bab ii tinjauan pustaka 2.1 kajian teori 2.1.1 hakekat ......bab ii tinjauan pustaka 2.1 kajian...

50
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakekat Manajemen 2.1.1.1 Pengertian Manajemen Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber- sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu (Hasibuan, 2005: 54). Istilah manajemen memiliki berbagai pengertian. Secara universal manajemen adalah penggunaan sumberdaya organisasi untuk mencapai sasaran dan kinerja yang tinggi dalam berbagai tipe organisasi profit maupun non profit. Slameto (2009: 1) mendefinisikan manajemen adalah suatu proses kegiatan yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, pengkoordinasian dan pengawasan dengan menggunakan berbagai sumber daya secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Pendapat tersebut kurang lebih mempunyai arti bahwa manajemen merupakan satu atau lebih manajer yang secara individu maupun bersama-sama menyusun dan mencapai tujuan organisasi dengan melakukan fungsi - fungsi terkait (perencanaan, pengorganisasian, penyusunan staf, pengarahan dan pengawasan) dan mengkoordinasi berbagai sumber daya (informasi

Upload: others

Post on 03-May-2021

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakekat ......BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakekat Manajemen 2.1.1.1 Pengertian Manajemen Manajemen adalah ilmu dan

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teori

2.1.1 Hakekat Manajemen

2.1.1.1 Pengertian Manajemen

Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses

pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-

sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk

mencapai suatu tujuan tertentu (Hasibuan, 2005: 54).

Istilah manajemen memiliki berbagai pengertian.

Secara universal manajemen adalah penggunaan

sumberdaya organisasi untuk mencapai sasaran dan

kinerja yang tinggi dalam berbagai tipe organisasi profit

maupun non profit. Slameto (2009: 1) mendefinisikan

manajemen adalah suatu proses kegiatan yang meliputi

perencanaan, pengorganisasian, penggerakan,

pengkoordinasian dan pengawasan dengan

menggunakan berbagai sumber daya secara efektif dan

efisien untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

Pendapat tersebut kurang lebih mempunyai arti bahwa

manajemen merupakan satu atau lebih manajer yang

secara individu maupun bersama-sama menyusun dan

mencapai tujuan organisasi dengan melakukan fungsi -

fungsi terkait (perencanaan, pengorganisasian,

penyusunan staf, pengarahan dan pengawasan) dan

mengkoordinasi berbagai sumber daya (informasi

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakekat ......BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakekat Manajemen 2.1.1.1 Pengertian Manajemen Manajemen adalah ilmu dan

material uang dan orang). Menurut Mary Parker Follet

(dalam Handoko, 2003: 8), manajemen merupakan seni

dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain.

Berdasarkan beberapa pendapat tersebut bisa

disimpulkan bahwa manajemen merupakan seni

mengatur SDM untuk mencapai tujuan yang telah

direncanakan, dimana para manajer mencapai tujuan -

tujuan organisasi melalui pengaturan orang-orang lain

untuk melaksanakan berbagai tugas yang mungkin

diperlukan.

2.1.1.2 Fungsi Manajemen

Menurut (Hasibuan, 2005: 37), fungsi-fungsi

manajemen sebagai berikut:

1. Supaya sistematika urutan pembahasannya lebih

teratur.

2. Agar analisis pembahasannya lebih mudah dan

lebih mendalam.

3. Untuk menjadi pedoman pelaksanaan proses

manajemen bagi manajer.

Fungsi-fungsi manajemen adalah serangkaian

kegiatan yang dijalankan dalam manajemen

berdasarkan fungsinya masing-masing dan mengikuti

satu tahapan-tahapan tertentu dalam pelaksanaannya.

Secara komprehensif, fungsi manajemen terdiri dari 4

tahap yang biasa dikenal dengan istilah POAC

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakekat ......BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakekat Manajemen 2.1.1.1 Pengertian Manajemen Manajemen adalah ilmu dan

(Planning, organizing, actuating, controlling).

Sebagaimana kegaitan- kegiatan berikut.

1) Fungsi Perencanaan (Planning)

a. Menetapkan tujuan dan target bisnis.

b. Merumuskan strategi untuk mencapai tujuan

dan target bisnis tersebut.

c. Menentukan sumber-sumber daya yang

diperlukan.

d. Menetapkan standar/indikator keberhasilan

dalam pencapaian tujuan dan target bisnis.

2) Fungsi Pengorganisasian (Organizing)

a. Mengalokasikan sumber daya, merumuskan

dan menetapkan tugas, dan menetapkan

prosedur yang diperlukan.

b. Menetapkan struktur organisasi yang

menunjukkan adanya garis kewenangan dan

tanggung jawab.

c. Kegiatan perekrutan, penyeleksian, pelatihan,

dan pengembangan sumber daya

manusia/tenaga kerja.

d. Kegiatan penempatan sumber daya manusia

pada posisi yang paling tepat.

3) Fungsi pengimplementasian (Directing)

a. Mengimplementasikan proses

kepemimpinan, pembimbingan, dan

pemberian motivasi kepada tenaga kerja

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakekat ......BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakekat Manajemen 2.1.1.1 Pengertian Manajemen Manajemen adalah ilmu dan

agar dapat bekerja secara efektif dan efisien

dalam pencapaian tujuan.

b. Memberikan tugas dan penjelasan rutin

mengenai pekerjaan menjelaskan kebijakan

yang ditetapkan.

4) Fungsi Pengawasan (Controlling)

a. Mengevaluasi keberhasilan dalam

pencapaian tujuan dan target bisnis sesuai

dengan indikator yang telah ditetapkan

b. Mengambil langkah klarifikasi dan koreksi

atas penyimpangan yang mungkin

ditemukan.

c. Melakukan berbagai alternatif solusi atas

berbagai masalah yang terkait dengan

pencapaian tujuan dan target bisnis

(Trisnawati, 2005: 8).

Berdasar uraian tersebut bisa disimpulkan

bahwa dalam manajemen terdapat 4 hal pokok

tahapan untuk mencapai tujuan yaitu planning,

organizing, actuating, dan controlling.

2.1.2 Hakekat Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)

2.1.2.1 Konsep Manajemen Berbasis Sekolah

1. Pengertian Manajemen Berbasis Sekolah

Istilah Manajemen berbasis Sekolah

merupakan terjemahan dari “School Based

Management”. Istilah ini pertama kali muncul di

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakekat ......BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakekat Manajemen 2.1.1.1 Pengertian Manajemen Manajemen adalah ilmu dan

Amerika Serikat ketika masyarakat mulai

mempertanyakan relevansi pendidikan dengan

tuntutan dan perkembangan masyarakat setempat

(Ibtisam, 2004: 7).

Menurut Mulyasa (2014: 24), MBS

merupakan salah satu wujud dari reformasi

pendidikan yang menawarkan kepada sekolah

untuk menyediakan pendidikan yang lebih baik

dan memadai bagi para peserta didik. Otonomi

dalam manajemen merupakan potensi bagi

sekolah untuk meningkatkan kinerja para staff,

menawarkan partisipasi langsung kelompok-

kelompok yang terkait, dan meningkatkan

pemahaman masyarakat terhadap pendidikan.

Manajemen Berbasis Sekolah menurut Suparman

(2001:1) adalah : “Penyerasian sumber daya yang

dilakukan secara mandiri oleh sekolah dengan

melibatkan semua kelompok kepentingan yang

terkait dengan sekolah secara langsung dalam

proses pengambilan keputusan untuk

memahami kebutuhan mutu sekolah atau untuk

mencapai tujuan mutu sekolah dalam pendidikan

nasional”.

Dari beberapa definisi di atas dapat

diambil kesimpulan bahwa Manajemen Berbasis

Sekolah merupakan model penyelenggaraan

pendidikan yang memberikan keleluasaan

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakekat ......BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakekat Manajemen 2.1.1.1 Pengertian Manajemen Manajemen adalah ilmu dan

kepada sekolah untuk menyusun dan

melaksanakan program pendidikan di sekolah

sesuai dengan kebutuhannya melalui

pemberdayaan sumber-sumber daya yang ada

termasuk partisipasi masyarakat sehingga lebih

mencerminkan adanya upaya peningkatan

pemberian pelayanan penyelenggaraan

pendidikan secara demokratis, transparan dan

akuntabel secara nyata untuk mencapai tujuan

pendidikan yang lebih efisien dan efektif tanpa

mengesampingkan tujuan Pendidikan Nasional.

2. Ciri-Ciri MBS

Menurut Nurkolis (2003: 25), ciri-ciri

Manajemen Berbasis Sekolah adalah:

1. Adanya otonomi yang kuat pada tingkat

sekolah.

2. Adanya peran serta aktif masyarakat dalam

pendidikan.

3. Proses pengambilan keputusan yang

demokratis, berkeadilan, menjunjung

tinggi akuntabilitas dan transparansi

dalam setiap kegiatan pendidikan.

4. Menggerakkan sumber daya yang ada

secara efektif.

5. Memahami peran dan tanggung jawab yang

sungguh-sungguh.

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakekat ......BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakekat Manajemen 2.1.1.1 Pengertian Manajemen Manajemen adalah ilmu dan

6. Mendapat dukungan birokrasi/instansi

atasannya.

7. Meningkatkan kinerja sekolah untuk

mencapai tujuan.

8. Diawali dengan sosialisasi konsep-konsep

MBS, pelatihan pelatihan MBS,

implementasi pada proses pembelajaran,

evaluasi atas pelaksanaan di lapangan dan

dilakukan perbaikan-perbaikan.

3. Tujuan MBS

Menurut Mulyasa (2014: 25), MBS bertujuan

untuk meningkatkan efisiensi, mutu dan

pemerataan pendidikan. Peningkatan efisiensi

diperoleh melalui keleluasaan mengelola

sumberdaya partisipasi masyarakat dan

penyederhanaan birokrasi. Peningkatan mutu

dapat diperoleh melalui partisipasi orang tua

terhadap sekolah, fleksibilitas pengelolaan sekolah

dan kelas, serta peningkatan profesionalisme guru

dan kepala sekolah. Peningkatan pemerataan

diperoleh melalui peningkatan partisipasi

masyarakat yang memungkinkan pemerintah lebih

berkonsentrasi pada kelompok tertentu.

Sementara menurut Suparman (2001: 2), bahwa

pelaksanaan Manajemen Berbasis Sekolah

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakekat ......BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakekat Manajemen 2.1.1.1 Pengertian Manajemen Manajemen adalah ilmu dan

bertujuan terciptanya sekolah yang mandiri

dengan tujuan sebagai berikut:

a) Pengelolaan sekolah akan lebih desentralistik.

b) Perubahan sekolah akan lebih didorong oleh

motivasi internal.

c) Regulasi pendidikan menjadi lebih sederhana.

d) Peranan pengawas bergeser dari mengontrol

menjadi mempengaruhi.

e) Peningkatan manajemen.

f) Dalam bekerja, akan menggunakan team

work.

g) Manajemen sekolah akan lebih menggunakan

pemberdayaan dan struktur organisasi.

Manajemen Berbasis Sekolah bertujuan

untuk memandirikan atau memberdayakan

sekolah melalui pemberian kewenangan,

keluwesan, dan sumber daya untuk meningkatkan

mutu sekolah. Dengan kemandirian MBS maka

diharapkan:

1) Sekolah lebih mengetahui kekuatan dan

kelemahan.

2) Sekolah dapat mengoptimalkan sumber

daya yang tersedia.

3) Sekolah lebih mengetahui input pendidikan

yang akan dikembangkan.

4) Sekolah dapat bertanggung jawab tentang

mutu pendidikan.

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakekat ......BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakekat Manajemen 2.1.1.1 Pengertian Manajemen Manajemen adalah ilmu dan

5) Sekolah dapat melakukan persaingan

sehat dengan sekolah-sekolah lainnya.

(Suparman, 1999: 3)

4. Karakteristik Manajemen Berbasis Sekolah

Manajemen Berbasis Sekolah memiliki

karakteristik khusus yang perlu dipahami oleh

pihak sekolah yang akan menerapkannya

sebagai program kurikulum utama. Sekolah

yang menginginkan keberhasilan dalam

menerapkan MBS harus memiliki karakteristik.

Menurut Slameto (2009: 62-72) terdapat 4

karakteristik dalam pelaksanaan MBS di suatu

sekolah, sebagai berikut:

a. Mampu memberikan otonomi dan

kemandirian kepada sekolah.

b. Mampu mendorong terciptanya proses

pengambilan keputusan partisipatif.

c. Mampu melibatkan secara

langsung/memberdayakan semua warga

sekolah.

d. Tetap menggunakan standar pelayanan yag

ditetapkan oleh pemerintah pusat, propinsi,

kota/kabupaten.

Hal ini juga berdasakan konsep Manajemen

Pendidikan Berbasis Sekolah (MPMBS, 2001: 11-

20) bahwa untuk keberhasilan penerapan MBS

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakekat ......BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakekat Manajemen 2.1.1.1 Pengertian Manajemen Manajemen adalah ilmu dan

hendaknya memiliki karakteristik MBS dengan

menggunakan pendekatan sistem input-proses-

output.

1) Output yang diharapkan

Output merupakan sesuatu yang

dihasilkan dari proses pendidikan di sekolah

yang biasa berupa prestasi sekolah. Kinerja

sekolah diukur dari kualitasnya, efektivitasnya,

produktivitasnya, efisiensinya, inovasinya,

kualitas kehidupan kerja dan kondusivitas kerja

di lingkungan sekolah.

2) Proses

a. Efektifitas proses belajar mengajar yang

tinggi

b. Kepemimpinan kepala sekolah yang kuat

c. Lingkungan Sekolah yang Aman dan

Tertib

d. Pengelolaan tenaga kependidikan yang

efektif.

e. Sekolah memiliki budaya mutu

f. Sekolah memiliki “Team Work” yang

kompak, cerdas dan dinamis.

g. Sekolah memiliki kewenangan /

kemandirian

h. Partisipasi warga sekolah dan

masyarakat

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakekat ......BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakekat Manajemen 2.1.1.1 Pengertian Manajemen Manajemen adalah ilmu dan

i. Sekolah memiliki keterbukaan

(transparansi) manajemen

j. Sekolah memiliki kemampuan untuk

berubah

k. Sekolah melakukan evaluasi dan

perbaikan secara berkelanjutan

l. Sekolah responsif dan antisipasif

terhadap kebutuhan

m. Sekolah memiliki komunikasi yang baik

n. Sekolah memiliki akuntabilitas

o. Sekolah memiliki suistainabilitas

3) Input Pendidikan

a. Memiliki kebijakan mutu

b. Sumber daya tersedia lengkap

c. Staf yang kompeten dan berdedikasi tinggi

d. Memiliki harapan prestasi yang tinggi

e. Fokus pada pelanggan.

4) Input Manajemen

Kepala sekolah dalam mengatur dan

mengurus sekolahnya menggunakan sejumlah

input manajemen. Kelengkapan dan kejelasan

input manajemen akan membantu kepala

sekolah untuk mengelola sekolahnya dengan

efektif. Mulyasa (2014: 3) menyebutkan bahwa

jika sekolah ingin sukses melaksanakan

manajemen berbasis sekolah, maka sekolah

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakekat ......BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakekat Manajemen 2.1.1.1 Pengertian Manajemen Manajemen adalah ilmu dan

perlu memiliki karakteristik manajemen

berbasis sekolah.

Kesimpulan yang diperoleh dari uraian di

atas adalah pendekatan yang digunakan dimulai

dari output dan diakhiri dengan input

mengingat output memiliki tingkat

kepentingan tertinggi, sedangkan proses

memiliki tingkat kepentingan satu tingkat lebih

rendah dari output, dan input memiliki tingkat

kepentingan dua tingkat lebih rendah dari

output. Karakteristik manajemen berbasis

sekolah bisa diketahui antara lain dari

bagaimana sekolah dapat mengoptimalkan

kinerja organisasi sekolah, proses kegiatan

belajar mengajar, pengelolaan sumber daya

manusia dan administrasinya.

5. Pilar Utama Manajemen Berbasis Sekolah

Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)

merupakan model pengelolaan sekolah yang

mengintegrasikan seluruh sumber internal

dan eksternal dengan lebih menekankan pada

pentingnya menetapkan kebijakan melalui

perluasan otonomi sekolah. MBS penting

(peranannya) diterapkan di sekolah untuk

meningkatkan kinerja sekolah dengan prinsip

MBS yang baik. Hubungan antara pilar-pilar

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakekat ......BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakekat Manajemen 2.1.1.1 Pengertian Manajemen Manajemen adalah ilmu dan

MBS adalah merupakan satu kesatuan

seperti sistem yang penting guna mencapai

suatu tujuan secara efektif dan efisien.

Menurut Mulyasa (2014: 125) pilar-pilar MBS

yaitu:

a. Manajemen sekolah,

b. Pembelajaran aktif kreatif dan

menyenangkan (PAKEM), dan

c. Peran serta masyarakat.

Manajemen sekolah adalah segala

proses pendayagunaan semua komponen baik

komponen manusia maupun non manusia

yang dimiliki sekolah dalam rangka mencapai

tujuan secara efisien. Manajemen sekolah

memerlukan suatu tranparansi,

akuntabilitas, serta partisipasi tidak hanya

dari pihak internal saja melainkan juga dari

pihak eksternal. Sekolah yang paling berhasil

& diminati masyarakat adalah sekolah yang

kepala sekolah, guru, dan masyarakatnya

bekerjasama secara aktif mengembangkan

sekolah. Dari kajian data hasil monitoring

tentang presentase pilar-pilar s/d 2008 Pada

8 Kab/Kota Kerjasama Unicef/Unesco dalam

MBS: bahwa ketiga pilar MBS yaitu

manajemen sekolah, PAKEM, dan peran serta

masyarakat hendaknya terus dan semakin

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakekat ......BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakekat Manajemen 2.1.1.1 Pengertian Manajemen Manajemen adalah ilmu dan

ditingkatkan guna mencapai pendidikan yang

bermutu baik kualitas pembelajaran,

kurikulum, Sumber Daya Manusia, maupun

tenaga kependidikan lainnya, dan pelayanan

pendidikan.

PAKEM merupakan inovasi

pembelajaran yang menekankan keaktifan

siswa pada setiap kegiatan pembelajaran.

PAKEM singkatan dari pembelajaran aktif,

kreatif, efektif, dan menyenangkan. Dengan

adanya inovasi pembelajaran ini, siswa

diharapkan untuk lebih aktif dan kreatif

dalam setiap kegiatan pembelajaran. Suasana

pembelajaran PAKEM yang menyenangkan,

akan menciptakan kepercayaan diri dari

siswa dengan tidak merasa tegang dan

pembelajaran yang berlangsung tidak terasa

membosankan. Berdasarkan data monitoring

tersebut bahwa pilar PAKEM, yaitu mengenai

proses belajar mengajar dimana memiliki

presentase yang lebih rendah dibanding pilar

lainnya. Di sini berarti peran guru sebagai

dewan pengajar dan pendidik dituntut untuk

meningkatkan kemampuan atau

kompentensinya guna menciptakan

pembelajaran yang PAKEM. Dalam PAKEM

guru dituntut kreatif dalam menciptakan

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakekat ......BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakekat Manajemen 2.1.1.1 Pengertian Manajemen Manajemen adalah ilmu dan

pembelajaran yang efektif tapi tetap

menyenangkan sehingga siswa ikut terlibat

aktif. Berbagai pihak harus bekerja sama

demi mewujudkan dan meningkatkan mutu

pendidikan.

Seiring dengan perkembangan teknologi

informasi dan komunikasi dewasa ini, warga

sekolah terutama guru dan siswa akan sangat

terbantu dalam mengembangkan dan

mengatasi permasalahan pembelajaran.

Setiap siswa memiliki minat, bakat dan

kemampuan yang berbeda. Hal ini tidak perlu

dikhawatirkan karena berbagai metode

pembelajaran sangat mudah diperoleh

melalui pemanfaatan ICT oleh guru dan

siswa. Dalam proses pembelajaran ini tentu

saja siswa menjadi pusat perhatian atau

pemeran utamanya dan guru menjadi

sutradaranya. Untuk mencapai pembelajaran

yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan

perlu usaha serius, karena dibutuhkan guru

yang aktif dan kreatif pula.

Peran serta masyarakat adalah ikut

sertanya seluruh anggota masyarakat dalam

memecahkan permasalahan permasalahan

masyarakat tersebut. Dalam Manajemen

Berbasis Sekolah peran serta masyarakat

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakekat ......BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakekat Manajemen 2.1.1.1 Pengertian Manajemen Manajemen adalah ilmu dan

berarti partisipasi seluruh anggota

masyarakat dalam memecahkan

permasalahan-permasalahan yang berkaitan

dengan sekolah tersebut.

2.1.3 Pembelajaran Model PAKEM

2.1.3.1 Pengertian PAKEM

Joyce & Weil (dalam Hermawan, 2006:

3), mengatakan bahwa model pembelajaran

adalah suatu rencana atau pola yang digunakan

untuk membentuk kurikulum (rencana

pembelajaran jangka panjang), merancang

bahan-bahan pembelajaran, dan membimbing

pembelajaran di kelas.

PAKEM adalah sebuah pendekatan yang

memungkinkan peserta didik mengerjakan

kegiatan beragam untuk mengembangkan

ketrampilan, sikap, dan pemahamannya dengan

penekanan belajar sambil bekerja. Sementara,

guru menggunakan berbagai sumber dan alat

bantu belajar, termasuk pemanfaatan

lingkungan, supaya pembelajaran lebih menarik,

menyenangkan, dan efektif (Asmani, 2013 : 59).

PAKEM berasal dari konsep bahwa pembelajaran

harus berpusat pada anak (student centre

learning) dan pembelajaran harus bersifat

menyenangkan (learning is fun), agar mereka

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakekat ......BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakekat Manajemen 2.1.1.1 Pengertian Manajemen Manajemen adalah ilmu dan

termotivasi untuk terus belajar sendiri tanpa

diperintah dan agar mereka tidak merasa

terbebani atau takut (Rusman, 2010: 321). Lebih

lanjut menurut (Rusman, 2010: 323), dalam

model PAKEM guru dituntut untuk dapat

melakukan kegiatan pembelajaran yang dapat

melibatkan siswa melalui partisipatif, aktif,

kreatif, efektif dan menyenangkan yang pada

akhirnya membuat siswa dapat menciptakan

membuat karya, gagasan, pendapat, ide atas

hasil penemuannya dan usahanya sendiri, bukan

dari gurunya.

Menurut Asmani (2013: 56), model PAKEM

ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut.

a. Multi metode dan multi media,

b. Praktik dan bekerja dalam satu tim,

c. Memanfaatkan lingkungan sekitar,

d. Dilakukan di dalam dan luar kelas, serta

e. Multi aspek (logika, praktik, dan etika).

Untuk itu, maka aspek learning is fun

menjadi salah satu aspek dalam pembelajaran

PAKEM, disamping upaya untuk terus

memotivasi anak agar mereka mengadakan

eksplorasi, kreatif, dan bereksperimen terus

dalam pembelajaran.

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakekat ......BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakekat Manajemen 2.1.1.1 Pengertian Manajemen Manajemen adalah ilmu dan

Disamping itu, PAKEM adalah

penerjemahan dari pilar pendidikan yang di

canangkan oleh UNESCO:

1. Learning to know, yaitu mempelajari ilmu

pengetahuan berupa aspek kognitif dalam

pembelajaran.

2. Learning to do, yaitu belajar melakukan yang

merupakan aspek pengalaman dan

pelaksanaannya.

3. Learning to be, yaitu belajar menjadi diri

sendiri berupa aspek kepribadian dan

kesesuaian dengan diri anak ( ini juga sesuai

dengan konsep “multiple intelligent”,

4. learning to life together, yaitu belajar hidup

dalam kebersamaan yang merupakan aspek

kesosialan anak, bagaimana bersosialisasi,

dan bagaimana hidup toleransi dalam

keberagaman yang ada di sekeliling siswa.

2.1.3.2 Aspek dalam PAKEM

Sebagaimana telah kita ketahui PAKEM

merupakan kependekan dari Pembelajaran Aktif,

Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan. Dari kata-

kata itulah kita dapat mengetahui ciri-ciri atau

karakteristik sebagai aspek utama dari PAKEM

sebagai berikut.

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakekat ......BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakekat Manajemen 2.1.1.1 Pengertian Manajemen Manajemen adalah ilmu dan

1. Aktif

Ciri pertama pembelajaran model PAKEM

adalah aktif. Maksudnya pembelajaran model

ini memungkinkan peserta didik berinteraksi

secara aktif dengan lingkungan, memanipulasi

obyek-obyek yang ada di dalamnya dan

mengamati pengaruh dari manipulasi obyek-

obyek tersebut. Dalam hal ini guru pun terlibat

secara aktif, baik dalam merancang,

melaksanakan, dan mengevaluasi proses

pembelajarannya.

Menurut Asmani (2013: 60) mengatakan

bahwa yang dimaksudkan dengan

pembelajaran aktif adalah guru harus

menciptakan suasana sedemikian rupa,

sehingga siswa aktif bertanya,

mempertanyakan dan mengemukakan

gagasan. Lebih lanjut menurut Rusman (2010:

324), pembelajaran aktif adalah pembelajaran

yang lebih banyak melibatkan aktivitas siswa

dalam mengakses berbagai informasi dan

pengetahuan untuk dibahas dan dikaji dalam

proses pembelajaran di kelas, sehingga

mereka mendapatkan berbagai pengalaman

yang meningkatkan pemahaman dan

kompetensinya.

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakekat ......BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakekat Manajemen 2.1.1.1 Pengertian Manajemen Manajemen adalah ilmu dan

2. Kreatif

Menurut Asmani (2013: 60),

pembelajaran kreatif adalah suatu

pembelajaran yang dimaksudkan agar guru

menciptakan kegiatan belajar yang beragam,

sehingga memenuhi berbagai tingkat

kemampuan siswa. Uno (2013: 12),

pembelajaran kreatif adalah salah satu strategi

pembelajaran yang bertujuan untuk

mengembangkan kemampuan berpikir siswa.

Sementara menurut Indrawati (2009: 14),

pembelajaran kreatif merupakan proses

pembelajaran yang menstimulus siswa untuk

mengembangkan gagasannya dengan

memanfaatkan sumber belajar yang ada.

Maksudnya pembelajarannya membangun

kreativitas peserta didik dalam berinteraksi

dengan lingkungan, bahan ajar, dan sesama

peserta didik, utamanya dalam menghadapi

tantangan atau tugas-tugas yang harus

diselesaikan dalam pembelajaran.

Dalam hal ini, guru pun dituntut untuk

kreatif dalam merancang dan melaksanakan

pembelajaran model PAKEM ini.

Pada umumnya, berpikir kreatif memiliki

empat tahapan sebagi berikut (Mulyasa, 2006:

192), yaitu:

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakekat ......BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakekat Manajemen 2.1.1.1 Pengertian Manajemen Manajemen adalah ilmu dan

a) Tahapan pertama; persiapan, yaitu proses

pengumpulan informasi untuk diuji.

b) Tahap kedua; inkubasi, yaitu suatu

rentang waktu untuk merenungkan

hipotesis informasi tersebut sampai

diperoleh keyakinan bahwa hipotesis

tersebut rasional.

c) Tahap ketiga; iluminasi, yaitu suatu

kondisi untuk menemukan keyakinan

bahwa hipotesis tersebut benar, tepat dan

rasional.

d) Tahap keempat; verifikasi, yaitu pengujian

kembali hipotesis untuk dijadikan sebuah

rekomendasi, konsep, atau teori.

Siswa dikatakan kreatif apabila mampu

melakukan sesuatu yang menghasilkan

sebuah kegiatan baru yang diperoleh dari hasil

berpikir kreatif dengan mewujudkannya dalam

bentuk sebuah hasil karya baru.

3. Efektif

Menurut Uno (2013: 13), pembelajaran

efektif adalah salah satu strategi pembelajaran

yang diterapkan guru dengan maksud untuk

menghasilkan tujuan yang telah ditetapkan.

Sementara menurut Asmani (2013: 60),

pembelajaran efektif berarti suatu proses

pembelajaran yang memberi makna bagi siswa.

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakekat ......BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakekat Manajemen 2.1.1.1 Pengertian Manajemen Manajemen adalah ilmu dan

Proses pelaksanaan pembelajaran efektif

dilakukan melalui prosedur sebagai berikut:

(1) melakukan appersepsi,

(2) melakukan eksplorasi, yaitu

memperkenalkan materi pokok dan

kompetensi dasar yang akan dicapai, serta

menggunakan variasi metode,

(3) melakukan konsolidasi pembelajaran, yaitu

mengaktifkan siswa dalam pembentukan

kompetensi siswa dan mengaitkannya

dengan kehidupan siswa,

(4) melakukan penilaian, yaitu mengumpulkan

fakta-fakta dan data/dokumen belajar

siswa yang valid untuk melakukan

perbaikan program pembelajaran.

4. Menyenangkan

Ciri keempat pembelajaran model ini

adalah menyenangkan. Maksudnya,

pembelajaran model PAKEM dirancang dapat

menciptakan suasana pembelajaran yang

menyenangkan. Dengan suasana pembelajaran

yang menyenangkan diharapkan dapat

meningkatkan hasil belajar peserta didik. Rose

and Nicholl (dalam Asmani, 2013: 84)

mengatakan bahwa pembelajaran yang

menyenangkan memiliki ciri-ciri sebagai

berikut:

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakekat ......BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakekat Manajemen 2.1.1.1 Pengertian Manajemen Manajemen adalah ilmu dan

a) Menciptakan lingkungan tanpa stress,

lingkungan yang aman untuk melakukan

kesalahan, namun harapan untuk sukses

tetap tinggi.

b) Menjamin bahwa bahan ajar itu relevan. Anda

ingin belajar ketika Anda melihat manfaat dan

pentingnya bahan ajar.

c) Menjamin bahwa belajar secara emosional

adalah positif, yang pada umumnya hal itu

terjadi ketika belajar dilakukan bersama

dengan orang lain, ketika ada humor dan

dorongan semangat , waktu rehat dan jeda

teratur, serta dukungan antusias.

d) Melibatkan secara sadar semua indera dan

juga pikiran otak kiri dan otak kanan.

e) Menantang peserta didik untuk dapat berpikir

jauh ke depan dan mengekspresikan apa yang

sedang dipelajari dengan sebanyak mungkin

kecerdasan yang relevan untuk memahami

bahan ajar.

f) Mengkonsolidasikan bahan yang sudah

dipelajari dengan meninjau ulang dalam

periode-periode yang relaks.

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakekat ......BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakekat Manajemen 2.1.1.1 Pengertian Manajemen Manajemen adalah ilmu dan

2.1.3.3 Proses Pembelajaran model PAKEM.

a. Perencanaan Pembelajaran

Perencanaan pembelajaran adalah

suatu proses dan cara berfikir mengenai

sesuatu hal yang akan dilakukan dengan

tujuan agar diri seseorang dapat berubah.

Perubahan tersebut mencakup aspek kognitif,

afektif dan psikomotorik (Suwardi, 2007: 30).

Dengan konsep ini, hasil pembelajaran

diharapkan lebih bermakna bagi siswa. Proses

pembelajaran berlangsung lebih alamiah

dalam bentuk kegiatan siswa bekerja dan

mengalami, bukan transfer pengetahuan dari

guru ke siswa.

Perencanaan dalam sebuah

pembelajaran sangatlah penting dipersiapkan

oleh guru di awal, supaya pembelajaran

benar-benar terencana dan terprogram

dengan baik. Guru tentunya harus

mempersiapkan program tahunan (prota),

program semester (promes), silabus dan

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

Pemilihan metode pembelajaran juga menjadi

prioritas awal yang harus dicermati oleh guru

supaya pembelajaran bisa berjalan dengan

baik, lancar serta tepat sasaran.

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakekat ......BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakekat Manajemen 2.1.1.1 Pengertian Manajemen Manajemen adalah ilmu dan

Perencanaan pembelajaran adalah

rancangan pembelajaran mata pelajaran per

unit yang akan diterapkan guru dalam

pembelajaran di kelas. Bagi guru, rencana

pengajaran ini berfungsi sebagai acuan untuk

melaksanakan proses belajar mengajar di

kelas agar lebih efisien dan efektif (Uzer

Usman, 2008: 61). Berdasarkan RPP inilah

seorang guru (baik yang menyusun RPP itu

sendiri maupun yang bukan) diharapkan bisa

menerapkan pembelajaran secara terprogram.

Karena itu, RPP harus mempunyai daya terap

(aplicable) yang tinggi. Tanpa perencanaan

yang matang, mustahil target pembelajaran

bisa tercapai secara maksimal. Pada sisi lain,

melalui RPP pun dapat diketahui kadar

kemampuan guru dalam menjalankan

profesinya.

Menurut Uzer Usman (2008: 65), secara

teknis rencana pembelajaran minimal

mencakup komponen-komponen berikut:

1) Standar kompetensi, kompetensi dasar, dan

indikator pencapaian hasil belajar.

2) Tujuan pembelajaran.

3) Materi pembelajaran.

4) Pendekatan dan metode pembelajaran.

5) Langkah-langkah kegiatan pembelajaran.

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakekat ......BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakekat Manajemen 2.1.1.1 Pengertian Manajemen Manajemen adalah ilmu dan

6) Alat dan sumber belajar.

7) Evaluasi pembelajaran.

Persiapan pembelajaran ini dikenal

dengan perencanaan, yakni suatu cara yang

memuaskan untuk membuat kegiatan dapat

berjalan dengan baik, disertai dengan berbagai

langkah yang antisipatif guna memperkecil

kesenjangan yang terjadi sehingga kegiatan

tersebut mencapai tujuan yang telah

ditetapkan (Uno, 2008: 2). Perencanaan

pembelajaran ini harus sesuai dengan konsep

pendidikan dan pembelajaran yang dianut

dalam kurikulum (Syaodih dan Ibrahim, 2003:

51).

Uno (2008: 3) menyatakan bahwa upaya

perencanaan pembelajaran dilakukan dengan

asumsi.

1) Untuk memperbaiki kualitas pembelajaran

perlu diawali dengan perencanaan

pembelajaran yang diwujudkan dengan

adanya desain pembelajaran

2) Untuk merancang suatu pembelajaran

perlu dilakukan pendekatan sistem

3) Perencanaan desain pembelajaran

diacukan pada bagaimana seseorang

belajar.

Page 27: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakekat ......BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakekat Manajemen 2.1.1.1 Pengertian Manajemen Manajemen adalah ilmu dan

4) Untuk merencanakan suatu desain

pembelajaran diacukan pada siswa secara

perorangan

5) Sasaran akhir dari perencanaan desain

pembelajaran adalah mudahnya siswa

untuk belajar.

b. Pelaksanaan Pembelajaran

Tahap pelaksanaan pembelajaran

merupakan tahap implementasi perencanaan

dalam proses pembelajaran yang memiliki

posisi cukup penting. Oleh karenanya, perlu

mendapat perhatian guru sehingga terjadi

interaksi yang optimal antara guru dengan

siswa. Hal ini juga dikemukakan oleh

Rustaman (2001: 461), bahwa proses

pembelajaran adalah proses yang di dalamnya

terdapat kegiatan interaksi antara guru-siswa

dan komunikasi timbal balik yang

berlangsung dalam situasi edukatif untuk

mencapai tujuan belajar. Dalam proses

pembelajaran, guru dan siswa merupakan dua

komponen yang tidak bias dipisahkan. Antara

dua komponen tersebut harus terjalin

interaksi yang saling menunjang agar hasil

belajar siswa dapat tercapai secara optimal.

Langkah atau cara menuju

pembelajaran yang kreatif adalah suatu cara

Page 28: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakekat ......BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakekat Manajemen 2.1.1.1 Pengertian Manajemen Manajemen adalah ilmu dan

yang dapat dilakukan seorang (guru) dalam

meningkatkan kemampuannya dalam

mengajar. Menurut Munandar (2005: 79-81)

langkah-langkah tersebut sebagai berikut:

1) mendefinisikan kembali problem yang

dihadapi.

2) bertanya dan menganalisa asumsi.

3) menjual ide.

4) mendorong menghasilkan ide.

5) mengenali dua arah perolehan

pengetahuan.

6) mendorong siswa mengidentifikasi

rintangan dan mengatasinya.

7) mendorong berpikir sehat dan berani

mengambil resiko.

8) mendorong toleransi ambigu.

9) membantu siswa membangun keyakinan

meraih sukses (self-efficacy).

10) membantu siswa menemukan cinta pada

perbuatannya.

11) mengajarkan siswa pentingnya menunda

kepuasaan.

12) memelihara lingkungan agar tetap kreatif.

c. Evaluasi Pembelajaran

Penilaian (evaluasi) merupakan

komponen dalam sistem pengajaran. Fungsi

Page 29: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakekat ......BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakekat Manajemen 2.1.1.1 Pengertian Manajemen Manajemen adalah ilmu dan

utama evaluasi dalam kelas adalah untuk

menentukan hasil-hasil urutan pengajaran.

Tujuan evaluasi untuk memperbaiki

pengajaran dan penguasaan tujuan tertentu

dalam kelas (Hamalik, 2011: 145-146).

Evaluasi merupakan sebuah proses

pengumpulan data untuk menentukan sejauh

mana, dalam hal apa serta bagaimana tujuan

pendidikan dapat tercapai. Pembelajaran yang

terjadi di sekolah atau khususnya di kelas,

guru adalah pihak yang bertanggung jawab

atas hasil belajar siswa.

Dengan demikian, guru patut dibekali

dengan evaluasi sebagai ilmu yang

mendukung tugasnya, yakni mengevaluasi

hasil belajar siswa. Dalam hal ini guru

bertugas mengukur apakah siswa sudah

menguasai ilmu yang dipelajari oleh siswa

atas bimbingan guru sesuai dengan tujuan

yang dirumuskan (Arikunto, 2008: 3-4).

Terdapat empat langkah pokok yang

dilakukan dalam evaluasi keseluruhan

program pengajaran, yaitu sebagai berikut:

1) Evaluasi awal

Evaluasi awal atau pre test dilakukan

sebelum pelajaran diberikan. Tujuan dan

fungsinya adalah untuk mengetahui

Page 30: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakekat ......BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakekat Manajemen 2.1.1.1 Pengertian Manajemen Manajemen adalah ilmu dan

kemampuan awal siswa mengenai

pembelajaran yang bersangkutan. Dengan

mengetahui kegiatan awal siswa, guru akan

dapat menentukan cara-cara penyampaian

yang akan ditempuh nanti. Untuk bahan-

bahan yang telah dikuasai siswa, misalnya

guru tidak akan memberikan penjelasan

yang banyak lagi, disamping itu dengan

adanya evaluasi awal guru akan dapat

melihat hasil yang betul-betul dicapai

melalui program yang dilaksanakannya,

setelah membandingkannya dengan hasil

evaluasi akhir (Syaodih dan Ibrahim, 2003:

88).

2) Evaluasi pelaksanaan pengajaran

Langkah berikutnya adalah melakukan

pengajaran sesuai dengan langkah-langkah

kegiatan belajar mengajar yang sudah

direncanakan. Selama langkah ini

berlangsung, kegiatan evaluasi yang

dilakukan oleh guru antara lain dalam

bentuk kuis, tugas-tugas, observasi dan

bertanya langsung kepada siswa tentang

pelajaran yang disajikan, apakah cukup

jelas dan ataukah sebaliknya. Dari kegiatan

evaluasi ini, guru dapat mengetahui

bagian-bagian mana dari materi yang

Page 31: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakekat ......BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakekat Manajemen 2.1.1.1 Pengertian Manajemen Manajemen adalah ilmu dan

belum begitu dipahami oleh siswa, dan

bagian mana dari kegiatan belajar

mengajar yang tampaknya kurang efektif

atau sulit dilaksanakan dengan baik

(Suwardi, 2007: 98).

3) Evaluasi akhir

Evaluasi akhir atau post test berfungsi

untuk memperoleh gambaran tentang

kemampuan yang dicapai siswa pada akhir

pengajaran. Jika hasil evaluasi akhir kita

bandingkan dengan evaluasi awal, maka

dapat diketahui seberapa jauh efek atau

pengaruh dari pengajaran yang telah kita

berikan, disamping sekaligus dapat pula

diketahui bagian-bagian mana dari bahan

pengajaran yang masih belum dipahami

oleh sebagian besar siswa (Uno, 2008: 95).

Evaluasi pembelajaran dilaksanakan

untuk mengetahui kompetensi dan hasil

belajar siswa mengenai materi tertentu.

Pelaksanaan evaluasi pada sebuah

pembelajaran pada prinsipnya juga sama

antara metode yang satu dengan yang lain.

Beberapa tahapan evaluasi pembelajaran

dilakukan baik pada setiap akhir bab,

tengah semester maupun akhir semester.

Hasil belajar siswa bisa terlihat pada setiap

Page 32: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakekat ......BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakekat Manajemen 2.1.1.1 Pengertian Manajemen Manajemen adalah ilmu dan

tahapannya, baik yang jangka pendek

maupun jangka panjang. Pada jangka

panjang, hasil evaluasi pada beberapa

tahapan tersebut digabung kemudian

diambil rata-ratanya.

Menurut Asmani (2013: 105) terdapat

kriteria penilaian yang sesuai dengan

konsep PAKEM yaitu:

1. Penilaian yang sesuai dengan

pembelajaran model PAKEM adalah

penilaian otentik yang merupakan

proses pengumpulan informasi oleh

guru tentang perkembangan dan

pencapaian pembelajaran peserta didik

melalui berbagai teknik yang mampu

mengungkapkan, membuktikan atau

menunjukkan secara tepat bahwa

tujuan pembelajaran telah benar-benar

dikuasai dan dicapai.

2. Bentuk penilaian tes dapat dilakukan

secara lisan, tertulis, dan perbuatan.

Sementara itu, bentuk penilaian non-

tes dilakukan dengan menggunakan

skala sikap, cek lis, kuesioner, studi

kasus, dan portofolio.

Page 33: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakekat ......BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakekat Manajemen 2.1.1.1 Pengertian Manajemen Manajemen adalah ilmu dan

2.1.4 Hakekat Evaluasi

2.1.4.1 Pengertian Evaluasi dan Evaluasi Program

Evaluasi berasal dari kata evaluation (bahasa

Inggris). Kata tersebut diserap ke dalam

perbendaharaan istilah bahasa Indonesia dengan

tujuan mempertahankan kata aslinya dengan

sedikit penyesuaian lafal Indonesia menjadi

“evaluasi” (Arikunto dan Cepi Safruddin, 2008: 1).

Untuk mengetahui keberhasilan sebuah

program pendidikan dilakukan tahap evaluasi.

Evaluasi merupakan upaya penilaian secara

sistematis untuk melihat sejauhmana efisiensi

suatu program masukan (input) untuk

memaksimalkan keluaran (output), evaluasi juga

digunakan untuk mencapai tujuan dari program

pencapaian hasil atau afektifitas, dan kesesuaian

program kebijakan dan kebutuhan masyarakat.

Evaluasi juga termasuk salah satu kegiatan yang

dilakukan untuk mengukur keberhasilan suatu

kebijakan. Evaluasi merupakan bagian dari sistem

manajemen yaitu perencanaan, organisasi,

pelaksanaan, monitoring dan evaluasi. Tanpa

evaluasi, maka tidak akan diketahui bagaimana

kondisi objek evaluasi tersebut dalam rancangan,

pelaksanaan serta hasilnya.

Sedangkan menurut pengertian istilah

“evaluasi merupakan kegiatan yang terencana

Page 34: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakekat ......BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakekat Manajemen 2.1.1.1 Pengertian Manajemen Manajemen adalah ilmu dan

untuk mengetahui keadaan sesuatu obyek dengan

menggunakan instrumen dan hasilnya

dibandingkan dengan tolak ukur untuk

memperoleh kesimpulan” (Yunanda, 2009: 50).

Lebih lanjut menurut Arikunto (2008 : 1) evaluasi

adalah kegiatan untuk mengumpulkan informasi

tentang bekerjanya sesuatu, yang selanjutnya

informasi tersebut digunakan untuk menentukan

alternatif yang tepat dalam mengambil keputusan.

Menurut Stufflebeam (dalam Lababa, 2008:

75), evaluasi adalah “the process of delineating,

obtaining, and providing useful information for

judging decision alternatives," Artinya evaluasi

merupakan proses menggambarkan, memperoleh,

dan menyajikan informasi yang berguna untuk

merumuskan suatu alternatif keputusan. Masih

(dalam Lababa, 2008: 25), Worthen dan Sanders

mendefinisikan “evaluasi sebagai usaha mencari

sesuatu yang berharga (worth). Sesuatu yang

berharga tersebut dapat berupa informasi tentang

suatu program, produksi serta alternatif prosedur

tertentu”. Lebih lanjut Danim (2002: 14)

mendefinisikan penilaian sebagai suatu proses

pengukuran dan perbandingan dari hasil-hasil

pekerjaan yang nyatanya dicapai dengan hasil-

hasil yang seharusnya. Bahwa penilaian

menunjukkan jurang pemisah antara hasil

Page 35: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakekat ......BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakekat Manajemen 2.1.1.1 Pengertian Manajemen Manajemen adalah ilmu dan

pelaksanaan yang sesungguhnya dengan hasil

yang seharusnya dicapai.

2.1.4.2 Tujuan evaluasi program

Tujuan diadakannya evaluasi program adalah

untuk mengetahui pencapaian tujuan program

dengan langkah mengetahui keterlaksanaan

kegiatan program, karena evaluator program ingin

mengetahui bagian mana dari komponen dan sub

komponen program yang belum terlaksana dan

apa sebabnya (Arikunto, 2008: 18). Lebih lanjut

menurut Arikunto (2008: 19), ada dua tujuan

evaluasi yaitu tujuan umum dan tujuan khusus.

Tujuan umum diarahkan kepada program secara

keseluruhan sedangkan tujuan khusus lebih

difokuskan pada masing-masing komponen.

Implementasi program harus senantiasa

dievaluasi untuk melihat sejauh mana program

tersebut telah berhasil mencapai maksud

pelaksanaan program yang telah ditetapkan

sebelumnya. Tanpa adanya evaluasi, program-

program yang berjalan tidak akan dapat dilihat

efektifitasnya.

Dengan demikian, kebijakan-kebijakan baru

sehubungan dengan program itu tidak akan

didukung oleh data. Karenanya, evaluasi program

bertujuan untuk menyediakan data dan informasi

Page 36: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakekat ......BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakekat Manajemen 2.1.1.1 Pengertian Manajemen Manajemen adalah ilmu dan

serta rekomendasi bagi pengambil kebijakan

(decision maker) untuk memutuskan apakah akan

melanjutkan, memperbaiki atau menghentikan

sebuah program.

2.1.4.3 Model-model Evaluasi Program

Dalam menentukan apakah sebuah model

tepat bagi suatu jenis program, maka perlu

dianalisis masing-masing pihak yang akan

dipasangkan. Dalam hal ini yang dipasangkan

adalah program dengan jenisnya dan model

evaluasi. Ada banyak model yang bisa digunakan

untuk mengevaluasi suatu program. Meskipun

antara satu dengan yang lainnya berbeda,

namun maksudnya sama yaitu melakukan

kegiatan pengumpulan data atau informasi

yang berkenaan dengan objek yang dievaluasi,

yang tujuannya menyediakan bahan bagi

pengambil keputusan dalam menentukan tindak

lanjut suatu program. Menurut Isaac (dalam

Arikunto dan Jabar, 2008: 40), menyebutkan 4

macam model evaluasi, yaitu (1) berorientasi pada

tujuan program (good oriented), (2) berorientasi

pada keputusan (decision oriented), (3) berorientasi

pada kegiatan dan orang-orang yang

menanganinya (transactional oriented), (4)

Page 37: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakekat ......BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakekat Manajemen 2.1.1.1 Pengertian Manajemen Manajemen adalah ilmu dan

berorientasi pada pengaruh dan dampak program

(research oriented).

Beberapa ahli evaluasi program yang dikenal

sebagai penemu model evaluasi program adalah

stufflebeam, Metfessel, Michael Sriven, Stake, dan

Glaser. Model-model evaluasi antara lain yaitu:

1. Model Goal Oriented Evaluation, adalah model

evaluasi yang dikemukakan oleh Tyler, yaitu

goal oriented evaluation atau evaluasi yang

berorientasi pada tujuan, yaitu sebuah model

evaluasi yang menekankan peninjauan pada

tujuan sejak awal kegiatan dan berlangsung

secara berkesinambungan. Model evaluasi yang

berorietasi pada tujuan cocok diterapkan untuk

mengevaluasi program yang jenisnya

pemrosesan dalam bentuk pembelajaran.

Peninjauan atas keterlaksanaan tujuan,

dilakukan secara terus menerus dan

berkesinambungan. Lebih jelasnya model ini

akan dijelaskan pada sub bab berikutnya.

2. Model Goal Free Evaluation, model evaluasi

dikembangkan oleh Michael Scriven ini dapat

dikatakan berlawanan dengan model pertama

yang dikembangkan oleh Tyler. Dalam model

Goal Free Evaluation Model (evaluasi lepas dari

tujuan) justru menoleh dari tujuan.

Page 38: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakekat ......BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakekat Manajemen 2.1.1.1 Pengertian Manajemen Manajemen adalah ilmu dan

3. Formatif-Sumatif Evaluation Model. Model ini

menunjuk adanya tahapan dan lingkup objek

evaluasi, yaitu evaluasi yang dilakukan pada

waktu program masih berjalan (disebut evaluasi

formatif) dan ketika program sudah selesai atau

berakhir (disebut evalusi sumatif).

4. Countenance Evaluation Model, model ini

dikembangkan oleh Stake. Model Stake

menekankan pada adanya pelaksanaan dua hal

pokok, yaitu (1) deskripsi (description) dan (2)

pertimbangan (judgments).

5. CSE-UCLA Evaluation Model. CSE merupakan

singkatan dari Center for the study of evaluation,

UCLA merupakan singkatan dari University of

california in los angeles. Ciri dari model

CSE_UCLA adalah adanya lima tahap yang

dilakukan dalam evaluasi, yaitu perencanaan,

pengembangan, implementasi, hasil, dan

dampak.

6. CIPP Evaluation Model. Model CIPP ini

dikembangkan oleh Stufflebeam, dkk. CIPP yang

merupakan sebuah singkatan dari huruf awal

empat buah kata, yaitu 1) context evaluation:

evaluasi terhadap konteks, 2) Input Evaluation :

evaluasi terhadap masukan, 3) Procces

Evaluation: evaluasi terhadap proses, 4)

Product evaluation: evaluasi terhadap hasil.

Page 39: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakekat ......BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakekat Manajemen 2.1.1.1 Pengertian Manajemen Manajemen adalah ilmu dan

Model CIPP adalah model evaluasi yang

memandang program yang dievaluasi sebagai

sebuah sistem.

7. Discrepancy Model. Model ini menekankan pada

pandangan adanya kesenjangan di dalam

pelaksanaan program. Evaluasi program yang

dilakukan oleh evaluator mengukur besarnya

kesenjangan yang ada disetiap komponen.

2.1.4.4 Evaluasi Model Goal Oriented

Model Goal Oriented Evaluation ini

merupakan model yang muncul paling awal, yang

dikembangkan oleh Tyler. Objek pengamatan pada

model ini adalah tujuan dari program yang sudah

ditetapkan jauh sebelum program dimulai.

Evaluasi dilakukan secara berkesinambungan,

terus-menerus, mengecek sejauh mana tujuan

tersebut sudah terlaksana didalam proses

pelaksanaan program (Arikunto, 2008: 52). Goal

oriented evaluation atau evaluasi yang berorientasi

pada tujuan, merupakan sebuah model evaluasi

yang menekankan peninjauan pada tujuan sejak

awal kegiatan dan berlangsung secara

berkesinambungan. Model evaluasi yang

berorientasi pada tujuan cocok diterapkan untuk

mengevaluasi program yang jenisnya pemrosesan

dalam bentuk pembelajaran. Peninjauan atas

Page 40: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakekat ......BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakekat Manajemen 2.1.1.1 Pengertian Manajemen Manajemen adalah ilmu dan

keterlaksanaan tujuan, dilakukan secara terus

menerus dan berkesinambungan (Arikunto, 2008:

53).

Stephen Isaac dan Willian B. Michael

(dalam Arikunto, 2008: 75) Dalam model Goal

Oriented Evaluation ini, seorang evaluator secara

terus menerus melakukan pantauan terhadap

tujuan yang telah ditetapkan. Penilaian yang

terus-menerus ini menilai kemajuan-kemajuan

yang dicapai peserta program serta efektifitas

temuan-temuan yang dicapai oleh sebuah

program. Salah satu model yang bisa mewakili

model ini adalah discrepancy model yang

dikembangkan oleh Provus. Model ini melihat lebih

jauh tentang adanya kesenjangan (discrepancy)

yang ada dalam setiap komponen yakni apa yang

seharusnya dan apa yang secara riil telah dicapai.

Pada tahap perencanaan dalam PAKEM di

SMPN 2 Boja Kabupaten Kendal, peneliti

melakukan pantauan terhadap proses

perencanaan pembelajaran yang telah dilakukan.

Peneliti mengecek secara terus menerus

ketercapaian tujuan perencanaan dalam

pembelajaran, dengan maksud untuk mengetahui

apakah perencanaan pembelajaran yang dilakukan

oleh guru sudah sesuai dengan standar baku

perencanaan ataukah belum, serta untuk

Page 41: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakekat ......BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakekat Manajemen 2.1.1.1 Pengertian Manajemen Manajemen adalah ilmu dan

mengetahui target dan tujuan perencanaan

pembelajaran apakah sudah sesuai dengan

tujuannya ataukah belum. Pengecekan ini

dilakukan oleh peneliti secara terus menerus dan

berkesinambungan sehingga diketahui

ketercapaian tujuan perencanaan program

pembelajaran PAKEM.

Pada tahap pelaksanaan dalam PAKEM di

SMPN 2 Boja Kabupaten Kendal, peneliti

melakukan pantauan terhadap proses

pelaksanaan pembelajaran yang telah dilakukan

oleh guru di kelas. Peneliti melakukan pengecekan

secara terus menerus ketercapaian tujuan

pelaksanaan pembelajaran PAKEM. Pengecekan ini

dimaksudkan untuk mengetahui apakah

pelaksanaan pembelajaran PAKEM yang

diterapkan oleh guru sudah sesuai dengan standar

baku pembelajaran ataukah belum. Hal ini juga

dimaksudkan untuk mengetahui ketercapaian

target dan tujuan pembelajaran apakah sudah

sesuai dengan tujuan pembelajaran ataukah

belum. Pengecekan ini dilakukan oleh peneliti

secara terus menerus dan berkesinambungan

sehingga diketahui ketercapaian tujuan

pelaksanaan program pembelajaran PAKEM di

SMPN 2 Boja.

Page 42: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakekat ......BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakekat Manajemen 2.1.1.1 Pengertian Manajemen Manajemen adalah ilmu dan

Pada tahap evaluasi dalam PAKEM di SMPN

2 Boja Kabupaten Kendal, peneliti secara terus

menerus dan berkesinambungan melakukan

pantauan terhadap evaluasi pembelajaran yang

telah dilakukan oleh guru seusai pembelajaran,

baik evaluasi proses maupun evaluasi hasil

belajar. Peneliti melakukan pengecekan secara

terus menerus ketercapaian tujuan evaluasi

pembelajaran PAKEM. Pengecekan ini

dimaksudkan untuk mengetahui apakah evaluasi

pembelajaran PAKEM yang diberikan oleh guru

sudah sesuai dengan tujuan evaluasi

pembelajaran ataukah belum. Hal ini juga

dimaksudkan untuk mengetahui ketercapaian

target dan tujuan evaluasi pembelajaran apakah

sudah sesuai dengan tujuan pembelajaran

ataukah belum. Pengecekan evaluasi pembelajaran

dilakukan oleh peneliti secara terus menerus dan

berkesinambungan sehingga diketahui

ketercapaian tujuan evaluasi program

pembelajaran PAKEM di SMPN 2 Boja antara yang

distandarkan secara ideal dengan kondisi riil yang

telah terjadi.

Evaluasi jenis Goal Oriented Evaluation

memiliki kelebihan dan kelemahan sebagai

berikut.

Page 43: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakekat ......BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakekat Manajemen 2.1.1.1 Pengertian Manajemen Manajemen adalah ilmu dan

a. Keunggulan :

1) Sistematis-simple, masuk akal, rasional.

2) Menggunakan pendekatan ilmiah.

3) Dibedakan konsep pengukuran dan evaluasi.

4) Dilegitimasi tidak hanya dari metoda

pengumpulan data konvensional.

5) Yang disajikan satu kurikulum/program,

perbaikannya dipusatkan untuk evaluasi.

6) Mudah untuk dipahami dan dilaksanakan

meski oleh guru kelas.

b. Kelemahan

1) Tidak ada pendapat yang konsisten

mengenai siapa yang berhak memilih

sasaran, atau sasaran mana yang dipilih.

2) Meskipun tujuan dapat didefinisi-kan dari

segi pelaksanaan, masalah untuk

mendapatkan hasil pengukuran jauh dari

yang diharapkan.

3) Tidak semua pelaksana kurikulum setuju

tentang perlunya menetapkan tujuan

terlebih dahulu.

4) Mengarah pada tidak adanya penilaian

tegas/eksplisit paling tidak dalam pemberian

imbalan merasakan.

5) Gagal untuk menyediakan cara

mengevaluasi sasaran program.

Page 44: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakekat ......BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakekat Manajemen 2.1.1.1 Pengertian Manajemen Manajemen adalah ilmu dan

6) Gagal untuk menyediakan cara memperoleh

standard untuk menilai perbedaan kinerja

dan sasaran.

7) Gagal untuk menyediakan cara menilai

kekuatan dan kelemahannya.

8) Konvergen-konvergen pada hakekatnya:

penutup prematur, kreativitas dimatikan

semangatnya, dikunci pada sasaran sasaran.

9) Fokus didesain pre-post.

2.2 Penelitian Relevan

Beberapa penelitian terdahulu yang memiliki

relevansi dengan penelitian ini adalah sebagai

berikut.

Tri wahyuningsih (2010) dengan judul

Implementasi MBS dalam Upaya Peningkatan Mutu

Sekolah di SMPN 1 Purwokerto Tahun ajaran

2010/2011. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

program Implementasi MBS di SMPN 1 Purwokerto

mampu meningkatkan mutu pendidikan di sekolah

yang meliputi SDM guru serta hasil belajar siswa

secara bertahap dan berkelanjutan serta adanya

kerjasama antar pihak secara intensif.

Blimpo dan Evans (2011) dalam School-Based

Management and Educational Outcomes: Lessons

from a Randomized Field Experiment. Penelitian ini

Page 45: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakekat ......BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakekat Manajemen 2.1.1.1 Pengertian Manajemen Manajemen adalah ilmu dan

mengevaluasi efektivitas komprehensif manajemen

dan pengembangan kapasitas program manajemen

berbasis sekolah. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa, pengaruh program pengembangan sekolah

pada hasil belajar sangat dimediasi oleh kapasitas

lokal baseline yang diukur dengan keaksaraan orang

dewasa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, di

desa-desa dengan melek huruf yang tinggi, program

pengembangan sekolah dapat menghasilkan

keuntungan pada hasil belajar siswa. Proses

pembelajaran menjadi lebih bernilai dengan hasil

optimal jika dikelola secara efektif dan efisien

dengan menerapkan model PAKEM.

Arifin (tt) dalam judul Penerapan Model Pakem

Dalam Meningkatkan Mutu Pembelajaran Gaya

Gesekan Pada Siswa Kelas V SD Laboratorium

Universitas Negeri Gorontalo. Hasil yang diperoleh

dari penelitian ini adalah model pembelajaran aktif,

kreatif, efektif dan menyenangkan (PAKEM) dapat

diterapkan dalam meningkatkan mutu

pembelajaran gaya gesekan pada peserta didik

kelas V sekolah dasar laboratorium Universitas

Negeri Gorontalo.

Muh. Sholeh (2009) dalam judul Implementasi

Manajemen Berbasis Sekolah (Pelaksanaan Program

MBS Rintisan di SD Case Study Negeri 2 Karangsari

Kecamatan Pejawaran Banjarnegara). Salah satu

Page 46: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakekat ......BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakekat Manajemen 2.1.1.1 Pengertian Manajemen Manajemen adalah ilmu dan

hasil penelitian adalah proses belajar mengajar

(PBM) di SD Negeri 2 Karangsari sudah menerapkan

PAKEM, dimana penerapan model PAKEM ini

mampu mengoptimalkan mutu pendidikan di SD

Negeri 2 Karangsari sehingga menjadi SD inti dan

diminati masyarakat sekitar.

M.Kafit (2009) dalam judul : Efektifitas Media

Pembelajaran Komputer Untuk Meningkatkan Hasil

Belajar Mata Pelajaran IPA Klas VIII MTs NU Hasyim

Asyari 03 Honggowongso Jekulo Kabupaten Kudus,

hasil penelitiannya menyebukan bahwa : 1).

Pembelajaran berbantuan komputer bila dirancang

dengan baik, merupakan media pembelajaran yang

efektif, dapat memudahkan dan meningkatkan

kualitas pembelajaran, 2) Penggunaan media

pembelajaran komputer pada pelajaran IPA mampu

meningkatkan prestasi belajar IPA, hal ini

disebabkan dengan media pembelajaran siswa lebih

tertarik dan lebih termotivasi, selain itu dengan

menggunakan media pembelajaran siswa yang

lemah dalam daya penerimaannya dapat

menyesuaikan diri, dengan adanya program

pembelajaran interaktif siswa dapat dapat

mengerjakan soalsoal latihan tanpa tergantungpada

guru dengan media pembelajaran komputer

Sedangkan Ratam (2009) dalam penelitiannya

yang berjudul : Pengaruh Pola Pembelajaran

Page 47: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakekat ......BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakekat Manajemen 2.1.1.1 Pengertian Manajemen Manajemen adalah ilmu dan

Aktif,Kreatif dan Menyenangkan (PAKEM) dan

Motivasi Belajar terhadap Ketuntasan IPS Materi

Sejarah siswa Sekolah Dasar di Kecamatan

Karanganyar Kabupaten Purbalingga, hasil

penelitiannya menyebutkan : bahwa pola

pembelajaran PAKEM lebih efektif digunakan dari

pada pola konvensial. Hasil penelitian

menunnjukkan bahwa pada pola PAKEM siswa

memperoleh rata-rata ketuntasan belajar lebih baik

(mean : 79,29) dibandingkan pencapaian ketuntasan

belajar siswa dengan menggunakan pola

konvensional (mean : 59,63)

Ahmad Syaikhudin (2008) dalam penelitiannya

Evaluasi Pelaksanaan Model Pembelajaran Aktif,

Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAKEM) di

Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Jejeran Bantul

Yogyakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

(1) 38% guru termasuk dalam kategori baik dan 14%

sangat baik dalam hal pemahaman tentang

pembelajaran PAKEM (2) 48% guru termasuk

kategori baik dan 9% dalam kategori sangat baik

dalam hal pelaksanaan pembelajaran PAKEM.

Penghitungan korelasi antara aspek kognitif dan

aspek pelaksanaan menunjukkan hasil sebesar

0,568 dengan nilai kritis sebesar 0,433. Berarti

terdapat korelasi positif antara aspek pengetahuan

yang dimiliki guru tentang model pembelajaran

Page 48: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakekat ......BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakekat Manajemen 2.1.1.1 Pengertian Manajemen Manajemen adalah ilmu dan

PAKEM dan pelaksanaannya di dalam kelas. Namun

demikian masih terdapat kendala-kendala yang

dihadapi guru dalam pembelajaran model PAKEM,

antara lain: (1) guru hanya melaksanakan PAKEM

apabila dimonitor, (2) kurangnya alokasi dana, (3)

guru kurang apresiatif dalam pembuatan media

pembelajaran. Adapun cara mengatasinya antara

lain dengan: (1) peningkatan peran kepala sekolah

dalam hal evaluasi pembelajaran dan monitoring, (2)

alokasi dana sekolah untuk kepentingan penyiapan

media pembelajaran bagi guru, dan (3) guru diberi

peluang untuk selalu mengikuti pelatihan-pelatihan.

3.2. Kerangka Berpikir Penelitian

MBS sebagai konsep pengelolaan institusi

pendidikan yang melibatkan berbagai pihak internal

(stakeholder) memberikan kesempatan yang luas

demi terwujudnya tujuan program pendidikan.

Salah satu aspek dalam MBS adalah pengelolaan

pembelajaran dengan model PAKEM. Hal ini

diharapkan bahwa dalam proses pembelajaran

bukan merupakan otoritas guru secara penuh

melainkan memerlukan partisipasi siswa, sehingga

proses pembelajaran berpusat pada siswa dengan

adanya interaksi yang kondusif antara guru dengan

siswa.

Page 49: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakekat ......BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakekat Manajemen 2.1.1.1 Pengertian Manajemen Manajemen adalah ilmu dan

Dalam pembelajaran model PAKEM, guru

harus mengkondisikan siswa dalam pembelajaran

agar selalu aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan.

Dengan keempat aspek tersebut diharapkan proses

pembelajaran berlangsung secara efektif dan efisien

sehingga hasil belajar lebih optimal.

Dalam proses pembelajaran dengan model

PAKEM, guru hendaknya mengelola secara

sistematis baik dari perencanaan, pelaksanaan dan

evaluasi pembelajaran. Hal ini diasumsikan proses

pembelajaran di SMPN 2 Boja menjadi lebih optimal.

Untuk mengetahui keberhasilan mutu dari

proses pembelajaran dengan model PAKEM sebagai

salah satu tujuan program MBS di SMPN 2 Boja ini

diperlukan suatu alat yang disebut evaluasi model

goal oriented.

Kerangka konsep penelitian evaluasi MBS

dalam PAKEM di SMPN 2 Boja Kabupaten Kendal

dapat ditampilkan skema gambar berikut:

Page 50: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakekat ......BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakekat Manajemen 2.1.1.1 Pengertian Manajemen Manajemen adalah ilmu dan

Gambar 3.1. Kerangka berpikir penelitian

Perencanaan pembelajaran PAKEM

di SMPN 2 Boja Kabupaten Kendal memenuhi standar RPP yang

berorientasi pada tujuan

Pelaksanaan pembelajaran PAKEM di

SMPN 2 Boja Kabupaten Kendal

sesuai dengan perencanaan yang

berorientasi pada tujuan

Evaluasi pembelajaran PAKEM di SMPN 2 Boja Kabupaten Kendal

dapat mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran

Evaluasi

Program MBS

dalam

PAKEM di

SMPN 2 Boja

Kualitas Mutu

Pendidikan di

SMPN 2 Boja

Kendal