kemampuan mahasiswa dalam praktikum …eprints.ums.ac.id/63905/3/publikasi...
TRANSCRIPT
1
1
KEMAMPUAN MAHASISWA DALAM PRAKTIKUM SISTEMATIKA
PHANEROGAMAE
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada
Jurusan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Oleh :
TUTIK SANJAYA
A 420 140 122
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2018
1
KEMAMPUAN MAHASISWA DALAM PRAKTIKUM
SISTEMATIKA PHANEROGAMAE
Abstrak
Kegiatan praktikum Sistematika Phanerogamae di program studi pendidikan Biologi agar
tercapai sesuai dengan tujuan pembelajaran perlu diadakan usaha untuk melihat kemajuan
mahasiswa dalam penguasaan materi yang telah dipelajari. Penilaian yang dapat dilakukan
pada saat praktikum meliputi ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui kemampuan mahasiswa dalam praktikum Sistematika
Phanerogamae di program studi Pendidikan Biologi FKIP UMS tahun akademik
2016/2017. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang bersifat kualitatif. Data
dalam penelitian ini adalah nilai akhir praktikum Sistematika Phanerogamae. Teknik dan
instrumen pengumpulan data diantaranya wawancara, dokumentasi, dan kuesuiner. Hasil
menunjukkan bahwa: 1) Kemampuan mahasiswa dalam praktikum Sistematika
Phanerogamae berdasarkan rekapitulasi nilai rata-rata dikategorikan baik dengan jumlah
rata-rata 71,22 2) Kemampuan mahasiswa dalam praktikum Sistematika Phanerogamae
dalam kategori baik, sebesar 70,03 dari rata-rata total faktor internal dan eksternal.
Simpulan penelitian ini adalah kemampuan mahasiswa pendidikan Biologi FKIP UMS
tahun akademik 2016/2017 dikategorikan baik
Kata Kunci : Pembelajaran, Praktikum Biologi, Sistematika Phanerogamae.
Abstract
Activities practice Systematics Phanerogamae in the study program education Biology to
be achieved corresponding with the purpose learning need held business for look progress
college student in mastery material that has been studied . Assessment that can do on
moment practice covers domain cognitive , affective and psychomotor . The purpose of
this research is for knowing ability college student in practice Systematics Phanerogamae
in the study program Biology education of FTTE University Muhammadiyah of Surakarta
in year academic 2016/2017. Type research this is research descriptive qualitative . Data
in research this is value end practice Systematics Phanerogamae . Technique and
instrument data collection among others interviews , documentation , and questionnaire .
Results show that : 1) The students 'ability in Phanerogamae Systematics practicum based
on average value recapitulation is categorized good with average number 71,22 2)
Students' ability in Phanerogamae Systematics practice in good category, 70,03 from
mean of total internal and external factor. The conclusion of this research is the ability of
2 2
Biology Education student of University Muhammadiyah of Surakarta in year academic
2016/2017 to be categorized as good.
Keyword : Learning , Biology practice, Phanerogamae Sistematic.
1. PENDAHULUAN
Pembelajaran Biologi memiliki ciri setiap aspek dalam mempelajarinya, karena baik
subjek maupun objek pembelajarannya memiliki karakter yang khas. Objek pembelajaran
Biologi selain berhubungan dengan alam nyata juga berkaitan dengan proses-proses
kehidupan. Pada program studi pendidikan Biologi FKIP UMS terdapat mata kuliah
praktikum Sistematika Phanerogamae yang mempelajari tumbuhan tingkat tinggi, baik
morfologinya maupun fisiologinya. Pelaksanaan praktikum dievaluasi mulai dari responsi
(evaluasi pemahaman mahasiswa terhadap apa yang akan dilakukan di laboratorium
berupa teori maupun kerja praktikum), evaluasi (keaktifan), laporan. Mahasiswa dalam
mengikuti praktikum Sistematika Phanerogamae diharapkan sudah memiliki bekal
kemampuan dasar, berdasarkan fakta dilapangan dengan wawancara salah satu dosen
pengampu menyatakan bahwa pelaksanaan praktikum memerlukan alokasi waktu yang
lama sehingga kemungkinan kemampuan mahasiswa dalam memahami materi masih
kurang. Langkah-langkah dalam praktikum mulai dari identifikasi preparat sampai
menyusun laporan memerlukan alokasi waktu dan kemampuan yang baik harus dimiliki
setiap mahasiswa. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan
mahasiswa dalam praktikum Sistematika Phanerogamae di program studi Pendidikan
Biologi FKIP UMS tahun akademik 2016/2017.
Kemampuan mahasiswa untuk dapat berhasil dalam proses belajarnya antara lain
ditentukan oleh kemampuan berpikirnya, terutama dalam memecahkan masalah-masalah
yang ditemui pada saat praktikum. Berpikir kritis merupakan kegiatan menganalisis ide
atau gagasan kearah yang lebih spesifik, membedakan secara tajam, memilih,
mengidentifikasi, mengkaji dan mengembangkannya ke arah yang lebih sempurna
(Ibrahim dalam Dwijananti, 2010). Menurut Dahniar (2006) pemahaman konsep secara
3 3
teoritis akan membantu kemampuan psikomotorik mahasiswa dalam praktikum, sehingga
akan meminimalisir kesenjangan antara pemahaman teoritis dengan gejala yang timbul
pada saat praktikum. Sejalan dengan konsep taksonomi Bloom yang diklasifikasikan
dalam tiga ranah, yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik.
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengalaman peneliti dalam penelitian yang
berkaitan dengan kemampuan yang dimiliki mahasiswa dalam praktikum Sistematika
Phanerogamae serta dapat menjadikan acuan bagi dosen dalam menciptakan pemahaman
yang mudah kepada mahasiswa.
2. METODE
Kemampuan mahasiswa pada kompetensi pendukung dalam penguasaan konsep, pada
proses pembelajaran, dan faktor lingkungan. Kemampuan belajar yang dialami mahasiswa
dalam praktikum serta korelasi antara pelaksanaan praktikum dan teori mata kuliah
Sistematika Phanerogamae. Untuk mengetahui kemampuan mahasiswa dalam praktikum,
metode yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif, dengan menggunakan sampel 36
mahasiswa yang terpilih dari pengundian secara acak dengan menggunakan teknik
Random sampling. Metode yang digunakan dalam penelitian berupa metode dokumentasi
untuk memperoleh data primer sedangkan instrumen penelitian berupa lembar kuesioner
(angket) untuk memperoleh data sekunder.
Data dalam penelitian deskriptif diperoleh melalui kuesioner (angket), wawancara dan
dokumentasi. Data kualitatif yang diperoleh melalui wawancara dan dokumentasi,
sedangkan data kuantitatif melalui angket jawaban mahasiswa. Angket yang digunakan
bersifat tertutup dengan butir-butir angket digunakan untuk mengetahui faktor-faktor
penyebab mahasiswa dalam praktikum yang dipandang dari faktor internal dan eksternal.
Pernyataan pada angket berupa pertanyaan positif 5,4,3,2,1, dan negatif dengan skor
1,2,3,4,5. Sedangkan untuk wawancara, dilakukan wawancara dengan salah satu dosen
pengampu praktikum bertujuan untuk mengetahui atau menelusuri kemampuan
mahasiswa berdasarkan nilai akhir yang terdiri dari ujian tulis, ujian praktek dan laporan.
4 4
Metode dokumentasi dilakukan untuk mengabadikan kegiatan berupa arsip-arsip nilai
dari mahasiswa yang dieproleh melalui dosen pengampu praktikum.
Kemampuan dalam praktikum dilihat dari sembilan aspek yaitu minat, motivasi,
bakat, intelegensi, profesionalisme, pedagogik, sosial, kepribadian, dan sarana prasarana.
Data yang diperoleh dari pertanyaan yang terdapat di lembar angket berupa data kualitatif,
agar data tersebut dapat diukur, maka diadakan transformasi dari data kualitatif menjadi
data kuantitatif dengan cara memberi skor pada setiap jawaban soal tersebut. Dalam
pengukuran data, peneliti menggunakan sistem kategori yang dibuat oleh Rensis Likert,
penilaian kuesioner yang digunakan adalah berdasarkan skala likert. Dari data yang
didapat kemudian diolah dengan cara mengkalikan setiap poin jawaban dengan bobot
yang sudah ditentukan dengan tabel bobot nilai.
Maka hasil perhitungan jawaban responden sebagai berikut:
1) Responden yang menjawab setuju (5) = S x 5
2) Responden yang menjawab sangat setuju (4) = SS x 4
3) Responden yang menjawab ragu-ragu (3) = RR x 3
4) Responden yang menjawab tidak setuju (2) = TS x 2
5) Responden yang menjawab sangat tidak setuju (1) = STS x 1
Total skor = S + SS + KS + TS + STS
Untuk mendapatkan hasil interpretasi, skor tertinggi (X) dan angka terendah (Y)
untuk item penilaian dengan rumus:
Y = Skor tertinggi likert x jumlah responden (36)
X = Skor terendah likert x jumlah responden (36)
Maka penilaian hasil interpretasi responden terhadap praktikum Sistematika
Phanerogamae adalah hasil nilai yang dihasilkan dengan menggunakan rumus Index %.
𝑅𝑢𝑚𝑢𝑠 𝐼𝑛𝑑𝑒𝑥 % =𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑆𝑘𝑜𝑟
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑇𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖𝑥 100 (1)
5 5
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil analisa nilai akhir praktikum Sistematika Phanerogamae tahun
akademik 2016/2017 seperti Tabel 4.1.
Tabel 1. Rekapitulasi Nilai Rata-rata Praktikum Sistematika Phanerogamae.
No. Kelas
Praktikum
Ujian
Tulis
Ujian
Praktek Laporan
Keterangan
1. Kelas E 57,75 62,02 86,02 Baik
2. Kelas F 64,99 69,14 87,42 Baik
Rata-rata 61,37 65,58 86,72 Baik
Rata-rata Total 71,22 Lebih dari
Baik
Hasil diatas menunjukkan bahwa kemampuan mahasiswa dalam praktikum
Sistematika Phanerogamae rata-rata baik. Dengan kriteria penilaian sebagai
berikut:
Tabel 2. Kriteria Penilaian Hasil Belajar mahasiswa dalam Praktikum
Sistematika Phanerogamae Tahun Akademik 2016/2017
Nilai Rentangan Kriteria
A 77-100 Baik
AB 70-76 Lebih dari Baik
B 63-69 Baik
BC 56-62 Lebih dari Cukup
C 50-55 Cukup
D 35-49 Buruk
E 0-34 Sangat Buruk
Sumber: Dosen Sistematika Phanerogamae (2017)
Data yang diperoleh selama penelitian berupa nilai akhir (ujian tulis, ujian
praktek, dan laporan), angket atau kuesioner dengan responden yang meliputi
tanggapan atau respon mahasiswa mengenai praktikum Sistematika
Phanerogamae. Data-data yang diperoleh kemudian dianalisa untuk menunjukkan
kemampuan mahasiswa dalam praktikum yang dapat dilihat pada perolehan hasil
tes objektif (ujian tulis, ujian praktek, dan laporan) dan kuesioner. Data analisis
mahasiswa yang berhubungan dengan praktikum diperoleh melalui angket
dianalisis sebagai berikut:
6 6
Tabel 3 Persentase Hasil Angket Faktor Internal dan Eksternal Mahasiswa dalam
Praktikum Sistematika Phanerogamae.
No. Faktor Aspek Rata-
rata per
Aspek
Keterangan Rata-rata
per
Faktor
Keterangan
1. Internal a. Minat 72,59 Baik
70,03 Baik b. Motivasi 81,44 Baik Sekali
c. Bakat 68,33 Baik
d. Intelegensi 57,77 Cukup
2. Eksternal a. Profesionalisme 63,33 Baik
69,61 Baik
b. Pedagogik 86,11 Baik Sekali
c. Sosial 84,44 Baik Sekali
d. Kepribadian 54,44 Cukup
e. Sarana/Prasarana 59,72 Cukup
Rata-rata Total Faktor 69,82 Baik
Hasil diatas menunjukkan bahwa kemampuan mahasiswa dalam praktikum
Sistematika Phanerogamar tahun akademik 2016/2017 rata-rata baik. Dengan
kriteria penilaian sebagai berikut:
Tabel 4. Kategori Tingkat Kemampuan Mahasiswa Berdasarkan Persentase
No. Skor Kategori
1. 81-100% Baik Sekali
2. 61-80% Baik
3. 41-60% Cukup
4. 21-40% Kurang
5. <20% Kurang Sekali
Dimodifikasi dari Arikunto (2008)
Berdasarkan hasil di atas menunjukkan bahwa faktor internal yang berasal dari
dalam diri mahasiswa dalam setiap indikatornya termasuk dalam kategori baik
memiliki kemampuan dalam mengikuti praktikum Sistematika Phanerogamae,
sehingga dapat dikatakan bahwa faktor internal mempengaruhi kemampuan mahasiswa
dalam praktikum Sistematika Phanerogamae. Sedangkan dari faktor eksternal, pada
aspek sosial dengan indikator interaksi dosen dengan mahasiswa berada dalam kategori
baik sekali, ini berarti kesempatan yang diberikan dosen setelah penyampaian materi
dimanfaatkan secara optimal oleh mahasiswa. Sehingga memungkinkan berdampak
7 7
pada mahasiswa pada saat mengikuti praktikum memiliki kemampuan yang baik untuk
mengikuti langkah maupun memahami materi yang diberikan dosen pengampu.
4. PENUTUP
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat diambil kesimpulan
bahwa:
4.1. Kemampuan mahasiswa berdasarkan rekapitulasi nilai rata-rata praktikum
Sistematika Phanerogamae Pendidikan Biologi FKIP UMS tahun akademik
2016/2017 dikategorikan baik dengan jumlah 71,22.
4.2. Persentase hasil angket menunjukkan bahwa kemampuan mahasiswa dalam
praktikum Sistematika Phanerogamae pendidikan Biologi FKIP UMS tahun
akademik 2016/2017 dikategorikan baik dengan jumlah 69,82.
DAFTAR PUSTAKA
Amalia, M. (2017). “Analisis Pelaksanaan Praktikum dan Permasalahannya Pada
Materi Organisasi Kehidupan di SMP (Studi Deskriptif Pelaksanaan
Prakikum se-Kecamatan Kemiling Kotamadya Bandar Lampung Tahun
Pelajaran 2016/2017”. Skripsi. FKIP UNLAM.
Anni, A.R. (2010). Psikologi Pendidikan. Semarang : UNNES Press.
Asra, A., Irawan, B.P., dan Agus, P. (2014).Metode Penelitian Survei. Bogor: IN
MEDIA.
Aunurrahman. (2011). Belajar dan Pembelajaran. Bandung : Alfabeta.
Cahyanti, S. N. (2010). Karakteristik Pembelajaran Biologi. (Online),
(http://www.klikedukasi.com/2010/12/karakterisik-pembelajaran-
biologi_25.html diakses pada tanggal 12 Februari 2018).
Campbell, N.A. Reece, J.B.,et al. (2012). Biologi Ed.kedelapan Jilid II. Jakarta:
Penerbit Erlangga.
Dimyati dan Mudjiono. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakara : Rineka Cipta.
Dwijananti, P dan Yulianti, D. (2010). “Pengembangan Kemampuan Berpikir Kritis
Mahasiswa melalui Pembelajaran Problem Based Instruction pada Mata
Kuliah Fisika Lingkungan”. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia.
UNNES (6).
8 8
Febriana, D. (2012). “Perbedaan Jenis Kelamin terhadap Keaktifan dan Hasil Belajar
Mahasiswa Biologi Semester V pada Praktikum Kerja Lapangan (PKL)
Sistematika Hewan Vertebrata (SHV) Tahun Ajaran 2011/2012”.
Skripsi, Surakarta: UMS.
Hasruddin dan Rezeqi, S. (2012). “Analisis Pelaksanaan Praktikum Biologi dan
Permasalahannya di SMA Negeri se-Kabupaten Karo”. Jurnal
Tabularasa. PPS UNIMED 9(1), hal: 17-32.
Hastuti, A. (2013). “Penerapan Pembelajaran Berbasis Praktikum untuk Meningkatkan
Motivasi dan Hasil Belajar Biologi Materi Pokok Sistem Reproduksi
Manusia”. Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Sunan Kalijaga.
Hidayati, F. (2010).”Kajian Kesulian Belajar Siswa Kelas VII SMP Negeri 16
Yogyakarta dalam Mempelajari Aljabar”. Skripsi. FMIPA UNY.
Isjoni. (2009). Pembelajaran Kooperatif. Yogyakarta: Pusaka Belajar.
Isnaini, F. (2012). “Peningkatam Kemampuan Ketrampilan Proses melalui Lesson
Study pada Praktikum Sistematika Hewan Vertebrata (SHV) ditinjau
dari Perbedaan Jenis Kelamin Mahasiswa biologi UMS Tahun Ajaran
2011/2012”. Skripsi. Surakarta: UMS.
Majid, A. (2014). Strategi Pembelajaran. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
Mulyono, A. (2010). Pendidikan bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta : PT. Rineka
Cipta.
Purnamawati. (2009). “Pembelajaran IPA Ideal yang Efektif dan Meningkatkan
Kreatifitas Siswa”. (Online). (http://bdkpadang.kemenag.go.id , di akses
pada Senin 12 Februari 2018; 19.30 WIB). 1 hlm.
Romlah, O. (2009). Peranan Praktikum dalam Mengembangkan Keterampilan Proses
Dasar Kerja Laboratorium. Bandung: UPI
Rustaman, N. (2007). Basic Science Inquiry in Science Education and Its Assesment.
Seminar. Bandung: FMIPA UPI.
Safra, Jacob E, et al. (2008). Plants, Algae, and Fungi. UK : Briannica Corp.
Sapuri, W. A. (2015). ”Pelaksanaan Penilaian Otentik dalam Pembelajaran Bahasa
Indonesia di SMP Negeri 2 Ngemplak”. Skripsi. Yogjakarta: Fakulas
Bahasa dan Seni UNY.
Slameto. (2009). Belajar dan Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : PT.Rineka
Cipta.
Sudjana, N. (2009). Penilaian Hasil Proses Hasil Belajar Mengajar. Bandung: Remaja
Rosda Karya.
Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantiatif, Kualitatif,
dan R & D. Bandung : Alfabeta.
9 9
Suryani, T. dan Kartika, S. S. (2017). Modul Praktikum Sistematika Phanerogamae.
Laboratorium Biologi Pendidikan Biologi FKIP UMS
Suryaman, M. (2012). Metodologi Pembelajaran Bahasa. Yogyakarta : UNY Press.
Syah, M. (2007). Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Trianto. (2009). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta : Kencana
Prenada Media Group.
Tjitrosoepomo, G. (2009). Taksonomi Tumbuhan Schizophya, Thallophyta, Bryophyta,
Pterydophya. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.
Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20. (2003). Tentang Sistem Pendidikan
Nasional. Diakses melalui laman
http://dikti.go.id.Archiv2007//Uuno20h2003-Sisdiknas.htm . pada
tanggal 12 Februari 2018.
Wahyuni, S. dan Syukur, I. (2012). Assesmen Pembelajaran Bahasa. Bandung : Refika
Adiama.
Warkitri, H. (1990). Penilaian Pencapaian Hasil Belajar. Jakarta: Karunika.
Wulan, A.R. (2007). Pembekalan Kemampuan Performance Assesment Kepada Calon
Guru Biologi dalam Menilai Kemampuan Inquiry. Disertasi Doktor
Pendidikan IPA PPs UPI. Bandung