bab ii tinjauan pustaka 2.1 ikan gurami - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3876/3/bab...

16
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ikan Gurami Gurami merupakan ikan asli perairan Indonesia yang mempunyai nama berbeda-beda di setiap daerah yaitu gurameh, gurame, kalau dan kala. Dalam bahasa Inggris dikenal dengan nama giant gouramy (Anonim, 2007). Di Jawa ikan ini dikenal dengan nama gurami, grameh, atau brami. Sedangkan di Sumatera dan KaIimantan biasanya dikenal dengan nama kalui, sialui, kalaa, kalau dan kalwe. Ikan gurami menyebar dengan daerah penyebrangan antara lain Thailand, Sri Lanka, Malaysia, Australia, Cina, India, dan Indonesia (Jangkaru, 1999). Menurut Saanin (1984) klasifikasi ikan gurami adalah sebagai berikut: Kingdom : Animalia Filum : Chordata Kelas : Actinopiterygii Ordo : Perciformes Famili : Osphronemidae Genus : Osphronemus Spesies : Osphronemus gouramy 5 Pengaruh Pemberian Ekstrak…, Danang Priyambodo, FKIP UMP, 2017

Upload: trinhtuong

Post on 03-Mar-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ikan Gurami - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3876/3/BAB II_DANANG PRIYAMBODO_BIOLOGI'17.pdf · Pertumbuhan ikan gurami dapat mencapai ... di

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Ikan Gurami

Gurami merupakan ikan asli perairan Indonesia yang mempunyai

nama berbeda-beda di setiap daerah yaitu gurameh, gurame, kalau dan kala.

Dalam bahasa Inggris dikenal dengan nama giant gouramy (Anonim, 2007).

Di Jawa ikan ini dikenal dengan nama gurami, grameh, atau brami. Sedangkan

di Sumatera dan KaIimantan biasanya dikenal dengan nama kalui, sialui,

kalaa, kalau dan kalwe. Ikan gurami menyebar dengan daerah penyebrangan

antara lain Thailand, Sri Lanka, Malaysia, Australia, Cina, India, dan

Indonesia (Jangkaru, 1999). Menurut Saanin (1984) klasifikasi ikan gurami

adalah sebagai berikut:

Kingdom : Animalia

Filum : Chordata

Kelas : Actinopiterygii

Ordo : Perciformes

Famili : Osphronemidae

Genus : Osphronemus

Spesies : Osphronemus gouramy

5

Pengaruh Pemberian Ekstrak…, Danang Priyambodo, FKIP UMP, 2017

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ikan Gurami - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3876/3/BAB II_DANANG PRIYAMBODO_BIOLOGI'17.pdf · Pertumbuhan ikan gurami dapat mencapai ... di

6

Garis rusuk

mata Insang Sirip punggung

Batang ekor

Mulut

Sirip ganda

Sirip ekor

Sisik

Sirip perut

Sirip dubur

Gambar 2.1 Morfologi ikan gurami

Secara morfologi dari ikan gurami mempunyai bentuk badan yang

lebar dan pipih, garis rusuk lengkap tidak terputus, sepasang sirip perut yang

telah mengalami modifikasi menjadi sepasang cambuk yang berfungsi

sebagai alat peraba, serta mempunyai sirip ekor membulat dan di daerah

pangkal ekor terdapat titik – titik hitam bulat. Ikan gurami mempunyai mulut

yang kecil dan letaknya miring serta dapat disembulkan sehingga sedikit lebih

panjang (Sumantadinata, 1983).

Selain itu ikan gurami pada saat masih muda kepalanya lancip

kedepan dan berubah menjadi tumpul setelah dewasa. Pada bagian punggung

berwarna merah kecoklatan sedangkan pada bagian perut berwarna kekuning-

kuningan atau keperak-perakan. Pertumbuhan ikan gurami dapat mencapai

panjang 65 cm dan berat badan lebih dari 10 kg (Respati & Santoso, 1993).

Menurut Afrianto & Liviawaty (1992), perkembangbiakan ikan

gurami di perairan tawar. Ikan gurami menyukai perairan yang dalam, jernih,

dan tenang. Ikan gurami dapat hidup dengan baik pada suhu 24 – 28˚C pada

Pengaruh Pemberian Ekstrak…, Danang Priyambodo, FKIP UMP, 2017

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ikan Gurami - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3876/3/BAB II_DANANG PRIYAMBODO_BIOLOGI'17.pdf · Pertumbuhan ikan gurami dapat mencapai ... di

7

pH air antara 5 sampai 9. Ikan gurami dapat hidup baik di daerah tropis dan

pada ketinggian tempat antara 0 – 800 m dari permukaan laut. Ikan ini biasa

hidup di habitat sungai, rawa dan danau serta cocok dipelihara di air tenang.

Selain di air tawar, ikan gurami dapat pula berkemampuan hidup di perairan

payau yang kadar garamnya rendah (Sitanggang, 1987).

2.2 Alga Cokelat (Padina sp.)

Rumput laut dikenal dengan nama alga dan berdasarkan ukurannya

dibedakan dua golongan yaitu mikroalga dan makroalga. Kedua kelompok

alga tersebut sebagian besar hidup di laut. Alga atau ganggang terdiri dari 4

kelas yaitu Rhodophyceae (ganggang merah), Phaeophyceae (ganggang

cokelat), Chlorophyceae (ganggang hijau), dan Cyanophyceae (ganggang

hijau biru). Pembangian kelas pada ganggang ini berdasarkan pigmen yang

dikandungnya. Chlorophyceae dan Cyanophyceae terdapat di air laut, air

tawar, dan tanah, sedangkan Phaeophyceae dan Rhodophyceae pada

umumnya terdapat dilaut. Bila dilihat dari ukurannya, ganggang bisa

dikelompokkan menjadi ganggang mikroskopik dan ganggang makroskopik.

Ganggang makroskopik inilah yang selanjutnya kita kenal sebagai rumput laut

(Anonim, 1997).

Alga adalah tanaman ganggang multiselular yang hidup di laut dan

tergolong dalam divisi Thallophyta. Tubuh tanaman Alga belum

berdiferensi menjadi akar, batang, dan daun seperti lazimnya tanaman

tingkat tinggi. Struktur tanaman secara keseluruhan dikenal sebagai thallus.

Pengaruh Pemberian Ekstrak…, Danang Priyambodo, FKIP UMP, 2017

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ikan Gurami - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3876/3/BAB II_DANANG PRIYAMBODO_BIOLOGI'17.pdf · Pertumbuhan ikan gurami dapat mencapai ... di

8

Bentuk thallus Alga tergantung jenisnya, yaitu pipih, bulat, berbentuk

tabung, seperti kantung atau seperti rumput (Prasetya, 2009).

Jenis-jenis Alga dari golongan Alga hijau, merah, dan cokelat

tersebut mempunyai potensi ekonomis penting. Salah satunya adalah dari jenis

alga cokelat (Padina sp). Menurut Cronquist (1981) klasifikasi Padina sp.

adalah sebagai berikut :

Kingdom : Plantae Filum

: Phaeophyta Class :

Phaeophyceae Ordo :

Dictyotales Famili :

Dictyotaceae Genus :

Padina

Spesies : Padina sp.

Padina sp. merupakan alga yang berasal dari kelas Phaeophyta yang

memiliki pigmen berupa karoten, fucoxanthin serta klorofil a dan b. Padina

sp. memiliki habitat di sekitar genangan air di atas batu karang pantai.

Morfologinya berbentuk seperti kipas dengan diameter 3-4 cm yang tumbuh

dalam lingkaran konsentris. Warnanya cokelat kekuning-kuningan atau

kadang-kadang memutih karena terdapat perkapuran. Pigmen warna cokelat

pada kelas alga cokelat disebabkan adanya pigmen dominan yaitu fucoxanthin

dan pigmen-pigmen xanthophyll (Galeotti, 1998). Menurut Ragap et al.

(2012) terdapat empat spesies Padina sp. di Indonesia yang telah

diidentifikasi, antara lain Padina javonica, Padina australis, Padina

Pengaruh Pemberian Ekstrak…, Danang Priyambodo, FKIP UMP, 2017

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ikan Gurami - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3876/3/BAB II_DANANG PRIYAMBODO_BIOLOGI'17.pdf · Pertumbuhan ikan gurami dapat mencapai ... di

9

commersonii, dan Padina tetrastomatica. Beberapa penelitian menyatakan

bahwa Padina sp. memiliki aktivitas dalam meningkatkan kekebalan

nonspesifik. Penelitian yang telah dilakukan Ridlo dan Pramesti (2009)

menunjukkan bahwa suplementasi ekstrak rumput laut Padina sp pada dosis

10g/kg pakan mampu meningkatkan jumlah total hemosit dan aktivitas

fagositosis udang L. vannamei.

2.3 Sistem Pertahanan Tubuh Ikan

2.3.1 Sistem Pertahanan Non Spesifik

Sistem pertahanan non spesifik berfungsi untuk melawan segala jenis

patogen, bersifat permanen, diturunkan kepada anaknya, dan tidak perlu

adanya rangsangan (Scaperclaus, 1992 dalam Mulia, 2012). Pada ikan,

petahanan pertama untuk melawan pathogen terdapat pada permukaan

tubuh. Menurut Maswan (2009), sistem imun non spesifik ikan meliputi

penghalang fisik (mukus, kulit, sisik dan insang), pertahanan humoral dan

sel-sel fagositik.

Mekanisme fisiologik imunitas nonspesifik berupa komponen

normal tubuh yang selalu ditemukan pada individu sehat dan siap

mencegah mikroba masuk tubuh dan dengan cepat menyingkirkan

mikroba tersebut. Jumlahnya dapat ditingkatkan oleh infeksi, misalnya

jumlah sel darah putih meningkat selama fase akut pada banyak penyakit.

Disebut nonspesifik karena tidak ditujukan terhadap mikroba tertentu,

telah ada dan siap berfungsi sejak lahir. Mekanismenya tidak

menunjukkan spesifitas terhadap bahan asing dan mampu melindungi

Pengaruh Pemberian Ekstrak…, Danang Priyambodo, FKIP UMP, 2017

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ikan Gurami - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3876/3/BAB II_DANANG PRIYAMBODO_BIOLOGI'17.pdf · Pertumbuhan ikan gurami dapat mencapai ... di

10

tubuh terhadap banyak patogen potensial. Sistem tersebut merupakan

pertahanan terdepan dalam menghadapi serangan berbagai mikroba dan

dapat memberikan respon langsung (Baratawijaya, 2004).

Pada mamalia, respons nonspesifik utamanya dilakukan oleh

cytotoxic cells atau natural killer cells (sel NK) (Sohne et al., 2000). Sel

tersebut berfungsi dalam imunitas nonspesifik terhadap virus dan sel

tumor. Secara morfologis, sel NK merupakan limfosit dengan granul besar

(Large Granular Lymphocyte/ LGL). Ciri-cirinya yaitu memiliki banyak

sekali sitoplasma, granul sitoplasma azurofilik, pseudopodia dan nukleus

eksentris (Baratawijaya, 2004). Sel NK membunuh langsung sel pejamu

yang terinfeksi virus/ mikroba intraseluler sehingga sumber infeksi dapat

disingkirkan. Sel NK juga bekerja sama dengan makrofag yang saling

mengaktifkan. Atas rangsangan interleukin-12 (IL-12) yang diproduksi

makrofag, sel NK memproduksi dan melepas interferon-γ (IFN-γ).

Selanjutnya IFN-γ mengaktifkan makrofag juga untuk membunuh mikroba

yang dimakannya (Baratawijaya, 2004).

Pada ikan pertahanan pertama untuk melawan patogen terdapat

pada permukaan tubuh. Selain fisik, daerah permukaan tubuh dapat

menghambat masuknya patogen ke dalam tubuh ikan, yang meliputi

mukus, insang, dan saluran gastrointestinal. Sistem pertahanan nonspesifik

kimiawin meliput komponen-komponen dalam serum darah yang

berfungsi menghambat pertumbuhan mikroba (Mulia, 2012). Sistem

pertahanan nonspesifik menggunakan mekanisme efektor seluler berupa

Pengaruh Pemberian Ekstrak…, Danang Priyambodo, FKIP UMP, 2017

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ikan Gurami - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3876/3/BAB II_DANANG PRIYAMBODO_BIOLOGI'17.pdf · Pertumbuhan ikan gurami dapat mencapai ... di

11

aktivitas fagositosis yang melibatkan sel-sel organ dan sel-sel motil. Sel-

sel organ meliputi sel jaringan penghubung (fibroblast), jaringan lymphoid

dari saluran pencernaan, sel reticuloendothelial, sel dinding kapiler, dan

jaringan monosit. Sel motil terdiri dari makrofag, leukosit nongranular

(monosit dan limfosit), dan leukosit granular (neutrofil, eosinofil, dan

basofil) (Scaperclaus 1982 dalam Mulia 2012)

2.3.2 Sistem Pertahanan Spesifik

Sistem pertahanan spesifik berfungsi untuk mempertahankan diri

terhadap penyakit tertentu dan pembentukannya memerlukan rangsangan

terlebih dahulu. Sistem pertahanan spesifik mampu mengenal benda asing

yang pertama kali muncul dalam tubuh ikan. Benda asing yang masuk

kembali akan lebih cepat dikenal kemudian dihancurkan oleh imun

spesifik (Baratawidjaja, 2004). Sistem pertahanan spesifik dibagi menjadi

dua yaitu sistem pertahanan seluler dan humoral. Sistem pertahanan

seluler dihasilkan oleh aktivitas limfosit disebut sel-sel T, yang

berlangsung dalam kelenjar timus. Bila terjadi kontak dengan antigen

spesifik, sel-sel T berdiferensiasi menjadi sel-sel yang mampu

mengadakan interaksi langsung dengan sel atau jaringan asing dan kemudian

merusaknya. Oleh karena itu, sel-sel T disebut sel pembunuh. Fungsi sel

pembunuh ditingkatkan melalui kontak langsung antara sel-sel T efektor

dengan membran permukaan sel sasaran, atau melalui pelepasan mediator

yang bersifat larut non spesifik dan non antibodi yang disebut lymphokones

(Mulia, 2012).

Pengaruh Pemberian Ekstrak…, Danang Priyambodo, FKIP UMP, 2017

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ikan Gurami - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3876/3/BAB II_DANANG PRIYAMBODO_BIOLOGI'17.pdf · Pertumbuhan ikan gurami dapat mencapai ... di

12

Sel T berperan pada sistem imun spesifik seluler. Berbeda dengan sel

B, sel T terdiri atas beberapa sel subset dengan fungsi yang berlainan yaitu

sel T helper1 (Th1), T helper2(Th2), T Delayed Type

Hypersensitivity (Tdth), Cytotoxic T Lymphocyte (CTL) atau T cytotoxic atau

T cytolytic (Tc) dan Ts (supresor) atau Tr (regulator) atau T helper3 (Th3).

Fungsi utama sistem imun spesifik selular ialah untuk pertahanan terhadap

bakteri yang hidup intraseluler, virus, jamur, dan parasit. Cytotoxic

Delayed (CD4+) berperan pada imunitas seluler dengan mengaktifkan sel

Th1 yang selanjutnya mengaktifkan makrofag untuk menghancurkan

mikroba dan sel CD8+ yang membunuh sel yang terinfeksi

(Baratawijaya, 2004).

Sel B berperan dalam sistem imun spesifik humoral sehingga sel

tersebut akan berproliferasi, berdiferensiasi, dan berkembang menjadi sel

plasma yang membentuk antibodi. Fungsi utama antibodi ialah menjadi

pertahanan terhadap infeksi ekstraseluler, virus dan bakteri serta

menetralisasi toksinnya. Immunoglobulin (antibodi) yang paling banyak

terdapat pada teleostei yaitu tetramer IgM yang terdiri atas delapan sisi

antigenik. Respon imun pada kulit dan insang penting karena kedua organ

tersebut berhubungan langsung dengan lingkungan. Antibodi spesifik

terdapat pada kulit, usus besar, dan insang tanpa membutuhkan adanya

rangsangan terlebih dahulu. Ikan memiliki suatu memori yang dapat

mengingat paparan antigen sebelum antigen tersebut menyerang untuk

kedua kalinya (Austin et al., 1993).

Pengaruh Pemberian Ekstrak…, Danang Priyambodo, FKIP UMP, 2017

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ikan Gurami - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3876/3/BAB II_DANANG PRIYAMBODO_BIOLOGI'17.pdf · Pertumbuhan ikan gurami dapat mencapai ... di

13

2.4 Imunostimulan

Imunostimulan merupakan senyawa kimia, obat atau bahan lainnya

yang mampu meningkatkan mekanisme respon imunitas ikan (Anderson,

1992), baik seluler maupun humoral. Galleotti (1998) dan Anderson (1992)

telah mengungkap jenis, berbagai aspek dan aplikasi imunostimulan berkaitan

dengan budidaya perikanan. Lipopolisakarida (LPS) merupakan salah satu

imunostimulan yang digunakan untuk stimulasi sel B. Kajita et al., (1990)

telah mengevaluasi efek levamisole terhadap peningkatan aktivitas

fagositik ikan rainbow trout (Onchorhynchus mykiss). Anderson & Rumsey

(1995) mengemukakan, bahwa Candida utilis dan Saccharomyces cerevisiae

dapat meningkatkan produksi radikal oksidatif, aktivitas fagositik,

produksi mieloperoksidase dan imunoglobulin plasma ikan rainbow

trout.

Berbeda dengan vaksin, imunostimulan tidak direspon ikan dengan

mensintesis antibodi, melainkan peningkatan aktivitas dan reaktivitas sel

pertahanan seluler ataupun humoral. Secara in vitro peningkatan respon

seluler ditujukkan oleh aktivitas fagositik yang diukur melalui uji nitro blue

tetrazolium (NBT) (Anderson & Siwicki, 1993). Peningkatan ini didasarkan

atas kemampuan imunostimulan menginduksi berlangsungnya transformasi

limfoblastik yang ditunjukkan dengan memakai isotop tritium (H3)

(Alifuddin, 1999). Aktivitas fagositik ini merupakan manifestasi

peningkatan respon seluler dan pada akhirnya akan meningkatkan respon

humoral. Imunotimulan yang sering dipakai untuk imunostimulasi adalah

Pengaruh Pemberian Ekstrak…, Danang Priyambodo, FKIP UMP, 2017

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ikan Gurami - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3876/3/BAB II_DANANG PRIYAMBODO_BIOLOGI'17.pdf · Pertumbuhan ikan gurami dapat mencapai ... di

14

LPS (lipopolisakarida), dan 1,3 glukan yang diperoleh dari Saccharaomyces

cerevisiae, dan Levamisol (Hastuti, 2012).

Beberapa vitamin seperti vitamin A, B dan vitamin C juga dapat

digunakan sebagai imunostimulan (Sohne et al., 2000; Galeotti, 1998). Seperti

halnya dengan vaksin, imunostimulan dapat diberikan melalui injeksi,

bersama pakan (per oral) dan perendaman (Anderson, 1992). Dosis

imunostimulan yang digunakan sebesar 100-200 ppm. Imunostimulan ini

dapat diberikan secara terus menerus selama 1 minggu kepada larva ikan

ketika masih dalam hapa pendederan; kemudian dihentikan pemberiannya,

diberikan kembali pada minggu ke 3 selama satu minggu. Karena itu, pada

tahap awal, imunostimulan diberikan melalui perendaman, dan pada

pemberian selanjutnya dapat diberikan bersama pakan. Pemilihan cara

aplikasi imunostimulan didasarkan atas kepraktisan dan efisiensi dalam

kegiatan budidaya. Mengingat keragaman patogen yang ada dalam media

budidaya ikan, imunostimulan merupakan alternatif upaya pengendalian

penyakit infeksi yang harus dilakukan bersama dengan vakinansi.

Pemanfaatannya dalam kegiatan budidaya dapat mengoptimalkan produksi

budidaya melalui peningkatan ketahanan tubuh ikan atau udang windu

terhadap penyakit infeksi (Pujiharto, 1998; Alifuddin, 1999; Bagni et al.,

2000; Sohne et al., 2000).

Pengaruh Pemberian Ekstrak…, Danang Priyambodo, FKIP UMP, 2017

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ikan Gurami - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3876/3/BAB II_DANANG PRIYAMBODO_BIOLOGI'17.pdf · Pertumbuhan ikan gurami dapat mencapai ... di

15

2.5 Hematokrit

Hematokrit merupakan persentase volume eritrosit dalam darah ikan.

Hasil pemeriksaan terhadap hematokrit dapat dijadikan sebagai salah satu

patokan untuk menentukan keadaan kesehatan ikan, nilai hematokrit kurang

dari 22% menunjukkan terjadinya anemia. Perubahan kondisi lingkungan atau

pencemaran lingkungan akan menyebabkan nilai hematokrit mengalami

penurunan akibat respon stress pada ikan (Tsuzuki et al., 2001).

Kadar hematokrit ini juga bervariasi tergantung pada faktor nutrisi,

umur ikan, jenis kelamin, ukuran tubuh, dan masa pemijahan. Hematokrit

adalah volume eritrosit yang dipisahkan dari plasma dengan memutarnya di

dalam tabung khusus yang nilainya dinyatakan dalam persen. Hematokrit

didefinisikan sebagai perbandingan antara sel darah merah dengan seluruh

volume darah. Presentase kadar hematokrit berhubungan dengan jumlah sel

darah merah (Kuswardani, 2006).

Menurut Marthen (2005) nilai hematokrit tidak selalu tetap hasilnya

dan pada ikan nilainya antara 5 – 60 %. Selanjutnya dikatakan bahwa nilai

hematokrit dapat juga digunakan untuk mendeteksi terjadinya animea dan ikan

terkena penyakit apabila ikan kehilangan nafsu makan karena sebab yang

tidak jelas dan ditunjukkan dengan rendahnya nilai hematokrit.

Eritrosit pada ikan merupakan jenis sel darah yang paling banyak

jumlahnya. Bentuk eritrosit pada semua jenis ikan hampir sama. Eritrosit

pada ikan memiliki inti, seperti pada bangsa burung dan reptil. Jumlah 6

eritrosit pada ikan teleostei berkisar antara (1,05 - 3,0) x 10 3

sel/mm

(Riska,

Pengaruh Pemberian Ekstrak…, Danang Priyambodo, FKIP UMP, 2017

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ikan Gurami - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3876/3/BAB II_DANANG PRIYAMBODO_BIOLOGI'17.pdf · Pertumbuhan ikan gurami dapat mencapai ... di

16

2014). Eritrosit berwarna kekuningan, berbentuk lonjong, kecil, dengan

ukuran berkisar antara 7 - 36 μm. Eritrosit yang sudah matang berbentuk

oval sampai bundar, inti berukuran kecil dengan sitoplasma besar. Rendahnya

eritrosit merupakan indikator terjadinya anemia, sedangkan tingginya jumlah

eritrosit menandakan ikan dalam keadaan stres (Wedemeyer & Yasutake,

1977).

Hemoglobin (Hb) merupakan pigmen eritrosit yang terdiri dari protein

kompleks terkonyugasi yang mengandung besi. Protein Hb adalah globin,

sedangkan warna merah hemoglobin disebabkan oleh adanya heme. Heme

adalah suatu senyawa metalik yang mengandung satu atom besi (Guyton et

al., 1997). Hemoglobin secara fisik mempunyai hubungan yang penting

dengan oksigen. Pada saat eritrosit melalui kapiler paru – paru,

hemoglobin mengikat oksigen membentuk oksihemoglobin. Sebaliknya

pada saat melewati kapiler sistemik, hemoglobin akan melepas oksigen ke

jaringan dan menjadi hemoglobin kembali (Swenson, 1977). Kebanyakkan

ikan teleostei (ikan bertulang keras) memiliki hemoglobin dalam eritrosit yang

sama seperti pada vetebrata lainnya. Ikan merupakan hewan poikilotermal

yaitu suhu tubuh tergantung pada suhu di lingkungan sekelilingnya. Fungsi

utama dari darah adalah mengangkut oksigen yang diperlukan oleh sel-sel di

seluruh tubuh. Darah juga menyuplai jaringan tubuh dengan nutrisi,

mengangkut zat-zat sisa metabolism dan mengandung berbagai bahan

penyusun system imun yang bertujuan mempertahankan tubuh dari berbagai

penyakit (Sutrisno, 1989).

Pengaruh Pemberian Ekstrak…, Danang Priyambodo, FKIP UMP, 2017

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ikan Gurami - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3876/3/BAB II_DANANG PRIYAMBODO_BIOLOGI'17.pdf · Pertumbuhan ikan gurami dapat mencapai ... di

17

2.6 Leukokrit

Leukosit adalah sel darah yang berinti dengan ukuran sel lebih besar

dan jumlah yang lebih sedikit dibandingkan dengan eritrosit (Bacha &

Bacha, 2000). Leukosit merupakan unit yang aktif dari sistem pertahanan

tubuh dengan menyediakan pertahanan yang cepat dan kuat terhadap setiap

agen infeksi. Leukosit dibagi menjadi dua kelompok yaitu granulosit yang

terdiri dari heterofil, eosinofil, basofil dan kelompok agranulosit terdiri dari

monosit dan limfosit (Cahyaningsih et al., 2007).

Leukosit berfungsi untuk melindungi tubuh terhadap kuman-kuman

penyakit yang menyerang tubuh dengan cara fagosit, menghasilkan antibody

(Junguera, 1997). Peningkatan jumlah leukosit dapat digunakan sebagai

indikasi adanya atau terjadinya suatu infeksi dalam tubuh. Fungsi leukosit

adalah untuk pertahanan tubuh suatu organisme. Pertahanan ini dilakukan

dengan cara menghancurkan agen penyerang dengan proses fagositosis atau

dengan pembentukan antibodi. Sistem pertahanan ini sebagian terbentuk

didalam sumsum tulang dan sebagian lagi di dalam organ limfosit termasuk

kelenjar limfe, timus, tonsil dan sel-sel limfoid lain. Leukosit yang telah

dibentuk akan diangkut dalam darah menuju ke bagian tubuh untuk digunakan

(Guyton & Hall, 1997).

Selain itu makrofag dapat diisolasi dari beberapa sumber seperti, darah

(monosit), organ limfoid (terutama ginjal), dan peritoneal cavity. Berdasarkan

hasil isolasi dapat diketahui bahwa makrofag merupakan sel mononuklear,

nonspesifik esterase positif, dan peroxidase negatif. Makrofag

Pengaruh Pemberian Ekstrak…, Danang Priyambodo, FKIP UMP, 2017

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ikan Gurami - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3876/3/BAB II_DANANG PRIYAMBODO_BIOLOGI'17.pdf · Pertumbuhan ikan gurami dapat mencapai ... di

18

dapat hidup lama, mempunyai beberapa granul dan melepas berbagai bahan

antara lain lisozim, komplemen, interferon, dan sitokin yang semuanya

memberikan kontribusi dalam pertahanan nonspesifik dan spesifik

(Bartawijaya, 2004).

2.7 Aglutinasi

Aglutinasi adalah salah satu cara di mana antibodi menandai antigen

untuk dihancurkan. Antibodi memiliki setidaknya dua lokasi di mana

antigen dapat mengikat, sehingga mereka mampu mengikat dengan lebih

dari satu bakteri atau virus. Ketika ini terjadi, partikel menyerang mulai

menggumpalkan, atau membentuk gumpalan, melalui jaringan antibodi.

Gumpalan akhirnya menjadi terlalu besar untuk tetap dalam larutan dalam

aliran darah, dan mengendap dari larutan ( Tizard, 1998).

Komplemen terdiri atas sejumlah besar protein yang bila diaktifkan

akan memberikan proteksi terhadap infeksi dan berperan dalam merespon

inflamasi. Komplemen dengan spektrum aktivitas yang luas diproduksi oleh

hepatosit dan monosit. Komplemen dapat diaktifkan secara langsung oleh

mikroba atau produknya (jalur alternatif dalam imunitas nonspesifik) atau

oleh antibodi (jalur klasik dalam imunitas spesifik). Komplemen berperan

sebagai opsonin yang meningkatkan fagositosis, sebagai faktor kemotaksis

dan juga menimbulkan dektruksi/ lisis bakteri dan parasit. Antibodi dan

komplemen dapat menghancurkan membran lapisan lipopolisakarida (LPS)

dinding sel. Diduga komplemen mempunyai sifat esterase yang berperan pada

lisis tersebut. Bila lapisan LPS menjadi lemah, lisozim, mukopeptida

Pengaruh Pemberian Ekstrak…, Danang Priyambodo, FKIP UMP, 2017

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ikan Gurami - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3876/3/BAB II_DANANG PRIYAMBODO_BIOLOGI'17.pdf · Pertumbuhan ikan gurami dapat mencapai ... di

19

dalam serum dapat masuk menembus membran bakteri dan menghancurkan

lapisan mukopeptida. Membran Attack Complex (MAC) dari sistem

komplemen dapat membentuk lubang-lubang kecil dalam sel membran

bakteri sehingga bahan sitoplasma yang mengandung bahan-bahan vital

keluar sel dan menimbulkan kematian mikroba. (Baratawijaya, 2004).

Hemaglutinins atau lektin ditemukan di dalam mucosa kulit ikan,

dan berperan dalam sistem imun non spesifik. Lektin berinteraksi dengan

permukaan dari patogen dan membuat opsonisasi, meningkatkan aktivitas

fagositosis, atau mengaktifkan komplemen (Esteban, 2012).

2.8 SOA (Superoksida Anion)

SOA terbentuk oleh aktivitas fagosit yang selanjutnya disebut

sebagai ledakan respirasi (Irani et al., 1997; Joneson & Sagi, 1998; Arnold

et al., 2001). Fagosit mengekspresikan multikomponen oksidase NADPH

(NOX) yang dipisahkan oleh sitosol dan membran plasma. Rangkaian

oksidasi tersebut kemudian memanfaatkan sitosol NADPH untuk membatasi

produksi O2 menjadi O2- (Superoxid anion) (Lassegue et al., 2004; Cheng et

al., 2001; Arnold et al., 2001).

Ketika terjadi ekspresi yang berlebih, NOX mampu meningkatkan

produksi O2- (Suh et al., 1999; Lambeth et al., 2000). Sebagai NADPH

oksidase fagosit, NOX merupakan komponen protein yang berperan dalam

membunuh mikroba dan dapat juga berperan penuh sebagai makrofag dan

menjadi sumber kedua dalam menerima sinyal sel (Griendling et al., 2000).

Pengaruh Pemberian Ekstrak…, Danang Priyambodo, FKIP UMP, 2017

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ikan Gurami - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3876/3/BAB II_DANANG PRIYAMBODO_BIOLOGI'17.pdf · Pertumbuhan ikan gurami dapat mencapai ... di

20

Fagositosis adalah salah satu dari sekian banyak proses penting

dalam tubuh hewan poikiloterm karena hewan tersebut dipengaruhi oleh

temperatur (Magnadottir, 2006). Sel yang berperan utama pada proses

fagositosis yaitu neutrofil dan makrofag (Secombes & Flecher, 1992). Sel

tersebut menghilangkan bakteri dengan memproduksi reaktive oksigen selama

proses respiratory burst. Serta, neutrofil memiliki myeloperoxidase dalam

granula sitoplasmik, yang dapat mengeluarkan halidedan hidrogen peroksida

sehingga dapat menghalogenasi dinding sel bakteri (Fischer et al.,

2006).

Rea, (1996) menyatakan bahwa makrofag memproduksi interkulin

yang menjadikan limfosit membelah menjadi lomfosit T dan limfosit B,

serta membuat limfosit B menjadi lebih aktif dalam memproduksi antibodi.

Limfosit T memproduksi interferon yang mengaktifkan kembali

(meningkatkan kemampuan) makrofag sehingga dapat memakan dan

membunuh bakteri, virus, dan partikel asing lainnya. Di dalam makrofag,

bakteri akan masuk dalam fagolisosom dan dimatikan oleh radikal oksigen

dan nitrogen.

Pengaruh Pemberian Ekstrak…, Danang Priyambodo, FKIP UMP, 2017