bab ii tinjauan pustaka 1.1 tinjauan penelitian sebelumnya ii.pdf · dapat terjadi” dan bukan...

26
11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Tinjauan Penelitian Sebelumnya Tinjauan hasil penelitian sebelumnya adalah kajian terhadap hasil-hasil karya yang relevan dengan penelitian ini. Hasil-hasil penelitian tersebut akan diuraikan secara singkat. Selanjutnya penjelasan-penjelasan tersebut akan dijadikan rujukan guna melengkapi hasil penelitian ini. 1. Penelitian yang dilakukan Jesse Adam Godsey (2010) yang berjudul Organic Restaurant Business Plandalam penelitian ini penulis menjelaskan mengenai tentang bisnis restoran yang organik. Strategi analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah untuk menentukan apabila restoran tersebut menjadi kompetitor yang sah diantara banyak restoran yang ada di San luis Obispo. Dalam penelitian ini juga menggunakan analisis SWOT (strengths, weakness, opportunities and threats) Adapun persamaan penelitian ini dengan penelitian diatas adalah melakukan penelitian di restoran. Sedangkan perbedaannya berada di lokasi penelitian dan fokus penelitian, dimana pada penelitian ini membahas tentang paket wisata cooking class. 2. Penelitian yang dilakukan Sittithai (2011) program Pariwisata Pengembangan Industri dan Manajemen, The Phetchaburi Rajabhat University Thailand. Penulis meneliti tentang The Use Of Thai-Seafood As a Tourist Support Amenity to Promote Tourism in Coastal Area Royal Coast, Thailand“. Penelitian ini memiliki tujuan untuk survei potensi Thai-Seafood sebagai kemudahan dukungan wisata, mempromosikan potensi pariwisata yang ada serta menunjukkan model potensi Penggunaan “Thai Seafood” untuk

Upload: hatu

Post on 11-Mar-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Tinjauan Penelitian Sebelumnya ii.pdf · dapat terjadi” dan bukan dimulai dari “apa yang terjadi”. Jadi strategi adalah misi ... pariwisata yaitu

11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

1.1 Tinjauan Penelitian Sebelumnya

Tinjauan hasil penelitian sebelumnya adalah kajian terhadap hasil-hasil

karya yang relevan dengan penelitian ini. Hasil-hasil penelitian tersebut akan

diuraikan secara singkat. Selanjutnya penjelasan-penjelasan tersebut akan

dijadikan rujukan guna melengkapi hasil penelitian ini.

1. Penelitian yang dilakukan Jesse Adam Godsey (2010) yang berjudul “Organic

Restaurant Business Plan“ dalam penelitian ini penulis menjelaskan mengenai

tentang bisnis restoran yang organik. Strategi analisis yang digunakan dalam

penelitian ini adalah untuk menentukan apabila restoran tersebut menjadi

kompetitor yang sah diantara banyak restoran yang ada di San luis Obispo.

Dalam penelitian ini juga menggunakan analisis SWOT (strengths, weakness,

opportunities and threats) Adapun persamaan penelitian ini dengan penelitian

diatas adalah melakukan penelitian di restoran. Sedangkan perbedaannya

berada di lokasi penelitian dan fokus penelitian, dimana pada penelitian ini

membahas tentang paket wisata cooking class.

2. Penelitian yang dilakukan Sittithai (2011) program Pariwisata Pengembangan

Industri dan Manajemen, The Phetchaburi Rajabhat University Thailand.

Penulis meneliti tentang “The Use Of Thai-Seafood As a Tourist Support

Amenity to Promote Tourism in Coastal Area Royal Coast, Thailand“.

Penelitian ini memiliki tujuan untuk survei potensi Thai-Seafood sebagai

kemudahan dukungan wisata, mempromosikan potensi pariwisata yang ada

serta menunjukkan model potensi Penggunaan “Thai Seafood” untuk

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Tinjauan Penelitian Sebelumnya ii.pdf · dapat terjadi” dan bukan dimulai dari “apa yang terjadi”. Jadi strategi adalah misi ... pariwisata yaitu

12

mempromosikan pariwisata di daerah pesisir yang membantu dan

memaksimalkan kepuasan pelanggan. Pengumpulan data yang dilakukan

peneliti dengan menggunakan data kuantitatif dan kualitatif dan penyebaran

kusioner disekitaran restoran. Adapun persamaan penelitian ini dengan

penelitian di atas adalah teknik pengumpulan data dengan melakukan observasi

langsung. Sedangkan perbedaannya pada lokasi penelitian.

3. Penelitian yang dilakukan Simon (2010) program Division of Hospitality

Management and Education, Departement of Human Development and Family

Studies, National Taiwan Normal University. Penelitian tersebut meneliti

tentang “Exploring Marketing Strategy of Culinary Tourism Development in

Hongkong and Singapore“. Penelitian ini di fokuskan kepada Hongkong dan

Singapura yang bertujuan untuk mengeksplorasi hubungan antara strategi

pangan dan pembangunan wisata kuliner, strategi pemasaran, dan menganalisis

kerangka kerja untuk pemasaran strategi mengembangkan wisata kuliner.

Metodologi penelitian yang dilakukan penulis dengan cara wawancara

mendalam dan dibantu dengan analisis isi dokumen akademik dan publikasi

resmi pariwisata untuk mengeksplorasi strategi pemasaran wisata kuliner di

Hongkong dan Singapura. Adapun persamaan penelitian ini dengan penelitian

di atas adalah teknik pengumpulan data dengan wawancara mendalam kepada

informan dan teknik analisis data. Sedangkan perbedaannya pada lokasi

penelitian.

Berikut ini adalah kajian terhadap hasil karya tulis berupa jurnal

internasional yang telah diterjemahkan dan dijadikan sebagai rujukan dalam

melengkapi penelitian ini.

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Tinjauan Penelitian Sebelumnya ii.pdf · dapat terjadi” dan bukan dimulai dari “apa yang terjadi”. Jadi strategi adalah misi ... pariwisata yaitu

13

1. Adapun penelitian sebelumnya yang dijadikan acuan pada penelitian yang

dilakukan oleh Tiera (2012) dengan judul “Strategi Promosi Universitas

Swasta dalam menarik mahasiswa baru. Dalam penelitian ini membahahas

mengenai strategi pemasaran dengan menggunakan bauran promosi yang

terdiri dari produk, harga, promosi, saluran distribusi, personal, bukti fisik,

dan proses yang kemudian dipadukan dengan pendekatan SWOT. Metode

penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif. Teknik

pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam dengan

pihak manager corporate marketing communication universitas bina

nusantara. Selain itu dilakukan diskusi dengan 7 responden sebagai informan

untuk mengetahui kegiatan-kegiatan promosi yang dilakukan corporate

marketing communication universitas bina nusantara untuk menarik minat

mahasiswa baru. Hasil penelitian adalah strategi promosi yang dijalankan

corporate marketing communication universitas bina nusantara berjalan baik,

berhasil mencapai target, sedangkan image dari universitas bina nusantara

sangat baik, karena mayoritas informan lebih memilih universitas bina

nusantara dibandingkan universitas lainnya. Adapun persamaan penelitian ini

dengan penelitian diatas adalah memiliki fokus yang sama, yaitu dibidang

strategi promosi, teknik analisis data yaitu SWOT, dan teknik pengumpulan

data deskriptif kualitatif. Sedangkan perbedaannya terdapat pada lokasi

penelitian.

2. Penelitian sebelumnya yang dijadikan acuan kedua pada penelitian ini adalah:

penelitian yang dilakukan oleh Elistyawati (2011) program Pasca Sarjana

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Tinjauan Penelitian Sebelumnya ii.pdf · dapat terjadi” dan bukan dimulai dari “apa yang terjadi”. Jadi strategi adalah misi ... pariwisata yaitu

14

Universitas Udayana yang berlokasi di Ubud Bali. Penelitian tersebut meneliti

tentang “Modifikasi Makanan Tradisional Berbahan Dasar Bebek Sebagai

Pendukung Industri Pariwisata di Ubud” dalam penelitian ini penulis

menjelaskan mengenai upaya yang cocok untuk pengembangan wisata kuliner

di Ubud Bali, dengan melihat kendala yang ada dikombinasikan dengan

keunggulan yang ada pada makanan tradisional yang ditawarkan kepada

wisatawan di Ubud Bali adalah sebagai berikut upaya mengembangkan

produk makanan yang berbahan dasar bebek, baik dari segi bumbu, proses

pengolahan, rasa, penyajian dan variasi menu yang berbahan dasar bebek.

Adapun persamaan penelitian ini dengan penelitian diatas adalah meneliti di

bidang kajian yang sama yaitu bidang makanan. Sedangkan perbedaannya

penelitian diatas membahas modifikasi makanan akan tetapi penelitian ini

membahas strategi promosi penjualan paket wisata.

2. Penelitian sebelumnya yang dijadikan acuan ketiga pada penelitian ini adalah

penelitian yang dilakukan oleh Freddy Tambunan (2010) mahasiswa

Universitas Udayana Fakultas Pariwisata dengan judul “Strategi Promosi

Dinas pariwisata Kabupaten Simalungun Pada Kawasan Parapat Sumatera

Utara” dalam penelitian ini membahas mengenai strategi promosi dengan

bauran promosi. Penelitian ini juga dilakukan dengan menggunakan analisis

SWOT agar diketahui kekuatan, kelemahan, ancaman dan peluang bagi dinas

pariwisata kabupaten Simalungun. Untuk itu peneliti menggunakan data

kualitatif, yaitu dengan cara melakukan wawancara mendalam dengan pihak

dinas pariwisata kabupaten Simalungun untuk mengetahui promosi-promosi

apa saja yang sudah dilakukan untuk mengenalkan Kabupaten Simalungun

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Tinjauan Penelitian Sebelumnya ii.pdf · dapat terjadi” dan bukan dimulai dari “apa yang terjadi”. Jadi strategi adalah misi ... pariwisata yaitu

15

kepada wisatawan ataupun calon wisatawan agak tertarik untuk berkunjung ke

Kabupaten Simalungun. Adapun persamaan penelitian ini dengan penelitian

diatas adalah meneliti dengan bidang fokus yang sama, seperti menggunakan

analisis SWOT dan metode penelitian kualitatif. Adapun perbedaannya

terdapat pada lokasi penelitian.

1.2 Tinjauan Konsep

2.2.1 Tinjauan Tentang Strategi

Menurut Yoeti (1993) mengatakan strategi berasal dari kata “strategos” atau

strategis yang berarti “jenderal” jadi strategi artinya seni para jenderal atau

sebagai cara menempatkan pasukan atau tentara dalam medan perang agar musuh

dapat dikalahkan. Wahab mengatakan dalam bukunya “Pemasaran Pariwisata”

(1997) strategi adalah metode operasional yang dipergunakan untuk mencapai

sasaran atau tujuan perang secara keseluruhan, dalam suatu pertempuran yang luas

atau suatu tenggang waktu yang lama. Strategi merupakan tindakan incremental

(senantiasa meningkat) dan terus menerus dilakukan berdasarkan sudut pandang

tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan di masa depan (Rangkuty,

2002). Dengan demikian perencanaan strategis hamper dimulai “dari apa yang

dapat terjadi” dan bukan dimulai dari “apa yang terjadi”. Jadi strategi adalah misi

perusahaan dalam merencanakan kegiatan untuk mencapai tujuan dan sasaran

secara explicit dengan mempertimbangkan aspek persaingan dan pengaruh

kekuatan faktor lingkungan.

Menurut UU No. 9 tahun 1990 disebutkan bahwa “Pariwisata adalah segala

sesuatau yang berhubungan dengan wisata, termasuk pengusahaan daya tarik

wisata serta usaha-usaha yang terkait dalam bidang tersebut”. Dalam buku

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Tinjauan Penelitian Sebelumnya ii.pdf · dapat terjadi” dan bukan dimulai dari “apa yang terjadi”. Jadi strategi adalah misi ... pariwisata yaitu

16

karangan Yoeti menjelaskan definisi pariwisata sebagai berikut: “Pariwisata

adalah suatu perjalanan yang dilakukan untuk sementara waktu yang

diselenggarakan dari tempat satu ke tempat lain dengan maksud bukan untuk

bekerja di tempat yang dikunjungi tapi semata-mata untuk menikmati perjalanan

guna untuk bertamasya dan berekreasi” (Yoeti, 1996 : 3).

Menurut Spillane dalam bukunya Pariwisata Indonesia memberi batasan

pariwisata yaitu suatu perjalanan dari satu tempat ke tempat lain yang bersifat

sementara, dilakuakan perseorangan maupun kelompok, sebagai usaha mencari

keseimbangan, keserasian dan kebahagiaan dalam lingkungan hidup dalam

dimensi sosial, budaya, alam, dan ilmu (dalam Spillane, 1987 : 27)

Sedangkan Hunziker dan Krapf memberikan batasan mengenai pariwisata

sebagai berikut:

“Sejumlah hubungan-hubungan dan gejala-gejala yang dihasilkan dari

tinggalnya orang-orang asing, asalkan tinggalnya tidak menyebabkan timbulnya

tempat tinggal serta usaha-usaha yang bersifat sementara atau permanen sebagai

usaha mencari kerja penuh” (Pendit, 1994 : 41)

Berdasarkan dari beberapa pengertian di atas maka kita dapat menarik

kesimpulan antara lain :

1. Perjalanan itu dilakukan dari suatu tempat ke tempat lain.

2. Perjalanan itu dilakukan hanya untuk sementara waktu.

Orang yang melakukan perjalanan tersebut tidak bertujuan untuk mencari

nafkah di tempat yang di kunjunginya, semata-mata hanya sebagai konsumen

serta untuk mencari pengalaman yang sebelumnya ia dapatkan.

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Tinjauan Penelitian Sebelumnya ii.pdf · dapat terjadi” dan bukan dimulai dari “apa yang terjadi”. Jadi strategi adalah misi ... pariwisata yaitu

17

2.2.2 Tinjauan Tentang Pemasaran

Pemasaran adalah suatu kegiatan yang tidak putus-putus mulai dari riset

tentang barang atau jasa yang akan diproduksi. Menurut suatu lembaga marketing

di Amerika, yaitu American Marceting Association (AMA) yang dikutip oleh

Yoeti (1996) yang dimaksud dengan pemasaran adalah pelaksanaan kegiatan

usaha yang diuraikan kepada dan bersangkutan dengan barang-barang dan jasa-

jasa dari produsen ke konsumen atau pemakai.

Wahab (1997 : 64) mengatakan yang dimaksud dengan pemasaran ialah

proses usaha, baik dengan permintaan yang nyata maupun yang masih potensial

akan barang-barang dan jasa-jasa gormulasi, diusahakan dan disediakan oleh

penjual. Proses itu mencakup upaya semua bidang fungsi penjual yang bekerja

sama untuk menghasilkan jasa-jasa atau produk yang harganya tepat, waktunya

pasti, tempatnya jelas sehingga dapat memenuhi permintaan pasar dan mencapai

tingkat keuntungan pasar itu. Secara sederhana pemasaran sebagai proses dan

aktivitas untuk mengantisipasi permintaan, mengenali permintaan, mendorong

timbulnya permintaan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pemasaran

adalah suatu proses berkesinambungan yang memberikan corak dan arah semua

kegiatan manajerial (analisis, perencanaan, implementasi, pengorganisasian dan

pengendalian) untuk mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan melalui

kepuasan pelanggan.

2.2.3 Tinjauan Tentang Promosi

Menurut pendapat Asri (1991:3) menyatakan bahwa promosi adalah salah

satu bagian dari marketing mix yang besar peranannya. Promosi merupakan suatu

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Tinjauan Penelitian Sebelumnya ii.pdf · dapat terjadi” dan bukan dimulai dari “apa yang terjadi”. Jadi strategi adalah misi ... pariwisata yaitu

18

ungkapan dalam arti luas tentang kegiatan-kegiatan yang secara aktif dilakukan

oleh perusahaan (penjual) untuk mendorong konsumen untuk membeli produk

yang ditawarkan”.

Menurut Kotler (1996 : 237) memberikan batasan mengenai pengertian

promosi dimana promosi adalah suatu komunikasi informasi penjual dan pembeli

yang bertujuan untuk merubah sikap dan tingkah laku, yang semula tidak

mengenal sehingga menjadi pembeli dan tetap mengingat produk tersebut”.

Menurut Martin (1996 : 349) menyatakan bahwa promosi adalah “semua

jenis kegiatan pemasaran yang ditujukan untuk mendorong permintaan”.

Menurut Perreault (1999 : 380) mengemukakan bahwa :

“Promotion is communicating between seller and potential buyer and others in

the channel to influence attitude and behavior”.

“Promosi adalah penyampaian dan pertukaran informasi antara penjual dengan

calon pembeli potensial atau golongan lainnya dalam suatu saluran atau cara

penyampaian yang mengakibatkan terpengaruhnya sikap dan tingkah

laku/kebiasaan”.

Berdasarkan pengertian-pengertian yang diuraikan diatas dapat ditarik

kesimpulan bahwa promosi merupakan arus informasi untuk mengarahkan dan

mendorong terjadinya permintaan atau pertukaran.

Hal ini menyangkut kepuasan konsumen. mereka merasa aman kalau

mengetahui dengan pasti siapa yang membuat produk tersebut, mereka merasa

puas juga kalo mengenal penjualnya terlebih dahulu.

Ada tiga fungsi utama yang dipegang kegiatan promotion ini, ketiga fungsi

tersebut adalah :

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Tinjauan Penelitian Sebelumnya ii.pdf · dapat terjadi” dan bukan dimulai dari “apa yang terjadi”. Jadi strategi adalah misi ... pariwisata yaitu

19

1. Mencari dan mendapatkan perhatian “attention” dari calon pembeli, perhatian

calon pembeli harus diperoleh karena ini merupakan titik awal proses

pengambilan keputusan pembelian barang atau jasa. Seorang tidak menaruh

perhatian pada sesuatu dapat dipastikan tidak akan membelinya.

2. Menciptakan dan meneumbuhkan “interest” pada diri calon pembeli,

perhatian yang sudah yang sudah diberikan seseorang mungkin akan

dilanjutkan dengan tahap berikutnya atau mungkin berhenti. Tahap

selanjutnya adalah timbulnya rasa tertarik atas barang atau jasa yang

ditawarkan. Menimbulkan dan menumbuhkan rasa tertarik inilah yang

menjadi bagian dari promosi. Proses tumbuhnya rasa tertarik pada sesuatu

ternyata berbeda antara satu orang dengan orang lainnya.

3. Mengembangkan rasa ingin “desire” calon pembeli untuk membeli barang

yang ditawarkan (Surabaya, 2008 : 125). Hal ini merupakan kelanjutan dari

tahap selanjutnya dari tahap sebelumnya. Setelah seseorang tertarik pada

sesuatu maka akan timbul rasa ingin memilikinya, dan bila iya merasa mampu

(dalam hal harga, cara pemakaiannya dan sebagainya) maka rasa ini semakin

besar dan akan diikuti oleh suatu keputusan positif.

Agar konsumen atau wisatawan mengerti, tahu dan memahami produk yang

dihasilkan oleh produsen dalam hal ini adalah industri restarutant, maka perlu

dilaksanakan komunikasi yang efektif melalui kontak-kontak yang dilakukan

secara langsung maupun tidak langsung kepada konsumen, sehingga merangsang

konsumen untuk membeli produk-produk yang dihasilkan. Dengan demikian

dapat memotivasi dan mendorong konsumen untuk menikmati produk yang

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Tinjauan Penelitian Sebelumnya ii.pdf · dapat terjadi” dan bukan dimulai dari “apa yang terjadi”. Jadi strategi adalah misi ... pariwisata yaitu

20

dihasilkan agar menjadi salah satu kebutuhan mereka, sehingga bersedia untuk

menyisihkan sebagian uangnya untuk membeli produk tersebut.

Jadi secara umum dapat disimpulkan bahwa promosi dalam usaha dunia

restoran adalah usaha-usaha yang dilakukan oleh pihak manajemen restoran

didalam usahanya memajukan perusahaan dengan cara memperkenalkan produk-

produk yang dihasilkan atau yang dimiliki perusahaannya kepada calon konsumen

dan membujuk mereka untuk membeli produk-produknya, serta termasuk didalam

usahanya untuk mengingatkan kembali konsumen lama agar melakukan

pembelian ulang terhadap produk yang ditawarkan sebelumnya, sehingga dari

kegiatan promosi yang dilakukannya bisa meningkatkan penerimaan restaurant

(restaurant revenue).

Bentuk-bentuk promosi yang dapat digunakan dalam mempromosikan suatu

produk antara lain:

1. Periklanan: merupakan suatu cara yang baik untuk memberitahukan hasil

produk kepada konsumen yang sama sekali belum mereka kenal . keuntungan

penggunaan iklan ini terutama yang jangkauanya yang luas, dapat menjangkau

banyak orang melalui masmedia seperti: surat kabar, majalah, radio televisi,

website dan lain-lain.

Di dalam kepariwisataan dikenal juga bentuk periklanan yang lain seperti:

a. Outdoor Travel Advertising: sifatnya yang statis, dia hanya ditempatkan

pada tempat-tempatyang strategis di sepanjang jalan, mulai dari air port,

stasiun, terminal, shopping centre. Dalam hal ini digunakan kalimat-

kalimat yang merupakan slogan yang mudah diingat, karena dibaca spintas

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Tinjauan Penelitian Sebelumnya ii.pdf · dapat terjadi” dan bukan dimulai dari “apa yang terjadi”. Jadi strategi adalah misi ... pariwisata yaitu

21

lalu. Diisi lambing atau merek perusahaan, memegang peranan penting

untuk ditempatkan pada poster-poster atau billboard travel destination.

b. Point Of Sales Advertising: ini adalah suatu bentuk periklanan yang

pembuatannya disesuaikan dengan tempat dimana pesan iklan dimuat.

Biasanya dibuat dari karton-karton yang dibentuk dengan bermacam-

macam yang diletakkan dimeja atau digantung didalam ruangan kantor,

jendela, atau berupa travel bag, pulpen, map atau folder untuk

penyimpanan dokumen perjalanan.

2. Sales Suport: dapat diartikan sebagai bantuan kepada penjual dengan

memberikan semua bentuk promotion material yang direncanakan untuk

diberikan kepada umum atau travel trade yang khusus ditunjuk sebagai

prantara.

3. Public Relation: merupakan suatu proses yang berkelanjutan dalam usaha

untuk memperoleh kesan baik dan pengertian dari pada langganannya dan

masyarakat pada umumnya.

4. Personal Selling: merupakan presentasional/ lisan dalam suatu percakapan

dengan satu atau lebih prospektif pelanggan untuk suatu tujuan penjualan.

Merupakan bentuk promosi yang efektif dengan mendatangi langsung sasaran

segmen pasar. Melalui presentasi atau komunikasi tatap muka (face to face)

terhadap calon konsumen merupakan peluang besar untuk bisa lebih

mempengaruhi calon konsumen membeli produk yang ditawarkan dan juga

melalui personal selling bisa diketahui langsung tanggapan calon konsumen

terhadap produk yang ditawarkan.

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Tinjauan Penelitian Sebelumnya ii.pdf · dapat terjadi” dan bukan dimulai dari “apa yang terjadi”. Jadi strategi adalah misi ... pariwisata yaitu

22

Dalam usaha melaksanakan promosi ada beberapa hal yang dapat dikatakan

menjadi tujuan utama didalam menjalankan kegiatan promosi.

Menurut Tjiptono (2008:221) tujuan utama dari promosi adalah

menginformasikan, mempengaruhi dan membujuk serta mengingatkan pelanggan

sasaran tentang perusahaan dan bauran pemasarannya.

Secara rinci ketiga tujuan promosi tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Menginformasikan (informing), dapat berupa:

a. Menginformasikan pasar mengenai keberadaan suatu produk baru,

b. Memperkenalkan cara pemakaian yang baru dari suatu produk,

c. Menyampaikan perubahan harga kepada pasar,

d. Menjelaskan cara kerja suatu produk,

e. Menginformasikan jasa-jasa yang disediakan oleh perusahaan,

f. Meluruskan kesan yang keliru,

g. Mengurangi ketakutan dan kekhawatiran pembeli,

h. Membangun citra perusahaan.

2. Membujuk pelanggan sasaran (persuasing) untuk:

a. Membentuk pilihan merek,

b. Mengalihkan ke merek tertentu,

c. Mengubah persepsi pelanggan terhadap atribut produk,

d. Mendorong pembeli untuk belanja saat itu juga,

e. Mendorong pembeli untuk menerima kunjungan wiraniaga

(salesman).

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Tinjauan Penelitian Sebelumnya ii.pdf · dapat terjadi” dan bukan dimulai dari “apa yang terjadi”. Jadi strategi adalah misi ... pariwisata yaitu

23

3. Mengingatkan (reminding), dapat terdiri atas:

a. Mengingatkan pembeli bahwa produk yang bersangkutan

dibutuhkan dalam waktu dekat.

b. Mengingatkan pembeli tetap ingat walaupun tidak ada kampanye

iklan.

c. Menjaga agar ingatan pertama pembeli jatuh pada produk

perusahaan.

Dalam memasarkan produknya, perusahaan memerlukan suatu komunikasi

dengan para konsumen, karena dengan adanya komunikasi maka konsumen dapat

mengetahui produk yang ditawarkan oleh perusahaan.

2.2.4 Tinjauan Tentang Bauran Promosi

Adapun pengertian bauran promosi menurut para ahli adalah sebagai berikut

Bauran promosi menurut Assauri (2011 : 243), yaitu :

“Bauran promosi adalah kombinasi strategi yang paling baik dari unsur-unsur

promosi tersebut, maka untuk dapat efektifnya promosi yang dilakukan oleh suatu

perusahaan, perlu ditentukan terlebih dahulu peralatan atau unsur promosi apa

yang sebaiknya digunakan dan bagaimana pengkombinasian unsur-unsur tersebut

agar hasilnya dapat optimal”.

Adapun unsur-unsur dari promosi tersebut adalah sebagai berikut :

Advertensi, yang merupakan suatu bentuk penyajian dan promosi dari

gagasan barang/ jasa yang dibiayai oleh suatu sponsor tertentu yang bersifat non

personal.

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Tinjauan Penelitian Sebelumnya ii.pdf · dapat terjadi” dan bukan dimulai dari “apa yang terjadi”. Jadi strategi adalah misi ... pariwisata yaitu

24

Personal Selling, yang merupakan penyajian secara lisan dalam suatu

pembicaraan dengan seseorang atau lebih calon pembeli dengan tujuan agar dapat

terealisasinya penjualan.

Promosi penjualan, kegiatan yang merangsang pembelian oleh konsumen

dan keefektifan agen seperti pameran, pertunjukkan, demontrasi dan segala usaha

penjualan yang tidak dilakukan secara kontinyu.

Publisitas, yang merupakan usaha untuk merangsang permintaan dari suatu

produk secara non personal dengan membuat, baik yang berupa berita yang

bersifat komersil tentang produk tersebut didalam media tercetak atau tidak,

maupun hasil wawancara yang disiarkan dalam media tersebut.

Bauran komunikasi pemasaran atau yang lebih dikenal dengan bauran

promosi menurut Kotler (1998 : 205), terdiri atas lima cara komun`ikasi utama

yaitu :

1. Periklanan (Advertising) adalah semua bentuk penyajian non personal dan

promosi ide barang atau jasa yang dibayar oleh suatu sponsor tertentu.

2. Promosi penjualan (Sales Promotion) adalah berbagai intensif jangka

pendek untuk mendorong keinginan mencoba atau membeli suatu barang

atau jasa.

3. Hubungan masyarakat dan publisitas (Public Relation) adalah berbagai

program untuk mempromosikan dan atau melindungi citra perusahaan atau

produk individualnya.

4. Penjualan secara pribadi (Personal selling) adalah interaksi langsung

dengan calon pembeli atau lebih untuk melakukan presentasi menjawab

pertanyaan dan menerima pesanan.

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Tinjauan Penelitian Sebelumnya ii.pdf · dapat terjadi” dan bukan dimulai dari “apa yang terjadi”. Jadi strategi adalah misi ... pariwisata yaitu

25

5. Pemasaran langsung (Direct Selling) adalah penggunaan surat telepon,

faximile, e-mail, dan alat penghubung non personal lain untuk

berkomunikasi secara langsung dengan atau mendapatkan tanggapan

langsung dari pelanggan dan calon pelanggan.

Dari pengertian diatas bauran promosi adalah cara untuk

mengkomunikasikan suatu produk kepada konsumen dengan penggunaan unsur-

unsur promosi, yaitu promosi penjualan, humas dan publitas, penjualan secara

pribadi, iklan dan pemasaran langsung.

1. Sales Promotion

Semua kegiatan yang dimaksudkan untuk meningkatkan arus barang atau

jasa dari produsen sampai pada penjualan akhirnya. Point of sales promotion

terdiri dari brosur,information sheets,dan lain-lain. Sales promotion dapat

diberikan kepada :

a. Customer, berupa free offers, samples, demonstrations, coupons, cash

refunds, prized, contest (lomba) dan warranties (garansi). Intermediaries

(penyalur), berupa free goods, discount, advertising allowances,

cooperative advertising, distribution contests, awards.

b. Sales force (salesman), berupa bonus, penghargaan, contest, dan hadiah buat

tenaga penjual terbaik (prized for best performer)

2. Public Relation

Merupakan kiat pemasaran penting lainnya, dimana perusahaan tidak harus

berhubungan dengan pelanggan, pemasok, dan penyalur, tetapi ia juga harus

berhubungan dengan kumpulan kepentingan public yang lebih besar. Public

Relation sangat peduli terhadap beberapa tugas pemasaran,yaitu antara lain :

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Tinjauan Penelitian Sebelumnya ii.pdf · dapat terjadi” dan bukan dimulai dari “apa yang terjadi”. Jadi strategi adalah misi ... pariwisata yaitu

26

a. Membangun image (citra)

Public Relation bertugas membangun image terhadap perusahaan lain agar

kepentingan perusahaan tetap berjalan dengan lancar.

b. Mendukung aktifitas komunikasi lainnya

Public Relation memiliki tugas untuk mendukung aktifitas komunitas lain

yang dilakukan oleh perusahaan.

c. Mengatasi persoalan dan isu yang ada

Public Relation memiliki tugas untuk mengatasi persoalan dan isu yang ada

dan telah berkembang dimasyarakat untuk membuat citra perusahaan tidak

jatuh.

d. Memperkuat positioning perusahaan

Public relation memiliki tugas untuk memperkuat positioning perusahaan di

lingkungan perusahaan lain agar menjadi partner penting dalam

mengembangkan bisnis diantara perusahaan tersebut.

e. Mempengaruhi public yang spesifik

Public relation memiliki tugas untuk mempengaruhi public yang spesifik

agar public memiliki kepercayaan kepada perusahaan tersebut.

f. Mengadakan launching untuk produk/jasa baru

Public relation juga memiliki tugas untuk mengadakan launching

produk/jasa baru dimana dapat membuat perusahaan tetap berjalan dan tetap

memiliki hati masyarakat.

g. Progam Public Relation antara lain yaitu : Publikasi, Events.

Public Relation juga memiliki program membuat publikasi dan event yang

dimana ini diperuntukan kepada masyarakat agar melihat produk/jasa baru

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Tinjauan Penelitian Sebelumnya ii.pdf · dapat terjadi” dan bukan dimulai dari “apa yang terjadi”. Jadi strategi adalah misi ... pariwisata yaitu

27

yang dikeluarkan oleh masyarakat dan membuat penghargaan kepada

masyarakat yang telah setia memakai barang/jasa yang perusahaan jual.

3. Personal Selling

Merupakan presentasional/lisan dalam suatu percakapan dengan satu atau

lebih prospektif pelanggan untuk suatu tujuan penjualan. Merupakan bentuk

promosi yang efektif dengan tujuan penjualan. Merupakan bentuk promosi yang

efektif dengan mendatangi langsung sasaran segmen pasar. Melalui presentasi

atau komunikasi tatap muka (face to face) terhadap calon konsumen merupakan

peluang besar untuk bisa lebih mempengaruhi calon konsumen membeli produk

yang ditawarkandan juga melalui personal selling bisa diketahui langsung

tanggapan calon konsumen terhadap produk yang ditawarkan.

2.2.5 Tinjauan Tentang Paket Wisata

Yoeti (2003) mengartikan paket wisata adalah setiap perjalanan yang

dipublikasikan atau perjalanan yang dilakukan ke satu daya tarik wisata yang

meliputi pelayanan transportasi, akomodasi, faktor-faktor yang mendukung

kegiatan perjalanan tersebut atau dapat menyediakan kegiatan liburan lainnya.

Selain itu menurut Darmadji (dalam Yoeti, 2003) mendefinisikan bahwa

paket wisata sebagai suatu rencana atau acara perjalanan wisata yang telah

tersusun secara tetap dengan harga tertentu yang telah termasuk pula biaya-biaya

untuk transportasi, akomodasi, fasilitas, darmawisata dikota-kota atau obyek

wisata dan atraksi-atraksi wisata yang tercantum pada susunan acara.

Produk wisata sebagai salah satu objek penawaran dalam pemasaran

pariwisata memiliki unsure-unsur utama yang terdiri dari tiga bagian Yoeti

(2003):

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Tinjauan Penelitian Sebelumnya ii.pdf · dapat terjadi” dan bukan dimulai dari “apa yang terjadi”. Jadi strategi adalah misi ... pariwisata yaitu

28

1. Daya tarik daerah tujuan wisata, termasuk didalamnya citra yang

dibayangkan oleh wisatawan.

2. Fasilitas yang dimiliki daerah tujuan wisata meliputi akomodasi, usaha

pengolahan makanan, parker, transportasi, rekreasi dan lain-lain.

3. Kemudahan untuk mencapai daerah tujuan wisata tersebut.

Menurut Yoeti (2003), dalam bukunya “Tour and Travel Management”

paket wisata adalah sebagai berikut:

“Package Tour” atau paket wisata adalah tour yang direncanakan dan

diselenggarakan oleh suatu travel agent atau tour operator atas resiko dan

tanggung jawab sendiri dimana acara, lama, waktu tour, tempat mana yang akan

dikunjungi, akomodasi, transportasi, serta makanan dan minuman dalam suatu

harga yang sudah ditentukan. Jadi dapat disimpulkan pengertian paket wisata

adalah suatu rencana atau susunan dari beberapa komponenen wisata yang dibuat

oleh biro perjalanan wisata yang didalamnya meliputi destinasi wisata, hotel,

restoran, transportasi dan lainnya sesuai dengan permintaan wisatawan dengan

harga yang telah ditetapkan untuk dapat memuaskan keinginan wisatawan.

2.2.6 Tinjauan Tentang Wisata Kuliner

Dalam buku karangan Suryani yang berjudul Seni Kuliner bali

mengungkapkan tentang ketertarikan wisatawan mengenai masakan tradisional.

Masakan tradisional terbukti memberikan daya tarik tersendiri bagi wisatawan

nusantara dan mancanegara. Dalam bukunya makanan tradisional yang bersumber

dari bahan alami menjadi salah satu daya tarik buat seseorang berkunjung kesuatu

daerah yang kaya akan makanan tradisional. Wisata kuliner juga memiliki

keunggulan tersendiri terutama dalam masakan tradisional, hal ini dapat

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Tinjauan Penelitian Sebelumnya ii.pdf · dapat terjadi” dan bukan dimulai dari “apa yang terjadi”. Jadi strategi adalah misi ... pariwisata yaitu

29

dibuktikan dengan pengolahan bahan segar dan alami, kandungan lemak yang

relatif lemah, tidak menggunakan zat adiktif, relative aman bagi kesehatan, sesuai

dengan selera dan kebiasaan, biaya relatif murah dan bervariasi. Hal itu yang

mendorong orang untuk melakukan wisata kuliner.

Menurut Fadiati seorang pakar dibidang boga, seni kuliner merupakan seni

yang mempelajari tentang makanan dan minuman serta berbagai hal yang

berhubungan dengan makanan dan minuman tersebut, mulai dari persiapan,

pengolahan, penyajian dan penyimpanannya. Sedangkan seni kuliner Indonesia

adalah suatu seni yang mempelajari tentang makanan dan minuman yang

memiliki cirri yang khas yang spesifik dari hidangan tradisional di seluruh plosok

nusantara (Ariani, 1994).

Dari seni kuliner ini berkembanglah istilah yang sangat marak dewasa ini

yaitu wisata kuliner. Wolf (2004) menyatakan bahwa

“Culinary tourism is not pretentious or exclusive. It includes any unique

and memorable gastronomic experience, not just restaurant rate four star or

batter, and include both and all type of beverages”.

Bahwasanya wisata kuliner bukanlah suatu yang mewah dan eklusif. Wisata

kuliner merupakan pengalaman yang unik dan mengesankan, bukan pada

kemewahan restoran maupun kelengkapan jenis makanan maupun minuman yang

tersedia.

International Culinary Tourism Association (ICTA) menyatakan wisata

kuliner bukan hal yang baru, berhubungan dengan agrowisata namun lebih

terfokus pada bagaimana suatu makanan maupun minuman dapat menarik

kedatangan wisatawan untuk menikmatinya. Wisata kuliner dapat memajukan

pengalaman gastronomi yang khusus dan mengesankan. Jika ditengok kebelakang

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Tinjauan Penelitian Sebelumnya ii.pdf · dapat terjadi” dan bukan dimulai dari “apa yang terjadi”. Jadi strategi adalah misi ... pariwisata yaitu

30

wisata kuliner adalah suatu wadah yang penting untuk membantu perkembangan

ekonomi dan pembangunan masyarakat dan dapat mengembangkan pemahaman

antar budaya. Wisata kuliner dapat ditemukan baikdi daerah perkotaan dan

pedesaan.

Selanjutnya Wolf memberikan beberapa contoh dari aktifitas yang

memenuhi persyaratan sebagai objek dan daya tarik wisata kuliner, yaitu:

1. kelas memasak maupun semiloka dari suatu produk makanan, baik didaerah

perkotaan maupun pedesaan.

2. Ruang mencicipi anggur yang menarik, misalnya didalam sebuah gudang tua.

3. Sebuah restoran di pedesaan yang membuat makanan terbaik sehingga orang-

orang rela mengemudi lebih dari 3 jam untuk mencapainya.

4. Bir yang begitu unik: orang-orang melakukan suatu ziarah ke daerah

pembuatan bir tersebut, setidak-tidaknya sekali seumur hidup.

Untuk membantu perkembangan wisata kuliner, sebuah produk makanan

maupun minuman harus disajikan secara unik dan mengesankan bagi wisatawan.

Produk ini bisa dibuat dari perkebunan, pertanian maupun peternakan yang diolah

dengan resep rahasia turun-temurun yang memiliki kekhasan dan rasa terbaik.

Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa wisata kuliner

menekankan pada pengalaman gastronomi yang unik dan mengesankan. Bukan

suatu hal yang mewah, walaupun sederhan tapi memberikan kesan lain dari

biasanya, seperti makan mengibung, ini adalah sesuatu yang unik yang tidak

ditemukan di daerah asal wisatawan.

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Tinjauan Penelitian Sebelumnya ii.pdf · dapat terjadi” dan bukan dimulai dari “apa yang terjadi”. Jadi strategi adalah misi ... pariwisata yaitu

31

2.2.7 Tinjauan Tentang Restoran

Menurut Atmodjo (2005) restoran adalah suatu tempat atau bangunan yang

diorganisir secara komersil, yang menyelenggarakan pelayanan dengan baik

kepada semua konsumennya baik berupa makanan maupun minuman. Tujuan

operasional restoran adalah untuk mencari keuntungan dan membuat puas para

konsumennya. Menurutnya restoran terbagi kedalam tujuh kategori, yaitu :

a. A La Carte Restaurant

Adalah restoran yang telah mendapatkan ijin penuh untuk menjual

makanan,lengkap dengan banyak variasi. Dimana konsumen bebas memilih

sendiri makanan yang mereka kehendaki. Tiap-tiap makanan yang tersedia di

restoran jenis ini memiliki harga tersendiri.

b. Table D’hote Restaurant

Adalah restoran yang khusus menjual menu yang lengkap (dari hidangan

pembuka sampai hidangan penutup), dan tertentu dengan harga yang telah

ditentukan.

c. Cafetaria atau Cafe

Adalah restoran kecil yang mengutamakan penjualan kue, roti, kopi dan teh.

Pilihan makanan terbatas dan tidak menjual minuman beralkohol.

d. Inn Tavern

Adalah restoran dengan harga yang relatif cukup terjangkau dan dikelola

oleh perorangan di tepi kota. Suasana dibuat dekat dan ramah dengan

konsumennya serta menyediakan hidangan yang lezat.

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Tinjauan Penelitian Sebelumnya ii.pdf · dapat terjadi” dan bukan dimulai dari “apa yang terjadi”. Jadi strategi adalah misi ... pariwisata yaitu

32

e. Snack Bar atau Milk Bar

Adalah restoran dengan tempat yang tidak terlalu luas yang sifatnya tidak

resmi dengan pelayanan yang cepat, konsumen mengumpulkan makanan mereka

diatas baki yang diambil dari atas counter (meja panjang yang membatasi dua

ruangan) kemudian membawanya sendiri ke meja makan. Konsumen bebas

memilih makanan yang disukai, disini lebih dikenal dengan nama restoran cepat

saji (fast food). Makanan yang tersedia umumnya hamburger, roti isi, kentang

goreng, ayam goreng, nasi, dan mie.

f. Specialty Restaurant

Adalah restoran yang suasana dan dekorasi seluruhnya disesuaikan dengan

tipe khas makanan yang disajikan atau temanya. Restoran-restoran semacam ini

menyediakan masakan Eropa, China, Jepang, India dan sebagainya. Pelayanan

sedikit banyak berdasarkan tata cara negara asal makanan.

g. Family Type Restaurant

Adalah restoran sederhana yang menghidangkan makanan dan minuman

dengan harga yang relatif murah dan terjangkau. Terutama disediakan untuk

tamu-tamu keluarga maupun rombongan.

Menurut Sugiarto (1996) menyatakan bahwa restoran adalah suatu tempat

dengan jajaran meja-meja yang tersusun rapi, timbulnya aroma semerbak dari

dapur dan adanya pelayanan yang baik. Menurut Soekresno (2001) restoran

adalah suatu usaha komersial yang menyediakan jasa pelayanan makan dan

minum bagi umum dan dikelola secara profesional. Sedangkan menurut Marsum

(2001) menyatakan bahwa restoran adalah suatu tempat atau ruangan yang

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Tinjauan Penelitian Sebelumnya ii.pdf · dapat terjadi” dan bukan dimulai dari “apa yang terjadi”. Jadi strategi adalah misi ... pariwisata yaitu

33

dikelola secara komersial yang menyelenggarakan pelayanan dengan baik kepada

semua tamunya baik berupa makanan dan minuman.

2.2.8 Tinjauan Tentang Analisis SWOT

Menurut (Rangkuti, 2013) analisis SWOT adalah identifikasi berbagai

faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini

didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strength) dan

peluang (Oppurtunities) namun secara bersamaan dapat meminimalkan

kelemahan (Weakness) dan ancaman (Threats). Proses pengambilan keputusan

strategi selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan, strategi dan

kebijakan perusahaan. Dengan demikian perencanaan strategis harus menganalisis

faktor-faktor strategi perusahaan.

Setelah mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang, serta ancaman, maka

dapat disusun suatu rencana strategi yang ingin ditentukan. Untuk membuat

sebuah analisis SWOT dengan cara membandingkan dari faktor eksternal (peluang

dan ancaman) dan internal (kekuatan dan kelemahan) untuk jelasnya dapat dilihat

pada gambar diagram 2.1 diagram analisis SWOT.

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Tinjauan Penelitian Sebelumnya ii.pdf · dapat terjadi” dan bukan dimulai dari “apa yang terjadi”. Jadi strategi adalah misi ... pariwisata yaitu

34

Diagram 2.1

Analisis SWOT

III I

Turn Around Agresif

IV II

Defensif Diversifikasi

(Sumber : Rangkuti, 2013)

Kuadran I: merupakan situasi yang sangat menguntungkan perusahaan

tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang

yang ada. Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung

kebijakan pertumbuhan yang agresif (growth oriented strategy).

Kuadran II: meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini

masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah

menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara

strategi diversifikasi (produk/pasar).

Kuadran III: perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar tapi

dilain pihak ia menghadapi beberapa kendala/kelemahan internal. Strategi

Peluang Eksternal

Ancaman Eksternal

Kekuatan Internal Kelemahan Internal

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Tinjauan Penelitian Sebelumnya ii.pdf · dapat terjadi” dan bukan dimulai dari “apa yang terjadi”. Jadi strategi adalah misi ... pariwisata yaitu

35

perusahaan ini adalah meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan

sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik.

Kuadran IV: merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan

perusahaan tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal.

Alat yang digunakan untuk menyusun faktor-faktor strategis perusahaan

adalah matriks SWOT. Matriks ini menggambarkan secara jelas bagaimana

peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan

dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Matriks SWOT ini dapat

menghasilkan empat set kemungkinan alternatif strategis. Untuk lebih jelasnya

dapat dilihat pada tabel 2.1 Matriks SWOT.

Tabel 2.1

Matriks SWOT

IFAS

EFAS

Strenght (S) tentukan 5-10

faktor kekuatan internal

Weakness (W) tentukan 5-10

faktor kelemahan internal

Oppurtunity (O) tentukan 5-

10 faktor peluang eksternal

Strategi SO ciptakan strategi

yang menggunakan kekuatan

untuk memanfaatkan peluang

Strategi WO ciptakan strategi

yang meminimalkan

kelemahan untuk

memanfaatkan peluang

Threats (T) tentukan 5-10

faktor ancaman eksternal

Strategi ST ciptakan strategi

yang menggunakan kekuatan

untuk mengatasi ancaman

Strategi WT ciptakan strategi

yang meminimalkan

kelemahan dan menghindari

ancaman

Sumber : Rangkuti, 2013.

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Tinjauan Penelitian Sebelumnya ii.pdf · dapat terjadi” dan bukan dimulai dari “apa yang terjadi”. Jadi strategi adalah misi ... pariwisata yaitu

36

Pada tabel 2.1 dapat dijelaskan sebagai berikut:

1) Strategi SO (Strength- Opportunity)

Strategi ini di buat berdasarkan jalan pikiran perusahaan yaitu dengan

memanfaatkan seluruh kekuatan yang ada untuk merebut dan memanfaatkan

peluang sebesar-besarnya.

2) Strategi ST (Strenght- Threats)

Strategi ini menggunakan kekuatan yang dimiliki oleh perusahaan untuk

mengatasi ancaman.

3) Strategi WO (Weakness- Oppurtunity)

Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatn peluang yang ada dengan cara

meminimalkan kelamahan yang ada.

4) Strategi WT (Weakness- Threats)

Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensive dan berusaha

meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.