bab ii tinjauan pustaka...9 bab ii tinjauan pustaka 2.1 lahirnya ilmu ekonomi pembahasan tentang...

19
9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Lahirnya Ilmu Ekonomi Pembahasan tentang ekonomi sudah dimulai sejak dulu, semenjak di rasakan adanya ketidak-seimbangan antara kebutuhan manusia yang tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhanyang jumlahnya terbatas. Keterbatasan menyebabkan banyak hal terasa langka (Scarce). Kelangkaan mencakup “Kuantitas, Kualitas, Tempat dan Waktu. Suatu tidak akan langka kalau jumlah (kuantitas) yang tersedia sesuai dengan kebutuhan, berkualitas baik, tersedia dimana saja (di setiap tempat) dan kapan saja(waktu) dibutuhkan” (Rahardja, 2002 : 1). Sukirno (1994 : 5) menambahkan bahwa kelangkaan tersebut berlaku sebagai akibat dari ketidak-seimbangan di antara kebutuhan masyarakat dengan faktor-faktor produksi atau sumber daya yang tersedia dalam masyarakat. Di mana, di satu pihak dalam setiap masyarakat selalu akan terdapat keinganan yang relatif tidak terbatas untuk menikmati berbagai jenis barang yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Sebaliknya di lain pihak sumber-sumber daya atau faktor- faktor yang dapat digunakan untuk memproduksi barang-barang tersebut adalah relatif terbatas.

Upload: others

Post on 06-Feb-2021

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 9

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Lahirnya Ilmu Ekonomi

    Pembahasan tentang ekonomi sudah dimulai sejak dulu, semenjak di

    rasakan adanya ketidak-seimbangan antara kebutuhan manusia yang tidak

    terbatas dengan alat pemuas kebutuhanyang jumlahnya terbatas. Keterbatasan

    menyebabkan banyak hal terasa langka (Scarce). Kelangkaan mencakup

    “Kuantitas, Kualitas, Tempat dan Waktu. Suatu tidak akan langka kalau jumlah

    (kuantitas) yang tersedia sesuai dengan kebutuhan, berkualitas baik, tersedia

    dimana saja (di setiap tempat) dan kapan saja(waktu) dibutuhkan” (Rahardja,

    2002 : 1).

    Sukirno (1994 : 5) menambahkan bahwa kelangkaan tersebut berlaku

    sebagai akibat dari ketidak-seimbangan di antara kebutuhan masyarakat dengan

    faktor-faktor produksi atau sumber daya yang tersedia dalam masyarakat. Di

    mana, di satu pihak dalam setiap masyarakat selalu akan terdapat keinganan yang

    relatif tidak terbatas untuk menikmati berbagai jenis barang yang dapat memenuhi

    kebutuhan masyarakat. Sebaliknya di lain pihak sumber-sumber daya atau faktor-

    faktor yang dapat digunakan untuk memproduksi barang-barang tersebut adalah

    relatif terbatas.

    http://id.wikipedia.org/wiki/Manusia

  • 10

    Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pembahasan tentang konsep-konsep

    ekonomi sudah dimulai sejak manusia menghadapi masalah atau persoalan

    ekonomi.

    2.1.1 Ilmu Ekonomi

    Ilmu ekonomi adalah studi ilmiah yang mengkaji bagaimana orang

    perorang dan kelompok-kelompok masyarakat menentukan pilihan (Sicat,1991 :

    3). Lebih lanjut, menurut Adam Smith ilmu ekonomi secara sistematis

    mempelajari tingkah laku manusia dalam usahanya untuk mengalokasikan

    sumber-sumber daya yang terbatas guna mencapai tujuan tertentu. Sedangkan

    menurut Lipsey ilmu ekonomi adalah suatu studi tentang pemanfaatan sumber

    daya yang langka untuk memenuhi kebutuhan yang terbatas.

    Kehadiran ilmu ekonomi diperlukan sebagai kerangka berpikir untuk dapat

    melakukan pilihan terhadap berbagai sumber daya yang terbatas untuk memenuhi

    kebutuhan manusia yang tidak terbatas. Lebih jauh diharapkan ilmu ekonomi

    dapat mengatasi masalah yang menghendaki seseorang, suatu perusahaan atau

    suatu masyarakat membuat keputusan tentang cara terbaik untuk melakukan suatu

    kegiatan ekonomi.

    Ilmu ekonomi tidak diciptakan secara mendadak tetapi berkembang

    melalui suatu proses yang panjang untuk menjadi satu disiplin ilmu yang berdiri

    sendiri. Ilmu ekonomi lahir sejak munculnya masyarakat pasar yang gejala dan

    kecenderungan tidak dapat diprediksi oleh pelaku ekonomi. Perkembangannya

    sebagai suatu bidang ilmu pengetahuan bermula sejak tahun 1776, yaitu setelah

  • 11

    Adam Smith, seorang pemikir dan ahli ekonomi menerbitkan bukunya yang

    berjudul “An Inquiry into the Nature andCause of the Wealth of Nations”

    (Sukirno, 1996: 3). Inti dari dalah satu ajarannya disini adalah “invisible hand”

    yang menunjukan bagaimana ekonomi pasar dapat bekerja dengan sempurna,

    dalam hal ini mekanisme harga (pasar) akan membentuk keseimbangan dengan

    sendirinya. (Said Kelana :13). Atas jasa dan pengaruhnya bagi ilmu ekonomi

    sehingga Adam Smith dipandang sebagai “bapak” dari ilmu ekonomi. Ekulund Jr

    dan Hebert mengemukakan bahwa “Adam smith is generallyregarded as the

    father of economics”(1975 : 49).

    Sebelum masa Adam Smith sudah banyak pemikiran-pemikiran yang

    dikemukakan mengenai persoalan-persoalan ekonomi yang dihadapi suatu

    Negara, tetapi pemecahannya hanya didasarkan pada tradisi turun temurun atau

    dengan komando alat penguasa yang agak otoriter. Tulisan–tulisan mengenai

    persoalan ekonomi tidak dikemukakan secara sistematik, topik-topik yang dibahas

    masih terbatas dan belum ada analisis yang menyeluruh mengenai bebagai aspek

    dari kegiatan perekonomian dalam suatu masyarakat. Analisis yang masih terbatas

    tersebut menyebabkan pemikiran-pemikiran ekonomi masih belum dapat

    dipandang sebagai suatu cabang ilmu yang berdiri sendiri ( Sukirno, 1996 : 3).

    2.2 Masuknya Matematika dalam Ilmu Ekonomi

    Sejak Adam Smith menerbitkan “the wealth of Nations” tahun 1776

    dimulai studi yang lebih serius terhadap gejala ekonomi untuk mengembangkan

    ekonomi sebagai ilmu yang berdiri sendiri. Selang beberapa saat setelah era ini

  • 12

    timbul persoalan tentang pendekatan/metode yang lebih cocok digunakan dalam

    mempelajari dan mengembangkan ilmu ekonomi. Seperti yang di kemukakan

    Zimerman (1962 : 62) “apakah dalam ilmu-ilmu sosial pada umumnya dan dalam

    ilmu ekonomi pada khususnya harus ditempuh metode deduktif atau metode

    induktif”. Hal ini menarik karena pendekatan ilmu ekonomi juga diperkenalkan

    dengan pendekatan non verbal yaitu menggunakan simbol-simbol matematika

    dan grafik, sehingga menjadi dualisme metode dalam menjelaskan ilmu ekonomi.

    Mengadopsi pada metode deduksi sebagaimana yang digunakan oleh

    kaum klasik berarti menggunakan matematika sebagai alat analisisnya. Dalam hal

    ini patut diungkapkan jasa Antoine Augustin Cournot sebagaimana di ungkapkan

    oleh Ekelund Jr dan Hebert (1975 : 209). “This Cournot championed the ase of

    mathematics, specifically diferential and integral calculus in expressingarbitrary

    functions, we is the restriction that certain conditions be met”. Cournot memiliki

    pengaruh besar atas perkembangan ilmu ekonomi dengan karyanya yang terkenal

    “Recherches sur les principles mathematiques de la Theorie desrichesses”,

    dimana ia menggunakan aplikasi dari rumus dan simbol matematika dalam

    analisis ekonomi (Winardi, 1990 : 55).

    Cournot percaya bahwa ilmu ekonomi harus memanfaatkan alat-alat

    matematika hanya untuk membangun batas-batas kemungkinan dan untuk

    mengungkapkan fakta-fakta kurang stabil secara lebih absolut, ia juga lebih jauh

    berpendapat bahwa manfaat praktis matematika dalam ilmu ekonomi tidak selalu

    melibatkan presisi numerik yang ketat. http://en.wikipedia.org/wiki/

    Antoine_Augustin_Cournot

    http://en.wikipedia.org/wiki/

  • 13

    Sejak Cournot memasukan matematika sebagai alat analis ekonomi, makin

    lama semakin berkembang dengan banyak bermunculan ahli-ahli ekonomi yang

    menggunakan matematika sebagai alat analisis, diantaranya H.Gossen, Alfred

    Marshall, Carl Manger, Leon Walras. (Koesters, 1987 : 116-117)

    Pada akhirnya sampai saat ini ilmu ekonomi dikenal sebagai sebuah

    disiplin ilmu yang multi dimensional dalam artian bisa digunakan tak terbatas

    hanya pada penyampaian intuisi secara kualitatif (induktif), melainkan bisa juga

    diterapkan secara kuantitatif (deduktif). Dari kedua pendekatan ini, maka lahirlah

    terminologi “ekonomi kualitatif” dan “ekonomi kuantitatif”. Namun perlu digaris

    bawahi bahwa keduanya bukanlah dua cabang ilmu yang terpisah melainkan

    hanya merupakan pendekatan penyampaian yang berbeda seperti halnya kita

    mengekspresikan sesuatu yang menggunakan bahasa yang agak berbeda.

    2.3 Peranan Matematika dalam Ilmu Ekonomi

    Dalam analisis ekonomi dikenal dua pendekatan yaitu, secara kualitatif dan

    secara kuantitatif. Analisis kuantitatif dalam dalam ilmu ekonomi dapat

    dikategorikan menjadi dua, yaitu matematika ekonomi dan ekonometrika.

    Matematika ekonomi digunakan dalam ilmu ekonomi lebih kearah penyusunan

    teori deduktif. Sedangkan ekonometrika digunakan sebagai studi terhadap

    observasi empiris dengan menggunakan metode perkiraan statistik serta pengujian

    hipotesis. Dengan kata lain, ekonometrika lebih ke penekanan pada pengujian

    empiris atas teori ekonomi dan dibutuhkan untuk pengambilan kesimpulan secara

  • 14

    induktif. Para ahli ekonometrika umumnya menggunakan persamaan-persamaan

    matematika yang disusun oleh ahli matemtika dengan membuat modifikasi

    secukupnya agar memungkinkan untuk dilakukan pengujian empiris terhadap

    hukum-hukum ekonomi.

    Sugiarto mengatakan bahwa ilmu ekonomi memerlukan beberapa alat

    analisis untuk menerangkan teori-teori dan menguji kebenaran teori-teori tersebut.

    Grafik adalah alat analisis utama disamping matematika dan statistik. Grafik

    berperan untuk memperlihatkan hubungan variabel-variabel ekonomi secara

    visual, matematika berfungsi untuk menyatakan hubungan antara variabel-

    variabel yang terkait dalam suatu fungsi matematis, sedangkan statistik berperan

    sebagai alat analisis untuk mengumpulkan fakta dan menguji kebenaran teori

    ekonomi. Lebih lanjut Chiang dan Wainwright mengatakan bahwa matematika

    dalam ekonomi adalah suatu pedekatan analitis ekonomi dengan menggunakan

    simbol-simbol matematika dan logika matematika dalam merumuskan teori

    ekonomi dan permasalahan dalam ilmu ekonomi. Matematika disiapkan untuk

    menjelaskan kasus-kasus teknik matematis seperti matriks, hitungan diferensial

    dan integral, persamamaan diferensial dan lain-lain diluar ilmu ukur sederhana.

    Lebih lanjut penerapan analisis matematika digunakan dalam teori

    persamaan simultan oleh Leon Walras untuk menganalisis keseimbangan

    beberapa pasar yang saling berkaitan. Aplikasi oleh Walras ini mendorong

    perkembangan analisis keseimbangan umum yang memfokuskan pada

    persyaratan- persyaratan untuk dibangunnya seperangkat harga atau instrumen-

    instrumen lain yang menjamin bahwa permintaan dan penawaran akan setara di

  • 15

    semua pasar secara simultan pada saat berbagai sumber daya, teknologi dan

    preferensi konsumen yang menentukan permintaan dan penawaran dispesifikasi

    dalam kerangka yang cukup umum.

    Dalam linear programim matematika berperan untuk memahami teori

    simpleks untuk mecari pemecahan yang optimum (maksimum atau optimum),

    seperti maximum revenue, maximum profit, atau minimum cost. Hal ini

    diperlukan pengetahuan tentang matriks dan determinan, khususnya mengenai

    linear dependent dan independent, basis dan paling tidak pengetahuan tentang

    pembuatan grafik guna memahami metode grafik. Matemtika juga dipakai dalam

    analisis input-output dalam mempelajari hubungana antar sektor ekonomi

    (Supranto, 2005 : 3).

    Terkait dengan penggunaan matematika dalam ekonomi, Prabowo (2011)

    menjelaskan bahwa fakta yang hakekatnya merupakan besaran-besaran, yang

    diterjemahkan berupa persamaan, bentuk-bentuk fungsional, atau persamaan

    differensial, di selasaikan menggunakan pendekatan analisis matematis. Contoh

    kasus Translasi penyelesaian masalah ekonomi dengan analisis matematis adalah,

    dalam menggunakan analisis regresi sederhana dengan menggunakan data terbaru

    pada malam hari sebelumnya sehingga masalah ekonomi dalam hal pergerakan

    valuta asing dapat pula dianalisis. Gambar 2.1 dibawah ini, menunjukan proses

    penyelesaian masalah ekonomi dengan analisis matematis.

  • 16

    Gambar 2.1 Model penyelesaian ekonomi dengan matematika

    (Sumber : Prabowo 2011: 10)

    Dalam prakteknya, analisis ekonomi memang tidak dapat terlepas dari

    analisis kuantitatif. Dengan bahasa matematika, penggunaan ekspresi verbal

    digantikan dengan simbol-simbol matematika sehingga penyampaian ide bisa

    lebih efisien, lebih akurat dan lebih sistematis. Sedangkan dengan menggunakan

    ekonometrika, suatu teori dapat diverifikasi validitasnya melalui data empiris

    yang tersedia. Selanjutnya, dengan menggunakan data empiris, dimungkinkan

    untuk memberi masukan pada penggalian ilmu baru dan/atau pemodifikasian

    ilmu yang sudah ada.

    Singkatnya, pendekatan kualitatif dan kuantitatif dalam analisis

    ekonomi ini saling melengkapi. Tanpa perangkat kuantitatif, seorang ahli hanya

    dapat memberikan gambaran tentang suatu fenomena tanpa dapat

    membuktikannya. Sedangkan penggunaan alat kuantitatif tanpa pemahaman

    intuitif terhadap ilmu ekonomi menjadikan suatu analisis kehilangan nuansa

    ekonomi sebagai ilmu sosial yang memiliki tingkat ketidakpastian yang tinggi.

  • 17

    Terkait dengan masuknya matematika sebagai alat bantu dalam ilmu

    ekonomi, membuat materi pembelajaran ilmu ekonomi didorong untuk

    memasukan dan menjadikan matematika sebagai pembeda ilmu ekonomi dengan

    ilmu sosial lainnya. Bahkan matematika dijadikan sebagai matakuliah tersendiri

    dalam kurikulum Falutas Ekonomi selain statistik dan ekonometrika. Hal

    demikian menyebabkan banyak peminat di Fakultas Ekonomi yang berasal dari

    lulusan SMA jurusan IPA, sedangkan yang berasal dari lulusan SMA jurusan IPS

    cenderung menghindar untuk bersaing dengan lulusan jurusan IPA.

    2.4 Profil Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Keguruan dan

    Ilmu Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana Tahun 2010

    Program Studi Pendidikan Ekonomi (Progdi PE), Fakultas Keguruan dan

    Ilmu Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana berdiri sejak tahun 1956.

    Program Studi Pendidikan Ekonomi sebelumnya dikenal sebagai Program Studi

    Pendidikan Dunia Usaha. Perubahan nama dari Pendidikan Dunia Usaha menjadi

    Pendidikan Ekonomi dipertimbangkan dalam upaya penyesuaian dengan Surat

    Keputusan (SK) Menteri No.0217/U/1995 tentang Kurikulum yang berlaku secara

    Nasional Sarjana Pendidikan.

    Penyelenggaraan program akademik Program studi Pendidikan Ekonomi

    ditujukan untuk mempersiapkan kemampuan lulusan sebagai Tenaga Guru

    Professional yang kreatif, inovatif dan proaktif yang diikat moral etik di bidang

    Ilmu Pendidikan Ekonomi: Pemasaran, Tatakelola Perkantoran, Koperasi,

    Akuntansi dan Bisnis. Kurikulum program studi Pendidikan Ekonomi sekaligus

  • 18

    mempersiapkan tenaga pengelola Bisnis pada dunia usaha, sesuai dengan

    perkembangan kehidupan ekonomi di Indonesia yang mengarah ke Industrialisasi

    dan perdagangan. (Katalog PE Tahun,2010 : 1)

    2.4.1 Visi Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP-UKSW

    Visi program studi Pendidikan Ekonomi adalah “Mewujudkan Program

    Studi sebagai pembentuk Guru Profesional sekaligus pengembangan Pendidikan

    Ekonomi”.

    2.4.2 Misi Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP-UKSW

    Mewujudkan visi, maka Program Studi Pendidikan Ekonomi merancang

    dan mengembangkan layanan pendidikan di bidang ilmu Pendidikan Ekonomi

    yang berkualitas. Misi diaksanakan dengan pendekatan kekeluargaan berdasarkan

    cinta kasih. Untuk mendukung misi tersebut, semua yang terlibat dalam

    menjalankan misi bertekad :

    a. Menyelenggarakan pembelajaran yang membangun sikap kreatif, inovatif

    dan proaktif bedasarkan moral etik kasih kepada sesama.

    b. Menyelenggarakan penelitian di bidang Ilmu dan Perilaku Ekonomi dalam

    linkup luas, mencakup metode-metode pembelajaran yang tepat, teori

    ekonomi, perilaku lembaga pendidikan, perilaku bisnis, dan perilaku

    masyarakat dalam memenuhi kebutuhan.

  • 19

    c. Menyelenggarakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat untuk

    mengembangkan kualitas pendidikan formal dan informal yang

    dibutuhkan masyarakat.

    2.4.3 Tujuan Progam Studi Pendidikan Ekonomi FKIP-UKSW

    Tujuan program studi pendidikan ekonomi secara umum adalah

    “menghasilkan sarjana Pendidikan Ekonomi (S-1) yang memiliki kemampuan

    dasar profesi dengan kompetensi umum minimal bidang Pendidikan Ekonomi”.

    Disamping tujuan umum, Program Studi Pendidikan Ekonomi juga bertujuan

    mempersiapkan lulusan yang menguasai kompetensi umum profesi keguruan yang

    orentasi pada bidang studi sesuai penjurusan, menguasai metode mengajar

    dilingkup Pendididkan Dasar SMP, pendidikan Menengah SMA dan SMK, dan

    memiliki kemampuan penguasan bidang teknologi informasi dan pendidikan serta

    ketrampilan bahasa inggris.

    2.5 Profil Lulusan dan Tujuan Program Studi Ilmu Ekonomi Fakultas

    Ekonomi – UKSW Tahun 2009 - 2010

    Profil lulusan program studi Ilmu Ekonomi diharapkan kompeten dalam

    teori ekonomi dan alat analisis ekonomi mitahir, penelitian dalam rangka

    pengkajian masalah-masalah ekonomi, Merumuskan model-model dan kebijakan

    dalam bidang ekonomi, Menerapkan ilmu yang diperoleh bagi pengembangan

    kehidupan masyarakat.

  • 20

    Program studi ilmu ekonomi juga mempunyai tujuan untuk :

    Menghasilkan lulusan yang mempunyai kemampuan analitik dan mampu

    bekerjasama secara kreatif dan profesional dalam bidang ekonomi dan

    pembangunan, menghasilkan karya ilmiah baik oleh dosen maupun kerjasama

    dengan mahasiswa, menghasilkan gagasan dan solusi bidang ekonomi bagi

    pembangunan kehidupan masyarakat. (Katalog FE, Tahun 2009-2010 : 46)

    Berdasarkan profil dan tujuan dari Program Studi Ilmu Ekonomi-FE,

    jelas menunjukan perbedaan yang signifikan dengan profil lulusan dan tujuan

    Program Studi Pendidikan Ekonomi-FKIP. Orentasi dari lulusan Program Studi

    Ilmu Ekonomi-FE adalah sebagai ahli pada bidang ekonomi (ekonom). Sedangkan

    orentasi dari Progam Studi Pendidikan Ekonomi-FKIP adalah menghasilkan ahli

    pendidikan pada bidang ekonomi (guru ekonomi).

    2.6 Kurikulum Program Studi Pendidikan Ekonomi Tahun 2010

    Kurikulum Program Studi Pendidikan Ekonomi disusun berdasarkan :

    1. Surat Keputusan Menteri Pendidikan No: 232/U/2000 tentang

    Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian

    Hasil Belajar Mahasiswa.

    2. Surut Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No: 045/U/2002

    tentang kurikulum inti pendidikan tinggi.

    3. Kurikulum SMK bidang Bisnis dan Manajemen tahun 2004.

    4. Kurikum SMU tahun 2004.

    5. Visi dan Misi Progdi-Pendidikan Ekonomi.

    (Katalog PE, Tahun 2010 : 5)

  • 21

    Beban akademik program S-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi

    sebanyak 148 sks diataur dalam Program akademik sistem semester. Pengaturan

    akademik dalam sistem semester, mahasiswa akan menyelesaikan studi S-1 paling

    cepat 7 hingga 9 semester atau pada umumnya 8 semester ( 4 tahun).

    Struktur kurikulum terdiri 5 (lima) kelompok matakuliah sebagai berikut :

    1. Kelompok Matakuliah Pengembanagan Kepribadian (MPK): 15 sks

    2. Kelompok Matakuliah Keilmuan dan Kepribadian (MKK): 12 sks

    3. Kelompok Matakuliah Keahlian Berkarya (MKB): 17 sks

    4. Kelompok Matakuliah Perilaku Berkarya (MPB): 81 sks

    5. Kelompok Matakuliah Berkehidupan Bermasyarakat (MBB): 24 sks

    Sejumlah matakuliah pada kurikulum Program Studi Pendidikan Ekonomi

    FKIP UKSW, terdapat matakuliah menggunakan matematika secara langsung

    yaitu, Matematika Ekonomi (JE 341): 3 sks dan Statistika Ekonomi & Bisnis (JE

    442): 4 sks, ada juga matakuliah yang menggunakan matematika sebagai alat

    bantu analisis, diantaranya :

    a. Pengantar Ilmu Ekonomi (JE 141) : 3 sks

    b. Teori Ekonomi Makro (JE 541) : 4 sks

    c. Teori Ekonomi Mikro (JE 541) : 4 sks

    d. Keuangan Perusahaan (JE 342) : 3 sks

    e. Ekonomi Internasional (JE 842) : 3 sks

    f. Ekonomi Publik (JE 741) : 3 sks

  • 22

    2.7 Mata Pelajaran Ekonomi dalam Kurikulum SMA/MA

    Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,

    kompetensi dasar, materi standar, dan hasil belajar, serta cara yang digunakan

    sebagai pedoman untuk mencapai kompetensi dasardan tujuan pendidikan.

    2.7.1 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran

    Ekonomi SMA/MA

    Dalam rangka mewujudkan pendidikan yang bermutu sesuai dengan

    tuntutan masyarakat di era global serta perkembangan IPTEK yang telah

    membawa perubahan pada aspek kehidupan manusia termasuk aspek ekonomi,

    maka diperlukan sumber daya manusia yang berkualitas dalam arti sebagai insan

    berilmu pengetahuan, berketerampilan, berbudi pekerti luhur, berakhlak mulia,

    bertanggung jawab dan berupaya mencapai kesejahteraan diri serta memberikan

    sumbangan terhadap keharmonisan dan kemakmuran keluarga, masyarakat, dan

    negara.

    Ekonomi merupakan ilmu tentang perilaku dan tindakan manusia untuk

    memenuhi kebutuhan hidupnya yang bervariasi, dan berkembang dengan sumber

    daya yang ada melalui pilihan-pilihan kegiatan produksi, konsumsi, dan/atau

    distribusi. Luasnya ilmu ekonomi dan terbatasnya waktu yang tersedia membuat

    standar kompetensi dan kompetensi dasar ini dibatasi dan difokuskan kepada

    fenomena empirik ekonomi yang ada disekitar peserta didik, sehingga peserta

    didik dapat merekam peristiwa ekonomi yang terjadi disekitar lingkungannya dan

    mengambil manfaat untuk kehidupannya yang lebih baik.

  • 23

    Pembahasan manajemen difokuskan pada fungsi manajemen badan usaha

    dalam kaitannya dengan perekonomian nasional. Pembahasan fungsi manajemen

    juga mencakup pengembangan badan usaha termasuk koperasi. Akuntansi

    difokuskan pada perilaku akuntansi jasa dan dagang. Peserta didik dituntut

    memahami transaksi keuangan perusahaan jasa dan dagang serta mencatatnya

    dalam suatu sistem akuntansi untuk disusun dalam laporan keuangan. Pemahaman

    pencatatan ini berguna untuk memahami manajemen keuangan perusahaan jasa

    dan dagang.

    Mata pelajaran Ekonomi diberikan pada tingkat pendidikan dasar sebagai

    bagian integral dari IPS. Pada tingkat pendidikan menengah, ekonomi diberikan

    sebagai mata pelajaran tersendiri.

    Mata pelajaran Ekonomi bertujuan agar peserta didik memiliki

    kemampuan sebagai berikut.

    1. Memahami sejumlah konsep ekonomi untuk mengkaitkan peristiwa dan

    masalah ekonomi dengan kehidupan sehari-hari, terutama yang terjadi

    dilingkungan individu, rumah tangga, masyarakat, dan negara

    2. Menampilkan sikap ingin tahu terhadap sejumlah konsep ekonomi yang

    diperlukan untuk mendalami ilmu ekonomi

    3. Membentuk sikap bijak, rasional dan bertanggung jawab dengan memiliki

    pengetahuan dan keterampilan ilmu ekonomi, manajemen, dan akuntansi

    yang bermanfaat bagi diri sendiri, rumah tangga, masyarakat, dan negara

  • 24

    4. Membuat keputusan yang bertanggungjawab mengenai nilai-nilai sosial

    ekonomi dalam masyarakat yang majemuk, baik dalam skala nasional

    maupun internasional

    Ruang lingkup Mata pelajaran Ekonomi mencakup perilaku ekonomi dan

    kesejahteraan yang berkaitan dengan masalah ekonomi yang terjadi di lingkungan

    kehidupan terdekat hingga lingkungan terjauh, meliputi aspek-aspek

    1)Perekonomian, 2)Ketergantungan, 3)Spesialisasi dan pembagian kerja,

    3)Perkoperasian, 4)Kewirausahaan, 5)Akuntansi dan manajemen. (Soehendro,

    2006 : 206)

    Untuk melihat standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran ekonomi,

    lebih jelasnya dapat di lihat pada lampiran 7 sampai lampiran 11

    2.8 Matematika dalam Kurikulum SMA/MA

    Struktur kurikulum SMA/MA meliputi substansi pembelajaran yang

    ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama tiga tahun mulai kelas X sampai

    dengan kelas XII. Struktur kurikulum disusun berdasarkan standar kompetensi

    lulusan dan standar kompetensi mata pelajaran.

    Pengorganisasian kelas-kelas pada SMA/MA dibagi kedalam dua

    kelompok, yaitu kelas X merupakan program umum yang diikuti oleh seluruh

    peserta didik, dan kelas XI dan XII merupakan program penjurusan yang terdiri

    atas empat program: (1) Program Ilmu Pengetahuan Alam, (2) Program Ilmu

    Pengetahuan Sosial, (3) Program Bahasa, dan (4) Program Keagamaan, khusus

    untuk MA ( Mulyasa, 2010 : 54).

  • 25

    Kurikulum SMA/MA untuk kelas X terdiri atas 16 mata pelajaran, muatan

    lokal, dan pengembangan diri. Sedangkan untuk kelas XI dan XII Program IPA,

    Program IPS, Program Bahasa, dan Program Keagamaan terdiri atas 13 mata

    pelajaran, muatan lokal, dan pengembangan diri ( Mulyasa, 2010 : 57).

    Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) untuk SMA/MA

    menentapkan matematika menjadi matapelajaran Ujian Akhir Nasional (UAN)

    untuk semua jurusan.

    Pada program umum (kelas X) mendapatkan dasar matematika kelanjutan

    dari tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) atau sederajat. Setelah pada

    program penjurusan (kelas XI dan XII) matematika diajarkan sesuai dengan

    masing-masing penjurusan.

    Dilihat dari alokasi waktu mata pelajaran matematika dalam program

    penjurusan, hanya program penjurusan bahasa yang alokasi waktu tatap muka

    sebanyak 3 jam pelajaran setiap minggu. Sedangkan pada jurusan IPA, IPS, dan

    Keagamaan (pada MA) mendapatkan 4 jam pelajaran setiap minggu. Namun jika

    dilihat secara keseluruhan Program penjurusan IPA yang mendapat porsi lebih

    banyak, terlepas dengan mata pelajaran matematika itu sendiri pada penjurusan

    tersebut terdapat mata pelajaran lain yang menggunakan pendekatan matematika,

    seperti kimia dan fisika.

  • 26

    2.8.1 Matematika dalam Pelajaran Ekonomi SMA/MA

    Berdasarkan Standar isi yang tercantum dalam KTSP terdapat beberapa

    materi Ekonomi SMA yang memerlukan alat bantu matematika. Materi tersebut

    antara lain : 1) Permintaan dan penawaran, 2) mekanisme pasar, 3) Pendapatan

    nasional, 4) konsumsi dan investasi, 5) Ekonomi moneter, 6) Ekonomi

    Internasional, dan 7) semua materi Akuntansi.

    Sehubungan dengan itu, maka sangat dibutuhkan penguasaan materi

    matematika bagi guru ekonomi SMA. Materi yang paling mendasar untuk

    dikuasai guru ekonomi SMA adalah penerapan fungsi matematika dalam

    ekonomi, dan dasar dasar hitung deferensial. Sedangkan untuk materi akuntansi,

    baik jasa maupun dagang sangat diperlukan penguasaan materi hitung keuangan

    bagi guru ekonomi.

    2.9 Keterbatasan Matematika dalam Praktek

    Satu di antara kecaman terkasar didasarkan atas observasi bahwa kaum

    usahawan tidak melakukan perhitungan menurut cara yang di asumsikan oleh

    teori. ketika kaum usahawan di wawancarai, kadang-kadang ditemukan

    (tampaknya mengherankan si pewawancara) bahwa mereka tidak mengetahui

    konsep biaya marginal (MC) dan penerimaan marginal (MR). Maka seperti yang

    di kemukakanlah oleh “Richard G, Lipsey dan Peter O. Steiner” (1996: 117)

    bahwa:

  • 27

    1. Teori di atas mengasumsikan perusahaan menyamakan biaya marjinal

    dengan penerimaan marjinalnya.

    2. Sedangkan observasi empiris memperlihatkan banyak manajer yang belum

    mendengar biaya marjinal dan penerimaan marjinal.

    3. Oleh karenanya, teori itu ditolak, karena para manajer tidak dapat

    menggunakan konsep yang tidak mereka ketahui.