bab ii - web viewsekolah penyelenggara menyiapkan media audio, video, televisi, komputer, infocus,...

47
PETUNJUK TEKNIS PENDIDIKAN JARAK JAUH (PJJ) PADA SMK DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT 2017 1

Upload: habao

Post on 30-Jan-2018

222 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II - Web viewSekolah Penyelenggara menyiapkan media audio, video, televisi, komputer, infocus, format-format administrasi sekolah, sarana dan prasarana belajar serta perangkat

PETUNJUK TEKNISPENDIDIKAN JARAK JAUH (PJJ) PADA SMK

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT

2017

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR I

1

Page 2: BAB II - Web viewSekolah Penyelenggara menyiapkan media audio, video, televisi, komputer, infocus, format-format administrasi sekolah, sarana dan prasarana belajar serta perangkat

...........................................................................DAFTAR ISI ......................................................................................

ii

KATA PENGANTAR .........................................................................BAB I PENDAHULUANA. Latar Belakang

…............................................................................

iii

2

B. Dasar Hukum .................................................................................

3

C. Tujuan ...........................................................................................

3

D. Manfaat .........................................................................................

4

BAB II PENDIDIKAN JARAK JAUH ( PJJ ) PADA SMKA. Konsep Model Pendidikan Jarak Jauh ( PJJ )

pada SMK .....................................................................................

5

B. Program PJJ pada SMK di Provinsi Jawa Barat ..................................

6

C. Percepatan APK-APM SM Provinsi Jawa Barat dengan PJJ pada SMK...............................................................................................

7

BAB III PENGELOLAAN Model SMK PJJA. Kegiatan Persiapan Menjelang Tahun Pelajaran

Baru ........................9

1. Pertemuan Rapat Koordinasi Pengelola SMA/SMK .......................

9

2. Penyuluhan dan Publikasi. .......................................................

9

2

Page 3: BAB II - Web viewSekolah Penyelenggara menyiapkan media audio, video, televisi, komputer, infocus, format-format administrasi sekolah, sarana dan prasarana belajar serta perangkat

3. Persiapan Bahan Belajar, Sarana, dan Prasarana ........................

11

B. Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) ...........................................

12

C. Pembuatan Peta Lokasi Sekolah .....................................................

12

D. Penyusunan Jadwal Kegiatan Tatap Muka di Sekolah Induk .............

13

E. Pendekatan dan Proses Pembelajaran ............................................

13

F. Jenis Bantuan Belajar ....................................................................

14

G. Penilaian Hasil Belajar ...................................................................

14

H. Peran Guru / Tutor serta Fasilitator di DU/DI/UMKM/KUD/BLK dalam Kegiatan Tatap Muka ….................................................................

16

I. Peran Petugas Resource Center (RC) .............................................

17

J. Peran Petugas dari One Day School (ODS) .....................................

18

K. Supervisi, Pelaporan dan Tindak Lanjut...........................................

19

L. Pembiayaan .................................................................................

20

BAB IV PENUTUP .............................................................................

30

3

Page 4: BAB II - Web viewSekolah Penyelenggara menyiapkan media audio, video, televisi, komputer, infocus, format-format administrasi sekolah, sarana dan prasarana belajar serta perangkat

KATA PENGANTAR

Hak memperoleh pendidikan merupakan hak seluruh warga negara termasuk di dalamnya hak bagi warga masyarakat Jawa Barat. Berdasarkan data yang ada, jumlah anak usia 16 - 21 tahun yang tidak melanjutkan pendidikan Sekolah Menengah (SM) di Jawa Barat relatif cukup tinggi terbukti dari Angka Partisipasi Kasar (APK) SM yang baru mencapai 68% atau secara nasional

4

Page 5: BAB II - Web viewSekolah Penyelenggara menyiapkan media audio, video, televisi, komputer, infocus, format-format administrasi sekolah, sarana dan prasarana belajar serta perangkat

APK SM Jawa Barat berada di posisi kedua dari bawah setelah Provinsi Papua. Melihat kondisi tersebut, Pemerintah Provinsi Jawa Barat merencanakan target capaian APK SM pada akhir tahun 2017 sebesar 90,18 %

Pemerintah provinsi Jawa Barat melalui Dinas Pendidikan telah melaksanakan beberapa program unggulan diantaranya pembanguan ruang kelas baru (RKB), pembangunan unit sekolah baru (USB), sekolah petang dan program Paket C, tetapi hasilnya belum dapat memenuhi target pencapian APK-APM sekolah menengah. Untuk mencapai target capaian APK SM sebesar 85,18 %, perlu diupayakan sebuah strategi dan cara yang inovatif untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Salah satunya adalah strategi model percepatan APK-APM melalui Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) pada SMK yang diharapkan dapat mengatasi persoalan tersebut.

Melalui dukungan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat tahun 2017, Bidang Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat melakukan kegiatan Inovasi dengan model percepatan capaian APK-APM melalui PJJ pada SMK bagi anak yang memiliki masalah sosial, ekonomi, budaya dan hambatan geografis. Untuk melaksanakan program tersebut diperlukan Petunjuk Teknis Pelaksanaan (Juknis) percepatan capaian APK-APM melalui PJJ pada SMK.

Petunjuk Pelaksanaan ini diharapkan dapat menjadikan pedoman bagi pihak terkait dalam memahami dan melaksanakan program kegiatan percepatan capaian APK-APM melalui PJJ pada SMK di Jawa Barat.

Bandung, Januari 2017Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat

5

Page 6: BAB II - Web viewSekolah Penyelenggara menyiapkan media audio, video, televisi, komputer, infocus, format-format administrasi sekolah, sarana dan prasarana belajar serta perangkat

Dr. Ir H. Ahmad Hadadi , M.SiPembina Utama MudaNIP. 196112311987031042

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang

6

Page 7: BAB II - Web viewSekolah Penyelenggara menyiapkan media audio, video, televisi, komputer, infocus, format-format administrasi sekolah, sarana dan prasarana belajar serta perangkat

Propinsi Jawa Barat dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) tahun 2013-2018, memiliki visi “Membangun Masyarakat yang berkualitas dan berdaya saing” dan Misi “Peningkatan Kualitas dan Daya Saing Masyarakat Jawa Barat melalui Pendidikan yang unggul, Terjangkau, Merata, dan Terbuka”. Untuk mewujudkan visi dan misi tersebut pemerintah berencana menyediakan layanan pendidikan gratis jenjang pendidikan menengah.

Saat ini Propinsi Jawa Barat belum berhasil dalam hal pencapaian APM-APK sesuai dengan yang diharapkan. Data pada tahun 2015-2016 capaian APK pendidikan menengah Propinsi Jawa Barat 76% memiliki kesenjangan 10% dari target pencapain APK SM yang ditetapkan. Hal ini ditunjukkan masih terdapat 247.067 siswa yang tidak melanjutkan ke tingkat sekolah menengah. Pada tahun 2014-2015 berdasarkan data lulusan sekolah menengah pertama/Madrasah Tsanawiah (SMP/MTs) sebanyak 703.747 siswa. Sedangkan daya tampung sekolah menengah hanya 469.567. Sehingga terdapat kesenjangan sebanyak 234.180 peserta didik yang tidak dapat melanjutkan pendidikan ke pendidikan menengah.

Untuk mengatasi kesenjangan dari segi daya tampung sekolah, pemerintah Propinsi Jawa Barat melalui Dinas Pendidikan telah melaksanakan beberapa program unggulan diantaranya pembangunan ruang kelas baru (RKB), pembangunan unit sekolah baru (USB), sekolah petang dan program Paket C. Namun hasilnya belum maksimal membantu memenuhi target pencapaian APK-APM pendidikan menengah.

Selain karena kondisi fisik sekolah menengah di Jawa Barat yang belum memiliki daya tampung yang sesuai dengan kebutuhan, ada faktor lain yang menyebabkan angka partisipasi sekolah menengah ini belum sesuai dengan harapan. Di antaranya, rendahnya status ekonomi orang tua atau

7

Page 8: BAB II - Web viewSekolah Penyelenggara menyiapkan media audio, video, televisi, komputer, infocus, format-format administrasi sekolah, sarana dan prasarana belajar serta perangkat

masyarakat dan keterpencilan tempat tinggal siswa. Kedua hal ini menjadi kendala secara sosial budaya maupun geografis untuk menjangkau pelayanan pendidikan.

Dalam upaya mempercepat pencapaian APK-APM pendidikan menengah, Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Barat mengembangkan program PJJ pada SMK. Program PJJ pada SMK dikembangkan dari SMK yang sudah ada dengan membuka tempat kegiatan belajar (TKB) di daerah-daerah tertentu yang tidak dapat terjangkau oleh SMK/MK.

B. Dasar Hukum

1. Undang-undang No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bagian Kesepuluh Pendidikan Jarak Jauh.

2. Peraturan Pemerintah No 17 tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan Bab VI Penyelenggaraan Pendidikan Jarak Jauh.

3. Instruksi Presiden No 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan Dalam Rangka Peningkatan Kualitas dan Daya Saing Sumber Daya Manusia.

4. Permendikbud No 119 tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Jarak Jauh Pada Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah.

C. Tujuan

Juknis penyelenggaraan PJJ pada SMK ini disusun sebagai acuan bagi:a. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota di Jawa Barat, kepala sekolah

yang menjadi sekolah induk, para guru dan tutor , penyelenggara TKB dan tenaga administrasi yang terlibat langsung dalam penyelenggaraan PJJ pada SMK;

b. Masyarakat setempat, para Pengelola Pendidikan di lapangan, yaitu para Pengawas Pendidikan, para Pembina Pendidikan baik di

8

Page 9: BAB II - Web viewSekolah Penyelenggara menyiapkan media audio, video, televisi, komputer, infocus, format-format administrasi sekolah, sarana dan prasarana belajar serta perangkat

tingkat Wilayah maupun para pengambil kebijakan di tingkat Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

c. Kepala Balai Pengawasan dan Pelayanan Pendidikan, d. Kadin Kota/Kabupaten , Kadin Provinsi Jawa Barat.e. UMKM dan Perwakilan Indutri Nasional di Daerahf. DU / DI.g. Balai Latihan Kerja h. Asosiasi Profesi.

D. Manfaat

Petunjuk teknis ini diharapkan bermanfaat bagi:1. Balai Layanan dan Pengawasan Pendidikan sebagai acuan dalam

pelaksanaan PJJ pada SMK.2. Satuan pendidikan penyelenggara SMK sebagai acuan untuk

perencanaan dan penyelenggaran PJJ pada SMK di Sekolah Induk dan TKB.

3. Mitra Industri yang terlibat dalam penyelenggaraan Pendidikan Jarak Jauh.

4. Tertatanya penyelenggaraan proses pembelajaran siswa secara tatap muka, semi dalam jaringan (daring), daring penuh di Sekolah Induk dan TKB dengan efektif dan efisien.

BAB IIPENYELENGGARAAN PJJ PADA SMK

A. Konsep PJJ pada SMK

Dalam rangka penguatan kualitas dan daya saing sumber daya manusia di Indonesia, Presiden Republik Indonesia telah mengeluarkan Instruksi Presiden No 9 Tahun 2016 mengenai revitalisasi sekolah menengah

9

Page 10: BAB II - Web viewSekolah Penyelenggara menyiapkan media audio, video, televisi, komputer, infocus, format-format administrasi sekolah, sarana dan prasarana belajar serta perangkat

kejuruan. Dalam Inpres tersebut diinstruksikan untuk menyusun peta kebutuhan tenaga kerja bagi lulusan SMK dalam rangka meningkatkan kualitas dan daya saing lulusan SMK. Diduga kuat, di Provinsi Jawa Barat, tenaga kerja informal tamatan SMP/MTs cukup mendominasi penyerapan tenaga kerja dan mereka tidak melanjutkan sekolah ke SMK /MAK. Mereka tidak melanjutkan karena membantu orang tuanya bekerja. Untuk itu, dengan adanya pendidikan jarak jauh (PJJ) yang dilaksanakan di SMK, peserta didik dapat tetap belajar tanpa meninggalkan pekerjaannya setiap hari untuk belajar.

Konsep PJJ pada SMK dikembangkan dengan kerjasama Dunia Usaha / Dunia Industri, UMKM dan Asosiasi Profesi melalui naskah kerjasama dalam penyesuaian kurikulum SMK PJJ sesuai dengan kebutuhan perusahaan tanpa mengurangi tingkat kompetensi terstandar yang terdapat dalam Standar Kompetensi Lulusan SMK, menyediakan peralatan praktik yang dibutuhkan oleh peserta didik di tempat bekerja, menerima, menyediakan tempat, dan memberikan kesempatan bagi peserta didik SMK PJJ untuk melakukan praktik kerja industri di perusahaannya, menggunakan sebagian dana Corporate Social Responcibility (CSR) untuk pembiayaan kegiatan praktik kerja industri peserta didik program PJJ, Pernyataan persetujuanterhadappendirian program PJJ Program Keahlian atau Paket Keahlian tertentu.

B. Program PJJ pada SMK di Provinsi Jawa Barat

Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) di SMK/MAK DI Jawa Barat dilaksanakan berdasarkan Permendikbud Nomor 119 Tahun 2014:

1. PJJ pada program keahlian dan kompetensi keahlian, diselenggarakan oleh SMK, meliputi sebagian terbesar mata pelajaran. (Pasal 4 ayat (3) dan Pasal 5 ayat (2))

10

Page 11: BAB II - Web viewSekolah Penyelenggara menyiapkan media audio, video, televisi, komputer, infocus, format-format administrasi sekolah, sarana dan prasarana belajar serta perangkat

2. Peserta didik adalah tamatan SMP/MTs yang pada saat pendaftaran berusia tidak lebih dari 21 tahun. Peserta didik diberlakukan sebagai siswa SMK yang terdaftar pada SMK penyelenggara PJJ, dan mendapat NISN. (Pasal 17 ayat (1) dan (2)

3. Pengorganisasian PJJ dilakukan menggunakan modus ganda yang merupakan paduan pembelajaran tatap muka dengan jarak jauh secara daring, menggunakan media berbasis TIK. Pasal 7 ayat (3)

4. Sesuai dengan pasal 8, pembelajaran tatap muka juga dilaksanakan dalam program PJJ secara terbatas. Beberapa mata pelajaran yang harus dilaksanakan tatap muka dan tidak dapat diajarkan melalui daring, dapat dilakukan di TKB atau sekolah induk menggunakan sistem blok.

Pendirian Program Keahlian atau Paket Keahlian pada SMK yang dilaksanakan dengan cara PJJ diKota/Kabupaten di Provinsi Jawa Barat bertujuan untuk : a. meningkatkan perluasan dan pemerataan akses pendidikan, serta

meningkatkan mutu dan relevansi pendidikan pada SMK,b. memberikan bekal kompetensi teknis dalam bekerja sesuai dengan

kebutuhan dan kondisi daerah setempat serta bakat dan minat peserta didik,

c. meningkatkan angka partisipasi kasar dan angka partisipasi murni pendidikan menengah di provinsi Jawa Barat.

Sasaran dari program ini adalah tamatan SMP/MTs yang pada saat pendaftaran berusia tidak lebih dari 21 tahun. Calon peserta didik diutamakan yang telah bekerja sehingga pekerjaan rutin yang peserta didik lakukan ketika bekerja dapat diakui sebagai rekognisi pembelajaran lampau.Bagi calon peserta didik yang belum bekerja, dapat tetap mengikuti program ini dengan melampirkan rekomendasi dari UKM, Kantor Kepala Desa/Lurah, maupun institusi lain yang relevan dengan paket keahlian/program keahlian/bidang keahliannya

11

Page 12: BAB II - Web viewSekolah Penyelenggara menyiapkan media audio, video, televisi, komputer, infocus, format-format administrasi sekolah, sarana dan prasarana belajar serta perangkat

yang menyetakan kesediaan untuk menerima magang, melakukan uji kompetensi, dan menerima bekerja ketika lulus. Surat dari industri rumah tangga juga dapat diterima dalam program ini.

C. Percepatan APK-APM Sekolah Menengah (SM) Provinsi Jawa Barat melalui PJJ Pada SMK

Pemerintah Provinsi Jawa Barat, pada tahun 2022 Jawa Barat menargetkan capaian APK 99,75% tahun 2014. Program percepatan APK-APM SM Provinsi Jawa Barat perlu strategi dan penanganan yang dirancang sebaik mungkin sehingga pencapain APK-APM SM dapat tercapai sesuai yang ditargetkan.

PJJ pada SMK sebagai salah satu alternatif layanan pendidikan yang memiliki keunggulan dan mudah diakses oleh peserta didik yang mengalami hambatan dari segi sosial budaya, ekonomi, letak geografis dan masalah kerawanan sosial lainnya. PJJ pada SMK dikembangkan dengan tidak mengubah atau membuat sekolah baru melainkan sebagai salah satu bentuk PJJ pada SMK yang bersifat fungsional sehingga dapat disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan peserta didik. Program PJJ pada SMK memiliki karakteristik sebagai berikut;

1. Tidak harus mendirikan atau membuka sekolah baru tetapi mengoptimalkan sekolah yang sudah ada;

2. Pelaksanaan program PJJ pada SMK disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat dan industri;

3. Proses belajar mengajar dikelola secara fleksibel, sehingga dapat menentukan waktu, tempat, dan cara belajar sesuai dengan kondisi peserta didik;

4. Pembelajaran dengan menggunakan model layanan pembelajaran tatap muka, semi daring dan daring penuh yang terstruktur ;

5. Peserta didik baru berusia 16–21 tahun;

12

Page 13: BAB II - Web viewSekolah Penyelenggara menyiapkan media audio, video, televisi, komputer, infocus, format-format administrasi sekolah, sarana dan prasarana belajar serta perangkat

6. Dapat menampung lulusan SMP/MTS, SMP Terbuka, siswa drop out SMA/SMK ataupun Madrasah Aliyah, yang sudah bekerja atau memiliki surat dukungan dari industri atau orang tua.

Program di atas merupakan bentuk optimalisasi dari lembaga yang telah ada untuk melayani siswa-siswa yang memiliki kendala ekonomi, sosial, geografis dan keterbatasan waktu. Dari aspek peserta didik semua peserta didik PJJ pada SMK memiliki kedudukan dan hak yang sama dengan peserta didik SMK reguler.

D. Kelayakan Pembukaan Program PJJ Pembukaan program PJJ didasarkan pada pertimbangan:

1. Umum a. Adanya kebutuhan nyata yang ditunjukkan oleh data penduduk

yang berusia 16-21 tahun, tetapi tidak sekolah karena bekerja maupun bekerja paruh waktu, mengurus rumah tangga, maupun alasan-alasan lain terkait ekonomi, sosial.

b. Adanya prospek pekerjaan yang nyata bagi lulusan program PJJ tersebut sehingga tidak menimbulkan penganggur baru.

c. Adanya dukungan dari DU/DI berupa Sarana/Prasarana, SDM, dan kesediaan menerima peserta didik untuk praktik dan menerima sebagai pekerja.

d. Penyelenggaraan program PJJ memperhatikan keadaan lingkungan yaitu penyelenggaraan program pendidikan oleh sekolah lain sekitarnya atau di wilayah jangkauan. Setiap sekolah penyelenggara PJJ wajib membuat pemetaan wilayah yang menjelaskan posisi sekolah penyelenggara dan rencana TKB yang akan didirikan/dibuka yang disyahkan oleh Dinas Pendidikan Provinsi setempat. Pemetaan ini sekaligus menjadi dasar pengembangan TKB sehingga tidak tumpang tindih dengan SMA/SMK yang membuka program sejenis.

13

Page 14: BAB II - Web viewSekolah Penyelenggara menyiapkan media audio, video, televisi, komputer, infocus, format-format administrasi sekolah, sarana dan prasarana belajar serta perangkat

e. Penyelenggaraan program PJJ tidak menimbulkan pergesekan internal di dalam sekolah penyelenggara PJJ yang dapat menurunkan mutu kinerjanya, karena adanya kompetisi dalam pemanfaatan sumber daya.

f. Agar tidak terjadi kelebihan pasok lulusan, maka program PJJ yang diusulkan dapat ditutup dan dibuka sesuai dengan kebutuhan, sesudah dua siklus pembelajaran. Untuk itu diperlukan kemampuan melakukan relokasi sumber daya .

g. Program PJJ menjamin efektivitas dan efisiensi pemanfaatan sumber daya pendidikan, serta meningkatkan layanan penyelenggaraan pendidikan dasar dan menengah.

2. Khusus Program PJJ diselenggarakan oleh sekolah yang memenuhi persyaratan berikut.

a.Sumber Daya 1) Tersedianya sumber daya yang disiapkan untuk merancang,

menyusun, memproduksi, dan menyebarluaskan seluruh sumber belajar.

2) Tersedianya sumber daya untuk memutakhirkan secara berkala setiap materi ajar yang diproduksi sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.

3) Mampu menyediakan sumber daya yang menjamin penyelenggaraan interaksi antara peserta didik dengan guru/tutor secara intensif, baik melalui tatap muka, telewicara, surat menyurat elektronik, maupun bentuk-bentuk interaksi jarak jauh sehingga mampu menjaga kualitas proses pembelajaran.

4) Mempunyai akses kepada sumber daya penyedia fasilitas praktik/ praktikum/ praktik kerja lapangan dan/atau akses bagi peserta didik sesuai dengan capaian pembelajaran yang dipersyaratkan.

14

Page 15: BAB II - Web viewSekolah Penyelenggara menyiapkan media audio, video, televisi, komputer, infocus, format-format administrasi sekolah, sarana dan prasarana belajar serta perangkat

5) Tersedianya sumber daya untuk melakukan evaluasi hasil belajar secara terprogram.

6) Mampu menyediakan sumber daya bidang manajemen dan pembelajaran jarak jauh.

7) Tersedianya sumber daya untuk mengorganisasikan TKB yang bertujuan memberikan layanan teknis dan akademis secara intensif kepada pendidik dan peserta didik dalam proses pembelajaran jarak jauh.

b. Kurikulum 1)Kurikulum program PJJ memiliki capaian belajar (learning

outcomes) yang setara dengan capaian belajar pada pendidikan reguler.

2) Kurikulum program PJJ mengacu kepada Kurikulum Nasional dan disesuikan dengan kebutuhan pembangunan daerah sepanjang tidak mengurangi standar kompetensi lulusan yang telah ditetapkan.

c. Proses Pembelajaran 1)Rancangan pembelajaran disusun dengan memperhatikan

interaksi antara media, metode, materi, waktu, dan sistem penyampaian serta memuat penjelasan tentang belajar mandiri, tutorial, dituangkan dalam bentuk silabus.

2)Proporsi dan frekuensi belajar mandiri dan tutorial harus jelas dan tertuang dalam rancangan pembelajaran.

3)Rancangan interaksi dua arah dengan pendidik (guru/tutor) harus menggambarkan cara, tujuan, dan frekuensi pelaksanaannya.

4)Rancangan bahan ajar dan media belajar yang digunakan harus menggambarkan sumber dan strategi pemanfaatannya.

15

Page 16: BAB II - Web viewSekolah Penyelenggara menyiapkan media audio, video, televisi, komputer, infocus, format-format administrasi sekolah, sarana dan prasarana belajar serta perangkat

5)Rancangan evaluasi hasil belajar harus mencerminkan tingkat kematangan dan kemampuan peserta didik melalui mekanisme tertentu.

6) Layanan bantuan belajar/pendampingan harus dirancang sesuai dengan strategi pembelajaran.

7) Ketersediaan perangkat lunak pengelolaan pembelajaran jarak jauh (Learning Management System dan sejenisnya) yang digunakan serta dukungan server (hosting atau di sekolah penyelenggara PJJ), Sumber Daya pengelola perangkat keras dan perangkat lunak.

d.Manajemen 1)Organisasi

Program PJJ terintegrasi pada program reguler yang ter-gambarkan secara jelas tugas, wewenang dan tanggung jawab dalam struktur organisasi sekolah.

Tersedia kerangka kerja antara sekolah penyelenggara PJJ, TKB, dan mitra-mitra penyelenggara PJJ terkait pengelolaan dan koordinasi pelaksanaan PJJ.

Adanya kebijakan sekolah tentang program PJJ yang terintegrasi pada rencana tahunan sekolah.

2)Pendanaan Kejelasan dana investasi terhadap besarnya dana serta

sumbernya. Kejelasan dana operasional dan pemeliharaan terhadap

besarnya dana serta sumbernya. Kejelasan penerimaan internal dan eksternal yang

menggambarkan komposisi penerimaan internal dan peruntukannya dalam program PJJ untuk menjamin keberlanjutan program secara mandiri.

Kepastian dukungan finansial oleh sekolah penyelenggara untuk penyediaan akses infrastruktur PJJ.

16

Page 17: BAB II - Web viewSekolah Penyelenggara menyiapkan media audio, video, televisi, komputer, infocus, format-format administrasi sekolah, sarana dan prasarana belajar serta perangkat

3)Manajemen Akademik Adanya rencana pengembangan program yang mencakup

tahapan pengembangan, diversifikasi, serta keberlanjutannya di wilayah jangkauan.

Adanya manajemen sumber daya yang meliputi proses perekrutan, staffing, kualifikasi, pengembangan dan pembinaan sesuai dengan kewenangannya.

Adanya mekanisme pemutakhiran bahan ajar serta media yang digunakan.

Adanya sistem penjaminan mutu akademis yang mengacu kepada SPMI untuk memastikan bahwa pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi sebagaimana dimaksud dalam program PJJ dipenuhi.

Adanya kerjasama antarlembaga bidang akademik atau non akademik dengan sekolah lain, institusi, dunia industri, dan pihak lain dalam dan luar negeri untuk memfasilitasi pelaksanaan program pjj dan peningkatan kualitas pendidikan.

Memiliki ijin penyelenggaraan program reguler dan telah diakreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional dengan minimal nilai B untuk sekolah negeri dan nilai A untuk sekolah swasta.

4)Administrasi Pemenuhan dokumen pembukaan program PJJ dalam bentuk

studi kelayakan. Pemenuhan data pendukung dan lampiran pembukaan

program PJJ. Pemenuhan persyaratan akreditasi minimal.

17

Page 18: BAB II - Web viewSekolah Penyelenggara menyiapkan media audio, video, televisi, komputer, infocus, format-format administrasi sekolah, sarana dan prasarana belajar serta perangkat

E.Data Pendukung dan Lampiran Penyelenggara program PJJ harus melakukan kajian kelayakan akademik dan administratif yang tertuang dalam suatu Naskah Akademik beserta lampiran yang terdiri antara lain:

1. Kurikulum dan silabus; 2. Daftar guru beserta mata pelajaran yang diampu dan fotokopi ijazah S1

dan yang lebih tinggi (dari setiap guru) serta ijin perbantuan bagi guru dari sekolah lain atau instansi lain;

3. Daftar tutor beserta mata pelajaran dan lokasi tugas, dan fotokopi ijasah SMA atau yang lebih tinggi, serta surat kesediaan menjadi tutor (dari setiap tutor).

4. Daftar riwayat hidup guru dan tutor; 5. Daftar tenaga kependidikan; 6. Daftar sarana prasarana pendukung PJJ yang tersedia di sekolah

penyelenggara PJJ dan TKB. 7. Daftar sarana prasarana dan daftar fasilitas fisik pendukung yang dapat

dimanfaatkan berdasarkan asas pemanfaatan bersama. 8. Dokumen pendukung lainnya sebagaimana dipersyaratkan dalam

akreditasi minimal. 9. Khusus untuk sekolah swasta, diperlukan dokumen akta notaris

pendirian yayasan, AD/ART yayasan, pengesahan KUMHAM, dan delegasi kekuasaan (power of attorney) dari yayasan kepada pimpinan sekolah swasta.

BAB IIIPENGELOLAAN PJJ PADA SMK

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT

A. Kegiatan Persiapan

18

Page 19: BAB II - Web viewSekolah Penyelenggara menyiapkan media audio, video, televisi, komputer, infocus, format-format administrasi sekolah, sarana dan prasarana belajar serta perangkat

Menjelang dimulainya tahun pelajaran baru ada beberapa kegiatan persiapan yang perlu dilakukan diantaranya yaitu: pertemuan koordinasi pengelola SMK, penyuluhan dan publikasi, persiapan bahan belajar, dan persiapan sarana dan prasarana.

1. Rapat Koordinasi

a. Rapat koordinasi diselenggarakan menjelang tahun pelajaran baru.

b. Peserta rapat koordinasi ini terdiri atas unsur-unsur: 1) Unsur Dinas Pendidikan Provinsi, yaitu Tim Teknis Provinsi

(TTP)2) Unsur Balai Pelayanan dan Pengawasan Pendidikan ( BP 3)3) Unsur SMK, yaitu kepala sekolah, wakil kepala

sekolah/koordinator PJJ ; 4) Pengelola TKB.5) Unit kerja lain yang terkait seperti dari Pemerintah Daerah

Kabupaten/kota setempat, kecamatan atau kelurahan. c. Agenda rapat koordinasi antara lain :

1) mengevaluasi kegiatan tahun pelajaran sebelumnya; 2) menyusun program kerja tahunan;3) menyusun Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan PJJ pada SMK;4) mengidentifikasi masalah dan cara pemecahan.

2. Sosialisasi dan Publikasi.

Sosialisasi dan publikasi dilaksanakan oleh Tim Teknis yang ditunjuk Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, dengan tujuan :

a. Memberikan informasi kepada masyarakat tentang PJJ pada SMK b. Memberikan motivasi kepada tamatan SMP/MTs atau sederajat yang

tidak melanjutkan pendidikan ke SMA/SMK/MA/MK atau sederajat; c. Memberikan motivasi kepada peserta didik SMA/SMK/MA/MK yang

putus sekolah;

19

Page 20: BAB II - Web viewSekolah Penyelenggara menyiapkan media audio, video, televisi, komputer, infocus, format-format administrasi sekolah, sarana dan prasarana belajar serta perangkat

d. Memberikan penyuluhan kepada masyarakat sehingga keberadaan PJJ pada SMK dapat dirasakan sebagai pelayanan khusus dan keharusan, bukan sebagai penghambat.

Adapun sasaran sosialisasi dan publikasi adalah :a. Kepala Daerah setempat.b. Tokoh masyarakat.c. MKKS SMA/SMKd. KADINe. Asosiasi Profesif. UMKMg. KUDh. BLK i. Tamatan SMP/MTs atau sederajat yang belum

melanjutkan/mendapatkan kesempatan belajar ke jenjang SMA/SMK/MA atau sederajat yang berusia 16 – 21 tahun;

j. Anak putus sekolah (drop out) SMA/SMK/MA atau sederajat; k. Kepala SMP/MTS;l. Orang tua siswa;m.Masyarakat umum.

Materi sosialisasi dan publikasi antara lain : a. Informasi tentang PJJ pada SMK;b. Tata cara pendaftaran calon siswa PJJ pada SMK, dan penjadwalannya. Teknik pelaksanaan sosialisasi dan publikasi dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu secara langsung atau secara tidak langsung: a. Secara langsung, yaitu melalui pertemuan-pertemuan / rapat. b. Secara tidak langsung, yaitu melalui media cetak seperti leaflet,

booklet, edaran atau media lainnya.

20

Page 21: BAB II - Web viewSekolah Penyelenggara menyiapkan media audio, video, televisi, komputer, infocus, format-format administrasi sekolah, sarana dan prasarana belajar serta perangkat

Petugas Pelaksana kegiatan ini adalah tim teknis yang dtunjuk oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, dibantu oleh petugas yang ditunjuk oleh: a Kepala Sekolah / Wakil Kepala Sekolah.b Aparat Pemerintah setempat.

Indikator keberhasilan.a. Kegiatan sosialisai dan publikasi dianggap berhasil bila jumlah calon

siswa yang mengikuti pendidikan di PJJ pada SMK meningkat. b. Siswa yang tertampung di PJJ pada SMK benar-benar berasal dari

mereka yang mengalami kendala ekonomi,sosial ,geografis dan keterbatasan waktu

3. Persiapan Bahan Belajar, sarana dan prasarana

Sebelum tahun pelajaran baru, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat harus menyiapkan bahan ajar, berupa: buku teks pelajaran, modul cetak dan modul berbasis TIK. Sekolah Penyelenggara menyiapkan media audio, video, televisi, komputer, infocus, format-format administrasi sekolah, sarana dan prasarana belajar serta perangkat teknologi informasi dan komunikasi (TIK) sebagai alat bantu belajar.

a. Bahan Ajar

1) Bahan ajar untuk peserta didik PJJ pada SMK bersumber dari buku mata pelajaran SMK berbasis Kurikulum 2013.

2) Materi pelajaran yang dapat diperoleh melalui sistem on line yang diunduh dari sekolah induk secara off line.

b. Prasarana Belajar

Penyediaan prasarana belajar yang diperlukan antara lain meliputi: 1) Di Sekolah Penyelenggara berupa

a) Ruang belajar / kelas untuk kegiatan tatap muka b) Ruang Praktek

21

Page 22: BAB II - Web viewSekolah Penyelenggara menyiapkan media audio, video, televisi, komputer, infocus, format-format administrasi sekolah, sarana dan prasarana belajar serta perangkat

c) Ruang Kepala Sekolahd) Ruang Wakil Kepala Sekolahe) Ruang Guruf) Ruang Administrasig) Gudang Penyimpanan Arsiph) Lapangan Olah Raga i) Ruang Perpustakaan j) Ruang Bimbingan dan Konseling k) Ruang Data

2) Di TKB berupa :a) ruang belajar dan b) ruang praktek

B. Pembuatan Peta Lokasi Sekolah

Selanjutnya perlu dibuat peta lokasi oleh Sekolah Penyelengara. Peta lokasi sekolah ini menggambarkan beberapa komponen antara lain :1. Peta Desa/kelurahan yang termasuk dalam daerah jangkauan PJJ

pada SMK yang bersangkutan;2. Letak Sekolah Penyelenggara;3. Letak TKBTKB yang ada pada PJJ pada SMK ;4. Jalur transportasi dan jarak dari TKB ke Sekolah Penyelenggara;5. Lokasi SMP / MTs yang ada di dalam daerah jangkauan

(Catchment Area);6. Lokasi SMK lain yang bukan Sekolah Penyelenggara, baik Negeri

maupun Swasta.

C. Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB)

Pada setiap awal tahun pelajaran, PJJ pada SMK melakukan kegiatan penerimaan peserta didik baru bertempat di Sekolah Penyelenggara atau langsung secara on line, pada aplikasi khusus

22

Page 23: BAB II - Web viewSekolah Penyelenggara menyiapkan media audio, video, televisi, komputer, infocus, format-format administrasi sekolah, sarana dan prasarana belajar serta perangkat

PPDB PJJ. Untuk keperluan ini formulir harus sudah didistribusikan sebelumnya, lengkap dengan persyaratannya, sedangkan waktu dan persyaratannya sesuai dengan ketentuan dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat.

Setiap sekolah penyelenggara PJJ pada SMK wajib membuat pemetaan wilayah yang menjelaskan posisi sekolah penyelenggara dan rencana TKB yang akan didirikan/dibuka yang disahkan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat. Pemetaan ini sekaligus menjadi dasar pengembangan TKB sehingga tidak tumpang tindih dengan SMK yang membuka program sejenis atau SMA Terbuka.

Setiap pendaftar mengikuti prosedur PPDB sebagai berikut:a. memenuhi kriteria usia 16 – 21 tahun; b. mengisi formulir pendaftaran PPDB;c. mengikuti seleksi adminstrasi;d. sekolah penyelenggara wajib menerima semua calon peserta didik

PJJ pada SMK tanpa seleksi jika kuota mencukupi;e. Setiap calon peserta didik berhak menerima hasil seleksi;f. Bagi calon peserta didik yang tidak dapat diterima karena alasan

tertentu, berhak disalurkan oleh SMK Penyelenggara ke sekolah lain yang memiliki program sejenis, serta wajib diberi penjelasan secara tertulis;

g. Jarak maksimal dari tempat tinggal peserta didik ke TKB diukur berdasarkan waktu tempuh selama 1 jam perjalanan.

D. Pendekatan dan Proses Pembelajaran

1. Pemberian layanan bimbingan belajar (tutorial) bagi siswa PJJ pada SMK yang dilaksanakan dengan model memanfaatkan sumber belajar tatap muka, semi daring, dan daring penuh;

23

Page 24: BAB II - Web viewSekolah Penyelenggara menyiapkan media audio, video, televisi, komputer, infocus, format-format administrasi sekolah, sarana dan prasarana belajar serta perangkat

2. Pemberian layanan bimbingan belajar (tutorial) bagi siswa PJJ pada SMK yang dilaksanakan dengan memanfaatkan sumber belajar secara online (menggunakan jaringan internet), ditambah dengan tutorial tatap muka di sekolah induk;

3. Pemberian layanan bimbingan belajar (tutorial) bagi siswa PJJ pada SMK yang sepenuhnya dilaksanakan secara tatap muka di sekolah induk;

4. Pemberian layanan bimbingan belajar (tutorial) bagi siswa PJJ pada SMK yang dilaksanakan dengan memanfaatkan sumber belajar berupa modul, ditambah dengan tutorial tatap muka di sekolah induk;

5. Pelaksanan Praktek Kejuruan dan Praktek Kerja Industri untuk PJJ bagi SMK dilaksanakan di Industri atau di Sekolah Penyelenggara dengan menggunakan sistem blok.

E. Kurikulum PJJ pada SMK

Kurikulum model layanan PJJ pada SMK menggunakan kurikulum yang berlaku yaitu kurikulum 2013, sesuai Permendikbud nomor 21 tahun 2016. Jika sekolah penyelenggara masih menggunakan kurikulum 2006 maka model PJJ pada SMK menyesuaikan dengan kurikulum yang digunakan oleh sekolah penyelenggara, dan dengan memperhatikan dengan kondisi dan karaketristik siswa di TKB.

1. Penyusunan Jadwal Kegiatan Tatap Muka di Sekolah Penyelenggara

Jadwal tatap muka disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan peserta didik :

a. Sistem Blok.

b. Tatap muka minimal 2 minggu sekali.

24

Page 25: BAB II - Web viewSekolah Penyelenggara menyiapkan media audio, video, televisi, komputer, infocus, format-format administrasi sekolah, sarana dan prasarana belajar serta perangkat

2. Kurikulum Implementatif

Dalam pelaksanaan pembelajaran di TKB menggunakan kurikulum implementatif yaitu kurikulum yang menitik beratkan pada kebutuhan belajar peserta didik. Penyusunan kurikulum implementatif dilakukan dengan analisis kompetensi, materi, proses dan penilaian yang diawali dengan melakukan asesmen perkembangan, akademik dan sosial.

3 . Beban Belajar

Beban belajar merupakan keseluruhan kegiatan yang harus diikuti peserta didik dalam satu minggu, satu semester, dan satu tahun pembelajaran.

a. Beban belajar di PJJ pada SMK dinyatakan dalam jam pelajaran per minggu yang disesuaikan dengan struktur kurikulum.

b. Beban belajar di kelas X dan XI dalam satu semester minimal 18 minggu.

c. Beban belajar di kelas XII pada semester ganjil minimal 18 minggu

d. Beban belajar di kelas XII pada semester genap minimal 14 minggu.

e. Beban belajar untuk SMK disesuaikan dengan program keahlian

F. Jenis Bantuan Belajar1. Layanan Bantuan Akademik

Layanan bantuan belajar (learner support services) disiapkan dan dikelola sejak awal masuk sampai dengan menyelesaikan pendidikan. Layanan bantuan belajar tersebut antara lain meliputi:

25

Page 26: BAB II - Web viewSekolah Penyelenggara menyiapkan media audio, video, televisi, komputer, infocus, format-format administrasi sekolah, sarana dan prasarana belajar serta perangkat

a. orientasi studi bagi siswa baru dimulai dengan mengidentifikasi entry behaviour (perilaku awal) setiap calon siswa baru, termasuk RPL( Recognition of Prior Learning);

b. pelatihan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (pemanfaatan computer-mediated communication) untuk on line learning, pemanfaatan media dan berbagai sumber belajar;

c. pelatihan peningkatan kemahiran belajar, dan peningkatan kemampuan menghadapi ujian, keterampilan memecahkan masalah HOTS (High Order Thinking Skill);

d. setelah menempuh proses pembelajaran dilakukan RCC (Recognition of Current Competencies);

e. Layanan konsultasi akademik ;

2. Layanan Bantuan Administrasia. Layanan administrasi pada saat rekruitmen melalui pendaftaran

on line.b. Mengikuti ujianc. Layanan registrasi ulangd. Menampilkan hasil ujian siswae. Memanfaatkan berbagai bentuk layanan e-administrasi

3. Layanan Bimbingan Konselinga. Penanganan permasalah pribadi siswab. Pelayanan khusus terkait sosial c. Pelayanan karir d. Pelayanan kelanjutan tamat belajar

26

Page 27: BAB II - Web viewSekolah Penyelenggara menyiapkan media audio, video, televisi, komputer, infocus, format-format administrasi sekolah, sarana dan prasarana belajar serta perangkat

G. Penilaian dan Evaluasi Hasil Belajar Penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik.

1. Konsep Penilaian

Penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik. Penilaian hasil belajar meliputi penilaian capaian pembelajaran sikap, pengetahuan, dan keterampilan. penilaian hasil belajar peserta didik dilakukan oleh pendidik, satuan pendidikan, dan pemerintah.

2. Tujuan Penilaian

Penilaian hasil belajar oleh pendidik bertujuan untuk memantau dan mengevaluasi proses, kemajuan belajar, dan perbaikan hasil belajar peserta didik secara berkesinambungan. Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan bertujuan untuk menilai pencapaian Standar Kompetensi Lulusan untuk semua mata pelajaran. Penilaian hasil belajar oleh Pemerintah bertujuan untuk menilai pencapaian kompetensi lulusan secara nasional pada mata pelajaran tertentu

3. Prinsip Penilaian

Prinsip penilaian hasil belajar:a. sahih, berarti penilaian didasarkan pada data yang

mencerminkan kemampuan yang diukur;b. objektif, berarti penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria

yang jelas, tidak dipengaruhi subjektivitas penilai;c. adil, berarti penilaian tidak menguntungkan atau merugikan

peserta didik karena berkebutuhan khusus serta perbedaan latar belakang agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan gender.

27

Page 28: BAB II - Web viewSekolah Penyelenggara menyiapkan media audio, video, televisi, komputer, infocus, format-format administrasi sekolah, sarana dan prasarana belajar serta perangkat

d. terpadu, berarti penilaian merupakan salah satu komponen yang tak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran;

e. terbuka, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan dapat diketahui oleh pihak yang berkepentingan;

f. menyeluruh dan berkesinambungan, berarti penilaian mencakup semua aspek kompetensi dengan menggunakan berbagai teknik penilaian yang sesuai, untuk memantau dan menilai perkembangan kemampuan peserta didik;

g. sistematis, berarti penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap dengan mengikuti langkah-langkah baku;

h. beracuan kriteria, berarti penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian kompetensi yang ditetapkan; dan

i. akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segimekanisme, prosedur, teknik, maupun hasilnya

H. Pengaturan Jam Mengajar Guru PJJ Pada SMK Pengaturan jam mengajar guru pada PJJ pada SMK sesuai dengan PP 119 tahun 2014 pasal 16 yaitu guru yang bertugas menjadi tutor pada PJJ sebagaimana dimaksud ayat (2 ) dihitung sebagai beban kerja guru untuk setiap 1 ( satu ) jam tatap muka sama dengan 60 % ( enam puluh persen dari satu jam pembelajaran reguler untuk peserta didik SMA/ SMK / MAK .Adapun portofolio kegiatan Belajar Mengajar Guru berupa1. Interaksi antara guru dan siswa pada LMS2. Dokumentasi tugas3. Dokumentasi feedback pada tugas dari guru4. Dokumentasi penilaian5. Interaksi antara guru dan siswa untuk pembelajaran tatap muka

minimal 1 bulan sekali. I. Supervisi, Pelaporan dan Tindak Lanjut

28

Page 29: BAB II - Web viewSekolah Penyelenggara menyiapkan media audio, video, televisi, komputer, infocus, format-format administrasi sekolah, sarana dan prasarana belajar serta perangkat

Pengawasan proses pelaksanaan SMLK dilakukan melalui kegiatan pemantauan, supervisi, evaluasi, pelaporan, serta tindak lanjut secara berkala dan berkelanjutan.

Pengawasan proses pembelajaran dilakukan oleh kepala satuan pendidikan dan pengawas. Pengawasan dilakukan dengan prinsip objektif dan transparan guna peningkatan mutu secara berkelanjutan. Sistem pengawasan internal dilakukan oleh kepala sekolah induk, pengawas, dan dinas pendidikan dan Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan. Kepala Sekolah, Pengawas dan Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan melakukan pengawasan dalam rangka peningkatan mutu. Kepala Sekolah dan Pengawas melakukan pengawasan dalam bentuk supervisi akademik dan supervise manajerial.

1. Supervisi

Proses supervisi pembelajaran dilakukan pada tahap perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian hasil pembelajaran. Pemantauan dilakukan melalui antara lain, diskusi kelompok terfokus, pengamatan, pencatatan, perekaman, wawancara, dan dokumentasi.

Supervisi ke TKB mempunyai dua tujuan: Pertama untuk membantu guru pamong dalam menjalankan tugasnya di TKB, dan yang kedua untuk membantu siswa memecahkan kesulitan belajar mandiri.

Secara berkala (sesuai dengan jadwal), Guru Pembina/Guru Bina melakukan supervisi ini diatur oleh kepala sekolah, disesuaikan dengan kebutuhan dan sasaran penunjangnya.

2. Pelaporan

Hasil kegiatan supervisi, dan evaluasi proses pembelajaran disusun dalam bentuk laporan untuk kepentingan tindak lanjut

29

Page 30: BAB II - Web viewSekolah Penyelenggara menyiapkan media audio, video, televisi, komputer, infocus, format-format administrasi sekolah, sarana dan prasarana belajar serta perangkat

pengembangan keprofesionalan pendidik secara berkelanjutan.

3. Tindak Lanjut

Tindak lanjut hasil pengawasan dilakukan dalam bentuk:

a Penguatan dan penghargaan kepada guru yang menunjukkan kinerja yang memenuhi atau melampaui standar; dan

b pemberian kesempatan kepada guru untuk mengikuti program pengembangan keprofesionalan berkelanjutan.

BAB IV.PENGUSULAN PROGRAM PENDIDIKAN JARAK JAUH

F. Kelayakan Pembukaan Program PJJ Pembukaan program PJJ didasarkan pada pertimbangan:

30

Page 31: BAB II - Web viewSekolah Penyelenggara menyiapkan media audio, video, televisi, komputer, infocus, format-format administrasi sekolah, sarana dan prasarana belajar serta perangkat

3.Umum a. Adanya kebutuhan nyata yang ditunjukkan oleh data penduduk

yang berusia 16-21 tahun, tetapi tidak sekolah karena bekerja maupun bekerja paruh waktu, mengurus rumah tangga, maupun alasan-alasan lain terkait ekonomi, sosial.

b. Adanya prospek pekerjaan yang nyata bagi lulusan program PJJ tersebut sehingga tidak menimbulkan penganggur baru (harus didukung dengan data survei).

c. Adanya dukungan dari DU/DI berupa Sarana/Prasarana, SDM, dan kesediaan menerima peserta didik untuk praktek sampai perekrutan lulusan

d. Penyelenggaraan program PJJ memperhatikan keadaan lingkungan yaitu penye-lenggaraan program pendidikan oleh sekolah lain sekitarnya atau di wilayah jangkauan sehingga tidak terjadi persaingan yang tidak sehat antarsekolah. Setiap sekolah penyelenggara PJJ wajib membuat pemetaan wilayah yang menjelaskan posisi sekolah penyelenggara dan rencana TKB yang akan didirikan/dibuka yang disyahkan oleh Dinas Pendidikan Provinsi setempat. Pemetaan ini sekaligus menjadi dasar pengembangan TKB sehingga tidak tumpang tindih dengan SMK yang membuka program sejenis.

e. Penyelenggaraan program PJJ tidak menimbulkan pergesekan internal di dalam sekolah penyelenggara PJJ yang dapat menurunkan mutu kinerjanya, karena adanya kompetisi dalam pemanfaatan sumber daya.

f. Agar tidak terjadi kelebihan pasok lulusan, maka program PJJ yang diusulkan dapat ditutup dan dibuka sesuai dengan kebutuhan, sesudah tiga siklus pembelajaran. Untuk itu diperlukan kemam-puan melakukan relokasi sumber daya .

g. Program PJJ menjamin efektivitas dan efisiensi pemanfaatan sumber daya pendidikan, serta meningkatkan layanan

31

Page 32: BAB II - Web viewSekolah Penyelenggara menyiapkan media audio, video, televisi, komputer, infocus, format-format administrasi sekolah, sarana dan prasarana belajar serta perangkat

penyelenggaraan pendidikan dasar dan menengah.

4.Khusus Program PJJ diselenggarakan oleh sekolah yang memenuhi persyaratan berikut.

a. Sumber Daya 8) Tersedianya sumber daya yang disiapkan untuk merancang,

menyusun, memproduksi, dan menyebarluaskan seluruh sumber belajar.

9) Tersedianya sumber daya untuk memutakhirkan secara berkala setiap materi ajar yang diproduksi sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.

10)Mampu menyediakan sumber daya yang menjamin penyelenggaraan interaksi antara peserta didik dengan guru/tutor secara intensif, baik melalui tatap muka, telewicara, surat menyurat elektronik, maupun bentuk-bentuk interaksi jarak jauh sehingga mampu menjaga kualitas proses pembelajaran.

11)Mempunyai akses kepada sumber daya penyedia fasilitas prak-tik/ praktikum/ praktik kerja lapangan dan/atau akses bagi peserta didik sesuai dengan capaian pembelajaran yang dipersyaratkan.

12)Tersedianya sumber daya untuk melakukan evaluasi hasil belajar secara terprogram.

13)Mampu menyediakan sumber daya bidang manajemen dan pembelajaran jarak jauh.

14)Tersedianya sumber daya untuk mengorganisasikan TKB yang bertujuan memberikan layanan teknis dan akademis secara intensif kepada pendidik dan peserta didik dalam proses pembelajaran jarak jauh.

32

Page 33: BAB II - Web viewSekolah Penyelenggara menyiapkan media audio, video, televisi, komputer, infocus, format-format administrasi sekolah, sarana dan prasarana belajar serta perangkat

b. Kurikulum 3) Kurikulum program PJJ memiliki capaian belajar (learning

outcomes) yang setara dengan capaian belajar pada pendidikan reguler.

4) Kurikulum program PJJ mengacu kepada Kurikulum Nasional dan disesuaikan dengan kebutuhan pembangunan daerah sepanjang tidak mengurangi standar kompetensi lulusan yang telah ditetapkan.

c. Proses Pembelajaran 8) Rancangan pembelajaran disusun dengan memperhatikan

interaksi antara media, metode, materi, waktu, dan sistem penyampaian serta memuat penjelasan tentang belajar mandiri, tutorial, dituangkan dalam bentuk silabus.

9) Proporsi dan frekuensi belajar mandiri dan tutorial harus jelas dan tertuang dalam rancangan pembelajaran.

10)Rancangan interaksi dua arah dengan pendidik (guru/tutor) harus menggambarkan cara, tujuan, dan frekuensi pelaksanaannya.

11)Rancangan bahan ajar dan media belajar yang digunakan harus menggambarkan sumber dan strategi pemanfaatannya.

12)Rancangan evaluasi hasil belajar harus mencerminkan tingkat kematangan dan kemampuan peserta didik melalui mekanisme tertentu.

13)Layanan bantuan belajar/pendampingan harus dirancang sesuai dengan strategi pembelajaran.

14)Ketersediaan perangkat lunak pengelolaan pembelajaran jarak jauh (Learning Management System dan sejenisnya) yang digunakan serta dukungan server (hosting atau di sekolah

33

Page 34: BAB II - Web viewSekolah Penyelenggara menyiapkan media audio, video, televisi, komputer, infocus, format-format administrasi sekolah, sarana dan prasarana belajar serta perangkat

penyelenggara PJJ), Sumber Daya pengelola perangkat keras dan perangkat lunak.

d. Manajemen 5) Organisasi

Program PJJ terintegrasi pada program reguler yang ter-gambarkan secara jelas tugas, wewenang dan tanggung jawab dalam struktur organisasi sekolah.

Setiap sekolah penyelenggara PJJ dapat membuka maksimal 3 (tiga) komptetensi keahlian. Setiap kompetensi keahlian minimal memiliki 1 (satu) TKB dan maksimal 3 (tiga) TKB. Masing masing TKB sekurang-kurangnya memiliki 1 (satu) mitra DU/DI. Setiap TKB memfasilitasi maksimal 30 peserta didik. Pengelola TKB terdiri dari 1 penanggungjawab, 1 operator dan 1 tutor.

Pengelola PJJ pada sekolah penyelenggara berkewajiban melakukan monitoring ke TKB sekurang-kurangnya 1 kali dalam sebulan.

Tersedia kerangka kerja antara sekolah penyelenggara PJJ, TKB, dan mitra-mitra penyelenggara PJJ terkait pengelolaan dan koordinasi pelaksanaan PJJ.

Adanya kebijakan sekolah tentang program PJJ yang terintegrasi pada rencana tahunan sekolah.

6) Pendanaan Kejelasan dana investasi terhadap besarnya dana serta

sumbernya. Kejelasan dana operasional dan pemeliharaan terhadap

besarnya dana serta sumbernya. Kejelasan penerimaan internal dan eksternal yang

menggambarkan komposisi penerimaan internal dan

34

Page 35: BAB II - Web viewSekolah Penyelenggara menyiapkan media audio, video, televisi, komputer, infocus, format-format administrasi sekolah, sarana dan prasarana belajar serta perangkat

peruntukannya dalam program PJJ untuk menjamin keberlanjutan program secara mandiri.

Kepastian dukungan finansial oleh sekolah penyelenggara untuk penyediaan akses infrastruktur PJJ.

7) Manajemen Akademik Adanya rencana pengembangan program yang mencakup

tahapan pengembangan, diversifikasi, serta keberlanjutannya di wilayah jangkauan.

Adanya manajemen sumber daya yang meliputi proses perekrutan, staffing, kualifikasi, pengembangan dan pembinaan sesuai dengan kewenangannya.

Adanya mekanisme pemutakhiran bahan ajar serta media yang digunakan.

Adanya sistem penjaminan mutu akademis yang mengacu kepada SPMI untuk memastikan bahwa pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi sebagaimana dimaksud dalam program PJJ dipenuhi.

Adanya kerjasama antarlembaga bidang akademik atau non akademik dengan sekolah lain, institusi, dunia industri, dan pihak lain dalam dan luar negeri untuk memfasilitasi pelaksanaan program pjj dan peningkatan kualitas pendidikan.

Memiliki ijin penyelenggaraan program reguler dan telah diakreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional dengan minimal nilai B untuk sekolah negeri dan nilai A untuk sekolah swasta.

8) Administrasi Pemenuhan dokumen pembukaan program PJJ dalam bentuk

studi kelayakan. Pemenuhan data pendukung dan lampiran pembukaan

program PJJ.

35

Page 36: BAB II - Web viewSekolah Penyelenggara menyiapkan media audio, video, televisi, komputer, infocus, format-format administrasi sekolah, sarana dan prasarana belajar serta perangkat

Pemenuhan persyaratan akreditasi minimal.

G. Data Pendukung dan Lampiran Penyelenggara program PJJ harus melakukan kajian kelayakan akademik dan administratif yang tertuang dalam suatu Naskah Akademik beserta lampiran yang terdiri antara lain: 10. kurikulum dan silabus; 11. daftar guru beserta mata pelajaran yang diampu dan fotokopi

ijazah S1 dan yang lebih tinggi (dari setiap guru) serta ijin perbantuan bagi guru dari sekolah lain atau instansi lain;

12. daftar tutor beserta mata pelajaran dan lokasi tugas, dan fotokopi ijasah SLTA atau yang lebih tinggi, serta surat kesediaan menjadi tutor (dari setiap tutor).

13. daftar riwayat hidup guru dan tutor; 14. daftar tenaga kependidikan; 15. daftar sarana prasarana pendukung PJJ yang tersedia di sekolah

penyelenggara PJJ dan TKB. 16. daftar sarana prasarana dan daftar fasilitas fisik pendukung

yang dapat dimanfaatkan berdasarkan asas pemanfaatan bersama. 17. dokumen pendukung lainnya sebagaimana dipersyaratkan

dalam akreditasi minimal. 18. Khusus untuk sekolah swasta, diperlukan dokumen akta notaris

pendirian yayasan, AD/ART yayasan, pengesahan KUMHAM, dan delegasi kekuasaan (power of attorney) dari yayasan kepada pimpinan sekolah swasta.

36

Page 37: BAB II - Web viewSekolah Penyelenggara menyiapkan media audio, video, televisi, komputer, infocus, format-format administrasi sekolah, sarana dan prasarana belajar serta perangkat

BAB VPENUTUP

Pendidikan Jarak Jauh merupakan proses pembelajaran yang dilakukan secara jarak jauh melalui penggunaan media komunikasi dengan materi ajar yang dikembangkan dan dikemas dalam beragam bentuk berbasis TIK. Prinsip pelaksanaan PJJ adalah akses, pemerataan dan kualitas. Akses untuk mendapatkan pendidikan semakin mudah dengan bantuan teknologi. Sehingga ada pemerataan kesempatan berpartisipasi tanpa kendala dan kualitas sesuai standar nasional pendidikan.

Panduan dibuat sebagai acuan dalam merancang, melaksanakan, serta mengevaluasi program PJJ secara benar. Penyempurnaan panduan akan terus dilakukan dan untuk masukan dari komunitas pendidikan sangat diharapkan. Semoga panduan ini bermanfaat bagi peningkatan

37