Pembelajaran Baca Tulis Al-Qur’an

1. Pembelajaran Baca Tulis Al Qur’an di Madrasah

Pembelajaran baca tulis al-Qur‟an di madrasah mengikuti program yang

sudah di tentukan oleh pemerintah.Terutama program kurikulum, yang

mengarahkan peserta didik pada pendidikan karakter berakhlak qur‟ani.Di

maksudkan agar generasi mendatang memiliki kemampuan dalam membaca,

menulis dan memahami isi al-Qur‟an.Dan di sini di ungkapkan gurulah yang

memegang peran penting dalam mengusahakan dapat tercapai tujuan pemerintah

tersebut.

Pendidikan merupakan perubahan sikap dan tingkah laku anak. Seperti

yang sudah diungkapkan terdahulu bahwa guru adalah faktor penting dalam dunia

pendidikan.

2. Peran Guru BTQ di Madrasah

Guru di jadikan faktor yang amat penting sebab ditangan guru metode,

kurikulum, alat pembelajaran lainnya akan hidup dan berperan serta berguna.

Manusia yang megendalikan senjata itulah yang menentukan bukan senjatanya

(the man behind the gun). Atas asumsi sedemikian itulah maka salah satu hal

yang paling pokok dibenahi oleh pemerintah di dalam dunia pendidikan termasuk

Peran Guru dalam Memotivasi..., Alviatun Munawaroh, Fakultas Agama Islam UMP, 2017

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Peran Guru 1. Pengertian Peran Gururepository.ump.ac.id/4756/3/Alviatun Munawaroh_BAB II.pdf · 2017. 10. 18. · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA . A. Peran Guru

17

dalam pembelajaran baca tulis al-Qur‟an adalah guru. Ada beberapa hal yang

perlu direnungkan dalam rangka meningkatkan peran guru di antaranya: 1)

Pemantapan dan peningkatan kompetensi keguruan. Kompetensi keguruan yang

sepuluh macam adalah standar pokok yang tidak statis. 2) Memegang teguh etika

profesi keguruan. Sebagaimana disebutkan dalam Kode Etik Guru, seperti hasil

Kongres ke XIII yaitu:

a. Bebakti membimbing anak didik seutuhnya.

b. Memiliki kepemimpinan profesional.

c. Membina komunikasi, terutama memperoleh informasi tentang anak didik.

d. Menelurusi hubungan baik dengan orang tua murid untuk kepentingan anak didik.

e. Memelihara hubungan baik dengan masyarakat.

f. Berusaha meningkatkan mutu profesinya.

g. Memelihara hubungan antar sesama guru.

h. Membina dan memelihara mutu organisasi profesional.

i. Melaksanakan sesuatu yang berhubungan dengan ketata-pemerintah

j. Guru berperan sebagai motivator dan dinamisator bagi peserta didik.

D. Penelitian Terdahulu

Sebelum Peneliti melakukan penelitian di MI Muhammadiyan 02 Merden

Kecamatan Purwanegara Kabupaten Banjarnegara, ada beberapa peneliti yang

sebelumnya telah melakukan penelitian yang hampir berkaitan dengan judul

sekripsi ini, dari peneliti-peneliti sebelumnya itu adalah sebagai berikut:

1) Skripsi yang ditulis oleh saudara Nurohman dengan judul: Peran Guru Dalam

Membentuk Akhlak Mulia Pada Murid Sekolah Dasar Al-Irsyad Al-Islamiyyah

02 Purwokerto Tahun 2010.Kesimpulan dari penelitian adalah sebagai berikut:1)

membentuk aklak mulia melalui pembiasaan dan pendidikan dasar yaitu

Peran Guru dalam Memotivasi..., Alviatun Munawaroh, Fakultas Agama Islam UMP, 2017

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Peran Guru 1. Pengertian Peran Gururepository.ump.ac.id/4756/3/Alviatun Munawaroh_BAB II.pdf · 2017. 10. 18. · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA . A. Peran Guru

18

pendidikan aqidah akhlak. 2) upayaperan guru yang dilakukan untuk mencapai

tujuan tersebut melalui kegiatan belajar mengajar yang dalam penyampaian

materi pendidikan mengkaitkannya dengan nilai-nilai islam dan tindakan guru

harus mencerminkan sikap yang sesuai ajaran islam. 3) peran guru secara profesi

dilakukan sesuai dengan tugas dan tanggung jawab yaitu sebagai pembimbing,

pendidik pengajar dan bagi muridnya serta dapat menjadikan dirinya sebagai

orang tua, pelatih kedua. 4) faktor pendukung dalam membentuk akhlak mulia

yaitu didukung dari para orang tua murid, profil dari guru-guru yang memiliki

kompetensi terhadap pendidikan dan diterapkannya kebiasaan islami sehingga

anak terbiasa dengan cara islami dan disiplin.

2) Skripsi yang ke dua ditulis oleh saudara Akhmad Kholis, dengan judul:Upaya

Meningkatkan Motivasi Belajar Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam

Kompetensi Dasar Menampilkan Keserasian Gerakan Dan Bacaan Sholat

Melalui Metode Demonstrasi Dan Eksperimen Siswa Kelas III Sd Negeri 2

Jatisaba, Cilongok,Banyumas Tahun2010.

Hasil penelitian menunjukan adanya peningkatan motivasi dan antusiasisme

belajar siswa dengan metode demonstrasi dan eksperimen. Hal ini juga

dibuktikan dengan adanya peningkatan antuasisme dalam Diskusi pada siklus

1,69% naik pada siklusI I,77%, dan naik lagi pada siklusIII92%. Juga pada hasil

Tes (praktek sholat) yang pada siklus I 69 naik pada siklus II85% dan naik lagi

pada siklus ke III menjadi 94%.

Dengan demikian dari ke dua skipsi tersebut di atas jelas sangat berbeda dengan

penelitian yang akan peneliti lakukukan, sehingga akan terjamin keaslianya pada

penelitian ini.

Peran Guru dalam Memotivasi..., Alviatun Munawaroh, Fakultas Agama Islam UMP, 2017

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Peran Guru 1. Pengertian Peran Gururepository.ump.ac.id/4756/3/Alviatun Munawaroh_BAB II.pdf · 2017. 10. 18. · 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA . A. Peran Guru

19

E. Hipotesis

Adapun hipotesis ini sebelum diajukan maka akan dijelaskan makna

hipotesis itu sendiri. Hipotesis adalah kata majemuk yang terdiri dari dua suku

kata yaitu Hipo dan Tesa. Hipo berarti dibawah, kurang atau lemah sedangkan

Tesa adalah Teori yang disajikan.Jadi hipotesis adalah jawaban sementara

terhadap masalah penelitian yang secara teoritis dianggap paling mungkin atau

paling tinggi tingkat kebenarannya.Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut : adanya peran guru dalam memotivasi siswa pada kegiatan

belajar mengajar baca tulis Al Qur‟an di MI Muhammadiyah 02 Merden

kecamatan Purwanegara kabupaten BanjarnegaraTahun pelajaran 2016/2017.

Peran Guru dalam Memotivasi..., Alviatun Munawaroh, Fakultas Agama Islam UMP, 2017