bab ii makalah higiene

22
DASAR HUKUM 1. UU No. 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja. 2. UU RI No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan. 3. UU No. 3 Tahun 1969 Tentang Persetujuan Konvensi ILO No. 120 Mengetahui Higiene dalam Perniagaan dan Kantor-kantor. 4. Peraturan Menteri Perburuhan No. 7 Tahun 1964 Tentang Syarat Kesehatan Kebersihan Serta Penerangan dalam Tempat Kerja. 5. Permennakertrans No.13/MEN/X/2011 Tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika dan Kimia di Tempat Kerja. 6. Kepmen RI No. 187/MEN/1999 Tentang Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya. 7. Permen Perburuhan No. 7 Tahun 1964 Tentang Syarat Kesehatan, Kebersihan serta Penerangan dalam Tempat Kerja. PROFIL PERUSAHAAN PT. Martina Berto Tbk merupakan perusahaan yang didirikan pada tahun 1977 oleh Dr HC. Martha Tilaar, (alm) Pranata Bernard, dan Theresa Bu Harsini Setiady. Perusahaan ini berlokasi di Jalan Pulokambing II no.1, kawasan Industri Pulogadung. Perusahaan ini bergerak di bidang barang kosmetik, obat tradisional (jamu) dan pemasaran serta perdagangan kosmetik, perawatan kecantikan dan barang-barang obat tradisional. Selain itu, perusahaan memiliki dukungan dari kegiatan bisnis yang dilakukan oleh anak perusahaannya, PT Cedefindo, yang merupakan kosmetik manufaktur kontrak atau makloon dengan kering, semi-padat, cairan, dan aerosol.

Upload: dion-rukmindar

Post on 13-Apr-2016

60 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

hiperkes 2015

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II Makalah Higiene

DASAR HUKUM

1. UU No. 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja.

2. UU RI No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan.

3. UU No. 3 Tahun 1969 Tentang Persetujuan Konvensi ILO No. 120 Mengetahui Higiene

dalam Perniagaan dan Kantor-kantor.

4. Peraturan Menteri Perburuhan No. 7 Tahun 1964 Tentang Syarat Kesehatan Kebersihan

Serta Penerangan dalam Tempat Kerja.

5. Permennakertrans No.13/MEN/X/2011 Tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika dan

Kimia di Tempat Kerja.

6. Kepmen RI No. 187/MEN/1999 Tentang Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya.

7. Permen Perburuhan No. 7 Tahun 1964 Tentang Syarat Kesehatan, Kebersihan serta

Penerangan dalam Tempat Kerja.

PROFIL PERUSAHAAN

PT. Martina Berto Tbk merupakan perusahaan yang didirikan pada tahun 1977 oleh Dr

HC. Martha Tilaar, (alm) Pranata Bernard, dan Theresa Bu Harsini Setiady. Perusahaan ini

berlokasi di Jalan Pulokambing II no.1, kawasan Industri Pulogadung. Perusahaan ini

bergerak di bidang barang kosmetik, obat tradisional (jamu) dan pemasaran serta

perdagangan kosmetik, perawatan kecantikan dan barang-barang obat tradisional. Selain itu,

perusahaan memiliki dukungan dari kegiatan bisnis yang dilakukan oleh anak perusahaannya,

PT Cedefindo, yang merupakan kosmetik manufaktur kontrak atau makloon dengan kering,

semi-padat, cairan, dan aerosol.

Pada tahun 1981 perusahaan ini mendirikan pabrik di kawasan industri Pulogadung

dengan partnership Grup Kalbe. Setelah dua tahun kemudian, mendirikan pabrik keduanya

PT.  Sari Ayu Indonesia untuk mendukung distribusin kosmetik.

Dari tahun 1988 - 1995 mereka melakukan konsolidasi dari beberapa bisnis yang diperoleh

oleh Martha Tilaar Group menjadi PT. Martina Berto.

Pada tahun 1999 PT. Martino Berto resmi menjadi perusahaan keluarga Martha

Tilaar.

Tahun 2006 - 2008 meluncurkan produk dalam keindahan dan segmen perawatan

pribadi. Jaringan ekspornya semakin meluas ke pasar Eropa (Yunani dan Ukraina)

dan Asia (Jepang, Hongkong, dan Taiwan).

Tahun 2010, meluncurkan toko ritel baru. Martha Tilaar Shop (MTS), di luar

Indonesia untuk meraih pangsa pasar Internasional.

Page 2: BAB II Makalah Higiene

Pada tahun 1996 menjadi pabrik kosmetik pertama di Indonesia yang mendapatkan sertifikat

ISO 9001. Tahun 2000 menjadi satu‐satunya pendiri UN Global Compact dari Asia,

mendapatkan sertifikat ISO 14001 dan sertifikat GMP: CPKB (Cara Produksi Kosmetika

yang Baik) dan CPOTB (Cara Produksi Obat Tradisional yang Baik). Tahun 2008

mendapatkan penghargaan “Most Admired Enterprise in ASEAN”dari ASEAN Business

Forum dibidang ‘Inovation’.

VISI DAN MISI PERUSAHAAN

Visi :                                                                                                  

Untuk menjadi salah satu perusahaan terkemuka dunia dalam perawatan kecantikan dan

industri spa dengan nuansa alam dan nilai timur, melalui teknologi modern, penelitian dan

pengembangan untuk mengoptimalkan nilai tambah kepada konsumen dan stakeholder

lainnya.

Misi :

Untuk mengembangkan, memproduksi, dan memasarkan produk-produk perawatan

kecantikan dan spa dengan nuansa alam & timur dan standar kualitas internasional

untuk memenuhi kebutuhan konsumen di berbagai segmen pasar dengan portofolio

yang sehat mampu mencapai peringkat tiga besar di setiap segmen di Indonesia.

Untuk menyediakan layanan pelanggan yang sangat baik untuk semua pelanggan

dalam proporsi seimbang, termasuk pelanggan konsumen dan perdagangan;

Untuk menjaga kondisi keuangan yang sehat dan pertumbuhan yang berkelanjutan;

Untuk merekrut, melatih, dan mempertahankan tenaga kerja yang kompeten dan

produktif sebagai bagian dari aktiva Perusahaan;

Untuk mempertahankan metode yang efisien dan efektif operasi, sistem, dan

teknologi di seluruh organisasi dan unit bisnis;

Untuk menerapkan Good Corporate Governance secara konsisten untuk kepentingan

semua stakeholder;

Untuk memberikan return atas investasi yang adil untuk dia pemegang saham;

Untuk memperluas pasar internasional pada kosmetik dan produk herbal dengan fokus

jangka menengah pada kawasan Asia Pasifik dan fokus jangka panjang di pasar global

dengan produk yang dipilih dan merek.

Page 3: BAB II Makalah Higiene

Saat ini PT. Martina Berto merupakan perusahaan kosmetik yang menguasai pangsa pasar

95% di Indonesia dan 4-5% pangsa pasar luar negeri.

HASIL USAHA

1. Segment A Plus

Dewi Sri Spa Martha Tilaar, PAC Martha Tilaar, Martha Tilaar Solutions, Jamu

Garden Martha Tilaar

2. Segment A

Biokos Martha Tilaar, Rudi Hadisuwarno Martha Tilaar

3. Segment B

Sariayu Tilaar Martha, Martha Tilaar Caring Colours, Belia Martha Tilaar

4. Segment C

Mirabella, Cempaka,Pesona, Martina. Currently, Pesona and Martina products have

been sold in Malaysia through direct selling.

PT. Martina Berto berdiri sebagai realisasi dari keinginan besar dr. Martha Tilaar

sebagai pendiri perusahaan. Martha Tilaar dilahirkan di Kebumen, Jawa Tengah, 4 September

1937. Tahun 1963, Martha Tilaar menyelesaikan pendidikannya dari Institut Keguruan dan

Ilmu Pendidikan di Jakarta. Kemudian secara khusus, Martha Tilaar melanjutkan

pendidikannya di Academy of Beauty Culture di Blooming, USA yang diselesaikannya pada

tahun 1969, dan meraih gelar doktor dalam bidang seni dan kecantikan.Selain itu Martha

Tilaar juga mempelajari teknologi kosmetika di Eropa.

Setelah kembali ke Indonesia, minat Martha Tilaar yang besar terhadap ramuan

tumbuh-tumbuhan ditunjukkan dengan mulai bereksperimen mengembangkan jamujamuan

serta berusaha menggabungkan pengembangan jamu-jamuan tersebut dengan teknologi

kosmetika yang diperolehnya dari berbagai sumber seperti The Academy Of Beauty Culture

di Bloomington, USA dan Keraton Mangkunegaraan di Jawa Tengah.

Perusahaan raksasa Martha Tilaar Group (MTG) mulai dirintis oleh DR. Martha Tilaar

pada tahun 1970 dengan membuka sebuah salon kecantikan Martha Salon di rumah

orangtuanya. Hanya dalam waktu singkat, Martha Salon sudah memiliki cukup banyak

pelanggan. Salon kecil yang dimiliki Martha pun dirasa sudah tidak cukup menampung

pengunjung yang semakin membludak. Pada tahun 1972, dibuka salon kedua dengan nama :

Martha Griya Salon.

Page 4: BAB II Makalah Higiene

Berbeda dengan salon pertama, di Martha Griya Salon juga mulai diproduksi jamu dan

kosmetik dengan skala home industry. Produksi jamu dan kosmetik juga dilakukan di Jalan

Anggur No.3, Cipete, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Disanalah pertama kali digunakan

merek Sariayu Martha Tilaar : Sarinya Wong Ayu.

Keseriusan dan ketekunan Martha Tilaar bereksperimen terus-menerus mengenai ramu-

ramuan tradisional dan menjalankan usaha salon kecantikannya, pada akhirnya menghasilkan

suatu penemuan yang inovatif yang disebut “Total Beauty Concept”. Konsep ini berarti

bahwa kecantikan yang sebenarnya adalah perpaduan antara kecantikan dari dalam (inner

beauty) dan kecantikan dari luar (outer beauty), sehingga menggunakan formula ramu-

ramuan untuk perawatan kecantikan dari dalam akan sama baiknya dengan perawatan dari

luar. Berdasarkan konsep ini juga, maka perlu dibuat suatu produk yang menggunakan bahan-

bahan dari alam tetapi diproses dengan teknologi modern saat ini.

Pada tahun 1977, Martha Tilaar bekerjasama dengan Theresia Harsini Setiady, pemilik

Kalbe Group membuat perusahaan kosmetik & jamu dengan nama PT. Martina Berto dengan

produk pertama Sariayu Martha Tilaar. Dengan kedisplinan dan kerja keras Martha Tilaar,

pada tahun 1981, PT. Martina Berto membuka pabrik pertama di Jl. Pulo Ayang, Kawasan

Industri Pulogadung, Jakarta Timur dan diresmikan oleh Ibu Nelly Adam Malik, istri Wakil

Presiden Republik Indonesia pada saat itu, Bapak Adam Malik.

Sariayu sudah menjadi merek kosmetik yang sangat terkenal di tanah air.Untuk itu,

peningkatan distribusi harus terus dilakukan.Pada tahun 1983 didirikan PT. Sari Ayu

Indonesia sebagai distributor kosmetik "Sariayu Martha Tilaar" untuk membantu PT. Martina

Berto.

Setiap tahunnya permintaan akan kosmetik Sariayu terus meningkat. Pada tahun 1986

PT. Martina Berto membuka pabrik yang kedua di Jl. Pulokambing II/2 Kawasan Industri

Pulogadung, Jakarta Timur dan diresmikan oleh Ibu Umar Wirahadikusuma, istri Wakil

Presiden Republik Indonesia pada saat itu, Bapak Umar Wirahadikusuma. Walau harus

konsentrasi dalam peningkatan kuantitas produksi, PT. Martina Berto juga sangat konsisten

dalam menjaga kualitas produk. Terbukti pada tahun 1987, PT. Martina Berto menerima

"Asia" dan "Gold Star" Awards untuk kualitas.

Tahun-tahun berikutnya juga merupakan tahun-tahun yang penuh kerja keras untuk

PT. Martina Berto.Tetapi semuanya memang tidak sia-sia. Pada tahun 1988 hingga 1995 PT.

Martina Berto berhasil mengakuisisi beberapa perusahaan, seperti PT. Kurnia Harapan Raya,

PT. Cedefindo, PT. Estrella Lab, dan PT. Kreasi Boga. Satu demi satu penghargaan diraih

Page 5: BAB II Makalah Higiene

PT. Martina Berto.PT Martina Berto menerima ISO (Internasional Standards Operation) 9001

pada tahun 1996.Dan pada tahun 1997 giliran PT. Sari Ayu Indonesia menerima ISO 9002.

Sukses telah diraih PT. Martina Berto.Pada tahun 1999, DR. Martha Tilaar beserta

keluarga membeli saham Kalbe Group di PT. Martina Berto.Sejak saat itu, PT. Martina Berto

sepenuhnya milik Martha Tilaar dan Keluarga. Pada tahun yang sama dilakukan pula

konsolidasi Martha Tilaar Group yang terdiri atas:

1. PT. Martina Berto (manufacturing dan marketing: Sariayu Martha Tilaar,

Biokos Martha Tilaar, Belia Martha Tilaar, Berto Martha Tilaar, Aromatic Oil

Of Java Martha Tilaar, Dewi Sri Spa Martha Tilaar, Jamu Garden Martha

Tilaar, Mirabella, Cempaka)

2. PT. Cedefindo (manufacturing dan marketing: Rudy Hadisuwarno Cosmetics,

Madonna)

3. PT. Sari Ayu Indonesia (distributor semua produk PT. Martina Berto, kecuali

produk Cempaka)

4. PT Martha Beauty Gallery (perusahaan jasa untuk Martha Tilaar Salon, Martha

Tilaar Salon & Day Spa, Cipta Busana Martha Tilaar, Art & Beauty Martha

Tilaar, Puspita Martha Tilaar)

Sertifikat ISO 14001 pun diraih PT. Martina Berto pada tahun 2001.Berbagai prestasi

telah diraih PT. Martina Berto sebagai pengakuan kualitas kerja dan produknya. Setiap tahun

berbagai penghargaan diberikan lembaga-lembaga terpercaya sebagai buah dari kerja keras

tiada akhir untuk terus mengharumkan nama bangsa baik di forum nasional maupun

internasional.

Saat ini, Martha Tilaar Grup terdiri dari:

1. PT. Martina Berto (manufactur, marketing untuk pasar Indonesia dan

internasional)

2. PT. Sari Ayu Indonesia (distributor produk kosmetik Martha Tilaar Grup)

3. PT. Martha Beauty Gallery (menawarkan konseling kecantikan dan jasa

pendidikan yang terdiri dari Puspita Martha School of Beauty, Martha Tilaar

Spa, Cipta Busana, Art & Beauty Martha Tilaar).

4. PT. Cantika Puspa Pesona (manajemen franchise lokal dan internasional untuk

Martha Tilaar Spa, Dewi Sri Spa by Martha Tilaar, dan Eastern Garden Spa by

Martha Tilaar)

5. PT. Creative Style (perusahaan agensi periklanan)

6. PT. Estrella Lab (lisensi kosmetik Germany Henkel)

Page 6: BAB II Makalah Higiene

7. PT. Kreasi Boga (agensi sumber daya manusia)

JUMLAH TENAGA KERJA

Jumlah pekerja dibagian manufacturing sebanyak ± 5000 orang pekerja. Perusahaan

ini, telah berhasil memperoleh beberapa sertifikat dibidang K3 antara lain ISO 9001, ISO

14001 dan sertifikat GMP (Good Manufacturing Processing): CPKB (Cara Produksi

Kosmetika yang Baik) dan CPOTB (Cara Produksi Obat Tradisional yang Baik).

Jam kerja pegawai dibagi menjadi 3 shift utama. Tenaga kerja di PT Martina Berto

TBK dilindungi oleh asuransi JAMSOSTEK. Dalam menangani kasus emergensi perusahaan

bekerjasama dengan RS Antam, RS Jayakarta dan RS Persahabatan.

PELAKSANAAN K3 DI PERUSAHAAN

K3 adalah salah satu bentuk upaya untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman,

sehat dan sejahtera, bebas dari kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja serta bebas

pencemaran lingkungan yang bertujuan agar produktivitas meningkat sesuai Undang-undang

No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja. Seperti kita ketahui bahwa kecelakaan kerja

bukan hanya menimbulkan korban jiwa maupun kerugian material bagi pekerja dan

pengusaha tetapi dapat juga mengganggu proses produksi secara menyeluruh dan merusak

lingkungan yang akhirnya berdampak kepada masyarakat luas. Karena itu perlu dilakukan

upaya yang nyata untuk mencegah dan mengurangi risiko terjadinya kecelakaan kerja dan

penyakit akibat kerja secara maksimal.

Kesehatan Kerja sendiri mempunyai pengertian spesialisasi dalam ilmu

kesehatan/kedokteran beserta prakteknya yang bertujuan agar tenaga kerja memperoleh

derajat kesehatan yang setinggi-tingginya, baik fisik atau mental maupun sosial, dengan

usaha-usaha promotif, preventif & kuratif terhadap penyakit-penyakit/gangguan-gangguan

kesehatan yang diakibatkan faktor-faktor pekerjaan dan lingkungan kerja serta terhadap

penyakit-penyakit umum.

Higiene Perusahaan merupakan salah satu faktor yang memegang peran penting untuk

menciptakan lingkungan kerja yang aman, sehat, dan bebas dari PAK. Higiene perusahaan

sendiri adalah spesialisasi dalam ilmu higiene beserta prakteknya yang dengan mengadakan

penilaian kepada faktor-faktor penyebab penyakit kualitatif & kuantitatif dalam lingkungan

kerja dan perusahaan melalui pengukuran yang hasilnya dipergunakan untuk dasar tindakan

korektif kepada lingkungan tersebut serta lebih lanjut pencegahan agar pekerja dan

Page 7: BAB II Makalah Higiene

masyarakat sekitar suatu perusahaan terhindar dari akibat bahaya kerja serta dimungkinkan

mengecap derajat kesehatan yang setinggi-tingginya (Soeripto, Ir., DIH., 1992).

Alur Produksi

1. Proses produksi kosmetik

Produk kosmetik dibuat di dalam Batch, di bawah pengawasan pengaturan

pemerintah, yaitu : Good manufacturing practices. Peralatan yang digunakan

dapat di kalsifikasikan sebagai berikut: mixing, dispersing, homogenizer, filling

equipment.

a. Mixing

Adapun tujuan mixing adalah untuk mencampur bagian yang ulitter campur,

mempercepat pemanaan bahan-bahan, melarutkan lemak-lemak dan bahan

lainnya, emulsifikasi atau disperse.

b. Pemompaan

Ada dua jenis pompa yang digunakan dalam proses pembuatan kosmetik,

yaitu:

- Positive displacement pump

Bekerja dengan menarik cairan dalam suatu rongga, kemudian

mendesaknya keluar dari sisi lain.

- Centrifugal pumps

Pada pompa ini, cairan dimasukkan pada titik pusat propeller yang

berputar cepat.

c. Pemanasan

Dalam pembuatan kosmetik, bahan bakusering dipanaskan sampai suhu 70-

80°C, dicampur kemudian didinginkan sampai sekitar 30-40 °C sebelum

produk akhir dapat dipompa dan disimpan.

d. Filtrasi

Umumnya filtrasi digunakan dalam memurnikan air dan untuk penjernihan

lotion.

e. Filling

Page 8: BAB II Makalah Higiene

Pengisian kosmetik berbentuk cair dapat menggunakan system vakum pada

botol-botol yang berderet, pengisian cream dapat memakai filteram type.

Proses pembuatan lipstick meliputi tiga tahapan, yaitu:

- Penyiapan campuran komponen : minyak-minyak, zat warna dan

campuran wax

- Pencampuran semua itu membentuk masa lipstick

- Pencetakan massa lipstick menjadi batangan-batangan lipstick.

LANDASAN TEORI

Hygiene dan Sanitasi

DEFINISI

Hygiene adalah upaya kesehatan dengan cara memelihara dan melindungi kebersihan

subjeknya seperti mencuci tangan dengan air bersih dan sabun untuk melindungi kebersihan

tangan, mencuci piring untuk kebersihan piring, membuang bagian makanan yang rusak

untuk melindungi keutuhan makanan secara keseluruhan (Depkes RI, 2004). Hygiene adalah

suatu usaha pencegahan penyakit yang menitik beratkan pada usaha kesehatan perseorangan

atau manusia beserta lingkungan tempat orang tersebut berada (Widyati, 2002). Sanitasi

adalah suatu usaha pencegahan penyakit yang menitikberatkan kegiatan pada usaha kesehatan

lingkungan hidup manusia (Widyati, 2002).

Sanitasi adalah upaya kesehatan dengan cara memelihara dan melindungi kebersihan

lingkungan dari subyeknya. Misalnya menyediakan air yang bersih untuk keperluan mencuci

tangan, menyediakan tempat sampah untuk mewadahi sampah agar tidak dibuang

sembarangan. Hygiene dan sanitasi tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain karena erat

kaitannya. Misalnya hygiene sudah baik karena mau mencuci tangan, tetapi sanitasinya tidak

mendukung karena tidak cukup tersedia air bersih, maka mencuci tangan tidak sempurna

(Depkes RI, 2004).

Higiene Perusahaan sendiri adalah spesialisasi dalam ilmu higiene beserta prakteknya

yang dengan mengadakan penilaian kepada faktor-faktor penyebab penyakit kualitatif &

kuantitatif dalam lingkungan kerja dan perusahaan melalui pengukuran yang hasilnya

dipergunakan untuk dasar tindakan korektif kepada lingkungan tersebut serta lebih lanjut

Page 9: BAB II Makalah Higiene

pencegahan agar pekerja dan masyarakat sekitar suatu perusahaan terhindar dari akibat

bahaya kerja serta dimungkinkan mengecap derajat kesehatan yang setinggi-tingginya

(Soeripto, Ir., DIH., 1992).

Berdasarkan peraturan Menteri perburuhan No.7 Tahun 1964 tentang syarat kesehatan,

kebersihan serta penerangan di tempat kerja ada beberapa hal yang menjadi ruang lingkup

hygiene industry diantaranya adalah:

1. Penyediaan air

2. Tempat kerja

3. Dapur,kamar makan dan alat keperluan makan

4. Perlengkapan fasilitas sanitasi

5. Pembuangan dan pengendalian limbah

A. FAKTOR BAHAYA DI LINGKUNGAN KERJA

1. Faktor Fisik

a. Suara Bising

Bising adalah bunyi yang tidak disukai, mengganggu dan menjengkelakan

maupun merusak pendengaran dan terkadang hal ini sangat individual

(Eyaanoer, 1997)

menurut Kepmenaker No.Kep-51/MEN/1999, untuk kebisingan dengan

intensitas 85dB., maka pekerja terpajan selama 8 jam sehari, kebisingan dengan

intensitas 88 dB maka pekerja dapat terpajan selama 4 jam sehari dengan

demikian setiap kenaikan 3 dB maka waktu pemajanannya berkurang

setengahnya. Telingan manusia hanya mampu mendengar frekuensi antara 16-

20.000 Hz.

1) Jenis-jenis kebisingan :

a. Kebisingan kontinyu dengan frekuensi yang luas (steady state,

wide band noise). Misalnya suara kipas angin, dapur pijar dll.

b. Kebisingan kontinyu dengan spektrum kebisingan sempit (steadt

state, narrow band noise). Misalnya gergaji sekuler, katup gas, dll.

c. Kebisingan terputus-putus (intermitten). Misalnya: lalu lintas

pesawat terbang.

d. Kebisingan impulsif/impact (impulsive noise), misalnya: pukulan,

tembakan bedil atau meriam dan ledakan.

Page 10: BAB II Makalah Higiene

e. Kebisingan impulsif berulang, misalnya mesin tempa di

perusahaan.

2) Akibat paparan kebisingan.

Terpapar kebisingan terdiri dari 85dB selama 8 jam dan 40 jam

seminggu maka menimbulkan penurunan atau kehilangan fungsi

pendengaran yang dapat terjadi secara sementara atau permanen.

3) Pengukuran kebisingan

Pengukuran kebisingan dilakukan dengan menggunakan alat sound level

meter. Alat ini mengukur kebisingan antara 30-130dB dan frekuensi dari

20-20.000Hz.

b. Pencahayaan.

Pencahayaan yang baik memungkinkan pekerja bisa melihat objek yang

dikerjakan dengan jelas, cepat dan tanpa upaya yang tidak perlu. Intensitas

cahaya dapat diukur dengan Luxmeter.

Sifat-sifat pencahayaan

1. Pembagian iluminasi pada lapangan penglihatan sesuai jenis

pekerjaan.

2. Pencegahan kesilauan.arah sinar

3. Warna

4. Panas cahaya.

Pengaruh pencahayaan yang kurang terhadap kesehatan

1. Iritasi, mata berair dan mata merah.

2. Penglihatan ganda

3. Sakitkepala

4. Ketajaman mata menurun.

5. Akomodasi dan konvergensi menurun.

c. Iklim dan suhu.

Respon fisiologis akan tampak jelas pada pekerja dengan iklim panas.

Saridewi (2002) menyatakan bahwa perbedaan peningkatan tekanan darah yang

signifikan pada tenaga kerja seblum atau sesudah terpapar panas yang

memperburuk kondisi tenaga kerja. Sistem termoregulasi pada hipotalamus akan

merespon dengan beberapa mekanisme kontrol seperti konduksi, konveksi,

Page 11: BAB II Makalah Higiene

radiasi dan evaporasi dengan tujuan untuk mempertahankan suhu tbuh sekitara

36-37 derajat celcius. Namun apabila paparan dibiarkan terus menrus akan

menyebabkan kelelahan dan akan menyebabkan timbulnya efek “heat stress’

(ErwinD 2004).

Menteri Tenaga Kerja RI mengeluarkan standar NAB untuk lingkungan fisik

tertentu di lingkungan kerja yang salah satunya adalah NAB iklim kerja dengan

menggunakan indeks suhu bola basah (ISBB) diadopsi dari Wet Bulb Globe

Temperature Index (WBGTI) dikeluarkan oleh ACGIH.

NAB menurut pasal 2 KEP-51/MEN/1999 untuk suhu di tempat kerja adalah

sbb:

Jika perbandingan kerja 75% dan istirahat 25% untuk pekerja ringan

dalam 8 jam sehari adalah 30 derajat celcius., sedang 26,7 derajat celsius

dan berat 25 derajat celsius.

Jika perbandingan kerja 50% dan istirahat 50% untuk pekerja ringan

dalam 8 jam sehari adalah 31,4 derajat celcius., sedang 29,4 derajat

celsius dan berat 27,9 derajat celsius.

Jika perbandingan kerja 25% dan istirahat 75% untuk pekerja ringan

dalam 8 jam sehari adalah 32,2 derajat celcius., sedang 31,1 derajat

celsius dan berat 30 derajat celsius.

d. Getaran

Ada dua macam getaran yaitu: getaran seluruh badan dan getaran lengan/tangan

( handaram). Getaran seluruh tubuh adalah getaran yang bisa melalui kaki

( tempat berdiri) atau melalui tempat duduk. Getaran ini terjadi biasa pada alat

pengangkut eperti truk dan traktor. Sedangkan getaran lengan-tangan adalah

getaran yang terjadi melalui lengan dan tangan, misalnya pada gerinda, bor

tangan, dan gergaji listrik.

Tiga aspek penting pada getaran :

Level(m/dr2)

Frekuensi (Hz)

Lama pemarapan (jam)

Efek getaran :

Page 12: BAB II Makalah Higiene

Hand and arm vibration pada frekuensi 8-1000Hz dapat menyebabkan

white finger serta kelainan otot rangka.

Whole body vibration menyebabkan getaran pada ala-alat dalam

sehingga dapat menyebabkan gejala sakit dada, LBP, dan

gangg.penglihatan

Pada frekuensi rendah dapat menyebabkan sea sickness.

Pengukuran getaran :

Pengukuran getaran dilakukan dengan menggunakan vibration acceleration

meter.

e. Radiasi

Jenis radiasi dapat dibedakan menjadi

1. Radiasi pengion: alpha, beta, gamma, sinar X dan neutron.

2. Radiasi non pengion: UV, IR, ultrasound dan mikorowave.

Pengaruh radiasi terhadap kesehatan:

1. Efek stokastik: tergantung frekuensi tingkat keparahan tidak tergantung

dosis. Contoh : karsinogen, teratogen, mutagen.

2. Efek nonstokastik: tegrantung frekuensi dan dosis. Cth: katarak,

kerusakan nonmalignan kulit.

Alat untuk mengukur tingkat radiasi adalah survei meter dan dosimeter

personal.

2. Faktor Kimia

a. Bahan-bahan kimia:

Fume (asap) :

Partikel-partikel zat padat yang terjadi oleh karena dari bentuk gas

yang biasanya sesudah penguapan benda padat yang dipijarkan.

Gas :

Bentuk wujud yang tidak mempunyai bentuk bangunan sendiri,

melainkan mengisi ruang tertutup pada keadaan suhu dan tekanan

normal.

Uap:

Page 13: BAB II Makalah Higiene

Bentuk gas dari zat-zat yang dalan keadaan biasa dberbentuk zat padat

atau zat lain yang dapat dikembalikan pada tingkat wujud semula.

Kabut

Debu

b. Efek-efek bahan kimia

Iritasi

Reaksi alergi: flour, garlic powder.

Asfiksia

Cancer

Efek sistemik: otak ,peripheral nervous sytem, pembentukan sel darah,

ginjal, paru

Selain pengaruhnya terhadap kesehatan, juga dapat menyebabkan

resiko keselamatan kerja berupa kebakaran dan peledakan, akibat dari

bahan kimia yang mudah tebakar dan meledak seerti pelaruh organik

atau gas-gas yang kontak dengan sumber api.

c. Pengukuran.

Pengukuran faktor kimia di urara mengunakan media yaitu: gas detektor

yang prinsip kerjanya adalah detektor tersebut akan menghisap baha-

bahan kimia di udara, dan kemudian bereraksi dengan reagen yang

sudah tesedria di dalam tabung detektor sehingga dapat diketahui nilai

kualitas dan kuantitas.

Pengambilan sampel debu dilakukan secara impingmen, yaitu: filtrasi,

presipitasi, sedimentasi, dan segala kombinasinya, alatnya disebut

imprengen, prinsipa kerjanya adalah debu dihisap dan mengalami

imprengemen dan sejumlah debu dihitung di bawah mikroskop.

d. Nilai ambang batas.

NAB faktor kimia diatur berdasarkan surat edaran No.SE 01/MEN/1997

tentang NAB faktor kimia di udara lingkungan kerja.

Kategori nilai ambang batas:

1. NAB rata-rata selama jam kerja.

2. NAB pemaparan singkat.

Page 14: BAB II Makalah Higiene

3. NAB tertinggi

3. Biologis

Potensi bahaya yang mungkin terjadi di ling.kerja yang disebabkan oleh adanya

mikroorganisme sebagai penyebab dari proses produksi.

Bahaya biologi meliputi :

Infeksi akut dan kronis

Parasit

Produk toksik.

Reaksi alergi terhadap tanaman dan hewan.

Irritan.

Klasifikasi faktor biologis meliputi :

1. Mikroorganisme dan toksinnya. Contoh: virus, bakteri dan produknya

2. Arthropoda. Contoh: crustacea

3. Alergen dan toksik tanaman

4. Reaksi yang ditimbulkan: dermatitis alergi, asma

5. Protein alergen dari hewan vertebrata

6. Reaksi alergi yang ditimbulkan melaui urin, feses, rambut dan saliva.

Cara masuk biological agents ke dalam tubuh melalui:

1. Inhalasi

2. Ingesti

3. Kontak kulit

4. Kontak dengan mata, hidung, dan mulut

4. Pengendalian

1. Pemberian label dan simbol pada wadah untuk bahan yang berisikan tentang:

nama bahan kimia, resiko yang ditimbulkan, jalan masuknya ke tubuh, efek

paparan, cara penggunaan yang aman dan pertolongan pertama keracunan.

2. Memiliki MSDS, yaitu semua informasi mengenai suatu bahan kimia yang dibuat

oleh seuatu perusahaan, berisikan antara lain.: kandungan/komposisi, sifat fisik

dan kmia, cara pengankutan dan penyimpanan, informasi APD sesuai NAB, efek

Page 15: BAB II Makalah Higiene

terhadap kesehatan, gejala keracunan, pertolongan pertama keracunana, alamat

dan nomer telepon pabrik pembuat atau distributor.

3. Memiliki petugas K3 kimia dan ahli K3 kimia yang mempunyai kewajiban ,

melakukan identifikasi bahaya melaksanakan prosedur kerja aman,

penganggulangan keadaan darurat dan mengembankan pengetahuan K3 di bidang

kimia.