bab ii tinjauan pustakaeprints.umm.ac.id/42412/3/bab ii.pdf · 2018. 12. 20. · bab ii tinjauan...
TRANSCRIPT
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Resepsi
Resepsi adalah aktivitas yang terjadi ketika seorang ubjek mendapatkan konten baik dari
media cetak, audio visual dan media lainnya. Setelah subjek mendapatkan konten, sang subjek
kemudian menginterpretasikan berdasarkan apa yang dia pahami. Hasil interpretasi dan
pemaknaan akan sangat tergantung dari latar belakang budaya, sosial dan kemampuan sang subjek.
Secara sederhana analisis resepsi adalah meminjam otak dari orang lain untuk mendapatkan
informasi berdasarkan sudut pandang dan pemaknaan seseorang. Teori Resepsi yang paling
terkenal dikembangkan oleh Stuart Hall. Teori Stuart hal menjadi patokan untuk kebanyakan
penelitian berbasiskan resepsi di seluruh dunia. Menurut Sturart Hall, apa yang dimaknai oleh
seseorang akan sangat bergantung kepada latar belakang sosial dan budaya yang ada pada dirinya
(Bertrand & Hughes, 2005).
Stuart Hall memodelkan resepsi layaknya proses model encoding-decoding. Dalam proses
model encoding-decoding, pihak yang menyampaikan pesan mengencode (dikodekan) pesannya
dalam bentuk teks / audio / visual lalu didistribusikan melalui berbagai macam media lalu
ditangkap oleh penerima dan di decode (diterjemahkan) ulang sesuai pemahamannya. Inilah
Resepsi menurut Stuart Hall. Apa yang ditangkap dan dipahami oleh penerima dari pesan yang
ada. Stuart Hall memodelkan ini pada tahun 1973. Menurut teori ini, pesan dikodekan sesuai
persepsi pembuatnya, dikirimkan lalu ditangkap dan diterjemahkan oleh penerima sesuai
pemahaman atau persepsi mereka sendiri. Gambar dibawah ini merupakan penggambaran model
dari encoding-decoding yang dikemukakan oleh Stuart Hall.
Gambar 2.1 : Proses Encoding-Decoding Stuart Hall (dalam Storey, 1996 : 10)
Berdasarkan ilustrasi diatas, kita bisa melihat struktur dari proses encoding-decoding. Bisa
kita lihat dan amati dalam memproduksi pesan seorang pengirim pesan melewati beberapa tahapan
untuk bisa membuat sebuah pean. Proses pertama adalah technical infrastructure yang merupakan
struktur dasar dari pesan yang ingin dikirimkan.Setelah itu proses dilanjutkan relations of
production yang berfungsi untuk menyisipkan segala sesuatu yang berelasi dalam pesan. Setelah
2 proses diawal maka kita akan mendapatkan framework of knowledge yang merupakan pesan
dasar yang akan dikirimkan. Setelah itu dilanjutkan proses Meaning structure untuk menjadikan
pesan lebih memiliki makna. Setelah itu kemudian jadilah sebuah pesan bermakna (dalam Storey,
1996 : 10).
Setelah menjadi pesan bermakna, kemudian pesan bermakna didistribusikan kepada
penerima atau biasa disebut konsumen / pembaca / pendengar. Oleh penerima pesan tersebut
kemudian direpresentasikan untuk didapatkan maknaya. Proses di sisi penerima adalah penerima
kemudian memecah pesan yang bermakna menjadi framework knowledge , relation of production
dan technical infrastructure. Ketiga hal ini bisa jadi berbeda dengan yang dimaksud oleh pengirim.
Hal ini tergantung latsar belakang budaya, lapisan sosial, pengalaman , referensi dan kerangka
berpikir masing-masing pihak baik penerima atau pengirim (Stuart Hall 1993).
Dalam era yang serba maju seperti era internet, kemampuan khalayak penerima tentunya
akan lebih makin beragam karena khalayak telah terpapar banyak informasi dan sumber. Oleh
karena itu proses resepsi tentunya akan makin beragam, tersegmen dan tergantung dari kondisi
khalayak. Hal inilah yang kemudian menyebabkan adanya perbedaan dari pengirim pesan dan
penerima pesan. Menurut Stuart Hall ada 3 kategori konsep encoding-decoding jika dilihat dari
makna pengirim dan pemahaman penerima. Tiga kategori itu adalah :
1) Posisi Hegemoni Dominan Hall.
Gambar 2.2 : Posisi Hegemoni Dominan Hall
Kategori pertama adalah Posisi Dominan Hall. Dalam posisi ini apa yang dikirim
pengirim dan diterima penerima memiliki makna yang hampir sama. Hal ini karena
pengirim dan penerima menggunakan kode, budaya dan latar belakang yang sama dalam.
Contoh dari hal ini adalah seperti dalam masyarakat mencuri adalah perbuatan yang tidak
baik dalam kesepakatan masyarakat. Sehingga ketika seseorang menyisipkan pesan
seseseorang melakukan tindakan pencurian maka kesepakatan pengirim dan penerima
pesan pasti sama bahwa pelaku tersebut berbuat sesuatu yang tidak baik ( Storey, 1996 :
12).
2) Posisi Negosiasi Posisi
Gambar 2.3 : Posisi Negosiasi Posisi
Kategori kedua adalah posisi negosiasi, hal ini terjadi ketika pesan yang dikirim sebagian
ada yang diterima ada yang ditolak. Hal ini terjadi akibat ada beberapa perbedaan sosial
budaya. ( Storey, 1996 : 12) Dalam kasus ini contohnya adalah ketika di Indonesia ada
seseorang yang mengirimkan pesan berisi bahwa shalat Shubuh berjamaah di masjid itu
baik dan harus menggunakan doa qunut. Maka masyarakat Indonesia akan menyepakati
sebagian (shalat shubuh berjamaah itu baik) dan menolak sebagian (harus menggunakan
qunut). Harus menggunakan qunut tentunya akan tergantung subjek penerima. Latar
belakang, sosial dan budaya penerima seperti apa akan menentukan pesan ini diterima atau
tidak.
3) Posisi Oposisi.
Gambar 2.4 : Posisi Oposisi
Posisi terakhir adalah posisi oposisi. Hal ini terjadi karena perbedaan sosial dan latar
belakang antara pengirim dan penerima. (Storey, 1996 : 12)
B. Komunikasi Massa
Komunikasi Massa adalah alur atau proses dimana suatu organisasi menyebarkan pesan
kepada khalayak umum (dalam Stephen, 2002). Komunikasi akan selalu ada dalam kehidupan
manusia karena komunikasi adalah kebutuhan dasar manusia. Komunikasi pada umumnya
dilakukan secara verbal maupun non verbal. Begitu juga dengan komunikasi massa yang memiliki
fungsi yang amat penting dalam persebaran informasi-informasi di masyarakat kita.
Dalam komunikasi massa, ada berbagai macam media dan cara untuk menyebarkannya.
Hal ini biasa disebut media massa. Media massa yang sangat berkembang saat ini adalah Internet.
Komunikasi massa adalah melakukan komunikasi dengan massa / masyarakat/ khalayak ramai.
Pada umumnya, proses komunikasi massa bersifat satu arah saja karena fungsinya adalah
menyebarkan info sehingga umpan balik biasanya tidak ada biasanya umpan balik tertunda dengan
waktu yang relatif. Namun dengan keberadaan Internet, komunikasi massa menjadi terevolusi
sehingga feedback dapat dicapai dengan cepat dan langsung.
Definisi komunikasi yang dilakukan dipublikasikan Michael W. Gamble dan Teri Kwal
Gamble (1986), komunikasi jika mencakup dan memenihi hal-hal dibawah ini maka dapat
dikategorikan sebagai komunikasi massa :
1. Komunikator dalam komunikasi massa memanfaatkan media dan peralatan modern. Hal ini
dikarenakan komunikator memiliki kepentingan untuk menyebarkan pesan secara cepat
kepada khalayak (Nurudin,2007).
2. Komunikator dalam komunikasi massa dalam menyebarkan pesan-pesannya bermaksud
untuk berbagi pengertian dan informasi dengan jutaan orang yang tidak saling kenal antara
satu dengan yang lain (Nurudin,2007). Anonimitas atau ketidak tahuan audience dalam
komunikasi massa inilah yang membedakan komunikasi massa dengan jenis komunikasi
yang lain. Bahkan pengirim dan penerima pesan umumnya tidak saling mengenal satu
dengan lainnya.
3. Pesan adalah milik khalayak publik (Nurudin,2007). Karena pesan dapat diterima oleh
banyak orang tanpa pilih-pilih. Hal itu disebabkan karena pesan adalah milik publik.
4. Sumber dari komunikasi massa biasanya adalah organisasi formal seperti asosiasi, jaringan,
ikatan, atau perkumpulan (Nurudin,2007). Sumber dari komunikasi adalah kelompok dan
bukan merupakan individu. Lembaga sumber ini pun biasanya berorientasi pada
keuntungan, bukan organisasi suka rela..
5. Komunikasi massa memiliki satu penjaga atau gatekeeper (penapis informasi). Fungsi dari
gatekeeper ini adalah untuk mengontrol pesan sebelum disebarkan kapada publik / khalayak
(Nurudin,2007). Fungsi dari gatekeeper adalah memastikan kebenaran dari pesan,
memastikan kualitas pesan dan memastikan objektivitas dari pesan. Hal ini dilakukan
karena komunikasi massa akan disebarkan kepada khalayak ramai, sehingga kualitas dan
kebenaran haruslah sangat terjaga. Contoh peran dari gatekeeper adalah reporter sebagai
penapis awal pesam, editor film sebagai penapis berikutnya, , dan lembaga sensor lain
dalam komunikasi massa merupakan contoh dari peran gatekeeper.
6. Umpan balik atau feedback dalam komunikasi massa sifatnya tertunda atau tidak langsung
didapatkan (Nurudin,2007). Dalam komunikasi pada umumnya, umpan balik dapat bersifat
langsung. Artinya setelah melakukan komunikasi maka umpan balik dari penerima dapat
langsung diberikan kepada pengirim pesan karena komunikasi bersifat langsung dan direct.
Namun dalam komunikasi massa, feedback tidak bisa langsung dilakukan alias tertunda
dikarenakan besarnya massa yang terlibat dalam komunikasi.
Ada beberapa unsur dalam komunikasi massa (dalam Wiryanto, 2000: 3), anatara lain :
1. Sumber atau Komunikator
Sumber atau komunikator dari komunikasi massa adalah lembaga, kelompok yang bekerja
untuk menyebarkan pesan dan berita. Biasanya lembaga ini dapat berupa perusahaan media
online, perusahaan surat kabar, stasiun radio, stasiun televisi, penerbit dan bentuk lainnya.
2. Unsur Pesan
Pesan yang disebarkan haruslah bersifat massive atau sangat besar agar bisa dapat
menjangkau banyak orangdan khalayak. Media internet perlu konektivitas yang besar,
media cetak perlu jalur distributor yang bear , jalur televisi dan radio perlu menjangkau
banyak pihak di banyak tempat,
3. Unsur Saluran atau Media
Unsur ini adalah media / teknologi atau alat apapun yang digunakan untuk menerima berita
oleh perorangan. Media ini bisa berupa komputer, handphone, koran , radio dan alat
lainnya.
4. Unsur Penerima
Penerima adalah pihak-pihak yang menerima pesan yang disampaikan oleh sumber.
Penerima ini adalah individu-individu yang ditarget dari sumber.
5. Unsur Efek
Unsur ini adalah sesuatu yang terjadi ketika penerima sudah menerima pesan dari sumber
secara utuh.
C. Data dan Informasi
Data adalah catatan atas kumpulan fakta (Real, 1996). Data berasal dari bahasa latin yaitu
datum yang artinya sesuatu yang diberikan. Data bisa dari hasil pengukuran, hasil pengamatan
sesuatu yang dapat berupa kata-kata, angka dan citra atau gambar. Data merupakan dasar dari
sebuah informasi. Dalam sebuah penelitian ilmiah, fakta-fakta yang ada kemudian dikumpulkan
untuk mendapatkan sebuah data.
Data yang diolah dan diproses kemudian menghasilkan sebuah informasi. Data atau
kumpulan data yang baik akan menghasilkan informasi yang baik. Berlaku juga kebalikannya yaitu
data atau kumpulan data yang buruk kemudian akan menghasilkan informasi yang buruk.
D. Interaksi Lawan Jenis Dalam Islam
Manusia merupakan makhluk sosial, interaksi merupakan salah satu cara dari seorang
manusia untuk memenuhi kebutuhan dasarnya sosialnya. Manusia lahir dengan kondisi beragam
jenis termasuk jenis kelamin, oleh karena itu interaksi lawan jenis menjadi sesuatu yang niscaya
terjadi dalam kehidupan sehari-hari seorang manusia. Pada dasarnya perbedaan jenis kelamin
menghasilkan perasaan interaksi yang berbeda dibanding interaksi dengan sesama jenis kelamin.
Interaksi antar lawan jenis yang berbeda melibatkan berbagai macam struktur dan perbedaan dari
mulai perbedaan cara berpikir, mental, emosi, perasaan dan perbedaan lainnya.
Islam adalah agama yang sempurna dan lengkap. Sebagai pedoman hidup, islam juga
mengatur bagaimana cara seorang manusia untuk berinteraksi. Manusia adalah makhluk sosial .
Manusia selalu membutuhkan pihak-pihak lain walaupun manusia tersebut memiliki kedudukan
yang tinggi baik secara harta maupun tahta sebagaimana Allah tertulis dalam Al Quran.
“Dan manusia diciptakan dalam keadaan lemah.” (QS. An Nisa` : 28)
Islam juga mengatur sampai tatanan detail mengenai bagaimana interaksi antar lawan jenis
yang seharusnya terjadi. Secara garis besar 3 adab dasar dalam interaksi laki-laki dan perempuan
yang diatur oleh islam yaitu :
1. Menundukkan dan menjaga pandangan
Pandangan adalah pintu masuk segala sesuatu dalam diri manusia , dari pintu masuk
tersebut akan bisa menentukan hati dari manusia. Oleh karena itu Allah memerintahkan
untuk menjaga dan menundukkan pandangan untuk mencegah pintu awal fitnah dan
kemaksiatan.. Hal ini tertulis dalam Al Quran :
Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan
pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci
bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat. (QS.
An Nur : 30)
“Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan
pandangannya dan memelihara kemaluannya.” (QS. An Nur : 31)
Menundukkan atau menjaga pandangan merupakan dasar dari interaksi antara lawan
jenis dalam islam dikarenakan pandangan merupakan dasar dan awal dari segalanya.
Jika pandangan tidak terjaga maka akan beresiko terjadi hal-hal yang dilarang oleh
agama.
2. Menjaga diri dari fitnah
Hati manusa sangatlah lemah dan rapuh. Oleh karena itu dalam islam, baik pria maupun
wanita harus menjaga dirinya agar terhindar dari menjadi fitnah bagi lawan jenisnya
yang sedang bergaul bersamanya. Tidak dipungkiri lagi bahwasanya hati manusia
sangatlah lemah. Fitnah disini lebih mengarah kepada kesalahpahaman dan salah
tangkap yang terjadi antara laki-laki dan perempuan karena kesalahan interaksi. Suara
wanita yang mendayu-dayu bisa ditangkap berbeda oleh seorang laki-laki dan begitu
pula dengan laki-laki yang memberi perhatian lebih bisa ditangkap berbeda oleh
seorang wanita. Hal ini terjadi karena memang pada dasarnya hati seorang manusia itu
memang lemah.
Allah, Dialah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan
(kamu) sesudah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia menjadikan (kamu)
sesudah kuat itu lemah (kembali) dan beruban. Dia menciptakan apa yang
dikehendaki-Nya dan Dialah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa. (QS.Ar-
Rum:54)
Mencegah fitnah ketika interaksi laki-laki dan perempuan dapat dimulai dari mencegah
dan meminimalisir interaksi laki-laki dan perempuan yang terlalu membaur.
Kesalahpahaman dan penangkapan biasanya dimulai dari berbaurnya laki-laki dan
perempuan dengan sangat cair. Hal ini karena memang secara fitrahnya dalam islam
wanita merupakan sumber fitnah seorang laki-laki seperti disabdakan Rasulullah :
“Tidaklah aku tinggalkan sepeninggalku fitnah (cobaan) yang lebih berbahaya bagi
kaum laki-laki yaitu (fitnah) wanita.” ( HR. Bukhari no.5096 dan Muslim no.7122)
Oleh karena itu mencegah cairnya interaksi secara berlebihan merupakan saah satu
cara untuk mencegah fitnah baik dari pihak laki-laki maupun perempuan.
3. Tidak berdua-duan ( berkhalwat ) dan bersentuhan.
Dalam isalm, pria dan perempuan ber-khalwat atau berdua-duaan saja karena yang ketiga
adalah setan. Setan akan senantiasa mengajak kedua manusia itu untuk melakukan hal-hal
yang dilarang dalam agama sehingga terjerumus pada kehinaan. Seperti yang disabdakan
bagunda rasul :
“Janganlah salah seorang di antara kalian berkhalwat dengan seorang wanita karena
sesungguhnya syaithan menjadi orang ketiga di antara mereka berdua.” (HR. Ahmad)
Selain larangan berdua-duan saja, dalam islam juga ada larangan untuk saling bersentuhan
sesama jenis yang bukan mahramnya seperti dikatakan dalam hadist :
“Tertusuknya kepala salah seorang di antara kalian dengan jarum besi, lebih baik daripada ia
menyentuh wanita yang tidak halal baginya.”( HR. Thabrani )
E. Islam memandang disorientasi seksual homoseksual (lesbian dan gay)
Islam sebagai panduan hidup juga mengatur mengenai homoseksual ( lesbian dan gay ).
Islam memandang homoseksualitas sebagai sebuah dosa dan larangan yang besar. Dalam islam
hal mengenai homoseksualitas tergambar jelas dalam kasus yang terjadi pada kaum Nabi Luth
yang sering disebut kaum sodom. Hal ini tergambar dalam firman Allah :
Dan (Kami juga telah mengutus) Luth (kepada kaumnya). (Ingatlah) tatkala dia berkata
kepada mereka: "Mengapa kamu mengerjakan perbuatan faahisyah itu, yang belum pernah
dikerjakan oleh seorangpun (di dunia ini) sebelummu?" ( Al-Araf 80 )
Sesungguhnya kamu mendatangi lelaki untuk melepaskan nafsumu (kepada mereka), bukan
kepada wanita, malah kamu ini adalah kaum yang melampaui batas. (Al-Araf 81)
Jawab
kaumnya tidak lain hanya mengatakan: "Usirlah mereka (Luth dan pengikut-pengikutnya) dari
kotamu ini; sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang berpura-pura mensucikan diri". (Al-
Araf 82)
Kemudian Kami selamatkan dia dan pengikut-pengikutnya kecuali isterinya; dia termasuk
orang-orang yang tertinggal (dibinasakan). (Al-Araf 83)
Dan Kami turunkan kepada mereka hujan (batu); maka perhatikanlah bagaimana kesudahan
orang-orang yang berdosa itu. (Al-Araf 84)
Berdasarkan 5 ayat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa homoseksualitas dilarang dalam
islam. Berdasarkan 5 ayat diatas, islam menghadapi dan menyikapi pelaku homoseksualitasn
adalah dalam 3 langkah yang dilakukan bertahap yaitu :
1. Disadarkan dan diingatkan
Hal ini terlihat dari bagaimana nabi Luth berdakwah kepada kaumnya secara terus
menerus.
2. Dijauhi / Ditinggalkan / Diasingkan
Setelah tidak mempan berdakwah maka kita harus meninggalkan kaum tersebut seperti
nabi Luth yang meninggalkan dan mengasingkan kaumnya.
3. Dihukum
Tahapan terakhir adalah dihukum jika semua cara sebelumnya tidak bisa.
F. Film
1. Definisi Film
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, definisi film adalah lakon (cerita) gambar hidup.
Menurut UU 8/1992, film adalah karya cipta seni dan budaya yang merupakan media komunikasi
massa pandangd engar yang dibuat berdasarkan asas sinematografi dengan direkam pada pita
seluloid, pita video, piringan video, dan/atau bahan hasil penemuan teknologi lainnya dalam segala
bentuk, jenis, dan ukuran melalui proses kimiawi, proses elektronik, atau proses lainnya, dengan
atau tanpa suara, yang dapat dipertunjukkan dan/atau ditayangkan dengan sistem Proyeksi
mekanik, eletronik, dan/atau lainnya.
Menurut Andrei Severny film atau juga bisa didefinisikan sebagai serangkaian gambar
diam yang disatukan dan menghasilkan ilusi pergerakan. Ilusi pergerakan kemudain yang
dinikmati oleh penontonnya. Film emrupakan penggabungan seni dan industri. Dapat diproduksi
menggunakan kamera atau dengan efek animasi komputer.
2. Karakteristik Film
Film memiliki 3 karakteristik dasar yaitu :
1. Visual atau gambar merupakan media utama dalam menyampaikan informasi
Sesuatu dikatakan film jika dia menjadikan gambar/visual sebagai senjata terdepan untuk
menyampaikan informasi yang ingin disampaikan. Jika sesuatu hanya menjadikan visual
sebagai sampingan maka itu belum layak atau tidak dapat disebutkan sebagai film.
2. Film memiliki keterbatasan waktu
Film haruslah memiliki waktu dan selalu terbatas. Dalam waktu yang terbatas itu, pembuat
film harus bisa menyampaikan informasi yang penting yang berupa Informasi utamanya
yang merupakan inti film. Informasi ini kemudian disupport oleh artistik dan dramatik.
3. Film mengalir dalam waktu
Film memiliki perbedaan mendasar dengan media text lainnya karena film mengalir dalam
waktu. Jika seseorang membaca maka dia bisa memanipulasi waktu untuk baca mundur
atau melompat-lompat. Namun dalam film hal ini sulit dilakukan. Oleh karena itu film
haruslah mempu mengambil sudut pandang penontonnya agar penonton bisa memahami
dengan tepat apa informasi yang ingin disampaikannya.
3. Fungsi Film
Secara garis besar, film memiliki 3 fungsi dasar yaitu :
1. Film sebagai media komunikasi
Film sebagai media komunikasi merupakan alat bantu yang digunakan oleh penyampai
pesan kepada penerima pesan. Pemanfaatakn film dimaksudkan untuk mempermudah
ilustrasi dari informasi yang ingin disampaikan. Informasi yang bisa diilustrasikan
biasanya lebih mudah dipahami oleh penerima pesan.
2. Film sebagai media pendidikan
Film sebagai media pendidikan digunakan untuk mengajarkan materi pendidikan kepada
siswa. Kelebihan film yang bisa mengilustrasikan dengan berbagai macam maka
mempermudah penyerapan materi pendidikan oleh siswa.
3. Film sebagai media hiburan
Film merupakan gabungan audio dan visual yang dinamis. Kedinamisain ini membuat
hiburan menjadi lebih menarik sebagai sebuah media hiburan dibandingkan media statis
seperti teks.
4. Jenis-jenis film
Film memiliki 4 jenis / kelompok besar yaitu :
1. Film Cerita
Film jenis ini mengandung cerita yang dipertunjukkan dan didistribusikan untuk
mendapatkan keuntungan. Cerita yang diangkat biasanya cerita fiktif , kisah ntaya,
ataupun kisah nyata yang dimodifikasi sehingga menarik bagi penontonnya.
2. Film Berita
Film yang erisi fakta atau peristiwa yang benar-benar terjadi. Fil tipe ini haruslah
mengandung nilai berita. Film berita biasanya diarahkan, derakam dan diisi suara yang
menarik untuk membantu penontonnya menikmatinya.
3. Film Dokumenter
Film dokumenter adalah film yang mengambil sudut pandang tertentu dari pembuatnya
mengenai sesuatu yang pembuatnya kuasai. Dokumenter mengambil dari satu sudut
pandang tertentu biasanya dibandingkan Film berita yang harus mengambil seluruh sudut
pandang yang ada dalam berita.
4. Film Kartun
Film kartun, umumnya dibuat untuk dikonsumsi oleh anak-anak. Namun ada juga film
kartun yang diproduksi untuk semua kalangan.Umumnya kartun diciptakan untuk
membuat penontonya tertawa karena kontennya yang lucu. Sekalipun tujuan utamanya
menghibur, film kartun dapat pula mengandung unsur pendidikan. (Elvinaro Ardianto.
2004:138). Film kartun memiliki keunikan bentuk dan seni. Hal ini dikarenakan film
kartun pada proses pembuatannya menggunakan tangan.
G. Internet
Internet adalah kependekan dari interconnection network yang dimana awalnya adalah
kumpulan dari computer yang saling terhubung satu sama lainnya. Internet pada awalnya adalah
jaringan computer yang dibentuk oleh departemen pertahanan Amerika serikat melalui proyek
ARPA dimana computer yang berada dimana saja bisa terhubung satu sama lainnya di dunia (ITU,
2016). Tujuan dari proyek ARPA adalah agar data jaringan komputer militer tidak terpusat
sehingga ketika data disuatu tempat dihancurkan masih, jaringan masih ada di tempat lain karena
tersebar. Seiring waktu, ARPA tidak hanya digunakan militer, namun juga digunakan oleh
universitas-universitas di dunia. ARPA kemudian terpecah menjadi 2 yaitu ARPANET dan
MILNET. MILNET digunakan untuk kepentingan militer dan ARPANET untuk kepentingan non
militer. ARPANET kemudian berkembang menjadi internet yang kita kenal pada umumnya saat
ini.
Internet menjadi besar, karena melalui internet kita bisa bertukar data dan informasi dan
berkomunikasi. Internet mulai besar di tahun 2000-an dimana pada saat itu ada 384 juta pengguna
Internet. Di tahun 2009 pengguna Internet membengkak menjadi 1.8 triliun pengguna (Yoga,
2016). Saat ini setengah populasi dunia telah menggunakan Internet seiring dengan meluasnya
infrastruktur dari Internet sendiri. Di Indonesia sendiri, pengguna internet saat ini telah mencapai
132 Juta pengguna (Yoga, 2016).
Berkembangnya internet saat ini memiliki dampak yang baik yaitu :
1. Internet mempermudah komunikasi, saat ini komunikasi menjadi tidak berjarak karena
kemudahan Internet yang bisa diakses dimana saja, oleh siapa saja dan kapan saja sehingga
bisa menghilangkan batasan waktu dan jarak.
2. Internet sebagai media pertukaran data dan informasi yang cepat.
3. Internet sebagai media yang mempermudah urusan transaksi dan bisnis
4. Internet sebagai media publikasi yang cepat.
5. Internet sebagai media untuk mempermudah urusan sehari-hari kita dari yang kecil sampai
yang besar.
H. Media Social dan Youtube
Media sosial adalah media yang berjalan diatas Internet yang memudahkan penggunanya
untuk saling berinteraksi, berkomunikasi, berbagi dan hal lainnya seperti interaksi sosial yang ada
di dunia nyata. Perbedaan mendasar antara media sosial dan media lainnya yang ada adalah :
1. Interaksinya tidak hanya kepada satu orang saja seperti sms telepon dan email. Media
sosial memiliki interaktivitas yang tinggi kepada orang banyak bahkan publik.
2. Interaksi yang bebas tanpa ada pihak penengah.
3. Interaksi dan persebaran yang cepat kepada publik dibandingkan media klasik.
Perkembangan media sosial sudah ada mulai pertama Internet dikenalkan yaitu melalui
forum diskusi internet. Di Tahun 2000an media sosial semakin berkembang ditandai dengan
keberadaan Freindster, menyusul MySpace hingga saati ini yang sangat mendominasi yaitu
Facebook.
Youtube merupakan sebuah media berbagi video yang paling besar didunia. Melalui
youtube orang bebas membuat dan menyebarkan video sebebasnya darimana saja dan kapan saja.
Menurut data dari Kompas, Indonesia adalah penonton Youtube terbesar se Asia Pasifik dan rata-
rata orang Indonesia melihat video youtube selama 30 menit dalam sehari. Di Indonesia sendiri
ada 50 juta pengguna youtube menurut data dari APJI atau Asosiasi Pengguna Jasa Internet.
Dengan besarnya pengguna youtube, youtube kemudian menjadi sarang persebaran video yang
sangat besar.
I. Kerangka Berpikir
Berikut ini merupakan kerangka berpikir yang penulis gunakan dalam menyelesaikan
penelitian ini :
Gambar 2.5 : Kerangka Berpikir
Pola pikir penelitian ini dimulai dari keberadaan film cinta fisabilillah yang merupakan
film yang ingin menyampaikan pesan mengenai interaksi antara lawan jenis dalam islam. Penulis
ingin mendapatkan penerimaan (resepsi) pesan yang ditangkap oleh para penontonnya. Resepsi
yang ditangkap adalah mengenai bagaimana interaksi lawan jenis diintepretasikan, dipersepsikan
dan dipikirkan oleh penonton. Selain resepsi interaksi lawan jenis , kami juga akan menangkap
bagaimana resepsi penonton terhadap konfilk mengenai kelainan seksual dalam interaksi lawan
jenis yang terjadi dalam film cinta fisabilillah. Setelah mendapatkan resepsi yang ditangkap
penonton kemudian kita akan bandingkan dan kelompokkan posisi resepsi dari masing-masing
penonton untuk disimpulkan.