bab ii tinjauan dan landasan teori asramathesis.binus.ac.id/asli/bab2/2008-2-00070-ar bab 2.pdf•...
TRANSCRIPT
10
BAB II
TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI
II.1 Tinjauan Umum
II.1.1 Pengertian Asrama Mahasiswa
Asrama berarti bangunan tempat tinggal bagi orang-orang yang bersifat homogen.
(Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka , Jakarta 1989 )
Asrama adalah suatu tempat penginapan yang ditujukan untuk anggota suatu
kelompok, umumnya murid-murid sekolah.Asrama biasanya merupakan sebuah
bangunan dengan kamar-kamar yang dapat ditempati oleh beberapa penghuni di
setiap kamarnya. Para penghuninya menginap di asrama untuk jangka waktu yang
lebih lama daripada di hotel atau losmen. Alasan untuk memilih menghuni sebuah
asrama bisa berupa tempat tinggal asal sang penghuni yang terlalu jauh, maupun
untuk biayanya yang terbilang lebih murah dibandingkan bentuk penginapan lain,
miasalnya apartemen. Selain untuk menampung murid-murid, asrama juga sering
ditempati peserta suatu pesta olahraga.
( http://id.wikipedia.org/wiki/Asrama )
Asrama adalah bangunan penginapan penuntut-penuntut atau pelajar bagi tujuan
menuntut ilmu. Asrama sekolah ditubuhkan untuk memberi kemudahan kepada
pelajar yang menghuninya mencapai kemajuan di bidang pelajaran, memupuk
semangat tanggungjawab, berdikari dan bekerjasama yang diingini dalam
penghidupan masyarakat dan menggalakkan pertumbuhan rohani dan jasmani yang
sihat.Penghuni-penghuni adalah golongan yang bernasib baik kerana mendapat
11
kemudahan-kemudahan yang disediakan dan dengan itu mereka hendaklah
menggunakan peluang yang diberi dengan sepenuhnya.
( http://semukhsin.edu.my/hem-peraturan.htm )
Asrama dalam bahasa Inggris adalah dormitory
Dormitory : large sleeping room (or order) with many beds, sometimes placed in
separate cubicles 2 college hostel.
Dormitory suburb : suburban development where most residents work somewhere
else.so a dormitory town is the sampe only bigger.
(Oxford dictionary of architecture and landscape architecture, James Steven Curl)
Dormitory : a room for sleeping; esp; a large room containing numerous beds; a
residence hall providing rooms for individuals or far groups usually without private
baths identical community inhabited chiefly by commuters.
( Merriam-Webster Collegiate Dictionary , 11th edition , tahun 2003 )
II.1.2 Fungsi dan Tujuan Asrama Mahasiswa
Pada umumnya tujuan dari asrama adalah menampung dan menjadi tempat
tinggal sementara bagi para mahasiswa selama masa studinya. Asrama biasanya
dilengkapi dengan fasilitas penunjang yang dapat membantu dan menunjang
pembelajaran mahasiswa. Fungsi dan tujuan dari asrama ini pun tergantung dari
keinginan pemilik asrama itu, untuk tujuan komersial atau untuk kepentingan sosial.
Fungsi dari asrama adalah tempat tinggal sementara, sebagai sarana
penunjang dalam proses balajar serta sebagai sarana interaksi sosial.
12
Tujuan dari asrama mahasiswa itu sendiri adalah untuk membantu
mahasiswa yang berasal dari luar kota Jakarta dalam memperoleh tempat tinggal.
Dalam asrama itu sendiri dapat tercipta kehidupan akademis yang baik, dapat
meningkatkan mutu bendidikan dengan adanya kontinuitas belajar mahasiswa di
luar kampus.
II.1.3 Pengelompokan Asrama Mahasiswa
A. Berdasarkan fungsi dan tujuan
Berdasarkan fungsi dan tujuannya, secara umum asrama mahasiswa atau tempat
pemondokan dapat dibagi menjadi:
Asrama fungsional
Secara umum yang disebut asrama fungsional adalah :
o Mutu tempat pemondokan yang sudah direncanakan untuk menampung
sebagai tempat tinggal orang-orang tertentu
o Mempunyai kapasitas tampung yang cukup besar
o Mempunyai organisasi dengan sistem pengelolaan yang jelas.
Asrama non asrama atau pemondokan
Secara umum yang disebut dengan pemondokan asrama yang non asrama
adalah:
o Suatu tempat pemondokan yang tidak direncanakan khusus untuk tempat
tinggal atau pemondokan mahasiswa
o Kapasitas tampungnya relatif tidak besar
o Tidak mempunyai organisasi pengelolaan yang jelas
13
Pada umumnya, yang dikenal masyarakat asrama non asrama ini dapat
dibedakan dalam tiga sifat yang didasarkan kepada jangka waktu pemakaian /
pembayaran dan jenis fasilitas yang disediakan atau diberikan sebagai berikut :
o Indekost
• Mahasiswa mendapat pelayanan ( cuci, dapur dan fasilitas lainnya )
• Membayar uang sewa setiap bulan
• Uang sewa dapat dinaikkan setiap saat oleh pemiliknya
o Sewa Kamar
• Mahasiswa hanya mendapatkan tempat untuk tidur saja
• Membayar uang sewa setiap bulan
• Sewaktu-waktu ongkos sewanya dapat dinaikkan oleh pemiliknya
o Kontrak
• Mahasiswa menyewa kamar atau rumah dalam jangka waktu tertentu
(biasanya minimal satu tahun)
• Kadang-kadang harga sewa dapat dicicil dalam 2-3 kali bayar
• Harga sewa dapat dinaikkan sewaktu-waktu oleh pemiliknya
berdasarkan musyawarah bersama dan tertulis dalam akte kontrak.
B. Berdasarkan kepemilikan
Berdasarkan kepemilikannya, asrama dapat dibedakan menjadi :
Asrama mahasiswa yang berada di bawah perguruan tinggi
o Penghuni : Khusus mahasiswa dari perguruan tinggi yang bersangkutan
o Sifat : Sosial
14
o Pemilik : Perguruan tinggi yang bersangkutan
Asrama mahasiswa yang bersubsidi
o Subsidi sebagian
• Penghuni : Khusus mahasiswa dari daerah tertentu
• Sifat : Sosial
• Pemilik : Suatu badan usaha yang bersangkutan dengan subsidi
sebagian dari pemerintah daerah
o Subsidi seluruhnya
• Penghuni : Prioritas anggota dari yayasan
• Sifat : Sosial
• Pemilik : Suatu yayasan tertentu
Asrama mahasiswa komersial
• Penghuni : Mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi
• Sifat : Komersial
• Pemilik : Suatu badan usaha atau swasta yang mempunyai modal
C. Berdasarkan pengelola asrama
Berdasarkan pengelola asrama, asrama dapat dibedakan menjadi :
Asrama yang dikelola oleh instansi atau kesatuan tertentu
o Karena harga sewa yang relatif murah, menyebabkan penghuni yang ingin
tetap tinggal di asrama yang cukup bagus
o Maintanance bangunan kurang karena dana yang tersedia terbatas dan
biasanya kurang
15
o Fasilitas yang disediakan relatif sederhana
Asrama yang dikelola oleh suatu badan usaha atau yayasan adalah sebagai
berikut :
o Sistem pengelolaannya cukup memadai
o Maintenance bangunan cukup diperhatikan
o Fasilitas yang disediakan relatif cukup
Asrama yang dikelola oleh badan swasta dan bersifat komersial, adalah sebagai
berikut :
o Karena harga sewanya selalu disesuaikan dengan perkembangan harga –
harga di luar, sehingga sering berubah dan dinaikkan menyebabkan
penghuni sering cepat pindah dan berganti-ganti
o Sistem pengelolaannya cukup ketat
o Maintanance bangunan cukup terpelihara
o Fasilitas yang disediakan disesuaikan dengan kondisi dan tingkat sewanya.
Kesimpulan:
Asrama mahasiswa adalah bangunan yang digunakan sebagai tempat tinggal,
selama masa perkuliahan berlangsung. Dimana terdapat batasan untuk tinggal
misalnya hanya pada tahun pertama atau dua tahun pertama. Biasanya bangunan
asrama ini terdiri dari banyak unit kamar yang tidak dihuni sendiri, namun dalam 1
kamar dihuni oleh beberapa orang.
16
II.2 Tinjauan Khusus Topik
II.2.1 Pengertian Sustainability – Energy efficiency
Sustainable Design adalah suatu reaksi atas terjadinya pemanasan global
dan krisis lingkungan, pertambahan penduduk dan aktivitas ekonomi, menipisnya
sumber daya alam, rusaknya ekosistem dan biodiversity. Para pendukung dari
desain berkelanjutan ini percaya bahwa krisis terbesar terjadi karena design yang
konvensional dan pekerjaan perindustrian yang tidak menghargai resiko dan
dampak lingkungan. Green design dianggap sebagai cara untuk menurunkan atau
menghilangkan dampak – dampak tersebut dan melindungi kualitas hidup dengan
menggunakan bahan yang baik dan desain yang pintar untuk mengganti produk
yang merusak lingkungan.
Sustainable design juga merujuk kepada “green design, “eco-design”, atau
desain untuk lingkungan. Sustainable desain juga diartikan sebagai sebuah seni
bagaimana mendesain objek – objek yang berhubungan dengan prinsip ekonomi,
sosial, dan ekologi berkelanjutan. Semua objek yang didesain dimulai dari objek
makro sampai dengan bangunan, kota, dan bahkan permukaan dunia.
Sustainable arsitektur adalah desain atas bangunan yang berkelanjutan.
Arsitektur berkelanjutan mencoba untuk mengurangi dampak – dampak lingkungan
selama menghasilkan komponen bangunan, proses konstruksi berlangsung, dan juga
pada saat melakukan daur ulang sistem bangunan (pemanasan, penggunaan listik,
pembersih carpet,dll). Penerapan desain ini menekankan pada effisiensi sistem
pemanasan dan pendinginan, alternatif sumber energy seperti passive solar,
menggunakan material daur ulang, dan menggunakan tenaga yang ada dalam tapak (
17
teknology solar ray, kekuatan angin), penyiraman tanaman dengan air hujan untuk
taman dan cuci, dan juga penggunaan atap hijau yang dapat menyaring dan
mengkontrol air hujan.
Sustainable landscape arsitektur adalah desain yang perduli dengan
rencana desain ruang luar. Teknik desain menanam pohon untuk melindungi
bangunan dari matahri atau melindungi dari angin, menggunakan material lokal
sehingga mengurangi penggunaan energi dalam transportasi.
( Small is Beautiful ,E. F. Schumacher . 1973 )
Energi adalah kemampuan untuk mengerjakan sesuatu. Energi dapat
ditemukan dalam beragam bentuk,seperti energi kimia, energi listrik, energi cahaya,
energi panas, energi mekanik, dan energi nuklir.
( Arsitektur sadar Energi , Prasato Satwiko . 2005 )
Energy is primerily from generated sources and is used throughout the year
in relatively constant quantities.
(Tropical Sustainable Architecture Social and environment dimension, Joo Hwa
Bay & Bon Lay Ong . 2006)
II.2.2 Prinsip – prinsip sustainable design
Terdapat banyak prinsip – prisip di dalam sustainable design. Para arsitek
terkenal membuat dan memutuskan apa saja yang termasuk dalam prinsip
sustainable architecture.
18
Prinsip – prinsip Sustainable Design :
• Low-impacts material;
Dalam pemilihan material sangatlah berdampak. Memilih material non-toxic,
produk yang didaur ulang yang membutuhkan sedikit energi untuk
memprosesnya.
• Energy efficiency;
Menggunakan proses pembuatan secara bersmaan dalam jumlah banyak
sehingga menghasilkan produk yang membutuhkan sedikit energi.
• Quality and Durability;
Menggunakan produk yang tahan lama dan mempunyai umur yang panjang
sehingga produk dapat digunakan secara maksimal dan mengurangi dampak
penggantian produk secara berkala.
• Design for reuse and recycling;
Produk, proses, dan sistem seharusnya didesign untuk digunakan berulang kali
( tidak sekali pakai).
• Renewability;
Material seharusnya berasal dari daerah sekitar sehingga dapat menghemat
penggunaan energi dalam distribusi.
• Small is beauty;
Memaksimalkan fungsi ruang, sehingga lebih efektif dan tidak membuat ruang
menjadi terlalu luas sehingga lebih efisien dalam penggunaan energi.
( www.wikipedia.org )
19
II.2.3 Peran Energi dalam Arsitektur
Menurut Prasato Satwiko dalam buku yang berjudul Arsitektur Sadar Energi
tahun 2005 disebutkan bahwa :
Efisiensi energi bukanlah kriteria baru dalam desain arsitektur. Iklim adalah salah
satu faktor yang memaksa manusia berpikir tentang energi.Arsitektur lokal,
seringkali dipuji oleh arsitek masa kini karena ramah lingkungan dan hemat
energi.Bangunan tradisional memakai bahan-bahan daur ulang, atau bahan yang
dapat dengan mudah ditemukan di alam seperti kayu, bambu dan bebatuan. Mereka
juga menerapkan ventilasi dan penerangan alami yang tidak memakai energi
tambahan. Ini berbeda dengan kecenderungan gaya arsitektur saat ini, dimana
karena informasi yang hebat, gaya untuk iklim dingin, misalnya dicontoh bulat-
bulat di iklim panas.Sudah tentu diperlukan sarana untuk memberikan kompensasi
atas kesalahan tersebut, seperti keharusan memakai AC.
Peran energi dalam arsitektur sangat luas.Pada proyek komersial,kebutuhan energi
perlu dihitung rinci, atau paling tidak dipikirkan antara lain untuk :
• Survey
• Proses perancangan
• Transportasi material bangunan
• Konstruksi (pembangunan)
• Operasional
o Penerangan (ruang dalam dalam dan ruang luar)
o Ventilasi (sistem penyejuk udara , fan)
20
Gambar 1 : cross ventilation
o Penyediaan air (minum, sanitasi, mandi, penyiraman)
o Transportasi (lift untuk transportasi lokal,kendaraan untuk mencapai lokasi
bangunan)
o Penyimpanan ( ruang pendingin )
• Perawatan berkala
o Pembersihan
o Penggantian elemen bangunan
o pengecatan
• Renovasi besar ( penyesuaian bangunan untuk fungsi baru )
• Penghancuran (bangunan tidak layak dipertahankan, lahan akan dipakai untuk
fungsi baru)
21
• Pengangkutan runtuhan bangunan ke lahan lain
Prasato Satwiko pun mengatakan :
Dengan memfokuskan permasalahan, strategi penataan energi bangunan dapat
dikembangkan dengan lebih terarah.Strategi yang paling baik adalah dengan
memaksimalkan potensi positif dan meminimalkan dampak potensi negatif yang
ada di lahan. Hal itu dapat berarti mengolah total setiap elemen desain, baik yang
langsung pada bangunan maupun yang ada di lingkungannya. Harus selalu diingat
bahwa lingkungan harus dirancang sedemikian rupa agar dapat mendukung
terciptanya kualitas hidup yang baik (nyaman dan produktif). Itu dapat melibatkan
pemakaian energi yang sangat banyak, sehingga perlu ditata. Dalam konteks iklim
tropis seperti di Indonesia (panas lembab), maka konsep rancangan bangunan dan
lingkunagan perlu diarahkan untuk :
• Meminimalkan energi yang diperlukan untuk memperoleh kenyamanan termal
• Meminimalkan energi yang diperlukan untuk memperoleh penerangan yang
sehat dan indah
• Meminimalkan energi yang diperlukan untuk pengadaan air
• Meminimalkan energi yang diperlukan untuk transportasi vertikal
• Meminimalkan energi yang diperlukan untuk merawat dan mengganti peralatan
• Meminimalkan energi yang diperlukan untuk merawat elemen bangunan
22
II.2.4 Contoh - Contoh Bangunan hemat Energi
( a ) Stoomvart Matschappij Nederland
( http://m.1asphost.com/dailyreasons/berita3.shtm )
Foto 1 :eksterior Stoomvart Matschappij Nederland Foto 2 : interior Stoomvart Matschappij Nederland
Gedung yang terletak di pertigaan Jalan Mpu Tantular (Altingstraat) dan
Jalan Kutilang (Hoofdwachstraat) ini merupakan salah satu karya dari Herman
Thomas Karsten (1884-1945). Pembangunan selesai pada sekitar tahun 1930-an,
dengan arsitektur bangunan perpaduan antara Eropa dan lokal.
Pada awalnya, gedung ini difungsikan sebagai kantor bagi perusahaan
pelayaran di zaman kolonial yang bernama Stoomvart Matschappij Nederland, kini
masih dipergunakan sebagai kantor oleh PT Djakarta Lloyd.
Salah satu ciri khas yang menonjol dari gedung ini adalah atapnya yang
berbentuk limasan dengan sudut kemiringan yang cukup tajam. Hal ini menurut
Albertus Sidharta, salah seorang pengajar di FT Unika Soegijapranata Semarang
merupakan sebuah karya yang menakjubkan."Genteng biasa yang dipergunakan,
23
meski dengan kemiringan seperti itu, tidak sekalipun melorot turun," katanya
beberapa waktu lalu saat ditemui di tengah-tengah seminar di Lawang Sewu.
Hal itu, menurutnya, hanya bisa dilakukan dengan kecermatan dan ketelitian
yang sangat tinggi. Sebuah hasil karya arsitektur yang mengagumkan di masa lalu.
Bangunan dua lantai ini berbentuk segi empat dan memiliki pintu masuk tepat
berada di tengah-tengah bangunan. Walaupun Karsten menerapkan ciri arsitektur
tropis, namun dalam pemilihan bahan bakunya dia secara khusus mendatangkan
dari Belanda.
A Ardiyanto, staf pengajar jurusan Arsitektur Unika Soegijapranata dalam
makalahnya saat menjadi pembicara pada sebuah seminar mengenang karya-karya
Herman Thomas Karsten menuliskan, desain bangunan SMN menunjukkan bahwa
telah ada upaya penghematan energi listrik.
Hal itu terlihat dari atap kaca dengan desain khusus untuk pencahayaan
alami dari sinar matahari, sekaligus sebagai sirkulasi udara. Konsep bangunan yang
"hemat energi" tersebut juga dipaparkan oleh Yulianto Sumalyo dalam bukunya
Arsitektur Kolonial Belanda di Indonesia yang diterbitkan oleh Gajah Mada
University Press tahun 1995.
Dalam buku yang berjudul asli L’Architecture Colonial Hollandais en
Indonesie, yang mengetengahkan karya-karya arsitek besar Belanda di Indonesia
tersebut, dia menuliskan dalam ruang kantor SMN, plafon dibuat tinggi dengan
jendela dan ventilas i yang lebar. Hal itu dimaksudkan untuk penghawaan dan
pencahayaan yang alami.
24
( b ) Grha Wonokoyo, Surabaya
(Seri Rumah Ide : Sustainable Construction . 2007)
Lokasi : Jl. Taman Bungkul 1-3-5-7 Surabaya
Arsitek : Ir. Jimmy Priatman, M.Arch
Tahun : 2002-2004
Foto 3 :eksterior Grha Wonokoyo Foto 4 : interior Grha Wonokoyo
Gedung perkantoran yang terletak tepat di persimpangan jalan raya Darmo
dan Taman Bungkul ini ternyata memang didesain dengan prinsip hemat energi.
Pihak PT Tirto Dewi Sejahtera sebagai pemilik berharap desain hemat energi bisa
menciptakan efisiensi operasional bangunan dalam jangka panjang.
Terdiri atas 3 massa, yaitu lobby gedung 2 lantai, conference building 4
lantai, dan 10 lantai gedung perkantoran-lantai teratas difungsikan sebagai aula.
Gedung ini juga mempunyai lantai bawah tanah.Efisiensi penggunaan AC di
gedung ini terbilang mengagumkan, sebab dari total luas 7.836,67 m2, 2.515,59 m2
nya tidak menggunakan AC, belum termasuk basement.
Dari sisi sosial, bangunan perkantoran ini mempunyai nilai keberlanjutan
yang bisa dibilang mencakup semua kriteria yang ada.Kenyamanan pengguna,
misalnya benar-benar diperhatikan dengan menciptakan bukaan-bukaan yang tinggi
25
(3,75 m) sehingga hanya 1 m area kantor yang tidak terkena cahaya matahari.
Masuknya cahaya matahari ke dalam gedung, membuat penerangan di siang hari
tidak diperlukan. Selain memberikan perasaan nyaman, pencahayaan alami juga
terbukti meningkatkan tingkat produktivitas kerja. Begitu pula dengan udara luar
yang dapat diakses pengguna melalui jendela-jendela yang dapat dibuka.
Efisiensi bangunan yang ditunjukkan melalui tingkat hunian yang tinggi,
yaitu 85 %, dengan jam operasional 8 jam sehari. Untuk bangunan dengan fungsi
perkantoran, tingkat efisiensi hunian ini cukap tinggi. Efisiensi dalam berinteraksi
juga benar-benar dipertimbangkan dengan mengalokasikan satu lantai untuk satu
divisi. Dengan demikian jumlah interasi dengan alat bantu bisa ditekan. Meskipun
demikian, untuk memudahkan komunikasi fasilitas telepon dan internet juga
disediakan.
Dari sisi adpatabilitas atau tingkat flesibilitas bangunan untuk berganti
fungsi atau mewadahi kegiatan yang berbeda, sang arsitek antara lain mendesain
ruang outdoor bertrotoar adaptif yang dapat difungsikan sebagai lahan parkir.
Sementara itu ruang dalamnya memiliki ruang berplafon lebih dari 3m. Makin
tinggi plafondnya makin fleksibel suatu ruang dalam mengakomodasi perubahan.
Setiap lantai kantor juga demikian. Tidak menggunakan partisi permanen. Ruang-
ruang tersebut memanfaatkan partisi yang bisa dibongkar sehingga dapat dengan
mudah dialihfungsikan untuk kebutuhan yang lain.
Kualitas berkelanjutan juga ditunjukkan melalui kemudahan perawatan
bangunan. Pembersihan dan pemeliharaan kaca bangunan, misalnya, dapat
dilakukan dengan gondola yang semuanya memakai rel.
26
Penghematan energi merupakan upaya yang menjadi prioritas dalam
mewujudkan nilai keberlanjutan pada bangunan Grha Wonokoyo. Usaha yang
memberikan dampak signifikan adalah pengaplikasian teknologi penghawaan
buatan yang dapat mengurangi konsumsi energi. Upaya ini dibarengi pula dengan
sistem mematikan AC secara otomatis di lantai perkantoran pada jam istirahat dan
pada jam 16.00. gedung lantai perkantoran yang sebagian besar menghadap ke
selatan memberikan keuntungan, yaitu paparan cahaya matahari tidak langsung
masuk ke dalam bangunan. Dengan demikian, panas yang masuk bisa direduksi.
Beban kerja AC pun menurun. Efisiensi energi juga dicapai melalui pemanfaatan
potensi cahaya matahari sebagai penerang alami pada jam-jam kerja. Lampu
dinyalakan hanya saat kondisi cuaca ekstrem, misalnya mendung. Tindakan ini
merupakan usaha penghematan yang amat berarti untuk bangunan sebesar Grha
Wonokoyo.
Dari sisi penghematan air, sejauh ini usaha yang dilakukan adalah dengan
efisiensi sistem plumbing yang dipusatkan dalam satu area core plumbing. Dampak
positif yang signifikan dari prinsip hemat energi pada gedung ini adalah running
cost bisa ditekan sampai 40% jika dibandingkan bangunan-bangunan konvensional
lain yang memiliki skala hampir sama.
Saat dirancang tahun 2001-2002, Grha Wonokoyo hanya dikondisikan untuk
menghemat listrik. Dibandingkan gedung lain yang bisa menghabiskan
200kwH/m2/tahun, pemakaian listrik Grha Wonokoyo bisa ditekan menjadi hanya
88kwH/m2/tahun.
27
II.3 Studi Banding
II.3.1 Studi Lapangan
Universitas Indonesia (UI) Universitas Pelita Harapan (UPH)
Institut Teknologi Bandung (ITB)
Institut Pertanian Bogor (IPB)
FOTO
PEMILIK Universitas Indonesia Universitas Pelita Harapan Yayasan Salman ITB Institut Pertanian Bogor
JUMLAH KAMAR
1250 kamar (putra dan putri)
80 kamar ( putri )
JUMLAH LANTAI
4 lantai 2 lantai 4 lantai 2 lantai
FASILITAS KAMAR
o Meja Belajar o Lemari o Tempat tidur o Kursi o Lampu kamar o Rak buku gantung o Gorden jendela
o Tempat tidur o Lemari o Meja Belajar o AC o Internet o Kamar mandi (air panas & dingin)
o Tempat tidur o Meja Belajar o Lemari o Internet
o Tempat tidur
(tingkat) o Meja Belajar o Lemari
28
Universitas Indonesia (UI)
Universitas Pelita Harapan (UPH)
Institut Teknologi Bandung (ITB)
Institut Pertanian Bogor (IPB)
KAMAR TIDUR
FASILITAS o Kantin
o Warnet o Ruang Komunal o Ruang belajar
bersama o Wartel o Minimarket o Laundry o Penginapan tamu o Ruang tamu o Lapangan Basket o Gazebo
o Mesin Cuci o Mesin Pengering o Tempat setrika o Ruang TV o Ruang Makan o Piano o Pantry o Billiard o Tenis Meja
o Kamar Mandi o Ruang Belajar o Dapur o Ruang Makan o Ruang Cuci o Perpustakaan
o Kamar mandi o Ruang cuci –
jemur o Kantin o Mushola o Ruang Komunal o Air minum o Peminjaman
sepeda o Lapangan Basket
HARGA Rp 160.000 Rp 1.300.000 SYARAT
PENGHUNI Mahasiswa semester
1 - 4 dari luar Jabodetabek Mahasiswa tingkat pertama
terutama dari luar pulau Jawa
Mahasiswa ITB tingkat pertama
29
II.3.2 Studi Literatur
KYORITSU DORMITORIES
Foto 5 : Eksterior Kyoritsu Dormitories
Kyoritsu dormitories ini dikhususkan bagi mahasiswa universitas Kyoritsu
pada tahun pertama, dengan sistem 1 semester, maka tinggal di asrama selama 4
bulan dan untuk mahasiswa yang akan tinggal selama 1 tahun, maka akan
menempati asrama selama 10 bulan, Hal ini dikarenakan adanya libur pada musim
dingin dan musim panas.
Hunian yang dikhususkan bagi mahasiswa pria saja ini mempunyai luas 8m2
tiap kamarnya. Pada asrama ini terdapat 62 kamar, dimana pada tiap kamar dihuni
oleh satu orang. Kyoritsu dormitories ini pun menyewakan kamar dengan sistem
pembayaran harian.
Foto 6: Kamar tidur Kyoritsu Dormitories
30
Fasilitas tiap kamar:
o Tempat tidur
o Meja belajar
o Kursi
o Lampu belajar
o Lemari pakaian
o Rak buku
o AC
o Telepon
o Internet
Fasilitas:
o Makan 2 kali sehari ( pagi dan malam)
o Ruang makan bersama
o Kamar mandi dengan shower tiap lantai
o Ruang belajar bersama
o Laundry
o Cafetaria
Foto 7: Ruang Makan Kyoritsu Dormitories Foto 8: Kamar Mandi Kyoritsu Dormitories
31
HARDIN HOUSE
Foto 9: Eksterior Hardin House Foto 10: Eksterior Hardin House
Hardin house ini adalah asrama putri yang digunakan sebagai tempat tinggal
untuk mahasiswa Texas University. Dibangun pada tahun 1937. Pada asrama ini
terdapat 224 kamar yang terbagi menjadi 6 bangunan dalam satu kompleks, yaitu
Red house, Green house, Main house , Red Annex, Grant house dan the
Apartments.Dalam 1 kamar dihuni oleh 2 atau 3 orang. Pada asrama ini terdapat ibu
asrama, petugas kebersihan yang membersihkan kamar 2 kali seminggu serta koki.
Pada asrama ini terdapat pula tempat untuk menginap bagi orangtua yang datang
atau berkunjung.
Foto 11 : KamarTidur Hardin House
32
Foto 12 : Kolam renang Hardin House Foto 13 : Ruang makan Hardin House
Fasilitas :
o Makan
o Dua buah kolam renang
o Taman dan tempat duduk
o Parkir
o Ruang belajar
o Komputer
o Ruang bersama
o Internet
o TV Cable
Berikut adalah gambar denah unit dari tiap bangunan di hardin house :
o Main House
Gambar 2 : denah Main House tipe A Gambar 3 : denah Main House tipe E
33
o Green House
Gambar 4 : denah Green House tipe A Gambar 5 : denah Green House tipe C
o Red House
Gambar 6 : denah Red House tipe A Gambar 7 : denah Red House tipe E
o Annex
Gambar 8: denah Annex tipe A Gambar 9 : denah Annex tipe B
34
o Apartments
Gambar 10 : denah Apartment tipe A Gambar 11 : denah Apartment tipe B
o Grant house
Gambar 12 : denah Grant House tipe F Gambar 13 : denah Grant House tipe E
Kesimpulan :
Dari beberapa contoh asrama yang digunakan sebagai studi literatur, dapat
disimpulkan bahwa asrama tersebut tidak beda jauh dengan tinjauan lapangan.
Asrama mahasiswa rata- rata dikelola oleh kapus. Dengan kamar tidur dihuni oleh
beberapa mahasiswa. Dimana fasilitas pada tiap kamar dilengkapi dengan tempat
tidur, meja belajar dan lemari serta rak buku. Ada pula beberapa asrama yang
dilengkapi dengan kamar mandi dalam kamar tidurnya.
35
II.4 Tapak Asrama Mahasiswa Bina Nusantara
Gambar 14: peta
U Gambar 15 : Peta Lokasi
36
Dasar pertimbangan mengenai lokasi tapak adalah :
Letak tapak yang strategis, mudah dalam pencapaian. Baik dengan kendaraan
pribadi maupun dengan kendaraan umum.
Letak tapak tidak terlalu jauh dari kampus, sehingga mudah dalam pencapaian
oleh mahasiswa, dapat ditempuh pula dengan berjalan kaki.
Mempunyai point of view yang baik, karena terletak di pertigaan jalan besar
yang merupakan jalan utama.
Data-data Tapak
A. Luas dan Lokasi Tapak
Luas Tapak : 10.400m2
Lokasi : Jl.Kebon Jeruk Raya
B. Batas – batas
Utara : Pertokoan
Selatan : Kos-kosan
Barat : Area Pemukiman
Timur : Tanah kosong
C. Peraturan
KDB : 50%
KLB : 2
GSB : 10 m
Ketinggian max. : 4 Lantai
37
KONDISI TAPAK DAN LINGKUNGAN
Tapak merupakan daerah yang terletak di dekat jalan raya, padat dan ramai. Lokasi
tapak berdekatan dengan Universitas Bina Nusantara. Di sekitar tapak banyak
terdapat pertokoan, rumah makan, mini market serta kos-kosan.
Foto 14 : Lalu lintas yang padat Foto 15 : Kios di sekitar tapak Foto 16 : Jalan menuju tapak