bab ii tinjauan pustaka 2.1. pengertian pelabuhanrepository.stimart-amni.ac.id/1233/2/bab ii.pdf4...
TRANSCRIPT
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Pelabuhan
Pelabuhan Menurut Suyono (2007:1) adalah tempat yang terdiri dari daratan
dan perairan di sekitarnya dengan batas-batas tertentu sebagai tempat kegiatan
pemeintahan dan kegiatan ekonomi dipergunakan sebagai tempat kapal bersandar,
berlabuh, naik turun penumpang dan/atau bongkar muat barang yang dilengkapi
dengan fasilitas keselamatan pelayaran dan kegiatan penunjang pelabuhan serta
sebagai tempat perpindahan intra dan antar moda transportasi.
Pelabuhan Menurut Bambang Triatmodjo (2010:3) adalah daerah perairan yang
terlindung terhadap gelombang, yang dilengkapi dengan fasilitas terminal laut
meliputi dermaga dimana kapal dapat bertambat untuk bongkar muat barang, kran-
kran (crane) untuk bongkar muat barang, gudang laut (transit) dan tempat-tempat
penyimpanan dimana kapal membongkar muatannya,dan gudang-gudang di mana
barang-barang dapat disimpan dalam waktu yang lebih lama selama menunggu
pengiriman ke daerah tujuan atau pengapalan.
Menurut Suyono (2007:13-17) beberapa fasilitas utama pada pelabuhan yaitu :
1. Penahan gelombang (breakwater - untuk melindungi daerah pedalaman
pelabuhan dari gelombang tersebut dari batu alam,batu buatan dan dinding
tegak)
2. Jembatan (jetty)
Bangunan berbentuk jembatan yang dibuat menjorok keluar ke arah laut dari
pantai atau daratan.
3. Dolphin
Kumpulan dari tonggak-tonggak dari besi, kayu atau beton agar kapal dapat
bersandar untuk melakukan kegiatan bongkar/muat ke tongkang (lighter).
4. Pelampung Pengikat( Mooring Buoys)
Pelampung dimana kapal ditambatkan untuk melakukan suatu kegiatan.
5
5. Tempat Labuh
Tempat perairan dimana kapal melego jangkarnya untuk melakukan kegiatan.
6. Sigle Bury Moring (SBM)
SBM adalah pelampung pengikat dimana kapal tanker dapat muat bongkar
muatannya melalui pipa di pelampung itu yang menghubungan ke daratan atau
sumber pasokan.
7. Tongkang (lighter)
Tongkang adalah perahu-perahu kecil yang dipergunakan untuk mengangkut
muatan atau barang dari atau ke kapal yang dimuat/dibongkar, yang biasanya
ditarik oleh kapal tunda.
8. Alur Pelayaran dan Kolam Pelabuhan
Alur kapal adalah bagian dari perairan di pelabuhan tempat masuk/keluarnya
kapal. Alur pelayaran kapal memiliki kedalaman tertentu agar kapal bisa
masuk/keluar kolam pelabuhan atau sandar di dermaga.
9. Rambu Kapal
Rambu Kapal adalah tanda-tanda yang dipasang di perairan menuju pelabuhan
untuk memandu kapal berlabuh.
10. Gudang
Gudang adalah tempang penampungan barang yang tertutup agar terlindungi
dari cuaca. Namun ada juga gudang yang terbuka untuk barang tertentu atau
petikemas.
11. Dermaga
Untuk melayani kapal-kapal yang masuk, pelabuhan menyediakan dermaga,
yaitu tempat dimana kapal dapat berlabuh atau sandar guna melakukan
kegiatannya, baik bongkar/muat atau kegiatan lainnya.
Peran dan fungsi pelabuhan menurut Edy Hidayat (2009:2) yaitu :
1. Peran pelabuhan yang penting dalam sistim transportasi nasional adalah :
a. Pintu gerbang komersial suatu daerah atau Negara
b. Titik peralihan darat dan laut
6
c. Tempat peralihan moda transportasi laut ke moda transportasi darat
d. Tempat penampungan dan distribusi barang
2. Fungsi dasar pelabuhan secara umum dapat di simpulkan sebagai berikut :
a. Interface, pelabuhan menyediakan fasilitas dan pelayanan untuk
memindahkan barang dari kapal ke darat atau sebaliknya
b. Link, pelabuhan sebagai mata rantai penghubung dalam sistim transportasi
c. Gateways, pelabuhan sebagai pintu gerbang perdagangan dari daerah atau
Negara
Menurut Asiyanto (2008:5-7) ditinjau dari proses terjadinya suatu pelabuhan
secara medasar dapat dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu :
1. Pelabuhan Alam (Natural Harbor)
Adalah pelabuhan yang terbentuk secara alamiah dari kuasa Tuhan, dimana
suatu daerah (tepi pantai) memiliki kondisi yang ideal sebagai pelabuhan, tanpa
dilakukan perubahan- perubahan yang berarti.
2. Pelabuhan Buatan (Artificial Harbor)
Adalah daerah tepi laut yang dipilih dan di bangun sebagai pelabuhan atas
pertimbangan teknis dan ekonomis
1. Pengertian Perusahaan Pelayaran
Menurut Suwarno (2009:127) Perusahaan Pelayaran adalah badan usaha milik negara
atau swasta, berbentuk perusahaan negara persero, yaitu perseroaan Terbatas (PT),
Perseroaan Comanditer (CV), dan lain – lain yang melakukan usaha jasa dalam
bidang penyediaan ruangan kapal laut untuk kepentingan mengangkut muatan
penumpang (orang) dan barang (dagangan) dari suatu pelabuhan asal (muat) ke
pelabuhan tujuan (bongkar),baik di dalam negeri (interinsulair) maupun luar negeri
(ocean going shipping).
Menurut Undang – Undang Republik Indonesia Tentang Pelayaran Nomor 17 Tahun
(2008:138) Pasal 1 Pelayaran adalah satu kesatuan system yang terdiri atas angkutan
di perairan, kepelabuhanan, keselamatan dan keamanan, serta perlindungan
lingkungan maritime.
7
Menurut Suwarno (2009:127) Pelayaran dilihat dari Kegiatannya ada 2 macam,
antara lain :
1. Pelayaran Niaga (Shipping Bussines, Comercial Shipping atau Merchant
Marine) adalah usaha jasa dalam bidang penyedian ruangan pada angkutan air
atau angkutan laut untuk kepentingan mengangkut muatan penumpang dan
barang dagangan dari suatau pelabuhan asal (muat) ke pelabuhan tujuan
(bongkar), baik didalam negeri (interinsulair) maupun luar negeri ( ocean going
shipping)
2. Pelayan bukan niaga, yaitu : pelayaran angkutan perang, pelayaran dinas pos,
pelayaran dinas penambang, pelayaran penjagaan pantai, pelayaran hidrografi,
dan sebagainya.
2. Pengertian Kapal
Menurut Undang – Undang Republik Indonesia Tentang Pelayaran Nomor 17 Tahun
2008 yang di terbitkan oleh Citra Media Wacana, kapal adalah kendaraan air dengan
bentuk dan jenis tertentu, yang digerakkan dengan tenaga angin , tenaga mekanik,
energi lainya, ditarik atau ditunda, termasuk kendaraan yang berdaya dukung
dinamis, kendaraan di bawah permukaan air, serta alat apung dan bangunan terapung
yang tidak berpindah-pindah.
Menurut Bambang Triadmodjo (2010:26) definisi kapal adalah panjang lebar dan
sarat (draft) kapal yang akan menggunakan pelabuhan berhubungan langsung pada
perencanaan pelabuhan dan fasilitas-fasilitas yang harus tersedia di pelabuhan.
Menurut Suwarno (2009:131) jenis - jenisnya kapal laut niaga sebagai berikut :
1. Kapal Penumpang (Passenger Vessel)
Kapal laut ini digunakan untuk mengangkut penumpang, dibangun dengan banyak
geladak dan ruang (cabin) penumpang terdiri dari beberapa kapal tingkat/kelas.
Untuk pelayaran jarak dekat juga disediakan kelas dek yang lebih murah biayanya.
2. Kapal Barang Penumpang (Cargo – Passenger Vessel)
Jenis kapal laut ini digunakan untuk mengangkut penumpang dan barang secara
bersama-sama. Berarti kapal termasuk mempunyai banyak geladak dan cabin
8
penumpang serta cargo hatches. Kadang –kadang penumpang tidur bersama
muatan overvracht (muatan overvract adalah barang bawaan penumpang yang
dikenakan biaya pengangkut).
3. Kapal Barang dengan Akomodasi Penumpang Terbatas
Ini merupakan kapal biasa (general cargo carrier), tetapi di izinkan membawa
penumpang maksimum dua belas orang.
4. General Cargo Vessel
Jenis kapal laut ini untuk mengangkut muatan umum (general cargo), yang terdiri
dari bermacam-macam barang dalam bentuk potongan maupun dibungkus, dalam
peti, keranjang,dan lain – lain. Kapal ini biasanya dibangun dalam beberapa palka
(holds, hatches) dan beberapa lantai geladak (decks), sehingga pengaturan tempat
muatan dalam ruangan kapal (compartement) menjadi mudah, tidak bertumpuk,
dan tidak sulit membongkarnya serta terhindar dari perusakan karena kontaminasi
muatan lain.
5. Bulk Cargo Carrier
Jenis kapal laut ini untuk mengangkut muatan curah dengan jumlah banyak dalam
sekali jalan. Bentuk muatan biasanya berbutir – butir ( grain cargo ), seperti beras,
gandum, biji besi, batu bara dan sebagainya. Biasanya ruang kapal tidak dibagi
dalam geladak – geladak.
6. Kapal Tanker
Kapal laut jenis ini untuk mengangkut muatan cair. Karena muatan cair bisa bebas
bergerak ke belakang/depan/kiri/kanan yang membahayakan stabilitas kapal, maka
ruangan kapal dibagi dalam beberapa kompartement vertical yang berupa tengki –
tengki. Selain aman untuk stabilitas, kekuatan tekanan juga dipecah – pecah
menjaadi kecil sehingga memerlukan banyak pipa – pipa dan bangunan kamar –
kamar berada di belakang sehingga dapat mencegah melebarnya kebakaran dan
ruangan muatan menjadi besar. Kapal tanker ada yang berukuran besar, misalnya
Very, Large, Crude, Carrier (VLCC) berkapasitas 300.000 DWT.
9
7. Combination Carrier
Kombinasi kapal tanker dan dry bulk, dengan tujuan bila return cargo tidak ada
maka bisa di muati dry bulk cargo.
8. Off Shore Supply Ship
Kapal laut jenis ini untuk mengangkat bahan/peralatan, makanan dan lain–lain
untuk anjungan. Pengeboran minyak tanah ditengah laut, juga termasuk
melaksananakan tugas penundaan, pemadam kebakaran, dan sebagai sludge tank
(membuang minyak bekas/kotor).
9. Kapal Container
Kapal laut ini khusus dibangun untuk muatan general cargo yang dimaksukkan
kedalam container atau muatan yang perlu di bekukan dalam reefer container.
3. Agen
Menurut Citra Media Wacana (2008:139) Agen Umum adalah perusahaan angkutan
laut nasional atau perusahaan nasional khusus yang didirikan untuk melakukan usaha
keagenan kapal, yang ditunjuk oleh perusahaan angkutan laut asing untuk mengurus
kepentingan kapalnya selama berada di Indonesia.
Menurut Suyono (2007:223) keagenan merupakan berkekuatan secara hukum yang
terjadi karena dua belah pihak bersepakat membuat perjanjian, salah satu pihak
dinamakan agen setruju untuk mewakili pihak yang dinamakan pemilik (principal)
dengan syarat bahwa pemilik tetap memiliki hak untuk mengawasi agennya mengenai
kewenangan yang telah diberikan kepadanya.
General agent (agen umum) adalah perusahaan pelayaran yang ditunjuk oleh
perusahaan pelayaran lain di Indonesia atau perusahaan pelayaran asing di luar negeri
(selaku principal) untuk mengurus segala sesuatu yang berkaitan kepentingan
principal tersebut (kapal pemilik, kapal carter yang dioperasikan principal). Engkos
Kosasih dan Hananto Soewedo (2007:203)
Unit Keagenan Menurut Engkos Kosasih dan Hananto Soewedo (2007:204) memiliki
Fungsi-fungsi sebagai berikut :
10
a. Menyusun program operasional keagenan berdasarkan kebijaksanaan
perusahaan, baik terhadap pelayanan liner service maupun tramper.
b. Memonitor pelaksanaan penanganan/pelayanan keagenan, baik yang bersifat
kegiatan fisik muatan maupun kegiatan jadwal datang dan berangkat kapal.
c. Mengadministrasikan kegiatan keagenan, baik yang berkaitan dengan kegiatan
fisisk operasional maupun yang menyangkut keuangan.
d. Memberikan data dan evaluasi terhadap perkembangan kegiatan keagenan
sebagai masukan dalam menentukan kebijakan sebagaimana mestinya.
e. Mengupayakan kegiatan keagenan sedemikian rupa sehingga dapat memberikan
stimulant terhadap kegiatan-kegiatan pokok perusahaan.
Menurut Suwarno (2009:147) tugas pokok keagenan antara lain:
a. Pelayanan Operasional Kapal – Kapal Principal.
b. Memonitor perkembangan muatan.
c. Pelayanan terhadap kapal dan muatannya.
d. Penyelesaian masalah claim.
e. Pelayanan claim yang menyangkut keputusan Owner’s Representative.
4. Fungsi Cabang Perusahaan Pelayaran
Untuk melayani kapal beserta muatannya di pelabuhan, perusahaan pelayaran dapat
mendirikan cabang atau menunjuk perusahaan pelayaran lain seperti agen. Tugas
cabang maupun agen hampir sama. Bedanya hanya masalah status, yaitu cabang
merupakan bagian dari perusahaan, sedangkan agen adalah perusahaan lain yang
ditunjuk melayani kapal dan muatanya.
Menurut Engkos Kosasih dan Hananto Soewedo (2007:185-186) perusahaan cabang
dapat dibedakan menjadi dua jenis sebagai berikut :
a. Desentralisasi atau Profit centre, yaitu pendapatan dan biaya di kelola cabang
sendiri sehingga bisa diketahui untung ruginya sebuah cabang. Yang menjadi
pendapatan adalah pendapatan sebagian komisi-komisi atas pelayanan kapal
milik maupun kapal keagenan dan pendapatan usaha sampingan (EMKL, depo
container, haulage, trucking dan sebagainya).
11
b. Sentralisasi yaitu pendapatan dan biaya dari kapal yang dioperasikan sendiri
seluruhnya dibukukan dikantor pusat perusahaan tersebut.
Cabang memiliki beberapa fungsi pokok, antara lain :
a. Mewakili dan melindungi perusahaan dalam daerah masing-masing.
b. Mewakili dan membantu kantor pusat dalam melayani kapal milik atau charter
yang dioperasikan sendiri, maupun kapal keagenan, seperti pemeliharaan armada
(survey, repair, maintenance, supply, kebutuhan kapal, crewing), pengisian ruang
kapal dan pengoperasian kapal.
c. Bertindak sebagai subagen atau port agen dalam melayani kapal-kapal keagenan.
2.2 Gambaran Umum PT. PELNI Cabang Semarang
1. Sejarah Berdirinya PT. PELNI Cabang Semarang
Keberadaan PT. PELNI tidak lepas dari policy pemerintah yang menginginkan
adanya suatu badan yang mengelola pelayaran di Indonesia yang dikuasai oleh
pemerintah.Gagasan suatu badan pemerintah yang mengelola kapal sudah diprakarsai
tahun 1947.
Tahun 1947, pemerintah Pre-Federal Hindia-Belanda bersama NV.KPM
(Koninklijke Paketcaar Maatschappio) telah membentuk SGS (Sarana Gama
Nusantara), hal ini berdasar usul Perdana Mentri Negara Indonesia Timur yaitu
Nadjamuddin Daeng Melawa.
Setelah Yayasan Perpuska dibentuk tahun 1951, SGS dilikuidasi dan seluruh
hak dan kewajibannya diambil alih yayasan Perpuska. Sebagai Direktur Utama
Yayasan Perpuska adalah H.R.Soenar Soerapoetra, Direktur Keuangan Charis D
Ponte karena kekurangan tenaga professional Yayasan Perpuska mengangkat
beberapa tenaga ahli mantan pekerja KPM.
Satu setengah tahun yayasan Perpuska melakukan kegiatan, pemerintah
membentuk PT. PELNI (PELAYARAN NASIONAL INDONESIA) tepatnya pada
tanggal 28 April 1952. Akan tetapi baru diumumkan pendirianya dua hari kemudian
Menteri Perhubungan Ir. H. Juanda dalam sidang pleno parlementer RI, setelah PT.
12
PELNI berdiri Yayasan Perpuska dilikuidasi, seluruh hak dan kewajibannya diambil
alih PT. PELNI.
Tanggal 3 Desember 1957, buruh-buruh KPM mengambil alih KPM akibat
konfrontasi Indonesia-Belanda.Tanggal 20 Desember 1957 seluruh kekayaan KPM
diambil alih pemerintah dan berada dalam panitia penguasa NV.KPM yang dibentuk
Menteri Pelayaran. Dengan pengambilalihan ini Pelni diharuskan menampung
seluruh karyawan KPM.
Mulai tahun 1965 gerak Pelni sebagai perusahaan pelayaran mulai mendapat
perhatian.Apalagi pembukaan pelabuhan baru di berbagai pelosok tanah air ataupun
pembukaan kembali hubungan Indonesia-Singapura tahun 1967. Tahun 1966
pemerintah membentuk tim pembantu penyehatan Pelni. Tugas tim ini guna
melaksanakan program kesehatan financial, guna menyehatkan Pelni yang telah
sakit-sakitan, tahun 1969 sampai tahun 1972 di adakan pengurangan karyawan yang
jumlahnya yang tidak realistis lagi.
Diawal tahun 80-an PT. PELNI memulai membeli kapal-kapal penumpang baru
dari Jerman. Trayek-trayek baru mulai di buka keuntungan mulai di raih. Untuk
melaksanakan policy pemerintah maka dibuka kantor cabang Pelni di beberapa
pelabuhan Indonesia, termasuk di Semarang. Kantor Cabang Semarang berdiri pada
tahun 1953. Pada sekarang ini 95 persen kapal Pelni telah memasuki seluruh
pelabuhan dengan jumlah cabang 118 kantor cabang.
PT. PELNI sebagai perusahaan pelayaran samudera sangat menunjang policy
pemerintah dalam memperlancar angkutan dengan kapal yang berlayar ke seluruh
penjuru dunia sebagai misi Negara RI dalam menciptakan perdamaian dan hubungan
baik dengan Negara tetangga.
Sebagai Misi Negara, maka dibukalah kantor cabang PT. PELNI sesuai dengan
kriteria yaitu :
1. Letak perusahaan
Letak kantor PT. PELNI Cabang Semarang terletak dijalan Mpu Tantular No. 25
Semarang memiliki penentuan tempat yang sangat strategis, diantaranya karena :
13
a. Mudah dijangkau oleh sarana transportasi.
b. Dekat dengan perusahaan-perusahaan yang bergerak dibidang sejenisnya,
misalnya Jakarta Loyd dan Samudera Indonesia.
c. Dekat dengan sarana telekomunikasi .
d. Dekat dengan bank yaitu Bank Mandiri cabang mpu tantular.
e. Dekat dengan pasar dan pusat pembelanjaan antara lain pasar johar.
2. Bidang Usaha
Bidang usaha PT. PELNI Cabang Semarang dapat dibedakan menjadi dua
bagian yaitu :
a. Usaha pokok
1) Kapal penumpang sejumlah 4 unit
Khususnya kapal penumpang ini mengalami kenaikan pendapatan untuk setiap
tahunnya rata-rata 10-15 persen di atas tahun anggaran.
2) Kapal penumpang dan barang sejumlah 2 unit
Pada kapal barang saat ini mengalami persaingan yang sangat ketat dalam hal
uang tambang, sehingga dalam pengoperasian kapal barang kurang dicapai hasil
yang memuaskan.
b. Usaha Sampingan atau Usaha Penunjang
Pada prinsipnya keagenan adalah mewakili kepentingan orang lain yang
menunjuk atas dan untuk namanya.
Untuk cabang semarang melaksanakan usaha keagenan antara lain:
a) Keagenan kapal-kapal luar negeri (bendera asing).
b) Kapal dalam negeri yang tidak memiliki kantor cabang disemarang.
c) Keagenan kapal-kapal turis.
3. Sumber Permodalan
Sebagai sebuah kantor cabang, maka permodalan PT. PELNI Cabang Semarang
sebagian besar berasal dari PT. PELNI Pusat Jakarta. Modal tersebut digunakan
untuk operasional PT. PELNI Cabang Semarang. Dimana sebagian besar modalnya
yang berbentuk saham dari pemerintah, yakni disini Departemen Keuangan, oleh
14
karena itu pemerintah memiliki hak terbesar untuk menentukan kebijakan-kebijakan
dan langkah-langkah yang harus diambil dalam menunjang kelancaran usaha PT.
Pelni ini. Salah satunya ialah pemerintah turut berperan dalam menentukan besarnya
tarif angkutan yang ditetapkan melalui Menteri Perhubungan.
2. Visi dan Misi yang akan dicapai oleh PT. PELNI
a. VISI
Menjadi perusahaan pelayaran yang tangguh dan pilihan utama pelanggan
b. MISI
1) Mengelola dan mengembangkan angkutan laut guna untuk menjamin
aksesibilitas masyarakat untuk menunjang terwujudnya wawasan nusantara.
2) Meningkatkan kontribusi pendapatan bagi negara,karyawan serta berperan
didalam pembangunan lingkungan dan pelayanan kepada masyarakat.
3) Meningkatkan nilai perusahaan melalui kreativitas, inovasi, dan pengembangan
kompetensi sumber daya manusia.
3. Struktur Organisasi
Struktur organisasi merupakan kerangka dasar yang menggambarkan hubungan kerja
antara pemimpin dan bawahanya dalam menjalankan suatu bagian masing-masing.
Dalam struktur organisasi ini mengunakan struktur organisasi divisional, yaitu
manajer divisi dapat mengembangkan suatu strategi untuk bisnisnya masing-masing
dan menghadapi persaingan yang mungkin saja berbeda dengan divisi lainya dalam
perusahaan, sehingga strategi yang dipakai mungkin juga berbeda dengan devisi
lainya.
15
STRUKTUR ORGANISASI
PT. PELNI CABANG SEMARANG
Gambar 3.1
Sumber : PT. Pelni Cabang Semarang
4. Tugas dan Tanggung jawab masing – masing Jabatan di PT. PELNI
Cabang Semarang
a. Kepala Cabang
Kepala cabang bertanggung jawab penuh kapada Dewan Direksi. Tugas dari
kepala cabang adalah sebagai berikut :
1) Menandatangani surat-surat berharga dan surat-surat perjanjian.
2) Mendayagunakan seluruh unit usaha dikantor cabang untuk mendapatkan
penghasilan.
Kepala Cabang
Lamson Oposunggu
Manager Usaha
Tavip Priadi
Asman Peljas
Ruwiyadi
Staff Pemasaran
Nur Cholis
Asman Peljas
Putranto
Staff Pemasaran
Warimun
Manager Admin
M. Badrun
Asman Keuangan
Idawati
Staff Keuangan
Betria
Asman SDM & Umum
Prasojo
Staff Keuangan
Rifai
kasir
Lutfi
16
3) Menekan biaya operasi dan overheed sesuai anggaran.
4) Mengusahakan surplus penghasilan dikantor cabang.
5) Mengadakan koordinasi dan hubungan baik dengan instansi pelabuhan dan
pemerintah daerah.
b. Manager Usaha
Bertanggung jawab terhadap Kepala Cabang.
Tugasnya :
1) Menyusun dan mengatur penempatan perjalan kapal.
2) Memonitor seluruh unit usaha yang berhubungan dengan operasi kapal,
keagenan, muatan dan EMKL.
3) Memonitor serta mengevaluasi rencana usaha pada hasil usaha yang akan
dicapai dari setiap unit usaha.
4) Menekan biaya operasional kapal serta mengusahakan penekanan delate
time kapal-kapal di pelabuhan.
5) Mengadakan hubungan baik atau relationship dengan instansi pelabuhan dan
pemerintah setempat.
c. Manager Administrasi
Bertanggung jawab terhadap general manager perihal yang berhubungan
dengan administrasi keuangan.
Tugasnya :
1) Memonitor, mencatat, membukukan seluruh penghasilan-penghasilan, yang
terjadi dikantor cabang.
2) Memanajemen setiap urusan yang ada dibawahnya.
3) Mencatat serta mengatur atas personel perusahaan serta laporan-laporan
bidang keuangan umum dan personalia.
4) Membuat rencana laporan R/L sementara dari evaluasi pada setiap akhir
bulan.
5) Membuat rencana anggaran untuk tahun berjalan.
17
d. Asisten Manager Pelayanan Jasa
Bertanggung jawab terhadap manager usaha atas tugas-tugas yang dibebankan.
Tugasnya :
1) Membuat persiapan pelayanan kapal tiba dan berangkat.
2) Menghubungi instansi terkait yaitu administraror pelabuhan, pelindo, urusan
kesehatan pelabuhan, Bea dan Cukai dan dalam melayani kapal tiba dan
berangkat.
3) Membuat dan mengajukan rancana biaya-biaya operasional
4) Membuat laporan harian dan bulanan serta laporan kepada manager usaha.
e. Asisten Manager SDM dan Umum
Bertanggung jawab terhadap Manager Administrasi atas tugas-tugas yang di
bebankan.
Tugasnya :
1) Menerima surat-surat masuk, mengadakan surat masuk dan keluar.
2) Membuat daftar personalia darat dan laut dan melaporkan kekantor pusat.
3) Mempersiapkan keperluan-keperluan yang berhubungan dengan
kepegawaian.
4) Mengurus dan melayani keperluan pegawai yang pensiun.
5) Bertanggung jawab atas pengiriman-pengiriman surat balik kepada kantor
pusat maupun kepada pihak luar perusahaan.
f. Asisten Manager Keuangan
Bertanggung jawab terhadap Manager Administrasi atas tugas-tugas yang
dibebankan.
Tugasnya :
1) Mencatat seluruh transaksi-transaksi yang berhubungan dengan keuangan
perusahaan, kas bank dan memorial.
2) Membukukan seluruh penghasilan yang diperoleh cabang.
3) Membukukan seluruh biaya-biaya operasional , biaya ekspoitasi serta biaya-
biaya averhead (umum).
18
4) Membantu Manager Administrasi dan umum dalam membuat laporan
perusahaan.
g. Staff Pemasaran
Bertanggung jawab terhadap Asisten Manager Pemasaran dan Penjualan Jasa.
Tugasnya :
1) Penjualan tiket pasasi.
2) Memberi informasi kepada masyarakat tentang kapal penumpang.
3) Membuat laporan bulanan mengenai jumlah penumpang dan penghasilan
tiket yang dibandingkan dengan anggaran.
4) Memberikan pelayanan terhadap calon penumpang.
h. Kasir PT. PELNI
Bertanggung jawab kepada manager administrasi.
Tugasnya :
1) Membayar seluruh biaya yang telah disahkan oleh kepala cabang.
2) Menerima seluruh penghasilan perusahaan.
3) Membuat cash flow ( peredaran uang ) perusahaan.
4) Memberikan informasi kepada atasan mengenai penerimaan pengeluaran
perusahaan.
5) Melaksanakan stok opname ( persediaan ) setiap hari.
6) Menyimpan seluruh surat berharga perusahaan.