pengaruh penambahan tepung daun gamal (gliricidia …digilib.unila.ac.id/30867/18/3. skripsi full...

46
PENGARUH PENAMBAHAN TEPUNG DAUN GAMAL (Gliricidia sepium) PADA PAKAN BUATAN TERHADAP SINTASAN DAN PERTUMBUHAN IKAN GURAMI (Osphronemus gouramy) (SKRIPSI) Oleh Renaldo Syaputra JURUSAN PERIKANAN DAN KELAUTAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMPUNG 2018

Upload: others

Post on 01-Jan-2020

24 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH PENAMBAHAN TEPUNG DAUN GAMAL (Gliricidia …digilib.unila.ac.id/30867/18/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · formulasi pakan. Ikan gurami membutuhkan protein 43,29%

PENGARUH PENAMBAHAN TEPUNG DAUN GAMAL (Gliricidia sepium)

PADA PAKAN BUATAN TERHADAP SINTASAN DAN PERTUMBUHAN

IKAN GURAMI (Osphronemus gouramy)

(SKRIPSI)

Oleh

Renaldo Syaputra

JURUSAN PERIKANAN DAN KELAUTAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

2018

Page 2: PENGARUH PENAMBAHAN TEPUNG DAUN GAMAL (Gliricidia …digilib.unila.ac.id/30867/18/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · formulasi pakan. Ikan gurami membutuhkan protein 43,29%

ABSTRAK

PENGARUH PENAMBAHAN TEPUNG DAUN GAMAL (Gliricidia sepium)

PADA PAKAN BUATAN TERHADAP SINTASAN DAN PERTUMBUHAN

IKAN GURAMI (Osphronemus gouramy)

OLEH

RENALDO SYAPUTRA

Ikan gurami menjadi salah satu ikan air tawar yang paling di minati masyarakat

Indonesia. Harga pakan yang semakin meningkat mengakibatkan permasalahan

dalam kegiatan budidaya ikan gurami, untuk menekan biaya pakan perlu dicari

bahan baku pakan alternatif. Salah satunya dengan memanfaatkan daun gamal

sebagai bahan baku pakan. Daun gamal memiliki komponen pakan yang

berkontribusi terhadap penyediaan materi dan energi untuk pertumbuhan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan tepung daun

gamal (Gliricidia sepium) pada pakan buatan terhadap sintasan dan pertumbuhan

ikan gurami (Osphronemus gouramy). Penelitian ini menggunakan Rancangan

Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 kali ulangan yaitu A (0 %), B (5

%.), C (10 %) dan D (15 %). Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji

Anova. Pemberian pakan sebanyak dua kali sehari dengan feeding rate 5% selama 60

hari. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian pakan dengan

penambahan tepung daun gamal (Gliricidia sepium) memberikan hasil tidak

berbeda nyata terhadap sintasan dan pertumbuhan ikan Gurami (Oshpronemus

gouramy) dengan sintasan terbaik pada perlakuan C yaitu sebesar 94,45 % dan

dengan pertumbuhan terbaik pada perlakuan C yaitu sebesar 1,13 g.

Kata Kunci :Ikan Gurami, Daun gamal, Pakan Buatan, Sintasan, Pertumbuhan

Page 3: PENGARUH PENAMBAHAN TEPUNG DAUN GAMAL (Gliricidia …digilib.unila.ac.id/30867/18/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · formulasi pakan. Ikan gurami membutuhkan protein 43,29%

ABSTRACT

THE EFFECT OF ADDITION Gliricidia sepium MEAL ON FEED OF

SURVIVAL RATE AND GROWTH OF GOURAMY (Osphronemus

gouramy)

By

RENALDO SYAPUTRA

Gouramy is one of fresh water fish that Indonesian people most like. Increasing

feed price lead to problem of gouramy cultivation activities, to reduce the cost of

feed is necessary to find alternative raw materials. One of them by using

Gliricidia sepium as raw material. Gliricidia sepium have contribution to supply

material and energy for growth. The study aims to determine effect of addition

Gliricidia sepium meal on feed of survival rate and growth of gouramy

(Osphronemus gouramy). This study was use Completely Random Design with 4

treatments and 3 replicants; A (0%), B (5%), C (10%), D (15%). Data were

analyzed using Anova test. Feeding twice a day with feeding rate 5% during 60

days. The result of this study showed that feeding with addition of Gliricidia

sepium meal was not give significant result to survival rate and growth of

(Osphronemus gouramy) with best of survival rate on treatment C was 94,45%

and best weight growth on treatment C was 1,13g.

Keywords: Gouramy, Gliricidia sepium, Feed, Growth and Survival Rate

Page 4: PENGARUH PENAMBAHAN TEPUNG DAUN GAMAL (Gliricidia …digilib.unila.ac.id/30867/18/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · formulasi pakan. Ikan gurami membutuhkan protein 43,29%

PENGARUH PENAMBAHAN TEPUNG DAUN GAMAL (Gliricidia sepium)

PADA PAKAN BUATAN TERHADAP SINTASAN DAN PERTUMBUHAN

IKAN GURAMI (Osphronemus gouramy)

Oleh

Renaldo Syaputra

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar

SARJANA PERIKANAN

Pada

Jurusan Perikanan Ilmu Kelautan

Fakultas Pertanian Universitas Lampung

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2018

Page 5: PENGARUH PENAMBAHAN TEPUNG DAUN GAMAL (Gliricidia …digilib.unila.ac.id/30867/18/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · formulasi pakan. Ikan gurami membutuhkan protein 43,29%
Page 6: PENGARUH PENAMBAHAN TEPUNG DAUN GAMAL (Gliricidia …digilib.unila.ac.id/30867/18/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · formulasi pakan. Ikan gurami membutuhkan protein 43,29%
Page 7: PENGARUH PENAMBAHAN TEPUNG DAUN GAMAL (Gliricidia …digilib.unila.ac.id/30867/18/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · formulasi pakan. Ikan gurami membutuhkan protein 43,29%
Page 8: PENGARUH PENAMBAHAN TEPUNG DAUN GAMAL (Gliricidia …digilib.unila.ac.id/30867/18/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · formulasi pakan. Ikan gurami membutuhkan protein 43,29%

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di kota Muaradua Ogan Komering Ulu

Selatan pada tanggal 08 Desember 1994, merupakan

anak kedua dari empat bersaudara dari pasangan Bapak

Rizal Marindra dan Ibu Ety Sumiati. Penulis

menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar Negeri 05

Muaradua OKU Selatan pada tahun 2006.

Menyelesaikan pendidikan di MTS Negeri Muaradua

pada tahun 2009, dan Sekolah Menengan Kejuruan

Negeri 01 Muaradua pada tahun 2012.

Tahun 2012, penulis mendapat kesempatan untuk melanjutkan pendidikan S1 ke

Perguruan Tinggi Universitas Lampung di Fakultas Pertanian, Jurusan Perikanan

Ilmu Kelautanm program studi Budidaya Perairan melalui jalur SBMPTN

(Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri). Selama menjadi mahasiswa

penulis ikut organisasi di Himpunan Mahasiswa Budidaya Peraira Unila

(HIDRILA) sebagai anggota bidang pengkaderan, dan menjadi kepala bidang

pengkaderan pada tahun 2013-2014.

Selama menikmati perkuliahan pada bulan juli - agustus 2015 penulis mengikuti

Praktik Umum (PU) di Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Budidaya Laut

(BBPPBL) Gondol Bali, dengan judul “Perawatan Induk dan Larva Abalon

(Haliotis squamata)”. Kemudian penulis juga mengikuti Kuliah Kerja Nyata

(KKN) di Desa Batu Ampar, Kecamatan Gedong Aji Baru, Kabupaten Tulang

Bawang selama 60 Hari. Dan yang terakhir penulis melakukan penelitian yang

berjudul ”Pengaruh Penambahan Tepung Daun Gamal (Gliricidia sepium) Pada

Pakan Buatan Terhadap Sintasan dan Pertumbuhan Ikan Gurami (Osphronemus

gouramy)” di Laboratorium Budidaya Perairan, Jurusan Perikanan Ilmu Kelautan

Fakultas Pertanian Universitas Lampung.

Page 9: PENGARUH PENAMBAHAN TEPUNG DAUN GAMAL (Gliricidia …digilib.unila.ac.id/30867/18/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · formulasi pakan. Ikan gurami membutuhkan protein 43,29%

PERSEMBAHAN

Page 10: PENGARUH PENAMBAHAN TEPUNG DAUN GAMAL (Gliricidia …digilib.unila.ac.id/30867/18/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · formulasi pakan. Ikan gurami membutuhkan protein 43,29%

MOTTO

Page 11: PENGARUH PENAMBAHAN TEPUNG DAUN GAMAL (Gliricidia …digilib.unila.ac.id/30867/18/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · formulasi pakan. Ikan gurami membutuhkan protein 43,29%

SANWACANA

Dengan menyebut nama allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,

segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas limpahan

nikmat, rahmat dan karunia-Nya yang telah diberikan kepada penulis, sehingga

dapat menyelesaikan tugas akhir ini sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan

gelar Sarjana Perikanan (S.Pi) pada Jurusan Perikanan Ilmu Kelautan, Program

Studi Budidaya Perairan, Fakultas Pertanian Universitas Lampung. Dengan judul

“Pengaruh Penambahan Tepung Daun Gamal (Gliricidia sepium) Pada Pakan

Buatan Terhadap Sintasan dan Pertumbuhan Ikan Gurami (Osphronemus

gouramy)” di Laboratorium Budidaya Perairan, Jurusan perikanan Ilmu Kelautan

Universitas Lampung.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ir. Irwan Sukri Banuwa, M.Si., selaku dekan Fakultas

Pertanian Universitas Lampung.

2. Ibu Ir. Siti Hudaidah, M.Sc., selaku ketua jurusan Perikanan Ilmu Kelautan

Fakultas Pertanian Universitas Lampung.

3. Bapak Herman Yulianto, S.Pi., M.Si, selaku dosen pembimbing akademik

yang memberikan suport dalam penyelesaian skripsi ini.

4. Bapak Limin Santoso, S.Pi., M.Si, selaku dosen pembimbing I yang dengan

sabar memberikan bimbingan dan masukan dalam penulisan skripsi ini.

5. Bapak Tarsim, S.Pi., M.Si, selaku dosen pembimbing II atas segala masukan ,

kritik dan saran yang membangun dalam penulisan skripsi ini.

6. Bapak Deny Sapto C.U. S.Pi., M.Si, selaku dosen pembahas atas segala

kritik, saran dan bimbingan yang diberikan kepada penulis.

7. Dosen dan staff Fakultas Pertanian Universitas Lampung yang telah

memberikan ilmu yang bermanfaat kepada penulis selama menjalani

perkuliahan dikampus tercinta Universitas Lampung.

Page 12: PENGARUH PENAMBAHAN TEPUNG DAUN GAMAL (Gliricidia …digilib.unila.ac.id/30867/18/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · formulasi pakan. Ikan gurami membutuhkan protein 43,29%

8. Teristimewa keluargaku tersayang, Ibu dan Ayah serta Uni dan Adik-adiku

atas cinta dan kasih sayang, perhatian, pengorbanan dan dukungan serta doa

yang selalu dipanjatkan demi kelancaran, keselamatan dan kesuksesan,

penulis mengucapkan terimakasih yang tak terbatas atas segalanya.

9. Keluarga besar yang berada di Lampung tempat penulis bernaung selama ini,

terimakasih sebesar-besarnya yang telah memberikan banyak pelajaran dan

bimbingan dengan sabar. Terimakasih atas segala kebersamaannya.

10. Perempuan spesial yang telah sabar menemani penulis hingga saat ini Eshy

Tri Wulandari, terimakasih atas dukungan dan semua hal yang telah

dikorbankan untuk terus memotivasi penulis.

11. Sahabat yang entah dari apa dia diciptakan terimaksih Rahajeng Utami Putri

dan Shara Anbia Putri yang telah memberikan semangat, cacian, gamparan,

keceriaan, motivasi dan siksaannya selama ini.

12. Sahabat superkuh M. Rukni A, Ardian Thomas S, M Rio M, Ranindia Akbar

A, Tatang Purnama, Khanif Ardiansyah, M. Zainal A, Auliyan Azizi, Agi

Ramanda, dan Andika Wirya yang telah banyak direpotkan dan selalu

membantu, memberikan semangat dan canda tawa selama ini.

13. Partner penelitian Agasi Ala Anarki terimakasih atas kesabaran dan

kerjasamanya.

14. Abang-abang terunik bang Dimas (Komber), bang Puraka, bang Imam, bang

Jamed, bang Yuti, bang Anggi, bang Rudi, bang Anjar, bang sandi dan bang

Dian Puja yang telah memberikan dukungan, motivasi dan keceriaan selama

ini.

15. Sahabat sahabat ku disana, Khaidir ali, Rezza, Agusti, Robek, Randika,

Zamzami, yogi, agil, dendi dan Docik.

16. Teman teman seperjuangan BDPI 2012 terimakasih atas kebersamaan dan

kekompakannnya selama ini.

17. Kepada teman teman perjuangan abang mbak angkatan 2009, 2010, 2011, dan

adik-adik angkatan 2013, 2014 dan 2015 Budidaya Perairan.

18. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah banyak

membantu dalam menyelesaikan skripsi ini, terimakasih atas bantuan dan

dukungannya.

Page 13: PENGARUH PENAMBAHAN TEPUNG DAUN GAMAL (Gliricidia …digilib.unila.ac.id/30867/18/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · formulasi pakan. Ikan gurami membutuhkan protein 43,29%

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu

kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan. Penulis berharap skripsi ini

dapat bermanfaat bagi yang membaca maupun bagi penulis untuk

mengembangkan dan mengamalkan ilmu yang telah diperoleh.

Bandar Lampung, 20 Maret 2018

Penulis,

Renaldo Syaputra

Page 14: PENGARUH PENAMBAHAN TEPUNG DAUN GAMAL (Gliricidia …digilib.unila.ac.id/30867/18/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · formulasi pakan. Ikan gurami membutuhkan protein 43,29%

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI.................................................................................................................. v

DAFTAR TABEL ......................................................................................................... vii

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................................... viii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................. ix

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 1

1.2 Tujuan Penelitian............................................................................................... 2

1.3 Manfaat Penelitian ............................................................................................. 2

1.4 Kerangka Pemikiran .......................................................................................... 2

1.5 Hipotesis ............................................................................................................ 4

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Biologi Ikan Gurami .............................................................................. 5

2.1.1 Klasifikasi ......................................................................................... 5

2.1.2 Morfologi .......................................................................................... 5

2.1.3 Habitat............................................................................................... 7 2.2 Pertumbuhan Ikan Gurami ................................................................................ 7

2.3 Kebutuhan Nutrisi ikan gurami ......................................................................... 8

2.4 Proses Pencernaan Makanan .................................................................. 10

2.5 Tepung Daun Gamal .............................................................................. 11

2.6 Pakan Buatan ......................................................................................... 12

2.7 Kecernaan Pakan .................................................................................... 12

III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat ............................................................................................ 16

3.2 Alat dan Bahan Penelitian ................................................................................. 16

3.2.1. Alat Penelitian ............................................................................................ 16

3.2.2. Bahan Penelitian ......................................................................................... 16

3.3 Rancangan Penelitian ........................................................................................ 17

3.4 Prosedur Penelitian ............................................................................................ 19

3.4.1. Persiapan ..................................................................................................... 19

3.4.2. Pelaksanaan ................................................................................................ 20

3.4.3. Pengamatan ................................................................................................. 20

a. Kecernaan Protein dan Kecernaan Total ............................................... 21

b. Jumlah Konsumsi Pakan (JKP)............................................................. 21

c. Sintasan ................................................................................................. 21

d. Pertumbuhan Berat Mutlak dan Berat Harian ....................................... 22

e. Feed Convertion Ratio (FCR) ............................................................... 22

f. Kualitas Air ............................................................................................ 23

3.5 Analisis Data .................................................................................................... 23

IV.

.............................................. 27

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Tingkat Kecernaan ................................................................................ 24 4.2 Pertumbuhan Berat Mutlak dan Berat Harian

Page 15: PENGARUH PENAMBAHAN TEPUNG DAUN GAMAL (Gliricidia …digilib.unila.ac.id/30867/18/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · formulasi pakan. Ikan gurami membutuhkan protein 43,29%

............................................................................... 37

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ............................................................................................ 39

5.2 Saran ...................................................................................................... 39

VI. DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 40

VII . LAMPIRAN ............................................................................................. 44

4.3 Jumlah Konsumsi Pakan ........................................................................ 31

4.4 Feed Convertion Ratio (FCR) ...................................................................... 32

4.5 Sintasan .................................................................................................. 34

4.6 Kualitas Air ........................................................................................... 36

4.7 Biaya Pembuatan Pakan

Page 16: PENGARUH PENAMBAHAN TEPUNG DAUN GAMAL (Gliricidia …digilib.unila.ac.id/30867/18/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · formulasi pakan. Ikan gurami membutuhkan protein 43,29%

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Komposisi Bahan Baku Pakan Uji ................................................................. 17

2. Ratio Energi Tepung Daun Gamal ................................................................. 17

3. Hasil Uji Proksimat Pakan Perlakuan ............................................................ 26

4. Data Kualitas Air Selama Penelitian .............................................................. 36

Page 17: PENGARUH PENAMBAHAN TEPUNG DAUN GAMAL (Gliricidia …digilib.unila.ac.id/30867/18/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · formulasi pakan. Ikan gurami membutuhkan protein 43,29%

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Kerangka Pikir Penelitian ............................................................................... 3

2. Morfoligi Ikan Gurami ................................................................................... 6

3. Tata Letak Akuarium ...................................................................................... 18

4. Histogram Kecernaan Total Pakan Perlakuan ................................................ 24

5. Histogram Kecernaan Protein Pakan Perlakuan ............................................. 25

6. Histogram Pertumbuhan Berat Mutak Ikan Gurami ...................................... 28

7. Histogram Pertumbuhan Berat Harian Ikan Gurami ...................................... 28

8. Histogram Jumlah Konsumsi Pakan Perlakuan .............................................. 31

9. Histogram Feed Convertion Ratio Ikan Gurami ............................................ 32

10. Histogram Sintasan Ikan Gurami ................................................................... 34

Page 18: PENGARUH PENAMBAHAN TEPUNG DAUN GAMAL (Gliricidia …digilib.unila.ac.id/30867/18/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · formulasi pakan. Ikan gurami membutuhkan protein 43,29%

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Diagram Alir Penelitian .................................................................................. 43

2. Prosedur Uji Proksimat .................................................................................. 44

3. Analisis Cr2O3 (Metode Takeuchi) ................................................................ 48

4. Layout Akuarium Percobaan .......................................................................... 50

Page 19: PENGARUH PENAMBAHAN TEPUNG DAUN GAMAL (Gliricidia …digilib.unila.ac.id/30867/18/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · formulasi pakan. Ikan gurami membutuhkan protein 43,29%

1

I. PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Ikan merupakan salah satu sumber pangan yang bergizi. Ikan gurami

menjadi salah satu ikan air tawar yang cukup banyak dikonsumsi masyarakat

Indonesia. Sehingga, ikan gurami memiliki prospek menjanjikan untuk

dibudidayakan. Harga jual gurami lebih tinggi dibandingkan dengan ikan air

tawar lainnya, sehingga secara ekonomi relatif lebih menguntungkan.

Produksi ikan gurami di Indonesia pada tahun 2015, 2016 dan 2017

mengalami kenaikan berturut-turut dari 160.300 ton, 197.400 ton, 203.700 ton.

Peningkatan produksi ini menunjukkan permintaan pasar akan ikan gurami

mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.Permasalahan yang sering dihadapi

dalam usaha budidaya ikan gurami biasanya terjadi pada masa pembenihan dan

pendederan. Salah satunya yaitu ketersediaan paka. Pakan yang digunakan dalam

kegiatan budidaya mengalami kenaikan harga setiap tahunnya.

Komponen pakan yang berkontribusi terhadap penyediaan materi dan energi

untuk pertumbuhan adalah protein, karbohidrat, dan lemak.Tepung kedelai

merupakan bahan baku utama sebagai sumber protein nabati di dalam pakan. Hal

tersebut dikarenakan tepung kedelai memiliki kandungan protein yang cukup

tinggi yaitu 35-40% (Dedin et al, 2014) akan tetapi harga tepung kedelai terus

meningkat di pasaran mengakibatkan harga pakan ikan juga terus meningkat.

Ikan gurami membutuhkan nutrisi yang tepat agar kelangsungan hidupnya

tidak terganggu dan kebutuhan nutrisi pada ikan gurami dapat dipenuhi dengan

adanya pakan. Salah satu bahan baku alternatif dalam pembuatan pakan tersebut

adalah tepung daun gamal yang jumlahnya cukup banyak di lingkungan sekitar

kita. Kebutuhan nutrisi pada ikan gurami menjadi acuan dalam proses penyusunan

formulasi pakan. Ikan gurami membutuhkan protein 43,29% untuk ukuran 0,15-

0,18 g/ekor. Sedangkan pada ikan Gurami yang berukuran 27-35 g/ekor

dibutuhkan kadar protein 32,14% (Mokoginta et al, 1994). Kandungan nutrisi

daun gamal diharapkan dapat dimanfaatkan pada pakan ikan gurami.

Page 20: PENGARUH PENAMBAHAN TEPUNG DAUN GAMAL (Gliricidia …digilib.unila.ac.id/30867/18/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · formulasi pakan. Ikan gurami membutuhkan protein 43,29%

2

Pada dasarnya saluran pencernaan pada tubuh ikan tidak dapat menyerap

semua komponen pakan. Ada beberapa komponen pakan yang tidak dapat dicerna

dengan baik oleh tubuh ikan. Saat ini pengaruh penambahan tepung daun gamal

pada pakan terhadap sintasan dan pertumbuhan ikan gurami belum diketahui.

Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian tentang pengaruh penambahan tepung

daun gamal pada pakan buatan terhadap sintasan dan pertumbuhan ikan gurami

(Osphronemus gouramy).

1.2.Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sintasan dan pertumbuhan ikan

gurami (Osphronemus gouramy) yang diberikan pakan yang ditambahkan tepung

daun gamal.

1.3.Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian adalah memberikan informasi kepada pembudidaya ikan

tentang bahan alternatif yang dapat digunakan sebagai komposisi pembuatan

pakan, salah satunya penggunaan tepung daun gamal (Gliricidia sepium).

1.4.Kerangka Pemikiran

Ikan gurami memiliki nilai ekonomis dan permintaan konsumen yang cukup

tinggi. Ikan gurami banyak dibudidayakan, dalam kegiatan budidaya ikan gurami

masih banyak kendala yang dapat ditemukan salah satunya ialah pertumbuhan

yang relatif lambat dibandingkan dengan ikan air tawar lainnya. Sistem budidaya

intesif yang diterapkan dalam budidaya ikan gurami membutuhkan pakan yang

cukup, sedangkan harga pakan ikan di pasaran mulai mengalami kenaikan.

Untuk mengatasi masalah tersebut maka dilakukan upaya untuk mencari

alternatif bahan protein nabati sebagai campuran pembuatan pakan dengan

memanfaatkan tepung daun gamal. Tepung daun gamal mempunyai kandungan

gizi yang cukup tinggi yaitu protein kasar 25 %, serat kasar 14 %, lemak kasar 4,3

%, Lignin 8,6%, Abu 8,8%, Ca 2,7%, P 0,35%, dan kaya akan asam-asam amino.

Dalam kegiatan budidaya ikan masih belum diketahui pengaruh penambahan

Page 21: PENGARUH PENAMBAHAN TEPUNG DAUN GAMAL (Gliricidia …digilib.unila.ac.id/30867/18/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · formulasi pakan. Ikan gurami membutuhkan protein 43,29%

3

tepung daun gamal bagi kecernaan, sintasan, dan pertumbuhan ikan. Secara

umum kerangka pemikiran penelitian dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Kerangka Pikir Penelitian

Budidaya IkanGurami

Pakan Alami

Pakan Buatan

Sumber

Karbohidrat

Sumber

Protein

Sumber

Lemak

Sumber Vitamin

dan Mineral

Protein Nabati Protein Hewani

Tepung kedelai :

- Kandungan Protein 35-40%

(Dedin, et al.2014)

- Harga mahal

- Bahan baku impor

- Pertumbuhan dan sintasan pada ikan

baik

- Sudah dikenal sebagai bahan baku

Tepung daun gamal :

-Kandungan protein 25% (Saptono,1995)

-Harga murah : bahan baku lokal

-Pertumbuhan dan sintasan pada ikan

belum diketahui

-Daun gamal berpotensi menjadi bahan baku

pakan

Dilakukan pengamatan terhadap sintasan

dan pertumbuhan ikan gurami dengan

penambahan tepung daun gamal pada

pakan buatan

Diketahui sintasan dan pertumbuhan ikan

gurami yang diberi pakan dengan

penambahan tepung daun gamal

Page 22: PENGARUH PENAMBAHAN TEPUNG DAUN GAMAL (Gliricidia …digilib.unila.ac.id/30867/18/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · formulasi pakan. Ikan gurami membutuhkan protein 43,29%

4

1.5.Hipotesis

Hipotesis yang digunakan dalam penelitian adalah :

1.5.1. Hipotesis Pertumbuhan

H0 = τi = 0 : Tepung daun gamal dengan proporsi berbeda tidak berpengaruh

terhadap pertumbuhan ikan gurami.

H1 = τi ≠ 0 : Setidaknya ada proporsi tepung daun gamal yang memberikan

pengaruh terhadap pertumbuhan pada ikan gurami.

1.5.2. Hipotesis Sintasan

H0 = τi = 0 : Tepung daun gamal dengan proporsi berbeda tidak berpengaruh

terhadap sintasan ikan gurami.

H1 = τi ≠ 0 : Setidaknya ada proporsi tepung daun gamal yang memberikan

pengaruh terhadap sintasan pada ikan gurami.

Page 23: PENGARUH PENAMBAHAN TEPUNG DAUN GAMAL (Gliricidia …digilib.unila.ac.id/30867/18/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · formulasi pakan. Ikan gurami membutuhkan protein 43,29%

5

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Biologi IkanGurami

2.1.1. Klasifikasi

Klasifikasi ikan gurami menurut Mahyuddin (2009) adalah sebagai berikut :

Filum : Chordata

Subfilum : Vertebrata

Kelas : Pisces

Subkelas : Teleostei

Ordo : Labyrinthici

Famili : Anabantidae

Genus : Osphronemous

Spesies : Osphronemous gouramy

2.1.2 Morfologi

Gurami mempunyai bentuk badan agak panjang, pipih (compressed) dan

lebar. Sisiknya berukuran besar dengan tipe ctenoid, tepi sisik agak kasar terutama

pada sisik di bagian kepala. Kepala gurami muda berbentuk lancip dan berdahi

rata, sedangkan gurami dewasa memiliki bentuk kepala yang lebih tumpul. Pada

guramijantan dewasa terdapat tonjolan seperti cula pada bagian dahi atau kepala

(Mahyuddin 2009).

Gurami memiliki lima buah sirip yaitu sirip punggung, sirip dada, sirip

perut, sirip dubur dan sirip ekor. Sirip punggung cukup panjang dan berada di

bagian belakang tubuh. Sirip dada berukuran kecil, letaknya berada di belakang

tutup insang. Sirip perut mengalami modifikasi menjadi sepasang benang yang

panjang yang berfungsi sebagai alat peraba. Sirip ekor berbentuk bulat, sedangkan

sirip dubur bentuknya panjang mulai dari belakang sirip perut hingga pangkal

bawah sirip ekor.

Page 24: PENGARUH PENAMBAHAN TEPUNG DAUN GAMAL (Gliricidia …digilib.unila.ac.id/30867/18/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · formulasi pakan. Ikan gurami membutuhkan protein 43,29%

6

Gurami mempunyai organ pernafasan tambahan yang disebut labirin, yaitu

selaput berlekuk-lekuk yang terletak di dalam rongga insang.Labirin memiliki

pembuluh darah kapiler yang dapat mengambil oksigen dari udara bebas sehingga

kadang-kadang ikan gurami menyembulkan kepalanya ke atas permukaan

air.Gurami dapat hidup pada perairan minim oksigen dengan bantuan labirin.

Morfologi ikan gurami (Osphronemous gouramy) dapat dilihat pada gambar 2.

Sumber :http://afiesh.blogspot.co.id/2013/04/ikan-gurami-osphronemus-gouramy.html

Gambar 2. Morfologi Ikan Gurami (Osphronemous gouramy)

Ikan gurami merupakan ikan air tawar yang berasal dari Indonesia

(Welcomme, 1988). Gurami merupakan spesies ikan yang berukuran besar,

memiliki sifat herbivora dan dapat hidup pada kelarutan oksigen rendah di dalam

air (Welcomme, 1988). Gurami disukai karena dagingnya yang tebal dan rasanya

yang enak. Gurami telah dibudidayakan secara luas oleh masyarakat Indonesia

dan menyebar ke negara lain. Teknik budidaya gurami menyebar dari Indonesia

ke India tahun 1916, Filipina tahun 1927, Srilanka tahun 1939 dan Mauritius

tahun 1951 (Welcomme, 1988).

Ikan gurami tergolong ikan air tawar yang pertumbuhannya lambat.Di

perairan alam, gurami hidup di sungai, rawa air tawar yang berada 50–600 meter

di atas permukaan laut.Tempat ideal untuk budidaya gurami berada pada

ketinggian 50–400 meter di atas permukaan laut dengan suhu optimal bagi

pertumbuhan gurami adalah 24–28°C (Murtidjo 2001).Salah satu lokasi di

Sumatera Utara yang menjadi pusat budidaya gurami adalah

Perbaungan.Perbaungan merupakan kecamatan di Kabupaten Serdang

Page 25: PENGARUH PENAMBAHAN TEPUNG DAUN GAMAL (Gliricidia …digilib.unila.ac.id/30867/18/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · formulasi pakan. Ikan gurami membutuhkan protein 43,29%

7

Bedagai.Wilayah Perbaungan yang berada pada ketinggian 0–500 meter di atas

permukaan laut merupakan daerah ideal untuk budidaya gurami.

2.1.3. Habitat

Habitat gurami adalah perairan tawar, misalnya rawa dan sungai. Gurami

akan berkembang dengan baik apabila dibudidayakan di daerah daratan rendah

pada ketinggian 50-600 meter dari permukaan laut dan menunjukkan tingkat

pertumbuhan optimal apabila dikembangkan di daratan dengan ketinggian 50-400

m dari permukaan laut dengan suhu sekitar 24-28ºC (Agri, 2011). Gurami

termasuk ikan air tawar yang hidup di dalam air yang tenang dan tergenang dalam

kedalaman 1 meter, dengan kadar oksigen yang cukup dan mutu air yang baik. Air

untuk gurami tidak harus mengalir deras seperti untuk ikan mas.Lokasi yang tepat

untuk memelihara gurami secara lebih produktif adalah daerah daratan rendah

yang beriklim panas dengan suhu sekitar 25-28ºC (Adnan, et al., 2002).Gurami

dapat tumbuh dan berkembang pada perairan tropis dan subtropis (Djarijah dan

Puspowardoyo, 1992 dalam Arie, 2009).

2.2. Pertumbuhan Gurami

Pertumbuhan adalah penambahan biomassa yang bersifat tidak dapat balik

(irreversible).Penambahan biomassa ditandai dengan penambahan berat, panjang,

volume, jumlah sel, dan lain-lain.Pertumbuhan pada makhluk hidup dapat dilihat

dari perubahan ukurannya.Oleh karena itu, pertumbuhan dapat dinyatakan dalam

ukuran panjang maupun berat. Ciri-ciri pertumbuhan antara lain sebagai berikut :

(a) Terjadi perubahan fisik dan perubahan ukuran,(b) Terjadi peningkatan jumlah

sel,(c) Terdapat penambahan kuantitatif individu,(d) Dapat dinyatakan dalam

ukuran panjang maupun berat,(e) Dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor

eksternal, dan(f) Bersifat terbatas.Pada usia tertentu makhluk hidup sudah tidak

tumbuh lagi (Cecha, 2011).

Pertumbuhan merupakan pertambahan ukuran, berupa panjang atau berat

dalam waktu tertentu.Ada beberapa indikator yang mempengaruhi pertumbuhan

yaitu faktor jumlah dan ukuran makanan yang tersedia, suhu, 10 oksigen terlarut,

kualitas air, umur, dan ukuran organisme serta kematangan gonad.Ikan yang

Page 26: PENGARUH PENAMBAHAN TEPUNG DAUN GAMAL (Gliricidia …digilib.unila.ac.id/30867/18/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · formulasi pakan. Ikan gurami membutuhkan protein 43,29%

8

mempunyai nilai koefisien laju pertumbuhan (K) yang tinggi serta kecepatan

pertumbuhan yang tinggi memerlukan waktu yang singkat untuk mencapai

panjang maksimumnya. Ikan yang mempunyai laju koefisien pertumbuhan yang

rendah membutuhkan waktu yang lama untuk mencapai panjang maksimumnya

maka cenderung berumur lebih panjang (Sparre, et al., 1989)

2.3. Kebutuhan Nutrisi pada Ikan Gurami

Setiap ikan membutuhkan nutrisi yang berbeda-beda untuk pertumbuhannya

dan dipengaruhi oleh umur/ukuran ikan, pada umumnya ikan membutuhkan

beberapa nutrisi tersebut :

a. Protein

Protein merupakan nutrien yang harus ada atau esensial untuk pertumbuhan

dan pertahanan hidup semua hewan. Diantara makronutrien, protein merupakan

komponen yang paling mahal dalam pakan buatan terutama untuk ikan, karenakan

ikan membutuhkan protein pada tingkat yang lebih tinggi (yaitu 30 hingga 55%)

dibandingkan dengan hewan darat lainnya.

Terdapat sedikitnya 2 penentu nilai protein untuk ikan.Pertama

adalahkecernaannya, jika protein tidak tercerna, maka protein tersebut tidak

memiliki nilai nutrisi.Faktor lainnya adalah komposisi kimiawi dari protein 13

tersebut. Meskipun berbagai usaha telah dilakukan dengan berbagai macam

spesies ikan untuk menetapkan tingkat protein yang optimal dalam pakan, maka

informasi itu sendiri tanpa dibantu data akan kebutuhan asam amino esensial akan

memiliki nilai yang terbatas.

Jumlah dan jenis asam amino seperti asam amino esensial dan non esensial

merupakan termasuk faktor yang mempengaruhi proses pertumbuhan. Kadar

protein yang optimal untuk pertumbuhan benih ikan gurami adalah 43,29% untuk

ukuran 0,15-0,18 g/ekor. Sedangkan pada ikan gurami berukuran 27-35 g/ekor

dibutuhkan kadar protein 32,14% (Mokoginta, 1994).

Kebutuhan ikan terhadap protein bergantung pada spesies, ukuran, faktor

lingkungan, dan jenis makanan. Penurunan bobot tubuh ikan secara cepat

dipengaruhi oleh kurangnya protein pada pakan.Di dalam tubuh ikan terjadi

penarikan kembali protein dari berbagai jaringan untuk mempertahankan fungsi

Page 27: PENGARUH PENAMBAHAN TEPUNG DAUN GAMAL (Gliricidia …digilib.unila.ac.id/30867/18/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · formulasi pakan. Ikan gurami membutuhkan protein 43,29%

9

jaringan yang lebih penting. Namun jika ketersediaan protein terlalu banyak,

maka protein akan digunakan untuk membuat protein baru dan sisanya akan

menghasilkan energi (NRC, 1983)

b. Lemak

Lemak adalah senyawa organik yang mengandung unsur karbon (C),

Hidrogen (H), dan oksigen (O) sebagai sumber unsur utama. Pada ikan, lemak

digunakan sebagai sumber energi utama, pembentuk struktur sel, dan

pemeliharaan keutuhan biomembran yang berperan dalam pengangkutan antarsel

untuk nutrien.

Menurut Jangkaru (2004), lemak secara normal dicerna cukup baik = 8,5

kcal ME/gram. Ikan membutuhkan lemak sebagai : sumber energi dan untuk

memelihara bentuk dan fungsi membran/jaringan (phospolipid), serta untuk

cadangan energi untuk kebutuhan energi jangka panjang selama periode yang

penuh aktifitas atau tanpa makan dan menjaga keseimbangan dan daya apung ikan

di dalam air. Kadar lemak yang dianjurkan berkisar 4 - 16% peranan lemak bagi

ikan adalah sebagai sumber energi diurutan kedua setelah protein. Lemak dalam

makanan ikan mempunyai peran yang penting sebagai sumber energi karena

lemak dapat mengahasilkan sumber energi yang lebih besar (Mudjiman, 1984)

c. Karbohidrat

Menurut karbohidrat terdiri dari beberapa bahan ekstrak tanpa nitrogen

(BETN), serat kasar, unsurnya terdiri dari 17 (C, H, O), menurut ukurannya KH

digolongkan menjadi 3 yaitu, monosacharida, disacharida, polysacharida. Ikan

mempunyai kemampuan lebih rendah dalam memanfaatkan karbohidrat

dibandingkan dengan hewan daratan, namun karbohidrat harus tersedia dalam

pakan ikan, karena jika karbohidrat tidak cukup tersedia maka nutrien yang lain

seperti protein dan lemak akan dimetabolisme untuk dijadikan energi sehingga

pertumbuhan ikan akan menjadi lambat. Karbohidrat merupakan zar organik yang

Wilson (1994), mewakili 50-75 % jumlah bahan kering dalam pakan ikan, yang

berasal dari biji-bijian serat kasar yang dibutuhkan untuk pakan gurami 8-20 %

(Wilson, 1994).

Page 28: PENGARUH PENAMBAHAN TEPUNG DAUN GAMAL (Gliricidia …digilib.unila.ac.id/30867/18/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · formulasi pakan. Ikan gurami membutuhkan protein 43,29%

10

d. Mineral

Mineral merupakan bahan anorganik yang dibutuhkan oleh ikan dalam

jumlah yang kecil tetapi memegang peranan yang sangat penting. Mineral

mempunyai beberapa fungsi yaitu sebagai komponen utama dalam struktur tulang,

eksoskleton, menjaga keseimbangan tekanan osmotik, struktur dari jaringan,

transmisi impul saraf, dan kontraksi otot sebagai kofaktor dalam

metabolisme,katalis, dan enzim aktivator (Tacon, 1997). Menurut Reezky (2012),

mineral pada ikan diperlukan untuk menjaga kesehatan tulang, gigi, dan bahkan

sisik. Kadar mineral yang baik sebesar 10-15 %.

e. Vitamin

Vitamin adalah zat organik yang diperlukan tubuh dalam jumlah sedikit,

tetapi penting untuk mempertahankan tubuh normal dan Vitamin ini harus

didapatkan dari makanan, karena tubuh sendiri tidak dapat membuatnya (Hanna,

2009).Vitamin dibutuhkan oleh ikan dalam jumlah sedikit untuk menjaga

kesehatan dan pertumbuhan ikan.Vitamin terdiri dari 2 jenis yaitu vitamin yang

larut dalam air dan vitamin yang larut dalam lemak. Vitamin ini berfungsi untuk

merombak karbohidrat, lemak,protein dan mineral menjadi energi untuk

pertumbuhan dan reproduksi (Widayati dan Lestari, 1996).

2.4. Proses Pencernaan Makanan

Pencernaan adalah proses penyederhanaan makanan melalui mekanisme

fisik dan kimiawi sehingga makanan menjadi bahan yang mudah diserap dan

diedarkan ke seluruh tubuh melalui sistem peredaran darah (Fujaya, 2004). Secara

anatomis, struktur alat pencernaan ikan berkaitan dengan bentuk tubuh, kebiasan

makanan, tingkah laku ikan, dan umur ikan. Sistem atau alat pencernaan pada

ikan terdiri dari dua bagian, yaitu saluran pencernaan (Tractus digestivus) dan

kelenjar pencernaan (Glandula digestoria).Pencernaan ikan dapat berlangsung

secara fisik dan kimiawi. Pencernaan secara fisik dimulai dari bagian rongga

mulut yaitu dengan berperannya dalam proses pemotongan dan penggerusan

makanan.

Page 29: PENGARUH PENAMBAHAN TEPUNG DAUN GAMAL (Gliricidia …digilib.unila.ac.id/30867/18/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · formulasi pakan. Ikan gurami membutuhkan protein 43,29%

11

a. Kelenjar Pencernaan

Kelenjar pencernaan berguna untuk menghasilkan enzim pencernaan yang

nantinya akan bertugas membantu proses penghancuran makanan. Enzim

pencernaan yang dihasilkan oleh ikan buas juga berbeda dengan ikan herbivora.

Ikan buas pada umumnya menghasilkan enzim-enzim pemecah protein,

sedangkan ikan vegetaris menghasilkan enzim pemecah karbohidrat. Kelenjar

pencernaan terdiri dari hati dan pankreas. Disamping itu, saluran pencernaannya

(lambung dan usus) juga berfungsi sebagai kelenjar pencernaan (Yandez, 2003).

Hati merupakan organ penting yang mensekresikan bahan untuk proses

pencernaan. Organ ini umumnya merupakan suatu kelenjar yang kompak,

berwarna merah kecokelatan. Posisi hati terletak pada rongga tubuh bagian

bawah, di belakang jantung dan disekitar usus depan. Di sekitar hati terdapat

organ berbentuk kantong kecil, bulat, oval atau memanjang dan berwarna hijau

kebiruan, organ ini dinamakan kantung empedu yang fungsinya untuk

menampung cairan empedu yang disekresikan oleh organ hati. Secara umum hati

berfungsi sebagi tempat metabolisme karbohidrat, lemak dan protein serta tempat

memproduksi cairan empedu.

Pankreas merupakan organ yang mensekresikan bahan (enzim) yang

berperan dalam proses pencernaan. Pankreas ada yang berbentuk kompak dan ada

yang diffus (menyebar) di antara sel hati. Letak penkreas berdekatan dengan usus

depan sebab saluran pankreatik bermuara ke usus depan. Saluran pankreatik yaitu

saluran-saluran kecil yang bergabung satu sama lain dan pada akhirnya akan

terbentuk saluran yang keluar dari pankreas menuju usus depan.

2.5. Tepung Daun Gamal

Gamal atau Gliricidia sepium adalah tanaman leguminosa yang dapat

tumbuh dengan cepat didaerah tropis,dapat tumbuh pada berbagai macam tipe

tanah, dan pH rendah sampai tinggi (4,5-6,9), serta tahan terhadap curah hujan

yang rendah sampai tinggi (50–100mm/bln).Tanaman gamal merupakan tanaman

yang cocok tumbuh di daerah tropis sehingga dapat ditemukan pada semua

tempat. Selain sebagai pakan ternak, tanaman gamal juga digunakan sebagai

tanaman pelindung dan mencegah erosi pada lahan-lahan yang kritis.Walaupun

Page 30: PENGARUH PENAMBAHAN TEPUNG DAUN GAMAL (Gliricidia …digilib.unila.ac.id/30867/18/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · formulasi pakan. Ikan gurami membutuhkan protein 43,29%

12

sangat bermanfaat bagi ternak, tingkat racun daun gamal juga sudah dikenal sejak

lama. Menurut Parakasi (1990), masalah utama dari Gliricidia bukan pada tingkat

racunnya, tetapi pada tingkat kesukaan (palatability).

Tepung daun gamal mempunyai kandungan zat-zat gizi yang tinggi yaitu

protein kasar 25 %, serat kasar 14 %, lemak kasar 4,3 %, lignin 8,6%, abu 8,8%,

Ca 2,7%, P 0,35% dan kaya akan asam-asam amino. Namun demikian

pemakaiannya terbatas yaitu sekitar 2,5 % dari total pakan, hal ini dikarenakan

tepung daun gamal mengandung zat anti nutrisi yang berupa HCN dan tanin

(Saptono, 1995)

Raharjo (2004) menyatakan bahwa semakin tinggi level tepung daun gamal,

maka kandungan serat kasar semakin tinggi.Hal ini akan mempengaruhi volume

pakan karena mempunyai sifat bulky. Disamping itu juga ada peningkatan bau

daun gamal dan rasa pahit pada pakan yang mempengaruhi palatabilitas pakan.

2.6. Pakan Buatan

Pakan buatan merupakan makanan bagi ikan yang dibuat dengan formulasi

tertentu berdasarkan kebutuhan nutrien pada ikan.Komposisi pakan dapat berbeda

sesuai dengan jenis ikan.Komponen utama dalam pakan adalah protein, lemak dan

karbohidrat.Karena itu, ketersediaan pakan merupakan faktor yang paling

berpengaruh terhadap pertumbuhan (Afrianto dan Liviawaty, 2005).

MenurutMurtidjo (2001) penyusunan makanan ikanperlu

memperhitungkanbiaya yang efektif dan efisien. Selain itu memerlukan

penanganan yang tepat dan cermat mulai dari pemilihan dan seleksi bahan

makanan. Kualifikasi yang diperlukan untuk maksud tersebut adalah pengetahuan

tentang makanan ikan, khususnya metode penyusunan makanan ikan.

2.7.Kecernaan Pakan

Kecernaan adalah zat-zat makanan dari konsumsi pakan yang tidak

diekskresikan kedalam feses, selisih antara zat makanan yang dikonsumsi dengan

yang dieksresikan dalam feses merupakan jumlah zat makanan yang dapat

dicerna.Jadi kecernaan merupakan pencerminan dari kemampuan suatu bahan

pakan yang dapat dimanfaatkan oleh ternak. Tinggi rendahnya kecernaan bahan

Page 31: PENGARUH PENAMBAHAN TEPUNG DAUN GAMAL (Gliricidia …digilib.unila.ac.id/30867/18/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · formulasi pakan. Ikan gurami membutuhkan protein 43,29%

13

pakan memberikan arti seberapa besar bahan pakan itu mengandung zat-zat

makanan dalam bentuk yang dapat dicernakan ke dalam saluran

pencernaan.Kecernaan dapat dipergunakan sebagai salah satu cara untuk

menentukan nilai pakan dan selanjutnya dikatakan tinggi nilainya kecernaan suatu

bahan pakan penting karena:

1. Semakin tinggi nilai kecernaan suatu bahan pakan makin besar zat-zat

makanan yang diserap.

2. Walaupun tinggi kandungan zat makanan, jika nilai kecernaannya rendah,

maka tidak ada gunanya.

3. Untuk mengetahui seberapa besar zat-zat yang dikandung pakan yang dapat

diserap untuk kehidupan pokok, pertumbuhan dan produksi.

Nilai kecernaan suatu bahan pakan menunjukkan bagian dari zat-zat

makanan yang dicerna dan diserap, sehingga siap untuk mengalami metabolisme.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kecernaan suatu bahan pakan adalah: (1)

penyiapan makanan, (2) jumlah makanan, (3) komposisi ransum, (4) jenis hewan,

(5) komposisi zat makanan, (6) bentuk fisik bahan pakan, (7) lemak, (8) defisiensi

zat makanan, dan (9) zat anti-nutrisi. Pengujian kecernaan dilakukan untuk

mengetahui kualitas suatu bahan karena salah satu faktor penting yang harus

dipenuhi oleh suatu bahan pakan adalah daya cerna bahan tersebut.

Pencernaan adalah proses penghancuran pakan menjadi molekul-molekul

mikro melalui rangkaian proses fisik maupun kimiawi, sehingga dapat diserap

melalui dinding usus ke dalam kapiler darah. Proses ini terus-menerus diawali

dengan pengambilan pakan dan berakhir dengan pembuangan sisa pakan

(Zoonneveld, et al., 1991). Kecernaan adalah suatu parameter yang menunjukkan

berapa banyak makanan yang dikonsumsi dapat diserap oleh tubuh (Lovel, et al.,

1988), karena dalam suatu proses pencernaan selalu ada bagian makanan yang

tidak dapat dicerna dan dikeluarkan dalam bentuk feses (Affandi, et al., 1992).

Ikan mempunyai kemampuan mencerna yang berbeda dengan hewan darat

(Watanabe, 1988).

Hepher (1988) menyatakan bahwa kecernaan pakan dipengaruhi oleh tiga

faktor yaitu: keberadaan enzim dalam saluran pencernaan ikan, tingkat aktivitas

enzim-enzim pencernaan, dan lamanya pakan yang dimakan bereaksi dengan

Page 32: PENGARUH PENAMBAHAN TEPUNG DAUN GAMAL (Gliricidia …digilib.unila.ac.id/30867/18/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · formulasi pakan. Ikan gurami membutuhkan protein 43,29%

14

enzim pencernaan. Setiap faktor tersebut akan dipengaruhi oleh faktor

sekunderyang berhubungan dengan spesies ikan, umur dan ukuran ikan, kondisi

lingkungan dan komposisi serta ukuran dan jenis pakan yang dikonsumsi.

Kapasitas lambung dan laju pakan dalam saluran cerna merupakan variabel

dari kecernaan. Ikan yang berbobot lebih kecil akan mengosongkan sejumlah

pakan (persentase bobot tubuh per jam) dari dalam lambungnya lebih cepat

dibanding ikan yang berbobot lebih besar. Akan tetapi semakin besar ukuran ikan,

kecernaan komponen serat semakin baik.Selain faktor ukuran ikan, nilai

kecernaan dipengaruhi oleh komposisi pakan, jumlah konsumsi, status fisiologi

dan manajemen pemberian pakan.

Menurut Affandi et al. (1992) dalam proses pencernaan tidak semua

komponen pakan yang dimakan dapat terserap, karena pada kenyataannya ada

sebagian pakan yang tidak dapat tercerna. Bagian tersebut akan dikeluarkan dari

dalam tubuh ikan berupa feses. Penentuan nilai kecernaan suatu bahan makanan

adalah membandingkan kadar nutrien atau energi pakan dengan energi feses yang

dinyatakan dalam satuan persen.

Kemampuan cerna ikan terhadap suatu jenis makanan bergantung pada

faktor fisik dan kimia makanan, jenis makanan, umur ikan, sifat fisik dan kimia

air serta jumlah enzim pencernaan pada sistem pencernaan gastrointestinal (NRC,

1983).Secara umum daya cerna untuk protein berkisar 70-90%, untuk karbohidrat

berkisar antara 5-15%, serta untuk tepung selulosa dan glukosa 1%.Daya cerna

ikan terhadap karbohidrat sangat rendah, bergantung pada spesies

ikannya.(Zonneveld,et al., 1991).Pakan yang berasal dari bahan nabati biasanya

lebih sedikit dicerna dibanding dengan bahan hewani. Hal tersebut dikarenakan

bahan nabati memilik serat kasar yang sulit dicerna dan mempunyai dinding sel

kuat yang sulit dipecahkan (Hepher, 1988)

Untuk mengukur kecernaan terdapat dua metode yaitu metode koleksi feses

dan metode indikator (Maynard, et al., 1979).Sangat sulit memisahkan feses dari

air dan sisa sisa ransum. Oleh sebab itu, pendekatan yang paling tepat untuk

mengatasi sulitnya pengukuran jumlah konsumsi dan pengumpulan feses adalah

dengan metode indikator (Cho, et al., 1985)

Page 33: PENGARUH PENAMBAHAN TEPUNG DAUN GAMAL (Gliricidia …digilib.unila.ac.id/30867/18/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · formulasi pakan. Ikan gurami membutuhkan protein 43,29%

15

Indikator adalah bahan yang bersifat inert yang berarti dapat ditemukan

kembali di dalam feses, dengan kriteria : (1) harus tidak dapat doabsorbsi, (2)

harus tidak disamarkan oleh proses pencernaan, (3) harus secara fisik sama atau

bergabung dengan bahan pakan yang akan diuji dan (4) metode pengambilan

sampel digesta harus spesifik dan sensitif (Maynard, et al., 1979).

Indikator yang mempunyai sifat tersebut adalah Chromium Oxide (Cr2O3).

Jumlah kromium yang digunakan dalam penentuan kecernaan adalah 0,5-1,0%.

Keuntungan dari penggunaan indikator ini adalah feses yang telah dikumpulkan

dapat dianalisa kandungan nutriennya sehingga dapat diketahui koefesien daya

cerna suatu nutrien dalam pakan tersebut (Takeuchi, 1982).

Page 34: PENGARUH PENAMBAHAN TEPUNG DAUN GAMAL (Gliricidia …digilib.unila.ac.id/30867/18/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · formulasi pakan. Ikan gurami membutuhkan protein 43,29%

16

III. METODOLOGI

3.1. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari-April 2017 di Laboratorium

Jurusan Perikanan dan Kelautan Universitas Lampung. Analisis proksimat

dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Hasil Pertanian Politeknik Negeri

Lampung Sedangkan uji kecernaan pakan dilaksanakan di Laboratorium Nutrisi

Ikan, Institut Pertanian Bogor.

3.2. Alat dan Bahan Penelitian

3.2.1. Alat penelitian

Alat yang akan digunakan dalam penelitian antara lain bak

penampunganukuran 200 × 100 × 100 cm, wadah pemeliharaan berupa akuarium

berukuram 50 x 40 x 40 cm sebanyak 12 buah, mesin pencetak pakan, oven,

instalasi aerasi, timbangan digital, blower, termometer, DO meter, pH paper, botol

sampel, plastik, serokan, saringan, baskom, penggaris dan alat tulis.

3.2.2. Bahan penelitian

Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut :

1. Ikan uji

Ikan uji adalah ikan gurami yang berasal dari petani ikan dengan ukuran 5–7cm

sebanyak 144 ekor.

2. Pakan uji

Pakan yang digunakan adalah pakan buatan berbahan baku tepung daun gamal,

tepung ikan, tepung jagung, tepung kedelai, tepung pollard, minyak jagung,

minyak ikan, premix, tepung terigu dan Cr2O3 (sebagai bahan indikator).

Komposisi bahan baku untuk pakan uji yang digunakan dapat dilihat pada

Tabel 1.

Page 35: PENGARUH PENAMBAHAN TEPUNG DAUN GAMAL (Gliricidia …digilib.unila.ac.id/30867/18/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · formulasi pakan. Ikan gurami membutuhkan protein 43,29%

17

Tabel 1. Komposisi Bahan Baku Pakan Uji

Bahan Pakan Perlakuan (%)

A B C D

Tepung Ikan 56 56 56 56

Tepung Kedelai 23,5 20,5 17,5 14,5

Tepung Jagung 4 4 4 4

Tepung Daun Gamal 0 5 10 15

Tepung Pollar 8 6 4 2

Tepung Tapioka 2 2 2 2

Minyak Ikan 3 3 3 3

Minyak Jagung 1 1 1 1

Premix 1 1 1 1

Vitamin C 0,5 0,5 0,5 0,5

Cr2O3 `1 1 1 1

Jumlah 100% 100% 100% 100%

Tabel 2. Ratio Energi Tepung Daun Gamal

No Hasil Proksimat Tepung Daun

Gamal

1. Kadar Air (%) 6,2121

2. Kadar Abu (%) 10,1676

3. Protein (%) 27,4402

4. Lemak (%) 4,9830

5. Serat Kasar (%) 14,6421

6. Karbohidrat (%) 36,5551

GE (Gross Energy) (Kkal) 3508,29

3.3. Rancangan Penelitian

Rancangan yang digunakan dalam penelitian adalah Rancangan Acak

Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan dan masing-masing perlakuan

diulang sebanyak tiga kali. Perlakuan tersebut adalah sebagai berikut :

Perlakuan A = Proporsi tepung daun gamal 0 %

Perlakuan B = Proporsi tepung daun gamal 5 %

Perlakuan C = Proporsi tepung daun gamal 10 %

Perlakuan D = Proporsi tepung daun gamal 15 %

Page 36: PENGARUH PENAMBAHAN TEPUNG DAUN GAMAL (Gliricidia …digilib.unila.ac.id/30867/18/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · formulasi pakan. Ikan gurami membutuhkan protein 43,29%

18

Model Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang digunakan adalah sebagai

berikut :

Keterangan :

i = Perlakuan A, B, C dan D

j = Ulangan 1, 2, 3

Yij = Nilai pengamatan dari pemberian pakan dengan persentase tepung daun

gamal yang berbeda ke-I terhadap sintasan dan pertumbuhan pada

ulangan ke-j.

𝜇 = Nilai tengah pengamatan

𝜏i = Pengaruh pemberian pakan dengan persentase tepung daun gamal yang

berbeda ke-i terhadap sintasan dan pertumbuhan ikan gurami.

εij = Pengaruh galat percobaan pada pemberian pakan dengan persentase

tepung daun gamal yang berbeda ke-i terhadap sintasan dan pertumbuhan

pada ulangan ke-j

Untuk menguji perbedaan antar perlakuan digunakan analisis ragam

(Anova) pada selang kepercayaan 95% dan akan dilanjutkan dengan uji beda

nyata terkecil (BNT) pada selang kepercayaan 95% (Steel dan Torrie, 2001).

Tata letak akuarium yang digunakan dalam penelitian sebagai berikut :

Gambar 3. Tata letak akuarium selama penelitian

Gambar 3. Tata letak akuarium selama penelitian

Yij = 𝜇 + 𝜏i + εij

A2 B3 D1 B2 C2 D3

D2 A3 C3 B1 A1 C1

Page 37: PENGARUH PENAMBAHAN TEPUNG DAUN GAMAL (Gliricidia …digilib.unila.ac.id/30867/18/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · formulasi pakan. Ikan gurami membutuhkan protein 43,29%

19

Keterangan :

A1 : Perlakuan A ulangan 1 C1 : Perlakuan C ulangan 1

A2 : Perlakuan A ulangan 2 C2 : Perlakuan C ulangan 2

A3 : Perlakuan A ulangan 3 C3 : Perlakuan C ulangan 3

B1 : Perlakuan B ulangan 1 D1 : Perlakuan D ulangan 1

B2 : Perlakuan B ulangan 2 D2 : Perlakuan D ulangan 2

B3 : Perlakuan B ulangan 3 D3 : Perlakuan D ulangan 3

3.4 Prosedur Penelitian

3.4.1 Persiapan

a. Pembuatan tepung daun gamal

1. Dilakukan persiapan penelitian yang meliputi pembuatan tepung daun gamal,

pembuatan pakan, persiapan wadah dan media pemeliharaan, serta persiapan

ikan uji.

2. Pembuatan tepung daun gamal, diawali dengan dikumpulkan daun gamal dari

pohon gamal disekitar wilayah Lampung. Daun gamal dicuci hingga bersih.

3. Setelah dicuci bersih daun gamal dikeringkan menggunakan oven pada suhu

60°C selama 6 -10 jam.

4. Hasil yang didapat digiling menjadi tepung dan di analisa kadar proteinnya.

b. Pembuatan pakan uji

1. Dalam tahap pembuatan pakan, bahan baku yang digunakan seperti

tepungdaun gamal terfermentasi, tepung ikan, tepung jagung, tepung kedelai,

minyak ikan, minyak jagung, premixdan Chromium oxide(Cr2O3) sebagai

bahan indikator.

2. Kemudian bahan baku ditimbang sesuai dengan formulasi perlakuan

dandicampurkan semua bahan baku hingga homogen.

3. Proses selanjutnya dicetak dengan menggunakan mesin pencetak pelet dan

dikeringkan dengan cara dijemur selama 2 hari.

4. Setelah pelet benar-benar kering pelet dibentuk sesuai dengan bukaan mulut

ikan Gurami.

5. Proses terakhir yaitu dilakukan uji proksimat untuk mengetahui kandungan

nutrisi formulasi pakan untuk setiap perlakuan.

Page 38: PENGARUH PENAMBAHAN TEPUNG DAUN GAMAL (Gliricidia …digilib.unila.ac.id/30867/18/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · formulasi pakan. Ikan gurami membutuhkan protein 43,29%

20

c. Persiapan wadah dan media pemeliharaan

1. Persiapan tempat pemeliharaan diawali dengan akuarium dicuci dengan

dibersihkan dan dikeringkan, diatur letak wadah, disiapkan aerasi, dan

diisi air.

2. Setiap akuarium diisi air sebanyak 25 liter dan diberi aerasi. Sebelum

digunakanair tersebut ditampung terlebih dahulu dan diberi aerasi selama 24

jam.

3. Persiapan ikan uji meliputi ikan gurami diambil dari petani ikan berukuran 5 -

7 cm dan diaklimatisasiselama 3-5 hari untuk mengadaptasikan pada kondisi

lingkungan yangbaru.

3.4.2. Pelaksanaan

1. Benih ikan gurami dimasukan ke dalam dalam akuarium dengan kepadatan

12 ekor/akuarium.

2. Pemeliharaan ikan uji dilakukan selama 60 hari dengan pemberian pakan

sebanyak 5% dari bobot tubuh dan frekuensi pemberian pakan sebanyak tiga

kali sehari pada pukul 07.00 WIB, 12.00 WIB dan 17.00 WIB.

3. Selama masa pemeliharaan dilakukan sampling setiap 10 hari sekali untuk

mengukur pertumbuhan dan kelangsungan hidup.

4. Pada hari ke delapan pemeliharaan, feses ikan gurami mulai diambil dengan

cara disipon.

5. Kemudian feses dimasukkan ke dalam botol film untuk dianalisis tingkat

kecernaannya.

3.4.3.Pengamatan

Selama penelitian berlangsung parameter yang diamati adalah sintasan,

pertumbuhan berat mutlak, kecernaan protein, kecernaan total, pertumbuhan

harian, FCR, kandungan nutrisi pakan uji dan kualitas air.

Page 39: PENGARUH PENAMBAHAN TEPUNG DAUN GAMAL (Gliricidia …digilib.unila.ac.id/30867/18/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · formulasi pakan. Ikan gurami membutuhkan protein 43,29%

21

𝑆𝑅 =𝑁𝑡

𝑁𝑜𝑥 100%

a. Kecernaan Protein dan Kecernaan Total (%)

Nilai kecernaan protein dan kecernaan total dihitung berdasarkan persamaan

Takeuchi (1982) :

Keterangan : a = % Cr2O3 dalam pakan (%)

a’ = % Cr2O3 dalam feses (%)

b = % nutrien (protein) dalam pakan (%)

b’ = % nutrien (protein) dalam feses (%)

b. JumlahKonsumsi Pakan(JKP)

Tingkat palatabilitas pakan diukur dari jumlah konsumsi pakan (JKP) .Jumlah

konsumsi pakan (JKP) ditentukan dengan menimbang jumlah pakan yang

diberikan pada ikan uji setiap hari selama percobaan dilakukan. Pada akhir

percobaan, pakan yang telah diberikan dijumlahkan dan dikurangi sisa pakan

yang diambil dari wadah pemeliharaan karena tidak dimakan ikan dan telah

dikeringkan.

c. Sintasan

Sintasan merupakan nilai perbandingan antara jumlah organisme yang hidup

diakhir pemeliharaan dengan jumlah organisme awal saat penebaran yang

dinyatakan dalam bentuk persen. Sintasan atau kelangsungan hidup (SR)

dihitung berdasarkan persamaan yang dikemukakan oleh Effendi (1997) yaitu:

Kecernaan Protein (%) = 100-(100 x a/a’ x b’/b)

Kecernaan Total (%) = 100-(100 x a/a’)

JKP = Jumlah Pakan yang diberikan – Jumlah Sisa Pakan

Page 40: PENGARUH PENAMBAHAN TEPUNG DAUN GAMAL (Gliricidia …digilib.unila.ac.id/30867/18/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · formulasi pakan. Ikan gurami membutuhkan protein 43,29%

22

Keterangan : SR = Kelangsungan hidup (%)

Nt = Jumlah ikan Akhir (ekor)

No = Jumlah ikan awal (ekor)

d. Pertumbuhan Berat Mutlak dan Berat Harian

Pertumbuhan berat mutlak adalah selisih berat total tubuh ikan pada akhir

pemeliharaan dan awal pemeliharaan. Pertumbuhan berat mutlak dapat

dihitung dengan menggunakan rumus Effendi (1997).

Keterangan : Wm = Pertumbuhan berat mutlak (g)

Wt = Berat rata-rata akhir (g)

Wo = Berat rata-rata awal (g)

Average Dailly Gain (ADG) adalah rata-rata kecepatan pertambahan berat badan

harian yang diperoleh dengan berat akhir dikurangi berat awal kemudian dibagi

lama pemeliharaan.

Keterangan : ADG = Pertumbuhan berat harian (g/hari)

Wt = Berat rata-rata akhir (g)

Wo = Berat rata-rata awal (g)

t = Lama Pemeliharaan (hari)

e. Feed Convertion Ratio (FCR)

Feed Convertion Ratio (FCR) adalah :perbandingan antara jumlah pakan

yang dikonsumsi dengan pertambahan bobot badan (Mudjiman, 1984).

𝐹𝐶𝑅 = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑏𝑒𝑟𝑖𝑘𝑎𝑛

𝑊𝑡 −𝑊𝑜

𝐴𝐷𝐺 = 𝑊𝑡 −𝑊𝑜

𝑡

𝑊𝑚 = 𝑊𝑡 −𝑊𝑜

Page 41: PENGARUH PENAMBAHAN TEPUNG DAUN GAMAL (Gliricidia …digilib.unila.ac.id/30867/18/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · formulasi pakan. Ikan gurami membutuhkan protein 43,29%

23

Keterangan : FCR = Nilai Konversi pakan

Wt = Berat rata-rata ikan akhir (g)

Wo = Berat rata-rata ikan awal (g)

f. Kualitas Air

Parameter kualitas air yang diukur selama penelitian adalah: pH, Suhu,

DO (Oksigen terlarut), Amoniak (NH3). Parameter tersebut diukur pada awal,

tengah dan akhir pemeliharaan.

3.5. Analisis Data

Pengaruh perlakuan terhadap parameter pengamatan dianalisis dengan

menggunakan analisis ragam (Anova). Apabila hasil uji antar perlakuan berbeda

nyata maka dilakukan uji lanjut beda nyata terkecil (BNT) dengan selang

kepercayaan 95% (Steel dan Torrie, 2001).

Page 42: PENGARUH PENAMBAHAN TEPUNG DAUN GAMAL (Gliricidia …digilib.unila.ac.id/30867/18/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · formulasi pakan. Ikan gurami membutuhkan protein 43,29%

39

IV. KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian pakan

dengan penambahan tepung daun gamal (Gliricidia sepium) memberikan hasil

tidak berbeda nyata terhadap sintasan dan pertumbuhan ikan gurami

(Osphronemus gouramy) maka dapat disimpulkan bahwa tepung daun gamal

dapat mengantikan tepung kedelai dalam pakan dengan dosis optimum 5-15 %

dalam komposisi pakan.

4.2 Saran

Perlu dilakukan penelitian lanjutan mengenai pertumbuhan dan tingkat

kecernaan pakan buatan dengan penambahan proporsi tepung daun gamal dalam

bentuk pakan terapung.

Page 43: PENGARUH PENAMBAHAN TEPUNG DAUN GAMAL (Gliricidia …digilib.unila.ac.id/30867/18/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · formulasi pakan. Ikan gurami membutuhkan protein 43,29%

40

DAFTAR PUSTAKA

Adnan, D.W., Martawijaya, E.L., dan Setiawan, B.D. (2002). Pembenihan

Gurami di Dalam Akuarium. PT. Agro Media Pustaka, Jakarta

Affandi, R., Sjafei,D.S., Rahardjo,M.F., dan Sulistiono. (2009). Fisiologi ikan.

Pencernaan dan Penyerapan Makanan.IPB Press, Bogor

Affandi, R. (2016). Studi Kebiasaan Makanan Ikan Gurame Osphronemus

Gouramy. Jurnal Ilmu-Ilmu Perairan dan Perikanan Indonesia, 1(2), 56-

67.

Afrianto, E. dan Liviawaty, E. (2005). Pakan Ikan. Penerbit Kanisius,

Yogyakarta. dalamPutri, N.T., Santoso, L., dan Samsudin, R. (2013).

Aplikasi Bungkil Inti Sawit Melalui Pemberian Enzim Rumen dan

Fermentasi Sebagai Bahan Pakan Ikan Nila Best (Oreochromis

niloticus). AQUASAINS, 2(1), 53-56.

Agri(2011). Panduan Lengkap Budidaya Gurami. Agro Media, Jakarta.

Ahmad, N., Martudi, S., dan Dawami, D. (2017). Pengaruh Kadar Proteinyang

Berbeda Terhadap Pertumbuhan Ikan Gurami (Osphronemus

gouramy). JURNAL AGROQUA: Media Informasi Agronomi dan

Budidaya Perairan, 15(2), 51-58.

Pengkajian, B. dan Utara, T.P.S. (2008). Teknologi Penggemukan Sapi

Menggunakan Daun Gamal. Balai Pengkajian dan Teknologi Pertanian,

Sulawesi Utara.

Cecha, A. (2011). Pertumbuhan dan Perkembangan Ikan Gurami (Osphronemus

gouramy).http://sasmithapraja.wordpress.com/2011/01/10/pertumbuhand

anperkembangan/. Diakses tgl 27 November 2017 (13:00 WIB).

Pangan, J. T., Rosida, D. F., Yulistiani, R., dan Ardiani, W. (2015). Isolasi Protein

Biji Lamtoro Gung (Leucaena leucocephala) Menggunakan Cairan Rumen

Domba. REKAPANGAN, 8(1),117-127.

Djajasewaka, H. (1985). Pakan Ikan (Makanan Ikan). Edisi II. Penerbit CV

Yasaguna, Jakarta.

Djarijah, A. S. dan Puspowardoyo, H. (1992). Membudidayakan Gurami secara

Intensif. Kanisius, Yogyakarta.

Effendi, H. (2003). Telaah Kualitas Air: Bagi Pengelolaan Sumber Daya dan

Lingkungan Perairan. Kanisius, Yogyakarta.

Effendi, I. (2004). Pengantar Akuakultur. Penebar Swadaya,Jakarta

Page 44: PENGARUH PENAMBAHAN TEPUNG DAUN GAMAL (Gliricidia …digilib.unila.ac.id/30867/18/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · formulasi pakan. Ikan gurami membutuhkan protein 43,29%

41

Effendi, M.I. (1991). Biologi Perikanan. Yayasan Dewi Sri, Bogor.

Effendie, M.I. (1997). Biologi Perikanan. Yayasan Pustaka Nusantara,

Yogyakarta.

Fujaya, Y. (2004). Fisiologi Ikan Dasar Pengembangan Teknik Perikanan.

Cetakan pertama. Rineka Putra, Jakarta.

Handayani, S. (2006). Studi efisiensi pemanfaatan karbohidrat pakan bagi

pertumbuhan ikan gurame (Osphronemusgouramy)Sejalan dengan

Perubahan Enzim Pencernaan dan Insulin. Skripsi.Fakultas Perikanan dan

Ilmu Kelautan.Institut Pertanian Bogor, Bogor

Hepher, B. (1988). Nutrition of Pond Fishes. Cambridge Univ. Press, Cambrige,

New York, USA.

Hickling, C.F. (1971). Fish Culture. Faber and Faber, London.

Khairuman dan Amri, K. (2005). Membuat Pakan Ikan Konsumsi. PT AgroMedia

Pustaka, Depok.

Khalil, M., Zahnila, Z., dan Hartami, P. (2015). Studi Pengunaan Pakan Pelet

Hasil Formulasi dari Bahan Baku Nabati Untuk Meningkatkan

Pertumbuhan Benih Ikan Gurami (Osphronemusgouramy). Jurnal

Terubuk, 43(1), 32-44.

Mathius, I. W., Rangkuti, M., dan Djajanegara, A. (1981). Daya Konsumsi dan

Daya Cerna Gliricidia (Gliricidia maculata HB & K). Lembaran LPP,

(IX)2-4 . 21-24 .

Maynard, L.A., Loosli, J.K.,Hintz, H.F., danWarner, R.G.(1979). Animal

Nutrition. Seventh Edition McGraw-Hill Book Company, New Delhi.

Mokoginta, I., Suprayudi, M. A., dan Setiawati, M. (1994). Kebutuhan nutrisi

ikan gurame (Oshpronemus gouramy) untuk pertumbuhan dan

reproduksi. Lap. Pen. HB. II/2, Dirbinlitabnas, Dikti, Dcpdikbud. IPB.

Phromkunthong, W., Vong Yai, S., Nakachart, D., dan Chittiwan, V. (2002).

Digestibility Uplifts of Palm Kernel Cake and Soybean Meal Confined by

Ronozyme VP in Sex-Reversed Black Tilapia (Oreochromisniloticus).

Roche Aquaculture Asia Pacific, Bangkok.

Piper, R. (2010). Fish Hatchery Management. www.Forgotten book.Org. Diakses

pada tanggal 23 Juli 2017 pukul 15.00 WIB.

Rasoarahona, J.R.E., Barnathan, G., Bianchini, J.P. dan Gaydou, E.M. (2005).

Influence of Season on the Lipid Content and Fatty Acid Profiles of Three

Page 45: PENGARUH PENAMBAHAN TEPUNG DAUN GAMAL (Gliricidia …digilib.unila.ac.id/30867/18/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · formulasi pakan. Ikan gurami membutuhkan protein 43,29%

42

Tilapia Species (Oreochromis niloticus, O. macrochir and Tilapia

rendalli) From Madagascar. Food Chemistry, 91(4), 683–694.

Reezky. (2012). http://www.zonaikan.com/2012/11/kebutuhan-nutrisi-

ikan.htmlIdiakses pada tanggal 23 Juli 2017 pukul 16.00 WIB.

Robinson, T. (1991). Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi. Edisi ke–6. a.b.

Kosasih Padmawinata. Penerbit ITB, Bandung.

Saptono, E. (1995). Penggunaan Tepung Daun Gamal Sebagai Pakan Ayam

Pedaging. Sinar Tani, Yogyakarta.

Sparre, S. W., dan Chow, W. G. (1989). Introduksi Pengkajian Stok Ikan Tropis

II. The International Society of Nephrology Massachusetts, USA.

Steel, G. D., dan, Torrie, J. H. (2001). Principles and Procedure of Statistics A

Biometrical Approach, Mc Graq-Hill Inc, New York.

Tacon, A. G. J. (1997). Feed preparation and feed management strategies within

semi-intensive fish farming systems in the tropics. Aquaculture, 151(1-4),

379-404.

Takeuchi, T. (1982). Laboratory Work-Chemical Evaluation Of Dietary Nutrients.

Fish nutrition and mariculture. 179-233. dalam Watanabe, T. (1988) Fish

Nutrition And Mariculture. Departement Of Aquatic Biosciences Tokyo

Univercity Of Fisheries. JICA, Tokyo.

Wardoyo, S.T.H. (1975). Pengelolaan Kualitas Air. IPB. Bogor. 41 hal. Dalam

Kelabora, D. M. (2012). Pengaruh suhu terhadap kelangsungan hidup dan

pertumbuhan larva ikan Mas (Cyprinus carpio). Jurnal Terubuk, 38(1).

242-248.

Watanabe, T. (1988). Fish Nutrition and Mariculture, JICA Textbook the General

Aquaculture Course. Kanagawa International Fish Training Center,Tokyo.

Welcomme, R.L. (1988). International Introductions of Indland Aquatic Species.

FAO Fisheries Technical Paper 294: 212-214.

Wiadnya, D. G., Kartikaningsih, H., Suryanti, Y., dan Subagyo, S. (2017). Periode

Pemberian Pakan yang Mengandung Kitin untuk Memacu Pertumbuhan

dan Produksi Ikan Gurami(Osphronemus gouramy). Jurnal Penelitian

Perikanan Indonesia, 6(2), 62-67.

Widayati, E.dan Lestari, Y. W.(1996). Limbah Untuk Pakan Ternak.Trubus

Agrisarana.Surabaya. 18-25.

Price, S. dan Wilson, A. (1994). Patofisiologi, Konsep klinik Proses-Proses

Penyakit. Buku ke-2, Edisi, 4. Penerbit Buku Kedokteran EGC,Jakarta.

Page 46: PENGARUH PENAMBAHAN TEPUNG DAUN GAMAL (Gliricidia …digilib.unila.ac.id/30867/18/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · formulasi pakan. Ikan gurami membutuhkan protein 43,29%

43

Wootton, R. J., Allen, J. R. M., dan Cole, S. J. (1980). Effect of body weight and

temperature on the maximum daily food consumption of Gasterosteus

aculeatus L. and Phoxinus phoxinus (L.): selecting an appropriate

model. Journal of Fish Biology,17(6), 695-705.

Yuniarti. (2006). Pengaruh Kepadatan Benih Ikan Lele Dumbo (Clarias sp.)

Terhadap Produksi pada Sistem Budidaya dengan Pnegndalian Nitrogen

melalui Penambahan Tepung Terigu. Jurnal Akuakultur Indonesia, 5(2),

137-147

Zonneveld, N., Huisman, E.A., danBoon, J. H. (1991). Prinsip-Prinsip Budidaya

Ikan. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta