bab ii pemahaman terhadap sekolah tinggi … ii.pdf · dan penalaran dalam penerapan ilmu...
TRANSCRIPT
7
BAB II
PEMAHAMAN TERHADAP
SEKOLAH TINGGI PARIWISATA
Pada bab ini akan membahas teori-teori mengenai sekolah tinggi
pariwisata, studi objek sejenis dan pada akhirnya spesifikasi umum.
2.1 Tinjauan Pustaka
Pada subbab ini akan membahas secara singkat teori mengenai sekolah
tinggi pariwisata. Teori tersebut yaitu pengertian Pendidikan Tinggi,bentuk-
bentuk Perguruan Tinggi dan pengertian Pariwisata.
2.1.1 Pendidikan Tinggi
2.1.1.1 Pengertian Pendidikan Tinggi
Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 4 tahun 2014
tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi,
pendidikan tinggi adalah jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang
8
mencakup program diploma, program sarjana, program magister, program doktor,
dan program profesi, serta program spesialis, yang diselenggarakan oleh
Perguruan Tinggi berdasarkan kebudayaan bangsa Indonesia.
Sedangkan, menurut Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik
Indonesia nomor 232/u/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum
Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa, pendidikan tinggi
adalah kelanjutan pendidikan menengah yang diselenggarakan untuk menyiapkan
peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik
dan/atau profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan dan/atau
menciptakan ilmu pengetahuan. teknologi dan/atau kesenian.
Berdasarkan beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa
pendidikan tinggi adalah jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang
diselenggarakan untuk menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat
yang memiliki kemampuan akademik dan professional yang dapat menerapkan,
mengembangkan dan/atau menciptakan ilmu pengetahuan, teknologi dan/kesenian
yang mencakup program diploma, program sarjana, program megister, program
doctor, dan profesi, serta program spesialis. Satuan pendidikan yang
menyelenggarakan pendidikan tinggi disebut dengan perguruan tinggi.Perguruan
tinggi yang didirikan dan diselenggarakan oleh pemerintah disebut dengan
Perguruan Tinggi Negeri (PTN) sedangkan perguruan tinggi yang didirikan dan
diselenggarakan oleh masyarakat disebut dengan Perguruan Tinggi Swasta (PTS).
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia nomor 12 tahun 2012
tentang Pendidikan Tinggi, terdapat tiga jenis pendidikan tinggi yang terdiri dari
pendidikan akademik, vokasi dan profesi.
a. Pendidikan akademik : pendidikan tinggi program sarjana dan/atau
program pascasarjana yang diarahkan pada penguasaan dan
pengembangan cabang ilmu pengetahuan dan teknologi.
b. Pendidikan vokasi : pendidikan tinggi program diploma yang menyiapkan
mahasiswa untuk pekerjaan dengan keahlian terapan tertentu sampai
program sarjana terapan.
9
c. Pendidikan profesi : pendidikan tinggi setelah program sarjana yang
menyiapkan Mahasiswa dalam pekerjaan yang memerlukan persyaratan
keahlian khusus.
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia nomor 12 tahun 2012
tentang Pendidikan Tinggi, program pendidikan tinggi terdiri dari program
sarjana, program megister, program doctor, program diploma,program megister
terapan, program doctor terapan, program profesi dan program spesialis.
a. Program sarjana : pendidikan akademik yang diperuntukkan bagi lulusan
pendidikan menengah atau sederajat sehingga mampu mengamalkan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi melalui penalaran ilmiah, program sarjana
menyiapkan mahasiswa menjadi intelektual dan/atau ilmuwan yang
berbudaya, mampu memasuki dan/atau menciptakan lapangan kerja, serta
mampu mengembangkan diri menjadi profesional.
b. Program magister : pendidikan akademik yang diperuntukkan bagi
lulusan program sarjana atau sederajat sehingga mampu mengamalkan dan
mengembangkan Ilmu Pengetahuan dan/atau Teknologi melalui penalaran
dan penelitian ilmiah, program magister mengembangkan mahasiswa
menjadi intelektual, ilmuwan yang berbudaya, mampu memasuki dan/atau
menciptakan lapangan kerja serta mengembangkan diri menjadi
profesional.
c. Program doktor : pendidikan akademik yang diperuntukkan bagi lulusan
program magister atau sederajat sehingga mampu menemukan,
menciptakan, dan/atau memberikan kontribusi kepada pengembangan,
serta pengamalan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi melalui penalaran dan
penelitian ilmiah, program doktor mengembangkan dan memantapkan
Mahasiswa untuk menjadi lebih bijaksana dengan meningkatkan
kemampuan dan kemandirian sebagai filosof dan/atau intelektual, ilmuwan
yang berbudaya dan menghasilkan dan/atau mengembangkan teori melalui
penelitian yang komprehensif dan akurat untuk memajukan peradaban
manusia.
10
d. Program diploma : pendidikan vokasi yang diperuntukkan bagi lulusan
pendidikan menengah atau sederajat untuk mengembangkan keterampilan
dan penalaran dalam penerapan Ilmu Pengetahuan dan/atau Teknologi
yang nantinya siap memasuki dunia kerja, lulusan dari program diploma
berhak menggunakan gelar ahli atau sarjana terapan.
e. Program magister terapan : kelanjutan pendidikan vokasi yang
diperuntukkan bagi lulusan program sarjana terapan atau sederajat untuk
mampu mengembangkan dan mengamalkan penerapan Ilmu Pengetahuan
dan/atau Teknologi melalui penalaran dan penelitian ilmiah. Program
magister terapan mengembangkan Mahasiswa menjadi ahli yang memiliki
kapasitas tinggi dalam penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi pada
profesinya.
f. Program doktor terapan : kelanjutan bagi lulusan program magister terapan
atau sederajat untuk mampu menemukan, menciptakan, dan/atau
memberikan kontribusi bagi penerapan, pengembangan, serta pengamalan
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi melalui penalaran dan penelitian ilmiah,
program doktor terapan mengembangkan dan memantapkan Mahasiswa
untuk menjadi lebih bijaksana dengan meningkatkan kemampuan dan
kemandirian sebagai ahli dan menghasilkan serta mengembangkan
penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi melalui penelitian yang
komprehensif dan akurat dalam memajukan peradaban dan kesejahteraan
manusia.
g. Program profesi : pendidikan keahlian khusus yang diperuntukkan bagi
lulusan program sarjana atau sederajat untuk mengembangkan bakat dan
kemampuan memperoleh kecakapan yang diperlukan dalam dunia kerja,
program profesi dapat diselenggarakan oleh Perguruan Tinggi yang
bekerja sama dengan Kementerian, Kementerian lain, dan/atau organisasi
profesi yang bertanggung jawab atas mutu layanan profesi.
h. Program spesialis : pendidikan keahlian lanjutan yang dapat bertingkat dan
diperuntukkan bagi lulusan program profesi yang telah berpengalaman
sebagai profesional untuk mengembangkan bakat dan kemampuannya
menjadi spesialis, program spesialis dapat diselenggarakan oleh Perguruan
11
Tinggi bekerja sama dengan Kementerian, Kementerian lain, dan/atau
organisasi profesi yang bertanggung jawab atas mutu layanan profesi.
2.1.1.2 Bentuk Perguruan Tinggi
Bentuk perguruan tinggi diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia
nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi. Bentuk perguruan tinggi terdiri
atas : universitas, institut, sekolah tinggi, politeknik, akademi dan akademi
komuditas.
a. Universitas merupakan Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan
pendidikan akademik dan dapat menyelenggarakan pendidikan vokasi
dalam berbagai rumpun Ilmu Pengetahuan dan/atau Teknologi dan jika
memenuhi syarat, universitas dapat menyelenggarakan pendidikan profesi.
b. Institut merupakan Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan pendidikan
akademik dan dapat menyelenggarakan pendidikan vokasi dalam sejumlah
rumpun Ilmu Pengetahuan dan/atau Teknologi tertentu dan jika memenuhi
syarat, institut dapat menyelenggarakan pendidikan profesi
c. Sekolah Tinggi merupakan Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan
pendidikan akademik dan dapat menyelenggarakan pendidikan vokasi
dalam satu rumpun Ilmu Pengetahuan dan/atau Teknologi tertentu dan jika
memenuhi syarat, sekolah tinggi dapat menyelenggarakan pendidikan
profesi.
d. Politeknik merupakan Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan
pendidikan vokasi dalam berbagai rumpun Ilmu Pengetahuan dan/atau
Teknologi dan jika memenuhi syarat, politeknik dapat menyelenggarakan
pendidikan profesi.
e. Akademi merupakan Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan
pendidikan vokasi dalam satu atau beberapa cabang Ilmu Pengetahuan
dan/atau Teknologi tertentu.
f. Akademi Komunitas merupakan Perguruan Tinggi yang
menyelenggarakan pendidikan vokasi setingkat diploma satu dan/atau
diploma dua dalam satu atau beberapa cabang Ilmu Pengetahuan dan/atau
12
Teknologi tertentu yang berbasis keunggulan lokal atau untuk memenuhi
kebutuhan khusus.
Untuk mendirikan sebuah perguruan tinggi harus memenuhi persyaratan
luas lahan minimum, persyaratan jumlah dan jenis program studi, persyaratan
minimal jumlah dan kualifikasi dosen tetap untuk setiap program studi,
persyaratan minimal jumlah dan kualifikasi tenaga kependidikan dan persyaratan
minimal sarana dan prasarana.
Tabel 2.1 Persyaratan Minimal Perguruan Tinggi
Bentuk PT Akade
mi
Politek
nik
Sekolah
Tinggi
Institut Universita
s
Minimal Luas Lahan - - 4.900
m2
9.600 m2 14.800 m2
Minimal Program studi
- Diploma
- Sarjana
1
-
3
-
1
1
-
1
-
10
Minimal Tenaga
Administrasi
- DIII
- SI
Minimal Tenaga Penunjang
- DIII
- SI
Minimal Tenaga
Perpustakaan
- DIII
- SI
2
1
2
1
1
-
6
3
6
3
1
-
3
1
3
1
1
-
9
4
9
4
1
1
10
5
10
5
2
1
Minimal Luas Fasilitas
- R. Kuliah
- R. Kantor Administrasi
- R. Perpustakaan
- R. Komputer
- R. Laboratorium
- R. Dosen Tetap
100 m2
20 m2
150 m2
180 m2
200 m2
30 m2
300 m2
40 m2
300 m2
360 m2
400 m2
90 m2
200 m2
30 m2
200 m2
270 m2
300 m2
60 m2
600 m2
60 m2
450 m2
540 m2
600 m2
180 m2
1000 m2
80 m2
600 m2
720 m2
800 m2
300 m2
Sumber : Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 17 Tahun 2014 Tentang Pendirian
Perguruan Tinggi Negeri
2.1.2 Pariwisata
Pada sub bab ini akan membahas mengenai pengertian pariwisata, sarana
dan prasarana kepariwisataan dan usaha pariwisata.
2.1.2.1 Pengertian Pariwisata
Kata ‘pariwisata’ berasal dari dua suku kata, yaitu pari dan wisata.Pari
berarti banyak, berjkali-kali dan berputar-putar, sedangkan wisata berarti
13
perjalanan atau bepergian. Jadi pariwisata berarti perjalanan atau bepergian yang
dilakukan secara berkali-kali atau berkeliling (Muljadi,2009:8).
Selain pengertian pariwisata berdasarkan asal katanya, terdapat beberapa
pengertian pariwisata yang lainya. Menurut Undang-Undang no. 9 tahun 1990
tentang kepariwisataan, disebutkan bahwa pariwisata merupakan segala sesuatu
yang berhubungan dengan wisata yang didalamya termasuk penggunaan objek
dan daya tarik wisa serta usaha-usaha yang terkait di bidang tersebut.
Menurut Intruksi Presiden no. 19 tahun 1969 kepariwisataan adalah
kegiatan jasa yang memanfaatkan kekayaan alam dan lingkungan hidup yang
khas, seperti hasil budaya, peninggalan sejarah, pemandangan alam yang indah
dan iklim yang nyaman.
Berdasarkan pengertian diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa pariwisata
adalah keseluruhan aktivitas yang dilakukan orang-orang yang mengadakan
perjalanan untuk tinggal di luar kebiasaan lingkungannya yang berupa kegiatan
jasa yang memanfaatkan kekayaan alam dan lingkungan baru yang khas, seperti
hasil budaya, peninggalan sejarah, pemandangan alam dan iklim yang nyaman.
2.1.2.2 Sarana dan Prasarana Kepariwisataan
Menurut Muljadi dalam bukunya yang berjudul Kepariwistaan dan
Keperjalan Kaki, sarana pelayanan kepariwisataan adalah perusahaan-perusahaan
yang memberikan pelayanan kepada wisatawan, baik secara langsung maupun
tidak langsung, perusahaan ini bergantung sepenuhnya dari wisatawan yang
memakai pelayanannya.
Jenis-jenis sarana pokok kepariwisataan antara lain:
- Perusahaan perjalanan.
- Perusahaan angkutan wisata.
- Perusahaan akomodasi.
- Perusahaan makanan dan minuman.
- Perusahaan daya tarik wisata dan hiburan.
- Perusahaan cinderamata.
14
Untuk mendukung agar sarana pariwisata dapat hidup dan berkembang
serta dapat memberikan pelayanan pada wisatawan guna memenuhi kebutuhan
yang beraneka ragam maka di perlukan prasarana kepariwisataan. Prasarana
kepariwisataan tersebut antara lain :
- Prasarana perhubungan, seperti jaringan jalan raya, Bandar udara, terminal
dan stasiun kereta api.
- Instalasi tenaga listrik dan instalasi penjernihan air bersih.
- Sitstem pengairan untuk kepentingan pertanian, peternakan dan perkebunan.
- Sistem perbankan dan moneter.
- Sistem telekomunikasi
- Pelayanan kesehatan dan keamanan
2.1.2.3 Usaha Pariwisata
Dalam peraturan Pemerintah no. 67 tahun 1996 di jelaskan bahwa uasaha
pariwisata adalah kegiatan yang bertujuan menyelenggarakan jasa pariwisata,
menyediakan atau mengusahakan objek dan daya tarik pariwisata, usaha sarana
pariwisata dan usaha lain yang terkait dengan bidang tersebut.
Menurut Muljadi di dalam bukunya Kepariwisataan dan Perjalanan, usaha
pariwisata di golongkan menjadi tiga golongan, yaitu:
a. Usaha jasa pariwisata.
Usaha jasa pariwisata meliputi penyediaan jasa pelayanan dan jasa
penyelenggaraan pariwisata. Usaha-usaha di bidang jasa pariwisata yaitu:
- Biro perjalanan wisata
Usaha biro perjalanan wisata merupakan sebuah badan usaha yang tunduk
pada hokum di Indonesia.Bentuk badan usahanya bisa perseroan atau
koperasi. Persyaratan utama untuk menjalankan usaha ini adalah tersedianya
tenaga professional dalam jumlah dan kualitas yang memadai serta
dimilikinya kantor tetap yang memenuhi syarat sesuai peraturan.
- Agen perjalanan wisata
Usaha agen perjalanan wisata diselenggarakan dalam bentuk badan usaha
perseroan terbatas atau koperasi yang memiliki syarat yaitu memiliki tenaga
15
professional dalam jumlah dan kualitas yang memadai, serta
mempunyaikantor tetap yang dilengkapi dengan fasilitas pendukung usaha
- Jasa pramuwisata
Usaha ini disenggarakan oleh badan usaha perseroan terbatas atau
koperasi.Kegiatan usaha jasa pramuwisata meliputi kegiatan penyediaan
tenaga pramuwisata dan mengoordinasikan tenaga pramuwisata. Kewajiban
yang harus dipenuhi usaha jasa pramuwisata, yaitu mempekerjakan tenaga
pramuwisata yang telah memenuhi persyaratan keterampilan yang berlaku
dan secara terus menerus melakukan upaya peningkatan keterampilan tenaga
pramuwisata yang bersangkutan.
- Usaha jasa konvensi, perjalanan dan pameran
Badan usaha jasa ini harus memenuhi persyaratan sekurang-kurangnya:
memiliki tenaga professional dalam jumlah dan kualitas yang memadai dan
mempunyaikantor tetap yang dilengkapi dengan fasilitas pendukung usaha.
Kegiatan usaha jasa konvesi, perjalanan dan pameran meliputi:
penyelengaraa kegiatan konvensi; perencanaan, penyusunan, dan
penyelenggaraan program perjalanan; perencanaan dan penyelenggaraan
pameran; penyusunan dan pengoordinasian penyelenggaraan wisata
sebelum, selama, dan sesudah konvensi; penyediaan jasa kesekretariatan.
- Usaha jasa impresariat
Usaha ini diselenggarakan oleh suatu badan usaha perseroan terbatas atu
koperasi.Badan usaha ini bertanggung jawab atas keutuhan pertunjukan dan
kepentingan artis, seniman dan olahragawan yang melakukan pertunjukan
hiburan yang diselanggarakan.
- Usaha jasa konsultan pariwisata
Kegitan usaha jasa konsultan pariwisata meliputi penyampaian pandangan,
saran, penyusunan studi kelayakan, perencanaan, pengawasan, manajemen,
dan penelitian di bidang kepariwisataan.
- Usaha jasa informasi kepariwisataan
Usaha ini diselenggarakan oleh suatu badan usaha perseroan terbatas atau
koperasi dan dapat juga diselenggrakan oleh perorangan atau kelompok
social di dalam masyarakat. Kegiatannya meliputi; penyediaan informasi
16
mengenai objek dan daya tarik wisata, sarana pariwisata, jasa pariwisata,
transportasi, dan informasi lain yang diperlukan oleh wisatawan; penyebaran
informasi tentang usaha pariwisata atau informasi lain yang diperlukan
wisatawan; pemberian informasi mengenai layanan pemesanan. Akomodasi,
restoran, penerbangan, angkutan darat dan angkutan laut.
b. Pengusahaan objek dan daya tarik pariwisata.
Pengusaha objek dan daya tarik wisata meliputi kegiatan membangun dan
menegelola objek dan daya tarik wisata meliputi kegiatan membangun dan
mengelola objek dan daya tarik wisata beserta prasarana dan sarana yang
diperlukan atau kegiatan mengelola objek dan daya tarik wisata yang telah
ada. Pengusaha objek dan daya tarik wisata terdiri dari :
- Pengusahaan objek dan daya tarik wisata alam
Pengusahaan ini merupakan uasaha pemanfaatan sumber daya alam dan tata
lingkungannya yang telah ditetapkan sebagai objek dan daya tarik wisata
untuk dijadikan sasaran wisata. Kegiatannya meliputi; pembangunan
prasarana dan sarana pelengkap beserta fasilitas pelayanan lain bagi
wisatawan; pengelolaan objek dan daya tarik wisata alam, termasuk
prasarana dan sarana yang ada; penyediaan sarana dan fasilitas bagi
masyarakat di sekitarnya untuk berperanserta dalam kegiatan pengusahaan
objek dan daya tarik wisata alam.
- Pengusahaan objek dan daya tarik wisata budaya
Pengusahaan objek dan daya tarik wisata budaya merupakan usaha
pemanfaatan seni budaya bangsa yang telah dilengkapi sebagai objek dan
daya tarik wisata, untuk dijadikan sasaran wisata.Kegiatannya meliputi;
pembangunan objek dan daya tarik wisata; pengelolaan objek dan daya tarik
wisata; penyelenggaraan pertunjukan seni budaya yang dapat member nilai
tambah terhadap objek dan daya tarik wisata serta memberikan manfaat bagi
masyarakat disekitarnya.
- Pengusahaan objek dan daya tarik wisata minat khusus
Pengusahaan objek dan daya tarik wisata minat khusus merupakan usaha
pemanfaatan sumber daya alam dan/atau seni budaya bangsa untuk dijadikan
17
sasaran wisata bagi wisatawan yang memiliki minat khusus. Kegiatanya
meliputi; pembangunan dan pengelolaanprasarana dan sarana serta fasilitas
pelayanan bagi wisatawan di lokasi objek dan daya tarik wisata dan
penyediaan informasi mengenai objek dan daya tarik wisata.
c. Usaha sarana pariwisata.
Usaha sarana pariwisata meliputi;
- Usaha penyediaan akomodasi
Akomodasi adalah suatu sarana yang menyediakan jasa pelayanan
penginapan yang dapat dilengkapi dengan pelayanan makanan dan minuman
serta jasa lainya. Bentuk-bentuk usaha ini berupa:
Usaha hotel: salah satu jenis akomodasi yang mempergunakan
sebagaian atau seluruh bangunan untuk penyediaan jasa pelayanan
penginapan, makan dan minum serta jasa lainnya, yang dikelola secara
komersial serta memenuhi ketentuan persyaratan.
Usaha pondok wisata: suatu usaha perorangan dengan menggunakan
sebagian dari rumah tinggalnya untuk penginapan.
Usaha bumi perkemahan: salah satu bentuk usaha sarana dengan
menggunakan tenda yang dipasang di alam terbuka.
Usaha persinggahan karavan, caravan adlah kendaraan yang di
lengkapi dengan fasilitas tempat tidur, tempat mandi dan tempat
memasak.
- Usaha penyediaan makanan dan minuman
Usaha penyediaan makanan dan minuman meliputi:
Restoran dan bar, meliputi kegiatan pengelolaan penyediaan dan
pelayanan makanan dan minuman, serta dapat pula menyelenggarakan
pertunjukan dan hiburan sebagai pelengkap.
Usaha jasa boga: penyediaan dan pelayanan makanan dan minuman di
tempat yang sesuai dengan kesepakatan.
- Usaha penyediaan angkutan wisata
18
Kegiatan dari usaha penyediaan angkutan wisata meliputi penyediaan sarana
angkutan wisata yang baik dan aman, dan penyediaan tenaga pengemudi dan
pembantu pengemudi.
- Usaha sarana wisata tirta
Kegiatan usaha sarana wisata tirta meliputi pelayanan penyediaan sarana
kegiatan rekreasi di bawah air dan pantai, serta pembangunan dan
penyediaan sarana tempal kapal pesiar untuk kegiatan wisata dan pelayanan
jasa lain.
- Usaha kawasan pariwisata
Usaha kawasan pariwisata adalah setiap usaha komersial yang ruang lingkup
kegiatannya menyediakan prasarana dan sarana untuk pengembangan
pariwisata yang bersifat kawasan.
2.1.3 Sekolah Tinggi Pariwisata
Sekolah tinggi adalah perguruan tinggi yang memberikan pendidikan
tinggi dalam satu rumpun ilmu.Ilmu pariwisata di golongkan dalam rumpun ilmu
sosial.Secara umum, ilmu sosial didefinisikan sebagai sekelompok disiplin
akademis yang mempelajari aspek-aspek yang berhubungan dengan manusia dan
lingkungan sosialnya, hal inilah yang menyebabkan pariwisata masuk kedalam
rumpun ilmu social.
Dari uraian tersebut, dapat didefinisikan bahwa Sekolah Tinggi Pariwisata
adalah perguruan tinggi yang memberikan pendidikan tinggi rumpun ilmu social
yang terfokus pada sebuah disiplin ilmu, yaitu ilmu pariwisata.
Adapun fasilitas-fasilitas yang terdapat pada sebuah Sekolah Tinggi
Pariwisata antara lain:
a. Ruang Kelas
Ruang Kelas yang dimaksud adalah ruang kelas umum, pada ruang kelas ini
terjadi proses belajar mengajar mengenai teori-teori yang berkaitan dengan
ilmu kepariwisataan. Pada surat edaran Departemen Pendidikan Nasional No.
2920/DT/20 perihal penetapan daya tampung mahasiswa, standar luas sebuah
ruang kelas adalah 2 m2/mahasiswa. Ketinggian plafon untuk sebuah ruang
kelas 2,7-3,4 m2.
19
Gambar 2.1 Ruang Kelas Untuk Pelajaran Umum (Sumber : Data Arsitek,1996)
b. Laboratorium
Terdapat beberapa laboratorium pada sebuah Sekolah Tinggi Pariwisata,
laboratorium-laboratorium tersebut anatara lain:
Laboratorium Bahasa
Besar sebuah laboratorium bahasa dengan kira-kira sebuah
laboratorium dapat menampung 30 mahasiswa adalah 80 m2, dengan
ukuran kabin 1 x 2 m2 (Neufert,1996). Sebuah Laboratorium bahasa
dilengkapi juga dengan ruang studio, ruang penerimaan dan ruang
arsip .
Gambar 2.2 Laboratorium Bahasa (Sumber : Data Arsitek,1996)
20
Laboratorium Komputer
Rasio minimum luas ruang laboratorium computer 2 m2/mahasiswa.
Untuk rombongan belajar dengan peserta didik kurang dari 15 orang,
luas minimum ruang laboratorium computer 30 m2 dengan lebar
minimum 5 m.Perlengkapan yang terdapat pada sebuah laboratorium
komputer yaitu: meja, kursi, komputer, printer, scanner, titik akses
internet, LAN, stabilizer, modul praktik, papan tulis dan soket listrik.
Gambar 2.3Standar Meja Komputer Yang Ergonomis (Sumber : Ergonomi Terapan,2013)
Laboratorium khusus
Laboratorium khusus yang dimaksud adalah laboratorium yang
disediakan berdasarkan program studi yang disediakan.Pada sebuah
sekolah tinggi pariwisata laboratorium didesain menyerupai kondisi
pada tempat kerja nantinya, misalnya menyerupai keadaan di hotel
maupun restoran dan pada setiap laboratorium dilengkapi dengan
ruang tambahan berupa ruang dosen.Laboratorium yang terdapat pada
sekolah tinggi pariwisata adalah lab.dapur, lab. restoran, lab. laundry,
lab. front office, lab. kamar hotel dan lab. bar.
c. Perpustakaan
Perpustakaan pada sebuah sekolah tinggi terdiri dari area baca, area rak buku,
area pegawai perpustakaan dan gudang. Menurut Neufert di dalam bukunya
yang berjudul Data Arsitek, standar rak buku dan tempat membaca sebagai
berikut:
21
o Rak memiliki 6-7 tingkat dengan tinggi pegangan 2 m
o Jarak antar rak 1,5-1,6 m
o Kebutuhan tempat 1 -1,2 m2/200 jilid
o Panjang tempat membaca 0.9-1 m denagn tinggi 0.8 m
Selain dilengkapi dengan rak buku, sebuah perpustakaan dilengkapi juga
dengan komputer.Komputer tersebut berisikan file-file e-book dan akses
internet.
Gambar 2.4 Denah Perpustakaan (Sumber : Data Arsitek,1996)
2.2 Tinjaun Proyek Sejenis
Tinjaun proyek sejenis dilakukan untuk memberikan gambaran secara
nyata sebuah sekolah tinggi pariwisata.Melalui tinjaun proyek sejenis, penulis
mendapatkan informasi mengenai fasilitas-fasilitas yang terdapat di dalam sebuah
sekolah tinggi, program studi, jenjang pendidikan dan lain-lain.Adapun proyek
sejenis tersebut Sekolah Tinggi Pariwisata Nusa Dua – Bali, Sekolah Tinggi
Pariwisata Bali International dan Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti.
2.2.1 Sekolah Tinggi Pariwisata Nusa Dua – Bali
Sekolah Tinggi Pariwisata Nusa Dua Bali merupakan sebuah perguruan
tinggi yang berbentuk sekolah tinggi yang terletak di Jln. Darmawangsa, Kompial,
22
Nusa Dua, Bali, Indonesia.Sekolah tinggi ini terletak di kawasan pariwisata dan
terletak cukup jauh dari perumahan penduduk serta jauh dari jalan utama.
Gambar 2.5Denah masa bangunan STP Nusa Dua (Sumber : observasi, 10-10-2014)
Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Nusa Dua Bali adalah salah satu
Lembaga Pendidikan Tinggi Pariwisata di bawah Kementerian Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif republik Indonesia. Berdiri sejak tahun 1978, dengan bantuan
United Nation for Development Program (UNDP), Kegiatan pendidikan dan
latihan di STP Nusa Dua Bali didukung oleh 143 orang dosen tetap yang
berkualifikasi S2 dan S3.
2.2.1.1 Program studi
Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Nusa Dua Bali membuka berbagai
pilihan program studi mulai dari program Diploma III, Diploma IV dan Strata 1.
Program Studi yang ada di Sekolah Tinggi Pariwisata Nusa Dua Bali diantaranya :
a. S1 - Bisnis Hospitaliti (BHP)
Program Studi Strata 1 Bisnis Hospitaliti (BHP) bertujuan menghasilkan
pimpinan puncak, pengusaha, akademisi dan peneliti yang profesional
pada bisnis hospitaliti. Lama pendidikan adalah 4 tahun (8 semester).
Lulusan Program Studi Bisnis Hospitaliti memiliki peluang kerja
12
1. Rektorat
2. Administrasi
3. Dapur dan Restaurant
4. Gedung Kelas
5. Gedung Kelas
6. Perpustakaan
7. Gedung Kelas
8. Gedung Kelas
9. Gedung Serba Guna
10. Hotel
11. Asrama
12. Kantor Dosen
11
10
6
8
7 5 3 2
4
1
9
23
diantaranya :hotel, tempat rekreasi & olahraga, travel and transportation,
instansi pemerintah, tenaga edukasi dan peneliti
b. S1 - Destinasi Pariwisata (DPW)
Program Studi Strata 1 Destinasi Pariwisata (DPW) memiliki tujuan
menghasilkan pimpinan puncak, pengusaha, akademisi dan peneliti yang
profesional pada bisnis destinasi pariwisata. Lama program adalah 4 tahun
(8 semester). Lulusan Program Studi Destinati Pariwisata memiliki
peluang kerja pada : bisnis pengelolaan kawasan pariwisata, instansi
pemerintah, tenaga edukasi dan peneliti.
c. D4 - Administrasi Perhotelan (ADH)
Program Studi Diploma IV Administrasi Perhotelan (ADH) memiliki
tujuan menghasilkan pimpinan puncak dan pengusaha hotel yang
profesional. Lama program adalah 4 tahun (8 semester). Lulusan Program
Studi Administrasi Perhotelan memiliki peluang kerja di : hotel, villa,
apartemen, condominium, kapal pesiar
d. D4 - Manajemen Kepariwisataan (MKP)
Program Studi Diploma IV Manajemen Kepariwisataan (MKP) memiliki
tujuan menghasilkan pimpinan puncak yang profesional di industri
pariwisata dan badan pengelola kepariwisataan. Lama program adalah 4
tahun (8 semester). Lulusan Program Studi Manajemen Kepariwisataan
memiliki peluang kerja pada : destination management company, instansi
pemerintah
e. D4 - Manajemen Akuntansi Hospitaliti (MAH)
Program Studi Diploma IV Manajemen Akuntansi Hospitaliti bertujuan
untuk menghasilkan pimpinan puncak yang profesional pada departemen
akuntansi. Lama program adalah 4 tahun (8 semester). Lulusan Program
Studi Manajemen Akuntansi Hospitaliti memiliki peluang kerja di : hotel,
travel, sport and recreation complex.
f. D4 - Manajemen Bisnis Perjalanan (MBP)
Program Studi Diploma IV Manajemen Bisnis Perjalanan (MBP) memiliki
tujuan menghasilkan pimpinan puncak pada usaha biro perjalanan. Lama
24
program adalah 4 tahun (8 semester). Lulusan Program Studi Manajemen
Bisnis Perjalanan memiliki peluang kerja pada : travel, cargo, airlines
g. D4 - Manajemen Konvensi (MICE) dan Perhelatan (Event) (MKH)
Program Studi Diploma IV Manajemen Konvensi dan Perhelatan (MKH)
memiliki tujuan menghasilkan manajer puncak yang profesional pada
bisnis MICE (Meeting, Incentive, Convention, Exhibition). Lama program
adalah 4 tahun (8 semester). Lulusan Program Studi Manajemen Konvensi
dan Perhelatan memiliki peluang kerja di : hotel, event organizer.
h. D3 - Manajemen Divisi Kamar (MDK)
Program Studi Diploma III Manajemen Divisi Kamar (MDK) memiliki
tujuan menghasilkan manajer tingkat menengah yang profesional pada
divisi kamar. Lama program adalah 3 tahun (6 semester). Lulusan Program
Studi Manajemen Divisi Kamar memiliki peluang kerja di : hotel, villa,
kapal pesiar.
i. D3 - Manajemen Tata Boga (MTB)
Program Studi Diploma III Manajemen Tata Boga (MTB) memiliki tujuan
menghasilkan manajer tingkat menengah yang profesional pada bidang
manajemen pengolahan makanan. Lama program 3 tahun (6 semester).
Lulusan Program Studi Manajemen Tata Boga memiliki peluang kerja di :
hotel, villa, restoran, kapal pesiar dan catering.
j. D3 - Manajemen Tata Hidangan (MTH)
Program Studi Diploma III Manajemen Tata Hidangan (MTH) memiliki
tujuan menghasilkan manajer tingkat menengah yang profesional pada
bidang restoran dan bar. Lama program 3 tahun (6 semester). Lulusan
Manajemen Tata Hidangan memiliki peluang kerja pada : hotel,
independen restoran dan bar, kapal pesiar, pramugara / pramugari
k. D3 - Manajemen Spa (MSP
Program Studi DIII Manajemen Spa bertujuan menghasilkan tenaga kerja
yang berkompeten dalam bidang operasional Spa. Lama program 3 tahun
(6 semester). Lulusan Program Studi Manajemen Spa memiliki peluang
kerja di : spa hotel / independen, kapal pesiar.
25
2.1.2.2 Fasilitas-fasilitas pada STP Nusa Dua
a. Ruang Kelas
Setiap ruang kelas pada STP Nusa Dua dilengkapi dengan AC, hal ini
mengingat suhu udara di kawasan Nusa Dua yang panas. Untuk menjaga
kenyamanan dalam proses belajar mengajar memang diperlukan
pengkondisian suhu udara pada titik termal.Selain dilengkapi dengan AC,
ruang-ruang kelas juga dilengkapi dengan proyektor. Setiap kelas memiliki
proyektor yang dipasang secara permanen padalangit-langit kelas. Setiap
ruang kelas memiliki luas lantai 62,64 m2 (8,7 m x 7,2 m). Setiap ruang kelas
menampung 24 sampai 32 mahasiswa.
Gambar 2.6Denah Ruang Kelas di STP Nusa Dua
(Sumber : observasi, 10-10-2014)
b. Laboratorium praktek
Pada kawasan Sekolah Tinggi Pariwisata Nusa Dua terdapat beberapa
laboratorium yang berfungsing sebagai ruang praktek.
- Lab. Pastry & Bakery
Lab. ini memiliki peralatan yang dapat menunjang pembelajaran di
bidang tata boga, lab.ini terletak di bawah restaurant.
- Lab. Restoran
Di STP Nusa Dua terdapat dua buah restoran yang masih dalam satu
masa bangunan.Restoran ini memiliki standar bentuk, ukuran dan
penataan layaknya pada restoran pada umumnya.Restoran ini menjadi
tempat pelatihan praktek penyajian makanan dan minuman,
mendekorasi meja makan dan sistem pemesanan makanan.
26
Gambar 2.7Lab. Restoran STP Nusa Dua
(Sumber : observasi, 10-10-2014)
- Lab. Bar Counter
Berisikan contoh-contoh minuman dan gelas yang lengkap guna
menunjang proses pembelajaran di bidang tata hidang minuman.
Gambar 2.8Lab. Bar Counter STP Nusa Dua
(Sumber : observasi, 10-10-2014)
- Lab. Hotel
Terdapat beberapa kamar hotel yang menjadi tempat praktek
Manajemen Divisi Kamar.Disini mahasiswa dapat merasakan
bagaimana membersihkan, merapikan dan menata sebuah kamar hotel
dengan standar kamar hotel pada umunya.Lab. hotel terletak di luar
kawasan STP Nusa Dua, tepatnya di sebelah selatan kawsan STP Nusa
Dua.
27
- Lab. Komputer
Fasilitas ruang komputer yang menjadi tempat praktek perkuliahan
yang berhubungan dengan komputer.
- Lap. Bahasa Inggris
- Lab. Bahasa Jepang
c. Fasilitas penunjang
Pada kawasan STP Nusa DUa terdapat beberapa fasilitas penunjang, yaitu
sebagai berikut:
- Perpustakaan
Perpustakaan di STP Nusa Dua dibagi menjadi dua ruangan, pembeda dari
raungan tersebut adalah jenis buku-bukunya.Perpustakaan ruang selatan
memiliki refrensi-refrensi yang tidak bisa dipinjam. Terdapat 3956
referensi yang terdiri dari 3462 buku teks, 100 modul, 144 jurnal, 50
majalah ilmiah dan 200 prosiding. Pada beberapa sisi ruangan terdapat
computer yang dapat digunakan untuk mengakses informasi-informasi dari
internet.
Gambar 2.9Perpustakaan STP Nusa Dua
(Sumber : observasi, 10-10-2014)
28
Gambar 2.10Denah perpustakaan STP Nusa Dua
(Sumber : observasi, 10-10-2014)
- Gedung serba guna
Gedung ini difungsikan jika ada acara-acara yang memerlukan ruangan
dengan sekala besar
- Kantin
Kantin berada di sebelah utara gedung kelas, tepatnya di lantai satu
gedung perpustakaan.
Gambar 2.11Kantin STP Nusa Dua
(Sumber : observasi, 10-10-2014)
29
- Asrama mahasiswa
Asrama mahasiswa saat ini masih dalam proses pembangunan.
2.2.2 Sekolah Tinggi Pariwisata Bali Internasional
STPBI adalah perguruang tinggi di bidang pariwisata yang terletak di Jln.
Kecak 12, Gatsu Timur, Bali. STPBI adalah lembaga pendidikan yang bernaung
di bawah DIKNAS yang menyelenggarakan program pendidikan 4 tahun dengan
kurikulum berbasis kompetensi yang mengarah pada kepariwisataan, selain
melaksanakan program pendidikan dan pengajaran, STPBI juga melaksanakan
penelitian, pengembangan dan pengabdian kepada masyarakat yang tertuang
kedalam Tri Dharma Perguruan Tinggi.
2.2.2.1 STPBI di Tinjau dari Arsitektur
Tinjauan dari segi Arsitektur untuk memberikan gambaran umum fungsi
bangunan, pola masa, kepejalan bangunan dan system pengamanan bangunan.
a) Fungsi Bangunan
Gambar 2.12Perspektif STPBI
(Sumber : observasi, 30-10-2014)
Keterangan :
1. Gedung 1
2. Pos Satpam
3. Tempat Parkir Dosen
4. Kantin
5. Gedung 2
6. Gedung 3
7. Panggung Terbuka
8. Gedung 4
9. Tempat Suci
10. Kantin
11. Gedung Kelas
30
Dalam kawasan STPBI terdapat beberapa bangunan yang di dalamnya
terdapat beberapa fasilitas yang berbeda, bangunan-bangunan tersebut
yaitu :
- Gedung 1
Gedung 1 merupakan bangunan yang di dalamnya terdapat fasilitas
ruang belajar pada lantai 2 dan lab.dapur pada lantai. Letak gedung ini
bersentuhan langsung dengan jalan tentunya dapat mengganggu
kegiatan yang ada di dalam gedung, karena kebisingan yang berasal
dari lalu lintas di jalan langsung masuk kedalam bangunan.
Gambar 2.13Tampak Depan Gedung 1 STPBI
(Sumber : observasi, 30-10-2014)
- Gedung 2
Gambar 2.14Perspektif Gedung 2
(Sumber : observasi, 30-10-2014)
Gedung 2 merupakan bangunan yang terdiri dari 4 lantai dimana pada
lantai 1 terdapat fasilitas ruang kelas, lab. Dapur, SPP act, front office
dan ruang senat, sedangkan untuk lantai 2 sampai 4 diperuntukan
untuk fasilitas ruang kelas.
31
Gambar 2.15 Denah Gedung 1 STPBI
(Sumber : observasi, 30-10-2014)
Terlihat pada gambar pola sirkulasi yang diterapkan pada gedung ini
adalah pola sirkulasi linier satu sisi.
- Gedung 3
Gambar 2.16 Tampak Depan Gedung 3
(Sumber : observasi, 30-10-2014)
Gedung 3 adalah bangunan yang diperuntukan untuk ruang-ruang
administrasi sekolah, ruang dosen dan ruang-ruang pimpinan sekolah.
Gambar 2.17Fasilitas yang Terdapat Pada Gedung 3
(Sumber : observasi, 30-10-2014)
1. Lab. Dapur 2. SPP act 3. FO 4. R. Senat 5. Toilet 6. R. Kelas 7. R. Kelas 8. R. Kelas
R. Ketua & Puket R. Rapat R. Ketua YDWN
R. Kabag Adum R. TU & RT R. Keuangan R. Kemahasiswaan & PKN R. LSP-PI SPB
Resepsionis R. Administrasi dan Akademik
R. KPS & Dosen
32
- Gedung 4
Gambar 2.18 Tampak Depan Gedung 4
(Sumber : observasi, 30-10-2014)
Gedung 4 diperuntukan untuk fasilitas laboratorium dan ruang
serbaguna.
Bangunan ini merupakan pusat dari kegiatan belajar berupa praktek
langsung.Laboratorium-laboratorium yang ada di dalamnya di desain
menyerupai keadaan pada hotel pada umumnya.
Gambar 2.19 Fasilitas Yang Terdapat Pada Gedung 4
(Sumber : observasi, 10-10-2014)
b) Pola Masa
Pola masa yang dipakai pada Sekolah Tinggi Pariwisata Bali Internasional
adalah pola masa linier (lihat gambar 2.20 ). Terdapat sirkulasi utama yang
membelah STPBI, dari sirkulasi ini dapat mengakses semua fasilitas yang
terdapat di STPBI.Pemilihan pola masa ini terkait bentuk site yang
memanjang dan melengkung, untuk bentuk site yang seperti ini memang
semestinya memakai pola masa linier, agar semua bangunan dapat di akses
dengan mudah.
R. Serbaguna
Lab. Restoran Lab. Pastry dan Bakery Lab. Dapur Lab. Bar
Lab. Front Office
Lab. Laundry
33
Gambar 2.20 Penerapan Pola Masa Linier Pada STPBI
(Sumber : observasi, 30-10-2014)
c) Kepejalan Bangunan
Besarnya plaza mempunyai lebar minimum dengan tinggi bangunan
(Ashihara, 1986). Meskipun pada STPBI terdapat beberapa masa
bangunan yang tinggi (3-4 lantai) yang berada di kedua sisi sirkulasi
utama, bangunan tersebut tidak menimbulkan kesan sesak, karena lebar
area di depan bangunan (L) dengan tinggi bangunan (T) adalah L/T>1.
Gambar 2.21 Kepejalan Bangunan Pada STPBI
(Sumber : observasi, 30-10-2014)
d) Sistem Pengamanan Bangunan
Untuk mencegah tidak terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, maka
perlu di rancang sistem pengamanan yang baik.Bangunan di STPBI sudah
T L
34
memiliki system pengamanan bangunan berupa kelengkapan pemadaman
kebakaran dan jalur evakuasi yang jelas. Assembly point terletak pada area
depan bangunan.
Gambar 2.22 Sistem Pengamanan Bangunan Pada STPBI
(Sumber : observasi, 30-10-2014)
e) Fasad Bangunan
Gambar 2.23 Fasad Bagunan STPBI
(Sumber : observasi, 30-10-2014)
Dari segi fasad bangunan, bangunan-bangunan di STPBI memakai
langgam arsitektur Bali.Hal ini terlihat dari adanya ornamen-ornamen Bali
pada bangunan.Material yang dipakai pada fasadnya adalah batu batu, batu
paras, batu candi, dan beberapa bagian langsung di cat dengan warna
putih.Terdapat beberapa pengolah bentuk masa untuk memperjelas
entrence dari bangunan.
Assembly Point
35
f) Sistem pencahayaan
Gambar 2.24 Void Pada Lobby Gedung 1
(Sumber : observasi, 30-10-2014)
Sistem pencahayaan yang dipakai pada bangunan-bangunan di STPBI
memakai sistem pencahayaan alami dan buatan. Ruang-ruang
laboratorium cenderung memakai pencahayaan buatan sedangkan untuk
ruang-ruang seperti lobby dan seating area restoran cenderung memakai
pencahaayaan alami.
Loby paada gedung 1 memiliki system pencahayaan alami yang baik, pada
bangunan ini terdapat void dari lantai 1 yang tembus sampai lantai 3.
Dengan adanya void ini cahaya matahari dapat menerangi ruang-ruang
yang ada di gedung 1 walaupun ruang-ruang tersebut jauh kedalam.
2.2.2.1 Jurusan di STPBI
Terdapat 2 jurusan di STPBI, yaitu :
- Jurusan Manajemen Perhotelan (Program Studi Diploma IV
Manajemen Perhotelan)
Bertujuan untuk mewujudkan lulusan yang berkualitas, berjiwa
wiraswasta, go international, berpandangan ke depan dalam
manajemen perhotelan. Adapun mata kuliah yang akan diajarkan
meliputi ilmu pengetahuan yang penting dimiliki oleh seorang ahli di
bidang perhotelan seperti pengetahuan di bidang Tata Hidangan, Tata
Boga, Tata Graha dan Kantor Depan. Selain itu, pengetahuan
manajerial juga patut untuk diketahui seperti manajemen SDM,
psikologi pelayanan, akuntansi perhotelan disamping juga ilmu
manajemen yang lain. Pada akhirnya nanti, diharapkan para siswa
36
mampu menduduki top level manajemen pada sebuah struktur
organisasi hotel.
- Jurusan Manajemen Kepariwisataan (Program Studi IV Manajemen
Kepariwisataan)
Bertujuan untuk mewujudkan lulusan yang berkualitas, berjiwa
wiraswasta, go international, berpandangan ke depan dalam
manajemen kepariwisataan . Mata kuliah yang akan didapatkan antara
lain tentang disain dan perencanaan tata ruang, perancangan dan
perencanaan DTOW (Daya Tarik Obyek Wisata) disamping juga
manajemen mutu dan ilmu manajerial lainnya. Pada akhir studinya,
diharapkan para siswa mampu untuk merancang sebuah kawasan
wisata yang mampu menarik minat wisatawan domestik maupun
mancanegara.
2.2.2.2 Fasilitas-fasilitas pada STPBI
a. Ruang kelas
Gambar 2.25 Perspektif Interior Ruang Kelas di STPBI
(Sumber : observasi, 30-10-2014)
Gedung kelas di STPBI sudah memakai AC untuk disetiap ruang kelasnya,
hal ini untuk menjaga kenyaman mahasiswa dan dosen saat proses
pengajaran berlangsung. Untuk memperlancar dan meningkatkan
efektivitas belajar terdapat proyektor yang terpasang di masing-masing
kelas.Dari segi pencahayaan memakai pencahayaan alami dan
buatan.Untuk menjaga suasana belajar yang baik, untuk satu kelasnya
hanya dapt diisi oleh maksimal 25 orang mahasiswa.
37
Gambar 2.26 Perspektif Interior Ruang Kelas di STPBI
(Sumber : observasi, 30-10-2014)
Semua ruang kelas pada STPI memiliki ukuran dan bentuk yang sama.
Ruang kelas disusun memakai pola linier satu sisi.Pola seperti ini
merupakan pola yang pada umunya di pakai untuk bangunan gedung kelas.
b. Laboratorium
Laboratorium pada STPBI meliputi:
Lab.Dapur dan Lab. Pastry & Bakery
Gambar 2.27 Denah Lab. Dapur Kecak dan Lab.Pastry & Bakery
(Sumber : observasi, 30-10-2014)
STP Bali Internasional memiliki 2 buah lab.dapur (Dapur Kecak dan
Dapur Janger) untuk menunjang program belajar mengajar di bidang
Tata Boga. Terdapat 3 buah Lab Pastry & Bakery dengan sarana khusus
dalam pengolahan kue dan roti.
Tempat memasak
Lab. Pastry & Bakery
R. Dosen
Gudang Daging Gudang Daging
R. Cuci R. Penyimpanan
38
Gambar 2.28 Lab. Dapur Kecak STPBI
(Sumber : observasi, 30-10-2014)
Gambar 2.29 R. Cuci Lab. Dapur Kecak
(Sumber : observasi, 30-10-2014)
Gambar 2.30 Lab.Pastry & Bakery STPBI
(Sumber : observasi, 30-10-2014)
Gambar 2.31 Gudang Penyimpanan Daging Lab. Dapur Kecak STPBI
(Sumber : observasi, 30-10-2014)
39
Lab Restoran&Bar Counter
Gambar 2.32 Denah Bar Counter dan Lab. Restoran Kecak STPBI
(Sumber : observasi, 30-10-2014)
Lab Restoran Kecak & Restoran Janger merupakan restoran penunjang
di kampus ini sebagai sarana praktek mahasiswa di bidang Tata
Hidangan. Bar Counter berisikan contoh-contoh minuman yang lengkap
untuk menunjang PBM di bidang Tata Hidangan.
Gambar 2.33 Lab. Restoran Kecak STPBI
(Sumber : observasi, 30-10-2014)
Lab. Restoran Kecak
Bar Counter
Lab. Dapur Kecak
Toilet
40
Gambar 2.34 Bar Counter STPBI
(Sumber : observasi, 30-10-2014)
Lab. Front Office
Gambar 2.35 Denah Lab. front Office STPBI
(Sumber : observasi, 30-10-2014)
Merupakan salah satu yang terdapat di STPBI, disini mahasiswa dapat
belajar bagaimana cara menerima tamu. Ruangan ini di desain semirip
mungkin dengan keadaan front office pada umumnya pada sebuah hotel.
Gambar 2.36 Lab. front Office STPBI
(Sumber : observasi, 30-10-2014)
41
Lab.Laundry
Gambar 2.37 Denah Lab. Laundry STPBI
(Sumber : observasi, 30-10-2014)
Sebagai sarana penunjang ilmu pengetahuan di bidang Tata Graha
dengan fasilitas roll, tumbler, press dll
Gambar 2.38 Lab. Laundry STPBI
(Sumber : observasi, 30-10-2014)
Lab.Komputer
Dilengkapi dengan 30 unit computer dan ruangan ber-AC ruangan
praktek ini dapat menumbuhkan semangat mahasiswa untuk belajar.
Lab. Bahasa
Merupakan sarana penunjang kemampuan bahasa Inggris di kampus
Lab. Laundry
R. Dosen
Gudang
42
ini, ruangan ini dilengkapi dengan 30 unit monitor computer beserta
head-setnya dan 2 speaker ruangan.
c. Fasilitas penunjang
STP Bali International memiliki beberapa fasilitas penunjang, yaitu:
Audio Visual Aids, di setiap proses pembelajaran pasti selalu
dibutuhkan sarana penunjang oleh para dosen untuk lebih
memudahkan mereka dalam mentransfer ilmu yang dimiliki.
Memahami hal tersebut, maka Sekolah Tinggi Pariwisata Bali
Internasional melengkapi setiap ruangan dengan OHP lengkap dengan
layarnya, dan juga fasilitas tambahan untuk menggunakan LCD
proyektor.
Perpustakaan, keberadaan perpustakaan adalah sangat penting di setiap
lembaga pendidikan, sehingga STP Bali Internasional juga
menyediakan sarana tersebut untuk memudahkan mahasiswa dalam
mencari referensi buku yang lain.
Kafetaria mahasiswa, di waktu luangnya, mahasiswa dapat menikmati
berbagai hidangan penggugah selera di kafetaria.
Koperasi Simpan Pinjam, koperasi ini membantu para mahasiswa yang
berkeinginan untuk magang diluar di bidang financial.
2.2.4 Perbandingan Tinjauan Proyek Sejenis
Tabel2.2Perbandingan Objek Sejenis
NO ASPEK STP Nusa Dua STP Bali International
1 Lokasi Jln. Darmawangsa,
Kompial, Nusa Dua, Bali,
Indonesia.
Jl. Tari Kecak No. 12,
Gatsu Timur, Denpasar,
Bali.
2 Status Perguruan Tinggi negeri,
dibawah dirjen
pendidikan tinggi
Swasta
3 Jurusan Hospitaliti
Kepariwisataan
Perjalanan
D IV Manajemen
Perhotelan
D IV kepariwisataan
4 Jenjang
Pendidikan D III
D IV
SI
D III
D IV
43
5 Fasilitas
Laboratorium Pastry & Bakery
Restoran
Bar Counter
Hotel
Komputer
Bhs. Inggris
BHs. Jepang
Spa
Dapur
Pastry & Bakery
Restoran
Bar Counter
Tata Graha
Laundry
Komputer
Bahasa
6 Fasilitas
penunjang
lainnya
Perpustakaan
Kantin
Ruang dosen
Asrama mahasiswa
Perpustakaan
Kafetaria
Koperasi simpan
pinjam
2.3 Spesifikasi Umum Sekolah Tinggi Pariwisata
Spesifikasi umum merupakan kesimpulan terhadap teori dan pemahaman
proyek sejenis. Spesifikasi umum mencakup elemen-elemen apa yang dijadikan
dasar acyuan dan pedoman umum untuk bergerak ke studi perancangan yang
terkait lokasi dan pemrograman.
2.3.1 Pemahaman Umum Sekolah Tinggi Pariwisata
Sekolah tinggi pariwisata adalah Perguruan Tinggi yang
menyelenggarakan pendidikan akademik dan dapat menyelenggarakan pendidikan
vokasi dalam satu rumpun Ilmu Pengetahuan yaitu Ilmu Pariwisata.
2.3.2 Fungsi Sekolah Tinggi Pariwisata
Sebagai wadah atau lembaga untuk menyelenggarakan program
pendidikan tinggi secara profesional yang mempelajari tentang aspek-aspek yang
berhubungan dengan ilmu pariwisata dan berbagai unsur dalam industri pariwisata
seperti biro perjalanan, perhotelan, usaha boga, dan perusahaan angkutan wisata.
2.3.3 Tujuan Sekolah Tinggi Pariwisata
Tujuan yang ingin dicapai adalah untuk menghasilkan lulusanpariwisata
yang mampu bersaing di tingkat nasional dan internasional serta berdaya kreatif
tinggi, berkepribadian Indonesia, berbudi luhur, dan mampu menciptakan inovasi-
inovasi baru di bidang pariwisata dan perhotelan.Selain itu diharapkan dapat
44
berpartisipasi dalam pengambilan kebijakan terkait pariwisata guna kontrol
perkembangan pariwisata.
2.3.4 Lingkup Pelayanan Sekolah Tinggi Pariwisata
Program pendidikan yang ditawarkan pada Sekolah Tinggi Pariwisata
adalah program sarjana dan diploma yang sesuai dengan Salinan Lampiran
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 17 Tahun 2014 Tentang
Pendirian Perguruan Tinggi Negeri, yang ditekankan pada 4 Program Studi atau
Jurusan yaitu : Manajemen Perhotelan, Manajemen Kepariwisataan, Industri
perjalanan dan Destinasi pariwisata.
2.3.5 Fasilitas Sekolah Tinggi Pariwisata
Fasilitas-fasilitas yang disediakan dibagi menjadi lima kelompok fasilitas,
fasilitas-fasilitas ini berkaitan erat dengan kelancaran dari sebuah Sekolah Tinggi
Pariwisata, fasilitas-fasilitas tersebut adalah:
1. Fasilitas yang berkaitan dengan Pengelolaan
Fasilitas ini merupakan fasilitas yang difungsikan untuk mewadahi civitas-
civitas di bagian pengelolaan, seperti ruang pimpinan dan ruang pengelola.
2. Fasilitas yang berkaitan dengan pelaksanaan pendidikan
Faslitas ini berupa ruang kelas, laboratorium., perpustakaan, ruang baca dan
ruang dosen.
3. Fasilitas Penunjang
Adapun fasilitas penunjang yang disediakan berupa Auditorium, Koperasi
Mahasiswa dan Ruang-ruang UKM.
4. Fasilitas pelayanan umum
Merupakan fasilitas tambahan yang penting seperti parkir, lobby, ruang
tunggu, toilet dan ruang informasi.
5. Fasilitas service
Merupakan fasilitas penunjang operasional fisik bangunan seperti ruang
mekanikal elektrikal, gudang, ruang penyimpanan peralatan dan lain-lain.